BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Deskripsi
Buah naga atau Dragon Fruit (Hylocereus undatus) Britt & Rose/ family
buah naga yakni buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga
Buah naga atau dragon fruit adalah salah satu rumpun tanaman yang tergolong
dengan kulit buah berwarna merah jambu dan berjumbai (Trihdayah, 2013).
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Genus : Hylocereus
Spesies : Hylocereus polyhizus.
8
Buah naga adalah salah satu tanaman yang tergolong jenis kaktus
a. Akar
akar bulu yang menabur dipermukaan darat dengan ukuran 30 cm, akar
Sementara itu bagian dari batang pun memiliki akar yang berguna
menempelnya batang dengan tumbuhan lain atau benda lain baik pada
9
istimewa pada bagian ruas batang terdapat akar udara gunanya sebagai
tempat penyerapan air dan nutrisi lainnya dari udara hingga jika tanaman
b. Batang
dimana rantinya akan menjadi alas dari tempat bunga dan membentuk
buah.
c. Bunga
Bunga dari buah naga keluar dari tempat berkembangan dekat duri
yang letaknya dibelakang ranting yang bekembang. Bunga dari buah naga
akan tumbuah dan menguncup pada ± 10 minggu awal, hal tersebut juga
dapat dilihat pada tingkat kesuburan tanah dan ketinggian dari tumbuhnya
d. Buah
Bentuk dari buah naga adalah bulat lonjong, bercabang pendek dan
memiliki ukuran yang cukup besar. Buahnaga merah dan buah naga putih
10
memiliki permukaan kulit yang berwarna merah, sementara buah super red
buah naga buah kuning memiliki kulit luar berwarna kuning sementara
spesies dari jenis buah naga kuning memiliki kulit buah luar yang
seperti sisik yang bergantungan, selain 29 itu daging jenis lain nya adalah
buah naga berdaging putih, merah, hitam pada jenis buah naga
supermerah.
menyebut buah naga dengan pitaya roja atau pitaya merah. Nama buah
naga atau dragon fruit mungkin disebabkan buah ini memiliki warna
merah menyala dan memiliki kulit dengan sirip hijau yang mirip dengan
sosok naga dalam imajinasi di negara Cina. Dulu masyarakat Cina kuno
sering menyajikan buah ini dengan meletakkan diantara dua ekor patung
perkembangbiakan tanaman ini bisa dengan stek atau semai biji. Paling
permukaan laut dengan kondisi tanah yang gembur, porous (tidak becek),
setelah umur 1,5-2 tahun. Pemanenan buah dilakukan saat mencapai umur
dalam jangka waktu lima hari supaya buah tidak merekah di pokok. Buah
buahnya. Kulit buah naga yang biasanya hanya dianggap sebagai limbah,
dalam kulit dan daging buah naga merah yaitu sebesar 1049,18
1310,10 mg CE/100g pada kulit dan 220,28 CE/100g pada daging buah.
Kulit buah naga bisa dimanfaatkan untuk dijadikan pewarna maupun obat.
2.1.5 Manfaat
naga terdiri dari kulit buah naga, daging buah naga dan biji buah naga.
lain buah naga merah yang tidak kalah pentingnya bagi kesehatan jasmani
yang bisa menghambat proses penuaan atau kematian sel atau jaringan.
2.2 Ekstraksi
2.2.1 Definisi
dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan
senyawa aktif yang dapat larut dan senyawa yang tidak dapat larut seperti
mempermudah pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat (BPOM RI,
2000).
namun makin halus serbuk, maka akan makin rumit secara teknologi
2. Cairan pelarut
Cairan pelarut dipilih dalam hal ekstrak total adalah yang melarutkan
5. Randemen
1. Cara dingin
a. Maserasi
pemanasan.
b. Perkolasi
2. Cara panas
a. Refluks
sempurna.
b. Soxhlet
16
c. Digesti
d. Infus
20 menit).
e. Dekok
2.3 Lotion
2.3.1 Defisini
digunakan untuk pengobatan luar (Ditjen POM, 1979). Lotion ini dapat
berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk serbuk halus dengan
bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air dengan
17
surfaktan yang cocok. Syarat mutu untuk pelembab kulit yaitu harus
antara air dengan minyak dan energi bebas permukaan sehingga globul
memiliki gugus polar dan non polar (Allen, 2014). Agen pengemulsi
fisik emulsi. Menurut Sheikh et al. (2005), campuran Tween 80 dan Span
sederhana ada dua yaitu M/A (minyak dalam air) ketika droplet minyak
terdispersi ke dalam fase air dan A/M (air dalam minyak) ketika fase air
terdispersi ke dalam minyak. Tipe emulsi ganda terdiri dari M1/A/M2 dan
surfaktan yang memiliki nilai HLB antara 8-18 bersifat hidrofilik dan baik
sediaan pada suhu kamar.Pada hari ke- 0, 7, 14, 21, 28 dilakukan evaluasi
a. Pengujian organoleptis
b. pH
8,0(Rahayu,2016).
d. Uji viskositas
Cp(centipoise) (Rahayu,2016)
e. Uji iritasi
Uji iritasi kulit dilakukan terhadap manusia dengan cara uji tempel
lengan bagian dalam dengan diameter 2 cm, lalu di tutup dengan kain
2.4 Antioksidan
2.4.1 Definisi
reaktif yang disebut radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu kerusakan
dalam tubuh yang mampu menetralisir radikal bebas diantaranya Super Oxide
dari makanan yang kaya kandungan vitamin, mineral, fenol dan senyawa
tekanan darah tinggi, jantung koroner, diabetes dan kanker yang didasari oleh
antioksidan dibagi menjadi dua yaitu metode transfer elektron (ET assay) dan
secara cepat ke radikal lipida (R*, ROO*) atau mengubahnya ke bentuk lebih
(Valko et al., 2007). Terlebih lagi, kerusakan beberapa bahan pangan juga
et al., 2009).
22
cumi, kerang, ikan tuna, ikan alaska, belut dan ikan sebelah. Peptida-peptida
dari hasil hidrolisis protein mampu mendonorkan atom hidrogen dan muatan
proton sehingga mampu menghambat laju proses oksidasi (Vo et al., 2011).
dapat bereaksi dengan atom hidrogen yang berasal dari suatu antioksidan
memiliki warna ungu yang ditunjukkan oleh pita absorpsi dalam pelarut
A H
N N H A
NO2 NO2
dikatakan lemah sebagai antioksidan jika nilai AAI < 0.5, aktivitas
antioksidan sedang jika 0,5 < AAI < 1.0, aktivitas antioksidan kuat 1.0 <
AAI < 2.0 dan aktivitas antioksidan sangat kuat jika nilai AAI > 2.0.
b. Uji ABTS
senyawa larut air dan stabil secara kimia. Kemampuan relatif antioksidan
trolox yang merupakan analog vitamin E larut air. Hasil perbandingan ini
c. Uji TRAP
diperlukan oleh serum uji untuk dapat bertahan dari oksidasi buatan
d. Uji FRAP
Evaluasi
Organolepti
Viskositas pH Iritasi Kulit
Viskositas
Uji aktifitas antioksidan
standar.
perubahan organoleptik
pada F1, F2 dan F3 setelah
observasi selama 4
minggu. Hasil rata-rata uji
pH selama empat minggu
memenuhi lotio
persyaratan mulai dari 4,5-
8. F1 dengan rata-rata 6,5,
F2 dengan rata-rata 7,25,
F3 dengan rata-rata 7,5.
Hasil uji viskositas
diperoleh F1 0,5, F2, F3
dan F4 0.
Fujiastutik Formulasi dan Uji Hasil penelitian Jurnal
& Kristiani Stabilitas Mekanik Hand menunjukkan konsentrasi Farmasi
dkk (2019) and Body Lotion Sari sari buah tomat tidak Indonesia
Buah Tomat berpengaruh pada Vol 16 (1)
2019
(Licopersicon karakteristik fisik sediaan
esculentum Mill.) H&B lotion dengan nilai
sebagai Antioksidan signifikansi > 0,05. Hasil
uji stabilitas mekanik
semua formula
menunjukkan terjadinya
peristiwa creaming. H&B
lotion sari buah tomat
mempunyai aktivitas
antioksidan dengan nilai
IC50 pada formula I
sebesar 5,697 µg/mL,
formula II sebesar6,530
µg/mL, dan formula III
sebesar 5,106 µg/mL
dengan nilai signifikansi
0,00 < 0,05. Hal ini berarti
konsentrasi sari buah tomat
berpengaruh pada aktivitas
antioksidan.
30