TINJAUAN PUSTAKA
produsen kedua setelah Amerika Serikat adalah Eropa, kemudian disusul oleh
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rosales
Suku : Rosaceae
Marga : Fragaria
majemuk ganjil, warna hijau, batang dan tangkai daun berwarna hijau, anak daun
4
Universitas Sumatera Utara
Batang utama tanaman stroberi sangat pendek. Daun-daun terbentuk di
setiap buku. Pada ketiak daun terdapat pucuk aksilar. Daun stroberi merupakan
daun trifoliate dengan tepi bergerigi. Akar stroberi dewasa umumnya mempunyai
20- 35 akar primer dengan panjang akar sekitar 40 cm. Namun ada juga jenis
stroberi yang mempunyai 100 akar primer. Akar primer dapat bertahan lebih dari
satu tahun. Bunga tanaman stroberi mempunyai 5 kelopak, 5 daun mahkota, 20-
35 benang sari, dan ratusan pistil (putik) yang menempel pada dasar bunga
dengan pola melingkar. Bunga tersusun dalam infloresens (malai) yang terletak di
ujung tanaman. Pada kondisi pertumbuhan yang cocok, crown cabang yang
muncul dari ketiak daun terakhir akan membentuk bunga pada ujungnya sehingga
timbul kesan dua infloresens dalam satu tanaman. Buah stroberi berwarna merah
Buah sejati yang berasal dari ovul yang telah diserbuki berkembang menjadi buah
kering dengan biji keras. Bunga primer mempunyai jumlah pistil terbanyak, yaitu
lebih dari 400 buah. Jumlah pistil pada bunga sekunder antara 200- 300 buah,
sedangkan pada buah tersier hanya 50- 150 buah,oleh karena itu, ukuran buah
terbesar adalah buah yang berasal dari bunga primer, kemudian disusul oleh
bunga sekunder, tersier, kuartener, dan kuiner. Stolon adalah batang yang tumbuh
Kandungan kimia dari buah stroberi sangat banyak tetapi selain itu buah
stroberi mengandung gizi yang cukup lengkap antara lain protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, fosfat, besi, energi, air dan vitamin. Kandungan gizi
(komposisi kimia) buah stroberi secara lengkap di tunjukkan dalam Tabel 2.1
5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Kandungan gizi buah stroberi segar (Depkes,RI.,1979).
Buah stroberi pada zaman Yunani kuno diangkat sebagai lambang dewi
Cinta ini mampu mencegah jantung koroner dan menekan darah tinggi. Stroberi
juga bisa mengatasi masalah pencernaan, hati, rematik, radang, sendi dan encok.
Buah stroberi berguna membantu penyerapan zat besi dari sayuran yang
dikonsumsi. Selain itu, buah stroberi dapat membantu proses diet karena
mengandung antikarsinogen Buah yang hanya sedikit mengandung gula ini juga
rasanya. Pada mulanya zat warna yang digunakan adalah zat warna alami dari
yang dapat digunakan sebagai pewarna ditumbuk (Saati dan Hidayat, 2006).
6
Universitas Sumatera Utara
Menurut Saati dan Hidayati, (2006) beberapa contoh pewarna alami yang
2. Kurkumin, berasal dari kunyit sebagai salah satu bumbu dapur dan
terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air,
kembang sepatu, bunga tasbih, anggur, apel, stroberi, manggis dan lain-lain.
5. Klorofil, memberikan warna hijau dan diperoleh dari daun. Pigtmen klorofil
banyak terdapat pada dedaunan seperti daun suji, daun pandan, daun katuk
berbagai jenis kue jajana pasar dan memiliki aroma yang khas (Saati dan
Hidayati, 2006).
6. Biksin, memberikan warna kuning seperti mentega. Biksin diperoleh dari biji
2.16 Antosianin
dengan pewarna sintesis adalah antosianin yang tidak mengandung racun yang
berbahaya serta rendahnya kandungan trigliserida dan asam lemak bebas (Igarashi
et al., 1990).
7
Universitas Sumatera Utara
Antosianin ditemukan di alam pada berbagai tumbuhan baik pada buah-
bauhan maupun sauran, yang menyediakan berbagai warna ang bervariasi dari
sebagai antioksidan primer. Antosianin dalam bentuk aglikon lebih aktif daripada
asam urat dalam tubuh, yang mana dapat berperan sebagai agen antioksidan dalam
2.2 Ekstraksi
sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dalam pelarut. Simplisia yang
diekstraksi mengandung senyawa aktif yang dapat larut dan senyawa yang tidak
dapat larut seperti serat, karbohidrat, protein dan lain-lain (Ditjen POM, 2000).
a. Maserasi
b. Perkolasi
dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang
8
Universitas Sumatera Utara
tahap pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahapan perkolasi
diperoleh perklorat.
c. Refluks
d. Dekoktasi
2.3 Parasetamol
Rumus bangun :
Kandungan : Tidak kurang dari 98,0 % dan tidak lebih dari 101,0%
9
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Farmakologi
dengan nama parasetamol dan tersedia sebagai obat bebas (Wilmana, 1995).
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, yang
mengandung satu jenis obat atau lebih, dengan atau tanpa bahan tambahan. Bahan
tambahan yang dapat berfungsi sebagai bahan pengisi, bahan pengembang, bahan
pengikat, bahan pelicin, bahan pembasah atau bahan lain yang cocok (Depkes RI.,
1979).
Tablet dicetak dari serbuk kering, Kristal atau granulat, umumnya dengan
tekanan tinggi. Tablet dapat memiliki bentuk silinder, kubus, batang atau cakram,
serta bentuk seperti telur atau peluru. Garis tengah tablet pada umumnya 5-17
Menurut Banker dan Anderson, (1994), tablet yang dinyatakan baik harus
memenuhi syarat, yaitu:
1.Memenuhi kemampuan atau daya tahan terhadap pengaruh mekanis selama
proses produksi, pengemasan dan distribusi.
10
Universitas Sumatera Utara
2.Bebas dari kerusakan seperti pecah pada permukaan dan sisi-sisi tablet.
3.Dapat menjamin kestabilan fisik maupun kimia dari zat berkhasiat yang
terkandung di dalamnya.
satu atau lebih zat aktif dengan satu atau tanpa berbagai eksipien (yang
meningkatkan mutu sediaan tablet, kelancaran sifat aliran bebas, sifat kohesivitas,
ketebalan, sifat disolusi dan disintegrasi dan dalam aspek lain, tergantung pada
berbentuk bundar dengan permukaan datar, atau konveks. Bentuk khusus seperti
kaplet, segitiga, lonjong, empat segi dan segi enam dikembangkan oleh beberapa
dapat dihasilkan dalam berbagai bentuk, dengan membuat punch dan lubang
Tablet adalah sediaan solid mengandung zat aktif yang dapat diberikan
secara oral dan ditelan, tablet yang hanya ditempatkan di dalam rongga mulut
tanpa ditelan, tablet oral yang dikunyah dulu lalu ditelan, atau hanya
11
Universitas Sumatera Utara
membedakan dosis, spesifikasi dari pabrik, untuk memudahkan pengawasan
misalnya warna yang pudar menunjukkan bahwa tablet tersebut telah rusak.
Zat warna yang dipakai harus memenuihi persyaratan Dirjen Pengawasan
1. Cara basah
2. Cara kering
Tablet dibuat dengan 3 cara umum, yaitu granulasi basah, granulasi kering
dan kempa langsung. Tujuan granulasi basah dan kering adalah untuk
meningkatkan aliran campuran dan atau kemampuan kempa (Depkes RI., 1995).
Metode pembuatan tablet didasarkan pada sifat fisika kimia dari bahan
obat, seperti stabilitas dari bahan aktif dalam panas atau terhadap air, bentuk
a. Cetak langsung
Cetak langsung adalah pencetakan bahan obat atau campuran bahan obat
bahan pembantu tanpa proses pengolahan awal. Cara ini hanya dilakukan untuk
12
Universitas Sumatera Utara
Keuntungan utama dari cetak langsung ini adalah untuk bahan obat yang
b. Granulasi kering
Granulasi kering disebut juga slugging atau prekompresi. Cara ini sangat
tepat untuk tabletasi zat-zat yang peka suhu atau bahan obat yang tidak stabil
Obat dan bahan pembantu pada mulanya dicetak dulu, artinya mula-mula
dibua tablet yang cukup besar, yang massany tidak tertentu, selanjutnya terjadi
penghancuran tablet yang dilakukan dalam mesin penggranul kering, atau dalam
hal yang sederhana dilakukan diats sebuah ayakan. Granulat yang dihasilkan
Metode ini digunakan pada keadaan dosis efektif terlalu tinggi untuk
c. Granulasi basah
suatu bahan pengikat. Teknik ini membutuhkan larutan, suspense atau bubur yang
lembab bukan basah seperti pasta, maka bahan pengikat yang ditambahkan tidak
13
Universitas Sumatera Utara
Proses pengeringan diperlukan oleh seluruh cara granulasi basah untuk
granul dan untuk mengurangi kelembaban sampai pada tingkat yang optimum
Tablet tertentu mungkin pemacu aliran, zat warna, zat perasa dan pemanis
Komposisi umum dari tablet adalah zat berkhasiat, bahan pengisi, bahan
(Ansel, 1989).
1. Pengisi
Sifatnya harus netral secara kimia dan fisiologi, selain itu juga dapat dicerna
2. Pengikat
Bahan ini dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat
(Anief, 2003), untuk memberikan kekompakan dan daya tahan tablet, juga untuk
1995).Pengikat yang umum digunakan yaitu: amilim, gelatin, glukosa, gom arab,
14
Universitas Sumatera Utara
3. Penghancur
4. Pelicin
pengisi, mencegah melekatnya massa pada punch dan die, mengurangi pergesekan
antara butir-butir granul, dan mempermudah pengeluaran tablet dari die. Bahan
pelican yaitu : metalik stearat, talk, asam stearat, senyawa lilin dengan titik lebur
massa sewaktu pencetakan tablet, meliputi waktu alir, sudut diam dan indeks tap
corong. Waktu yang diperlukan tidak lebih dari 10 detik, jika tidak maka akan
mengalir bebas dari corong ke atas dasar. Serbuk akan membentuk kerucut,
semakin kecil sudut diam, semakin baik aliran granul tersebut (Voigt, 1995).
15
Universitas Sumatera Utara
2.5.3 Indeks tap
serbuk atau granul akibat adanya gaya hentakan. Indeks tap dilakukan dengan alat
volumenometer yang terdiri dari gelas ukur yang dapat bergerak secara teratur
keatas dan kebawah. Serbuk atau granul yang baik mempunyai indeks tap kurang
ang dibutuhkan untuk memecahkan tablet. Kekerasan untuk tablet secara umum
yaitu 4-8 kg tablet hisap 10-20 kg, tablet kunyah 3 kg (Lannie dan Achmad.,
2013).
die pada saat pencetakan tablet dan tekanan kompressi. Selain itu, berbedanya
nilai kekerasan juga dapat diakibatkan oleh variasi jenis jumlah bahan tambahan
yang digunakan pada formulasi. Bahan pengikat adalah contoh bahan tambahan
2.6.2 Friabilitas
16
Universitas Sumatera Utara
tablet mengalami capping atau hancur akibat adanya goncangan dan gesekan,
selain itu juga dapat menimbulkan variasi pada berat dan keseragaman isi tablet.
pada setiap putaran, dijalankan sebanyak 100 putaran. Kehilangan berat yang
dibenarkan yaitu lebih kecil dari 0,5 sampai 1% (Lachman, dkk., 1994).
Kerenyahan tablet dapat dipengaruhi oleh kandungan air dari granul dan
produk akhir. Granul yang sangat kering dan hanya mengandung sedikit sekali
Waktu hancur yaitu waktu yang dibutuhkan tablet pecah menjadi partikel-
partikel kecil atau granul sebelum larut dan diabsorpsi. Menyatakan waktu yang
diperlukan tablet untuk hancur di bawah kondisi yang ditetapkan dan lewatnya
Hancurnya tablet tidak berat sempurna larutnya bahan obat dalam tablet. Tablet
memenuhi syarat jika waktu hancur tablet tidak lebih dari 15 menit (Lannie dan
Achmad., 2013).
besar akan mudah dimasuki air sehingga hancur lebih cepat daripada tablet yang
harus dipantau pada setiap tablet atau batch, begitu juga kemampuan tablet untuk
17
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengevaluasi kemanjuran suatu tablet, jumlah obat dalam tablet
harus dipantau pada setiap tablet atau batch, begitu juga kemampuan tablet untuk
melepaskan zat atau obat yang dibutuhkan harus diketahui (Lachman, dkk., 1994).
a. Keseragaman bobot dilakukan terhadap tablet yang 50% bahan aktifnya lebih
Uji kesukaan juga disebut uji hedonic. Dalam uji hedonic panelis
“suka atau tidak suka”, dapat mempunyai skala hedonic seperti: sangat suka, suka,
kurang suka, tidak suka. Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut
numerik dengan angka menaik menuru tingkat kesukaan. Dengan data numeric ini
18
Universitas Sumatera Utara
2.7.2 Panel
bertindak sebagai instrumen atau alat. Panel adalah satu atau kelompok orang
bertugas untuk menilai sifat atau mutu benda berdasarkan kesan subjektif, yang
kesukaannya.
1985).
Menurut Soekarto (1985) ada 5 macam panel yang biasa digunakan dalam
19
Universitas Sumatera Utara