Anda di halaman 1dari 11

Ernika Sondang, dkk.

Y
M
M
U

untuk
D

SMP/MTs
Kelas
VII
Bangunlah
Jiwa dan Raganya
Y
untuk SMP/MTs Kelas VII

Berdasarkan Kurikulum Merdeka


M
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Bangunlah Jiwa dan Raganya

Hak Cipta © 2023 Penerbit Erlangga


M
Penulis : Ernika Sondang S.H.S., S.Pd.
Puji Kurniawan, M.Pd.
Drs. Slamet Samsoerizal
Dwi Kriswanti, S.Pd.
U

Dr. Imam Safi’i, S.Pd., M.Pd.


Abdul Mukti, S.Pd., M.Pd.
Erwan Rachmat, S.Pd., M.Pd.

Editor :
Hani Trifani, S.Si.
D

Buku ini diset dan dilayout oleh Bagian Produksi Penerbit Erlangga
dengan Mac Pro (Gilam 10 pt).
Setting & Layout : Tim Bupel SMP/SMA MIPA
Desainer Sampul : Achmad Taupik
Percetakan : PT Gelora Aksara Pratama

26 25 24 23 4 3 2 1

Dilarang keras mengutip, menjiplak, memfotokopi sebagian atau seluruh isi buku ini serta
memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari Penerbit Erlangga.

© HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG


120 JP

Y
M
M
U

Sumber: www.shutterstock.com

Mari Berkarya, Menentang


D

Perundungan

Profil Pelajar Pancasila


• Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia
• Bergotong royong
• Kreatif

Bangunlah Jiwa dan Raganya 1


A Deskripsi Topik dan Tujuan

Di tengah berkembangnya teknologi saat ini, kita makin mudah menemukan informasi apa
pun dan dari mana pun. Salah satunya adalah informasi mengenai perundungan. Perundungan
atau yang dikenal dengan istilah bullying merupakan perilaku tidak menyenangkan, baik secara
verbal, fisik, maupun sosial. Aksi perundungan ini sudah banyak terjadi mulai dari kalangan anak-
anak hingga dewasa. Pada dasarnya, perundungan melibatkan dua pihak, yaitu pihak korban
dan pelaku. Korban perundungan akan merasa tidak nyaman, sakit hati, dan tertekan bahkan
mengalami trauma yang panjang. Pelaku perundungan dapat dilakukan secara perorangan
maupun kelompok dengan beragam alasan.
Pada akhirnya, perundungan akan merugikan dua belah pihak, baik itu korban maupun
pelaku. Sama halnya seperti pertengkaran, kalah jadi abu, menang jadi arang. Oleh karena itu, aksi
perundungan perlu dihindari. Jangan sampai peserta didik menjadi korban, apalagi pelaku. Sekolah
perlu mengenalkan segala hal yang berkaitan dengan perundungan. Peserta didik juga perlu dibekali
pengetahuan dan pengalaman yang cukup supaya dapat membentengi diri dari praktik perundungan.

Y
Oleh karena itu, topik proyek yang diangkat pada buku ini berkaitan dengan menentang
perundungan yang sangat relevan dengan tema Bangunlah Jiwa dan Raganya. Proyek ini bertujuan
untuk memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman
secara nyata tentang perundungan dan cara untuk menyikapinya, baik itu melalui penyajian materi
M
maupun aksi nyata di sekolah. Sikap yang ditumbuhkan pada proyek ini sesuai dengan dimensi pada
profil pelajar Pancasila, khususnya bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia;
bergotong royong; serta kreatif. Hasil akhirnya adalah peserta didik memiliki kemampuan untuk
menuangkan aksi nyatanya berupa karya dalam bentuk puisi, cerpen, opini, dan poster yang berisi
menentang perundungan. Dengan demikian, karya-karya tersebut diharapkan dapat menginspirasi
M
banyak pelajar untuk menjadi agen antiperundungan dan juga
tidak terlibat dalam perundungan secara langsung.
Untuk mengetahui kesiapan sekolah dalam melaksanakan
proyek ini, peserta didik diberikan asesmen formatif
awal dan alur proyek penguatan profil pelajar Pancasila

STOP
U

sesuai pedoman. Alur proyek ini memuat asesmen


formatif proses yang termuat pada tahap pengenalan

I N G
dan kontekstualisasi. Sementara itu, asesmen sumatif

BULLY dilakukan pada tahap aksi, refleksi, dan tindak lanjut.


D

Pada tahap pengenalan, peserta didik mengenal


dan membangun pemahaman materi perundungan.
Tahap kontekstualisasi mendorong peserta didik
untuk menggali permasalahan-permasalahan tentang
perundungan yang sering terjadi, terutama di lingkungan sekolah. Pada
tahap aksi, diarahkan peserta didik untuk melakukan aksi nyata yang
Sumber: www.shutterstock.com

berkaitan dengan perundungan. Aksi nyata tersebut dituangkan


dalam karya berupa puisi, cerpen, opini, dan poster. Selanjutnya,
tahap refleksi merupakan tahap bagi peserta didik untuk melakukan
evaluasi mengenai aksi nyata apa saja yang sudah dilakukan dan
sejauh mana sudah bertindak sebagai agen antiperundungan. Terakhir,
tahap tindak lanjut untuk memperkokoh pengalaman nyata peserta
didik dalam menentang perundungan, terutama di lingkungan sekolah.

2 untuk SMP/MTs Kelas VII


Lima tahap tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

1 Tahap Pengenalan Mengenali dan membangun


pemahaman tentang perundungan.

1. Mengenali praktik perundungan di lingkungan sekolah.


2. Memprediksi apakah aku seorang perundung.
3. Memprediksi apakah aku menjadi seorang korban perundungan.

2 Tahap Kontekstualisasi Menggali berbagai permasalahan


tentang perundungan yang terjadi di
lingkungan sekolah.

4. Memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman tentang perundungan.


5. Melakukan pembelajaran dengan fasilitator lain.

Y
6. Melakukan dialog interaktif.
7. Melakukan observasi ke lembaga perlindungan anak.

3 Tahap Aksi
M Menentang tindakan perundungan di
sekolah melalui karya.

8. Menuangkan rasa empatimu melalui puisi.


M
9. Mengidentifikasi perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah, lalu
menuliskannya melalui cerpen.
10. Mengamati sekitarmu, berkaryalah melalui poster.
11. Melatih dirimu untuk berani beropini.
U

4 Tahap Refleksi Melakukan evaluasi dan refleksi.


D

12. Mengukur seberapa jauh aku melangkah.

5 Tahap Tindak Lanjut Memperkokoh pengalaman nyata


dalam menentang perundungan di
sekolah.
13. Menjadi upstander atau pembela.

Bangunlah Jiwa dan Raganya 3


B Dimensi, Elemen, dan Subelemen

Subelemen
Aktivitas
Dimensi Elemen Subelemen Sedang Berkembang Sangat
Mulai Berkembang Terkait
Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
Akhlak Merawat diri Memiliki rutinitas Mulai Memperhatikan Mengidentifikasi 1, 2, 3, 4,
pribadi secara fisik, sederhana yang membiasakan kesehatan pentingnya 5, 6, 7, 8,
mental, dan diatur secara diri untuk disiplin, jasmani, menjaga 9, 10, 11,
spiritual. mandiri dan rapi, mental, dan keseimbangan 12, dan 13.
dijalankan sehari- membersihkan rohani kesehatan
hari serta menjaga dan merawat dengan jasmani, mental,
kesehatan dan tubuh, serta melakukan dan
keselamatan menjaga tingkah aktivitas fisik, rohani serta
atau keamanan laku sosial, berupaya
diri dalam dan perkataan serta ibadah. menyeimbangkan
semua aktivitas dalam aktivitas fisik,
kesehariannya. semua aktivitas sosial, serta
kesehariannya. ibadah.
Beriman,
bertakwa Akhlak Mengutamakan Mengenali hal-hal Terbiasa Mengidentifikasi Mengenal
kepada kepada persamaan yang sama dan mengidentifikasi kesamaan perspektif dan

Y
Tuhan manusia dengan orang berbeda yang hal-hal dengan emosi atau
Yang lain dan dimiliki diri dan yang sama dan orang lain perasaan dari
Maha menghargai temannya dalam berbeda sebagai sudut pandang
Esa, dan perbedaan. berbagai hal, yang dimiliki diri perekat hubungan orang
berakhlak serta memberikan dan sosial dan atau kelompok lain
mulia respons secara temannya dalam mewujudkannya yang
positif.M berbagai hal
serta
memberikan
respons
secara positif.
dalam
aktivitas
kelompok.
Mulai mengenal
berbagai
kemungkinan
interpretasi dan
tidak pernah
dijumpai
atau dikenalnya.
Mengutamakan
persamaan dan
menghargai
perbedaan
cara sebagai alat
M
pandang yang pemersatu
berbeda dalam keadaan
ketika konflik
dihadapkan atau perdebatan.
dengan dilema.
Kolaborasi Kerja sama Menerima dan Menampilkan Menunjukkan Menyelaraskan 1, 2, 3, 4,
melaksanakan tindakan yang ekspektasi tindakan sendiri 5, 6, 7, 8,
U

tugas serta peran sesuai dengan (harapan) positif dengan tindakan 9, 10, 11,
yang diberikan harapan dan kepada orang orang lain untuk 12, dan 13.
kelompok dalam tujuan kelompok. lain dalam melaksanakan
sebuah kegiatan rangka mencapai kegiatan dan
bersama. tujuan kelompok mencapai tujuan
D

di lingkungan kelompok di
sekitar (sekolah lingkungan sekitar,
dan rumah). serta memberi
semangat kepada
orang lain untuk
Gotong bekerja efektif dan
Royong mencapai tujuan
bersama.
Berbagi Memberi dan Memberi dan Memberi dan Mengupayakan
menerima hal yang menerima hal menerima hal memberi hal yang
dianggap berharga yang dianggap yang dianggap dianggap penting
serta penting penting dan penting serta dan berharga
kepada/dari orang- berharga kepada/ berharga kepada/ kepada masyarakat
orang di lingkungan dari orang-orang dari orang-orang yang membutuhkan
sekitar. di lingkungan di lingkungan bantuan di sekitar
sekitar, baik yang luas/masyarakat, tempat tinggal.
dikenal maupun baik yang dikenal
tidak dikenal. maupun tidak
dikenal.

4 untuk SMP/MTs Kelas VII


C Asesmen Formatif Awal

Topik Aktivitas Mengukur kompetensi awal peserta didik.

Durasi 1 JP

Dimensi Profil 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,


Pelajar Pancasila dan berakhlak mulia
2. Bergotong royong

Materi Perundungan

Pilihlah satu jawaban yang benar.

Y
1. Cermati teks berikut.

Perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun
dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati, dan tertekan baik dilakukan



oleh perorangan ataupun kelompok.
M
Teks tersebut menjelaskan mengenai . . . .
Sumber: gln.kemdikbud.go.id

A. definisi perundungan
M
B. sanksi perundungan
C. korban perundungan
D. perilaku perundungan

2. Cermati teks berikut.


U

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 menyebutkan “Setiap orang dilarang menempatkan,


membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap
anak”. Hal itu juga diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun
2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
D


Teks tersebut memuat tentang . . . .
A. kebijakan perlindungan terhadap anak
B. sanksi yang diberikan kepada pelaku perundungan
C. pencegahan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan
D. penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan

3. Cermati teks berikut.

Di grup WhatsApp kelas, seorang peserta didik yang belum mengerjakan tugas diolok-olok oleh
teman-temannya. Atas perlakuan teman-temannya, peserta didik tersebut mengalami depresi. Pada
kasus lain, ada seorang anak yang selalu dipanggil si “pendek” di rumahnya, karena kondisi tubuhnya
berbeda jika dibandingkan dengan kakaknya.

6 untuk SMP/MTs Kelas VII


1
Mengenalkan praktik perundungan di lingkungan sekolah.

Pengenalan praktik perundungan di lingkungan


Topik Aktivitas
sekolah.

Durasi 6 JP

Dimensi Profil 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha


Pelajar Pancasila Esa, dan berakhlak mulia
2. Bergotong royong

Materi Artikel

Y
Aktivitas Peserta Didik
1. Tujuan M
Peserta didik dapat mengidentifikasi praktik perundungan di lingkungan sekolah.
2. Materi
Kenali Praktik Perundungan di Lingkungan Sekolah
M
U
D

Sumber: www.shutterstock.com

Perundungan bukan suatu permasalahan yang begitu saja dapat diatasi. Praktik
perundungan ini seolah berakar kuat dan tumbuh makin rindang di tengah-tengah
masyarakat. Perundungan dapat terjadi pada siapa pun, kapan pun, dan di mana pun.
Bahkan lingkungan sekolah yang diharapkan menjadi tempat berkembangnya budi pekerti
seorang anak, sering kali terjadi praktik perundungan.
Setiap tahun jumlah kasus perundungan makin meningkat. Menurut data Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI), pada tahun 2022 terdapat 226 kasus kekerasan fisik dan psikis,
temasuk di dalamnya adalah perundungan. Perundungan dapat merenggut masa depan anak.

Bangunlah Jiwa dan Raganya 9


c. Setelah kamu selesai mengisi pada kolom pertama (What I Know), bacalah artikel yang
berjudul “Kenali Praktik Perundungan di Lingkungan Sekolah” dengan saksama.
d. Tukarlah lembar kerjamu dengan teman sebangku. Koreksilah jawaban yang sudah
dikerjakan oleh temanmu. Kamu dapat saling berbagi informasi untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
e. Tulislah minimal satu pertanyaan pada kolom kedua (What I Want to Know) tentang
hal-hal yang ingin kamu ketahui mengenai perundungan di lingkungan sekolah.
f. Gurumu memilih tiga pertanyaan yang paling menarik, lalu menuliskannya di papan
tulis.
g. Diskusilah dengan teman sebangku untuk menjawab tiga pertanyaan tersebut. Tulislah
jawaban kamu pada kolom ketiga (What I Learned).
h. Gurumu memilih 5 anak untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas.
i. Sebagai penutup aktivitas, jawablah pertanyaan refleksi berikut secara individu.

Nama Peserta Didik :


Kelas :
Nomor Presensi :

Y
Apa hal yang paling menarik atau mengesankan dari aktivitas ini?

M
Apa pemahaman yang kamu peroleh tentang praktik perundungan di lingkungan sekolah?
M
j. Isilah tabel penilaian antarteman berikut.
U

Penilaian Antarteman Formatif


Nama Peserta Didik :
Nama Pengamat :
D

Hari dan Tanggal :


Aktivitas/Kegiatan :
Dimensi : Beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia Pindailah QR
serta bergotong royong. code berikut
untuk mengakses
tabel penilaian
antarteman
formatif.

Bangunlah Jiwa dan Raganya 13


h. Isilah tabel penilaian antarteman berikut.
Penilaian Antarteman Sumatif dan Refleksi Pindailah QR
code berikut
Nama Peserta Didik : untuk mengakses
Nama Pengamat : tabel penilaian
Hari dan Tanggal : antarteman
sumatif.
Aktivitas/Kegiatan :
Dimensi : Beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
dan bergotong royong.

E Asesmen Sumatif

Y
Mengukur kompetensi peserta didik setelah
Topik Aktivitas
melakukan proyek.

Durasi

Dimensi Profil
M
2 JP

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha


Esa, dan berakhlak mulia
Pelajar Pancasila
2. Bergotong royong
M
Materi Perundungan
U

Pilihlah satu jawaban yang benar


1. Cermati teks berikut.

Seorang peserta didik hanya bisa menangis di kelas saat diejek oleh temannya. Sejak kelas VII,
D

ia sudah merasa tidak disukai oleh temannya tersebut dengan alasan yang tidak jelas. Seminggu
yang lalu, ia juga menangis karena dipermalukan temannya itu di depan teman-teman lainnya.

Berdasarkan teks di atas, peserta didik mengalami perundungan . . . .
A. fisik
B. sosial
C. verbal
D. jasmani

2. Perhatikan contoh-contoh perundungan berikut.


(1) Mendorong badan
(2) Mengolok-olok
(3) Mencubit lengan
(4) Mengirim pesan teror
(5) Memberi kabar bohong

80 untuk SMP/MTs Kelas VII


18. Kegiatan observasi yang kamu lakukan di sebuah lembaga perlindungan anak membuka
wawasan terkait peran lembaga-lembaga tersebut dalam menangani aksi perundungan,
khususnya bagi anak dan remaja. Salah satu peran penting lembaga tersebut dalam
mengedukasi pelajar agar tidak melakukan praktik perundungan di lingkungan sekolah
adalah . . . .
A. menjadi lembaga yang memiliki kekuatan hukum untuk menindak tegas pelaku
perundungan di lingkungan sekolah
B. memberikan penyuluhan dan menyosialisasikan gerakan antiperundungan bagi anak
dan remaja di lingkungan sekolah
C. sebagai lembaga yang melindungi hak-hak anak dan remaja, serta menjamin kehidupan
mereka aman dan sejahtera
D. menjadi lembaga yang mengedukasi masyarakat agar memahami payung hukum terkait
perlindungan anak dan remaja

19. Untuk menulis puisi dengan tema perundungan, kamu dapat mencari kata kunci yang erat
hubungannya dengan perundungan. Kata kunci tersebut dapat terdiri atas beberapa kata
yang nantinya dikembangkan menjadi larik dan bait dalam puisi yang dibuat. Kata kunci
berikut yang dapat dikembangkan menjadi sebuah puisi dengan tema perundungan adalah

Y
....
A. rumah, ibu, tenang, dan kesayangan
B. sekolah, guru, belajar, dan prestasi
C. kelas, teman, pendiam, dan dikucilkan
M
D. malas, gagal, sedih, dan pelajar

20. Dalam membuat sebuah cerpen tentang perundungan, judul cerpen biasanya hanya terdiri
dari 5−10 kata. Judul cerpen juga harus menggambarkan keseluruhan isi dan harus relevan
dengan tema perundungan. Selain itu, judul juga harus menarik, memikat, dan membuat
M
pembaca memiliki rasa ingin tahu. Judul cerpen berikut yang dapat dikembangkan menjadi
sebuah cerpen tentang perundungan adalah . . . .
A. Pejuang Ruang Hijau
B. Ibuku, Kartini Sejati
C. Malam di Ujung Tahun
U

D. Petaka Ejekan di Ujung Bangku


D

F Gelar Karya

Kegiatan akhir dari rangkaian alur proyek adalah melakukan gelar karya proyek penguatan
profil pelajar Pancasila. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan guru sebagai fasilitator dan
peserta didik, tetapi juga melibatkan masyarakat dan dinas setempat. Hal pertama yang perlu
dipersiapkan adalah waktu dan tempat pelaksanaan. Waktu pelaksanaan kegiatan gelar karya
proyek penguatan profil pelajar Pancasila biasanya dilaksanakan sebelum tes asesmen sumatif
akhir tahun. Adapun tempat kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan dan rangkaian kegiatan
gelar karya proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Adapun rangkaian kegiatan gelar karya
proyek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai berikut.

Bangunlah Jiwa dan Raganya 85

Anda mungkin juga menyukai