“GOOGLE LENS”
NAMA ANGGOTA
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Sejarah
Sejarah Google dimulai dari proyek yang dikerjakan oleh Larry Page dan Sergey Brin
pada 1996. Saat itu, kedua mahasiswa pascasarjana di Stanford University itu
berkolaborasi mengembangkan mesin pencari bernama BackRub, yang dioperasikan
menggunakan server di kampus mereka. Pada 1997, Larry dan Sergey mengganti nama
BackRub menjadi Googol. "Googol" merupakan istilah matematika untuk angka 1 yang
diikuti oleh 100 angka nol
Nama ini diambil untuk menjelaskan misi Google sebagai gudang informasi tak
terbatas di internet, Akan tetapi melakukan pencarian database registri nama domain
Internet untuk melihat apakah nama yang baru disarankan masih tersedia untuk
pendaftaran dan penggunaan, Saat itu, Sean ternyata salah ketika alias typo sehingga dia
membuat kesalahan nama yang dieja menjadi 'google.com'.
Namun Larry menyukai nama itu, dan dalam beberapa jam dia mengambil langkah
untuk mendaftarkan nama 'google.com'. Catatan pendaftaran nama domain 'google.com'
tertanggal 15 September 1997.
Dalam perundingan tersebut, Sean mengusulkan nama “googolplex”. Kemudian Larry
menyingkat kata “googolplex” menjadi “googol”. Googol merupakan angka 1 dengan
angka 0 dibelakangnya hingga 100 deret. Kata Googol ditetapkan pada 1920 oleh Milton
Sirotta yang berusia 9 tahun, keponakan dari ahli matematika Amerika Edward Kasner.
Kasner mempopulerkan konsep ini dalam bukunya yang berjudul “Mathematics and the
Imagination (1940)”.
Sejarah aplikasi Google Lens dimulai pada tahun 2017, ketika aplikasi ini pertama
kali diperkenalkan pada konferensi pengembang Google I/O. Pada awalnya, aplikasi ini
hanya tersedia untuk pengguna Google Pixel dan Google Pixel 2, tetapi kemudian
diperluas ke berbagai perangkat Android dan iOS.
Sejak diluncurkan, Google Lens terus mengalami pengembangan dan peningkatan.
Pada tahun 2018, Google Lens diperbarui dengan fitur baru yang memungkinkan
pengguna untuk membuat catatan tentang tempat atau objek tertentu, serta menambahkan
detail lebih lanjut tentang objek yang sedang diidentifikasi. Pada tahun 2020, Google
Lens juga diperbarui dengan fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk memindai
dan mengonversi teks tulisan tangan menjadi teks digital.
3
1.2. Latar Belakang
Di era abad 21 ini rasanya tidaklah mungkin apabila kita tidak mengenal internet.
Hampir setiap orang sudah mengenalnya dari mulai anak- anak sampai orang dewasa.
Namun, sangat sedikit dari mereka yang mengetahui secara rinci dan pasti bagaimana
internet itu bisa digunakan dan bekerja..
Interaksi manusia dan komputer adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan
antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi
antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia. Sedangkan
interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan
yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer secara interaktif untuk
melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang diinginkan.
Pada era digital ini, banyak sekali pengembangan User Interface yang memudahkan
pengguna perangkat lunak dalam berinteraksi dengan komputer, yang membantu dalam
melakukan tindakan maupun dalam pengoprasian perangkat lunak itu sendiri. Penerapan
Augmented Reality pada aplikasi android yang termasuk teknologi Interaksi Manusia
Dengan Komputer. Contoh penerapan Augmented Reality yang sangat penulis sukai
adalah penerapan pada aplikasi Google Lens.
Google Lens merupakan layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) dan Machine
Learning yang mampu mendeteksi objek secara cerdas langsung melalui perangkat
kamera smartphone. Google Lens memungkinkan Anda menelusuri objek yang Anda
lihat, menyelesaikan berbagai hal lebih cepat, dan memahami dunia di sekitar Anda
cukup dengan menggunakan kamera atau foto.
Hal tersebut membudahkan User sebagai pengguna dalam menggunakan alat
komputasi smartphone yang dimiliki dalam menyelesaikan suatu persoalan, kita tidak
akan membahas mengenai Kecerdasan Buatan (AI) atau Pembelajaran Mesin (ML) yang
menjadi dasar aplikasi untuk membuat keputusan dalam menebak suatu data menjadi
informasi yang bermanfaat, tetapi yang menarik bagi penulis dari berbagai fitur Google
Lens tersebut, yaitu penggunaan Teknologi Augmented Reality yang diterapkan dengan
Text Recognition saat menggunakan fitur Real-time Transalation.
Pada fitur real-time Translation, gambar nyata yang berupa text berbahasa asing
akan diidentifikasi dengan suatu program text recognition dengan sistem OCR (Optical
Character Recognition) sehingga data yang berupa gambar bisa dikonvesi menjadi
karakter. Karakter hasil konversi tersebutlah yang digunakan untuk menerjemahkan
bahasa asing dan ditampilkan langsung pada kamera dengan teknologi Augmented
Reality sehingga gambar yang mulanya terdiri dari bahasa asing bisa diterjemahkan dan
ditimpa pada waktu sebenarnya pada saat kamera merekam objek.
4
1.3. Tujuan
1. Mengetahui teknologi-teknologi masa kini yang sangat membantu kehidupan sehari-
hari di era digital.
2. Memberi pengetahuan mengenai Teknologi Augmented Reality (AR) yang dapat
memudahkan pengguna mesin komputasi untuk berinteraksi dengan manusia.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Google lens dapat melihat hidangan populer di menu restoran berdasarkan review dari
Google Maps.
6. Pindai Kode
Pindai kode QR dan kode batang dengan cepat oleh Google Lens adalah salah satu fitur
yang membuat aplikasi ini menarik.
Fungsi Google Lens adalah membantu Anda untuk menerjemahkan dokumen fisik atau
gambar menjadi bentuk teks. Hal ini sangat praktis dibanding dan sangat membantu jika
Anda terkendala mengalami perbedaan bahasa atau berada di lingkungan yang asing.
Misalnya, Anda berada disebuah negara yang menggunakan informasi bahasa asing
tersebut. Melalui aplikasi ini, Anda hanya perlu untuk mengarahkan kamera ke objek atau
rambu-rambu tertentu dan pilih ke bahasa pilihan Anda.
8
2. Menyalin, mengirim, dan mengaudiokan teks dari dokumen
Google Lens juga mampu mendeteksi sebuah dokumen, baik berbentuk buku atau kertas
sekalipun. Hal ini sangat membantu bagi para pelajar dalam proses belajarnya. Banyak
pengguna yang menggunakan ini untuk menyalin dokumen ke dalam bentuk teks (Google
Docs).
Aplikasi ini dapat membantu Anda untuk menemukan informasi dari sebuah teks
tertentu tanpa perlu Anda memasukkan kata kunci secara manual. Selain itu berbentuk teks,
Anda juga bisa mengkonversikannya dalam bentuk audio.
Jika Anda ingin mencari produk yang serupa, Anda bisa memanfaatkan aplikasi Google
Lens untuk menemukannya.
9
Berbeda dengan mesin pencarian lainnya, Google Lens juga akan menampilkan
informasi barang yang serupa dengan foto yang Anda miliki. Contoh, Anda mencari sebuah
produk handphone flip, maka yang akan muncul beberapa rekomendasi gambar produk
serupa hingga merknya.
4. Berbelanja
Selain mencari informasi mengenai sebuah benda, aplikasi ini juga dapat membantu
Anda untuk berbelanja barang impian Anda. Google Lens akan juga dapat membantu para
pengguna untuk menemukan link penjualan produk yang diinginkan. Anda bisa
menggunakan fitur Shopping pada aplikasi tersebut untuk hal tersebut.
Bagi Anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk bermain ponsel, Google Lens dapat
membantu Anda untuk membantu atau mengidentifikasi nama dan informasi kontak dari
kartu nama saja.
10
Kemampuan Google Lens untuk mendeteksi dokumen dapat membantu Anda untuk
mengerjakan soal tertentu. Aplikasi ini akan menampilkan informasi terkait baik berupa
rumus, video penjelasan, atau situs yang mengarah pada soal tersebut.
2. Proyeksi
Komponen ini mengacu pada proyektor yang lebih kecil dari yang biasa ada pada
headset AR, yang mengambil informasi dari sensor dan memproyeksikan konten yang
terkomputerisasi ke permukaan untuk dilihat. For your information, sebenarnya,
pemanfaatan proyeksi di AR belum sepenuhnya dirancang untuk dapat digunakan dalam
barang atau layanan komersial.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Augmented Reality merupakan konsep penggabungan dunia virtual ke dalam dunia
nyata yang dimana hal tersebut dapat terealisasi dengan Aplikasi Google Lens. Dari
penerapan Augmented Reality tersebut terdapat beberapa fitur yang dapat mempermudah
pengguna dalam mencari informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dalam
menjalankan segala aktivitas sehari-hari. Biasanya pengguna saat akan melakukan
pencarian harus mengetikkan terlebih dahulu apa yang diingkan oleh pengguna, namun
dengan fitur dari Aplikasi Google Lens ini pengguna tidak perlu harus repot-repot
mengetikkan kata kunci dalam pencarian, tetapi bisa langsung mencari informasi dengan
menscan objek dengan visualisasi. Untuk segi fitur lainnya dalam Google Lens mampu
menscan barcode, identifikasi barang maupun baju, hewan, tumbuhan, tempat umum dan
bahkan bisa merubah atau menerjemahkan bahasa asing kedalam bahasa lainnya.
Untuk dapat mengakses Aplikasi Google Lens, kita dapat mendownloadnya di google
play store dengan mengetikkan kata kunci Google Lens. Selain itu, dapat juga diakses
menggunakan aplikasi Google, Google Photos, maupun Google Asistant yang dimana
dalam penggunaannya harus terhubung dengan akses internet dan minimal sistem operasi
yang dijalankan atau dimiliki adalah android marshmallow 6.0 sedangkan untuk
bahasanya sendiri masih terbatas seperti bahasa Inggris, Korea, Jerman, Japanes dll.
3.1 Saran
Aplikasi Google Lens banyak kelebihannya namun masih memiliki kendala dalam
Aplikasi Google Lens smartphone android yang support terhadap aplikasi ini belum
semuanya merata masih belum memiliki fitur bahasa Indonesia sehingga bagi sebagian
pengguna yang masih kebingungan dalam menggunakan Aplikasi Google Lens ini
mungkin nantinya akan sedikit menemui kendala. Selain itu juga ketika memfoto tetapi
data yang dikeluarkan kadang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna.
Selain itu juga aplikasi Google Lens ini memiliki banyak fitur yang bisa digunakan
dalam kehidupan sehari -hari, dengan menggunakan aplikasi ini akan memudahkan kita
untuk mencari barang sesuatu yang ingin di beli, mencari jawaban tugas atau pekerjaan
rumah dan menterjemahkan Bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia.
12
LAMPIRAN
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Google Lens. Google Lens. https://lens.google.com/ (diakses 20 Juni2019)[2].
Saurina Nia. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Anak Usia
DiniMenggunakan Augmented Reality. Jurnal IPTEK.[4].
Yasin Efendi, dkk. 2016. Penerapan Teknologi AR Augmented Reality ) Pada
Pembelajaran Energi Angin Kelas IV SD di Rumah Al-Barokah. Jurnal Sistem Informasi.
15
16