Anda di halaman 1dari 12

MODULPROJEK 2

PENGUATANPROFILPELAJARPANCASILA
TEMA:BANGUNLAH JIWA DAN RAGANYA
TOPIKPROJEK: KERJA BHAKTI DI LINGKUNGAN SMPN 1 BARENG

1.INFORMASIUMUM

A. Identitas
NamaPenyusun : Kelompok TIM PROJEK SPIBA
NamaInstitusi : SMPN 1 BARENG
Kelas :VII
AlokasiWaktu : 120 JP

B. SaranadanPrasarana:
 Timba
 Sapulidi
 Ember
 Sapuijuk
 Sikatlantai
 Kain pel
 Lap kaca
 Sulak
 Tempat sampah
Bahan :
Pembersih lantai
Pembersih kaca

C. Target Peserta Didik: peserta didik pada kelas reguler

D. RelevasiTemadanTopikProjek
 Tema :Bangunlah jiwa dan raganya
 Topikprojek :Kerja Bhakti di lingkungan SMPN 1 Bareng
 Relevasi Tema danTopik Projek:
Dengan melakukan kerja bhakti menumbuhkan rasa kepedulian pada
kebersihan lingkungan di sekitar peserta didik dan menumbuhkan
kerjasama, gotong royong

2.KOMPONENINTI

A. Deskripsi Singkat Projek


Kerja bhakti
B. Dimensi dan Sub Elemen dari Profil Pelajar Pancasila
Dimensi : 1.Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia.
Elemen:
Hubungan antar manusia
Subelemen :
Peserta didik mampu menerapkan hidup bersih dan hidup gotong royong
C. Target Pencapaian Di akhir Fase
Setelah mengikuti kegiatan projek P3 ( Penguatan Profil Pelajar Pancasila) peserta
didik mampu menjaga kebersihan lingkungan peserta didik
D. Alur Kegiatan Projek
1. Pengenalan: (10 JP)
Guru matapelajaran yang berkolaborasi:
 men-sosialisasikan materi Projek P3( pengertian,tujuan dan manfaat
kegiatan projek P3)
 memperkenalkan tema projek
 memperkenalkan elemen dan subelemen projek
2. Kontektualisasi: (10 JP)
Peserta didik
 Menumbuhkan prilaku hidup bersih
 Menumbuhkan jiwa gotong royong
 Membangun akhlak mulia

3. Aksi: (80JP)
 Peserta didik dibawah bimbingan pendidik menyusun proposal/rencana
kegiatan projek
 Peserta didik mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
 Mengerjakan projek dibawah bimbingan pendidik ( di tempat yang sudah
disepakati)
 Projek dikerjakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan
 Melakukan kerja bhakti

4. Refleksi:(10 JP)

 Pendidik dan peserta didik melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan


hasil projek

5. Tindak lanjut: (10 JP)


 Berdasarkan hasil refleksi, pendidik dan peserta didik memperbaiki
kekurangan pada projek yang sudah dilaksanakan
3.ASSESMEN

Rubrik Asesmen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


( Bangunlah Jiwa dan Raganya)

Indikator Yang HasilPenilaian


No Deskripsi
Diamati Ya Tidak
1. Perencanaan 1. Peserta didik mampu menyiapkan
peralatan
2. Peserta didik mampu mengkoordinir
kelompok kerja bhaktil
3. Peserta didik mampu membuat
proposal/perencanaan pembuatan
projek

2. Pelaksanaan 1. Peserta didik manyediakan alat dan


bahan yang dibutuhkan dengan tepat
dan lengkap
2. Peserta didik dapat mengerjakan
projek sesuai langkah yang sudah
direncanakan
3. Peserta didik dapat menyelesaikan
projek tepat waktu
4. Peserta didik dapat membuat
sepanduk / konten yang menarik
untuk mempromosikan kegiatan
kerja bhaktinya

3. Hasil 1. Lingkungan bersih


2. Video berisi kegiatan kerja bhaktil
3. Spanduk/kanten berisi promosi
proyek

4.LAMPIRAN
Kerja Bakti di Sekolah dan Manfaatnya

Dalam suatu  lingkungan sekolah/madrasah selain


ruang sekolah, bangunan dan sarana prasarana lainnya sebagai factor keberhasilan dalam
kegiatan belajar mengajar, kebersihan lingkungan sekolah tidak dapat dipandang sebelah mata,
karena kebersihan juga sebagai factor penentu proses transfer keilmuan dalam kegiatan belajar
mengajar. Kita sebagai anggota atau warga sekolah berkewajiban selalu untuk melindungi serta
menjaga sekolah supaya teta terjaga kerapian, keindahan dan kebersihannya. Kerjabakti di
sekolah dan manfaatnya dapat dirasakan oleh semua warga sekolah. Kebersihan sekolah/
madrasah adalah tanggung jawab semuanya anggota sekolah. Kebersihan sekolah adalah
tanggungjawab semua anggota sekolah baik kepala sekolah, para staf, guru-guru juga siswa-
siswi. Mengapa mesti melindungi kebersihan lingkungan sekolah? Lantaran kebersihan adalah
pangkal kesehatan. Bila lingkungan sekolah bersih suasana jadi segar, bakal bikin nyaman,
aman dalam belajar dan bakal terbebas dari ancaman penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya.

Semuanya anggota sekolah mesti lakukan bersih lingkungan dengan cara berbarengan.
Aktivitas yang dikerjakan berbarengan oleh beberapa orang untuk lakukan satu hal untuk
kebutuhan berbarengan dimaksud dengan kerja bakti. Kerjabakti bisa dikerjakan setiap saat di
sekolah, baiknya sekurang-kurangnya satu kali dalam satu minggu. Jangan pernah tak lakukan
kerja bakti untuk kebersihan lingkungan, karena kerja bakti di sekolah dan manfaatnya yang
merasakan dampaknya tidak hanya siswa tapi juga  semua warga sekolah.

Dengan kerjabakti yang dikerjakan di sekolah, bisa memberikan banyak faedah atau manfaat


nyata tidak hanya siswa dan guru tapi semuanya anggota sekolah bakal merasakan
nyamanfaatnya juga. Kerjabakti di sekolah dan manfaatnya yaitu :

Terlepas dari wabah penyakit


Kebersihan yaitu hal paling utama dalam melindungi kesehatan. Dengan bersihkan lingkungan
sekolah ataupun ruangan kelas dengan secara berkala dan berkelanjutan akan memberi
dampak dan efek positif bagi semua warga sekolah. Bila Kondisi sekolah kotor, jadi bakal
menyebabkan kondisi lingkungan yang tidak kondusif dan mengganggu kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas maupun luar kelas.

Lingkungan jadi bersih


Dengan kerja bakti yang dikerjakan semuanya anggota sekolahmu, umpamanya lewat cara
menyapu, mengepel beberapa ruangan kelas serta memunguti sampah yang berantakan di
lapangan atau lantai bisa bikin lingkungan sekolah Anda jadi bersih serta membuat siswa dan
guru menjadi merasa nyaman berada di lingkungan yang terlindungi kebersihan dan
keindahannya.

Pekerjaan bakal cepat selesai


Kerja bakti yaitu aktivitas yang dikerjakan dengan cara berbarengan. Nah, bersihkan lingkungan
sekolah yang dikerjakan dengan cara berbarengan itu bisa bikin pekerjaan cepat usai serta
optimal. Sudah tentu pekerjaan berat yang dikerjakan sendiri akan lama selesainya, tapi jika
dilakukan secara bersama-sama dan dengan kerjasama yang baik, pekerjaan tersebut akan
terasa ringan dan lebih cepat rampung.

Melatih siswa bekerja sama


Aktivitas yang dikerjakan dengan cara bergotong royong ini melibatkan semuanya anggota
sekolah. Semuanya anggota sekolah itu melakukan tugasnya dengan cara berbarengan hingga
bisa melatih siswa untuk sama-sama bekerja bersama bahu membahu dalam bersihkan
lingkungan. Hal ini dapat diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran dalam kelas yaitu kerja
kelompok, dimana semua anggota dapat memainkan peran dan mengetahui fungsinya masing-
masing dalam suatu kelompok sehingga kerja kelompok dapat dijadikan model variasi
pembelajaran yang cukup efektif dibandingkan dengan bila siswa belajar sendiri secara
individual.

Kerja bakti bisa tingkatkan respon/kepekaan siswa terhadap lingkungan sekolah


Ketika dalam kelas, siswa-siswi merespon materi atau menyerap materi belajar yang diberikan
oleh bapak ibu guru dengan cara yang berbeda-beda. Ada siswa yang cepat merespon, ada
juga yang kurang daya serapnya ataupun kurang sekali. Jika kegiatan kerja bakti membersihkan
lingkungan sekolah sudah menjadi aktifitas yang terbiasa dilakukan siswa maka hal ini akan
berdampak positif pada kepekaan siswa dalam merespon lingkungan sekolah yang kurang
terjaga kebersihannya. Artinya mereka akan merasakan sesuatu yang kurang nyaman, tidak sreg
jika lingkungan sekolahnya tempat mereka belajar misalnya ruang kelas kotor dan mereka
bertindak secara sadar, cepat tanggap dan tanpa beban untuk segera membersihkan kelas
tanpa menunggu perintah dari guru. Atau juga saling menegur dan mengingatkan jika ada
teman-temannya yang buang sampah sembarangan.

Bakal menyingkirkan kejenuhan siswa sesudah ikuti pelajaran


Kerja bakti dapat jadikan sarana pembelajaran di luar kelas yang santai untuk menyingkirkan
kejenuhan sepanjang mengikuti pelajaran di dalam kelas. Hal ini juga dapat memberikan
selingan pembelajaran psikomotorik dan dapat juga mendorong kreatifitas siswa, karena kerja
bakti berkaitan dengan fisik jadi membutuhkan tenaga yang cukup untuk melakukan aktifitas
ini. Kreatifitas siswa dapat tersalurkan jika diadakan kompetisi kebersihan antar kelas,
mendorong mereka menumpahkan segala daya upaya imajinasi kreatifnya dalam menghias
kelas dan mempercantik kelas menjadi lebih indah dan nyaman.

Mengakrabkan beberapa guru dengan pesertadidiknya


Terlihat begitu menyenangkan untuk beberapa pendidik dapat berbaur dengan siswa hingga
menyebabkan keakraban pada siswa serta guru. Bila dibandingkan dengan atmosfer kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas yang cenderung formal dan agak serius, suasana di luar kelas
yang tidak formal dan lebih santai membuat siswa dan guru dapat berkomunikasi dengan lebih
akrab dan rileks tanpa mengenyampingkan tujuan dan fungsi dari kerja bakti.
Lingkungan jadi bersih serta lebih tertangani disbanding dengan bila tak ada aktifitas
kerja bakti.
Tanggung jawab kebersihan sekolah jika dibebankan pada petugas kebersihan sekolah saja
tentu tidak akan tercapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu kerjasama dari semua warga
sekolah termasuk para guru dan siswa-siswi dibutuhkan untuk menjaga kebersihan dan
keindahan lingkungan sekolah. Salah satu kegiatan bersama yang dapat dilakukan untuk
menjaga kebersihan lingkungan sekolah adalah kerja bakti. Dan perluperan para guru dan
orang tua untuk mendorong, membiasakan anak-didiknya menjaga kenyamanan sekolah serta
kebersihan lingkungannya dengan mengadakan kerja bakti di sekolahnya.

Kerja bakti melatih siswa bekerja bersama serta bergotong royong.


Salah satu sisi positif kerja bakti di sekolah dan manfaatnya adalah gotong-royong. Dalam kerja
bakti yang melibatkan banyak siswa umumnya siswa bakal sama-sama bekerja bersama bahu
membahu bersihkan lingkungan sekolah. Sebagai wujud pengamalan pancasila sila ke 3 dan 4
dan melestarikan budaya bangsa. Nilai bergotong royong dalam artian luas tidak hanya kerja
bakti membersihkan sekolah, tapi juga bagaimana bekerjasama membuat keputusan penting,
bekerjasama menyelesaikan masalah secara bersama-sama  sehingga menimbulkan sinergi
diantara siswa.

Menanamkan rasa kesadaran dan kepedulian siswa terhadap kebersihan sekolah.


Dengan dilaksanakannya kegiatan kerja bakti di sekolah secara rutin atau berkala, cepat atau
lambat diharapakan siswa dapat menumbuh kembangkan kesadaran dirinya secara individu
maupun kelompok akan pentingnya kebersihan lingkungan sekolah. Bahwa kebersihan
lingkungan sekolah di manapun dia berada di area sekolah adalah tanggung jawab bersama
dan bila kesadaran dan kepedulian itu sudah tertanam dalam masing-masing siswa akan
menjadi perilaku yang baik karena mereka sadar dan peduli bahwa menjaga kebersihan adalah
kebutuhan bukan kewajiban. Sehingga jika hal tersebut sudah tertanam dalam mindset mereka,
siswa akan menjalankan tugas menjaga kebersihan lingkungan dengan sepenuh hatinya,
sepenuh cinta, tulus ikhlas, dan tanpa beban.

Biasanya dalam satu sekolah ada saja siswa yang rada susah untuk di ajak kerja bakti. Untuk
siswa yang tidak bersemangat kerja bakti mesti diberikan perhatian, pengertian agar lebih sadar
dan peduli pada kebersihan lingkungan sekolahnya. Karena bagaimanapun juga terlepas dari
lingkungan sekolah itu bersih atau tidak yang merasakan manfaatnya dan efeknya adalah siswa
itu sendiri.

Umumnya Sebagian siswa merasa jijik Ketika melihat sampah yang berantakan atau berserakan.
Walau sebenarnya mereka sendirilah yang membuat sampah yang berantakan itu. Untuk
peristiwa seperti ini siswa mesti di beri teguran, pengertian, pemahaman mengenai betapa
kebersihan lingkungan, lingkungan sekolah adalah prioritas utama, bila perlu sang gurulah yang
memberi contoh di lingkungan sekolah, di dalam kelas maupun di  luar kelas membersihkan
lingkungan sekolah bila ada sampah yang berserakan.

Dengan hal-hal yang sudah dikemukakan pada paragraph sebelumnya, pengertian kerja bakti
yaitu aktivitas yang dikerjakan dengan cara bergotong royong suka rela untuk kebutuhan
Bersama seluruh warga sekolah. Kerja bakti dapat dikerjakan lewat cara menyapu, mengepel
lantai, bersihkan jendela kaca atau bahkan juga memunguti sampah-sampah yang berantakan
di halaman, lapangan. Dengan kerja bakti sangat banyak faedah yang bisa didapat dengan
lakukan kerja bakti, salah satunya kerja bakti bisa bikin lingkungan jadi bersih, dengan
lingkungan bersih bisa terlepas dari penyakit, bisa tingkatkan keakraban pada guru serta murid
serta pekerjaan yang dikerjakan bakal cepat usai.

10 Tips Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sehari-hari untuk Lindungi Diri
dan Keluarga

Apakah Anda yakin selama ini sudah menjalani pola perilaku hidup yang bersih dan sehat? Meski
terdengar sepele, praktik perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ternyata masih luput dari
perhatian Sebagian besar orang. Padahal, denganmenerapkan kebiasaan ini, Anda tak hanya
melindungi diri dari penyakit, tetapi juga menjaga kesehatan orang-orang di sekitar, lho! Oleh
sebab itu, mari simak secara mendalam arti sebenarnya dari perilaku hidup bersih dan sehat, yuk!
Apasaja yang termasuk dalam indikator PHBS?
Perilaku hidup bersih dan sehat, atau yang disingkat dengan PHBS, adalah gerakan yang dilakukan
untuk menjaga Kesehatan serta kualitas hidup seseorang.
Gerakan ini meliputi berbagai perilaku yang dipraktikkan atas kesadaran pribadi demi mencapai
kehidupan yang sehat.
Menurut situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, perilaku hidup bersih dan sehat sendiri
perlu diterapkan di beberapa tempat, dimulai dari rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja,
tempat umum, hingga fasilitas kesehatan.
Namun, secara umum, hidup yang bersih dan sehat dapat Anda mulai dari diri sendiri, yaitu
bagaimana Anda menjalani kebiasaan di rumah.
Maka dari itu, Anda dapat menerapkan indikator PHBS yang mencakup kebiasaan hidup sehat pada
tingkatan rumah tangga.
Ada berbagai indikator yang menentukan keberhasilan seseorang dalam menjalankan kebiasaan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di antaras ebagai berikut.
1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Berdasarkan panduan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat
(CDC), cuci tangan rutin adalah cara terbaik untuk:
 Membersihkan kuman pada tangan,
 Terhindar dari penyakit, dan
 Mencegah kuman di tangan diri sendiri agar tidak menyebar ke orang lain.
Ketika kita tidak dapat mencuci tangan, pastikancairan pembersih tangan (hand sanitizer) memiliki
kandungan alcohol setidaknya 60%, ya.
2. Menggunakan air bersih

Perilaku hidup yang bersih dan sehat juga didukung oleh terpenuhinya kebutuhan air bersih di
rumah.
Air yang bersih adalah kunci dari segala aktivitas yang Anda lakukan. Tak hanya untuk makan dan
minum, air bersih juga berperan saat Anda mencuci baju, mandi, serta buang air.
Oleh karena itu, pastikan rumah Anda memiliki akses terhadap air bersih guna terwujudnya
kehidupan yang bersih dan sejahtera.
4. Menggunakan toilet serta menjaga kebersihannya
Toilet yang bersih juga termasuk dalam indicator perilaku hidup bersih dan sehat.
Rumah yang bersih wajib memiliki sanitasi yang berfungsi dengan baik serta terjaga kebersihannya.
Pasalnya, toilet rentan menjadi sarang bakteri dan virus penyebab penyakit jika kebersihannya tidak
dipelihara dengan baik. Untukitu, jangan lupa menjaga kebersihan kamar mandi Anda.
4. Rutin berolah raga

Membiasakan diri untuk beraktivitas fisik secara rutin juga menandakan Anda menjalani pola
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Anda tentu sudah tahu bahwa rutin olah raga memiliki manfaat Kesehatan fisik serta psikis yang
sangat berlimpah.
Dengan berolah raga setidaknya 30 menit setiap hari, Anda tak hanya meningkatkan kebugaran
tubuh, tetapi juga mencegah datangnya berbagai penyakit.
5. Konsumsi makanan sehat dan bergizi

Apa yang Anda makan dan minum juga menjadi factor penentu perilaku hidup bersih dan sehat,
lho!
Pastikan Anda banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan gizi
harian Anda.
Tak hanya itu, perhatikan pula cara mengolah serta memasak makanan Anda untuk mencegah
kontaminasi bakteri yang jadi potensi keracunan makanan.
6. Hindari kebiasaan merokok

Bukan informasi baru lagi kalua merokok adalah kebiasaan yang memberikan dampak buruk pada
Kesehatan tubuh.
Mulai dari risiko penyakit paru-paru hingga jantung, kebiasaan merokok dapat menjadian caman
jangka Panjang jika Anda ingin memiliki perilaku hidup bersih dan sehat.
Oleh karena itu, apabila Anda termasuk perokok aktif, mulailah mengurangi kebiasaan buruk
tersebut hingga akhirnya berhenti merokok sama sekali.
7. Membasmi sarang nyamuk

Memberanta ssarang nyamuk adalah bagian penting dari perilaku hidup bersih dan sehat.
Berbagai penyakit yang ditularkan dari gigitan nyamuk, mulai dari DBD hingga chikungunya masih
ada di sekitar kita.
Salah satu cara utama untuk memutus rantai penularan penyakit ini adalah dengan menjaga
kebersihan lingkungan rumah Anda, termasuk membasmi nyamuk hingga jentik-jentiknya.
8. Memakai masker saat keluar rumah
Bila Anda hidup di lingkungan dengan kasus suatu penyakit yang tinggi atau terdapat pandemic
seperti COVID-19, memakai masker di luar rumah dapat menurunkan risiko Anda tertular penyakit.
Menggunakan masker terbukti efektif mencegah percikan ludah (droplets) menyebar di udara dan
masuk kesaluran pernapasan orang lain.
Selain bermanfaat melindungi diri sendiri, pemakaian masker juga bisa melindungi kesehatan orang
lain jika Anda sedang terserang suatu penyakit.
9. Menjaga jarak fisik dari orang lain

Apabila memang harus beraktivitas di luar rumah, usahakan untuk menjaga jarak fisik dengan orang
lain setidaknya dua meter.
Perilaku hidup bersih dan sehat ini tak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga menjaga orang lain
di sekitar Anda.
Sebuah studi dari British Medical Journal menyatakan bahwa jaga jarak fisik merupakan satu dari
sekian banyak Langkah mencegah penyebaran virus penyakit.
Hindari melalui bagian taman atau pinggir jalan yang ramai apabila sedang berolah raga atau
beraktivitas di luar rumah.
10. Memelihara Kesehatan mulut dan gigi
Hal lain yang harus diperhatikan dalam menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
adalah Kesehatan mulut dan gigi Anda.
Kesehatan mulut harus dijaga karena mulu tmerupakan salah satu akses masuknya bakteri, kuman,
dan virus ke dalam tubuh kita.
Namun, menjaga Kesehatan gigi dan mulut tidak cukup dengan sikat dan flossing gigi secara
rutinsaja.
Anda juga sebaiknya membilas mulut dengan obat kumur yang terbukti efektif mengurangi
penumpukan plak.
Selain indikator-indikator di atas, perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga juga
meliputi kesejahteraan ibu dan anak, seperti berikut.
 Memberikan ASI eksklusif.
 Melakukan persalinan dengan bantuan bidan atau dokter.
 Memantau tumbuh kembang bayi dan anak di layanan Kesehatan terdekat.
 Memberikan anak imunisasi sesuai jadwal.
Menjaga kebersihan diri dengan rutin mandi 2 kali sehari serta bersih-bersih rumah secara berkala
juga termasuk dalam indikator PHBS.
Apa manfaat dari perilaku hidup bersih dan sehat?
Dengan menjalankan pola hidup yang bersih dan sehat, Anda akan memperoleh beberapa manfaat
seperti:
1. Terhindar dari berbagai penyakit
Hidup bersih dan sehatakan menjauhkan Anda dari risiko penyakit, terutama yang disebabkan oleh
infeksi bakteri dan jamur.
2. Memaksimalkan tumbuh kembang anak
Dengan menerapkan PHBS, Anda juga turut mendukung pertumbuhan serta perkembangan si kecil
agar terhindar dari gangguan seperti stunting.
Stunting adalah kondisi Ketika pertumbuhan tubuh anak tidak optimal sehingga Panjang atau tinggi
badan si kecil tidak sesuai dengan umurnya.
3. Meningkatkan produktivitas
Tubuh dan pikiran yang sehat juga dapat membantu meningkatkan performa belajar di sekolah dan
beraktivitas di lingkungan kerja Anda.
4. Menjaga kebersihan tempat tinggal
Perilaku hidup bersih dan sehat juga menjadikan rumah Anda sebagai tempat tinggal yang layak
huni, nyaman, serta terbebas dari sumber penyakit.
Itulah berbagai tips serta manfaat yang bisa di dapat dengan menerapkan PHBS di kehidupan Anda.
Dengan memulai pola hidup positif dari diri sendiri, secara tak langsung Anda telah berkontribusi
dalam kehidupan bermasyarakat yang bersih dan sehat.
https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebersihan-diri/perilaku-hidup-bersih-sehat/

Anda mungkin juga menyukai