Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH HUKUM PERIZINAN

PERIZINAN PENGGUNAAN SENAPAN ANGIN DI INDONESIA

Disusun Oleh :

Muhammad Nur Mufid (B1A019405)

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Iskandar, S.H., M.Hum

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BENGKULU

2023
A. Latar Belakang
Senjata merupakan alat yang digunakan untuk mempertahankan diri dan
juga untuk berburu makanan, pengunaan senjata tak lepas dari perjalanan
sejarah umat manusia dari zaman praaksara dimana manusia purba masih
menggunakan batu dan tulang untuk bertahan hidup maupun mencari
makanan.1 Manusia purba banyak memiliki perkembangan dalam membuat
senjata mulai dari yang pertama kali yaitu meruncingkan kayu, menggunakan
tulang, mengasah batu, sampai awal mula menemukan biji logam. Dari berbagai
zaman manusia mengenal senjata mulai dari zaman batu sampai zaman logam.
Zaman batu dimana manusia masih mengunakan batu sebagai senjata
dan alat bercocok tanam maupun berburu, pada zaman batu banyak dikenal
beberapa senjata senjata berupa tombak maupun kapak yang terbuat dari batu
kapak genggam (pebble) untuk mengali tanah, kapak perimbas untuk menebang
pohon, dan tombak batu untuk berburu yang sudah digunakan lebih dari
200.000 tahun yang lalu.2
Pada zaman logam dimana mulai yaitu pada tahun 3000-1200SM
ditemukan logam sebagai alat keseharin dan juga sebagai senjata manusia
dalam berburu dan bertahan dari berbagi macam ancaman. 3 Cara manusia
menemukan logam di ungkapkan dengan berbagai macam teori salah satu yang
penulis kutip adalah teori sensionis oleh Van Cotta 1859 yang menungkapkan;
Bahwa endapan berasal dari endapan biji berasal dari cairan yang ada
hubungannya dengan cairan yang ada hubungannya dengan kegiatan
magmayang naik keatas, kemudian mengendapkan biji-biji pada dinding celah-
celah.4
Melalui endapan magma itulah logam-logam dapat ditemukan sehingga
manusia dapat memulai suatu perjalan sejarah kehidupannya pada zaman awal
ditemukannya logam tersebut, dengan karakteristik logam yang lebih memiliki
keunggulan di bandingkan batu dan tulang yang tak lekang oleh waktu
pengunaannya juga sifat keuletan dan kekerasan suatu logam yang lebih di
perhitungkan sebagai sebuah senjata dibandingkan senjata dari batu ataupun
tulang.
Dari rangkaian peristiwa tersebut mengungkapkan bahwa sejarah
manusia tak lepas dari kebiasaan mempertahankan dirinya dan juga dalam
memperoleh makanan hal ini yang menimbulkan persaingan antar manusia juga
persaingan antar makhluk hidup lainnya, juga berkaitan dengan apa yang di

1
Abdul Haris Nasution, The Dark Continent: Sejarah Afrika, Penerbit Kita: 2019 Menulis, Cetakan 1, hlm 3
2
Dayat Suryana, Bali dan sekitarnya, CreateSpace Independent Publishing Platform: 2012, Cetakan 1 ,hlm 203
3
Sukandarrumidi, Geologi Mineral Logam, Gadjah Mada University Press: 2019, Cetakan 1, hlm 1
4
Ibid
terangkan oleh filusuf asal inggris Thomas Hobbes dalam karyanya yang berjudul
de cive (1651) yaitu Homo homini lupus bahwa manusia adalah serigala bagi
manusia lainnya,5 sehingga dengan cara apapun manusia menunjukkan
eksistensinya bagi manusia lainnya dengan persaingan yang ketat, contoh
persaingan ketat antar sesama manusia adalah terciptanya suatu senjata.
Pada zaman modern ini kita dapat mengetahui berbagai macam senjata
mulai dari senjata tajam maupun senjata menembak yang umum kita kenal, 6
senjata tajam sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari mulai dari golok,
pisau dapur, hingga sabit rumput. Sedangkan senjata menembak jarang kita
lihat terkecuali pihak yang berwajib dan penggunaan hobi olahraga tertentu saja,
di antara jenis senjata menembak adalah senjata api, air gun, air soft gun, juga
termasuk jenis-jenis panahan.
Beberapa regulasi telah mengatur mengenai pengunaan senjata tersebut
baik dalam penggunaan sehari-hari, beladiri, maupun penggunaan olahraga juga
berburu yang di atur dalam Undang-undang Darurat No 12 tahun 1951 yang
menjelaskan tentang perolehan pengunaan senjata tajam maupun senjata
menembak, kemudian Perkapolri No. 82 tahun 2004 yang menyangkut
kepemilikan senjata api bagi masyarakat sipil, dan Perkapolri No 8 tahun 2012
tentang pengawasan dan pengendalian senjata api untuk kepentingan olahraga
juga termasuk di dalamnya berkaitan dengan pengunaan senapan angin.
Mengacu pada aturan yang berlaku kategori senapan angin yang boleh
beredar di masyarakat adalah senapan angin yang memiliki kaliber 4,5mm
atau .177, diatas penggunaan kaliber tersebut memerlukan izin lebih lanjut. Saat
ini persebaran senapan angin di Indonesia cukup banyak tersebar hampir setiap
masyarakat di desa memiliki paling tidak 2 sampai 5 kepemilikan senapan angin,
hal ini dikarenakan penjulan senpan angin yang cukup bebas di jual dipasaran
secara langsung maupun pasaran online, dari situs resmi NGO Kukangku
mencatat bahwa setidaknya ada sedikitnya 4000 produk senapan angin terjual
bebas dan dari julah tersebut 1600 pucuk telah terjual di ecommers seperti
tokopedia, shopee, lazada, dan bukalapak.
Kebebasan pembelian senapan angin inilah yang menyebabkan banyaknya
pengguna yang tercatat maupun yang tidak tercatat, kebebasan dalam
pembelian menjadikan setiap kalangan mudah untuk mendpatkan senapan angin
ini, maraknya persebaran senapan angin ini banyak menimbulkan polemik
dikalangan masyarakat, sehingga banyak korban berjatuhan akibat
penyalahgunaan senapan angin ini setidaknya tercatat pemberitaan kasus
5
M. Saifurrijal, Filsafat Bagi Siapapun, Malang : Discorse Book 2022, Cetakan 3, hlm 221
6
Aldwin Rahadian Megantara, S.H., M.A.P, Aspek Hukum Atas Senjata Api Bela Diri, Yogyakarta : Deepublish 2021,
Cetak 1, hlm 2
penyalahgunaan senapan angin dari tahun 2015-2020 jumlah korban manusia
akibat pengunaan senapan angin ini sebanyak 154 orang korban. 7
Lantas apa yang yang menyebabkan peredaran senapan angin begitu
bebas didapatkan oleh masyarakat, penulis akan membahasnya dalam makalah
yang berjudul tentang Perizinan Penggunaan Senapan Angin di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah kategori senapan angin yang diatur oleh undang-undang?
2. Apakah upgrade senapan angin dapat di kenai Undang-undang darurat?
C. Mengenal Senapan Angin
Senapan angin pertama kali pada tahun 245 SM oleh Ctesibius, bahan
pembuat senapan angin awalnya terbuat dari perunggu yang terdapat piston
didalamnya untuk membuat tekanan dalam menembak dahulu senapan tersebut
memiliki anak panah sebagai proyektinya.
pada tanggal 15 Mei 1718, seorang ilmuwan telah sukses
mengembangkan senapan mesin. Sebuah produk yang telah dipatenkan
tersebut, diberi nama “Puckle gun”. Senjata yang tercatat dalam sejarah sebagai
senapan yang launching pertama di dunia.Menurut sejarah orang yang berhasil
mengembangkan senjata. Merupakan ilmuwan berasal dari Inggris, ilmuwan
tersebut bernama ” James Puckle”. Senapan yang berhasil dikembangkan dapat
menembak sampai tingkat akurasi sembilan putaran permenit.Bahkan senjata ini
mampu menampung 11 peluru dengan kaliber yang dimiliki adalah 3.2 mm.
Sedangkan untuk panjang dari senapan ini adalah 1 meter. Namun, sayangnya
pihak pemerintah tidak mendukung hingga akhirnya senjata tersebut tidak dapat
diproduksi secara massal.8
Senapan angin merupakan jenis senjata yang menggunakan tekanan
angin sebagai pendorong proyektil dari senapan angin itu sendiri, Senapan angin
merupakan senjata yang mengunakan prinsip pneumatik. Sistem penembakan
pelurunya mengunakan tekanan dari udara yang di mampatkan ,9 berbeda
dengan senjata api yang mengunakan propelan yang merupakan campuran
beberapa unsur kimia dan kapas (58% nitroglycerine, 37% guncotton and 3%
mineral jelly)10 sebagai pendorongnya.

7
Elvyra Aprillia, Perdagangan Senapan Angin Terlalu Bebas, Korban Terus Berjatuhan Artikel Kukangku di akses 21
maret 2023
8
Stephen Bull, Encyclopedia of Military Technology and Innovation, USA : Greenwood Press 2004, Hlm 163
9
Tom Warlow, Firearms, the Law, and Forensic Ballistics, USA : Taylor & Francis 2004, hlm 7
10
H. S. KNAPP. United States Naval Institute Proceedings Library Stanford Universty Volume 18, Bagian 2 1893,
hlm 226
Pada umumnaya senapan angin di gunakan untuk alat olah raga berburu
dan untuk. ukuran peluru yang di gunakan juga tidaklah terlalu besar yaitu
caliber . 177 atau 4,5 mm dan 5,5 dan b
ahan yang di gunakan untuk membuat peluru senapan angin adalah
timah. senapan angin juga dapat membunuh manusia apabila pemakaiannya
tidak sesuai SOP prosedur keamanan yang berlaku atau di salah gunakan.
Senapan angin digunakan pada waktu Amerika Serikat dalam masa
peperangan kemerdekaanya melawan tentara Inggris. Di kembangkan juga pada
waktu perang sipil di Amerika Serikat Pecah. pada waktu itu senapan angin juga
dapat membunuh binatang ternak seperti domba babi dan sapi jarak 10 meter.
Saat ini senapan angin tersebar luas di Indonesia banyak masyarakat
Indonesia menggunakan senapan angin sebagai sarana berburu hama di ladang
pertanian dan juga sebagai sarana mengisi waktu luang dengan memiliki hobi
menembak sasaran hidup atau mati, peredaran senapan angin ini di dukung
dengan varian yang banyak tersebar di masyarakat, pada umumnya senapan
angin terdapat 3 jenis varian dengan model dan cara pengoprasian yang
berbeda, antara lain:
1. Senapan Uklik
Senapan uklik merupakan senapan angin yang memiliki cara
pengoprasian paling sederhana, dengan cara pengisian udara
mengunakan pompa yang terintegrasi dengan senapan langsung yang
mempermudahkan pengguna dalam pengisian udara bertekanan
kedalam tabung dengan tekanan tabung yang terbatas hanya sekitar
100-500 psi dengan power yang dikeluarkan dalam sekali
penembakanya mencapai kecepatan peluru sekitar 500-750 fps, dan
memiliki peruntukan terhadap hewan-hewan kecil seperti tupai,
burung sawah dan buruan kecil lainya dengan jarak akurasi efektif
yang pendek sekitar 30 meter.
Senapan angin jenis uklik ini menyimpan tekanan udara dalam tabung
kecil berbahan kuningan atau perpaduan tembaga dan alloy yang
mampu mempertahankan tekanan angin dalam 1-10 kali pompa,
umumnya pompa pada senapan ini berada dibawah laras namun ada
pula yang menggunakan popor samping, pada dasarnya senapan
angin uklik hanya bisa melakukan sekali tembakan pada setiap kali
masa pemompaan walau jumlah pompa telah mencapai maksimal
namun penembakan tetaplah sekali tembak.
Untuk jenis peluru yang digunakan secara standard an di atur oleh
Undang-undang adalah .177 atau 4,5mm dan berat peluru yang di
anjurkan adalah 5-12 grain untuk optimalisasi power dan akurasi dari
penggunaan senapan ini, dari segi harga senapan uklik dapat di
bandrol dengan harga yang murah antara Rp. 300.000-Rp. 900.000
sudah mendapatkan senapan jenis uklik dari pengrajin dalam negri.

Contoh Senapan Angin Uklik

2. Senapan Gejluk
Senapan angin jenis gejluk merupakan jenis senapan angin yang
merupakan kreasi dari anak bangsa, karena merupakan
penggabungan antara jenis senapan uklik dengan pompa yang
terintegrasi dengan tabung penyimpanan yang besar dalam
menyimpan tekanan angin yang cukup banyak yang membedakanya
dengan senapan angin jenis uklik adalah jika pengisian angin pada
senapan angin uklik menggunakan tangan maka pengisian angin pada
senapan angin Gejluk mengunakan kaki selayaknya seseorang dalam
memompa ban kendaraan atau bola secara manual. Senapan angin ini
memiliki 2 tabung yaitu tabung penyimpanan dan tabung pompa.
Senapan angin gejluk umumnya mengasilkan power antara 800-1300
fps dengan tekanan maksimal tabung mecapai 3000-5000psi yang
membuat jarak efektif dari penggunaan senapan ini mencapai jarak 90
meter. Dalam sekali pengisin angin senapan ini bisa melakukan
pemompaan sampai 100 kali pemompaan dengan jumlah penembakan
mencapai 20 kali penembakan berturut-turut tergantung setelan angin
yang di keluarkan dari senapan angin ini.
Untuk penggunaan jenis peluru sama halnya seperti penggunaan
peluru pada senapan jenis uklik yakni kaliber .177 atau 4.5mm dengan
bobot peluru yang lebih berat dari penggunaan senapan uklik
mengingat power yang di hasilkan lebih besar dari senapan jenis uklik
yakni menggunakan bobot peluru 15-18 grain dan umumnya senapan
ini pada larasnya memiliki alur yang berguna dalam membuat gaya
sentrifugal agar peluru tidak melayang ketika ditembakkan dari
senjata.
Di Indonesia sendiri penjualan senapan angin jenis gejluk ini dapat
ditemui di pasar-pasar penjualan alat olahraga atau dapat dibeli
langsung dari pengrajin senapan angin langsung dengan harga kisaran
Rp.1.000.000 – Rp.2.000.000.

Contoh Senapan Angin Gejluk

3. Senapan PCP
Senapan angin PCP atau Pre-Charge Pneumatic air rifle merupakan
jenis senapan yang pada dasar strukturnya hanya terdapat komponen
laras berserat picu serta tabung penyimpanan angin bertekanan
tinggi, senapan jenis ini banyak digunakan baik digunakan didalam
maupun diluar negri dikalangan pemburu dikarenakan tingkat efisiensi
yang sangat baik dan cukup ringan dalam dibawa berburu jenis
buruan besar seperti babi, rusa, dan sapi. walau tanpa pompa yang
terintegritas langsung dengan senjata, namun dapat memiliki power
yang lebih besar di bandinggkan dengan jenis senapan lainnya. 11
Senapan angin jenis PCP ini memiliki daya penyimpanan angin pada
tabung internalnya yang mencapai 3000-7000psi tergantung ukuran
dan cc tabung yang di gunakan dan mampu mengasilkan power
kecepatan peluru yang dikeluarkan mencapai 1000-2000fps
tergantung dari setelan power yang digunakan. Dengan power yang

11
Silvio Calabi, Steve Helsley, Roger Sanger, The Gun Book for Girls, USA : Down East Books, hlm 75
begitu besar senapan ini mampu memiliki jaraj efektif hingga 150
meter, untuk dapat mengasilkan power tersebut maka tabung
senapan ini perlu di isi menggunakan pompa angin khusus atau
kompresor khusus dengan pengaman yang kuat guna mencegah
kebocoran dalam pengisian. Juga senapan ini dapat menggunakan
tabung scuba yang dapat menjadi tabung pengisian khusus ketika
sedang dibawa berburu.
Agar dapat menghasilkan power yang maksimal, maka senapan angin
PCP menggunakanyang sama dengan standar peluru senapan angin
pada umumnya namun memiliki berat peluru yang hampir sama
dengan peluru senapan angin jenis gejluk antara 15-20 grain, dengan
dukungan alur dalam laras guna mendukung gaya sentrifugal dalam
pelontarkan peluru.
Untuk harga penjualan senapan angin jenis PCP ini di Indonesia di jual
mulai dari harga Rp.2.000.000 – Rp.5.000.000, senpan jenis PCP ini
cukup mahal, karena kerumitan dalam pembuatan dan juga harum
mempertimbangkan sisi keamanan penyimpanan tabung yang cukup
besar agar menghindari ledakan pada saat penggunaan.

Contoh Senapan Angin PCP


Cara pengunaan senapan angin tipe pompa yang mendapatkan udara
terintegrasi untuk mendapatkan udara lalu dilepas untuk melontarkan sebuah
peluru. Senapan pada umumnya mengunakan 5 atau 8 pompa tangan untuk
sekali tembakan peluru. Tapi juga ada tipe senapan gejluk taitu pompa kaki yang
dapat di pompa 50 sampai 100. Untuk dapat menembakan 5 sampai 8
lontaran tembakan peluru berukuran caliber sedang.
Amunisi atau peluru dalam penyebutan dalam di senapan angin disebut
sebagai mimis memiliki berbagai jenis peruntukannya yaitu:
1. Kepala Lancip (sharp point) di gunakan untuk menembus sasaran
yang relatif keras seperti tulang binatang dan sangat mematikan pada
jarak jauh.
2. Kepala Bulat (dome point) di gunakan dalam berburu kelebihan
jenis ini adalah memiliki akurasi yang sangat baik dan hasil
tembakan yang mematikan meskipun memiliki daya tembus yang
sangat minim.

3. Kepala Rata (flat point) digunakan pada perlombaan


menembak dan sasarannya adalah kertas. Memiliki akurasi yang
sangat rendah karna bentuknya yang tidak aerodinamis tapi
memeiliki kelebihan sengan menghasilkan lubang bekas tembakan
yang rata dan mempermudah juri untuk menilai hasil bidikan peserta
lomba.

4. Kepala Hollow merupakan jenis mimis yang memiliki lubang pada


ujung mimis sehingga menimbulkan daya hancur yang besar saat
mengenai target namun lemah dalam sisi jangkauan karena memiliki
drag/hambatan yang langsung pada permukaan ujung dari mimis,
saat mengenai target permukaan peluru yang melebar saat mengenai
dan di peruntukkan pada buruan yang besar pada jarang yang dekat.
Data di atas merupakan jenis mimis yang sering di gunakan pada senapan
angin pada umumnya untuk kegiatan berburu olah raga dan perlombaan
menembak.
Komponen utama pada senapan angin pada umumnya memiliki bagian
yang hampir sama dengan komponen sebuah senjata api dan bukan komponen
tambahan atau aksesoris, komponen tersebut terdiri dari:
1. Laras
Merupakan komponen yang berfungsi sebagai jalur atau jalan
keluarnya proyektil peluru dari senapan angin yang meluncur akibat
dari lepasnya tekanan udara yang berasal dari tabung senapan yang
sudah di isi dengan udara bertekanan tinggi dengan cara di
pompa.bahan dari laras senapan angin ini terbuat dari besi pipa
stenlisteel yang tidak mudah berkarat serta ber tekstur keras a lot dan
tidak mudah mengalami kebengkokan ataupun patah.

2. Pompa
Merupakan komponen yang di gunakan dengan di kokang/uklik atau
pompa eksternal pada senapn angin PCP untuk memasukan tekanan
udara dari luar untuk di masukan ke dalam tabung senapan
angin.untuk menyimpan tenaga tekanan udara yang akan di gunakan
untuk melontarkan peluru dari senapan angin.bahan dari pompa ini
sendiri terbuat dari bahan logam kuningan yang bertekstur keras
tidak mudah berkarat dan patah ataupu bengkok. dan kuningan lebih
efektif untuk menjadi bahan untuk membuat pompa senapan angin
karena sifatnya yang lebih elastis di bandingkan buatan pabrik yang
mengunakan logam jenis metal yang kurang di angap kuat dalam
menahan tekanan.

3. Tabung
Merupakan komponen yang berfungsi sebagai penyimpan udara pada
senapan angin yang di masukan mengunakan pompa dengan
kokang/uklik tangan. yang kemudian udara bertekanan tinggi di dalam
tabung untuk sumber tenaga yang di gunakan untuk melontarkan
peluru senapan angin. bahan dari tabung senapan ini terbuat dari
logam berjenis kuningan yang bertekstur keras alot dan tidak mudah
bengkok.dan lebih efektif di jadikan bahan untuk membuat tabung
senapan yang mampu menahan daya tekanan udara yang sangat
tinggi. sedangkan hal ini berbeda dengan tabung dari senapan
standart pabrik yang mengunakan tabung berbahan berjenis metal,
yang kerap terjadi tabung retak atau meledak karna tidak mampu
menahan dari tekanan udara yang terlalu tinggi.
4. Gerendel
Merupakan komponen yang di gunakan untuk mengaktifkan pelatuk
yang di gunakan untuk memukul keran tabung yang berfungsi
menyemburkan tekanan udara pada tabung senapan angin.bahan dari
gerndel ini sendiri adalah terbuat dari logam berjenis baja yang
memiliki tekstur keras kuat dan tidak mudah patah. dan juga berbeda
dengan gerendel standar pabrik yang terbuat dari besi berjenis metal
sangat mudah sekali patah apabila salah dalam pengunaanya.

5. Pelatuk
Merupakan sebuah komponen dari senapan angin yang berfungsi
sebagai tuas yang apabila di tekan atau di tarik akan membuat kunci
pada pemukul keran tabung lepas. yang membuat udara melesat pada
laras untuk melontarkan peluru. Berbahan dari besi baja
wojo/wungkul yang tidak akan mudah bengkok apabila sering di
gunakan untuk menembak.

6. Popor
Merupakan komponen yang sangat penting yaitu untuk memegang
senapan pada saat di gunakan untuk memburu hama babi. popor
pada umumnya berbentuk bervariasi adayang model classic ataupun
yang model moderen atau kekinian sesuai selera pemilik
senapan.pada umumnya popor terbuat dari kayu – kayu yang ber
tekstur ringan seperti kayu sawo , kayu mangga , kayu waru ,kayu jati
dan lain sebagainya.n namun ada juga popor yang terbuat dari bahan
atom atau pun besi – besi ringan. yang nyaman dan mempermudah
atau tidak menyulitkan si pemakai senapan angin itu sendiri saat
dipergunakan untuk menembak sasaran atau target.

D. Aturan yang Mengatur Peredaran dan Produksi Senapan Angin


Senapan angin merupakan senjata yang menggunakan tekanan angin
sebagai pendorong proyektilnya, sehingga menjadikan senapan angin sebagai
suatu senjata yang murah meriah dalam penggunaannya danperedarannya di
masyarakat, lantas apa yang mendasari masyarakat memiliki keinginan untuk
memiliki senapan angin, pada umumnya masyarakat memiliki senapan angin
digunakan untuk menjaga wilayah perkebunan dari gangguan hewan-hewan
yang di anggap hama oleh masyarakat, misalnya pada petani padi terdapat
burung-burung pemakan biji padi yang merugikan petani, kemudian petani sawit
untuk mengusir babi yang merusak tanaman kelapa sawit yang baru ditanam.
Juga peruntukan senapan angin sebagai alat berburu hewan-hewan hama
maupun yang bukan hama, contohnya pada perburuan babi dan rusa dihutan
belantara atau padang safana yang bukan wilayah perkebunan. Pada dasarnya
penggunaan senapan angin digunakan untuk berburu, yang perlu di perjelas
adalah apakah senapan angin yang banyak beredar di masyarakat merupakan
senapan standar? Kemudian apakah senapan itu telah mengantongi izin
kepemilikan agar ketika terjadi penyalahgunaan pemilik dari senapan angin
dapat mudah teridentifikasi dan diberi pertanggung jawabannya.
Sebetulnya aturan yang mengatur mengenai peredaran senapan angin
saat ini belumlah ada kecuali aturan mengenai ketentuan senapan angin dalam
olahraga menembak kategori senapan angin dan peruntukan berburu yang di
atur dalam Perpol No.1 tahun 2022 tentang senjata api, kemudian dalam
Perkapolri No. 8 tahun 2012 tentang senpi olahraga. 12 Namun untuk
memperjelas kepastian hukum terhadap peredaran senapan angin maka hal
yang perlu diperjelas adalah pengrajin dari senapan angin itu sendiri ada
beberapa garis besar yang menjadi garis merah yang menjadikan peredaran
senapan angin secara bebas itu berbahaya menurut penulis, yaitu;
1. Jenis dan Kaliber mimis senapan angin
Pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas mengenai
kaliber dari senapan angin, untuk kaliber yang di perbolehkan
beredar luas di Indonesia adalah kaliber .177 atau 4,5mm, dengan
kaliber kecil ini seharusnya peruntukannya sebagai saran olahraga
menembak sasaran pada setiap ajang perlombaan, namun banyak
di gunakan masyarakat dalam kegiatan berburu dan mengusir
hama.
Sepintas memang dengan kaliber yang kecil ini hanya digunakan
dalam menembak target yang kecil saja, namun dapat juga
digunakan dalam memburu target besar seperti babi dan rusa hal
ini disebabkan oleh jenis mimis yang dapat menibulkan daya
hancur yang sepadan pada saat mimis mengenai targetnya.

12
Yussuf Solichien Martadiningrat, Against all odds: ada kemauan, tidak ada yang tidak
mungkin. (2021). Indonesia: PT Elex Media Komputindo. Hlm 196
Mimis dengan model slug atau hollow poin saat mengenai target
dari permukaan akan terlihat seperti lubang biasa, namun daya
hancur didalamnya menimbulkan kerucakan yang vital. 13
Berat mimis yang di tembakkan dapat menimbulkan gaya kinetik
yang besar saat menghantam target, semakin berat suatu mimis
semakin besar pula energy kinetik yang dihasilkan dalam satuan
joule dan semakin besar pula momentum dalam menghancurkan
target sehingga jika dikaitkan walaupun dalam segi kaliber senapan
angin kecil selama bentuk dan berat dapat menghasilkan
momentum dan energy yang besar dalam mengancurkan suatu
target.
2. Kekuatan senapan angin
Selain bentuk mimis yang memiliki daya rusak yang kuat kekuatan
dari senapan angin saat memuntahkan proyektil menjadi sebab
kerusakan yang besar, jika dianalogikan pada senjata api jumlah
propelan dari peluru adalah penentu jarak terbangnya suatu peluru
terhadap suatu target atau jarak efektif pada lintas parabola,
karena lintasan pada senapan angin kaliber.177 atau 4,5mm
cenderung datar maka jarak efektif senapan angin dikatakan jika
tidak melenceng jauh dari target sasaran.
Semakin besar Feet per second (FPS) semakin jauh dan semakin
kuat pula suatu mimis terhadap target, saat ini kekutan rata-rata
senapan angin paling rendah di angka 750 FPS untuk kategori
senapan uklik dan terbesar 1500 FPS untuk Kategori senapan PCP
dan Gejluk, sebagi persamaan kekutaan sebuah pada senjata api
jenis pistol Glock 19 yang menggunakan kaliber peluru 9 x 19mm
dengan berat 124 grain dapat menghasilkan power sebesar 1345
FPS sehingga dengan kekutan yang besar itu dapat mencapai
target dengan lintasan.14
3. Laras senapan angin
Bagian yang sangat penting dalam mengasilkan kemampuan
sebuah senpan angin adalah membuatnya sama seperti senjata api
adalah fungsi laras yang optimal dalam memaksimalkan tekanan
yang tersalurkan dari tabung menuju tekanan atmostfer pada
ruang terbuka.

13
Matthew Manning, . Hunting with Air Rifles: The Complete Guide. Amerika Serikat: McNidder and Grace
Limited, 2014. Hlm 45
14
TSM: teknologi & strategi militer. Indonesia: Sinar Cakra Sakti, 1992., hlm 72
Pada kemampuan ini laras terbagi menjadi 2 yaitu laras smoot bore
dan laras berulir, laras smoot bore merupakan laras halus pada
rongga di dalam laras sehingga ketika peluru meluncur pada laras
tidak akan menghasilak gaya sentrifugal pada penggunaan kaliber
kecil penggunaan laras ini tidak akan begitu berpengaruh pada
gaya balistik terhadap peluru namun sangat berpengaruh pada
penggunaan kaliber besar karena jarak efektif pada penggunaan
laras smoot bore hanya mencapai jarak 30m jika pada senjata api
jarak efektifnya hanya 50m dan laras ini pada senapan angin
banyak digunakan pada senapan angin jenis uklik dan shotgun
pada penggunaan senjata api.15
Yang kedua yaitu jenis laras ulir, jenis laras ulir memungkinkan
peluru tidak melayang ketika di tembakkan sehingga tetap tegap
pada lintasan yang telah di atur sehingga jarak dan akurasinya
cukup jauh, laras berulir menghasilkan gaya sentrifugal disebabkan
ulir dalam laras memaksa peluru untuk berputar atau mengikuti
bentuk laur sehingga peluru mengalami perputaran pada gerak
lurus.16

Jika melihat dari 3 faktor tersebut menunjukkan bahwa senapan angin


dan senjata api memiliki persamaan yaitu memiliki daya hancu yang sama-sama
besar dan berpotensi dapat menimbulkan kerusakan yang fatal jika disalah
gunakan, dalam pasal 102 Perpol No. 1 tahun 2022 tentang senjata api
menjelaskan bahwa peralatan keamanan yang digolongkan senjata api adalah:
- senjata bius;
- senjata signal;
- senjata gas;
- pepper gun;
- senjata replika, paling sedikit meliputi airsoftgun dan paintball;
- senjata angin, paling sedikit meliputi pistol angin dan senapan
angin;
- harpun dengan pegas;
- senjata semprotan gas;
- crossbow;
15
Deny Poniman Kosasih, Pengujian Balistik Peluru Senapan Angin Lokal dan Peluru Senapan Angin Impor Kaliber.
177/4,5 mm, Universitas Subang, hlm 17
16
Aminarno Budi Pradana, Meteorologi Penerbangan dan Pengaruhnya terhadap Operasi Pesawat Udara -
Rajawali Pers 2021, hlm 138
- alat pemancang paku beton;
- power load;
- alat kejut listrik;
- catching net; dan
- panahan.
Melihat dari jenis-jenis penggolongan tersebut yang dikategorikan dapat
dikatakan bawah senjata serupa senjata api dapat dikategorikan sebagai senjata
less-lethal atau senjata yang kurang mematikan namun dalam penggunaan
yang berlebihan dapat menimbulkan kematian sebagai mana penggunaan lethal
weapon atau senjata api pada persamaannya. 17
Penggunaan senapan angin memang sangat memerlukan perizinan yang
ketat tercatat kasus maraknya penyalah gunaan senapan angin dikarenakan
kelalaian dari pengguna yang menimbulkan kerugian pada korban, baru-baru ini
tanggal 26 Februari 2023 di Semarang telah terjadi kasus penembakan
menggunakan senapan angin, korban adalah wanita berumur 25 tahun dan
pelaku berumur 13 tahun, pelaku sendiri merupakan sepupu korban, hal ini
terjadi karena faktor kelalaian pelaku yang bermain dengan senapan angin dan
mengarahkan senapan angin tersebut kepada korban yang tanpa pelaku sadari
didalam senapan tersebut ada tekanan udara dan mimis pada larasnya sehingga
ketika pelaku menarik pelatuk senapan tersebut memuntahkan pelurunya
sehingga mengenai dada korban, korban sempat dibawa pertolongan pertama ke
puskesmas terdekat, namun naas korban tak dapat tertolong. 18
Jika melihat pelaku yang masih di bawah umur seharusnya pelaku
dilarang untuk membawa menggunakan apalagi menjadikan senapan angin
sebagai mainan, Sementara kalau dilihat dari Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun
2012 tentang Pengawasan, Pengendalian Senjata Api Untuk Olahraga. Karena
hukum hanya menghendaki Senapan Angin digunakan dalam area pertandingan
dan latihan. Artinya hukum juga memberikan syarat terkait kepemilikanya. Hal ini
bisa kita lihat di peraturan yang sama, tepatnya pada Pasal 12. Untuk dapat
memiliki dan atau menggunakan Senapan atau pistol angin untuk olahraga,
harus memenuhi persyaratan:
1. Harus punya KTA (kartu tanda anggota) klub menembak yang
berada di bawah naungan Perbakin. Perbakin adalah persatuan
menembak sasaran dan berburu seluruh Indonesia. Hampir seluruh
wilayah Indonesia ada cabangnya. Silakan cari terlebih dahulu klub

17
Michal Zalewski, Practical Doomsday A User's Guide to the End of the World, San Francisco 2022, hlm 207
18
Berita https://www.baperanews.com/wanita-di-semarang-tewas-tertembak-senapan-angin-yang-dimainkan-
sepupunya di akses 23 maret
menembak di wilayah anda. Kalau tidak ada buat sendiri klub
dengan mengajukan kepengurusan ke Perbakin.
2. Batas usia paling rendah adalah 15 tahun dan paling tinggi adalah
65 tahun. Di beberapa negara, batas kepemilikan Senapan Angin
adalah 17 tahun. Batas usia tak lain untuk menghindari
penyalahgunaan Senapan Angin. Jangan sampai anak-anak yang
belum menyadari betapa bahanyanya Senapan Angin
menggunakan secara bebas barang tersebut.
3. Surat keterangan sehat baik jasmani maupun rohani. Anda bisa
minta ke dokter surat keteranga yang menyatakan bahwa anda
benar-benar sehat. Sebagai pelengkap, datang juga ke psikolog
untuk minta keterangan bahwa anda tak punya masalah dengan
psikologi anda. Kalau tidak ada, minta saja dari dokter surat
keterangan bahwa anda sehat baik jasmani maupun rohani.
4. Punya keterampilan menembak. Jadi sebaiknya, sebelum kita
memutuskan untuk memiliki dan menggunakan Senapan Angin
secara bebas, kita ikuti pelatihan menembak terlebih dahulu.
Setidaknya dari pelatihan kita aka tahu standar penggunaan
Senapan Angin yang lebih aman. Kita bisa membuktikan kalau kita
punya kemampuan menembak dengan meminta surat keterangan
pada Pengurus Provinsi (Pengprov) Perbakin. Untuk lebih mudah,
uruslah secara bersamaan dalam satu klub.
5. Mengajukan permohonan ijin kepemilika dan pengunaan Senapan
Angin ke Kapolda. Dalam pengajuan ini, juga harus kita lengkapi
dengan:
- Foto Copy Surat Izin Impor dari Kapolri;
- Surat Rekomendasi Pengprov Perbakin;
- SKCK;
- Surat Keterangan Psikologi dan Kesehatan dari psikolog
Polri;
- Foto Copy KTA klub menembak di bawah naungan Perbakin;
- Daftar Riwayat Hidup;
- Foto Copy Kartu Tanda Penduduk;
- Pas foto dengan dasar berwarna merah ukuran 4 x 6 cm
sebanyak 2 lembar dan 2 x 3 cm sebanyak 2 lembar.
6. Ijin hanya berlaku selama satu tahun, dan bisa diperpanjang tiap
tahunya. Ayat (9) Pasal 29 Peraturan Kapolri No 8 Tahun 2012,
menyebutkan bahwa ijin untuk Senapan Angin, pistol angin, dan
airsoft gun hanya berlaku selama satu tahun dan dapat
diperpanjang tiap tahun. Terhitungnya sejak mulai ditetapkan.
Dari aturan tersebut terlihat jelas bahwa penggunaan Senapan Gejluk,
airsoft gun juga pistol angin wajib memiliki ijin terlebih dahulu. Walaupun
memang, kalau dilihat dari sanksinya, peraturan tersebut belum dilengkapi
dengan adanya sanksi bagi yang melanggar. Kalau diterapkan UU Darurat Nomor
12 Tahun 1951, rasa-rasanya sanksinya terlalu berat. Di mana disebutkan bahwa
saat menyalahgunakan senjata api, bisa dijatuhkan hukuman penjara seumur
hidup selama dua puluh tahun atau hukuman mati.
Terlepas dari itu semua, sudah barang tentu kepolisian berhak menyita
penggunaan Senapan Angin yang tidak memenuhi peryaratan tersebut. Apalagi
tujuan dari diadakanya peraturan ini adalah untuk menjaga keamanan
penggunaan Senapan Angin.
E. Kesimpulan
Senapan angin merupakan senjata yang memiliki manfaat bagi
masyarakat di Indonesia terlebih lagi dalam pengendalian hama perusak
perkebunan para petani, dengan adanya senapan angin juga para olahragawan
dapat mengukir prestasinya dikancah nasional maupun internasional.
Senapan angin disalahgunakan tidak hanya oleh para penggunanya saja
namun juga oleh para pengrajin yang membuat senapan angin memiliki
kemiripan dengan senjata api, dengan daya hancur yang hampir setara, maka
tak ayal sebenarnya senapan angin dapat di kategorikan sebagai senjata yang
mematikan (Lethal weapon) bukan senjata yang dapat mematikan (Less-Lethal
weapon)19
Namun rasanya tidak akan adil jika kemanfaatnya disalah gunakan oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang akan di rugikan bukan hanya
petani dan atlit menembak namun juga para pengrajin senapan angin dalam
negri yang akan kesulitan memperoleh izin dari produksi senapan angin, padahal
industri senapan angin ini merupakan bentuk kemadirian bangsa ini dalam
menciptakan dasar industri militer yang akan sangat menguntungkkan
kedepannya.
Jika kita lebih bijak dalam penggunaan masalah penyalahgunaan senapan
angin dapat di reda dengan lebih proaktifnya aparat kepolisian dalam mendata
jumlah senapan angin yang beredar di masyarakat di desa dan di kelurahan
setempat karena ranah penyebaranya banyak di kalangan petani.

19
Nick Lewer, The Future of Non-lethal Weapons: Technologies, Operations, Ethics, and Law. (2002). Britania
Raya: Frank Cass. Hlm 84
Dan juga melakukan pembinaan dan penyuluhan terhadap pengrajin dan
pengguna senapan angin agar tetap mengedepankan SOP dalam pembuatan dan
penggunaan senapan angin.

F. Daftar Pustaka
Nasution, Haris, Abdul, The Dark Continent: Sejarah Afrika , Penerbit Kita:
2019 Menulis, Cetakan 1
TSM: teknologi & strategi militer. Indonesia: Sinar Cakra Sakti, 1992
Suryana, Dayat, Bali dan sekitarnya, CreateSpace Independent Publishing
Platform: 2012, Cetakan 1
Sukandarrumidi, Geologi Mineral Logam, Gadjah Mada University Press:
2019, Cetakan 1
Aprillia, Elvyra, Perdagangan Senapan Angin Terlalu Bebas, Korban Terus
Berjatuhan Artikel Kukangku di akses 21 maret 2023
Bull, Stephen, Encyclopedia of Military Technology and Innovation , USA :
Greenwood Press 2004
Warlow, Tom, Firearms, the Law, and Forensic Ballistics , USA : Taylor &
Francis 2004
H. S. KNAPP. United States Naval Institute Proceedings, Library Stanford
Universty Volume 18, Bagian 2 1893
Pradana, Aminarno Budi, Meteorologi Penerbangan dan Pengaruhnya
terhadap Operasi Pesawat Udara - Rajawali Pers 2021
Zalewski, Michal, Practical Doomsday A User's Guide to the End of the
World, San Francisco 2022
Silvio Calabi, Steve Helsley, Roger Sanger, The Gun Book for Girls, USA :
Down East Books
Martadiningrat, Yussuf Solichien, Against all odds: ada kemauan, tidak ada
yang tidak mungkin. (2021). Indonesia: PT Elex Media Komputindo.
Kosasih, Deny Poniman, Pengujian Balistik Peluru Senapan Angin Lokal
dan Peluru Senapan Angin Impor Kaliber. 177/4,5 mm, Universitas Subang,
Lewer, Nick, The Future of Non-lethal Weapons: Technologies,
Operations, Ethics, and Law. (2002). Britania Raya: Frank Cass.
Manning, Matthew. Hunting with Air Rifles: The Complete Guide . Amerika
Serikat: McNidder and Grace Limited, 2014.

Anda mungkin juga menyukai