Anda di halaman 1dari 21

FADHILAH AL MATSURAT

Doa dan dzikir al matsurat adalah kumpulan doa-doa matsur yang disusun oleh Hasan al Banna
rahimahullah alaih. Berisi doa-doa yang dibaca setiap pagi dan petang sesuai dengan tuntunan
Rasulullah SAW. Setiap doa dan dzikir yang ada di kitab ini memiliki landasan syari berupa
hadits Nabi SAW. Saat ini kaum muslimin mulai banyak yang mengamalkan dzikir al matsurat
sebagai wirid harian mereka karena keinginan yang kuat untuk ittibaus sunnah (mengikuti
sunnah) dan meninggalkan bacaan-bacaan yang tidak ada dasarnya dalam Al Quran dan Sunnah.

Sebenarnya tidak ada batasan dalam berdzikir kepada Allah SWT. Allah tidak pernah melarang
hambanya untuk menyebut kalimat-kalimat thoyyibah maupun asma-Nya yang agung sebanyak-
banyaknya. Hanya saja ketika manusia sudah membuat pembatasan jumlah (berapa kali harus
dibaca), waktu (kapan harus dibaca), dan gerakan (gerakan apa yang dilakukan ketika melakukan
dzikir tersebut) tanpa ada landasan yang shahih dari Quran dan Sunnah, maka itu bisa
dikategorikan tambahan terhadap agama. Maka yang paling aman dan insyaAllah barokah adalah
mengikuti apa yang telah dteladankan oleh Rasulullah SAW dalam jumlah dan waktu bacaan,
serta bacaan apa saja yang dicontohkan.

Berikut keutamaan dan manfaat membaca doa al matsurot.


Diriwayatkan dari Syabi dari Ibnu Masud ra, siapa yang membaca 10 ayat dari surat al
Baqarah di rumah, setan tidak masuk ke rumah tersebut malam itu hingga pagi hari, empat ayat
yang pertama, ayat kursi, dan dua ayat setelahnya, dan penutupnya ( tiga ayat terakhir).
(HR.Thabrani )

Dari Abdullah bin Hubaib berkata rasulullah saw bersabda kepadaku, bacalah Qul huwallahu
ahad, dan muawwadzataini ( qul audzubirabbil falaq..dan qul audzubirabbinnas..) ketika pagi
dan sore tiga kali, cukup untukmu segala sesuatu.(HR.abu Dawud dan Turmudzi )

Adalah Nabi saw, jika masuk sore hari membaca : amsaina Wa amsalmulku lillah.dan jika
masuk pagi hari beliau membaca: ashbahna wa ashbahal mulku lillah..( HR.Muslim )

Dari Abdurrahman bin Abza dari Nabi saw, bahwa beliau membaca asbahna ala fitratil islam
( HR.Ibnu Abi Syaibah dan Ahmad)

Keutamaan membaca al matsurot lainnya adalah sebagaimana yang diriwayatkan Dari Ibnu
Abbas ra. Berkata, Rasulullah saw bersabda, siapa yang mengucapkan ketika pagi hari,
Allahumma inni asbahtu minka fi nimatin. tiga kali ketika pagi hari dan tiga kali ketika sore,
Allah menyempurnakan nikmatnya atasnya. (HR.Ibnu Saunni)

Dari Abdullah bin Ghannam al-bayadhi, sesungguhnya Rasulullah saw, bersabda, Siapa yang
membaca ketika pagi Allahumma maa ashbaha bii min nimatin au bi ahadin min khalkika
falakal hamdu walakasyukr sungguh telah menunaikan syukur hari itu, dan siapa yang membaca
pada sore hari, sungguh telah menunaikan syukur malamnya. ( HR.Abu Dawud)

Dari tsauban ra. Berkata rasulullah saw bersabda, Siapa yang mengucapkan ketika sore hari
radhitu billahi rabba wabil islami diina wabi muhammadin nabiyyaadalah hak atas Allah untuk
menjadikan dia ridha. ( HR.Turmudzi)

Bagi Teman- Teman yang ingin download file dan mp3 Al Ma'tsurat bisa klik ling dibawah ini:
DZIKIR tak lain adalah sarana untuk membangun cinta dengan Allahmengingat Ia di setiap
saatnya. Bila ini terjalin maka lahirlah hamba yang selalu mengingat dan diingat Allah. Yang
demikian ini akan menguatkan hati dan menjaga kestabilan jiwa.

Allah berfirman, Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan nama) Allah dengan
berdzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
(Al-Ahzab : 41-42)
Adalah Nabi saw, jika masuk sore hari membaca: amsaina Wa amsalmulku lillah dan jika
masuk pagi hari beliau membaca: ashbahna wa ashbahal mulku lillah, (HR.Muslim).

Kalimat-kalimat yag diucapkan Nabi itulah yang terdapat dalam Al-Matsuratdzikir pagi dan
petang.

Al-Matsurat adalah kumpulan wirid yang disusun oleh Imam Syahid Hasan Al-Banna. Di
dalamnya terdiri dari ayat-ayat pilihan dan lafal-lafal dari hadits Rasulullah saw. yang biasa
beliau amalkan dalam wiridnya. Kata Matsur sendiri artinya yang dituntunkan (ada
riwayatnya) oleh Rasulullah saw. Al-Matsurat bisa kita amalkan setiap hari pada pagi dan
petang hari.

Cukuplah kiranya hadits berikut untuk menjelaskan keutamaan dzikir dan para pelakunya.
Dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman, Aku itu ada pada persangkaan hamba-Ku kepada-
Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku akan menyebutnya dalam diri-Ku. Jika ia
mengingat-Ku dalam sebuah jamaah, Aku akan menyebutnya di dalam jamaah yang lebih baik
dari mereka. (Muttafaq alaih)

Keutamaan dan manfaat membaca lainnya adalah sebagaimana yang diriwayatkan Dari Ibnu
Abbas ra. Berkata, Rasulullah saw bersabda, siapa yang mengucapkan ketika pagi hari,
Allahumma inni asbahtu minka fi nimatin tiga kali ketika pagi hari dan tiga kali ketika sore,
Allah menyempurnakan nikmatnya atasnya. (HR.Ibnu Saunni)

Dari Abdullah bin Ghannam al-bayadhi, sesungguhnya Rasulullah saw, bersabda, Siapa yang
membaca ketika pagi Allahumma maa ashbaha bii min nimatin au bi ahadin min khalkika
falakal hamdu walakasyukr sungguh telah menunaikan syukur hari itu, dan siapa yang membaca
pada sore hari, sungguh telah menunaikan syukur malamnya, (HR. Abu Dawud).

Tulisan ini dimuat berasal dari sebuah pertanyaan dari seorang teman yang sedang belajar membenar
diri, dan berusaha mencari tahu hidayah Allah. Karena keterbatasan waktu saat bertanya, karena saat dia
bertanya saat mata kuliah akan berlangsung. Selagi saya diberikan umur panjang dan kesempatan, saya
akan memaparkan sedikit yang saya ketahui.

teman saya itu bertanya apa manfaat membaca al matsurat? untuk apa membaca itu?

saya awali dengan


"Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (menyebut nama) Allah dengan dzikir yang sebanyak-
banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang." (Al Ahzab: 41-41)
Al matsurat sebenarnya adalah sebuah dzikir yang diambil dari ayat-ayat al quran. biasanya dibaca pada
pagi dan petang, dapat dibaca sendiri dan lebih bagusnya dibaca bersama-sama dengan kerabat atau
keluarag. seperti dalam hadist Abu Sa'id Al Khudri r.a. yang menukil dari hadist Rasulullah keluar
(menuju) ke sebuah halaqah dari para sahabat seraya bertanya, ' Apa yang menjadikan kalian duduk-
duduk disini?" Para sahabat menjawab. 'kami duduk untuk berdzikir kepada Allah, memanjatkan puji dan
syukur kepada-Nya, karena Dia telah memberikan hidayah kepada Islam dan menganugerahkan (Islam)
menjadi tanggung jawab kami. 'Rasulullah saw. bersabda, 'Saya tidak meminta kalian untuk bersumpah
karena ketidakpercayaanku kepada kalian. Namun Jibril telah datang kepadaku seraya memberitahukan
bahwa Allah membanggakan kalian di depan para malaikat." (HR. Muslim, At Tirmdzi, dan An Nasai)
banyak hal yang manfaat yang diperoleh jika kita rajin membaca dzikir pagi dan petang, manfaatnya
yaitu:
"Barangsiapa di waktu pagi mengatakan: a'udzubillahis sami'il 'alim minasysyaithanirrajim, ia akan
diselamatkan dari gangguan setan hingga sore."

"Hadist Ubai ibn Ka'ab r.a. menuturkan, bahwa Rasulullah bersabda," Demi Dzat yang jiwaku berada
dalam genggaman tangan-Nya, tidaklah diturunkan dalam Taurat, Zabur, Injil, atau Al Furqon yang
sebanding dengan Al Fatihah. Sesungguhnya ia merupakan tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan
Quran yang agung yang dianugerahkan kepadaku." (HR. At Tirmidzi yang menurutnya hadist ini hasan
shahih). Sedangkan dalam riwayat Abu Vitas yang bermanfaat tai tidak dimulai dengan
bismillahirrahmanirrahim, maka aktivitas tersebut terputus."Artinya, sedikit nilai keberkahan.

Ad Darimi dan Al Baihaqi meriwayatkan dalam Asy Syu'ab dari Ibn Mas'ud r.a. bahwa baginda bersabda,
"Barngasipa membaca sepuluh ayat dari surat Al Baqarah di permulaan siang, maka ia akan didekati setan
sampai sore. dan jika membacanya sore hari, maka ia tidak akan dideakti oleh setan sampai pagi dan ia
tidak akan melihat sesuatu yang dibenci pada keluarga dan hartanya."
Dalam riwayat Ath Thabarani dalam Al Kabir dan Al Hakim dalam shahihnya yang bersumber dari Ibn
Mas'ud, baginda bersabda," Barangsiapa membaca sepuluh ayat: empat ayat dari surat Al Baqarah, ayat
Kursi, dan dua ayat sesudahnya, serta ayat-ayat terakhir dari Al Baqarah tersebut, maka rumahnya tidak
akan dimasuki oleh setan sampai pagi."
Al Qasim ibn Abdurrahman r.a. meriwayatkan dari Nabi saw. bahwa asma Allah yang agung itu ada pada
tiga surat dalam Al Qura, yakni: Al Baqarah, Ali Imran, dan surat Thaha. Al Qasim berkata," kemudian
aku mencarinya, maka aku menemukan pada surat Al Baqarah ayat (Kursi), Allahu la illaha Huwam
Hayyul Qayyum, pada surat surat Thaha adalah ayat: Wa annatil Wujuhu lil hayyil qayyum." (HR. Al
Hakim dan Adz Dzahabi tidak mengomentari hadist ini)
Abu Darda r.a. meriwayatkan bahwa baginda Rasul bersabda,'Barangsiapa di waktu pagi atau sore
membaca; Hasbiyallahu la ilaha illa huwa tawakkaltu wa huwa rabbul 'arsyil 'azhim sebanyak tujuh kali,
maka Allah akan mencukupi apa yang diinginkan dari perkara dunia dan akhirat." (Hadist ini
diriwayatkan oleh Ibn Sudan Ibn Asakir secara marfu". juga diriwayatkan oleh Abu Daud dan secara
mauquf oleh Abu Darda)
Dari Abu Musa Al Asy'ari r.a. menuturkan bahwa baginda Rasul bersabda," Barangsiapa yang pagi dan
sore membaca qulid'ullaha awid'urrahman hingga akhir hayat, maka hatinya tidak akan mati pada hari dan
malam itu." (HR. Ad Dailami dalam Musnad Al Firdaus)
Muhammad ibn Ibrahim At Taimi dari ayahnya berkata,"Pada suatu peperangan, Rasulullah memberikan
nasihat kepada kami agar membaca afahasibtum annama khalaqnakum... dan ayat-ayat berikutnya. kami
pun membacanya, maka kami berhasil memperoleh kemenangan dan keselamatan." (HR. Ibn Sunni, Abu
Nu'aim, dan Ibn Mandah. Al Hafidzh Ibn Hajar berkata,'sanadnya bisa diterima."
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda," Barangsiapa membaca Ha mim dalam
surat Al Mukmin hingga ilaihil Mashir dan ayat kursi, maka ia akan dipelihara oleh kedua ayat tadi
sampai sore dan barangsiapa membacanya pada sore hari, maka kedua ayat itu akan menjaganya sampai
pagi hari." (HR. At Tirmidzi, Ad Darimi, Ibn Sunni, dan Al Maruzi)

Abu Umamah r.a. meriwayatkan, bahwa baginda Rasul bersabda,"Barangsiapa membaca ayat-ayat di
akhir surat Al Hasyr pada waktu malam atau waktu siang, maka Allah akan menjamin baginya surge.
(HR. AL Baihaqi)
Dalam hadist riwayat Ibn Abbas r.a. secara marfu, disebutkan bahwa idza-zulzilat itu menyamai
separo Al Quran 9HR. Tirmidzi dan Al Hakim dan Yaman ibn Al Mughirah)
Hadist Ibn Abbas r.a., bahwa qul ya ayyuhal kafirun itu menyamai seperempat Al Quran 9HR. At
Tirmidzi dan Al Hakim. Menurut Al Hakim, sanad hadits shahih)
Hadist dari Anas r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda kepada salah seorang sahabatnya,Bukankah
bersamamu idza ja nashrullahi wal fathu?Sahabat tadi menjawab, Ya.Rasulullah saw. Bersabda, Ia
menyamai seperempat Al Quran. (HR. At Tirmidzi, menurutnya derajat hadist ini hasan)
Abdullah ibn Hubaib r.a. menuturkan, suatu ketika kami keluar pada malam yang gelap gulita dans edang
hujan. Kami meminta kepada Rasulullah saw. Agar berkenan mendoakan kami. Maka kami pun
menjumpai beliau, bersabda,Katakanlah! saya tidak mengatakan apa-apa. Beliau
bersabda,katakanlah! saya tidak mengatakan apa-apa. Kemudian saya bertanya,Apa yang harus saya
katakana, wahai Rasulullah? Beliau bersabda, qul huwallahu ahad dan dua surat erlindungan (Al Falaq
dan An Nas) tatkala sore dan pagi hari masing-masing tiga kali, niscaya ia sudah mencukupi segala
sesuatu. (HR. Abu Daud, At Tirmdzi, dan An Nasai. Menurut At Tirmidzi, derajat hadist ini shahih).
Abu Hurairah r.a. berkata, adalah bagina Rasulullah saw. Apabila agi hari selalu membaca; Ashbahna wa
Ashbahal Mulku Lillahi dan ketika sore berkata Amsaina wa Amsal Mulku Lillah (HR. Ibn Sunni
dan Al Bazzar. Menurut Al Baihaqi, sanad hadist ini jayyid)
Ubay ibn Kaab menuturkan, ketika pagi hari Rasulullah saw. Mengajarkan kepada kami untuk membaca
Ashbahna Ala Fitratil Islam.. dan ketika sore hari juga dengan doa yang sama. (HR. Abdullah ibn Imam
Ahmad Hambal dalam Az Zawaid)
Ibn Abbas berkata, Rasulullah saw. Bersabda, Barangsiapa membaca tiga kali lahumma inni
ashbahtu minka , maka wajib bagi Allah menyempurnakan nikmat-Nya kepadanya. (HR. Ibn
Sunni)
Abdullah ibn Ghannam Al Bayadhi meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.
Bersabda,Barangsiapa ketika pagi membaca Allahuma Ma Ashbaha Bi maka sesungguhnya
ia telah menunaikan syukur pada hari itu. Dan barangsiapa membacanya ketika sore hari, maka
ia telah menunaikan syukur pada malam harinya.(HR. Abu daud, An Nasai, dan Ibn Hibban
dalam Shahihnya)
Abdullah ibn Umar meriwayatkan, bahwasanya baginda Rasul bercerita kepada mereka tentang
soeorang hamba dari hamba Allah yang mengatakan: ya Rabbi lakal hamdu. , maka dua
malaikat merasa berat dan tidak tahu bagaimana harus mencatat (pahalanya). Kemudian
keduanya naik ke langit seraya berkata, Wahai Rabb kami, sesungguhnya hamba-Mu telah
mengatakan satu perkataan yang kami tidak tahu bagaimana mencatat (pahalanya). Allah swt.
Dia Mahatahu apa yang dikatakan hamba-Nyaberfirman,Apakah yang dikatakan hamba-Ku?
Kedua malaikat menjawab,Sesungguhnya ia mengatakan Ya Rabbi lakal Hamdu.. Maka Allah
berfirman,Catatlah pahalanya sebagaimana yang diucapkan oleh Hamba-Ku tadi, sampai ia
berjumpa dengan-Ku niscaya Aku akan membalasnya. (HR. Imam Ahmad, Ibn Majah, dan para
perawinya tsiqah).
Abu Salman r.a. seorang pelayan Rasulullah dalam hadit=st marfu menuturkan, saya mendengar
Rasulullah saw. Bersabda,Barangsiapa ketika pagi dan sore mengatakan: Radhitu Billahi
Rabba , maka adalah wajib bagi Allah untuk meridhainya. (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, An
Nasai dan Al Hakim)
Ummul Mukminin Juwairiyah menuturkan, Nabi saw. Keluar dari sisinya pagi-pagi untuk shalat
Subuh di masjid. Beliau kembali (ke kamar Juwariyiah) pada waktu dhuha, sementara ia masih
duduk di sana. Lalu Rasulullaj saw. Bertanya,Engkau masih duduk sebagaimana ketika aku
tinggalkan tadi? Juwariyiah menjawab,Ya Maka Rasulullah saw. Bersabda,Sungguh, aku
telah mengatakan kepadamu empat kata sebanyak tiga kali, yaitu seandainya empat kata itu
ditimbang dengan apa saja yang engkau baca sejak tadi tentu menyamainya (emppat kata itu
adalah: subhanallahi wabihamdihi adada khalqihi..(HR. Muslim)
Utsman ibn Affan r.a. berkata, Rasulullah saw. Bersabda,Tidaklah seorang hamba setiap pagi
dan sore membaca bismillahilladzi la yadhurru kecuali bahwa tidak ada sesuatu yang
membhayakannya.(HR. Abu Daud dan At Tirmidzi. Menurutnya, derajat hadist ini hasan
shahih).
Abu Musa Al Asy ari r.a. berkata, bahwa suatu hari Rasulullah saw. Berkhubah di hadapan
kami. Beliau bersabda dalam khutbahnya,Wahai sekalian manusia, tatkala kalian akan
perbuatan syirik. Karena sesungguhnya a=syirik itu lebih lembut daripada binatang
semut.Kemudian berkatalah seorang kepada beliau,Bagaimana kita berhati-hati kepadanya
wahai Rasul, sementara dia lebih lembut daripada binatang semut? Rasul
menjawab,Katakanlah Allahuma inna naudzubika.. (HR. Ahmad dan Ath Thabarani dengan
sanad yang baik. Juga diriwayatkan oleh Abu Yala sebagaimana hadist tadi dari Khudzaifah,
hanya saja Khudzaifah berkata, Beliau (Rasul) membacanya tiga kali.
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda,Barangsiapa menjelang sore
membaca audzu bikalimatittammati min syarri ma khalaqa sebanyak tiga kali, maka ia tidak
akan membahayakan baginya racun yang ada pada malam itu.(HR. Ibn Hibban dalam
Shahihnya).
Abu Said Al Khudri r.a. neriwayatkan, suatu hari Rasulullah saw. Masuk masjid tiba-tiba beliau
jumpai seorang Anshar yang bernama Umamah. Baginda bertanya,Wahai Abu Umamah,
mengapa kamu duduk-duduk di masjid di luar waktu shalat? Ia menjawab,Kami tengah
dirudung kegalauan yang melanda hatiku dan hutang-hutangku, wahai baginda. Rasul
bersabda,Bukankah aku telah mengajarkan kepadamu beberapa bacaan, yang bila membacanya
niscaya Allah akan menghilangkan kegalauan dari dirimu dan melunasi hutang-hutangmu? Abu
Umamah menjawab,Betul, wahai Rasulullah. Rasul bersabda Ketika pagi dan sore, bacalah:
Allahumma Inni Audzubika minal hammi wal hazani dst.Abu Umamah berkata,Aku pun
melakukan perintah tadi, maka Allah menghilangkan kegalauan dan melunasi hutang-
hutangku.(HR. Abu Daud)
Abdurrahman ibn Abu Bakrah r.a. berkata kepada ayahnya,Wahai ayahku, sungguh aku
mendengar engkau berdoa: Allahuma afini fi badani Engkau baca sebanyak tiga kali pada
waktu pagi dan tiga kali pada waktu sore. Sang ayah berkata,Sungguh aku mendengar
Rasulullah saw. Berdoa demikian, maka aku pun ingin mengikuti sunnah beliau. (HR. Abu
Daud dan lainnya)
Syadad ibn Aus r.a. meriwatyatkan bahwa Nabi saw. Bersabda,Sayyidul istigfar (puncak dari
permohonan ampunan) adalah: Allahumma Anta Rabbi La Ilaha Illa Anta dst. Barangsiapa
yang membacanya pada sore hari sembari meyakini akan kandungannya, kemudian dia
meninggal pada malam itu, maka ia akan masuk surga. Dan barangsiapa membacanya pada pagi
hari, sembari meyakini kandungannya, kemudian ia meninggal pada hari itu, maka ia akan
masuk surga. (HR. Al Bukhari dan lainnya)
Zaid pelayanan Rasulullah mendengar Rasulullah saw. Bersabda, Barangsiapa membaca:
Astaghfirullahalladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyum niscaya Allah mengampuninya, meski
ia lari dari pertempuran. (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, dan Al Hakim)
Abu Darda r.a. meriwayatkan, bahwa baginda Rasul bersabda, Barangsiapa membaca shalawat
kepadaku sepuluh kali pada waktu pagi dan sore, maka ia akan memperoleh syafaatku pada hari
kiamat.(HR. At Thabarani)
Amru ibn Syuain dari ayahnya yang berkata, Barangsiapa bertasbih kepada Allah seratus kali
ketika pagi dan seratus kali ketika sore hari, maka ia seperti orang yang melakukan haji seratus
kali. Barangsiapa bertahmid kepada Allah seratus kali ketika pagi dan dan seratus kali ketika sore
hari , maka ia seperti orang yang membawa seratus kuda perang untuk berjihad di jalan Allah.
Barangsiapa bertahlil kepada Allah seratus kali ketika pagi dan sertaus kali ketika sore hari,
maka ia seperti orang yang memerdekakakn seratus budak dari cucu Ismail. Barangsiapa
bertakbir kepada Allah seratus kali ketika pagi dan seratus kali ketika sore hari, maka Allah tidak
akan memberi seseorang melebihi apa yang diberikan kepadanya, kecuali orang itu melakukan
hal yang sama atau lebih. (HR. At Tirmidzi, menurutnya derajat hadist ini hasan. An Nasai juga
meriwayatkan hadist yang sama). Sedangkan dalam riwayat Ummu Hani, Rasulullah bersabda
kepadanya, Wahai Ummu Hani, saat pagi hari, bertasbihlah kepada Allah seratus kali. Bacalah
tahlil seratus kali, bacalah tahmid seratus kali, dan bertakbirlah seratus kali. Maka sesungguhnya
seratus tasbih itu (pahalanya) sama dengan seratus unta yang engkau korbankan, dan seratus
tahlil itu tidak akan menyisakan dosa sebelum dan sesudahnya. (HR. Ath Thabarani)
Abu Ayyub r.a. meriwayatkan, Rasulullah saw. Bersabda, Barangsiapa saat pagi hari membaca
La Ilaha Illallah wahdahu la syarika lahu sepuluh kali, maka Allah akan mencatat setiap kali
itu dengan sepuluh kebaikan dan menghapus sepuluh keburukan, serta ,mengangkatnya dengan
bacaan tadi sepuluh derajat. Bacaan tadi (pahalanya) bagaikan memerdekakakn sepuluh budak,
dan ia bagi pembacanya sebagai senjata di permulaan siang hingga menjelang sore, serta hari itu
ia tidak akan mengerjakan pekerjaan yang akan mengalahkannya. Dan barangsiapa mebacanya
ketika sore hari. Maka ia (pahalanya) seperti itu juga. (HR. Ahmad, Ath Thabarani, Said ibn
Manshur, dan lainnnya).
Jubair ibn Muthim r.a. berkata, Rasulullah saw. Bersabda, Barangsiapa membaca Subhanallahi
wa bihamdihi Asyhadu dst. Pada satu majlis dzikir, maka bacaan itu sperti stempel yang
dicapkan padanya. Dan barangsiapa mengucapkannya pada forum santai, maka bacaan itu
sebagai kifarat baginya. (HR. An Nasai, Al-Hakim, Ath Thabarani, dan lainnya).
Imran An Nawawi dalam Al Adzkar mengatakan, Kami meriwayatkan dalam Hilyatul Auliya
dari Ali r.a. yang berkata, Barangsiapa suka mendapatkan timbangan kebijakan yang sempurna,
maka hendaklah di akhir majelisnya ia membaca: Subhanaka Rabbika Rabbil Izzati
ammayashifun
Waktu-waktu mustajab

DALAM islam berdoa memiliki waktu-waktu mustajab, salah satunya berdoa di waktu sujud
terakhir sebelum salam. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam bersabda.

Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat
untuk dikabulkan. (Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Quran fi Ruku wa Sujud
2/48)

Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan. Karena di waktu itulah seorang
hamba akan merasa dekat dengan Rabb-Nya, karena penghambaan seorang hamba merendahkan
dirinya di hadapan sang Khalik.

Dan di kitab shahih dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam Beliau bersabda, hal ini sebagaimana
disebutkan dalam riwayat Muslim.

Bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Hamba yang paling dekat kepada Tuhannya adalah
hamba yang sedang sujud, maka perbanyaklah doa oleh kamu sekalian pada waktu sujud,
(HR. Muslim)

Namun demikian memperbanyak doa pada waktu sujud atau ruku tidak berarti menambah
dengan doa yang tidak diterima dari Rasulullah saw. Memperbanyak doa dalam hadis di atas
antara lain mengandung arti mengulang-ngulang suatu doa dalam sujud atau ruku. Pengertian
ini ditunjuki oleh hadis Nabi saw antara lain yang diriwayatkan Muslim dari Aisyah bahwa
Aisyah berkata :

Bahwasanya Rasulullah saw memperbanyak doa pada waktu ruku dan sujudnya dengan
membaca : Subhanaka Allahumma rabbana wa bihamdika Allahummagfirli, (HR. Muslim)

Bisa juga memperbanyak doa ini :

Diriwayatkan dari Hudaifah ra ia berkata : Aku pernah salat bersama Nabi saw, di dalam
rukuknya beliau membaca : Subhaana rabbiyal-adziim dan dalam sujudnya: Subhana rabbiyal-
ala, (HR. Muslim)

Adapun diriwayatkan dari Aisyah ia berkata : Bahwasanya Rasulullah saw dalam rukuk dan
sujudnya beliau membaca : Subbuhun Quddusun Rabbul Malaikati war-Ruuh,(HR. Muslim)

Pada hadits di atas, sudah jelas bahwa jika kita ingin doa kita dapat cepat terkabulkan, maka
dapat memakai amalan yang sesuai dengan hadits di atas. Dan memaksimalkan diri untuk
berdoa dalam kesungguhan dan kekhidmatan.[]

Doa antara Adzan dan Iqomah, Doa yang Mustajab


Mungkin sebagian kita belum mengetahui bahwa waktu antara adzan dan iqomah adalah waktu
utama terkabulnya doa. Sehingga karena ketidaktahuan setelah adzan malah disibukkan dengan
hal lain yang tidak berfaedah. Padahal Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan bahwa
waktu tersebut adalah di antara waktu terkabulnya doa (waktu ijabah).

Oleh karena itu, sudah sepatutnya setiap orang memperhatikan waktu tersebut dan
memanfaatkannya untuk banyak bermunajat dan memohon pada Allah yang Maha Mendengar
setiap doa.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda,

Sesungguhnya doa yang tidak tertolak adalah doa antara adzan dan iqomah, maka
berdoalah (kala itu). (HR. Ahmad 3/155. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad
hadits ini shahih)

Waktu antara adzan dan iqomah adalah waktu yang barokah (penuh kebaikan) yang sudah
sepantasnya seorang muslim menyibukkan diri untuk banyak berdoa saat itu.

Kita lihat contoh dari ulama besar Saudi Arabia (pernah menjabat sebagai ketua Komisi Fatwa di
Kerajaan Saudi Arabia), Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah yang benar-
benar menjaga amalan yang satu ini. Diceritakan oleh murid beliau, Saad Ad Daud bahwasanya
Syaikh rahimahullah setelah melakukan shalat sunnah dua rakaat (antara adzan dan iqomah),
Syaikh Saad ingin mengajukan suatu pertanyaan pada beliau rahimahullah. Syaikh Ibnu Baz
rahimahullah lantas menjawab, Wahai Saad, ingatlah bahwa doa antara adzan dan iqomah
adalah doa yang tidak tertolak. Lihatlah beliau rahimahullah lebih ingin memanfaatkan waktu
tersebut daripada melakukan hal lainnya karena menjawab pertanyaan dari Saad bisa saja
ditunda selesai shalat. Lihat pula bagaimana semangat beliau rahimahullah dalam mengamalkan
hadits di atas.

Syaikhuna, Syaikh Sholeh Al Fauzan hafizhohullah mengatakan, Kebanyakan manusia malah


meninggalkan doa antara adzan dan iqomah. Mereka menyibukkan diri dengan tilawah Al
Quran. Tidak ragu lagi bahwa membaca Al Quran adalah amalan yang mulia. Akan tetapi
tilawah Al Quran bisa dilakukan di waktu lain. Menyibukkan diri dengan berdoa dan berdzikir,
itu lebih afdhol (lebih utama). Karena doa yang dituntunkan pada waktu tertentu tentu lebih
utama dari doa yang dipanjatkan di tempat lain.

Syaikh Said bin Wahf Al Qohthoni hafizhohullah mengatakan, Namun dituntunkan jika bisa
menggabungkan antara berdoa dan membaca Al Quran kala itu. Alhamdulillah jika keduanya
bisa dilakukan sekaligus.

Setelah kita mengetahui hal ini, manfaatkanlah waktu tersebut untuk memanjatkan doa. Moga
Allah memperkenankan setiap doa-doa kita.

DOA MUSTAJAB ANTARA ADZAN DAN IQAMAH ...

Bismillah ... Salah satu waktu mustajab untuk berdoa berada di antara adzan dan iqamah.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bersabda,

Doa di antara adzan dan iqomah tidak akan ditolak. (HR. Abu Dawud dan Al-Tirmidzi, beliau
menshahihkannya. Misykah al-Mashabih, no. 671)
Imam al-Syaukani dalam Nailul Authar berkata, Hadits tersebut menunjukkan dikabulkannya
doa di antara adzan dan iqomah secara mutlak. Dia diikat dengan keterangan selama doa tersebut
tidak berisi dosa dan memutus silaturahim, sebagaimana tertera dalam beberapa hadits shahih.

Hadits ini mengabarkan bahwa waktu antara adzan dan iqamah ini termasuk waktu-waktu
mustajabah (dikabulkannya doa), maka siapa yang menyempurnakan syarat-syarat terkabulnya
doa dan berdoa pada waktu ini maka sangat diharapkan- doanya dikabulkan.

Hadits dari Abu Umamah Radhiyallahu 'Anhu menguatkan keterangan di atas, bahwa Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

Apabila pemanggil memanggil (muadzin mengumandangkan adzan) maka dibukalah pintu-


pintu langit dan dikabulkan doa. (HR. Abu Awaanah dalam musnadnya, Imam Al-Hakim dalam
Mustadraknya, dan dishahihkan Shahih al-Jaami al-Shaghiir, no. 803)

Karena itu, mari kita manfaatkan waktu mustajab antara adzan dan iqamah ini untuk
memunajatkan doa kepada Rabb kita, Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Besar harapan doa
permohonan kita akan dikabulkan karena ia termasuk waktu mustajab berdasarkan hadits di atas.
Walau di sana ada juga beberapa waktu lain yang mustajab pula, seperti saat sujud dan di
penghujung shalat.

SUBHANALLAH

"Semoga ALLAH bimbing kita agar senantiasa menjadi hamba-Nya yang tidak meremehkan
waktu shalat, dan waktu2 yang sudah ALLAH berikan untuk kita. aamiin"

Sampaikan dakwah ini kepada sahabat, dan teman-teman facebook anda. Semoga pahala ini terus
tersebar hingga membukakan pintu hati setiap orang yang membacanya

Aamiinkan doa ini saudaraku.

Allahumma ya ALLAH tanamkan di hati kami perasaan selalu rindu kepada-Mu, ingatkanlah
selalu kami tentang dahsyatnya hari akhirat-Mu agar hamba tidak tertipu dengan kesenangan
dunia sesaat ini, ya ALLAH, ya Tuhan kami, Penguasa hati kami, tetapkanlah hati kami dalam
taqwa dan istiqomah agar tetap dijalan-Mu sampai akhir hayat nanti... Aamiin ya Rabbal'alamin

semoga segala apa yang sudah menjadi doa dan hajat kita segera dikabulkan Allah, dan segera
dapat panggilan Allah untuk berkunjung dan menunaikan ibadah haji ke mekkah. Aamiin

Marilah kita berdoa, bermunajat kepada Allah. Semoga Allah mengampuni kita, dan
menghapuskan kita dari segala dosa yang telah lalu.

Ya Allah,
Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja atau pun tidak, berkahilah kami, ramahtilah
kami, berikanlah kami hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga akhir hayat.

Aamiin ya Rabbal'alamin

SUBHANALLAH
Semoga Orang Yang Berkomentar Aamiin termasuk orang-orang yang sholeh dan sholehah,

Dan Semoga yang saat ini lagi sakit, disembuhkan Allah penyakitnya, yang lagi kepengen punya
anak, semoga Allah beri anak soleh dan soleha, dan yang lagi kepengen dapat jodoh, semoga
Allah beri jodohnya terbaik sesuai apa yang dikehendaki. Dan untuk kita semua, semoga kita
wafat dalam keadaan khusnul khotimah dan bisa memasuki surga-Nya dari pintu mana saja yang
kita kehendaki. Aamiin ya Rabbal'alamiin

(Cantumkan jika ada doa khusus, agar kami para jamaah bisa mengaminkannya)

Silahkan Klik Like dan Bagikan di halamanmu agar kamu dan teman-temanmu senantiasa
istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.

Ya ALLAH...
Muliakanlah orang yang membaca tausiah ini
Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
Lapangkanlah hatinya
Bahagiakanlah keluarganya
Luaskan rezekinya seluas lautan
Mudahkan segala urusannya
Kabulkan cita-citanya
Jauhkan dari segala Musibah
Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang membaca dans membagikan tausiah ini.

Aamiin ya Rabbal'alamin

Waktu-Waktu Terkabulnya Doa


Sungguh berbeda Allah Subhanahu Wa Taala dengan makhluk-Nya. Dia
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Lihatlah manusia, ketika ada orang
meminta sesuatu darinya ia merasa kesal dan berat hati.
Sungguh berbeda Allah Subhanahu Wa Taala dengan makhluk-Nya. Dia Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang. Lihatlah manusia, ketika ada orang meminta sesuatu darinya ia merasa kesal
dan berat hati. Sedangkan Allah Taala mencintai hamba yang meminta kepada-Nya.
Sebagaimana perkataan seorang penyair:

Allah murka pada orang yang enggan meminta kepada-Nya, sedangkan manusia ketika diminta
ia marah

Ya, Allah mencintai hamba yang berdoa kepada-Nya, bahkan karena cinta-Nya Allah memberi
bonus berupa ampunan dosa kepada hamba-Nya yang berdoa. Allah Taala berfirman dalam
sebuah hadits qudsi:

Wahai manusia, selagi engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, aku mengampuni dosamu dan
tidak aku pedulikan lagi dosamu (HR. At Tirmidzi, ia berkata: Hadits hasan shahih)

Sungguh Allah memahami keadaan manusia yang lemah dan senantiasa membutuhkan akan
Rahmat-Nya. Manusia tidak pernah lepas dari keinginan, yang baik maupun yang buruk. Bahkan
jika seseorang menuliskan segala keinginannya dikertas, entah berapa lembar akan terpakai.

Maka kita tidak perlu heran jika Allah Taala melaknat orang yang enggan berdoa kepada-Nya.
Orang yang demikian oleh Allah Azza Wa Jalla disebut sebagai hamba yang sombong dan
diancam dengan neraka Jahannam. Allah Taala berfirman:


Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang
menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina (QS. Ghafir: 60)

Ayat ini juga menunjukkan bahwa Allah Maha Pemurah terhadap hamba-Nya, karena hamba-
Nya diperintahkan berdoa secara langsung kepada Allah tanpa melalui perantara dan dijamin
akan dikabulkan. Sungguh Engkau Maha Pemurah Ya Rabb

Berdoa Di Waktu Yang Tepat


Diantara usaha yang bisa kita upayakan agar doa kita dikabulkan oleh Allah Taala adalah
dengan memanfaatkan waktu-waktu tertentu yang dijanjikan oleh Allah bahwa doa ketika waktu-
waktu tersebut dikabulkan. Diantara waktu-waktu tersebut adalah:

1. Ketika sahur atau sepertiga malam terakhir


Allah Taala mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir. Allah Taala
berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya:

Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan (QS. Adz
Dzariyat: 18)

Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb
kita Subhanahu Wa Taala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang
berdoa ketika itu. Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam:

Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya.
Kemudian berfirman: Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta
sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni
(HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)

Namun perlu dicatat, sifat turun dalam hadits ini jangan sampai membuat kita membayangkan
Allah Taala turun sebagaimana manusia turun dari suatu tempat ke tempat lain. Karena tentu
berbeda. Yang penting kita mengimani bahwa Allah Taala turun ke langit dunia, karena yang
berkata demikian adalah Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam diberi julukan Ash shadiqul
Mashduq (orang jujur yang diotentikasi kebenarannya oleh Allah), tanpa perlu mempertanyakan
dan membayangkan bagaimana caranya.

Dari hadits ini jelas bahwa sepertiga malam yang akhir adalah waktu yang dianjurkan untuk
memperbanyak berdoa. Lebih lagi di bulan Ramadhan, bangun di sepertiga malam akhir
bukanlah hal yang berat lagi karena bersamaan dengan waktu makan sahur. Oleh karena itu,
manfaatkanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk berdoa.

2. Ketika berbuka puasa


Waktu berbuka puasa pun merupakan waktu yang penuh keberkahan, karena diwaktu ini manusia
merasakan salah satu kebahagiaan ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum
setelah seharian menahannya, sebagaimana hadits:

Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan
kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak (HR. Muslim, no.1151)
Keberkahan lain di waktu berbuka puasa adalah dikabulkannya doa orang yang telah berpuasa,
sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam:

Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya
pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah
no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)

Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan baik ini untuk memohon apa saja yang termasuk
kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Namun perlu diketahui, terdapat doa yang dianjurkan
untuk diucapkan ketika berbuka puasa, yaitu doa berbuka puasa. Sebagaimana hadits

Biasanya Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam ketika berbuka puasa membaca doa:

/Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/

(Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah)
(HR. Abu Daud no.2357, Ad Daruquthni 2/401, dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di
Hidayatur Ruwah, 2/232)

Adapun doa yang tersebar di masyarakat dengan lafazh berikut:

adalah hadits palsu, atau dengan kata lain, ini bukanlah hadits. Tidak terdapat di kitab hadits
manapun. Sehingga kita tidak boleh meyakini doa ini sebagai hadits Nabi Shallallahualaihi
Wasallam.

Oleh karena itu, doa dengan lafazh ini dihukumi sama seperti ucapan orang biasa seperti saya
dan anda. Sama kedudukannya seperti kita berdoa dengan kata-kata sendiri. Sehingga doa ini
tidak boleh dipopulerkan apalagi dipatenkan sebagai doa berbuka puasa.

Memang ada hadits tentang doa berbuka puasa dengan lafazh yang mirip dengan doa tersebut,
semisal:

Biasanya Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam ketika berbuka membaca doa: Allahumma


laka shumtu wa alaa rizqika afthartu fataqabbal minni, innaka antas samiiul aliim

Dalam Al Futuhat Ar Rabbaniyyah (4/341), dinukil perkataan Ibnu Hajar Al Asqalani: Hadits
ini gharib, dan sanadnya lemah sekali. Hadits ini juga di-dhaif-kan oleh Al Albani di Dhaif Al
Jami (4350). Atau doa-doa yang lafazh-nya semisal hadits ini semuanya berkisar antara hadits
dhaif atau munkar.

3. Ketika malam lailatul qadar


Malam lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Quran. Malam ini lebih utama dari 1000
bulan. Sebagaimana firmanAllah Taala:


Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan (QS. Al Qadr: 3)

Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana
yang diceritakan oleh Ummul Muminin Aisyah Radhiallahuanha:

Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku
ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:

Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fafu anni [Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha
Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku](HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu
Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: Hasan Shahih)

Pada hadits ini Ummul Muminin Aisyah Radhiallahuanha meminta diajarkan ucapan yang
sebaiknya diamalkan ketika malam Lailatul Qadar. Namun ternyata Rasulullah
Shallallahualaihi Wasallam mengajarkan lafadz doa. Ini menunjukkan bahwa pada malam
Lailatul Qadar dianjurkan memperbanyak doa, terutama dengan lafadz yang diajarkan tersebut.

4. Ketika adzan berkumandang


Selain dianjurkan untuk menjawab adzan dengan lafazh yang sama, saat adzan dikumandangkan
pun termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam
bersabda:

Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika
adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang (HR.
Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: Hasan Shahih)

5. Di antara adzan dan iqamah


Waktu jeda antara adzan dan iqamah adalah juga merupakan waktu yang dianjurkan untuk
berdoa, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam:

Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak (HR. Tirmidzi, 212, ia berkata: Hasan
Shahih)

Dengan demikian jelaslah bahwa amalan yang dianjurkan antara adzan dan iqamah adalah
berdoa, bukan shalawatan, atau membaca murattal dengan suara keras, misalnya dengan
menggunakan mikrofon. Selain tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahualaihi
Wasallam, amalan-amalan tersebut dapat mengganggu orang yang berdzikir atau sedang shalat
sunnah. Padahal Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda,

Ketahuilah, kalian semua sedang bermunajat kepada Allah, maka janganlah saling
mengganggu satu sama lain. Janganlah kalian mengeraskan suara dalam membaca Al Quran,
atau beliau berkata, Dalam shalat, (HR. Abu Daud no.1332, Ahmad, 430, dishahihkan oleh
Ibnu Hajar Al Asqalani di Nata-ijul Afkar, 2/16).

Selain itu, orang yang shalawatan atau membaca Al Quran dengan suara keras di waktu jeda ini,
telah meninggalkan amalan yang di anjurkan oleh Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam, yaitu
berdoa. Padahal ini adalah kesempatan yang bagus untuk memohon kepada Allah segala sesuatu
yang ia inginkan. Sungguh merugi jika ia melewatkannya.

6. Ketika sedang sujud dalam shalat


Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda:

Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka
perbanyaklah berdoa ketika itu (HR. Muslim, no.482)

7. Ketika sebelum salam pada shalat wajib


Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda:

Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda:
Diakhir malam dan diakhir shalat wajib (HR. Tirmidzi, 3499)

Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Zaadul Maad (1/305) menjelaskan bahwa yang dimaksud
akhir shalat wajib adalah sebelum salam. Dan tidak terdapat riwayat bahwa Nabi
Shallallahualaihi Wasallam dan para sahabat merutinkan berdoa meminta sesuatu setelah salam
pada shalat wajib. Ahli fiqih masa kini, Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah berkata: Apakah
berdoa setelah shalat itu disyariatkan atau tidak? Jawabannya: tidak disyariatkan. Karena Allah
Taala berfirman:

Jika engkau selesai shalat, berdzikirlah (QS. An Nisa: 103). Allah berfirman berdzikirlah,
bukan berdoalah. Maka setelah shalat bukanlah waktu untuk berdoa, melainkan sebelum
salam (Fatawa Ibnu Utsaimin, 15/216).

Namun sungguh disayangkan kebanyakan kaum muslimin merutinkan berdoa meminta sesuatu
setelah salam pada shalat wajib yang sebenarnya tidak disyariatkan, kemudian justru
meninggalkan waktu-waktu mustajab yang disyariatkan yaitu diantara adzan dan iqamah, ketika
adzan, ketika sujud dan sebelum salam.

8. Di hari Jumat
Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda,

:
.

Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau


bersabda: Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan
apa yang ia minta. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu
tersebut (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahuanhu)

Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari ketika menjelaskan hadits ini beliau menyebutkan 42
pendapat ulama tentang waktu yang dimaksud. Namun secara umum terdapat 4 pendapat yang
kuat.

Pendapat pertama, yaitu waktu sejak imam naik mimbar sampai selesai shalat Jumat,
berdasarkan hadits:


Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jumat selesai (HR. Muslim,
853 dari sahabat Abu Musa Al Asyari Radhiallahuanhu).

Pendapat ini dipilih oleh Imam Muslim, An Nawawi, Al Qurthubi, Ibnul Arabi dan Al Baihaqi.

Pendapat kedua, yaitu setelah ashar sampai terbenamnya matahari. Berdasarkan hadits:

Dalam 12 jam hari Jumat ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah
Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar (HR. Abu Daud,
no.1048 dari sahabat Jabir bin Abdillah Radhiallahuanhu. Dishahihkan Al Albani di Shahih Abi
Daud). Pendapat ini dipilih oleh At Tirmidzi, dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Pendapat ini yang
lebih masyhur dikalangan para ulama.

Pendapat ketiga, yaitu setelah ashar, namun diakhir-akhir hari Jumat. Pendapat ini didasari
oleh riwayat dari Abi Salamah. Ishaq bin Rahawaih, At Thurthusi, Ibnul Zamlakani menguatkan
pendapat ini.

Pendapat keempat, yang juga dikuatkan oleh Ibnu Hajar sendiri, yaitu menggabungkan semua
pendapat yang ada. Ibnu Abdil Barr berkata: Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam
berdoa pada dua waktu yang disebutkan. Dengan demikian seseorang akan lebih
memperbanyak doanya di hari Jumat tidak pada beberapa waktu tertentu saja. Pendapat ini
dipilih oleh Imam Ahmad bin Hambal, Ibnu Abdil Barr.

9. Ketika turun hujan


Hujan adalah nikmat Allah Taala. Oleh karena itu tidak boleh mencelanya. Sebagian orang
merasa jengkel dengan turunnya hujan, padahal yang menurunkan hujan tidak lain adalah Allah
Taala. Oleh karena itu, daripada tenggelam dalam rasa jengkel lebih baik memanfaatkan waktu
hujan untuk berdoa memohon apa yang diinginkan kepada Allah Taala:

Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun
(HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami, 3078)

10. Hari Rabu antara Dzuhur dan Ashar


Sunnah ini belum diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin, yaitu dikabulkannya doa diantara
shalat Zhuhur dan Ashar dihari Rabu. Ini diceritakan oleh Jabir bin Abdillah Radhiallahuanhu:

Nabi shalallahu alaihi wasalam berdoa di Masjid Al Fath 3 kali, yaitu hari Senin, Selasa dan
Rabu. Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara dua shalat. Ini diketahui dari
kegembiraan di wajah beliau. Berkata Jabir : Tidaklah suatu perkara penting yang berat pada
saya kecuali saya memilih waktu ini untuk berdoa,dan saya mendapati dikabulkannya doa
saya

Dalam riwayat lain:


Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu di antara shalat Zhuhur dan Ashar (HR.
Ahmad, no. 14603, Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid, 4/15, berkata: Semua perawinya
tsiqah, juga dishahihkan Al Albani di Shahih At Targhib, 1185)

11. Ketika Hari Arafah


Hari Arafah adalah hari ketika para jamaah haji melakukan wukuf di Arafah, yaitu tanggal 9
Dzulhijjah. Pada hari tersebut dianjurkan memperbanyak doa, baik bagi jamaah haji maupun
bagi seluruh kaum muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Sebab Rasulullah
Shallallahualaihi Wasallam bersabda:

Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah (HR. At Tirmidzi, 3585. Di shahihkan Al
Albani dalam Shahih At Tirmidzi)

12. Ketika Perang Berkecamuk


Salah satu keutamaan pergi ke medan perang dalam rangka berjihad di jalan Allah adalah doa
dari orang yang berperang di jalan Allah ketika perang sedang berkecamuk, diijabah oleh Allah
Taala. Dalilnya adalah hadits yang sudah disebutkan di atas:

Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika
adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang (HR.
Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: Hasan Shahih)

13. Ketika Meminum Air Zam-zam


Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda:

Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya (HR. Ibnu Majah, 2/1018. Dishahihkan Al
Albani dalam Shahih Ibni Majah, 2502)

Demikian uraian mengenai waktu-waktu yang paling dianjurkan untuk berdoa. Mudah-mudahan
Allah Taala mengabulkan doa-doa kita dan menerima a

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang
bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi. (HR. Abu Daud no. 1536. Syaikh Al Albani
katakan bahwa hadits ini hasan).

Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Tidak doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang
musafir. (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini
shahih sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 1797). Dalam dua hadits ini disebutkan
umum, artinya mencakup doa orang tua yang berisi kebaikan atau kejelekan pada anaknya.
Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang yang dizholimi, doa orang
yang bepergian (safar) dan doa baik orang tua pada anaknya. (HR. Ibnu Majah no. 3862.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Riwayat ini menyebutkan bahwa doa
baik orang tua pada anaknya termasuk doa yang mustajab.

Muhammad bin Ismail Al Bukhari membawakan dalam kitab Al Adabul Mufrod beberapa
riwayat mengenai doa orang tua. Di antara riwayat tersbeut, Abu Hurairah berkata, Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang
dizalimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya.
(Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrod no. 32. Dikatakan hasan oleh Syaikh Al
Albani dalam Shahih Al Adabul Mufrod no. 24). Hadits ini menunjukkan bahwa doa jelek orang
tua pada anaknya termasuk doa yang mustajab. Hal itu dibuktikan dalam kisah Juraij berikut ini.
Kisah ini menunjukkan bahwa doa jelek ibunya pada Juraij terkabul. Kisah ini dibawakan pula
oleh Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrod.

Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

: ] [
: !

! :
:
. : .
. ! :
: . : : . : : . [ 1]
.
: : : .
: : . : : .
: : . : : . : : .
: : . : : .

Tidak ada bayi yang dapat berbicara dalam buaian kecuali Isa bin Maryam dan Juraij Lalu
ada yang bertanya, Wahai Rasulullah siapakah Juraij?. Beliau lalu bersabda, Juraij adalah
seorang rahib yang berdiam diri pada rumah peribadatannya (yang terletak di dataran
tinggi/gunung). Terdapat seorang penggembala yang menggembalakan sapinya di lereng
gunung tempat peribadatannya dan seorang wanita dari suatu desa menemui penggembala itu
(untuk berbuat mesum dengannya).

(Suatu ketika) datanglah ibu Juraij dan memanggilnya ketika ia sedang melaksanakan shalat,
Wahai Juraij. Juraij lalu bertanya dalam hatinya, Apakah aku harus memenuhi panggilan
ibuku atau meneruskan shalatku? Rupanya dia mengutamakan shalatnya. Ibunya lalu
memanggil untuk yang kedua kalinya. Juraij kembali bertanya di dalam hati, Ibuku atau
shalatku? Rupanya dia mengutamakan shalatnya. Ibunya memanggil untuk kali ketiga. Juraij
bertanya lagi dalam hatinya, lbuku atau shalatku? Rupanya dia tetap mengutamakan
shalatnya. Ketika sudah tidak menjawab panggilan, ibunya berkata, Semoga Allah tidak
mewafatkanmu, wahai Juraij sampai wajahmu dipertontonkan di depan para pelacur?[2]
Lalu ibunya pun pergi meninggalkannya.[3]

Wanita yang menemui penggembala tadi dibawa menghadap raja dalam keadaan telah
melahirkan seorang anak[4]. Raja itu bertanya kepada wanita tersebut, Hasil dari (hubungan
dengan) siapa (anak ini)? Dari Juraij?, jawab wanita itu. Raja lalu bertanya lagi, Apakah
dia yang tinggal di tempat peribadatan itu? Benar, jawab wanita itu. Raja berkata,
Hancurkan rumah peribadatannya dan bawa dia kemari. Orang-orang lalu menghancurkan
tempat peribadatannya dengan kapak sampai rata dan mengikatkan tangannya di lehernya
dengan tali lalu membawanya menghadap raja. Di tengah perjalanan Juraij dilewatkan di
hadapan para pelacur.[5] Ketika melihatnya Juraij tersenyum dan para pelacur tersebut melihat
Juraij yang berada di antara manusia.

Raja lalu bertanya padanya, Siapa ini menurutmu?. Juraij balik bertanya, Siapa yang
engkau maksud? Raja berkata, Dia (wanita tadi) berkata bahwa anaknya adalah hasil
hubungan denganmu. Juraij bertanya, Apakah engkau telah berkata begitu? Benar,
jawab wanita itu. Juraij lalu bertanya, Di mana bayi itu? Orang-orang lalu menjawab, (Itu)
di pangkuan (ibu)nya. Juraij lalu menemuinya dan bertanya pada bayi itu, Siapa ayahmu?
Bayi itu menjawab, Ayahku si penggembala sapi.

Kontan sang raja berkata, Apakah perlu kami bangun kembali rumah ibadahmu dengan bahan
dari emas. Juraij menjawab, Tidak perlu. Ataukah dari perak? lanjut sang raja.
Jangan, jawab Juraij. Lalu dari apa kami akan bangun rumah ibadahmu?, tanya sang
raja. Juraij menjawab, Bangunlah seperti semula. Raja lalu bertanya, Mengapa engkau
tersenyum? Juraij menjawab, (Saya tertawa) karena suatu perkara yang telah aku ketahui,
yaitu terkabulnya doa ibuku terhadap diriku. Kemudian Juraij pun memberitahukan hal itu
kepada mereka. (Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrod no. 33. Dikatakan
shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Adabul Mufrod no. 25). Lihat [Bukhari: 60-Kitab
Al Anbiyaa, 48-Bab Wadzkur fil kitabi Maryam. Muslim: 45-Kitab Al Birr wash Shilah wal
Adab, hal. 7-8]

Maka sungguh amat bahaya jika keluar dari lisan orang tua doa jelek pada anaknya sendiri
karena doa seperti itu bisa terkabul sebagaimana dapat kita lihat dalam kisah Juraij di atas. Yang
terbaik, hendaklah orang tua mendoakan anaknya dalam kebaikan dan moga anaknya menjadi
sholeh serta berada di jalan yang lurus. Ketika marah karena kenakalan anaknya, hendaklah
amarah tersebut ditahan. Ingatlah sekali lagi bahwa di saat marah lalu keluar doa jelek dari lisan
ortu, maka bisa jadi doa jelek itu terwujud.

Hendaklah orang tua mencontoh para nabi dan orang sholeh yang selalu mendoakan kebaikan
pada anak keturunannya. Lihatlah contoh Nabi Ibrahim alaihis salaam di mana beliau berdoa,

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya
Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. (QS. Ibrahim: 40)

Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta
anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (QS. Ibrahim: 35)

Lihatlah sifat ibadurrahman (hamba Allah) yang berdoa,

Dan orang-orang yang berkata: Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada kami, isteri-isteri
kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi
orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Furqan: 74)

Moga Allah memperkenankan doa kita sebagai orang tua yang berisi kebaikan kepada anak-anak
kita. Moga anak-anak kita berada dalam kebaikan dan terus berada dalam bimbingan Allah di
jalan yang lurus. Jika kita sebagai anak, janganlah sampai durhaka pada orang tua. Banyak-
banyaklah berbuat baik pada mereka, sehingga kita pun akan didoakan oleh bapak dan ibu kita.

Semoga sajian singkat di malam ini bermanfaat bagi pembaca setia rumaysho.com sekalian
Bacaan Doa Mempunyai Anak Perempuan di Islam

Bacaan Doa Mempunyai Anak Perempuan kepada Alloh Swt merupakan salah satu usaha atau
ikhtiar yang dapat dilakukan oleh pasangan Suami Istri (Pasutri) Muslim untuk mendapatkan
atau mempunyai Anak Perempuan karena perlu kalian ketahui bahwa Anak (Keturunan)
merupakan karunia atau pemberian Alloh Swt kepada semua hambanya dan Alloh Swt lah yang
menentukan akan memberikan Anak Laki Laki ataupun Anak Perempuan sehingga kita sebagai
seorang Muslim sudah sangat tepat sekali untuk memohon (Meminta) pd Allah Swt dg membaca
Doa Agar Mempunyai Anak Perempuan sebagai salah satu bentuk ikhtiar kalian sebagai seorang
Manusia.

Kemudian didlm Hukum Membaca Doa Supaya Mempunyai Anak Perempuan di Islam sendiri
sangat dibolehkan dan tidak dilarang oleh agama karena sebelumnya kita sebagai seorang Hamba
Muslim telah diperintahkan oleh Alloh Swt untuk memperbanyak mengamalkan Dzikir Setelah
Shalat atau Setiap Hari dan meminta (Berdoa) hanya pada Alloh semata. Lalu Al Quran Surat
Al Mukmin Ayat 60, Alloh Swt tlah Berfirman, Berdoalah (Meminta) kepadaku maka akan ku
perkenankan (Kabulkan) bagimu dan sesungguh-nya orang orang yg menyombongkan diri dari
menyembahku (Musyrik) maka akan masuk ke dlm Neraka jahannam dlm keadaan yg hina dina
(QS. Al-Mukmin Ayat 60) .

Amalan Doa Mempunyai Anak Perempuan di Ajaran Islam

Oleh sebab maksud dari Surat Al Mukmin Ayat 60 diatas maka sudah bisa disimpulkan bahwa
setiap hamba Muslim sdh diperintahkan untuk selalu menyembah dan selalu memohon
(Meminta) kepada Alloh Swt dengan cara berdoa karena semua Rejeki, Jodoh, Maut, Kehidupan
dan Semua Urusan yang ada didalam Dunia tlah diatur dan direncakan oleh Alloh Swt sehingga
kalian sebagai pasangan Pasutri yang menginginkan mempunyai seorang Anak Perempuan maka
berdoalah dan meminta kepada Alloh Swt.

Bacaan Doa Mempunyai Anak Perempuan


Ya Alloh, Tuhanku

Aku hanya menyembah kepadamu dan aku memohon kepadamu agar diberikan seorang Anak
Perempuan yang Sholehah yang dapat menjadi penerus keturunanku. Ya Alloh, kabulkan doa ku
karena engkaulah yang mengatur semua urusan .

Ya Alloh, Tuhanku

Aku memohon kepadamu untuk memberikan Anak Perempuan yang berbakti kepada Kedua
Orang tua, Anak Perempuan yang Sholehah yang dapat mengantarkan dan membantu aku
kedalam Surgamu kelak .

Ya Alloh, Tuhanku

Berikanlah aku Anak Perempuan yang Sholehah, Anak Perempuan yang pintar dan Anak
Perempuan yang sehat karena aku ingin mempunyainya. Ya Alloh, Tolong kabulkan doa ku ini
karena hanya kepadamu aku meminta dan hanya kepadamu lah aku aku menyembah .
Kumpulkan Bacaan Doa Mendapatkan Anak Perempuan menggunakan Bahasa Indonesia diatas
bisa kalian amalkan dan bacakan setiap hari sebagai bentuk ikhtiar dg maksud untuk memohon
dan meminta kepada Alloh Swt agar diberikan Anak Perempuan, anda juga dapat membaca Doa
Mempunyai Bayi Perempuan dengan Bahasa Indonesia lainnya yg dibaca setelah selesai
melaksanakan Shalat Wajib atau Shalat Sunnah Hajat karena sekali lagi yang mengatur tentang
Kehidupan dan mengatur seorang Bayi didlm Rahim seorang Ibu itu hanya kuasa dan hak Alloh
Swt.

Sudah dijelaskan didalam Al Quran Surat Ali Imran Ayat 6 yg berbunyi, Dialah (Alloh Swt)
yg membentuk km dlm Rahim sebagaimana dikehendaki nya. Tak ada Tuhan yg berhak
disembah kecuali Allah Swt Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS. Ali-Imran Ayat 6) .
Maka bisa disimpulkan bahwa Alloh Swt lah yg mempunyai (Memiliki) Hak dan menciptakan
seorang Anak (Bayi) didalam Rahim baik itu Laki Laki atau Perempuan, Jelek atau Tampan,
Tinggi atau Pendek, Pintar atau Bodoh, Hitam atau Putih, Cacat atau Sempurna atau lain
sebagainya.

5 Doa Ibu untuk Anaknya yang Wajib Anda Hapal

Doa merupakan sebuah permintaan atau permohonan. Diijabah atau tidaknya


sebuah doa salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah latar belakang dari
orang yang memanjatkan doa tersebut. Doa ibu untuk anaknya menjadi satu di
antara 3 doa mustajab, doa yang pasti diijabah oleh Alloh. Hal ini sesuai dengan
Hadist Rosululloh riwayat Abu Daud : Tiga doa mustajab yang tak diragukan lagi
adalah doa orang tua untuk anaknya, doa orang bepergian (safar), dan doa orang-
orang yang terdzholimi.

Doa Ibu untuk Anak

Dari paragraf pembuka di atas, ada satu pertanyaan yang (saya yakin) pasti
terbersit di hati pembaca sekalian : Mengapa doa ibu untuk anak tergolong doa
yang mustajab?. Jika Anda seorang ibu yang telah merawat anak-anak Anda
dengan penuh perhatian dan kasih sayang, Anda pasti tahu jawabannya.

Betapa sulitnya melahirkan, membesarkan, menyusui, dan merawat anak kita


adalah perjalanan yang luar biasa. Alloh, Tuhan Semesta Alam Yang Maha
Mengetahui pastilah mengerti bagaimana pengorbanan kita sebagai seorang ibu
untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Doa-doa yang ibu panjatkan
dengan penuh keikhlasan adalah sebuah keutamaan bagi-Nya yang harus
didahulukan. Sehingga wajarlah jika kemudian doa ibu untuk anaknya menjadi
bagian dari salah satu doa yang paling mustajab.

Pada artikel kali ini, kami akan mengulas beberapa doa yang baik untuk dipanjatkan
oleh seorang ibu demi kebaikan anak-anaknya, baik yang laki-laki ataupun
perempuan. Alangkah lebih baiknya doa-doa berikut ini dapat dihafalkan dan
dipanjatkan setiap habis sholat fardlu.

1. Doa meminta perlindungan untuk anak


Doa berikut ini adalah doa ibu untuk anak tercinta yang sedang di perantauan atau
dalam perjalanan agar selalu terlindung dan terjaga kesehatannya. Bacalah selalu
jika anak Anda sedang jauh dari pengawasan Anda agar ia terhindar dari segala
bahaya.
Latinnya : "Uidzukamaa bikalimaatillahitammati mingkulli syaitooni wahamati
wamingkuli ainilamat"
Artinya : Aku minta perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari
setiap godaan setan, binatang berbisa, dan bencana penyakit.

2. Doa ibu untuk anak yang sedang ujian


Jika anak sedang ujian, Anda turut bisa membantunya dengan doa ini agar ia sukses
dalam ujian tersebut.

Latinnya : Allohumma faqqohu piiddaini wa allamhuttawiil.


Artinya : Ya Allah, berilah kefahaman kepadanya dalam urusan agama dan
ajarkannya Takwil (tafsir al-quran).

3. Doa ibu agar anak soleh dan solehah


Jika ingin anak Anda menjadi anak yang soleh (untuk laki-laki) dan solehah (untuk
anak perempuan), selain dengan mendidiknya dengan teliti, Anda juga bisa
melantunkan doa ini sebagai permohonan pada Sang Ilahi Robbi.

Latinnya : Rabbi-Ajal'ni muqiima salaati, wa min Dhurriyyati, rabbana wataqabbal


Duaa"
Artinya : Wahai Tuhanku! Jadikanlah daku orang yang mendirikan sembahyang dan
demikianlah juga keturunanku. Wahai Tuhan kami, perkenankanlah doa
permohonanku.

4. Doa ibu untuk anak yang sedang sakit


Mengingat bahwa doa ibu untuk anaknya adalah salah satu doa yang mustajab,
maka ketika buah hati Anda sedang sakit, berdoalah untuk kesembuhan ia dengan
lafal sebagai berikut:

Latinnya : Bismillaahilkabiiri Nauuzu billaahil A ziimi min syarri irqin, wa min Syarri
harrin Naar.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Agung, kami berlindung dari
sakitnya darah mengalir (luka) dan kami berlindung dari dari buruknya panas.

5. Doa untuk anak agar menjadikan pribadi yang lebih baik


Semisal sebelumnya sangat nakal atau sulit dinasehati, Anda juga bisa
membacakan doa ibu untuk anak berikut ini agar ia memiliki pribadi yang lebih
baik:

Latinnya : Allohumma jannabnaasyaitoona wajannabissyaitoona maa rojaqtana


Artinya : Ya Allah, jauhkan godaan setan dari kami, dan jauhkanlah setan dari anak
yang akan Kau anugerahkan pada kami.

Nah, demikianlah beberapa doa ibu untuk anak-anaknya yang alangkah baiknya jika
selalu dipanjatkan oleh kita semua para ibu. Semoga doa-doa tersebut dapat
dengan mudah diingat dan bisa terus diaplikasikan sehingga termakbul apa yang
menjadi keinginan kita terhadap anak-anak kita. Amin. Salam!

Anda mungkin juga menyukai