BAB I
KEUTAMAAN AL QUR’AN & ADAB MEMBAWANYA
ذين يتلون كتاب ال وأقاموا الصلة وأنفقوا مما رزقناهم سرا وعلنية- ال-ا ن
( ليوف@يهم أجورهم ويزيدهم من فضله إنهو غفور٢٩) . لن تبور1يرجون تجارة
(٣٠) Cشكور
Artinya:
29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan
mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami
anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,
mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,
30. agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Mensyukuri[1259].
b. Hadist nabi riwayat Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim Al-Bukhari
(imam Bukhori) dalam kitab shahihnya.
عليهI قال رسول ال صلى ا ل: عنه قالI رضي ا لPا ن-وروينا عن عثمان بن عف
مه (( رواه أبو عبد ال ممد بن إساعيل-م القرآن وعل- )) خيركم من تعل:م-وسل
.بن إبراهيم البخاري ف صحيحه الذي هو أصح الكتاب بعد القران
Tahsin Tilawah: Panduan Belajar Tartil
(Riwayat: Imam Hafsh dari Imam Ashim)
2 dari 80
Artinya: Dan kami (pengarang kitab Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur’an)
meriwayatkan dari Utsman bin Affan r.a berkata: telah bersabda rasul
S.A.W: ((Sebaik-baiknya kamu sekalian adalah orang yang belajar Al
Qur’an dan mengajarkannya)). Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin
Ibrahim Al-Bukhari telah meriwayatkan dalam kitab shahihnya yang
merupakan paling shahihnya kitab setelah Al Qur’an.
b. Hadist nabi riwayat imam Bukhori dan Qusyairi (Abul Husain Muslim bin Alhujjaj
bin Muslim Annaisaburi) dalam kitab shahih keduanya.
ذي-)) ال: قال رسول ال صلى ال عليه وسلم: عن عائشة رضي ال عنها قالت
ذي يقرأ القرآن وهو يتتعتع- به مع السفرة الكرام البررة والCيقرأ القرآن وهو ماهر
له أجران (( رواه البخاري وأبو السي مسام بن الجاج بنCفيه وهو عليه شاق
.مسلم )القشيي( النيسابوري ف صحيحهما
Artinya: Dari Aisyah, semoga Allah S.W.T meridloinya telah berkata: telah
bersabda Rosul S.A.W: Adapun orang yang membaca Al Qur’an dan mahir
(membacanya) beserta golongan orang-orang yang mulya lagi baik-baik,
dan orang yang membaca Al Qur’an dan terbata-bata (membacanya) karena
kesulitan mendapat dua pahala)).
c. Hadist Qudsi (firman Allah kepada malaikat Isrofil) dalam kitab Mafaatihul Jinaan
(Syaikh Ya'qub bin Sayyid Ali r.a) dengan sanad yang shahih.
ل تعالى يا اسرافيل بعزتي وجللي وجودي وكرمي )من قرأ بسم ال الرحن الرحيم
I قال ا
ي قد غفرت له وقبلت منه السنات سm واحدة اشهدوا على ان1 بفاتحة الكتاب مرة1متصلة
ئات ول احرق لسانه بالنار واجيره من عذاب القبر والنار وعذاب القيامةmوتجاوزت عنه السي
كبر ويلقاني قبل النبياء والولياء اجمعينsوالفزع ال
Artinya: Allah SWT berfirman, wahai Isrofil “demi kejayaan, keagungan,
kemurahan dan kemulyaanKu, barang siapa yang membaca
e. Hadist nabi riwayat Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa At-Tirmidzi berikut ini.
Artinya: Dan diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud semoga Allah S.W.T
meridloinya, berkata dia: telah bersabda rasul S.A.W: ((barang siapa yang
membaca satu huruf sebagian dari kitab Allah ta’ala (Al Qur’an), maka
baginya satu kebaikan yang ukurannya sepadan sepuluh kebaikan, aku
tidak mengatakan المsatu huruf, dan akan tetapi alif satu huruf, lam satu
huruf dan mim satu huruf )). Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa At-Tirmidzi
dan berkata adalah hadist baik dan shahih.
Termasuk pembaca Al Qur’an yang mendapat laknat dari Al Qur’an adalah dia
yang mengubah (dengan sengaja) bacaan panjang menjadi pendek, mengubah huruf ح
menjadi خdan sejenisnya yang merupakan kategori mengubah bacaan huruf. Hal ini
sering terjadi ketika membaca dengan kecepatan tinggi. Sehingga terkesan sembrono
dan tidak mau peduli dengan hak-hak huruf dan atau panjang pendek. Kesalahan
membaca panjang pendek dan mengubah bacaan huruf merupakan kesalahan yang
menyebabkan berubahnya arti. Kalau seperti itu fakta yang terjadi, maka patutlah
pembaca Al Qur’an tersebut mendapat laknat dari Al Qur’an.
م قال ))يقول- عليه وسلI صلى الm عنه عن النبيIعن ابي سعيد الذري رضي ال
من شغله القران وذكري عن مسئلتي أعطيته أفضل ما:الر ب| سبحانه وتعالى
وفضل كلم ال سبحانه وتعالى على سائر الكلم كفضل ال،أعطي السائلين
.C حديث} حسن:تعال على خلقه(( رواه الترمذي وقال
Artinya: Diriwayatkan dari shahabat Abu Sa'id Al Khudzri r.a, dari Nabi SAW beliau
bersabda ((Allah SWT berfirman: barang siapa yang sibuk dengan Al Qur'an
(berjuang di bidang Al Qur'an) dan mengingat tentang masalah-masalah yang
berkaitan denganKu (kekuasaanNya & mengambil hikmah dari semua
ciptaanNya), tentu Aku memberinya sesuatu (tanpa diminta) yang lebih utama
dari apa-apa yang diberikan kepada yang meminta, sedangkan keutamaan
firman Allah atas kalam lainnya seperti keutamaan Allah atas makhlukNya))
Imam Tirmidzi meriwayatkan hadist tersebut dan ia berkata adalah hadist yang
yang hasan/baik.
Tapi jika niat dzikir, para ulama membolehkannya asalkan tidak lebih dari
seukuran ayat kursi atau surat Al Ikhlas.
Sedangkan bagi yang hadas kecil (batal wudlu atau istihadlah (perempuan yang
keluar darah penyakit)), para ulama membolehkan membawa maupun
melafalkan ayat Al Qur'an meskipun lebih dari satu ayat, baik niat membaca Al
Qur'an atau niat dzikir. Hanya saja jika melafalkan Al Qur'an dalam kondisi
hadas kecil mengurangi nilai keutamaannya.
2. Badan dan pakaian dalam keadaan suci dan bersih. Diusahakan menghilangkan
bau badan yang tidak sedap dan berpakaian yang terbaik dan berwarna putih,
karena warna putih adalah warna kesukaan Allah SWT.
3. Memakai siwak (kayu siwak) atau sikat gigi, berwangi-wangian, menghadap
kiblat dan memilih tempat yang bersih dan suci (masjid, mushallah atau tempat
lainnya yang bersih dan suci) ketika akan membaca Al Qur'an.
4. Selalu memulai dengan basmalah atau ta'awudz ketika akan memulai membaca
Al Qur'an dan ketika menyela bacaan Al Qur'an dengan pembicaraan.
5. Dalam membaca Al Qur'an harus dengan niat yang ikhlas dan tidak ada tendensi-
tendensi atau tujuan keduniaan. Menurut imam Hudzaifah Al Mar'asyi r.a, ikhlas
adalah setaranya bentuk amalan hamba ketika terlihat maupun tidak terlihat
dalam beramal. Dan menurut imam Abu Qasim Al Qusyairi, amalan ikhlas
adalah amalan yang hanya diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
dan mengharap ridlaNya semata, bukan yang lain. Akan tetapi, setelah
membacakan atau mengajarkan Al Qur'an diberi upah dan diterima serta bukan
tujuan awal, hal seperti ini bukan berarti tidak ikhlas. Menerima upah dalam hal
membacakan atau mengajarkan Al Qur'an diperbolehkan oleh imam Syafi'i
asalkan tidak disyaratkan sebelumnya dan bukan menjadi tujuan.
6. Menjauhi sifat riya (ingin dilahat orang lain), sum'ah (ingin didengar orang lain),
ujub (ingin dikagumi orang lain), takabur (sombong) dan penyakit-penyakit hati
lainnya.
7. Berusaha menggunakan kaidah-kaidah ilmu tajwid, konsentrasi, fokus, sedih dan
merenungkan makna-makna Al Qur'an ketika membaca.
BAB II
ILMU TAJWID DAN ULAMA QURRA
Artinya: Dan Kami (Allah) telah bacakan (Al-Qur’an itu) kepada (Muhammad
SAW) secara tartil (bertajwid) [Q.S. Al-Furqaan (25): 32].
ى ثم يصل@ى قدر ما نام ثم-فقالت ما لكم وصلته كان يصل@ى ثم ينام قدر ما صل
ا1 حرف1 مفسرة1ةsته فإذا هي تنعت قراءsى حت يصبح ثم نعتت قراء-ينام قدر ما صل
ا1حرف
Artinya: "Ketahuilah bahwa Baginda SAW sholat kemudian tidur yang lamanya
sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian Baginda kembali sholat
yang lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur lagi
yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga menjelang
shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara membacaan
Rasulullah SAW dengan menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan
(ucapan) huruf-hurufnya satu persatu." (Hadits 2847 Jamik At-Tirmizi).
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah Ibnu ‘Amr, Rasulullah SAW
bersabda:
Keempatnya belajar kepada shahabat Abdullah bin Abbas, Abu Hurairah, keduanya
belajar kepada shahabat Ubay bin Ka'b, beliau belajar kepada Rasulullah SAW.
2. Imam Abdullah bin Katsir (Ibnu Katsir) Ad Dary (Makkah), wafat 120 H. Murid
utamanya adalah Imam Al Bazy (w. 250 H) dan Qonbul (w. 291 H).
Imam Ibnu Katsir belajar kepada Abdullah bin Saib Al Makhzumi, Ibnu Saib belajar
kepada Abdullah bin Abbas, beliau belajar kepada Ubay bin Ka'b, Umar bin
Khattab, Zaid bin Tsabit, ketiganya belajar kepada Rasulullah SAW.
3. Imam Abu Amr bin Al 'Ula (Bashrah, Iraq), wafat 154 H). Murid utamanya adalah
Imam Ad Dury (w. 246 H) dan As Susy (261 H).
Imam Abu Amr belajar kepada beberapa tabi'in termasuk Mujahid, Sa'id bin Jubair,
keduanya belajar kepada Abdullah bin Abbas, beliau belajar kepada Ubay bin Ka'b,
Ubay belajar kepada Rasulullah SAW.
4. Imam Abdullah bin Amir (Syam/Syiria), wafat 118 H). Murid utamanya adalah
Imam Hisyam (w. 245 H) dan Ibnu Dzakwan (w. 242 H).
Imam Ibnu Amir belajar kepada Mughiroh bin Abu Syihab Al Makhzumi, Mughiroh
belajar kepada shahabat Utsman bin Affan, beliau kepada Rasulullah SAW. Ada
yang berpendapat bahwa Ibnu Amir belajar langsung kepada shahabat Utsman bin
Affan tanpa perantara dari keduanya.
5. Imam 'Ashim bin Abu An Najwad Al Asady (Kufah, Iraq), wafat 127 H. Murid
utamanya adalah Imam Syu'bah (w. 193 H) dan Hafsh (w. 180 H). Bacaan Imam
Hafsh inilah yang dibahas pada panduan ini.
Imam 'Ashim belajar kepada Abdullah bin Habib As Salimi, Abdullah belajar
kepada shahabat Ustman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, Ubay bin Ka'b, Abdullah
bin Mas'ud, Zaid bin Tsabit, mereka belajar kepada Rasulullah SAW.
6. Imam Hamzah bin Habin Az Ziyad (Kufah, Iraq), wafat 154 H. Murid utamanya
adalah Imam Khalaf (w. 229 H) dan Khalad (w. 220 H).
Imam Hamzah belajar kepada Abu Muhammad Sulaiman bin Mihran Al A'masy,
Abu Muhammad kepada Yahya bin Watsab Al Asad, Yahya kepada 'Alqamah
kepada Abdullah bin Mas'ud, Zaid bin Tsabit, keduanya kepada Rasulullah SAW.
7. Imam Abu Hasan Ali bin Hamzah Al Kisa-i An Nahwi (Kufah, Iraq), wafat tahun
189 H. Murid utamanya adalah Imam Abu Harist (w. 240 H), Hafsh dan Ad Dury
(wafat tersebut di atas).
Imam Ali Al Kisa-i belajar kepada Hamzah Az Ziyat seperti pada nomor 6. Beliau
juga belajar kepada Isa bin Umar kepada Thalhah bin Mushrif kepada An Nakho'i
kepada Abdullah bin Mas'ud kepada Rasulullah SAW.
BAB III
HURUF-HURUF HIJAIYAH
Ejaannya yang benar, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga
fasih..!
Catatan:
Jika alif diharokati, maka bukan sebagai alif melainkan sebagai hamzah. Alif asli
hanya sebagai tanda panjang/mad (untuk harokat fat-hah). Maka huruf alif dalam
huruf hijaiyah tidak dihitung karena sudah satu kesatuan pada ل.
Huruf-hurufnya adalah: qaf ( )ق dan kaf ( ) ك. Huruf qaf makhrajnya di
pangkal lidah dekat tenggorokan, sejajar dengan langit-langit lunak. Huruf kaf
makhrajnya di pangkal lidah, sejajar dengan langit-langit lunak, sedikit di bawah
makhraj qaf. Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga
fasih!
Huruf-hurufnya adalah: jim ( ) ج, syin ( ) ش, ya ( ) ي. Huruf jim, syin dan ya
makhrajnya di lidah bagian tengah, sejajar dengan langit-langit keras bagian
atas. Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
Huruf-hurufnya adalah: zai ( ) ز, sin ( ) سdan shad ( ) ص. Huruf zay, sin dan
shad makhrajnya di ujung lidah lewat gigi seri atas, yaitu di atas gigi seri bawah
dengan sedikit kelonggaran. Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru dan baca
berulang-ulang hingga fasih!
Huruf-hurufnya adalah: lam ( ) ل, nun ( ) نdan ra ( ) ر. Huruf lam makhrajnya
adalah di ujung lidah sejajar dengan gusi atas. Huruf nun makhrajnya adalah di
ujung lidah, sedikit di bawah makhraj lam. Huruf ra makhrajnya adalah di ujung
lidah, sedikit di bawah makhraj nun. Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru dan baca
berulang-ulang hingga fasih!
Huruf-hurufnya adalah: dhad ( ) ض, tha ( ) ط, dal ( ) دdan ta ( ) ت. Huruf tha,
dal dan ta makhrajnya di ujung lidah lewat pangkal gigi seri atas. Huruf dhad
makhrajnya di sisi lidah, sejajar dengan geraham bagian atas dan pipi (salah satu
atau dua-duanya) harus bergetar ketika membaca. Bunyi Huruf, ikuti petunjuk
guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
Huruf-hurufnya adalah: zha ( ) ظ, dzal ( ) ذdan tsa ( ) ث. Huruf zha, dzal dan
tsa keluar dengan menempelkan ujung lidah di ujung gigi seri atas. Bunyi Huruf,
ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
tingkatan huruf-huruf Syafawiyah (Bibir)
Huruf-hurufnya adalah: ba ( ) ب, wawu ( ) و, mim ( ) مdan fa ( ) ف. Huruf ba,
Wawu dan mim makhrajnya di antara dua bibir. Huruf fa makhrajnya di bagian
dalam bibir bawah serta ujung gigi seri atas. Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru
dan baca berulang-ulang hingga fasih!
BAB IV
SIFAT-SIFAT HURUF
- Hams, yaitu:
Meluncurnya nafas ketika melafalkan huruf tanpa ada hambatan, karena
persentuhan antara dua organ penutur di tempat makhraj sangat lemah. Sifatnya
lemah, lawannya Jahr. Hurufnya ada 10, yaitu yang tergabung dalam kalimat:
Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
Ithbaq (melipat)
Mengangkat lidah ke arah langit-langit lunak ketika melafalkan huruf. Sifatnya
kuat, lawannya Infitah. Hurufnya ada 4, yaitu: Shad, Dhad, Tha dan Zha.
ص ض ط ظ
Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
Infitah (membuka)
Merenggangkan lidah dari langit-langit lunak ketika melafalkan huruf. Sifatnya
lemah, lawannya Ithbaq. Hurufnya ada 24, semua huruf hijaiyah selain Shad,
Dhad, Tha dan Zha.
أ ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ع غ ف ق ك ل م ن و هب ي
Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
Ishmat (mendiamkan)
Huruf yang agak berat dan tidak dapat dilafalkan dengan cepat karena
makhrajnya jauh dari ujung lidah. Sifatnya kuat, lawannya Idzlaq. Hurufnya ada
22, yaitu selain huruf Idzlaq. Berikut ini huruf-hurufnya.
ز غ س ش خ ط ص د ث ق ت أ ذ و ع ظ هب ي ح ض ك ج
Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
Idzlaq (melancarkan)
Huruf yang dapat diucapkan dengan ringan dan cepat karena makhrajnya di ujung
lidah. Sifatnya lemah, lawannya Ishmat. Hurufnya ada 6, yaitu:
ب ل ن م ر ف
Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
Syiddah (kesempitan/kesusahan/kemelaratan)
Menahan suara sejenak di tempat makhraj, kemudian melepaskannya secara tiba-
tiba bersama udara. Sifatnya kuat, lawannya Rakhawah. Hurufnya ada 8, yaitu:
أ ج د ق ط ب ك ت
Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
Rikhwah (lembut/mudah/longgar/lembek)
Meluncurnya suara ketika melafalkan huruf tanpa ada hambatan karena
pertemuan dua organ penutur di tempat makhraj lemah. Sifatnya lemah,
lawannya Syiddah. Hurufnya ada 15, yaitu:
خ ذ غ ح ث ظ ف ض ش و ص س هي ز ي
Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
ل ن ع م ر
Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
ز ص س
Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
6د8ج:ق=ط;ب
Bunyi Huruf, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
BAB V
TANDA-TANDA BARIS/HAROKAT
Tanda sukun di atas sebuah huruf berarti huruf itu mati, contoh: (ab)
Contoh: (abba).
Contoh: (abbi).
Contoh: (abbu).
Contoh: (abban).
Contoh: (abbin).
Contoh: (baa).
Contoh: (bii).
Contoh: (buu).
Contoh: (baaa) .
Praktik yang benar, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih. Lafalkan
bacaan huruf-huruf berikut berdasarkan bimbingan guru. Sesuaikan pelafalannya dengan
makhroj dan sifat hurufnya.
{ب
@ 6 بA بB أ=بCب: بCبD بCب8 ب: بD ب8 { } بF ا6 اG اHءI اHءD اH ا=ءI اD} ا= ا
{@ د6 دA دBد: بBدD بBد8 بCد8 د: دD د8خ خ@{ } د
6 A خBخ: خBخD خBخ8 خCخ8 خ: خD خ8}خ
{@ ر6 رA رBر: بBرD بBر8 بCرر8 : رD ر8{ }رF ذ6 ذG ذJذ: بJذD بJذ8 ذ=ذ; بI ذD}ذ= ذ
{ @ س6 سAس س
B : بBسD بBس8 بCس8 س: سD س8ز ز@{ } س6 A زBز: بBزD بBز8 بCز8 ز: زD ز8}ز
{@ ف6ف ف
A Bف: بBفD بBف8 بC ف=ف:ف ف
D 8{ }فFغ غ
6 Gغ غJ : بJغDغ بJ 8غ غ= ;غ ب
I D}غ= غ
{@ك ك6 A كBك: بBكD بBك8 بC ك=ك: كD ك8ق ق@{ }ك
6 A قBق: بBقD بBق8 بCق ق=ق
: D ق8}ق
{@ م6 مA مBم: بBمD بBم8 بCم8 م:م مD 8{ }مF ل6 لG لJل: بJلD بJل8 ل=ل; بI لD}ل= ل
{@ و6 وA وBو: بBوD بBو8 بCو8 و: وD و8{ }وF ن6 نG نBن: بBنD بBن8 بCن8ن نI D}ن= ن
{@ ي6 يA يBي: بBيD بBي8 بCي8 ي: يD ي8 ه@{ }ي6 هA هBه: بBهD بBه8 بCه8 ه: هD ه8}ه
:Catatan
– Dalam membaca huruf-huruf Al Qur'an harus dibaca sesuai karakter hurufnya, tidak
boleh diserupakan dengan huruf lain (tasyabuh fil huruf). Misalnya membaca kha
( )خserupa dengan ha ( )حatau lainnya. Kecuali pada kata ط:صCب8ي yang dibaca ط:سCب8ي,
karena di atas huruf shad ( )صterdapat huruf sin ( )سkecil dan contoh lain yang
serupa.
– Belajarlah membaca semua huruf Al Qur'an pada guru yang benar-benar mampu
mengoreksi keshahihan bacaan. Karena kualitas bacaan huruf menentukan kebenaran
arti ayat Al Qur'an. Jika salah dalam membaca huruf Al Qur'an, maka salah pula
artinya. Dan jika dengan sengaja membaca dengan salah atau tidak mau belajar
membaca dengan benar/shahih, maka bisa mendapat laknat Al Qur'an. Belajarlah
dengan sungguh-sungguh dan sabar dalam membaca huruf-huruf Al Qur'an.
BAB VI
BACAAN PANJANG (MAD)
{ sءCي8 { } ش8فCو8} خ
Jika berhenti/wakaf, maka harus dibaca panjang/lama. Cara membaca panjang yang
benar, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
Pada kata-kata tertentu 3 tanda panjang tidak selalu digunakan, akan menggunakan
harokat tertentu yang bisa mewakili 3 tanda panjang tersebut, yakni untuk harokat fat-
hah menggunakan harokat berbentuk alif kecil di atas, harokat kasroh menggunakan
harokat berbentuk alif kecil di bawah, dan harokat dhammah menggunakan wawu kecil
terbalik. Hal ini bisa dilihat pada mushaf Al Qur'an cetakan Indonesia kecuali cetakan
dari Kudus. Adapun cetakan kudus dan cetakan dari negara Timur Tengah memiliki
kemiripan terkadang bacaan panjangnya harokat dhammah tetap menggunakan harokat
dhammah biasa, tapi setelahnya disisipi huruf wawu kecil dan ya kecil untuk kasroh.
Sedangkan untuk harokat fat-hah sama dengan cetakan Al Qur'an lainnya di Indonesia.
Untuk pemula, bisa menggunakan mushaf Al Qur'an cetakan Indonesia selain dari
Kudus dan cetakan dari Timur Tengah.
tengah, seperti pada kata م:ال=ه8 م-- CمIكCيDصCو:ي atau di akhir, seperti ا8حا=ه:ض8و. Perhatikan
Al-Muthaffifiin (83): 26
'Abasa (80): 35
Adapun untuk ha yang berharokat fat-hah dan setelah ada alif, maka pasti dibaca
panjang/lama. Jika tidak ada alif setelahnya, pasti dibaca pendek/cepat.
, jika berhenti pada huruf alif . Dalam hal ini mad akan
hilang jika disambung dengan kata sesudahnya.
Khusus untuk kata نا dan لا, dibaca panjang ketika wakaf dan dibaca pendek
ketika washal. Sedangkan ada kata yang pada dasarnya menurut aturan mad dibaca
panjang, tapi dibaca pendek. Karena huruf alif setelah harokat fat-hahnya tidak dianggap
huruf mad, melainkan alif tambahan/zaidah (biasanya di atas alif ditandai bundaran
kecil). Atau secara tulisan berbentuk alif, tapi secara hukum bacaan adalah hamzah.
Perhatikan contoh-contoh di bawah ini.
Sedangkan huruf hamzah untuk kata يDتCاوI ,وا:تCوI اtetap dibaca panjang.
Praktik untuk tingkatan Makhroj (M), minimal QS. Al Fatihah dan An Nas hingga
Asy Syamsi dikuasai sesuai prinsip cara mengeluarkan huruf, sifat huruf dan
panjang pendek. Bagi wanita yang berhalangan, bisa menggunakan kitab Hadist/Al
Barzanji/kitab Diba' sebagai alternatif.
BAB VII
HUKUM NUN DAN MIM SYIDDAH/TASYDID
﴾٤﴿ هو الله الواحد القهار% لو اراد الله ان يتخذ ولدا لاصطفى مما يخلق ما يشاء * سبحانه
7.2. Nun Tasydid
Nun Tasydid berasal dari 2 huruf nun, yang pertama sukun dan yang kedua berharokat.
Nun yang pertama dimasukkan / berpadu ke dalam nun yang kedua, maka terjadilah satu
huruf yang bertasydid. Hukum nun tasydid: Harus dibaca ghunnah, 2 harokat.
Nun yang bertasydid disebut juga tasydidul ghunnah.
﴾٦﴿لترون الجحيم
At-Takaatsur (102): 6
BAB VIII
HUKUM LAM
berdiri sendiri tanpa alif dan lam, seperti kata ضZال\ر ataupun tidak bisa berdiri sendiri
Hukum lam Syamsiyah adalah idgham, sebab makhraj kedua lam-nya sama, sedangkan
jarak antara makhraj lam syamsiyah dengan makhraj huruf-huruf syamsiyah lainnya
berdekatan. Contoh:
ب زدنيF وقل ر% ليك وحيه7ق @ ولا تعجل بالقرا<ن من قبل ان يقضى اA فتعالى الله الملك الح
﴾١١٤﴿علما
Thaahaa (20): 114
ع من الليل ولا يلتفت منكمJ فاسر باهلك بقط% ليك7بك لن يصلوا اF نا رسل ر7قالوا يا لوط ا
﴾٨١﴿\̀ريب A الصبح * اليس
J الصبح ̀بق A ن موعدهم7نه مصيبها ما اصابهم * ا7 ا% لا امراتك7 اSاحد
Huud (11): 81
Tahsin Tilawah: Panduan Belajar Tartil
(Riwayat: Imam Hafsh dari Imam Ashim)
33 dari 80
Lam huruf ini hanya terdapat pada kata dan saja, tidak terdapat pada kata
lain dalam Al Qur’an.
pada ayat ر\انZب\ل yang harus dibaca Izh-har karena adanya saktah yang merupakan
penghalang terjadinya perpaduan suara.
BAB IX
PERTEMUAN DUA SUKUN
Sesuai dengan aturan bahasa Arab, jika 2 huruf yang sukun bertemu, harus
dilakukan salah satu dari 2 cara, yaitu membuang huruf yang pertama atau memberinya
harokat, dengan catatan pemberian harokat tersebut hanya dapat dilakukan ketika bacaan
tidak berhenti/washal saja.
huruf yang pertama diberi kasrah dan hamzah washal tidak dilafalkan.
Contoh: ال
ل قل ادعوا, tidak bisa diberi Fat-hah atau dhammah.
Catatan:
Jika hamzah washal terdapat setelah tanwin (di saat bacaan bersambung), maka nun
tanwin tersebut harus diberi baris kasrah, seperti tanwin yang terdapat pada kata
dalam ayat ولىI عاد‡ا ال. maka harokat tanwinnya dal diganti nun berharokat
kasrah. Demikian juga dengan huruf lam yang terdapat pada kata yang
terdapat dalam surat Al-Hujarat, karena huruf tersebut terletak di antara 2 hamzah
washal. Oleh sebab itu huruf lam di atas harus diberi baris kasrah untuk menghindari
bertemunya 2 sukun. Contoh lain:
An-Nisaa’ (4): 66
Pertama: Nun pada huruf jar منjika bertemu dengan hamzah washal.
Contoh: .
Kedua: Ya mutakallim (kata ganti milik orang pertama) pada kata نعمتي, jika bertemu
washal. Contoh:
Al-Baqarah (2): 94
BAB X
LAM-ALIF, HAMZAH, TA MARBUTHAH & ALIF MAKSURAH
b. Di atas atau di bawah huruf (alif): (alif hamzah atas) atau (alif
hamzah bawah)
3. Ta marbuthah ( ).
Huruf hanya muncul di akhir kata. Jika bacaan berhenti pada kata itu maka
huruf tersebut dibaca seperti huruf (ha’). Jika bacaan tidak berhenti pada
Al-Israa’ (17): 39
4. Alif Maksurah ( ).
Huruf yaitu huruf (alif) yang ditulis seperti huruf (ya) namun tanpa dua
titik di bawahnya. Huruf hanya muncul di akhir kata dan berfungsi sebagai
tanda baca panjang, sebagaimana huruf (alif) juga bisa berfungsi seperti itu.
Contoh kata وح\ىZ \ا:
BAB XI
WAKAF DAN IBTIDA
lazim disebut juga wakaf taam (sempurna). Wakaf Lazim ini bertanda: [ ]
QS. Al Baqarah: 26
ini bertanda: [ ].
An-Nisaa' (4): 12
Al-Maa'idah (5): 8
Al-Baqarah (2): 2
Al-Maa'idah (5): 53
Cara wakaf yang baik, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
11.3. Ibtida
artinya memulai membaca setelah berhenti/wakaf. Pada prinsipnya, agar bisa
ibtida dengan baik terlebih dahulu harus mengerti arti/maksud ayat-ayat Al Qur'an agar
tidak menyalahi rangkaian arti ayat-ayat Al Qur'an. Akan tetapi, hal ini hanya berlaku
bagi mereka yang sudah paham Tata Bahasa Arab. Sedangkan untuk pencinta/pembaca
Al Qur'an yang masih awam, agar bisa ibtida dengan baik dapat memulai dari huruf-
huruf berikut ini:
ل=ى8 ب,;ل8 ب,;ل8 ه,ا8مB ك=أ=ن,JلD إ,BنD ل=ك,CنD ل=ك,ا8مBنDإ, J أ=ن,JنD إ,8 ف,8 و,BمIث
Jika memulai dari sebuah fi'il atau huruf jar, pembaca yang awam dikhawatirkan tidak
paham dengan istilah fi'il atau jar dan akhirnya ibtida qobih/memulai bacaan yang tidak
baik.
Untuk ibtida yang baik, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
BAB XII
JENIS-JENIS HAMZAH
dengan jelas (Izh-har). Seperti, رضsا;ل ف. Contoh lainnya di awal ayat:
Al-Fath (48): 1
BAB XIII
TAFKHIM DAN TARQIQ
Dilihat dari segi tafkhim (tebal) dan tarqiq (tipis)-nya huruf hijaiyah terbagi 3:
1. Huruf-huruf yang selalu dibaca tebal, yaitu huruf-huruf isti’la (huruf-huruf yang
terjadi dengan menaikkan sebagian besar lidah sewaktu menuturkannya).
2. Huruf yang terkadang dibaca tebal, terkadang dibaca tipis, sesuai posisi huruf dalam
ayat, yaitu (lam pada lafal Allah (lam jalalah), ra).
3. Ketiga: Huruf-huruf yang selalu dibaca tipis, yaitu huruf-huruf istifal (huruf-huruf
yang terjadi dengan menurunkan sebagian besar lidah sewaktu menuturkannya),
selain dari huruf lam dan ra.
.{زقنا: }ر،{ر̂بنا8 }
Tahsin Tilawah: Panduan Belajar Tartil
(Riwayat: Imam Hafsh dari Imam Ashim)
46 dari 80
a.2. Apabila berharokat/berbaris sukun dan sebelumnya huruf yang berbaris fat-hah atau
dhammah. Contoh:
.{GقاCرزD }
b.2. Jika huruf ra diwaqafkan/diharokati sukun dan sebelumnya huruf ya yang berbaris
sukun. Contoh:
{CرCيD }ق=د،{CرCخي8 }
b.3. Jika huruf ra berbaris sukun, sebelumnya huruf berbaris kasroh dan tidak ada huruf
isti'la setelah huruf yang berbaris kasroh tersebut. Contoh:
.{Cط;رD{ }قCرCصD}م
2. Ra yang berbaris sukun, sebelum huruf berbaris kasroh asli dan setelahnya huruf isti'la
yang berbaris kasroh. Contoh:
{6رقC D}ف
3. Ra berabaris kasroh yang diwaqafkan dan sebelumnya huruf berbaris fat-hah atau
dhammah. Contoh:
طصظقغخ
Ketika berharokat, urutannya yang lebih kuat tafkhimnya adalah ketika berharokat fat-
hah, dhammah dan terakhir kasroh. Contoh:
{8ع8 }ط=ب،{ف=ةD}ط=ائ
{ا8بCوI}ط
.{م:تCبD}ط
Untuk praktik, bacalah mulai QS. Al Fatihah dan An Nas hingga Asy Syamsi dengan
memperhatikan bab-bab panduan untuk tingkatan Fashoha (F) disertai bimbingan guru.
Bagi wanita yang berhalangan, bisa menggunakan kitab Hadist/Al Barzanji/kitab Diba'
sebagai alternatif.
BAB IV
HUKUM NUN MATI DAN TANWIN
ditulis atau dijadikan tempat berhenti. Tandanya: dua dhammah atau dua Fat-hah
Kecuali huruf nun pada –anggota huruf jar (huruf bahasa Arab)-, maka huruf
nun tersebut harus dibaca Fat-hah untuk menghindari bertemunya dua huruf yang sukun,
karena beratnya pindah dari baris kasrah ke baris Fat-hah, seperti contoh di bawah ini.
bibir. Izh-har muthlaq terjadi apabila nun sukun bertemu dengan atau
dalam satu kata. Izh-har semacam ini dalam Al-Quran hanya terdapat pada
4 tempat, yaitu:
dan ,
dengung.
Dinamakan halqi karena makhraj huruf-hurufnya dari halq (kerongkongan).
Al-A’laa (87): 5
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
Al-Fatihaah (1): 7
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
Huud (11): 46
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
Al-Maa’idah (5): 3
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
14.2.2. Iqlab
Menurut bahasa, berarti merubah sesuatu dari bentuknya/membolak-balik.
Menurut istilah tajwid, meletakkan huruf tertentu pada posisi huruf lain dengan
memperhatikan ghunnah dan penuturan huruf yang disembunyikan (huruf mim).
Dinamakan iqlab karena terjadinya perubahan pengucapan nun sukun atau tanwin
menjadi mim yang tersembunyi dengan disertai dengung. Huruf iqlab hanya 1, yaitu
huruf ba.
14.2.3. Idgham
Menurut bahasa, berarti memasukkan sesuatu ke dalam sesuatu/meleburkan.
Menurut istilah tajwid, memasukkan huruf yang sukun ke dalam huruf yang berharokat,
sehingga menjadi satu huruf yang bertasydid. Idgham terbagi 2, yaitu: Idgham
Bighunnah (disertai dengung) dan Idgham Bila Ghunnah (tanpa dengung).
Catatan: Idgham tidak terjadi kecuali dari 2 kata.
yaitu: , , dan
Apabila salah satu hurufnya bertemu dengan nun sukun atau tanwin (dengan
syarat di dalam 2 kata), maka harus dibaca idgham bighunnah, kecuali pada 2
Ar-Ra’d (13): 34
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
Ar-Rahmaan (55): 15
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
Al-Insaan (76): 2
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
An-Nisaa’ (4): 13
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
Muhammad (47): 8
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
An-Najm (53): 23
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
14.2.4. Ikhfa
Menurut bahasa, berarti menyamarkan. Menurut istilah tajwid, melafalkan huruf
antara Izh-har dan idgham, tanpa tasydid dan disertai dengan dengung. Disebut juga
ikhfa haqiqi (nyata) karena kenyataannya persentase nun sukun dan tanwin yang
disembunyikan lebih banyak dari huruf lainnya. Huruf ikhfa ada 15, yaitu awal kata dari
kalimat:
.{لCيDم8ر@ جCصب
8 = }ف،{ĜياDجن8 Gط=با: }ر،{اء8 جCن8 }م،{اه8نCي8جC }أ=ن:ج
.{دCيDد8 ش6ك;ن: }ر،{ĜياDشق8 GاراBب8 }ج،{6دCيDه8 شCنD }م،{ا8نCر8شC }أ=ن:ش
.{بCيDذ=اب@ =قر8 }ع،{واI ق=الGقاCزD }ر،{لC ق=بCنD }م،{=نCو:مDقCن8 }ت:ق
.{م:أ=ل=ه8وج@ سC = }ف،{GداCيDد8 سGلC }ق=و،{م:ه8أ=ل;ت8 سCنDل=ئ8 }و،{ان8سCنD }ال:س
.{ه8ر:دب: 6ذDئ8مCو8 }ي،{Gاقا8هD دG }ك=أ;سا،{ةBاب8 دCنDا م8م8 }و،{Gادا8دC }أ=ن:د
.{Gة8 ط=ي•بGمة8 D }ك=ل،{G ط=ي•باGل=ل8 }ح،{ات8 ط=ي•بCنD }م،{اCوIقDط=لCنD }ا:ط
.{GقاCر: ز6ذDئ8مCو8 }ي،{ةBيDك8 زGف;سا8 }ن،{م:زل=ل;ت8 ;نD }ف=إ،{=لDزCنI }أ:ز
.{ف=حC ف=اصFة8يD }ل=آت،{يD لCب8 ف=هGراDاق8 }ع،{وا:ن; ف=اؤD }ف=ا،{نCوIقDفCن: }ي:ف
.{نCو:ض8رCع: ت6ذDئ8مCو8 }ي،{ا8ه8نCسو
: 8ل;ب8 تGة8حل;يD } ،{وا:رDبCص8ن; تDا8 }و،{8تC }أ=ن:ت
.{GفاCضع
8 6ةBوI }ق،{نCآل‚ي8 ضGماC }ق=و،{Jضل
8 Cن8م8 }و،{دCو:ضCن8 }م:ض
.{@ات8مIلIاب@ ظ8سح8 } ،{GلCيD• ظ=لGلD }ظ،{رCيD ظ=هCنD }م،{وا:رIظCنI }ا:ظ
Bunyi bacaan yang benar, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
Catatan:
– Membaca ikhfa dimulai dari tempat keluarnya huruf ikhfa yang mengiringi nun
mati/tanwin. Untuk mengetahui tempat keluar hurufnya dengan cara meletakkan alif
di awal huruf ikhfa, seperti:
أظ، أض، أت، أف، أز، أط، أد، أس، أق، أش، أج، أك، أث، أذ،أص
– Jika huruf ikhfa termasuk bacaan tafkhim/tebal, maka bunyi ikhfa
ditafkhimkan/ditebalkan. Seperti: من صدقة
– Dan jika huruf ikhfa termasuk huruf tarqiq/tipis, maka bunyi ikhfa
ditipiskan/ditarqiqkan. Sepert: ذي-ال من ذا.
– Ada ikhfa dengan makna baru, yakni bacaan sukunnya huruf hidup (berharakat
selain sukun dan tasydid) setelah harakat sukun asli karena diwakafkan. Contoh:
Sedangkan jika huruf terakhir termasuk huruf qalqalah, maka harus dibaca seperti
hukum qalqalah. Contoh:
وبرقC ورعد,بالقسط
Cara baca yang benar, ikuti petunjuk guru.
،{نCآل‚يB =ل الض8 وCمDيهC =ل8 }ع،{ا8هCيD فCمIل=ك8 }و،{عل=ى8 Cم:تCنIن; كDإ8 }و،{CمIر@ ل=كCي8 خCمIكD}ذل
.{حك;م: CمIكD }ذل،{ا8هCيD فCمDهCعل=ي8 }
Al-Fajr (89): 6
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
Ath-Thuur (52): 20
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
BAB XV
PERTEMUAN DUA HURUF
،{:د:بCع8 تCت8ا كا=ن8 }م،{=ل; ل8 }ب،(didengungkan) {=لB َنزCن8 }م،{CمنD CمIا َلك8}م
cara membaca yang benar, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga
fasih.
Catatan:
– Khusus pada ayat
" " أجيبدعوتكما:ا{ تقرأ8مIك:ت8وCع8 دCت8بCيDجI" }أ.دعواs " أثقل:ا{ تقرأ8و8ع8 دC د }أ=ث;ق=ل=ت+ت
."}ائفة- قالط:{ تقرأFف=ةD ط=ائC }ق=ال=ت."ائفتان- همط:{ تقرأDان8ف=تD ط=ائCتBم8 }ه: ط+ت
" :{ تقرأ8 تCدD كC }ل=ق=د.| " ومه ت:{ تقرأ: تCدBه8م8 و}و. "بينs " قت:{ تقرأ8 نBي8ب8 تC }ق=د: ت+د
" لقدكت
." ي اركمعنا8ن:ا ب8 "ي: [ تقرأ42 :ا{ ] هود8ن8ع8 مCرك=بC اBي8ن:ا ب8 }ي:م+ب
." "فرت|م:م{ تقرأ:ط;ت8 " بست " }ف=ر: تقرأ.{8ط;ت8س8 }ب." | " أحت:{ تقرأ:ط;ت8 }أ=ح: ت+ط
Catatan:
Sifat huruf tha harus tetap ditampakkan dalam meleburkan tha ke huruf
berikutnya yakni ditebalkan seperti membaca huruf tha aslinya. cara membaca
yang benar, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih.
huruf qaf yakni tebal (tafkhim) atau tidak ditebalkan yakni dibaca seperti huruf kaf ( )ك
sehingga bacaannya sama dengan huruf kaf. Termasuk pada contoh-contoh di bawah ini
adalah huruf-huruf yang bersifat tebal/tafkhim.
BAB XVI
HUKUM-HUKUM MAD
.
Syarat mad thabi’i, tidak terdapat huruf hamzah atau sukun setelah huruf mad tersebut.
Al-Mutaffifiin (83): 26
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
.
Dalam hal ini Wawu dan ya dibaca panjang 2 harokat (dengan syarat tidak terdapat
huruf hamzah pada kata lain) ketika washal, sedangkan ketika wakaf tidak dibaca
panjang.
'Abasa (80): 35
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
ضCف ا;لَر
D ،وا ال:عC ادDلI ق،يDذJ ذا= الCن8 م،ضC;لر
َ ا8لى8ع
b. Mad Far'i
Menurut bahasa far'i berarti cabang. Sedangkan menurut istilah mad far'i adalah
bacaan mad karena salah satu 2 sebab, yaitu hamzah atau sukun. Ada beberapa jenis
mad far'i, antara lain:
Ar-Ra'd (13): 21
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
Al-'Anfaal (8): 72
Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-ulang hingga fasih!
Catatan:
Apabilah terdapat 2 atau lebih bacaan Mad Wajib Muttashil atau Mad Jaiz Munfashil,
maka hukum bacaan panjang antara mad yang pertama dengan yang berikutnya harus
sama, tidak boleh berbeda karena dianggap satu derajat. Tidak boleh yang pertama
dibaca 4, yang kedua dan seterusnya dibaca 5 ata 6 dan sebaliknya.Jadi, jika mad yang
pertama dibaca 4 harokat, maka mad kedua dan seterusnya dibaca 4 harokat pula. Jika
dibaca 5 harokat, mad kedua dan seterusnya dibaca 5 harokat pula. Jika dibaca 6
pada huruf yang sukun. Contoh, huruf alif dalam: , dari firman Allah
ناsكم ونساءsن ا وأبناءsك من العلم فقل تعالوا ندع أبناءsك فيه من بعد ما جاءBآج8فمن ح
, huruf sin pada طسمdan contoh lainnya yang sejenis. Contoh lainnya:
tasydid dan ghunnah pada mad itu. Contoh, huruf mim dalam: dan contoh lain
yang sejenis.
Catatan: huruf hijaiyah yang terdapat pada permulaan surat ada 14 huruf, yaitu yang
huruf alif, seperti: وا:ن8 آمasalnya . Jika huruf yang pertama berbaris kasrah,
maka yang kedua diganti menjadi huruf ya, اAا ن8يمCDإ seperti: asalnya . Jika
huruf yang pertama berbaris dhammah, maka yang kedua diganti menjadi huruf Wawu,
seperti: وا:تCوI اasalnya . Aturan membacanya, panjang dua harokat seperti mad
thabi'i.
.{نCي•يDبB }الن،{م:تCحي•ي: }
Menurut bahasa lin ( )ليberarti lembut. Sedangkan menurut istilah ilmu tajwid
mad lin adalah sukunnya huruf wawu dan ya yang sebelumnya huruf berharokat fat-hah
dan setelahnya huruf berharokat sukun/diwaqafkan. Contoh:
Menurut bahasa shilah berarti bersambung. Mad shilah terbagi menjadi dua
macam:
bacaannya seperti hukum Mad Jaiz Munfashil, yakni minimal 4 harokat menurut imam
Hafsh. Contoh:
.{8كDول=ئIا ا8هCيD }ف،{Gدا8 أ=حDهD }ب،{@رC أ=ج:ل=ه8}و
adalah bacaan panjang ha dhamir yang tidak bertemu dengan hamzah. Panjang
BAB XVII
PANTULAN HURUF
dan .
Syarat qalqalah: Hurufnya harus sukun, baik sukun asli atau yang terjadi karena
waqaf/berhenti pada huruf qalqalah.
ي بما تعملونm رب-كم ظهريا إنsه واتخذتموه وراء-قال يا قوم أرهطي أع |ز عليكم من الل
﴾٩٢﴿}محيط
Huud (11): 92
dan contoh lain yang sejenis. Bunyi ayat, ikuti petunjuk guru dan baca berulang-
ulang hingga fasih!
BAB XVIII
BACAAN ASING (GHARIB)
Perlu diketahui, menurut standar tartil bacaan imam Hafsh, riwayat imam 'Ashim
bahwa dalam Al Qur'an terdapat bacaan-bacaan asing/gharib yang tidak begitu lazim
digunakan Bahasa Arab, tapi harus dipraktikkan dalam membaca Al Qur'an. Bacaan
gharib tersebut antara lain:
18.1. Imalah
Menurut bahasa imalah berarti condong atau miring. Menurut ilmu tajwid berarti
memiringkan harokat fat-hah kepada harokat dhammah. Menurut bacaan imam Hafsh
hanya ada satu kata dalam Al Qur'an yang dibaca imalah, yaitu kata ر\يه\اZ م\جpada ayat:
S ر رحS بي لغفوF ن ر7وقال اركبوا فيها بسم الله مجراها ومرساها * ا
﴾٤١﴿يم
QS. Huud: 41
Cara membaca yang benar, ikuti petunjuk guru.
18.2. Isymam
menurut bahasa isymam berarti mencium. Sedangkan menurut istilah tajwid
adalah membaca huruf yang berharokat fat-hah dengan mengumpulkan dua bibir sedikit
dari bacaan sukun sebagai isarat/tanda membaca sedikit dhammah. Menurut bacaan
imam Hafsh hanya ada satu kata dalam Al Qur'an yang dibaca isymam, yaitu kata اBن8تأ;م8
pada ayat:
18.3. Saktah
Saktah menurut bahasa berarti diam. Sedangkan menurut ilmu tajwid adalah
berhenti sejenak tanp nafas seukuran dua harokat. Biasanya pada kata yang dibaca
saktah diberi tanda huruf سkecil atau kata سكتةkecil. Menurut imam Hafsh, bacaan
saktah dalam Al Qur'an ada pada ayat-ayat berikut ini:
18.4. Tashil
Tashil menurut bahasa berarti memudahkan. Sedangkan menurut ilmu tajwid
saktah berarti memudahkan bacaan salah satu dari dua haruf hamzah. Menurut imam
Hafsh, bacaan tashil dalam Al Qur'an hanya pada hamzah kedua pada kata يDم8جC=أأ=ع
dalam ayat:
ذين آمنوا هد‡ى- قل هو للÅ وعربيÅيDم8جCلت آياته أﭐعmولو جعلناه قرآن‡ا أعجميا لقالوا لولا فص
بعيدPئك ينادون من مكا نÂر وهو عليهم ع م‡ى أولC ذين لا يؤمنون في آذانهم وق- والÇوشفاء
﴾٤٤:لتm﴿فص
QS. Fushshilaat: 44
Cara membaca yang benar, ikuti petunjuk guru.
Untuk praktik, bacalah QS. Al Fatihah, Yasin, Waqi'ah, Ar Rahman dan juz
30 sesuai kaidah-kaidah panduan tingkatan Tajwid (T) disertai bimbingan guru. Bagi
wanita yang berhalangan, bisa menggunakan kitab Hadist/Al Barzanji/kitab Diba'
sebagai alternatif.
BAB XIX
BACAAN STANDAR TARTIL DAN SUNAH-SUNAHNYA
Yang dimaksud menghiasi bacaan adalah dengan membaca secara tartil, sesuai
kaida-kaidah ilmu tajwid, suara yang bagus dan pelafalan yang tepat sesuai pelafalannya
orang arab.
Sabda nabi lainnya, riwayat imam Abu Daud dari Sa'ad bin Abi Waqqash dan Abi
Lubabah:
Perlu diperhatikan bahwa orang yang belum bisa membaca Al Qur'an dengan
lagu bukan berarti tidak diakui nabi, akan tetapi kurang dicintai/disenangi. Yang
dimaksud lagu/ghayah adalah membaca Al Qur'an dengan jenis-jenis lagu yang telah
terkenal/masyhur, seperti bayati, shoba, jiharka, sika, rosta, nahwan dan sejenisnya.
َى ال8خش
C 8 ي:هB ا=ن:تCأ=ي8 رIأ8ق;ر8 ي:ه:تCعDم8ذ=ا سD اCيDذJ الDآنCرIا;لقDا بAتCو8 صDاسB الن8ن8سC ا=حJنDا
Artinya: “sesungguhnya paling baik suaranya manusia adalah ketika aku mendengarkan
bacaan Al Qur'annya, aku beranggapan bahwa ia takut kepada Allah”.
Bacaan yang dengan intonasi sedih dan bahkan hingga bisa menangis adalah
bacaan seseorang yang dianggap takut kepada Allah SWT. Karena Al Qur'an dengan
susah payah dan penuh sedih karena keagungan mukjizatnya. Sabda nabi lainnya dalam
kitab Mafaatihul Jinaan:
نCيDدDاهB الش8نD م8كDل=ى ذ=ال8اع8ا=ن8ل=ى و8ب Akhir surah At Tiin (Juz 30)
رCيD ق=د6ءCي8ل‚ شI ك8لى8 ع:هBنDل=ى ا8ب Akhir surah Al Qiyamah (Juz 29)
5. Memohon lindung kepada Allah SWT jika membaca ayat tentang siksa dan
memohon kebaikan jika membaca ayat tentang nikmat (do'akan pula umat islam).
6. Sujud tilawah ketika membaca ayat-ayat tasbih selain waktu setelah shubuh dan
ashar. Caranya cukup takbiratul ihram, kemudian sujud tanpa bertakbir dan
membaca do'a:
ذي خلقه وصوره وشق سمعه-لهم لك سجدت وبك امنت ولك اسلمت سجد وحهي لل-ال
. رب| الملئكة والر|وحC قد|وسC سب|وح.ل احسن الالقين
I وبصره بحوله وقوته تبارك ا
Jika tidak sujud, membaca:
بال العلي- ول حول ول قوة ال.3x ل اكبر
I هو ا. ال-سبحان ال والمد ل ول اله ال
.العظيم
Menurut jumhur/mayoritas ulama, ayat-ayat sajadah ada di 14 tempat, yakni:
6.1. Ayat terakhir Q.S. Al A'Raf
6.2. Q.S. Ar Ra'd: 15 (والصال وm )بالغد.
6.3. Q.S. An Nahl: 50 ()ويفعلون ما يؤمرون.
DAFTAR BACAAN
Al Qur'an Al Karim
Al Ghazali, Imam : Mukhtashar Ihya Ulumiddin. Darul Fikri
Amin, Arwani, Muhammad, KH. : Faidhal Barakaat Fii Sab'il Qiraa-at.
Mubarakatan Thayyibatan, Kudus: 2007
Humam, As'ad, KH. : Cara Cepat Belajar Tajwid Praktis. Tim
Tadarus AMM Yogyakarta: 2005
Murtadha, Alwi, Bashari, Muhammad, KH : Mabaadi Ilmu Tajwid. CV. Rahmatika,
Malang: 2005
Nawawi, Imam : Tibyan Fii Adaabi Hamalatil Qur'an.
Al Hidayah, Surabaya.
Rauf, Abdu, Idris, Muhammad, KH. : Kamus Idris Al Marbawi. Al Hidayah,
Surabaya.
Soenarto Ahmad : Pelajaran Tajwid Praktis & Lengkap.
Bintang Terang, Jakarta: 1988
Tamim, Mohamed, Mr. dkk : Modern Islamic Encyclopedia (Software).
1998-1999
Ya'qub, Syaikh : Mafaatihul Jinaan. Hakikat Kitabevi,
Turkey: 2007.
http://ilma95.net/tajwid.htm