I. DESKRIPSI SINGKAT
Buruknya pelayanan kesehatan haji dan kesalahan medik yang diberikan
oleh para Tenaga Kesehatan kepada Jemaah haji, hal tersebut sampai-
sampai tidak bisa diterima oleh Profesi Tenaga Kesehatan tersebut, namun
kejadian tersebut tidak bisa lepas begitu saja dari sikap dan perilaku tenaga
kesehatan itu sendiri. Tenaga Kesehatan Haji yang merupakan tenaga
profesional, seyogyanya selalu menerapkan etika dalam sebagian besar
aktifitas sehari-hari.
Tentunya pernah terdengar adanya keluhan dari Jemaah haji tentang
buruknya praktek pelayanan yang diberikan petugas kloter khususnya
tenaga kesehatan. Makin banyaknya pengaduan Jemaah Haji dan pihak-
pihak yang berinteraksi dengan petugas kesehatan haji Indonesia terhadap
pelayanan kesehatan yang diberikan, hal ini ditunjang dengan data dari
Badan Pusat Statistik yang menunjukkan terdapat penurunan tingkat
kepuasan Jemaah haji terhadap pelayanan yaitu sebesar -2,59 dari tahun
2012 ke 2013.
Etika yang merupakan suatu norma perilaku atau biasa disebut dengan
asas moral, sebaiknya selalu dijunjung tinggi dalam kehidupan
bermasyarakat kelompok manusia. Etika yang berlaku dimasyarakat modern
saat ini adalah Etika Terapan (applied ethics) yang biasanya menyangkut
suatu profesi, dimana didalamnya membicarakan tentang pertanyaan-
pertanyaan etis dari suatu individu yang terlibat. Sehingga pada masing-
masing profesi telah dibentuk suatu tatanan yang dinamakan kode etik
profesi.
Perilaku ini memang agak sulit menanganinya, kecuali kesadaran sendiri
masing-masing Tenaga Kesehatan dalam menerapkan, mengaplikasikan,
menghayati, memahami, kode etik profesinya. Karena, etika profesi lebih
bersifat moral.
Dalam modul ini akan dibahas mengenai Prinsip dasar etika dan Etika
pelayanan kesehatan haji yang mencakup etika sesama petugas, kepada diri
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Jumlah jam yang digunakan dalam modul ini adalah sebanyak 2 jam
pelajaran (T= 1 jpl, P= 1 jpl, PL= 0 jpl) @45 menit. Untuk mempermudah
VII. RANGKUMAN
Dalam memberikan pelayanan yang berkualitas atau pelayanan kesehatan
yang prima terhadap masyarakat khususnya terhadap jemaah haji Indonesia,
seperti halnya pemberian pelayanan publik lainnya, dibutuhkan sikap dan
perilaku yang handal dan profesional bagi seluruh SDM-nya. Sikap tersebut
seharusnya dimulai dari jajaran yang paling atas, tingkat pimpinan yang
tertinggi, sampai pada lapisan terbawah, atau petugas lapangan. Pelayanan