Anda di halaman 1dari 34

TA’LIMATUL HAJJ

PERATURAN PEMERINTAH ARAB SAUDI


TENTANG PERHAJIAN

OLEH
DRS. H. M. DAUD PAKEH
KABID PENYELENGGARA HAJI ZAKAT WAQAF

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI ACEH
TAHUN 2013
UU PEMERINTAH ARAB SAUDI TENTANG
PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI (TA’LIMATUL HAJJ)
1. Hal-hal yang diatur dalam undang-undang/Ta’limat
• Petunjuk pelaksanaan haji yang meliputi : petunjuk umum,
petunjuk jamaah haji di Masyair dan petunjuk kesehatan.
• Waktu kedatangan, pemulangan dan proses pemulangan.
• Biaya pelayanan Muassasah dan angkutan.
• Delegasi haji resmi.
• Kewajiban-kewajiban Muassasah, Naqobah, perusahaan
jasa angkutan.
• Peraturan tentang sistem perumahan jamaah haji.Jumlah
2. Organisasi Penyelenggaraan haji di Arab Saudi
a. Pemerintah
Kementerian haji adalah lembaga resmi negara yang
bertanggung jawab dalam bidang perhajian (dengan
perwakilannya di Makkah, Madinah, Jeddah, Riyadh,
Masyair dan pintu-pintu gerbang kedatangan
dengan kepanitiaan).
b. Swasta
Muassasah penanganan haji swasta (Muassasah
Al-Thawwafah Al-Ahliyah) adalah instansi non
pemerintah yang terdiri Muassasah Thawwafah
di Makkah, Muassasah Adilla di Madinah, Maktab
Wukala Muwahhad di Jeddah, dan Maktab
Zamazimah Muwahhad di Makkah. Pada masa
operasional haji Muassasah membentuk maktab-
maktab pelayanan.
Muassasah Thawwafah di Makkah terdiri : Muassasah
jamaah haji negara-negara Arab, Muassasah jamaah
haji negara-negara Asia Tenggara, Muassasah jamaah
haji negara-negara Asia Selatan, Muassasah jamaah
haji Turki, negara Eropa, Amerika dan Australia;
Muassasah jamaah haji negara-negara Afrika Non
Arab dan Muassasah jamaah haji Iran. Kementerian
haji adalah lembaga resmi negara yang bertanggung
jawab dalam bidang perhajian (dengan perwakilannya
di Makkah, Madinah, Jeddah, Riyadh, Masyair dan
pintu-pintu gerbang kedatangan).
3. Tugas/Kewajiban Muassasah
A. Kewajiban-Kewajiban Muassasah Thawwafah dan
Adilla antara lain :
1. Menyambut kedatangan dan mempersiapkan
seorang petugas (guide) pada setiap bus yang
mengangkut jamaah haji saat kedatangan.
2. Membantu jamaah haji mencari tempat
tinggal mereka yang telah disiapkan.
3. Mengangkut jamaah haji beserta barang-
barang mereka ke pemondokan dengan sarana
angkutan yang disediakan.
4. Mengawasi kenyamanan jamaah haji dan
memantau kondisi jamaah.
5. Mengontrol sistem, pedoman-pedoman dan
syarat-syarat perumahan.
6. Bekerjasama dengan Wukala dan Delegasi-
delegasi haji dalam pengaturan pendistribusian
jamaah haji ke Maktab-maktab.
7. Melakukan koordinasi dengan Naqabah (asosiasi
transportasi haji) dan perusahaan-perusahaan
angkutan haji untuk mempersiapkan bus-bus yang
akan mengangkut jamaah haji.
8. Memberikan kartu pengenal kepada jamaah haji.
9. Melaporkan ke pihak keamanan jika terjadi hal-hal
berikut ini : Jamaah tersesat belum ditemukan setelah
lewat 24 jam.
• Jamaah haji terlambat diberangkatkan dari waktu
yang telah ditentukan.
• Jamaah haji kehilangan barang.
• Jamaah haji kena rampok atau kecopetan.
• Mengontrol sistem, pedoman-pedoman dan syarat-
syarat perumahan.
10. Segera melapor ke poliklinik/BPHI terdekat jika ada
jamaah sakit, terlebih lagi jamaah yang kena penyakit
menular, dan mengantarnya ke rumah sakit untuk
dirawat atau mendatangkan dokter dan memantau
kondisinya jika diperlukan.
12. Membantu mengantar jamaah haji sakit ke rumah sakit/
poliklinik/BPHI untuk mendapatkan pengobatan yang
diperlukan.
13. Meminta bantuan ambulance bagi jamaah haji yang sangat
lemah untuk diangkut ke rumah sakit/poliklinik.
14. Memantau kondisi jamaah haji yang rawat inap di rumah sakit
dan membantu proses keluarnya dari rumah sakit tersebut
jika telah dinyatakan sembuh oleh dokter yang bersangkutan,
berkoordinasi dengan kantor kesehatan Makkah/Madinah
dan delegasi haji jamaah bersangkutan.
15. Jika ada jamaah wafat, melaporkannya ke cabang-cabang
Kementerian Haji terkait dan Baitul Mal (kas Negara) untuk
mencatat nama warga negara, usia, nomor paspor, dan
dokumen perjalanan jamaah yang wafat tersebut.
B. Kewajiban-Kewajiban Muassasah Thawafah di Masyair
1. Seluruh Muassasah yang berjumlah 6 (enam) Muassasah
bertanggungjawab mendirikan dan mempersiapkan kemah-
kemah yang layak sesuai dengan jumlah jamaah haji yang berada
dibawah tanggungjawabnya pada lokasi yang telah
didistribusikan secara resmi oleh Kementerian Haji.
2. Mengangkut jamaah haji ke Arafah atau ke Madinah dan Jeddah,
setiap Muassasah (Maktab) harus mengatur keberangkatan
mereka pada waktu-waktu yang telah ditentukan agar terhindar
dari kemacetan lalu lintas.
3. Mendelegasikan petugas khusus untuk memantau kondisi
jamaah haji rawat inap di rumah sakit.
4. Jamaah haji yang wafat dapat diproses pemakamannya
berdasarkan surat pernyataan yang dibuat oleh Muassasah atau
Maktab yang berisikan hal-hal yang berkaitan dengan jamaah
wafat tersebut setelah melalui prosedur yang berlaku.
C. Kewajiban-Kewajiban Maktab Wukala Muwahhad
1. Menyambut dan menerima kedatangan jamaah haji di
pintu-pintu gerbang kedatangan.
2. Mengangkut barang-barang jamaah haji di seluruh
pintu-pintu gerbang kedatangan (udara, laut dan
darat) dengan mengerahkan petugas-petugas
pengangkut barang yang memadai tanpa pungutan
biaya.
3. Mengatur bus-bus yang mengangkut jamaah haji ke
Makkah dan Madinah dan memberi bantuan yang
dibutuhkan jamaah haji saat keberangkatan mereka.
4. Menerima dan menyimpan paspor dan dokumen
perjalanan jamaah haji.
5. Memungut biaya pelayanan, sewa kemah dan
transportasi.
6. Menerima jamaah haji yang datang dari Makkah setelah
menyelesaikan rangkaian manasik haji, atau dari
Madinah setelah berziarah.
7. Memantau secara kontineu kondisi jamaah haji dan
membantu menyelesaikan berbagai urusan.
8. Jika ada jamaah haji sakit, terutama yang terkena
penyakit menular, harus segera memberitahu poliklinik
terdekat, dan membantu mereka merujuk ke rumah
sakit/poliklinik.
9. Jika ada jamaah haji yang wafat, hendaknya secepat
mungkin melaporkannya ke cabang-cabang
kementerian haji.
D. Kewajiban-Kewajiban Maktab Zamazimah Muwahhad
Memberi dan menyuguhkan air zamzam kepada para
jamaah haji
E. Kewajiban-Kewajiban Naqabah dan Perusahaan
Angkutan Haji
Naqabah merupakan Asosiasi Transportasi Haji yang
bertanggung jawab atas peningkatan pelayanan
angkutan jamaah haji dan para penziarah Masjid Nabawi
4. Petunjuk Pelaksanaan Haji
A. Petunjuk Umum Sistem Pelaksanaan Haji
Setiap jamaah haji memperhatikan petunjuk-petunjuk sebagai berikut
ini :
1. Menyerahkan dua helai cek bukti pembayaran pelayanan maktab
dan transportasi, atau membayarnya secara tunai ke perwakilan-
perwakilan Maktab Wukala di pintu-pintu gerbang kedatangan.
2. Menyerahkan paspor setelah menyelesaikan urusan keimigrasian
dan bea cukai.
3. Selalu membawa kartu pengenal yang diberikan oleh pihak
Muassasah atau Maktab, baik di Makkah maupun Madinah.
4. Mempersiapkan pas photo sebanyak 12 lembar yang sewaktu-
waktu akan diminta oleh pihak-pihak berwenang.
5. Jika terjadi kehilangan barang, hendaknya jamaah haji segera
menghubungi Maktab/Majmu’ah, baik di Makkah, Madinah
maupun Jeddah.
B. Petunjuk Jamaah Haji di Masyair
1. Jamaah haji agar menggunakan kendaraan milik perusahaan
angkutan haji yang berada di bawah naungan Naqabah.
2. Mengingat Maktab-Maktab yang berada di bawah
Muassasah bertanggung jawab dalam pelayanan jamaah
haji yang akan melaksanakan ibadah haji di Masyair, maka
hendaklah jamaah haji selalu mengadakan kontak dengan
Maktab yang melayani.
3. Bekerjasama dengan pihak Muassasah dalam mensukseskan
pemberangkatan jamaah haji ke Jamarat dengan mengikuti
jadwal yang telah diatur oleh Muassasah.
C. Petunjuk Kesehatan
1. Jamaah haji harus menunjukkan surat vaksinasi
meningitis yang berlaku minimal 10 hari dan
maksimal 3 tahun sejak kedatangannya di Arab Saudi.
2. Jika jamaah haji terkena penyakit, hendaklah segera
menghubungi pihak Maktab atau langsung
mendatangani rumah sakit/poliklinik untuk
mendapatkan pengobatan yang diperlukan, dengan
tidak lupa mambawa kartu tanda pengenal haji.
D. Waktu Kedatangan dan Pemulangan

1. Batas akhir waktu kedatangannya adalah tanggal 4


Dzulhijjah.
2. Batas akhir waktu keberangkatan jamaah haji dari Jeddah ke
Madinah melalui jalur darat adalah tanggal 26 Dzulqa’dah.
3. Batas akhir waktu keberangkatan jamaah haji dari Jeddah ke
Madinah melalui jalur udara adalah tanggal 2 Dzulhijjah.
4. Batas akhir waktu keberangkatan jamaah haji dari Madinah
ke Makkah melalui jalur darat adalah tanggal 5 Dzulhijjah.
5. Batas akhir waktu keberangkatan jamaah haji dari Madinah
ke Jeddah melalui jalur udara adalah tanggal 6 Dzulhijjah.
6. Akhir masa berlakunya visa dan pemulangan haji jalur udara
adalah akhir bulan Dzulhijjah s.d tanggal 15 Muharram tahun
berikutnya.
18
Rencana Perjalanan Haji (RPH)
1434 H/2013 M
Kloter I : 10 September
2013
Pemberangkatan
Kloter Terakhir :
09 Oktober 2013

RPH 1434 H Wukuf Wukuf :


Senin, 14 Oktober 2013

1. Masa Operasi
pemberangkatan : 30 hari.
Kloter I : 20 Oktober
2. Masa operasi pemulangan : 2013
30 hari.
3. Gelombang I : 15 hari Pemulangan
4. Gelombang II : 15 hari Kloter Terakhir :
5. Masa Tinggal Jemaah Haji 18 November 2013
di Arab Saudi : 41 hari.

*Mengacu kepada kalender Ummul Quro Arab Saudi


19
E. PEMULANGAN JAMAAH HAJI KE NEGARA
MASING-MASING
Pihak Muassasah Thawwafah akan mengatur
proses keberangkatan jamaah haji udara yang
telah ditentukan waktu kepulangannya di tiket
pesawat mereka dari Makkah ke Jeddah sebelum
waktu keberangkatan mereka ke tanah air
sekurang-kurangnya 12 jam sebelum take off.
G. Peraturan-Peraturan dan Beberapa Petunjuk Teknis Sistem
Perumahan Haji
I. PERATURAN PERUMAHAN HAJI
Pasal 1 :
Muassasah Thawwafah di Makkah dan Muassasah Adilla di
Madinah bertindak membantu jamaah haji atau perwakilan
mereka untuk memilih tempat yang sesuai dan
memungkinkan mereka untuk menyewanya.
Pasal 2 :
Para pemilik atau penyewa rumah harus menyampaikan
data-data perumahan yang ingin disewakan pada musim haji
ke pihak Muassasah, dengan mengisi keterangan sebagai
berikut :
a. Letak rumah dan alamat lengkap;
b. Jenis bangunan;
c. Jumlah lantai dan kamar di setiap lantai;
d. Daftar isi (peralatan-peralatan) rumah;
e. Melampirkan, photo copy surat izin penyewaan yang
dikeluarkan oleh Panitia Pengawas Perumahan (Lajnah al-
Kasf ‘an al-Munazil) dengan masa berlaku tahun
penyewaan;
f. Melampirkan photo copy surat kontrak antara pihak yang
menyewa dengan pihak yang menyewakan;
g. Melampirkan photo copy surat kuasa (shak wakalah al-
syar’iyyah), jika penyewaan dilakukan dengan cara
perwakilan.
Pasal 3 :
Penyewaan dilakukan oleh pemilik asli perumahan
atau wakil resminya untuk masa penyewaan
setahun penuh.
Pasal 9 :
Harga sewa rumah ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara pemilik/penyewa dengan
pihak jamaah haji perwakilan mereka, disesuaikan
dengan kondisi penawaran dan permintaan.
II. BEBERAPA PETUNJUK TEKNIS SISTEM PERUMAHAN
JAMAAH HAJI
1. Tidak diperbolehkan menempatkan jamaah haji
kecuali di perumahan yang memenuhi standar-
standar teknis perumahan, ciri-ciri umum kelayakan,
syarat-syarat keamanan, keselamatan dan
kesehatan.
2. Membentuk panitia pusat baik di Makkah maupun
di Madinah yang dinamai dengan “Panitia
Perumahan” yang bertugas menangani seluruh
perumahan jamaah haji sesuai dengan wewenang
yang ada dan mengacu pada peraturan tentang
perumahan jamaah haji.
SYARAT-SYARAT PERUMAHAN JAMAAH HAJI

1. Luas tempat bagi setiap jamaah haji sesuai


dengan kapasitas yang tertuang dalam
TASRIH..
2. Menyediakan sebuah water cooler elektrik di
setiap perumahan.
3. Melengkapi setiap kamar dengan alat
pendingin (AC/Kipas Angin).
4. Menyediakan tempat sampah sesuai
kebutuhan.
5. Setiap flat harus tersedia sebuah alat (tabung)
pemadam kebakaran sesuai ketentuan.
6. Setiap flat harus tersedia dapur, tempat untuk
mencuci dan kipas penyedot udara. Saluran-saluran
air di dapur harus berfungsi dengan baik.
7. Jendela-jendela kamar dan toilet harus baik.
8. Toilet-toilet harus bersih dan mempunyai ventilasi
yang baik dengan alat siram kloset yang dapat
difungsikan.
9. Tersedianya lampu dan alat penerangan yang cukup di
seluruh bagian gedung.
10.Kabel-kabel listrik dalam gedung harus tertutup dalam
pipa khusus.
TRANSPORTASI
1. Dalam menetapkan kebijakan transportasi udara jemaah haji, Kementerian
Agama telah menyusun spesifikasi angkutan jemaah haji bersama dengan
Kementerian Perhubungan
2. Berdasarkan KMA No. 63 Tahun 2013 telah ditetapkan dua perusahaan
penerbangan yaitu PT. Garuda Indonesia & Saudi Arabian Airlines yang
memenuhi persyaratan sesuai dengan spesifikasi teknis dan administrasi
3. Tanggal 13 Mei 2013 telah ditandatangani Perjanjian Pengangkutan Udara
jemaah Haji Indonesia Tahun 1434H/2013M dengan PT. Garuda Indonesia
(GA) dan Saudi Arabia Airlines (SV)
4. 9 Embarkasi mendarat dan terbang melalui Bandara KAIA Jeddah yaitu
Embarkasi Aceh, Medan, Padang, Palembang, Solo, Banjarmasin, Balikpapan,
Makasar dan Lombok sebanyak 297 kloter
5. Dan 3 Embarkasi yang mendarat dan terbang melalui Bandara AMAA Madinah
yaitu Embarkasi Batam, Jakarta dan Surabaya sebanyak 187 kloter
6. Pemulangan langsung dari Mekkah ke Bandara KAIA Jeddah tidak menginap
di Hotel Transito kecuali bagi jemaah yang dari Madinah

27
TRANSPORTASI ANTAR KOTA PERHAJIAN

UPGRADE BUS (ANTAR KOTA)

BUS LAMA

BUS UPGRADE

• Kecuali rute Jeddah Madinah dan rute Jeddah Mekkah


• Transportasi shalawat diberikan bagi jemaah haji yang pemondokannya di makkah
28 berjarak diatas 2000 m
PEMONDOKAN DI MAKKAH

• Penyewaan pemondokan jemaah haji di Makkah


dilakukan dengan sistem kontrak langsung kepada
pemilik pemondokan
• Adanya pembongkaran lebih dari 2000 gedung untuk
perluasan masjidil haram, mengakibatkan harga pasar
pemondokan di makkah sulit terkendali (supply
demand tidak berimbang)

29
PERBANDINGAN BERDASARKAN JARAK

PERBANDINGAN PENYEWAAN PERUMAHAN JEMAAH HAJI INDONESIA DI MAKKAH


TAHUN 1433 H/2012 M DAN 1434 H/ 2013 M
Berdasarkan Jarak
TAHUN 2012 M / 1433 H TAHUN 2013 M / 1434 H
NO JARAK KET.
JML JML
RUMAH KAPASITAS TOTAL HARGA RERATA % RUMAH KAPASITAS TOTAL HARGA RERATA %

1 s.d. 2000 M 269 145,526 648,275,774 4,455 72.71 133 129,837 686,630,720 5,288 64.81

2 2001 M s.d. 2500 M 73 52,711 199,725,685 3,789 26.34 80 61,415 268,152,290 4,366 30.66

3 2501 M s.d. 2750 M - - - - - 3 4,939 28,248,000 5,719 2.47

4 Cadangan 4 1,912 6,059,000 3,169 0.96 3 1,666 5,751,600 3,452 0.83

TOTAL 346 200,149 854,060,459 4,267 100.00 219 197,857 988,782,610 4,997 98.76

30
PEMONDOKAN DI MADINAH

• Penyewaan pemondokan jemaah haji di Madinah


dilakukan melalui majmuah (Service Group)
• Seluruh jemaah akan ditempatkan di wilayah
markaziah di sekitar Masjid Nabawi dengan jarak
terjauh 650 m

31
HOTEL TRANSITO JEDDAH

• Pelayanan Transito Jeddah diperuntukkan bagi


jemaah yang kembali ke tanah air dari madinah
melalui jeddah

32
KATERING

Selama berada di Arab Saudi, jemaah haji mendapat


pelayanan katering:
1. Di pemondokan Madinah sebanyak 18 kali
2. Di Armina 16 kali (Arafah, Muzdalifah dan Mina
3. Di Hotel Transito Jeddah 3 kali
4. Pada saat kedatangan dan kepulangan di Bandara KAIA
Jeddah, masing-masing 1 kali
5. Penyajian seluruhnya dengan box

33
Wassalam & Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai