Anda di halaman 1dari 12

PERAN TASAWUF DI ERA MODERN

DALAM MENANGGULANGI KRISIS SPIRITUAL

Desri Nurfarijah
Jurusan Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. A.H Nasution 105 Cibiru, Bandung 40614, Indonesia,
E-mail : desrinf15@gmail.com
_________________________

Abstract
The advancement of science and technology in modern society opens up new insights which then lead to the
emptiness and meaninglessness of life. Practically giving birth to new symptoms of experiencing a spiritual crisis.
Modern life can overcome as a kind and form of man who loses his vision of divinity and experiences spiritual
emptiness, because he is not aware of its existence as a bridge of heaven and earth. Sufism is the fruit of a very old
Islamic civilization whose presence has an important meaning. Therefore, the role of Sufism is able to function as a
spiritual crisis healing related to the problems of modern society, so practically Sufism has great potential because it
is able to overcome the spiritual crisis, invite people to know themselves, and finally know their God. This research
method uses literature study. Literature studies conducted using reading sources that are relevant and available in
accordance with the title of this article should be studied and developed more in this paper
Keywords:
Sufism; Modern Era; Spiritual Crisis.
__________________________

Abstrak
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat modern membuka wawasan baru yang kemudian berujung
kepada kehampaan dan ketidakbermaknaan hidup. Secara praktis melahirkan gejala baru banyaknya yang
mengalami krisis spiritual. Kehidupan modern dapat ditandai sebagai salah satu jenis dan bentuk manusia yang
kehilangan visi keilahian dan mengalami kekosongan spiritual, karena ia tidak menyadari kedudukannya sebagai
jembatan langit dan bumi. Tasawuf merupakan buah peradaban Islam yang sangat tua kehadirannya memiliki ari
penting. Oleh karena itu, peran tasawuf mampu berfungsi sebagai terapi krisis spiritual yang berkaitan dengan
problem masyarakat modern maka secara praktis tasawuf mempunyai potensi besar karena mampu berperan
mengatasi ksiris spiritual, mengajak manusia mengenal dirinya sendiri, dan akhirnya mengenal Tuhannya. Metode
penelitian ini menggunakan studi kepustakaan. Studi pustaka yang dilakukan menggunakan sumber-sumber bacaan
yang relevan dan tersedia sesuai dengan judul artikel ini yang hendak dikaji dan dikembangkan lebih dalam tulisan
ini
Kata Kunci:
Tasawuf; Era Modern; Krisis Spiritual.
__________________________
Desri Nurfarijah Peran Tasawuf Di Era Modern
Dalam Menanggulangi Krisis Spiritual

A. PENDAHULUAN kepribadian seseorang cukup melihat teman-


Perkembangan ilmu pengetahuan dan temannya.2
teknologi yang demikian pesat, telah Tidak dipungkiri bahwa kaum muslimin di
menjadikan dunia ini semakin sempit. Budaya era modern sedang mengalami terkikisnya
antar bangsa semakin tumpang tindih. Ini keimanan karena gelimang pemikiran, aksi
benar. Tapi, di sisi lain, perkembangan modernisme yang hedonisme, dan
tersebut tidak berjalan seiring dengan ajaran sekularisme, dimana aspek metafisika menjadi
agama. Ia lebih cenderung menegasikan semakin tergerus, terutama pesan spiritual
norma-norma agama. Sikap dan pandangan Islam tentang perenungan dan kontemplasi
hidup umat manusia mengalami pergeseran sebagaiman pernah disabdakan Rasul s.a.w.
yang tajam, dari sikap hidup dan pandangan bahwa satu jam bertafakur (berkontemplasi
yang agamis, cenderung menjadi sikap dan atau bermeditasi) lebih baik daripada enam
pandangan hidup yang materialistik, egois dan puluh tahun beribadah. Pesan moralnya adalah
kurang mempedulikan orang lain. Dengan bahwa supremasi kontemplasi berada di atas
semakin tipisnya komitmen manusia terhadap aksi. Bagi kaum muslimin yang goyah
nilai-nilai agama tersebut, berbagai imannya, karena pengaruh destruktif dari
penyimpangan yang menjadi keprihatinan saat modernisme dengan ajaran agama beserta
ini, makin merajalela. tradisi mereka. Dalam bahasa Nasr, kaum
Kehidupan manusia di zaman modern yang muslim harus memahat substansi jiwa mereka
penuh dengan gelimang materi, menyeret menjadi sebuah patung manusia suci yang
siapapun yang tidak kuat untuk terus menjauh menunjukkan kepada kita bagaimana kita
dari Sang Maha Pencipta. Lingkungan, teman, dapat berada dalam haribaan Allah s.w.t3
kerabat dan semua yang ada di sekitar menjadi Pada saat ini ada kebutuhan yang besar
sesuatu yang urgen dalam memberikan warna akan spiritualisme, baik di dunia secara umum
kehidupan seseorang. Dalam konteks ini, Nabi maupun di kalangan muslimin. Kebutuhan
Isa as. pernah berpesan: „‟Jangan berkawan akan spiritualisme di negara-negara maju
pada orang-orang yang mati, niscaya hatimu sudah lama terasa, dibandingkan dengan di
akan mati.‟‟ Ketika ditanya siapakah orang negara-negara berkembang. Di Amerika
yang mati itu, Nabi Isa menjawab: “Mereka Serikat, misalnya, kebutuhan akan
yang rakus pada dunia.”1 spiritualisme itu sudah kuat terasa sejak tahun
Hati manusia memang tidak bisa terang 1960-an.
ketika penuh dengan gambar dunia. Pada saat Hal ini bisa dilihat dari maraknya budaya
demikian, tak ada „‟setetes airpun‟‟ berupa hippies, yang memberontak terhadap nilai-
kebahagiaan dan ketenangan hidup yang nilai kemapanan. Merekapun mencari
singgah di hati. Perlu diyakini bahwa alternatif baru, ada yang positif, seperti ketika
pengaruh pergaulan dan lingkungan sangat mereka pergi ke India untuk belajar Yoga dan
kuat dalam membentuk sikap, mental, dan Hinduisme, namun tidak sedikit pula yang
kepribadian seseorang. Seseorang tidak akan tampak negatif. Maka bermuncullanlah
bisa menjadi teman yang akrab jika tidak ada beragam bentuk spiritualisme kultus-kultus
kesamaan hobi dan kelakuan. Bahkan kualitas (cults). Misalnya, Alvin Tofler hampir 20
dan kadar agama seseorang tidak jauh dari tahun yang lalu mencatat adanya lebih dari
kualitas agama temannya. Makanya ada 4000 organisasi semacam itu. Umumnya
adegium yang menjelaskan, untuk mengetahui

2
Moh. Saifulloh, Tasawuf Sebagai Solusi Alternatif
Dalam Problematika Modernitas, ISLAMICA, Vol. 2,
No. 2, Maret 2008, 207
3
Sayyed Husein Nashr, Tasawuf Dulu dan Sekarang,
1
Said Aqil Siroj, Tasawuf sebagai Kritik Sosial (terj) Abdul Hadi WM., dari judul asli Living Sufism,
(Bandung: Mizan, 2006), 433 (Jakarta: Pustaka Firdaus, t.t.), . 34.

2
Desri Nurfarijah Peran Tasawuf Di Era Modern
Dalam Menanggulangi Krisis Spiritual

bersifat misterius dan seringkali menuntut Bila diamati dengan cermat, sebenarnya
ketaatan buta dari pengikutnya. Betapapun, kini mayoritas umat manusia sedang
semua itu bersumber pada gejala yang dihinggapi penyakit gampang bingung dan
kecenderungan manusia untuk kembali pada mudah panik. Ironisnya, hal ini terjadi justru
spiritualisme. Sebuah majalah terkemuka di pada saat dunia makin maju, pembangunan di
Amerika Serikat, Times, beberapa tahun lalu segala bidang semakin meningkat, ilmu
melaporkan adanya kecenderungan pada pengetahuan dan teknologi makin canggih,
masyarakat Amerika Serikat untuk kembali kebutuhan masyarakat untuk mendapat
pada Tuhan. Kecenderungan akan hiburan sangat gampang. Padahal, sebetulnya,
spiritualisme itu pun makin lama makin segala persoalan; korupsi dan sebagainya tidak
meningkat.4 perlu terjadi jika mereka menghayati filsafat
Selain ditandai oleh derasnya arus trimo ing pandhum (menerima sesuai dengan
informasi dan dahsyatnya perkembangan kebutuhannya). Juga jika mereka menyadari
teknologi informasi, zaman ini ternyata juga posisinya sebagai manusia yang berprinsip
diwarnai arus baru di tengah masyarakat tidak mengorbankan iman dan agama.
dunia, yaitu kerinduan pada kesejukan batin B. HASIL DAN PEMBAHASAN
dan kedamaian jiwa. Mencari inspirasi dan 1. Tasawuf
kebijakan dari filsafat Timur dan informasi a. Pengertian Tasawuf
tentang persoalan innerself menjadi sesuatu Para ulama berbeda pendapat dalam
yang trendy belakangan ini. mendefinisikan tasawuf, meskipun demikian
Di Indonesia mungkin tertinggal sekitar dua mereka sepakat bahwa tasawuf adalah
puluh tahun. Di Indonesia kecenderungan akan moralitas yang berdasarkan Islam (adab).
hal itu baru mulai tampak pada sekitar tahun Karena itu seorang sufi adalah mereka yang
1980an2. Kecenderungan ke arah spiritualisme bermoral, sebab semakin ia bermoral semakin
ini terasa makin lama makin kuat. Pertanyaan bersih dan bening (shafa) jiwanya. Dengan
yang muncul kemudian adalah, mengapa pengertian bahwa tasawuf adalah moral berarti
orangorang itu butuh spiritualisme? tasawuf adalah semangat (inti Islam). Sebab
Spiritualisme macam apa yang seharusnya ketentuan hukum Islam berdasarkan tanpa
dikembangkan? Apakah spiritualisme baru tasawuf (moral) adalah ibarat badan tanpa
bercorak Timur, seperti sufisme India atau nyawa atau wadah tanpa isi.5
Cina? Atau Islam ? Kenyataannya, kebutuhan Pengertian masyarakat modern, dalam
orang terhadap tasawuf yakni bentuk Kamus Umum Bahasa Indonesia,
spiritualisme Islam makin lama makin besar. Poerwodarminta mengatakan bahwa
Tetapi, pertanyaannya tetap, tasawuf macam masyarakat modern adalah sekumpulan
apa? Apakah tasawuf yang hanya menekankan manusia yang hidup bersama di suatu tempat
kepada aspek ruhaniyah saja dan tidak dengan aturan tertentu yang bersifat
memiliki concern apa-apa terhadap masalah- mutakhir.6 Masyarakat modern seringkali
masalah sosio ekonomi? Yakni, jenis tasawuf dilawankan dengan masyarakat tradisonal.
yang selama ini justeru dianggap sebagai salah Menurut Deliar Noer, ciri-ciri masyarakat
satu sumber kemunduran kaum muslimin modern adalah:
selama lebih dari lima abad? Jawabannya, a) Bersifat rasional, yakni lebih
tentu tidak. Untuk membahas lebih lanjut mengutamakan pendapat akal pikiran
jawaban terhadap pertanyaan tersebut, perlu
ditelusuri makna salah satu konsep kunci
dalam disiplin spiritualitas Islam. 5
Abu al-Wafa‟ al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi dari
Zaman ke Zaman, cet. III, terj. Ahmad Rofi‟i Usman,
(Bandung: Pustaka, 2003), p. 23
4 6
Jalaludin Rahmat, ”Islam Menyongsong Peradaban WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa
Dunia Ketiga”, dalam Ulmul Qur‟an, Vol. 2, 1989, p. Indonesia, cet. XII, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), pp.
36. 636 dan 653.

3
Desri Nurfarijah Peran Tasawuf Di Era Modern
Dalam Menanggulangi Krisis Spiritual

daripada emosi. Sebelum melakukan keharmonisan, kedamaian dan keselarasan


perkerjaan, masyarakat modern selalu dalam hidup yang dapat mencegah, mengobati
mempertimbangkan terlebih dahulu untung berbagai krisis (spiritual, moral dan budaya).
dan ruginya. Moralitas yang diajarkan oleh tasawuf akan
b) Berpikir obyektif, yakni melihat segala mengangkat manusia ke tingkatan shafa al-
sesuatu dari sudut pandang fungsi dan tauhid.
kegunaannya bagi masyarakat. Pada tahap inilah manusia akan memiliki
c) Menghargai waktu, yakni selalu melihat moralitas Ilahiah (al-Takhalluq bi akhlaqi
bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat Allah). Dan manakala seseorang dapat
berharga dan perlu dimanfaatkan sebaik- berperilaku dengan perilaku Ilahiah, maka
baiknya dan seefisien mungkin. terjadilah keselarasan dan keharmonisan
d) Berpikir jauh ke depan dan tidak berpikir antara kehendak manusia dengan kehendak
untuk kepentingan sesaat, sehingga selalu Iradah-Nya. Sebagai konsekuensinya,
melihat dampak sosialnya secara lebih seseorang tidak akan mengadakan aktifitas
jauh. kecuali aktifitas yang positif dan membawa
e) Bersikap terbuka, yakni mau menerima kemanfaatan, serta selaras dengan tuntunan
saran dan masukan, baik berupa kritik, Ilahi. Lebih lanjut tasawuf mampu berfungsi
gagasan dan perbaikan diri dari manapun sebagai terapi krisis spiritual.
datangnya.7 Sebab, pertama tasawuf secara psikologis
b. Arti Penting Tasawuf dalam merupakan hasil dari berbagai pengalaman
Kehidupan Modern spiritual dan merupakan bentuk dari
Esensi agama Islam khususnya dalam pengetahuan langsung mengenai realitas-
tasawuf adalah moral, yaitu moral antara realitas ketuhanan yang cenderung menjadi
seorang hamba dengan Tuhannya, antara inovator dalam agama. Pengetahuan dari
seorang dengan dirinya sendiri, antara dia pengalaman tersebut disebut neotic
dengan orang lain, termasuk anggota Pengalaman keagamaan ini memberikan
masyarakat dengan lingkungannya. Moral sugesti dan pemuasan (pemenuhan kebutuhan)
yang terjalin dalam hubungan antara hamba yang luar biasa bagi pemeluk agama.
dengan Tuhan menegasikan berbagai moral Kedua, kehadiran Tuhan dalam bentuk
yang buruk, seperti tamak, rakus, gila harta, pengalaman mistis dapat menimbulkan
menindas, mengabdikan diri pada selain keyakinan yang sangat kuat. Perasaan-
Khaliq, membiarkan orang yang lemah dan perasaan mistik, seperti ma‟rifat, ittihat, hulul,
berkhianat. Karena itulah Nabi s.a.w. bersabda mahabbah, uns dan lain sebagainya mampu
Bahwa seorang mukmin yang sempurna menjadi moral force bagi amal shalih.
imannya adalah mereka yang sempurna Selanjutnya, amal shalih akan membuahkan
moralnya (akhlak, budi pekertinya).8 pengalaman-pengalaman mistis yang lain
Moral seorang dengan dirinya melahirkan dengan lebih tinggi kualitasnya. Nabi
tindakan positif bagi diri, seperti menjaga Muhammad s.a.w. bersabda bahwa: Apabila
kesehatan jiwa dan raga, menjaga fitrah dan seorang hamba mendekat kepada Allah
memenuhi kebutuhan-kebutuhan ruh dan melalui ibadah sunnah (nawafil), maka Allah
jasmani. Dengan demikian, krisis spiritual akan mendekat kepadanya. Jika ia mendekat
tidak akan terjadi padanya. Selanjutnya moral sejengkal, maka Dia akan mendekat sehasta,
yang terjalin pada hubungan antara seorang bila ia mendekat sehasta, maka Dia akan
dengan orang lain, menyebabkan mendekat sedepa. Dan bila ia mendekat
dengan berjalan kaki, maka Dia akan
mendekatinya dengan berlari.
7
Deliar Noer, Pembangunan di Indonesia, (Jakarta: Ketiga, dalam tasawuf hubungan seorang
Mutiara, 1987), . 24. hamba dengan Allah dijalin atas dasar rasa
8
Mustafa Zahri , Kunci Memahami Tasawuf, kecintaan. Allah bagi seorang sufi bukanlah
(Surabaya: Bina Ilmu, 1995), . 34

4
Desri Nurfarijah Peran Tasawuf Di Era Modern
Dalam Menanggulangi Krisis Spiritual

Dzat yang menakutkan, tetapi Dia adalah Dzat Fokus spiritualitas adalah diri manusia. jika
yang sempurna, indah, penyayang dan psikologi mengkaji wilayah jiwa sebagai
pengasih. Kekal, serta selalu hadir kapanpun psyche (dalam terminologi spiritual lebih
dan dimanapun. Oleh karena itu, Dia adalah dikenal sebagai ego), maka spiritualitas
Dzat yang paling patut dicintai dan diabdi. menyentuh jiwa sebagai spirit. Budaya Barat
Hubungan yang mesra ini akan mendorong menyebutnya inner self, sesuatu yang
seseorang untuk melakukan sesuatu yang "diisikan" Tuhan pada saat manusia
baik, lebih baik bahkan yang terbaik, diciptakan. Meskipun diyakini bahwa agama
sebagaimana inti dari ajaran taubat. berasal dari Tuhan, namun spiritualitas adalah
Di samping itu, hubungan tersebut juga area manusia. Spiritualitas adalah sikap yang
dapat menjadi moral kontrol atas meyakini adanya kehadiran dan campur
penyimpangan-penyimpangan dan berbagai tangan Tuhan dalam diri manusia, meskipun
perbuatan yang tercela. Sebab melakukan hal pada hakekatnya tidak mesti demikian. Secara
yang tidak terpuji berarti menodai dan sederhana modern menurut bahasa adalah cara
mengkhianati makna cinta mistis yang telah baru; secara baru; model baru; bentuk baru;
terjalin, karena Sang Kekasih hanya menyukai kreasi baru; mutakhir.11
yang baik saja. Dan manakala seseorang telah Dengan demikian, abad modern adalah
berbuat sesuatu yang positif saja, maka ia telah zaman ketika manusia menemukan dirinya
memelihara, membersihkan, menghias spirit sebagai kekuatan yang dapat menyelesaikan
yang ada dalam dirinya. Dengan kata lain, persoalan-persoalan hidup. Manusia
moralitas yang menjadi inti dari ajaran dipandang sebagai makhluk yang hebat, yang
tasawuf dapat mendorong manusia untuk independen dari Tuhan dan alam. Manusia
memelihara dirinya dari menelantarkan modern sengaja melepaskan diri dari
kebutuhan-kebutuhan spiritualitasnya. Sebab, keterikatannya dengan Tuhan
menelantarkan kebutuhan spiritualitas sangat (theomosphisme), untuk selanjutnya
bertentangan dengan tindakan yang membangun tatanan manusia yang semata-
dikehendaki Allah. Disamping itu, hubungan mata berpusat pada manusia
perasaan mistis dan berbagai pengalaman (antropomorphisme).
spiritual yang dirasakan oleh sufi juga dapat Manusia menjadi tuan atas nasibnya
menjadi pengobat, penyegar dan pembersih sendiri, yang mengakibatkan terputusnya dari
jiwa yang ada dalam diri manusia.9 nilai-nilai spiritual. Akibatnya, manusia
2. Krisis Spritual modern pada akhirnya tidak mampu
a. Spiritualitas menjawab persoalanpersoalan hidupnya
Spiritualitas diartikan sebagai kerohanian; sendiri. Secara sederhana, Hosein Nasr12
kejiwaan; kehidupan rohani. Spiritualitas mendefinisikan masa modern sebagai masa
adalah bidang penghayatan bathiniah kepada peralihan dari pola berfikir yang theosentris ke
Tuhan melalui prilaku masyarakat tertentu antroposentris. Manusia menjadi pusat dan
yang sebenarnya terdapat pada setiap agama. tolak ukur segala yang ada. Hosein Nasr
Meskipun, tidak semua penganut agama mendefinisikan bahwa dunia modern adalah
menekuninya, karena masih terdapat sebagian dunia yang terpisah dari yang transenden,13
orang memegang agama konsisten yang pada dari prinsip-prinsip langgeng yang mengatur
akhirnya berhenti pada segi-segi eksoteris,
pada segi-segi luar saja (segi-segi lahiriyah
saja).10 11
12
Pius A Partanto , Kamus Ilmiah..., hlm. 476
Waryono Abdul Ghafur, Seyyid Hossen Nsr:
Neosufisme sebagai alternatif Modernisme, et,al.
Mulyadi Kartanegara, Pemikiran Islam Kontempore
9
Amin Syukur, Menggugat Tasawuf, (Yogyakarta: ,Yogyakarta: Jendela, 2003, hlm. 389
13
Pustaka Pelajar, 2000 Sayyed Hossen Nasr, Islam dan Nestapa Manusia
10
Jalaluddin Rahmat, Sufi-Sufi Perusahaan, et,al. Islam Modern, alih bahasa: Anas Mahyuddin. Bandung:
Humanis, MSA:Jakarta, 2001, hlm.122 Pustaka,1983, hlm. 11

5
Desri Nurfarijah Peran Tasawuf Di Era Modern
Dalam Menanggulangi Krisis Spiritual

materi dan yang diberitahukan manusia mampu mengantarkan manusia pada berbagai
melalui wahyu dalam pengertian universalnya. prestasi kehidupan yang belum pernah dicapai
Dan yang lebih sederhananya keadaan ini saya sebelumnya dalam sejarah manusia. Manusia
istilahkan dengan kehilangan visi keilahian, modern pun semakin yakin untuk
yang mengakibatkan terjadinya krisis spiritual, mengucapkan selamat tinggal pada Tuhan.
yang pada akhirnya mereka mencoba mencari- Bersamaan dengan ditempatkannya manusia
cari alternatif untuk memecahkan masalah sebagai “pusat dunia” dan ukuran keunggulan
yang dihadapinya. karena memiliki kekuatan logika dan
b. Krisis Spirtual rasionalitas, maka agama yang
Akibat dari terlalu mengagungkan rasio, mendengungkan ajaran irasional dengan
manusia modern mudah dihinggapi penyakit sendirinya dipandang sebagai isa-sisa dari
kehampaan spiritual. Kemajuan yang pesat primitive culture (budaya primitif).15
dalam lapangan ilmu pengetahuan dan filsafat Tatkala prestasi di bidang iptek dijadikan
rasionalisme abad 18 dirasakan tidak mampu satu-satunya acuan dan keberhasilan, maka
memenuhi kebutuhan pokok manusia dalam yang terjadi adalah proses pendangkalan
aspek nilai-nilai transenden, satu kebutuhan kualitas hidup. Nilai-nilai kehidupan seperti
vital yang hanya bisa digali dari sumber kebersamaan, solidarits sosial, kasih sayang
wahyu ilahi. antar sesama, mulai tergeser dari keprihatinan
Kehilangan Visi Keilahian, salah satu ciri dan wacana keseharian ketika keserakahan
masyarakat modern yang paling menonjol pada materi yang disimbolkan oleh
ialah sikapnya yang paling agresif terhadap keberhasilan iptek menjadi acuan yang
kemajuan. Kemajuan tersebut didorong oleh dominan.
berbagai prestasi yang telah dicapai oleh ilmu Akibat dari fenomena di atas, suatu
pengetahuan dan teknologi, yang juga masyarakat yang telah mencapai tingkat
dipengaruhi oleh masyarakat modern yang kemakmuran materi sedemikian rupa dengan
berusaha mematahkan mitos kesakralan alam perangkat teknologi yang serba mekanis dan
raya. Semua harus tunduk atau berusaha otomatis, bukannya semakin mendekati
ditundukkan oleh kejayaan iptek yang kebahagian hidup, melainkan sebaliknya, kian
berporos pada rasionalitas. Realitas alam raya dihinggapi rasa cemas justru akibat
yang oleh doktrin-doktrin agama selalu kemewahan hidup yang diraihnya. Mereka
dikaitkan dengan selubung metafisika dan telah menjadi pemuja ilmu dan teknologi,
kebesaran Sang Pencipta, kini hanya dipahami sehingga tanpa disadari integritas
semata-mata sebagai benda otonom yang tidak kemanusiaannya tereduksi, lalu terperangkap
ada kaitannya dengan Tuhan.14 pada jaringan sistem rasionalitas teknologi
Saat ini, dunia materi dan non materi yang sangat tidak humanis. Bahkan kondisi
dipahami secara terpisah, sehingga dengan inilah yang menyebabkan berkembangnya
cara demikian masyarakat modern merasa faham sekulerisme.
semakin otonom, dalam arti tidak lagi Sekularisasi, meminjam penjelasan Peter L.
memerlukan campur tangan Tuhan dalam Berger,16 dapat dibedakan menjadi dua
menyelesaikan persoalan-persoalan hidupnya. bentuk; dalam arti sosial pemisahan institusi
Hasilnya ialah sebagaimana disebutkan, agama dan politik. Yang lebih penting dalam
bahwa masyarakat modern sangat agresif konteks keagamaan adalah "adanya proses-
terhadap kemajuan. Modernisme yang
berporos pada rasionalitas harus diakui telah
15
Komaruddin Hidayat, Agama dan Kegalauan
Masyarakat Modern, et,al. Nurcholis Majid,
14
Komaruddin Hidayat, Agama dan Kegalauan Kehampaan Spiritual Masyarakat Modern, Media Cita:
Masyarakat Modern, et,al. Nurcholis Majid, Jakarta, 2000. hlm. 98
16
Kehampaan Spiritual Masyarakat Modern, Media Cita: Peter R Berger, Langit Suci, alih bahasa: Hartono,
Jakarta, 2000. hlm. 98 Jakarta: LP3ES, 1991, hlm.123

6
Desri Nurfarijah Peran Tasawuf Di Era Modern
Dalam Menanggulangi Krisis Spiritual

proses penerapan dalam pikiran manusia (axis atau centre) lingkaran eksistensi
berupa sekularisasi kesadaran". Diperjelas yang dapat dicapainya.19
oleh Harvey Cox tentang makna sekularisasi, Dalam pandangan Nasr, bahwa
yaitu: "terbebas-nya manusia dari kontrol perkembangan masyarakat Barat modern kini
ataupun komitmen terhadap nilai-nilai agama". telah kehilangan visi keilahian, telah tumpul
Lebih lanjut, katanya, sekularisasi terjadi penglihatan intellectusnya dalam melihat
ketika manusia berpaling dari "dunia sana" realitas hidup dan kehidupan. Istilah
dan hanya memusatkan perhatiannya pada intellectus mempunyai konotasi kapasitas
"dunia sini dan sekarang".17 "mata hati", satu-satunya elemen esensi
Proses sekularisasi kesadaran ini, manusia yang sanggup menatap
menyebabkan manusia modern kehilangan self bayangbayang Tuhan yang diisyaratkan oleh
control sehingga mudah dihinggapi berbagai alam semesta.
penyakit rohaniah; ia menjadi lupa akan siapa Akibat intellectus di atas disfungsional,
dirinya, dan untuk apa hidup ini serta ke mana maka sesungguhnya apa pun yang diraih
sesudahnya. Selanjutnya SH Nasr menuliskan manusia modern yang berada di pinggir (rim
karakteristik dunia modern adalah: atau periphery) tidak lebih dari sekedar
(1) antropomorfisme dalam pengertian pengetahuan yang "terpecah-pecah"
bahwa seluruh lokus semesta (fragmented knowledge), tidak utuh lagi, dan
diderivasikan pada manusia-manusia bukanlah pengetahuan yang akan
yang dijadikan standar; mendatangkan kearifan untuk melihat hakikat
(2) karena ukuran yang dipakai manusia alam semesta sebagai kesatuan yang tunggal,
dunia modern adalah dunia yang tidak cermin keesaan dan kemahakuasaan Tuhan.
memiliki prinsif-prinsif yang langgeng Orang dapat melihat realitas lebih utuh
abadi yang tetap serta yang lebih tinggi manakala ia berada pada titik ketinggian dan
dari yang manusiawi maka muncullah titik pusat. Nasr menandaskan, "yang lebih
relativisme dan reduksi terhadap apa tinggi sajalah (level eksistensi, pen.) yang
yang dihasilkannya. Standar objektivitas dapat memahami yang lebih rendah".
hanya bisa dikenali bila menggunakan Dengan demikian, manusia modern dapat
standar yang lebih tinggi; dimaknai sebagai salah satu jenis dan bentuk
(3) kehilangan kepekaan terhadap yang manusia yang kehilangan visi keilahian dan
sakral; mengalami kekosongan spiritual, karena ia
(4) hilangnya aspek metafisika.18 tidak menyadari kedudukannya sebagai
"Kehidupan di dunia ini tampaknya jembatan langit dan bumi. Manusia modern
masih kurang memiliki horizon spriritual. adalah manusia yang menderita penyakit
Hal ini bukannya horizon spiritual itu amnesia, pelupa, karena pemberontakannya
tidak ada, tetapi karena yang terhadap realitas surgawi. Akibatnya ia jatuh
menyaksikan panorama kehidupan ke dalam jurang kekosongan atau kehampaan
kontemporer ini sering kali adalah spiritual sehingga melakukan sesuatu terhadap
manusia yang hidup di pinggir (periphery alam tanpa bisa menyadari bahwa polusi
atau rim) lingkaran eksistensi, sehingga lingkungan hidup adalah akobat polusi jiwa.
ia hanya dapat menyaksikan segala Manusia modern mencoba hidup dengan roti
sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Ia semata, ”membunuh Tuhan” dan menyatakan
senantiasa tidak peduli dengan pusat independensinya dari kehidupan akhirat.
3. Peran Tasawuf Untuk Kebutuhan
Spiritual Manusia
17
S. H Nasr, Menjelajah Dunia Modern, alih bahasa:
Hasti tarekat, Bandung: Mizan,1994, hlm
18
Lihat Islam Tradisi di Tengah Kancah Dunia Modern,
19
alih bahasa: Luqman Hakim, Bandung: Pustaka, 1987, Nasr, Tasawuf Dulu dan Sekarang, alih bahasa:
hlm. 101-109 Abdul Hadi WM. Jakarta: Pustaka Firdaus,1994. hlm.8

7
Desri Nurfarijah Peran Tasawuf Di Era Modern
Dalam Menanggulangi Krisis Spiritual

a. Bentuk dan Karakteristik Tasawuf lingkungan keluarganya. Mereka ingin


Modern memahami sisi lain dari agama.20
Didalam memahami dan mencari Tasawuf modern ini merupakan imbas
bentuk Serta karakteristik Tasawuf modern, dari perkembangan pemikiran modern yang
secara otomatis kita akan dihadapkan pada mengembangkan dimensi logika rasional,
era yang sekarang ini dikatakan sebagai era sehingga berdampak serius terhadap
globalisasi, dimana sesuatu yang dianggap karakteristik dari Tasawuf modern ini, yang
pasti menurut akal menjadi tolak ukur dan tentunya mau tidak mau Tasawuf modern
ini merupakan hal yang berseberangan ini harus menyesuikan dengan
dengan dunia Tasawuf yang dalam hal ini perkembangan masa dan waktu serta harus
sering menggunakan irrasional, dan akal menyesuikan dengan kondisi dan situasi
tidak mungkin dapat menjangkaunya suautu tempat di mana Tasawuf modern ini
kecuali sesuatu yang bisa mengalami timbul dan berkembang, sehingga tidak
pengalaman kerohanian, yang lain dan tak terjadi kesenjangan antara pengalaman
bukan adalah hati. Tasawuf ini dengan kondisi sosial
Adapun bentuk dan karakteristik kemasyarakatan di tempat itu.
Tasawuf modern sekarang ini lebih Karena dalam Tasawuf modern ini,
menekankan sikap ihsan, baik itu ihsan yang merupakan pembeda dari Tasawuf
kepada Allah maupun ihsan terhadap klasik adalah kemauan untuk memperbaiki
sesame manusia, yang tentunya dengan kehidupan sosial masyarakat yang sedang
sikap ihsan ini akan tercapailaj kebahagiaan mengalami suatu krisis baik itu krisis moral
di dunia dan akhirat yang merupakan maupun krisis ekonomi. Jadi dalam
aplikasi dari hasil ibadah dan interaksi kita Tasawuf modern ini tidak ada kehendak
kepada Allah dan sesame manusia. untuk mengasingkan dan bersikap eksklusif
Jika secara konkret bentuk Tasawuf dari masyarakat, berbeda jauh dengan
modern ini tidak lain dan tidak bukan Tasawuf klasik yang seringkali
adalah Ihsan. Tetapi ihsan di sini terbagi pengamalannya itu dengan cara
kepada dua bentuk, yaitu ihsan kepada menjauhkan diri dari kontak sosial dengan
Allah dan ihsan kepada sesama manusia. masyarakat, padahal kita diciptakan
Sebenarnya hampir sama dengan bentuk sebagai mahluk sosial atau dalam
Tasawud klasik, tetapi kalau dalam Aristoteles-nya zoon politicon, yang
Tasawuf klasik lebih dipentingkan dan tentunya memerlukan mahluk lain dalam
ditonjolkan adalah ihsan kepada Allah, setiap interkasi kita.
sedangkan pada Tasawuf modern ini adalah Jadi, penyusun dapatkan bahwa
bagaimana menjaga keseimbangan antara sebenarnya Tasawuf modern ini, lebih
ihsan kepada Allah dan ihsan kepada mengutamakan ihsan yang bersifat konkret
sesama manusia. Sehingga tercapai apa yang menyentuh langsung dengan
yang dinamakan dengan kebahagiaan dunia kehidupan sosial kemasyarakatan, bukan
dan akhirat yang merupakan tujuan utama dengan sesuatu yang bersifat abstrak,
dari Tasawuf modern itu sendiri. karena ibadah (mahdloh) itu adalah hal
Fenomena kelas menengah baru yang wajib bagi setiap hamba, tetapi hanya
Indonesia sesungguhnya adalah fenomena menyangkut hubungan seseorang dengan
kelas menengah santri. Mereka sadar, sang khalik yang tentunya tidak berdampak
kebahagiaan mempunyai banyak sisi, apa-apa bagi orang lain, sebab itu hanya
termasuk kebahagiaan melalui jalur agama. kebahagiaan akhirat saja. Sedangkan dalam
Mereka ini lebih tertarik untuk memahami
agama lebih dari sekedar hal formalistis, 20
yang memang sudah tertanam dari dalam Nasaruddin Umar, Tasawuf Modern (Jalan Mengenal
Dan Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT, (Jakarta:
Republika, 2014), hlm. 4.

8
Desri Nurfarijah Peran Tasawuf Di Era Modern
Dalam Menanggulangi Krisis Spiritual

Tasawuf modern, harus ada keseimbangan mengalami masalah ekonomi terkait


antara dunia dengan akhirat, sehingga akan masalah pemunuhan kebutuhannya. Maka
tercapailah apa yang dinamakan dengan dari itu penyusun menyimpulkan bahwa
kebahagiaan dunia dan kebahagiaan kita harus mempelajari keduanya agar
akhirat. tercipta kegiatan dan pemenuhan ekonomi
b. Implikasi Tasawuf di Era Modern yang selaras dan tidak menganggu
Islam memiliki semua hal yang hubungan kita dengan-Nya.
diperlukan bagi realisasi kerohanian dalam b) Aspek Politik
artian yang luhur. Tasawuf adalah Masyarakat modern ialah masyarakat
kendaraan pilihan untuk tujuan ini. Oleh yang cenderung sekuler. Hubungan antara
karena Tasawuf merupakan dimensi anggota masyarakat tidak lagi berprinsip
esoteric (bersifat khusus) dan dimensi tradisi atau persaudaraan, tetapi pada
dalam daripada Islam. Ia tidak dapat prinsip pragmatis fungsional, tumpul mata
dipraktekkan terpisah dari Islam. Tasawuf hatinya dalam melihat realitas kehidupan.
tidak didasarkan atas penarikan diri secara Masyarakatnya merasa bebas dan lepas dari
lahir dari dunia melainkan didasarkan atas kontrol agama dan pandangan dunia
pembebasan batin. Pembebasan batin dalam metafisis. Tasawuf tidak bisa lepas dari
kenyataan bisa berpadu dengan aktivias kehidupan manusia karena Tasawuf adalah
lahir yang intens. Tasawuf sampai kepada cara atau bagaimana amal yang kita
perpaduan kehidupan aktif dan lakukan diterima oleh-Nya seperti yang
kontemplatif selaras dengan sifat penyajian disinggung sebelumnya. Begitu pula
Islam sendiri terhadap kedua bentuk dengan politik. Politik juga tidak bisa lepas
kehidupan ini. Kekuatan rohani Islam dari kehidupan manusia.
menciptakan iklim di dalam kehidupan Politik tanpa Tasawuf akan menjadi
lahiriah melalui aktivitas yang intens. politisi yang berbahaya. Maka politisi itu
a) Aspek Ekonomi seharusnya memiliki dan di motivasi
Kebutuhan akan kekuatan ekonomi mereka untuk mempelajari atau
saat ini sangat diperlukan bagi penunjang mengamalkan ilmu tentang spiritual atau
keberhasilan umat Islam demi menjaga dan sufistik atau Tasawuf. Tasawuf bukanlah
mengangkat martabat umat Islam sendiri, ajaran yang identic dengan proses
karena sudah banyak terbukti bahwa umat pengasingan diri. Tapi, dalam
Islam sering dijadikan bulan-bulanan oleh perkembangannya Tasawuf tanggap serta
orang-orang kafir karena kelemahan mengikuti bahkan terlibat dalam
mereka di bidang ekonomi. Kalau kita pergolakan politik yang ada. Karenanya,
perhatian saat ini bahaya dari Sufi dalam konteks ini bukanlah orang
terbengkalainya perekonomian sangat yang acuh terhadap urusan masyarakat di
membahayakan umat, oleh karena itu sekelilingnya namun seorang sufi bisa
pembenahan dalam bidang ekonomi sangat menyesuikan dengan perkembangan zaman
diperlukan sebagai perantara bagi umat yang modern tanpa meninggalkan nilai-
untuk memperoleh kedamaian di dunia dan nilai spritualitas Tasawuf yang di ajarkan
akhirat. tanpa serakah terhadap kekuasaan dunia.
Tasawuf dan aspek ekonomi tidak bisa c) Aspek Sosial
lepas dari kehidupan manusia karena Kajian Tasawuf (mistik, sufi, olah
Tasawuf adalah cara yang kita lakukan agar spiritual) berperan besar dalam menentukan
supaya amal kita diterima oleh-Nya. Begitu arah dan dinamika kehidupan masyarakat.
pula dengan ekonomi yang tidak bisa lepas Kehadirannya meski sering menimbulkan
dari kehidupan manusia bahkan pada kontroversi, namun kenyataan
manusia pertama yang kita percaya yaitu menunjukkan bahwa Tasawuf memiliki
nabi Adam a.s pada saat diturunkan sudah pengaruh tersendiri dan layak

9
Desri Nurfarijah Peran Tasawuf Di Era Modern
Dalam Menanggulangi Krisis Spiritual

diperhitungkan dalam upaya menuntaskan 1) Sehat jasmani dan rohani dalam


problem-problem kehidupan sosial yang ukuran Islami, imani, ikhsani dan
senantiasa berkembang mengikuti gerak tauhidi.
dinamikanya, karena Tasawuf adalah 2) Dapat memahami dan menghayati
jantung dari ajaran Islam, tanpa Tasawuf mengamalkan dan mengalami segala
Islam akan kehilangan ruh ajaran aslinya. aktifitas yang berkaitan dengan
Tasawuf akan membimbing seseorang rohani.
dalam mengarungi kehidupan ini yang 3) Memiliki pengetahuan kausalitas
memang tidak bisa terlepas dari realitas tentang seluruh peristiwa yang
yang tampak maupun yang tidak tampak. bersifat masa lalu, sekarang dan yang
c. Fungsi Tasawuf dalam Krisis akan datang.
Spritual 4) Merasakan ketenangan jiwa,
21
Intisari ajaran tasawuf sebagaimana berakhlakul karimah
paham mistisisme dalam agamaagama lain, Zikir sebagai teknik untuk
adalah bertujuan memperoleh hubungan mengembangkan potensi iman dapat memberi
langsung dan disadari dengan Tuhan, nilai positif dalam kehidupan. Jika
sehingga seseorang merasa dengan pengalaman dzikir dapat dilakukan secara
kesadarannya itu berada di hadirat-Nya. berkesinambungan maka konsentrasi pada
Upaya ini antara lain dilakukan dengan penghayatan fungsional sifat-sifat Tuhan akan
kontemplasi, melepaskan diri dari jeratan tumbuh menjadi pusat arus kesadaran yang
dunia yang senantiasa berubah dan bersifat berlangsung dalam dirinya. Inti penghayatan
sementara ini. Sikap dan pandangan sufistik fungsional adalah kesadaran untuk berbuat
ini sangat diperlukan oleh masyarakat sejalan dengan ridha Ilahi, maka dalam diri
modern yang mengalami jiwa yang orang tersebut akan tumbuh pula kesadaran
terpecah sebagaimana disebutklan di atas, untuk senantiasa berbuat dan berperilaku
asalkan pandangan terhadap tujuan tasawuf sesuai dengan ridha-Nya.
tidak dilakukan secara eksklusif dan Dalam tasawuf terdapat prinsip-prinsip
individual melainkan berdaya aplikatif positif yang mampu menumbuhkan masa
dalam merespon berbagai masalah yang depan masyarakat, antara lain hendaknya
dihadapi. selalu mengadakan instrospeksi (muhasabah),
Dalam kaitan dengan problem berwawasan hidup moderat, tidak terjerat oleh
masyarakat modern maka secara praktis nafsu rendah, sehingga lupa pada diri dan
tasawuf mempunyai potensi besar karena Tuhannya. Dalam menempuh jenjang
mampu menawarkan pembebasan spiritual, kesempurnaan rohani, dikenal adanya tahapan
ia mengajak manusia mengenal dirinya takhalli, tahalli dan tajalli. Dalam takhalli
sendiri, dan akhirnya mengenal Tuhannya. terdapat ciri moralitas Islam, yakni
Tasawuf dapat memberi jawaban-jawaban menghindarkan diri dari sifat-sifat tercela,
terhadap kebutuhan spiritual mereka akibat baik secara vertikal maupun horizontal.22
pendewaan mereka terhadap selain Tuhan, Tasawuf mampu berfungsi sebagai terapi
seperti materi dan sebagainya. Misalnya, krisis spiritual disebabkan oleh beberapa hal.
problem kejiwaan (semacam kecemasan, Pertama, tasawuf secara psikologis
stres atau bentuk nerosa lainnya) yang merupakan hasil dari berbagai pengalaman
banyak dialami manusia modern. Muslim spiritual dan merupakan bentuk dari
Abdul Kadir menawarkan religious therapy
dalam bentuk dzikir, diharapkan orang
yang telah melakukannya memiliki spiritual 21
Muslim Abdul Kadir, Ilmu Islam Terapan,
tauhid sebagai berikut: Menggagas Paradigma Amali dalam Agama Islam,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), 253.
22
Asmaran As, Pengantar Studi Tasawuf, edisi Revisi,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), 100

10
Desri Nurfarijah Peran Tasawuf Di Era Modern
Dalam Menanggulangi Krisis Spiritual

pengetahuan langsung mengenai realitas- meningkatkan iman dan taqwa, mengisi


realitas Ketuhanan yang cenderung menjadi kegersangan rohani dan memberi makna
inovator dalam agama23 spiritual bagi keberhasilan dunia.
Kedua, kehadiran Tuhan dalam bentuk
pengalaman mistik dapat menimbulkan DAFTAR PUSTAKA
keyakinan yang sangat kuat. Perasaan- Abdul, Muslim Kadir, 2003. Ilmu Islam
perasaan mistik seperti ma‟rifat, ittihad, hulul, Terapan, Menggagas Paradigma
mahabbah, uns, dan lain sebagainya mampu Amali dalam Agama Islam,
menjadi moral force bagi amalamal saleh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Selanjutnya, amal shaleh akan membuahkan Abdul, Waryono Ghafur, Seyyid Hossen.
pengalaman pengalaman mistis yanglain 2003. Nsr: Neosufisme sebagai
dengan lebih tinggi kualitasnya. alternatif Modernisme, et,al. Mulyadi
Ketiga, dalam tasawuf, hubungan seorang Kartanegara, Pemikiran Islam
dengan Allah dijalin atas rasa kecintaan. Allah Kontempore ,Yogyakarta: Jendela
s.w.t. bagi sufi, bukanlah zat yang Al- Wafa, Abu al-Ghanimi al-Taftazani, 2003.
menakutkan, tetapi Dia adalah zat yang Sufi dari Zaman ke Zaman, cet. III,
sempurna, indah, penyayang dan pengasih. terj.Ahmad Rofi‟i Usman. Bandung:
Hubungan yang mesra ini akan mendorong Pustaka
seseorang untuk melakukan yang baik, lebih Aqil, Said Siroj. 2006. Tasawuf sebagai Kritik
baik bahkan terbaik, inti dari ajaran taubat.24 Sosial . Bandung: Mizan
C. SIMPULAN Asmaran As, 2002. Pengantar Studi Tasawuf,
Perkembangan ilmu pengetahuan yang edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo
diperoleh umat manusia dengan tingkat Persada,
peradaban yang sangat tinggi ternyata tidak Hidayat, Komaruddin. 2000. Agama dan
berbanding lurus dengan moralitas dan nilai- Kegalauan Masyarakat Modern, et,al.
nilai humanitas. Hal ini disebabkan oleh Nurcholis Majid, Kehampaan
perkembangan ilmu pengetahuan tidak Spiritual Masyarakat Modern, Media
diwarnai oleh semangat keimanan. Manusia Cita: Jakarta
modern memang sangat kaya dengan fasilitas Hossen, Sayyed Nasr, 1983. Islam dan
kehidupan serba ada. Tapi disisi spiritualitas Nestapa Manusia Modern, alih
miskin dan kering dengan siraman nilai-nilai bahasa: Anas Mahyuddin. Bandung:
ketuhanan. Sehingga, kecerdasan yang Pustaka
dimiliki manusia sekarang tak punya makna Moh. Saifulloh 2008., Tasawuf Sebagai Solusi
apapun, kecuali sebagai ancaman bagi Alternatif Dalam Problematika
kehidupan dan peradaban manusia sendiri. Modernitas, ISLAMICA, Vol. 2, No.
Peran Tasawuf di era modern ini yaitu 2, Maret
untuk memberikan keseimbangan dunia, jadi Noer, Deliar. 1987. Pembangunan di
problem masyarakat modern di jawab dengan Indonesia.Jakarta: Mutiara, 1987
Tasawuf. Kehadiran tasawuf di era modern Nurcholish Madjid, 1993. Islam Kemoderenan
diyakini mampu mengatasi krisis spiritual, dan Ke-Indonesiaan, cet. III,
karena tasawuf berperan penting (Bandung: Mizan
mempertahankan keseimbangan antara budaya R. Peter Berger, 1991. Langit Suci, alih
dengan agama, menguasai perkembangan ilmu bahasa: Hartono, Jakarta: LP3ES
pengetahuan, teknologi, industrialisasi serta Rahmat, Jalaludin. 1989. ”Islam
Menyongsong Peradaban Dunia
Ketiga”, dalam Ulmul Qur‟an, Vol. 2
23
Nurcholish Madjid, Islam Kemoderenan dan Ke- S. H Nasr, 1994. Menjelajah Dunia Modern,
Indonesiaan, cet. III, (Bandung: Mizan, 1993), p. 30 alih bahasa: Hasti tarekat, Bandung:
24
Simuh, Tasawuf dan Perkembangannya Dalam Islam,
Mizan
(Jakarta: Rajawali Press, 1996), p. 57.

11
Desri Nurfarijah Peran Tasawuf Di Era Modern
Dalam Menanggulangi Krisis Spiritual

Simuh, 1996. Tasawuf dan Perkembangannya


Dalam Islam,Jakarta: Rajawali Press
Syukur, Amin. 2000. Menggugat Tasawuf,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Umar, Nasaruddin. 2014. Tasawuf Modern
(Jalan Mengenal Dan Mendekatkan
Diri Kepada Allah SWT, Jakarta: Republika
WJS. Poerwadarminta, 1991. Kamus
Umum Bahasa Indonesia, cet. XII.
Jakarta: Balai Pustaka,
Zahri, Mustafa. 1995. Kunci Memahami
Tasawuf. Surabaya: Bina Ilmu

12

Anda mungkin juga menyukai