Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KORELASI DAN PERBEDAAN AGAMA SAMAWI SYARIAH

Di susun Guna Memenuhi Tugas Presentasi


Mata Kuliah : Metodologi Studi Fikih
Dosen Pengampu H. SHOBIRIN, S. AG, MH

Disusun Oleh :
Fitri Yatus Sa’diyah
(2220210008)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS


FAKULYAS SYARIAH
PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah
melimpahkan rahmat rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada penulis, sehingga
dapat menyelesaikan makalah tentang Korelasi Perbedaan Agama Samawi
Syariah.
Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terimakasih yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhmya nahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala kritik maupun saran.

Kudus, 25 September 2022

Fitri yatus sa’diyah


(2220210008)

2
DAFTAR ISI
Contents
COVER

MAKALAH............................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Permasalahan....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
A. Sejarah Syariah Samawi (Agama Abrahamik).............................................5
B. Agama Samawi Beserta Kitab-kitabnya.......................................................6
C. Perbedaan Al-Quran dengan Kitab-kitab sebelumnya..................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama samawi merupakan agama yang turun dari langit
berlandaskan wahyu tuhan. Agama samawi diwahyukan pada para rasul yang
mengajarkanya pada manusia.
Hukum islam merupakan hukum-hukum Allah yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW baik yang berupa perkataan,
perbuatan atau pengakuan yang terkandung di dalam Al-Quran di dalam sunah
Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada manusia. Didalam agama
islam seluruh aktivitas manusia diatur berdasarkan syariat Allah SWT yang
terkandung dalam kitab suci Al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Islam adalah agama samawi yang terakhir. Berdasarkan
tinjauan historis, ia merupakan agama penutup, sekaligus sebagai
penyempurna agama samawi terlebih dahulu. Sebagai agama penutup yang
menyempurnakan agama-agama terdahulu maka ajaran islam sifatnya
universal, artinya islam tidak untuk agama bangsa arab atau bangsa tertentu
saja, akan tetapi untuk seluruh bangsa dan umat manusia di permukaan bumi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Syariat Samawi (Agama Abrahamik)?
2. Apa Kitab yang berada di Agama Samawi?
3. Apa perbedaan antara Al-Quran dan kitab-kitab sebelumnya?

C. Tujuan Permasalahan
1. Untuk mengetahui pengertian syariat samawi (Agama Abrahamik)
2. Untuk mengetahui Kitab-kitab yang berada di dalam agama Samawi
4. Untuk mengetahui perbedaan Al-Quran dan kitab-kitab sebelumnya

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Syariah Samawi (Agama Abrahamik)


Banyak agama mewarnai kehidupan manusia, mulai dari agama
samawi hingga agama non samawi. Agama-agama ini tumbuh sebagai
ideologi yang menjadi ruh kebaikan sekaligus sumber konflik yang tak
berkesudahan. Agama Samawi terdiri dari Islam, Yahudi dan Kristen. Agama
Kristen muncul setelah Yahudi, sedangkan islam datang sesudah Kristen.
Secara historis, ketiga agama besar tersebut memiliki hubungan
‘Kekerabatan’. Baik agama Yahudi, Kristen maupun Islam, sama-sama
mengakui bahwa manusia berasal dari Adam dan Hawa.
Jadi, Syariah Samawi merupakan syariah yang turun dari Allah.
Maksudnya syariah yang berasal dari wahyu Allah yang disampaikan kepada
para rasulnya untuk diajarkan kepada umatnya masing-masing sebagai
petunjuk kehidupan.
Korelasi, semua syariah samawi memiliki kesamaan dalam masalah ushul al-
din, masalah-masalah akidah, tentang (sebagian) masalah tata cara beribadah,
ikhlas dalam beramal dan percaya kepada hari akhir serta menjauhi syirik. Jadi
syariat samawi semuanya sama sumbernya, pokok-pokok akidahnya dan
tujuan universal hukum-hukumnya.
Perbedaan, perbedaanya terletak pada hukum-hukum amaliah praktis
dan pada sebagian hukum yang berkaitan dengan masalah relasi antar
individu, kelompok dan relasi dengan sang pencipta.
Agama Abrahamik merupakan istilah yang sering digunakan untuk
merujuk tiga Agama yang mengklaim bahwa Yahudi, kristen dan Islam
berasal dari keturunan yang sama. Nabi Ibrahum (Abraham) merupaka figur
sentral dlam sejarah serta asal usul Agama Abrahamik (Islam Yahudi dan
Kristen). Dalam tradisi Yahudi, Nabi Ibrahim adalah penerima perjanjian
(Konvenan) asli antara orang-orang ibrani dan Tuhan. Dalam tradisi kristen,

5
nabi ibrahim adalah patriark terkemuka dan penerima suatu perjanjian formatif
dan orisinil dengan Tuhan, sedangkan perjanjian kedua dibuat oleh yesus
kristus. Dalam tradisi Islam, Ibrahim merupakan contoh seorang pearta yang
memiliki keyakinan tak tergoyahkan, seorang Nabi dan pembawa pesan
Tuhan, serta penerima salah satu kitab wahyu yang di anugerahkan Tuhan
kepada umat manusia. Dalam ketiga tradisi agama tersebut, Ibrahim secara
khusus dikenal sebagai Tuhan yang Maha Esa.
Tiap-tiap agama mengklaim warisan historis yang sama dalam tradisi
kenabian, walaupun berbeda-beda dalam menafsirkan peristiwa-peritiwa
historis dan kenabian. Ketiga agama Abrahamik juga memiliki inti ajaran dan
etika agama yang sama, dalam sejumlah aspek berbeda terkait dengan doktrin
dan Dogma khusus. Ketiganya dapat dipandang tidak hanya sebagai satu
tradisi agama, tetapi juga satu agama. Hal ini sendiri diungkapkan secara
berulang ulang.

B. Agama Samawi Beserta Kitab-kitabnya


1. Agama Yahudi (Kitab Taurat)
Kitab Taurat merupakan sebuah kitab yang diturunkan kepada
Nabi Musa sebagai kitab suci umat Yahudi. Kata Taurat berasal dari
satuan kata ibrah taroh ‘yarah-yurih’ yang memiliki arti memberikan
pengajaran atau menunjukan. Kaitan tentang pengajaran adalah merujuk
pada wahyu (pengajaran) Allah kepada Nabi Musa, sebagaimana yang
terdapat pada sepuluh perintah yang didapat bukit Tursinah. Senada
dengan kalimat, Lasor (2008:93) mengungkapkan bahwa Taurat adalah
kumpulan dari perjanjian Lama dari kejadian, keluaran, Imamat, Bilangan
dan ulangan. Dengan demikian kitab Taurat, sebuah kitab besar yang
terdiri dari lima jilid.
Kitab Taurat disebut sebanyak delapan belas kali dalam Al-Quran.
Bahasa dalam isi kitab ini menggunakan bahasa Ibrani dan mengerjakan
tentang tauhid atau keesaan Allah. Sebagaimana sepuluh perintah yang

6
diterima Nabi Musa di Bukit Tursina. Sebagaimana yang disebut Ihsan
isinya meliputi:
1. Keharusan mengakui keesaan Allah
2. Larangan menyembah patung atau berhala
3. Larangan menyebut Allah swt dengan sia-sia
4. Memuliakan hari sabtu
5. Menghormati ayah da ibu
6. Larangan membunuh sesama manusia
7. Larangan berbuat zina
8. Larangan mencuri
9. Larangan menjadi saksi palsu
10. Larangan memiliki hak orang lain
2. Agama Kristen (Kitab Injil)
Kitab Injil merupakan kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa as,
sebagai kitab suci umat Kristen. Kata Injil adalah sebuah kata yang berasal
dari bahasa Yunani yaitu euanggelion atau kabar baik, terdiri dari kata
‘anggelion’ atau kabar dan ‘eu’ atau gembira. Sebuah kabar baik
mengenai datangnya keimanan hakiki yang merupakan sebuah panggilan
tuhan tentang perbuatan dan bentuk perefrleksian perubahan kehidupan
yang lebih baik. Bagi kaum Kristen, “Injil” memiliki arti spritual sebagai
sebuah berita kabar gembira atas kedatangan Almasih yang akan
mempersembahkan dirinya sebagai penebus umat manusia di tiang salib
setelah jasadnya dikubur. Al-masih akan bangki kembali pada hari ketiga
sebagaimana yang termaktub di dalam Kitab-kitab nubuat perjanjian lama.
Bahasan yang terdapat pada kitab injil merupakan cakupan dari
karangan Matius, Lukas, dan Yahones. Kesemuanya kitab Injil ini
memiliki tambahan dari kitab Yahudi.
3. Agama Islam (Al-Quran)
Al-Quran merupakan sebuah kitab suci umat muslim yang
diturunkan kepada Nabi Muhamad dengan menggunakan Bahasa Arab dan

7
disampaikan secara mutawwatir. Al-Quran merupakan turun kata dari
bahasa Arab ‘qara’a’ menjadi ‘Qur’anan’ yang berarti bacaan.
Al-Quran adalah kitab suci kesatuan utuh dan memiliki 114 surat.
Setiap surat berisi beberapa ayat-ayat al-quran berisi tentang ketauhidan
Allah, Kisah para nabi dan rasul Allah, konsep kebaikan, peringatan dan
kabar gembira, serta hubungan muamalah.

C. Perbedaan Al-Quran dengan Kitab-kitab sebelumnya


Mengenai kitab-kitab terdahulu, ada beberapa informasi penting yang
membedakan antara al-Quran dan kitab-kitab terdahulu, yaitu :
1. Kitab-kitab terdahulu yang turun sebelum al-Quran telah hilang naskah
aslinya, dan tidak satupun yang masih tersisa di tangan manusia kecuali
terjemahnya. Adapun al-Quran senantiasa utuh isinya dan terpelihara dari
penyimpangan-penyimpanganya.
2. Dalam kitab-kitab tersebut telah terjadi percampuran antara kalamullah
dan kalam manusia. Adapun al-Quran, seluruh kandunganya merupakan
Kalamullah.
3. Sesungguhnya kitab-kitab tersebut sudah bukan merupakan kitab yang sah
lagi dinisbahkan kepada rasul yang telah menerimanya. Misalnya, kitab
Taurat atau yang dikenal dengan kitab Perjanjian lama yang didalamnya
mengandung sanad tarikh (kodifikasi sejarah) yang sudah tidak akurat lagi
karena sebenarnya kitab tersebut dibukukan jauh berabad-abad setelah
nabi Musa As. Wafat.
4. Di anatara bentuk-bentuk penyimpangan tersebut adalah keaslian
naskahnya, perbedaan-perbedaan kata-kata yang terkandung didalamnya,
serta pemikiran-pemikiran yang juga terkandung dalam kitab-kitab
tersebut. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya pengonsepan akidah
yang rusak, penjelasan yang batil tentang Allah dan begitu juga perihal
rasul-rasulnya.

8
 Keutamaan kitab suci al-Quran di bandingkan kitab-kitab sebelumnya,
diantaranya :
1. Sebagai penyempurnaan kitab sebelumnya
2. Al-Quran merupakan satu-satunya kitab Rabbani yang dijanjikan
pemelliharaan (Keotentikanya) oleh Allah SWT sebagaimana firman Allah
dalam Q.S al-Hijr ayat 9,
ِّ ِ‫لَ ٰحـفِظُ ْونَ لَ ٗه نَّا َوا‬
‫الذ ْك َر نَ َّز ْلنَا نَ ْحنُ اِنَّا‬
Hal ini berbeda dengan kitab Taurat dan kitba Injil yang telah mengalami
penyimpangan dan perubahan kedua kitab tersebut. Berita mengenai
perubahan ini juga telah disebutkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya
Q.S. al-Baqarah: 75 dan Q.S. al-Maidah: 14-15.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Syariah Samawi merupakan syariah yang turun dari Allah yang
disampaikan kepada para rasulnya untuk diajarkan kepada umatnya masing-
masing sebagai petunjuk hidup.
Agama Samawi bisa disebut dengan Agama Abrahamik Merupakan istilah
yang sering digunakan untuk merujuk tiga Agama yaitu Agama Yahudi yang
berupa kitab Taurat, Agama Kristen yang berupa kitab Injil, dan Agama Islam
yang berupa Kitab Al-Quran.
Perbedaan Kitab Al-Quran dengan kitab-kitab sebelumnya yaitu kitab
terdahulu telah hilang naskah aslinya, sedangkan kitab al-Quran akan kekal,
utuh seisinya. Keutamaan kitab suci al-Quran yaitu sebagai penyempurna
kitab-kitab sebelumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Karim Zaidan, Pengantar studi syariah:Mengenal Syari’ah Islam Lebih


dalam, Rabbani Press, Jakarta 2008,hlm 45
Kamal Muhammad Isya, al-Aqidah aIslamiyah Safinah al-Najah, (T.TP., Dal
alSyaruq, T.Th) h.76
https://www.kompasiana.com/allymunajat/551a0635a33311361db659b5/sekilas-
tentang-syariah
N Indriana-An-nas, 2020-ejournal,sunan-giri.ac.id
Jerald F. Dirk (ed), Dialog Antariman Islam-Kristen, Salib di bulan Sabit(Jakarta:
Serambi,2004):63
Mukhlisin Purnomo, Sejarah Kitab-kitab suci (Yogyakarta:Frorum,2012):32
Nurul Ihsan, Mengenal Kitab-kitab Allah (Jakarta QulyumMedia, 2008):10
Sami, Atlas Agama-agama (Jakarta: Almahira, 2010):191
Mukhlisin Purnomo, Sejarah Kitab-kitab Suci (Yogyakarta:Frorum, 2012):190
Muhammad Naim Yasin, Yang menguatkan dan yang membatalkan iman;Kajian
rinci Dua Kalimah Syuhadah, terj. Abu Fahmi (Jakarta: Gema Insani
Press, 1990) cet I, hlm 111-113
Syamsuddin Arif, Orienalisme dan Diabolisme Pemikiran (Jakarta: Gema
Insani,2008),hlm 2
Mushaf al-Quran penerbit CV Penerbit di Ponegoro surat Al-Hijr ayat 9
https://kas.or.id/makalah-tentang-sikap-agama-agama-monoteis-abrahamik-
terhadap-persoalan-persoalan-akhir-hidup/

11

Anda mungkin juga menyukai