Oleh :
Adi Saputra (53020210065)
Alfinah Kholilah (53020210072)
Rahmanda Fitriyani (53020210075)
Ahmad Zakaria (53020210079)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah Sejarah Agama-agama dengan materi tentang “Sejarah dan
Ajaran Agama-Agama Yahudi” tersebut dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk bahan pembelajaran dan
pemenuhan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Sejarah Agama-agama.
Selain itu, kami pun berharap dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan khususnya
untuk kami sendiri selaku penulis makalah ini dan umumnya untuk para pembaca.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Yedi Efriadi, M.Ag. Selaku dosen pengampu
mata kuliah Sejarah Agama-agama yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan mengenai materi yang dibahas pada kesempatan kali ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan masalah..........................................................................................................................5
C. Tujuan Masalah.............................................................................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
1. Sejarah Agama Yahudi..............................................................................................................6
2. Aliran-Aliran Agama Yahudi........................................................................................................7
3. Kitab dan Ajaran-Ajaran Agama Yahudi..................................................................................12
4. Ibadah Agama Yahudi.............................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................................15
A. Kesimpulan..................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Yahudi adalah salah satu dari agama monoteistik. Agama monoteistik
merupakan agama yang menerapkan konsep satu tuhan. 1 Bukan hanya itu, agama Yahudi
juga merupakan salah satu bagian dari agama abrahamik .2 Agama abrahamik merupakan
agama yang memiliki kesamaan ajaran serta memiliki jejak historis dengan ajaran yang
bersumber kepada Nabi Ibrahim As. Agama ini merupakan agama pertama dalam agama-
agama abrahamik yang kemudian selanjutnya yakni agama Nasrani atau sekarang disebut
dengan agama Kristen, selanjutnya lagi yang terakhir dalam agama abrahamik yaitu
agama Islam. Agama yahudi saat ini merupakan salah satu agama yang telah memiliki
sistem pemerintahan dan Negara sendiri yakni di Negara Israel .3
Beberapa istilah dalam literatur digunakan untuk menyebut Yahudi diantaranya;
Hebrew atau Hebron (Ibrani), Israelites (Orang-orang Israel), Children of Ismail (Anak-
anak ismael), Judeans (Orang-orang Judah), dan Jews (Orang-orang Yahudi). Yahudi
dapat ditinjau dari dua sisi yaitu etnis dan agama.
Namun demikian, dalam perkembangan agama Yahudi sejak awal, sudah banyak
terjadi perpecahan dalam agama Yahudi. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak bisa
dipungkiri dalam setiap agama, tidak terkecuali agama Yahudi. Perpecahan yang
mengakibatkan munculnya berbagai macam aliran dalam Yahudi disebabkan dari
perpedaan pendapat serta pandangan di kalangan orang Yahudi dalam menyikapi
berbagai permasalahan yang terjadi. Oleh demikian itu, perlu untuk melakukan kajian
tentang aliran-aliran dalam Yahudi untuk mengetahui apa saja aliran-aliran dalam agama
Yahudi serta faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya perselisihan di kalangan orang
Yahudi sehingga terpecah menjadi beberapa aliran.4
1
Konsep Ketuhanan and Kristen Saksi Yehuwa, “KONSEP KETUHANAN MENURUT KRISTEN SAKSI YEHUWA,” Jurnal
Sosiologi Agama 10, no. 2 (2016): 83–108, https://doi.org/10.14421/JSA.2016.102-04.
2
Yonky Karman, “Abraham Inklusif: Sebuah Titik Temu Trialog Agama-Agama Abrahamik,” Jurnal Jaffray 17, no. 2
(2019): 185, https://doi.org/10.25278/jj.v17i2.321.
3
Andika Andika, “Aliran-Aliran Dalam Agama Yahudi,” Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama 2, no. 1
(2022): 52, https://doi.org/10.22373/arj.v2i1.12133.
4
Ibid.
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah agama yahudi.
2. Bagaimana aliran aliran agama yahudi
3. Bagaimana pokok ajaran agama yahudi
4. Bagaimana ritual agama yahudi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah agama yahudi
2. Untuk mengetahui aliran aliran agama yahudi
3. Untuk mengetahui pokok ajaran agama yahudi
4. Untuk mengetahui ritual agama yahudi
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
agama asli orang Yahudi yang mencakup semua tradisi dan peradaan agama budaya dan
hukum Yahudi. Agama Yahudi ini dalam perkembangannya memiliki banyak aliran
seiring waktu .9 Adapun yang dimaksudkan dengan orang Yahudi yaitu menurut
Yudaisme Rabani seorang Yahudi adalah siapa saja yang beragama Yahudi dan siapa saja
yang masuk agama Yahudi sesuai dengan hukum agama Yahudi. Dalam pandangan
Pembaru Yudaisme dan Yudaisme Reformasi seorang Yahudi adalah siapa pun dari seribu
tahun yang lalu yang adalah ayah dari seorang Yahudi dan dibesarkan oleh orang tuanya
sebagai seorang Yahudi. Semua denominasi utama Yudaisme sekarang terbuka bagi siapa
saja yang berniat untuk pindah ke Yudaisme meskipun orang-orang Yahudi telah
diperingatkan sejak zaman Talmud untuk tidak menerima mualaf baru. Proses konversi
seseorang ke Yudaisme diteliti secara menyeluruh oleh pihak berwenang seperti juga
kesungguhan niat dan pengetahuan terkait Yudaisme. Salah satu orang Yahudi pertama
diseut ben Abraham (Abraham putra) atau bat Abraham (Abraham putri).10
Adapun agama-agama yang mayoritas dipeluk oleh penduduk indonesia ialah
Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghuchu. Jadi fakta menunjukan bahwa
agama Yahudi menjadi salah satu dari sekian banyak agama yang hidup dan berkembang
dibeberapa negara termasuk indonesia. Secara historis, pemeluk pemeluk agama Yahudi
datang secara rombongan dari Belanda ke Indonesia sekitar tahun 1800-1930 M termasuk
ke daerah manado.11 Dalam perkembangannya agama Yahudi terlihat berkembang hanya
di negara-negara tertentu, terutama di negara Israel dan sekitarnya. Dari aspek ini dapat
dipahami bahwa agama Yahudi adalah agama dengan pengikutnya minoritas. Agama
Yahudi dalam perkembangan sejarahnya lebih bersifat etnocentris, hingga hampir tidak
dianut oleh bangsa lain kecuali bangsa Yahudi sendiri.12
B. Aliran-Aliran Agama Yahudi
Adapun aliran dalam agama Yahudi dalam masa perkembangannya di mulai dari
aliran Yahudi pencerahan. Pertama Aliran Yahudi pencerahan diperkenalkan oleh Moses
Mendelssohn pada abad ke 18 akhir. Yang melatar belakanginya adalah gerakan Hasid
9
- Roma Ulinnuha, “YAHUDI DALAM SUDUT PANDANG FILOSOFIS STUDI AGAMA: KONTRA ZIONISME DAN
KONTRIBUSI KELOMPOK NATUREI KARTA PADA KLAUSUL PERDAMAIAN,” 2015.
10
Andika, “Aliran-Aliran Dalam Agama Yahudi.”
11
Zaenal Abidin. “Eksistensi Pemeluk Agama Yahudi di Manado”. Jurnal Multikultura & Multireligius. Vol. 14
No.3. 2015. Hlm. 99-113.
12
Rukman Abdul Rahman Said. “Hubungan Islam dan Yahudi dalam Lintas Sejarah”. ALASAS. Vol. 2. No. 1. 2019.
Hlm. 25-39.
7
mengubah kehidupan orang Yahudi di Timur eropa, mulainya modernitas bagi orang
Yahudi di Eropa Barat dan Eropa Tengah sebagai tujuan dalam menggambil manfaat
yang dapat diambil Yahudi dari budaya modern Eropa.13 Munculnya Kristen di Eropa
pada abad pertengahan, mengakibatkan permusuhan orang Yahudi sebagai kelompok
independen tidak percaya kepada Kristus dan menolak masuk Kristen. Orang-orang
Yahudi Eropa dihadapkan pada pembantaian, terutama Holocaust. Kemudian dalam
perkembangan Yahudi pencerahan timbul aliran baru, aliran ini disebut sebagai Yudaisme
reformasi.14
Kedua Yudaisme Reformasi, yaitu orang Yahudi mewujudkan kembali ajaran
Yahudi secara estetis dan membangun sinagong-sinagong seperti gereja. Terwujudnya
salah satu dari kelompok asimisasi Yahudi terhadap eropa didorong oleh para Rabi seperti
Samuel Holdem pada tahun 806-1860.15 Yudaisme Reformasi (juga dikenal sebagai
Yudaisme Liberal atau Yudaisme Progresif) tidak berfokus pada pegunungan Wahyu,
tetapi dipandu oleh akal dan kecerdasan manusia, perubahan keyakinan, dukungan untuk
aspek etika dalam ritual.16 Namun demikian, dalam perkembangan Yahudi pencerahan
dan Yahudi reformasi mendapat perlawanan baru dari kalangan orang Yahudi yang
berpegang teguh terhadap ajaran Yahudi lama atau juga disebut sebagai Yudaisme
ortodoks.
Ketiga Yudaisme Ortodaks, yaitu orang yahudi yang sangat berpegang teguh
kepada ajaran lama. Serta menolak asimilasi Yahudi dengan Kristen di eropa. Aliran
Yahudi Ortodoks berasumsi bahwa baik hukum tertulis maupun lisan adalah wahyu ilahi
kepada Musa dan semua hukum yang terkandung didalamnya mengikat dan ditetapkan. 17
Aliran Yahudi Ortodoks ini mewakili pilar ketiga belas dari iman Rabi Musa bin Maimun
sebagai definisi iman Yahudi. Sebab, dalam ajaran aliran di doktrin bahwa setiap yang
baru dan tidak berasal dari Taurat adalah dilarang. Aliran ini awalnya dikemukakan pleh
13
Willoughby Deming, “Understanding the Religions of the World: An Introduction,” ed. John Wiley & Sons, 2015,
495, https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=cTH-CAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR7&dq=Deming,+W.+(2015).
+Understanding+the+Religions+of+the+World.+&ots=vT_PhuKQF3&sig=YrDsYy6urxA3-tER7Y-
cPqeIVpc&redir_esc=y#v=onepage&q=Deming%2C W. (2015). Understanding the Religio.
14
Andika, “Aliran-Aliran Dalam Agama Yahudi.”
15
Willoughby Deming, “Understanding the Religions of the World: An Introduction.”
16
Andika, “Aliran-Aliran Dalam Agama Yahudi.”
17
Ajeng Wirachmi, “Ragam Sekte Yahudi, Nomor 1 Paling Taat Di Israel,” international.sindonews.com, November
24, 2021, https://international.sindonews.com/read/608657/43/ragam-sekte-yahudi-nomor-1-paling-taat-di-israel-
1637734261.
8
seorang Rabi bernama Moses Sofar tahun 1762-1839. Yudaisme Ortodaks umumnya
dibagi menjadi Yudaisme Ortodaks modern dan Yudaisme Haredi. Sakte Haredi kurang
terbuka terhadap kemajuan zaman dan kurang peduli terhadap isu non-Yahudi. Yudaisme
Ortodoks adalah bidang Yudaisme yang sangat radikal. Para pengikutnya dikenal sangat
ketat dalam mematuhi seluruh hukum Taurat. Misalnya, tidak ada aliran uang pada hari
Sabat, jadi mereka memutuskan pergi ke sinagog untuk beribadah. Demikian pula, tidak
ada wanita yang bisa menjadi rabi, tetapi hanya pria yang bisa melakukan segala sesuatu
yang disebut rabi.18 Kemudian di tengah-tengah perlawanan Yudaisme ortodoks terhadap
Yudaisme pencerahan dan Yudaisme reformasi muncul suatu aliran baru dalam agama
Yahudi yakni Yudaisme konservatif.
Keempat, adalah aliran Yudaisme konservatif. Yudaisme konservatif merupakan
orang Yahudi yang mengambil jalan tengah. Jalan tengah dimaksudkan tersebut adalah
bahwa aliran ini tetap menjalankan ajaran lama orang Yahudi tanpa melarang sesuatu
yang tidak berasal dari Taurat atau yang dianggap sebagai sesuatu yang baru. 19 Yudaisme
Konservatif mengajarkan bahwa hukum syariah tidak stabil tetapi terus berkembang
seiring perubahan zaman. Sekte ini percaya bahwa Taurat adalah literatur suci yang
ditulis oleh para nabi yang diilhami dan mencerminkan kehendak Tuhan tetapi menolak
pandangan Yahudi Ortodoks bahwa ayat-ayat Taurat adalah perintah Tuhan kepada Musa.
Yudaisme Konservatif (juga dikenal sebagai Yudaisme Masotian di luar Amerika Serikat
dan Kanada) adalah aliran modern Yudaisme Ashkenazi yang berasal dari pertengahan
abad ke-19. Meskipun sepertinya aliran ini memberikan sebuah alternatif dalam
perlawanan Yudaisme ortodoks terhadap Yudaisme pencerahan dan Yudaisme reformasi
namun, aliran ini juga mendapat perlawanan dari Yudaisme ortodoks. Yudaisme
konservatif di tengah perkembangan yang pesat muncul di dalamnya sebuah gerakan baru
orang yahudi yang dinamakan yahudi rekonstruksionis.20
Kelima, Yahudi rekonstruksionis. Aliran ini merupakan hasil dari unsur-unsur
liberal Yudaisme konservatif yang mengemukakan program perubahan yang lebih
dramatis serta didominasi oleh kalangan intelektual Yahudi.21 Mazhab Yahudi
18
Andika, “Aliran-Aliran Dalam Agama Yahudi.”
19
Wardani Dwi Jayanti, “Sejarah Komunitas Yahudi Di Indonesia Tahun 1926-1957” (Universitas Negeri Sebelas
Maret, 2019).
20
Andika, “Aliran-Aliran Dalam Agama Yahudi.”
21
Willoughby Deming, “Understanding the Religions of the World: An Introduction.”
9
Rekonstruksionistis, sebagaimana mazhab Yahudi Pembaharuan, tidak menganggap
syariat sebagai himpunan perintah dan larangan yang wajib ditaati, tetapi berbeda dari
mazhab Yahudi Pembaharuan, mazhab ini menonjolkan peran komunitas dalam
pengambilan keputusan mengenai perintah dan larangan mana yang patut ditiru, Di antara
aliran-aliran dalam agama Yahudi di atas. Ada sebuah gerakan yang
dinamakan dengan zionisme. Zionisme adalah sebuah gerakan nasionalisme orang
Yahudi untuk mendirikan pemerintahan dan Negara sendiri di tempat yang dijanjikan
Tuhan dalam Taurat.22
Selain beberapa aliran di atas, dalam agama Yahudi juga terdapat aliran lain yang
berdasarkan denominasi Yahudi termasuk parisi, saduki, pembaca, penulis, essenes, dan
golongan fanatik atau zeleots.23
1. Parisi
Parisi berarti menyendiri atau menjauh. Oleh karena itu, denominasi Paris
selalu berjauhan dan selalu ingin memecah belah Sebagian besar pengikutnya,
terutama para pemimpinnya, cenderung hidup melajang, tidak pernah menikah,
tinggal di tempat ibadah, hidup pertapa, dan tidak beribadah dalam bentuk kurban.
Mereka juga percaya pada akhirat dan para malaikat pada hari penghakiman dan
kebangkitan setelah kematian .24 Mereka memiliki motto yaitu “Perlakukan orang
lain seperti Anda ingin diperlakukan sendiri dan ikuti hukum. Segala sesuatu yang
lain dalam hukum hanyalah sebuah komentar”.
2. Saduki
Saduki adalah denominasi penting yang ada sebelum akhir abad ke-1 SM.
Saat itulah John Hircanus menjadi raja Yerusalem. Mereka sangat dipengaruhi
oleh filsafat Yunani. Untuk alasan ini, sebagian besar penulis dianggap telah
22
Samsuri Samsuri, “Yahudi Dalam Zionisme Dan Israel,” Millah: Journal of Religious Studies, 2004, 289–302,
https://journal.uii.ac.id/Millah/article/view/7025.
23
Andika, “Aliran-Aliran Dalam Agama Yahudi.”
24
“The Conservative Movement in Judaism: Dilemmas and Opportunities - Daniel J. Elazar, Rela Mintz Geffen, Rela
M.. Geffen - Google Books,” accessed April 9, 2023, https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=hghdpWG_Z0oC&oi=fnd&pg=PP15&dq=J,+E.+D.,+%26+Geffen,+R.+M.+(2000).
+The+Conservative+Movement+in+Judaism:+Dilemmas++and+Opportunities.
+SUNY+Press.&ots=8cNpM5EGJo&sig=SRY82o54ZGGDLPFKGjnwZveSpDI&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false.
10
mencapai kesepakatan. Mereka lebih condong ke kelompok politik daripada
kelompok agama. Mereka mengatakan bahwa kepercayaan, pemujaan, dan
ketaatan yang berlebihan terhadap ajaran lisan Talmud adalah sesat dan harus
ditolak.
3. Pembaca
4. Pengarang
5. Essenes
25
Andika, “Aliran-Aliran Dalam Agama Yahudi.”
26
Ibid.
27
Ibid.
11
bersama-sama setuju. Sikap mereka melebihi apa yang disebut anti-dewa. Mereka
tidak ingin tunduk pada kekuatan apa pun. Lebih baik mereka mati daripada
menyerah pada kekuasaan yang dikuasai orang lain selain Yahudi.28
12
2. Nebiim, artinya Nabi-Nabi, terbagi menjadi dua bagian
3. Khetubiim, artinya Kidung Pujian kebaktian, hikmah, bimbingan, dan nasehat. Terdiri
dari 12 kitab.29
Selain itu agama Yahudi juga memegang beberapa kitab Talmud, disebut juga dengan
Torah/Taurat Lisan, merupakan kompilasi pelaksanaan Taurat Tertulis. Torah memberi
garis besar peraturan, sedangkan Talmud mengatur lebih rinci penerapan ketaatan
terhadap peraturan. Seperti Talmud menentukan definisi “kosher” bagi anggur atau wine,
dan konsumsinya terbatas demi menjaga integritas kehendak bebas (free will). Kitab
agama yahudi dilengkapi dengan: Kabalah atau kitab mistik terdiri tiga kitab, yaitu
Zohar, Yatsifa dan Bahir.
13
mushalla-mushalla untuk tempat mengajarkan agama, dalam sembahyang mereka
menghadapkan wajahnya kebaitul maaddas di palistina, sebagai kiblat mereka, dan yang
di di tunjuk selamanya menjadi imam adalah keturunan Lewi.
Selain itu, ada puasa. Ada beberapa jenis puasa yang mereka lakukan, seperti
puasa untuk penganti kejadian-kejadian bersejarah yang mereka sebut “puasa kecil” ada
juga puasa “Sembilan hari” atau puasa berduka cita, tidak boleh minum anggur dan
makan daging, “puasa tiga minggu” yang di dalam waktu itu tidak boleh melaksanakan
pesta perkawinan. Tujuan pesta adalah untuk menghapuskan dosa dan mensucikan diri, di
sampiung untuk menyatakan rasa keprihatinan atau duka cita. Waktu puasa mereka mulai
dengan menyingsing sampai kelihatan tiga buah bintang pada senja hari.Di buku lain
mengatakan bahwa orang yahudi di wajibkan berpuasa pada hari ke sepuluh setiap bulan
ketujuh, disamping itu puasa di lakukan secara suka rela, dan di lakukan biasanya pada
waktu-waktu mendapat musibah atau bencana.
Yahudi juga mengenal ibdah Haji. Bagi kaum Yahudi, yang dimaksud Ziarah atau
Hajj adalah dengan mendatangi baitul Maqdis ( Yerussalem ). Dan diwajibkan kaum
Yahudi dari kalagan laki-laki untuk berziarah ke Baitul Maqdis tiga kali dalam setahun
dan semua laki-laki harus muncul dihadapan Tuhan, Tuhannya bani Israel. Karena hingga
ssat ini Haikal suci belum berdiri di Yerussalem, maka kaum Yahudi mengganti ibadah
mereka dengan mendatangi tembok Ratapan. Masa kini semua orang Yahudi termasuk
kaum perempuan ikut mendatangi Tembok Ratapan untuk melakukan ibadah ziarah.30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah Yahudi baik bangsa maupun agama bersumber dari fakta sejarah Kitab
Suci yang bernama Bible disertai bukti sumber lain seperti artifak kuno, kronologi
30
Siti Mursidah dkk, “Perilaku beragama Sembahyang dalam Islam dan Yahudi” Media berkomunikasi umat
beragama: Vol. 11. No. 1 Januari 2019.
14
kerajaan maupun arsip kerajaan tetangga, parasejarawan kadang menggangap mitos
terhadap fakta sejarah yang berupa kitab suci itu.
Agama Yahudi hanya mempercayai satu Tuhan yaitu “Yahweh” artinya Yang
Maha Esa. Yahweh berasal dari anggapan agama Yahudi bahwa ada empat huruf mati
yaitu “YHWH” yang dinamakan “Twtra Gramaton” dipandang suci dan hanya digunakan
untuk memanggil nama.
Adapun aliran dalam agama yahudi dalam masa perkembangannya di mulai dari
aliran Yahudi pencerahan. Pertama Aliran Yahudi pencerahan diperkenalakan oleh Moses
Mendelssohn pada abad ke 18 akhir. Yang melatar belakanginya adalah gerakan Hasid
mengubah kehidupan orang Yahudi di Timur Eropa, mulainya modernitas bagi orang
Yahudi di Eropa Barat dan eropa Tenggah sebagai tujuan dalam menggambil manfaat
yang dapat diambil Yahudi dari budaya modern Eropa. Munculnya Kristen di eropa pada
abad pertengahan, mengakibatkan permusuhan orang Yahudi sebagai kelompok
independen tidak percaya kepada Kristus dan menolak masuk Kristen. Orang-orang
Yahudi Eropa dihadapkan pada pembantaian, terutama Holocaust.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zaenal. “Eksistensi Pemeluk Agama Yahudi di Manado”. Jurnal Multikultura &
Multireligius. Vol. 14 No.3 (2015): 99-113.
Andika, Andika. “Aliran-Aliran Dalam Agama Yahudi.” Abrahamic Religions: Jurnal Studi
Agama-Agama 2, no. 1 (2022): 52. https://doi.org/10.22373/arj.v2i1.12133.
Halim, Ilim Abdul. “Agama Yahudi Sebagai Fakta Sejarah Dan Sosial Keagamaan.” Religious:
Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya 1, no. 2 (2017): 135.
https://doi.org/10.15575/rjsalb.v1i2.1392.
15
Jayanti, Wardani Dwi. “Sejarah Komunitas Yahudi Di Indonesia Tahun 1926-1957.” Universitas
Negeri Sebelas Maret, 2019.
Karman, Yonky. “Abraham Inklusif: Sebuah Titik Temu Trialog Agama-Agama Abrahamik.”
Jurnal Jaffray 17, no. 2 (2019): 185. https://doi.org/10.25278/jj.v17i2.321.
Rukman, Oleh, and Abdul Rahman Said. “HUBUNGAN ISLAM DAN YAHUDI DALAM
LINTASAN SEJARAH.” AL ASAS 2, no. 1 (November 5, 2019): 25–39.
http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/alasas/article/view/930.
Samsuri, Samsuri. “Yahudi Dalam Zionisme Dan Israel.” Millah: Journal of Religious Studies,
2004, 289–302. https://journal.uii.ac.id/Millah/article/view/7025.
Siti Mursidah dkk, “Perilaku beragama Sembahyang dalam Islam dan Yahudi” Media berkomunikasi
umat beragama: Vol. 11. No. 1 Januari 2019
Syafieh. ”Agama Yahudi dalam Pergulatan Modernitas: Strategi Bertahan di Tengah Perubahan
Dunia”. Jurnal At-Tafkir Vol. (2014): 1.
“The Conservative Movement in Judaism: Dilemmas and Opportunities - Daniel J. Elazar, Rela
Mintz Geffen, Rela M.. Geffen - Google Books.” Accessed April 9, 2023.
https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=hghdpWG_Z0oC&oi=fnd&pg=PP15&dq=J,+E.+D.,+%26+Geffen,+R.+M.
+(2000).+The+Conservative+Movement+in+Judaism:+Dilemmas++and+Opportunities.
+SUNY+Press.&ots=8cNpM5EGJo&sig=SRY82o54ZGGDLPFKGjnwZveSpDI&redir_esc
=y#v=onepage&q&f=false.
16
CAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR7&dq=Deming,+W.+(2015).
+Understanding+the+Religions+of+the+World.
+&ots=vT_PhuKQF3&sig=YrDsYy6urxA3-tER7Y-
cPqeIVpc&redir_esc=y#v=onepage&q=Deming%2C W. (2015). Understanding the Religio.
17