Anda di halaman 1dari 26

Tugas Makalah Dosen pembimbing

AGAMA YAHUDI Dr. KHATIMAH , M.Ag

SYARIAT DALAM AGAMA YAHUDI

OLEH:

Farida hanum : ( 11830322827 )

Riska herliana : ( 11830320069 )

Sinta rahmayeni : ( 11830322855 )

STUDI AGAMA-AGAMA
SEMESTER 4
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat allah swt karena atas rahmatnya dalam
kesempatan yang berbahagia ini kami masih di beri nikmat dan karunia oleh-Nya. Pembahasan
makalah kami kali ini bertajuk seperti yang tertera di cover, dengan itu kami berfokus dalam
materi seperti yang akan kami bahas nanti.

Makalah yang tersusun ini sebagai tugas mata kuliah antropologi agama, dengan berbekal
apa yang ada dalam referensi yang ada. Selanjutnya kami banyak mengucapkan terima kasih
kepada bapak Dr.. khatimah,M.Ag sebagai dosen pembimbing mata kuliah agama yahudi.

Selanjutnya kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini bukanlah sesuatu yang
begitu sempurna, masih banyak kekurangan yang memang itu adalah dari diri kami sendiri.
Harapan kami agar memberikan kritikan atau saran yang bersifat membangun. Akhirnya kami
ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, 13 april 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...………3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang……………………………………………………………….………4

B. Rumusan masalah…………………………………………………………….……...4

BAB II

SYARIAT DALAM AGAMA YAHUDI

1. Syariat tentang korban………………………………………………………………….5

2. Syariat tentang imamat dan hari raya………………………………………………..8

3. Syariat tentang lainnya ………………………………………………………………13

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan…………………………………………………………………….…..... 27

2. Saran ……………………………………………………………………………............27

KEPUSTAKAAN……………………………………………………………………….….......... 28

BAB I

PENDAHULUAN

3
A. LATAR BELAKANG

Agama Yahudi adalah agama yang merupakan kelanjutan dari agama yang diajarkan oleh
Nabi Ibrahim. Yang mana agama Ibrahim ini mempunyai prinsip-prinsip ajaran yang diajarkan
oleh para utusan Tuhan sebelum sebelum dan sesudah dia. Yaitu memerintahkan manusia untuk
menyembah hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa (monotheis). Usaha untuk selalu
mendekatkan diri kepada Tuhan orang Yahudi mempunyai sejumlah syariat, yang mana
syariatnya mempunyai kemiripan dengan syariat yang ada di dalam agama Islam. Dan syariat
agama Yahudi membahas begitu luas tentang peraturan-peraturan untuk menjalani kehidupan
sehari-hari. Seperti halnya di dalam Ten Commantments dijelaskan bahwa dilarang keras bagi
umat Yahudi memuja ilah dengan selain Yehuwa, sedangkan di dalam Islam juga dilarang
memuja selain Allah, hal ini menandakan bahwa kita harus mentauhidkan terhadap Tuhan.

Syariat di dalam agama Nabi Musa Yahudi pada dasarnya sangatlah berat, karena atas
semua dosa baik kecil maupun besar, dan setiap kesalahan baik kecil maupun besar, pastilah
ditebus dengan Korban Domba. Peraturan se ketat dan seberat ini dibuat agar setiap umat yahudi
dalam menjalani hidup sehari-hari agar supaya lebih berhati-hati dan tidak mendapatkan sanksi
yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu pembahasan mengenai syariat agama Yahudi menjadi sangatlah penting
dan harus dikaji, khususnya untuk masasiswa perbandingan agama. Guna untuk menambah
wawasan dan dapat menjadikan sarjana yang dapat bertoleran dalam menjalani hidup
bermasyarakat.Dan tidak begitu fanatik dalam menghadapi perbedaan-perbedaan, apalagi di
dalam masalah syariatnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana syariat tentang korban yang ada dalam agama yahudi ?

2. Bagaimana syariat tentang imamat dan hari raya dalam agama yahudi ?

3. Bagaimana syariat lainnya yang ada dalam agama yahudi ?

BAB II

PEMBAHASAN
4
1) Syariat agama yahudi

1. Syariat tentang korban

Korban adalah salah satu upacara ibadah umat Yahudi yang penting. Tapi keterangan
mengenai korban yang diberikan oleh imam Yahudi, tidak bercorak theologies. Mereka
mengutamakan “bagaimana korban dilaksanakan bukan untuk apa-apa”1

Kelihatan dalam korban sebetulnya orang Yahudi banyak terpengaruh oleh kepercayaan
suku-suku yang tinggal di wilayah sekitarnya, tapi suatu kesulitan juga untuk menentukan mana
yang diambil dari luar dan mana yang asli dari mereka. Suatu hal lagi ialah, korban ini tentu
telah berlaku sepanjang sejarah Israel. Melalui sejarah yang panjang itu, tentu terjadi perubahan-
perubahan, maka untuk mencari batas perubahan itu cukup sulit pula. Mana yang korban zaman
nenek moyang, mana yang korban zaman raja-raja, keduanya tentu berbeda bentuk dan
tujuannya. Juga mana yang korban yang berasal dari masa sesudah pembuangan dan sebagainya.
Suatu perbandingan pada ibadah korban yang terdapat dikalangan bangsa-bangsa sekitar Israel,
akan memberikan pengertian tentang unsur -unsur khusus dan murni tentang korban yahudi ini.

Dalam masyarakat kuno, anggapan orang kafir tentang korban berhubungan dengan
anggapan anthropomorf tentang dewa. Antara manuia dan dewa ada hubungan kekeluargaan dan
hubungan persamaan,sehingga para dewa menyerupai manusia. Lebih dari itu para dewa
memerlukan manusia, terutama korban mereka. Faham ini sudah terdapat dalam sair
kepahlawanan, epos Babilonia, tentang penciptaan yang berjudul Enuma Elis, di mana Marduk
bermaksud menciptakan manusia. Kepada manusia itu akan diberikan tugas melayani, agar dewa
senantiasa sentosa. Manusia diciptakanuntuk melayani dewa, karena para dewa membutuhkan
pelayanannya. Hanya dengan begitu, para dewa dapat hidup dengan tentram dan bersikap ramah
kepada manusia. Dengan begitu, maka para dewa bergantung kepada manusia, dan sebaliknya
manusia membutuhkan dewa.

Manusia membayangkan bahwa para dewa hidup di istana-istana seperti halnya raja-raja
atau bangsawan, itulah kuil-kuil dan tempat tinggalnya masing-masing. Sebagai manusia biasa,
orang-orang tidak boleh memasukinya, meskipun untuk mempersembahkan korban. Manusia
hanya boleh melakukannyadi halaman muka kuil tersebut. Kuil melambangkan kehadiran para
dewaa. Di situlah langit dan bumi berjumpa satu sama lain. Dan disitu pula manusia
diperbolehkan memasuki dunia dewata, yaitu melalui upacara korban. Dewa beserta keluarganya
yang tinggal di kuil-kuil dilayani oleh sejumlah hamba, yaitu para imam. Maka ibadah korban
merupakan pelayanan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan para dewa. Demikian umpamanya
di kuil Erech setiap hari disajikan empat santapan kepada para dewa yang kuil-kuilnya terletak

1
http:/gubukpelajaranae.blogspot.com
5
dikota itu. Empat hidangan itu adalah: bir air anggur, susu-roti, daging-daging burung dan roti.
Jadi ibadah korban polhitheisme terdiri dari “penghidangan makanan dan minuman pada para
raja.”

Di dalam al-qur’an, korban tertua dapat dikatakan korban yang dilakukan oleh dua orang
anak Adam atas suruhan Adam. Korban ini dilakukan oleh Qabil dan Habil. Dari kedua korban
ini hanya satu yang diterima oleh Tuhan, sedang satu ditolak karena tidak terdapat keikhlasan
dari pelaksananya. Korban yang diberikan adalah hasil panenan dan hewan ternak. Kepada orang
Islam telah dianjurkan supaya berkorban. Tapi dasar ibadah korban Islam bukan dari Adam,
melainkan langsung mengikuti syariat Ibrahim a.s. yang mengorbankan putranya, Ismail karena
ketaatannya kepada Allah. Dan juga sasaran korban bukan darah dan daging hewan sembelihan,
melainkan ketaqwaan seorang hamba.2

Selain itu syariat agama yahudi itu amat berat. Setiap dosa, baikpun kecil maupun besar; dan
setiap kesalahan, baikpun kecil maupun besar, mestilah ditebus dengan Korban Domba pada
Mazbah. Begitupun berlaku berbagai peraturan yang ketat dan berat.

Syariat tentang Korban

Korban dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: korban perdamaian, korban pemujaan, dan
korban lain-lain.

a. Korban Perdamaian

adalah korban yang dilakukan dengan tujuan meminta perdamaian bagi dosa-dosa, dosa
yang tidak disengaja. Korban ini terdiri atas:3

1. Korban penghapusan dosa,yaitu korban yang dipersembahkan pada hari perdamaian besar
untuk menebus dosa para imam dan segenap bangsa Israel. Binatang yang hendak dikorbankan
tergantung kepada kedudukan yang mengorbankan. Upacaranya dilakukan dengan menyapukan
darah binatang yang dikorbankan kepada tanduk-tanduk mezbah dan sisanya dituangkan pada
kaki mezbah. Sisa binatang korban dibakar di luar tempat itu. Ini melambangkan bahwa dosa
telah dijauhkan.

Sebelum binatang korban itu dibunuh, orang yang berkorban harus meletakkan tangannya
di atas kepala binatang tersebut sebagai simbolpenyerahan dosa pada binatang itu. Imam yang
membakar sisa binatang itu, harus membersihkan diri dan pakaiannya sesudah upacara utu,
karena ia telah kena dosa.

2. Korban penebusan dosa. Mirip dengan korban penghapusan dosa, hanya bedanya korban
ini diadakan setelah seseorang pencuri mencuri, dan pencurian dilakukan dengan mengambil

2
Burhanuddin Daya, Agama yahudi ( Yogyakarta : bagus arafah, 1982), hal. 176-178
3
Ibid, hal. 178
6
barang sesama manusia, atau tidak memenuhi nazarnya kepada Yehovah, atau tidak membayar
iurannya kepada imam.

b. Korban Pemujaan

Korban ini terdiri atas:4

1. Korban Bakaran, Waktu mempersembahkan korban ini, orang yang berkorban harus
meletakkan tangannya diatas kepala binatang korban itu sebagai tanda, bahwa ia menyerahkan
diri sama sekali kepada Yehovah dan sebagai gantinya, binatang itu dibakar. Kemudian ia
memotongnya dan mengirimkanndarah binatang itu ke sekeliling mezbah sebagai lambang
penyerahan diri seluruhnya kepada Yehovah. Tiap pagi dan malam, korban-korban semacam itu
diadakan, maka ini juga disebut korban yang tetap.

2. Korban Keselamatan, Caranya dengan mempersembahkan korban bakaran, tapi yang


dibakar hanyalah lemaknya saja. Bagian dada dan bahunya untuk imam, dan bagian-bagian itu
ditunjukkan dihadapan hadirat Yehovah sebagai tanda bahwa itu telah di persembahkan kepada
Tuhan. Sisa daging yang lain dimakan oleh yang berkorban beserta keluarga dan kawan-
kawannya pada suatu perjamuan sebagai lambang persekutuan dengan Yehovah.

3. Korban Sajian, Korban ini terdiri atas tepung yang terbaik dicampur minyak, beberapa roti
yang tidak beragi. Biasanya dipersembahkan pada korban bakaran dan korban sembelihan
sebagai lambang persembahan hasil bumi selaku pemujaan pada Yehovah.

c. Korban Lain-lain

Di samping korban-korbandi atas, masih terdapat korban-korban lain seperti:

1. Korban Perjanjian, yaitu dipersembahkan waktu mengadakam perjanjian di gurun Sinai


yaitu korban bakaran dan korban sukur berupa lembu jantan yang muda.

2. Korban Pelantikan Imam, yaitu korban yang diadakan waktu pelantikan imam dengan cara:
cuping telinga kanan diperciki dengan sedikit darah domba yang dikorbankan, sebagai tanda
bahwa seluruh tubuhnya adalah kepunyaan Yehovah.

3. Korban Cemburuan, yaitu korban yang dipersembahkan oleh orang lelaki yang menuduh
istrinya berkhianat atau berzina. Pada upacara persembahan korban ini, perempuan yang dituduh
itu harus meminum air sumpah dan dengan pengadilan Yehovah akan dapatkan ditentukan
apakah ia bersalah atau tidak.
4
Burhanuddin Daya, Agama yahudi ( Yogyakarta : bagus arafah, 1982), hal. 176-178

7
4. Korban Pembunuhan, yaitu korban yang harus dikerjakan oleh para tua-tua dari sesuatu
tempat yang terdekat pada tempat orang menemukan mayat yang terbunuh, sedang yang
membunuhnya tidak diketahui sama sekali.

Menurut Wringht dan A de Kuiper, corak ibadah korban Yahudi ini berhubungan
dengan keinsyafan dosa, penyesalan dan kesadaran batin yang dikenal mereka, yaitu apabila
mereka telah melepaskan ikatan batin dengan Yehovah sehingga kehilangan hak untuk disebut
bangsa kudus dan kerajaan para iman.

Sesuai dengan bentuk korban yang dikenal Yahudi, maka tujuan korban bagi mereka pun sama
dengan bentuk korban itu yaitu: memuliakan Yehovah, menebusi dosa dan mengadakan
persekutuan dengan Yehovah.

2. Syariat tentang Imamat dan Hari-hari Raya.

Hari-hari raya besar umat Yahudi, yang di ceritakan di dalam kitab Talmud

1. Paskah

Bagi umat Yahudi, paskah merupakan hari raya nyang dipestakan untuk merayakan
pembebasan orang-orang Israel dari perbudakan di Mesir. Permulaan Perayaan adalah sore hari,
hari keempat belas bulan Nissan atau bulan pertama penanggalan keagamaan, Maret-April dan
berlangsung selama 7 hari.

Kisah tentang Exodus, perjalanan keluar dari Mesir itu, dalam perjanjian lama,
diucapakan dalam perjamuan-perjamuan upacara pada sore hari itu disebut Seder Pertama dan
kedua perayaan itu. Hanya roti tanpa ragi -matzoth- yang boleh dimakan selama 7 hari paskah itu
sebagai peringatan peristiwa-peristiwa yang ketika tergesa-gesa meninggalkan Mesir, tidak
mempunyai waktu lagi untuk meragikan roti mereka.

Paskah ini dirayakan juga oleh gereja dengan ma’na lain, yaitu memperingati kebangkitan
Yesus Kristus yang jatuh pada tanggal antara 22 Maret- 25 April tiap tahun.

2. Pentakosta

Dieja juga dengan Pentakosta atau Pentakosta, dalam bahasa Inggris, Pentecost dan
istilah Yunani, Pentecoste atau Hemara, yaitu hari kelima puluh. Hari ini adalah hari-hari pesta
Yahudi yang penting. Menurut penanggalan Yahudi, hari ini jatuh pada tanggal pada 50 hari
sesudah paskah dan menandakan permulaan masa panen di Palestina, suatu masa 49 hari atau 7
minggu. Dalam kitab suci disebut Pesta minggu-minggu , pesta panenan atau pesta hasil panen
pertama. Hari ke 50 adalah pesta hasil panen pertama, pentakosta dalam bahasa Ibrani disebut
shabout, dikenal juga sebagai ualang tahun pemberian Taurat. Segi ini ditegaskan dalam agama
Yahudi modern.

8
Gereja merayakan Pentakosta ini dalam minggu ke 7 sesudah Paskah, sesudah
kebangkitan Yesus, yaitu 50 hari setelah paskah Yahudi, pada waktu mana ia disalibkan, roh
kudus turun di atas pengikut-pengikutnya. Maka pesta ini selalu dirayakan dengan khidmad oleh
gereja sebagai pesta roh kudus.

3. Hari Perdamaian Besar

Hari ini jatuh pada hari yang kesepuluh bulan tujuh. Hari ini adalah hari penghentian
penuh. Semua umat Yahudi harus berpuasa sebagai tanda penyesalan atas dosa mereka. Pada
hari inilah imam besar mengadakan perdamaian karena dosa para imam dan segenap bangsa
Israel.

Pagi-pagi ia harus mandi dan berpakaian linen. Para imam mengambil seekor lembu
muda untuk korban penghapus dosa dan domba jantan sebagai korban bakaran dan bagi rakyat
dua ekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban

4. Hari Raya Pondok Daun

Dinamakan demikian, sesuai dengan pondok-pondok yang diperbuat dari daun-daun.


Hari ini juga dikenal dengan hari raya pengumpulan hasil, dirayakan dari tanggal 15-22 bulan
yang ketujuh. Selam pecan perayaan ini, setiap hari dipersembahkan korban-korban khusus.
Waktu itu panen sudah selesai, hasil buah-buahan sudah dipungut, orang Israel diam di pondok-
pondok dari dahan dan daun tumbuh-tumbuhan. Di sanalah mereka minum makan.

Pesta memperingati perjalanan orang Israel melalui padang gurun dan memperingati
perlindungan Yehovah pada mereka selama 40 tahun itu. Hari raya ini juga diterangkan sebagai
hari setelah Yehovah mengadakan suatu huru hara besar di antara segala bangsa yang ingin
memerangi Yerusalem, di mana orang-orang Yahudi berperang melawan mereka itu.

Kemenangan berada di pihak Yahudi berkat pertolongan Yehovah dan peristiwa inilah
yang diperingati setiap tahun.

Selanjutnya di dalam kitab Ulangan (Deuteronomy) juga memuat tentang syariat agama
Yahudi diantaranya membahas tentang: Kekeluargaan dan perkawinan dan Perceraian, syariat
tentang Hak Milik, syariat tentang kewajiban Raja dan Tentara dan Pejabat, syariat tentang
Peradilan, syariat tentang Pidana, syariat tentang Nilai-nilai di dalam kehidupan Pribadi maupun
kehidupan kelompok.

1. Pernikahan (Nikah)5

Umur yang wajib untuk seseorang dapat melakukan perkawinan ialah 13 tahun bagi laki-
laki dan 12 tahun bagi perempuan. Tetapi diperbolehkan juga bagi seseorang yang telah
mencapai tanda-tanda baliqh seperti bermimpi sebelum umur yang ditetapkan untuk melakukan
5
Ahmad shalaby, perbandingan agama : agama yahudi (jakarta : bumi aksara, 1991 ) hal. 318-319
9
perkawinan. Seseorang yang telah mencapai usia 20 tahun dan dia masih belum mau kawin,
maka ia berhak menerima laknat. Poligami diperbolehkan, walau berapa banyak sekalipun,
dalam syariat Yahudi. Tuidak pernah ada suatu larangan untuk berpoligami termasuk batasanya,
baik didalam Taurat maupun hukum-hukum para Nabi sebelum Islam. Sebaliknya apa yang
disebut di dalam Taurat menunjukkan bahwa para Nabi dan bukan Nabi mempunyai istri banyak.
Sekte Rabbani menetapkan bahwa berpoligami hanya diperbolehkan hanya sampai empat istri
saja tetapi Sekte Pembaca memperbolehkannya sesuka hati.

Gustav Le Bon berkata: sebenarnya dasar berpoligami itu sendiri tersebar luas pada kaum
Bani Israel, dan tidak pernah ada undang-undang sivil ataupun syariat yang menentangnya.

Menurut anggapan orang-orang Yahudi, bahwa selain Yahudi itu semuanya wasani
(penyembah berhala), dan oleh karena itu, maka seorang Yahudi baik laki-laki maupun
perempuan dilarang keras kawin dengan bukan Yahudi.

Di antara hal-hal yang terlarang dalam perkawinan ialah, bahwa syariat Yahudi melarang
seseorang mengawini siapa saja yang pernah menjadi istri bapak saudaranya (dari pihak bapak),
atau yang pernah menjadi istri saudara laki-lakinya jika ia telah melahirkan anak. Syariat Yahudi
tidak menjadikan supersusunan itu sebagai sebab yang mengharamkan perkawinan. Tentang istri
dari saudara yang telah mati maka Taurat telah menetapkan, bahwa jika si mayit itu belum
mendapatkan anak darinya, maka si istri tidak diperbolehkan keluar untuk nikah dengan orang
lain, bahkan saudara si mayit itu hendaklah memperistrinya, sedang anak sulung lelaki yang lahir
dari hasil perkawinannya dinamakan dengan nama saudaranya si mayit itu, agar namanya tidak
hilang dalam kaum Bani Israil. Sekte Rabbani (Ketuhanan) masih tetap mengabdikan undang-
undang ini. Adapun Sekte Pembaca berpendapat bahwa undang-undang ini telah dimansukhkan
(dibatalkan) sejak beberapa masa yang laludan hingga kini. Sebagian dari sekte Pembaca yang
mengharamkan istri dari suami saudara perempuan ; jika suami saudara perempuan kawin lagi,
kemudian ditalaknya atau si suami mati meninggalkannya, maka saudara perempuan itu menjadi
haram bagi saudara-saudranya, sadangkan sebagian yang lain menetapkan hukum bahwa suami
dan istri adalah sama, dan mereka mengharamkannya menurut dasar ini. Tegasnya apa yang
diharamkan bagi istri diharamkan juga bagi suami, jika suaminya berada di tempat istri, maka
haram atas istri saudara istrinya, istri bapak saudaranya, baik dari sebelah bapak atau pun dari
sebelah ibu, serta anak lelakinya.

2. Makanan

Kebanyakan penganut Yahudi mengikuti peraturan dalam memilih makanan yang tertulis di
dalam Taurat yang melarang campuran susu dengan daging. Daging babi juga dilarang dalam
agama Yahudi. Makanan yang disediakan harus menuruti undang-undang tersebut, dan daging
harus disembelih oleh kaum Rabi, dinamakan kosyer.

3. Hukum Sipil atau Kriminal

10
Taurat adalah kumpulan perintah-perintah Tuhan yang telah diwahyukan kepada anak-anak
Israel. Bagian terbesar dari perintah ini terdiri dari hukum-hukum sipil dan kriminal. Dengan
demikian, maka agama Yahudi menjadi satu agama yang paling unggul dalam hukum dan
putusan-putusan hukumnya. Beberapa hukum Yahudi kalau dibandingkan dengan hukum-hukum
peradaban kuno lainnya, kelihatan lebih manusiawi.

Mengenai perhambaan, hukum Yahudi mengaturnya juga deengan jelas:

a. Jikalau kamu membeli seorang hamba Ibrani, hanya enam tahun lamanya boleh ia
mengerjakan pekerjaan engkau, tetapi pada tahun yang ketujuh tak dapat tiada dilepaskan ia
menjadi seorang yang merdeka, yaitu karena Allah.

b. Jikalau ia telah masuk seorang-orangnya, patutlah ia keluar seorang-orangnya, jikalau ia


telah masuk berbini patutlah bininya keluar besertanya.

c. Jikalau tuannya telah member akan dia seorang bini, dan telah diperanakkan oleh
perempuan itu laki-laki atau perempuan baginya, maka perempuan itu serta dengan segala anak-
anak menjadi milik tuannya dan lakinya akan keluar seorang-orangan.

d. Tetapi jikalau dengan nyata hamba itu berkata demikian, aku mengasihi akan tuanku dan
akan anak biniku, tiada aku mau keluar merdeka.

e. Hendaklah tuannya membawa akan dia kehadapan hakim, kemudian dibawa akan dia ke
pintu rumahnya atau ke jenjang pintunya, maka oleh tuannya akan ditindik terus telingannya
dengan penggerak, lalu ia pun akan jadi hambanya seumur hidupnya.

f. Maka jikalau seorang sudah menjuala anaknya perempuan menjadi sahaya, maka tiada ia
akan keur seperti keluar segala hamba laki-laki.

g. Jikalau tiada ia berkenan kepada tuannya, sehingga tuannya tiada bertunangkan dia, maka
patutlah ditebuskannya ia, tiada boleh dijualnya kepada bangsa yang lain, sebab sudah
dicelakannya.

Maka jikalau ditunangkannya dengan anknya laki-laki, maka patutlah ia berlakunya


kepadanya seperti kepada anaknya perempuan.

h. Jikalau ia berbinikan seorang lain, maka tiada boleh dikurangkannya makanannya dan
pakaiannya dan barang yang wajib atas orang kawin.

i. Jikalau kiranya tiada diberikannya ketiga perkara ini, maka bolehlah ia keluar karena
Allah, dengan tiada uang tebusan.

Dalam beberapa hal hukum kemanusiaan Yahudi ini hanya berlaku terhadap orang
Yahudi saja, tidak diperlakukan terhadap orang yang lain yang bukan keturunan Yahudi.

11
4. Hukum Waris

Menurut hukum Yahudi, orang laki-laki atau anak laki-lakilah yang merupakan pewaris
utama. Kalu anak laki-laki ini banyak, maka yang tertua lebih utama, karena dia memperoleh
warisan dua kali lipatbagian saudara-saudaranya yang lain. Hak waris tidak membedakan antara
anak yang dilahirkan secara sah atau dari pernikahan yang sah dengan anak yang dilahirkan dari
hasil zina. Setiap anak diberikan pembagian warisan tanpa melihat kelahirannya dari nikah sah
atau tidak. Bagi anak perempuan yang belum berumur 12 tahun, tidak berhak mendapat
pembagian warisan, kecuali hak untuk dinafkahi dan pendidikan, kalau dia telah mencapai usia
12 tahun, dia tidak mempunyai hak apa-apa lagi.

Kalau yang meninggal dunia tidak mempunyai anak laki-laki, maka hak waris jatuh pada
anak laki-laki dari anak laki-laki itu atau cucu laki-laki, dan jika tidak ada cucu lelaki dari anak
laki-laki, barulah warisan pindah kepada anak perempuan dan seterusnya kepada anak-anak laki-
lakinya demikian seterusnya. Tapi golongan Pembaca berpendapat, bahwa anak perempuan
berhak juga atas warisan walaupun ada anak laki-laki, Cuma bagiannya hanya seperdua dari
bagian laki-laki. Kalau anak perempuan tidak mempunyai keturunan, maka warisan jatuh pada
nenek atau datuknya. Yang paling berhak menjadi berhak menjadi ahli waris menurut asal-
usulnyaadalah bapaknya sendiri dan ia menerima semua warisan, jika tidak ada bapak, warisan
jatuh kepada datuk. Kalau dia tidak mempunyai datuk-nenek, berpindahlah hak waris itu kepada
kerabat-kerabat dari anak cucu yang laki-laki. Jika si mayat tidak mempunyai waris dari
keturunannya sendiri, atau tidak mempunyai lagi asal-usul atau kaum kerabat, maka harta
bendanya dimiliki oleh orang pertama sekali menguasainya yang memegangnya sebagai suatu
amanat selama tiga tahun. Kalau sudah berlalu tiga tahun dan juga tidak dijumpai ahli waris yang
berhak, barulah harta itu menjadi milik sah dari orang yang menguasai itu. Orang Yahudi
menjadi ahli waris dari kerabatnya yang bukan Yahudi, sebaliknya kerabat Yahudi yang bukan
Yahudi, tidak berhak mewarisi orang Yahudi.

3. Syariat lainnya

Syariat berarti hukum agama yang menetapkan peratuhan hidup manusia. Hal ini juga
termasuk hubungan manusia dengan tuhannya. Dalam agama yahudi , syariat yang diajarkan
seperti sembahyang, puasa dan sedekah, ihwal taurat, bersuci dan najis, fikih makanan ( kosher ),
serta harta dan kehormatan non-yahudi itu halal.6

1. Sembahyang

Salah satu syiar atau ritual yahudi yang terbesar dan terkenal luas di kalangan diri mereka
sendiri adalah sembahyang. Ritual ini dilaksanakan secara individual maupun berjamaah. Ibadah
ini bisa dilakukan dimana saja, tapi yang lebih utama ialah dilakukan di - quds yang dijadikan

6
Thariq as-suwaidan, ensiklopedi yahudi ( Jakarta : pustaka imam asy-syafi ’I, 2015 ) hal. 103
12
kiblat mereka yaitu kuil atau baitul maqdis. Ada 3 jenis sembahyang bagi mereka yakni yang
hanya dilakukan oleh orang-orang yang dikenal taat beragama :

a. Sembahyang pagi hari yang disebut dengan syikhrit atau syaharit, yaitu sembahyang di
waktu sahur. Waktu ini dari terbitnya fajar hingga sepertiga awal siang hari

b. Sembahyang pada siang atau tengah hari yang umumnya disebut dengan man hit atau
minhah, yaitu sembahyang siang yang dimulai sejak matahari ada pada posisi tergelincir
hingga saat sebelum terbenam

c. Sembahyang di sore atau petang hari yang disebut dengan aribit yaitu sembahyang yang
waktunya dimulai sejak matahari terbenam hingga gelap pekat.

Sedangkan ritual persembahan korban sebelum sembahyang, seperti mereka yakini, ritual
ini telah ditiadakan sejak masa kaum yahudi tercerai berani. Benda yang dipasang para rabi
yahudi pada kening mereka disebut dengan Tefillin atau phylacteries. Asal kata tefillim sendiri
adalah tefila, yang dalam bahasa ibrani berarti ikatan. Benda ini merupakan perumpamaan bagi
jimat sihir yang terdiri dari dua kotak dan terbuat dari kulit kosher.

Kotak pertama ditaruh di bawah ketiak kanan dan diikat dengan pita di anggota tubuh yang
dekat dengan posisi jantung sementara kota keduanya dipasang di kening. kedua kotak itu
dipakai ketika menunaikan sembahyang terkecuali sembahyang pada hari sabtu dan hari raya.

Cara memakainya berbeda-beda dari satu sekte ke sekte yahudi lain. kotak itu dianggap
seperti jimat yang berisikan naskah naskah taurat. kotak pertama berisikan 10 ayat pertama dari
pasal ke-13 kitab ulangan, sementara kota kedua berisi beberapa ayat dari pasal keenam dan ke-
11 kitab keluaran keduanya ditulis dalam bahasa ibrani atau bahasa suryani kuno dengan tinta
hitam yang bersih atau pekat kotak ini khusus untuk kaum laki-laki yang usianya sudah lebih
dari 30 tahun tetapi beberapa sekte yahudi ada yang mewajibkan nya juga untuk kaum wanita.

A. Pakaian sembahyang

Ketahuilah, tidak ada aturan dan ketentuan di dalam agama yahudi mengenai pakaian
yang dikenakan saat sembahyang. namun kaum pria yahudi biasa mengenakan tutup kepala yang
disebut dengan kippa atau yarmulika, dan memakai selendang yang disebut Talit. sewaktu
melaksanakan sembahyang pagi kecuali saat sembahyang di hari sabtu dan hari raya merdeka
juga bisa mengenakan tefillim yaitu 2 kota kecil yang berisi tulisan naskah naskah suci taurat.

Kaum perempuan yahudi dibolehkan pula mengenakan sebagian atau semua pakaian
sembahyang tersebut. demikianlah aturan pakaian ketika sembahyang menurut kaum yahudi di
luar kelompok ortodok.

13
Pakaian sembahyang syal / selendang sembahyang

Kotak teffilin
topi yahudi / kippa

B. Kitab sembahyang

Kaum yahudi mempunyai


sebuah kitab yang mereka
sebut dengan "kitab
sembahyang" atau siddur. Membaca kitab ini di sinagog dapat menjadi pengganti ritual kurban
yang sejak dahulu
mereka persembahan,
sebelum digantikan
sembahyang. Kitab
ini mencakup semua
doa yang dipanjatkan
pada tiga kali
sembahyang harian
mereka.

14
Banyak perbedaan dalam naskah kitab ini. Sebagian dari nya berisi beberapa tambahan
seperti mazmur atau kidung kidungan dan sebagian lain berisi doa-doa khusus di hari sabtu dan
hari raya keagamaan.

Sedangkan kitab sembahyang yang mereka miliki sekarang ini, kitab tersebut merupakan
susunan imron bin mishna yaitu salah seorang rabi yahudi sekitar tahun 860 masehi. Dalam kitab
ini ditemukan sedikit perbedaan pada susunan doa dan beberapa contohnya antara naskah yahudi
timur (salvador) dengan naskah yahudi barat (ashkinaze).

‘’Gambar di atas merupakan gambar orang-orang yahudi yang meletakkan kertas


yang berisi doa-doa dan harapan yang di letakkan di celah dinding ratapan ( al- burraq ).’’

2. Puasa dan sedekah

a. Pahala puasa

Di kalangan yahudi puasa dianggap sebagai sarana untuk membersihkan jiwa. Apabila
seorang yahudi hendak menghindari azab dari langit, maka ia pun harus segera bertobat dari
berbagai dosa. Taubat dapat dilakukan kapan saja, namun menurut mereka tindakan ini lebih
utama serta lebih diterima allah pada 10 hari yang penuh berkah, di setiap awal tahun. Sebab
pada waktu itulah mereka secara rutin berkumpul dan melantunkan doa-doa. Menurut kaum
yahudi puasa bermanfaat sebagai sarana pertama untuk menyucikan manusia dari segala dosa
dan agar taubat hamba diterima.

15
‘’ mihrab sinagog dalam agama yahudi’’

b. Hari puasa

Hari puasa yahudi dimulai dengan hari raya pengampunan ( yom kippur). Orang yahudi
yang taat beragama terkadang berpuasa pada hari senin dan kamis karena keberkahan nya.
Tujuan puasa ini, bertaubat dan memohon ampunan. Pada kedua hari ini pula, taurat biasa
dibacakan di sinagog.

Menurut mereka puasa boleh dilakukan pada hari apa saja, selain hari sabat atau hari sabtu.
Kalau ia bertepatan dengan hari pengampunan, mereka menangguh kan puasa hingga esok hari
atau hari berikutnya.

c. Puasa mengenang kuil mitos.

Kuil mitos di sini yakni kuil yang dibangun oleh Sulaiman. Kaum yahudi modern
meyakini bahwa kuil ini berada di bawah masjidil aqsa. Maka itu demi menemukannya, mereka
melakukan penggalian. Namun hingga kini kuil tersebut belum ditemukan. Sebenarnya kuil ini
sudah rata dengan tanah kecuali sedikit dari dindingnya. Sekarang sisa kuil itu dikenal dengan
tembok atau dinding ratapan.

16
Kaum yahudi juga melaksanakan puasa pada tiga hari lainnya, tidak lain untuk mengenang
peristiwa penghancuran kuil mitos. Ketiga hari tersebut yaitu :

1. Tanggal 17 juli, demi mengenang peristiwa penghancuran dinding baitul maqdis.


2. Tanggal 3 oktober, demi mengenang ihwal terbunuhnya gedaliyah atau judea, seorang
yang pernah memerintah kota judea yakni setelah penghancuran kuil mitos.
3. Tanggal 10 januari, demi mengenang awal pengepungan baitul maqdis.
Pada hari-hari itu di lantunkan kidung-kidung ratapan dan doa-doa khusus

d. Cara berpuasa yahudi

Kami yahudi konservatif menahan diri atau puasa dari makan dan minum selama 24 jam.
Namun sebagian dari mereka ada yang berpuasa sejak matahari terbit sehingga terbenamnya
pada hari yang sama.

e. Puasa pada hari musibah

Kaum yahudi yang taat selalu melaksanakan puasa pada hari-hari musibah yang dahulu
pernah mereka alami. Pasalnya, mereka terus mengenang peristiwa memilukan dalam sejarah
kaum yahudi, seperti jatuhnya baitul maqdis ataupun hancurnya kuil mitos. Kaum yahudi
meyakini bahwa berpuasa di hari-hari tersebut adalah yang paling cocok untuk berbelasungkawa
dan juga bertaubat. Peristiwa jatuhnya baitul maqdis itu terjadi bertepatan dengan tanggal 9
agustus. Puasa dimulai dari terbenamnya matahari tanggal 8 agustus hingga tenggelamnya esok
harinya.

f. Sedekah

Ketentuan dalam syariat yahudi menetapkan bahwa setiap orang yahudi harus membayar
kan 10% dari pendapatan pribadinya sebagai sedekah wajib.

3. Ihwal taurat, bersuci dan najis

Belajar tuntunan hukum agama yahudi (kera hatura) dianggap sebagai landasan
kesucian dan kesakralan sholat (sembahyang) bagi kaum ini. Maka orang yahudi yang
sembahyang pada malam atau siang hari, pada hari sabtu atau hari raya, pada hari senin maupun
kamis, amat memperhatikan masalah itu. Mereka akan membaca satu bagian dari 5 kitab yang
diturunkan kepada musa, yang mereka klaim atau yakini, diantaranya kitab kejadian, kitab

17
keluaran, kitab imamat, kitab bilangan, serta kitab ulangan. Pembagian taurat menjadi 5 bagian
tersebut tak lain agar seluruhnya rampung dibaca pada setiap akhir tahun.

a. Pembaca khusus taurat

Pada mulanya juz terakhir dibaca selama setahun penuh oleh jemaat sembahyang datang
untuk belajar tuntunan hukum agama. Tapi kemudian, pembacaan taurat umum dilakukan oleh
seorang pembaca khusus, dan ia membaca satu juz penuh dengan nada yang di warisi secara
turun-temurun dari zaman dahulu.

b. Nasihat

Sesudah dibacakan satu juz khusus, yakni tentang tuntunan hukum agama di dalam
sinagog, seorang rabi atau salah satu seorang jemaah sembahyang lantas berdiri untuk
menyampaikan nasehat. Yakni anjuran baik yang lazimnya berkenaan dengan ajaran moral dan
masalah-masalah agama.

c. Mengisolasi yang terkena najis

Bagi tiap jamaah yahudi yang terkena najis harus segera meninggalkan kemah atau
tempat ibadahnya, serta ia tidak boleh ikut menentukan sisa amal ibadahnya sebelum bersuci
dengan cara mandi air bersih, yang diambil dari sungai yang mengalir.

d. Perempuan najis

Bila seorang perempuan melahirkan anak lelaki, maka ia pun najis selama tujuh hari;
namun bila ia melahirkan anak perempuan, maka najisnya hanya selama 2 minggu. Pada hari
haid ya perempuan itu dianggap najis.7

Siapa saja yang menyentuh perempuan itu juga di anggap najis, bahkan apa-apa yang di
gunakan tidur olehnya, merebahkan diri ataupun duduk, pun turut di anggap najis8.

Demikian itulah keadaan perempuan yang ternistakan di dalam kitab taurat. Yahudi
menganggapnya sebagai najis. Begitu pula dengan orang-orang yang berada di sekitar
perempuan tersebut.

e. Bersuci dari junub

Apabila seorang lelaki menggali seorang perempuan, maka ia di anggap terkena najis
dan di haruskah Bersici dari najis itu dengan mandi serta membasuh seluruh tubuhnya dengan

7
Kitab imamat, pasal 12
8
Kitab imamat, pasal 15
18
air. Akan tetapi, yang aneh, taurat tetap menganggap laki-laki dan perempuan yang junub itu
tetap najis hingga sore hari meski keduanya sudah mandi.

Orang yang dianggap najis yaitu :

 Penderita kusta; imam haruslah menyatakan kenajisannya ( kusta di kepala atau di


dagu). Ia najis, sehingga harus di tinggal sendirian ( di pengasingan), berada di luar
perkemahan.9
 Seorang yang belum di khitan; di kemukakan dalam taurat : " adapun segala orang laki-
laki yang berkulup dan yang daging kulupnya tiada di sunatkan, ia itu akan di tumpas
dari antara bangsanya, karena ia telah mengingkari perjanjian ku." 10
Najis tidak bisa di bersihkan melainkan dengan menghilangkan sebab-sebab nya.

4. Fikih makanan atau kosher.

Yaitu sekumpulan aturan yahudi mengenai daftar makanan halal konsumsi serta cara
penyajiannya, juga daftar makanan yang haram dikonsumsi dan tata cara penyembelihan hewan.

A. Tetumbuhan

Semua buah-buahan serta sayur-mayur halal untuk dikonsumsi disebutkan dalam taurat :
"aku telah memberikan untuk kamu segala macam biji-bijian yang ada di seluruh muka bumi
juga segala macam pohon yang memiliki buah berbiji dan semua itu menjadi makanan bagimu"
11

B. Penyembelihan dan pembersihan darah

Menurut yahudi, hewan yang halal dimakan wajib disembelih sebelum dikonsumsi.
Karena menurut mereka darah itu haram, jadi daging sembelihan harus dibersihkan dari darah
dan juga dihubungi garam agar bersih total. Tidak dihalalkan makan daging bokong hewan
disembelih kecuali telah dihilangkan seluruh cairan dan kotorannya.

C. Hewan, unggas dan ikan

 Di halal kan bagi kaum yahudi makan daging hewan yang suci dan daging hewan
mamalia yang memamah biak serta berkuku terbelah dua saja; seperti sapi, kambing,
dan domba.

 Di halal kan juga keledai liar, kambing hutan, rusa, kijang, rusa putih dan banteng.

9
Kitab imamat, pasal 13
10
Kitab kejadian, 17/14
11
Kitab kejadian, 1/29
19
 Dihalal kan pula mengkonsumsi semua jenis ikan. Didalam taurat dikemukakan :
".............segala yang ber sirip dan bersisik yang ada di air, baik di laut maupun di
sungai maka semua itu boleh kamu makan." 12

Aturan yang membebani mereka yaitu :

 Makanan yang di haramkan

Kamu yahudi telah mempersulit diri sendiri sehingga Allah mempersulit mereka, bahkan
menambah berat kesulitan itu. Hal ini karena mereka telah mengharamkan apa apa yang
di halalkan oleh-Nya. Amat sulit membedakan antara makanan yang diharamkan
semenjak awal dengan makanan yang diharamkan karena tambahan dari kaum bani Israil.

 Hewan yang di haramkan dan najis


Haram dan najis bagi mereka unta, kancil, kelinci dan babi

 Di haramkannya lemak dan darah

Kaum yahudi mengharamkan lemak hewan, termasuk yang halal. Dalam taurat di
sebutkan : " seluruh lemak adalah milik tuhan. Suatu ketetapan selamanya bagi
generasimu di seluruh tempat kediamanmu : ' semua lemak dan darah tak boleh kamu
makan'"13. Demikian, lemak hewan terlarang bagi mereka, begitu pula dengan isi perut
dan kakinya.

 Binatang laut yang di haramkan

di haramkan semua binatang yang tidak memiliki sirip dan siaik, baik yang hidup
di lau maupun di sungai, serta semua yang bernyawa dan hidup di air tetapi bukan ikan.

 Unggas yang di haramkan

diantara unggas yang di haramkan adalah burung unta, gagak, elang, alap-alap,
burung nyasar, burung falcon, burung hantu, burung bangau, burung air, burung pelikan,
burung beo , burung hudhud, dan kelelawar. Amat sulit menentukan seluruh jenis unggas
yang ternaktub di dalam kitab taurat. Seorang rabi pembuat Aturan lah yang
menentukannya .

 Serangga, binatang melata dan binatang lain


Semua jenis serangga dan binatang yang melata di tanah serta, cerplai atau
musang tikus dan kadal dengan berbagai macam jenis nya adalah haram bagi mereka.

12
Kitab imamat, 11/9

13
Kitab imamat3/16-17
20
 Telur dan susu yang najis
Semua hasil dari hewan yang najis baik berupa susu, telur dan sebagainya adalah
haram bagi kaum yahudi.

 Hewan yang tidak memamah biak


Semua hewan yang tidak memamah biak atau memiliki kuku tetapi tidak terbelah
dua, semua itu dianggap najis bagi kaum bani israil;" mengenai segala hewan yang ber
kuku berburu kuku belah tetapi bukunya tidak membentuk celah dan tidak menambah
biak mereka itu najis bagimu"
 DI haramkannya bangkai
bangkai di haramkan bagi mereka. Atas dasar itu, mereka tidak boleh memakan
Hewan apa saja yang tidak di sembelih dan tidak dialihkan darahnya.
 Tempat penyembelihan
Hewan yang akan disembelih sebagai korban atau untuk memenuhi nazar tidak
dipersembahkan kecuali di kuil mitos ( haikal Sulaiman) atau rumah ibadah. di sana
terdapat tempat khusus yang disebut madzbah ( ruang sembelih). taurat menyatakan
dalam kitab keluaran pasal 22 bahwa tidak boleh bagi yahudi makan di kotanya sapi atau
kambing yang masih perawan tidak pula hewan nazar yang telah engkau nazar kan akan
tetapi di hadapan tuhan lah mereka boleh memakannya di tempat yang dipilih oleh tuhan
atau lewih ( kahin) yang berada di kotanya dan mereka harus melihat senang di hadapan
tuhan dengan apa yang dipersembahkan tangannya kepada dia.
 Cara memasak yang aneh
Tawuran melarang merebus daging anak kambing dengan susu induknya. Di
dalam taurat disebut: " jangan kamu mengolah atau merebus anak kambing itu dengan air
susu induknya". Hukum haram ini diberlakukan secara umum sehingga diharapkan
pulalah pencampuran antara daging dan susu. Maka keluar putusan agar memisahkan
daging dari semua makanan berbahan susu sampai taraf harus menggunakan bejana
berbeda untuk menyajikan atau menghilangkan suatu jenis makanan.
 Yahudi dan darah
Meskipun haram dikonsumsi darah dianggap sebagai sarana untuk menyucikan
diri dari dosa. Setiap hewan yang disembelih maka imam akan mengambil daerah mereka
dan memasukkannya ke dalam kemah perkumpulan lalui memunculkan tangan ke darah
tadi dan memberikannya 7 kali di hadapan tuhan di depan tirai di ruang al-quds.
 Larangan yang aneh
Bila seekor banteng menanduk seorang lelaki atau perempuan lalu orang itu
meninggal maka kerbau itu harus dira jam dan dagingnya tak boleh dimakan. Setiap
sembelihan orang nasrani, orang islam, dan orang non yahudi lainnya diharamkan bagi
mereka. karena menurut mereka orang-orang itu adalah para penyembah berhala
( paganis).
21
 Urgensi fikih makanan.
Urgensi fikih makanan terletak pada sisi kesehatannya. Penjelasan serta
penafsiran hal itu beragam dalam perjalanan sejarah mereka. Masalah makanan
mempunyai peran penting di dalam menjaga identitas yahudi, selain menimbulkan
kekhawatiran tersendiri pada keseharian mereka. Oleh sebab itulah, kita mendapati
tempat-tempat khusus di pasar-pasar makanan di negara-negara barat yang menjajakan
makanan orang yahudi dengan label kosher.

D. Informasi Umum produk yahudi

 Kosher adalah istilah yang dipakai kaum yahudi untuk menandai barang-barang yang
mereka produksi dan memanfaatkan di seluruh dunia adapun angka 7 29 ialah kode
produk israel yang digunakan sebagai penanda barang-barang atau hasil produksinya.
 Pada produk-produk yahudi terdapat tanda huruk K yang artinya kosher atau halal bagi
kaum yahudi.
 Ada pula simbol U yang menunjukkan perhimpunan kaum yahudi ortodoks.
 Diperkirakan bahwa perhimpunan lembaga yahudi ortodoks yang mengatur pemberian
simbol U berhak mengontrol 85% proses pemberian sertifikat kosher. Pada saat ini,
perhimpunan tersebut mempekerjakan lebih kurang 1200 karyawan dari perwakilan rabbi
arabi yahudi yang tersebar di seluruh Amerika.
 Pihak yang berperan di balik pemberian tanda dan simbol-simbol itu adalah lembaga-
lembaga rabbi yahudi yang dibentuk di amerika serikat dan negara-negara Eropa.
 Beberapa lembaga dan perhimpunan yahudi ini memaksa perusahaan pangan amerika
serikat untuk membayar pajak perlindungan rahasia yang jumlahnya bisa mencapai
miliaran dolar setiap tahun. Sebagai kompensasi nya seluruh produk mereka
mendapatkan sertifikat kosher dan simbol-simbol yang lain dari perhimpunan yahudi
ortodoks itu.
 Kantor pusatnya ( perhimpunan lembaga yahudi ortodoks) terletak di : 7 streets, New
York. Ini adalah lembaga satu-satunya yang berwenang memberikan simbol U itu
sehingga dengannya perusahaan-perusahaan bisa melindungi setiap produk yang
dipasarkan.

22
5. Harta dan kehormatan non-yahudi itu halal.

A. Manusia selain mereka adalah binatang.

Yahudi berpandangan bangsa serta pemeluk agama lain sebagai binatang yang diciptakan
untuk melayani mereka. Menurut keyakinan kaum ini allah menciptakan mereka dalam bentuk
manusia agar memudahkan dalam berinteraksi dan agar dapat di pekerjaan. Rabi manaheim
( Rabi yahudi yang terkenal) berkata : " Wahai kaum yahudi, kalian adalah bangsa manusia,
karena roh kalian itu berasal dari roh Allah. Sedangkan bangsa lainnya bukanlah manusia, karena
roh mereka itu berasal dari roh yang najis".

Dalam talmud yerusalem halaman 9 disebutkan : " bahwa sperma yang menjadi sumber
terciptanya bangsa selain bangsa yahudi adalah sperma kuda." 14

Kedengkian dan penilaian miring tersebut bukan semata mata di tujukan kepada kaum
muslimin, melainkan juga di tujukan atas kaum nasrani dan non-yahudi lainnya.

B. Daerah non-yahudi adalah halal

14
Talmud yerussalem hal 9
23
Sejarah yahudi penuh dengan pembunuhan, pembantaian dan penghancuran desa-desa serta
rumah-rumah. Maka tak heran apabila kita melihat syariat mereka, yang sesat dan telah di
simpang kan membolehkan obatnya untuk membunuh orang dan yahudi bahkan tindakan ini
dianjurkan. Dalam talmud disebutkan:" bunuh lah orang shaleh dari selain bangsa Israel..."
Diharamkan bagi seorang yahudi untuk menyelamatkan seseorang dari bangsa lain dari
kebiasaan atau mengeluarkan nya dari lubang tempat dia terperosok karena dengan begitu berarti
orang ini telah melestarikan kehidupan para penyembah berhala.

 Boleh memerkosa perempuan yang statusnya non-yahudi


Sebagai pelengkap dari rentetan kekejian dan kebarbaran kaum yahudi serta
penghinaan mereka terhadap bangsa lain adalah bahwa menurut mereka tidaklah di
larang seorang yahudi memerkosa perempuan non-yahudi dan merusak kehormatan
dirinya. Itu hanya karena mereka bukan pemeluk yahudi.
Rabi memond berkata : " kaum yahudi boleh memerkosa perempuan-perempuan
yang tak beriman, yaitu selain perempuan dari bangsa yahudi."
 Boleh memerkosa gadis kecil yang sudah berumur 3 tahun
Dalam naskah talmud di sebutkan :" di halalkan memerkosa gadis non-yahudi, yakni
apabila sudah berusia tiga tahun.

Demikian lah kelakuan kaum yahudi. Di samping perbuatan mereka yang terus menyebar
berbagai kehinaan ke berbagai penjuru dunia, dan tuduhan mereka yang sangat keji terhadap para
nabi-nya, bahwa mereka telah berzina dengan anak-anak perempuan dan perempuan-perempuan
lain dari kalangan kaumnya.

C. Bagi yahudi, harta non-yahudi halal

Berdasarkan pengetahuan ihwal pandangan bangsa yahudi terhadap bangsa lain selain
bangsa mereka, maka tidak ada halangan bagi kaum yahudi untuk merampok harta no- yahudi,
juga bertransaksi secara ribawi dengan mereka, atau bahkan menipu serta mengkhianati mereka.

Dalam talmud disebut :" dibolehkan menipu orang yang bodoh ( orang Arab) dan
mengambil hartanya melalui rente yang keji. Akan tetapi, bila kamu menjual atau membeli
sesuatu dari saudara ( sesama) yahudimu, maka janganlah kau tipu dia."

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
24
Agama Yahudi adalah agama yang merupakan kelanjutan dari agama yang diajarkan oleh
Nabi Ibrahim. Yang mana agama Ibrahim ini mempunyai prinsip-prinsip ajaran yang diajarkan
oleh para utusan Tuhan sebelum sebelum dan sesudah dia. Yaitu memerintahkan manusia untuk
menyembah hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbuat kebaikan terhadap sesama manusia,
serta percaya kepada adanya kehidupan akherat, dimana semua perbuatan manusia di dunia akan
mendapatkan balasan-Nya.

Dari sini agama Yahudi mengajarkan berbagai syariat yang harus dilakukan bagi
pengikutnya. Syariatnya seperti yang tertuang di dalam Ten Commandments (Sepuluh Perintah
Tuhan), selain itu masih banyak syariat agama Yahudi,. Pada dasarnya syariat agama Yahudi ini
tertuang di dalam Kitab Imamat dan Kitab Ulangan Agama Yahudi. Selain itu agama Yahudi
mewajibkan seluruh umatnya untuk bersembahyang kepada TuhanNya setiap hari, yang mana
ibadah tersebut dilakukan tiga kali selama sehari yang waktunya pagi, siang dan sore.

Umat yahudi juga melakukan puasa biasanya dilakukan pada waktu mereka berkabung atau
duka cita dan kemalangan. Tujuan puasa bagi mereka adalah untuk menghapus dosa dan
mensucikan diri, disamping untuk menyatakan rasa keprihatinan atau duka cita. Agama Yahudi
juga melakukan korban yang mana korbannya tidak mengajarkan theologies.

Selain itu agama Yahudi juga melakukan khitan, khitan bertujuan untuk membersihkan
kotoran-kotoran yang terdapat dicelah-celah kelaminnya. Kemudian cara ini diambil orang
Yahudi dan dijadikannya sebagai suatu hal yang ada hubungannya dengan korban dan
pengorbanan yang dilakukan untuk mendapat keampunan dari Tuhan. Dan dengan berjalannya
waktu, maka khitan itu menjadi hal yang diwajibkan atas umat Yahudi sebagai tanda setia
kebangsaan. Setiap orang Yahudi wajib menjalani khitan untuk membuktikan bahwa dia orang
Yahudi Tulen.

2. SARAN

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan pembuatan makalah di
masa yang akan datang.
Demikian makalah ini penulis susun,semoga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya. Aamiin…..

KEPUSTAKAAN

As-suwaidan Thariq, ensiklopedi yahudi ( Jakarta : pustaka imam asy-syafi’I, 2015 )

25
Daya Burhanuddin, Agama yahudi ( Yogyakarta : Bagus Arafah, 1982)

Http:/gubukpelajaranae.blogspot.com

Shalaby Ahmad, perbandingan agama : agama yahudi (jakarta : bumi aksara, 1991 )

26

Anda mungkin juga menyukai