Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH AGAMA YAHUDI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah AGAMA YAHUDI
KONSEP KETUHAN AGAMA YAHUDI
DISUSUN OLEH:
1. Arif Prabowo (0402183125)
2. Shylvia Mahfira (0402183100)
3. Yusrina Nasution (04021831

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Kamaluddin, MA

PRODI STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan karunia-
Nya kami pemakalah akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada dosen kami karena saran dan bimbingan dari beliau
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, meskipun masih terdapat banyak
kekurangan dalam makalah ini.
Makalah ini berjudul “Konsep Ketuhanan Agama Yahudi.” yang merupakan salah
satu materi mata kuliah "Agama Yahudi”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
kelompok yang diberikan kepada kami sebagai penulis. Kami sadar bahwa makalah yang
disusun ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca terutama dari Bapak Dosen: Dr. KAMALUDDIN, MA , agar
selanjutnya kami dapat menyusun Makalah yang lebih baik lagi.
Akhir kata, kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih dan mohon maaf atas
ketidak sempurnaan makalah ini. Oleh karena itu, semoga makalah ini sederhana yang
disusun ini dapat bermanfaat bagi pembaca agar kesadaran kita akan pentingnya pendidikan
dapat ditingkatkan terutama di Lingkungan kampus UINSU ini, agar kita semua mampu
berbicara dengan lancar demi kepentingan akademik masing-masing terkhusus bagi rekan-
rekan para Mahasiswa.

Medan, 15 September 2021

Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Agama yahudi, sebagai agama samawi, merupakan salah satu agama yang terbesar di
dunia. Agama ini berpusat di daerah Israel ( Palestina ). Dalam Bahasa Inggris, orang Yahudi
disebut Jews dan pemeluknya disebut Judaism. Agama ini adalah salah satu agama samawi
yang diklaim sebagai agama tertua di dunia dan berasal dari Ibrahim. Banyak penjelasan
mengenai agama Yahudi, salah satunya yang menyatakan bahwa agama Yahudi itu
merupakan suatu keyakinan yang dihubungkan dengan ide ketuhanan serta perwujudan suatu
bangsa yang telah dipilih Tuhan. Ada juga yang menjelaskan bahwa agama Yahudi itu adalah
agama yang dihasilkan oleh proses perkembangan sejarah Bani Israel yang sudah melalui
masa sekian lama, ditumbuhkan dari ide Taurat, Talmud dan watak pembawaan bangsa Israel
itu sendiri. Agama ini berkitab sucikan Taurat. 
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep menurut Agama Yahudi?

C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui tentang Konsep Agama Yahudi.
BAB II
PEMBAHASAN

  Konsep Ketuhanan Menurut Agama Yahudi


Konsep ketuhanan agama Yahudi secara ketat didasarkan pada Unitarian monoteisme.
Doktrin ini mengekspresikan kepercayaan kepada satu Tuhan. Dalam doa secara utuh dalam
hal mendefinisikan Tuhan adalah Shema Yisrael, awalnya muncul di dalam Alkitab Ibrani:
"Dengarkan O Israel, Tuhan adalah Allah kita, Tuhan adalah satu", juga diterjemahkan
sebagai "Dengarkan O Israel, Tuhan kami adalah Allah, Tuhan adalah yang tunggal."1
Allah di sini disusun sebagai zat yang kekal, pencipta alam semesta, dan sumber
moralitas. Allah mempunyai kuasa untuk campur tangan di dunia. Allah dijelaskan dalam
pengertian seperti: "Ada satu Zat, sempurna dalam segala cara, yang merupakan penyebab
utama dari semua keberadaan. Semua tergantung pada keberadaan Allah dan semua berasal
dari Allah."
Namun, pada kenyataannya umat Yahudi termasuk kaum musyabbihah, yaitu kaum
yang menyerupakan Allah dengan makhluk, sebagaimana tersebut dalam Kitab Taurat pada
Kitab Kejadian Fasal I :
Allah berkata : “Kami telah membuat manusia berdasarkan bentuk Kami, seperti serupaan
dari Kami.”
Sehingga apa saja yang bisa terjadi pada manusia, bisa pula dialami oleh Allah.
Bahkan dalam keyakinan orang-orang Yahudi, Alloh bisa menga-lami keletihan dan
kecapaian sehingga perlu beristirahat, sebagaimana ter sebut dalam Taurat pada
Kitab Kejadian Fasal II :
“Allah menyelesaikan pekerjaan yang Dia kerjakan pada hari yang ke-7, kemudian Dia
beristirahat di hari ke-7 dari seluruh pekerjaan yang Dia ker jakan.”
Demikian umat Yahudi meyakini tentang Allah SWT, yaitu dengan keyakinan model
kaum musyabbihah. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka sifatkan.
Bahkan tidak hanya meyakini keserupaan Alloh dengan makhluk, mereka pun mensifati
Allah ta’ala dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi Allah, seperti : kikir, miskin, bisa
diperdaya dan lain-lain. Sebagaimana firman Allah SWT :

‫َم ْغلُولَةٌقَالَتِ ْاليَهُوديَداللَّ ِه َو‬


Orang-orang Yahudi berkata :“Tangan Allah terbelenggu (yakni kikir)“

(Qs. Al-Maidah : 64)

1
Romdlon, Agama agama Dunia, ( Yogyakarta : IAIN SUKA Press : 1988 ), hal. 296
Dalam tafsir dari ‘Ikrimah, Qotadah, As-Sudi, Mujahid, Adh-Dhohhak, Ibnu ‘Abbas
dan lain-lainnya mengatakan :
“Mereka tidak memaksudkan dengan perkataan mereka itu bahwa tangan Alloh terikat, tetapi
mereka hendak mengatakan : “Kikir, menahan apa yang ada di sisi-Nya. Maha tinggi Allah
dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang besar.”
Maka Allah pun membantah ucapan mereka dalam firmannya QS. Al-Maidah : 64
“Tangan mereka itu sebenarnya yang terbelenggu, dan mereka dilaknat atas apa yang mereka
telah katakan. Bahkan kedua tangan-Nya terbentang, Dia menafkahkan sebagaimana yang
Dia kehendaki.”
(Qs.Al-Maidah:64) Dalam ayat yang lain Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mereka berkata:
“sesungguhnya Allah itu faqir (miskin) dan kami inilah yang kaya.
 (Qs. Ali ‘Imron : 181)
Berkata Ibnu Jarir Ath-Thobari: “Ayat ini dan ayat setelahnya turun berkenaan dengan
Sebagian orang Yahudi yang ada pada zaman Nabi.”
Yaitu mereka mengatakan demikian karena Allah SWT dalam banyak ayat memerintakan
manusia untuk berinfaq. Lalu muncullah anggapan jelek orang-orang Yahudi yang terkenal
kikir, bahwa Allah itu miskin sehingga butuh kepada harta manusia. Ini adalah alasan yang
paling jelek untuk menolak berinfaq, dan lebih jauh lagi adalah alasan untuk menolak masuk
ke dalam agama Islam.2
Begitulah orang-orang Yahudi yang tidak hanya menyamakan Alloh dengan makhluk,
tetapi juga mensifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak, bahkan menghina Allah SWT.
Namun pada saat yang sama, mereka mengaku sebagai kekasih Alloh!
“Orang-orang Yahudi dan Nashrani berkata : “Kami adalah anak-anak Alloh dam kekasih-
kekasih-Nya.” 
(Qs. Al-Maidah : 18)
Bahkan mereka menyakini bahwa mereka tercipta dari unsur-unsur Allah sedangkan
manusia selain bangsa Yahudi mereka yakini berasal dari tanah setan atau tanah najis. Oleh
karena itu mereka menganggap dirinya sebagai bangsa pilihan yang layak memimpin dunia,
sedangkan bangsa-bangsa lainnya mereka yakini sebagai bangsa-bangsa budak yang harus
mengabdi kepada mereka. Bertolak dari pemikiran yang buruk ini lahirlah doktrin Zionisme
dengan protokolatnya guna mewujudkan mimpi orang-orang Yahudi.
Mereka berkata : “Tidak akan pernah bisa masuk syurga kecuali orang-orang yang beragama
Yahudi atas Nashrani.”
(Qs. Al-Baqoroh : 111)
Dalam ayat yang lain Alloh menyatakan :

2
Ibid, hal. 18
“Katakan : “Bila khusus hanya untuk kalian saja negeri Akhirat yang ada di sisi Alloh, bukan
untuk manusia yang lain, maka inginkanlah kematian bila kalian memang orang-orang yang
benar!” Mereka sekali-kali tidak akan pernah menginginkan kematian itu selama-lamanya
karena kesalahan-kesalahan yang telah mereka perbuat, dan Alloh Maha Mengetahui
terhadap orang-orang yang berbuatan zhalim”
(Qs. Al-Baqarah : 94 – 95)
Namun dalam perkembangannya, agama Yahudi juga meyakini bahwa Alloh
memiliki anak, yaitu Uzair (Ezra). Uzair adalah seorang sholih yang hafal kitab Taurat,
kemudian Alloh mematikannya selama 100 tahun. Ketika dihidupkan kembali setelah
kematiannya itu, kitab Taurat telah musnah karena serbuan dari Bukhtunshir. Maka Uzair
membawa bukti akan keberadaan dirinya dengan memaparkan hafalan Tauratnya. Ketika
itulah orang-orang Yahudi mengkultuskannya dengan anggapan, kalau Nabi Musa  datang
kepada mereka membawa Taurat dalam bentuk kitab maka ia diyakini sebagai Rosul utusan
Alloh, sedangkan Uzair datang membawa Taurat dengan tanpa kitab, yaitu hanya dengan
hafalannya, maka Uzair lebih, lalu mereka meyakini Uzair lebih tinggi kedudukannya
daripada Musa  sebagai anak Alloh, dan mereka pun menyembahnya. Ada pun Uzair berlepas
diri dari perbuatan syirik kaum Yahudi (Bani Isroil). [’Abdulloh A. Darwanto]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Agama Yahudi merupakan agama yang dikenal sebagai salah satu agama monoteisme mutlak
(tauhid). Ajaran tauhid meletakkan dasar kepercayaan Tuhan Esa pada tempat pertama. Jika
diruntut dari sejarahnya,  agama ini merupakan kelanjutan dari agama tauhid yang telah
dirintis oleh Ibrahim/Abraham.
      Terdapat tiga istilah yang sering digunakan dalam menamakan umat Yahudi, yaitu:
Yahudi, Ibrani, dan Israel. Istilah Yahudi berasal dari bahasa Arab hãda yang ditasrif: hada-
yahudu-haudan yang memiliki persamaan arti dengan taba-yatubu-tauban-taubata, artinya
bertaubat atau orang yang bertaubat. Kata Yahudi juga dikaitkan dengan nama putera nabi
Ya’qub yang berjumlah 12, yakni putra keempat yang bernama Yahuda.
      Sementara istilah Ibrani berasal dari kata abara yang berarti menyeberang. Penamaan ini
dilatarbelakangi kedatangan mereka dengan menyeberangi sungai Eufrat di bawah pimpinan
nabi Ibrahim.
      Untuk sebutan Israel, digunakan karena dinisbahkan kepada nabi Ya’qub yang
mempunyai nama lain Israel. Oleh karena itu mereka dikenal sebagai Bani Israel, yang berarti
anak keturunan Israel.
      Dari ketiga istilah di atas,Yahudi atau Yudaisme menjadi yang paling populer di dalam
literatur-literatur Barat. Meskipun demikian, orang Yahudi lebih senang jika dipanggil
dengan sebutan Israel.
      Konsep ketuhanan agama Yahudi secara ketat didasarkan pada Unitarian monoteisme.
Doktrin ini mengekspresikan kepercayaan kepada satu Tuhan. Dalam doa secara utuh dalam
hal mendefinisikan Tuhan adalah Shema Yisrael, awalnya muncul di dalam Alkitab Ibrani:
"Dengarkan O Israel, Tuhan adalah Allah kita, Tuhan adalah satu", juga diterjemahkan
sebagai "Dengarkan O Israel, Tuhan kami adalah Allah, Tuhan adalah yang tunggal."
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar-dasar_iman_Yahudi
         http://murtadinkafirun.forumotion.net/t10381-konsep-ketuhanan-agama-  nashrani-
kristen
http://nadzibillah.blogspot.co.id/2014/08/sejarah-lahirnya-tiga-agama-besar_27.html
http://catatananakdakwah.blogspot.com/2018/07/makalah-konsep-tuhan-dan-manusia.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai