Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH SEJARAH AGAMA


Di susun untuk memenuhi Tugas Perkuliahan
Dosen Pengampu: Wely Dozan M. Pd

Oleh :
Ishlahuddin Ihsan (220601
Deva Rosalia (220601107)
M. Kalamshah (220601091)

PROGRAM STUDI ILMU AL QURAN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
selalu melimpahkan Rahmat-Nya, Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul AGAMA YAHUDI ini dengan tepat waktu. Shalawat dan
salam selalu kita curahkan kepada junjungan alam Muhammad saw yang telah
membawa kita dari kegelapan hingga pada saat ini, yang telah membawa kita dari
zaman kejahilan hingga zaman saat ini, kita mengenali ilmu SEJARAH AGAMA,
sehingga kami dapat memahami dan menguraikan makalah kami ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah kami ini, untuk memenuhi kewajiban
kami sebagai mahasiswa yaitu memenuhi tugas pada mata kuliah SEJARAH
AGAMA. Selain dari itu, makalah ini kami susun juga untuk menambah wawasan
kita dalam mengetahui dan memahami tentang SEJARAH AGAMA. Kami ucapkan
terima kasih kepada bapak dosen kita, Bapak Wely Dozan M. Pd yang telah
mengampu kita dalam mata kuliah ini. Dengan tugas ini kami dapat menambah
wawasan tentang SEJARAH AGAMA.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
kami sangat membutuhkan saran dan kritikan dari bapak dosen dan teman-teman atas
makalah yang telah kami susun ini demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 26 April 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................3

ABSTRAK...................................................................................................................4

BAB I............................................................................................................................5

PENDAHULUAN........................................................................................................5

Latar Belakang..............................................................................................................5

Rumusan Masalah.........................................................................................................5

Tujuan...........................................................................................................................5

BAB II..........................................................................................................................6

PEMBAHASAN...........................................................................................................6

Sejarah Awal Agama Yahudi.......................................................................................6

Aliran-Aliran Dalam Agama Yahudi...........................................................................8

Kitab Suci Agama Yahudi............................................................................................10

Acara Keagamaan Yahudi............................................................................................11

BAB III.........................................................................................................................13

PENUTUP....................................................................................................................13

Simpulan.......................................................................................................................13

Saran.............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................14

3
ABSTRAK

Agama merupakan ekspresi yang lahir dari pergelutan manusia memahami


dirinya dan alam semesta, serta upaya menemukan jati dirinya di tengah-tengah
keanekaragaman kehidupan di dunia ini. Nabi-nabi merupakan wakil dari umatnya.
Mereka merepresentasikan watak sejati manusia yang penuh dengan “kebingungan”
dan keingintahuan serta berupaya dengan sungguh-sungguh menemukan jalan
keselamatan bukan hanya bagi diri sendiri tetapi bagi segenap alam. Dalam bahasa
agama, tujuan ini disebut dengan “Kebenaran” dan disimbolkan oleh Tuhan sendiri.
Tuhan merupakan nama bagi segala “Maha”, Yang Teragung dan Termulia, tidak ada
siapa pun yang dapat menandingi-Nya, Penguasa atas alam semesta dan manusia,
serta satu-satunya Penyelamat dan Pemelihara segenap kehidupan. Tuhan inilah yang
kemudian menjadi tujuan terakhir dari pemeluk agama, dan agama menjadi sebuah
identitas dan jati diri bagi pemeluknya. Dalam hal ini “Tuhan” dan “agama” berasal
dari manusia itu sendiri; orang yang percaya pada Tuhan atau menganut suatu agama,
mesti terlebih dahulu percaya pada manusia.

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusai yang hidup pada zaman ini dapat merasakan bagaimana bumi telah
menjadi sebuah perkampungan sempit yang dimana mudah sekali dijangkau ke segala
penjuru, dan interaksi antar umat manusia yang berasal dari latar budaya dan agama
yang sangat beragam semakin mudah. Manusia yang berbeda pandangan serta
berbeda kepentingan dapat saling berhubungan dan berkomunikasi dengan lancar di
belahan dunia mana pun mereka berada. Berbagai ideologi serta konsep-konsep
kehidupan berkembang dengan cepat dari satu kelompok manusia kepada yang
lainnya.

Hal ini pada satu sisi juga membawa dampak positif bagi mereka yang
berhasrat untuk menciptakan kehidupan harmonis antar umat manusia di dunia ini.
Keragaman atau pluralitas semakin tampak sebagai sebuah kenyataan kehidupan yang
tidak perlu dipungkiri. Manusia memiliki latar belakang pengalaman sejarah dan
budaya berbeda, dan ini telah melahirkan cara pandang terhadap berbagai masalah
dengan metode berbeda-beda pula. Keragaman pada akhirnya bukan lagi sesuatu yang
harus ditakuti, akan tetapi semakin terlihat sebagai sebuah kekayaan visi manusia
untuk membentuk dinamika kehidupan yang lebih indah dan dapat saling mengisi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa maksud dari Agama Yahudi?
2. Bagaimana sejarah Agama Yahudi?
3. Apa saja aliran-aliran dalam Agama Yahudi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari Agama Yahudi?
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Agama Yahudi?
3. Untuk mengetahui apa saja aliran-aliran dalam Agama Yahudi?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Awal Agama Yahudi


Agama Yahudi dikenal di dunia barat dengan sebutan yudaisme. Sedangkan di
dunia islam disebut dengan yahudiyah. Bangsa Yahudi dikenal dengan panggilan
ibrani,israil, dan Yahudi. Perkataan Yahudi diambil dari bahasa arab hada yang
artinya bertaubat atau orang yang bertaubat sedangkan istilah ibrani berasal dari kata
abara yang artinya menyebrang. Dinamakan ibrani karena mereka datang dengan
menyebrangi sungai euffrat dibawah pimpinan Nabi Ibrahim As. dan sebutan israil
dinisbahkan kepada nenek moyang mereka adalah yaqub yang bernama israil,
sehingga mereka dikenal dengan bani israil.1
Nama Yahudi berasal dari keturunan Nabi Ya’kub bin Ishak bin Ibrahim as.
dari perkawinannya dengan Liah. Dari perkawinan tersebut Nabi Yakub memiliki
empat orang anak yang salah satunya bernama Yahuza (dari nama inilah diambil kata
yahudi). Sebelumnya Nabi Ibrahim as berhijrah dari kota Aur disebelah selatan
Mesopotamia, menuju ke Khurran di syiria. Disinilah ayah nabi ibrahim meninggal
dunia. Kemudian Nabi Ibrahim as berpindah lagi menuju bumi Khan’an sekitar tahun
2000 SM.2
Diantara keturunan beliau adalah Nabi Ya’kub yang diberi gelar Israel,
sehingga anak cucunya dipanggil dengan Banu Israil. Salah satu keturunan nabi
Yakub adalah nabi yusuf yang pernah menjabat sebagai menteri pertanian. Mesir,
sehingga anak cucu nabi yakub (bani israil) berdiam di Mesir hingga masa nabi Musa
as dialah yang mengajak bani israil keluar dari mesir untuk menyelamatkan diri dari
penindasaan firaun menuju negeri palestina. Ketika Nabi Musa as. wafat, mereka
belum bisa memasuki pintu wilayah Palestina. Pada masa Nabi Daud, mereka bisa
memasuki tanah Palestina dari Sinai, dan menguasai Yerussalem kira-kira pada tahun
2000 SM. Namun mereka juga belum bisa menguasai seluruh wilayah Palestina.
Pada masa pemerintahan Nabi Sulaiman putra Daud, kerajaan mereka terbagi
menjadi kerajaan kecil-kecil. Dan kerajaan purba inilah yang sekarang dijadikan
alasan historis untuk mengkalim sahnya negara Yahudi di Palestina sekarang. Padahal
1
STUDI SEJARAH AGAMA, Syafiin Mansur.AL FATH VOL.03.NO 01 (Januari-JUNI) 2009 HALAMAN 21
2
AGAMA YAHUDI DALAM PERGULATAN MODERNITAS, Syafieh, M.Fi.I. Jurnal At-Tafkir Vol. VII No. 2 (Desember) 2014
halaman 3-4

6
kerajaan Yahudi dalam sejarah Nabi Daud dan Nabi Sulaiman tidak lebih dari sebuah
kota dan desa-desa disekelilingnya. Hanya karena kebiasaan saja, bangsa Yahudi
memanggil pemimpinnya dengan sebutan Raja. Di antara kerajaan tersebut yang
terkenal adalah kerajaan Samaria dan kerajaan Yahuda. Raja Sargaus dari Yunani
pernah menyerbu negeri Samaria pada tahun 576 SM. Sedangkan Raja
Nebuchadnessar II dari Babilonia menyerbu kerajaan Israel yang ibu kotanya
Yerusalem, kemudian menghancurkan Kuil Sulaiman. Orang-orang Yahudi ditawan
dan digiring ke Babilonia.
Kemudian disinilah para tokoh Yahudi membesarkan hati kaumnya dengan
konsep Janji Tuhan dan Bumi Nenek Moyang Sejak itu, dalam perjalananya mereka
selalu berusaha untuk kembali ke Palestina dengan berbagai cara dan upaya. Namun
mereka selalu menemui kegagalan, meskipun telah mencoba berkalikali. Bahkan
akibatnya justru membuat mereka bertambah ketat dibawah pengawasan penguasa.
Tidak jarang kekejaman penguasa menjadi penderitaan rutin yang mereka alami, dan
mengakibatkan kegiatan-kegiatan eksodus dan diaspora orang-orang Yahudi makin
meluas keseluruh penjuru bumi untuk menyelamatkan diri. Dari tanah Babilonialah
para pemuka Yahudi menemukan ide dan konsep Bumi Yang Dijanjikan dan konsep
Bangsa Pilihan Tuhan, dengan harapan ide semacam itu akan bisa melestarikan
persatuan dan kemurnian Ras Yahudi, dan untuk mengembalikan kepercayaan diri
bangsa Yahudi. Kemudian, pada tahun 160 M Palestina dan wilayah Syam lainnya
dikuasai oleh kerajaan Romawi. Rajanya, yaitu raja Herod Agung (40-4 SM)
membangun istana dan juga membangun Kuil Sulaiman kembali, disamping
memberikan kebebasan kepada penduduk Yahudi.
Namun pada tahun 77 M raja Titus bertindak keras terhadap orang Yahudi,
karena mereka mengadakan pemberontakan dan kekacauan di Negeri itu, sehingga
kota Yerusalem hancur. Kemudian raja mengeluarkan peraturan yang melarang orang
Yahudi berdiam di Yerusalem atau berziarah ke kuil Sulaiman. Sampai beberapa abad
kemudian bangsa Romawi itu tetap bercokol hingga ditaklukan oleh kaum Muslimin.
Kemudian penduduk asli setempat masuk agama Islam. Mereka adalah bangsa Arab
yang merupakan mayoritas penduduk bumi Palestina, sampai awal abad ke 20 ini.

B. Aliran-Aliran Dalam Agama Yahudi

7
Adapun aliran aliran dalam agama Yahudi dalam perkembangan aliran Yahudi
pencerahan yaitu3;
1. Aliran Yahudi Pencerahan
Aliran Yahudi pencerahan diperkenalkan oleh Moes Mendelssohn
pada akhir abad ke 18 adapan yang melatarbelakangi berdirinya Yahudi
pencerahn yaitu ketika gerakan Hasid mengubah kehidupan orang Yahudi
di Timur Eropa serta mulainya modernitas mengambil manfaat dari
perkembangan budaya modern eropa salah satu manfaat yang isa diambil
Yahudi dari budaya modern eropa yaitu orang Yahudi menjadi leluasa
dalam berbicara, berprilaku serta terbuka dari semulanya terutup.
Munculnya agama kristen di eropa abad pertengahan. Mengakibatkan
permusuhaan terhadap orang-orang Yahudi meningkat sebagai kelompok
agama indenpenden yang tidak percaya terhadap kristus dan menolak
untuk masuk kristen. Meskipun penurunan kekeristenan pada abad ke 18
pencerahan, permusuhan terhadap orang-orang Yahudi terus berlanjut,
meskipun sebagai kelompok etnis dan status nasional yang rendah. Sistem
apartheid didirikan di negara-negara katolik roma dan gerakan agama
politik dan agama anti-semit berlangsung dibawah slogan “anti-semitisme”
orang-orang Yahudi eropa dihadapkan pada pembantaian, terutama
holocaust. Ini menjelaskan hubungan konsep “anti semitisme” yang
mencari pembentukan pogrom. Situs web ADL, salah satu organisasi yang
menentang “anti semitisme” menggambarkannya sebagai seorang anti
semit.
2. Aliran Yahudi Reformasi
Aliran Yahudi Reformasi adalah orang Yahudi mewujudkan kembali
ajaran Yahudi secara estetis dan membangun sinagong-sinagong seperti
gereja. Terwujudnya hal ini merupakan salah satu dari dampak asimilasi
Yahudi terhadap eropa yang didorong oleh para rabi seperti Samuel
Holdem antara tahun 806-1860. Yudaisme reformasi tidak berfokus pada
pegunungan wahyu, tetapi dipadu oleh akal dan kecerdasaan manusia,
perubahan keyakinan, dukungan untuk aspek etika dalam ritual. Yahudi
sekte besar manusia menganjurkan kepercayaan pada wahyu terus menerus
di Sinai. Dari sudut pandang orang Yahudi yang murah hati, kelompok ini
3
ALIRAN-ALIRAN DALAM AGAMA Yahudi, ANDIKA, Jurnal Studi Agama Agama VOL. 2 No. 1 (Maret) 2022 HALAMAN 55-58

8
tidak fokus pada ritual dan intropeksi percaya bahwa hukum Yahudi tidak
mengikat dan bahwa setiap orang Yahudi dapat mandiri, dengan pengaruh
eksternal dan kemajuan sangat terbuka terhadap nilai-nilai. Yudaisme
reformasi dimulai di jerman, pada abda ke 19 dan prinsip-prinsip awalnya
diusulkan oleh Rabi Braham Geiger dan rekan-rekannya. Namun
demikian, dalam perkembangan Yahudi Pencerahan dan Yahudi
Reformasi mendapat perlawanan baru dari kalangan orang Yahudi yang
berpegang teguh terhadap ajaran Yahudi lama atau juga disebut sebagai
Yahudi Ortodoks.
3. Aliran Yahudi Ortodoks
Aliran Yahudi Ortodoks merupakan orang Yahudi yang sangat
berpegang teguh terhadap ajaran lama . serta menolak terhadap asimilasi
Yahudi dengan kristen di eropa. Aliran Yahudi Ortodoks berasumsi bahwa
baik hukum tertulis maupun lisan adalah wahyu ilahi kepada Musa, dan
bahwa semua hukum yang terkandung didalamnya mengikat dan
ditetapkan. Gereja Yahudi ortodoks umumnya menganggap komentar
Schulan Ark, yaitu sebuah buku ringkasan hukum syariah yang disimpan
oleh orang-orang Yahudi Sephardim, sebagai buku denfinitif yudaisme.
Aliran Yahudi ortodoks ini mewakili pilar dari ketiga belas dari iman Rabi
Musa bin Maimun sebagai definisi iman Yahudi . sebab, dalam ajaran
aliran dokrin bahwa setiap yang baru dan tidak berasal dari taurat adalah
dilarang.
Aliran ini pada awalnya dikemukakan oleh salah seorang Rabi yang
bernama Moes Sofer pada tahun 1762-1839. Yudaisme Ortodoks
umumnya dibagi menjadi yudaisme ortodoks dan yudaisme haredi. Sekte
Haredi kurang terbuka terhadap kemajuan zaman dan kurang perduli
dengan isu-isu non Yahudi, cabang-cabang Yahudi haredi adalah sekte
hasidi yang berakar pada kabalah dan sangat bergantung pada seorang rabi
dan sekte Haredi Sefardi yang tumbuh dikalangan Yahudi Sefardi di israil.
Yudaisme ortodoks adalah bidang yudaisme yang sangat radikal . para
pengikutnya dikenal sangat ketat dalam mematuhi seluruh hukum taurat.
4. Aliran Yahudi konservatif
Aliran Yahudi konservatif merupakan orang Yahudi yang mengambil
jalan tengah. Jalan tengah yang dimaksudkan tersebut adalah bahwa aliran

9
in tetap menjalankan ajaran lama orang Yahudi tanpa melarang sesuatu
yang tidak berasal dari taurat atau yang dianggap sebagai sesuatu yang
baru. Yudaisme konservatif adalah aliran modern Yudaisme Ashkenazi
yang berasal dari pertengahan abad ke 19. Yudaisme konservatif bermula
ketida di jerman pada tahun 1850-an sebagai reaksi terhadap posisi
keagamaan yang lebih dermawan dari “Yahudi reformasi”. Istilah
“konservatif” berarti bahwa orang Yahudi harus berusaha untuk
melestarikan tradisi Yahudi daripada merformasi atau meninggalkannya
yang berarti pendukung gerakan politik konservatif.
Karena potensi kebingungan ini, beberapa rabi konservatif telah
menyarankan untuk mengganti nama gerakan tersebut. Yahudi konservatif
sehubungan dengan tingkat wahyu taurat menolak posisi interprestasi yang
sah dari wahyu lisan dan langsung taurat. Namun, yudaisme konservatif
belum mengungkapkan hukum dan menolak pandangan reformasi yang
diilhami oleh Tuhan. Meskipun aliran ini memberikan sebuah alternatif
dalam perlawanan yudaisme ortodoks terhadap yudaisme pencerahan dan
yudaisme reformasi. Namun, aliran ini juga mendapat perlawanan dari
yudaimse ortodoks. Yudaisme Konservatif ditengah perkembangannya
yang pesat ini muncul didalamnya sebuah gerakan baru orang Yahudi yang
dinamakan Yahudi rekonstruksionis
C. Kitab Suci Agama Yahudi
Kitab suci agama Yahudi terdiri dari semua kitab yang terdapat dalam
perjanjian lama dari Al-Kitab Kristiani. Dalam Kanon Ibrani, kitab-kitab itu disusun
dalam 3 bagian sebagai berikut:
1. Taurat “hukum” terdiri dari pada Pentateuch “5 kitab” dinisbahkan kepada
Musa as yakni terdiri dari kitab kejadian,keluaran,imamat, bilangan dan
ulangan.
2. Nebi’in “para nabi” terdiri dari : a) nebi’in permulaan misalnya (Joshua,
para hakim, Samuel, dan kitab-kitab raja), b) Nebi’in terakhir terdiri dari
Isaiah, Jeremiah, Ezekiel, dan “12” seperti (Hosea, Joel, Amos, Abedih,
Jonah, Micah, Nahum, Habbakuk, dan Zephaniah).
3. Kethubin “tulisan suci” terdiri dari : a) Mazmur, Amzal, dan Ayyub.
b)lima magilot seperti nyanyian sulaiman, Ruth, Ratapan, Pengkhutbahan
dan Esther. C) Daniel, Ezranehemiah dan Tawarikh. Taurat itu dianggap

10
oleh kaum Yahudi ortodoks maupun keristen sebagai kitab nabi musa as
yang diwahyukan kepadanya dari Tuhan.
D. Upacara keagamaan Yahudi
1. Upacara atau hari raya paskah
Paskah dalam bahasa ibrani artinya melewatkan yakni kisah nabi musa
membunuh anak banga mesir. Menurut kalender Yahudi perayaan ini selalu
dimulai pada tanggal 14 nissan yang bertepatan atau berselisisj 1-2 hari sebeleum
atu sesudah bulan purnama dan berlangsung selama satu minggu. Ciri utama
perayaan ini adalah makan bersama keluarga di rumah masing-masing yang
dilakukan pada malam hari. Upacara ini mula-mula dilakukan oleh nabi musa as
untuk mensyukuri karena keluar dari negeri mesir dengan selamat, dalam upacara
ini dilakukan penyembelihan kambing dan dagingnya dimakan dengan ragi yang
pahit sebagai tamsil dari kehidupan yang pahit di negeri mesir. Upacara paskah ini
sampai sekarang masih tetap menjadi upacara keagamaan bagi orang-orang
Yahudi.
2. Upacara atau hari raya pantekosta
Merupakan hari kelima puluh sesudah berlalu hari paskah yaitu upacara
iringan untuk mensyukuri nikmat Tuhan dengan menghidangkan roti hasil panen
tahun ini. Selain itu diadakan korban-korban sukarela sebagai tanda syukur
kepada Tuhan, upacara ini dilakukan setelah yerussalem jatuh, dan orang-orang
Yahudi menjadikan pantektosa sebagai upacara turunnya kitab suci taurat.
3. Upacara atau hari raya sabath
Sabat adalah hari raya umat Yahudi yang dimaknai sebagai hari kebebasaan
dari pekerjaan, sabat mengingatkan manusia akan kemampuannya untuk
beristirahat. Dimulai dari tenggelamnya matahari di hari sabtu. Kaum Yahudi
membersihkan rumah mereka sebagai persiapan untuk menyambut hari sabat.
Selain itu, mereka juga menyiapkan makanan yang lebih baik dibanding biasanya
selama masa ini, setiap orang dilarang untuk melakukan 39 jenis kegiatan karena
menyalakan api dan memasak masakan mereka satu hari sebelumnya. Selain
sabath yang berlangsung setiap hari sabtu tersebut, ada juga yang disebut dengan
Tuhan sabat yang berlangsung selama tujuh tahun sekali. Pada tahun ini, segala
tanaman yang ada di ladang dapat dinikmati oleh setiap orang segala hasil panen
juga dilarang untuk diperjual belikan. Selain itu juga, segala hutang-hutang yang
dimiliki oleh seseorang dianggap sudah lunas.

11
4. Hari raya roti tak beragi
Festival roti tak beragi merupakan bagian perayaan musim semi Yahudi yang
berlangsung antara tanggal 15 hingga 21 nisan. Selama masa ini, orang Yahudi
memakan roti tanpa ragi untuk mengingatkan mereka bagaimana mereka tidak
memiliki waktu untuk mengembangkan roti mereka dalam persiapan
meninggalkan mesir.
5. Hari duka nasional
Hari duka nasional adalah hari pengenangan atas penderitaan bangsa Yahudi
yang dilaksanakan pada tanggal 9 ab. acara ini dilakukan disemua sinagoge,
dibacakan kitab ratapan yaremia dan semua orang berpuasa di masa ini. Dalam
hari raya ini, umat Yahudi memperingati kehancuran bait allah yang pertama (586
SM) dan kedua (70 M). Pembantian pemberontakan Yahudi oelh Roma (135).
Pengusiran orang Yahudi dari Spanyol 1492 dan hal-hal buruk lainnya yang
terjadi pada umat Yahudi. Pada hari ini umat Yahudi berpuasa menjelang matahari
terbenam dan berlangsung selama 24 jam. Kondisi berduka dan berupasa tersebut
ditekankan pada saat ibadah petang dan doa amidah sebelum pembacaan kitab
ratapan.4

4
KHOTIMAH M.AG, “ Perbandingan agama” halaman 107-112

12
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Dari uraian di atas penulis bisa menyatakan beberapa hal, diantaranya; Yahudi
merupakan kombinasi dari Agama, Budaya, Bangsa dan Ras. Yahudi juga sebagai
fakta sejarah menunjukkan suatu kisah sejarah yang memiliki karakter spiritual,
intelektual dan mampu mempertahankan identitasnya (survive). Secara sosiologis
Yahudi termasuk agama dikarenakan memiliki unsur-unsur agama yaitu kepercayaan
keagamaan, pengalaman keagamaan, ritual keagamaan dan komunitas keagamaan.
Yahudi sebagai fakta sosial keagamaan juga telah berperan dan beriteraksi dengan
masyarakat non-Yahudi baik dalam komunikasi konflik maupun integrasi. Hal ini
penting sebagai bahan pelajaran dalam memelihara perdamaian di masyarakat
termasuk di Indonesia yang memiliki keanekaragaman agama dan budaya. Apabila
ancaman konflik antar penganut agama dapat diatasi, maka memelihara integrasi di
kalangan antar etnik perlu terus dijaga.
B. Saran
Adapun saran yang sekiranya bisa kami sampaikan melalui makalah ini, yaitu
agar pembaca bisa dengan memahami serta mempelajari isi dari makalah yang
berjudul “Agama Yahudi” yang sekiranya dapat menambah wawasan, dan pembaca
dapat mengidentifikasi berbagai macam SEJARAH AGAMA beserta pengertiannya.

13
DAFTAR PUSTAKA
STUDI SEJARAH AGAMA, Syafiin Mansur.AL FATH VOL.03.NO 01 (Januari-JUNI)
2009
AGAMA YAHUDI DALAM PERGULATAN MODERNITAS, Syafieh, M.Fi.I. Jurnal At-
Tafkir Vol. VII No. 2 (Desember) 2014
ALIRAN-ALIRAN DALAM AGAMA Yahudi, ANDIKA, Jurnal Studi Agama Agama VOL.
2 No. 1 (Maret) 2022
KHOTIMAH M.AG, “ Perbandingan agama”

14

Anda mungkin juga menyukai