ISRAILIYYAT
DISUSUN OLEH :
Alfa Rezki 212310127
Indah Pujiarti 212310004
1A
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya, sehingga kami
diberi kesempatan yang luar biasa ini untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah yang
berjudul “’Israiliyyat” ini dapat saya selesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak, kami terima dengan
senang hati. Namun, di balik ketidak sempurnaannya tersebut masih tersimpan sebuah
harapan, semoga makalah ini ada manfaatnya bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... 1
C. TUJUAN ........................................................................................................................... 1
BAB II .............................................................................................................................. 2
A. PENGERTIAN ISRAILIYYAT ............................................................................................... 2
B. AYAT-AYAT MENGENAI ISRAILIYYAT .............................................................................. 3
C. PENDAPAT ULAMA TENTANG ISRAILIYYAT ..................................................................... 4
D. KLASIFIKASI ISRAILIYYAT................................................................................................. 5
E. MANFAAT MENGETAHUI ISRAILIYYAT ........................................................................... 6
BAB III............................................................................................................................. 8
A. KESIMPULAN ................................................................................................................... 8
B. SARAN ............................................................................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam adalah agama yang melengkapi agama-agama sebelumnya. Islam dibawa
dengan penutup nabi, yaitu nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an sebagai kitab suci Islam
adalah satu-satunya kitab surgawi yang telah dijanjikan Allah integritas dan keaslian
kebenarannya sampai akhir zaman.
Israiliyat adalah kisah para ulama yang masuk Islam (Yahudi dan Nasrani). Apa yang
ada dalam agama mereka, yang berasal dari Taurat dan Injil, terutama tentang sejarah
orang dan para nabi sebelumnya dan mereka cukup banyak pengetahuan.
Sementara itu, Al-Qur'an mencakup banyak hal yang terkandung dalam Taurat dan
Injil, terutama yang berkaitan dengan kisah para nabi dan pesan orang-orang dahulu. Akan
tetapi, di dalam Al-Qur'an, kisah tersebut hanya disajikan secara singkat dengan menekankan
aspek nasihat dan pelajaran, bukan detail seperti tanggal peristiwa, nama negara, dan nama
pribadi. Taurat dan Injil merincinya dengan menjelaskan detail dan bagian-bagiannya.
Ketika orang-orang dalam kitab tersebut masuk Islam, mereka juga membawa ilmu agama
mereka dalam bentuk cerita dan dongeng keagamaan. Dan ketika mereka membaca kisah
dalam Al-Qur'an, mereka terkadang menunjukkan detail kisah yang dapat ditemukan di
buku-buku mereka.
Oleh karena itu, dalam makalah ini, kami akan memaparkan sedikit pengetahuan tentang
israiliyat yang dapat dengan mudah mengoreksi pemahaman kita tentang Al-Qur'an.
Publikasi ini menjelaskan makna israiliyat dan dalilnya. Para ulama juga berbeda pendapat
tentang israiliyat. Oleh karena itu, sangat penting bagi kami untuk menggambarkan
perbedaan pendapat yang datang dari ulama.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ISRAILIYYAT
Dalam bahasa Isra`iliyyat, asal muasal kata Isra`il adalah nama lain dari nabi Ya`kub
ibn Ishaq ibn Ibrahim as. Mengenai terminologi, ulama memberikan definisi yang berbeda
Asy Syekh Muhammad ibn Shalih Al Utsaimin berpendapat bahwa berita anak itu dikutip
oleh mayoritas Nasrani dan yahudi. Sedangkan menurut Muhammad Husain Adz Dzahabi
adalah sebuah peristiwa atau kisah yang diceritakan oleh orang Israel. Dan kepercayaan di
Israel adalah nabi Ya'kub bin Ishaq, dan itu juga bisa berarti orang-orang Yahudi, karena
orang Yahudi dikatakan sebagai anak-anak Israel.
Mengenai pengucapan Israilliyat yang merujuk pada Israel, yaitu Ya'kub bin Ishaq,
tidak hanya mengacu pada orang Yahudi saja, karena Tafsir para ulama tidak membatasi
pemahaman yang hanya mencakup mereka lebih dari luas. apa sejarah atau peristiwa yang
dikutip dalam umat, sebelum Nabi Muhammad saw datang. berasal dari kitab-kitabnya. Dan
ada beberapa ahli tafsir yang menafsirkan dengan cerita atau fakta yang dibuat oleh musuh
Islam untuk menghancurkan Islam.
Setelah kematian Rasulullah melihat tidak ada satu berhak atas sebagai penyampai
(mubayyin) Wahyu Allah. Oleh karena itu, para sahabat melakukan ijtihad sendiri dan
menanyai ahli kitab dengan sangat hati-hati ketika mereka menghadapi masalah seperti kisah
para nabi atau umat awalnya. Karena sering ada persamaan antara Al-Qur'an, Taurat dan Injil,
meskipun Al-Qur'an biasanya sangat ringkas.
2
3
3. Yahudi disebabkan oleh fakta bahwa para perawi pada umumnya berasal dari
mereka yang telah masuk Islam.
4. Menurut AsySyarbasi, Israiliyyat adalah sebuah cerita dan berita yang berhasil masuk
Islam oleh orang-orang Yahudi. Cerita dan kebohongan mereka kemudian diserap
oleh umat Islam. Selain orang Yahudi, mereka juga menerimanya dari orang lain.
5. Menurut Muhammad Khalifah, Israiliyyat adalah sesuatu yang datang dari kedua
golongan (Yahudi dan Nasrani) karena apa yang dikutip dalam kitab Tafsir tidak
selalu dalam bentuk Israiliyyat, yang merupakan milik bersama kelompok, tetapi
terkadang berupa budaya khusus yang dimiliki oleh orang Kristen (dari Perjanjian
Lama), seperti dalam garis keturunan Maria, tempat kelahiran Yesus. dll, meskipun
jumlah Israiliyyat yang berasal dari kalangan Yahudi adalah lebih banyak dari
Nashrani.
6. Menurut Abu Syuhbah, Israiliyyat adalah ilmu yang berasal dari Yahudi dan Nasrani
dalam Injil, Penjelasan Injil, kisah para nabi dan lain-lain.
Para ulama sebelumnya sepakat bahwa Israiliyyat mengandung unsur-unsur eksternal
yang masuk Islam, tetapi mereka berbeda dalam sifat materinya. Pada Israiliyyat umumnya
berisi cerita dan dongeng non-Muslim yang masuk Islam. Bahkan jika ada materi diselain
sejumlah kecil israiliyyat yang sesuai dengan Islam, itu tidak perlu untuk referensi. Dengan
kata lain, ulama sepakat bahwa sumber asal usul Israiliyyat adalah Yahudi dan Nasrani, yang
terpenting adalah Yahudi karena tercermin dari asal kata Israiliyyat itu sendiri.
Meskipun Israel sangat dipengaruhi oleh Yahudi, Kristen juga berpartisipasi dalam
konstelasi penafsiran versi Israel ini. Hanya saja dalam kasus ini, Yahudi lebih populer dan
dominan. Karena orang Yahudi lebih mengidentifikasikan diri dengan karena banyak dari
mereka yang akhirnya masuk Islam. Selain itu, orang Yahudi berinteraksi paling lama
dengan Muslim.
Artinya: “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang
Kami turunkan kepadamu, Maka Tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab
sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu
janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu.” (QS. Yunus: 94)
4
2. Masalah Israiliyat hanya semata-mata untuk didengar, bukan untuk dikutip atau
diceritakan, karena ada firman Allah yang menegaskan:
“Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik,
kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan Katakanlah: "Kami telah beriman
kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan
Kami dan Tuhanmu adalah satu; dan Kami hanya kepada-Nya berserah diri" (QS. al-
Ankabut: 46).
“Dari Abi Hurairah RA berkata; "Orang-orang ahlu kitab membaca Taurat dengan bahasa
Ibrani dan menjelaskannya kepada orang-orang Islam dengan bahasa Arab. Melihat hal itu
Rasulullah Saw bersabda: Janganlah kalian mempercayai ahlu kitab dan jangan pula
mendustakannya. Tetapi ucapkanlah; "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang
telah diturunkan kepada kami”.
3) Ibn Al-Arabi
Ibn Al-Arabi merasa perlu untuk membedakan antara Israiliyyat yang berurusan
dengan ahli Kitab dan mereka yang tidak berurusan dengan mereka. Tipe yang
pertama bisa diterima karena dipandang sebagai pengakuan seseorang yang tentu
saja lebih mengenal dirinya sendiri. Tipe kedua dapat diterima dengan syarat
pembawa risalah (narator) dan materi diperiksa terlebih dahulu.
4) Muhammad Syaltut
Israiliyyat, menurutnya, hanya menghalangi umat Islam untuk menemukan referensi
Al-Qur'an . Akhirnya, ia membuang semangatnya dengan mempelajari intan dan
mutiara yang terdapat dalam Al Qur'an itu sendiri.
5) Abu Zahrah dan Abdul Aziz Jawisy
Menurutnya, semua israiliyyat harus disampingkan karena tidak berguna untuk
memahami Al-Qur'an. Abdul Aziz Jawasy mengungkapkan pendapat serupa, yang
berpendapat bahwa Israel pada dasarnya menyesatkan pikiran dan menjauhkan
Muslim dari makna Al-Qur'an.
Pada hakekatnya ulama menerima Israiliyah sepanjang tidak bertentangan dengan
Al-Qur'an dan Hadits, selama kisah Israiliyah bertentangan dengan Al-Qur'an dan
Hadits, yaitu tanpa menolak atau membenarkan Tawaqquf atau diam.
D. KLASIFIKASI ISRAILIYYAT
a) Shahih
Kisah Israiliyat dapat diterima jika sesuai dengan penjelasan Rasulullah SAW.
Rasa ingin tahu shahih bagi yang membacanya. Beberapa sahabat bertanya
kepada orang-orang di dalam kitab, mereka menjawab sesuai dengan apa yang
tertulis dalam kitab mereka. Sebagian ulama kitab sepakat dengan penjelasan Nabi
Muhammad, seperti kisah dalam Surah Alkahfi, yang menceritakan perjalanan
Nabi Musa dengan seorang hamba Allah, menurut gambaran orang-orang di buku,
namanya Khidir. Deskripsi ini sesuai dengan hadits shahih yang diriwayatkan
oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya.
b) Dha’if
6
c) Contoh Isra`iliyyat yang lemah, seperti Atsar, diriwayatkan oleh Abu Muhammad
bin `Abdurrahman dari Abi Hatim alRaziy, yang kemudian dikutip oleh Ibn Katsir
dalam Tafsirnya ketika menjelaskan surat Qaf (50): 1. Kemudian katanya:
Faktanya, Atsar adalah supranatural Atsar yang tidak shahih, dan menganggapnya
sebagai cerita Takhayul Bani Israel‛.
a. Pesan bahwa adalah diketahui bahwa adalah benar, bahwa sebenarnya diambil
dengan benar dari Nabi SAW. Ini seperti dalam penjelasan nama sahabat Musa As
ini adalah Khidr. Kategori ini dianggap benar dan dapat diterima. yaitu apa sesuai
dengan dengan syariah kita, sebagai apa telah mengatakan dari Imam Bukhari dan
Muslim dengan editorial dari Imam Bukhari dia berkata: "telah mengatakan
kepada kami Yahya bin Bukhari dia berkata: dari Lais, dari Khalid, dari Said bin
Abu Hilal, dari Zaid bin Aslam, dari Ata 'bin Yasir, dari Abu Sa'id AlKhudri.
b. Pesan tersebut diketahui bohong, karena berbeda dengan dengan alasan Syariah
kami, dan Kategori ini tidak dapat diterima, yaitu, bertentangan dengan Syariah
kita, informasi yang kita ketahui sebelum dalam Kitab Safarul Khuruj dari harun
as. Adalah nabi yang membuat anak sapi untuk putra Israel, kemudian pada ia
mengundang mereka untuk mengorbankannya. Demikian pula sejarah kita
memiliki dari kitab Safarut Takwim, bahwa Tuhan menyelesaikan semua
pekerjaan-Nya dalam hari ketujuh, kemudian beristirahat dalam hari ketujuh
Dikisahkan serupa oleh Ibn Jarir dalam tafsir.
c. Kabar bahwa dimatikan, kasus ini bukan sebagai kategori pertama dan kedua.
Kategori ini dibungkam, artinya tidak bisa dipercaya dan bisa dikatakan. Yang
dibungkam oleh syariat kita,berarti bukan ada diperkuat atau menolaknya, seperti
yang dilakukan oleh Ibnu Kasir. mengatakan dari su'udi dikomentarnya ketika
menjelaskan ayat tentang sapi betina.
Mengambil pelajaran dan pesan dari keadaan orang sebelumnya. Jika merekalah
yang akan mati, umat ini juga harus diberitahu dan diminta untuk mengetahui apa
yang menyebabkan umat ini sebelum dia menghilang. Jika mereka adalah orang-
orang sukses, maka orang-orang tersebut juga harus mengambil pelajaran dengan
melangkah di jalan menuju kesuksesan.
7
Dengan kita mengetahui Israiliyyat, kita tahu apa yang harus dilakukan sebagai
berikut:
a. Tolak semua Isra'iliyyat yang bertentangan dengan Qur'an dan sahnya Sunnah,
atau melanggar prinsip Islam yang disepakati.
b. Tradisi Isra`iliyyat menurut Al-Qur'an diterima, tapi kita bisa mencukupi dengan
yang ada dalam Al-Qur'an.
c. Jika Isra`iliyyat tidak bertentangan dengan Al Qur'an atau tidak bertentangan,
kemudian hingga ia harus berhati-hati untuk tidak menyangkalnya dengan
kemungkinan keaslian tradisinya dan tidak membenarkannya dengan prihatin
bahwa narasi berisi kebohongan.
d. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa aslinya diriwayatkan oleh orang-orang dalam
kitab, itu adalah sesuatu yang diperbolehkan dalam hal hal-hal yang tidak dapat
dicerna oleh intelek dan kemudian dihukum karena kepalsuannya, serta yang
secara logis lebih mungkin. cenderung berbohong dan kemudian mereka tidak
diterima.
Perilaku ini tidak mungkin tidak ada sebabnya. Tentunya Israiliyyat ini memiliki
dampak negatif, diantaranya sebagai berikut:
1. Rusaknya iman umat Islam, sebagaimana diriwayatkan oleh Muqtil atau Ibnu Jarir
dalam kisah Nabi Daud a.s. dengan istri komandan (Uriah) dan kisah Nabi
Muhammad dengan Zainab binti Jahsyi, yang mendiskreditkan kepribadian sempurna
Nabi dan menggambarkan Nabi sebagai pemburu nafsu seksual.
2. Ciptakan kesan bahwa Islam adalah agama takhayul, sesat, dan tipu daya. Hal ini
ditunjukkan dalam tradisi al qurthubi dengan menafsirkan firman Allah,
"Para malaikat yang memegang singgasana dan orang-orang yang mengelilingi
mereka bersama-sama mengagungkan puji-pujian Tuhan mereka ..." {QS. al Mu'min
(40): 7} mengatakan: "Kaki malaikat yang menyandang singgasana berada di bagian
paling bawah bumi, sementara kepalanya diangkat ke" singgasana. "
3. Tradisi hampir menghancurkan kepercayaan diri beberapa ulama salaf, baik di
kalangan sahabat maupun di kalangan Tabi'in seperti Abu Hurairah, Abdullah bin
Salam dan Wahab binMunabbih
4. Untuk menarik perhatian umat Islam untuk mempelajari masalah pengetahuan Islam.
Dengan bubarnya umat Islam dalam obsesi untuk menikmati sejarah Israel, mereka
tidak lagi antusias dengan isu-isu makro, seperti kepedulian terhadap nama dan anjing
Ashabul Kahfi, jenis kayu tongkat Nabi Musa, dan lainnya. Jika bermanfaat, Al-
Qur'an pasti akan menjelaskannya. Dan yang paling menonjol, pengaruh Israel
terhadap penafsiran Al-Qur'an mengarah pada sikap apriori para ulama Tafsir
terhadap kitab Tafsir, karena mereka khawatir bahwa semua kitab berasal dari
sumber yang serupa.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa pengaruh Israiliyat terhadap ilmu
Tafsir adalah memahami Al-Qur'an. Oleh karena itu, tafsir Al-Qur'an memegang peranan
yang sangat penting, namun ilmu ini menjadi sesuatu yang tidak berharga lagi bila dicemari
dengan hal-hal yang merusak keabsahan dan kebenarannya, dan akan merugikan orang awam
yang tidak mengetahuinya.
Israiliyat adalah cerita atau informasi tentang Al-Qur'an atau Hadits yang berasal dari
orang Yahudi, yang berasal dari orang Yahudi atau Kristen dan lain-lain. Faktanya, Israel
sangat sering muncul dalam Al Qur'an. Namun, itu tidak memeriksa Israel secara rinci seperti
yang dilakukan dalam Taurat dan Alkitab. Dan itulah mengapa sebagian ulama percaya
bahwa kita semua diperbolehkan untuk mempelajarinya dan yang lainnya tidak.
Israel juga dapat menghancurkan aturan Islam dan orang-orang percaya karena berita
(cerita) Israel mengirimkan cerita yang menyesatkan dan yang lebih buruk, mereka
menghindari Allah. Padahal kita sebagai umat Islam tidak bisa belajar bahwa ini berkaitan
dengan menyekutukan Tuhan.
B. SARAN
Sebetulnya Nabi tidak melarang kita mempelajari Israiliyyat. Namun, yang dimaksud
di sini hanyalah pengetahuan umum, jika kita hanya tahu dan ingin memperluas pengetahuan
kita. Dan rincian lebih lanjut diperbolehkan jika untuk tujuan penelitian atau untuk
pengetahuan umum. Namun, jika Anda mempelajarinya untuk menambah referensi dan Anda
ingin mempelajarinya demi keamanan, sebaiknya jangan lakukan itu. Karena ini akan
menghancurkan keyakinan Anda terhadap Islam dan umatnya.
8
DAFTAR PUSTAKA