Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HUBUNGAN ISRAILIYAT DAN KISAH-KISAH DALAM AL-


QUR’AN
Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah
Al-Dakhil fi Al- Tafsir

Dosen Pengampu:
R. A. Mulia Nur Aminah, Lc., M. Ag.

Disusun oleh:

Sinta (53020190039)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami Hanturkan kepada Allah swt. Yang telah memberi
rahmat dan Karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
kewarganegaraan yang dibimbing oleh dosen kita
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan
dan bertujuan agar dapat bermanfaat untuk masyarakat dan para mahasiswa
lainnya. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Dalam penyusunan
makalah ini, tentu masih banyak terdapat kekurangan .
Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran agar kami dapat
memperbaikinya pada tugas yang akan datang. Dan kami juga mohon maaf jika
terjadi kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik
sengaja maupun tidak. Kami selaku tim penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bangka Belitung, 12 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ................................................................ 1
B.Rumusan Masalah ............................................................ 1
C.Tujuan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Israiliyat ......................................................... 3
B.Pengertian Qiahash Al-Qur'an ........................................... 4
C.Macam-macam Kisah dalam Al-Qur’an .............................. 5
D.Hubungan Israilyat dan kisah-kisah dalam Al-Qur'an ......... 8
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan .................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah agama penyempurna dari agama-agama sebelumnya.
Islam dibawa oleh penutup para nabi yaitu nabi Muhammad SAW. Al-
Qur'an sebagai kitab suci agama islam merupakan satu-satunya kitab
samawi yang Allah janjikan keutuhan dan keotentikan kebenarannya
hingga akhir zaman.
Dalam Al-Qur‟an banyak kita temukan mengenai kisah-kisah para
Nabi-nabi, Rasul-rasul dan umat-umat terdahulu, maka yang di maksud
dalam kisah-kisah itu, adalah pengajara-pengajaran dan petunjuk-petunjuk
yang bermanfaat bagi para penyuruh kebenaran dan bagi orang-oramg
yang diseru kepada kebenaran.
Kadang kala Al-Qur‟an dicampurkan dengan pemahaman yang
salah dengan paparan yang berbelit-belit dan menyimpang dari maksud
yang sesungguhnya. terkadang ada juga yang dengan sengaja
menambahkan kisah-kisah aneh yang di senangi oleh orang-orang awam,
yang dari kalangan para Ahli Tafsir dikelompokan dengan tafsir israiliyyat.
Keberadaan riwayat-riwayat israilliyyat dalam kitab tafsir
dikhawatirkan dapat menimbulkan khurafat dan merusak aqidah
islamiyyah. Di samping itu kisah-kisah israiliyyat membuka celah bagi
musuh Islam untuk mengatakan bahwa ajaran Islam adalah agama ciptaan
Muhammad yang dipadukan dari ajaran Yahudi dan Nasrani. Dan Al-
Qur’an adalah kitab karangan Muhammad disebabkan isinya banyak
berbicara tentang kaum dan nabi terdahulu yang juga terdapat dalam kitab
Taurat dan Injil.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Pengertian Israilyat?
2. Bagaimana Pengertian Qiahash Al-Qur'an?

1
3. Bagaimana macam-macam kisah dalam Al-Qur’an?
4. Bagaimana Hubungan Israilyat dan kisah-kisah dalam Al-Qur'an?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Israiliyat.
2. Untuk mengerti pengertian Qiahash Al-Qur'an.
3. Untuk mengetahui macam-macam kisah dalam Al-Qur’an.
4. Untuk mengetahui hubungan Israiliyat dan kisah-kisah dalam Al-
Qur'an

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Israilyat
Ditinjau secara etimologi, israiliyat adalah bentuk jamak, israiliyat
bentuk kata yang dinisbahkan pada kata Israil yang berasal dari bahasa
Ibrani, isra berarti hamba dan Il berarti Tuhan, jadi israil adalah hamba
Tuhan.1
Israilliat dinisbahkan kepada Israil yaitu berasal dari keturunan
Ya’qub. Selanjutnya dikenal dengan sebutan Yahudi. Sejarah
menceritakan bahwa Ya’qub memiliki 12 anak salah satunya bernama
Yahuda yang akhirnya keturunan Yahuda disebut dengan yahudi.2
Dalam Al-Qur‟an Alah banyak menyebut tentang mereka dengan
nama “Bani Israel”, untuk mengingatkan mereka kepada ayah mereka
yaitu Nabi Ya‟qub as, sehingga mereka meneladaninya, berakhlak dengan
akhlaknya dan juga melupakan kebiasaan mereka yang berupa
pengingkaran terhadap nikmat yang Allah berikan kepada mereka dan
leluhurnya, membuang sifat-sifat buruk, seperti mengingkari kebenaran,
berkhianat, dan melakukan perbuatan yang hina.3
Secara terminologis, Israiliyat pada mulanya merujuk pada
sumber-sumber dari Yahudi, namun pada akhirnya, para ulama tafsir dan
hadis menggunakan istilah tersebut dalam pengertian yang lebih luas lagi.
Oleh karena itu ada ulama yang mendefinisikan israiliyyat yaitu sesuatu
yang menunjukkan pada setiap hal yang berhubungan dengan tafsir

1
Nursyamsu, " MASUKAN ISRAILIYAT DALAM TAFSIR AL-QUR'AN (Dari Tokoh
Sampai Pengaruhnya Terhadap Penafsiran)", Jurnal Al-Irfani STAI Darul Kamal NW Kembang
Kerang, vol. 3 No. 1(2015), 4.
2
Hasiah, " MENGUPAS ISRAILIYAT DALAM TAFSIR AL-QUR'AN", FITRAH, Vol. 8
No.1(2014), 90.
3
Rahmi Adni Afifuddin, Skripsi: " ISRAILIYYAT DALAM PENAFSIRAN KISAH NABI
AYYUB (STUDY TAFSIR AT-THABARI)"( Lampung: UIN RADEN INTAN, 2021), hal. 12.

3
maupun hadis berupa cerita atau dongeng-dongeng kuno yang dinisbatkan
pada asal riwayatnya dari sumber Yahudi, Nasrani, atau lainnya.
Dikatakan pula bahwa israiliyyat termasuk dongeng yang sengaja
diselundupkan oleh musuh-musuh Islam ke dalam tafsir dan hadis yang
sama sekali tidak ada dasarnya dalam sumber lama.4
Menurut Adz-Dzahabi bahwa hukum menukilkan dari kalangan
Bani Israel dan Nasrani tidak dibenarkan dan serta tidak pula didustakan
dengan catatan bukan sebagai (itiqad) melainkan untuk mengetahui dan
pelajaran semata.5

B. Pengertian Qishash
Secara etimologis Kisah (‫ )قصة‬atau Kisah-kisah (‫ )قصص‬berasal
dari kata ‫ القص‬yang berarti mengikuti jejak, seperti dalam kalimat ‫أثره‬
‫ قصصت‬.ra a ir urir ei aaas a titrknya.6
Secara terminologis, Qashashul Qur’an adalah pemberitaan
AlQur’an tentang nabi-nabi terdahulu, umat yang telah lalu, pribadi atau
tokoh pada masa lalu, dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada masa
yang lalu termasuk yang terjadi pada masa Nabi. 7 Sedangkan menurut
Manna’ Khalil Al-Qattan, mendefinisikan Qashashul Quran sebagai
pemberitaan Alquran tentang hal ihwalumat-umat dahulu dan para nabi,
sertaperistiwa-peristiwa yang terjadi secara empiris.
Dan sesungguhnya Alquran banyak memuat peristiwa-peristiwa
masa lalu, sejarah umat-umat terdahulu, negara,perkampungan dan
mengisahkan setiap kaum dengan cara shuratan nathiqah (artinya seolah-

4
Sobhan, " Kisah Israiliyat Dalam Tasir", Al-Muqaranah, vol. 7 No. 1(2014), 58.
5
Rosihon Anwar, Melacak Unsur-unsur Israiliyat Dalam Tafsir Thabari Dan Tafair Ibnu
Katsir, ( Bandung: Pustaka Setia, 1999), 48.
6
Yunahar Ilyas, KULIAH ULUMUL QUR'AN ( Yogyakarta: ITQAN Publishing, 2013),
hal. 227.
7
ibid., hlm. 228.

4
olah pembaca kisah tersebut menjadi pelaku sendiri yang menyaksikan
peristiwa itu.8
Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kisah-kisah
yang dimuat dalam al-Quran semuanya cerita yang benar-benar terjadi,
tidak ada cerita fiksi, khayal apalagi dongeng. Jadi, kisah al-Quran
bukanlah kisah yang tidak sesuai dengan fakta sejarah, sebagaimana yang
telah dituduhkan oleh kaum orientalis.9
Dalam surat Yusuf dlijelaskan "ma kana haditsan yuftara wa lakin
tashdiqalladzi baina yadaihi wa tafshila kulla syai' wa hudan wa
rahmatan liqaumin yuqinun. Bahwa Al-Qur'an bukanlah cerita yang
elibuat-buat, akan tetapi membenarkan kitab-kitab yang tetdahulu dan
menjelaskan sesuatu dan sebagai petunjuk dan tahmat bagi kaum yang
betiman.10

C. Macam-macam Kisah Dalam Al-quran


Ada tiga macam kisah dalam Al-Qur’an:
1. Kisah para Nabi dan Rasul.
Tidak semua Nabi dan Rasul yang pernah diutus oleh Allah
SWT diceritakan dalam Al-Qur'an. Yang diceritakan hanya 25 orang,
mulai dari Nabi Adam AS sampai kepada Nabi Muhammad SAW.
Ada yang diceritakan panjang lebar, ada yang sedang dan ada yang
selintas saja. Fragmen kehidupan para Nabi dan Rasul yang dikisahkan
juga beragam, sesuai dengan pesan yang sedang disampaikan. Kisah
Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Yusuf, Musa dan Harun, Daud dan
Sulaiman serta 'Isa 'alaihimus salam termasuk yang panjang lebar
dikisahkan. Bahkan kisah Nabi Yuduf termasuk yang cukup lengkap

8
Beti Yanuri Posha, " QASHASHUL QUR'AN, ( Ayat-ayat yang Menunjuk Peristiwa
Nabi dan Sejarah)", Jurnal Alwatzikhoebillah, vol. 4 No. 1(2018), 4.
9
Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005),
hal. 224.
10
Q.s Yusuf: 111

5
diceritakan, mulai dari masa kecil sampai jadi penguasa di Mesir dan
dapat berkumpul kembali dengan bapak dan saudara-saudaranya.
Sementara kisah Nabi Hud, Shaleh, Luth, Ismail, Ishaq, Ya'qub,
Zakariya dan Yahya 'alaihimus salam diceritakan lebih sedikit
dibanding dengan Nabi Yusuf, Musa dan Harun. Bahkan Nabi Idris,
Ilyas dan Ilyasa' 'alaihimus salâm dikisahkan selintas saja. Sedangkan
tentang Nabi Muhammad SAW disebutkan beberapa fragmen dari
kehidupan dan peristiwa yang terjadi pada zaman beliau seperti
peristiwa yang dialami waktu Nabi kecil, permulaan dakwah, hijrah,
dan beberapa perang yang dialami dan beberapa fragmen kehidupan
keluarga beliau.
2. Kisah umat, tokoh atau pribadi (bukan Nabi) dan peristiwaperistiwa
masa laluPribadi atau tokoh pertama yang diceritakan dari kalangan
bukan Nabi adalah dua orang putera Nabi Adam sendiri yaitu Hanil
dan Qabil tatkala Qâbil dengki dengan saudaranya sendiri kemudian
membunuhnya. Inilah pembunuhan pertama yang terjadi dalam sejarah
umat manusia. Al-Qur'an berkisah tentang Qarunn yang hidup di
zaman Nabi Musa AS. Qarun berasal dari kaum Nabi Musa, tetapi
kemudian menjadi orang dekat Fir'aun, lalu menjadi kaya raya. Sayang
setelah menjadi kaya raya dia menjadi sangat kikir dan sombong,
sehingga akhirnya dihukum oleh Allah SWT dengan
menenggelamkannya dan kekayaannya ke dalam perut bumi.
Dikisahkan juga tentang peperangan antara Jâlût dan Thalut yang
kemudian dimenangkan oleh Thalut. Dalam kisah Jalutt dan Thalut ini
nanti muncul nama Daud yang kemudian jadi Nabi dan Raja.
3. Kisah-kisah yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW Al-
Qur'an bercerita tentang peristiwa yang terjadi sebelum kelahiran Nabi
Muhammad SAW yaitu peristiwa penyerbuan tentara gajah ke Makkah
yang dipimpin oleh Abrahah. AlQur'an juga menceritakan dalam
bahasa yang singkat dan puitis beberapa bagian kehidupan Nabi
Muhammad SAW waktu kecil sebagai anak yatim dan miskin dan

6
belum dapat bimbingan wahyu. Beberapa peristiwa yang terjadi pada
zaman Nabi setelah diangkat jadi Rasul juga diceritakan oleh Al-
Qur'an seperti peristiwa Isra' dan Mi'raj, hijrah, perang Badar, perang
Uhud,perang Ahzab atau Khandaq, perang Hunain. Juga kisah-kisah
seputar Fathu Makkah dan peristiwa lainnya.11
Banyak faedah yang terdapat dalam qashash (kisah-kisah) Al-
Qur’an sebagaimana yang diutarakan Manna’ al-Qaththan berikut ini:
a.) Menjelaskan prinsip-prinsip dakwah dan pokok-pokok syariat yang
dibawa oleh setiap Nabi.
b.) Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umatnya dalam menegakkan
agama Allah, serta menguatkan kepercayaan orang-orang yang
beriman melalui datangnya pertolongan Allah dan hancurnya
kebatilan beserta para pendukungnya.
c.) Mengungkapkan Nabi-Nabi terdahulu dan mengingatkan kembali
jejak jejak mereka.
d.) Memperlihatkan kebenaran Nabi Muhammad Saw. dalam
penuturannya mengenai orang-orang terdahulu.12
e.) Membuktikan kekeliruan ahli kitab yang telah menyembunyikan
keterangan dan petunjuk. Di samping itu, kisah-kisah itu
memperlihatkan isi kitab suci mereka sesungguhnya, sebelum
diubah dan direduksi.
f.) Kisah merupakan salah satu bentuk sastra yang menarik bagi setiap
pendengarannya dan memberikan pengajaran yang tertanam dalam
jiwa.13

11
Yunahar Ilyas,. opcit, hlm. 228-230.
12
Oom Mukarromah, ULUMUL QUR'AN, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013),
hal.57.
13
ibid., hlm. 58.

7
D. Hubungan Isra'iliyat dan Kisah-kisah Al-quran
Secara global isra'iliyat mempunyai arti segala sesuatu yang
berhubungan dengan Bani Israel, baik yang bersumber dari kitab mereka
atau hanya sekedar gambar dari mulut ke mulut. Adapun kisah,
mempunyai arti, kejadian-kejadian yang sudah lampau, baik yang
berkaitan langsung dengan para nabi atau yang lainnya. Sedangkan kisah-
kisah isra'iliyat kejadian-kejadian masa lampau yang berkaitan dengan
kisah-kisah para Nabi atau lainnya dan kisah-kisah itu dihembuskan oleh
Bani Israil baik yang bersumber dari kitab mereka maupun dongeng dari
mulut ke mulut.14
Ketika ahlul kitab banyak masuk ke dalam Islam, mereka
memabawa tsaqofah agama mereka berupa berita-berita, kisah-kisah
agama. Mereka itu ketika mendengar kisah-kisah Alquran kadang-kadang
mereka mengaitkannya dengan kisah yanga ada dalam kitab-kitab mereka
sebelumnya. Para sahabat akhirnya berpegang dari apa yang mereka
dengar dari mereka.
Timbulnya keinginan para sahabat untuk mengetahui kelengkapan
jalannya cerita yang tertuang dalam Al-Quran, maka diantara kaum
muslimin pada masa sahabat meminta kepada Ahli kitab yang telah masuk
Islam seperti Abdullah bin Salam, untuk memberi keterangan mengenai
hal tersebut sekedar untuk memperjelas kisah-kisah ringkas yang
disebutkan dalam Al-Quran. Setidaknya hal ini sangat memberikan
keuntungan yang baik kepada kaum muslimin selagi kisah tersebut tidak
menyimpang dari kebenarannya, Rasulullah juga membolehkan para
sahabat untuk mengambil riwayat dari bani israil jika sudah diketahui
kebenarannya.15

14
Wildan Taufiq dan Asep Suryana, Penafsiran Ayat-Ayat Israiliyyat dalam Al-Qur'an
dan Tafsirnya, ( Bandung: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
2020), hal. 88.
15
Abizal Muhammad Yati, " Pengaruh Kisah-kisah Israiliyat Terhadap Materi Dakwah",
Jurnal Al- Bayan, vol. 22 No. 31(2015), 8.

8
Alquran banyak mengkisahkan tentang kisah-kisah nabi-nabi Allah,
salah satunya seperti kisah Nabi Yusuf. Beliau merupakan sosok yang
nyata menurut kedua agama terbesar (Islam dan Kristen). Tetapi Alquran
tidak mengkisahkan secara detail, oleh karena itu sebagian sahabat
mengambil riwayat-riwayat yang mengkisahkan perjalan hidup nabi-nabi
terdahulu dan kaumnya dari ahli kitab yang telah masuk islam. Riwayat-
riwayat tersebut dimasukan kedalam kitab tafsir oleh sebagian mufasir
yang menerima riwayat-riwayat tersebut.16
Di samping itu, bangsa Arab sendiri tidak banyak mengetahui
perihal kitab-kitab terdahulu, sehingga ketika mereka ingin mengetahui
perihal kitab-kitab terdahulu, sehingga ketika mereka ingin mengetahui
tentang penciptaan alam, kejadian-kejadian penting lainnya, mereka
bertanya kepada ahli kitab dari golongan Yahudi dan Nasrani. Momen
inilah yang mengakibatkan merembesnya faham-faham israiliyyat ke
dalam Islam.17

16
Muhammad Mahmud Hijazi, Fenomena Keajaiban Al-Qur'an Kesatuan Tema Dalam
Al-Qur'an, terj. Abdul Hayyie Al-Kaattani dan Sutrisno Hadi ( Jakarta: Gema Insani, 2010), 342.
17
Supiana dan M. Karman, Ulumul Qur'an, (Jakarta: Pustaka Islamika, 199.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Israiliyyat yaitu sesuatu yang menunjukkan pada setiap hal yang
berhubungan dengan tafsir maupun hadis berupa cerita atau dongeng-
dongeng kuno yang dinisbatkan pada asal riwayatnya dari sumber Yahudi,
Nasrani, atau lainnya.
Sementara Qashashul Qur’an adalah pemberitaan AlQur’an tentang
nabi-nabi terdahulu, umat yang telah lalu, pribadi atau tokoh pada masa
lalu, dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada masa yang lalu
termasuk yang terjadi pada masa Nabi.
Alquran banyak mengkisahkan tentang kisah-kisah nabi-nabi Allah,
salah satunya seperti kisah Nabi Yusuf. Tetapi Alquran tidak
mengkisahkan secara detail, oleh karena itu sebagian sahabat mengambil
riwayat-riwayat yang mengkisahkan perjalan hidup nabi-nabi terdahulu
dan kaumnya dari ahli kitab yang telah masuk islam.

10
DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin, Rahmi Adni. 2021. Skripsi: " ISRAILIYYAT DALAM PENAFSIRAN


KISAH NABI AYYUB (STUDY TAFSIR AT-THABARI)". ( Lampung: UIN
RADEN INTAN).
Anwar, Rosihon. 1999. Melacak Unsur-unsur Israiliyat Dalam Tafsir Thabari
Dan Tafair Ibnu Katsir. ( Bandung: Pustaka Setia).
Baidan, Nashruddin. 2005. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar).
Hasiah. 2014. " MENGUPAS ISRAILIYAT DALAM TAFSIR AL-QUR'AN",
FITRAH, Vol. 8 No.1.
Hijazi, Muhammad Mahmud. 2010. Fenomena Keajaiban Al-Qur'an Kesatuan
Tema Dalam Al-Qur'an, terj. Abdul Hayyie Al-Kaattani dan Sutrisno Hadi.
( Jakarta: Gema Insani).
Ilyas, Yunahar. 2013. KULIAH ULUMUL QUR'AN. (Yogyakarta: ITQAN
Publishing).
Mukarromah, Oom. 2013. ULUMUL QUR'AN, ( Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada).
Nursyamsu. 2015. " MASUKAN ISRAILIYAT DALAM TAFSIR AL-QUR'AN (Dari
Tokoh Sampai Pengaruhnya Terhadap Penafsiran)", Jurnal Al-Irfani STAI
Darul Kamal NW Kembang Kerang, Vol. 3 No. 1.
Posha, Beti Yanuri. 2018. "QASHASHUL QUR'AN, ( Ayat-ayat yang Menunjuk
Peristiwa Nabi dan Sejarah)". Jurnal Alwatzikhoebillah, Vol. 4 No. 1.
Sobhan. 2014. "Kisah Israiliyat Dalam Tasir". Al-Muqaranah, Vol. 7 No. 1.
Supiana dan M. Karman. Ulumul Qur'an. (Jakarta: Pustaka Islamika).
Taufiq, Wildan dan Asep Suryana. 2020. Penafsiran Ayat-Ayat Israiliyyat dalam
Al-Qur'an dan Tafsirny. ( Bandung: Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN
Sunan Gunung Djati Bandung).
Yati, Abizal Muhammad. 2015. " Pengaruh Kisah-kisah Israiliyat Terhadap
Materi Dakwah", Jurnal Al- Bayan, vol. 22 No. 31.

11

Anda mungkin juga menyukai