KISAH DZULKARNAIN
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Segala puji bagi Allah karena nikmat-Nya penulis bisa menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu dengan judul “Permohonan Musa untuk Melihat
Allah”. Sholawat teriringkan salam tak lupa penulis haturkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW yang mana telah membawa kita ke zaman yang terang benderang
seperti sekarang ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Hepni Putra, LC.,
M.AG. selaku dosen pengampu mata kuliah dakhil wa israilliyat yang mana telah
memberikan penulis amanah untuk membuat makalah ini. Tentunya penulis
menyadari bahwa makalah penulis banyak kekurangan ataupun kesalahan, karena
penulis sendiri masih proses belajar. Oleh karena itu, penulis harapkan masukkan
berupa saran maupun kritikan agar bisa memperbaiki lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun untuk para pembaca.
Penuli
ii
DAFTAR ISI
A. Latar belakang.........................................................................................................
B. Rumusan masalah ..................................................................................................
C. Tujuan masalah........................................................................................................
iii
BAB I
A. Latar Belakang
PENDAHULUAN
Pada awalnya Sejarawan ataupun Ahli Tafsir baik itu dari kalangan Muslim
ataupun Barat yang ingin meneliti atau mengunggkap misteri Di antara surah-surah yang
terdapat di dalam al-Qur’an adalah surah Al Kahfi yang berisi beberapa kisah dan berita,
seperti kisah penghuni gua, kisah Nabi Khidir bersama Nabi Musa, kisah Dzulkarnain
bersama Ya’juj dan Ma’juj serta berbagai peristiwa dan masalah penting yang terkait
dengannya. Semua kisah tersebut mengandung banyak misteri dan ketidak jelasan.
Bahkan sebagian ahli tafsir dan para ulama yang aktif dan menekuni di bidang ilmu al-
Qur’an menganggapnya sebagai alghaibiyat (masalah-masalah misterius) yang tidak dapat
ditangkal akal pikiran manusia. Walaupun kisah Dzulkarnain bersama Ya’juj dan Ma’juj
mengandung banyak misteri dan teka-teki, tetapi perhatian terhadap upaya untuk
menguak misteri di baliknya tidak pernah berhenti sejak surah al-Kahfi di wahyukan
kepada Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam, salah satubentuk perhatian yang di
berikan oleh para ulama’ pada kisah tersebut adalah, memasukkan unsur israiliyaat pada
kitab tafsir mereka.
Adapun pada penelitian kali ini, peneliti hendak mengkaji fenomena siispan
(dakhil) yang ada pada surah al-Kahfi, terutama yang trkait pada kisah-kisah yang
menceritakan tentang kisah Dzulkarnaen, kemudian peneliti mencoba untuk memaparkan
serta mengklasifikasikan apakah kisah tersebut dapat di terima atau di tolak (mardud)
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna Israilliyat ?
2. Bagaimana kisah pertemuan Nabi Musa dengan Allah ?
3. Bagaimana penafsiran menurut Quraiys Shihab tentang kisah tersebut ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui makna Israilliyat.
2. Untuk mengetahui kisah pertemuan Nabi Musa dengan Allah.
3. Untuk mengetahui penafsiran menurut Quraiys Shihab tentang kisah tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Umum
Israiliyat
C. Kisah Dzulkarnaen
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10