Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENGERTIAN DAN PEMBAGIAN AKHLAK ( IHSAN )

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Hendra Eka Saputra, S.E.,M.SEI

DISUSUN OLEH :
Alfa Rezki 212310127
Indah Pujiarti 212310004
KELAS : 1A

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pengertian dan
Pembagian Akhlak ( Ihsan)”. Makalah ini berisikan tentang pengertian akhlak, etika, dan
moral serta persamaan dan perbedaannya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah  berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Pekanbaru, 18 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

BAB I...............................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................1
C. TUJUAN...........................................................................................................................1

BAB II..............................................................................................................................2
A. PENGERTIAN AKHLAK, ETIKA, DAN MORAL....................................................................2
1. Pengertian Akhlak........................................................................................................2
2. Pengertian Etika...........................................................................................................3
3. Pengertian Moral.........................................................................................................3
B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN AKHLAK, ETIKA, DAN MORAL.......................................4
C. BAGIAN AKHLAK..............................................................................................................5
1. Akhlak Terpuji..............................................................................................................5
2. Akhlak Tercela.............................................................................................................6

BAB III.............................................................................................................................8
A. KESIMPULAN...................................................................................................................8
B. SARAN..............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam menjunjung pentingnya akhlak, etika dan akhlak. Ketiganya sangat penting
karena mencakup semua pengetahuan tentang perilaku, akhlak, dan karakter manusia yang
baik dalam hubungannya dengan Allah SWT. atau dengan makhluk lainnya.

Etika, moral, dan ilmu akhlak. Istilah tersebut sering kita dengar dalam kehidupan
sehari-hari, namun banyak dari kita yang sering salah mengartikan ketiga hal tersebut. Etika
adalah studi tentang baik buruknya suatu tindakan yang harus dilakukan manusia. Moralitas
adalah suatu perbuatan atau tingkah laku yang digunakan oleh orang-orang dalam bertindak
dimana ada batasan-batasan yang ditetapkan oleh adat suatu daerah. Dan ilmu akhlak itu
sendiri adalah ilmu yang mempelajari fitrah manusia sejak lahir. Sepintas, setelah memahami
ketiga hal ini, mereka adalah sama, tetapi pada kenyataannya, setelah dipelajari lebih dekat,
ini mengarah pada persamaan bahkan perbedaan dalam ketiga hal ini. Untuk lebih memahami
persamaan dan perbedaan di antara ketiganya, akan dibahas lebih detail pada bab berikutnya.

Dengan mengangkat tema mengenai akhlak, etika, dan moral, penulis berharap agar
umat islam lebih menyadari dan memperdulikan akhlak,etika dan moral sehingga umat islam
tidak terpengaruh dengan budaya luar negeri yang banyak bertentangan dengan ajaran islam
dan umat islam akan selalu menjaga martabat dan akhlaknya sebagai umat nabi Muhammad
SAW dan menjadikannya suri tauladan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian akhlak, etika, dan moral?


2. Apa persamaan dan perbedaan akhlak, etika, dan moral?
3. Apa saja bagian dari akhlak?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian akhlak, etika, dan moral.


2. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan akhlak, etika, dan moral.
3. Untuk mengetahui apa saja bagian akhlak( akhlak terpuji dan tercela).

1
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN DAN PEMBAGIAN AKHLAK (IHSAN)


A. PENGERTIAN AKHLAK, ETIKA, DAN MORAL

1. Pengertian Akhlak

Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti adat istiadat, tata
krama, kebiasaan, akhlak, budi pekerti atau budi pekerti dan agama. Dalam AlQur'an,
penggunaan kata khuluq disebutkan satu kali kata akhlak terdapat dalam AlQur'an. Tidak
pernah digunakan kecuali untuk menunjukkan arti "karakter". Untuk menggambarkan makna
atau pentingnya moralitas, Rosihin Anwar mengutip perkataan Fauruzzabadi: “Tahukah
Anda, agama pada dasarnya adalah akhlak. Barang siapa yang berakhlak mulia, maka mulia
pula kualitas agamanya. Agama didasarkan pada empat landasan moral utama, yaitu
kesabaran, pemeliharaan diri, keberanian dan keadilan.”

Ibnu Miskawaih dan Imam Al Ghazali mendefinisikan akhlak sebagai kualitas yang
tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan tindakan tanpa berpikir atau
pertimbangan. Menurut Abdullah al-Makki, akhlak Islami adalah sifat kehidupan yang baik
dan cara berhubungan dengan orang lain.

Akhlak dalam pandangan Islam adalah seperangkat prinsip dan aturan sistematis
yang berlaku pada fitrah manusia dan digunakan dalam kehidupan manusia dan dimaksudkan
untuk mencapai kesempurnaan manusia. Akhlak juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu
moralitas terpuji dan moralitas tercela. Akhlak yang terpuji disebut akhlak mahmudah.
Sedangkan akhlak tercela dikenal dengan akhlak mazmumah. Seseorang yang memiliki
akhlak yang terpuji dan tercela karena dipengaruhi oleh hati (alqalb) berada di lubuk hati
yang paling dalam. Jelas, perbuatan terpuji dan tercela dalam bidang moralitas tidak
didasarkan pada pertimbangan akal, tradisi atau pengalaman, tetapi pada bisikan hati nurani
yang hadir dalam diri setiap manusia. Dari penjelasan moralitas, dapat ditarik pemahaman
yang lebih jelas bahwa moralitas memiliki makna yang lebih luas dan mendalam. Dan
perbuatan baik dan buruk dalam ilmu akhlak didasarkan pada agama Islam, yaitu Al-Qur'an
dan Hadits, bukan pada pikiran atau teori filsafat.

Dasar akhlak yang dijelaskan dalam al-Qur’an yaitu:

َ ‫هللا َو ْال َي ْو َم اآْل خ َِر َو َذ َك َر‬


‫هللا‬ َ ‫هللا ُأسْ َوةٌ َح َس َن ٌة لِّ َمنْ َك‬
َ ‫ان َيرْ جُوا‬ ِ ‫ان َل ُك ْم ِفيْ َرس ُْو ِل‬
َ ‫َل َق ْد َك‬
‫َك ِثيْرً ا‬
Artinya :”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah”. (Q.S.al-Ahzab : 21)

2
3

2. Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani tunggal “ethos”, yang artinya kebiasaan. Etika adalah
dunia filsafat, nilai dan moral dimana etika bersifat abstrak dan berhubungan dengan
kebaikan dan kejahatan. Pengertian ini menunjukkan bahwa etika adalah teori tentang
tindakan manusia yang ditimbang menurut baik dan buruknya, yang juga melandasi inti atau
sifat dasar manusia dari orang baik dan tiak baik. Dalam bentuk jamak (taetha) artinya adat.
Dan makna terakhir ini menjadi latar belakang pembentukan istilah "etika" yang dengannya
filsuf besar Yunani Aristoteles (284-322 SM) telah menggambarkan filsafat moral. Jadi,
apabila kita membatasi diri pada asal kata ini, "etika" berarti ilmu tentang apa yang biasa
dilakukan, atau ilmu moral.

Secara etimologis, etika tidak berbeda dengan moral. Namun, moralitas lebih berkaitan
dengan perasaan dan niat manusia untuk melakukan apa pun dalam hidup. Jadi, moralitas
lebih merupakan stimulus untuk etika. Etika pada dasarnya mengamati realitas moral secara
kritis, dan etika tidak memberikan ajaran, tetapi kebiasaan, nilai, norma, dan sudut pandang
moral secara kritis. Singkatnya, moral ini menekankan cara Anda melakukan sesuatu,
sedangkan etika lebih tentang mengapa Anda harus melakukan hal-hal seperti itu.

Dari berbagai pernyataan tentang etika dapat disimpulkan bahwa asal mula etika secara
umum terletak pada filosofi situasi atau kondisi ideal yang dimiliki atau harus diraih
manusia. Etika juga merupakan ilmu yang membahas baik dan buruk serta teori-teori tentang
moralitas. Selanjutnya, teori etika didasarkan pada suatu cara pandang atau pandangan
pembentuk opini tentang bagaimana seharusnya orang berperilaku dalam masyarakat.

3. Pengertian Moral

Kata moral berasal dari bahasa Latin adat, bentuk jamak dari moser, yang berarti adat
atau kebiasaan. Menurut Gilligan dalam Lawrence A. Blum, moralitas berkaitan dengan
kepedulian seseorang terhadap orang lain. Moralitas bukan hanya tentang perilaku, tetapi
juga mengarahkan seseorang untuk berbuat baik bagi orang lain. Moralitas juga mencakup
seperangkat emosi, kognisi, dan tindakan yang tak terpisahkan.

Pada hakekatnya moralitas itu sendiri berkaitan erat dengan pengetahuan moral dan
moralitas itu sendiri. Ketika dikaitkan dengan akhlak atau perbuatan, kebesaran ada pada
kebaikan dan keburukan. Moralitas juga lebih pada ranah realitas dan memanifestasikan
dirinya dalam perilaku yang berkembang di masyarakat. Dan yang dijadikan sebagai
barometer moral adalah norma dan adat istiadat yang tumbuh, berkembang dan berlangsung
dalam masyarakat. Moralitas juga dapat dipahami dalam arti membatasi aktivitas manusia
dengan nilai-nilai (spesifikasi) benar dan salah, serta benar dan salah. Jika dikaitkan dalam
kehidupan sehari-hari, orang tersebut dikatakan bermoral, maka orang tersebut memiliki budi
pekerti yang baik.

Istilah moralitas juga sering dikaitkan dan dikaitkan dengan hati nurani sehingga menjadi
istilah moral nurani. Hati nurani moral merupakan faktor penting yang harus dimiliki
seseorang agar tindakannya selalu bermoral, berperilaku etis dan selalu sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat.
4

umum oleh masyarakat sebagai sesuatu yang objektif dan universal. Ketiga, kebebasan, yaitu
kebebasan untuk menentukan tingkah lakunya sendiri dan sekaligus menentukan tingkah
laku itu sendiri.

B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN AKHLAK, ETIKA, DAN


MORAL

1. Persamaan
Dengan mempelajari persamaan dan perbedaan akhlak, Rosihin Anwar menjelaskan
persamaan dan perbedaan tersebut dari asal kata, dasar, dan kedudukannya. Menurutnya, ada
beberapa kesamaan antara ketiga istilah tersebut, yaitu pertama, moralitas, etika dan moralitas
merujuk pada doktrin atau gambaran tentang perbuatan baik, perilaku, sifat dan watak.
Kedua, akhlak, etika, dan moral adalah asas atau kaidah hidup manusia untuk mengukur
harkat dan martabat. Semakin tinggi kualitas akhlak, etika, moral dan akhlak seseorang atau
sekelompok orang, maka semakin tinggi pula kualitas kemanusiaannya. Sebaliknya, semakin
rendah kualitas ketiga istilah tersebut pada sekelompok orang, maka semakin rendah pula
kualitas kemanusiaannya.

Jadi bisa disimpulkan persamaan akhlak, etika dan akhlak adalah:


a. Ketiganya mengajarkan pro dan kontra tentang perilaku manusia yang harus
diapresiasi dalam kehidupan.
b. Ia memiliki sanksi moral terhadap siapapun yang melanggarnya.
c. Sanksi dan pujian diberikan secara tidak tertulis seperti hukum positif.
d. Ajaran yang menekankan nilai kebaikan yang membela nilai-nilai kemanusiaan
universal.

2. Perbedaan
Sedangkan mengenai perbedaan, Rosihin Anwar menjelaskan perbedaan yang
menjadi ciri masing-masing. Pertama, akhlak adalah istilah yang berasal dari Al-Qur'an dan
Sunnah. Penentuan baik buruknya, layak atau tidaknya suatu perbuatan, watak dan perangai
akhlak bersifat universal dan menjadi barometer atau ukuran ajaran Allah dan Rasul-Nya.
Sedangkan moral dan etika menghargai filsafat, pengetahuan tentang nilai baik dan buruk
serta kesusilaan.

Berbeda dengan etika dan moral, akhlak adalah bagian yang berhubungan dengan
ukuran wahyu atau al-Qur'an dan hadits dengan subyek baik dan buruk. Moralitas adalah
suatu sikap atau perilaku baik dan buruk yang dilakukan secara berulang-ulang dan
ditafsirkan oleh seseorang tanpa penilaian terlebih dahulu atau dipersiapkan sebelumnya.
Akhlak yang terpuji disebut dengan Akhlaq Karimah (akhlak mahmudah), sedangkan akhlak
yang buruk atau tercela disebut akhlak yang Mazmumah.
5

C. BAGIAN AKHLAK
1. Akhlak Terpuji

Akhlak terpuji adalah terjemahan dari bahasa Arab, akhlaq Mahmuda. Mahmuda adalah
bentuk maf'ul dari kata hamida, yang berarti terpuji. Akhlak terpuji juga disebut juga dengan
akhlak mulia, atau akhlak almunjiyat.

Nabi SAW mencontohkan akhlak yang baik. Ini juga datang dari sikap Shiddiqin.
Padahal, sebagian besar agama merupakan hasil dari kegiatan muttaqin dan amalan orang
yang beribadah.

Dalam buku Rosihon Anwar digambarkan oleh para ahli sebagai akhlak yang terpuji.
a. AlGhazali
Akhlak yang terpuji merupakan sumber ketaatan dan kedekatan kepada Allah SWT.

b. AlQuzwaini
Akhlak yang terpuji adalah kecermatan jiwa dengan perilaku yang baik dan terpuji.

c. AlMawardi
Akhlak terpuji adalah ketelitian budi pekerti yang baik dan ucapan yang baik.
Akhlak yang terpuji adalah kepribadian yang baik dari seseorang, diwujudkan dalam
ucapan dan tindakan yang menuntun seseorang untuk mematuhi perintah-perintah Allah
SWT.

Orang yang memiliki akhlak mulia akan selalu berusaha untuk melakukan perbuatan baik
yang bermanfaat, dan mereka akan meninggalkan perbuatan tercela yang merugikan. Islam
menjanjikan orang yang berakhlak mulia dengan pahala yang besar. Jika orang memiliki
moral yang baik maka berarti imannya yang sempurna. Dengan akhlak mulia dan takwa
dikirim dengan selamat ke pintu pintu surga.

Berikut adalah bentuk akhlak terpuji:

a) Sabar
Kesabaran dapat dibagi empat kategori yaitu sabar memikul beban memenuhi
kewajiban, sabar menanggung kesengsaraan atau cobaan, sabar menanggung penganiayaan
Orang berdiri teguh, sabar adalah kemiskinan.

b) Jujur (Istiqomah)
Rasulullah mencontohkan betapa beraninya dia melawan karena dia berjalan di atas
prinsip kebenaran. Benar mengatakan sesuatu bahwa setuju dengan apa yang terjadi.

c) Menjaga kepercayaan
Kepercayaan setelah bahasa adalah kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan atau
kejujuran. Betapa pentingnya alam dan sikap amanah ini membela diri sebagai akhlakul
karimah dalam masyarakat, jika alam dan sikap hilang oleh tatanan sosial umat Islam, maka
Akan terjadi kehancuran bagi Muslim.
6

d) Bersifat adil
Seseorang menjalankan haknya secara memadai atau melepaskan hak orang lain tanpa
membatasi haknya, ini disebut tindakan yang adil. Berurusan dengan adil dengan masyarakat
atau pemerintah, misalnya tindakan hakim yang menghukum orang jahat atau orang dalam
sengketa keseimbangan keadilan.

e) Bersifat kasih sayang


Islam mensyaratkan bahwa sifat cinta dan sifat kasih sayang dikembangkan dengan
baik. Cinta Kasih sayang dimulai dalam keluarga menjadi cinta kasih sayang, yang lebih luas
dalam bentuk kemanusiaan.

f) Pemenuhan janji
Pemenuhan janji adalah pemenuhan janji yang sempurna, baik dalam bentuk kontrak
maupun perjanjian.
2. Akhlak Tercela

Menurut Imam Ghazali, akhlak tercela dikenal dengan sifat, Muhlikat, yaitu semua
perilaku manusia yang dapat menyebabkan kehancuran manusia dan penghancuran diri.
Menurut AlGhazali ada empat hal bahwa orang mendorong perbuatan tercela, yaitu dunia
dan isinya, orang-orang, setan, nafsu.

Akhlak yang tercela adalah racun yang mematikan, noda yang nyata, sifat kerendahan
hati yang jelas, yang menjauhkan manusia dari Tuhan.

Perbuatan tidak menyenangkan atau kebiasaan buruk yang dilakukan oleh orang orang
dihindari dari orang lain. Beberapa akhlak tercela adalah:

a. Sifat iri
Iri hati adalah kebencian dalam hati untuk kesenangan orang lain dan disertai
dengan niat agar kebahagiaan itu hilang atau dialihkan kepada mereka. Iri termasuk
penyakit hati dan adalah sifat tercela, hukumnya haram karena dapat merugikan
orang lain.

b. Sifat cemburu
Kata iri hati artinya dalam bahasa kurang sentimentil bahagia, melihat
manfaat orang lain, kurang senang melihat orang lain bahagia, tidak rela ketika orang
lain memperoleh nikmat dan kebahagiaan.

c. Sifat sombong (sombong)


Sombong yaitu menganggap diri sendiri lebih kaya,lebih berkuasa, lebih
cerdas, lebih mulia dan lebih bahagia dari yang lain. Pada umumnya orang sombong,
selalu orang lain lebih terlihat buruk, rendah diri dan tidak mau mengakui kelebihan
orang lain karena sama saja dengan merendahkan dan mempermalukan diri sendiri.
7

d. Sifat Riya
Riya melakukan perbuatan baik karena didasarkan pada memperoleh pujian
dari orang lain, dipercaya oleh orang lain, ingin dicintai oleh orang lain. Riya adalah
penyakit spiritual, biasanya ingin untuk menerima pujian, pujian tapi dia bisa
membuat orang keluar dari jalan Allah.
Tata krama yang memalukan dapat menjauhkan satu orang dari orang lainnya. Jadi
seseorang harus menyadari bahwa harus segera mencoba untuk menghapusnya jika memiliki
temperamen buruk. Berikut langkah untuk memperbaiki akhlak yang buruk:

a) Hati nurani seseorang bad mood memiliki di dalamnya.

b) Mencari bantuan seorang teman yang tulus, patuh dan pengertian.

c) Mengetahui kelemahan diri sendiri dalam karakter dari pendapat orang lain.

d) Berurusan dengan orang lain dan selalu melihat tanpa pada lainnya orang sebagai pada
diri sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan menjadi empat hal-hal


termasuk:

1. Akhlak, etika dan moral adalah disiplin yang berbicara subjek baik dan buruk
2. Antara moral, etika dan moral. memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan
adalah sama dengan menguji masalah dan buruk, sedangkan perbedaannya adalah
adalah adalah pada basis yang digunakan
3. Dalam konteks sejarah, antara akhlaq dan tasawuf memiliki tujuan dan esensi
bahwa adalah sama, artinya sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah;
4. Indikator orang berkarakter adalah beriman atau jika seseorang. Salah karakter
seseorang mengatakan beriman adalah jika ia mampu melahirkan damai dan
tenang untuk lingkungan alam.

B. SARAN

Sebagai umat islam, tentu saja kita harus menyadari betapa pentingnya akhlak,
etika dan moral. Dari uraian di atas, penulis berharap kita semua bisa menerapkan
akhlak yang terpuji dikehidupan sehari-hari dan terhindar dari perbuatan tercela.

8
DAFTAR PUSTAKA

Habibah, S. (2015, Oktober). AKHLAK DAN ETIKA DALAM ISLAM. JURNAL PESONA
DASAR, Vol 1 No 4, hal 73 - 87.

Nursyamsu. (2017, Januari-Juni). ALQUR’AN DAN ETIKA BERBISNIS. Bilancia, Vol 11


No 1, ha1 72-174.

Reksiana. (2018, Juni). KERANCUAN ISTILAH KARAKTER, AKHLAK, MORAL DAN


ETIKA. THAQÃFIYYÃT, Vol 19 No 1, hal 5-12.

Syarifuddin, R. (2019). HUBUNGAN PEMAHAMAN MATERI AKHLAK TERPUJI DAN


TERCELA. SKRIPSI, hal 10-20.

Anda mungkin juga menyukai