Anda di halaman 1dari 399

GERAKAN PAN ISLAMISME ABAD 20 : ARUS DARI TIMUR TENGAH SAMPAI

INDONESIA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PENGANTARA PENERBIT
BAGIAN SATU : KEMBALI KE JALAN DAKWAH
Satu.
Perjalanan Iman ~ 1
Dua.
Ketiadaan Pegangan ~ 7
Tiga.
Iman Landasan Berpijak ~ 13
Empat.
Keesaan Yang Mutlak ~ 20
Lima.
Berpikir dalam Perspektif Sejarah ~24
Enam.
Perjuangan Tauhid Melawan Syirik ~ 37
Tujuh.
Tantangan Islam Dan Modernisme ~ 42
Delapan.
Urgensi Penegakan Amar Maruf Nahi Munkar ~ 48
Sembilan
Bagaiman Membangun Masyarakat Islam ?~ 54
BAGIAN DUA : KEJATUHAN DUNIA ISLAM
Satu. Sepak Terjang Yahudi Dalam Sejarah~ 96
Dua. Masuknya Orientalisme ~ 111
Tiga. Perkembangan dan Tujuan Orienalisme ~ 115
Empat.Fase Menjauhkan Khilafah Islamiah ~ 118
Lima. Missi Asing dan Penjajahan ~126
BAGIAN TIGA : REAKSI DARI TIMUR TENGAH
Satu. Kerugian Uni Soviet Akibat Melawan Islam~
132
Dua. Zia Ul Haq Mengorbankan Nyawa Demi Tegaknya Syariat
Islam~139
Tiga. Mengenal Uni Soviet~142
Empat Pengorbanan Sayyid Qutb~151
Lima. Ikatan Ikatan yang mulai Rapuh~165
Enam. Menebar Racun di Pakistan~177
BAGIAN EMPAT : JAWABAN DAN ANALISIS
Satu.
Mengenal Sosok Orientalis-Kolonialis ~ 186
Dua.
Pelopor Orientalisme Modern : Antara Snouck
Hourgronje, H.A.R Gibb dan Bernard Lewis ~ 201
Tiga.
Jejak Para Orientalis di Abad 20 ~ 208
Empat.
Akibat Dari Orientalisme Di Dunia Islam Abad 20 ~ 220
Lima.
Pertarungan Intelektual Antara Edward W. Said Dan
Bernard Lewis ~ 228
Enam.
Kondisi kritis di era modern ~ 233
Tujuh.
Upaya Kristenisasi di Balik Politik Etis ~ 238
Delapan.
Penolakan Dari Asia ~ 245
Sembilan.
Munculnya Pan-Islamisme ~ 251
Sepuluh.
Munculnya Sekulerisme-Modernisme~ 287
Sebelas.
Gerakan Kebangkitan Islam di Hindia Belanda~ 311
Duabelas.
Tersebarnya informasi Pan-Islamisme ke Hindia Belanda~
328
Tigabelas.
Dampak Revolusi Bolshevick pada Dunia Islam~341
Empatbelas Perubahan Ekonomi dan Politik di Dunia Islam Abad 19 ~
358

BAGIAN SATU : KEMBALI KE JALAN DAKWAH


Satu . Perjalanan Iman
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat Islam
yang telah menuntut kita kepada jalan yang benar.Menuju Pedoman
hidup dan tuntunan menuju pada Mizan Ilahi dan Tak lupa kita
haturkan syarakat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang
memberikan syafaatnya di akhir kiamat kelak. Rasa kasih sayang yang
dicurahkan oleh Allah kepada umat manusia berupa Islam adalah
merupaka nikmat yang besar. Curahan nikmat serta hidayah yang kita
nikmati saat ini merupakan Nikmat dari Allah yang begitu busa
sehingga kita masih dapat merasakan nikmat iman dan nikmat Islam.
Islam sebagai agama yang diridhoi Allah telah kitan nikmati dan kita
anut sebagau tuntunan kehidupan yang baik.
Para Rasul diutus untuk memberitahukan kabar tentang alam
sesudah mati dan kewajiban nya untuk menyembah Allah. Para Rasul
juga menyeruh kepada manusia untuk menyembah hanya kepada Allah
dan tidak menyembah kepada yang lain. Lalu turunlah nilai-nilai Tauhid
sebagai sumber ajaran yang menyembah hanya kepada Allah semata.
Dari Tauhid itu akan menumbuhkan tata nilai hidup pada diri seseorang
dan peradaban
. Manusia pun akan semakin percaya kepada dirinya, karena ada
tempat pergantungan kepercayaan yang teguh itu. Maka tidaklah
manusia merasa canggung atau bermuka muram terhadap hidupnya.
Jika kepercayaan atau iman itu tidak ada manusia akan semakin
merasa terperosok ke dan jurang yang dalam atau berada di dasar
samudra yang dalam. Apalah artinya hidup jika manusia tidak memiliki
kepercayaan , ia sama halnya dengan seorang yang tidak memiliki
pengangan hidup. Kepercayaan atau iman itulah yang telah
memberikan isi hidup, sehingga manusia merasa bahwa hidupnya itu
adalah untuk melaksanakan misi islam.
Manusia tidak dipaksa untuk percaya, banyak diantara kita
sekarang ini lebih mengedepankan logika dalam melihat Sisi teologis
agama ini sehingga tidak akan sampai apa yang sedang dicari
termasuk Tuhan itu sendiri. Maka manusia inilah yang akan semakin
bergejolak dan selalu menyalahkan teks-teks Teologis yang sudah
diturunkan Oleh Tuhan, bahkan banyak diantara mereka membantah isi
dan perkataan dalam kitab suci. Di luar islam banyak sekali jenis jenis
kepercayaan. Di dunia ini banyak sekali agama dan kepercayaan
manusia, Diantara mereka ada yang menyembah batu , roh , pohon ,
alam untuk memegang prinsip dan pandangan hidup mereka. Manusia
juga telah mencari berbagai kepercayaan dalam bentuk agama. Dalam

sejarah banyak sekali agama-agama yang telah terlahir kedunia ini ,


Baik itu Animisme yang menyembah roh nenek moyang serta ajaranajaran yang hanya sebatas etika dan kebaikan semata seperti Hindhu
dan Budha. Bahkan ada juga agama Alam seperti Zoroaster dan Majusi
yang suka menyembah api.
Dalam sejarah peraban manusia , telah ada peradaban yang
mulai mencari-cari siapa Tuhan itu , Seperti halnya yang ditulis Karen
Armstrong dalam bukunya Sejarah tuhan , bahwa dahulu sudah ada
peradaban manusia yang mulai menyembah Tuhan di Afrika. Mereka
mulai menyembah roh-roh orang-orang yang telah meninggal lebih
dahulu. Lalu mereka sembah.Iman seperti ini , iman yang lemah, yang
terlahir tanpa petunjuk yang jelas. Jika manusia memegang Iman
seperti ini maka akan terombang-ambing hidupnya karena tidak
memiliki pegangan yang jelas. Jika ingin percaya kepada matahari
tetapi pada malam hari matahari sudah tenggelam, jika mulai percaya
kepada Bulan tetapi pada siang hari bulan tidak ada. Begitu rapuhnya
kepercayaan seorang manusia jika tidak ada ke tauhidan. Begitulah
kira kira yang terjadi pada sejarah umat manusia.
Untuk menyebarkan ajaran tauhid tersebut maka Allah SWT
mengutus Nabi dan RasulNya untuk menyebarkan ajaran tauhid di
seluruh penjuru dunia. Salah satu rasul Allah yang paling sempurna
adalah Nabi Muhammad SAW yang membimbing manusia dari jalan
kegelapan menuju jalan terang benderang dan menjadi penutup para
Nabi.
Pada masa rasulullah SAW hampir tidak kita temukan para
pengikutnya memiliki keimanan yang lemah. Ketika seruan Jihad
datang , maka tidak seorang yang menolkan seruan tersebut , bahkan
justru menyambut dengan senang hati. Dakwah tidak pernah
ditinggalkan walau hanya sebentar, mereka sangat gencar melakukan
dakwah demi tersebarnya Islam di seluruh muka bumi. Sebagai
penutup para Nabi, Raslullah SAW mengajarkan kepada pengikutnya
suatu tuntunan yang jelas dan kuat dalam menilai kehidupan dan
pencarian kebenaran. Maka keimanan yang muncul adalah keimanan
yang tulus yang hanya mengarap Ridha Allah SWT semata-mata dan
tidak mengharap pada yang lain.
Keimanan pun tak hilang ketika sepeninggal Rasulullah Saw
karena sudah ditanamkan dengan kuat keimanan di dalam hati para
sahabat. Oleh karena itu Islam mengalami perkembangan yang pesat.
Masyarakat Islam mulai meluas pada masa khilafaurasyidin yang
menyebarkan Islam ke wilayah lain. Maka Bertambah meluaskan
pergaulan ummat islam. Para pejuang agama Islam mulai mengenal
Islam kepada bangsa Arab , lalu mulai mempersatukan mereka yang
dahulu terbecah belah dan saling memushi. Pemeluk agama yang
dahulunya bergama Nasrani dan Yahudi , mulai masuk ke dalam
naungan Islam dan mulai membentuk suatu kebudayaan hidup dengan

cara Islam. Kemajuan dalam pemikiran pun terjadi dalam sejarah ,


banyak Ummat islam yang mulai melakukan penelitian dan penulisan
ilmu pengetahuan baik itu sejarah dan Filsafat. Maka kemajuan dalam
ilmu pengetahuan mulai mengenal wajah islam yang baru yang tinggi
terhadap peradaban ilmu .Maka mulai ada pembukuan dalam HadistHadist maupun tafsir al-qur;an , lalu tersebarlah ilmu ini kepada
bangsa-bangsa peradaban yang lain. Ilmu dan Rasio ini pada
permulaan Islam digunakan untuk menangkap persoalan yang tidak
dicantumkan dalam kitab , lalu mulai disesuaikan dengan cara Islam.
Maka dalam sejarah islam dikenalah kaum yang mulai sering
menggunakan filsafat dalam berbagai macam lini kehidupan , mereka
adalah kaum Mutazilah. Kemudian mulai muncul ilmuwan dari
kalangan Mutazilah ini yang mulai memperkenalkan Islam dengan
filsafat ilmu, ia adalah Abu Huzail , seorang ilmuwan muslim yang
terkenal dalam menggabungkan Hakikat Islam dengan ilmu filsafat.
Maka Kaum mutazillah ini mulai membedah persoalan-persoalan
Hakikat dan ketuhanan dengan cara ilmu logika serta filsafat itu
sendiri. Antara baik dan buruk , dosa dan pahala semua
diperbincangkan secara filsafat. Semuanya itu telah menyebabkan
rukun iman telah diperbincangkan secara filsafat. Maka pada masa
itulah Islam mulai berubah terkait pandangan filsafat yang mulai
tersebar di kalangan ilmuwan Islam , akan tetapi dari filsafat itu sendiri
ada yang menggunakanya dengan baik yang selalu menyesuaikan
persoalan
Tauhid , keimanan dengan Filsafat . Namun Kaum
mutazillah ini telah membentuk sebuah diskusi terkait permasalah
keimanan ini, mereka telah membuka yang lebih lebar terhadap
diskursus permasalah hakikat dan keimanan. Akan tetapi banyak dari
kaum mutazilah yang telah keluar dari garis keimanan dan justru
membuat sebuah diskursus di luar kepercayaan Tauhid itu sendiri.
Sehingga jasa baik itu tidak semuanya disepakati oleh kaum ahli
sunnah yang dengan tegas untuk selalu berada dalam naungan alquran dan Sunnah
Ahlussunnah ini juga memiliki ilmuwan yang pandai serta
mengerti persoalan filsafat yang sedang berkembang saat itu mereka
adalah Asyari dan al Maturudi. Asyari dulunya adalah penganut
Mutazilah, namun pandangan berubah setelah kaum mutazilah sering
membuat diskursus yang telah keluar dari rel Tauhid. Berbagai
penelitian dan usaha Asyari dalam dunia Islam ini banyak sekali, ia
telah membuka ruang diskursis Islam dan filsafat namun tetap di dalam
koridor Tauhid. Selain itu juga ada seorang ulama ahli filsafat namu
sangat pandai dalam permasalahan Tauhid, ia adalah Imam Ghazali
seorang ulama yang telah menghidup Ilmu agama Islam yang sempat
mati pada masanya. Jasa-jasa Imam Ghazali ini banyak sekali dalam
koridor ilmu , ia telah berhasil memperkenalkan Tasawuf , tetapi
mampu diserap dan dicerna dalam koridor pembedahan ilmu filsafat.

Imam Ghazali juga sering memecahkan persoalan Filsafat Yunani yang


sering keluar dari koridor Tauhid, lalu ia selesaikan dengan filsafat Islam
yang bersumber pada al-qur;an dan Hadist.
Karena merekalah Islam mulai dikenal sebagai peradaban ilmu
pengetahuan , dan ketika itu Islam tengah mengalami masa kejayaan
dengan bangkitnya ilmu pengetahuan yang tersebar ke seluruh dunia.
Zaman kejayaan islam itu sendiri tidak lepas dari berbagai kaedah ilmu
umum , seperti Sains, Kedokteran , matematika serta fisika yang
tengah diteliti dan diperbanyak oleh ilmuwan Islam masa itu.
Ketiadaan Pegangan
Sudah seringkali kita mendengar , terjadi berbagai macam
tindakan bunuh diri , hal ini disebabkan sikap putus asa dari berbagai
permasalahan hidup yang tidak kunjung selesai. Banyak diantara
mereka yang merasa tidak memiliki pegangan hidup, serta tidak
memiliki suatu bentuk kepercayaan yang kuat. Pada akhirnya mereka
mengakhiri hidupnya.
Penyebab hal tersebut banyak sekali baik itu karena masalah
ekonomi yang tidak pernah mencukupi, masalah keluarga , maupun
masalah-masalah yang tidak pernah ada habisnya jika terus dipikirkan.
Motif tindakan selalu muncul ketika adanya tekanan yang luar biasa ,
biasanya masyarakat yang tidak memiliki kepercayaan akan melakukan
tindakan bunuh sebagai salah satu pemecahan solusi. Satu hal yang
jelas adalah tindakan nekad tersebut itu dilakukanya karena tidak
melihat jalan keluar dan tidak memiliki pegangan hidup. Manusia akan
selalu mudah dihasut oleh hawa nafsu yang bersumber dari kejahatan
untuk mengakhiri hidupnya. Tindakana ini adalah tindakan akibat
sudah ditutup pintu mata dan hatinya. Maka banyak masyarakat di
Barat yang melakukan tindakan ini sebagai pemecahan solusi, ia
melakukanya karena tidak tahu akan ada kehidupan setelah mati.
Mereka sendiri tidak memiliki Iman dan agama yang jelas, walaupun
mereka mengaku sebagai nasrani akan tetapi pandangan dan
perilakunya adalah Atheis yang tidak memiliki kepercayaan kepada
Tuhan.
Perbuatan bunuh diri ini bisa terjadi pada banyak kalangan , Di
Barat sendiri banyak kalangan terpelajar , mahasiswa bahkan professor
yang melakukan tindakan ini dikarenakan adanya tekanan yang kuat.
Di Belanda ada seorang Professor yang melakukan tindakan keji ini, ia
tidak memiliki permasalahan ekonomi ataupun masalah pendidikan , ia
bahkan telah bergelar professor . Ia adalah Professor Ehrenfest seorang
sarjana yang terkemuka ,guru besar dalam ilmu fisika pada universitas
Amsterdam1 .

1 Kisah diambil dari, Yunan Nasution , Pedoman Hidup II :


Ramadhani Solo 1955

Pada suatu pagi, dengan rasa putus asa dan kecewa prof.
Ehrenfest membunuh anak tunggalnya sendiri. Setelah membunuh
anaknya itu ia langsung membunuh dirinya sendiri. Paul ehrenfest
adalah seorang yang terpelajar, seorang intelektual, tidak pernah ia
melakukan suatu kejatahan atau perbuatan yang begitu amat terceka.
Pergaulannya selalu bersama dengan para ilmuwan, tidak pernah
bergaul dengan para kriminal dan pembunuh , ia juga dikenal sebagai
orang yang baik.
Tetapi kenapa ia bisa melakukan suatu perbuatan yang amat
buruk itu padahal sebelumnya ia dikenal sebagai orang yang baik di
masyarakat. Perbuatan yang tidak terduga itu tiba-tiba saja muncul
dan mengagetkan orang-orang disekitarnya, Tentu saja ada rahasia
kehidupan Paul Ehrenfest yang tidak diketahui orang lain , terutama
mengenai soal pegangan hidup manusia.
Sebelum melakukan tindak kejahatanya , Paul Ehrensefet
membuat sebuah surat kepada kawan sejawatnya, di dalam surat
tersebut ia menjelaskan bahwa selama ini ia merasa tidak memiliki
pegangan hidup yang kuat dan itulah yang menggangu rohaninya
selama ini. Ketiadaan pegangan tersebut tidak bisa dicari melalui ilmu
pengatahuan ataupun ilmu logika, dimana ia berusaha mencari
pegangan hidup tersebut memalui ilmu pengetahuan , akan tetapi
tidak pernah berhasil. Surat tersebut menjelaskan bahwa Paul
Ehrenfest merasa kehilangan banyak hal ketika tidak memiliki
pegangan hidup. Selama ia hidup dari kecil hingga dewasa, ia selalu
merasakan tidak ada kekuatan yang Mutlak untuk menanungi hidup ini,
ia selalu dididik dengan ilmu pengetahuan dan tidak pernah dikenalkan
dengan agama , walaupun Ia mengaku seorang Nasrani. Lalu hingga
mencapai usia dewasa , ia habiskan umurnya dengan berkecimpung di
dunia ilmu pengetahuan, selama bertahun-tahun ia mendalaminya ,
tetapi selama itu pula ia merasakan ketiadaan pegangan hidup.
Sampai menginjak usia tua, ia merasakan perlunya kebutuhan
Ruhani, selama ini selalu tidak memercayai barang yang Ghaib , karena
itu di luar Rasionalitas dan ilmu logika. Di Usia tuanya tersebut ia
mulai merasakan sesuatu yang Ghaib di dalam hatinya, lalu ia gali
lewat ilmu pengetahuan tetapi ia tidak pernah mendapatkan hasil yang
memuaskan Ilmu pengtahuan tidak bisa menangkap sesuatu yang
Ghaib itu, yang ia cari-cari selama ini. Ilmu pengetahuan selalu
mengalami perubahan ,hari ini bisa berubah besok pun juga bisa
berubah.
Prof.ehrenfest memiliki seorang anak yang amat dicintainya, Ia
sangat mengharapkan anak ini akan meneruskan pekerjaanya menjadi
seorang ilmuwan, ia sangat berharap besar kepada anaknya. Akan
tetapi pada kenyataanya anak tersebut mengalami penyakit lemah
otak, yang tidak bisa berfikir seperti orang normal lainya. Sebagai
profesor, ia tidak membiakanya begitu saja , ia lakukan berbagai

pengobatan agar anaknya sembuh , tetapi usaha itu tidak berhasil.


Semua uang dan usaha ia gunakan untuk anaknya ini , tetapi tidak
pernah sembuh penyakitnya ittu. Pada akhirnya Paul Ehrenfest merasa
putus asa , karena penyakitnya tidak kunjung hilang, dari situlah
muncul rasa putus asa dan kecewa berat dari hati sang Professor.
Paul Ehrenfest merasa sangat iri dengan keadaan orang lain , ketika
orang lain dapat memiliki anak yang normal dan sehat. Harapan dan
cita-cita Ehrenfest pada anak ini sungguh besar, ia tidak memiliki apa
yang orang lain miliki yakni anak yang sehat dan normal. Ia selalu
merasa bahwa kehidupan ini tidaklah adil karena bencana ini hanya
menimpa dirinya dan tidak pada orang lain. Rasa kekecewaan yang
mulai tumbuh ini akan berbuah menjadi rasa putus asa
Sebuah surat yang ditula Paul Ehrenfest kepada teman sejawatnya ,
dalam sepucuk surat itu ia menjelaskan, bahwa kondisi yang menimpa
kehidupnya amatlah berat,. Dalam tekanan yang berat ini , ia ingin
sekali berpijak pada suatu kekuatan yang besar. Orang lain
mengatakan itu hanya kepada agama , akan tetapi ia tidak bisa
merasakanya pada agama yang dianutnya yakni agama Nasrani.
Baginya Tuhan itu hanya satu dan tunggal , dan tidak yang pernah
menandinginya. Siapakah Tuhan itu ? jawaban tersebut tidak pernah
ditemukan oleh Ehrenfest
Rohnya selalu berkehendak untul selalu menyembah kekuatan
yang besar itu, akan tetapi ia selalu berpikir kritis dan mencari Siapa
Tuhan itu , yang pada akhirnya ia tidak pernah mencapai sebuah
jawaban. Kekuatan Teologis ini tidak bisa dicapai dengan percobaan
dan penelitian Labroturium, ia pun mengatakan pada sahabatnya
semoga saja ia dapat menemukan Tuhan yang Mutlak itu, yang
memiliki segala kekuatan yang ada di langit dan bumi.
Demikianlah gambara rohani seorang yang tidak memiliki
Tuhan, walaupun sebenarnya ia beragama namun pada hakikatnya ia
adalah seorang Ateis yang tidak percaya pada Tuhan. Selama hidupnya
ia tidak pernah percaya akan adanya Tuhan, baru pada Usia tua mulai
menyadari bahwa jiwa dan ruh manusia ini ada yang memiliki yakni
Tuhan yang Mutlak itu. Perbuatan yang ia lakukan , diharapkan dapat
bertemu Tuhan dengan cepat. Akan tetapi Tuhan yang Mutlak itu tidak
akan mau menemui seseorang yang merasa putus asa dalam hidupnya
dan mengakhirinya dengan bunuh diri.
Keterangan dan pengakuan prof. Ehrenfest semakin jelas
bahwa tindakan yang ia lakukan adalah akibat dari ketiadaan pegangan
dari Yang Mutlak itu, sehingga jiwa dan ruh nya tidak dapat proporsi
spiritual . Meskipun kepercayaan yang dianutnya adalah Nasrani ,
tetapi selam hidupnya ia bukan seorang Nasrani yang berusaha
mengimani sesuai dengan kitab Inji ajaran Nabi Isa As, baginya Agama
Nasrani hanyalah formalitas yang digunakan ketika ada pernikaha dan
ketika ada kematian. Agama menurutnya tidak pernah dapat

mengarahkan manusia menuju jalan yang benar, bahkan justru


menyesatkan manusia. Ehrenfest seperti seorang Agnostik ia percaya
kepada Tuhan , namun tidak percaya kepada ajaran agama. Baginya
agama adalah alat politik untuk mendapatkan kekuasaan atau
legitimasi dari masyarakat semata.
Abul a'la maududi, seorang pemikir islam menjelaskan
mengenai perkara iman dan agama ini. Iman dan agama laksana
seperti pohon dan akarnya. Pohon tidak akan bisa tumbuh jika tidakada
akar. Oleh sebab itu Iman tidak akan bisa ada tambah sumbernya yakni
agama itu sendiri. Iman yang benar adalah iman yang bersumber dari
ajaran tauhid , dimana di zaman kita sekarang Tauhid itu sudah
termasuk semua dalam ajaran islam , yang pernah diajarkan oleh para
Nabi dan Rasul terdahulu untuk hanya menyembah kepada Allah
semata2.
Prof. Mahmud shalout mantan rektor universitas Al-Azhar Mesir
memberikan perumpamaan tentang islam seperti bangunan gedung,
sedang iman diumpamakan seperti fondasinya beliau berkata : " islam
adalah pokok yang tumbuh diatasnya peraturan peraturan syariah
(islam). Syariah itu ditumbuhkan oleh kepercayaan . Dengan
demikian , tidaklah terdapat syariah dalam islam melainkan dengan
adanya kepercayaan, sebagaimana syariah itu tidak mungkin
berkembang melainkan dibawah naungan kepercayaan. Dengan
demikian ,syariah tanpa kepercayaan adalah laksana bangunan yang
tinggi tanpa fondasi atau dasar3
Iman Landasan Berpijak
Manusia hidup di dunia ini , seperti dilukiskan oleh imam Ghazali
, tak ubahnya seperti orang yang mengarungi lautan yang luas dan
lebar. Diwaktu badai mengamuk, dia menghadapi gelombang yang
besar. Jantungnya berdebar segar , ia diliputi oleh kecemasan , takut
jika tenggelam dan akhirnya terkubur di dasar laut. Segala ikhtiar dan
usaha dijalankannya untuk menyelamatkan diri. Apabila badai sudah
reda akan merasa lega hatinya dan bergemira. Pasang naik dan pasang
surut dalam kehidupan lautan itu adalah sunnatullah yang terjadi di
dalam diri manusia.
Demikian pula kehidupan manusia yang tidak bisa lepas dari
berbagai masalah yang ada.Maka setiap manusia wajib memiliki
landasan tempat berpijak landasan itu adalah Tauhid. Dengan adanya
landasan Tauhid ini , maka manusia yang mendapat kebahagiaan dan
kepuasaan hidup maupun ketika ditimpa kesengsaraan maka nilai
Tauhid itu akan tetap tertanam di dalam hatinya, sehingga Tauhid

2 Abu Ala Maududi dalam Toward Understanding Of Islam hal 24


3 Yunan Nasution, Op.Cit.,hlm 30

adalah landasan yang selalu dipakai dalam berbagai permasalahan


hidup. Landasan Tauhid inilah yang nantinya akan memunculkan sifatsifat yang dinanungi oleh ruh Islam seperti rasa bersyukur kepada
Tuhan semata , dan dengan Tauhid ia merasa cukup di dalam hidupnya.
Tauhid merupakan suatu karunia yang besar , yang tidak dapat dimiliki
ooleh kaum agama Lain dimana hanya Islam yang memiliki kekuatan
Tuhan yang Mutlak. Tauhid merupakan tempat berlindung dari
perasaan susah dan sedih, dengan Tawakkal dan berserah diri dan
terus berikhtiar dengan kekuatan Tauhid , maka manusia tersebut akan
menjadi pribadi yang lebih baik dibanding orang yang tidak bertauhid.
Pada zaman modern ini para ahli psikologi , kedokteran , ahli
Antopologi-Sosilogi telah meneliti mengenai persoalan kekuatan yang
Mutlak itu, bagaimana jika seorang manusia sudah memiliki pegangan
hidup yang kuat dengan bergantung pada Kekuatan Tuhan Yang Mutlak.
Mereka akhirnya sampai kepada kesimpulan bahwa yang dapat
dijadikan pegangan manusia dari semua persoalan kehidupan ini ialah
kepercayaan kepada yang maha kuasa dan kuat.
Salah seorang psikiater yang terkemuka bernama Dr. Carl
Gustav Jung melakukan penelitian terkait hal ini. Ia menjelaskan bahwa
selama 30 tahuan telah banyak orang yang melaukan konsultasi
kepadanya dan rata-rata usia mereka diatas 35 tahun. Banyak
permasalahan mereka yang diceritakan dan kebanyak pada
permasalahan agama dan ketuhanan yang tidak pernah selesai.
Banyak diantara mereka yang merasa sakit , namun ia sendiri tidak
tahu penyakitnya disebabakan oleh apa. Masyarakat Barat memang
memiliki sedikit kepercayaan kepada Tuhan ,oleh sebab itu banyak dari
mereka yang melakukan tindakan bunuh diri karena mereka
beranggapan tidak ada kehidupan selain di dunia ini. Baginya jika
sudah mendapat permasalahan yang berarti di kehidupan ini , seperti
permasalahn keluarga , ekonomi maupun hal lain , mereka
menyelesaikannya dengan tindakan bunuh diri. Hal ini disebabkan
karena mereka tidak percaya kepada Tuhan. Banyak masyarakat di
Amerika yang beragama Nasrani akan tetapi mereka tidak percaya
akan adanya Tuhan itu sendiri4.
Arnold toynbe sejarawan besar abad 20 juga berpendapat
mengenai kepercayaan agama ini. Menurutnya agama dan
kepercayaan sangat diperlukan bagi kehidupan manusia. Jika
peradaban tidak memiliki kepercayaan maka hancurlah peradaban itu
yang dapat kita lihat pada sejarah manusia, bahwa agama adalah
faktor yang sangat berpengaruh bagi maju atau mundurnya suatu
peradaban manusia. Dan dalam dunia ilmu pengetahuan seperti halnya
ilmu-ilmu sosial agama dan kepercayaan adalah penentu dari setiap
peradaban suatu negara atau wilayah, maka dalam sejarah dapat kita

4 Bey Arifin. Samudera Al fatihah ,Penerbti Zahra hlm 144

lihat pengaruh yang kuat seperti halnya Nasrani pada kerajaan Romawi
dan dunia Islam pada Kerajaan Khekhilafahan5.
Denga demikian maka jelaslah persoalan keimanan dan
kepercayaan merupakan suatu hal yang penting dalam melihat sejarah
peradaban manusia. Dan ilmu pengeahuan dapat menjadi tolak ukur
bagi suatu peradaban.
Kalimat iman adalah sebuah kalimat yang amat berat dan
sempurna bagi makhluk yang bernama manusia. Persoalan Iman ini
akan tersambung dengan Islam sebagai petunjuk dan pedoman ke
Jalan Tauhid. Kepercayaan kepada Tauhid harus memili rel yang benar
dan jelas sesuai dengan tuntunan Tauhid.
Mengenal Tuhan adalah fitrah bagi setiap jiwa pada diri
manusia. Sedangkan menolak adanya Tuhan adalah suatu perbuatan
tercela yang sama memperkosa batin sendiri. Di dalam dunia ini ada
banyak nama-nama Tuhan yang diperkenalkan kepada kita dalam
sejarah agama-agama di dunia. Seperti yang sudah kita bahas, ada
banyak sekali Tuhan yang diperkenalkan , ada yang menyembah roh ,
gunung , matahari dan sebagainya. Namun itu semua merupakan
perbuatan yang sia-sia karena alam merupakan bentuk ciptaan Tuhan
yang Mutlak. Sejarah Nabi dan Rasul telah menjelaskan kepada kita
bahwa dahulu mereka semua telah mencoba menyampaikan bahwa
adanya kekuatan yang Mutlak yang tidak mendapat menantinginya.
Kekuatan itu berasal dari kepercayaan kepada Tauhid semata. Para
Nabi dan Rasul berusaha meluruskan kepada manusia bahwa , alam
tidak boleh disembat ,karena alam adalah hasil penciptaan dari
kekuatan Yang Mutlak itu.
Sejak zaman dahulu para ahli Filsafat telah berusaha
menangkap rahasia kehidupa manusia ini, banyak diantara mereka
berpendapat bahwa kehidupan manusia berasal dari air. Pendapat ini
dicetuskan oleh Anaxagoras seorang Filsuf Yunani kuno yang lahir pada
500 Sebelum Masehi.6 Menurutnya seluruh kehidupan ini awalnya
berasal dari air, baik itu manusia dan hewan hidup didarat selama ini.
Semua tercipta dari bakteri yang ada di air lalu terbentuk makhluk
seperti hewan Amfibi yang akhirnya berevolusi menjadi manusia yang
bisa hidup di darat
Banyak para ahli-ahli filsafat yang telah mencoab menangkap
asal-muasal kehidupan manusia. Seperti Charles Darwin yang
melanjutkan teori dari Anaxagoras itu . Ia berpendapat bahwa manusia

5 Ekayati. Arnold J Toynbee dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia


hlm 413
6 Bertrand Russel . Sejarah Filsafat Barat,Pustaka Pelajar 2005
hlm 85

yang hidup sekarang ini merupakan evolusi dari hewan Amfibi yang
dahulunya hidup di air7. Lalu hewan tersebut berubah menjadi kera.
Kemudia Kera berubah menjadi manusia kuno yang telah tersebar ke
seluruh dunia sejakt 50.000 tahun sebelum Masehi.
Sarjana sarjana dan Filsuf Barat inilah yang telah melakukan
berbagai eksperimen untuk menangkap rahasia hidup. Banyak diantara
mereka yang menelitis pada kegiatan sosial manusia, persoalan
ekonomi serta politik yang terhadi di abad pertengahan Eropa. Mereka
juga mulai mencari-cari siapa Tuhan itu, hal ini dipelopori oleh Voltaire,
Nietzsce dan Sartre. Banyak kesimpulan mereka mengenai Tuhan itu .
Namun justru kebanyakan memunculkan analogi yang membingungkan
dalam pencaria itu sendiri. Misalkan Nieztche yang mempercayai Tuhan
hanya dalam sisi kemanusiaan, namuan ia tidak percaya pada Tuhan
yang ada di Langit. Ia hanya mempercayai Tuhan dalam segi Vertikal
namun tidak Horizontal8. Kenapa mereka mencapai kesimpulan seperti
itu , hal ini dikarenakan mereka semua tidak berdasarkan pada Tauhid
dan ketentuan ilahi. Tentang adanya pencipta dan pengatur, boleh
dikatakan semuanya telah setuju. Akan tetapi wujud dan bentuk
kepercayaan itu yang mereka simpulkan secara berbeda. Bahkan
diantara mereka pun ada yang menyimpulkan bahwa Tuhan telah mati,
seperti yang diutarakan Nitzsche dan Voltaire. Mereka tidak pernah
menangkap sebuah kebenaran yang jelas, karena mereka berusaha
mencari Tuhan dengan pembedahan logika dan filsafat semata.
Bahkan beberapa kesimpulan yang telah muncul ini
mengakhirnya dalam bentuk ketidak kepuasan kepada agama dan
Tuhan. Misalnya Sartre yang berusaha menyibak tabir Psikologi
manusia berdasar Imanjiner dan alam bawah sadar manusia. Ia
menyimpulkan tetap tidak ada tuhan di dalam Imajiner manusia, Filsuf
ini menyimpulkan tentang kepercayaan ini bahwa Tuhan tidak benarbenar ada , namun bisa muncul di dalam tubuh manusia tertentu yang
tidak semua memilikinya. Kesimpulan-kesimpulan yang muncul ini
tidak terlalu memuskan dalam memecahkan permasalahan tuhan,
namun demikian sampai sekarang buku-buku dan pemikiran mereka
masih tetap digunakan oleh generasi sekarang untuk mencari
kebenaran Tuhan.
Dalam prosesnya , mereka semua mencari Tuhan tidak
dilandaskan Iman yang benar. Walaupun kebanyak mereka beragama
Nasrani , akan tetapi mereka tidak benar-benar melakukan penelitinya
berdasarkan teologi Nasrani , bahkan banyak dari mereka membantah
agamanya sendiri. Namun dari semua hasilnya tetap berlawanan

7 Ibid, hlm 840


8 Ibid, hlm 994

dengan konsep Tauhid itu sendiri .Menurut Heraklitus bertambahnya


luas ilmu pengetahuan , maka akan bertampah pula kesimpulan
terhadap pencapaian hikmah yang tertinggi. Hikmah tersebut akan
mengarahkan pendapat dan arah kepada kekuatan Yang Mutlak.
Sarjana ilmu bumi, ilmu kedokteran pada hakikatnya mereka semua
telah menyediakan hasil yang tertinggi bagi kepercayaan dan ilmu
pengetahuan itu sendiri.9
Keesaan Yang Mutlak
Sejarah peradaban manusia telah menjelaskan pada kita bahwa
manusia telah banyak menyembah berbagai macam bentu roh maupun
alam. Kepercayaan tersebut terdiri dari banyak bentuk ajaran dan
agama, yang memerintah menyembah binatang , menyembah ular ,
dan ada pula yang menyembah sapi. Di zaman pra sejarah, bahkan
sudah ada yang mengklaim dirinya sebagai Tuhan, hal ini dikarenakan
dirinya memiliki kekuasaan dan wilayah yang cukup luas . Demi
memperbaiki kepercayaan yang carut marut inilah Tuhan mengutus
para rasulNya ke dunia ini, untuk memberi tahu kepada insan
bahwasanya tuhan hanya satu, tiada berserikat. Nabi nabi dan rasul
rasul boleh dikatakan datang membawa satu inti seruan dan satu
maksud. Oleh sebab itu maka nabi ibrahim , Nabi nuh , Nabi musa dan
isa mempunyai maksud yang satu juga yaitu menyembah Tuhan yang
mutlak (tauhid).
Para pengikut nabi dan Rasul tersebut tidak semuanya
memegang seruan Tauhid dengan benar, banyak diantara mereka yang
justru menyerang balik Nabi dan Rasul yang telah diutus itu. Sehingga
ketika Bani Israil yang telah ditetapkan Tuhan sebagai bangsa yang
penuh rahmat dengan pimpinan nabi Musa meninggalkan negeri mesir
ke bumi kan an, Ditengah jalan mereka telah lupa apa isi agama yang
harus diperjuangkan. Mereka meminta Nabi Musa supaya dibuatkan
tuhan tuhan ( Berhala), sebab mereka melihat suku suku yang mereka
temui di jalan sudah membuat patung berhala. Setelah itu datanglah
samiri mengemukakan tuhan baru yaitu anak sapi.
Nabi Isa As, yang datang kemudian daripada itu amatlah
besaran jasanya, dan banyaklah anugrah serta pertolongan Tuhan
kepada beliau di dalam menyampaikan seruan Tuhan kepada ummat.
Bagaimana isa al masih bisa dijadikan Tuhan?. Jangankan menciptakan
bintang di langit, menciptakan semut saja dia tidak mampu. Alangkah
kusutnya pemikiran yang menuhankan nabi Isa.
Zaman abad pertengahan kaum pendeta berhak mengusir orang dari
agama, kalau sekiranya ada yang menentang konsep trinitas. Dan
gereja berhak menyiksanya orang yang menentang hal ini . Maka pada
abad pertengahan lenyaplah kaum kristen yang benar-benar
memegang teguh ajaran nabi Isa. Kekuasaan gereja yang sewenang

9 Ibid, hlm 55

wenang ini telah memunculnya pemberontakan ,maka setelah


timbullah zaman baru di benua eropa, yang dimulai oleh kaum
agamanya sendiri yaitu Marthin Luther. Inilah pemberontakan
pemikiran pertama yang dialami kaum kristen. Dengan munculnya
ajarah Luther maka bentuk protes kepada gereja muncul di Eropa yang
akhirnya melahirkan ajaran Protestan.
Kebebasan yang muncul secara massif di Eropa ini telah
memunculkan jurang pemisah yang luas antara kaum rohaniawan
dengan kaum intelektual yang saat itu muncul banyak kaum filsuf
untuk menciptakan tatanan dunia yang baru, yang dapat lepas dari
agama. Akhirnya timbullah sekte sekte pemikiran baru d eropa untuk
menentang segala agama, muncullah mazhab Unitarian , lutherian ,
Calvinisme , dll. Padahal lama sebelum terjadi hal ini Nabi Muhammad
SAW telah menegaskan bahwa itu adalah kepercayaan yang telah jauh
menyimpang dari hakikat Tauhid akan menimbulkan perpecahan dalam
peradaban Nabi Muhammad mengatakan bahwasanya agama yang
dibawa oleh Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa adalah agama yang satu
juga. Yaitu menegakkan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
penyerahan diri secara Mutlak tanpada sesuatu sekutu Bagi-Nya dan
bersaksi bahwa tidak kekuatan yang dapat menandingiNya
Orang-orang yang keluar dari rel ajaran para Nabi dan
Rasulullah telah menciptakan kepercayaan yang baru yang tidak
sesuai. denga Tauhid lagi. Maka munculah yahudi yang menyembah
Uzair sebagai Putra Allah beserta patung anak sapinya. Orang-orang
Nazareth juga telah menyelahi ajaran agama Nabi Isa As , lalu mereka
ubah ajaran Isa As yang tadinya barupa ajara Tauhid menjadi ajara
Trinitas yang menyembah Allah , anak dan Roh Kudus. Nabi
muhammad tidak menamai agamanya dengan muhammad, akan
tetapi sesuai dengan perintah Allah yaitu agama Islam artinya
menyerah dengan sukarela kepada ilahi. Juga telah diakui bahwa
agama Islam adalah yang membenarkan ajaran Nabi Isa dan Musa .
Berbagai ragam filsafat muncul untuk memahami agama. Ada
filsafat agama yang berpedoman polytheisme, ada yang mengatakan
tuhan itu dua dan ada yang mengatakan tiga. Memikirkan tuhan
dengan cara seperti ini adalah fikiran yang belum sempurna. Barulah
sempurna kalau ada kekuasaan tertinggi yang meliputi akan
semuanya. Mutlak atas segala sesuatu.
Menurut Sedilot (Sejarawan Kristen) terkait kehidupan Nabi
Muhammad SAW Dari kecil sampai ia dewasa Muhammad merupakan
seorang yang paling besar kesopananya, pandai menjawab pertanyaan
orang, perkataanya lancar dan dapat dipegang, jauh dari keji dan
termahsyur di dalam kaumnya dengan nama Al-Amin yang artnya
dapat dipercaya. Meskipun ia seorang yang buta hurud , akalnya
cerdas , pendapatnya sangat tajam, mukanya selalu manis, lebih
banyak berdiam daripada berkata, dan mudah bergaul. Dalam

mempertahankan kebenaran, sama saja baginya antara orang yang


jauh dan orang yang dekat. Sayang kepada orang miskin, tidak
melalaikan orang fakir, tidak gentar kepada orang yang berkuasa
karena kekuasaan. Ia dapat mengumpulkan dan mempersatukan
sahabat-sahabatnya, dan sabar dalam menghadapi mereka. Kalau ada
sahabatnya yang tidak datang, ia sendiri yang mencarinya. Ia duduk
bersama-sama dengan mereka di tikar. Terompahnya dijahitnya
sendiri. Bajunya ia sendiri yang menambal. Susu kambingnya ia sendiri
yang memerahnya.10
Berpikir dalam Perspektif Sejarah
Islam mengajarkan supaya kita untuk berpikir tentang sejarah
dan ajaran para Nabi terdahulu. Maka bisa kita lihat sebagian besar isi
ajaran di dalam al-quran adalah sejarah. Sejarah menempati posisi
penting dalam ajaran Islam , karena jika mendalami sejarah agamaagama akan mendapatkan suatu kesimpulan yang jelas mengenai
penyebaran Tauhid . Islam adalah suatu kesimpulan dari ajara Tauhid
itu, dimana semua para nabi terdahulu memiliki sejarah panjang dalam
menyeru kepada Tauhid. Salah satu dari ayat al quran yang sudah
seringkali kita baca dalam surat Al-Qalam ayat 1-2 Demi Qalam, dan
apa yang mereka tulis dengan qalam itu? Menurut Tafsir Al-Azhar
,Tafsir yang terakhir di ayat yakni apa yang ditulis dalam Qalam
itu ?.11maksudnya adalah sejarah ummat baik yang turun sebelum
Islam maupum pada masa setelah Islam tersebar ke seluruh
permukaan bumi.
Kita disuruh pula membaca ajaran sejarah, bagaimana jatuhnya
ummat , apa sebabnya ummat itu jatuh. Kita disuruh mengingat ingat
semuanya. Ummat yang tadinya kecil menjadi besar berangsur angsur,
Yang tadinya lemah, bertambah menjadi kuat. Dahulunya tadinya
dikuasai, setelah itu menguasai. Begitu pula pada peradaban yang
telah berada di puncak , tiba-tiba meluncur kebawah dan jatuh dalam
lembah kebodohan dan kenistanaa. Kejadian itu semua adalah
pelajaran sejarah, Pelajaran itu bukan sekedar kita baca dan kita
ceritakan saja. Akan tetapi supaya kita mengambil faedahnya.
Kita tidak boleh hidup di masa sekarang saja. Kita tidak boleh
hidup hanya melihat apa yang kelihatan dan kedengaran pada saat ini
saja. Kita harus merasakan diri dan hidup kita dalam rangkaian masa
yang panjang, baik kebelakang ataupun kedepan. Kita tidak boleh
hidup hanya sehari. Akan tetapi dalam hidup itu kita harus merasakan
bahwa kita merupakan satu mata rantai dari rantai yang panjang yang

10 Prof.Dr Hamka , Sejarah Umat Islam : Pra Kenabian Hingga


Islam di Nusantara, Gema Insani Press , hlm 98
11 Prof.Dr Hamka, Tafsir Al Azhar Juz 28

disebut perspektif sejarah. Sehingga kita mampu menilai suatu


peristiwa atau keadaan dari perspektif sejarah itu.
Sebelum rasulullah SAW diutus diutus, kondisi bangsa Arab
secara umum mengalami taraf hidup yang begitu hina dan rendah.
Baik agama, etika , moral , sosial, politik, ekonomi dan sebagainya,
Semuanya ditimpa kehancuran dan kekacauan yang cukup hebat.
Jahiliyah masuk dan mendominasi setiap aspek kehidupan.
Mempertaruhkan hawa nafsu , kebodohan , kekurangan , ketidakadilan,
serta kezaliman menjadi ciri khasnya. Pengaruh agama agama samawi
hilang atau hampir tidak ada sama sekali. Agama agama itu telah
mengalami perombakan dan perubahan hingga kehilangan misi
sebagai ajaran Allah untuk makhluk Nya.
Masyarakatnya begitu sibuk dengan pertikaian, perpecahan
yang luar biasa, mereka terus bertempur antar kabilah karena
permasalahan keci. Pada zaman itu Ka bag yang dibangun oleh Nabi
Ibrahim dijadikan tempat penyembahan berhala. Akibatnya, timbullah
peperangan sengit diantara mereka. Manusia yang tetap berkomitmen
dan konsisten pada agamanya sangatlah sedikit. Karena merasa tak
mendapat tempat yang aman ditengah kehidupan yang penuh
kekacauan itu, Akhirnya, merekapun memilih mengasingkan diri karena
tak mampu lagi memberikan perbaikan demi menyelamatkan
masyarakat tersebut .
Rasulullah SAW telah mengisyaratkan terjadinya kerusakan
yang menimpa seluruh makhluk di segenap aspek kehidupan tanpa
terkecuali. Meskipun kesesatan serta kerusakan yang menimpa
manusia telah terjadi sedemikian parah dan menjauhi jalan jalan
menuju hidayah, namun keberadaan para pencegah kerusakan dan
kemungkaran di muka bumi ini serta terlaksananya dakwah secara
terang terangan tanpa kebimbangan sedikitpun adalah salah satu
bentuk kemenangan. Fenomena ini merupakan silih bergantinya roda
kehidupan, antara kebenaran dan kebatilan, dan perhelatan akbar
antara islam dan kekufuran.
Namun jika kehidupan sudah tak ada lagi dari manusia betipikal
seperti mereka, maka hanya akan ditemukan orang orang yang
mengasingkan diri. Mereka berusaha menjauhi pengaruh dan
penyimpanganya atau bergaul serta berkumpul dengan para
pengusung kebatilan dan kerusakan. Apabila kenyataan ini terjadi ,
maka umat manusia perlu diberikan risalah baru yang membawa
agama Allah secara akurat dan kuat, Risalah yang dibawa secara
sempurna ini ada pada diri Rasulullah sebagai Nabi Terakhir. Beliau
mengakui keberadaan para nabi terdahulu, dan mengakuinya sebagai
pembawa risala Tauhid dari zaman ke zaman. Islam adalah risalah
terakhir yang dibawa kepada manusia. Dahulu ada Risalah Nabi Nuh,
Nabi Sulaiman , Nabi Daud dan lainya yang hanya menyeru kepada
Tauhid. Islam adalah penyempurna ajaran dari seluruh para Nabi dan

Islam diberikan untuk semesta alam. Kondisi yang tersissa setelah


turunya Nabi Musa dan isa adalah kevakuman para Nabi. Fase waktu
antara turunya Isa dan Nabi Muhammad agak lama sehingga pada saat
itu terjadi kevakuman yang cukup lama dalam dakwah tauhid.
Sedangkan ajaran Nasrani dan Yahudi sudah berupah menjadi ajaran
trinitas. Orang Nasrani menyembah Isa sedangkan orang Yahud
menyembah Uzair dan patung anak sapi.
" Sesungguhnya Allah melihat penghuni bumi lalu dia murka kepada
mereka, baik orang arab maupun orang asing, kecuali sisa sisa dari
para ahli kitab saja " (HR. Muslim).
Jika seluruh bangsa yang ada di bumi sudah semakin parah dan
menurnya kualitas dalam suatu peradaban, maka bangsa arab
mengalami nasib yang lebih parah lagi. Bangsa arab mengalami
keterpurukan agama yang sangat parah, sistem penyembahan berhala
yang sangat hina, penyakit moral serta kekacauan perpolitikan dan
aturan hukum. Sehingga bagi bangsa lain, bangsa arab tidaklah
diperhitungkan lagi.
Mereka hanya berada pada urutan terakhir dalam lintasan
sejarah. Karena itu, mereka tak pernah merasakan masa kejayaan dan
kehidupan lebih baik, yang hanya menjadi pengekor yang hina bagi
bangsa persia dan romawi.
Hati mereka disibukan dengan pengagungan dan rasa kagum
pada peninggalan nenek moyang. Serta senantiasa mengikuti jejak
mereka meski berjalan di atas penyimpangan dan kesesatan, karena
itulah mereka menyembah patung dan berhala yang tiap Kabilah
memiliki patung sendiri. Kabilah hudzail bin marakah mempunyai
patung bernama : suwa. Kabilah kalb memiliki berhala wadd, kabilah
madzhaj berhala yaghuts, kabilah khuzaah dan quraish menyembah
Latta dan Uzza ( keduanya adalah lelaki dan perempuan yang
melakukan perzinahan di dalam kabah). 12 Akhirnya keduanya
dilenyapkan dan dibuatklanlah patung dalam bentuk mereka dan
disembah oleh dua Kabilah tersebut. Patung manat berada di pinggiran
pantai, patung ini sangat diagungkan semua orang arab, khusunya
Kabilah aus dan khazraj.
Sisi-sisi patung utama ini, terdapat beberapa patung yang
bentuknya kecil dengan jumlah sangat banyak. Dalam kitab shahihnya
iman bukhari meriwayatkan dari abu raja al athari ia berkata :" Dulu
kami menyembah batu. Jika kami menemukan batu yang lebih baik
dari yang pertama, kami akan membuangnya dan mengambil batu
yang lain. Jika kami tidak menemukan batu, kami mengumpulkan
setumpuk tanah lalu kami menghadirkan kambing dan memeras
susuanya di atas setumpuk tanah itu, kemudian kami thawaf
berkeliling mengitarinya ( HR.Bukhari)

12 Prof.Dr Hamka ,Op.Cit hlm 56

Penyembahan terhadap patung dan berhala telah menghalang


halangi bangsa arab mengenal, mengagungkan , menghormati dan
mengimani Allah dan hari kiamat. Sebaliknya hati mereka telah
dirasuki dan dikuasai rasa penyembangan warisan yang bodoh dari
nenek moyang mereka. Meskipun hal tersebut hanya dianggap wasilah
antara mereka dengan Allah. Tetapi pada kenyataannya, patung yang
dianggap tuhan ini telah menguasai hati, pekerjaan, sikap serta semua
aspek kehidupan. Akibatnya, jiwa dan dirinya sangat lemah dalam
memaknai pengagungan Allah. ( al anam : 136).
Sampai sampai sisa sisa terakhir dari peninggalan agama Nabi
ibrahim As pun dirasuki penyimpangan, perubahan dan perombakan.
Ibadah haji hanya dijadikan sebagai musim saling memamerkan
kelebihan dan menyombongkan diri, bermegah megahan serta saling
menunjukan keangkuhan. Semua sisa keyakinan yang masih lurus
beralih menjadi gambaran sangat lemah, rendah dan tidak berharga.
Akhirnya, semuanya terjangkit virus khurafat, kubangan mistik dan
perdukunan. Sehingga hilanglah ajaran murni dari tauhid.
Lingkungan yang rusak serta zalim itu terus mempengaruhi
seluruh masyarakat Arab. Setiap orang arab yang lewat di sekitar Ka
bah mereka memberikan persembahan berupa berhala untuk
disembah di depan kab bah. Mereka mengira tindakan ini adalah
perintah Allah. Namun dari kehidupan yang keji itu ada seseorang yang
tetap dilindungi oleh Allah dengan cahaya iman dan tauhid ia adalah
zaid bin amr bin nufail. Ia tidak menyembelih kepala hewan untuk
dipersembahkan di depan ka bah , ia juga tidak pernah menyembah
patung berhala, seperti orang pada umunya waktu itu. Akan tetapi
orang seperti zaid bin nufail sangatlah aneh dan asing di zaman
jahiliah. Hanya sedikit saja orang seperti dia.
Dari abdullah bin umar . Bahwa nabi muhammad SAW berjumpa
dengan zaid bin nufail di bawah bukit Baldah. Peristiwa ini terjadi
sebelum turunya wahyu kepada rasulullah. Kemudian ada makanan
disajikan kepada rasulullah SAW tetapi beliau enggan untuk
memakanya. Lalu zaid berkata " saya tidak memakan apa saja yang
kaummu disembelih untuk dipersembahkan kepada berhala kalian, dan
saya tidak memakan kecuali sesuatu yang nama Allah disebutkan di
atasnya".
Zaid bin amr bin nufail sangat mencela sesembelihan bangsa
Quraish. Menurutnya semua hewan diciptakan oleh Allah. Jadi semua
harus bersumber dari Allah dan menggunakan atas nama Allah.
Baginya seluruh air hujan dan tumbuh-tumbuhan juga merupakan
karunia Allah yang harus dipergunakan sesuai atas nama Allah. Semua
sumber kehidupan ini tidak bisa diwakili dengan berhala maupun
sesembahan hewan. Zaid Bin Nufail adalah salah seorang yang hatinya
dijaga oleh Allah dari semua konsisi Jahiliah yang zalim, ia
mengagungkan Allah secara diam-diam dan tidak mau memakan

daging tanpa disembelih dengan nama Allah Ia mengingkari semua


ajaran jahiliah dan mengagungkan semua ajaran Allah.
Sebuah kisah menarik mengenai zaid bin amr , ketika ia keluar
dari Mekkah menuju negeri Syam untuk mengetahui sejarah agama
yang diturunkan Allah . Lalu ia bertanya kepada para pendeta Nasrani
dan Yahudi mengenai sejarah agama tersebut. Ketika sampai di negeri
Syam ia bertemu dengan pendeta Yahudi dan bertanya mengenai
Yahudi . Lalu Alim Yahudi itu menjelaskan bahwa mengenai hakikat
Tauhid, dan meceritakan sejarah Nabi Ibrahim dan perjuanganya dalam
menyebarkan dakwah Tauhid. Agama Yahudi adalah agama yang
dibawa Nabi Musa As, yang menyeru hanya menyembah kepada Allah
semata, akan tetapi yahudi yang ditemui pada masa Zaid telah
tercampur dengan kebathilan dimana sudah menyembah kepada Uzair
putra Allah dan patung anak sapi
Lalu karena tidak puas, Zaid pergi ke Nazareth dan bertemu
Pendeta Nasrani. Ia bertanya mengenai sejarah dan hakikat agama
Nasrani. Lalu dijelaskan oleh Alim Nasrani tersebut mengenai ajaran
dan sejarah Nasrani. Bahwasanya agama Nasrani adalah agama yang
dibawa oleh Nabi Isa as, yang menyeru hanya menyembah kepada
Allah. Ajaran ini sesuai dengan yang diajarkan Ibrahim As , dalam
sejarah dan perjuanganya menyebarkan ajaran Tauhid kepada
manusia. Akan tetapi agama Nasrani pada masa Zaid sudah tercampur
dengan kebathilan , dimana mereka sudah menyembah Isa sebagai
Putra Allah , Maryam sebagai roh kudus.
Maka ketika Zaid mengetahui dan merenungkan perkatan para
alim Yahudi dan Nasrani tersebut , bahwa sebenarnya ajaran tauhid
yang Benar. Serua ini sesuai dengan apa yang dibawa oleh Ibrahim As
kepada manusia untuk menyembah kepada Allah semata. Lalu Zaid
mengangkat kedua tanganya berdoa sambil mengucapkan bahwasanya
Zaid adalah penganut agama Ibrahim As. Zaid bin amr bin nufail bukan
satu satunya ghuraba di tengah komunitas bangsa arab kala itu.
Namun ada beberapa orang beriman dan mengesakan Allah. Mereka
meniti jalan dan sistem para rasul sebelumnya, serta menghindar dari
jalan orang orang musyrik. Sebagaimana pula masih ada orang orang
dari kalangan yahudi dan nasrani yang berpegang teguh terhadap
agama mereka . Mereka disebut juga dengan ahli kitab.
Orang-orang seperti mereka adalah orang yang terasing di
tengah kekacauan massa Jahiliah. Di kalangan Nasrani maupun Yahudi
hanya ada sebagian orang yang tetap teguh memegang ajaran Nabi
Musa dan Isa . mereka adalah golongan para ahli kita yang mengetahui
sebenarnya ajaran Musa dan Isa. Akan tetapi umat mereka sudah tidak
mengerti akan hal itu, mereka sudah menyekutukan Allah. Jarak yang
jauh antara Musa dengan Isa dan juga dengan Nabi Muhammad ,
membuat seruan Tauhid itu terputus cukup lama. Namun ketika
Raslullah diutus mengemban tugas ini, seluruh dunia mulai kembali

memegang teguh seruan Tauhid. Kedatangan Raslullah di tengah Umat


, merupaka cahaya besar bagi orang-orang seperti Zaid serta alim
ulama Yahudi dan nasrani karena mereka adalah golongan Ahli yang
memegang
teguh
ajaran
Tauhid.
Tatkala
Rasulullah
mulai
mengumumkan seruan Tauhid ini, bahwa bangsa Arab tidak boleh lagi
menyembah berhala , maka timbul permusahan yang kuat di dalam
tubuh bangsa Arab yang memusuhi Tauhid. Beliau berjuang dan berdiri
tegak pada sebuah barisan, sementara bangsa arab berada pada
barisan yang lain. Beliau sangat aneh dan terasing sekali di tengah
tengah mereka. Oleh karena itu, orang orang yang tetap bertauhid
pada zaman jahiliah termasuk golongan yang terasing, dalam hal ini
mereka terkenal dengan Istilah Al-Ghuraba dan Thaifah manshurah,
yakni Golongan terasing yang terus-menerus mengalami kemangan
gemilang. Geneasi pertama Rasulullah inilah , muncul sebagai generasi
Thaifah manshurah yang pertama , mereka memiliki Akhlak yang baik ,
pendirian yang kuat , serta kemampuan perang yang luar biasa.
Mereka terus bertahan dari gempuran Kafir Quraisy yang luar biasa
memusuhinya serta memusuhi Allah SWT.
Bangsa Arab pada umumnya sangat membenci seruan dakwah
Rasulllah ini, bagi mereka dengan adanya seruan ini , legitimasi dan
kekuasaan di tanag arab akan hilang. Tradisi jahiliah sudah mereka atur
dalam sistem mereka , sehingga Tauhid akan mencerai-beraikan sistem
mereka. Masing-masing dari mereka memiliki adat dan kebudayaan
jahiliah yang sudah mereka tanamkan pada anak-anak mereka. Adat
istiadat tersebut lebih dominan dan menjadi acuan dalam berbagai
tingkah laku, peraturan , sikap , serta persaingan memperebutkan
tampuk kekuasaan. Kebudayaan orang-orang jahiliah telah menutup
mata hati mereka , serta keengganan mereka untuk menyembah Allah
semata. Baginya berhala dan sesembahan hewan di ka bah adalah
sebuah bentuk legitmasi kebudayaan yang tidak bisa diubah dan
merupakan keputusan bersama kalangan bangsa Arab. Mereka sama
sekali tidak melihat adanya keutamaan dan keistimewaan yang dimiliki
rasul atas mereka. Mereka sebenarnya tidak rela jika Muhammad
adalah utusan Allah. Mereka menginginkan posisi Nabi pada diri
mereka, terutama di kalangan para pembesar Quraish yang tidak rela
mengikuti Muhammad. Baginya Muhammad bukan petinggi bangsa
Arab , ia hanya pembohong dan tukang sihir. Oleh sebab itu petinggi
Arab mulai mempertahankan legitimasi kedudukan mereka dengan
cara membunuh dan melawan seruan Tauhid.
Orang-orang Musyrik itu tetap ingin posisi Muhammad menjadi
posisi miliknya, para pembesar mekkah dan Thaif mencela habishabisan ajaran Tauhid yang dibawa Muhammad. Sebab, mereka
dianggap memiliki kemuliaan, kepemimpinan serta dihormati di
kalangan kaumnya sebagaimana tokoh tokoh yang telah disebutkan
diatas dan semacamnya. Jika Muhammad muncul sebagai Nabi dan

tersebar di seluruh penjuru Jazirah , para Alim Yahudi Dan Nasrani


merahasikan berita ini dan menahan Muhammad di Mekkah. Karena
jika berita ini terdengar para pembawa agama Isa dan Musa agan
berduyun-duyun
mengikuti
ajaran
muhammad
dan
bersaksi
kepadaNya.
Kerusakan dan Kebathilan pun semakin di hati para pembesar
Quraish , mereka berusaha untuk membuat ayat suci yang menyamai
Al-quran, namun usaha itu sia-sia belaka mereka hanya mampu
membuat sebuah syair yang jelek dan tidak berkualitas. Para pembesar
Quraisy itu terus menerus meneror muhammad , mereka terus
menerus berusaha mmebuat ayat suci yang setara dengan Al-quran,
Mereka selalu menganggap diri mereka begitu besar dan agung.
Karena tidak puas dan percaya dari apa yang dibawa oleh Rasulullah
SAW , mereka meminta agar Allah muncul dihadapan mereka dan
mereka meminta Nabi SAW agar menurunkan malaikat Jibril tepat
dihadapan muka mereka . orang-orang seperti inilah yang tidak pernah
membaca sejarah , bahwasanya ketika Allah memunculkan cahaya ke
bumi di depan Nabi Musa As , Nabi Musa langsung pingas dan gunung
disebelahnya hancur berkeping-keping. Apalagi Jika Allah memunculkan
wujudnya yang sempurna maka musnahlah seluruh manusia beserta
Bumi.Pada dasarnya orang orang sombong dan angkuh itu sama sekali
tidak mengikuti seruan Tauhid yang dibawah Nabi Muhammad.
Keadaan ini seperti para pendeta dari kalangan umat lain yang
mengatakan di dalam surat Al Mukminun ayat 34.
Sehingga kaum kafir quraish yang menolak dan menentang
dakwah rasulullah SAW pada fase pertama ini dapat dikelompokkan ke
dalam dua golongan : Yang pertama kaum yang menolak Muhammad
karena ia bukan dari berasal pemuka Quraish dan yang kedua mereka
yang menolak Muhammad karena mereka sendiri sedari awal sudah
benci kepada Tauhid dan seruan dakwahnya. Golongan kedua ini yang
masih bertahan di zaman kita bahwasanya banyak orang yang benci
kepada Islam dikarenakan sudah dari dalam hatinya membeci seruan
Tauhid itu sendiri.
Menurut Tolstoy terkait pengaruh ajaran Nabi Muhammad SAW, Tidak
usah diragukan lagi bahwa Muhammad memang sebesa-besarnya
manusia yang berkhidmat pada perikemanusiaan dengan bentuk yang
sangat mulia. Cukuplah menjadi kebanggan baginya karena ia telah
sanggup membawa satu umat kepada Nurul Haq ( Cahaya kebenaran),
dan mengajaknya agar senang dengan kehidupan yang damai dan
tenteram.
Diutamakanya
kehidupan
Zuhud,
dilarangnya
menumpahkan darah, dan mengorbankan sesama manusia bagi
keperluan agama. Kemudian terbukalah bagi umat itu jalan kemajuan
dan peradaban. Pekerjaan yang telah dikerjakan Muhammad memang

suatu pekerjaan besar. Manusia sepertinya memang pantas menerima


penghormatan dan penghargaan13
Menurut Mesmer Agama Islam menyerukan agar umat manusia
bersepakat rukun dan damai. Islam mengakui kenabian dari Musa dan
Isa, dan meletakkan Maryam pada kebesaranya yang setimpal.
Pelajaran Nabi-nabi juga tetap dihormatinya, perintah nabi-nabi
terdahulu juga termasuk dalam perintahnya. Dijanjikan masuk surga
bagi siapa yang mengikuti perintah itu, serta tidak mengerjakan
perbuatan jahat. Ditanamkanya pupuk keimanan kepada Allah Yang
Esa. Keindahan Agama Islam semakin tapak nyata ketika ia telah
mengalahkan negeri Mekkah dan diruntuhkanya segala berhala. Tidak
ada kelebihan seseorang atas orang lain karena ketinggian keturunan
dan bangsa, semuanya merupakan keturunan Adam dan Adam berasal
dari tanah14
Perjuangan Tauhid Melawan Syirik
Semakin jernih cara berpikir kita , makan akan semakin mudah
menerima ajaran Tauhid. Akal merupakan akhir perjalanan manusia,
hingga ia akhirnya dapat menemukan jalan Tauhid yang lurus .
Pengakuan yang mutlak juga haruslah disertai dengan tindakan dan
amal. Tauhid adalah rohnya agama islam, seperti tanah kering menjadi
suburlah dia kalau telah disiram oleh air tauhid. Al quran menjelaskan
hakikatnya berulang ulang, segala misal dan perumpamaan, semua
isinya adalah tentang tauhid. Sehingga bolehlah dikatakan bahwa
tauhid telah memberi cahya sinarnya dalam hati pemeluknya, dan
memberi kepandaian otak sehingga segala hasil yang timbul daripada
amal dan usahanya mendapat cap tauhid. Hilanglah segala perasaan
terhadap yang lain, dengan maksud berbangga diri (riya).
Siapa lagi selain kepada Allah semata, yang maha kuasa menaik
dan menjatuhkan, memberi dan menahan. Apabila hubungan dengan
Allah telah berlangsung, maka hubungan dengan seksama manusia
lancar dengan sendirinya. Karena manusia itu juga adalah makhluk
Allah, dan telah diberi karunia oleh Allah berupa akal dan hati nurani.
Maka rasa tentram dan takut, rasa benci atau sayang, rasa gembira
atau sedih, bagaimana segalanya sudah merasuk ke dalam hati , maka
tidak ada yang bisa menahan dari hakikat Tauhid yang sudah tertanam
di hati seorang Mukmin. Ketika mendapat angin tidaklah lupa daratan.
Ketika terpaksa turun, tidak pula kehilangan harapan,Sebab tauhid
menimbulkan yakin. Sehingga dapat dipastikan Tauhid menjaga
kesimbangan alam antara manusia dengan alam disekitarnya, Tauhid

13 Prof.Dr Hamka ,Op.Cit hlm 142


14 Prof.Dr Hamka ,Op.Cit hlm 144

telah berperan menjaga kelestarian suatu peradaban. Justru yang


mengacaukan peradaban itu ketika hilangnya Tauhid dalam bena
manusia. Kekacauan pola pikir manusia itu sendiri, disebabkan oleh
akar jiwa manusia sendiri yaitu memiliki sifat syirik kecil atau riya. Jenis
jenis perbuatan dari sifat riya ini berbagai macam bentuk bisa dalam
bentuk mempersekutukan Tuhan, tidak mau mengakui kebenaran,
mencari pertolongan kepada selain Allah, dan enggan percaya kepada
Allah.
Pada zaman dakwah raslulullah beliau datang membawa syariat
islam kepada masyarakatnya. Setiap suku bangsa arab mempunyai
berhala sendiri , mereka memiliki berhala hampir di setiap rumah,
sehingga mereka dapat menyembah mereka di dalam rumah dan di ka
bah ketika di luar rumah. Sikap penyembahan yang seperti ini
menciptakan sekelompok masyarakat yang memiliki akhlak yang tidak
baik,, akhirnya sering muncul perang antar suku di tanah arab pada
masa itu. Sebab dan akibat sikap syirik ini amatlah berbahaya, bermula
dari sikap sombong lalu menjadi ujub yang kronis , sehingga bangga
terhadap diri sendiri dan enggan percaya dengan Tuhan dan orang lain.
Pada zaman modern ini manusia semakin buas dalam
memelihara syirik. Diakibatkan semakin mudahnya manusia
mengakses kemaksiatan dunia. Syirik telah membawa mereka kepada
hawa nafsu mereka sendiri. Mereka ingin akan materil dan kemegahan,
sehingga lupa akan tujuan hidup yang sebenarnya . Bagi mereka
materi merupakan hasil yang final dalam kehidupan, begitulah tujuan
mereka hanya seputar materil dan kebendaan.
Sebab-sebab bahaya Syirik akan memiliki akibat yang panjang
kepada kehidupan bermasyarakat itu sendiri. Syirik yang menjadi
simbol kekuatan tidak akan pernah tunduk pada kekuatan-kekuatan
yang lain yang telah menguasai di dalam diri seseorang. Pertentangan
yang terjadi pada zaman rasulullah yang dipelopori oleh abu lahab
paman Nabi sendiri dikarenakan kecintaan abu lahab kepada Berhala ,
membuat pertentangan yang cukup kuat dalam batin Nabi Muhammad,
dikarenakan Abu Lahab adalah paman beliau sendiri. sehingga Allah
berfirman untuk mencelakakan , bahkan membinasakan tangan abu
lahab ( Al Lahab ayat 1). Sumber rasa kebencian terhadap tauhid
timbul dari kecintaannya pada kesesatan dunia. Bentuk dari kesesatan
dunia itu sendiri dibuktikan oleh kaum quraisy pada masa itu dengan
menyembah berhala sesudah turunya tauhid ke dunia.
Perbuatan yang ditimbulkan akibat Syirik ini amatlah besar,
setidaknya kita bisa melihat sejarah Bani Israil yang terkenal akibat
perlawananya kepada Musa As. Kisah bani israil adalah pelajaran bagi
orang orang yang syirik. Ketika kaum bani israil telah diselamatkan
nabi Musa dengan membelah laut ,maka yang terjadi pada kaumnya
setelah meninggalkan mesir dan tiba di negeri kan an adalah rasa
ketidakpuasan terhadap ajaran tauhid yang dibawa nabi Musa . Ada

berbagai faktor yang menyebabkan. Di sepanjang surat al baqorroh


dari ayat 1 sampai 70 menggambarkan kisah pembangkangan kaum
bani israil.
Faktor yang menyebabkan kaum bani israil menyembah
berhala adalah tidak ada rasa syukur kepada Allah setelah
diselamatkan dari kezaliman firaun. Bentuk pembangkangan ini adalah
dengan selalu bertanya kepada Musa mengenai wujud Allah, mereka
tidak percaya kepada Musa sepenuhnya, sebelum dapat melihat Allah
dengan mata kepala mereka sendiri. Selain itu mereka menganggung
Musa dengan bentuk pertanyaan yang aneh-aneh, tidakan itu
menandakan mereka adalah kaum yang tidak tahu etika dan tidak
memiliki rasa simpatik yang dalam. Pertanyan pertanyaan itu adalah
bentuk rasa ketidak syukuran kepada tauhid .
Pada akhirnya munculah Uzair yang mengajak kaumnya untuk
menyembah patung anak sapi. Bentuk penyembaban berhala ini
dilakukan dengan menyembah patung anak sapi. Karena bentuk
pembangakangan yang luar biasa kepada musa, Allah menjelaska di
dalam Al Baqoroh ayat 48 , bahwa mereka dikutuk menjadi kera. Ada
sebagian ahli tafsir yang mengatakan bahwa mereka benar-benar
menjadi kera saat itu juga , namun ada yang berpendapat bahwa
sifatnya lah yang berubah menjadi kera. Maka bisa kita lihat sekarang
sikap bangsa Yahudi yang seperti kera. Licik dan rakus terhadap harta
dan kekuasaan.
Maka bentuk perlawanan tersebut adalah menegakkan tauhid di
muka bumi. Maka ummat yang masih memegang ajaran kemurnian
tauhid ini sendiri adalah ummat islam. Kaum israil telah menentang
ajaran tauhid dengan menyembah berhala , sedangkan kaum nashrani
menentang tauhid dengan menjadi nabi isa anak tuhan. Maka satu
satunya ajaran yang masih memegang konsep tauhid yaitu percaya
hanya kepada Allah SWT adalah ajaran islam itu sendiri.
Perjuangan menegakkan kebenaran , inilah yang harus menjadi
ciri khas dalam setiap pribadi muslim. Perjuangan dan jihad ini telah
tampak dan nyata pada orang orang pilihan dari kaum mukminin pada
generasi pertama. Pengaruh dan dampak iman akan tampak dengan
jelas dalam rasa takut kepada Allah. Sebab orang yang telah mengenal
Allah dan keagungaNya, telah merasakan keagungan dan kebesaranYa,
dan telah menyadari kekurangan dirinya maka ia pasti akN takut
keladaNya.
Keimanan juga harus disertai dengan amal shaleh sebab jika
keimanan tidak disertai dengan amal anak akan menjadi percuma.
BAgaikan pohon yang tidak menghasilkan buah dan tidK baai
digunakan untuk berteduh. Jika amal tidak dilandasi dengan keimanan
maka amal itu akan menjadi kemunafikan dan kepura puraan ( riya).
Maka dari itu iman akan sempurna jika meliputi IMAN ILMU dan AMAL.
Tantangan Islam Dan Modernisme

Dalam muktamar yang diselenggarakan perkumpulan


mahasiswa islam di Lahore , abul ala maududi ikut mengambil bagian
dalam perjuangan kaum pemuda. Abul ala maududi juga mempelopori
terbentuknya jamiyah mahasiswa islam yang dibentuk pada tahunan
1955 di lahore. Pada waktu itu tidak terlintas sedikit pun dalam hati
seseorang bahwa, perkumpulan ini akan menjadi suatu potensi yang
mengagumkan dan kekuatan yang mengejutkan di negara negara
islam. Perkumpulan itu adalah Jamaat Islam15.
Hidup dengan berbagai macam cobaan yang menimpa, terus
dialami oleh anggota perkumpulan Jamaat Islam tersebut. Akan tetapi
dengan semata mata karunia Allah SWT dan kemurahan Nya , maka
cita cita suci dari pemuda pemuda mukmin dari perkumpulan itu
terkabul,dan segala programnya berjalan dengan lancar , penuh
semangat dan cita cita luhur. Perkembangaan Jamaat Islam semakin
berkembang dengan baik, berbagai rintangan dan halangan berhasil
mereka lewati dengan tetap teguh berpegang pada Tauhid.
Kemenangan yang dicapai bersumber pada nilai-nilai Tauhid, sehingga
Allah memberi KeridhoaNya kepada Abu ala Maududi bersama dengan
para jamaahnya
Organisasi yang terlahir pada tahun 1948 ini menandakan
bahwa Islam sudah memasuki dunia Modern, dimana muncul banyak
organisasi Islam yang lahir pada masa awal pembentukan negaranegara Modern. Pertama tama kita harus mengatahui lebih dahulu
apakah yang dimaksud zaman modern itu ? Bahwa manusia dalam
setiap zaman menganggap bahwa, zaman sebelumnya adalah zaman
kuno, serba sederhana dan manusia pada zaman itu masih
bodoh,biadab dan kejam. Adapun zamannya dikatakan sebagai zaman
modern dan generasinya adalah generasi cakap, maju serta
mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi. Memiliki segala sesuatu
yang belum pernah dimiliki oleh orang orang sebelumnya.
Anggapan keliru inilah yang ada pada manusia dalam tiap tiap
masa. Kalau kita arahkan pandangan kita sejenak dan mengamati
kemajuan kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi,
maka kita dapat mengerti bahwa manusia itu sebenarnya belum
mengalami perubahan apa pun semenjak manusia pertama nabi adam
AS hingga manusia kini. Kita katakan demikian karena tatanan
kerangka pikir dan prinsip hidup manusia tetap sama. Kecerdasannya
tidak berubah ,sifat dan tabiatnya pun tetap sama. Demikian juga
kebutuhan jasmani juga tidak berbeda. Jadi tidak ada perbedaan
prinsip dalam segala aspek manusia sepanjang masa, karena fitrah
ciptaannya tetap seperti fitrah ciptaan nabi adam AS.

15 Sayyed Reza Nasr. Maududi And The Making Of Islamic


Revivalism, hlm 71

Inilah rahasianya sehingga kemungkaran kemungkaran yang


pernah merajalela di kalangan kaum nabi Luth sebelum 4000 tahun
yang lampau, dapat kita saksikan lagi hal seperti itu dewasa ini.
Sebagaimana yang sedang merajalela di negara negara barat yang
dikatakan telah memuncak kemajuan peradaban dan kebudayaanya ,
seperi amerika serikat yang telah diakui sebagai negara adidaya yang
tidak ada bandingannya di dunia dalam bidang ekonomi dan
pembangunan. Di sana dapat kita jumpai warisan perbuatan kaum nabi
Luth yang dikenal dengan istilah homoseksual yang telah mendera
negeri maju dan adidaya tersebut. Pada masa sekarang ini , negaranegara maju justru melegalkan perbuatan tercela tersebut.
Mari kita renungkan sejenak suatu peristiwa yang pernah terjadi
di masa lampau ketika firaun memerintahkan seluruh rakyatnya untuk
membangun istana yang megah dan tinggi . Ketinggianya yang bisa
mencakar langit. Firaun menginginkan adanya istana itu agar ia bisa
dapat Melihat Tuhan dari dekat, karena menurutnya Tuhan tidak mau
muncul dan turun ke Bumi , jadi dia berusaha membuat Istana yang
tinggi agar dapat melihat Tuhan di langit. Kini setelah kurang lebih
3500 tahun yang silam, terdengar lagi ucapan semacam itu ketika uni
soviet meluncurkan satelit buatanya yang pertama setinggi 200 mil
dari permukaan bumi, dengan spontan Yuri Gagarin Ilmuwan Uni soviet
ketika itu berkata , "kami telah menjelajahi ruang angkasa namun tidak
menemukan suatu tanda tanda wujud dimanakah Tuhan itu ?16
Dari sinilah dapat kita ketahui suatu kenyataan bahwa, belum
ada perubahan dalam sistem berpikir manusia, walaupun telah
melampaui masa kurang lebih 3500 tahun. Baik sistem berpikirnya,
maupun pandangannya terhadap sesuatu tidak mengalami perubahan.
Kalau dikatakan ada suatu perubahan ,maka pasti ada yang
berkembang dalam taraf berfikir manusia. Akan tetapi kita lihat justru
cara berpikir manusia di zaman modern jauh lebih menurun dan jauh
lebih serakah. Kalau dulu di masa kejayaan Islam kita bisa melihat
kepandaian Ibnu Taimiyah, Ibnu Katsir , tetapi di zaman sekarang ini
apakah ada orang yang sebanding dengan mereka. Justru di zaman
yang serba mudah dan instan ini manusia tidak mampu mencapai taraf
berpikir Ibnu Taimiyah maupun Ibnu Katsir. Sedangkan para firaun
masa kini telah berhasil membuat buatan (satelit) dan telah dapat
menjelajahi ruang angkasa yakni telah berhasil dalam bidang teknologi
hanya untuk melihat Tuhan di langit.
Dari kesemua hal tersebut maka tidak ada perkembang dalam
taraf berpikir atau justru semakin menurun dan semakin bodoh. Suatu
contoh, atheisme di masa lampau sama dengan atheisme masa kini.
Pada abad 17 dan 18 di Eropa menjamur para filsuf yang berujung

16 www.Pravmir.com /Did Yuri say he didnt see god in Space/


( Diakses 15 Juli 2016)

pada Ateisme , mereka selalu mencari kebenaran berdasarkan logika


dan rasionalitas. Sedangkan saat ini juga masih banyak pemikiran Ateis
bahkan justru diminati di kalangan para pemuda. Di Amerika dan Eropa
hampir semua masyarakat disana adalah Ateis , walaupun mereka
beragama Nasrani Atau Jewish.
Kalau di zaman nabi nuh AS telah ada golongan manusia yang
tidak mau naik kapal Nabi Nuh lantaran ia sangat membenci Nabi Nuh.
Walaupun sebenarnya ia sudah tau bahwa akan datang banjir yang
sangat besar yang akan menenggelamkan seluruh permukaan bumi.
Satu-satunya cara menyelamatkan diri adalah dengan Kapal Nabi Nuh,
namun orang tersebut tetap tidak mau , lantaran kebencian yang amat
sangat pada Nabi Nuh. Di zaman modern ini sangat mudah kita
temukan kasus seperti itu , dimana banyak Muslim sekarang ini yang
sudah sadar akan kebenaran suatu Hal. Misalnya ia sudah mengetahui
bahwa Syariat dan hukum Islam itu baik, namun ia tetap tidak mau
berusaha menegakkanya lantaran yang mengucapkan dan menyiarkan
Syariat adalah orang-orang Islam dari golongan Fundamentalis,
sehingga mereka menolak dan mengatakan bahwa orang-orang yang
berusaha menegakkan Syariat Islam adalah kelompok Islam Garis
keras.
Kondisi-kondisi seperti diatas memang sudah terjadi, namun
Kita akui memang ada kemajuan dalam sistem peralatan manusia
dengan hasil penemuannya yang baru di bidang ilmiah dan
penggunaan hasil ciptaannya itu di lapangan kehidupan manusia. Kalau
ada perbedaan pada tabiat manusia, maka hal itu tidaklah merupakan
perbedaan prinsip, melainkan perbedaan teknik serta sistem peralatan
yang digunakan. Kita masih ingat sebagaimana telah diuraikan tadi
bahwa manusia tiap tiap zaman lampau selalu menganggap zamanya
sebagai zaman yang paling maju. Akan tetapi tidak lama kemudian
zaman itu terbalik menjadi zaman kuno, lalu muncullah generasi
generasi berikutnya dengan cara berpikir yang sama dengan orang
orang sebelumnya. Demikianlah keadaan manusia turun temurun
hingga akhir zaman akan terus berpikir seperti itu. Di dalam dunia ilmu
pengetahuan sudah ada banyak penemuan ilmiah , seperti yang sudah
dijelaskan di dalam al-quran. Akan tetapi banyak orang yang tidak
mau percaya , walaupun Al-quran sudah menjelaskan 14 abad yang
lalu sebelum ditemukan alat-alat teknologi. Mereka tidak mau
menerima Islam, lantaran memang hatinya sudah benci kepada Islam.
Demikianlah hakikat apa yang diistilahkan mereka dengan
zaman modern. Anggapan orang tentang zaman ini adalah zaman
kemajuan dalam segala bidang. Coba kita lihat pendapata para
Psikolog atau Sosiolog tentang perkembangan dan pola pikir manusia
Modern. Mereka pasti akan berpendapat bahwa manusia sekarang ini
tidak memiliki taraf berpikir yang lebih baik. Bahwa orang-orang di
zaman dahulu sudah lebih hebat dalam berpikir dan menganalisa.

Maka di zaman sekarang kita tidak akan pernah menemui manusia


sepintar Imam Syafii, Imam Ghazali , Ibnu Sina , dan sebagainya. Justru
yang kita temui sekarang ini adalah Muslim yang angkuh, tidak mau
melihat perkembangan Islam dan langsung menjustifikasi ini Islam arab
, ini teroris, ini Jihadis sesat, dll. Maka itu adalah tanda-tanda
kemunduran pada taraf berpikir manusia.
Urgensi Penegakan Amar Maruf Nahi Munkar
Amar maruf dan nahi munkar merupakan kebutuhan primer
manusia. Setiap manusia yang hidup di bumi pasti membutuhkan
perintah dan larangan. Di samping itu, mereka juga pasti diperintah
dan diberi larangan. Bahkan sekalipun ia tinggal sendiri, ia tetap saja
tak akan lepas dari hal ini. Ia memerintah dirinya sendiri dan
melarangnya, baik dengan uang ma ruf maupun yang munkar.
Karena itu manusia merupakan makhluk hidup yang bergerak
sesuai dengan keinginannya. Manusia hanya bisa hidup dengan
berdampingan dengan yang lain. Jika kita memahami bahwa
amar.maruf nahi munkar sangat urgen bagi kehidupan pribadi, maka
hal itu menjadi lebih urgen lagi dalam kehidupan berjamaah. Apabila
dua orang atau lebih telah berkumpul,.maka keduanya tidak terlepas
dari saling memerintah dengan suatu urusan dan saling melarang.
Dengan demikian perintah dan larangan merupakan satu kemestian
bagi eksistensi manusia. Siapapun yang tidak memerintah dengan
maruf sesuai perintah Allah dan rasul Nya, tidak melarang kemunkaran
yang telah dilarang Allah dan rasul Nya, atau tidak diperintah dengan
hal itu dan tidak dilarang dari hal ini, pastilah ia akan memerintah dan
melarang ataupun diperintah dan dilarang. Hal itu, baik berbentuk
sesuatu yang berlawanan berupa kebatilan murni maupun dengan
kebenaran yang telah dicampuradukan dengan kebatilan yang tidak
diturunkan dan tidak diizinkan Allah SWT.
Jika amar maruf suatu kaum melemah, berarti memerintah
dengan kemunkaranlah yang dominan. Karena itu amar ma ruf dan
nahi munkar merupakan faktor yang paling menentukan dalam
perjalanan suatu peradaban dan bangsa, menentukan jati diri suatu
masyarakat, dan bisa membedakan satu bangsa dari yang lainya.
Masyarakat akan menyimpang jika kemunkaran dominan dan
berkembang serta para pelakunya memiliki kekuasaan dan kekuatan.
Meskipun dalam masyarakat ini masih ada kebaikan.dan orang orang
yang saleh. Atau bahkan di dalamnya masih terdapat orang orang yang
menegakkan amar ma ruf dan nahi munkar. Seorang mukmin memiliki
kepribadian tersendiri yang berbeda dari yang lain. Hal ini karena ia
tidak.mudah terpengaruh dengan penyimpangan manusia untuk
mengikutinya. Bahkan, loyalitasnya terhadap orang orang beriman,
terjalin karena kesesuaian dengan mereka dalam keimanan. Dengan
demikian kapan saja mereka menyimpang dari keimanan , loyalitasnya
pun akan terputus.

Sementara orang orang munafik, mereka berkumpul tidak


dalam satu ikatan dan dalam satu manhaj yang jelas. Namun mereka
bersatu diatas kebimbangan, taklid buta, mengekor orang lain, dan
kepribadian sebagian mereka melebur ke dalam kepribadian yang lain.
Karenanya, mereka tidak akan menegakkan amar ma ruf dan nahi
munkar ataupun saling menasehati karena Allah. Dengan demikian,
masyarakat yang baik adalah masyarakat yang didominasi oleh
kenaikan dan dikendalikan oleh orang orang saleh, bertakwa dan
beriman. Meskipun di dalam masyarakat tersebut masih ada orang
orang munafik dan orang orang fasik.
Adapun
faktor
terbesar
yang
menjadikan
kejahatan
mendominasi dan penyebarannya merajalela serta terasingnya orang
orang baik dan terhinanya mereka ialah ditinggalkannya amar ma ruf
dan nahi munkar . Hal ini pasti terjadi karena jiwa manusia yang lebih
condong pada hawa nafsu, cenderung bebas dari ikatan syariat dan
rambu rambu nya, serta adanya godaan syetan dan tipu mushlihat.
Adzab Allah pun ditimpakan kepada mereka karena kemaksiatan yang
dilakukan kaum muslimin karena meninggalkan amar ma ruf nahi
munkar. Diantara azab tersebut ialah cengkeraman orang orang jahat
atas mereka, baik berasal dari golongan mereka maupun dari luar
golongan mereka, sehingga orang orang menjadi terhina akibat
kekalahanya dengan kaum yang Munkar tersebut. Selain itu, negara
dan kota pada umumnya juga dipegang oleh orang orang fasik.
Kalau ada segelintir orang yang melakukan suatu kemunkaran ,
dan itu terlihat oleh banyak orang namun didiamkarn,maka hal itu
merupakan penyebab utama merajalela kemunkaran dan menjadikan
jiwanya merasa terbiasa denganya serta tidak mengingkarinya. Di
samping itu, fenomena ini juga merupakan bukti akan rusaknya
barometer dan nilai nilai masyarakat sehingga mereka pantas
mendapat siksa. Kemunkaran di tengah tengah manusia merupakan
sesuatu yang pasti terjadi, tidak ada dalam suatu masyarakat
dimanapun itu yang tidak ada kemunkaran sama sekali. Kemunkaran
tersebut akan semakin bertambah, berkembang dan menyebar dengan
kuat setelah bertambahnya waktu demi waktu. Namun , persoalan
yang bahayanya melebihi bahaya kemunkaran tersebut ialah
berubahnya kemunkaran ini menjadi suatu hal yang dianggap lumrah
dan biasa, yakni saat orang orang saleh merasa malu mengingkarinya
dan membicarakannya.
Hal yang maruf pun akan menjadi terasing dan para pelakunya
juga akan menjadi orang orang yang asing. Pelaksananya menjadi hal
yang mencengangkan manusia. Apalagi kalau mereka menyerukan dan
menentang orang yang menyelisihinya. Adanya fenomena diatas
mengatakan bahwa amar maruf dan nahi munkar memiliki peran
dalam menghilangkan keterasingan islam dan para penyakitnya serta
pengaruh dalam mengokohkan keterasingan tersebut. Orang orang

yang melihat kemunkaran dan tak mau mengubahnya, mereka


dianggap sama dengan pelakunya . ( Al Maidah 78-79). Jika seseorang
melakukan kemunkaran secara sembunyi sembunyi , perilaku nya itu
hanya akan membahayakan dirinya. Sementara lingkungan masyarakat
yang ada masih tetap bersih dan tidak dicemari oleh kemunkaran. Di
samping itu kebaikan dan perkara yang maruf juga menjadi dominan
serta menguasai.
Sebab, mayoritas pelaku kemunkaran melakukan kemunkaranya
dengan berat hati dan berlawanan dengan fitrahnya, banyak
kemunkaran yang terjadi justru dilakukan dengan terpaksa. Keadaan ini
persis seperti orang yang berencana menghancurkan masyarakat dan
menggoncang ummatnya dengan membuat bahan peledak atau bom,
sehingga tak mungkin hal itu dilakukan di tengah jalan. Akan tetapi jika
orang-orang fasik sudah melakukan kemunkaran kemunkaran secara
terang terangan serta berbagai bentuk kejahatan telah tersebar dan
meluas, maka lingkungan masyarakat telah tercemar. Kondisi tersebut
menekan orang orang saleh dan membatasi ruang geraknya sehingga
kebaikan dan konsisten di atas jalan istiqomah menjadi perkara yang
sulit.
Sebab, seorang yang istiqomah dalam kondisi apapun ,jika ia
berada di tengah-tengah masyarakat yang munkar , maka keberadaan
dirinya dimana pun berada seperti selalu melawan arus yang
berlawanan dengan lingkuan Munkar tersebut. Akhirnya, orang orang
yang masih polos lebih cenderung pada kejahatan dan sikap
menyimpang, karena Dominasi kemunkaran tetap dipegang dan
dikontrol dengan sistem budaya yang suda matang di lingkungan
tersebut. Sedangkan orang yang membawa kebaikan tadi , tidaklah
memiki dominias yang kuat , sehingga serangan kepada dirinya akan
semakin kuat karena dominasi Kemunkaran yang semakin kuat.
Dengan demikian orang yang sudah menyimpang, akan semakin
menyimpang dan terjerumus ke dalam kehancuran.
Arus yang ada di tengah masyarkat dan lingkungan merupakan
arus yang sangat menjerumuskan dan sering kali berjalan melawan
arus. Hanya orang orang pilihan, yakni para ghuraba yang tetap baik ,
ketika seluruh manusia telah rusak karena kemunkaran yang dominan.
Rasulullah bersabda : "perumpamaan orang yang tidak perduli dengan
kemunkaran dan orang orang yang terjerumus melakukanya seperti
suatu kaum yang mengadakan undian untuk menempati perahu,
sebagian mereka berada di tingkat atas dan sebagian yang lain berada
di bawah. Apabila orang orang yang berada di bawah hendak
mengambil air, mereka harus melewati orang orang orang yang berada
di atas, hingga mereka merasa terganggu. Lantas salah seorang dari
mereka ada yang mengambil kapak dan hendak melubangi bahagian
bawah perahu, lalu orang orang yang diatas mendatanginya dan
berkata "apa yang kamu lakukan ?" orang itu menjawab , ".kalian

merasa terganggu olehku, padahal aku harus mendapatkan air". Jika


mereka mencegahnya, berarti mereka telah menyelamatkanya dan
menyelamatkan
diri
mereka
sendiri.
namun
jika
mereka
membiarkannya,
berarti
mereka
telah
mencelakaknya
dan
mencelakakan diri sendiri.17
Dalam hadist rasulullah SAW di atas ,terkait Amar Maruf Nahi Munkar
dibagi menjadi tiga golongan :
1. Pertama orang orang yang tinggal di bagian atas perahu. Mereka
ialah orang orang saleh yang melarang perbuatan orang orang bodoh.
2. Kedua orang orang yang tinggal di tengah perahu. Mereka ialah
orang orang saleh yang diam dan tidak peduli dengan kemunkaran
yang terjadi. Merekalah yang berkata "biarkan saja mereka karena
mereka hanya merusak bagian mereka saja ". Golongan inilah yang
ikut celaka bersama pelaku kemunkaran, baik mereka sadari atau
tidak.
3. Ketiga orang orang yang berada di bagian bawah perahu. Mereka
ialah para pelaku kemunkaran yang berusaha melubangi perahu dan
menenggelamkanya dengan berbagai macam cara dan saran. Tak
perduli apakah cara dan saran itu untuk menghancurkan akhlak
masyarkat dan menjerumuskan ke dalam kenyataan serta keluar dari
norma norma kenaikan, atau untuk menghancurkan akidah serta
menyebarkan keraguan, syubhat dan penyimpangan
Bagaimana membangun masyarakat Islam ?
Dahulu bangsa arab adalah bangsa yang tercerai-berai sampai
akhirnya dipersatukan oleh Islam. Bukti terbesar bahwa bangsa Arab
itu dahulunya berpecah belah adalah datangnya Invasi Abrahah
melakukan Invasi ke Mekkah, ketika Raja Abrahah dari negeri Habasyah
( Ehtiopia) ingin sekali menghancurkan Kabah. Tempat yang paling
disucikan oleh bangsa Arab pada umumnya. Seluruh bangsa arab saat
itu menyepakati keharaman Ka bah dan Tanah Succi Mekkah. Para
penghuninya tidak akan tahan meninggalkan Mekkah walau hanya
sebentar, Sampai-sampai penduduk Mekkah tidak mau keluar dari
Muzdalifah selama berlangsungnya Ibadah haji, Karena jika pergi ke
Arafah maka mereka akan keluar dari teritori Mekkah.
Raja Abrahah dan tentaranya menuju Mekkah untuk
menghancurkan Kabah. Sebuah Gereja besar yang dibangunya yakni
gereja Al-Qulais diberaki oleh seorang Arab. Gereja tersebut dibangun
Abrahah di yaman sebagai tandingan dari ka bah , agar semua bangsa
Arab tidak perlu lagi mengunjungi Ka bah , tetapi sebaliknya harus
mengunjungi Gereka Abrahah ini. Namun apa yang terjadi kemudian?
Gereja yang megah ini diberaki oleh seorang Arab yang merasa benci
kepada Abrahah yang telah menginvasi yaman. Kemudian dengan

17 HR. Bukhari no.2493

kemarahan yang besar , Abrahah hendak menghancurkan Ka bah


simbol terbesar bangsa Arab. Tidak seorang pun yang dapat mencegah
Abrahah, mereka menempuh perjalanan dari selatan Jazirah Arab
Yaman , lalu mereka tiba di Thaif. Ketika di sana Raja Abrahah
menanyakan arah menuju Mekkah , dengan senang hati penduduk
Thaif memberikan arahanya. Lelaki yang memberikan arahan kepada
Raja Abrahah ini bernama Abu Righal sampai sekarang kuburanya ada
di Mekkah . karena persitiwa ini orang-orang Arab masih saja
melempari kuburanya dengan batu18.
Pada waktu itu tidak ada sebuah bangsa yang namanya bangsa Arab,
mereka tercerai berai dan saling bertikai satu sama lain. Contoh paling
jelas dalam sejarah adalah terjadinya perang Bassus. Perang Bassus
adalah peperangan sengit antara dua kabilah Arab ternama .
peperangan itu dipicu oleh hal sepele misalnya unta Bassus dibunuh
oleh salah satu Kabilah. Atau seperti pertikaian dua penunggang kuda
yakni Dahis dan al Ghuraba. Dalam pertandingan Al Ghuraba
mengalahkan kuda Dahis. Kemudian terjadilah peperangan sengit
antara Bani Abbas dan Bani Dzubyan yang berlangsung selama 40
tahun hanya karena perlombaan pacuan kuda 19. Sampai akhirnya
bangsa Arab dipersatukan oleh Rasulullah SAW.
Masyarakat Islam tidak dapat dibangun kecuali dengan al-quran
dan Hadist. Masyarakat tersebut akan memiliki nilai Tauhid yang akan
menghadang segala bentuk kemunkaran yang ada. Dakwah tauhid ini
akan terus dilawan oleh para penguasa zalim karena mereka khawatir
kekuasaanya akan lenyap.
Sehingga terjadiah benturan dalam
melakukan dakwah Tauhid ini, terutama mereka yang memiliki
kekuasaan dan kebijakan untuk melegitimasi perbuatan dan kursi
mereka.
Perang antara kubu Tauhid dan kubu Bahtil tersebut akan dimulai ketika
fikrah Tauhid telah mengkristal dalam benak para pemuda Muslim yang
siap berkorban untuk membelanya. Peperangan akan terjadi jika
keduanya semakin siap dan telah memiliki kekuatan yang cukup.
kelompok yang menyeru kepada Tauhid ini awalnya tidak
menggunakan kekerasan , akan tetapi kelompok penentang semakin
kuat yang pada akhirnya mau tidak mau peperangan pun terjadi.
Dakwah harus dilakukan dengan pendidikan Tauhid serta pembinaan
yang baik, proses kaderisasi ini akan mengalami proses yang baik
dengan pelatihan Dakwah dan Jihad Fisik. Rasulullah SAW dengan
pendidikan kadernya, menggembleng para sahabat dengan Tarbiyah
yang sangat baik. Godaan yang paling kuat pada masa awal dakwah

18 Abdullah Azzam , Tarbiyah Jihadiah III, Jazeera, hlm 30


19 Ibid. Hlm 31

Nabi adalah ketika para sahabat disuruh menyembah apa yang


disembah oleh Orang Arab yakni berhala. Namun Rasulullah
Melarangnya dan terjadilah permusuhan sengit yang dilancarkan suku
Quraisy.
Setelah permusuhan semakin kuat dilancarkan oleh kafir
Quraisy, kaum muslimin yang masih berjumlah sedikit dibuang dan
diasing di pinggi kota Mekkah, mereka dilarang keluar dari area
tersebut dan tidak boleh mendapat makanan dari siapapun. Akhirnya
karena semakin menderita, Para pemuka Quraisy yang menjadi
pengikut rasulullah seperti Ustman bin Affan, Ummu Habibah binti Abu
Sufyan, jafar bin Abu Thalib pergi meinggalkan Mekkah ke negeri
Habasyah ( Ethiopia) dengan perintah Rasulullah untuk menghindari
kezalina yang ditimpakan kaum kafir Quraisy kepada mereka. Hijrahnya
kaum wanita ke Habasyrah waktu itu bukanlah perkara yang ringan.
Mereka mendapatkan cemoohan dan ejekan dari orang-orang di
sepanjang jalan yang mereka lewati.
Mereka tinggal di negeri
Habasyah dari tahun kelima kenabian sampai dengan tahun ketujuh
Hijriah, yakni sekitar lima belas tahun 20. Masing-masing dari mereka
harus bekerja setiap hari , untuk bisa membeli sepotong roti. Dari roti
tersebut mereka potong-potong diantara rombongan yang pergi ke
Habasyah. Sementara orang-orang mukmin yang ada di Mekkah ,
masih saja mengalami pemboikotan , mereka hidup sangat menderita
karena tidak bisa makan selama berhari-hari. Bahkan, mereka diisolir
selama tiga tahun berturut-turut, sehingga keadaan mereka sangat
menyedihkan. Mereka harus makan dedaunan karena selama tiga
tahun tidak ada yang memberi makan dan tidak ada yang bisa
dimakan.
Rasulullah Saw sewaktu masih melakukan dakwah di Mekkah, selalu
mencari daerah yang bisa dijalankanya misi Islam ini. Hal ini
dikarenakan tekanan di Mekkah sangat berat dari kaum Kafir Quraisr.
Mereka sedikitpun tidak melonggarkan adanya dakwah Islam, Maka
Rasulullah mencoba mencari beberapa daerah di sekitar Jazirah Arab
yang mau menerima seruan Tauhid ini. Kemudian Beliau pergi ke
Thaif , akan tetapi disana Beliau ditolak dan diusir. Ketika Malaikat Jibril
memberikan tawaran pada Beliau untuk menghancurkan kota Thaif ,
beliau pun menolak dan justru mengampuni penduduk kota Thaif.
Kemudia Beliau pergi ke Habasyar, ketika disana mereka disambut baik
oleh Raja Hasbyah yang beragama Nasrani, ia memliki hati yang baik.
Dan darisanalah Islam mulai diterima dikarenakan Raja Najasyi
mengetahui bahwa dalam ajaran Injil , akan ada utusan terakhir
sebagai penutup para Nabi. Dan seruan yang dibawa Jafar bin Abi
Thalin bersama para rombonganya itu adalah seran terakhir seperti
yang disebutkan pada kitab Asli Injil. Sedangkan Mekkah sebagai

20 Abdullah Azzam , Tarbiyah Jihadiyah II, Jazeera , hlm 217

negeri Ka bah yang disucikan bangsa Arab justru menola keras dakwah
Rasulullah ini. Pada masa itu mekkah adalah negeri yang tidak
memungkinkan untuk meneggak Syiar Islam, maka yang dilakukan
adalah hijrah dari Mekkah menuju Madinah. Karena penentangan yang
sangat keras ini , Beliau berfikir demi keberlangsungan seruan Islam
yang mulia ini. Maka ketika Beliau menemukan dan mendengar Negeri
Madinah , segeralah Beliau dan para sahabat berhijrah ke Madinah.
Diambil dari sejarah ini , bahwa kita bisa menangkap pelajaran
bahwa seorang Muslim harus selalu mencari daerah atau wilayah yang
bisa dan menerima dakwah Islam, jika di daerah kita tidak
memungkinkan diterimanya Islam , maka Hijrah adalah ibadah yang
harus dilakukan bagi seorang pendakwah. Jika Islam hanya bersifat
keaderahan maka dakwah yang dibawa Rasulullah tidak akan sampai
kepada kita hari ini. Para pendakwah dahulu pergi mengarungi
samudra untuk menyebarkan dakwah Islam ke seluruh dunia, maka
jika Islam hanya milik Arab saja maka Islam tidak akan sampai
menyebar ke seluruh dunia. Orang-Orang Inggris dan Perancis pada
masa penjajahan telah mencerai-beraikan kaum muslimin , dan telah
menanamkan pemikiran Liberal kepada kaum muslimin. Maka jika
Islam hanya bersifat kedaerahan Islam tidak dapat tersebar sampai
sekarang.
Hari ini kita telah melihat sejarah hancurnya Islam , mereka
dibunuh dimana-mana , mereka dibantai dan diisolasi oleh para musuh
Islam. Palestina telah lenyap, Bukhara lenyap, Andalusia lenyap.
Sebagian besar kekuasaan wilayah Islam telah lenyap. Semua orang
hari ini telah hidup dengan urusan masing-masing. Kalau kita lihat
sejarah dakwah Rasulullah maka kita akan mendapati kelompok
pertama dari penggerak din ini, mereka terdiri dari lapisan masyarakat
dan suku bangsa. Seperti Abu bakar dari kalangan bangsa Arab,
Shuhaib dari Romawi, Salman dari Persia dan Bilal dari Habasyah.
Mereka semua dibina oleh Raslullah dengan Tarbiyah yang sangat
sehingga mampu melawan para musuh Allah dan menyebarkan Islam
ke seluruh dunia. Tarbiyah ini tidak bisa terwujud melalui pendidikan
ilmiah , akan tetapi hanya bisa terwujud melalui peperangan, meski
tidak menggunakan senjata. Bentuk peperangan ini bisa lewat politik ,
pengaruh serta peperangan intelektual yang cukup tajam dalam
sejarah Islam. Harakah yang dibina Rasulullah SAW bukan dimaksudkan
untuk mencerdaskan dalam aspek logika. Padahal ketika Al quran turun
di Mekkah, setiap orang dapat mencerna al-quran dengan mempelajari
sendiri atau membacanya, akan tetapi dalam setiap ayat al-quran
butuh tafsir yang tidak akan dapat dari ilmu logika, semuanya
bersumber dari tafsiran Rasulullah SAW. Al quranul karim sangat
mungkin dipelajari sebagai ilmu wacana. Dan bisa saja para sahabat
mempelajari sendiri untuk dijadikan sumber hukum dan Syariat Islam
saat itu. Akan tetapi din ini berjalan sesuai aturan dan ritme kehidupan

selama manusia itu hidup . Hukum Islam waktu itu tidak akan bisa
tegak jika langsung diterapkan di Mekkah karena pasti akan banyak
yang menghinanya, maka dari itu ditegakkan dahulu di Madinah agar
orang-orang di Mekkah bisa melihat hasilnya.
Pada saat Jamaah telah mencapai tingkat kematangan dan
mamu secara fisik, baru setelah itu Rasulullah membimbing para
jamaah untuk melakukan Hijrah. Dari jamaahnya ini jumlahnya sangat
sedikit jika dibandingkan para pemuka Mekkah saat itu, hanya ada
beberap orang yang terpanggil dan akhirnya mau berhijrah. Dalam
Islam hijrah merupakan ibdaha yang sangat berat, sama halnya seperti
berjihad. Walaupun sedikit, mereka sudah tergembleng Tarbiyah
dengan baik, dan mereka telah siap menerima resiko apapun dari
serangan musuh-musuh Allah. Generasi awal yang ikut berhijrah
bersama Rasulullah ini memiliki mental yang kuat . Sebagaimana sikap
Abu Bakar Ra ketika menghadapi gelombang kemurtadan pada masa
kepemimpanya menjadi Khalifah. Dengan sabar dan tawakkal Abu
Bakar melakukan upaya perbaikan akibat kermudatan itu, beliau siap
memerangi gelombang Murtad yang melanda Jazirah Arab. Begitu pula
Imam Ahmad yang pada masanya mengalami cobaan. Saat itu sedang
gencar fitnah Al-quran adalah Makhluk. Ini adalah Fitnah dari kaum
MuTazilah yang berusaha menilai Al-Quran adalah makhluk hidup dan
bukan merupakan Firman Allah SWT.
Orang-orang yang berjuang demi Islam ini akan mengorbankan
apapun seperti halnya Harta dan Nyawa. Banyak sekali kisah-kisa
perjuangan dalam sejarah kaum muslimin yang melakukan dakwah ke
seluruh penjuru dunia dengan sabar dan tawakkal. Dalam sejarah
pernah diceritakan bahwa ada 20 orang muslim dari Andalusia yang
menerobos dari barcelona ke negeri kecil di sebuah gunung bernama
Piroxia, dekat dengan daerah pantai Perancis. Mereka disana
membangun benteng diatas gunung tersebut. Kemudian jumlah
mereka bertambah sampai 100 orang. Mereka sangat menguasai
tempat penyebrangan utama antara perancis dan utara Italia, hingga
tempat tersebut berhasil dari serangan tentara musuh dan menjadi
wilayah Muslim. Semua tentara dari perancis dan italia harus
membayar Jizyah jika melewati penyebrangan tersebut. Lalu kemudian
mereka memperluas wilayahnya sampai masuk ke negeri swiss dan
sampai di danau Constance yang akhirnya memerintah kawasan
tersebut selama 90 tahun21.
Dimulai dari 20 muslim ini , mereka berhasil menguasai Andalusia dan
Swiss dalam waktu 90 tahun. Lalu mereka juga menguasai wilayah
Eropa Tengah dan menguasai jalur-jalur lalu lintas perdagangan utama
antara Eropa-Afrika selama 90 tahun.
Setelah 90 tahun , saat
kekalahannya , jumlah mereka tidak lebih dari 1500 orang. Dilihat dari

21 Abdullah Azzam ,Op.Cit II, hlm 361

kisah ini sebuah pembangunan masyarakat Islam bermula dari orang


yang sedikit. Sebab siapa yang ingin membangun kemuliaan haruslah
mendaki puncak kemuliaan tersebut diatas lautan darah dan keringat.
Darah dan keringat adalah modal utama jika ingin mendirikan
masyarakat Muslim. Ketika Khalid bin Walid mendapat perintah dari
amirul mukmimin agar melepaskan kedudukanya sebagai panglima
pasukan yang membawahi 40.000 prajurit. Saat itu di muka bumi ini
tidak ada pasuka yang lebih rapih dari pasukan yang dikomandoi Khalid
bin walid. Tiada seorang yang lebih piawai dari Khalid dalam memimpin
pasukan. Namun dengan satu kata perintah dari khalifah Umar, ia
segera melepaskan jabatan panglima dan diberikan kepada Abu
Ubaidah. Ia pun kembali menjadi prajurit biasa yang dapat dipercaya di
bawah pimpinan Abu Ubaidah22. Ia mengucapkanya kalimatnya yang
sangat fenomenal , sebuah kalimat yang akan tetap dikenang
sepanjang zaman, Sesungguhnya aku berperang bukan karena
Umar.
Bagaimana mungkin kita bisa melahirkan figur pemimpin seperti Khalid
bin walid yang gagah berani di medan perang tetapi memiliki hati
yang Tawadhu. Bagaimana mungkin kita bisa melahirkan orang-orang
seperti mereka, kalau tidak melewati proses pembinaan yang panjang.
Sebuah pembinaan yang sabar dalam menghadapi siksaan dan derita.
Ketika Sepeninggal Nabi SAW, Pendduduk Jazirah arab mengalami
murtad massal, para penerus dakwah Nabi ini melakukan dengan
penuh kesabaran serta kecermatan yang luar biasa. Hampir di seluruh
Jazirah Arab mengalami kemurtadan. Gerakan ini dipelopori oleh
seseorang yang sangat anti dengan dakwah Islam. Di Najed lewat
tangan Musailamah Al-Kazab dan di Yaman lewat tangan Al-Aswad AlUnsi , mereka melakukan propaganda untuk melakukan gerakan
murtad massal23. Waktu itu, hanya tersisa tiga masjid yang masih
menyembah Allah di permukaan bumi ini yakni masjid Nabawi , Masjidil
Haram dan Masjid Bani Abu Wais di Bahrain sedangkan masjid yang
lain kosong dan semuanya sudah murtad.
Pada saat yang genting ini , bangkitlah singa perkasa yakni Abu bakar
Seorang pemimpin dari Qaidah Shalabah ( Kelompok Inti dakwah). Abu
bakar mendeklarasikan untuk memerangi mereka yang murtad dan
yang tidak mau membayar zakat. Lalu ketika Umat mengingatkan Abu
Bakar untuk tidak usah berperang, ,Abubakar langsung mencengkram
kerah baju Umar dan mengingatkanya untuk segera melakukan Jihad.
Lalu tersadarlah Umar dan melaksanakan perintah Abu Bakar.
Kemudian Abu bakar mengirim Uzamah bin Zaid, dan Khalid Bin Walid

22 Abdullah Azzam, Op.Cit III hlm 400


23 Ibid hlm 252

untuk mengembalikan kaum yang murtad itu ke pangkuan Islam. Dan


akhirnya khalifah Abu bakar berhasil mengembalikan mereka ke dalam
naungan Islam
Begitulah Sifat dan watak para Qaidah Shalabah sebuah
generasi Inti Dakwah Islam pasca sepeninggal Rasulullah SAW. Mereka
memiliki kemampuan setara dengan pemimpin negara. Uqbah bin Amir
menjadi penguasa di negeri Mesir. Amru bin Ash dan putranya Abdullah
bin Amru menjadi wali di Mesir. Anas bin malik dan Saad bin Abi
Waqqash menjadi wali di negeri Iraq. Ibadah bin Shammit menjad
pemimpin di Suriah dan Abdulah bin masud menjadi pemimpin di
Kuffah. Kelompok inti ini terbentuk dengan kualitas yang benar-benar
baik , satu orang dari mereka bisa mempengaruhi satu negara. Oleh
Sebab itu mereka akan menjelajah ke seluruh dunia. Maka dalam
sejarah Islam kita mengetahui bahwa Islam mamu menguasai Imperius
Persia , sebuah Imperius terkuat setelah Romawi.
Ketika pasukan Islam sampai di Persia , dikisahan mereka
menyebrangi Sungai Tigris tanpa menggunakan kapal. Mereka berjalan
diatas air , dan mereka bisa mengalahkan arus sungai Tigris yang
begitu deras. Pasukan ini berjumlah 30.000 orang , mereka semua
berhasil menembus sungai yang deras itu tanpa kehilangan satu orang
pun yang terseret arus sungai. Ini benar-benar kejadian yang
menakjubkan dan penuh keajaiab , mengingat Sungai Tigris adalah
sungai terbesar di wilayah Persia. Dari kesemua proses penyebrangan
itu , hanya ada satu benda yang tenggal yakni sebuah gelas minuman
ikut terseret arus. Ketika tentara Persia melihatnya, mereka segera lari
berhamburan sambil berteriak dan histeris. Hal tersebut memang
merupakan suatu kejaiban yang sangat besar. Namun , ada keajaiban
yang lebih besar dari kejadian itu, yaitu ketika mereka tetap tidak
mengalami perubahan setelah mengalahkan Persia. Mereka tetap
rendah hati dan tidak sombong setelah mengalah kekuatan Imperius
terbesar didunia. Setelah menguasai Persia , mereka semua terus
menguasai negeri-negeri yang belum terkena dakwah Islam. Mereka
mengalahkan Romawi , mereka mengalahkan Kerajaan Spanyol, dan
diantara mereka tetap bertawakkal kepada Allah.
Maka lihatlah kehidupan Salman Al-Farisi setelah menduduki
jabatan sebagai Gubernur Persia. Bandingkan dengan kehidupan rajaraja Persia sebelumnya yang berlemang kemewahan dunia. Inilah
Salman yang menggantikan Kisra, yang memerintah Iraq. Kisra kalah
dan menangis hanya karena kehilangan hartanya. Ia menangis dan
bersedih hanya karena kehilangan seorang pelayan kerajaan.
Sedangkan Salman Al Farisi tetap berjaya dan menang walaupun hanya
hidup dengan 3 Dirham setiap harinya. Pada siang hari ia
menghabiskan waktunya untuk melayani masyarakat dan memecahkan
persoalan yang ada di Masyarakat, ia menghabiskan hidupnya untuk
mengabdi. Kemudian diwaktu malam, ia pergunakan untuk bekerja

membuat keranjang dari buluh bambu dan rotan. Gubernur Iraq ini
menjual hasil kerajinan tanganya pada pagi harinya dengan seharga 3
dirham. Dari hasil penjualanya itu, ia gunakan 1 Dirham untuk nafkah
harian , 1 Dirham untuk sedekah dan 1 Dirham lagi untuk modal
memberli bahan keranjang.
Sedangkan Kisra tetap tunduk pada ketamakan harta. Ketika ia
mulai mendapat dakwah Islam dan Risalah dari Rasulullah SAW , pada
saat ketika ia telah menerima Surat dari Rasulullah yang berisii tentang
risalah Islam ia pun menolak dan merobek Surat tersebut. Lalu
rasulullah bersabda Allah akan merobe;-robek kerajaanya24. Dan
akhirnya Sabda Rasulullah SAW ini menjadi kenyataan. Tidak ada lagi
raja bagi Dinasti Kisra. Hanya karena sebuah surat dari salah satu
bangsa yang takluk dibawah kekuasaanya , ia menganggapnya sebagai
penghinaan ,lalu kemudian merobak-robeknya. Karena marah dan
emosi ia mengirim seorang gubernur Yaman bernama Bodzan. Kisra
memberi instruksi kepadanya untuk membawa orang arab yang telah
mengaku sebagai Nabi. Lalu Bodzan mematuhi perintah itu dan
mengirimkan dua orang kepercayaanya untuk bertemu kepada
Rasulullah.
Mereka mengatakan , Sesungguhnya tuan kami
menginginkan dirimu. Maka rasulullah mengatakan kepada mereka
sesungguhnya malam ini Tuhanku telah membunuh Tuan Kalian.
Lalu benarlah ucapan ini, Kisra mati malam itu juga. Pada malam ketika
dua orang utusan tadi menghadap Rasulullah. Kedua utusan tadi pun
kembali , mereka gagal menangkap Rasulullah , karena mereka sendiri
merasa heran dengan ucapakan Nabi SAW dan ingin membuktikanya
apa benar apa yang beliau katakan. Mereka lalu menerangkan hasilnya
kepada Bodzan sang Gubernur, lalu setelah menunggi sekitar satu
bulan, akhirnya datang berita yang menyatakan Kisra telah mati.
Kematian Kisra ini dikabarkan pada waktu dan hari yang sama ketika
kedua utusan tadi menghadap Rasulullah dan keluar ucapan Beliau
mengenai kematian Kisra. Setelah kejadian itu Bodzan akhirnya masuk
Islam dan Rasulullah menetapkan dirinya sebagai gubernur wilayah
Yaman. Lalu rasulullah menyuruh Bodzan untuk membangun masjid
yang mengarahkan kiblatnya ke arah gunung Naqam di dekat gunung
Shana25. Bodzan mengerjakan perintah itu, padahal Rasulullah sendiri
belum pernah pergi ke Yaman dan beliau tidak tahu dimana masjid
berada. Sesudah ditemukan kompas, dan ditemukan alat untuk
menentukan arah kiblat, ternyata masjid Agung Shana memiliki arah
kiblat yang paling tepat di seantero Yaman secara Mutlkak. Karena
Kiblat tersebut ditentukan oleh Rasulullah SAW.

24 HR. Bukhari no. 3350


25 Abdullah Azzam Op.Cit III hlm 387

Sesungguhnya yang mampu menegakkan Tugas Ilahi ini adalah orangorang seperti Salman-Al Farisi, seorang pencari kebenaran.Salman
pergi mengembara ke seluruh Jazirah Arab demi mencari sebuah
kebenaran. Ia mendengar berita bahwa masih ada para rahib Nasrani
dan Yahudi di negeri Syam yang masih memegang teguh ajaran Nabi
Isa dan Musa. Kemudian ketika bertemu para Rahib tersebut , Salman
mendapatkan informasi bahwa sudah ada Nabi Penutup dan akan
menguasai Seluruh dunia dengan agama Islam. Maka sampailah
Salman dengan takdir Allah menuntutnya ke Madinah menanti
datangnya Rasulullah. Salman yang dulunya dijual sebagai seorang
budak di Madinah , padaha Salman adalah putra seorang petinggi di
Persia. Demi mencaru kebenaran Tauhid ia sampai rela pergi ke
Madinah dan bekerja sebagai budak demi menafkahkan hidupnya.
Namun ketika Salman sudah mengenal Islam dan membawa
kemenangan bagi Islam , Salman berhasil menjadi pemimpin Negeri
Persia dengan rendah hati dan Tawadhu. Salman kini duduk diatas
singgasan Kisra Bin Hormuz. Kisra, dengan sejarah Daulah Sasaniyah
( Sejarah raja-raja Persia) dikisahkan menangis siang dan malam
setelah mengalami kekalahan .Ia menangis karena seribu juru
masaknya telah pergi dan meninggal ribuan pegawai lainya. Kisra
menangis siang dan malam karena kehilanga juru masaknya.
Sementara Salman duduk di Singgasana yang dinaungi kemenangan
yang gemilang hidup dengan 3 dirham sehari-hari.
Salman dan Kisra, kedunanya berasal dari negeri yang sama.
Akan tetapi Mizan yang mereka gunakan sangat berbeda. Yang satu
memakai Mizan Rabbani dan satu lagi memakai Mizan Jahiliah. Yang
satu hanya cukup belanja dengan 1 dirham sehari , sedangkan yang
satunya menangis karena juru masak dan pelatih elang yang
dimilikinya tinggal seribu orang.
Manusia yang memakai Mizan Rabbani sebagai neraca
kehidupanya ini , maka Allah akan menjaga masyarakatnya dari
kebinasaan. Sungguh keberadaan orang-orang seperti Salman telah
lama hilang di zaman kita sekarang ini. Mereka ini senantiasa dijaga
oleh generasi pendahulu, Mereka adalah penjaga dari sebuah
peradaban, maka jika kita lihat dalam sejarah pasti akan selalu muncul
orang-orang yang akan memperjuangkan Harta dan Nyawanya demi
peradaban itu sendiri. Jenghis dengan harta dan nyawa memperbesar
kekuasaan kerajaan Mongol, Napoleon dengan segenap harta dan
pikiranya selalu berusaha agar Perancis dapat menguasai Islam.
Peradaban selalu dijaga dan dipertahankan sedemikian rupa oleh
orang-orang yang mau berkorban. Begitu pula dalam peradaban Islam,
sudah banyak sekali orang yang berkorban demia tegaknya agama ini.
Mereka memberikan Lehernya pada Perang Badar , Perang Khandaq ,
Perang Salib , Perang Afghanistan dll. Merekalah yang turut terjun ke
medan yang telah mempertahankan eksistensi agama ini. Oleh karena

itu Umar bin Khattab selalu berpesan kepada para panglima


perangnya, agar mereka selalu memilih Qurra ( penghafal Qur;an) dan
para Ubbad ( mereka yang ahil ibadah) sebagai penasehat mereka.
Maka tidaklah aneh jika kita lihat dalam sejarah Kekhilafahan Umar,
bahwa pada masa kekuasaanya Islam mampu menggulingkan
Imperium Romawi , mampu mengalahkan kearjaan-kerajaan yang ada
di Syam dan Afrika Utara. Karena Umar selalu memilih penasehat yang
tepat dan memiliki pasukan yang berani memberikan Nyawanya demi
tegaknya agama ini. Para panglima Umar dan penasehatnya selalu
berzikir pada malam hari dan bersitighfar di Siang hari.
Demikianlah dahulu kehidupan para panglima yang saleh ,
mereka dikelilingi oleh para penasehat , para ulama , para orang-orang
pilihan dan orang-orang terbaik diantara mereka.
Generasi Qaidah Shalabah ini yang dibina Rasulullah langsung
selama 23 tahun , mungkin menurut pandangan kita sekarang ini
pembinaan dan tarbiyah dari Rasulullah sangatlah lama. Akan tetapi,
waktu tersebut sebenarnya sangat pendek jika diukur dari suatu
generasi peradaban yang berdampak cukup luas dan lama ,Dimana
Islam mampu bertahan selama14 abad dalam waktu pembinaan yang
sangat singkat dari Rasulullah SAW. Pembinaan tersebut amatlah cepat
jika dilihat dari sudut pandang kualitas kadernya. Kualitas yang hebat
itu sangat cepat waktunya dimana satu orang kader biasa menguasai
satu negara . Pengkaderan dan Pembinaan yang langsung dari
Rasulullah ini yang mampu mempertahankan peradagan yang begitu
lama. Coba kita lihat kerajaan Romawi , mereka tidak sampai 700
tahun , begitu pula Imperium Persia berumur 500 tahun. Sedangkan
Dinasti Firaun cukup 1000 tahun , itupun karena Firaun tidak
mengalami gangguan dan serangan dari kerajaan atau Imperiun lain.
Rasulullah membina kelompok pilihan ini kemudian bergabung ke
dalam kelompok dari golongan Anshar. Delapan tahun kemudian ,
Rasulullah kembali ke Mekkah , dan berhasil menghancurkan berhalaberhala ,kemudian meninggikan bendera tauhid diatas Baitullah Ka bah
Sampai hari kiamat.
Salah satu pilar dalam terwujudnya masyarakat muslim adalah
ketika rakyat memiliki ikatan iman yang solid serta lebih
mengutamakan pembangunan dan kejayaan Islam. Hal tersebut adalah
nikmat terbesar yang didapatkan seorang Hamba, karena telah
memberikan darma baktinya kepada Tauhid dan Islam. Karena itu
orang-orang yang saleh suka berkhalwat menyendiri bersama Allah,
Sedangkan orang yang jiwannya belum bersih lebih suka melakukan
perbuatan yang tidak berguna serta lebih sering berbicara pada orang
lain ketimbang bertafakur sendirian. Kesenangan hati orang-orang
saleh adalah bilamana mereka dapat bermunajat dan berkhalwat
dengan Allah SWT. Oleh karenanya kaum salaf menganggap bahwa
Qiyamul Lail adalah bagiah hidupnya yang tidak terpisahkan. Seolah-

olah tahajud adalah nafasnya yang dapat menghidupi dia sebagai


seorang muslim. Kebiasaany mereka dalam kehidupan sehari-hari juga
sangat baik dan patut dicontoh, mereka biasanya hanya makan satu
kali sehari atau paling banyak dua kali. Gaya hidup seperti ini banyak
dicontohkan para sahabat Nabi SAW. Sedangkan kita hari ini makan
sampai lima kali sehari atau bahkan enam kali. Makanan kita
berlebihan , dan minuman kita Pepsi serta Coca-Cola.
Zuhudnya para Salaf seperti halnya Umar Bin Khattab , ketika
menjadi Khalifah justru hidupnya semakin menderita dan tidak
bergelimang harta . Ketika Umar menjadi Khalifah , pada zamanya
Jazirah Arab pernah terkena Tahun Ramadah yakni tahun kekeringan.
Umar memutuskan kepada dirinya untuk tidak makan daging , dan
minuman yang mengandung selera . Lalu apa yang ia makan saat itu ?
ia hanya memakan roti kering tanpa daging. Ususnya menjadi kering,
sampai-sampai di ujung susnya luka dan bernanah. Darah pun mengalir
dari ususnya dan kulitnya menghitam. Gaya hidup pada masa
kekhilafahan ini salah satunya adalah memerangi syahwat makan pada
waktu manusia mampu untuk makan enak. Pasalnya nafsu manusia itu
tidak pernah merasa kenyang. Itulah Tabiat Syahwat , seperti halnya
memberi air minum pada orang yang kehausan dengan air laut, orang
tersebut pasti akan meminta minum terus-menerus karena yang ia
minum adalah air asin.
Sedangkan Gaya hidup raja-raja Romawi biasa hidup dengan
menikmati berbagai kesenangan duniawi , mereka makan berbagai
rupa buah-buahan serta daging hingga mereka tidak dapat lagi
merasakan kelezatan makanan. Ketika orang-orang Eropa membuka
lebar-lebar pintu aktivitas seksual , sehingga seks menjadi seperti
makanan dan minuman bisa dinikmata dimana-mana. Maka disana
timbul bencana akibat seks bebas, penyakit kelamin menyebar di
masyarakat. Hal demikian karena mereka tenggelam pada Syahwat.
Oleh karena itu gaya hidup Zuhud dan memerangi syahwat
pada jiwa manusia merupakan sesuatu yang harus dikerjakan. Karena
jiwa manusia tidak mungkin meninggi dan terangkat menjadi jiwa yang
mulia kecuali ia dapat mengalahkan syahwat dan menakulkan hawa
nafsunya. Jiwa yang telah menjadi tawanan Syahwat tidak mungkin
dapat memerangi musuh Islam di medan perang. Begitu pula orang
yang tidak pernah mengalami cobaan yang berat dalam hidupnya ,
maka akan sulit ia mencerga agama Allah ini ke dalam hatinya. Cobaan
dan ujian akan menguatkan kualitas seseorang untuk menjadi seorang
Mujahid. Sedangkan orang-orang dahulu semasa hidup Rasulullah dan
para sahabat , gaya hidup zuhud merupakan sesuatu yang harus
dilakukan. Karena cobaan dan ujian yang menimpa pada generasi Awal
jauh lebih berat daripada generasi selanjutnya , seperti generasi kita
sekarang ini

Sedangkan jihad menurut orang Salaf adalah bagian dari


hidupnya yang tidak dapat terpisahkan. Mereka telah menyebar di
permukaan bumi untuk berjihad. Manakala ketika kita melihat sejarah
dakwah Islam di Madinah, tidak ada Sahabat yang duduk-duduk santai
di tengah kota dan selalu sibuk dengan pekerjaan dunia. Akan tetapi
mereka semua keluar dari kota Madinah , untuk menyebarkan Misi
Dakwah. Mereka semua melakukan Jihad setiap harinya. Mereka pergi
ke seluruh dunia. Maka akan sangat menakjubkan ketika Islam berada
masa Khilafah Umar. Mereka menaklukan Rusia, Menaklukan
Samarkand , Timur Cina , Bukhara dll. Pada masa pemerintahan Umar
dan Ustman kaum muslimin telah berhasil menguasai wilayah-wilayah
yang jauh serta dikuasai kerajaan yang belum mengenal seruan Islam.
Setiap orang diantara mereka senantiasa pergi berjihad, Jihad menjadi
kegiatan sehari-hari yang dilakukan para sahabat , baik itu
mempertahankan Madinah dari serangan maupun memperluas wilayah
Islam. Madinah adalah pusat kota Islam, akan tetapi berapa banyak
sahabat yang meninggal di Madinah ? Di Madinah, sampai sekarang
hanya ada satu pemakaman bernama Makam Baqi. Para sahabat yang
dikuburkan di kuburan baqi hanya sekitar 257 orang sahabat. Karena
sebagian besar dari sahabat telah mati di medan Jihad, Jasad mereka
tidak pernah ditemukan karena sudah terkubur di Gurun Pasir , maupun
di puncak Gunung. Mereka bertebaran ke permukaan bumi untuk
menyiarkan Risalah ini, mereka telah mempersembahkan leher mereka
untuk agama ini.
Nikmat Allah yang kita dapatkan adalah berupa Nikmat Tauhid.
Inilah nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada Umat Rasulullah
SAW. Akan tetapi mengapa masih ada orang yang tidak kembali kepada
Tauhid ? Kisah sejarah di kota Madinah ini banyak sekali. Madina
adaalah kota role-Model bagi negara yang ingin
membentuk
masyarakat Islam. Disana sudah diberlakukan Syariat dan hukum
Islam, Sehingga dari Madinah akan terlihatlah mana orang yang masih
memiliki pola pikir Jahiliah maupun orang yang benar-benar membela
Risalah ini. Jihad
merupakan barometer yang paling valid untuk
mengukur loyalitas (Wala) dan antiloyalitas terhadap orang-orang kafir.
Barometer kedua adalah amar maruf Nahi Munkar. Puncak dari amar
maruf Nahi Munkar adalah mencegah kemunkaran dengan hati dan
tangan. Ikatan dan pertalian dalam masyarakat muslim semuanya
tegak diatas landasan Wala dan bara, semua itu tegak diatas kalimat
Tauhid dan perjuangan Jihad. Maka siapa saja yang mengambil kalimat
ini sebagai pegangan hidup, maka ia wajib akan konsekuensi kalimat
tersebut yakni mau mengamalkan Al Wala Wal Bara serta pergi
Berjihad membela Risalah ini dimana pun berada, apapun kondisinya.
Maka jika sudah ada saudara kita yang benar-benar menerima
konsekuensi Tauhid ini , lalu menanamkan ke dalam hatinya Al-Wala
Wal Bara serta berjuang dan pergi Berjihad maka kita wajib

mencintainya , membelanya dan mambantu mereka ketika sedang


susah.
Kuatnya ikatan ini, akan memunculkan rasa benci daripada
musuh-musuh Allah. Islam dan Risalah dakwah ini pasti memiliki
musuh dan kemunkaran yang selalu berusaha menghancurkanya di
setiap zaman maupun di setiap tempat. Oleh sebab itu Musuh-musuh
Allah selalu berpikir, Mengapa ikatan ini tidak mungkin dapat
dikalahkan? Bagaimana kita dapat mengalahkan Islam ? Mereka
melakukan eksperimen dan mengumpulkan berbagai teori, mereka
selalu berpikir seribu cara agar Ummat Islam lepas dari segala bentuk
ikatan masyarakat muslim seperti yang ada di Madinah. Suatu ketika
tentara salib dapat dikalahkan oleh pasukan Islam. Raja Louis IX
berhasil ditawan kaum Muslimin di penjara Manshura. Disana Louis
berpikir lama, bagaimana mungkin bangsa yang sederhada dan
berpenduduk sedikit dapat memukul mundur dan mengalahkan
pasukan besar Salib. Karena pemikiran Lousix IX Selanjutnya Perancis
memecah belah dunia Islam dengan pemikiran-pemikiran yanh baru.
Dan inilah yang ditegaskan oleh Napoleon ketika ia masuk ke dalam AlAzhar. Ia mendapatkan bahwa Al-Azhar adalah ma had lama , yang
selama 800 tahun menggerakan seluruh negeri Mesir. Setelah itu
Napoleon masuk kesana dan berpura-pura masuk Islam, ia memakai
Surban dan jubah Al-Azhar duduk dalam majelis mingguan para
pemuka Al-Azhar. Ia melakukan itu semata-mata hanya karena riya dan
nifak sehingga ia menemukan jalan untuk menyusupkan pemikiran ke
dalam hati mereka. Dari al-Azhar inilah terlahir pejuang Islam bernama
Sulaiman Al Halbi yang berhasil menewaskan Kleber Panglima Pasukan
Perancis di Mesir, sehingga berkahirlah kolonialisasi Perancis disana 26.
Padahal Napoleon menyangka bahwa mereka akan dapat menundukan
Mesir untuk selama-lamanya.
Sewaktu mengetahui hal ini, Maka Lous IX berpesan kepada negerinegeri Barat supaya mereka mencuci otak kaum muslimin dari Islam
terlebih dahulu, dan menarik al-quran dari hati mereka. Oleh sebab itu
hati kaum muslimin harus diisi dengan sesuatu yang diluar al-quran
dan Sunnah, mereka mulai diisi oleh kebudayaan dan pemikiran Barat.
Maka mulailah doktrin ini berkembang sejak Mesir dipimpin oleh
Muhammad Ali Basya yang menduduki kursi pemerintahan setelah
Perancis meninggalkan Mesir. Rifaah Thahthawi seorang cendekiawan
Al-Azhar ia telah berubah pikirinya persis seperti orang Perancis, ia
diberi kekuasaan untuk mengadopsi budaya dan undang-undang
Perancis ke negeri Mesir. Ia mengganti undang-undang dan hukumhukum Islam sedikit demi sedikit. Tidak setelah itu setelah Ibrahim
Basya (anak dari Muhammad Ali Basya) membawa beserta para
missionaris masuk ke Alexandria, lalu mereka mendirikan American

26 Abdullah Azzam , Op.Cit III hlm 33

University di Beirut pada tahun 1866 Masehi sebagai corong dan


menara simbol pemikiran Barat27. Mereka menanam orang-orang Kafir
di dalam markasnya tersebut dan menyebarkanya melaui buku-buku
serta surat kabar. Dari American Univeristy itu lahir lima pemuda
Nasrani yang memiliki misi untuk menyebarkan agama Nasrani di
tanah arab , mereka adalah Ibrahim Yaziji , Nashif Yasizi, Shaheen
Macarios, Yaqub Shaaruf dan Al bustani28. Mereka berlima adalah
pelopor dari munculnya bibit-bibit gerakan Turki Muda yang
menggulingkan Khilafah Terakhir Sultan Adbul Hamid, mereka juga
berperan dalam menghancurkan pilar-pilar Daulah Islamiah.
Bangsa Barat telah berhasil menciptakan agama-agama baru dalam
tubuh masyarakat Islam. Tujuanya adalah untuk melenyapkan aqidah
Jihad dari dalam hati ummat Islam. Mereka menciptakan aliran baru
bernama Qadianiyah. Sebuah aliran baru yang sesat ini muncul dari
Pakistan , dibawah perlindungan kolonial Inggris. Mirza ghulam Ahmad
pemimpinya berasal dari daerah dekat Lahore. Kuburanya yang najis
sampai saat ini masih berada di Kubah. Ia menamakan kuburanya
sebelum ia meninggal dengan nama Ar-Rabwah, karena ia mengaku
diriny sebagai Al Masih Bin Maryam. Kolonial Inggris sangat melindungi
aliran sesat ini sehingga jumlah pengikutnya di dalam negeri Pakistan
sendiri mencapai 1,5 juta orang pada awal pendirianya29. Dan mereka
telah memegang jabatan-jabatan tinggi dalam pemerintahan Pakistan.
Kemudian mereka juga membuka jalan bagi masuknya golongan
Ismailiyah ( salah satu sekte Syiah) . Tidakah mengherankan jika
negara Pakistan selalu muncul pertumpahan darah , peperangan dan
konflik yang kuat antara golongan Islam dan golongan nasionalisSekuler. Banyak muslim yang ingin berdiri sendiri di Pakistan karena
Mereka disergap dan dibunuh oleh orang-orang Hindia India selama
berhijrah dari Punjab ke Pakistan.
Selama mereka memisahkan diri dari India, ternyata yang duduk di
kursi pemerintahan adalah sekte Syiah Ismailiyah yang sengaja
ditanam Inggris untuk menguasai kaum Muslimin agar tidak tercipta
dan berdiri negara Islam di Pakistan. Ia didatangkan langsung dari
Britania, ia adalah Iskandar Mirza yang tidak mengerti bahasa
negerinya yakni bahasa Urdu30. Kemudian ia mengisi jabatan-jabatan
tinggi negara dengan orang-orang Qadianiyah, Ismailiyah, Bahaiah

27 www.aub.edu.lb ,American University Beirut ( Diakses 25 Juli


2016)
28 Abdul Aziz, chiefdom Madinah: Salah Paham Negara Islam,
hlm 95
29 G.H Jansen, Islam Militan, Pustaka Salman ITB, hlm 276

dan Syiah, serta semua golongan yang memerangi Islam. Usaha


Iskandar Mirza ini diteruskan oleh kadernya Liaquat Ali Khan seorang
Militer sekuler, ia seorang yang sangat memusuhi Islam dan Kaum
Muslimin. Karena permusuhanya yang sangat keras kepada kaum
muslimin, ketika ia meninggal penduduk Karachi membuang jasadnya
dan tidak mau mengukuburkanya di pemakaman.
Kemudian melalui kudeta militer datanglah Ayub Khan. Dia satu tipe
dan satu ideologi dengan Gamal Abdun Nasser seorang pemegang
panji Sosialisme. Kemudian setelahnya yang memimpin Pakistan
adalah Yahya Khan Seorang Syiah, kemudian Zulfika Ali Butho seorang
Pendiri Partai Rakyat Pakistan yang berideologi Komunis, ia adalah
seorang kader muda dari Syah Reza Pahlevi, yang kemudian bermigrasi
ke Pakistan31. Istri Zulfikar Ali Butho ini berasal dari sekte Syiah
Ismailiah. Lalu anaknya bernama Benazir Butho menjadi Perdana
Menteri Pakistan pada 1988, ia berasal dari partai Rakyat Pakistan yang
berideologi Komunis.
Pada tahun 1977 kepala Komunis Zulfikar Butho berhasil
digantung oleh Jenderal Zia Ul Haq , lalu ia menjadi perdana menteri
Pakistan pada tahun 1977-1988 yang mendukung tegaknya hukum dan
Syariat Islam. Ia berusaha mengubahnya dan berupaya memperbaiki
militer, memperbaiki ekonomi dan memperbaiki semuanya dalam
semua aspek sesuai dengan syariat Islam32. Adapun kaum muslimin
disana saat itu hanya menjadi penonton saja dan tidak bergerak demi
tegaknya Syariat Islam. Belum pernah muncul di abad 20 ini seorang
pemimpin negara modern seperti Zia ul Haq yang mendukung penuh
untuk tegaknya Syariat dan hukum Islam. Dan belum pernah ada
pemimpin negara modern yang benar-benar lepas dari cengkraman
Barat dalam mempengaruhi kebijakan negara sendiri sesuai dengan
tuntunan Islam seperti tokoh ini . Karena tidak mau bekerja sama
dengan Barat , maka ia dibunuh pada tahun 1988 oleh Amerika.
Sekarang ini kita tidak memiliki pemimpin muslim yang Saleh seperti
Zia Ul Haq
Kendati demikian kaum muslimin tidak mau berpikir tentang
keadaan mereka yang sebenarnya. Mereka tidak menyadari bahwa
Islam ini sudah dihancuran oleh Barat bertahun-tahun lamanyaa, akan
tetapi kita masih merasa aman-aman saja dan tidak mau perduli
dengan tegaknya Syariat Islam. Zionis dan tangan-tangan busuk Yahudi
Internasional, mengatur permainan dalam banyak persoalan.

30 G.H Jansen , Ibid, hlm 277


31 G.H Jansen ibid hlm 158
32 G.H Jansen Ibid hlm 263

Diantaranya memusuhi semua kelompok Islam, memeranginya secara


total dan menumpas semua aqidah Jihadiah. Aqidah Jihad yang akan
membina ummat islam menjadi pribadi yang kuat dan tahan dari
gempuran musuh, ingin dihancurkan oleh musuh-musuh Islam Mereka
berbuat berbagai cara agar Jihad ini hilang dari benak kaum muslimin ,
kemudia ide Jihad ini akan terhapus dari dunia Islam selamanya.
Kemudian dari jarak yang jauh diplokamirkan pemerintahan Palestina
oleh Amerika dari Versailles, Perancis. Pada konferensi ini Amerika
sangat setuju atas beridirnya negara Sekuler Palestina. Karena diakui
Amerika negara-negara di seluruh dunia pun juga turut mengakui
berdirinya negara Sekuler Palestina atas perjanjian versailles. Tentu
saja ini merupakan bagian dari rencana jahat musuh-musuh Islam ,
mereka melihat bahwa Palestina adalah jantung dunia Islam. Jika kaum
muslimin tidak perduli lagi dengan palestina , maka bisa disimpulkan
bahwa muslim sudah tidak perduli lagi dengan agamanya sendiri.
Kemudian Amerika menggerakan PLO ( Organisasi pembebasan
Palestina) agar bisa mengumumkan berdirinya negara Palestina, agar
mereka dapat mengambil alih wilayah-wilayah islam di Teritorial
Palestina. Musuh-musuh Allah berhasil mencuci aqidah dan din dari
dalam hati umat Islam, sehingga perlawanan yang dilancarkan dari
Ummat Islam pun tidak terlalu kuat. Kaum Muslimin kalah melawan
Israel yang sudah berdiri tahun 1948 diats tanah Palestina. Akibatnya
umat islam pun tidak dapat menentang ketika PLO mengumumkan
berdirinya negara sekuler Palestina. Sebuah negara dimana orangorang Yahudi , Nasrani dan Islam memiliki hak dan kewajiban sama di
dalamnya.
Aqidah wala ( Perwalian) dan bara ( permusuhan) yang
bersumber dari kalimat Tauhid harus kembali dimasukan ke dalam hati
kaum muslimin. Kalimat Tauhid mengandung konsekuensi bahwa
seorang beriman harus mencintai saudaranya sesama muslim ,
memberikan pertolongan, membela dan berwala kepadanya. Siap
mengorbankan
darah
dengan
murah
untuk
membela
dan
mempertahankan negeri Islam dan kaum muslimin. Dan sebaliknya ia
harus memusuhi orang-orang kafir,, tidak menyerupai mereka,
berlepas diri dari mereka . Jika kita tidak berlepas diri dari musuh
Allah , maka kita akan ditimpa bencana yang tidak dapat langsung kita
rasakan. Seperti yang terjadi di Suriah dan para pemimpinya yang
tunduk dibawah kolonialism Perancis. Tatkala Suriah dan para
pemimpinya merasa gerah dengan aksi pemuda Muslim yang
memperjuangkan dan berkorban demi Islam, Pihak Yahudi dam Amerika
turut melibatkan diri untuk menyelematkan Hadizh Asad dari situasi
kritis di Suriah.
Pada saat Hafizh Al Assad pusing dan kalah karena pukulan para
aktivis harakah Islam Suriah , tiba-tiba Menachem Begin ( Perdana
Menteri Israel 1977-1983) yang sedang sakit, dikeluarkan dari rumah

sakit dan dibawa menuju dataran Tinggi Golan untuk meresmikanya


menjadi wilayah Israel. Lalu muncul Fitnah yang memojokan Harakah
Islam yang menuduh mereka bahwa mereka telah menjual dataran
tinggi Golan pada Israel . Padahal sesungguhnya ini adalah strategi licik
dari Hafizsh Assad yang telah menjual Damaskus dan Golan ke Israel 33.
Dia bermain di balik tangan Ikhwanul Muslimin , dan memfitnah
mereka. Hafizsh Assad merasa gembira ketika fitnah ini sudah tersebar
ke seluruh dunia bahwa Ikhwan telah mejual dataran tinggi Golan pada
Israel , padahal sesungguhnya dialah yang menjualnya, seperti halnya
Damaskus dan Aleppo.
Kita memang sudah harus berhijradh dari lingkaran kebathilan
ini, yang terus saja memfitnah kaum muslimim. Kita wajib beralih dari
lingkaran kebathilan yang seduah semakin kuat ini, kita harus terus
berusaha mencapai seruan Allah agar selamat dari marabahaya di
zaman yang penuh fitnah ini. Jika kita tidak terus menerus mengejar
kebenaran maka kebathilan lah yang akan mengejar kita. Maka
tidaklah aneh kalau seorang wanita seperto Benazhir Butho bisa
menang dalam pemilihan umum. Ia mendapat dukungan dari seluruh
rakyat Pakistan. Negara ini adalah Role-Model dimana Kubu islam dan
kubu Sekuler sama-sama kuat bersatu mempertahankan kubunya
masing-masing. Benazhir dengan pengaruh bersama Partai Rakyat
Pakistan berhasil meraup suara Rakyat Muslim di Pakistan dan berhasil
menaiki tangga kekuasaan. Ia adalah seorang Wanita tidak berjilbab
yang memimpin negara Muslim Pakistan. Padahal berdasar Ijma kaum
muslimin, wanita tidak boleh memerintah umat dan tidak boleh
menjabat sebagai pimpinan umum. Masalah ini sudah maklum bagi
setiap muslim. Namun demikian bantuan dana mengalir dengan deras
dari beberapa negara Islam kepada perempuan ini, beratus-ratus ribu
bahkan sampai satu Milyar Rupee dihabiskan untuk membeli suarasuara rakyat yang lapar terjadap gemerlapnya dunia. Benazhir Butho
berhasil merebut 94 kursi parlemen dibandingkan lawan-lawanya yang
hanya merebut 54 kursi parlemen34. Satu orang perempuan bersama
Partai Komunis yang ia kendarai berhasil memenangkan persaingan
untuk merebut kursi kekuasaan Pakistan. Kita tahu , bahwa ini semua
adalah persekongkolan jahat yang dirancang untuk menjatuhkan
Syariat islam dan agar Pakistan kembali tunduk di bawah pangkuan
Barat.
Melalui ideologi Komunis mereka berhasil menguasai negerinegeri Islam. Benazhir Butho , Zulfikar Butho, Hafizh Assad mereka

33 Muhammad Pizaro tauhidi, Zionis & Syiah Bersatu Hantam


Islam, Aqwam Media, hlm 51
34 Abdullah Azzam , Op.Cit II hlm 240

semua adalah pemimpin yang naik dan terangkat karena memimpin


partai komunis di negara mereka. Namun mereka semua masih
mengaku sebagai muslim, walaupun sudah mengendarai partai
komunis. Padahal komunis itu sendiri telah membuat kekacauan di
wilayah Islam. Cobalah lihat pada kaum muslimin di Asia tengah ,
Bukhara dan Samarkhand, itu adalah bukti yang paling jelas yang
terlihat dalam sejarah invasi komunis Soviet di Asia Tengah. Mereka
membakar masjid, mereka melarang adanya jenggot , mereka
melarang adanya peredaran al-quran. Buku-Buku Fikh mereka buang
ke tempat sampah. Lalu mereka ubah masjid-masjid menjadi kantor
Partai komunis, sebagaimana mereka telah menghancurkan 17 ribu
Masjid di kota Bukhara, kota kelahiran Imam Bukhari. Dengan adanya
kenyataan ini apakah mereka masih mau menganut ideologi Komunis ?
tentu saja mereka mau , karena mereka akan mendapat kucuran dana
yang melimpah serta diberi kedudukan dan posisi penting.
Jahiliah memang tegak diatas dua pilar utama , yang pertama : pilar
Nazhari ( teori/ konsepsi) yang berwujud falsafah ideologi yang menjadi
panutan suatu masyarakat, misalnya seperti sekulerisme , komunisme ,
Liberalisme. Penyebab kedua adalah pilar amali ( Operasional / aplikasi)
yang mereka jadikan sebagai undang-undang / aturan dalam
kehidupan nyata. Jahiliah ini didukung oleh tentara dan penguasapenguasa yang membela dan mempertehankan falsafah tersebut, serta
menjadikanya sebagai sesuatu yang sakral. Mereke memberikan ruang
dan tempat bagi berkembangnya pilar jahiliah itu untuk menyebar di
masyarakat. Allah SWT menurunkan Al-quran dan mengutus para
Rasul agar mereka dapat menghadapi konsep jahiliah dengan
penjelasan.35 Al-quran menyatakan akan menyanggah semua teori ,
ideologi dan konsep jahiliah serta syubhat-syubhat yang mereka
jadikan pijakan hidup.
Sedangkan aspek amali jahiliah harus dilawan dengan aspek amali
yang teratur dan terencana. Aspek Amali inilah yang mengatur segaral
operasional kaum muslimin dalam bertindal . Maka Allah SWT
mewajibkan Ummat Islam untuk berjihad dalam melaksanakan Amali
ini. Seandainya Al-quran ketika disampaikan pertama kali sudah
mampu menembus sanubaru penduduk Mekkah dan mereka menerima
ajaran islam dengan baik, maka tidak perlu ada bentuk amalan dalam
berjihad dan berperang untuk melawan para musuh-musuh Allah.
Rasulullah tidak memerintahkan Jihad selama di Mekkah dan sebelum
Hijrah ke Madinah. Rasulullah juga tidak memberlakukan hukum dan
Syariat islam di Mekkah , hal ini dikarenakan kondisi Mekkah secara
umum masih dominan dipegang oleh Kafir Quraish yang selalu
mengancam keberadanaan kaum muslimin di Mekkah. Ada beberapa
faktor kenapa Jihad harus ditunda sampai Umat Islam Hijrah ke

35 Abdullah Azzam, Op.Cit II 188

Madinah. Pertama agar terbentuk kelompok inti yang beranggotakan


muslim dan mukmin di sekitar rasulullah. Kedua agar Nabi mempunyai
teritori yang aman setelah beliau menyelamatkan kaum muslimin yang
tertindas, beliau menggalang persatuan untuk bertempur melawan
orang-orang Jahiliah. Dan ketiga agar pribadi orang beriman
tergembleng diatas ketaatan dan ketundukan terhadap perintah Islam.
Keutamaan manusia menurut tatanan Jahiliah diukur dari
hartanya dan kedudukanya, mereka melihat dari segi materil dan
kebendaan. Orang-orang Jahiliah akan memuliakan mereka yang
menduduki tahta kekuasaan atau kerajaan dan memandang rendah
bagi mereka yang miskin dan tidak memiliki kedudukan. Maka dari itu
tidaklah heran jika Mizan Jahiliah meninggikan kedudukan orang
semacam Abu Lahab. Orang-orang jahiliah menggelarinya dengan
sebutan Abul Hakam yang artinya Bapak Kebijaksanaan. Akan tetapi
Rasulullah menjulukinya Abu Jahal artinya Bapak Kebodohan. Mizan
Jahiliah juga menempatkan orang-orang mulia dengan pandanga yang
rendah. Mereka memandang Bilal setara dengan binatang ternak,
sehingga Abu Sufyan tidak mau duduk sejajar denganya. Namun dalam
pandangan Mizan Rabbani orang-orang seperti Bilal sangat tinggi
kedudunya. Dalam Hadist Riwayat Muslim disebutkan bahwa bilal,
setelah Fathu Mekkah melemparkan perkataan pedas kepada Abu
Sufyan , mereka berkata Demi Allah , pedang-pedang Allah belum
sedikit pun memperoleh korban dari musuh-musuhNya. Abu Sufyan
marah mendengar perkataan Bilal itu , maka ia datang menemui Abu
Bakar mengadukan perkataan mereka kepadanya. Lalu Abu Bakar
melaporkan kejadian itu kepada Rasulullah. Lalu Rasululullah menjawab
: Wahai Abu Bakar Barangkali engkau telah membuat mereka marah.
Sungguh jika engkau membuat mereka marah , maka engkau telah
membuat Allah murka36
Allah SWT akan murka jika telah membuat bilal marah dan sedih.
Mendengar jawaban Rasululullah Abu Bakar langsung mengigil
ketakutan setelah mengetahui derajat bilal yang sesungguhnya.
Pada zaman sekarangini harus ada Harakah islam yang memiliki
Prinsip dan ikatana yang kuat . Ikatan inilah yang akan dilihat
masyarakat, jangan sampai Harakah islam justru memiliki ikatan yang
lemah dibanding organisasi sekuler yang justru memiliki ikatan dan
korps yang kuat. Harakah Islam harus selalu eksis dan berjalan secara
teratur , sebelum berubah menjadi pergerakan Jihad. Karena di dalam
Harakah Islam ada pembinaan dan tarbiyah yang harus dilewati dulu
oleh semua para aktifis Muslum. Harakah Jihad yang tidak diawali
dengan harakah Islam , akan menadi sebuah organisasi yang tidak
teratur dan justru terjerumus pada masalah-masalah yang tidak
penting. Oleh sebab itu harakah Islam harus bergerak secara efektif

36 HR Muslim no.1683

dan memilih kebijakan yang tepat serta mengenai sasaran , hal ini
diawali dengan pendidikan dan pembinaan kemudian dilanjutkan
dengan Perjuangan Jihad di Medan laga.
Harakah islam yang mulai muncul di pertengahan abad 20 di
timur Tengah mula-mula berhadapan langsung dengan orang-orang
komunis di dalam negeri. Dari dalam Universitas mereka muncul ke
permukaan masyarakat. Hampir semua Universitas di Timur Tengah di
tahun 1950-an memang sedang hangat dan menjadi ajang terbuka
bagi setiap mahasiswa untuk mengemukakan pikiran, pandangan dan
keyakinanya. Kemudian perpedaan pendapat diantara mereka berakhir
dengan baku hantam fisik dan berlanjut dengan lempar-melempar
batu. Harakah Islam ini merasa bahwa musuh-musuh Allah telah
berkembang sedikit demi sedikit. Mereka tumbuh dari ruang kelas
kuliah , ideologi Islam mula menyebar di kalangan mahasiswa.
Kemudian mereka mulai mendapatkan mayoritas kursi kepemimpinan
dalam voting yang diadakan oleh persatuan mahasiswa di Universitas
Kabul. Tidak sampai beberapa bulan setelah pemungutan suara dalam
persatuan mahasiswa, Harakah islam di Universitas Kabul mengalami
kemenangan dan menduduki beberapa posisi penting. Kemenangan ini
dimanfaatkan oleh para mahasiswa melakukan kudeta atas
pemerinahan komunis itu. Dengan adanya kudeta ini , lalu Komunis
langsung mengimpor Militer langsung dari Soviet dengan tugas
menumpas Harakah Islam.
Dengan demikian dapat kita lihat , sisi Nazhari ( konsepsi) nya
adalah partai komunis, dan sisi Amaliahnya adalah berdirinya
pemerintahan yang dikawal dengan tank dan pesawat temput komunis.
Dari sisi Konsepsi Harakah Islam telah berhasil mengatasi pihak
komunis. Kelompok mereka mulai berkembang dan memunculkan
pemimpin di Universitas lalu kemudian di masyarakat. Namun sisi
Harakah islam harus selalu disempurnakan dengan sisi amalinya .
Perlu adanya harakah Islam yang matang dan kuat sebelum
mengangkat senjata. Harakah harus memberlakukan pembinaan dan
Tarbiyah yang matang sebelum terjun ke medan Jihad. Pembinaan
dasar ini sangatlah penting, namun banyak gerakan Islam yang justru
melupakan aspek pembinaan ini. Diantara mereka justru langsung
terjun ke medan Jihad sehingga tidak dilatih terlebih dahulu mental dan
jiwanya dalam melawan musuh-musuh Allah. Dari jamaah ini semua
berasal, Tarbiyah yang dilakukan , akan mengatur ritme pergerakan
yang lebih baik dan teratur.Jamaah ini juga berperan sebagai sumbu
pemantik yang akan terus menggodok Fikroh daripada kader muslim
itu sendiri. Fikroh ini akan memunculkan wacana dan intelektual di
kalangan kader muda, jika ini sudah berhasil maka selanjutnya wacana
tersebut akan menjadi Opini yang dibawa oleh Jamaah tersebut ke
masyarakat. Opini akan berhasil , jika terus menerus disyiarkan dan
diberitahukan kepada masyarakat, tentu dalam aspek pembinaan ini

Jamaah wajib menciptakan seseorang yang harus berperan menjadi


Opinion Leader. Sang Opinion leader ini yang akan terus memimpin dan
mengawal wacana yang tengah gencar dialami Islam dan terus
menerus disyiarkan kepada masyarakat. Opini akan semakin terbentuk
jika sudah menghadapi berbagai cobaan , sesudah menghadapi
bencana dan musibah , sesudah darah , keringat dan harta mengalir
demi jalanya harakah Islamiah ini . Fase tersulit bagi pergerakan Islam
adalah ketika mereka mulai disentuh dan diganggu oleh para musuh
Islam dengan berbagai cobaan dan musibah, maka jika fase ini
terlewati maka selanjutnya adalah menggodok para kader muda untuk
turun berjihad. Dari sini akan terlahir kader-kader Muslim yang akan
merelakan nyawa dan harta demi tegaknya syariat Islam.
Pembangunan Islam tidak akan bisa ditegakkan kalau tidak
melalui jamaah Islam. Jamaah islamiah inilah yang nantinya akan
meledakkan potensi seperti halnya detonator. Umat adalah bahan
bakar dan jamaah adalah apinya. Harakah Islam adalah pengarah ,
pemandu dan penuntun jalanya ummat Islam. Mereka adalah ujung
tombak , pasukan terdepan , pelopor dalam melawan kebathilan.
Mereka akan berjuang paling depan sampai Allah membuat mereka
berkuasa diatas muka bumi. Dan kemudian , Jamaah Islam inilah yang
ntninya memegang kendali kekuasaan.
Pengalaman Harakah Islam di dunia Islam selama ini bertempat
dan hidup di dalan masyarakat yang sempit. Namun demikiran harakah
islam tidak mau masuk ke dalam tata pemerintaha dan jabatanjabatanya, sehingga apabila mereka mengambil suatu ketetapan dalam
suatu urusan , tidak lagi dipengaruhi oleh kekhawatiran akan
kehilangan jabatan dan tugasnya. Harakah Islam yang tumbuh di abad
20 sejak permulaanya sampai sekarang tidak pernah memperoleh
sedikitpun harta dunia dan kesenanganya. Mereka tetap bertahan dan
selalu hidup dibawah tekanan-tekanan pemerintah modern yang ada
sekarang ini. Tekanan tersebut bisa berupa kesangsian masyarakat
terhadap harakah Islam, Hal ini disebabkan karena Harakah Islam lebih
memilih hidup dibawah naungan Al-qur;an dan Hadist sedangkan
masyarakat pada umumnya lebih memilih hidup di bawah naungan
pemerintah sekuler.
Harakah Islam tidak dapat menegakkan hukum Islam sendirian.
Mereka butuh aspek Operasional pendukung yang akan mengarahkan
opini publik terhadap aspek penegakkan Syaria Islam. Harakah islam ini
biasasanya memiliki anggota yang sedikit karena begitu kuat tekanan
dan sanksi yang diberikan masyarakat jika memasuki harakah Islam
tersebut. Ketika Harakah Islam memperoleh kemenangan disitulah
situasi tersulit, karena mereka harus membuat keputusan agar opini
publik terus terarah pada proses penegakkan Syariat. Pengalaman
yang terjadi selama ini, ketika Harakah Islam mengalami kemenangan
justru mereka mengambil alih kursi kepemimpinan secara total dan

tidak memberi ruang pada aspek yang lain dari luar golonganya.
Mereka tidak sadar bahwa faktor eksternal di luar negara atau di luar
wilayahnya jauh lebih berpengaruh besar dibanding kemenanganya.
Biasa faktor Eksternal ini akan mengganggu internal Haraka Islam
tersebut , sehingga misi utama mereka untuk menegakka Syariat
hanya sia-sia belaka. Hal ini sering terjadi dalam sejarah perjalanan
gerakan Islam, ketika mereka mengalami kemenangan justru
kemenangan tersebut diambil alih oleh pihak lain yang tidak
bertanggung jawab. Hal ini disebabakan sifat Harakah Islam yang lebih
memilih berjuang lewat lapisan bawah masyarakat , sedangkan
komunis dan Yahudi mengincar kursi kekuasaan dan posisi militer.
Islam tidak akan tegak melainkan dengan cara sebagaimana
tegaknya untuk pertama kali melalui tangan Rasulullah SAW. Tidaklah
Islam tegak pada kali yang pertama melainkan melalui perjuangan
dakwah Tauhid yang murni. Dakwah Tauhid yang menghancurkan
berhala-berhala di dalam hati sebelum menghancurkanya di alam
nyata. Tauhid tidak akan mungkin bisa dipahami dengan cara hanya
membaca kitab , tetapi dengan membaca persitiwa dan kejadian
secara nyata dengan menghadapi ujian dan cobaan yang keras. Setiap
orang yang jauh dari cobaan, tidak mungkin dapat memahami agama
Allah .
Kita menghendaki adanya masyarakat Islam di dunia ini . Kita
adalah Muslim yang memiliki beban dan tanggung jawab demi
terciptanya masyarakat muslim. Kita hidup dibawah Naungan-Nya.
Maka kita ingin berhukum kepada Syariat Nya dan itu adalah keingan
yang logis dan wajar sebagai seorang yang beragama Islam. Kita ingin
membangun sebuah rumah yang didalamnya diterapkan hukum Allah
Secara total , serta kehidupan sehari-hari dalam masyarakat yang
diatur sesuai Syariat Islam. Maka barang siapa yang berhukum selain
daripada hukum Allah maka dia adalah Kafir. Namun sekarang ini
banyak orang yang berkelit bahwa berhukum diluar hukum Allah
tidaklah mengapa , karena sekarang ini sudah ada hukum undangundang. Umat Islam sepanjang zaman belum pernah mendapatkan
cobaan dengan adanya undang-undang Kafir yang dipaksakan atas
kaum muslimin. Cobaan ini bermula ketika pasukan Tartar melakukan
Invasi ke kota Baghdad pada tahun 1258 Masehi. Invasi itu dipimpin
oleh Hulaghu Khan, panglima pasukan Tartar yang bermaksud
memberlakukan undang-undang buatan Jenghis Khan pada kaum
muslimin. Undang-undang itu bernama Ilyasiq artinya undang-undang
kerajaan.
Pada saat itu para ulama bangkit melakukan perlawanan
melawan Hulaghu Khan. Mereka menghimpun kaum Muslimin di suatu
tempat, lalu salah seorang alim ulama mengangkat kitab Ilyasiq dan
berkata bahwa siapa saja yang berhukum pada kitab Ilyasiq ini maka ia
telah kafir. Tatkala Ibnu Taimiyah menyeru kaum muslimin untuk

memerangi bangsa Tartar, namun mereka tampak ragu dan


mengemukakan alasanya bahwa sebagian tentara Tartar sudah masuk
Islam. Namun Ibnu taimiyah berkata Jika kalian melihat Aku ada
diantara bangsa Tartar dan Mushaf al quran ada diatas kepalaku maka
tetap bunuhlah aku37. Begitulah sikap Ibnu taimiyah terkait masalah
kitab Ilyasiq, Beliau tetap teguh berjihad melawan bangsa Tartar yang
telah memberlakukan hukum , selain hukum Islam. Jika masih ada yang
ragu terhadap keimanan dan Keteguhan Ibnu Taimiyah , silahkan baca
sendiri sejarah Ibnu Taimiyah, beliau adalah ulama yang tidak
diragukan lagi pendapat dan pemikiranya.
Begitu pula halnya sikap Ibnu katsir terkait hal ini. Beliau mengatakan
barang siapa meninggalkan syariat yang telah diturunkan kepada
Muhammad SAW penutup para Nabi dan berhukum kepada syariatsyariat lain yang diturunkan Allah kepada Nabi-nabi sebelumnya ,
sesungguhnya ia telah Kafir 38. Lalu bagaimana dengan orang yang
berhukum kepada Ilyasiq dan mendahulukan hukum tersebut diatas
Syariat Allah ? maka tidak diragukan lagi bahwa orang tersebur telah
kafir berdasarkan Ijma kaum muslimin. Hal ini juga berimbas pada kita
yang hidup di zaman sekarang , bahwa pendapat Ibnu Taimiyah dan
Ibnu Katsir adalah pendapat yang harus digunakan terkait masalah ini.
Hukum Ilyasiq adalah hukum yang takarannya masih lebih baik
dibanding Hukum Sekuler buatan Amerika , sedangkan negara kita saat
ini sudah berkiblat pada Hukum Barat,. Maka yang harus kita lakukan
adalah bertobat dan segera memohon ampun kepada Allah. Selalu
berdoa kepadaNya agar Syariat dan Hukum Islam segera ditegakkan di
bumi ini.
Hulaghu khan ini adalah tipe pemimpin yang berakal dan cerdik pada
zamanya. Ia telah berhasil membuat mahkamah pengadilan yang
berdasrkan hukum kitab Ilyasiq. Hingga kaum muslimin di Bagdad pada
abad 13 mulai dipaksa untuk berhukum pada kitab Ilyasiq.
Masyarakat Islam adalah sesuatu yang sangat penting bagi
berlangsungnya agama ini. Dahulu dalam sejarah peradaban Islam,
Hukum islam dan Syariat Islam ditegakkan. Para ulama pendahulu
berperan untuk melindungi Syariat tersebut. Kita telah mengetahui
bahwa dalam Islam ada beberap fase zaman setelah wafatnya
Rasulullah SAW. Islam mula-mula akan mengalami kejayaan dan
wilayahnya luas sampai ke seluruh dunia. Islam telah berperan dalam
menyatukan bangsa Arab. Islam juga telah memperbaiki peradaban
manusia dari lembah jahiliah menuju cahaya Ilahi. Ketika Islam
memasuki fase kemunduran , hukum dan Syariat Islam perlahan-lahan

37 Abdullah Azzam , Op.Cit III hlm 309


38 Abdullah Azzam, Op.Cit III hlm 310

mulai ditinggalkan. Hal ini ditandai dengan datangnya Kolonial Barat ke


wilayah Islam .Mereka disana menanam pengaruhnya ketika Ummat
Islam sudah mulai lengah. Dan saat ini kita memasuki fase negara
modern yakni sudah didirikan negara-negara dengan adanya
pemerintahan masing-masing. Semua rakyatnya hidup dan dilindungi
oleh Konstitusi . terkait kehidupan Islam itu sendiri , tidak sama lagi
seperti kondisi yang ada dalam sejarah peradaban Islam. Negara
sekarang ini mengatur sedemikian rupa kehidupan kita. Tergantung
kepada siapa negara itu berkiblat, jika mengarah pada Barat maka
negara tersebut menerapkan sistem pemerintahanya mirip dengan
Eropa dan Amerika. Maka kehidupan di era sekarang ini sangat sulit
demi tegaknya syariat dan hukum Islam ini. .
Sepak Terjang Kaum Yahudi dalam Sejarah.
Orang orang yahudi berkeyakinan bahwa mereka adalah umat
pilihan Allah, dipilih untuk memimpin dunia dan merasa diistimewakan
dengan kelebihan ilmu dan kecerdasan. Rakyat selain mereka harus
mendukung mereka dan taat atas segala perintah mereka. Karena
mereka telah mendapat legitimasi dari Allah bahwa mereka adalah
bangsa yang diberkati dan diberi kelebihan. Hal tersebut benar adanya
dan diakui oleh tiga agama Samawi , bahwa Bani Israel memang benarbenar kaum yang diberi kelebihan. Maka bisa kita lihat sepak terjang
mereka selama ini. Satu orang dari mereka dapat menguasai banyak
orang bahkan bisa menguasai ekonomi dan politik suatu negara.
Walaupun kini jumlah mereka sedikit, organisasi mereka sangat
tersusun rapih dan kader mereka memiliki tingkat intelejensia yang
luar biasa hebat.
Kaum Yahudi selalu membuat argumen bahwa mereka adalah
kaum yang berhak menguasai seluruh manusia. Menurutnya seluruh
bangsa-bangsa yang ada di dunia ini harsu tunduk kepadanya, karena
merekalah yang selalu disebut-sebut oleh Tuhan di dalam Kitab Suci
Taurat, Injil , Maupun Al-Quran. Bersandar pada landasan tersebut
Yahudi berhak menduduki wilayah Palestina yang dahulunya dikuasai
oleh kaum muslimin. Baginya Palestina adalah sebuah negeri yang
ditakdirkan bagi bangsa Israel. Dengan alasan itu maka perbuatan
yang dilakukan oleh yahudi seperti zina, tipu daya, fitnah dan lain lain
perbuatan munkar yang mereka lakukan semuanya halal dan diberkahi,
selama semua itu dilakukan demi mendukung keyahudian mereka, dan
menjadi sarana untuk mencapai segala khayalan angan mereka.
Penyimpangan akidah ini dilakukan oleh para pendeta mereka dan
didukung demi tegaknya agama Yahudi di seluruh dunia.
Mereka dengki kepada manusia, cinta kepada fitnah dan
menyebarkan berbagai kerusakan sebagai satu-satunya jalanyang
ditempuh untuk mencapai tujuan yang mereka lakukan melalui
organisas-organisasi mereka yang tersebar secara sembunyi-sembunyi.
Sifat dan watak mereka tidak pernah berubah sejak dahulu, mereka

tetap melakukan Permusuhan kepada kaum muslimin dimulai sejak


nabi muhammad SAW menyebarkan seruan dakwah. Mereka mulai
masuk ke dalam barisan Islam, mulai merusak dari dalamdan membuat
fitnah di dalamnya. Kemudian Mereka bersekongkol untuk membunuh
umar bin khatab ra, membangkitkan fitnah atas nama Usman bin Affan
ra dan mempertajam pertentangan antara Ali dan Muawiah ra. Mereka
menyusup ke dalam shaf-shaf syiah dan aliran kesukuan serta berbagai
organisasi zindiq lainya. Lalu mereka menggiring semuanya masuk ke
garis yang telah mereka gariskan untuk memerangi dakwah islam .
Mereka mengacaukan rambu-rambu sejarah islam, yang mereka
lakukan terus menerus sampai kita sekarang ini. Di eropa mereka
membangkitkan fitnah dan mengorbankan kebebasan daripada adanya
bentuk keterikatan. Sebelum abad 19 mereka berikrar keluar dari
setiap gerakan yang bersifat lokal, masuk ke dalam kesatuan pimpinan
tunggal yang bersifat internasional. Hal ini mereka lakukan demi
lancarnya usaha subversi internasional yang bertujuan menghancurkan
seluruh dunia dimulai dari eropa, kemudian wilayah kekuasaan
Ustmaniah, lalu ke palestina dan akhirnya membuat kacau seluruh
negara arab. Peristiwa palestina adalah bagian dari mata rantai yang
berbentuk supra subversif itu.
Pada tahun 1895 orang orang yahudi mengadakan kongres yang
pertama di kota bale swiss, dihadiri oleh anggotanya sekitar 300 orang
yang mewakili 50 organisasi zionis yang bertebaran di seluruh dunia 39.
Pertemuan periodik semacam itu terus berlangsung dari masa ke
masa, di tempat yang diperkirakan cocok untuk mereka mengadakan
kongres. Tujuanya adalah untuk menganalisa strategi untuk
melancarkan serangan Yahudi kepada dunia. Pada kongres mereka
yang pertama itu telah meletakkan satu garis strategi yang amat
rahasia, yaitu penghancuran seluruh dunia dan misi mendirikan negara
Zionis.
Setelah itu mereka akan mendirikan pemerintahan Zioneis
internasional dengan ibukota di Jerusalem pada periode pertama.
Keputusan ini disimpan dengan baik dan sangat rahasia. Akan tetapi
Allah SWT berkehendak lain. Seorang wanita perancis ( anggota
fremansonry) berhasil mengintip pertemuan rahasia itu dan
membongkar fitnah tersebut. Wanita itu berhasil mencuri sebagian dari
keputusan kongres itu dan membawanya lari ke rusia. Dokumen itu
diserahkan kepada alexis nicolas tokoh pimpinan rusia timur di zaman
kekaisaran Tsar. Pada tahun 1901 dokumen itu diserahkan kepada
seorang pendeta gereja ortodoks yang bernama prof. Sergyei nilus,
kemudian dianalisa dengan cermat dan dicocokkan dengan situasi
saat itu40. Mereka menjadi sadar akan bahaya yang amat besar apabila
kaum Zioneis melaksanakan rencana mereka .Para ahli dari Soviet

39 Nahum Goldmann , The Jewish Paradox,hlm 77

memperkirakan beberapa kejadian besar yang akan terjadi di awal


abad 20 seprrti Keruntuhan kekaisaran rusia dan diganti dengan
pemerintahan komunis, Kembalinya orang orang yahudi ke palestina,
Pecahnya perang dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah, dimana
yang kalah maupun yang menang sama sama rugi, Tersebarnya
kerusakan akibat Perang yang panjang di seluruh belahan bumi. Maka
benarlah ini semua terjadi di sepanjang abad 20 , dimana perpecahan
terjadi di segala sektor.
Pada tahun 1902 dokumen rahasia zionis itu diterbitkan dalam
bentuk buku berbahasa rusia oleh prof. Nilus dengan jurnal " protokoler
Zioneis ". Dalam kata pengantarnya prof. Nilus berseru kepada
bangsanya Uni Soviet agar berhati-hati akan ada bahaya besar yang
akan terjadi di awal abad 20. Dengan seruan itu mulai terbongkarlah
usaha-usaha Yahudi, yang pada akhirnya Uni Soviet segera
mempersiapkan Revolusi Bolshevick 1917, untuk menggantikan
kekaisaran Tsar.
Theodorl herzl seorang tokoh Zioneis internasional berteriak
geram atas terbongkarnya protokoler zionis yang sangat rahasia itu.
Lalu mereka bergegas membeli dan memborong habis semua buku itu
dari semua toko buku di Eropa, mereka tidak segan-segan membuang
biaya apa saja dengan biaya berapa pun agar naskah-naskah hasil
Kongres Yahudi di Swiss tidak tersebar ke khalayak umum. Mereka
menggunakan semua pengaruhnya di inggris , supaya inggris mau
menekan rusia untuk menghentikan penerbitan naskah-naskah Kongres
Yahudi di bale Swiss dan menghentikan pembantaian terhadap orang
Yahudi di Uni Soviet Semua itu berhasil terlaksana walaupun
sebenarnya Soviet juga tidak ingin negara Eropa Bangkit dengan
Kapitalismenya.
Pada tahun 1905 Prof. Sergei Nilus kembali mencetak Hasil-hasil
Kongres Yahudi di Swiss pada 1895 dengan gencar dan massif. Pada
tahun 1917 kembali dicetak lagi , akan tetapi para pemimpin Revolusi
Bolshveic menyita buku protokoler itu dan melarangnya sampai saat ini
untuk menghindari adanya kegaduhan di masyarakat Eropa dan Soviet.
Namun sebuah naskah lolos dari Tangan Soviet , kemudian
diselundupkan ke inggris oleh seorang wartawan surat kabar inggris "
the morning post" yang bernama victor e. Marsden41 . Ia adalah
seorang wartawan Inggris yang diberi tugas oleh pemerintah Inggris
untuk mengamati kegiatan Lenin , Throtsky dan Stalin dalam

40 Sergei Nilus. The History of Protocol of the Elders of Zion. Hlm


30
41 www.Sherryshriner.com /Protocols Victor E marsden In the
Morning post/ ( Diakses 15 Juli 2016)

menggulingkan Kaisar Tsar. Setelah pulang ke Inggris ia langsung pergi


ke perpustakaan dan menulis ulang hasil-hasil kongres Yahudi tersebut
dengan rapihk
Kemudian wartawan itu menerjemahkan protokoler zionis itu ke
dalam bahasa inggris dan dicetak pada tahun 1919 .Namun Hingga kini
tidak ada satu pun penerbit di inggris yang berani mencetak protokoler
Zioneis itu, karena kuatnya pengaruh yahudi di sana. Kemudian dengan
tiba-tiba buku itu muncul dan dicetak di jerman pada tahun 1919 dan
tersebar luas ke beberapa negara. Akhirnya buku itu diterjemahkan
dalam bahasa arab, antara lain oleh muhammad khalifah at tunisi pada
tahun 195042.
Diantara pengamatan kita tentang protokoler itu, kita ketahui
sarana yang mereka gunakan secara serius dan tersusun rapih untuk
menghancurkan dunia. Banyak para pengamat Barat yang berminat
untuk menganalisa protokoler Zionis itu,dan dari hasil pengatamanya
mereka mengetahui dengan jelas apa yang sesungguhnya dikerjakan
oleh orang orang yahudi Zioneis untuk mencapai cita citanya.
Khususnya dunia arab, yang kondisinya saat itu sudah hancur. Banyak
organisasi yang berkedok nasionalis-sekuler mempengaruhi para
pemimpin muslim, untuk ikut menggariskan landasan negara modern
yang sudah direncanakan oleh Yahudi. Para pemimpin Negara Muslim
tidak memliki pengaruh yang kuat sehingga mereka mengikuti
keputusan bersama Yahudi dan negara-negara Barat. Tujuanya tiada
lain adalah agar kaum muslimin mau menyerah kepada zionisme
internasional, sebagaimana negara negara barat yang sudah menganut
sistem mereka sekarang ini.
Kebebasan adalah sesuatu yang paling berharga dalam
kehidupan, apabila pemahamannya disandarkan kepada aturan yang
datang dari Allah swt, dan ditepati penerapannya. Sistem dakwah
ajaran semua nabi utusan Allah pasti meletakkan kebebasan itu
sebagai kerangka berpijak. Seruan kebebasan mempunyai tujuan,
bahwa manusia harus bebas dari pengkultusan kepada sesama
makhluk, terlebih lagi kepada penguasa yang zalim ,untuk bebas dari
belenggu yang mengikat akal , bebas dari rasa takut dan bebas pula
dari nafsu yang didominasi oleh hawa nafsu. Kebebasan yang
sebenarnya adalah kebebasan yang diikatkan kepada aturan tuhan,
sehingga kehendak manusia akan berjalan paralel dengan kehendak
tuhan. Dengan kata lain kebebasan adalah perjalanan hidup manusia di
atas hukum kausalitas ilahi, karena Dia lah yang menciptakan segala
sesuatu dengan aturan dan ukuran tertentu. Seperti yang Difirmankan
Allah dalam Surat Thaha ayat 124. Kaum yahudi menyamarkan makna
kebebasan
tersebut,
dengan
harapan
agar
mereka
bisa

42 Elsther Webbman , The Global Impact of the Protocol of the


elders of Zion : A Century Old Myth , hlm 190

mengeksploitasi masyarakat etis menjadi masyarakat amoral. Sendi


sendi kehidupan menjadi rusak karena mereka sudah berhasil
memisahkan kehidupan manusia dengan kehidupan yang sudah diatur
dengan Sunnatullah. Strategi ini mereka lakukan dengan sangat
terencana dan rapih, mereka sudah mampu membuat sistem dan
hukum yang berlaku di bawah naungan kebebasan dan persamaan.
Hasil nya adalah munculnya konstitusi dan hukum yang sesuai dengan
keputusan mereka dan kehidupan yang dikontrol dan dikendalikan oleh
mereka.
Dalam masyarakat diktator, manusia terbagi menjadi dua
golongan besar. Golongan pertama adalah para penguasa yang
menindas, yang memainkan peran untuk mengekstploitasi potensi
masyarakat . Mereka mengambil semua milik rakyat agar mutlak
menjadi milik negara seutuhnya. Sedangkan Golongan kedua adalah
mereka yang diperintah untuk taat dibawah apa yang telah ditentukan
kepada mereka. Sistem totaliter sama halnya dengan pelampiasan
nafsu dan melampiaskan kemarahan yang kuat Hanya saja bentuknya
yang agak berbeda. Dalam sistem demokratis, mayoritas akan
mengalahkan minoritas yang berkuasa. Sedang sistem totaliter akan
menciptakan minoritas teknokrat yang akan menciptakan mayoritas
kaum ploretar yang tunduk kepada segala keinginan sang teknokrat.
Keduanya berdiri diatas landasan yang sama, yakni sama jauhnya dari
arti kebebasan dan persamaan yang hakiki. Itulah sebabnya mengapa
Allah memperingatkan dengan keras, agar supaya hukum hukum Nya
ditaati, dan menghukumi segala bentuk kekufuran, kefasikan, dan
kezaliman. Seseorang yang telah putus dari tali Allah adalah jahil, tidak
mengerti mana yang haq dan mana yang batil. Ia akan mudah
dipermainkan, karena ia telah terlepas dari jaminan Allah dan putus
dari petunjuk. ( al araf 187).
Masyarakat rabbani pasti menampakan segala kebaikannya,
karena landasan utamanya adalah ikatan dengan Allah semata. Hanya
dengan naungan hukum Allah saja manusia akan bebas dari
penghambaan hawa nafsu dan hukum yang salah.
Kaum yahudi telah mampu meletakan teori dan mendapatkan
keberhasilan yang gemilang di eropa.
Hasillnya mereka mampu
merusak segala sistem kegamaan yang ada disana, dan tunduk kepada
ajaran kebebsan dan persamaan. Sejarah telah membuktikan, bahwa di
eropa ada tabiat khusus dalam masyarakat yang menjunjung tinggi
kebebasan dan persamaan. Asas kehidupan disana sudah diatur dan
dirancangkan dengan sistem Yahudi, di Eropa kini sudah tidak ada
agama, gereja dan Sinagog hanya menjadi ritual semata. Setiap
individu nya sudah mengingkari nilai nilai kemanusiaan , mereka tidak
lagi melihat aturan dan ikatan. Misalnya ikatan keluarga tidak berlaku
lagi di Eropa, banyak pasangan laki-laki dan perempuan yang hidup
bersama , tetapi mereka tidak menikah. Mereka kembali kepada aliran

berhala yunani dan romawi, mereka telah menerapkan gaya hidup


Yunani kuno yang pada masanya sedang mencari kebebasan hidup dan
kebahagiaan hidup. Pada Akhirnya mereka sampai kepada satu
kesimpulan mengenai hidup, bahwa hidup ini adalah sia-sia belaka,
mereka berpandangan bahwa tidak akan ada hidup selain di dunia ini.
Pendapat ini mereka pegang denga kuat, anak-anak kecil di sekolah
dasar sudah diajarkan mengenai arti kehidupan bahwa hidup ini tidak
memiliki arti dan tidak ada kehidupan lain selain di dunia ini.
Pemahaman palsu tentang makna kebebasan dan persamaan
itu pun menjalar ke negara-negara islam. Kemurnian tauhid yang
mereka miliki selama ini mulai berangsur angsur kendur dan diganti
dengan syirik. Mereka mulai terpikat untuk menjadikan sebagian
pemikiran barat tersebut, masuk ke dalam norma dan nilai-nilai Islam.
Sejarah islam tidak lagi menjadi tiang yang memandu. Sejarah Islam
telah diganti dengan sejarah dunia barat yang liberal dan penuuh
pemberontakan pada agama.
Sebab-sebab perpindahan peradaban yang menimpa kaum
muslimin ini , memunculkan kerusakan yang cukup parah di bidang
moral dan pendidikan di kalangan pemuda Musli. Kerusakan yang
paling parah ialah kebekuan pemikiran di masa dinasti ustmaniah, yang
akibatnya memudahkan masuknya pengaruh eropa di bawah
Imperalisme. Karena pikiran yang beku, mereka tidak sadar akan
bahaya yang menyusup itu. Selain itu, keunggulan eropa di bidang
teknologi dan persenjataan telah memancing dunia timur untuk juga
memilikinya. Akan tetapi, karena kebekuan pemikiran mereka, maka
mereka tidak bisa membedakan mana yang harus dipakai dan mana
yang harus dibuang. Bersamaan dengan ahli teknologi itu, mereka pun
mengubah arah pemikiran mereka ke arah pemikiran berhala.
Bidang politik pun terjadi perubahan dengan memakai teori
konsep barat. Akibatnya mereka saling benturan denga kehendak ilahi.
Kekacauan berpikir menggantikan ikatan dan persaudaraan berubah
menjadi pertentangan. Akhirnya umat terpecah belah dan negara pun
pecah menjadi wilayah wilayah keci. Sebagaimana dulu orang barat
kembali merangkul jahiliah yunani dan romawi. Bendera tauhid diganti
dengan berkibarnya bendera abu jahal , kisra majusi dengan jenghis
khan, sehingga negara negara kecil tidak ada hubunganya dalam
ikatan solidaritas komunikatif, kondisi muncul bersamaan dengan
bangkitnya partai partai sekuler di Timur Tengah.
Demikian pula yang terjadi di lapangan ekonomi. Gejolak yang
menimpa masyarakat eropa, juga menimpa masyarakat muslim. Jalan
keluar yang diambil juga dari teori yang sama pula.
Serangan
pemikiran sudah sampai ke jantung dua benua sekaligus, amerika dan
eropa. Para pemikir eropa dengan sayap , kapitalisme dan komunisme
tidak lagi mendapatkan jalan untuk membendung pemikiran islami jika
ummat islam bersatu bertekad melawan misi misi asing penjajah.

Semua itu akan mempertebal tekad dan keyakinan mereka tentang


keharuman masa depan sejarah islam, dengan sinar mutiaranya yang
tidak pernah padam. Penyimpangan sejarah eropa disebabkan oleh
kondisi yang menimpa dari sejak zaman jahiliah yunani dan romawi
yang makin rapuh. Sejarah peradaban Eropa telah menghilangkan
hubungan-hubungan antara manusia dengan Tuhan. Dalam sejarah
filsafat Yunani kuno mereka selalu menghubungn segalanya dengan
logika dan rasionalitas.
Kaum yahudi menggunakan kebebasan sebagai panji utamanya.
Kaum yahudi juga telah melahirkan tokoh tokoh pemikiran yang
menggunakan kebebasan sebagai sumber utama. Seperti charles
darwin dengan teori evolusinya berdasarkan seleksi alam,Sigmeund
freud dengan teori libidonya ( naluri seksual yang tak sadar),Karl marx
dengan negasinya terhadap agama, dan masih banyak lagi. Mereka
pada umumya merujuk dunia pemikiran bahwa akhlak itu tidak wujud
( subjektif), agama itu khurafat ( dongeng tanpa dasar), sedangkan
Sigmend freud menekankan kecenderungan hubungan kelamin antara
pria dan wanita sebagai hakim kehidupan.
Menurut freud membatasi hubungan itu berarti membatasi pula
keseluruhan kegiatan dan kemampuan manusia. Persepsi ini mulai
tersiar luas di kalangan muda mudi eropa yang mengundang hawa
nafsu dan kebebasan seksual. Susila mulai terbius dan moral pun
hancur , sehingga nilai kemanusiaan meluncur ke jurang kehancuran.
Emil Durkheim seorang tokoh yahudi yang muncul di tengah-tengah
perikemanusiaan yang telah hancur di eropa Barat berpendapat
bahwa, berkeluarga adalah hasil produk yang tidak diperlukan lagi di
era modern. Dari doktrin durkheim inilah muncul emansipasi wanita,
dan lewat jalur ini pula sendi sendi etika masyakarat akan dihancurkan.
Inilah skenario kehidupan yang kita lihat tumbuh pada
masyrakat industri di negara maju yang semkakin jauh dari tuhan.
Mereka menganggap wajar hidup dalam kondisi yang paling buruk di
bidang etika dan moral. Para pengamat sosial di barat menganggap
semua itu wajar sebagai konsekuensi masyarakat yang modern. Orangorang yahudi melapangkan sarana hidup dengan bermewah-mewan
melalui industri. Barang-barang mewah yang beraneka ragam dan
mutakhir, dengan tujuan memamerkan simbol dan gaya hidup barat
yang serba maju dan beradab. Maka akibatnya penduduk miskin di
dunia Timur merasa perlu memiliki barang yang mewah itu. Akhirnya
mereka menjual barang di rumahnya , bekerja begitu keras demi
memiliki kehidupan yang sama dengan gaya hidup barat. Barang
Tersier menjadi lebih utama dibanding barang primer. Begitu pula yang
terjadi di amerika dan eropa. Para perancang mode dan produsen
pakaian mewah terus menampilkan mode mode yang amat
menggiurkan. Berjuta juta dollar telah mereka hamburkan untuk
sekedar memiliki mode pakaian wanita atau pria.

Sedikit demi sedikit pasti mereka akan mengubah wajah dunia


Islam dengan menelanjangi para wanitanya. Kaum yahudi tidak henti
hentinya dan tidak melupakan menggarap seni dengan segala macam
bentuk sarana, agar orang menjadi bebas dan tanpa ikatan sehingga
menurunkan etika dan moral pada manusia. Kaum yahudi juga
bertindak sebagai pengusaha-pengusaha night club dan guest house di
berbagai negara, sehingga setiap jengkal bumi ini akan mereka siram
dengan air kemaksiatan. Sementara kaum wanita yahudi tidak tinggal
diam. Mereka adalah wanita-wanita perancis, itali ,inggris , amerika dan
lain lain. Peranan wanita yahudi tadi amat besar di dalam merusak
akhlak.
Dalam al quran banyak terdapat keterangan tentang sikap
hidup kaum yahudi. Mereka berpaling dari kebenaran, membunuh
beberapa nabi. Hati mereka tertutup, mereka sudah dilarang, tetapi
tetap tidak mau mencegah kemungkaran dan tidak mau menyuruh
kebaikan.
Sebagian orang beranggapan bahwa masalah yahudi hanyalah
suatu problem bagi bangsa arab saja. Anggapan itu tidak benar.
Masalah yahudi adalah problem dunia yang sudah berakar dari sejarah
umat manusia, sejak kelahiran mereka di muka bumi. Perjalanan
yahudi menimbulkan problem dari zaman ke zaman, dari negara ke
negara yang akhirnya menjadi problem internasional yang tak
terpecahkan.Dalam Praktek dan operasionalnya mereka menghalalkan
segala cara untuk mencapai tujuan.
Persoalan yahudi punya hubungan erat dengan masalah
ideology atau keyakinan terhadap mental manusia. Sedang mentalitas
seseorang sangat erat kaitannya dengan keyakinan yang dianutnya.
Apapun bentuk keyakinan itu akan mewarnai sikap, perbuatan dan
tingkah laku seseorang. Kaidah ini berlaku bagi perorangan, golongan
ataupun suatu bangsa. Atas dasar inilah,.kita tidak bisa berbicara
tentang yahudi, tentang israel atau tentang zionisme, sebelum kita
melihat dengan jelas dasar dasar yang membina keyakinan yahudi.
Mungkin akal kita tidak mau menerima, bahwa ajaran agama yahudi itu
secara otentik memang bersumber pada ajaran nabi yang diutus oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Pada prinsipnya kaum yahudi bersumber pada
dua pokok:
1. Kitab taurat, kitab yang kita akui dan berisi wahyu yang dibawa oleh
nabi Musa AS.
2. Kitab talmud, kita yang dianggap sebagai interpretasi dari kitab
taurat. Kitab ini adalah hasil karya cendekiawan dan para tokoh
pendeta yahudi. Konon kitab taurat ini adalah wahyu tuhan yang
ketinggalan setelah musa wafat. Setelah 150 tahun meninggalnya nabi
isa muncul seorang rabi yang bernama yudas.
Mereka takut kehilangan kumpulan wahyu yang tercecer itu, lalu
dihimpun menjadi sebuah kitab yang diberi nama mishnah. Kitab ini

dianggap sebagai tafsir asasi dan pelengkap dari ajaran agama nabi
Musa. Pada abad berikutnya, kitab tersebut diberi nama kitab Gemara.
Jadi, kitab mishah yang diperlukan dan ditambah dengan kitab Hemara
terciptalah kitab Talmud. Talmud berarti kitab ajaran agama dan
kepribadian yahudi. Orang yahudi berkeyakinan, bahwa talmud adalah
setingkat dengan kitab taurat dan bahkan dianggap lebih agung.
Perkataan para cendekiawan talmud lebih berharga daripada perkataan
nabi Musa. Bahkan tuhan pun memerlukan bantuan mereka apabila
sedang menghadapi kesulitan. Dalam Talmud ajaran para tokoh agama
yahudi tidak boleh dibantah dan diubah, walaupun atas perintah tuhan.
Masuknya Orientalisme.
perang salib telah menelurkan ide baru bagi mereka yang
terkenal dengan istilah orientalisme, karena sebagian bangsa Barat
menulis tentang islam dalam sudut pandang Kolonialisme. Dan sudah
barang tentu, karena fanatisme Kolonialismenya maka penulisan
mereka tidak didasari kejujuran yang ilmiah. Mereka sengaja hendak
merusak dan menjelek-jelekkan islam dari berbagai sudut pandang,
diantaranya memunculkan keragu-raguan dengan mengatakan kitab
suci al quran adalah buatan nabi muhammad SAW. Kemudian karena
sifat para sahabat yang begitu muda ditipu maka Muhammad
mengatakan bahwa Al-quran berasal dari Allah.
Kolonialisme telah mengaburkan sumber-sumber hukum islam
antara lain sumber sumber dari al quran dan sunnah dan hasil Ijtihad.
Mereka menganggap bahwa ajaran islam adalah buatan manusia yang
telah disebarluaskan oleh Muhammad yang mengaku sebagai Nabi.
Mereka mulai menyeru kepada kaum muslimin bahwa Jihad sudah tidak
ada lagi dalam Islam, terutama ketika masuk fase modernisasi. Padahal
semangat jihad inilah yang menakutkan mereka dalam peristiwa
perang salib. Kegiatan orientalis ini mulai dilakukan di spanyol
andalusia pada tahu ke tujuh hijriah ketika sedang berkecamuk
peperangan antara pasukan salib dengan kaum muslimin. Ada seorang
ilmuwan barat yang cukup terkenal yaitu michael schot yang
membahas banyak tentang islam dan peradaban barat. Schot sering
mengumpulkan pendeta pendeta yang bisa berbahasa arab untuk
menerjemahkan buku-buku dari dunia islam ke bahasa perancis.
Aktifitas orientalis tidak terpisah dari kegiatan misionaris, karena
kepentingan mereka saling menopang . Maka ketika Pasukan Salib
terlihat lemah, mereka mulai masuk untuk mengatati dan menambah
pengetahuan tentang kebudayaan dan peradaban islam. Dan akhirnya
mereka membuat keputusan untuk mengubah perang salib ini dari
perang bersenjata menjadi perang pemikiran.
Keputusan mereka ini diilhami oleh wasiat saint loius raja
perancis dan pemimpin perang salib VIII yang mengalami kekalahan.
Dan louis IX sendiri menjadi tawanan tentara mesir. Demi untuk

membebaskan dirinya, louis membayar tebusan yang sangat besar.


Dan setelah pulang ke perancis, ia yakin bahwa tidak ada jalan untuk
mengalahkan kaum muslimin dengan menggunakan kekuatan senjata,
karena keteguhan mereka berpegang pada islam mendorong mereka
untuk berjuang dan mengorbankan jiwa raganya demi membela islam,
Allah dan melindungi wilayah kekuasaan islam beserta kehormatannya.
Karena itu harus ditempuh dengan jalan lain yaitu memalingkan
ideologi islam kaum muslimin melalui GHAZWUL FIKR.
Oleh sebab itu para ilmuwan dan cendekiawan eropa
mengadakan pengkajian terhadap peradaban islam. Tujuan mereka
agar bisa memperoleh senjata baru yang dapat dipergunakan untuk
melakukan perang intelektual. Demikianlah medan peperangan itu
telah berpindah tempat dari peperangan bersenjata menjadi
peperangan dalam lapangan akidah dan ideologi. Tentunya sasaran
utama yang ingin .mereka capai yakni merusak akidah islamiyah yang
senantiasa menopang kaum muslimin untuk berjuang dan mati syahid.
Dalam rangka melaksanakan pesan saint loius yaitu untuk
merusak akidah dan menghisap kekuatan , keimanan, dan semangat
jihad kaum muslimin, orang orang eropa berusaha memisahkan antara
akidah dan syariah dan memberikan gambaran kepada dunia bahwa
islam itu adalah agama ritualistik yang sempit dan agama ini sama
seperti Kristen dengan dominasi gerejanya pada masa abad
pertengahan Begitulah yang mereka lakukan sehingga mereka berhasil
pula memisahkan agama dari negara yang berakhir menjadi
sekularisme. Maka dunia Islam perlahan-lahan mulai kehilangan peran
dari kekhilafahan mulai sejak awal abad 19.
Banyak orang yang berpendapat bahwa orientalis itu lahir dari
imperialis dan misionaris. Imperialisme memandang bahwa dunia Islam
harus segera ditaklukan , mengingat kekalahan telak Romawi melawan
dunia Islam pada perang Salib. Setelah mengetahui rahasia
kemenangan Islam , kemudia Mereka campur adukan ide ide dan
pemikiran yang benar dengan yang salah, terutama dari wilayah islam
yang terlihat lemah dan membuka pintu dengan kolonial Barat.
Adapun misionaris bertujuan menyudutkan ajaran islam agar tidak lagi
menjadi sumber inspirasi melawan para kolonialisme Barat. Missionaris
ini mulai dilakukan untuk mencampuri bumbu aqidah Islam dengan
aqidah Nasrani, sehingga semangat Jihad tidak akan muncul dalam
benak kaum muslimin.
Sesuatu yang dianggap sebagai bahaya paling besar menurut
misionaris ialah bilamana pemahaman islam secara benar masuk ke
dunia barat. Dan yang perlu diingat, ketika kaum muslimin menaklukan
konstantinopel para pemimpin gereja merasa ketakutan. Mereka pun
lantas membuat kebohongan dan menjelek-jelekkan islam dan hukum
islam. Penyebab yang mendorong mereka untuk melakukan hal ini
karena banyak dari kalangan rakyatnya yang hendak memeluk islam

secara bersamaan .Mereka menghalangi rakyatnya agar tidak memeluk


islam dan menyebarkan bahwa dalam Islam memperbeolehkan
perceraian dan Poligami kepada masyarakat yang belum tahu tentang
Islam yang sebenarnya
Kemudian datanglah zionis di lapangan liberalisme. Kaum
Zioneis ini telah membagi beberap sektor dalam melaksanakan
operasinya.
Perkembangan dan Tujuan Orienalisme
Pada permulaan abad ketiga belas hijriyah atau abad 18
masehi, kaum orientalis sengaja mengubah metode dan strategi.
Mereka gunakan metode baru yang dianggap mampu melawan dunia
Islam dengan intelektual dan pemikirab. Mereka arahkan program
hanya untuk pengkajian ilmiah semata. Maka didirilanlah perguruan
tinggi untuk mempelajari bahasa-bahasa timur di ibukota negara Eropa
seperti london, paris , leiden dan berlin. Dan di sana diadakan jurusan
khusus untuk mempelajari bahasa arab dan bahasa negeri-negeri islam
yang lain seperti bahasa persi ,urdu, turki dan lain lain. Tujuanya
adalah untuk membekali pemerintah-pemerintah imperialis dengan
cendekiawan yang piawai untuk memahami dunia Islam. Maka
banyaklah mahasiwa muslim yang tertarik menuntut ilmu ke negeri
barat. Dan sudah barang tentu pemikiran pemikiran tentang islam
yang dikuliahkan di sana sangat memperngaruhi para mahasiwa
muslim tersebut. Tujuan tersebut :43
Pertama, menghalangi bangsa bangsa kristen agar tidak
memeluk islam, untuk keperluan ini orientalis berusaha menjelek
jelekkan dan menutup nutupi kebaikan Islam, untuk membodohi
kaumnya dengan mengatakan bahwa islam itu tidak layak dijadikan
aturan hidup. Barangkali ini merupakan usaha paling membahayakan
yang dilakukan oleh para orientalis dan misionaris. Hal ini terjadi
setelah pasukan salib pulang ke eropa dengan membawa gambaran
yang jelas mengenai tata pergaulan dan toleransi kaum muslimin
terhadap mereka. Karena itu para tokoh gereja berusaha membungkam
orang-orang yang hendak menyampaikan kesan mereka tentang
kebaikan dan keindahan islam dan mereka berusaha menerjemahkan al
quran dengan merusak arti dan tafsirnya. Kaum orientalis mengalami
peningkatan terkait pengamatan dan penelitian terhadap islam ,setelah
kekhilafahan ustmani mengalami kemunduruan sejak abad 19. Ketika
masuk ke abad 19 , Dunia Eropa sudah menginvasi dunia Islam yang
sudah mengerti bahasa Arab , etika dan nilai-nilai Islam , serta kondisi
terbaru kondisi internal kekhilafahan Ustmani.
Kedua, Imperalisme dan kolonialisme berperan menghancurkan
pilar-pilar Jihad yang sudah tertanam di dalam jiwa kaum muslimin.

43 Qassim Assamurai , Bukti-bukti kebohongan Orientalis , hlm


67

Mereka berusaha memalingkan pandangan kaum mukmin agar tidak


mau berjihad di jalan Allah dan mengaburkan pasukan islam agar
menyibukkan diri melakukan ibadah mahdoh dan berzuhud yang
mereka namakan jihad akbar. Kemudian memecah belah persatuan
umat islam dan membubarkan daulah islamiah. Menjatuhkan syariat
islam agar tidak dipraktikan di kalangan masyarakat islam dan
menggantikan islam dengan berbagai sistem perundang undangan,
perekonomian, politk dan pendidikan Barat.
Ketiga, memisahkan kaum muslimin dari pokok pokok ajaran
islam dan mengacaukan ajaran serta tersebut serta menjauhakan dari
sumbernya. kesimpulannya orientalis adalah pasukan terdepan yang
membukakan jalan bagi misionaris untuk menimbulkan keragu raguan
kaum muslimin terhadap akidah islam. Mereka berupaya meretas
ajaran Islam dan dipecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil yang
rusak.
Fase Menjauhkan Khilafah Islamiah.
Sebelum mendirikan negara israel, terlebih dahulu khilafah
islamiah harus dijatuhkan. Demikianlah berita yang disampaikan Prof.
nillus setelah dia menelaah protokoler yahudi tahun 1901. Hal ini
diperkuat dengan tuntutan pemimpin yahudi di salonik kepada sultan
Abdul hamid agar memberikan tanah palestina kepada mereka untuk
dijadikan tanah airnya. Ketika sultan menolak permintaan mereka,
mereka mengancam beliau agar segera dipenjara. Suatu pohon harus
dipotong salah satu dahanya sebagaimana diputuskan dalam salah
satu muktamar missionarisme di kairo. Tetapi sebelum pohon yang
menaungi negeri negeri islam, sejak zaman kebahagian dan sebelum
dipenjarakan pahwalan islam sultan abdul hamid, terlebih dahulu
mereka menyebarkan ide sekularisme yaitu memisahkan agama dari
urusan negara dan pemerintahan. Jadi dalam menjauhkan khilafah
islamiah ini mereka tempuh langkah langkah sekulerisasi.
William Guy Carr dalam bukunya Pawns In The Game bahwa
ide memisahkan agama dari negara sekuler adalah ide bangsa yahudi.
Dengan memperhatikan apa yang dikatakan oleh william guy carr ini
dan melihat kenyataan di dunia timur islam, bahwa ide sekularisme itu
merupakan ide yang ganjil dan asing 44. Maka jelaslah bahwa ide itu di
belakang layar terdapat tangan tangan asing,baik tangan pasukan salib
yang fanatik maupun tangan yahudi yang pendendam. Pemahaman
dan pemikiran kita yang islami sama sekali tidak mengenal
sekularisme. Justru sebaliknya kita lebih mengenal bahwa al quran
telah memberikan pedoman hidup dalam segala lini kehidupan
terhadap dalam kehidupan bernegara. Dalam sejarah islam tidak
ditemukan adanya pemisahan antara islam dan negara. Bila dunia
barat pernah mengenal penindasan gereja, maka di dalam sejarah

44 William Guy Carr ,1958 Pawns In The Game, hlm 34

islam tidak pernah dikenal adanya penindasan terhadap ilmu


pengetahuan dan para ilmuwan inilah yang mewarisi islam dan syariat
nabi muhammad SAW.
Tetapi malam pun kemudian melebihkan tirainya, kegelapan
meliputi zaman, partai persatuan dan kemjuan di turki mempopulerkan
dan melaksanakan ide sekulerisasi ini. Untuk melapangkan jalan
sekulerisasi ini mereka memakzulkan sultan abdul hamid, khalifah yang
menolak memberikan palestina untuk dijadikan tanah air bangsa
yahudi dan sudah meludahi wajah pemimpin mereka. Dengan begitu
maka muncullah pemerintahan yang menjalankan kekuasaan di
Ankara, Sedangkan khalifah tetap berkedudukan di istananya dengan
tidak memegang pengaruh sedikitpun kepada pemerintahan secara
umum. Dengan demikian terlaksanakalah pemisahan islam dan negara.
Semenjak kaum salib menguasai dunia timur islam, mereka
melakukan perubahan politik untuk menguatkan kekuasaannya. Dan
bukti untuk merealisasikan kekuasaan ini adalah bentuk penjajahan
.Perancis menjajah al aljazair pada tahun 1830 , menjajah tunisia pada
tahun 1881, menjajah maroko pada tahun 1912, dan menjajah Syam
pada tahun 1920. Dan penjajahan inggris terhadap india pada tahun
1857 merupakan bukti hilangnya salah satu daulah islam yang besar
yang telah berdiri semenjak abad ke 16. Kemudian inggris menjajah
mesir pada tahun 1882 masehi, menjajah Irak pada tahun 1914 dan
menjajah palestina pada tahun 1918. Pembagian daerah jajahan ini
bukan merupakan kebetulan karena pada tahun 1904, telah terjadi
kesepakatan antara inggris dan perancis mengenai siasat pemutusan
hubungan dengan dunia islam.
Pembagian kekuasaan daerah jajahan seperti ini juga
menimbulkan fanatisme kebangsaan yang beraneka macam. Seperti
kebangsaan touraniyah di turki dan rasa kebangsaan arab di wilayah
Afrika Utara. Sehingga kaum muslimin berperang di bawah komando
nasrani atas nama negara. Dan karena pembagian ini juga kemudian
muncul seruan untuk melakukan sekulerisasi, yaitu memisahkan
agama dari negara (pemerintahan) seperti yang telah terjadi di partai
persatuan dan kemajuan di turki di bawah arahan bangsa yahudi.
Selanjutnya dilaksanakan apa yang telah di diprogramkan sebelumnya
oleh musuh musuh islam yaitu ketika mereka mengadakan kongres
untuk membicarakan masalah ketimuran. Pada mulanya mereka bahas
bagaimana menghadapi serangan islam di bawah pimpinan turki
terhadap eropa. Dan ketika hal ini sudah terhenti, mereka alihkan
pembicaraan bagaimana memustuskan jalinan hubungan khalifah
islamiah, dan selanjutnya bagaimana menghukum pemerintahan islam
tersebut.
Sebagaimana kekeliruan sultan-sultan turki, yang diantaranya
menjadikan kekuasaanya lebih kuat daripada pertimbangan akalnya.
Bagaimanapun juga kezaliman yang dilakukan sultan-sultan turki, yang

di antaranya memecah belah bangsa bangsa lain. Karena itu musuhmusuh islam merasa belum cukup kalau mereka hanya memutuskan
hubungan kekhilafahan, tetapi mereka ingin menghukum kekhilafahan
itu sendiri dan berusaha semaksimal mungkin agar tidak lagi berdiri
kekhilafahan islam di daerah atau di negara manapun.
Sebenarnya apa yang dilakukan oleh mustafa kemal attaruk
apakah dengan niat yang baik ketika ia mengikuti jejak musuh-musuh
islam untuk kekhilafahan, ataukah dengan niat yang jelek ketika ia
mengikuti langkah-langkah kaum yahudi dan nasrani sebagaimana
diungkapkan oleh seorang penulis rusia pada tahun 1901 masehi
setelah ia mempelajari protokoler Zioneis bahwanya ular-ular yahudi
harus melewati konstantinopel agar dapat sampai ke palestina. Apa
yang dilakukan mustafa kemal adalah sama saja dengan yang
direncanakan dan dilakukan oleh musuh musuh islam45.
Demikian pula yang dilakukan seorang pemimpin yahudi yang
menyuap sultan abdul hamid agar beliau bersedia memberikan
palestina untuk dijadikan tanah air bangsa yahudi. Namun beliau justru
meludahi wajah si pemimpin yahudi Corasho. Karena itulah pemimpin
yahudi itu mengancam khalifah sultan abdul hamid dan dengan daya
upaya bersama musuh-musuh islam yang lain,pada akhirnya khalifah
dapat digulingkan. Selanjutnya dalam deklarasi balfour dari mentri luar
negeri inggris pada tahun 1917 masehi. Deklarasi tersebut berisi
penyerahan palestina sebagai tanah air bangsa yahudi yang kemudian
disusul dengan hijrahnya orang-orang yahudi ke palestina di bawah
perlindungan inggris pada tahun 1948. Dengan deklarasi itulah bangsa
yahudi terus menduduki dan menguasai palestina. Hal ini diakui dan
didukung oleh negara-negara komunis dan kapitalis yang berlanjut
sampai hari ini. Dan untuk mengokohkan kaki bangsa israel di bumi
palestina ini, negara rusia menyumbangkan tenaga-tenaga ahli di
samping pemikiranya. Dan amerika membantu dengan kekuataan
militer dan teknologi. Semua itu menunjukan bahwa langkah attaruk
untuk menghapuskan kekhilafahan islam tidak semata -mata karena
hendak memperbaiki bangsa turki, akan tetapi lebih condong pada
seruan dan perintah dari Corasho , yakni memberikan kemerdekaan
kepada turki yang tentu saja akan menghapuskan khalifah islam.
Perbuatan mustafa kemal attaruk telah melapangkan jalan bagi
musuh-musuh islam untuk mencapai tujuan mereka yaitu merusak
sendi-sendi islam, dari bidang hukum sampai masalah shalat.
Perusakan terhadap islam dan kaum muslimin ini dianggap cukup bila
mereka
sudah
berhasil
memotong
motong
kekhilafahan,
menghapuskan dan menghukum kekhilafahan. Tetapi orang-orang
kristen memperoleh pelajaran yang penting tentang islam dan kaum

45 www.iamthewitness.com /books/Denis Fahey How The


Protocols Came To Russia ( Diakses 15 Juli 2016)

muslimin ,sebagaimana yang dikatakan oleh salah seorang dari


mereka, bahwa angkasa islam akan segera redup. Bahkan ada pula
diantara mereka yang terus menerus berkeyakinan bahwa tidak
sampau satu abad agama Islam akan segera punah dari kehidupan
manusia secara total.
Selain itu ditanamkan pula kepada setiap muslim agar
melupakan al-qurannya. Raja lous IX berpikir bagaimana mengalahkan
negeri muslim. Ia memiliki ide bahwa untuk dapat mengalahkan
bangsa muslum mereka harus mengeluarkan ruh spirit islam yang
mengalir di dalam urat nadi dan persendian mereka. Untuk itu ia harus
dapat menggantikan posisi islam dengan sebuah ikatan baru dan
ideologi baru . Gladatone seorang perdana mentri inggris tahun 1898 ,
berdiri di majelis parlemen dengan mengangkat sebuah kitab ( al
quran) sambil berkata selama kitab ini masih berada di dalam hati
dan pikiran orang islam, kalian tidak akan mungkin bisa menapakkab
kaki kalian di tanah arab. 46Dia berpesan pada anggota parlemen
inggris agar menarik al-quran dari sisi kaum muslimin.
Lawrence dalam bukunya the seven pillar of wisdom tahun
1922 mengatakan sesuatu yang selalu bergejolak dalam benak saya
ketika meninggalkan inggria dan pergi ke timur adalah sebuah
pertanyaan mungkinkah kita dapat menggantikan ikatan keislaman
yang melekat dalam setiap hati pemuda muslim dengan ikatan
sekulerisme ? Mungkinkah kita dapat menghilangkan ukhuwah
islamiah dari dalam dada mereja dan menanamkan suatu nilai yang
baru. Bahwa mereka adalah bangsa arab, harus dipertalikan dengan
kebangsaan mereka, dengan bahasa mereka, dan nenek moyang
mereka ?47
Itu adalah angan-angan yang selalu menggelitik lamunan
lawrence , seorang sarjana inggris yang cukup masyhur. Ia ingin
memimpin revolusi arab dan orang-orang arab yang sekuler saat ini
menyebutnya sebaga raja padang pasir tanpa mahkota dialah yang
mendorong bangsa arab untuk memberontak pada khilafah ustmaniah.
Cita-cita lawrence pada tahun 1924 akhirnya menjadi
kenyataan. Kaum muslimin akhirnya bertempur dengan kaum
muslimin. Kaum muslimin arab bertempur dengan kaum muslimin
turki. Kaum muslimin arab berdiri di pihak inggris membunuh tentara
muslim turki. Mereka memuaskan nafsu dan syahwat mereka karena
terpikat dengan janji dan rayuan inggris. Orang-orang inggris menulis
surat kepada syarif husain (1854-1931) pemimpin semenanjung arab
untuk menjanjikan tahta jika kelak berhasil mengalahkn turki. Akhirnya

46 Abdullah Azzam , Op.Cit hlm 34


47 Abdullah Azzam , Op.Cit III, hlm35

pasukan inggris berhasil meraih kemenangan dari bangsa turki pada


1917 dan jenderal besar allenby berhasil masuk wilayah palestina pada
september 1918 . Itulah puncak kemenangan Inggris di tanah Arab.
Lantas bagaiman nasib syarif husain? Mereka menangkapnya
dan membuangnya ke Cyprus. Ia dijebloskan ke dalam penjara
sendirian hingga menemui ajalnya disana. Rencana lawrence dan
pasukan inggris telah berhasil memecah belah islam menjadi pecahapecahan kecil. Islam telah tercerai berai dan tak ada akidah yang
menyatukanya. Islam tak lagi menjadi ikatan mereka. Itulah detik-detik
momen sejarah runtuhnya khilafah 3 maret 1924.
Pada setengah abad kemudian yakni pada tahun lima puluhan,
amerika serikat membuat keputusan hendak mengikuti langkah
langkah inggris dan perancis. Tetapi taktik dan strategi mereka
berbeda. Dalam hal ini amerika terkenal dengan kemahiranya
mempermainkan bangsa-bangsa di dunia sesuai keinginanya. Dan
metode yang dianggap paling penting adalah strategi militer ,dimana
amerika dianggap sebagai pahlawan, dengan begitu mereka akan
dapat mempengaruhi bangsa bangsa lain. Bahkan mereka dapat juga
menciptakan peperangan bukan untuk kepentingan bangsa bangsa
bersangkutan melainkan untuk kepentinganya sendiri yaitu bangsa
barat.
Missi Asing dan Penjajahan
Sebagian orang menyangka bahwa para misionaris datang ke
timur dengan maksud untuk menyebarkan agama, karena itulah tujuan
mereka yang tertinggi. Tetapi di dalam kenyataanya, penyebaran
agama merupakan soal kedua dalam segala gerakan-gerakan misi.
Barangkali kita akan menjumpai sejumlah kecil saja orang yang
membiayai kampanye missi ke timur, juga sedikit orang yang ikut serta
dalam kampanya penyebaran agama ini disebabkan karena missi
sesungguhnya mereka adalah mencari kekayaan ( gold) dan kejayaan
(Glory)
Kalau kita perhatikan dunia barat ,kita akan melihat suatu
bentuk masyarakat yang tidak beragama. Agama telah lama hilang
eksistensinya di Eropa sejak abad ke 15. Mereka semua telah
menjatuhkan dominasi agama dalam pemerintahan. Bangsa Eropa
adalah bangsa berpengalaman dalam hal menggulingkan kekuasan
atau Imperium yang dibangun dengan agama. Namun bangsa Eropa
tetap memelihara Pendeta dan Gereja di negaranya sebagai suatu
simbol dan dapat dikatakan bahwa negara tersebut adalah negara
yang memiliki agama. Seperti halnya perancis, sebuah negara yang
sekuler di dalam negeri, Tetapi di luar negeri telah menjadi sebuah
negara yang memelihara orang orang beragama. Orang orang jesuit
yang dahulunya diusir pada masa kekuasaan napoleon ,namun saat ini
kaum Jesuit dapat tinggal dengan aman di Perancis. Juga di Negara

italia yang telah memusuhi gereja pada abad 16, namun sekarang ini ia
mengurung Paus di Vatican. Bahkan Uni Soviet yang di dalam negeri
mengajak untuk memerangi agama, tetapi pada perang dunia II telah
berpura pura membela orang-orang beragama dengan mengundang
seluruh pendeta untuk diadakan sebuah rapat gereja di moscow yang
pesertanya didatangkan dari seluruh dunia pada tahun 1920. Kemudian
Stalin sendiri memberi kehormatan kepada para peserta.
Banyak orang mengira tujuan utama kedatangan para
misionaris ke dunia timur ialah menyebarkan agama. Bagi mereka,
penyebaran agama ini tak lebih dari tujuan dalam ekspedisi misionaris.
Di sisi lain kita melihat bahwa Kolonialisme ini mengandung banyan
unsur dalam invasinya. Bahkan Kolonialisme juga ada maksud untuk
mendalami pengetahuan tentang budaya Timur, penyebaran agama,
dan perluasan wilayah jajahan.
Apabila kita melihat dunia barat lebih jauh, maka kita akan
mendapatkan suatu dunia yang atheis. Rakyatnya tidak percaya
kepada agama apa pun, benar-benar dunia materi yang tidak
mengenal ruh. Amerika yang mempertuhankan besi, emas dan minyak
separuh wilayahnya dipenuhi oleh para ambisius yang mengaku
sebagai penyeru kedamaian dan kehidupan spiritual. Sementara
perancis yang menjadi negara sekuler tidak pernah memberi
kesempatan kepada para pemeluk agama untuk bernafas secara
bebas. Orang-orang Islam yang diusir dari perancis telah menjadi
musuh pemerintah yang paling ditakuti. Dan di Uni Soviet secara
terang terangan telah memerangi agama.
Sebenarnya orang orang yang disebarkan ke penjuru dunia
untuk mengemban tugas misionaris, tidak semuanya melaksanakan
tugasnya itu dengan sungguh-sungguh. Diantara mereka ada yang
lebih senang berpetualang mengeruk hasil alam di dunia Timur,dan
ada yang menginginkan kekuasaan pribadi. Para misionaris
memaksakan opini bahwa permusuhan antara islam dan barat
merupakan permusuhan agama. Padahal sebenarnya pernyataan ini
hanya sekedar stempel yang menempel di wajah, bahwa pernyataan ini
mengandung intrik politik yang cukup kuat. Julius richter tampil ke
depan mewakili opini masa yang dangkal ini dan berkembang di
kalangan mereka, karena ketidakmampuan menghadapi islam. Ia
menyatakan kedunguan orang orang kristen bahwa pemerintahan
bizantium mulai runtuh sedikit demi sedikit karena harus berhadapan
dengan pemerintahan islam.48 Akibatnya konstantinopel jatuh ke
tangan kaum muslimin pada tahun 1453. Dari segi politik , ritcher juga
menyatakan keprihatinan, karena rakyat bizantium beragama kristen
aliran ortodoks. Padahal ia sendiri seorang misionaris protestan.

48 Fadil Sj. Pasang Surut Sejarah Peradaban Islam dalam


Lintasan Sejarah , UIN Press Malang , hlm 222

kejadian diatas sudah terjadi 1000 tahun lalu, apakah


permusuhan itu juga masih tetap berlanjut hingga kini ?
Apabila kita menganggap sumber permusuhan adalah karena
faktor politik keduniaan dan bukan faktor agama, maka kita akan yakin
permusuhan para misionaris terhadap islam tidak mungkin
berlangsung hingga kini. L. brown menggambarkan masalah ini secara
gamblang: " seandainya seorang muslim bersatu padu dalam satu
pemerintahan, niscaya hal ini akan sangat berbahaya bagi dunia.
Sebaliknya hal itu akan mendatangkan kenikmatan tak terhingga bagi
kaum muslimin. Tapi sebaliknya juga umat islam tidak bersatu, maka
umat islam tidak mempunyai pedoman yang jelas yang berarti bagi
dunia luar ".49
G. Simon sarjana barat menjelasan bahwa persatuan islam akan
banyak membangun cita-cita yang diharapkan semua rakyat dan dapat
membantu mereka untuk menundukkan daratan eropa. Maka dari itu,
misionaris berperan besar untuk mengobrak abrik munculnya gerakan
pembaharuan islam dan kebangkitan islam. Sebab diantara tugas
misionaris ialah menampakan dunia eropa barat sebagai sosok cahaya
baru yang mempersingkat, dan menghambat setiap gerakan islam agar
jangan menjadi kuat. Apabila persatuan islam mulai menampakan
sosoknya untuk menghadapai imperialisme eropa, maka para
misionaris harus segera beraksi menyodorkan sosok eropa, sampai
persatuan islam luntur kembali50. Karena itu para misionaris harus
memasukan pola pemikiran kristen ke dalam persatuan islam, sehingga
dapat menghancurkan kaum muslimin.
Negara turki yang masuk ke dalam peta negara islam, sungguh
sangat berbahaya bagi eropa sebab rakyatnya memeluk agama islam,
bahkan mereka memiliki kekuatan tersendiri untuk menghadapi ambisi
dan peradilan orang orang eropa. Sehingga muncullah kelompok
sanusiah yaitu merupakan kelompok mujahidin di tripoli barat.
Meskipun anggota mujahidin tidak seberapa banyak tapi mereka
mampu mengacaukan kaum imperialis ini terjadi di awal abad 20.
Usaha besar kaum misionaris adalah menyulut api peperangan
di pemerintah Ustmani. Dampak dari keberhasilan tersebut adalah
hancur khilafah dalam dunia islam. Menurut Lawrence sarjana dari
inggris , pada abad 19 dan 20
negara-negara eropa sering
melancarkan serangan kepada pemerintahan islam, sehingga ada
beberapa daerah yang sempat direbut. Melihat kondisi secara umum

49 www.Farid1924.Wordpress.com/ Strategi Salibis


Menghancurkan Islam ( Diakses 15 Juli 2016)
50 Abdurrahman Badawi. Sejarah Ateis Islam : Penyelewengan ,
penyimpangan , kemapanan, hlm 147

daerah yang direbut nampaknya tidaklah teramat penting. Meskipun


jumlah yang direbutnya sedikit dan menempati di daerah yang tidak
seberapa luas di tengah-tengah masyarakat islam..
William wilson cash mengatakan di dalam bukunya The
moslem world in revolution " sebelum ada perkembangan baru di dunia
islam sesudah perang dunia pertama, maka para misionaris telah
mengambil tempat tempat strategis di tengah dunia islam. Hal ini
disebabkan
bila
meletus
suatu
revolusi,
peperangan
atau
kegoncangan, mereka dapat mengontrol aktivitasnya dengan tenang
"51. Tugas-tugas Misisionaris menjadi lebih leluasa jika meletus revolusi
atau perang dalam suatu negara atau wilayah , mereka memanfaatkan
adanya kekacauan di dalam masyarakat.
Peperangan seperti perang dunia I tidak akan berkobar hanya
karena tangan misionaris saja. Di sana ada faktor ekonomi dan politik.
Negara negara yang ikut andil dalam peperangan menghendaki
keuntungan bagi masing masing negaranya. Maka para misionaris
disaat perang berlangsung mengambil alir untuk meraih keuntungan
secara tidak langsung. Negara-negara yang hendak mempraktekkan
imperialisme, tentu akan diarahkan ke dunia timur. Sebab dunia timur
menyimpan berbagai kekayaan alam dan memiliki tempat-tempat yang
strategis untuk pangkalan militer. Semua orang sudah tahu bahwa
unsur islam di negara timur merupakan unsur yang paling kuat untuk
menghadang imperialisme. Maka tujuan yang nampak dari gerakan
misionaris telah dibalut dengan misi ekonomi dan politik. Gerakan
Missionaris akan sangat terlihat ketika pendirian negara Israel pada
tahun 1948.
Bangsa eropa memandang semua peperangan yang pernah
melibatkan mereka dari sisi agama, seperti Inggris yang beragama
katholik tidak akan memerangi yunani yang juga beragama katholik,
apalagi yunani lebih banyak tunduk kepada inggris. Maka dari itu untuk
membangkitkan peperangan sesama negara maju, bukan termasuk
dalam agenda misionaris. Sebab hal itu justru akan melemahkan
konsep Imperalalis dan Kolonialis. Demikianlah mereka menyusun
strategi baru agar dapat mewujudkan tujuanya yaitu dengan menyulut
kegoncangan dan tragedi di dunia timur.
Kerugian Uni Soviet Akibat Melawan Islam
Tahun 1979 Uni Soviet melancarkan seranganya ke Negeri Muslim
Afghanistam, kerugian yang dialami akibat peperangan ini amatlah
besar dan dampak ini juga berimbas pada negara-negara Maju di
seluruh dunia. Pada 1991 Uni Soviet dinyatakan bangkrut karena telah
menghabiska biaya perang yang sangat banyak selama 10 tahun
melawan mujahidin Afghanistan. Uni Soviet telah kehilangan tank tiga

51 William Wilson Cash , The Moslem World Revolution , 1970,


hlm 70

kali lipat dibanding Blok mereka sendiri yakni Pakta Warsawa.


Sebanyak 17.000 tank berhasil dihancurkan mujahidin di lembahlembah Afghanistan. Dan disana pula sampai berakhirnya perang tahun
1989 Uni Soveit telah kehilangan 400.000 pesawat yang dihancurkan
mujahidin Afghan., lalu 200.000 Mobil perang Uni Soviet hancur.
Sedangkan korban tentara yang jatuh di pihak mereka sebanyak
100.000 orang . Dan setiap harinya untuk perang ini Uni Soviet
mengeluarkan 40 juta Dollar Amerika demi melumat kaum Muslimin. 52
Akibat kerugian ini Pemimpin Uni Soviet Gorbhachev berkata ,
Sungguh afghanistan adalah luka kami yang berdarah-darah 53.
Gorbhachev mengakui bahwa masuk ke Afghanistan merupakan bentuk
perbuatan yang keji dan kejahatan perang.
Pada tahun 1983 Jenderal Zia Ul Haq membuka forum
dihadapan mujahidin dan bercerita saya pernah bertemu dengan
duta besar Rusia, lalu saya bertanya kepadanya kalian telah
memerangi tanah lapang yang kosong dan kalian telah melewati bukit
yang terjal, akan tetapi apakah kalian tidak belajar dari sejarah ? Dubes
Rusia itu bertanya , Bagaimana bisa begitu? Zia berkata
seandainya kalian mempelajari sejarah , kalian tidak akan masuk ke
Afghanistan. Tidakkah kalian mengetahui bahwa Afghanistan adalah
sebuah batu besar yang setiap penjajah yang menyerangnya pasti
akan hancur ? Apakah kalian tidak melihat satu abad yang lalu pada
1880 Inggris menyerang Peshawar dan hasilnya inggris hancur dan lari
ke India54.
Sejak tahun 1983 Zia Ul Haq sudah mengatakan dan ia sudah
memprediksi bahwa Rusia akan mengalami kekalahan sebagaimana
kekalahan yang dialami Inggri sebelumnya. Tepat satu abad yang lalu
pada 1842 Inggris masuk ke Afghanistan. Saat itu mereka kehilangan
seluruh pasukanya sebanyak 17.000 tentara dan Tidak ada yang
selamat dari perang . Pada 1880 Inggris kehilangan seluruh pasukanya
di Kabul. Pada 1919 Inggris kalah di dalam Afghanistan dan orangorang Afghan mengejar mereka sampai ke India 55. Selanjutnya Winston
Churcil karena khawatir terhadap ancaman bangsa Afghan ia
mengumumkan kemerdekaan dari London.

52 Abdullah Azzam Op.Cit III, hlm 56


53 Abdullah Azzam Op.Cit III hlm 60
54 Abdullah Azzam , Op.Cit III , hlm 306
55 Saifullah, 2010. Sejarah dan Peradaban Asia Selatan , hlm 35

Selanjutnya Inggris berusaha mengangkat penguasa yang tidak disukai


oleh bangsa Afghan, namun upaya tersebut gagal. Uni Sovietpun juga
ingin mengangkat pemimpin yang tidak diskuai rakyart Afghan , Usaha
tersbeut juga gagal. Unis Soviet dikenal sebagai bangsa yang memiliki
militer terkuat di seluruh dunia dan dihormati para sekutunya. Namun
sebuah negara yang dinilai tandus dan terisolir berhasil melumat dan
membuat malu si Beruang Merah. Orang-orang dari seluruh dunia
mengatakan Uni Soviet telah menarik pasukanya akibat permainan
Internasional, barter dunia dan akibat pernjanjian genewa. Haruslah
mereka semua bertanya pada Gorbchacev di Kremlin, Bagaimana ia
bisa mengalami kekalahan dari Afghanistan ? Sungguh , Gorbhacev
telah berusaha mati-matian untuk mendapatkan secarik kertas yang
sudah ditandatangini Mujahidin hinga ia dapat menjaga mukanya dari
rasa malu bahwa ia telah menarik mundur pasukanya.
Pada 1970 Amerika sudah memindahkan peralatan perangnya
ke seberang lautan . Uni Soviet sudah membuat tank-tank dan
pesawat-pesawat yang kemudian diuji coba do Afghanistan. Dan yang
Mengusir Amerika dari Vietnam adalah bangsa yang hidup dengan
menekan presidenya dan mereka tunduk pada ketetapan-ketetapan
melalui kongres. Pada 1987 ketika Gorbhacev mulai menyatakan
mundur dari Afghanistan, para Jenderalnya menekan untuk tidak
mundur karena jika mundur Muka Uni soveit akan malu di hadapan
NATO dan PBB. Lalu jenderal-jenderal tersebut melakukan serangan
yang membabi buta , persitiwa ini diabadikan dalam sejarah mujahidin
sebagai Perang Paktia.
Perang Paktia terjadi 1987, suatu perang yang paling parah
sepanjang Invasi Uni Soviet di Afghanistan. Digambarkan dalam pernag
tersebut Uni Soviet selama 20 hari hari membombardir wilayah Paktia
berturut-turut siang dan malam yang saat itu menjadi Pusat mujahidin.
Langit-Langit Paktia penuh dengan hujan rudal selama 20 hari.
Dikisahkan dari Mujahidin bahwa mereka selama 20 hari hampir tidak
bisa makan dan tidak buang hajat dikarenakan selama 20 hari non-stop
selalu ada serangan dari seluruh penjuru Paktia baik dari darat dan
Udara. Dari Perang Paktia ini setidaknya Uni Soveti menghabiskan 10
juta dollar Amerika setiap harinya.56
Singkatnya Uni Soviet menarik mundur pasukanya pada 1989 . Selama
perang berlangsung Amerika mengatami dari Satelitnya dan
memperhatikan setiap peralatan perang yang hancur, sampai saat ini
Amerika masih memiliki database lengkap berupa gambar dan foto dari
satelit mengenai medan perang Afghan akan tetapi mereka tidak
mempublikasikanya.
Akhirnya Rusia dengan sangat terpaksa harus mengakui
kekalahanya. Francois Mitterand Presiden Perancis 1981-1995 berkata

56 Abdullah Azzam , Op.Cit III hlm 309

Sungguh Afghanistan adalah kanker ganas yang telah memakan tubuh


Uni Soviet hari demi hari57. Wartawan-wartawan Barat tidak percaya
rakyat Afghanistan berani menantang raksasa Uni Soviet. Soviet yang
membuat Eropa gemetar, bahkan Amerika pun takut. Tetapi Bangsa
Afghan berani berdiri melawan Soviet. Wartawan Barat yang tidak
percaya pun datang langsung ke Afghanistan. Mereka melihat dengan
mata kepala mereka sendiri. Seorang wartawan Perancis menulis
pengakuanya dalam surat kabar Perancis Aku Melihat Allah di
Afghanistan. Setelah itu wartawan tersebut masuk Islam.
Bangsa Afghan telah memenangkan pertempuran. Dan dalam
siaran Televisi bahwa pemerintah Soviet menyambut tentaranya yang
telah mundur dari Afghanistan. Berita itu diliput oleh televisi Amerika
sehingga masyarakat dunia bisa melihat kekalahan besar ini. Wartawan
tersebut melakukan wawancara terhadap tentara Soviet Bagaimana
keadaanmu di Afghanistan? Tentara itu menjawab Ketika kami
mendengar Suara Allahu Akbar! Kami terkencing-kencing di celana 58.
Cendekiawan Islam Muhammad Iqbal pernah berkata ,
Sesungguhnya Islam itu ada di Padang Pasir. 59 Maksudnya Islam
diturunkan di Padang Pasir agar semua orang Islam menjadi Singa.
Mengapa ? karena padang Pasir tidak akan dimasuki tentara dan
penghuninya tidak menjadi hina. Seorang Kolonialis Inggris berkata
Sungguh seluruh dunia telah tunduk kepada peradaban kami kecuali
orang-orang Arab yang hidup di Padang Pasir dan Kambing-Kambing
Gunung yang hidup di Afghanistan60. Pada abad 19 Kolonial Inggris
menamakan orang-orang Afghanistan dengan julukan kambingkambing Gunung , Kenapa ? Karena ia tidak memahami bahwa
kambing gunung itu tidak bisa dilunakan, dirayu dengan makanan dan
sulit ditangkap .
Dunia sekarang dalam keadaan bingung , Barat merasa gembira
karena Umat Islam berhasil mengalahkan beruang merah. Orang-orang
Barat mulai berpikir atas perang ini, para pakar sosiolog dan politik
khawatir jika jihad ini menghidupkan seluruh Ummat Islam. Pada 1990an Di Pusat kota Amerika tersebar buku-buku Sejarah Bangsa
Khurasan, bahwa Jihad Afghan tidak akan berhenti di Sungai Jihon, Jihad

57 Abdullah Azzam , Op.Cit II hlm 560


58 Abdullah Azzam Op.Cit III , hlm 257
59 Muhammad Iqbal, Rekonstruksi Pemikiran Religius dalam
Islam , Mizan , hlm 246
60 Abdullah Azzam, Op.Cit III 432

ini terus menembus Sungai Amudariyah , Sungai yang membatasi


Rusia dan Khurasan. Di sekitar Wilayah inilah muncul sebagian besar
para penakluk dunia, baik dari kalangan kafir maupun orang Muslim.
Dari sana muncul Jenghis Khan dari Negeri Torana, Negeri asal bangsa
Ardomiyah dan Bangsa Turki. Dari Utara Khurasan, Mereka pergi ke
suatu tempat di sekitar Konstantinopel. Kemudoan mereka mendirikan
negaranya seduah tumbangnya Romawi Timur. Negeras tersebut kini
menjadi Negeri Turki setelah Allah menaklukan Konstantinopel lewat
tangan Muhaammad Al Fatih delapan Abad yang lalu.
Kemenangan itu memang telah dinubuwwahkan oleh Rasulullah
SAW sebagai berita gembira bagi para sahabat. Rasulullah SAW pernah
diatanya, Kota mana diantara dua kota yang dapat ditaklukan
pertama kali. Konstantinopel atau Roma ? . Konstantinopel adalah
ibukota Romawi Timur. Kota ini merupakan ibukota Gereja Timur, Raja
Heraclius bertempat disana ketika Muhammad Al Fatih menaklukan
kota ini. Heraclius sampai turun ke pasar-pasar untuk mempertahakan
Konstantinopel. Dia terbunuh diatas punggung kudanya, Maka
disebutlah panglima Muhammad dengan Al Fatih, karena dialah yang
menaklukan Konstantinopel. Kota ini berhasil ditaklukan seudah adanya
kabar gembir dari Rasulullah SAW yang berlalu selama delapan
setangah abad, yakni pada 10 Hijriah. Persitiwa Konstanipel sendiri
terjadi sudah 850 tahun dari sejak dinubuatkan. Oleh karena itu, Kota
Roma juga akan ditaklukan, karena Rasulullah SAW sudah bersabda
Bahkan juga kota Heraclius61.
Orang-orang Barat mulai mengetahui hal ini , para intelektual
mulai mencari kebanaran dari Hadist ini. Maka dari itu ada seorang
Filsuf dari Partai Komunis Perancis, ia bernama Roger Geraudi. Dia
pernah terpilih sebagai kandidat Presiden Perancis, pernah duduk di
dalam parlemen Perancis dalam waktu yang lama. Setelah mendalami
sejarah Muhammad Al-Fatih dan Sejarah Bangsa Khurasan dia langsung
masuk Islam. Lalu ia menulis buku tentang Islam yakni Janji-Janji
Islam dan Islam akan datang. Setelah masuk Islam, Roger Gerudi
juga dikenal sebagai Tokoh yang menentang keras persitiwa Holocaust.
Pada 1995 ia menulis buku yang berjudul Mitos dan Politik Israel
buku itu menyatakan bahwa selama Holocaust, orang-orang Yahudi
tidak di bunuh dalam kamar gas62.
Di Los Angeles pada tahun 1979 , ada seorang akftivis antisemit dan Revisionis Holocaust bernama Willis Carto. Ia akan
membayar 50.000 Dollar Amerika bagi sejarawan yang bisa

61 Silsilah Al-Hadist Ash Shahih no.4


62 www.eramuslim.com / Roger Geraudy Sang Pembongkar
Mitos-mitos Zionis/ ( Diakes 17 Juli 2016)

membuktikan bahwa Yahudi pernah dibakar di tungku-tungku gas.


Lembaga Sejarah yang menerima tantangan Carto tersebut meneliti
bahwa Tungku Oven roti yang disebut-sebut sebagai tempat
pembantaian itu , hanya bisa memuat satu orang. Hitler telah
membuat rekayasa agar Yahudi mendapat simpati dunia setelah
perang Dunia II63. Hal ini mereka lakukan agar negara yang mereka
bangun di Tanah Suci Palestina dapat perhatian dari sejarah. Tragedi
Holocaust yakni pembakaran orang-orang Yahudi di tungko Oven gas
sebenarnya hanyalah cerita yang direkasayasa oleh orang Yahudi
Sendiri.
Zia Ul Haq Mengorbankan Nyawa Demi Tegaknya Syariat Islam
Amerika dan negara-negara Barat yang menamakan dirinya sebagai
negara yang berpengalaman mulai mencari atas permasalahan ini,
karena pacas kekalahan Uni Soviet ekonomi dunia mengalami
kemunduran yang berdampak kuat terutama pada Amerika. Lewat
perjanjian Jenewa tahun 1988 mereka menekan Pemimpin Mujahidin
saat itu yakni Zia Ul Haq, Namun ia menolaknya untuk tunduk pada
mereka. Lalu oleh PBB ia diancam untuk mundur dari jabatan sebagai
pemimpin, dan Zia berkata Ketahuilah , saya akan menerapkan Islam
meskipun resikonya adalah jabatan , Nyawa dan keluargaku. Menteri
dalam negerinya Aslam Khataka berkata Wahai Zia Ul Haq Kalau
engkau menolak , Amerika akan membunuhmu 64
Zia Menjawab Sesungguhnya yang menetapkan kematian dan
kehidupan adalah yang ada di langit, bukan yang ada di Bumi. Ia sudah
tau bahwa Amerika akan membunuhnya Sekarang giliran saya dan
kalian yang akan dilenyeapkan secara fisik dan saya tidak tahu siapa
diantara kita yang akan lebih dulu berjumpa dengan Allah SWT 65.
Kemudian Zia Ul Haq terbunuh. Setelah itu Barat datang dengan
melakukan tawaran perundinga, akan tetapi para Pimpinan Mujahidin
seperti yang dikatakan Kolonial Inggris satu abad yang lalu, orang
Afghanistan seperti Ibex ( Kambing Hutan
yang hidup di
Pegunungan). Mereka tidak bisa melunak dan tidak bisa dilunakkan,
seperti balok kayu tidak bisa diperas atau dipatahkan sama sekali.
Barat berupaya untuk duduk dan berbincang dengan Mujahidin, tetapi
Mujahidin tidak suka dan berlepas diri dari mereka.
Seorang Tokoh Pemimpin Jihad bernama Hikmatiyar diundang di
Gedung Putih untuk bertemu presiden Amerika Ronald Reagan (1981-

63 Marc Coester, Hate Crimes, hlm 222


64 Abdullah Azzam Op.Cit III 90
65 Abdullah Azzam , Op.Cit III, hlm 311

1989), tetapi Ia tidak mau menemui Reagan, Ia tidak mau kemenangan


Afghanistan dimanfaatkan oleh Amerika. Pemimpin di seluruh Dunia
terutama dari Negara Islam sangat terkejut dengan sikap Hikmatyar
yang tidak mau memenuhi Undangan Reagan, Pada tahun 1987 sudah
ada 60 Raja , Presiden dan Perdana Menteri yang mengantri untuk
bertemu dengan Reagan untuk urusan Politik Kenegaraan, sedangkan
Hikmatyar Seorang Pejuang yang hanya dijuluki Kambing Gunung
tidak mau bertemu pemimpin nomor satu di dunia . Setelah itu Reagan
mengirim surat kepada Hikmatyar melalui tangan putrinya yang
bernama Maurice Reagan, ia mengajak Hekmatyar untuk datang ke
gedung Putih. Akan tetapi Hikmatyar Menolaknya mentah-mentah, ia
tidak mau masuk ke Gedung Putih dan tidak mau bertemu Reagan.
Pada 1989 Hikmatyar mendapat undangan untuk menghadiri
Kongres yang dihadiri oleh seluruh Pemimpin dunia, dan Hikmatyar
mendapat undangan khusus untuk berbicara mengenai Afghanistan di
Podium Utama. Tanggapan Hikmtyar Reagan dan Kongres ibarat dua
sisi mata uang yang sama, saya tidak akan duduk bersama mereka 66.
sampai di sini Reagan merasa Putus asa.
Setelah Perang berakhir, Konspirasi demi konspirasi terus muncul dan
dijalankan oleh Barat. Washington Post, Chigago Express, New York
Times semua memberitakan Uni Soviet Tumbang , Komunis telah
hancur dan kemenangan besar bagi Amerika. Media-media terkenal
tersebut disebar di seluruh dunia tak terkecuali Negara Muslim di Timur
Tengah. Muncul banyak Fitnah bahwa perjuangan Jihad Afghanistan
adalah buatan Amerika dan Amerika membenatu mereka dari
persenjataan. Setelah itu muncul banyak kecaman terhadap Mujahidin,
mereka dituduh ahli Bidah , Khurafat , dan yang paling menyakitkan
mereka dituduh bukan islam , Karena Islam tidak mengajari kekerasan.
Di Perancis dan Belgia muncul poster-poster yang melecehkan
Mujahidin, Media Eropa terus memanfaatkan Jihad Afghan sebagai
Momok Islam yang menakutkan. Bagi mereka Mujahidin yang turut
membantu perang ketika pulang ke Negeri asalnya, langsung
ditangkap dan dipenjara dikarenakan alasan terorisme. Di Indonesia
dan Malaysia Intelejen terus memberu Muereka sampai ke akarnya, Di
Arab Saudi Raja Fahd diperintah oleh Amerika untuk menutup segala
akses bagi Veteran Afghanistan karena dikhatirkan mereka akan
menyebarkan cerita-cerita yang menggugah semangat Jihad bagi
Pemuda Muslimin.
Mengenal Uni Soviet
Manusia sejak abad pertengahan selalu mencoba untuk lari
menjauhi Agama. Eropa telah lari dari gereja, saat gereja berkuasa atas
nama agama, para ulama dan ahli ibadah mereka berubah menjadi

66 Ibid, hal 219

Tuhan-Tuhan yang disembah selain Allah. Mereka membuat undangundang bagi manusia dengan hukum yang tidak Allah turunkan. Pada
saat gereja menjalankan pengadilan militer sekelompok orang-orang
jahat mendirikan pengadilan gerejawi. Orang-orang yang berbicara
tentang ide-ide Ilmiah berhasil dibunuuh, 300 orang dibunuh dan 30
lainya dibakar hidup-hidup67. Pada saat Bruno mengatakan bahwa Bumi
itu bulat, ia dibakar hidup-hidup, lalu Galileo dipenjara dan Copernicus
Disiksa. Eropa menjadi bangsa yang membayar pajak-pajak mahal
kepada para pengurus Gereja dengan uang yang berasal dari kerja
keras dan darah mereka.
Namun demikian Paus dan orang-orang disekitarnya menjadi kelompok
yang disembah, sampai-sampai Paus menjadi sosok yang menakutkan
bagi para Raja pada masa itu. Saat Raja Henry IV menembus salju
pegunungan Alpen ia sujud selama tiga hari di depan Benteng tempat
tinggal Paus, demia meminta maaf pada Paus dan meminta untuk
menghapus dosa-dosanya68. Lalu dari kejadian itu Eropa mulai berpikir
bagaimana caranya melepaskan diri dari hantu agama yang
mengerikan ini. Mereka pun lari dari Allah hingga mereka berhasil
menjatuhkan dan menghancurkan kekuasan gereja. Bagi mereka gereja
telah menakut-nakuti dengan Neraka dan menipu dengan kenikmatan
Surga.
Tidak lama setelah Eropa menjatuhkan Gereja terjadi dua Revolusi
besar yang terjadi di Eropa. Pada 1789 Revolusi Perancis dan Revolusi
Bolshevik pada 1917. Kedua Revolusi tersebut menjadi rekasi dan
jargon yang berisikan penentangan terhadap agama dan bangkitnya
Komunis Internasional di Uni Soviet. Jargon Revolusi Perancis yang
terkenal pernah dilonatkan seorang Yahudi-Perancis bernama Mirabu
yakni Gantung raja Terakhir dengan Usus Uskup . Maksudnya adalah
bunuh raja-raja Feodal , dan gantung Uskup Gereja yang telah
mengekang Dunia Eropa selama berabad-abad69.
Kemudian dua abad kemudian pada Revolusi Bolshevik di gaungkan
bahwa Tuhan tidak ada dan hidup ini hanyalah Materil. Lenin datang
dan menerima tampuk kekuasaan pada 1917. Orang-orang di Moskow
telah mengira bahwa mereka telah terbebas dari beban kekuasaan Tsar
yang Zalim dan Feodal. Lenin berkuasa selama enam tahun , sebelum
akhirnya ia dibunuh oleh kadernya sendiri yakni Joseph Stalin Pemimpin
Besar Komunis Internasional. Lalu tampilah Stalin dengan mengangkat

67 Jonathan Black , Sejarah Dunia yang Disembunyikan , hlm


381
68 Abdullah Azzam , Op.Cit III 324
69 Ibid hal 532

Jargon-jargon Komunis. Ia selalu bertekad untuk menerapkan sistem


yang sudah diwarisi Karl Marx, dan Friedrich Engels. Lalu berjanlah
Revolusi Komunis tersebut dan Stalin berkuasa selama tiga puluh tahun
1924-1953, selama kekuasaanya ini Stalin dikenal sebagai pemimpin
yang paling berpengaruh dalam penyebaran ideologi. Selama
kekuasaanya , Negara-negara Muslim yang berada di sekitar Uni Soviet
terpengaruh kuat pada Ideologi Komunis seperti Suriah , Iran,
Lebanon ,Pakistan dan Mesir .
Setelah itu Stalin Mengumumkan pada Seluruh Negara Muslim,
bahwa ia adalah pemimpin yang akan melindungi Islam dari tekanan
jajahan Inggris dan Perancis. Di Suriah Stalin membantu mengusir
Perancis dari tanahnya, namun sebagai gantinya ia berhak mendirikan
Partai berideologi Komunis yang didirikan pada tahun 1948 yakni Partai
Baats. Pada 1960 Partai ini menang total di Suriah dan berhak
menduduki Parlemen Suriah yang kemudian mengubah Suriah menjadi
Negeri Komunis. Pada 1968 muncluah seorangTokoh Komunis dari
Suriah bernama Hafiz al assad yang dikendalikan pikiranya dari Uni
Soviet, lalu setelah ia berkuasa maka dijuallah Dataran Tinggi Golan di
Selatan Suriah , Kota Damaskus dimasuki Investor Asing dari Uni Soviet
dan dijual pula Kota Aleppo ke bangsa Asing 70. Seperti yang kita lihat
sekarang ini , Di Suriah ada seorang pemimpin bernama Bashar al
Assad, dia adalah anak dari Hafiz Al-assad pemimpin Komunis dan
Syiah dari Suriah. Begitu pula di Lebanon, Stalin menaruh benih-benih
Bangsa Maronit seorang Kristen Komunis yang akhirnya berpengaruh
kuat di sana sampai saat ini.71
Perkataan Stalin dalam sebuah Arsip Kuno Derita Ummat Islam di
Bawah kekuasaan Palu Arit Terbit tahun 1952 di Pakistan lalu
diterjemahkan oleh Aktifis Partai Masyumi : Wahai Kaum Muslimin ,
hari raya-raya kalian, agama kalian dan Syiar-Syiar kalian semuanya
akan kami jaga. Berpihaklah kepada Revolusi (Komunis) yang telah
menghancurkan Kaisar Tsar yang lalim, sehingga kalian terbebas dari
belenggu-belenggu dan ikatan mereka 72 . Orang-orang Muslim pun
merasa gembira, dan sebagian wilayah Islam di Selatan Uni Soviet pun
berpihak pada Stalin. Kemudian terjadilah sesuatu yang tidak
diinginkan, Orang-orang Muslim yang dulunya menderita dibawah
kekuasaan Inggris, memberi selamat pada Stalin dan merasa pemimpin
dunia yang baru telah datang.

70 Muhammad Pizzaro, Op.Cit hlm 47


71 Muhammad Pizzao, Op.Cit hlm 153
72 Abdullah Affandi, 1952 Derita Umat Islam dibawah Kekuasaan
Palu Arit, Bulan Bintang , hlm 33

Kemudian Stalin berpikir dan mulai menampakkan taringnya, Pada


1924 ia mulai mencaplok wilayah-wilayah islam satu persatu. Lalu
dicaplok lah wilayah Islam di pegunungan kaukasus. Stalin sudah
mengerti untuk menundukan Muslim Kaukasus tidak bisa dengan
senjata, Kaukasus adalah wilayah Muslim yang terus memerangi kaisar
Tsar dan tidak mau tunduk pada kekuasaanya. Akhirnya Stalin
menggunakan Mustafa Kamal Ataturk untuk membuka jalan bagi
tentara Uni Soviet demi masuk ke Kaukasus. Namun Sungguh Ironis
dan Aneh Mustafa Kemal justru memberikan jalan dengan mudahnya
kepada Stalin, Ia menjual wilayah Muslim Kaukasus pada Stalin, lalu
dibunuhlah Muslim di sana menggunakan kekuatan Stalin dan Mustafa
Kemal73.
Stalin mulai menerapkan kebijakan yang membuat Umat Islam
kelaparan, Para penduduk Kausasus menyasikan dan mengalami
sendiri kelaparan selama berhari-hari. Stalin juga telah menjebloskan
puluhan ribu Kaum muslimin ke penjara dan membiarkan mereka mati
kelaparan disana. Hingga seorang Anak mati sebelum bapaknya,
karena Bapaknya telah memakan anaknya sendiri demi bertahan
hidup. Disana mereka hanya minum minyak cat yang telah digunakan
dari sisa-sisa pembangunann penjara. Kaum muslimin diasingkan dan
dibuang ke Siberia tanpa diberikan makanan, pakaian atau selimut
sehingga mereka mati kedingina di dataran Tinggi Siberia sebuah
daerah yang dikenal sangat dingin dan sering ada badai Salju.
Pada 1925 Stalin juga melakukan Invasi di Negeri Muslim yang
berada di Selatan Uni Soviet. Stalin memecah mereka ke dalam
beberapa Negara, lalu ia tanampkan pemikiran Sosialis Komunis pada
negera tersebut. Maka kita akan mengenal sekarang ini ada Kirgistan ,
Uzbekistan , Tukmenistan dan Kirgiz. Semua dipecah dan ditanamkan
pemerintah boneka sesuai dengan ideologi Komunis. Tepat di daerah
Bukhara Mereka menghancurkan 17 ribu Masjid untuk dijadikan Kantor
Komunis.74 Peristiwa ini dikenal dengan Penggusuran Bukhara Negeri
para penghafal Hadist.
Di Uni Soviet, negara berperan untuk menguasai semua tenaga rakyat
demi kebutuhan negara. Dalam Konsep Stalin yang tertuang di dalam
karyanya Works sebanyak 16 Jilid ia mengatakan seluruh rakyat
harus bekerja untuk negara dan mengabdi pada negara , itulah konsep
Sosialis dari Stalin. Rakyat semua bekerja untuk membanggakan Partai
Komunis yang sedang mengembangkan pengaruhnya ke seluruh dunia.
Penduduk Soviet pada masa Stalin berjumlah kurang lebih 240 Juta,
semua bekerja di ladang dan di pabrik, sehinga mereka lupa dengan

73 Abdullah Azzam , Op.Cit III hlm 669


74 Abdullah Azzam Op.Cit II hlm 632

kehidupan agama. Oleh Sebab itu Soviet membolehkan minuman


Keras, disana mereka melegalkanya . Harga Satu gelas Bir dijual sangat
murah karena sudah menjadi minuman sehari-hari masyarakat 75.
Mereka menjadi lupa akan kepedihan dan kenyataan hidup.
Pada masa Stalin , Soviet merupakan Negera dengan konsumsi
Minuman Keras terbanyak di dunia, rata-rata seorang pekerja
menghabiskan 20 Liter Bir baik itu laki-laki maupun perempuan.
Sebabnya mereka semua tidak kuat dengan pekerjaan yang begitu
berat. Di Ukraina dan Lithuania , Stalin menanam Gandum hampir di
seluruh wilayahnya. Penghasilan Gandum disana cukup untuk memberi
makan Penduduk di Seluruh Dunia76. Lantas dimana Gandum tersebut
ketika Dunia Islam sedang kelaparan. Gandum tersebut diberikan dari
Komunis dan Untuk Komunis.
Ketika Jargon Wahai buruh bersatulah sudah didengar ke seluruh
dunia, Seorang Pengganti Stalin yakni bernama Mikhail Gorbhachev
Pada Tahun 1962 Diundang Oleh John F Kennedy Pemimpin Amerika
tepatnya di Negara Swiss, sebuah negeri dengan pendapat perkapita
tertinggi pada masanya. Kennedy mengajaknya jalan-jalan di Pinggiran
Kota Bale Swiss melihat kondisi pekerja buruh dan Petani sana.
Gorbachev justru bingung, ia melihat para pekerja disana mempunyai
mobil, mendapat Jaminan Sosial, Jaminan Kesehatan dan memiliki
tempat tinggal yang layak77. Kehidupan disana tidak dapat dirasakan
oleh para pekerja dari sebuah negeri yang katanya Sang Penyelamat
Buruh yakni Soviet.
Oleh karena itu Gorbhachev mulai berupaya keluar dari cengkraman
Partai Komunis yang sewenang-wenang. Ketika bahan pangan Gandum
sudah mulai menurun di Ukraina, Ia lakukan Impor Gandum dari
Amerika. Rakyat mulai menerima barang-barang dari luar Soviet. Bagi
para Buruh, Amerika mulai terlihat seperti pahlawan karena mengimpor
gandum dengan harga yang sangat murah. Tidak lama setelah itu
Diimporlah Celana Jeans yang pada masanya paling disukai para
pekerja Kasar.Para Pemuda Soviet lebih suka membeli Rokok yang
bergambar bendera Amerika dibanding rokok yang Bergambar Muka
Stalin. Tidak hanya produk Amerika , Rakyat Soviet juga sangat
menginginkan barang-barang dari Luar negeri, bahkan baju Gamis
sekalipun walaupun mereka Bukan seorang Muslim , yang terpenting
adalah Gamis itu berasal dari Mesir. Begitulah kondisi rakyat Soviet

75 Ibid hal 423


76 Nikolai Mikhailov, 15 Republik, Jakarta: Kedutaan Besar URSS,
1956 hlm23
77 Abdullah Azzam Op.Cit II 544

akibat setelah 30 tahun terkungkung pada pengaruh Stalin yang


Otoriter.
Sampai kapan kah paham komunis akan membuat kerusakan di
jantung neger-negeri Islam dan menghancurkan dunia ? sekarang kita
telah menyaksikan bahwa dalam kurun waktu tujuh puluh tahun saja
paham tersebut telah menyebar ke seluruh dunia. Paham komunis ini
telah menghancurkan agama-agama. Pada masa kekuasaan Stalin
( 1924-1954) Di Mongolia dan di Cina , komunis telah menghancurkan
Vihara milik orang Budha, Pendeta dan Biksunya di bunuh. Di Latvia,
Polandia, Lithuania, Ukraina , Komunis telah mengahancurkan gereja
dan Sinagog , masyarakat disana dilarang beragama. Begitu pula
Muslim di Azerbaijan, Uzbekistan dan Siberia Masjid-masjid di
hancurkan, bahkan Stalin telah membangun penjara di Dataran Tinggi
Siberia yang super ketat layaknya Guantanamo di Kuba, untuk
menyiksa yang menurut mereka para penghianat Komunis78.
Orang-orang di dunia saat ini. Terutama Negeri mereka yang pernah
dikuasai Stalin, menyadari bahwa Komunis adalah ideologi tanpa
Realita. Manusia berjalan dibelakang fatamorgana selama tujuh puluh
tahun. Uni Soviet yang tadinya menyuplai gandum ke negara-negara
Barat, kini Ukraina dan Lithuania selalu menunggu kiriman bantuan
Gandum dari Amerika. Mereka tak memiliki uang untuk membayar
harga gandum tersebut, 16 juta ton gandum diimpor setiap tahunya
dari Amerika, yang semuanya ditanggung oleh seorang Yahudi
sekaligus pemasuk minyak Petroleum ia bernama Armand Hammer. Ia
seoarang Yahudi kelas kakap, orang inilah pemilik satu-satunya
perusahaan yang tetap beroprasi di Libya, Accidental .
Dia
mengambil gandum dari Amerika dan memberikanya ke Soviet.
Kemudian ia mengambil senjata dari Soviet dan memberikanya pada
Libya. Ia menerima pembayaran dari pemerintah Libya dan akhirnya
uang diberikan pada Amerika. Akhirnya perekonomian Uni Soviet telah
jatuh dan mereka menanggung hutang yang sangat besar pada
Amerika79.
Uni Soviet dan Pakta Warsawa, bahkan Yaman Selatan pun turut
mengirim bantuan tentara untuk berperang di Afghanistan bersama
mereka. Di Yaman pun ada golongan Kiri Komunis dan dari Setiap
negara-negara Arab pun memiliki faksi Komunis. Seluruh Negaranegara Blok Timur dan Pakta Warasawa turut memerangi Mujahidin
Afghan, namun semuanya menderita kekalahan. Kubu Bulgaria, bahkan
Rumania dan negara-negara Blok Timur yang lain memberikan bantuan

78 Abdullah Affandi, Op.Cit hlm 55


79 www.Theforbiddenknowledge.com / Armand Hammer
(Diakses 17 Juli 2016)

pada Faksi Komunis Afghanistan dan Pakistan, tetapi mereka semua


tetap tidak bisa mengalahkan Rabbul Alamin.
Dalam sebuah persidangan Majelis Pemerintahan Mujahidin
Afghanistan, para wartawan dari Amerika, Inggris dan beberapa negara
lain datang dan bertanya Bagaimana kalian bisa menang ? lalu
dijawab Kami bisa menang karena kalian mengatakan bahwa didunia
ini ada dua super power yakni Amerika dan Uni Soviet. Sementara
kami meyakini bahwa hanya ada satu super power, kekuatan paling
besar di alam semesta yakni Kekuatan Allah SWT. Dan ini kami yakini
betul. Maka kekuatan Allah telah mengalahkan kekuatan Uni Soviet.
Kami bergantung pada kekuatan besar Allah dan berhasil mengalahkan
kekuasaan kalian.80
Mereka yang menganut Ideologi Komunis sendiri pun mulai
meninggalkanya. Azebaijan menuntut berdiri pemerintahan sendiri.
Pada 1990 terjadi Demonstrasi yang melibatkan ratusan ribu orang
muncul di Azerbaijan81. Lalu apa yang dilakukan Gorbachev ? dia tahu
bahwa komunis tak akan mampu melawan Islam, karena mujahidin
Afghan telah memberikan pelajaran pahit padanya. Maka dia
bermaksud menghidupkan akidah Kristiani untuk membendung akidah
Islam. Dia membagi-bagikan Injil di Armenia agar bangsa Armenia
melawan Azerbaijan. Pada 1988 terjadi Konlik antara ArmeniaAzebaijan, Perang hasil adu dombanya Gorbachev. kantor-kantor berita
menyiarkan terjaid konflik di tapal batas negara Armenia.82
Rabbul Alamin tahu bahwa orang-orang Azerbiajan tidak memiiki
perlengkapan untuk melawan Rusia. Tapi Allah sendirilah yang
mengendalikan jalanya peperangan tersebut. Maka terjadilah Gempa
bumi yang menewaskan 100.000 orang Armenia dalam sehari dan
berakhirlah peperangan tersebut.83 Selama 10 tahun Mujahidin Afghan
hanya dapat menewaskan 50.000 tentara Rusia . Allah SWT telah
mematikan 100.000 Orang Komunis Rusia-Armenia dalam sehari.
Pengorbanan Sayyid Qutb
Rasulullah berperang di Bumi Badar membawa sekitar 314 Sahabat. Di
Uhud berjumlah 700 Sahabat. Di Khandaq 3000 orang Sahabat. Di

80 Abdullah Azzam , Op.Cit II 567


81 En.President.az/ Azerbaijan/ Heydar Alizar oglu (diakses 17
juli 2016)
82 Simon Payaslian. The Political Economy of Human Right In
Armenia , hlm 255
83 Ibid, hal 256

Hudaibiyah 1400 orang Sahabat. Di Khaibar sama dengan jumlah


pasukan sahabat di Hidaibiyah. Beliau tahu bahwa Khaibar akan dapat
ditaklukan dan beliau akan membagikan Harta Ghanimah kepada
mereka. Beliau pun memerintahkan yang boleh turut berperang ke
Khaibar adalah mereka yang ikut serta di Hudaibiyah.
Di Perang Mutah berjumlah 3000 orang Sahabat. Di Perang
Tabuk berjumlah 30.000 orang sahabat. Semua ikut, yang tinggal
hanya 3 orang saja. Ini memperlihatkan pada bahwa Tarbiyah Jihadiah
sudah diberikan Rasulullah kepada masyarakat Muslim. Masyarakat itu
terbentuk dengan cara bertahap, hingga mencapai puncaknya dalam
jihad. Di Perang Tabuk dari 30.000 hanya 3 orang saja yang tinggal,
artinya tiap sepuluh tibu hanya satu orang yang tertinggal. Perjalanan
yang ditempuh pada perang Tabuk sangat berat. Saat itu, cuaca sangat
terik karena Madinah berada di pertengahan Musim panas. Di sisi lain ,
buah kurma sedang bagus-bagusnya dan berada pada massa panen.
Saat itu Rasulullah berangkat meninggalkan tempat berteduhnya.
Mereka semua menempuh perjalanan sejauh 650 KM dari Madinah
menuju Tabuk. Rasulullah SAW telah berhasil membentuk masyarakat
dengan Tarbiyah Jihadiah.
Ketika Islam pertama kali diserukan di Bumi Mekkah, waktu itu
belum ada perintah puasa, zakat , haji, atau perkara-perkara lain.
Semua itu sudah ditangguhkan oleh Allah SWT, sehingga terbina dan
tergembleng terlebih dahulu sekelompok orang mukmin, yang memiliki
keimanan yang kuat, yang mampu memerangi kejahiliayan. Api
peperangan tersebut tidak akan pernah padam selama kebenaran
masih tegak dan kebatilan masih ada. Sementara itu Eksistensi kedua
hal itu tidak akan lenyap dari kehidupan manusia.
Bagi yang ingin memahami lebih lanjut tentang Kebenaran dan
Ketabhilan bisa mendalami tafsir Fi Zhilalil Quran karya Sayyif Qutb84.
Ada beberapa alasan kenapa kita harus membaca dan mengenal
Sayyid Qutb, pertama Ia menulis tafsir tersebut dengan menyampaikan
peristiwa peperangan dari dalam kancah peperanganitu sendiri. Ia
menulis kalimat-kalimat itu saat tengah menanti hukuman gantung dari
Pemimpin Zalim, Ia merasa hatinya bebas segala rasa takut dan dari
berbagai ikatan dunia.
Ikatan dunia seperti pekerjaan, istri, anak, pendidikan , Universitas dll.
Kalau kita membaca tafsir-tafsir surat seperti Al- Baqoroh, Al-Maidah ,
Al-Araf dan surat-surat setelahnya akan merasa bahwa yang menulis
Kalimat di surat itu pasti bukan dari golongan ahli dunia. Bahkan sering
muncul perumpamaan dari surat-surat itu bahwa Jihad sama saja
memegang Ruh di telapak tangan kita

84 Shalah Al-Khalidiy, Biografi Sayyid Qubth, Pro-U Media, hlm


171

Pada tahun 1966 ketika Sayyid Qutb digiring ke tiang


gantungan, Seorang penjagalnya berkata Ucapkanlah La Ilaha Illallah
dan bertaubatlah hai Sayyid Qutb, mendengar perkataan tersebut,
Sayyid Qutb berkata kepadanya Kami dihukum mati karena
mendakwahkan La ilaha Illallah , sedangkan kalian makan roti dengan
menjual La Ilaha Illallah85 Jika demikian, ada La Ilaha Illallah yang
dipergunakan untuk mengais makan , memenuhi isi kantong dan
membusungkan perut.Dan Ada juga La Ilaha Illallah yang membuat
leher digantung di tiang gantungan. Sayyid Qutb digantung oleh
perintah pemimpin Mesir Yakni Gamal Adbul Nasser dikarenakan ingin
meneggak Hukum Islam di Mesir. Pemerintah dengan terang-terangan
menyebut mereka sebagai kelompok Esktrem dan Radikal, mereka
tidak senang dengan Islam Fundamentalis seperti Sayyid Qutb ini.
Mereka justru menyukai Islam Moderat yang bisa berubah-ubah dengan
Fleksibel.
Sebenarnya Sayyid Qutb pada masa mudanya dikenal sebagai
seorang yang anti pada Gerakan ikhwanul Muslimin,
bahkan ia
termasuk salah satu anak muda Mesir berbakat yang mendapatkan
kesempatan Studi di Amerika pada 1948. Tetapi justru Di Amerika inilah
Sayyid Qutb mendapatkan hidayah dari Allah SWT dimana ia
mengalami kejadian yang membuat hatinya terketuk untuk maju
memperjuangkan Islam. Tepat pada 13 Februari 1949 Ketika Ia masuk
sebuah Rumah Sakit di San Fransisco, ia melihat sebuah tulisan besar
terpampang Hari ini Musuh-Musuh Amerika telah dihukum mati di
Mesir, Ia adalah Hasan Al-Bana86 . Kata- kata itu mengguncang
sanubari Sayyid Qutb, dalam benaknya ia bertanya-tanya Ada apa
dengan Hasan- Al bana ?. Kemudian Sayyid Qutb merasa bersalah
dengan kematinya. Sewaktu ia Masih di Mesir Sayyid Qutb tidak pernah
perduli dengan Hasan Al-Bana , ketika ceramahnya dikumandangkan Ia
justru pergi ke kedai kopi dan bersantai. Tidak pernah terlintas pada
pikiran Sayyid Qutb untuk menghadiri pengajian Hasan Al-Bana.
Kejadian berikutnya yang mengetuk sanubari Sayyid Qutb,
adalah ketika ia ditemui oleh seorang Agen Intelejen Inggris . Agen itu
memantai aktifias dakwah di Mesir dan Amerika dengan cermat , ia
memiliki data misalnya Hasan al bana berkhutbah pada tanggal sekian
dan di masjid apa, Si Fulan masuk aktifias dakwah Islam pada hari A,
Fulan memanjangkan jenggotnya pada hari B dst., dan Sayyid Qutb
adalah salah satu Target Man dari agen tersebut. Selanjutnya Dia
memberikan informasi terkait keadaan Mesir, ia mengatakan ada dua
kelompok kuat yang saling bersaing untuk mengambil alih

85 Abdullah Azzam , Op.Cit Iii 575


86 Shalah Al-Khalidiy Op. Cit hlm 149

pemerintahan Raja Faruq (Pemimpin Mesir 1938-1948) 87. Kelompok


tersebut adalah dari golongan Komunis dan yang kedua Ikhwanul
Muslimin. Ketika mengdengar informasi tersebut Sayyid qutb
memutuskan dalam hati akan bergabung dengan Ikhwanul Muslimin, Ia
berpikir tidak mungkin satu aktifitas dakwah atau Harakah menjadi
target Konspirasi dunia, dan selalui diintai kapanpun dan dimanapun.
Sekembalinya ke Mesir , ia melaksanakan keinginanya untuk
masuk IM. Sejak masuk Jamaah, bisa dikatakan ia tidak pernah
menikmati hari yang menyenangkan hingga ia menjumpai Allah dalam
keadaan lehernya digantung di tiang gantungan. Amerika dan Inggris
gigit jari karena telah membiarkan Sayyid Qutb muncul sebagai
pembela Islam dan menjadi Muslim Militan. Andai kata mereka tahu
bahwa Sayyid Qutb akan menjadi Muslim yang berpengaruh pada
dunia Islam, mereka tidak akan membiarkan tulisan-tulisan sayyid Qutb
menembus di setiap kepala pemuda Islam yang setelah membacanya
berubah menjadi pribadi Islam Militan. Kini Tulisa-tulisan Sayyid Qutb
telah tersebar di seluruh penjuru dunia. 88 Pada 1970-an Pemuda Muslim
di Indonesia-Malaysia membentuk Harakah yang khusus mempelajari
Sayyid Qutb dan Hasan Al-Bana. Di Afghanistan dan Pakistan BukuBuku Sayyid Qutb telah mempengaruhi pemuda disana untuk turun ke
medan Jihad. Di Arab Saudi dan di Yaman Pemerintah disana sampai
melarang tulisa Sayyid Qutb beredar karena khawatir kekuasaan
mereka akan diganggu.
Pada 1954, Sayyid Qutb diangkat menjadi pemimpin redaksi
harian Ikhwanul Muslimin. Namun baru dua bulan terbit, harian
tersebut harian tersebut di bredel oleh pemerintahan Gamal Abdun
Nasher.89 Sebelum menjadi Pemimpin Mesir , Abdun Nasher sebenarnya
pernah mengajak Sayyid Qutbh untuk bersama-sama menggulingan
Raja Faruq. Tetapi tawaran itu ditolak oleh Sayyid Qutbh, karena Abdun
Nasher menghendaki Mesir menjadi Negara Sosialis , Sedangkan
Sayyid Qutbh menginginkan Mesir menjadi Negara Islam. Lalu Siapakah
Gamal Abdun Nasser itu?
Gamal Abdun Nasher lahir di Mesir selatan , anak seorang
tukang pos rendahan. Ketika masih kecil ,dia merasa sangat terluka
oleh sikap tunduk negaranya kepada Eropa. Pada Usia remaja Nasser
mulai terobsesi dengan keutuhan bangsanya, lalu dia masuk akademi
militer Mesir dan menggunakan kesempatan ini untuk meraih pangkat
kolonel. Kekalahan bangsa Arab melawan Israel pada 1948 , membuat

87 Ibid hlm 146


88 Ibid, hlm 96
89 Ibid , hlm 107

hatinya cukup bersedih, dia menyalahkan para pemimpin negara Arab


karena tidak memiliki rasa simpatik terhadap masuknya Israel ke
Jantung Dunia Islam90. Setelah menjadi pemimpin Mesir, ia mengusir
Inggris keluar dari Mesir, namun langkah ini terhambat karena Nasser
tidak memiliki persenjataan yang kuat. saat itu sedang panas-panasnya
perang dingin, dan di saat itu pula ia mulai mendekati Amerika. Akan
tetapi Amerika tidak melihat potensi Mesir sebagai kunci untuk
membendung komunisme di Timur Tengah , melihat cita-cita Nasser
yang sarat dengan cita-cita Sosialisnya, yang akhirnya Nasser pun
ditolak.
Setelah itu Nasser mulai merapat ke Uni Soviet dan dari mereka
Mesir diberi segunung persenjataan, hal ini setidaknya membuat
Amerika khawatir dan mulai memperhatikan Mesir. Dalam kancah
Perang Dingin, Amerika memutuskan bahwa Mesir memegang peranan
penting, akhirnya mereka menawarkan Nasser sebuah bendungan
terbesar di dunia, tepat berada di Sungai Nil yang bernama wilayah
Aswan. Sebuah bendingan besar yang akan melipatgandakan hasil
pertanian Mesir dan menghidupkan listrik yang cukup mendorong di
seluruh wilayah Mesir sebagai Negara Industri. Namun sebagai
imbalanya, Amerika berhak mendiri Pangkalan Militer di Iskandariah
dan Amerika berhak mengawasi keuangan Mesir 91. Nasser pun
langsong menolak tawaran Ameria tersebut, namun impian tentang
bendungan Aswan tetap menjalar di kepalarnya.
Pada 1955 , Nasser mulai melihat Terusan Suez yang selama ini
dikuasai oleh Inggris. Terusen Suez memiliki penghasilan 90 Juta dollar
per tahun , dan Mesir saat itu hanya mendapat 6,3 juta dollar per
tahunya, karena sisanya masuk ke kantong Inggris. Pada 1956 Nasser
tiba-tiba membanjiri Zona kanal terusan suez bersama para tentaranya
dan mengambil alih kanal. Lalu hebohlah berita ini sampai ke negeri
Inggris , mereka menyebut Nasser sebagai Hitler kedua. Media Perancis
langsung membrondong Nasser dan mengatakan orang Mesir terlalu
primitif untuk mengatur sebuah kanal terbesar di dunia 92. Mesir akan
mengganggu perdagangan dunia dan merusak ekonomi Eropa. Kasus
terusan suez terus berlanjut sampai Inggris dan Perancis berkoalisi
dengan Israel untuk melancarkan serangan untuk mengebom Kairo
dan mengambil alih kanal.

90 Tamim Anshary, Dari Puncak Baghdad, Zaman 2009 , hlm


513
91 Ibid, hlm 514
92 Ibid, hlm 515

Permsalahan ini berhasil dipadampakn oleh Eisenhower Presiden


Amerika yang marah-marah mendengar rencana Inggris tersebut.
Amerika ingin Mesir tetap berada di blok yang tidak benar-benar
memusuhi Blok Barat. Eisenhower memerintahkan orang-orang Eropa
untuk memberikan kanal itu kembali ke Mesir dan segera pulang. Dari
sanalah dominasi Amerika semakin kuat di hati Nasser. Selanjutnya
dunia Arab melihat Nasser adalah simbol kemenangan bagi Negara
Arab, ia berhasil mengusir Inggris dan mengambil alih kembali terusan
suez. Nasser akhirnya membangun bendungan Aswan dan pembangkit
listrik untuk bangsanya93. Setelah sukses ia segera bergabung dengan
Jawaharal Nerhu dari India, Sukarno dari Indonesia dan membentuk
Gerakan Non-Blok, sebuah blok negara-negara yang netral untuk
mengimbangi kekuatan dua negara adikuasai pada perang dingin.
Kesuksesan Nasser membuat popularitas dirinya meningkat
drastis dikalangan bangsa Arab. Bahkan dirinya telah dilirik Partai
Baats di Suriah sebuah partai berideologi Sosialis-Komunis ,partai
warisan Kolonial Perancis. Mereka berencana melakukan kebangkitan
Pan-Arab dengan dibalut ideologi Sosialisme. 94 Kebangkitan yang
diusung Nasser ini hanya berpengaruh pada tingkat atas, namun tidak
sampai mempengaruhi mereka yang berada di lapisan bawah , apalagi
muncul Gerakan Ikhwanul Muslimin dimana-mana. Nasser selalu
berpandangan yang menghambat Misi nya ini adalah Ikhwan dan
gerakan islam militan lainya yang cukup mempengaruhi Pemuda Islam
di seluruh Timur Tengah. Kita tidak akan tahu apa yang terjadi jika PanArab ala Nasser ini kalau berhasil, bisa jadi Negeri Islam di Timur
Tengah akan diberikan pada tangan Stalin di Uni Soviet atau
Eisenhower di Amerika. Setidaknya Gerakan islam Militan lah yang
mengarahkan Umat Muslim Timur Tengah untuk teguh selalu
memegang Ideologi Islam.
Sementara itu sampai pada tahun 1956 Ikhwanul Muslimin
tumbuh pesat, walaupun Hasan Al-bana sudah dibunuh tahun 1948 di
Pusat kota Kairo. Organisasi Ikhwan tetap memiliki figur yang
membangkitkan Ghirah dan semangat Islam dia adalah Sayyid Qutbh.
Orang yang selalu menghambat Nasser untuk membuat Mesir menjadi
negeri Sosialis-komunis. Nasser memenjarakan Sayyid Qutbh, sebuah
perbuatan yang amat salah dan tidak perlu dilakukan. Selama di
penjara Sayyid Qutbh menulis sebuah buku berjudul Maalim Fi alThariq yang berisi tentang ide kebangkitan Islam dan menghidupkan
kembali skema dunia Islam yang membagai antara Darul Islam dan

93 Ibid, hlm 516


94 Ibid, hlm 519

Darul Harb95. Sebuah buku yang akan menginspirasi banyak orang dan
lahirnya gerakan Jihad Islam di seluruh dunia. Seorang tokoh Ikhwan
seperti Abdullah Azzam dan Osamah Bin Laden lah yang meneruskan
ide-ide Sayyid Qubth di tanah kemenangan Afghanistan. Buku ini
membuat gerah kaum Islam Moderat-Sekuler, dan sangat tidak disukai
para Pemimpin negeri Arab saat itu.
Pada akhirnya melalui sebuah pena dan buku Maalim Fi alThariq Ikhwanul Muslimin yang sudah tersebar di seluruh dunia Timur
Tengah bahkan sampai Ke Asia Tenggara, berani melawan pemerintah
Mesir, Suriah , Irak , yordania dan Lebanon serta melawan semua
Modernis Sekuler di seluruh dunia. Barat Melihat perbuatan ini adalah
tanggung jawab Sayyid Qutbh.
Pada saat dipenjara pada 1964, Sayyid Qutbh telah ditawarkan
kepadanya berbagai kenikmatan dunia. Mulai dari berupa jabatan
Menteri, Bendahara Partai Sosialis Mesir , Menjadi Direktur penerbitan
buku terkenal di Mesir hingga Menteri Pendidikan dan Pengajaran.
Namun semua itu ditolak oleh Sayyid Qutb. Selama beliau dipenajara,
sebagian besar waktunya dihabiskan di kamar perawatan di dalam
penjara tersebut. Apabila ada salah seorang pemimpin yang simpati
kepada Islam lalu berkunjung ke dalam penjara dan mau bertatap
muka dengan Sayyid Qutb, Maka beliau memerlukan bak mandir air
panas , untuk menghangatkan badanya selama dua jam , baru bisa
menemui orang tersebut. Pada September 1966 Sayyid Qutb resmi
dihukum mati dikarenakan tidak mau mengakui kepemimpinan Abdun
Nasher , dan menolak berbagai Jabatan Menteri. 96 Sampai sekarang
seluruh sanak keluarga dan anak cucunya tidak ada yang tahu dimana
kuburan Sayyid Qutbh. Pemerintah Mesir masih merahasiaknya sampai
sekarang. Sayyid Qutb telah bertemu RabbNya. Buku tafsirnya Fi Zhilali
Quran, sepanjang hidupnya belum pernah cetak kecuali sekali saja.
Namun pada tahun 1966 saat kematian beliau, ada sebuah percetakan
di Beirut yang mau mencetak karya Beliau, maka tersebarlah buku
tersebut sampai sekarang.
Setelah Sayyid Qubth dihukum mati, Ikhwanul Muslimin menjadi
gerakan yang sangat militan, di Mesir sendiri muncul Jamaah Jihad
Islam , Gerakan embrio dari Ikhwan yang dipimpin Al-Zawahiri dan
Nasser resmi dimusuhi oleh kaum Muslim militan di seluruh dunia 97.
Demikianlah Nasser, pemimpin Mesir yang ingin melakukan Pan-Arab,

95 Shalah Al-Khalidiy Op.Cit hlm 252


96 Ibid, hlm 351
97 AsAd Said Ali, Al-Qaeda: Tinjauan Sosial politik, ideologi dan
Sepak terjangnya. LP3ES , 2014 , hlm 158

Pemimpin dari Arab yang berhasil mengusir Inggris dari terusan Suez.
Akhirnya ia dikepung oleh Massa Muslimnya sendiri, lalu dikalahkan
oleh saingan modernis sekuler arab lainya dan selalu terjebak dalam
perang Israel yang tidak berujung. Beginilah Nasib Gamal Abdun
Nasser seorang pemimpin yang dibakar di dalam istananya sendiri.
Namun demikiran perjalanan Jihad belum selesai. Pada 1978
terjadi penangkapan besar-besaran di Mesir dan Arab Saudi terhadap
aktifis Gerakan Jihad. Pemerintah Mesir memukul Harakah-Harakah
Jihad secara bertubi-tubi. Setiap hari selalu ada penangkapan, mereka
tidak menyisakan waktu luang dalam menyebarkan isu-isu negatif
terhadap pemuda-pemuda Muslim. Pada tahun yang sama 1978,
Revolusi Iran pecah, Barat mulai dikecam rasa ketakutan. Mereka
menyangka Revolusi itu akan menyebar ke nargara-negara lain. Para
intelejen mulai mencatan nama-nama aktivis dakwah di setiap tempat,
Badan-badan riset mulai memperhatikan dunia Islam.
Barat mengetahui bahwa tegaknya Jihad akan menjadi ancaman
terdekat bagi Israel di tanah Suci Paletine. Mereka memahami ancaman
tersebut sebagai kita ketahui lewat ucapan pemimpin mereka.
.Perkataan Seorang utusan Israel di PBB tahun 1978-1979, Mose Dayan
Kita bisa memenangkan Perang terhadap bangsa Muslim puluhan kali,
tetapi kita tidak akan bisa hidup kalau sampai kalah sekali saja 98.
Mereka paham benar bahwa musuh sebenarnya adalah Islam , bukan
Uni Soviet dan bukan Komunis Internasional,mereka juga menyadari
bahwa akan terjadi Revolusi-revolusi lain setelah revolusi Iran.
Setelah masuknya pasukan Israel ke wilayah Lebanon pada
1979, Mereka melakukan wawancara dengan Saad Haddad, Pendiri
South Lebanon Army seorang Golongan Maronit ( Kristen Katolik) ,
boneka Israel di Stasiun televisi Lebanon. Disana memperlihatkan
kegembriaan Saad Haddad dan golongan Maronit dengan masuknya
Pasukan Yahudi ke Lebanon. Dari kejadian ini muncul kritik dari Israel
kepada Saad karena sikap kegembiraanya itu bisa membangkitkan
kemarahan kaum muslimin dan membangunkan kelompok Islam
militan di Lebanon99. Strategi peperangan antara Israel dan Dunia Islam
adalah menghentikan adanya peperangan. Selama 70 tahun setelah
berdirinya Israel di tanah suci Paletine pada 1948, Barat sudah mampu
meredam peperangan atas nama Kaum Muslimin. Islam harus
dijauhkan dari peperangan dan mengehintikan sejauh mungkin adanya
konflik. Cara-cara tersebut diyakini akan mencegah bangkitnya ruhul
islam dengan cara mempengaruhi pemimpin-pemimpin Negara Islam.
Bila mereka gagal mempengaruhi Pemimpin Negara Islam untuk

98 Abdullah Azzam , Op.Cit III 564


99 Ibid 575

menumpas Gerakan Islam, dan gerakan Islam mampu menarik


simpatik dari rakyat maka itulah tanda-tanda kejatuhan pengaruh Barat
di Paletina. Islam adalah musuh yang harus dijauhi dari peperangan.
Dalam Surat Kabar Inggris Sunday Telegraph, Orang-orang Barat
terjerumus ke dalam kesalahan besar saat mengira bahwa yang
mengancam kepentingan mereka Di Timur Tengah adalah Komunis.
Ancaman yang sesungguhnya bagi kepentingan mereka dan sekutusekutu mereka di kawasan tersebut adalah ancaman orang-orang Islam
Garis Keras. Perkembangan mereka kian meningkat , kendati berbagai
macam kesulitan dan penderitaan ditimpakan pada mereka semua100.
Kejadian-kejadian yang terjadi di kawan Timur Tengah
menunjukan bahwa gelombang kebangkitan Islam telah muncul di
semua negara. Kesalahan terbesar yang dilakukan Barat adalah tidak
memikirkan secara serius dari gelombang kebangkitan Islam . Mereka
takut seperti yang telah terjadi di Vietnam, mereka telah dilumat dan
dikelabui tentara Komunis di Hutan Vietnam. Sekarang ketika
berhadapan dengan Kaum Muslimin mereka juga merasa takut
dipendam di gurun Pasir. Trauma terhadap Perang Vietnam rasanya
terlalu mendalam, mengingat Amerika dipermalukan oleh negara kecil
dan miskin seperti Vietnam. Andaikan Semua negara-negara Islam
bersatu untuk melawan Barat , maka Amerika tidak memiliki kekuatan
dan akan kalah. Akan tetapi kaum Muslimin sekarang ini merasa takut
mati dan cinta dunia. Pada 1987 Operasi Inthifadhah di Palestine telah
memberikan kita peringatan dan seruan, jika kita tidak menyambut
Operasi Inthifadhah maka akan dilumatlah kaum muslimin di
Palestine101. Akan tetapi tak semua kaum Muslimin hatinya tergerak,
banyak dari mereka justru tidak peduli dan bahkan tidak tahu dengan
Gerakan Inthifadhah.
Pada Januari 1979 Mose Dayan Utusan Israel berbicara di
Amerika, Menurutnya Negara-Negara Barat hendaknya mengambil
pelajaran atas kejadian Revolusi Iran. Kejadian yang telah memicu
inspirasi untuk memunculkan Revolusi revolusi Islam yang lain.
Barat , terutama Amerika hendaknya memberikan perhatian besar
pada Israel yang berperan di garis terdepan yang mewakili peradaban
Barat. Dengan Pandanganya ini, Mose Dayan ingin sekali menumpas
yang paling utama yakni Ikhwanul Muslimin. Ia mengatakan Israel tidak
akan tenang selama Ikhwanul Muslimin belum dibubarkan dan
ditumpas. Mereka, Negara-negara arab yang berada dalam kekuasaan
Amerika harus mengetahui bahwa Israel tidak akan mentolerir jika

100 www.Telegraph.co.uk/ The Fall of Communism ( Diakses 18


Juli 2016)
101 Tamim Anshary , Op.Cit hlm 526

mereka masih melindungi mereka-mereka yang Militan dan Radikal,


maksudnya adalah Ikhwanul Muslimin102.
Ketika Israel merasa bahwa orang-orang Arab yang tinggal di
wilayah Suci Palestine mulai bersimpati terhadap kelompok Gerakan
Islam Esktrem, mereka tidak ragu lagi untuk membuang jauh orangorang Paletina. Richard Nixon , Presiden Amerika 1967-1974 terjun
langsung ke bumi palestine dan negara-negara Arab untuk mengamati
kondisi pasca Revolusi Iran pecah. Ia mempelajari persoalan-persoalan
dan mengamati kejadian yang berlangsung. Setelah kembali ke
negerinya , ia tampil di layar kaca televisi dan mengadakan jumpa Pers
dan para wartawan menanyakan permasalahn terkait Gerakan Islam di
Timur Tengah. Dengan santai ia menjawab This is easy Semua bisa
diatasi, menurutnya. Lalu mereka menanyakan lagi, Jadi apa sumber
permasalahan yang sesungguhnya ?, Nixon Menjawab, Islam ,Islamlah
yang menjadi masalah, telah tiba waktunya bagi Amerika untuk
melupakan persengketaan Perang Dingin Antara Amerika dan Uni
Soviet103 . Benarlah apa yang dikatakan Nixon, Pada 1989 Uni Soviet
hancur dan bangkrut ia bukan lagi tandingan bagi Amerika . Uni Soviet
menarik pasukan dari Afghanistan bukan karena dasar kerelaan hati.
Mereka sebenarnya telah berupaya sekuat tenaga untuk tetap
bertahan di Afghanistan, namun mereka tidak mampu.
Setelah mengirim Nixon , Amerika selanjutnya mengirim Jimmy
Carter Presiden Amerika 1977-1981. Carter terbang ke Afghanistan, ia
ingin berkunjung ke daerah Peshawar, ia masuk ke wilayah Afghan dan
menyaksikan langsung keadaanya. Carter meminta Soviet untuk
menarik mundur pasukanya, karena kondisinya sudah sangat kacau
baik itu bagi Afghan dan Soviet sendiri , menurut Carter. Soviet mau
menarik mundur dengan alasan Amerika harus mencarikan pemerintah
pengganti yang mau menurut pada pengaruh dunia 104. Mereka akan
mengganti pemerintahan Afghanistan dengan Pemerintah Islam model
Amerika, yakni pemerintahan yang prinsip agamanya Fleksibel dan
elastis bisa ditarik ulur menurut keinginan Barat.
Islam model apa yang diingan Amerika itu ? yakni Islam dengan
fatwa-fatwa yang sudah disiapkan. Jika mereka menghendaki
pluralisme , maka mereka menghadirkan Ustadz di layar kaca televisi

102 Asep Syamsul Romli. Demonologi Islam : Upaya Barat


Membasmi Kekuatan Islam , hlm 70
103 www.History.State.gov/ Arab-Israel War in 1973 ( Diakses 18
Juli 2016)
104 www.History.State.gov/ Soviet Invasion of Afghanistan and
The U.S Response in 1978-1980 ( Diakses 17 Juli 2016)

untuk tampil dan menyampaikan fatwa-fatwa tentang Pluralisme. Jika


mereka ingin Sosialisme diterima, hadirlah seorang Syaikh yang
menyampaikan pada ummat bahwa sosialisme adalah salah satu
ajaran Islam. Demikianlah fatwa-fatwa sudah mengalir dari sebuah
mesin, seperti mesin minuman. Jika dipencet tombolnya maka akan
keluar Pepsi dan coca-cola, tekan tombol yang lain maka akan keluar
minuman lainya.
Mereka memerangi Islam berdasarkan pengetahuan dan analisis
strategi-politik. Sampai tahun 1989 Orang-orang Amerika secara serius
mengadakan Konferensi dan Simposium di Perguruan Tinggi besar
ternama dengan tema Afghanistan dan Pengaruhnya terhadap
dunia. Mereka menghadirkan para praktisi, politik , negarawan ,
Diplomat dll. Sedangkan Di Inggris , Rakyat disana tidak tidur malam
kecuali untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di Afghanistan.
Sebelum tidur rakyat Inggris harus mengetahui apa yang terjadi di
Afghanistan , mereka mengikuti terus berita di televisi. 105 Sedangkan
kaum Muslimin tidak ingin tahu apa yang terjadi disana, mereka sangat
sibuk dengan pekerjaan. Bahkan Pemuda Muslim saat ini tidak
mengetahui sejarah Perang Afghanistan baik ketika dijajah Inggris pada
abad 19 sampai dengan Perang melawan Uni Soviet 1979-1989.
Pada 1988 sebelum kekalahanya, Soviet menunjukan perjanjian
Jenewa . Perjanjian yang diotaki oleh Arnold Hammer, seorang Yahudi
yang mengirim gandum ke Soviet dan senjata ke Libya. Perjanjian itu
menawarkan kesepakatan kepada Mujahidin bahwa Uni Soviet akan
menarik mundur pasukanya, tetapi kaum Mujahidin harus kembali ke
negeri mereka masing-masing. Juga pengampunan bagi penjahatan
Perang Sayyaf , Hekmatiyar dan Yunus Khalis ( Tokoh-tokoh Mujahidin
Afghan). Lalu Mujahidin memberikan jawaban Uni Soviet akan
mengalami kekahalan dan sebentar lagi akan bangkrut, tawaran kalian
percuma106
Karena gagal, Gorbachev mengirim utusanya yang sudah
dikenal di dunia Islam untuk menjadi mediator terhadap Mujahidin. Ia
menawarkan posisi jika menyetujui perjanjian Jenewa 1988, Mujahidin
akan menjadi pimpinan dalam pemerintahan Najib ( Presiden Terakhir
pemerintahan Komunis di Afghanistan). Separuh mujahidin akan masuk
kabinet dan separuhnya dari pihak Najib. Mujahidin dengan tegas
memberikan jawaban Pulanglah kalian ke tempat asal kalian, karena

105 Abdullah Azzam , Op.Cit II 554


106 Ibid hlm 1 96

sebentar lagi Uni Soviet akan bangkrut 107. Dan benar tahun 1991 Uni
Soviet resmi Bangkrut.
Ikatan Ikatan yang mulai Rapuh
Jalan dakwah dan Jihad memang selalu dikelilingi dengan hal-hal
yang tidak disukai, penuh dengan bahaya, dipenjara, dibunuh, diusir
dan dibuang. Jika ada yang menginginkan jalan dakwah yang
menyenangkan seperti halnya tamasya, pesta yang besar, khutbah
yang dipuja orang lain, maka hendaknya ia menalaah kembali
dokumen sejarah kehidupan rasulullah SAW dan para Sahabat yang
mengikuti jejak beliau. Maka bisa kita lihat sekarang , berapa banyak
orang-orang Komunis yang mengorbankan diri mereka untuk
mengadakan Revolusi Merah 1917 ? Berapa lama Lenin dipenjara dan
dibuang ?. semua berkorban nyawa demi ideologinya masing-masing.
Selama tiga abad berturut-turut para pemikir Barat berjuang
seperti Montesquieu, john Locke, J.J Reusseau, Adam Smith, dll. Mereka
telah banyak berkorban untuk mengeluarkan pengikut mereka dari
doktrin gereja yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Hasilnya
Sekarang ini ,Demokrasi Liberal yang dinikmati oleh hampir smua
negara di dunia tidak terjadi secara kebetulan,ini semua merupakan
hasil dari orang-orang yang mau berkorban. Di Jalan apa ? mereka
berkorban untuk menegakkan pemikiran mereka sendiri. Mereka tidak
berambisi untuk meraih jalan Allah SWT dan juga tidak takut terhadap
neraka. Para pemuja Komunis maupun Demokrasi tidak berharap
apapun kepada Allah dan tidak pula mengenal Allah. Mereka juga tidak
berharap pada Surga dan Akhirat, akan tetapi mereka mau berkorban
demi Dunia dan seisinya.
Agama kita telah melalui perjalanan selama empat belas abad. Dan
agama ini telah mengalami pasang surut dalam perkembanganya.
Pernah menikmati masa kejayaan dan masa kekalahan. Kini kita telah
berada dimasa setelah kejayaan Islam, pada 3 Maret 1924
pemerintahan Islam resmi dihapus. Kita hidup dimasa Islam tidak
memiliki kekuasaan dan dominasi pada dunia. Tahun 1909 adalah awal
mulai jatuhnya Khilafah Ustmaniah, saat Sultan Abdul Hamid
dilengserkan dari kekuasaan Khilafah. Pada malam yang gelap itu, ada
dua persitiwa besar setelah Sultan Abdul Hamid tidak memegang lagi
kendali dunia Islam. Pertama hilangnya Esksitensi Islam secara nyata
dan kedua jatuhnya Palestina ke tangan Yahudi.
Hukum dan sistem Islam pun mulai menghilang esksistensinya.
Setelah Tentara Kolonial Perancis ditarik dari Mesir, Tahun 1825
kekuasaan Jatuh pada seorang yang merusak dunia Islam dan merusak
Mesir secara khusus ia bernama Muhammad Ali Basya . Ia keturunan
Albania yang turut dalam ekspedisi militer yang dikirim Daulah

107 Ibid hal 199

ustamaniah intuk melawan Napoleon. Dalam pertempuran di Mesir , ia


menunjukan kemampuan yang luar biasa sehingga dianugerahi
pangkat Kolonel. Setelah Napoleon keluar dari Mesir, Muhammad Ali
mendapat dukungan dari rakyat untuk memimpin Mesir. Ia dan anak
keturunanya memerinah Mesir selama 150 tahun, sampai terakhir raja
Faruq108. Mesir lalu mengubah dinullah Sedikit demi sedikit, namun
tidak menyentuh sama sekali syiar-syiar Islam yang tampak.
Masjid-masjid tetap didirkan, Suara Adzan tetap berkumandang,
Mihrab-mihrab tetap tegak, mimbar-mimbar tetap berdiri dan
rombongan Haji dari Mesir pun tetap berangkat setiap tahunya ke
Baitullah. Muhammad Ali Basya tidak mengusik dan mengutak-atik
shalat maupun puasa. Syiar Islam sama sekali tidak diubah dan
diganggu, rukum Iman pun juga begitu. Akan tetapi mereka merubah
Nilai dalam Islam itu sendiri109. Ibarat sebuah arloji, Muhammad Ali
Basyar telah bongkar dalamnya dengan alat yang lain . Piringan dan
jarum jamnya tetap sama, tetapi isi dalamnya telah berubah. Begitulah
hal yang ia lakukan terhadap Islam. Ia tidak mengubah Simbol dari
Islam itu sendiri , tetapi ia ubah Nilai-Nilai Islam.
Ketika orang-rang Eropa mengetahui bahwa Muhammad Ali basya
adalah seorang yang buta huruf, maka mereka mengirim seorang
penasehat dan ahli Strategi dari Perancis ia bernama DR. Vlote. Dengan
bakat diplomasinya Dr. Vlote mulai melakukan Misi pertukaran
Intelektual. Maka pemuda-pemuda Muslim Mesir banyak diberi
kesempatan belajar di Paris110. Sama seperti Snouck Hourgronje pada
politik Etis di Indonesia , dia juga membuka jalur pendidikan bagi rakyat
Pribmu wilayah jajahan. Menariknya Dr. Vlote ini melakukan hal
tersebut tanpa pamrih dan tidak memberlakukan birokrasi yang ketat
seperti halnya Belanda di Indonesia. Belanda termasuk Penjajah yang
sangat pamrih, maka bisa kita lihat ketika Pribumi bersekolah di tempat
milik Belanda , maka Pribumi tersebut wajib bekerja pada Belanda.
Sedangkan Dr. Vlote tidak memberlakukan hal tersebut, ia hanya
meminta pemuda Muslim yang intelek untuk mendapat kesempatan
Studi di Univerisitas Paris. Tetapi apa yang terjadi kemudian, para
intelektual muslim dari Mesir tersebut mengubah hukum-hukum Islam .
Hukum-hukum tentang perdagangan, ekonomi, pidana dll semuanya
telah dirubah sesuai dengan Hukum Perancis. Semua telah berubah,
yang tersisa Cuma adzan, Shalat, Puasa Ramadhan, dan Syiar yang
lain. Dunia Islam yang tengah diguncang ini tidak disadari oleh Ummat

108 Phillip K Hitty. History Of Arabs, Serambi 2002, hlm 925


109 Phillip K Hitty , Ibid hlm 926
110 Phillip K Hitty , Ibid hlm 927

islam. Bahkan kita masih saja sempat mengatakan Alhamdulillah,


kami orang-orang Islam dan agama Islam baik-baik saja keadaanya.
Padahal Islam sudah dirusak selama dua abad yang lalu namun kita
tidak sadar.
Dapat pula dikatakan bahwa sejak abad 19 Islam sudah mulai terlihat
lemah dan sepanjang abad 20 adalah abad yang mewakili kekalahan
Islam. Islam surut dari seluruh permuakaan Bumi. Para penguasa
Durjana mulai merajalela dan bertindak sesuka hati. Mereka telah
menentukan rencana untuk menguasai negeri-negeri Islam. Mereka
selama ini bersembunyi dibalik pesta-pesta Rotary di Broklyn, New York
atau di Jenewa,mereka menggodog rencana untuk kejatuhan Kaum
Muslimin. Mereka juga memegang kendali media dan televisi, Di Inggris
pada tahun 1788 Majalah Times dibeli oleh Murdoch seorang Yahudi,
Majalah ini sudah tersebar ke seluruh pelosok dunia dengan produksi 5
juta Eksemplar dalam seminggu. Rubrik mereka News of The World
terjual 4 juta eksemplar setiap minggu di Amerika. Ada 15 surat kabar
Inggris yang terbit setiap harinya sebanyak 30 juta Eksemplar. 111Di
Amerika hampir seluruh surat kabar adalah milik orang Yahudi, semua
berita dipenuhi artikel yang mencuci rasa kemanusiaan, suara hati ,
dan pemikiran orang lain.
Di Amerika ada banyak surat kabar dengan 1700 perusahaan yang
semuanya dikendalikan penuh oleh yahudi. New York Times dibeli oleh
orang Yahudi, Washington Post dengan tiras 20 Eksemplar setiap
harinya juga koran Yahudi, begitu pula Daily News. Majalah-majalah
mingguan seperti Newsweek dengan tiras 3 juta esksemplar dan Times
5 jta Eksemplar Dan Di Perancis Surat Kabar Isk Les, Levy Garrawaay
juga milik Yahudi. Lima Industri film paling besar di dunia juga milik
orang Yahudi seperti Hollywood, Box Golden, Metro , paramount
seluruhnya buatan Yahudi. Juga jaringan ABC, CBS dan NBC adalah tiga
jaringan berita terbesar di Amerika yang menguasan opini masyarakat
dunia, Semuanya dalam kendali Yahudi 112. Mereka memegang semua
kendali di sektor media.
Pada tahun 1923 ada seorang Orientalis bernama H.A.R Gibb berdarah
Yahudi-Inggris, ia menulis sebuah buku berjudul Wheather Islam. Dalam
buku itu Jab mengatakan , Kami telah memegang kendali pendidikan
dan Media. Koran-koran harian dan media Massa telah kami kuasai.
Kurikulum pendidikan semua kami arahkan sesuai dengan keinginan
kami. Jika orang-orang Timur tetap berjalan diatas jalan ini, tidak lama

111 www.Historic-newspaper.co.uk/ Old Newspaper Times


Magazine ( diakses 18 juli 2016)
112 www.Montase.blogspot.co.id/ Film Yahudi dan kita ( Diakses
18 Juli 2016)

lagi Timur akan menjadi orang-orang sekuler yang tidak beragama.


Tetapi yang membuat kami takut adalah lembaga-lembaga pendidikan
Keagamaa dan Gerakan-gerakan Islam. Gerakan Islam sangat sulit
untuk diawasi, karena ia dapat meledak setiap saat. 113 Yahudi sangat
takut jika kaum muslimin kembali menggali ilmu pengetahuan dan
pergerakan Islam.
Orang-orang Yahudilah yang mengendalikan semuanya. Amerika hanya
menjadi medium bagi orang Yahudi dalam mengendalikan dunia.
Amerika sendiri sudah jatuh dalam genggaman Yahudi dan mereka
tidak mampu melepaskan diri dari genggaman para pemilik modal
Yahudi terebut. Mereka mengalahkan dunia Barat sekehendak mereka
atas nama Amerika, Inggris dan Perancis. Seribu orang dikendalikan
oleh satu orang.
Amerika tidak mampu melepaskan diri dari genggaman mereka.
Dan siapa yang berani melawan Yahudi di tengah masyarakat Barat ? Ia
akan langsung dihabisi. Ketika Yahudi marah kepada Nixon, koran-koran
Barat langsung membuka aibnya. Mereka bilang bahwa Nixon memiliki
Skandal Watergate ( Istilah yang digunakan untuk menggambarkan
serangkaian skandal politik di Amerika). Apakah skandal Watergate
itu ? skandal itu terjadi saat pemilihan Umum. Pada masa Pemilu
partainya memata-matai Partai Lain ( Partai Republik). Nixon juga telah
membongkar Invasi Amerika para Perang Vietnam dan mengakui
kekalahanya pada Komunis Asia Tenggara. Akhirnya Nixon
mengundurkan diri dan mengakibatkan krisis Konstitusi yang pernah
menghebohkan Amerika di Tahun 1970.114 Lalu Habislah karir Nixon dan
hilang dari peredaraan drama Politik.
Pada 1963 Ketika Yahudi melihat Kennedy ingin mendekati Vladimir
Kartashov untuk menghentikan persaingan pembuatan senjata Nuklir
dan membatasi senjatan Nuklir dan pabrik-pabrik senjata Yahudi,
Mereka langsng mengirim utusan dan langsung menghabisi nyawa
Kenndedy. Selanjutnya di Media mereka mengtakan bahwa pembunuh
Kennedy adalah orang gila115.
Pada 1972 , Idi Amin Pemimpin Uganda dengan terang-terangan
menyatakan permusuhanya terhadap orang-orang Yahudi dan menolak
orang-orang Israel dan para Missioaris masuk ke negerinya. Bukan
Cuma itu, ia juga mengusir para Missionaris Barat. Lalu Yahudipun

113 Abdullah Azzam, Op.Cit III 218


114 www.Skandal-Konspirasi.blogspot.co.id/ Skanda Watergat
1972-1974 ( Diakses 19 juli 2016)
115 www.Islampos.com/ 50 tahun kematian John F Kenndy
( diakses 19 juli 2016)

mengadakan konspirasi untuk menjatuhkan Idi Amin. Negara Tanzania


dibawah Presiden Julius K. Nyerere, menyiapkan pasukan untuk
menyerang Uganda, Namun Idi Amin mendahului mereka yang
menggerakan Pasukan Uganda ke Tanzania116. Pihak Barat merasa
Gerah dan mencemaskan Tanzania dari serbuan Idi Amin , Tokoh Islam
yang sangat mereka Benci. Untuk membebaskan Tanzania , Barat
segera melakuka langkah untuk menggerakan Anwar Sadat (Pemimpin
Mesir 1971-1981). Melalui Persatuan Afrika Sadat berbicara pada
Uganda untuk menarik mundur pasukanya dari Tanzania, Namun Idi
Amin menolak karena Tanzanialah yang sebenarnya mau menyerang
Muslim Uganda.
Akhirnya melalui diplomasi dan bujukan , serta janji yang
berikan, Idi Amin pun bersedia menarik tentaranya. Tetapi di hari
berikutnya Tanzania dengan pasukan daratnya menyerang Uganda,
sementara Mesir membantu Tanzania dari Udara. Mereka menyerang
Idi Amin dan Menyerang islam. Lalu mereka gantikan Posisi Idi Amin
dengan seorang nasrani untuk memerintah Negeri Uganda. Luka kaum
Muslimin di Negeri ini masih terus menerus mengalirkan Darah, wanitawanita yang kehilangan anak dan janda-janda masih terus merintih di
kesunyian malam . Inilah perbuatan akibat melawan Yahudi.
Seorang pemimpin seperti Idi Amin ini selalu digambarkan oleh
media dengan pribadi yang kejam , brutal dan yang lebih parah di
Amerika ia dikenal sebagai pemimpin Muslim yang bengis. Nama
Uganda mulai dikenal di dunia Internasional ketika oada masa
pemerintahanya. Sebenarnya ini hanya permainan Inggris , melihat
Uganda adalah Negeri jajahan Inggris yang baru Merdeka tahun 1963.
Dalam sejarah Uganda , masyarakat dunia sudah mengetahui konflik
yang terjadi di Uganda adalah konflik militer yang terjadi antara Amin
dan Abote. Sedangkan yang terjadi sebenarnya adalah Inggris sudah
menyerang kembali Uganda melalui tangan Abote yang akhirnya
berkhianat ke Tanzania. Ketidaksenangan Inggris ini semakin terlihat
ketika Idi Amin berhasil mengkudeta King Mutesa , Seorang Raja
Uganda sekaligus boneka Inggris setelah negeri jajahanya mulai
ditinggalkan.
Ketika Idi Amin berkuasa , Ia banyak melakukan pengusiran di
desa-desa kecil yang masih terdapat orang Inggris ataupun para
Missionarisnya. Idi Amin ingin menjadikan Uganda Tegak dengan
Syariat Islam , akan tetapi ia ingin membersihkan terlebih dahulu
tanah Uganda dari para Missionaris Kristen. Perlakuan ini ia lakukan
melihat Tanzania sebagai negeri jajahan Inggirs juga, telah menjadi
Negeri Kristen yang miskin. Ketidaksenangan terhadap Idi Amin ini
tidak hanya dilancarkan dari Inggris tetapi negara-negara Maju seperti

116 www.Africanhistory.about.com/ 1979 Kagera War ( diakss 19


Juli 2016)

Amerika dan Perancis. Dengan cara yang licik mereka lakukan kudeta
berdarah melalui Boneka mereka yakni Tanzania dan Mesir agar dunia
melihat bahwa Idi Amin lah seorang Pemimpin Muslim yang melakuka
kudeta berdarah tersebut.
Skenario ini semakin sempurna ketika rival idi amin dalam
Militer Uganda yakni Abotte , berhasil menguasai internal Militer
Tanzania dan sudah mendapat perlindungan dari pemerintah Tanzania.
Di Negeri sahabatnya itu, diam-diam Abote menyusun kekuatan. Tahun
1979 terjadilah tragedi berdarah itu, dan dunia menyaksikanya. Setelah
itu Abote berbicara di media-media Barat bahwa ia melakukan ini untuk
menghentikan Idi Amin sang dikatator yang telah mengusir warga
Inggris, Australia, Selandia Baru dan Asia. Di Tahun 1979 pula Idi Amin
akhirnya tumbang setelah dikudeta tentara Nasionalis dari Tanzania.
Menebar Racun di Pakistan
Pada akhir 1940 muncul Massa berjumlah 120 Juta dari kalangan kaum
Muslimin di Negeri India Utara, Mereka semua menuntut pendirian
negara yang berhukum pada hukum Islam. Para musuh Islam berpikir
bagaimana bisa menghadapi Massa sebanyak ini yang berkumpul pada
satu tempat ? Akhirnya mereka memisahkan wilayah India dengan
mendirikan negara Pakitan117. Pakistan dipenuhi oleh mereka orang
India yang menuntut pendirian negara Islam, sedangkan ornag India
yang beragama Hindhu-Budha tetap berada di wilayah India seperti
yang kita lihat sekarang ini. Inggris akhirnya resmi mendirikan Pakistan,
dan mereka mengisi Negeri ini dengan pemimpin yang sekuler. Inggris
juga telah memasukan benih-benih Ahmadiyah , Syiah dan Bahaisme.
Di Pakistan , Inggris juga memunculkan Nabi Palsu bernama Mirza
Ghulan Ahmad. Mirza inilah yang mendukung Invasi kolonialisme
Inggris sampai masuk ke Iraq pada 1910. Untuk membela Inggris,
Ahmadiyah telah banyak menulis buku tentang cemerlangnya dunia
Barat dan menurutnya Jihad telah selesai dari Syariat Islam 118.
Pergerakan yang didirkan pada 1890 di Punjab itu kemudian menjadi
terkenal di wilayah Afrika Barat , di Indonesia dan Eropa Barat. Arus
publikasi Ahmadiyah mereka sebarkan melalui sekolah-sekolah dan ideide pemikiran melalui Universitas Islam. Gerakan Ahmadiyah yang
menyimpang ini mendapatkan medan dakwah yang benyak sekali pada
tahun 1910 dan 1920-an sehingga lembaga Muslim terbesar yakni
Universitas Al-Azhar mulai menerima Ahmadiyah. Selain Ahmadiyah
mereka juga menciptakan Aliran Sesat Bahaisem. Tokohnya adalah
Bahai, dia mengaku sebagai Tuhan. Menurutnya
seluruh Agama

117 G.H Jansen, Islam Militan, Pustaka Salman ITB 1980, hlm 194
118 Ibid hlm 199

Samawi yang dibawa oleh Nabi Isa, Nabi Musa, dan Nabi Muhammad
adalah agama yang satu, yakni agama Bahaisme. Bahai telah berjasa
bagi inggris dalam misi Kolonialisme di Iran pada 1912. Karena banyak
jasanya bagi Inggris, Bahai pada 1918 mulai dipindah oleh kolonial
Inggris ke Palestina. Disana dia melakukan indoktrinasi pada rakyat
Palestina bahwa Jihad sudah tidak berlaku lagi dalam Islam119.
Anehnya Bahai terus menerus membentuk citra buruk dari akidah
Islam dalam hati kaum Muslimin. Mereka mengatakan bahwa agama
Muhammad diteggakan dengan pedang dan dengan teror. Karena amat
dengkinya pada Islam Bahai mengusulkan supaya Kabah
dihancurkan , Makam Nabi Muhammad dibongkar dan jasadnya
dibuang jauh-jauh. Di Pakistan sendiri, Bahaisme terus menyebarkan
pengaruhnya di Lahore, sampai pada 1956 mereka mengadakan
Pertemuan Nasional Bahaisme di Lahore. Pada 1957 pengaruh
bahaisme terus menyebar sampai ke India , Bangladesh dan Nepal.
Sampai hari ini Pakistan ( Bumi yang suci) selalu dibenci oleh Barat,
mereka pun tidak sepakat menjadikan Pakistan negeri Islam sampai
sekarang.
Wilfred Cantwell Smith dalam bukunya Islam In Modern History.
Sehubungan dengan Pakistan ia mengatakan kita tidak bisa berbuata
apa-apa selain harus menciptakan seseorang dengan kepribadian
seperti Ataturk. Kita harus menciptakanya sebagai seorang pahlawan
yang barangsiapa mengusknya maka sama saja denga mengusik
eksistensi Inggris itu sendiri. Apakah mungkin bagi kita untuk
menciptakan Ataturk baru di Pakistan ? kita harus membuat bangsa ini
percaya dan menerima bahwa dalam Islam tidak ada yang namanya
hukum dan pemerintahan Islam120.
Pakistan didirikan di wilayah yang jauh dari Pusat India, sejauh 1700
KM antara Benggala dan Pakistan Barat, agar kemanaan antara India
dan Pakistan tetap terjaga. Maka dipilihlah daerah yang paling tidak
subur di wilayah Utara India dan diberikanlah tanah tersebut pada
kaum Muslimin. Walaupun demikian para penjajah tetap tidak merasa
aman dengan beridirnya negeri ini, Negara ini dinamakan Pakistan
artinya Bumi yang Suci. Meskipun Nuansa Sekulerisme sangat kental
sejak awal-awal didirikanya negeri ini. Dari Pakistan ini pula pada 1950
muncul tokoh pembaharu Islam yang terkenal yakni Abu Ala Maududi
yang menggerakan rakyat Pakistan untuk mendirikan Negara Islam
secara total. Ia melawan tindakan Militer yang menghapus Konstitusi
Islam dan melakukan banyak perlawanan senjata terhadap Militer.

119 Ibid hlm 200


120 W.C Smith, Islam dalam sejarah modern, Ramadhani Solo,
hlm 126

Sampai pada 1970 di Pakistan pula muncul tokoh besar Islam yakni Zia
Ul Haq yang pernah memimpn Pakitan 1978-1988. Ia sangat
mendukung Pemikiran Abu Ala Maududi tentang pendirian negara
Islam. Ia juga sangat dikenal jasanya oleh Mujahidin Afghanistan karena
ia telah mendukung dan membela Mujahidin, akan tetapi Zia Ul Haq
dikudeta dan dibunuh oleh Faksi Komunis Pakistan pada Agustus 1988.
Zia Ul Haq adalah seorang Jenderal Muslim yang sangat dibenci
oleh Barat, karena ia telah mengkudeta Zulfikar Ali Butho tahun 1977
dan kemudian menghukum gantung tokoh Pakistan yang berhaluan
Komunis itu. Selama .... tahun Butho membawa Pakistan ke arah
negara Sekuler , ia ingin mengingkari Sejarah beridirnya Pakistan yang
berpisah dari India, karena ia Ingin Pakistan tidak menjadi negara
Islam.
Setelah memenggal kepala Komunis Butho , Zia ul Haq
selanjutnya membubarkan sistem Parlemen dan menggantinya dengan
Peran Majelis Syuro pada 1980. Majelis Syura tersebut beranggotakan
284 orang Muslim yang terdiri dari latar belakang baik intelektual ,
ulama, Jurnalis, ekonom , Professor dan yang lainya. 121
Pada 1980 Uni Soviet melakukan Invasi ke Afghanistan dan Jenderal Zia
Ul Haq memiliki sumbangan yang besar bagi Mujahidin Afghanistan dan
para Mujahidin di seluruh dunia secara umum. Zia menjadikan wilayah
Pakistan sebagai basis militer dan strategi Mujahidin, Ribuan mujahidin
dari seluruh dunia ini berkumpul di Pakistan. Jenderal Zia juga telah
melakukan hubungan dengan tokoh gerakan Islam di seluruh wilayah
negara Muslim baik di Arab , Afrika, Asia , Checnya bahkan Nama Zia
Ul Haq harum namanya bagi Muslim di Eropa dan Amerika.
Seruan Zia Ul Haq ini kemudian berpengaruh juga pada
tumbuhnya Jihad di Bosnia, Checnya dan negara lainya untuk
menghapus segalan bentuk Penjajahan Barat. Sampai pada 1988 ia
adalah satu-satunya pemimpin dalam suatu negara yang terangterangan mendukung Lahirnya Daulah Islamiah . Sikapnya yang
terbuka dan sosoknya yang digemari oleh seluruh kaum muslimin
membuat gerah Amerika dan sekutunya. Hingga akhirnya pada
Agustus 1988 muncul Konspirasi terhadap dirinya , Ia dinyatan Tewas
dalam kecelakaan pesawaat yang ditumpanginya 122. Sampai hari ini
dunia mengetahui itu hanya kecelakaan semata, akan tetapi kita kaum
Muslimin yang mengerti persoalan ini tidak akan terima begitu saja
soal kecelakaan pesawat ini. Sampai saat ini kita tidak memiliki lagi
Pemimpin Negara yang Shalih seperti Zia Ul Haq.

121 G.H Jansen , Op.Cit hlm 210


122 www.ikpmpakistan.blogspot.co.id/ Tokoh Pakistan Zia Ul Haq
( diakses 19 juli 201)

Zia pada dasarnya ingin mengembalikan Pakistan pada cita-cita


kejayaan Islam. Zia punya keyakinan bahwa sebuah negara tidak
mungkin bertahan hidup tanpa berpegang teguh pada akidah Islam.
Setelah menebas kepala Komunis Zulfikaf Ali Butho, ia menyampaikan
alasanya pada dunia kenapa ia melakukan kudeta tersebut. Komunis
telah gagal membentuk negara Pakistan yang sejatinya negara ini
adalah negara Islam.
Partai Rakyat Pakistan yang berideologi Sosialis-Komunis telah
gagal merubah dasar-dasar negara pakistan yang seharunya adalah
akidah Islam. Pakistan tidak sama dengan Uni Soviet dan sama sekali
berbeda dengan Polandia. Negara Pakistan adalah negara Muslim yang
seharusnya diatur dengan Sistem Islam. Kudeta yang dilakukan Zia Ul
Haq adalah bukan ambisi politik, tetapi murni pada penegakkan Hukum
Islam.
Semangat mulia Zia terus mendapat tantangan dari para
jenderal Sekuler Pakistan. Mereka melancarkan Konspirasi dengan
membunuh Zia melalui kecelakaan pesawat , agar seluruh dunia tau
bahwa Zia Ul Haq mati karena kecelaakan dan bukan dibnuh. Sejak
kematianya, para Jenderal sekuler berlomba-lomba merubah konstitusi
Pakistan, yang sejak awalnya konstitusi tersebut bermaksud
menerapkan Syariat Islam. Kudeta militer terjadi berkali-kali sampai
naiknya Benazhir Butho pada 1988 dan Pervez Musharraf pada 1999. 123
Mereka berdua sama saja tujuanya yakni untuk memusuhi islam dan
Mujahidin.
Setelah Zia Ul Haq meninggal, kekuasaan Pakistan berpindah ke tangan
Benazir Bhutto. Dengan penuh semangat bersama dengan Partai
Rakyat Pakistan, ia berikrar jika terpilih menjadi perdana menteri dia
akan menangkap seluruh Mujahidin dan akan mengizinkan tentara
Amerika untuk masuk ke Pakistan agar bisa memerangi Mujahidin.
Benazir Butho juga mengucapkan rasa gembira sewaktu terjadi
peristiwa Masjid Merah, yang menewaskan ratusan anak sekolah dan
para ulama. Peristiwa ini terjadi pada July 2007, ribuan pelajar Muslim
dari madrasah di komplek masjid Merah mengalami bentrokan dengan
aparat Pakistan. Peristiwa ini bermula dari aksi demonstrasi ratusan
santri yang menginginkan pemberantasan tempat dan penegakkan
Syariat Islam di Pakistan. Mereka menilai pemerintahan pimpinan
Benazhir Butho dan Pervez tidak bisa mencegah maraknya kemunkaran
dan menghambat penegakkan Syariat Islam. Akhirnya para santri yang
memendam rasa kekecewaaan melakukan aksi razia di tempat-tempat
maksiat. Tempat-tempat Klinik akupuntur dan Panti Pijat yang diduga
menjadi sarang pelacuran pun digrebek para santri. Aksi ini juga
dilakukan Para Santri Perempuan, dengan menggunakan cadar dan
pakaian hitam juga turun ke jalan. Bersenjatakan tongkat kayu mereka

123 G.H Jansen Op.Cit hlm 281

melakukan Sweeping di tempat-tempat maksiat. Setelah aksi tersebut ,


Pemerintah memblokade Masjid Merah dan pecah bentrokan disana, 70
orang santri tewas dan 30 diantaranya santriwati. Setelah peristiwa ini
Benazir dan Pervez merasa gembira hatinya124.
Siapakah sebenarnya Benazir ? ia merupakan anak sulung dari
Zulfikar Ali Bhutto Tokoh Partai Komunis Pakistan, mereka berasal dari
keturunan Kurdish Iran. Memang sanga ironis melihat pakistan ini , kita
tahu pada 1940 Pakistan adalah negeri Islam, Pakistan ini jug sudah
menerapan sistem Islam. Akan tetapi Barat sengaja membunuh Zia Ul
Haq dalam persitiwa kecelakaan pesawat dan menggantinya dengan
pemimpin Wanita Benazir Butho yang tidak berjilbab. Sampai pada
tahun 2007 ia dibunuh oleh Komandan Al Qaedah Afghanistan, karena
Benazir sudah menebar racun sekulerisme yang mematikan bagi
Pakistan.
Pakistan yang didirkan tahun 1947 sebenarnya adalah negara Islam
yang pendirianya resmi disuarakan Muslim dari Punjab ,India. Al-quran
dan Sunnah ditetapkan menjadi sumber hukum tertinggi di negara ini.
Negara Pakistan berhasil dibentuk dengan semangat ideologi Islam
melalui perjuangan dakwah dan Jihad. Dari tanah Pakistan ini pula
muncul Ulama besar yang menerapkan Syariat Islam seperti Abu Ala
Maududi, Muhammad Iqbal , Muhammad Ali Jinnah dan Jenderal Zia Ul
Haq. Sayangnya di Pakistan ini Ide Syariat Islam selalu menjadi
perdebatan antara aktifis Reformis Islam dan Kaum Nasionalis Sekuler.
Sebagian besar masyarakat dunia masih mempertanyakan Eksistensi
keislaman masyarakat Pakistan sebagaiman yang dicita-citakan
Founding Father Pakistan yakni Muhammad Ali Jinnah
Sejak awal pendiriannya ini, rakyat Muslim india ingin selalu
melepas dari dominasi Hindhu di India. Karena Muslim di India yang
mayoritas di Punjab selalu mendapat tekanan Pemimpin Hindhu yang
notabene dikendalikan Mantan Kolonialis Inggris. Masyarakat Muslim
Punjab ingin mewujudkan idealisme Islam dalam sebuah negara, ide ini
semakin kelihatan ketika Muhammad Iqbal memimpin Muslim League
pada tahun 1930. Muhammad Iqbal menyerukan untuk mendirikan
Negara Islam yang wilayahnya meliputi Punjab, Sind dan Provinsi barat
daya Baluchistan125. Lalu dipilihah Tokoh Muslim Muhammad Ali Jinnah
yang sudah menegaskan bahwa Pakistan adalah negara yang
mengutamakan dakwah Islam dan akan mengembalikan lagi kejayaan
Islam yang sudah terpuruk ini.

124 www.Arrahmah.com/ Madrasah Masjid Merah yang didukung


Rakyat Pakistan ( Diakses 20 Juli 2016)
125 Muhammad Iqbal, Rekonstruksi Pemikiran Religius dalam
Islam , Mizan 2016 , hlm XVIII

Kenapa kita musti melihat sejarah Negara Pakistan ? karena dari


Pakistan kita dapat melihat kebenaran dan kebathilan muncul bersatu
padu dalam satu waktu dan tempat. Di Negeri inilah muncul bom
Pergerakan Islam yang memengaruhi Dunia. Pada 1948 berdiri Jamaat
Islam Pakistan dengan pendirinya yang alim yakni Abu Ala Maududi.
Sama seperti Sayyid Qutb , Maududi telah memengaruhi ribuan
pemikiran dan pemuda Muslim untuk terjun ke medan Jihad lewat
tulisan-tulisan dan Buku yang ia tulis. Di Pakistan ini pula pertama
kalinya muncul pemberontakan kepada Militer sejak dibentuknya
sistem negara Modern. Bersama dengan Jamaat Islam Pakistan ,
Maududi terus melakukan perlawanan fisik dengan Militer. Rakyat yang
tidak memiliki senjata berani melawan dengan tentara yang memiliki
senjata. Hal ini disebabkan Inggris telah menanam benihnya dalam
tubuh pemerintahan dan Militer Pakistan sebelum ia angkat kaki
sebagai Penjajah India pada 1920.
Sarjana Barat G.H Jansen dalam Islam Militan mengakui bahwa
Pakistan adalah satu-satunya negeri yang pernah menerapkan Syariat
Islam tanpa ada pengaruh sedikitpun baik dari Barat maupun Komunis.
Pakistan juga telah memberikan contoh pada dunia , bahwa Negara
bisa berjalan tanpa Parlemen. Pakistan selama 10 tahun pernah
memberlakukan Majelis Syuro yang harusnya dicontoh negeri-negeri
Muslim Lainya. Kalaulah kaum Muslimin ingin mendirikan negara Islam
harusnya melakukan Studi Khusus tentang Pakistan ini. Mungkin kita
bisa melihat Arab Saudi dan Mesir sebagai pusat peradaban Islam .
Akan tetapi sepanjang 1950-1980 perjalanan Pemerintahan mereka
Kuat dengan pengaruh Amerika. Mesir dengan pengaruh Muhammad
Ali Basya selama 150 tahun telah membuat Mesir menjadi Sekuler.
Negeri jajaghan Perancis dan Inggris ini telah menerima kebudayaan
Eropa yang begitu kuat.

BAGIAN 4 : JAWABAN DAN ANALISIS


Perubahan Ekonomi dan Politik di Dunia Islam Abad 19
Fenomena sejarah dunia modern yang menarik berbagai
kalangan adalah penaklukan barat atas dunia Timur dan menciptakan
pengaruh baru dalam dua bidang. Kata penaklukan ini bisa dipakai
dalam pengertian politik yang telah kita saksikan dalam buku-buku
sejarah pada umumnya. Tetapi hal yang tidak umum untuk disadari
adalah kenyataan bahwa penaklukan politik ini bersamaan dengan
penaklukan di bidang ekonomi. Sebab-sebab utama penaklukan dalam

bidang Ekonomi adalah terjadinya Revolusi Industri di Eropa.


Keberhasilan Colombus dan Vasco Da gama, telah memberikan bangsa
Eropa kekuatan Strategis diseluruh Samudera dan sekaligus kekuasaan
politik atas seluruh dunia.
Penemuan-penemuan yang fenomenal di akhir abad 19 telah
menyebabkan Revolusi Industri menjadikan bangsa Eropa penguasa
ekonomi atas seluruh dunia. Semua penumuan baru ini juga
merupakan hasil dari penemuan geografik yang didapat tiga abad yang
lalu. Penemuan dan Penciptaan ilmiah ini telah membuat ras manusia
menjadi penguasa alam secara total dan berpengaruh pada tingkat
eknomi di tiap-tiap negeri jajahan secara cepat dan menyeluruh.
Revolusi Industri tumbuh dengan berhadapan langsung
kehidupan sosial masyarakat Timur. Dunia Timur sejak abad 19 tidak
memiliki Industri maupun pabrik-pabrik. Dari sudut perekonomian
dunia Timur masih melandaskan hidupnya dengan cara bertani, serikat
ekonomi yang merupakn hasil bersama dalam satu kampung atau
desa. Istilah yang disebu Industri di Timur sebenarnya adalah kerajinan
tangan , yang dikerjakan di dalam rumah yang dapat dijual atau untuk
kepentingan keluarga mereka sendiri. Hasil produksi rumah ini pada
umumnya berkualias sangat baik yang dikerjakan dengan cara-cara
tradisional, sehingga jumlahnya terbatas dan harganya di pasaran
cukup tinggi. Oleh karena itu, hasil produksi di Timur, walaupun
dikerjakan dengan kualitas yang baik, tidak akan mampu menandingi
barang-barang dari Eropa yang dibuat dengan mesin secara massal
yang dapat dijual murah dipasaran .
Tidak mampunya dunia Timur berkompetisi dengan Barat di
bidang Indsutri , bukan hanya karena moder produksi seperti dengan
mesin , akan tetapi juga pada faktor mentalitas buruh dan minimnya
modal. Kehidupan ekonomi di seluruh dunia Timur tidak mengenal
tentang kontrak dan kompetisi industri. Para petani dan tukang-tukang
tidak pernah mengenal kompetisi pasar yang sebenarnya sedang
mereka alami sejarak muncul industri di Eropa. Mereka juga mengerti
tentang keahlian pada mesin-mesin modern yang dikenalkan oleh
Kolonial . Sedangkan orang-orang yang mengerti akan dibenturkan
pada masalah modal yang minim di dunia Timur terhadap masalah
Industri , karena memang sejatinya dunia Timur tidak mengetahui
masalah ini. Kaum kolonial melihat dunia Timur sebagai bangsa yang
tidak pernah maju dalam menciptakan sesuatu , mereka hanya mampu
membeli dan merasakan. Maka dari itu ketika Inggris di India mereka
memanfaatkan bangsa India sebagai konsumen paling loyal terhadap
revolus Industri.
Di India , ketika Inggris masuk kesana mulai abad 19, mereka
sebenarnya sangat kaget melihat kekayaan bangsa Timur. Sampai
mereka sendiri heran melihat orang-orang memakai emas dan
permatan di tubuhnya yang dibuat kalung dan gelang. Melihat

kerjadian ini Inggris mulai menyadari kobodohan orang-orang Timur


yang tidak mampu memproduk dan mengolah hasil kekayaan ini
dengan baik. Bahkan mereka sendiri tidak menjualnya ke Eropa Barat
yang kalau dijual akan laku keras dan mendapat keuntungan yang
banyak. Kolonial Inggris meelihat bangsa Timur tidak kreatif dalam
permasalahan teknis dan metodologis , sehingga mereka sudah
mengetahui watak dan kepirbadian orang Timur ketika mereka
menghadapi sesuatu yang baru seperti revolusi Industri dan
modernisasi. Namun begitulah kehidupan ekonomi di dunia Timur yang
tidak mampu berkomepetisi dengan Barat.
Barang buatan Industri dari Barat mulai membanjiri dunia Timur.
Hasil-hasil kerajinan tradiosional seperti tenun di India dan dari Asia
Tenggara telah dilumpuhkan secara total akibat tidak mampu
berkompeteisi dengan cara modern dan industrialisasi. Keuntungan
hasil yang diperoleh Industri barat disebabkan pula oleh hasil-hasil
politik yang cukup dominan di Timur. Menurut Kaum Nasionalis India
bahwa aktifitas Kolonial inggris cukup mempengaruhi raja India untuk
menerima semua barang-barang dan Mesin yang diimpor langsung dari
barat. Tindakan Kolonial Inggris selalu mempercepat kemenangan
industri Inggris di India, namun kemenangan ini nantinya akan
mendapat respon dari dunia Timur. Seperti yang ada di Iran dan Turki
pada abad 19 , mereka setidak role model Negara Islam dalam
merespon revolusi Industri
, dimana mereka mampu menyerap
metodologi industris dan Syarat sosial yaang harus dihadapai pada
fase Indusri. Akhirnya Kolonial pun mengambil alih mereka dengan
dominasi pabrik dan dominasi pendidikan barat.
Faktor yang menjadi penyebab hancurnya dunia Timur akibat
fase industri ini adalah kebiasaan orang Timur yang lebih suka
memberli barang-barang produksi Barat dibanding hasil negaranya
sendiri. Bagi pandangan orang barat, hal ini merupakan persitiwa yang
aneh. Mereka tidak mengerti mengapa orang Timur lebih suka membeli
barang-barang buatan Barat yang murah , juga lebih buruk kualitas
karena dibuat dengan Mesin . Sedangkan hasil karya orang-orang
Timur sebenarnya memiliki kualitas yang lebih asli karena dibuat
dengan tangan sendiri. Menurut pandangan kolonial seharusnya orang
Timur bisa membuat pasaran yang lebih banyak walaupun dengan
tidak mesin , hal ini dikarenakan mereka sudah didukung dengan
kondisi alam yang melimpah. Namun yang menjadi penghambat adalah
faktor modal , pemerintahan di Timur tidak mengerti soal permodalan
ini , yang akhirnya mereka tidak mengorganisir dengan baik Industri
rumah yang seharunya menjadi senjata Bangsa Timur. Namun justru
sebaliknya orang timur ini , malah menghentikan home Industrinya lalu
beralalih bekerja di pabrik buatan kolonial ini. Proses hancurnya home
indutri ini nantinya akan berdampak pada prose sosial dan kegiatan
Islam yang harus berkompromi dengan proses ekonomi Barat.

Kehidupan islam yang seharunys mengatur sistem ini , mulai dilupakan


bangsa Timur yang justr lebih memilih bekerja dibanding dengan
beribadah. Hal ini juga berpengaruh pada ekonomi keluarga yang
seharunya dapat berjalan mandiri , akan tetapi ketika mereka bekerja
di pabrik , Bangsa Timur memiliki kemandirian ekonomi ini.
Sedangkan dalam ruang lingkup kolonial sendiri, modal tidak
mereka berikan ke orang-orang Timur, dikarenakan kurang
kerpecayaan kolonia kepada Timur. Kolonial berpandangan bahwa
orang Timur tidak menguasai teknik industri modern, kebiasaan untuk
pilih kasih dan cepat dapat untung sebelum waktunya tidak dapat
memasuki wilayah lapangan perusahaan modern. Bagamanapun juga ,
usaha-usaha Barat yang telah suses , tetap mempengaruhi orang Timur
dalam menanamkan modalnya untuk memperoleh tehnik dan metode
dalam dunia industri. Di beberapa wilayah Islam seperti India dan Iran
telah melakukan penanaman modal untuk membangun pabrik. Di
Kalkuta mereka membangun pabrik kain dan di Bengali mereka
membangun pabrik Baja yang besar dengan dimodal uang rakyat
dibawah pengawasan Raja India, walaupun hasilnya hanya kuat di
beberapa kota besar di India. Namun secara keseluruhan kesadaran
untuk berekonomi di dunia Timur masih sangat minim. Di Hindia
Belanda, kolonial Belanda menanam tanaman tebu di lahan
Vorstenlanden yakni tanah-tanah milik kerajaan. Kolonial Belanda
bebas menanam dan hasilnya dibagi dengan pihak kerajaan. Hindia
Belanda juga termasuk wilayah yang tidak merespon dengan baik fase
Industri ini , dikarenakan masih memiliki ilmu pengatahuan yang
minim.
Secara umum ketika dunia memasuki fase industri yang cukup
di awal abad 19, Usaha Barat dan usaha Timur tetap memiliki hasil
secara luas. Di Mesir orang-orang mulai membangun kekuatan ekonomi
walaupun masih di bawah kekuasaan Perancis saat itu. Mereka
mendirikan pabrik atas usaha modal yang diberikan kolonial Perancis.
Lalu mereka dirikan pabrik Tekstil di tepi Sungai Nil dibarengi dengan
pembuatan penggilingan gula dan gubuk-gubuk milik para petani.
Sedangkan ketika Mesir mulai membagun Pabrik di Sungai Nil , Kota
Mumbay di India sudah berubah menjadi kota Industri yang besar di
dunia Timur. Bombay menjadi kota Industri Modern Pertama di Dunia
Islam , dimana kebaikan dan keburukan akan muncul di kota tersebut.
Hal ini disebabkan dari banyak faktor , baik itu faktor kesiapan sosial ,
modenrisasi , serta kelas sosial yang akan muncul setelah Bombay
Menjadi kota industri Modern. Disana terdapat daerah-daerah yang
tidak sehat, yang padat penduduknya. Disana juga terdapat kaum
Ploretar yang bekerja selama berjam-jam dibawah suara desingan
mesin dan disana terdapat para bangsawan yang memiliki rumahrumah yang cukup mewah pada masa itu. Lambang keborosan hidup
serta nilai dan kebudayaan yang melekat gaya hidup di Bombay mulai

sangat kelihat ketika muncul kesenjangan ekonomi yang cukup tinggi.


Kaum buruh di Bombay selama satu hari , hampir tidak memiliki waktu
untuk beristirahat. Sedangkan kaum bangsawan juga tumbuh pesat
disana yang menempati rumah-rumah Mewah. Mumbay adalah rolemodel dari Kota Industri di Dunia Timur abad 19.
Keadaan pekerja di kota Mumbay ini sungguh mengenaskan,
pada tahun 1908 disampaikan oleh ekonom asal Inggris H.N Brailsfors
mengenai kondisi ekonomi disana. Di pabrik-pabrik pemintal benang di
Bombay, para buruh bekerja selama 13 sampai 14 jam sehari. Di pabrik
karung goni para buruh bekerja selama 15 jam. Dalam pabrik pengolah
kapas para buruh bekerja selama 17 sampai 18 jam sehari, dalam
pabrik beras dan tepung selama 20 sampai 22 jam sehari dan dalam
keadaan mendesak mereka bisa bekerja selama 22 jam sehari selama
satu minggu126. Ini adalah kondisi pekerja buruh di kota Industri
bombay , India. Sedangkan hal yang sama juga diberlakukan di Mesir ,
sebuah negara yang mulai mencoba bisnis Industri ini. Disana mereka
juga diberi modal oleh kolonial Inggris untu mendirikan Pabrik,
setidaknya kebijakan ini sama halnya ketika kolonial Inggris ada di
India. Di Mesir sendiri Inggris membantu membuatkan undang-undang
pekerja dan Pabrik. Di seluruh Mesir didirikan pabrik-pabrik, para
buruhnya diberi upah sangat rendah. Mereka digaji hanya 12 sen sehari
yang pada saat itu hanya cukup membeli sepotong roti. Sedangkan
waktu jam kerja juga sama parahnya seperti di India. Di Mesir mereka
bekerja 16 sampai 18 jam sehari, dan kalau sedang mendesak bisa
bekerja 23 jam sehari.127
Dengan Upah yang luar biasa rendah ini dan jam kerja yang lama, Para
buruh menghasilkan banyak hasil produktif, yang akhirnya membanjiri
pasar-pasar di Eropa , karena mereka sudah bisa mengolah hasil
alamnya dengan mesin buatan kolonial. Majunya hasil produksi ini ,
cukup menghawatirkan kolonial karena beberapa komidi yang diproses
ini cukup berkualitas baik dan laku di pasaran Eropa. Namun
kekhawatiran kolonial ini tidak cukup mempengaruhi tingkat kebijakan
ekonomi maupun politik. Kolonial mampu menahan Emigrasi modal
Barat yang ditanamkan di Mesir maupun India. Industri di Timur tetap
tidak mampu menandingi arus Industri Barat yang berkembang di
seluruh dunia ini.
Munculnya Mumbai sebagai kota Industri paling besar di Timur,
telah menimbulkan semangat ekonomi di beberapa negeri jajahan.
Akan tetapi tidak semua dapat mencontoh seperti halnya Kota Mumbai,

126 L . Stoddard , Op.Cit Bag. Perbubahan Ekonomi di Timur ,


hal 230
127

L . Stoddard , Ibid hal 235

karena setiap kolonial memiliki kebijakan yang berbeda. Di Hindia


Belanda , kolonialis Belanda tidak pernah memberikan modal seperti
halnya Inggris di India. Kolonial Belanda lebih memilih mengerjakan
Industri sendiri dan berbagi hasil dengan bangsawan setempat, namun
dalam pekerja maupun buruh belanda juga menggunakan rakyat
pribumi. Bagi Belanda , rakyat pribumi Hindia Belanda belum mampu
mengolah Industri dengan baik. Dan Menurut Belanda , Pribumi hindia
Belanda memiliki potensi yang lebih tinggi untuk melakukan
pemberontakan, hal ini dapat dilihat makin besarnya kekuatan Islam di
Hinda Belanda. Maka dari itu Belanda tidak berani mengambil resiko
untuk memberikan kesempatan Pribumi untuk membangun bisnis
Industri ini. Sedangkan di India , kolonial Inggris dengan cara yang
sangat terbuka memberikan modal besar untuk Industri. Beberapa
Pribumi india ada yang mampu dan ada yang tidak mampu
membangun bisnis ini.
Menurut Kolonial Inggris yakni Lord Cromer, India memiliki
potensi memberontak yang lebih kecil pada abad 19, sebelum adanya
ide Pan-Islamisme yang cukup pesat menyebar di india pada akhir abad
19. Lord Cromer yang pada saat itu menjadi Gubernur Jenderal di India
berhasil menjadi orang kepercayaan di Kerajaan India dan mereka tidak
memiliki potensi untuk melakukan perlawanan. Semakin kecil
pergerakaan Islam , maka makin kecil pula perlawanan yang akan
timbul. India adalah negeri yang memiliki percampuran antara Islam
dan hindhu yang cukup besar. 128 Maka Lord Cromer memiliki kebijakan
untuk menjadikan India sebagai perwakilan Inggris yang paling loyal
pada abad 19.
Menurut L. Stoddart, penyebab munculnya kemiskinan dalam dunia
Timur di abad 19 karena ada dua faktor, yang pertama kelemahan
pemerintahan di Timur dalam mendidik rakyatnya dan kedua
kelemahan rakyatnya sendiri yang tidak mampu menggunakan alatalat modern untuk mencapai kapasitas produksi yang memuaskan.
Menurutnya kekurangan terhadap alat-alat modern menjadi penyebab
dunia Timur tidak mampu beradaptasi dengan Fase kehidupan Industri.
Namun orang-orang Timur akan menyadari kelemahan dan akan
berbalik melawan dominasi Kolonial. Maka dari itu dalam pemberian
modal , kolonial sangat berhati-hati agar tidak muncul pemberontakan.
Pada akhirnya Industri yang tumbuh pesat di India dan Mesir ,
tidak mencapai hasil yang maksimal dalam artian dapat menyaingi
Industri di barat. Hal ini karena kolonial tetap tidak mau menanamkan
modal secara sembarang di dunia Timur. Kondisi ini pula terjadi pada
para buruh yang digaji rendah dengan jam kerja yang lama. Faktor
tersebut membuat mereka sering pindah-pindah profesi dari pabrik ke
pabrik yang membuat ekonomi di Mumbai Dan Kairo tetap kalah

128 Edward W. Said, Op.Cit hal 59

dibanding Barat. Setiap India maju satu langkah dalam Industri , Barat
maju dua langkah. Bila India mulai mampu membuat sepeda motor , di
Barat mereka sudah menciptakan pesawat terbang. Seperti yang kita
lihat kebutuhan akan benda-benda tersebut sangat dibutuhkan
terutama dalam menyongsong Perang Dunia I di abad 20. Inggris
mampu mempersiapkan hal tersebut, tetapi India dan Mesir tetap tidak
mampu membuat pesawat terbang. Pada akhirnya mereka hanya tetap
menjadi negara Industri yang memakai kerajinan
para buruh ,
sedangkan Barat sudah mulai menjadi negara Modern di awal abad 20.
Jurang pemisah antara Barat dan Timur mulai terlihat dalam sisi
dominasi dan pengaruh ekonomi. Hal ini sangat kelihatan menjelang
Perang Dunia I. Perubahan dalam gerakan ekonomi di Wilayah Islam
berubah menjadi Economic Pan-Islamic yaitu perubahan ekonomi
yang hanya bersinggungan atas sesama Muslim. Kaum Kolonial melihat
gejala kemunculan ini adalah reaksi dari protes mereka kepada Barat ,
karena dunia Timur tidak berhasil menjadi pesaing dari barat. Dan juga
Barat terus menerus mengeksploitasi hasil-hasil alam di di dunia Timur.
Gerakan ini mulai muncul di negara yang mempelopori terjadinya
negara Industri di Timur yakni India dan Mesir. Di India sendiri Ummat
Islam yang mulai jenuh dengan kebisingan mesin-mesin Industri milik
Inggris mulai melakukan pemboikotan barang-barang buatan Inggris.
Mereka ingin melindungi pajak-pajak India dan mengontrol barang
buatan India yang di ekspor ke luar India. Mereka juga mulai
membatasi aktivitas modal dari Inggris untuk mengganti pegawaipegawai asal Inggris yang mematok gaji tinggi , lalu mereka ganti
dengan pegawai dari Pribumi. Kejadian ini setidaknya membuat kolonial
Inggris mulai menyerahkan kebijakan terkait pendirian Pabrik kepada
bangsa India.
Namun menurut L. Stoddart kemunculan Economic Pan-Islamic
ini
tetap tidak dikoordinasikan dengan baik, juga tidak memiliki
implikasi gerakan yang berpengaruh kepada seluruh dunia Islam.
Menurutnya Gerakan pemboikotan pegawai dan Pajak adalah hal yang
percuma , hal ini dikarenakan Pegawai India yang berkedudukan Tinggi,
tetap hidup menurut tradisi hidup Eropa. Biaya hidup mereka tetap
sama dengan biaya hidup Barat. Juga pengaruh dari para pejabat yang
selalu memberi contoh dengan gaya hidup yang boros. Dan kedua
mengenai pemboikotan barang dari Inggris, arus Industri tetap tidak
akan ditahan oleh dunia Timur, permintaan barang-barang dari luar
negeri akan terus bertambah sesuai dengan tuntuan hidup zaman.
Dengan demikian Eksploitasi perdagangan yang dilakukan kolonial
akan terus berlangsung, bahkan justru ketika masuk ke tahun 1900
arus perdagangan ini jauh lebih banyak dan massif.
Sedangkan tentang pajak tadi, hal tersebut tetap akan menarik
modal dari Barat ke India yang tetap akan menguasai buruh dan tetap
meraup keuntungan yang banyak dengan memberi upah yang luasa

biasa rendah. Dalam pandangan kolonial sehabat-hebata India dan


Mesir dalam memproduksi barang , tetap saja dimata Barat mereka
adalah negara kecil dari dunia Industri. Selanjutnya mengenai
pendidikan Barat yang mulai tumbuh di India dan Mesir untuk
menanggulangi fas Industri ini tetap dinilai percuma dan tidak dapat
mampu menyaingi Industri barat. Menurut L. Stoddart Pendidikan
Tinggi yang mempelajari teknik dan Metode Industri merupaka suatu
hal yang percuma jika hanya ingin menyaingi Barat. Seharusnya
bangsa seperti India dan Mesir mulai memikirkan ilmu pengetahuan
yang harus banyak diperbaiki di Timur , bukan justru mengadakan
pendidikan yang hanya untuk mempersiapkan fase Industri dan dunia
pabrik.
Melihat kondisi semacam ini , kolonial terus mengeluarkan
pendapat mengenai bangsa Timur, bahwa mereka tidak seharusnya
menandingi Barat, karena itu semua tidak akan berhasil. Ahli ekonomi
H.N Brailford terus memberikan solusinya pada dunia Timur, untuk
kembali melihat kondisi sosial yang tidak akan mampu menandingi
barat. Menurutnya walaupun dunia Timur telah mencoba menjadi
modern dan merealisasikan konsep negara Industri hal tersebut tidak
akan tercapai. Bahkan ia memberikan saran kepada India dan Mesir
untuk menggali kembali struktur sosial di dalam negaranya , yang
dirasa belum siap untuk meneruma bahan-bahan Industri. Solusi dan
Cara menyelamatkan Dunia timur adalah dengan keluar dari politik
Industri dan mencoba dengan jalan lain atau kembali dengan konsep
home Industri yang menjadi ciri khas Dunia Islam di abad 19. Brailford
melihat selama ini , India dan Mesir di abad 19 selalu mencoba meniru
dan menempuh sesuatu dengan cara Barat, bahkan mereka menelan
mentah-mentah kebudayan Eropa Barat. Begitu pula yang terjadi di
Iran dengan membuka lebar-lebar pintu pendidikan ke Eropa Barat. Hal
ini seharusnya tidak terjadi di dunia Islam , karena dunia Islam harus
menemukan jalan keluar dengan cara Islam seperti masa kejayaanya
pada 5 abad yang lalu.
Revolusi Industri telah berhasil memodifikasi berbagai hal.
Kereta kuda yang ditemukan beberapa abad lalu, telah berubah
menjadi kereta api berbahan bakar batubara. Juga ditemukan mesin
uap, listrik dan lampu bohlam. Penemuan ini telah mempermudah
transportasi dan komunikasi kolonial ke seluruh dunia. Inggris adalah
negara yang dipenuhi pemilik swasta yang bersaing untuk mengangkut
produk dan bahan-bahan-bahan ke pasar. Siapa pun yang memiliki
akses kereta api bisa mendapat keuntungan dibanding yang lain. Oleh
karena itu semua orang mulai menggunakan kereta api yang artinya
bagi yang memiliki sarana untuk membangun rel kereta , pasti ia akan
menggunakan kereta api.
Proses persaingan yang muncul di revolusi Industri telah
memunculkan perubahan sosial yang cepat di Eropa. Orang-orang yang

memiliki sarana untuk membuat mesin industri tidak memiliki


tanggung jawab khusus kepada mereka yang kehidupanya berubah
secara tiba-tiba akibat melimpahnya mesin-mesin yang begitu mudah
didapatkan. Revolusi Industri juga memiliki konsekuensi sosial yang
tidak bisa lepas begitu saja di Eropa, yang mengubah tenaga manusia
menjadi tenaga Mesin. Kejadian tersebut telah mengubah kehidupan
manusia sehari-hari di Eropa itu sendiri. Daerah-daerah pedesaan mulai
ditinggalkan, karena semua penduduknya pindah ke kota-kota yang
baru. Hewan-hewan menghilangkan dari kehidupan sehari-hari . Semua
orang di Eropa telah menggunakan jam dan kalender untuk
menentukan waktu daripada menggunakan waktu alami seperti
matahari dan bulan. hubungan antara orang dan tempat karena
realitas ekonomi yang baru menuntut mobilitas yang cepat dengan
menggunakan transportasi. Dan yang paling parah hubungan antar
generasi semakin melemah, karena kebanyakan orang tidak memiliki
kecakapan kerja yang baik. Para orangtua tidak menyampaikan banya
nilai-nilai kepada anak-anak mereka. Hal terbaik yang bisa dilakukan
orang tua adalah melihat anak-anak mereka memiliki keterampilan
dasar yang diperlukan untuk kehidupan industri mendatang.
Ketika orang-orang Eropa datang ke dunia Islam, mereka
membawa barang-barang yang merupakan produk dari revolusi
Industri. Kaum muslimin menginginkan produknya karena mereka akan
bisa membuat kain murah, sepatu buatan mesin, makanan kering
dalam kemasan yang dapat diproduksi dalam jumlah banyak. Mereka
bisa membeli dan mengoprasikan mesin apapun selama mereka
mampu membelinya. Akan tetapi dasar-dasar sosial adalah masalah
yang berbeda. Konseps sosial tidak mudah untuk diserap ke dalam
masyarakat Timur yang belum begitu terstuktur dengan baik. Berbeda
dengan orang yang telah memahami konsep sosial sebelum adanya
revolus industri itu sendiri. Di Dunia Ustmani ,manufaktur sudah lama
berada di tangan serikat pekerja, telah mempengaruhi kehidpan sosial
modern di dunia Islam. Industri telah mempengaruhi dan menuntut
banyak orang untuk menghasilkan sesuatu, akibatnya di dunia Islam
juga menuntut para perempuan untuk bekerja dan mendirikan pabrik
industri kecil di rumahnya.
Di Eropa banyak manufaktur yang dikerjakan oleh perempuan,
karena hampir semuanya di produksi sendiri di dalam atau dekat
rumah. Perempuan menenun kain dan pakaian, mereka pergi beternak
hewan dan mengubah produk mentah dari ternak dan ladanga menjadi
barang yang berguna. Ketika proses ini dimekanisasi semua industri
rumah ini hancur dan menyebabkan banyak perempuan kehilangan
pekerjaan. D Eropa sejumlah besar pekerja wanita ini kemudian pergi
kerja di pabrik-pabrik , toko dan akhirnya pergi ke kantor. Dalam
struktur sosial Eropa perempuan dapat memiliki akses ke ranah publik
dan karenanya bisa bekerja di lua rumah. Lalu dari muncul fenomena

perempuan bekerja di luar rumah menciptakan renungan filosofis, teori


dan sosial aktivisme yang sekarang dikenal dengan gerakan feminisme.
Gerakan yang didasarkan pada premis tentang keberadaan hak-hak
individu perempuan.
Di Dunia Islam, secara luas menerapkan pembagian dunia
menjadi masukilin wilayah publik dan feminim wilayah privat,
perpindahan dari indsutri rumah ke produksi industrial menjadi jauh
lebih problematis dan menimbulkan dislokasi sosial . Ini semua
menuntut perubahan seluruh sistem sosial yang terbelah itu, yang
mengganggu kehidupan keluarga inti dan meninggalkan pertanyaan
yang menggelisahkan antara identitas bagi laki-laki maupun
perempuan yang mulai mencuat di awal abad 20.
Selain itu ,
mengganti serikat pekerja dengan pabrik-pabrik berarti memutuskan
hubungan antara manufaktur dan kehidupan keluarga muslim. Terlebih
lagi memindahkan produksi ke pabrik-pabrik yang mengharuskan orang
mulai menjalani kehidupan yang diatur dengan jam, sementar inti
dasar kehidupan muslim adalah shalat wajib yang dilaksanakan lima
kali sehari yang terletak dalam kerangkwa waktu alam, posisi matahari
yang menentukan waktu shalat.
Bentuk benturan lain dari industrialisasi produksi dengan praktik
kehidupan spiritual. Orang Eropa juga sebenarnya mengalami
kontradiksi jika mereka masih menggunakan industrialisasi feodal pada
saat kebaktian yang mengharuskan menentukan waktu-waktu ibadah.
Di Samping semua itu industrialisasi menuntur masyarakat yang telah
terorganisir sebagai jaringan besar lebih berafiliasi untuk membuat
keputusan ekonomi yang independe berdasarkan kepentingan diri
sendiri dan keluarga inti. Namun hal itu sulit terjadi di dunia Islam ,
mereka perlu waktu untuk membiarkan prasyarat sosial dalam
industrialisasi berkambang di dunia Islam. Hal tersebut dalam sejarah
perkembangan Islam dan masuknya kolonialis ke negara Islam tidak
pernah terjadi. Masyarakat muslim tidak pernah menerima prasyarat
sosial yang dipegang oleh Eropa itu sendiri, justru yang terjadi dalam
praktik kolonialisme adalah dunia Islam harus memperoleh produk,
teknologi dan prinsip-prinsip ilmiah untuk menciptakan alat-alat
industri.
Marx dan engels mencatat bahwa Industrialisasi memiliki
beberapa efek samping yang tidak diinginkan oleh Barat, tetapi hal itu
tidak menyebabkan gangguan sosial dan psikologi dibanding dengan
dunia Islam. Namun , keberadaan barang-barang konsumi yang
diproduksi secara industrialisasi itu sudah tersebar ke seluruh dunia
yang tidak bisa dicegah bahkan oleh dunia Timur sekalipun. Orangorang Muslim yang tinggal dari Afrika Utara sampai Hindia Belanda
dalam cara-cara tertentu harus menjadi lebih Barat. Maka, tatkala
kesadaran tentang revolusi industri merembes ke dunia Islam , ide-ide

tentang sekulerasasi dan modernisasi mulai masuk ke Negara-negara


Islam.
Di Iran pada tahun 1840, Perdana Menteri bernama Mirza Taqi
yang juga disebut Amir Kabir, meluncurkan Crash Program untuk
melakukan modernisasi di Iran.129 Untuk benar-benar sejajar dengan
Barat, ia melakukan berbagai upaya agar proses modernisasi itu
berjalan sempurna yaitu dengan proses pendidikan. Lalu dia
membangun jaringan sekolah umum sekuler di seluruh Iran. Tepat di
Kota Teheran dia mendirikan Universitas Dar Al-Funun yang artinya
rumah kebijaksanaan. Tempat para pelajar Islam belajar bahasa asing ,
sains , mata pelajaran teknik dan sejarah budaya bangsa Barat. Amir
Kabir juga telah mengirim para siswa untuk pergi belajar ke Eropa
Barat seperti jerman dan Perancis. Para Siswa yang dikirim ini berasal
dari keluarga perkotaan yang memiliki kedudukan Istimewa dan bukan
dari keluarga petani pedesaan , keluarga pedagang atau keluarga
religius.
Lulusan yang berasal dari Eropa Barat ini , ketika pulang ke Iran
langsung dapat mengisi staf birokrasi pemerintahan dan militer modern
seperti di Eropa. Amir Kabir sebagai pemimpin Iran saat melihat bahwa
peradaban yang terbaik adalah milik Eropa. Ia juga termasuk orang
merasa tidak pantas untuk menikmati revolusi Industri begitu saja ,
maka dari itu ia mengupayakan untuk mempelajari dan merasakan
dampak dari proses revolusi ini langsung dari Eropa Barat. Amir Kabir
juga telah menciptakan kelas sosial baru di Iran yang terdiri dari
pegawai Sipil , perwira tentara, mahasiswa, guru, teknisi dan para
profesional
lainya.
Kelas
yang
tumbuh
ini
semakin
luas
mengembangkan
pandangan
sekuer
dan
modernisasi
untuk
membangun birokrasi pemerintahan di Iran. Maka dari itu sampai pada
tahun 1920 Iran menjadi kolega bisnis yang baik dari Inggris , karena
Inggris tidak perlu repot-repot mendidik bangsa Arab dengan sistem
politik modern dan sekuler.130 Iran sudah banyak mengerti tentang
sistem politik Barat seperti Demorkasi, Parlemen , Nasionalisme dan
sebagainya. Hingga menjadi negeri paling modern yang masuk wilayah
jajahan Inggris setelah negeri mesir.
Melihat beberapa proses diaras , dunia Timur mengalami perubahan
ketika terjadi fase Industri, perubahan itu juga terlihat dalam segi sosial
dimana Barar menuntut adanya transformasi sosial jika ingin
menerapkan sistem Industri. Maka bisa kita Lihat contoh dunia Timur
seperti India , Mesir dan Iran yang sangat menyambut baik fase ini,

129 Tamim Anshary , Dari Puncak Baghdadh , Zaman 2009, hal


441
130 Ibid hal 443

mereka harus merombak ulang sistem struktur dan kelas sosial


masyarakat mereka. Namun dalam proses perombakan itu, Barat terus
menaruh pengaruhnya untuk mencapai sistem masyarakat modern.
Kolonial berpendapat sistem sosial dunia Timur sedang mengalami
kemajuan dalam segi materil, tetapi tetap bertahan dalam segi
sosial. Munculnya Kereta api, pabrik, kantor pos dan telegram ,
membuat masyarakat timur cukup untuk memilikinya sebagai hal
materil. Akan tetapi bentuk Kelas dan Struktut sosial mereka tetap
sama saja. Timur terus mengambil alih Barat dalam penemuan yang
tidak terhitung jumlahnya, yang berat atau yang ringan , yang penting
dan tidak semua diambil dan ditelan oleh Timur.
Pada tahun 1850 , Makam Nabi Muhammad SAW Di Madinah
mulai diterangi dengan Listrik dan kartu pos bergambar mulai dijual di
kota Suci Mekkah. Para Muadzin di masjidil haram sudah mulai
menggunakan sepeda motor untuk pergi ke masjid. Para pengusaha
Muslim mulai membaca koran kolonial di pagi hari, lalu pergi ke kantor
menggunakan sepeda motor sambil membawa sajadah dan setelah
beribadah mereka mengangkat telepon dan mengirim telegram di
kantor. Semua hal diatas tentu akan menarik sebuah pertanyaan di
dalam benak seluruh para pengamat dan sejarawan dalam perubahan
sosial yang begitu cepat di dunia Islam. Bagaimana dampak sosial ke
depan terkait masuknya barang-barang dan kehidupan Industri dari
barat ini. Kalau kita tambahkan selain dari kehipan Industri diatas, akan
ada banyak hal yang sebenarnya terjadi , seperti pendirian sekolah
Barat, hiburan-hiburan Barat seperti Bioskop dan ballroom, munculnya
emansipasi wanita adalah sesuatu yang asing bagi dunia Islam.
Salah satu dunia Timur yang paling terbuka dalam menerima
sisi hiburan dari Eropa Barat ini adalah Istanbul. Pada tahun 1896
Seorang ahli ketimuran asal Hongaria Vambery melihat langsung
kondisi kota Istanbul, ia melihat disana terjadi perubahan drastis dari
asalnya sebagai Kota Islam berubah menjadi Kota Eropa Barat. Karena
semua bangunan dirombak dan dirubah menjadi gaya arsitektyr Eropa
Barat. Kondisi transportasi di perkotaan sudah dipenuhi dengan
kendaraan bermotor dan kereta api, yang pada 50 tahun lalu pada
pertengahan abad 19 Istanbul masih menggunakan kuda dan gerobak .
Suara peluit kereta api mulai beradu dengan suara Adzan di masjid,
kesibukan kota mulai memunculkan sentimen sinis antara kaum
muslimin dengan kaum mendukung Modernisasi secara total. Vambery
menekankan tentang adanya evolusi masyarakati baik secara lahir
maupun batin pada lapisan Turki yang terdidik. Karena ia melihat Barat
telah mengambil alih seluruh kehidupan Islam. Dalam kehidupan
rumah tangga di Istanbul orang dewasa disana memperleihatkan
kecenderungan kepada cara-cara dan kebiasaan Barat. Seperti
arsitektur rumah, perabotan rumah, etika di meja makan, sampai
pergaulan antara pria dan wanita semua meniru cara Barat. Seluruh

lapisan masyarakat di Istanbul baik kaum ulama sampai kaum buruh,


melakukan asimilasi dengan Budaya Eropa Barat.
Perubahan yang paling para dari peradaban Islam ke peradaban
Eropa Barat di Istanbul ini adalah semakin terbukanya hubungan
antara laki-laki dan perempaun yang bukan muhrimnya. Ini sudah
terjadi dan semakin terbuka di tahun 1900. Sejak tahun 1850
kehidupan wanita di Istanbul mengalami transformasi kebudayaan
yang cukup radikal, mereka sudah lama meninggalkan cadarnya dan
beberapa diantaranya sudah melepas jilbabnya. Kemudian Mereka
melakukan gerakan pembebasan perempuan yang akan berakhir
dengan fenimisme ala Eropa Barat. Angka perceraian dalam keluarga
Muslim meningkat drastis di Istanbul sejak 1850, karena muncul
ketidakpercayaan kaum Wanita terhadap sistem keluarga yang diatur
dengan cara Islam.
Mereka telah mengambil alih semua pakaian bergaya Eropa,
cara hidupnya, sampai bentuk kebiasaan yang dilarang Islam seperti
Minuman Keras dan bermain Judi mereka lakukan. Dunia Timur tidak
mempelajari Eropa secara Ilmu dan juga Asasnya tidak pernah
diperhatikan. Mereka hanya mau mempelajari bahasa Inggris dan
sejarah Eropa, tetapi tidak lagi melihat sejarah Islam sebagai sesuatu
yang membanggakan. Islam telah dilihat sebagai sesuatu yang
ketinggalan dan kuno, sedangkan Eropa bersama kebudayaanya adalah
sesuatu yang baru dan maju. Penulis dan pengamat dunia Timur
seperti Vambery, hal ini banyak terjadi di kota-kota Besar di dunia
Timur yang mencoba mengasimilasi kebudayaan Eropa Barat seccara
Total. Kota-kota tersebut adalah Istanbul, Kaior dan Mumbai, yang juga
berperana sebagai kota Revolusi Industri di dunia Timur pada abad 19.
Vambery terus mengamati dampak revolusi Industri pada kehidupan
sosial. Menurutnya Ummat Islam harus kembali melihat hakikat dan
manfaat dari Industri dengan tidak mengambil gaya hidup Barat secara
total.
Penyebaran pendidikan Barat di dunia Timur selama 50 tahun
terakhir di abad 19 sangat luar biasa banyak. Pendidikan di dunia Timur
yang kental dengan ciri khas Islam diganti secara total dengan
pendidikan Barat. Dari Afrika Utara sampai Hindia Belanda kuat dengan
ciri khas pendidikan pesantren, dengan mengadobsi sistem dan
metode al-quran dan Hadist semua diganti dengan metode filsafat
Barat. Pemerintah kolonial melihat pendidikan pesantren adalah
pendidikan yang kuno dan tidak menghasilkan pola pikir yang jernih,
bahkan banyak diantara mereka diajarkan tentang cara melakukan
pemberontakan. Sejarah dunia Islam memang mencatat munculnya
pemberontakan dari Afrika Utara sampai Hindia Belanda adalah
bersumber dari pesantren atau pendidikan Tarekat. Hal ini dikarenakan
Pesantren memiliki pengaruh kuat terhadap kelompok yang menolak
keras segala upaya Liberalisasi Barat. Pengamat Barat seperti

L.Stoddart berpendapat pesantren selalu menjadi basis dalam


melakukan Jihad, dan jihad ini adalah inspirasi utama dalam melakukan
perlawanan karena kolonial dicap sebagai orang Kafir. Maka dari itu
kolonial sangat terganggu terhadap adanya pendidikan pesantren di
dunia Timur. Bagi Kolonial pendidikan pesantren selain memicu
pemberontakan juga menciptakan murid-murid yang bodoh dan kolot.
Menurutnya hal ini dikarenakan terlalu seringnya mereka menghafal
ayat-ayat suci Al-Quran dan seringnya mereka melakuan ibadah
seperti Shalat. Menurutnya sistem ini telah membekukan otak mereka,
yang mengakibatkan matinya nalar akal dan hati nurani. Upaya
pemberangusan pesantren ini dilakukan dengan cara pendirian
sekolah-sekolah Barat di kota besar maupun kecil.
Kolonial melakukan upaya pembaharuan pendidikan, lalu ia buat
tingkatan sekolah formal yang menggunakan metode Barat. Kolonial
memberlakukan peraturan bahwa sekolah Barat adalah institusi resmi
untuk menaiki ke jenjang birokrasi pemerintahan atau militer. Pada
masa itu dunia pemerintaha dan militer lapangan yang diingin oleh
setiap pemuda di Barat dan timur , karena dari keduanya akan memiliki
pengaruh kebijakan yang kuat. Lalu mereka mempersiapkan para
pelajar untuk masuk ke dinas pemerinatahan dan terdapat juga sekolah
tehnik yang akan dijadikan teknisi dan Insinyur bagi kolonial. Baik
usaha pemerintah ataupun swasta mulai mengembangkan mtode barat
ini di dunia Timur. Semua pemerintahan di dunia Timur seperti mesir ,
India , turki sampai Hindia Belanda mulai memajukan pendidika Barat.
Sekolah Barat ini akan mengatur sistem dan sirkulasi dalam sumber
daya birokrasi negara. Maka pemerintah pribumi juga sangat
mendukung usaha kolonial ini , walaupun banyak diantara mereka yang
sebenarnya tidak terlalu sepakat akan hal ini dikarenakan sumber daya
pribumi merasa dieksploitasi oleh dominasi Barat. Selain itu pendidikan
barat juga sarat mengandung Zending Nasrani yang meliputi jaringanjaringan sekolah Barat di dunia Islam.
Proses kemajuan ini , masih mengalami hambatan terhadap
sumber daya pribumi. Dalam proses pendidikan para pribumi dianggap
lambat dalam mencerna pelajaran barat, hal ini dianggap karena
mereka terlalu banyak dan sering menghafal ayat suci al-quran. Cara
belajar dengan menghafal lebih disukai orang timur daripada
mendalami ilmu logika dan politik. Akibatnya banyak yang jatuh dan
tidak siap masuk ke dunia birokrasi Barat. Sebagian pengamat Barat
tentang Timur, terutama pejabat kolonial merasa begitu cemas oleh
bahaya politik dan sosial yang disebabkan oleh munculnya Ploretar
terpelajar ini, sehingga mereka cenderung untuk menghukum seluruh
percobaan pendidikan Barat yang diterapkan di Timur.
Lord Cromer dalam pengamatanya terkait hal ini, bahwa betapa
besar peranan pendidikan Barat di Timur dapat dilihat dari kedudukan
kaum wanita yang dihasilkanya. Menurutnya keadaan wanita di dunia

Timur sangat menyedihkan sebelum datangnya pendidikan dan budaya


Barat. Seolah-olah angin Barat telah merubah wanita Islam menjadi
wanita Barat. Pengaruh ini dirasa cukup kuat terhadap wanita kalangan
atas, dari segi pendidikanya dan kedudukan keluarganya. Dibagian
kota yang sudah maju seperti Istanbul , kairo dan Mumbai muncul tipetipe wanita yang benar-benar Modern seperti wanita Eropa Barat.
Konsekuensi sosial dari meningkatnya kedudukan wanita ini adalah
muncul rasa ketidak percayaan para perempuan Muslim terhadap
dunia Timur itu sendiri.
Menurut Cromer Perempuan di dunia timur sebelum datangnya
fase Industri dan modernisasi merupakan benteng kegelapan.
Maksudnya kaum perempuan pada masa itu adalah bodoh dan fanatik
yang hanya setia kepada suaminya dan keluarganya tanpa melihat
kehidupan masyarakat luar. Maka sebagian besar dari keluarga Muslim
ketika adanya fase industri dan modernisasi mereka berlomba-lomba
menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah Barat di usia semuda
mungkin. Agar mereka dapat menyerap ilmu pengetahuan Barat
dengan mudah dan tidak terganggu dengan pelajaran menghafal ayat
suci al-quran. Para perempuan yang telah tumbuh dewasa dan
menjadi modern ini akan diberikan lapangan kerja yang baik dan
memadai. Banyak diantara mereka yang diberi jabatan dalam birokrasi
dan pengajar di sekolah Barat. Perempuan modern ini telah merubah
struktru sosial yang menempatkan perempuan masuk dalam dunia
politik. Kolonial Barat selalu memberikan kesempatan kepada
perempuan Muslim untuk masuk dalam dunia politik dan
birokrasi,dengan konsekuensi harus selalu menggunakan metode dan
cara Barat .
Sampai pada tahun 1900 , Para laki-laki dan perempuan di
Timur telah merasakan hampir semua Mesin Industri yang dibawa
Barat. Semua kalangan baik kota dan desa telah menukar normanorma mereka dengan budaya Barat. Segala lapisan masyarakat juga
telah merasakan dan melihat bagaiman gedung-gedung megah
didirikan di kota dan desa. Ketika bangsa Timur sudah merasakan
strata sosial yang tinggi dan memiliki harta yang banyak , mereka tidak
bisa mengontrol kehidupan mereka yang serba kecukupan ini. Banyak
diantara mereka yang sudah kaya ini tidak mau kembali ke kehidupan
lamanya. Menurut Cromer orang Timur memiliki kebiasaan yang buruk
yakni sering menghambur-hamburkan uang hanya untuk melakukan
kesenangan. Mereka menghabiskan uangnya untuk perayaan , ibadah ,
perkawinan dan pemakaman. Menurutnya Bangsa Muslim terlalu
banyak melakukan pemborosan dalam hal ritual , sehingga hal tersebut
sangatlah menghambat bagi kemajuan di Timur.
Tekanan akan kemiskinan ini terus terasa di awal abad 20
,sebelum menjelang perang dunia I. Sampai pada tahun 1910
kehidupan kolonial sepanjang afrika utara sampai hindia belanda, bisa

dikatakan mengalami kebangkrutan ekonomi , akibat persiapan militer


yang terlalu boros dan praktek korupsi yang banyak di negara asalnya
seperti Inggris , Perancis dan belanda. Sehingga barang-barang
kebutuhan pokok seperti pakaian , makanan , harga rumah meningkat
drastis selama persiapan perang Dunia I. Selain itu para kolonial ini
disbukan dengan tugas menciptakan tatanan dunia baru yang mereka
telurkan dalam konferensi versailles tahun 1915. Tekanan ekonomi
yang meningkat ini selain disebabkan oleh kolonial, juga disebabkan
oleh faktor bertambahnya kepadatan penduduk di negeri jajahan dan
tidak tersebarnya penduduk antara desa dan kota. Dalam krisis
ekonomi ini, Kolonial selalu menyalahkan penduduk pribumi karena
mereka selalu melakukan perkawinan dan memiliki anak dengan cepat
dan dalam jumlah yang banyak. Menurutnya kehidupan Barat bukanlah
seperti itu, di Barat jumlah kelahiran sangat ditekan , bahkan rasio
antara penduduk yang berusia tua dan muda tidak seimbang.
Kejadian krisis ini mengakibatkan barang-barang pokok yang
dihasilkan pabrik-pabrik di Timur , semuanya diambil alih Barat demi
menangani krisis yang terjadi di Eropa. Keadaan sebenarnya dibalik
semua ini adalah persaiangan yang tidak sehat antara Inggris dan
Perancis untuk berlomba-lomba memberi pengaruh yang kuat bagi
seluruh Eropa dan Dunia. Pertikaian Inggris-Perancis memunculkan
sentimen kuat dalam pembagian negeri jajahan. Rata-rata daerah
jajahan Perancis berada di wilayah yang tidak subur , sedangkan
Inggris memiliki wilayah subur dan memiliki penduduk pribumi yang
mau menerima kebudayaan Industri dan Modern seperti india dan
Mesir. Sedangkan wilayah jajahan Perancis berada di wilayah yang
terpencil seperti Negara di Afrika Barat , Afrika Tengah dan beberapa
wilayah Syam seperti lebanon dan Suriah. Perancis juga merasa iri hati
ketika Mesir direbut dan diambil alih oleh Ingrgis, padahal Napoleon
sudah lebih dahulu menduduki Mesir pada tahun 1798. Persaingan
yang tidak sehat antara kedua negara adidaya ini menyebabkan inflasi
ekonomi yang buruk di Eropa , dan terus berdampak di negeri jajahan.
Penyebab persaingan tersebut tidak pernah diinformasikan ke
negeri jajahan. Pihak kolonial selalu menyalahkan mereka untuk segera
menekan angka pertumbuhan penduduk. Mereka juga menyalahkan
kota-kota besar yang sudah mereka bangun seperti Mumbai dan Kairo
untuk segera mengatur persebaran penduduk. Akibatnya kolonial
mengintervensi pemerintah pribumi untuk segera membuka pintu
lebar-lebar semua kebudayaan Barat agar semua daerah dapat
merasakan hasil Industri dan modernisasi. Begitu pula di Hindia
Belanda , Pihak kolonial belanda segera melakukan politik Etis, sebuah
taktik agar orang pribumi di Hindia Belanda mau menerima
kebudayaan barat. Hasilnya Belanda dapat menyebarkan sekolahnya di
beberapa kota besar di Hindia Belanda , seperti yogyakarta , Surabaya
dan Surakarta. Sama dengan kolonial Inggris yang ada di India ,

Kolonial belanda juga mengalami krisis ekonomi yang mengakibatkan


krisis pertanian yang cukup besar di Hindia Belanda. Kejadian ini
akhirnya memunculkan perbuatan serakah dari Belanda untuk
merampas semua hasil pertanian dari pribumi. Peristiwa ini terkenal di
daerah Vorstenlanden ketika Belanda tiba-tiba saja merampas Gula
secara massal dari rakyat , yang mengakibatkan munculnya Gerakan
Radikal Petani di Surakarta tahun 1912-1916.
Beberapa kondisi diatas telah membantu memunculkan kembali
api pan-Islamisme yang pernah padam karena kejayaan Industri. Krisis
yang terjadi di dunia Islam memunculkan banyak pemberontakan yang
membantu munculnya semangat tersebut. Kebangkitan Islam tidaklah
tertuju hanya pada masalah teologis saja, tetapi merupakan proses
politik terhadap para penindas yang jahat . Gerakan budaya yang telah
berhasil pada masa Industri telah memberikan ruang untuk menanam
Liberalisme politik yang mulai masuk ke pemerintaha Islam. Dalam
membandingkan kelemahan Islam dan kemajuan Barat, menurut L
Stoddart yang dalam kesimpulanya bahwa bencana yang menimpa
dunia Islam sejak abad 19 adalah sistem pemerintahan Islam yang
mulai melemah.
Beberapa amir yang memerintah, justru menyadari bahwa
mereka telah memakai sebagian sistem politik barat, untuk
memperbaiki negerinya. Munculnya Kekhilafahan Ustmaniah Sultan
Mahmud II dan Muhammad Ali Basya adalah contoh dari tanda-tanda
mulai melemahnya sistem pemerintahan Islam. Keduanya mulai
memerintah pada awal abad 19. Tetapi keduanya termasuk oranh yang
tidak memberikan kemerdekaan konstitusional kepada rakyatnya dan
menginginkan dirinya memegang pemerintah dengan absolut. Mereka
ingin tetap memerintah dengan tidak terbatas kekuasaanya, selalu
memberikan ruang pada kolonial untuk menanam modal Industri di
negerinya. Mereka lalu mendrikan alat-alat pemerintahan , militer,
pengadilan dan lainya dengan memasukkan metode Barat. Sultan
Mahmud II dan Muhammad Ali Basya selalu menginginkan Mesir dan
Ustmani sejajar dengan Barat, akan tetapi usahanya itu sia-sia belaka ,
karena dunia Islam tidak akan mampu sejajar dengan Barat jika terus
menerus menggunakan sistem yang mereka anut juga. Islam memiliki
sistem pemerintaha sendiri , yang seharusnya Utsmani dan Mesir
mengalahkan Eropa dengan cara Islam.
Mereka berdua telah memasukkan segala jenis mekanisme
Barat ke wilayah islam. Para pegawai dan buruh Pabrik dipaksa untuk
mengerti tentang Eropa, akan tetapi mereka sama sekali tidak
menngetahui hakikat peradaban Barat itu seperti apa dan mereka tidak
dapat mengerjakan sesuatu dengan cara Barat. Kedua pemimpin itu
hanya bisa mengikuti organisasi dan cara-cara bekerja yang
sebenarnya mereka tidak paham apa yang barat lakukan. Kemudian
undang-undang dasar , Dewan perwakilan rakyat dan lainya mereka

bawa dan diterapkan ke Mesir dan Ustmani. Hal tersebut segera


disiarkan melalui media publikasi mereka, lalu terbitlah buku-buku
tentang Demokrasi Barat, Sistem parlementer begitu pula koran-koran
dan majalah selalu menyiarkan keberhasilan impor sistem ini. Sebagian
lagi mereka terapkan dalam pendidikan yang diterapkan kurikulum
tentang persoalan parlemen dan nasionalisme.
Pada tahun 1875 berdirilah partai-partai politik di Turki, dan pad
atahun 1876, golongan- golongan Liberal yang telah tumbuh di partai
politik , menuntut kepada Sultan Ustmani yang mulai lemah itu untuk
segera didirikan Dewan perwakil Rakyat. Para penguasa Muslim di
wilayah sungguh khawatir akibat aksi golongan Liberal yang sudah
berhasil ke Istana Khilafah ustamani ini. Bersamaan dengan ini , Di
Mesir kekuasaan Dinasti Ali Basya diturunkan pada Khodawi Ismail , ia
yang telah mematikan kehidupan politik Islam serta memancing turut
campurnya Eropa dan memaksa berlakunya kekuasaan Inggris di Mesir
secara total. Sampai pada Revolusi Muda Turki tahun 1908 , agitasagitasi Liberal ini terus bergerak cepat dan berkembang, Ratusan
Pemuda Muslim Turki lari keluar negeri untuk belajar dan meneruskan
propaganda Liberalnya. Berasal dari Gerakan Turki Muda dan Iran
Muda , mereka menyebarkan ratusan selebaran , buku-buku
pengetahuan tentang revolusi Perancis , kemudian mereka
selundupkan ke Turki dan Iran yang dibaca oleh ribuan pemuda Muslim
disana untuk melakukan Revolusi Liberal.
Suara untuk menuntut kemderdekaan semakin keras dan
lantang. Seorang Penyair Turki Muda yang dikutip dari vambery
menyuarakan bahwa Peradaban barat adalah buah dari ilmu
pengetahuan dan itu adalah sebuah keniscayaan. Maka dari itu Turki
harus melepaskan dari belenggu Khilafah yang sama saja dengan
feodalisme dan perbudakan. Sampai akhir abad 19, golongan Eropa
terus memperhatikan aksi golongan Islam Liberal ini dalam melakukan
aksi gerakan Turki Muda. Ketika Orientalis Besar Arminius Vambery
mengunjungi Istanbul pada tahun 1896, ia sangat tercengang melihat
perubahan politik di Turki , khusunya pada internal kekhilafahan
Utsmaniah. Menurutnya kepatuhan kepada khilafah sudah meluntur
sejak lama di Turki, bahkan sebebarnya khilafah hanya merupakan
simbol belaka yang tidak memiliki nilai dan pengaruh lagi. Vamberry
menambah sampai pada tahun 1900 ada empat wilayah Islam yang
telah melakukan gerakan untuk memisahkan diri dari Khilafah
Ustamani, yaitu Turki , Iran , Maroko , dan Afghanistan. Maroko dan
Afghanistan dinilai gagal melakukan hal tersebut karena masih ada
golongan Konservatif yang kuat. Sedangkan Gerakan ini kuat dan
tumbuh di Turki dan Iran , yang menghasilkan Gerakan Muda.
Turki dan Iran menjadi role model Barat, juga tempat pergolakan
yang diharapkan barat sebagai gerakan politik melawan Kekhilafahan
Islam. Negeri-negeri lain yang tunduk kepada pemerintahan Eropa

Barat seperti India, Mesir , Al-Jazair juga memiliki potensi yang tinggi
untuk melakukan Gerakan Muda. Aspirasi liberal ini muncul tentu saja
akibat dari adanya pengaruh keterbukaan budaya pada Fase Industri.
Agitasi di Turki dan Iran. Di India , Mesir dan Al-Jazair gerakan
kebangsaan ini tidak memiliki tujuan yang terlalu jelas, karena di satu
sisi mereka tidak ingin benar-benar memisahkan diri dari Khilafah
namun di lain pihak kondisi ekonomi dan politik mengharuskan mereka
semua untuk memerdekakan diri sendiri. Dibalik semua ini kolonial
mengamati dengan tajam dan duduk memperhatikan dengan seksama.
Mereka menunggu munculya gerakan kebangsaan ini agar bisa
mengubah negara mereka menggunakan sistem Eropa Barat. Namun
Rasa khawatir juga muncul dari pihak kolonial yang melihat gejala ini
akan menjadi gerakan Nasional yang melawan dominasi Asing.
Kenyataanya hal itu memang terjadi , karena golongan Nasionalis pun
nantinya akan terbagi dua. Pertama adalah golongan NasionalisSekuler , mereka ini adalah orang-orang yang terdidik dengan cara
Barat dan tunduk pada kolonial. Dan golongan kedua ada NasionalisEsktrem , golongan inilah yang dikhawatirkan kolonial karena mereka
menginginkan kemerdekaan adalah milik mereka sendiri dan tidak ada
tempat bagi kolonial di negaranya.
Gerakan kebangsaan yang baru saja lahir ini, disuburkan
dengan munculnya Said Jamaludin Al-Afghani. Tidak ada suatu
tempatpun , dimana pengaruh orang ini sangat kuat yang berlangsung
lama dan nyata di Mesir. Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa Said
Jamaludin Afghani adalah bapak semua aliran gerakan perlawanan di
Mesir. Dia tidak saja mempengaruhi agitator-agitator militer, bahkan
uga para pembaharu-pembaharu yang konservatif seperti Syeikh
Muhammad Abduh, seorang yang benar-benar mengetahui sisi
kelemahan dan kelebihan Mesir. Pada saat munculnya Gerakan Afghani
ini, pada tahun 1882 muncul juga Api revolusi dibawah pimpinan Urabi
Pasya seorang agitator Militer. Mereke menyerukan slogan Mesir untuk
bangsa Mesir dan kaum revolusioner itu berusaha menendang keluar
dari Mesir semua orang-orang Asing , baik yang berasal dari Eropa
maupun Asia. Tetapi usaha mereka gagal, pembunuhan orang-orang
Eropa di kota pelabuhan Alexandria mendatangkan Intervensi Eropa.
Tentara Inggris menghancurkan kaum pemberontak dala
pertempuran Af tall-Al Kabir. Sesudah pertempuran ini, maka Mesir
mengelami kebangkrutan dan tunduk pada kekuasaan Inggris . Para
keturunan dari Dinasti Muhammad Ali Basyra, tetap meneruskan kursi
pemerintahan Mesir dan bentuk pemerintahan pribumi masih
diteruskan. Akan tetapi kekuasaan yang sebenarnya berada di tangan
penasehat keuangan Inggris yang selalu bicara atas Imperium Inggris
di Mesir.
Lord Cromer memerintah Mesir selama 25 tahun. Dan
keahlianya dama berdiplomasi telah meletakkan namanya ditempat
yang tinggi dalam arena para pembesar yang memegang administrasi.

Dengan kekuatanya Lord Cromer mendorong Mesir keluar dari


kebangkrutan kedalam kemakmuran sesuai takaran Inggris. Tetapi,
segala kemakmuran itu tidak dapat memadamkan semangat
kemerdekaan Mesir.
Akibat dari persitiwa Af-tall-Al-Kabir telah memunculkan rasa
perlawanan yang tumbuh secara diam-diam .Gerakan kebangsaaan
yang hidup kembali ini, memiliki golongan tengah yang diwakili oleh
orang-orang Konservatif seperti Syekh Muhammad Abduh, seorang
Rektor Universitas Al-Azhar yang merupakan sahabat karib Lord
Cromer. Muhammad Abduh mencoba memberi ajaran kepada
bangsanya, bahwa jalan yang terbaik untuk mencapai kemerdekaan
ialah kembali kepada ilmu pengetahuan. Gerakan Mesir dibawah
komando Abduh pada umumnya menentang dengan keras dan tegas
keberadaan pemerintahan Inggris di Mesir. Dalam segala persoalan ini,
hampir semua aktifis Mesir memiliki rasa ingin memerdekakan Mesir
dari tangan Inggris. Baik dari golongan konservatif maupun golongan
Radikal , semua menolak bahwa Mesir adalah bagian permanen dari
Inggris. Pemuka-pemuka gerakan kemerdekaan ini memiliki dasar
hukum yang kuat bahwa pemerintahan Inggris berdiri diatas dasar
politik yang lemah. Inggris telah ikut campur tangan dalam urusan
internal Mesir dengan mengangkat dirinya sendiri sebagai wakil untuk
kepentingan keuangan Eropa. Tindakan ini telah menimbulkan banyak
pertentang di Eropa, terlebih oleh Perancis yang merasa selalu iri pada
Inggris yang telah menggantikanya dalam menguasai Mesir. Bagi
Perancis, Mesir adalah tanah emas yang menghasilkan banyak
keuntungan.
Gerakan perlawanan radikal juga muncul dan dipimpin oleh
seorang pemuda dari lembah Nil ia adalah Mustafa Kamil. Dia seorang
agitator yang sangat pandai, seorang pemuda yang penuh semangat.
Dengan daya tarik yang luar biasa dan antusias ia adalah propagandis
yang tidak kenal lelah. Ia memimpin sejumlah harian dan majalah,
sehingga apabila pemerintah Inggris melarang terbit, ia mulai
menyebarkanya secara diam-diam. Semboyanya yang terkenal Bangsa
Mesir untuk mesir dan Mesir Untuk bangsa Mesir, lalu pada tahun 1889
dia mulai menulis: Kebudayaan Mesir tidak akan bertahan lama pada
waktu yang akan datang , kecuali apaba ia beridri diatas usaha bangsa
Mesir sendiri131
Rasa kemerdekaan ini telah menumbuhkan semangat perlawanan
terhadap Inggris. Mereka mulai menyebarkan doktrin-doktrin
perlawanan yang radikal lewat majalah yang mereka buat sendiri yakni
Al-Liwa . Majalah tersebut dengan tegas mengatakan Hak kita telah
dirampas dan Inggrislah yang merampasnya. Oleh karena itu Mustafa
kamil dengan tegas mengadakan perlawanan terhadap Inggris dan

131 L. Stoddard, Op.Cit Bag. Perubahan Nasionalisme hal 155

gerakanya ini fokus untuk mengusir seluruh orang Eropa dari tanah
Mesir. Perjuanganya pun tidak berhenti. Pada tahun 1908 ia meninggal
dunia pada umurnya yang masih yakni 34 tahun. Lalu digantikan oleh
muridnya Muhammad Farid Bey.
Muhammad Farid Bey adalah seorang yang menggerakan lewat
tulisan . Lewat majalah Al-Liwa ia mendoktrin banyak pemuda Mesir
untuk melakukan perlawanan. Pada tahun 1906 ia menulis lewat AlLiwa, bahwa telapak kaki Inggris telah mengotori tanah Mesir, mulut
mereka harus dibungkam dan lidahnya harus diikat. Lalu bakarlah
hidup-hidup orang Inggris dimanapun mereka berada. Mati lebih baik
daripada hidup dalam kondisi terjajah. Perlawanan Muhammad Farid
bersama kelompoknya telah menyudukan kolonial Inggris karena telah
berhasil mengambil simpatik hati rakyat Mesir. Caci makian Farid
terhadap Inggris terus berlangsung, menurutnya orang-orang nasrani
harus segera ditendang Mati, mereka memiliki muka seperti Iblis dan
badan seperti monyet yang harus segera dibuang keluar Mesir. Rasa
kekesalan Farid ini mengundang reaksi dari Lord Cromer yang sudah
didesak rakyat Mesir untuk segera pergi dari mesir.
Pada tahun 1907 Lord Cromer meninggalkan Mesir , lalu diganti
oleh Sir Elgon Gorst. Penguasa yang baru ini berasal dari golongan
Liberal, ia juga seorang yang pernah berkuasa di kerajaan Inggris. Dia
selalu bersikap pada kaeda-kaedah Inggris untuk menentramkan Mesir
dari gerakan pemberontak. Selama kekuasaanya ia menjalin kerjsama
dengan Perancis untuk memaksa bangsa Mesir untuk keluar dari
lembah Nil. Dengan begitu, maka gologan radikal semakin sadar bahwa
tidak ada yang dapat mmebantu selain daripada bangsa sendiri. Sir
Eldon Gorst tidak sanggup mengadaikan penyesuaian dalam segala
persoalan yang sebenarnya yakni tentang masalah kemerdekaan.
Mengenai tuntutan ini Inggris tidak pernah mau mewujudkanya. Hampir
semua orang Inggris percaya, bahwa tanah Mesir dengan adanya
terusan Suez adalah mata rantai yang vital diantara bagian Timur dan
barat imperium Inggris. Kerajaan Inggris tidak mampu lagi
memperbaiki kondisi secara baik . Mereka tidak bisa melakukan titik
temu antara konsep imperium Inggris dan gerakan kemerdekaan Mesir.
Pada tahun 1911 Sir Eldon Gorst digantikan oleh Lord Kicthener
yang langsung menggertak para aktifis kemerdekaan Mesir.
Menurutnya tiap kekacauan yang timbul , akan ditumpas dengan
kekerasan yang telah menyapu bersih kekuasaan khilafah di Utsmani.
Lord Kicthener pergi ke Mesir dengan mandat yang tegas bahwa
bagaimanpun kondisinya Inggris tidak akan meninggalkan lembah nil ,
terusan Suez dan negeri Mesir secara umum. Segala propaganda
kekacauan dan pemberontakan , dapat diatasi dengan tindakan tegas
dan cepat oleh Lord Kitchener dengan kerluanya undang-undang baru.
Hampir semua surat kabar yang menyebarkan Doktri radikal

perlawanan diberangus, pahlawan-pahlawan kemerdekaan dijebloskan


dalam penjara dan sebagian lagi dibuang.
Lord Kitchener telah berhasil mengalih opini publik di Inggris
tentang negara Mesir ini. Bahsawanya ia telah berhasil menenangkan
Mesir dari gerakan perlawanan. Tetapi sebeanarnya, ketenangan itu
hanya ada di permukaan saja. Karena jika ditekan kebawah ,
kegelisahan Mesir menjadi semakin kuat. Maka pada tahun 1913 keluar
tulisan yang mencuri perhatian masyarakat Inggris yang berjudul The
Darkness Over Egypt . Menjelaskan kondisi sebenarnya yang terjadi di
Mesir, bahwa gerakan perlawanan semakin kuat dari bawah tanah.
Pada kenyataanya , bahwa pemerintah Inggris tidak berhasil
memperoleh kerelaan dan penerimaan yang baik dari pihak rakyat
Mesir. Sebaliknya rasa kecurigaan dan permusuhan semakin
meningkat. Tulisan itu memberikam keterangan akan tindakan-tindakan
represif Lord Kitchener yang telah membungkam pers. Sudah dapat
diduga , tindakan membungkam pers ini telah menimbulkan
kemarahan hati kuam muslimin. Mungkin pemerintah Inggris tidak
dapat mencari jalan yang baik untuk memperoleh kepercayaan dari
bangsa Mesir.
Begitulah perasaan Bangsa Mesir di tahun 1914, maka ketika
meletus Perang Dunia I , semakin kacau kondisinya. Kedudukan Inggris
benar-benar terasa semakin sulit. Sampai pada tahun tersebut , Mesir
sebenarnya secara hukum masih berada di bawah kekhilafahan
Utsmani dan Inggris hanya menjalankan pendudukannya sementara.
Dalam beberpa bulan setelah Perang Dunia I, ketika Turki masih
bersikap Netral, surat-surat Kabar Mesir penuh dengan pernyataan
permusuhan pada Inggris. Sedang kondisi bangsa Mesir yang semakin
kacau terus menimpa golongan Bawah. Ketika Turki terjun dalam
peperangan pada bulan november 1914, Inggris dengan cepat
mengambil tindakan memecah Abdul Hilmi dan mengangkat
saudaranya yang pro-Inggris yakni husni Kamil menjadi sultan dan
menjadikan seluruh wilayah ustmani dibawah protektorat Inggris.
Peristiwa ini mengobarkan kemaraham kaum muslimin. Untuk
mencetuskan suatu pemberontakan dirasa tidak mungkin , karena
Mesir sudah dipenuhi oleh tentara Inggris. Namun Jihad telah
menumbuhkan semangat perlawanan. Di Pusat kota Kairo mereka
memandang angkuh kepada orang-orang Eropa. Setidaknya konsep
Jihad ini terus terdengar sebagai api perlawanan terhadap Inggris.
Pemimpin gerakan pemberontakan yang dibuang keluar Mesir,
menyebarkan informasi akan adanya gerakan kebangkitan Islam yang
akan mengusir seluruh orang Eropa dari tanah arab. Muhammad Farid
bey ,pemimpin Majalah Radikal Al-Liwa yang sedang berada di jenewa,
menerbitkan protes resmi terhadap pemerintahan baru yang muncul di
Turki pada 18 Desember 1914 . para aktifis yang telah dibuang keluar
Mesir itu, terus mengadakan hubungan dengan aktifis radikal lainya di

luar negeri. Mereka terus mencari informasi dan jaringan terkait


gerakan-gerakan permberontakan di seluruh dunia di awal abad 20 ini.
Kebencian terhadap orang Eropa ini juga tumbuh subur di
wilayah Afrika Utara yang telah tersebar infomasi Pan-Arab atau PanIslamisme. Di wilayah Afrika Utara sebenarnya tidak terbentuk suatu
negara yang memiliki batas geografis seperti Mesir. Mereka tersebar di
seluruh belantara gurun sahar yang terbagi dalam kabilah-kabilah
muslim. Mereka terdiri dari Bangsa berber, suatu bangsa yang sudah
tua terdiri dari ras Eropa yang berada di dekat Laut Tengah. Orangorang Berber ini serupa dengan orang-orang Balkan yang telah hijrah
ke Afrika berabad-abad yang lalu. Disamping orang berber terdapat
orang-orang Arab yang banyak jumlahnya. Mereka telah menjejalajah
Afrika Utara sejak penaklukan Islam sejak 12 abad sebelumnya. Lalu
orang-orang Arab ini telah mengislamkan orang-orang berber dan telah
menjadikanya bagian dari dunia Islam. Kota-kota yang terkenal seperti
Al-Jazair, Tunisia dan Tripoli hanyalah merupakan kota-kota pelabuhan
sepanjang pesisir yang pernah didirikan Bangsa Berber. Kemudian
setelah Islam datang , kota-kota tersebut dikuasai Islam dan kini
terkenal dengan negara-negara Islam yang membentang di Afrika
utara.
Perancis mulai masuk ke Afrika Utara pada sejak abad 18. Lalu
mulai menaruh pengaruhnya disana dengan memasukan agama
Nasrani di Afrika Utara. Proses Missionaris inilah yang memunculkan
gerakan perlawanan Muslim disana. Gerakan perlawanan Muslim inilah
yang memunculkan ide untuk mendirika negara kesatuan Afrika Utara
dengan mengusung Ide Pan-Islamisme. Pan Islam ini lah menjadi nilai
dari gerakan-gerakan di seluruh tanah Arab , para sejarawan Barat
menyebutnya pan-Arabisme. . Gerakan inilah yang telah dinilai
memusatan kegiatanya pada propadagan di dalam negerinya masingmasng untuk mencapai kemerdekaan dan untuk menumpas dominasi
Asing yakni kekuatan Inggris , Perancis dan Italia yang telah menguasai
Mesir , Suriah , Irak , Tripoli dan daerah Arab lainya. Pan arab terjalin
erat dengan konsep non rasial dari pan-Islamisme.
Besarnya kemuan dunia Timur untuk mengambil alih ide-ide
tentang kebangkitan dan kemerdekaan, dengan berlandaskan pada
solidaritas Islam dan persaudaraan diantara semua kaum muslimin.
Sebenarnya ketika dunia Islam mulai mengenal istilah nasionalisme ,
ras mereka menggunakanya dalam ranah kebangkitan dan
kemerdekaan atas sesama Muslim . Nasionalisme ini berbeda dengan
konsepsi barat, Ummat Islam telah mengubah konsep nasionalisme ini
dalam ranah Pan-Islamisme yang menjadi semangat untuk segera
bangkit atas usaha sendiri. Pan-Islamise bukan gerakan untuk
memberontak pada khilafah Ustamani, hal inilah yang membedakan
antara gerakan Turki muda dan Iran muda yang melawan khilafah.
Akan tetapi Pan-Islam adalah suatu ide untuk segera bangkit melawan

dominasi Asing. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya , bahwa ide
ini muncul di kota Suci Mekkah ketika para jamaah haji dari seluruh
dunia Islam berkumpul dan berbagit cerita tentang negerinya. Bahwa
kenyataanya semua negara Islam sedang berada dalam kondisi
terjajah. Maka dari itu ide pan-Islam ini tercetus untuk segera bangkit
untuk melawan. Untuk masalah khilafah Sendiri , sebenarnya panIslami berdiri di medium yang berbeda, karena berbagai kondisi
internal khilafah ustmani itu sendiri. Karena ketika ide pan-Islam ini
mulai muncul di tahun 1870 , kondisi khilafah ustmani sedang kacau
dan tidak mampu merangkul seluruh kaum muslimin di seluruh dunia.
Para pencetus ide pan-Islam juga tidak memberontak pada
khilafah. Menurut mereka Khilafah bisa saja mengambil alih ide ini ,
akan tetapi ketika saat itu Sultan Abdul Hamid menjadi khilafah tidak
terlalu kuat pengaruhnya , karena internal mereka sudah dirusak oleh
golongan Liberal. Maka ide pan-Islam ini mulai menyebar satu persatu
dan dengan perlahan-lahan melalui para jamaah Haji yang
menyebarkan
cerita
ke
negerinya
masing-masing.
Gerakan
kemerdekaan adalah hasil dari pan-Islam, bahwa kemerdekaan harus
segera diusung mengingat kondisi yang semakin menderita di dalam
negeri akibat kolonialisme dan juga kondisi kekosongan khilafah
ustmani yang tidak mampu mengusir kolonial dari tanah Islam. Jadi
Gerakan kemerdekaan ini bukanlah gerakan perlawanan terhadap
khilafah , akan tetapi semakin gentingnya kondisi di dalam negeri yang
dengan terpaksan mereka harus memerdekakan sendiri. Kondisi ini
sudah terjadi di Mesir , Hindia Belanda , India dan Turki.
Tipe Negara Islam tidaklah seperti tip negara Barat, yang
merupakan suatu kesatuan yang memiliki dewan serta memiliki batasbatas wilayah tertenu. Sedangkan Negara Islam saat itu merupakan
wilayah yang tidak memiliki batas tertentu, akan tetapi memiliki inti
pusat . Maka istilah kebangsaaan yang tumbuh besar di wilayah Islam
sebenarnya adalah memerdekakan Islam itu sendiri dalam skrup
wilayah tertentu . Misalnya seperti Mesir , Afghanistan dan India yang
sama-sama melawan Inggris , mereka sama-sama bangsa Muslim akan
tetapi memiliki wilayah yang berbeda. Setia muslim merasa berada
dirumah sendiri, ketika berada di dalam daerah Islam. Jadi ketika
seseorang berada di luar suatu negara akan tetapi masih berada di
wilayah Islam maka orang tersebut akan beranggapan tetap berada di
negara muslim. Andaikata ada seorang muslim al-jazair atau seorang
muslim dari damaskus yang menetap tinggal di Kairo, maka ia akan
dianggap sama-sama bangsa muslim. Ini karena Islam selalu
mempunyai ide khusus tentang kesatuan wilayah maupun rohaniah.
Negeri yang penduduknya sebagian besar terdiri dari umat Islam maka
akan dianggap sebaga Darul Islam dalam artian milik bersama dan
yang waji dibela adalah ummat Islam.

Inilah sebabnya bila ada suatu negara Islam diserang , maka


akan menimbulkan kemarahan dari seluruh dunia Islam, walaupun
mungkin negara-negara ini tidak memiliki kepentingan tersendiri
terhadao hal itu. Islam tidak hanya merupakan agama ritual sematamata, tetapi juga suatu organisasi kemasyarakatakn dan bentuk
kebudayaan serta kebangsaan. Dasar persaudaraan Islam ini lah yang
bisa dikatakan sebaga Pan-Islamisme yang sebenarnya juga
mengandung patriotisme, tetapi sebenarnya kedual istilah itu berbeda
walopun memiliki kesamaan dalam membela wilayah dalam suatu
negara. Pan-Islami itu sendiri sebenarnya merupakan gejala baru dan
belum ada sejarah yang melakukanya. Hal ini dikarenakan Pan-Islam
memiliki bentuk baru dari perjuangana itu sendiri. Pada zaman
kejayaan Islam Ibnu taimiah sudah mengajarkan ide terkait
kebangkitan Islam ini , akan tetapi kondisi pada masa itu masih kuat
akan kekuatan Khilafah yang disebut juga kekuasaan Darul Islam. Pada
masa Ibnu Taimiah ini , ummat Islam membela wilayah atau
mempertahankan wilayah dari gempuran musuh untuk kesatuan
wilayah khilafah itu sendiri.
Sedangkan yang terjadi di awal abad 20 adalah tidak adanya
pengaruh khilafah yang kuat seperti masa kejayaan Islam. Hal ini
menjadi ide pan-Islami yang sesungguhnya merupakan ide Ibnu
Taimiah tentang kebangkitan Islam, berubah metode dan bentuknya
menjadi lebih modern dan dibentuk dalam kesatuan wilayah tertentu.
Maka Pan-Islami ini merupakan bentuk perlawanan yang mirip pada
masa
ibnu
taimiah
dahulu
yakni
membela
wilayah
dan
mempertahankan wilayah Islam. Namun karena sudah masuk ke
zaman yang modern wilayah-wilayah itu mulai diberi nama dan dibuat
garis-garis wilayah. Sampai saat ini kita mengenalnya dengan istilah
negara. Ide pan-Islam yang tumbuh di abad 20 ini, adalah membela
masing-masing kepentingan dari wilayah tertentu yang berbuah pada
pemberontakan dan perlawanan. Selain itu pan-Islam juga merupakan
bentuk dari pemurnian Islam yang sudah tercampur dengan budaya
Barat. Hal ini dilakukan untuk melakukan filterisasi Islam kembali yang
pada masanya sudah tercampur pada metode Barat seperti yang
sudah terjadi dalam revolusi Industri. Kegiatan permurnian Islam ini
yang nantinya akan kita sebut sebagai gerakan pembaharu Islam atau
gerakan reformis Islam yang terus bertahan sampai 1950 di negaranegara Islam.
Istilah kebangsaan dalam kamus dunia Islam, bahwa seseorang
tidaklah perlu dilahirkan atau secara formil diwarganegarakan untuk
menjadi anggota suatu kebangsaan Islam tertentu. Karena Islam itu
sendiri sudah termasuk dalam ruang lingkup georgafis yang luas. Maka
konsep yang berbeda akan terjadi di abad 20 ini setelah Barat mulai
memecah wilayah Islam dalam bentuk kenegaraan. Kaum muslim di
satu sisi harus memilih negara atau Islam itu sendiri, karena selama ini

dalam sejarah , Islam sama saja dengan entitas suatu wilayah dalam
skrup kekhilafahan. Sedangkan di abad 20 yang telah memasuki fase
negara modern, Ummat Islam harus bisa menentukan dan
mengutamakan daripada negara di tempat kelahiranya itu. Maka yang
seharunya terjadi adalah Ummat Islam di seluruh dunia walaupun
berbeda negara tetap memiliki satu entitas persamaan dan kesamaan
empati yang lebih dalam.
Pada abad pertengahan di Eropa, Kaum nasrani juga telah
membentuk negaranya di dalam imperium Romawi. Terutama pada
masa kejayaan Romawi Timur mereka menjunjung tinggi agama
Nasrani sebagai agama negara. Maka ketika ada orang Inggris yang
terlahir sebagai nasrani , dia sudah termasuk dalam bagian imperium
romawi Timur , walaupun Inggris berada di Eropa Barat. Bahkan agama
Nasrani ini juga memiliki kebijakan tersendiri dalam pembentukan
Romawi Timur dan memiliki pengaruh kuat di dalamnya. Hal yang sama
juga terjadi dalam negara Khilafah Islamiah. Maka dalam terbentuknya
sejarah manusia sendiri , telah melemahkan ikatan-ikatan kenegaraan
yang dalam bentuk luas ini. Semua ini diakibatkan dari gencarnya misi
Imperalisme Eropa sejak abad 15 yang mulai mencari kehidupan di luar
Imperium Romawi Timur. Islam dan nasrani adalah agama yang
memiliki negara besar. Sedangkan Yahudi tetap mengklaim bahwa
negara mereka Hanyalah Palestina sampai hari Kiamat.
Ketika
konsepsi negara ini telah masuk ke abad 20 berubah menjadi konsepsi
nasionalisme yang sebenarnya pada saat revolusi perancis di abad 18
adalah untuk menghancurkan segala bentuk feodalisme. Akan tetapi d
abad 20 Nasionalisme itu sendiri sudah berubah menjadi upaya
pembentukan
dalam
suatu
negara.
Dalam
keberjalananya
Nasionalisme yang muncul di Mesir , Afrika Utara adalah nasionalisme
yang berbeda dengan nasionalisme yang dipegang bangsa Eropa
Barat.
Maka kita harus membedakan benar-benar fase dalam sejarah .
jika dahulu ada nasionalisme Perancis , di abad 20 timbul semangat
pan-Islami yang di dalamnya ada semangat patriotik untuk membela
tanah air. Para pengamat barat selalu menyamakan kegiatan ini
dengan Nasionalisme Perancis. Pendapat itu adalah salah besar ,
karena Pan-Islam sama sekali tidak tumbuh dari rasa Nasionalisme
Perancis , akan tetapi membela tanah air Islam dari gangguan
kolonialisme. Begitu pula sama halnya dengan patriotisme yang dalam
Islam sebenarnya memiliki artian sendiri yang berbeda dengan
patriotisme Barat.
Di Eropa Barat istilah patriotisme ini sangat terkenal setelah
revolusi Perancis yakni membela tanah air , dan membuat
pemerintahan sendiri dengan mandiri. Patriotisme yang muncul disana
adalah tumbuh dari rasa menjaga dan melindungi dari raja zalim
warisan Romawi Timur. Maka mereka melindungi tanah airnya seperti

bangsa Spanyol , Swiss , Bulgaria dan sebagainya. Kondisi ini juga


terjadi ketika dunia Islam sedang mengalami bentuk penindasan yakni
penjajahn. Kaum muslimin ingin wilayahnya terbebas dari segala
bentuk penindasan , maka mereka membela tanah air mereka yang
akhirnya dikenalkanlah oleh Barat kepada Islam istilah Patriotisme.
Namun lagi-lagi barat menyamakan hal ini sama dengan kejadian
revolus Perancis. Disinilah ummat islam mengalami split dalam
berpandangan mengani istilah-istilah yang hampir menyamai dengan
Barat. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa abad 20 Islam telah
menganut beberapa teori barat, akan tetapi para pemuka gerakan
perlawanan pan-Islam tidak mau menyemaia tindakan mereka sama
persis dengan teori Barat tersebut. Mereka hanya ingin bebas dan
merdeka sesuai keingin hati nurani kaum muslimin. Lalu apakah yang
membedakan bentuk patriotisme ini ? di Hindia Belanda gerakan
Pembaharu Islam sangat kental dengan istilah ini. Misalkan gerakan
kaum paderi di Sumatera Barat , mereka melakukan pemurnia Islam di
tanah adat mereka. Lalu Muhammdiyah mendiriah Hizbul Wathon yang
berarti penjaga tanah air. Maksudnya adalah Muhammadiyah
berkewajiban menjaga tanah air yang mereka tinggali agar tetap teguh
terhadap ajaran dan dakwah Islam.
Di Afrika Utara , muncul gerakan sanusi yang melakukan
dakwah ke seluruh wilayah benua Afrika. Mereka juga memiliki gerakan
untuk membela tanah air mereka yakni Afrika. Menurut mereka Afrika
adalah bagian dari tanah Islam yang harus dibela dengan dakwah dan
pejuangan melawan kolonialisme. Maka tidak heran kalau gerakan
sanusi ini termasuk dari gerakan pan-Islam yang tumbuh di tahun
1890. Walaupun pada akhirnya gerakan Sanusi tidak menjadi gerakan
modern politik lainya seperti di Mesir maupun Arab Saudi. Akan tetapi
Gerakan Sanusi yang berbentuk Tarekat ini telah memegang erat
benar-benar konsepsi Islam dan dakwah membela tanah air Islam yang
terbentang di seluruh penjuru Afrika. Gerakan Sanusi ini tidak pernah
memiliki keingan dalam membentuk negara. Baginya yang harud
dibela adalah mereka yang telah mendiami wilayah Afrika.
Wilayah Afrika Utara adalah wilayah yang cukup luas yang
terdiri dari suku bangsa. Akan tetapi seperti kita lihat sekarang disana
sudah terbagi banyak negara. Padahal sebenarnya dari antara satu
negara ke negara yang lain mereka hampir tidak memiliki perbedaan
dalam kebudayaan. Penjelajahan Islam yang cukup gencar pada abad
ke 8 telah membuat wilayah ini dipersatukan oleh Islam. Namun ketika
memasuki abad 20 , beberapa wilayah ini dibagi menurut keputusan
kolonial yang telah melakukan penjajahan. Beberapa wilayah Afrika
utara sampai ke wilayah Afrika Tengah , pernah diduduki oleh Perancis ,
Inggris , Belgia dan Italia. Masing-masing dari mereka berhak memecah
wilayah-wilayah tersebut ke dalam bentuk negara.

Di Negara Muslim Afrika Utara kedua golongan ini tumbuh subur.


Dimana mereka satu sama lain saling menjatuhkan dan berbeda
pendapat. Mereka semua walaupun sama-sama penganut Nasionalis,
akan tetapi aliran politiknya bermacam-macam. Mereka semua kompak
memakai semboyan-semboyan yang menggugah seperti Bebas dan
merdeka. Maksdunya adalah bebas dan merdeka dari perbudakaan
Asing. Akan tetapi prakteknya selama ini justru tidak pernah terwujud
yang sesuai dengan semboyanya. Di abad 18 , ketika petani Spanyol
menyerukan kata Merdeka lalu mereka bangkit melawan dominasi
napoleon. Akan tetapi ketika raja Spanyol yang zalim datang , para
petani itu menyambut dengan gembira dan mengagungkan sang
absolutisme itu.
Belajar dari pengalaman inilah , gerakan nasionalis yang mulai
tumbuh di awal abad 20 , tetap berusaha menumpas segala bentuk
feodalisme yang menindas dan melakukan perbudakan. Maka pada
Revolusi Turki Muda mereka menggulingkan Khilafah terakhir Sultan
Abdul Hamid, sedangkan Iran Muda menggulingkan Muhammad Ali
Syah , raja yang paling dibenci dan dianggap paling busuk oleh
golongan Iran muda. Dari kedua revolusi itu telah membebaskan
kekuatan golongan nasionalis yang telah berkembang perlahan-lahan
dibawah tekanan generasi pendahulu dan berpindahlah ke tangan Turki
Muda dan Iran Muda. Bersamaan dengan itu , maka dibentuklah
konstitusi, dewan perwakilan rakyat dan lemabag politiknya menurut
sistem Barat.
Kemudian bagaiman kinerja pemerintahan yang baru itu , yang
telah mengadopsi sistem Barat. Celakanya mereka melakukan revolusi
tersebut ketika dunia sedang dalam krisis yang memuncak menjelang
perang dunia I. Turki dan Iran tidak diberi kesempatan oleh Barat untuk
mengatasi proses perubahan politiknya tersebut. Perang Dunia I
menjalan agresi dan intervensi Barat yang dimulai pada tahun-tahun
berikutnya. Tidak banyak perdebatan dan persoalan yang dibahas oleh
dunia Timur tentang perang dunia I ini kecuali apakah sanggun atau
tidaknya
bangsa-bangsa
di
dunia
Timur
untuk
mendirikan
pemerintahan sendiri yang artinya mengadakan kehidupan politik
tanpa campur tangan Barat. Mengenai persoalan ini terdapat banyak
pandangan yang berbeda terutama mengenai negara-negara Islam.
Sang kolonialis Lord Cromer berpendapat, sejak dahulu dalam
sejarah, politik di dunia Timur hancur karena persoalan yang
sederhana. Yakni sebuah persoalan yang tidak akan berubah
selamanya terutama terletak pada sentimen agama. Islam menurutnya
adalah faktor utama kenapa bangsa Timur tidak pernah maju sehingga
tidak menerima sistem politik Barat secara total. Baginya Islam tidak
akan melakukan gerakan kemerdekaan , jika disana masih ada campur
Tangan Barat. islam hanya mau melakukan gerakan kemerdekaan
hanya untuk Islam itu sendiri. Oleh sebab itu , Ilmu yang diwariskan

oleh Lord Cromer sejak tahun 1850 ini , dimanfaatkan benar-benar oleh
generasi kolonial berikutnya. Mereka terus memperkenalkan suatu
sistem, cara mendirikan lembaga politik yang akan mengatur
sekelompok kecil penduduk dalam ruang lingkup wilayah tertentu.
Kalaupun misalnya dibentuk dewan perwakilan rakyat Mesir,
dimana para anggotanya dapat dipilih secara bebas. Maka selanjutnya
lembaga ini akan membuat undang-undang yang mereka harapkan
untuk melindugi perbudakan. Dan kalaupun misalnya diadakan suatu
dewa raja-raja di Seluruh dunia timur, maka pertemuan itu akan terus
menuruti kehendak mereka sendiri, mungkin ada yang tidak sepakat
dengan perbudakan dan ada yang sepakat. Pemerintah yang baik ,
haruslah memiliki tujuan yang dapat dicapai. Sebelum orang-orang
Islam mencapai sesuatu yang mendekati cita-cita pemerintahan
layaknya Inggris, maka barat akan membuat mereka berputar-putar
dan melakukan pemindahan alam pikir politik selama bertahun-tahun.
Bahkan Lord Cromer sampai berkata dengan nada yang sinis tentang
bangsa Timur Tidak akan mungkin membuat dompet Sutera Barat
dari jaring rawa-rawa di Timur132. Maksudnya bangsa Timur tidak akan
mampu mencapai apa yang sudah diraih Barat , walaupun semua
Ummat Islam meniru total segala aspek kehidupan Barat. Dengan nada
yang sama seorang Sastrawan Inggris Dr.Dillon yang menuliskan
pendapatnya tepat setelah revolusi Turki dan Iran selesai . menurutnya
kepercayaan yang berlebih pada pemerintahan dan konstitusional
Barat akan menciptakan bom waktu pada Islam.
Bahkan menurutnya Piagam dan konstitusi yang diciptakan Barat
bukanlah suatu penciptaan yang final dari peradaban manusia.
Dominasi Barat yang kuat di dunia Islam pada abad 19 telah membuat
buta mereka, akan kecemerlangan bangsa Barat. Sehingga mereka
semua mengira bahwa ada sesuatu yang lebih canggih dan hebat dari
sistem Islam. Maka ia sendiri menyimpulkan bahwa ketika Dunia Islam
saat sebelum perang Dunia I muncul gerakan Turki Muda atau Iran
Muda nya itu berlangsung, mereka tidak menyadari benar bahwa
dalam sistem Barat sendiri tidaklah sempurna. Munculnya Perang
Dunia I adalah akibat dari peristiwa panjang yang dilakukan kolonial
selama abad 19. Fase Industri dan modernisasi telah membuat buta
Inggris dan Perancis dalam meraup semua hasil alam di dunia Timur.
Inin membuktikan bahwa Barat sendiri juga melakukan Try And Error
dalam mengeksekusi kebijakan politiknya. Maka ia sangat heran ketika
tiba-tiba Turki dan Iran benar-benar menyambut Barat dengan sangat
gembira, ia mengetahui bahwa ada yang bermain di dalam internal
politik dunia Islam sejak abad 19.
Sejauh mana praktek politik barat itu telah dilakukan ,
setidaknya kita bisa melihat contoh yang terjadi pada penduduk

132

Muslim di Afrika Utara . Sebagian mereka ingin menggunakan metode


barat dengan mendirikan Parlemen dan kosntitusi Barat. Dengan nada
emosi
L.Stoddart
menggambarkan
tindakan
mereka
telah
menyalahgunakan parlemen dan demokrasinya. Di al jazair mereka
mendirikan parlemen persis seperti Barat, tetapi yang terjadi justru
menjadi arena bermain politik untuk mendapatkan kekuasaan yang
banyak. Ini adalah bukti bahwa dunia Islam sebenarnya gugup dalam
menanggapi kemenangan Barat. Di satu sisi mereka akan takut jika
negara mereka diambil alih penuh oleh kolonial , karena sesuai dengan
konferensi Versailles 1915 bahwa Inggris dan Perancis berhak
menduduki negara negara yang belum mampu berdiri sendiri.
Dengan tindakan cepat , Parlemen itu dibubarkan sendiri oleh barat.
Lalu al-jazair resmi menjadi mandat Perancis.
Berdasarkan contoh diatas, bahwa dunia Islam sebenarnya
terkepung pada kebijakan yang sama-sama merugikan mereka.
Dengan terpaksan mereka harus melaksanakan demokrasi di dalam
parlemen dengan bimbingan Barat. Bimbingan di sini maksudnya
adalah sebagai prtektorat kenegaraan . Segala kebijakan negara
jajahan dipegang penuh oleh si pemegang mandat itu sendiri. Dari
beberapa proses ini juga muncul beberapa tindakan untuk
memberontak kepada negara. Akan tetapi semua itu tidak berhasil
karena kurangnya opini yang tersebar di kalangan ummat Islam.
Walaupun ide pan-Islamisme sudah tersebar sebelum perang dunia I,
kegiatan itu masih kurang berdampak pada tataran tinggi elite politi
yang sedang terjadi antara Barat dan Timur. Bahkan ide pan-Islamisme
ini terus mengalami benturan dengan mereka yang berasal dari
golongan nasionalis Sekuler. Dimana golongan tersebut sanga t
dilindungi barat dan dipercaya memegang kekuasaan tertinggi. Pada
akhirnya gerakan pan-Islamisme sangat berpengaruh pada tataran
menengah dan bawah, yang berasal dari golongan intelektual sampai
buruh dan petani.
Barat menilai pan-Islami ini tidak akan menyentuh golongan
atas yang berpengaruh di dunia Islam. Pan-Islam hanya mampu
menyentuh kalangan yang menderita dan sakit hati pada Barat. Akan
tetapi sebenarnya Barat tidak pernah mengira bahwa kekuatan panIslam ini akan terus berjalam dalam waktu yang lama dan panjang.
Ketika barat sedang mengalami krisis untuk kedua kalinya pada 1930
yang mereka sebut Zaman Malaise yaitu zaman kemiskinan , gerakan
pan-Islam ini tetap berdiri diatas rel nya dengan seimbang. Bahkan
Gerakan pan-Islam terus memiliki pengaruh pada pendirian partaipartai Islam di era negara modern berikutnya setelah perang dunia II.
Gerakan agitasi yang muncul di turki dan di Iran sebenarnya juga tidak
disenangi oleh barat , akan tetapi mereka melakukan hal tersebut
dengan memegang tinggi-tinggi panji Barat. Beberapa dukungan
berupa dana dan kebijakan pun mereka berikan pada gerakan ini.

Mungkin saja Barat memang sinis terhadap gerakan ini , akan tetapi
barat tetap bangga dan senang melihat mereka yang telah membuka
gerbang bagi Barat untuk masuk secara total dan lebih luas ke dunia
Isla setelah hancurnya Khilafah. Jika kita bandingkan pada abad 19
ketika khilafah masih ada , untuk memasuki wilayah Islam, kolonial
Barat merasa takut dan gugup juga dan berfikir cukup matang dalam
melakukan penjajahan di dunia Islam. Bahkan ketika Khilafah masih
ada , dominasi Barat tidak terlalu signifikan jika dibanding abad 20
setelah khilafah hancur, walaupun pada abad 19 dominasi dan
pengaruh mereka juga sangat kuat.
Banyak golongan Eropa Liberal memiliki keyakinan, bahwa
pemerintahan Eropa betatapun baiknya mereka tidak dapat
menyiapkan bangsa Timur untuk membangun pemertinahan sendiri.
Jalan satu-satunya untul belajar dari bangsa Timur adalah hidup disana
dan mencoba membangunya dengan tangan sendiri. Selama ini segala
bentuk pengajaran dan pendidikan yang didirikan kolonial Inggris
tidaklah cukup untuk menyiapkan segala aspek kebutuhan para
penduduk Timur, guna melakukan pemerintahan yang bertanggung
jawab. Tetapi yang sesungguhnya, pengajaran dan pendidikan itu
menjadi bahay dan bencana yang postiif, selama tidak disertakan
penyerahan tanggung jawab politik secara nyata. Hanya dengan
pengalamanlah rakyat akan menguasai seni pemerintahan. Para
pegawai pemerintahan Inggris memberikan segala bantuan dan
nasihat kepada pemerintahan yang baru ini. Akan tetapi bila mereka
bermaksud belajar tentang seni pemerinthana sendiri dan bertanggung
jawab , maka haruslah pemerintahan itu bebas dari pengawasan dari
atas atau masih memiliki dominasi kolonial.
Munculnya Sekulerisme-Modernisme
Tahun 1919 Seorang Modernis muncul dari negeri Turki. Ia
menulis Konstitusi baru, mendirikan Parlemen, dan mendirikan bentuk
pemerintahan Repubik dengan dirinya sendiri sebagai presiden.
Demokrasi Parlementer yang dibangunya bertahan sampai hari ini. Ya,
dia adalah Mustafa Kemal Ataturk yang naik melalui militer untuk
melakukan Visinya pada rakyat Turki. Lalu apa Visinya? Menghancurkan
otoritas para Ulama, menggeser Islam sebagai pondasi kehidupan
Sosial, dan menanamkan ide sekulerisme dalam pengelolaan
masyarakat. Dalam konsteks, Barat tindangan ini adalah wajar dan
tidak menimbulkan polemik, Namun bagi Ummat Islam berita sangat
mengagetkan karena Mustafa Kemal Ataturk telah menganggu
kehidupan dalam beragama. Agenda utamanya pada 1923 adalah
membuka ruang publik bagi perempuan. Lalu dia mengeluarkan
undang-undang baru yang memberi hak perempuan untuk memilih,
memegang jabatan publik , dan memiliki harta. Dia melarang Poligami,
tidak menganjurkan pemberian mahar, mencela adat pernikahan

Tradisional dan mensponsori aturan baru bentuk perceraian sesuai


aturan di Perancis dan bukan aturan Al-Quran dan Hadist. 133 Di akhir
1923 Dia resmi melarang kerudung dan penutup kepala untuk aturan
berpakaian yang disahkan negara berlaku untuk laki-laki dan
perempuan, Sorban dan janggut juga tidak dianjurkan. Para ulama
terkejut ketika dansa Ballroom yang terkenal di Paris diperkenalkan
sebagai hiburan resmi pada acara-acara kenegaraan. Parlemen
mendukung penuh usaha Atatutk ini, bahkan ketika ia memberlakukan
hukum publik yang menetapkan bacaan Al-Quran di depan publik
dilakukan dalam bahasa Turki. Parlemen juga menyetujui untuk
menutup sekolah agama, menutup tarekat sufi dan menghapuskan
yayasan amal berbasis agama untuk diganti layanan sosial yang
berpusat pada negara.134 Pada 1924 Ataturk memuncaku revolusi
Modernya dengan deklarasi yang mengagetkan dunia Islam yakni
bahwa Khilafah sudah mati.
Di tahun yang sama tepatnya di negeri Iran muncul Tokoh Modernis
Reza Pahlevi ia adalah seorang modernis sekuler seliran Ataturk. Pada
1925 ia menyatakan dirinya sebaga raja dan resmi menjadi Syah Reza
Pahlevi pendiri dinasti Iran yang baru. Dari tahtanya dia meluncurkan
jenis reformasi yang sama seperti Ataturk khusunya mengenai pakaian.
Jilbab, Kerudung , Sorban , Janggut semua dilarang di Iran. Ulama yang
masih memakai Sorban di Iran ia akan dipukuli di jalanan dan
dipenjara. Hal yang sama juga terjadi d Afghanistan oleh seorang
pemuda bernama Amanullah yang meraih tahta pada 1919. Seorang
pengagum Turki muda ini sangat bersemangat mengubah Konstitusi
Agfhanistan menjadi Liberal, menyatakan perempuan dibebaskan,
memberi dana yang melimpah pada pengembangan sistem sekolah
yang baru dan tentu saja melarang jilbab, janggut dan sorban.135
Arus dari Barat ini telah mengganggu masyarakat Muslim, menciptakan
kegelisahan yang terdalam dan menakutkan. Namun jangan salah, para
pemimpin Modenris-Sekuler ini masih menganggap diri mereka sebagai
muslim walaupun sudah melawan Al-Quran dan Hadist.
Para
pemimpin sekuler sampai pada akhir 1930 merasa terjepit diantara dua
perangkat kekuatan , pertama dari imperalis Eropa yang masih
menekan mereka dari atas , dan kedua Muncul Gerakan Reformis Islam
yang mendorong tegaknya Syariat dari arus bawah. Dibawah kondisi
seperti ini para pemimpin Sekuler dan antek kolonialis tersebut
berusaha mencitrakan dirinya di depan rakayat sebagai pahlawan

133 Tamim Anshary, Dari Puncak Baghdad, Zaman 2009, hal 479
134 Ibid, hal 480
135 Ibid, hal 482-483

pembangunan dan kemakmuran bagi Negara. Sedangkan panji Islam


yang menjadi simbol Timur Tengah sudah tidak menarik bagi para
sekuler-modernis. Di iran , Reza Pahlevi berusahan menyuarakan Iran
akan bangkit seperta pada masa Persia dahulu. Dia akan membangun
Iran sesuai dengan kemajuan dunia di abad 20, kemegahaan budaya
dan kemuliaan bangsa digembar-gemborkan.
Para pemimpin Sekuler itu selalu merasa gerah dengan Gerakan
kebangkitan Islam yang akan mengganggu pemerintahanya.
Senitemen Nasionalis selalu muncul tiada habisnya. Masalahnya
negara-negara yang mereka pimpin tidak muncul dari naluri Islam yang
sesungguhnya. Afghanistan misalnya diciptakan oleh Rusia dan Inggris.
Iran juga dibentuk sebagai perwakilan bisnis dari kolonial Inggris ,
sedangkan Turki adalah simbol perwakilan dari seluruh kolonial di
Eropa. Setelah Perang Dunia I, Para pemimpin sekuler ini bekumpul di
Versailles , Perancis untuk membentuk kembali tatanan dunia baru.
Disana mereka bertemu dengan Preside Amerika Woodrow Wilson yang
memberikan pidato dihadakan Peserta Kongres Menjabarkan visi
tentang tatanan dunia baru yang dipandang kebanyakan bangsa
terjajah sebagai hal menginspirasi. Poin yang mengagetkan bagi
bangsa Arab dari yang disampaikan Woodrow Wilson adalah
deklarasinya bahwa hak setiap bangsa akan diberi pemerintahan
sendiri yang harus dihormati dan diakomodasi.
Menurut L Stoddart, konferensi Versailles ini tidak memiliki
pimpinan negarawan yang sejati, karena dalam Versailles ini tidak
memunculkan perdamaian di Eropa dan yang terjadi justru Inggris daan
Perancis berebut wilayah negeri jajahan terutama di Negara Islam. 136
Pihak sekutu yang menang dalam penjajahan tidak pernah menyadari
perubahan-perubahan psikologis yang disebabkan oleh perang dunia I ,
maka perlu ada perubahan sikap dan politik terhadap dunia Islam.
Pihak Eropa justru memperlihatkan janji-janji rahasia , hasil
musyawarah antara sesama mereka di versailles . Yakni sebuah janji
untuk membagi wilayah kerajaan Turki Ustamni kepada para pemenang
perang, dengan tidak sama sekali mengindahkan keinginan dari
penduduk.
Niat jahat Eropa ini, makin kelihatan ketika saat konferensi Versailles .
Inggris melakukan tekanan keras kepada Sjah Reza di Teheran, tekanan
untuk mengadakan perjanjian untuk seluruh wilayah Iran jatuh ke
tangan protektorat Inggris. Nasib yang sama dialami pula oleh Mesir.
Berulang kali Mesir melakukan protes keras terhadap Inggris, yang
secara licik memasukan mesir ke dalam daerah protektoratnya. 137
Dalam konferensi ini , Inggris sama sekali menolak protes dari Mesir.
Malah menurut Inggris , Mesir harus bersyukur kepadanya yang telah
memasukan Mesir termasuk ke dalam bagianya. Sebagai hasil Perang

136 L . Stoddard , Dunia Baru Islam , 1966 , hal 177

Dunia I , bahwa dominasi Eropa di Negara Islam bukan jadi melemah ,


akan tetapi justru semakin kuat dominasinya dibanding masa
kolonialisme di abad 19.
Namun lebih anehnya lagi , mereka orang-orang Eropa melihat
Konferensi Versailles ini sebagai forum yang adil dan berabab. Mereka
tidak sadar , bahwa jalan yang mereka tempuh telah menciptakan api
dalam sekam. Untuk melaksanakan perjanjian Versailles ini , Inggris ,
Perancis dan Italia memerlukan waktu dua tahun untuk berunding
dalam membagikan Imperium Ustmani. Selama waktu itu pula mereka
saling menipu dan bermain kotor demi menguasai wilayah Islam.138
Gangguan yang pertama muncul di Mesir. Selama perang , Mesir selalu
dibanjiri pasukan Inggris dan belenggu undang-undang Militer dari
Inggris. Semua kaum terpelajar Mesir sudah menghirup udara Eropa
dengan ide-ide Nasionalismenya. Akan tetapi akibat perjanjian
Versailles , semua berubah menjadi kacau dan mengubah suasan
politik Mesir. Kaum Nasionalis yang moderat sekalipun akan sadar
betapa meruginya mereka akibat sikap serakahnya Inggris. Akibatnya
Golongan Nasionalis-Moderat bekerja sama dengan golongan Esktrem
untuk bersiap-siap melakukan pemberontakan. Sedangkan golongan
nasionalis yang esktrem sangat menentang protektorat Inggris
tersebut. Setelah Perang Dunia I , Mesir mengirimkan delegasi yang
terdiri dari kedua golongan itu yakni Nasionalis-Moderat dan nasionalisEsktrem ke Paris untuk membicarakan masalah Mesir didepan Sidang
Versailles. Sidang pun berjalan , namun versailles tetap membenarkan
protektorat Inggris terhadap mesir. Setelah gagal dalam sidang , sikap
delegasi dari Mesir itu tetap tegas dan tidak mau mengubah kebijakan,
mereka tetap menuntur kemerdekaan penu Negara Mesir.139
Sikapt Inggris Tegas, dan Sikap Mesir pun juga tegas. Kondisi Mesir
semakin kacau karena tidak ada pemerintahan resmi. Lalu Kabinetnya
meletakkan jabatan dan mereka tidak bisa membentuk kabinet yang
baru. Hal ini akhirnya diambil alih Komisaris tinggi Inggris, yaknia
Jenderal Allenby dengan mengambil alih Mesir secara terang-terangan.
Kaum Nasionalis Mesir menyadatakan melakukan pemberontakan yang
didukung oleh rakyat melawan Allenby. Seluruh kota Kairo dibakar,
jalan kereta api dan kabel listrik diputus, rakyat Mesir dibakar api
pemberontakan dan kemarah. Sikap pemusuhan ini menyebabkan

137 Benjamin Shwadran, The Middle East, Oil And the Great
Powers, New York 1970, hal 250
138 Ibid, Hal 255
139 L Thomas, Lawrence The Soul of the Arabian Revolution,
artikel June 1920

Inggris mengambil tindakan keras dan kejam. Pada tahun 1919, Inggris
menangkaup kaum Nasionalis dan membungnya ke Pulau Malta. 140
Situasi di Mesir sangat memusingkan Pemerintah inggris. Pada 1919
Inggris membentuk satu komisi yang khusus mengurusi masalah Mesir
ini. Komisi ini diketuai Lod Milner seorang tokoh terkemuka dalam
dunia Politik Inggris, memiliki pengalaman yang banyak mengenai
masalah negeri jajahan seperti mesir ini. Sampai di Mesir pada 1920,
Lord Milner dihadapkan dalam keadaan yang sangat rumit. Sebelum
sampai ke Mesir , komisi itu telah disambu dengan pemboikotan. Para
pemimpin nasional menolak berundnagan dengan komisi itu , kecuali
jika Inggris menyetujui lebih dahulu tentang kemerdekaan Mesir.
Namun dengan bakat diplomasinya Lord Milner berhail berunding
dengan Zaglul Pasya ( Tokoh kemerdekaan Mesir). Usaha-Usaha Lord
Milner pun membuahkan hasil. Pada akhir 1920 antara Lord Milner dan
Zaghlul Pasya mencapai kesepakatan bersama. Secara Garis besar
Inggris melepaskan hak protektorat terhadap Mesir dan mengumumkan
kemerdekaan Mesir. Mesir berhak mendirikan pemerintahan sendiri dan
Pasukan inggris dan seluruh pekerjanya akan ditarik semua dari Mesir.
Namun satu hal , Mesir tidak boleh mengadakan perjanjian dengan
negara lain kecuali atas persetujuan Inggris. Dan
Mesir berhak
memberikan kepada Inggris Terusan Suez dan boleh mendirikan
pangkalan Militer di sekitar kanal Suez.141
Namun kesepakatan itu tidak sepenuhnya dilakukan. Baik oleh
Inggris , maupun Mesir muncul oposisi-oposisi keras dari kedua belah
pihak. Di Mesir , golongan nasionalis Esktrem menuduh Zaglul Pasya
sebagai antek inggris dan penghianat karena telah menjual terusan
Suez kepada Inggris. Sedang golongan nasionalis Moderat merasa puas
dengan hasil yang dicapai dalam perundingan itu. Laporan komisi yang
dipimpin Lord Milner akhirnya memberi laporan ke Inggris dan
mengumumkan bahwa kemerdekaan mesir tidak dapat ditunda lagi.
Akan tetapi pemerintah Inggris tidak menyetujui hasil tersebut.
Akibatnya Lord Milner meletakkan jabatanya , dan Zaghluk Pasya tetap
pada keduduknya sebagai pemimpin front nasional. Begitulah akhirnya
nasib mesir , penuh dengan perlawanan , namun pada akhirnya Mesir
mendapatkan kemerdekaan penuh dan inggris diberikan terusan
Suez.142 Tetapi seperti yang kita lihat sekarang , di Mesir tumbuh
berbagai macam pengaruh Barat dan Liberal. Hal tidak bisa dilepaskan
dari pengaruh Inggris yang mengubah metode penjajahan menjadi

140 L Thomas, Ibid .


141 L. Stoddart , Op.Cit, hal 184
142 Ibid, Hal 186

metode Orientalis yang cukup mempengaruhi Inteletual Muslim abad


20.
Permasalahan lain muncul lebih rumit tepatnya di Saudi Arabia yang
menjadi wilayah kekuasaan khilafah ustmani. Di Konferensi Versailles
Presiden Amerika Woodrow Wilson menyampaikan janjianya yang
terkenal dengan sebuat The Fourteen Points bahwa Saudi Arabia
masuk dalam mandat dari Turki yang pada saat itu sudah dirusak
dengan sekulerisme. Pengumuman ini sentak mengagetkan seluruh
jaziran arab dan seluruh kaum muslimin bagi yang mengetahui
persoalan ini pada masa itu. Akhirnya tahun 1916 muncul
pemberontakan yang dipimpin Syarif Mekkah , yang bermulai dari hijaz
sampai ke seluruh Jazirah Arab untuk mengusir kolonial Inggris . Syarif
Mekkah menuntut kemerdekaan penuh bagi Saudi Arabia walaupun
sudah terlepas dari kekhalifahan ustamiah.143 Namun pemberontakan
ini dimanfaatkan oleh Kolonial inggris dan Perancis . Inggris akhirnya
memiliki alasan untuk memiliki terusan Suez secara penuh akibat
munculnya pemberontakan Arab dan Inggris menjadi leluasa untuk
menguasai seluruh wilayah Turki yang menjadi Pusat kekhilafahan
Ustmani.
Muncul pemberontakan ini juga telah memudahkan Inggris dan
Perancis untuk mencari alasan untuk kembali menduduki Wilayah
Timur Tengah. Dengan Alasan memenuhi pernjnajian Inggris akhirnya
menduduki Irak selatan dan Iran, sedang Perancis menduduki
Lebanon , Suriah,dan Wilayah Laut Tengah yang penduduknya dikenal
dengan bangsa Maronit yang berama Kristen katolik. Pada tanggal 5
maret 1915 secara rahasia Inggris dan Perancis mengadakan perjanjian
yang mereka namai Predominant Posisition yang membahas
penguasaan secara penuh wilayah Turki ustmani yang pada saat itu
sudah tidak memiliki khilafah yang jelas.
Pada 25 Oktober 1915 Gubernur Jenderal Inggris di kairo , Sir
Henry McMahon menyerahkan dookumen kepada Syarif Mekkah. Isi
dokumen itu, apabila bangsa arab mengadakan pemberontakan
kepada Turki, maka beberapa wilayah Islam akan diberikan
kemerdekaan penuh, yakni daerah yang dibawah kekuasaan Khilafah
ustmani kecuali Irak yang secara administratif sudah dibawah kontrol
penuh Inggris.144 Namun Bangsa Arab tidak tahu menahu perjanjian
rahasia antara Inggris dan Perancis ini , yang akhirnya mereka pulang
dengan penuh gembira lalu menyiapkan pemberontakan. Jika bangsa
Arab mengetahui hal yang sebenarnya , mereka pasti tidak akan

143 Ibid, hal 187


144 Ibid, hal 188

melakukan perlawanan ini. Dan di tahun berikutnya pemberontakan


pun meletus.
Pada November 1916
Inggris mengirim seorang perwira Intelejan
pilihan ia adalah kolonel Lawrence. Seorang pemuda berbakat dan lihai
dalam berdiplomasi. Dia langsung memiliki pengaruh dikalangan
pemimpin mekkah. Lalu ia diberi gelar jiwa Pemberontak Arab atau
dalam sejarah inggris ia dijuluki Pangeran padang pasir tanpa
mahkota. Lawerence memiliki pengetahuan yang baik terhadap
sejarah dan kebudayaan Islam. Ia adalah aktor utama dalam
mempengaruhi Syarif Mekkah untuk mentaati hasil pejanjian Eropa
terhadap wilayah-wilayah islam.145 Munculnya Lawrence ini mendakan
bangsa Arab akan memasuki babak baru dalam sejarah dan duduk
persoalan yang sebenarnya akan terbongkar. Pasukan Perancis mulai
maju menuju Pantai Suriah , pasukan Inggris mulai masuk ke Bagdad
dan terusan Suez. Loyld George mulai angkat bicara terkait masa
depan Arab, menurutnya negara-negara yang tadinya berada dibawa
kekhilafahan Utsmani harus diakui sebagai bangsa Merdeka, akan
tetapi harus diatur sesuai dengan administratif negara yang menerima
Mandat, sampai mereka matang untuk berdiri sendiri. Orang-orang
Arab mulai sadar akan isi perjanjian rahasia Inggris-Perancis yang tidak
lain ada perangkap untuk menguasai wilayah Islam. Perjuangan
diteruskan, bangsa arab sadar , bahwa mereka harus berjuang sendiri
dengan kekuatanya dengan diplomasi atau dengan perang.
Perjanjian Sykes-picot mulai diberlakukan lagi tahun 1920 yang
membagi wilayah mandat atas negeri jajahan. Ketika Inggris dan
Perancis mulai membagi-bagi wilayah Turki Ustmani, kekacauan mulai
muncul yang berasal dari pihak Perancis yang merasa tidak puas
dengan perjanjian ini. Sesudah Sykes-Picot Agreement diumumkan,
opini umum yang berpengaruh di Perancis mulai berteriak mengatakan
bahwa Perancis telah kena tipu daya Inggris. Dengan penuh ambisi
Perancis tidak mau berbagai wilayah dengan Inggris , yang akhirnya
Perancis menginginkan seluruh wilayah Islam di Timur Tengah harus
bergabung dan masuk ke dalam mandataris Perancis, termasuk
beberapa kota-kota Islam yang terkenal dalam dakwah Islam seperti
Palestina , Aleppo, Damaskus dan Bagdad , semuanya harus dibawah
mandataris Perancis.
Bagi Perancis Suriah adalah Alsace ke II yang merupakan
jantung terpenting bagi politik dunia Islam di masa depan. Aspirasi
kaum Imperalis sangat kuat didukung penuh oleh Parlemen Perancis ,
pada 1915 Parlemen perancis memberikan Perintah untuk menguasai
seluruh wilayah lau Tengah, Al Jazair, Tunisia , maroko dan termasuk
wilayah Timur Tengah , Lebanon, Suriah , Palestina. Beginilah dampak
dari perjanjian Sykes-Picot , kemarahan yang meluap-luap mereka

145 L Thomas , Op.Cit

lontarkan kepada Inggris146. Akhirnya Pada 1920, para sekutu berhasil


mencapai kesepakatan kembali, akhirnya wilayah Asia Kecil dibagi-bagi
menjadi daerah-daerah , sedangkan daerah Arab diberikan kepada
Inggris dan Perancis, sesuai dengan Sykes-Picot Agreement dengan
ditutupi istilah yang bagus yakni Liga Bangsa-Bangsa . Inggris ,
perancis dan negara satelitnya yakni yunani telah bersiap-siap untuk
melakukan pendudukan. Inggris mengirim pasukanya ke Irak dan
Palestina. Perancis membawa pasukanya ke Suriah. Dan seluruh
pasukan Inggris-Perancis-Yunani bersiap-siap untuk menduduki
Konstantinopel. Italia sebagai kawan sekutu tidak ikut dalam
pembagian kue tersebut. Hanya Italia yang memiliki pendirian lain ,
Italia melihat kejadian bagi-bagi kue ini akan berakibat buruh bagi
Eropa sendiri, karena dilihat dari sisi keserakahan kaum kolonial ini .
Menurut Saverio Nitti ( Perdana Menteri italia 1919-1920), pelaksanaan
Perjanjian Sykes-Picot dan Konferensi Versailles akan menghasilan
perang yang tidak akan selesai di wilayah Timur Tengah, menurutnya
ini akan berakibat buruhk bagi eropa di masa depan. Sampai saat ini
memang kita belum melihat akibat buruk bagi Eropa dalam hal
perang , akan tetapi Nitti mencoba meramalkan masa depan Eropa
akibat dari hasil bagi-bagi kue ini. Menurutnya satu abad kemudian
dunia Islam akan marah dan membalas dendam kepada Eropa.147
Nitti sebenarnya adalah pengamat dan peralamal yang handal. Tidak
sampai setahun dalam masa pendudukan, muncul pemberontakan di
Irak. Pasukan Inggris merasa tidak kuat menahan perlawanan kaum
muslimin ini , yang akhirnya diterjunkan 100.000 pasukan dari Inggris
untuk memadamkan pemberontakan. Dalam situasi yang panas seperti
ini, sekutu berhasil menduduki Konstantinopel, Pusat ibukota Islam.
Pasukan Sekutu ini mendapat sambtuan dingin dari penduduk
setempat yang mendatangkan kesan yang buruh bagi Eropa. Kabar
pendudukan sekutu di Ibu Kota Islam ini , terdengar sampai ke Wilayah
agitasi Islam di Kaukasus , bahkan sampai Uni Soviet. Akhirnya dalam
beberpa minggu wilayah di sekitar Turki telah menjadi pusat Agitasi
Islam untuk bersiap-siap melancarkan serangan. Para Intelejen
Ustamani bergerak diam-diam , dan menghasut masyarakat untuk
melakan perlawanan. Pada Cendekiawan dan kaum Intelektual
menyamar jadi orang miskin dan gelandangan untuk menyebarkan
berita pendudukan konstantin dan bersiap-siap melakukan perlawanan.
Akhirnya Inggris-Perancis serta Yunani menerjunkan 500.000
pasukan untuk memadamkan pemberontakan. Setalah diadakan
pejanjian diatas kertas yang menandakan kekalahan kaum muslimin.

146 L. Stoddard ,Op.Cit Hal 190


147 Ibin , Hal 192

Pernjanjian di dinamakan perdamaian Serves, yang mengharuskan


tidak ada lagi pasukan dibawah komandio Khilafah Ustmaniah.
Setidaknya kita bisa melihat usaha terakhir dari Kekhilafahan Ustmani
ini, sebelum akhirnya dibubarkan pada Maret 1924.
Presiden Amerika Wodroow Wilson juga menyarankan untuk
membuat Liga Bangsa-Bangsa untuk menaungi tanah-tanah arab
setelah runtuhnya Khilafah Ustmani . Liga Bangsa-Bangsa ini juga
berfungsi untuk menindak lanjuti Perjanjian Sykes-Picot pada tahun
1916 yang membahas soal negeri jajahan. Pada perjanjian ini Eropa
membagi kawasan-kawasan menjadi zona-zona yang mereka sebut
Mandat , dan diberikan pada Inggris dan Perancis. Dokumen yang
menetapkan mandat ini menyebut wilayah teritori yang dihuni oleh
masyarakat yang belum mampu berdiri sendiri di bawah kondisi dunia
modern.148 Intinya dokumen itu berbicara bahwa Bangsa Arab, Afrika
dan Asia secara umum adalah anak-anak dan bangsa Eropa adalah
orang dewasa yang akan mengurusi mereka sampai mereka bisa
melakukan urusan orang dewasa seperti mencari uang sendiri dan
berjalan sendiri.
Perancis mendapat mandat atas Suriah dan Inggris mendapat hampur
semua yang ada di Timur Tengah Perancis membagi teritori yang
diamanatkan bagiinya ke dalam dua negara yakni Suriah dan Lebanon .
Dari kedua negeri inilah perancis membuat rekayasa negara dengan
menaruh benih-benih Demografi kristen Maronit. Perancis menyebut
mereka sebagi Klien wilayah jajahan. Inggris pun juga memiliki Klien ,
ia memiliki hak membagi tiga wilayah bekas kekuasaan Ustamni yakni
Iraq, Yordania dan Arab Saudi. Dari Iraq ia berikan pada Hasyimiah
seorang yang telah berjasa membuka pintu ke palestina dan Ottoman,
di Arab saudi ia taruh Faisal dan kakanya Abdullah di Yordania. Mereka
semua adalah pembantu Inggris dalam masa penjajahan di awal abad
20, mereka semua dijadikan Raja pada wilayah Mandat sesuai dengan
perjanjian Sykes-Picot.
Di Mesir inggirs memperlakukanya sedikit spesial. Inggris resmi
memerdekakan mesir dengan lima catatan. Pertama Mesir tidak boleh
mengubah pemerintahan mereka dan harus tetap menjadi Monarki.
Kedua Mesir tidak bisa menggantikan penguasa mereka dan harus
memberlakukan kekuasaan pada keluarga kerajaan yakni pada Dinasti
Muhammad Ali Basya sang penghancur dunia Islam. Ketiga, Mesir
harus menerima terus kehadiran pasukan dan militer Inggris di wilayah
mereka. Keempat, Semua orang Mesir harus meninggalkan Terusan
Suez. Kelima , perusahaan Swasat yang dikontrol Inggris dan perancis
harus terus mengumpulkan semua pembayaran dan mengirimnya
langsung ke Eropa.149

148 Tamim Anshary, Op.Cit hal 492

Perjanjian Skykes-Picot telah membagi semua kue-kue pada bangsa


Kolonial. Kecuali hanya satu wilayah yang tidak disentuh oleh SykesPicot maupun Liga Bangsa-Bangsa Yakni tanah Suci Palestina. Lalu apa
yang harus dilakukan oleh Palestina ? apakah bangsa ini tetap
diberikan pada Muslim yang sudah menguasai tanah ini berabad-abad
ataukah orang Yahudi yang sebagian besar sudah melakukan Migrasi ke
Palestine Sejak abad 19. Bagi orang Eropa tanah ini harus menjadi
tanah air Yahudo aman , karena orang yahudi terancam punah di
seluruh dunia ini, apalagi pasca Persitiwa holocaust yang dikarang oleh
yahudi sendiri pada Konferensi Wannsee di Berlin tahun 1940. Selain itu
,Pada 1917 Balfour juga telah membuat janji yang tidak boleh
dilupakan bagi Kaum Yahudi Internasional.
Pada akhirnya, Menurut Barat keberhasilan Modernisasi ini
tergantung pada dua hal yakni Pembangunan dan legitimasi melalui
nasionalisme. Setidaknya hal ini terjawab sampai sepuluh tahun pasca
perang Dunia I, bahwa mereka telah gagal mencapai kedua tujuan itu.
Pidato Woodrow Wilson di Kongres Versailes tidak mereka lakukan
dengan baik , karena masing-masing dari Pihak kolonial tidak pernah
melonggarkan cengkaramaya pada jantung dunia Islam. Mereka tidak
memberi peluang sedikit pun pada Islam , karena mereka juga sedang
bersaing dan berlomba mengalahkan Industri di setiap negara di Eropa.
Kekuatan Barat sedang bergerak menuju akhir dari pertarungan yang
didorong oleh berbagai ideologi, Komunisme, Fasisme , Nazisme dan
Demokrasi.
Sampai pada tahun 1939, Negara-negara di Eropa terus
memancing kepada kondisi yang tidak stabil. Jerman berperang
melawan Inggris dan Perancis, Ustmani sudah tidak ada dan Jepang
telah tumbuh besar di Asia. Peperangan ini setidaknya menyelesaikan
fase-fase cerita dari Perang Dunia I sampai kita mendengar pada tahun
ini dunia sedang mengalami Zaman Malaise yakni zaman kemiskinan
dan penderitaan. Akan tetapi keinginan untuk kemerdekaan semakin
kuat yang telah tumbuh selama bertahun-tahun selama penjajahan. Di
Mesir , pemberontakan mulai direncanakan oleh faksi militer. Di cina,
Komunis Mai mulai bergerakan melawan Chiang Kai Shek. Di Vietnam,
Ho Chi Minh kembali mengatur Viet Minh Dan di Indonesia Sukarno
menyatakan Negaranya merdeka dari Belanda. Di Seluruh dunia
Gerakan kemderkaan ini muncul dimana-mana baik di negara Islam
maupun negara Barat.
Namun sekali lagi Gerakan Kemerdekaan ini tidak semuanya
berjalan mulus. Banyak Negeri Islam di Timur Tengah dan Afrika justru
mempertanyakan dibalik fase kemderdakaan ini dengan konsep
teritorial Geografis yang telah ditentukan oleh Kolonial. Di Afrika
Tengah , Raja Belgia yang pernah menginvasi wilayah itu menjadikan

149 Ibid, hal 494

Negeri yang bebas dan dinamai Kongo yang kemudian berubah


menjadi Zaire. Apa yang ditaklukan Jerman sekarang menjadi kamerun,
Inggris di Afrika Timur menjadi Kenya. Banyak Diantara negeri-negeri
jajahan tersebut yang dijadikan dalam satu negara, akan tetapi
diantara mereka sendiri ada dua ratus kelompok etnis yang berbicara
lebih dari lima ratus bahasa yang mereka tidak mengerti satu sama
lain jika dalam satu Nation State.
Di Afrika Utara Gerakan pembembasa Nasional ini berujung
pada persitiwa berdarah. Negeri yang kita kenal seperti Al-Jazair, Libya
dan Tunisia pasca dimerdekaan oleh Perancis selama delapan tahun
pula mereka terus berperang. Banyak Muslim yang masih tidak
menerima konsep Nation State ini. Di Anak benua India sendiri Inggirs
cukup kerepotan menangani masalah Muslim dan Hindhu di sana. Pada
1940 Terjadi Aksi Massa besar-besaran yang menuntut adanya Negara
Islam, yang akhirnya Inggris sendiri merelakan wilayah yang ada di
India Utara menjadi Negeri Pakistan. Sampai masuk pada Perang Dunia
II, setidaknya kolonial harus lebih memperjelas statu-status negara
yang mereka atur. Antara tahun 1945-1975 ada lebih seratus negara
baru dan akhirnya setiap inci bumi akhirnya milik dari beberapa
negara-negara.
Sampai pada 1960 Ideologi Nasionalisme dan Realittas negaranegara tidak sepenuhnya dibangun dengan maksimal. Banyak dari
sebuah negara yang dijejalkan dalam masalah perbatasan, etnis
minrotitas yang merasa terpisah dari wilayah perbatasan negara lain.
Di Timur Tengah sendiri , orang-orang yang ada di perbatasan negara
mengalami kebingunan tersendiri untuk memilih negara yang mana ,
karena mereka sendiri memiliki bangsa yang sama dan dikuatkan pula
dengan agama yang sama. Seperti yang ada di Yordania, Arab Saudi,
Atau Mesir , mereka semua sama-sama berkomunikasi dengan bahasa
Arab tapi berbeda Negara. Mereka semua memiliki perbatasan negara
dan memiliki pemerintahan yang terpisah, tapi apakah penduduknya
benar-benar menganggap diri mereka berbeda dengan negara
Tetangganya ? inilah yang dipertantakan dalam konsep nation state.
Selain dari wilayah diatas, masalah mengenai perbatasan
negara muncul dari satu wilayah yang tidak pernah selesai sampai
sekarang yakni Palestina yang tidak lama lagi akan kita sebut sebagai
Israel. Selama Proses adanya pengucilan orang-orang Yahudi di Eropa,
memunculkan rasa ketakutan pada diri mereka akan keberadaan dan
eksistensinya di dunia. Di Jerman mereka terus di teror pada persitiwa
Kamar gas, dimana mereka akan dimasukan kamar gas dan mereka
mati dalam kondisi tubuh mayat berwarna merah muda. Di Italia dan di
Perancis mereka berhasil membuat isu anti-semit yang mereka sendiri
memburu orang-orang Yahudi disana. Di Polandia dan Ukraina yang
dibawah kekuasaan Stalin terus memburu mereka di kamp-kamp Militer
untuk diculik dan dimasukan ke kamar gas. Di Inggris sendiri muncul

gerakan anti-semit yang luar biasa. Tiba-Tiba saja di seluruh Eropa


pasca perang dunia I muncul gerakan Anti-semit, mereka semua
sepakat bahwa Yahudi telah mengganggu keberadaan mereka , dan
setalah itu Yahudi akan dipulangkan ke negeri asalanya yakni Palesitna.
Konspirasi sejarah ini sangat berhasil mencuri perhatian dunia.
Konferensi Wannsee di Berlin tahun 1940 yang membahas Tragedi
holocaust tidak pernah diusut oleh sejarawan. Dan kalau kita
perhatikan tokoh-tokoh yang berunding di konferensi Wannsee tidak
mengalami hidup yang panjang setelah konferensi itu diadakan ,
mereka semua mati digantung di tempat dan negara yang terpisah.
Pada Akhirnya Pemerintah beranggapan Jutaan orang Yahudi sudah
terperangkap di Eropa dan tidak tahu jalan pulang ke rumah. Semua
dipulangkan Negeri asalnya dan dibuatkan sebuah negara untuk
mereka yakni Israel. Ditanah Palestina tersebut para Yahudi membeli
tanah , membuka pemukiman dan membangun perkebundna serta
peternakan disana. Akhirnya sampai 1945 jumlah penduduk Yahudi di
Palestina hampir sama dengan penduduk di Yordania. Dalam Paradigma
Eropa , Bangsa Yahudi selama ini telah menjadi Korban Perang dan
Teror. Di Jerman tahun 1862 seorang Zionis jerman Moses Hess
mengumpulkan dukungan bagi politiks Zionisme dengan mengusulkan
adnaya negara Yahudi yang akan didirikan di Jantung Timur tengah
untuk melayani kepentingan Imperial Barat.150.
Menurut bangsa Eropa, kaum Yahudi tidak memiliki wilayah dan sudah
tersebar dua ribu tahun dan hidup sebagai buruh minrotitas di negara
orang lain. Selama dua ribu tahun tersebut mereka berada di Diaspora,
orang Yahudi telah bersatu, mempertahankan rasa kebangsaan yang
dibangun disekitar Yudasime yang bersifat budaya dan sejarah
sekaligus religius. Selama abad 19 di Eropa, bangsa Yahudi bisa hidup
tanpa menjalankan ibadah dan mendirikan Sinagog. Unsur Inti
keagamaan Yahudi yakni menyatakan bahwa Allah telah menjanjikan
tanah Kanan kepada bangsa Ibrani yang asli yakni Ibrahim dan suku
keturunanya. Kaum Yahudi memegang teguh ajaran ini, bahwa mereka
berhak untuk merebut kembali tanah mereka, wilayah yang disebut
Palestina , yang sekarang dihuni oleh kaum Muslimin. Banyak zionis
Yahudi di Eropa abad 19 yang sekuler , tetapi ajaran tentang tanah suci
yang dijanjikan tetap memiliki hati tersendiri bagi orang Yahudi.
Pada 1897 Seorang Yahudi-Austria bernama Thedorl Herzl
mendirikan organisasi resmi Zionisme pertama. Di tengah adanya ide
untuk nasionalisme, saat itulah intelektual Yahudi di Eropa mulai
berbicara tentang pindah ke Palestina. Sebagian Kaum Nasionalis
Jerman setuju dengan kaum Zionis ini. Kaum Nasionalis Jerman selalu
menilai , orang Yahudi yang hidup jerman tidak bisa berasimilasi

150 Benny Morris. Righteous Victims : A History Of the ZionistArab Conflict 1881-1999, New York 1999, hal 15

dengan kebudayaan Jerman. Jika terus-menerus tinggal di jerman,


mereka akan menjadi bagian dalam negara dan oleh karena itu mereka
menyarankan Yahudi harus mencari takdirnya dengan tinggal di
Palestina.
Walaupun Yahudi sudah tersebar di seluruh dunia, di Palestina
sendiri tidak pernah sepi dari penduduk Yahudi Pribumi. Sampai pada
tahun 1800, populasi Yahudi di Palestina mencapai 2,5 persen dari
penduduk Muslim yakni 97 persen. Sampai pada 1880 ketika Imigrasi
Yahudi dari Eropa ke Palestina dimulai, perbandingan orang Yahudi
dengan Muslim naik menjadi sekitar persem dari total keseluruhan.
Terhitung Sebanyak 30.000 Yahudi pada abad 19 pindah ke Palestina
dan menjadi gelombang perdana Yahudi. 151 Sampai pada 1936 di
Jerman khususnya muncul banyak organisasi Militan Yahudi yang mulai
diincar oleh Nazi. Organisasi militan ini dengan terang-terangan
mengangkut orang Yahudi secara massal untuk menuju Palestina.
Ketika perang dunia II hampir meletus muncul kengerian bagi orang
Yahudi kepada Nazi dan Fasis. Organisasi Militan ini membuat kondisi
semakin kacau, mereka melakukan sabotase, pembunuhan acak dan
pengeboman di tempat-tempat ramai.
Kengerian akan Nazisme ini membuktikan perlunya suatu tempat
berlindung bagi Yahudi, tetapi orang Yahudi tidak datang ke palestina
untuk memohon perlindungan saja melainkan untuk mendapatkan hak.
Mereka bersikeras untuk memohon bantuan, karena dasar klaim nenek
moyang mereka yang sudah mendiami Paletina sejak dua Millenium
sebelumnya sampai pada 135 Masehi. Mereka juga memiliki harapan
untuk kembali ke Yerussalem yang menjadi kebaktikan Paskah , ritual
budaya dan keagamaan dalam Yudaisme. Menurut ajaran Yahudi, Tuhan
telah memberikan Tanah pada bani Israil dan keturunan mereka sesuai
dengan Pernjanjian Allah dan Nabi Ibrahim. Dalam Al-quran sendiri
dapat kita lihat banyak sekali ayat-ayat yang sebenarnya memuliakan
Bani Israil, mereka diberi kelebihan dan kemuliaan oleh Allah. Allah
juga telah menyelamatkan mereka dari kekejaman firaun dan diberi
makanan dan kesejahteraan di tanah berkah kanan di Israil Palestina.
Pada masa setelah perang dunia II, Amerika Serikat memimpin
upaya menciptakan sistem politik baru untuk mengurusi negara-negara
di dunia dan untuk menjaga perdamaian antar sesama manusia, yakni
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Palestina adalah salah satu
persoalan yang akan diselesaikan oleh PBB. Oleh karena itu pada 1947,
PBB mengakhiri permasalahan dengan membagi tiga wilayah petak
tanah yang menjadi pusat sengketa. Yerussalem dipilih menjadi kota
Internasional terpisah di kedua belah pihak. Total wilayah bagi negaranegara baru yang disetujui yakni pendirian Negara Israel dan Negara
Palestina. Kaum Muslimin sampai saat ini tidak pernah sepakat bahwa

151 Tamim Anshary , Op.Cit , Hal 508

kedia belah pihak sama-sama berhak mendapatkan wilayah tanah Suci


Palestine. Selama 14 abad sejak turunya Islam di Jazirah arab sampai
masa kejayaan Islam , paletina adalah wilayah yang murni dikuasai
Islam . Maka dari itu kebijakaan PBB yang sepihak ini dirasa sangat
tidak adil kepada Umat Islam dan pada sejarah islam secara umum.
Lambang bendera Israel yang memiliki makna bahwa Imperialis berhak
mengambil bagian manapun dari wilayah jajahan mereka. Itu berarti
menandakan bahwa Islam tidak memiliki kekuatan sedikitpun melawan
Eropa. Esksistensi adanya negara Israel di jantung dunia Islam
menandakan dominasi Eropa atas kaum muslimin, arab dan non-arab
dan atas orang-orang Asia dan Afrika pada umumnya.
Tepat pada 15 Mei 1948 Israel mendeklrasikan kelahiranya.
Perang segera dikumandangkan di Jantung dunia Islam. Arab Saudi,
Suriah , Yordania dan Mesir bertarung melawan satu negara yang
menghimpun seluruh kekuatan Barat dan Imperalis yakni israel. Orang
Israel menyebut perang itu sebagai perang Kemderdekaan , tetapi
seluruh jazirah Arab menyebutnya dengan bencana. Sekitar tujuh ratus
ribu orang Arab mendapati diri mereka kehilangan tempat tinggal dan
tanpa kewarganegaraan, lalu hidup sebagai pengungsi di negaranegara tetangga. Tanah-tanah yang seharusnya menjadi kekuasaan
Muslim kini sudah menjadi milik bangsa Yahudi. Sebagian besar
pengungsi Arab dikumpulkan di Tepi Barat Sungai Yordan. Dari wilayah
inilah kaum Muslimin terus berusaha merebut kembali tanah yang telah
direbut Yahudi itu.
Setelah Perang Arab tahun 1948, keadaan menjadi lebih buruk.
Kekuasaan dunia Arab , terutama wilayah mandat dari kolonialisme
tidak memberikan respon sama sekali terhadap esksitensi Yahudi di
Jantung dunia Islam. Secara Nasional Gerakan militer tidak pernah
datang dan membantu atau merespon kejadian ini, kalaulah bangsa
Arab mengaku Muslim mereka akan membantu kekalahan dunia Islam
ini. Kaum Zionis sendiri ingin israel tetap ada bagaimanapun
keadaanya, Orang arab palestina ingin palestina berada dibawah kaum
muslimin. Namun kondisi dunia yang membuatnya semakin buruk
dibawah tangan PBB , bahwa Palestina harus dibagi pada bangsa
Yahudi. Lebih parah lagi , masyarakat dunia telah menilai bahwa kaum
muslimin telah memunculkan fenomena anti-semit seperti yang pernah
dilakukan Nazi di jerman. Sikap permusuhan yang terus muncul ini
disamakan oleh Dunia sama dengan sikap Nazi. Ummat islam tidak
memiliki hak untuk berbicara pada dunia , karena mereka sudah tidak
memiliki legitimasi untuk mengusir Yahudi dari tanahnya. Setelah 1948
kaum muslimin di seluruh dunia memiliki rasa kombinasi antara
dirugikan dan merasa difitnah yang menggelorakan rasa permusahan
kaum muslimin pada dunia secara umum.
Kondisi kritis di era modern

Jalanya sejarah islam andaikan saja ia lahir di asia tenggara di


indonesia umpamanya, sejarahnya pasti jauh lebih tenang
sebagaimana sejarah agama budha. Tetapu islam justru lahir di
pertrmuan tiga benua, berhadap hadapan dengan benua eropa yang
penuh tenaga dan penuh nafsu ekspansionis karenanya islam harus
selalu mempertahankan diri islam sebagai agama yang lebih baru
dibanding kristen telah mengambil sikap ofensif mengjadapi tantangan
eropa itu dengan langsung menyerbu masuk ke eropa, meskipun bukan
melalui selalt borporus yang dekat, tetapi melalui selat gibraltar yang
jauh setelah dibuat gentar oleh serbuan bala tentara muslim ke
perancis pada 732 masehi, kaum kristen menjadi benci,
menyalahgubakan dan menyerbu dunia islam selama dua belas abad
lamanya152.
Mengapa kedua agama besar ini tidak dapat berdampingan
secara damai di laut mediterania ? Semenjak abad ke 12 masehi para
misionaris kristen mendambakan umat islam pindah ke agama mereka.
Pengalaman santo fransiskus adalah contoh tipikal misi-misi
berikutnya. Setelah dua kali gahal menasuki wilayah kaum muslimin,
pada akhir ia mencapai mesir bersama prajurit perang salib pada 1219.
Dia berkhotbah di depan kaum muslimin, yang mendengarkanya
dengan sopan, tetapi menolak untuk berdebat dalam hal agama. Kaum
muslimin melindungi sang santo dan melimpahinya dengan hadiah.
Salah satu keluhan utama para misionaris adalah keengganan
kaum muslimin untuk diajaka berdebat mengenai masalah masalah
teologis.Kampanya misionaris yang sesungguhnya melawan islam baru
berlangsung setelah rangkaian perang napoleon berakhir, dengan
meluasnya imperialisme yang mengikuti keadaan damai di eropa
umumnya sebenarnya kegiatan misionaris yang berkaitan denhan
perluasan kekuasaan imperium inilah yang merupakan tantangan yang
sesugguhnya terhadap islam.
Konfrontasi dengan islam tak dapat dihindarkan. Ada enam
daerah sasaran kegiatan misionaris : cina dan india dimana islam
sudah tersebar, asia tenggara, timur tengah, dan afrika utara dimana
daeraj tersebut sudah meneluk islam. Jadi abad kesembilan belas di
daerah-daerah jajahan belanda, ingris dan perancia di asia dan afrika,
peperangan berlangsunh antara islam dan kristen.153
Di indonesia khususnya, kegiatan misionaris kristen dengan
kolonialis belanda mudah dilihat. Sebab memang dari semula keduanya
saling berkaitan. Pada mulanya VOC lah yang menentukan daerahdaerah mana yang harus dimasuki para misionaris, bahasa-bahasa

152 G.H Janses, Op.Cit , hlm 59


153 Ibid , hlm 64

apakah yang harus digunakan dalam upacara kebaktian, berapa gaji


yang harus dibayar pada pendeta yang ditugaskan di hindia belanda.
Setelah 1789 pemerintah hindia belanda mengambil alih tanggung
jawab admibistratif, karena islam selalu dengan keras kepala menahan
penyebaran kristen, maka di daerah-daerah yang belum masuk islam,
khususnya yang masih beragama animisme di luar kepulauan luat
jawalah kristen dapat memperoleh kemajuan pesat.154
Berkaitan dengan kedua kegiatan ini semakian erat setelah
kolonial belanda mengambil alih kekuasaan atas hindia belanda.
Menurut pandangan para misionaris pengkristenan rakyat indonesia
menguntungkan tanah air belanda karena apabila kaum bumiputera
memeluk agama kristen akan menjadi warga-warga yang setia.
Kebijakan pemerintah belanda selama abad 19 yakni usaha
pengurangan jumlah peserta jamaah haji, karena pada waktu itu
mekkah dianggap sebagai penyebar wabah islam militab. Pada 1825
masing-masing anggota jamaah calon haji diharuskan membayar 110
florin untuk suatu izin haji. Padahal waktu ongkos hidup perjalanan haji
hanya 100 florin.155
Pungutan reami ini dihapuskan pada 1852 tetapi pada tahun
1859 pembatasan yang lebih ketat diberlakukan pula, uang pungutan
calon haji diadakan lagi dan besarnya 500 florin dan sepulang dari
mekkah para haji harus melalui suatu ujian mengenai pengetahuan
mereka tentang mekkah dan islam sebelum berhak mendapat gelar
haji. Demikian pula wakil pemerintah belanda di jeddah dilarang untuk
menolong anggota jamaah haji yang terlantar di negeri arab.
Peraturan-peraturan ini dirancang oleh seorang tokoh orientalis
belanda yakni christian snouck hurgronje .156
Agama Kristen masuk dan tersebar di Indonesia ditandai dengan
masuknya bangsa Barat di Indonesia. Agama Kristen masuk melalui
kepulauan Maluku yang jauh dari pulau Jawa. Hal ini dikarenakan
wilayah Maluku merupakan satu daerah penghasil rempah berupa pala
dan cengkeh. Upaya perdagangan pala dan cengkeh sudah sejak lama
menjadi perebutan bagi bangsa Barat. Kristen katolik Roma berhasil
disebarkan oleh para missionaris portugis di wilayah Timur Indonesia
seperti Maluku, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara. Berbeda dengan
wilayah Timur, wilayah Barat merupakan wilayah yang relative sulit
dalam kegiatan penyebaran agama Kristen. Hal ini dikarenakan adanya
kekuatan Islam yang berbeda d wilayah Timur. Karena adanya Islam

154 Ibid
155 Ibid, hlm 65
156 Ibid hlm 66

yang cukup besar, maka orang-orang jawa menganggap orang-orang


portugis sebagai musuh.157 Akibatnya tidak ada satu pun tempat di
Pulau Jawa yang sempat diduduki oleh orang-orang Portugis, kecuali
Jawa timur yang hingga akhir tahun XVI masih terdapat sebuah
kerajaan Hindu Jawa yang kecil.
Setelah upaya Kristenisasi oleh Portugis berakhir di jawa pada abad XVI
karena serangan dan islamisasi oleh kerajaan Islam di jawa, maka
upaya kristenisasi dilanjutkan oleh bangsa Belanda yang datang di
Pulau jawa pada abad XVII. Untuk menyatakan orang-orang Belanda
yang mengadakan pelayaran dan perdagagan di luar wilayah
negerinya, maka pada tahun 1609 dibentuklah organisasi Swasta
Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Selain untuk kepentingan
ekonomi, VOC datang membawa misi gereja. VOC juga harus
memelihara orang-orang Kristen yang merupakan warisan portugis di
daerah yang baru didapatinya. Selain itu, sebagai pemerintah Kristen ,
VOC mempunyai tugas untuk menyebarkan Kristen kepada penduduk
pribumi yang beragama Islam.158
Pada tahun 1617 Parlemen Belanda mengeluarkan sebuah piagam
yang mengharuskan VOC bertanggungjawab untuk menyebarkan
agama Kristen dan menyediakan pengajaran di sekolah dengan baik.
Maka untuk merespon hal tersebut didirkanlah sekolah-sekolah untuk
orang Kristen non-Indonesia dan orang Kristen Indonesia meski dengan
bentuk berbeda dan jumlah yang relative sedikit. Pada sekolah-sekolah
yang didirikan colonial, bahasa pengantarnya harus Bahasa Belanda.
Hal ini dikarenakan, pengetahuan Bahasa Belanda dianggap sebagai
persyaratan yang perlu untuk menyebarkan agama Kristen Protestan
terhadap orang-orang Islam pribumi. Selain itu kemahiran akan bahasa
belanda akan memungkinkan orang yang baru masuk agama Kristen
nosa membaca alkitab, lalu diterjemahkan dalam bahasa melayu.
Semenjak kedatngan VOC ke Indonesia, agama Katolik tidak
diakui. Hanya ada satu agama yang diakui yaitu agama Kristen yang
beralian reformasi dari calvianisme yang telah diterima dan
dipraktekan di bBelanda. Penyebaran agama Kristen yang hanya
tersebar di kota-kota besar, seperti Batavia, Semarang , dan Surabaya.
Hal ini dikarenakan kehatian-hatian VOC agar tidak terjadi benturan
dengan orang-orang Islam dan tidak merugikan perdagangan mereka.
Oleh karena itu, penyebaran agama Kristen di jawa tera;u signifikan
dibandingkan dengan diluar Jawa159. Namun VOC dalam catatan sejarah
sering mencampuri urusan kerajaan Islam di Jawa, seperti Mataram dan

157 Gordon Dicker , Pengabaran Injil di Pulau Timor , 1960, hlm


17
158 Gordon Dickers, Ibid , hlm 18

Banten.
Seringkali
VOC
mengkesploitasi
perpecahan
intern,
peperangan dan kekacauan di dalam kerajaan Mataram untuk
memperoleh kekuasaan ekonomi, wilayah dan politik yang lebih besar.
Politk Etis uncul di Hindia Belanda karena adanya protes keras dari
kalangan etis terhadap pemerintah colonial Belanda yang sebelumnya
menerapkan politik liberal tahun 1870-1900 di Hindia Belanda.
Pemerintah yang pada awalnya bernafsu mencari untuk semata, mulai
memberikan jalan yang lebih manusiawi. 13 Politik Liberal yang
dijalanan sejak 1870 justru mengakibatkan penderitaan bagi pribumi.
Masa politik Liberal merupakan masa eksploitasi Indonesia oleh
perusahaan-perusahaan swasta setelah diberhentikanya Tanam Paksa.
Dengan adanya politik Liberal yang pelaksanaanya jauh dari
kepentingan kesejahteraan pribumi, muncul banyak kritikan dan
berbagai macam protes keras oleh orang-orang Belanda sendiri seperti
Van Deventeer dan Douwes Dekker. Di Negeri Belanda banyak berbagai
macam tuntutan yang dilakukan oleh semua partai Belanda. Semua
partai memberi tekanan
pada politik colonial agar segera
diberhentikan politik Liberal yang diterapkan di Negara jajahan dan
diganti dengan dasar yang harus ada balasan yang adil. Partai Liberal
Belanda menguasai politik selama lima puluh tahun, namun pada awal
abad 20 partai Liberal berakhir kekuasaanya. Koalisi partai agama
( partai Roma Katolik, Partai Anti- Revolusioner, dan partai Kriten
Historis ) dan kelompok kanan sudah berhasil memenangkan
pertarungan politik dan menetapkan untuk kembali pada prinsip
Kristen dalam pemerintahan .
Partai-Partai tersebut banyak menitik beratkan pada agama,
kerja bebas, dan kewajiban moral dari Negara induk. Tuntutan mereka
supaya di Hindia Belanda dibuka untuk kegiatan misi, serta menuntut
pemerintah colonial Belanda mendukung kegiatan tersebut. Kedudukan
legal agama dan orang-orang Kristen harus diatur dengan Undangundang. Partai Anti-revolusioner menyebutkan programnya yaitu
pengkristenan Nusantara tetap merupakan panggilan rakyat Kristen
Eropa (Belanda), yang jika ditinjau dari segi kenegaraan maupun
kemasyarakatan adalah juga sangat penting. Maka dari itu, pemerintah
colonial harus memberikan kebebasan yang seluas-luasnya dan
tunjangan
keuangan
dalam
melakukan
pendidikan
dan
pengkristenan .160
Partai yang berbasis agama Kristen dan katolik sangat menentang
adanya politik eksploitasi ekonomi dan finansial di Hindia Belanda yang
lebih menguntungkan pemerintah Belanda. Politik ekspansi yang
dijalankan secara keras juga ditentangkan oleh kaum agama. Mereka

159 Karel Steenbrink, Mencari Tuhan Dengan Kacamata Barat,


Kajian Kritis Mengenai Agama di Indonesia, Yogyakarta: Sunan
Kalijaga Press ,1988 , hlm 235

menegaskan bahwa kaum nasrani tidak boleh memiliki daerah jajahan,


kewajibanya adalah mendatangkan peradaban dan agama Kristen.
Dalam prakteknya, perubahan politik
colonial hanya merupakan
eksploitiasi untuk perbendaharaan Belanda menjadi eksploitasi untuk
kepentingan social baik Belanda maupun asing.
Elsbeth Locher menyimpulkan bahwa politik etis bisa diartikan
sebagai kebijakan yang bertujuan untuk melebarkan kekuasaan
Belanda atas seluruh wilayah kepulaian Indonesia. Namun politik etis
itu sendiri diberikan oleh para pelopor yang menginginkan colonial
yang baru, Mereka berasal dari golongan partai-partai agama, sosialis
dan liberal progresif.161 Salah satu prinsip dari politik etis adalah
pendidikan , selama empat dekade pertama abad 20 pendidikan Barat
semakin lama tersedia bagi pribumi, walaupun jumlah orang yang
menikmati pendidikan sangatlah sedikit. Pendidikan Barat merupakan
sarana yang efektif guna mewujudkan suatu asosiasi, seperti yang
dianjurkan Snouck Hurgronje. Alasan lain yang melatarbelakangi
dibukanya pendidikan barat bagi pribumi adalah karena adanya
permintaan tenaga pembantu administrasi pemerintah maupun Swasta
yang bisa digaji dengan gaji uamh rendah. Selain itu, tujuan yang ingin
diraih pemerintah colonial Belanda adalah menciptakan orang-orang
yang loyal kepada Belanda. Snouck hourgronje menyatakan bahwa,
orang-orang Indonesia memohon kita untuk mengajar mereka. Dengan
mengabulkan keinginan mereka maka kita akan mendapatkan
kesetiaan dari mereka selamanya .
Minat pribumi Muslim terhadap pendidikan memang cukup tinggi.
Berdirinya sekolah-sekolah dan pengajaran yang modern disambut
dengan baik oleh masyrakat pribumi. Melihat keadaan seperti ini,
lembaga zending dan misi turut serta dalam mendirikan sekolahsekolah yang diperuntukan bagi pribumi. Lulusan-lulusan tersebut
banyak yang beralih agama dari Islam menjadi Kristen. Umat Islam pun
merespon hal tersebut dengan mendirikan sekolah-sekolah dengan
memadukan pelajaran agama dan juga pelajaran umum.
Politik kristenisasi merupakan politik yang tidak terpisahkan dari
politik etis. Cita-Cita yang termuat dalam politik etis berjalan sejajar
dengan politik Kristen sehingga kaum etis mendapat sokongan penuh
dari partai-partai agama di negeri belanda. Mereka yang dianggap

160 Alwi Syihab, Membendung Arus : Respon Gerakan


Muhammadiyah Terhadap Penetrasi Kristen di Indonesia , Mizan,
1998 , hal 202
161 Elsbeth Lochrer Stolen , Etika Yang Berkeping-keping , Lima
Telaah Kajian Etis Dalam Politik Kolonial 1877-1942. Jakarta
Djambatan 1996, hlm 239

sebagai pelaksana politik etis adalah orang-orang yang dikenal loyal


terhadap kristenisasi, seperti Abraham kuyper diangkat sebagai
perdana menteri pada tahun 1901. Alexander wilhem diangkat sebagai
Menteri urusan Penjajahan (1902-1909) dan selanjutnya sebagai
gubernur jenderal Hindia Belanda.162
Dapat disimpulkan bahwa kewajiban moral orang-orang Belanda untuk
mengangkat derajat penduduk pribumi adalah upaya untuk
membaratkan dan mengkristenkan penduduk pribumi. Nilai-Nilai dan
semangat Kristen tidak bisa dilepaskan dengan worldview barat. Maka
dari itu meski beberapa individu yang duduk dalam pemerintahan
Hindia Belanda dianggap sebagai orang liberal dan moderat, namun
kecenderungan untuk mendukung Kristen dan kristenisasi dalam
menghadapi islam tidak bisa dihindarkan.Kristen dipandang sebagai
agama yang mempunyai peradaban yang tinggi , sedangkan Islam
dipandang sebagai agama yang memiliki peradaban rendah.
Kebijakan pemerintah hindia belanda berayun ayun dari
pembatasan islam ke pembatasan kegiatan misionaris dan sebaliknya.
Tetapi kaum misionaris selalu bisa mengatasi pemerintah bumiputera,
yang tidak terlalu pro pada misi kristen . pada tahun 1854 kaum
misionaris diperintahkan untuk mendapat izin khusus sebelum
nelakukan kegiatanya di daerah-daerah yang menurut kolonial ,
dimana kaum muslimin dengan segala sikap fanatik dan membangkang
pada kolonial belanda. Pada 1888 menteri urusan kolonial meminta
gereja-gereja untuk meningkatkan kegiatan misinya.
Sedangkan di afrika utara, selama beberapa abad kehadiran
agama orang pernacis disana mulai terasa kuat di aljazair pada 1830.
Perancis memutuskan untuk menaklukan al jazair atas nama salib dan
kemanusiaan. Alasan mulanya yakni penghapusan perbudakan dan
pembajakan. Tetapi penasehat raja perancis charles X menambahkan
bahwa penaklukan itu juga akan sangat bermanfaat bagi kristen dan
pemerintah inggris pun juga berkata bahwa itu akan bermanfaat bagi
seluruh dunia kristen. Maka diangkatlah uskup agung lavigere, menjadi
uskup agung al jazair pada 1867. Dengan paksaan lavigere beberapa
masjid diubah menjadi gereja. Laviger mendirikan ordo bapak dan
biarawan yang aktif berdakwah ke pedesaan diantaranya suku kabylr
yang sudah beragama islam.163 Sampai pada tahun 1930 hanya 700
orang yang berhasil di kristenkan diantaranya suku kabyle dan kurang
dari seratus orang di sahara. Pada wilayah pesisir kristenisasi bisa

162 Eka Darmaputera, Pergulatan Kehadiran Kristen di


Indonesia, hlm 382
163 Anton Wessel, Arab dan Kristen: Gereja-gereja Kristen di
Timur Tengah , hlm 225

dikatakan gagal karena sedikitnya yang mau masuk ke agama


kristen.164
Sedangkan di Tunisia misi kristen diarahkan pada yang bukan
muslim, tetapi pada masyarakat yahudi di sana. Uskup agung kartago
pada 1930 menyelenggarakan suatu bidang eukharisti besar di
kartago, dan banyak hadirin disana yang mengenakan pakaian mirip
pahlawan perang salib165. Seperti di al jazair sasaran utama kegiatan
misi di tunisia yakni suku kabyle yang tersebar di belantara gurun
sahara. Hasilnya pun sama , tidak memuaskan seperti di aljazair .
kesetiaan pada islam di kalangan mereka masih begitu kuat.
Sesuatu yang paling menyakitkan bagi gereja kristen ialah
kenyataan bahwa palestina tanah suci dan tanah kelahir kristen
terpaksa tenggelam dalam suatu negeri yang penduduknya adalah
kaum muslimin yang tentu saja akan sulit di kristenkan. Biarpun begitu
selama berababad abad usaha itu terus konsisten dilakukan.
Sedangkan di tanah syam yang lain yakni di suriah dan lebanon usaha
misi kristen dilakukan pada bidang pendidikan. Puncaknya adalah
pendirian universitas santo yusuf di kota beirut. 166 Orang-orang
perancis secara konsisten memberikan bantuan gereja maronit di
libanon. Pada akhirnya Perancis memperbesar Jemaat Maronis di
lebanon , dimana samapi hari ini Jemaat Maronit banyak menempati
posisi strategis penting Di Lebanon ,mereka telah tersebar di berbagai
sektor di Lebanon dan Beirut.
Begitu kuatlah posisi maronit di kalangan bangsa arab.
Sehingga mereka sering tidak menganggap dirinya sebagai orang arab,
tetapi bagian dari dunia kristen barat. Pandangan pandamgan seperti
inilah yang kita lihat sekarang timbul perpecahan sengit di negara
lebanon. H.A.R Gibb tokoh orientalis yang terkanal dalam salah satu
kuliahnya yang berjudul rekasi timur tengah terhadap kebudayaan
barat, melihat di seluruh dunia islam hanya ada 4 negara muslim yang
merdeka dan tetap memegang kuat teguh ajaran islam yaknia :
pakistan, afghanistan, saudi arabia , dan yaman. Ini disebakan karena
kuatya pengaruh imperalis di negeri timur tengah 167. Sejak tahun 1800
adalah gejala luar biasa yang menimpakan tekanan politik dari eropa

164 G.H jansen , Op.Cit hal 69


165 Ibid, hal 70
166 M.Riza Sihbudi. Islam, Dunia Arab , Iran : Bara Timur
Tengah , Bandung Mizan , 1991. Hal 44
167 G. H jansen , Op.Cit , hal 80

pada dunia islam. Yang lebih luar biasa adalah bagaiaman caranya
dunia islam dapat mengusir penjajah eropa yang bercokol dalam dua
abad.
Bagi negeri muslim kekalahan terhadap penjajahan merupakan
kejatuhan selama berabad abad, sejak abad ketujuh, dunia islam
memperluas wilayahnya tanpa ada penghambat. Sekali eropa mulai
melebarkan sayap imperiumnua, tak pelak lagi kekuatan eropa harus
bentrokan dengan dunia muslim. Mengapa perang salib sebagai
konfrontasi militer pertama antara agama-agama di barat dan timur,
telah melukai cukup dalam . bekas luka perang salib masih sensitif
dewasa ini. Mungkin ini disebabkan karena kedua belah pihak yakin
bahwa peran itu bukanlah perang suci belaka, tetapi juga merupakan
perang yang paling adil. Apologi perang adil ini mengingatkan bahwa
islam telah merebut sepertiga dunia kristen . jadi pejuang perang salib
berperang untuk memperoleh kembali hak milik kaum kristen.
Barat dan Modernisasi : Penolakan Dari Asia
Pengaruh Barat sudah tegak di dunia Islam sejak Misi
Kolonialisme mulai menyebar ke seluruh dunia. Pengaruh Modern Barat
atas dunia Timur bermula kira-kira pertengaha abad 19, hal ini
disebabkan dengan adanya jalan raya dan jalur kereta api , Pos dan
kawat , Buku dan Surat kabar, yang telah menerobos ke seluruh dunia
Islam. Dampak selanjutnya yang paling menonjol dari pengaruh abad
pada fase modern ini adalah banyaknya golongan Muslim yang telah
dipengaruhi ide-ide dan semangat kemajuan Barat. Pengaruh ini
terutama kelihatan pada lapisan atas dan menangh , terutama para
Pelajar yang memperoleh pendidikan Barat, yang bisa dijumpai di
semua Negeri islam. Tentua saja Elite ini sudah memiliki jumlah dan
pengaruh yang banyak. Pengaruh ini paling kuat terutama di Mesir ,
india dan Turki, banyak pelajar dari negeri tersebut memiliki gelar
Universitas Barat dan lancar berbahasa seperti kolonial. Mereka suka
memakai pakaian Barat, makan-makan Eropa dan hidup dalam rumah
yang disusun dengan gaya Eropa
Ekspansi Barat mampu menawarkan modernisasi maupun
westernisasi bagi masayrakat-masyarakat non-Barat, tokoh-tokoh
politik dan intelektual dari masyrakat tersebut memberikan reaksi
terhadap pengaruh barat melalui satu atau lebih dari tiga cara :
menolak modernisasi maupun westernisasi, menerima keduanya,
menerima yang pertama dan menolak yang kedua .
Penolakan. Sejak tahun 1542 hingga pertengahan abad XIX,
Jepang merupakan negara yang secara terang-terangan menolak barat.
Mereka hanya menerima bentuk-bentuk modernisasi tertentu, seperti
penggunaan senjata api dan missi agama kristen. Pada pertengahan
abad XVII, orang-orang barat benar-benar merasa terusir. Penolakan
tersebut berakhir dengan penaklukan terhadap Jepang yang dilakukan

Commodore Perry tahun 1854 dan muncul upaya-upaya memahami


Barat yang diikuti oleh Gerakan Restorasi Meiji pada tahun 1868.
Selama beberapa abad, Cina juga menolak modernisasi ataupun
westernisasi. Meskipun pada tahun 1601 para missionaris Kristen
diizinkan masuk ke Cina, namun pada 1772 mereka diusir. Tidak seperti
Jepang, penolakan Cina tidak lepas dari anggapan bahwa Cina
merupakan Kerajaan Timur dan kepercayaan mereka bahwa
kebudayaan cina lebih unggul dari kebudayaan lain. Politik isolisasi cina
maupun Jepang dapat dipatahkan oleh kekuatan Barat, melalui
serangan Opium War pada tahun 1839-1842.168 Dampaknya setelah itu
masyrakat Asia menjadi sulit dan bahkan tidak mampu mendangi
kekuatan Barat pada abad selanjutnya.
Pada abad XX, perkembangan-perkemabangan dalam bidang
transportasi dan teknologi secara umum memberikan dampak yang
luar biasa di Asia. Penolakan Modernisasi dan Westernisasi meledak
hampir di seluruh negara Asia terutama Timur Tengah dan Asia
tenggara. Bernard Lewis Dalam Islamic Revolution In The Middle east
menulis kaitan dengan Islam dan penolakan barat. mereka
melemparkan televisi ke sungai, melarang mengenakan jam tangan ,
dan menolak kendaraan bermotor. Sekalipun demikian mereka
merupakan kelompok minoritas yang terbatas 169. Fanatisme yang
kuat dalam beberapa kasus selalu berbenturan dengan pemerintahan
demokrasi nasionalis yang sudah menguat di Timur tengah abad XX.
Namun bagaimana pun juga Fanatisme, meminjam istilah Arnold
Toynbee , merupakan sebuah pilihan yang dapat diterima .
Masyrakat-masyarakat
Islam
menemukan
kesulitan
dengan
modernisasi,Lewis menyatakan bahwa Westernisasi menjadi sebab
terjadinya berbenturan antara Islam versus modernitas dalam kaitan
dengan persoalan-persoalan ekonomi seperti Puasa, hukum waris, dan
partisipasi wanita Islam dalam lapangan kerja. Tetapi titik Chaos pada
masyrakat Islam bukan pada masalah muamalah sehari-hari , akan
tetapi pada suatu sistem masyrakat yang sudah ditentukan dalam
Syariat untuk mengatur masyrakat . Negara-negara pada abad 20 tidak
lagi mengenal hukum Islam atau Syariah, apalagi wacana mengenai
Khilafah. Demokrasi sudah berhasil memenggal kepala khilafah atas
nama Totalitarianisme sekalipun membunuh Komunisme sebagai
kekuatan penanding Barat abad 20.
Menurut
Lewis, dalam dunia Islam terdapat sebuah
kecenderungan untuk kembali ke masa lalu untuk menemukan
identitas dan loyalitas di dalam komunitas kegamaan yakni melalui

168 Samuel P Huntington Op.Cit hal 95


169 Dikutip dalam Samuel P Huntington , Op.Cit hal 97

sebuah entitas yang lebih didasarkan wilayah dan kekuasaan. Di India


terjadi pembentukan identitas Hindu sebagai respon dari keterasingan
dunia Modern. Di Rusia, kebangkitan keagamaan di dalam gereja
ortodoks yang mempertemukan agama dengan negara, sehingga di
Rusia memiliki konstitusi sesuai dengan kristen ortodoks170. Di
Afghanistan terjadi Gerakan Fundamentalis Esktrem disebabkan
tekanan-tekanan Uni Soviet pada tahun 1980.
Dalam konteks yang luas kebangkitan agama yang terjadi di seluruh
dunia pada dasarnya adalah reaksi terhadap sekularisme, relativisme
moral dan pemuasan diri.
Hampir sepanjang abad 20, masyrakat non-Barat merasa iri
terhadap kemajuan yang dicapai Barat dalam bidang teknologi, militer,
dan politik. Pada tahun 1980-an dan 1990-an proses pribumisasi
menjadi mode di seluruh dunia non-Barat, terutama di Asia.
Kebangkitan Islam dan Re-Islamisasi menjadi tema sentral di kalangan
umat islam. Di India pada tahun 1950 mulai ada penolakan terhadap
Barat dan terjadi perubahan religius di dalam pemerintahan. Di Asia
Timur, kalangan pemerintah menawarkan konfusianisme. Gerakan
pribumisasi kemudian diikuti oleh suatu paradoks demokrasi. Pada
tahun 1960 pemerintahan Pro-Barat di negara berkembang dilanda
kudeta dari berbagai gerakan revolusioner. Kelompok fundamentalis
Islam mampu meraih kemenangan dalam berbagai pemilu, ini terjadi
di Al-Jazair dan Algeria tahun 1990-an, dan terjadi seterusnya di Mesir
dan Turki di abad 21. 171
Kebangkitan agama memberikan dampak psikologis terhadap
Barat terutama kehidupan modern. Pada permulaan abad XX respon
terhadap peradaban Barat umumnya melalui proses ideologi Barat.
Pada abad XIX, tokoh elite non-Barat menyerap nilai liberal Barat dan
menggagas nasionalisme- liberal. Menurut Bertran Russel Nasionalisme
maupun sosialisme tidak memiliki pengaruh apapun terhadap dunia
Islam. Agama adalah penggerak kemajuan dan ajaran Islam akan
memainkan peran dalam dunia kontemporer seperti halnya lahirnya
kristen protestan pada reformasi Gereja di eropa pada abad 16 . 172
Di kalangan umat Islam, banyak dijumpai anak muda yang religius,
tetapi orang tua mereka sekuler. Kasus yang sama juga dijumpai di

170 Bernard Lewis , Muslim Menemukan Eropa Pustaka Firdaus


1988 hal, 290
171 Syeikh Abu Mushab As-Suri , Balada Jihad Al-Jazair, Jazeera
2013 , hal 80
172 Bertrand Russel, Sejarah Filsafat Barat , Pustaka Pelajar ,
2007 , hal XXV

kalangan masyarakat Hindu, dimana pada tahun 1990 Hindu berhasil


mereformasi kaum tani di India. Di Korea Selatan pada tahun 1995
Kristen Katolik berhasil menggantikan posisi agama leluhur mereka
maupun pemahan Atheis yang pernah subur di Korea pada tahun 1970an.173Kebangkitan agama di Asia adalah manifestasi paling nyata dari
gerakan anti-Westernisasi yang di wariskan budaya kolonial, tetapi
bukan merupakan penolakan terhadap modernitas . Titik penolakan
yang kuat lebih pada paham-paham sekuler , realitivistik Barat yang
mencirikan budaya Barat. Seolah-olah Bangsa Asia berkata Kami
akan menjadi Modern, tapi kami tidak akan seperti anda (Barat).
Dalam aspek tertentu, kebangkitan berbeda dengan reformasi yang
hanya memiliki pengaruh terbatas di wilayah. Sebalikya kebangkitan
memiliki aspek seluruh masyarakat yang tidak dibatasi negara. Pada
awal 1970 simbol, kepercayaan, praktis dan kebijakan pada organisasi
Islam semakin dipegang teguh dan didukung 1 miliar umat Islam di
seluruh dunia yang membentang dari Maroko sampai Indonesia dan
dari Nigeria sampai Kazakhstan. Proses Islamisasi pertama kali terjadi
dalam wilayah kultural dan kemudian bergerak ke bidang Politik. Para
tokoh politik dan intelektual , apakah mereka tertarik atau tidak dengan
cara apapun tidak mampu menghindari proses ini dan harus berusaha
beradaptasi.
Pemerintah-pemerintah di negara Islam juga melakukan
Islamisasi Hukum. Di Indonesia dan malaysia konsep hukum Syariat
dipadukan dengan hukum sekuler Untuk memenuhi penghidupan
masyarakat muslim sebagai penduduk mayoritas. Di Pakistan Tahun
1975 Jenderal Zia ul-Haq melakukan upaya Islamisasi dalam bidang
ekonomi dan hukum, sehingga Pakistan bisa dikatakan Negara yang
paling total menerapkan Syariat Islam di abad 20 . Walaupun pada
akhirnya Zia ul Haq berhasil digulingkan Partai Komunis Pakistan pada
1988. Manifestasi kebangkitan Islam merupakan produk dan sebuah
upaya untuk mengadaptasikan diri pada modernisasi. Kebangkitan
Islam di Akhir abad 20 adalah Produk dari kemerosotan kekuatan dan
citra Barat.

Mengenal Sosok Orientalis-Kolonialis


Arthur James Balfour dikenal sebagai Seorang anggota senior
parlemen Inggris, Mantan Perdana Menteri Inggris dan seorang pakar
yang telah berpengalaman dalam mengatasi berbagai krisis di Negeri
Jajahan, telah meraih berbagai macam prestasi dan melakukan
perubahan di berbagai Negara-Negara Timur. Pengalaman Balfour
dalam menangani masalah negeri jajahan sudah sangat banyak, Ia

173 Francis Fukuyama , Op.Cit , hal 141

sudah pernah memimpin perang Inggris Afghanistan tahun 1882 ,


memimpin Invasi Inggirs Mesir 1917. Nama Balfour sangat terkenal
bagi kalangan Bangsa Muslim di semenanjung Khurasan ( Afghanistan
Pakistan India), Pemikiran Balfour tentang Modernisasi sudah dikenal
masyarakat Muslim India .pada abad 19 Ia pernah menjadi orang
kepercayaan raja-raja di India sampai pada tahun 1886174.
Selain karena prestasi, pengetahuan dan kecerdikanya yang luar biasa
tersebut, konon ia bisa menulis berbagai macam permasalahan mulai
dari permasalahan Politik, ekonomi sampai pada masalah-masalah
Internal Ummat Islam di negeri Jajahan Inggris. Pendidikan yang pernah
ia tempuh yakni pada Trinity College Cambridge. Pada 13 Juni 1910
Balfoir berpidato di depan Majelis Rendah Inggris tentang masalahmasalah Pendudukan Inggris di Negeri Mesir, Ia menyampaikan
Keuntungan dan peluang jika Inggris berhasil menjajah Inggris.
Beberapa anggota Majelis sempat beranya tentang apakah perlu
diadakan Pendudukan Inggris di Mesir ?. Terkait dengan pertanyaan
Balfour memberikan informasi dan penjelasan yang lebih detail Bagi
siapapun yang memiliki Ilmu Sejarah agar mereka sudi untuk menoleh
dan mengurusi ras-ras besar seperti Mesir dan Bangsa Muslim lainya.
Pengetahuan kita tentang Mesir lebih baik dibanding wilayah Muslim
lainya. Usia peradaban Mesir jauh melampaui peradaban kita (eropa).
Maka tengoklah bangsa-bangsa Timur yang lain.175
Balfour menjustifikasi perlunya pendudukan Inggris di Mesir, maksud
pendudukan ini mengarah pada Militer , ekonomi dan Pengetahuan
(agama). Bagi Balfour Pengetahuan lebih utama dan menjadi dasar dari
kolonialisme untuk mengenal lebih jauh masa lalu peradaban dan masa
kejayaanya. Memiliki pengetahuan berarti menguasai Dominasi dan
kewenangan atasnya. Mesir bagi orang Inggris adalah Mesir bagi
Balfour. Pengetahuan orang Inggris tentang Mesir tak berbeda jauh
dengan pengetahuan Balfour tentang negeri tersebut. Sikap
Kolonialisme Balfour pada Negeri Muslim seperti Mesir cenderung pada
ekspasionis, sehingga ia sendiri tidak sadar akan sikap penerimaan
orang-orang Muslim terhadap Inggris. Balfour juga tidak memiliki bukti
apakah orang-orang Mesir benar-benar menghargai dan mengerti akan
kebiakan yang diberikan oleh pendudukan Kolonial. Alih-alih ingin
memberikan pengetahuan pada bangsa Muslim, Balfour justrus sama
sekali tidak memberi kesempatan pada orang-orang Mesir untuk
angkat bicara. Bagi Balfour jika orang Mesir atas nama bangsa muslim

174 Edward W.Said , Orientalisme :Menggugat Hegemoni Barat


dan Mendudukan Timur Sebagai Subjek, Pustaka Pelajar,2016,
hlm 45
175 Ibid, hlm 46

angkat bicara kemungkinan besar dia aadalah penghasut yang ingin


menimbulkan kesulitan-kesulitan bagi dominasi Asing.
Pada 1911 Inggris mengekspor orang-orang terbaiknya ke
negeri tersebut. Puluhan ribu orang dari berbagai bidang dan latar
belakang berbondong-bondong memenuhi Mesir, dan Inggris tidak
Pamrih atas hal ini. Menurut Balfour Mesir adalah apa yang dikenal
saat ini oleh Inggris, Inggris tahu bahwa Mesir tidak mampu membuat
pemerintahan sendiri, Inggris memperkuat hal itu dengan menduduki
Mesir176. Maka tak heran Inggris telah menjadi Maha Guru bagi
peradaban Mesir selanjutnya. Mesir dinilainya telah selamat dari jurang
degradasi sosial dan ekonomi yang dalam, jika Kolonialisme tidak
menyelamatkanya. Dan ia yakin Mesir adalah bangsa Muslim pertama
yang akan mengalami kemajuan dan berbagai bidang.
Bagaimana bisa kemakmuran Mesir bisa dikukur, Balfour tidak
mebeberkan bukti yang kuat. Balfour menganggap dirinyalah yang
sebagai penafkah bagi kebutuhan Mesir, yang mengarahkan dan
memaksanya untuk melepas baju ketimuranya (Islam) menuju
peradaban yang menurutnya lebih baik . Sebelum adanya Balfour,
dikenal pula orang yang juga berpengalaman ia adalah Lord Cromer.
Pernah diberi Tugas Menjadi Gubernur Jenderal Inggris di India pada
1882 dan Pindah ke Mesir pada 1907.177 Sikap nya lebih kasar melebihi
Balfour , menurutnya selama setengah abad mengurusi Bangsa timur,
ia melihat wataknya selalu sama walau berbeda wilayah. Bangsa Arab
atau Orang Islam termasuk bangsa yang pasif dan mudah diatur, tak
mempunyai semangat dan inisiatif pada arus kemajuan dan peradaban.
Selama di India Cromer melihat orang Timur tidak paham dan tidak
bisa berjalan di jalan raya atau trotoar, mereka tidak mampu
memahami apa yang dapat dipahami dengan otak orang Eropa yang
cerdas bahwa jalan raya atau trotoar dibuat untuk pejalan kaki 178.
Menurutnya, Imperalisme Inggris tidak akan runtuh jika hal-hal seperti
militerisme dan ekonomi tetap ditanamkan di negeri jajahan. Mengenai
logika dan pemikiran bangsa Timur Cromer melihat mereka tidak
terlalu mengutamakan hal tersebut, maka untuk memerintah mereka
bukanlah dengan memaksakan ukuran-ukuran ilmiah atau memaksa
mereka untuk menerima sesuatu yang Rasional. Akan tetapi dengan
cara memahami keterbatasan mereka dan berusahan menemukan
ikatan persaudaraan yang lebih terhormat dengan mereka untuk
membangun hubungan.

176 Ibid hlm 49


177 Ibid, hlm 51
178 Ibid, hlm 56

Cromer melihat bangsa Mesir memiliki sesuatu yang berbeda


dengan negeri Muslim lainya, menurutnya Mesir tidak perlu disatukan
dengan Nasionalisme Mesir yang sempit, tetapi Mesir bisa dibangun
dengan warisan sejarah dan ilmu pengetahuan. Bangsa Muslim yang
justru menempati wilayah tersebut kini tidak tahu cara memanfaatkan
warisan tersebut dan justru mereka tidak mengetahui apa yang terbaik
bagi mereka. Hampir semua ciri dan watak orang Timur diketahui oleh
Cromer karena ia sudah memiliki pengelaman sejarah yang panjang
dengan mereka179. Satu hal yang menyenangkan ketika ia mengurus
orang-orang Timur adalah bahwa mengatur mereka walau kondisi dan
tempatnya berbeda hampir selalu sama dan mudah dikelabui dengan
diberi penghormatan dan gelar.
Menurut Crome, Keaukaraatan dan Ketepatan adalah hal yang
menjijikan bagi pikiran Timur. Orang Eropa adalah penalar yang cemat
semua pernyataan didasarkan pada fakta dan objektifitas. Ia adalah
seorang logikawan yang jenius dan selalu skeptis untuk menuntut
adanya bukti kebenaran. Sebaliknya Pemikiran orang Timur benarbenar tidak lurus, memiliki penalaran rendah. Meskupin Bangsa Muslim
kuno memiliki bakat dialektika, namun keturunanya sekarang ini tidak
memiliki kemampuan logika, mereka seringkali mengambil kesimpulan
yang tidak nyata. Jika dipancing dengan mengajukan pertanyaan
mengenai fakta , maka orang Timur tersebut akan kelabakan setengah
mati. Bagi Cromer , kesalahan dan kebodohan dalam diri orang Timur
adalah karena dia adalah orang Timur, maka dengan kesimpulan
seperti ini, Bangsa Inggris berhak memberikan penghidupan yang lebih
baik, melihat kekayaan warisan dan ilmu pengetahuan bangsa Mesir 180.
Sebagai penganut Nasionalisme pertama di negeri-negeri Muslim ,Mesir
dianggap sebagai percontohan. Adanya nasionalisme di Mesir ini
menandakan bahwa Inggris telah menancapkan cakarnya di sana, hal
ini juga sudah Cromer lakukan di Negeri Muslim India pada tahun 18701898 bahwa Nasionalisme sudah diberikan pada Negeri Muslim yang
dianggap Cromer paling Timur.
Orang-orang Timur dinilai sebagai pembohong karatan, mereka
malas dan mencurigakan dan dalam segala hal selalu bertentangan
dengan kecerdasan dan kelurusan watak anglo-saxon . Cromer
memang tidak menutupi kenyataan bahwa baginya orang-orang Timur
hanya berperan sebagai bahan baku manusia yang ia urusi atas nama
koloni Inggris. Sebagai seorang Diplomat Cromer lebih suka mengamati
sikap dan tingkah perilaku orang-orang Timur , terutama ummat Islam.
Tugas ini Sama halnya yang dilakukan Thomas Stanford Raffles di

179 Ibid, hlm 58


180 Ibid, hlm 59

Indonesia ketika ia menjadi Gubernur Jenderal atas nama Inggiris, ia


suka mengamati perkembangan Islam disana dan mencatat setiap
kegiatan dan perilaku manusianya. Tentu Raffles lebih lembut daripada
Cromer di India dan Mesir walaupun jabatan mereka sama. Karya
Raffles seperti History Of Java masih diterima dan ditolerir Ilmuwan di
Indonesia181. Sedangkan Cromer dengan karyanya yakni Modern Egypt
1882-1922 penuh dengan nuansa justifikasi, sehingga oleh ilmuwan
Muslim tidak terima dengan hasil karyanya182. Bahkan oleh Ilmuwan
Inggris sekalipun.
Namun perdebatan yang dilakukan atas karya Cromer tidak
terlalu kuat , dengan melihat lamanya Cromer hidup di dunia Timur. Ia
melakukan Praktik lapangan dengan terjun langsung menjadi seorang
masyarakat, mencatat perilakunya, pergaulan dan wataknya. Selama
50 tahun ia terus melakukan hal itu sehingga karya Egypt Modern
adalah hasil otentik pengamatannya selama bertahun-tahun mengenai
Bangsa Muslim.
Manusia memang selalu membagi dua wilayah besar yakni
Barat dan Timur , oleh Balfour dan Cromer hal itu diterima dengan
senang hati. Sejak pertengahan abad 18 ada dua faktor yang
menguatkan alasan Eropa pergi ke dunia Timur dengan argumen
pengetahuan dan peradaban. Pertama bertambahnya pengetahuan
bangsa Eropa mengenai dunia Timur, sejak misi Imperalis dan
berhasilnya Portugis sampai ke Malaka pada abad 15 memberi tahu
dengan adanya keberadaan manusia di Timur jauh. Lalu misi Imperalis
ini dikembangkan Oleh Inggris dan Spanyol terutama dengan
mendalami etnologi dan sejarah Bangsa Muslim. Kedua sejak abad 17
selalu muncul anggapan dunia Islam telah runtuh dan Eropa berada
pada posisi yang kuat .
Faktor-faktor penguat inilah yang telah membuat orang seperti
Balfour dan Cromer tak perlu ragu dengan mengatakan Bangsa Timur
adalah Irasional , Bejat moral, dan kekanak-kanakan. Sedangkan Eropa
berbudi luhur, dewasa dan Normal. Kalau hal ini benar lantas
bagaimana Sang kolonialis menyatukan hubungan mereka dengan
orang-orang Timur ? . Sejak 1815 sampai 1914, daerah jajahan meluas,
hampir 85% wilayah bumi diduduki oleh Eropa, terutama Asia dan
Afrika . Dua kerajaan raksasa yakni Inggris dan Perancis berperan
sebagai Partner dalam Misionaris dan musuh sebagai Ekspansionis .
Dari pantai Laut Tengah hingga Indocina dan Malaya, daerah jajahan
eropa selalu tumpang tindih, tetapi ketika bertemu di semenanjung
Arab , Inggris dan Perancis dengan kematangan strategis serta dengan

181 M.C Ricklef A History Of Modern Indonesia, hlm 433


182 Edward W.Said , Op.Cit hlm 54

pengetahuan sejarah yang matang, mereka mampu menaklukan


Ummat Islam dengan sabar.
Sang kolonialis di dunia Timur memiliki peran ganda sebagai
pengamat dan pencatat yang giat, hal ini sudah diatur Dalam
adminitrasi kolonialisme yang mereka ukur dalam beberapa tingkatan.
Tingkat yang paling tinggi Yakni Gubernur Jenderal bertugas pemimpin
pusat yang mewakili negeri jajahan, sebagai Birokrat utama Gubernur
Jenderal memiliki ruang yang luas dan bebas. Banyak diantara
Gubernur Jenderal yang lebih gemar menulis dan membaca, dibanding
sebagai agitator perang. Thomas Raffles adalah sosok Gubernur
Jenderal yang lebih memilih menulis dan membaca, Di Semenanjung
Malaka , Raffles dikenal sebegai pencetus Negeri Singapore dan telah
kuat menaruh pengaruhnya sampai ke daerah Johor , hal ini ia
abadikan dalam karyanya History of The East Indian Archipelago .
Karyanya ini masih digunakan dalam Studi Asia Tenggara di beberapa
Universitas di Malaysia dan Singapore. Walaupun usia Raffles hanya
sampai 44 tahun ia dikenal sebagai Gubernur Jenderal yang memiliki
Prestrasi tinggi di Inggris.183
Di hindia Belanda,dari Negeri pusat Belanda mengutus
Sejumlah Penasihat Pribumi yang cukup luar biasa menelurkan tradisi
Orientalis sekaligus menciptakan strategi kebijakan yang cukup
berpengaruh kurang lebih satu abad di Negeri Indonesia yakni Snouck
Hourgronje. Ia adalah aktor utama dalam mengatur ritme pergerakan
Islam yang lahir di awal abad 20 di Indonesia, langkah-langkahnya
cukup rapih dan strategis namun masih dapat dikalahkan dengan
kekuatan Islam Militan184. Hourgronje tidak pernah memberi izin
berdirinya Sarekat Islam di Indonesia , yang terus ia anggap illegal
sampai mengakhir jabatanya. Ia juga tidak senang dengan berdirinya
organisasi dakwah seperti Muhammadiyah yang pemikiranya
terpengaruh dengan Muhammad Abduh dari Timur Tengah. Segala
upaya ia lakukan untuk mebubarkan Muhammadiyah meskipun
Muhammadiyah tidak menginginkan ada legitimasi dari Kolonial. Pada
1910 Hourgronje cukup banyak mengirim Missionaris Kristen di daerah
Jawa.185 Gerakan pembaharuan Islam yang muncul pesat di Indonesia
bagi sebagian pandangan Ahli-ahli Indonesia dari Barat menyulitkan
Gerak kolonial dalam infiltrasi Kebudayaan Barat di sana. Hal ini
digambarkan oleh Takashi Shiraishi Dalam buku Zaman bergerak :
Radikalisme jawa 1912-1917 , ia gambarkan bagaimana sulitnya

183 Sartono Kartodirjo, Historiografi, 1960, UGM Press, hlm 4-5


184 Lathiful Khuluq, Strategi Belanda Melumpuhkan
IslamBiografi C. Snouck Hourgronje , Pustaka Pelajar , 2002, hlm
5

kolonial mengatur Ummat Islam yang terus menyulitkan gerakan


Kristenisasi baik melalui pedagang Cina dan Pengiriman Pendeta di
Jawa.
Pada 1910 seorang Penasihat Pribumi baru diutus yakni DR. DA
Rinkes seorang pengganti Hourgronje. Sebagai penerus dan kader
setia Hourgronje ia tetap membuat kebijakan untuk meredam gerakan
Islam militan di Indonesia. Pada 1918 ia dirikanlah Volksrad ( Dewan
Rakyat) dibawah komando Gubernur Jenderal J.P Van Limburg Stirum
untuk melihat kekuatan-kekuatan mana yang akan mendominasi Hindia
Belanda186. Volksrad cukup berpengaruh dalam membelah kekuatan
Islam
terutama
Sarekat
Islam
dengan
Pemimpinya
H.O.S
Tjokroaminoto. Dalam Volksrad Tjokro selalu ditekan agar tidak
melakukan gerakan radikalisme petani dan keharusan membubarkan
Tentara Kanjeng Nabi Muhammad (TKNM) Gerakan kepanduan Sarekat
Islam yang dinilai Radikal dan Militan187. Karena terus melawan dan
membangkang ,dijebaklah Tjokro lalu diberitakanlah bahwa ia telah
melakukan penggelapan uang milik Sarekat Islam. Gerakan Mosi tidak
percaya dan perlawan terhadap Tjokro muncul dari Sarekat Islam di
Surakarta, dimana benih pemikiran Komunisme muncul dari Kota ini
yang nantinya membelah Sarekat Islam. Pada 1922 Sarekat Islam mulai
terbelah dengan masuknya pemikiran Komunis.
Maka dikirimlah
seorang Infiltran Ideolog sekaligus Intelejen politik yang bernama
Joseph Maria Snevliet, ia berkebangsaan Belanda. Sneevliet berhasil
mempengaruhi aktifis Sarekat Islam dengan keharusan memadukan
Islam dan Komunis. Pada 1926 berdirilah Partai Komunis Indonesia (PKI)
yakni embrio dari Sarekat Islam yang berdeologi Islam Komunis,.
Pada 1922 Muhammadiyah dan organisasi Islam Al-Irsyad
berusaha mengadakan Kongres Ummat Islam di Cirebon. Hasil dari
kongres akan membuat wadah Musyawarah Ummat Islam sebagai
tandingan dari Volksrad. Akan tetapi usaha Ummat Islam ini digagalkan
oleh Ummat Islam sendiri yang sudah terpengaruh komunisme 188 .

185 Karel Steenbrink , Beberapa Aspek Tentang Islam di


Indonesia Abad ke 19, Jakarta :PT Bulan Bintang , 1984 , hlm
241-242
186 Takashi Shirashi, Zaman bergerak: Radikalisme Jawa 19121917, Pustaka Utama Grafiti, 2005 , hlm 238
187 Ibid, hlm 240
188 Takashi Shirahi , Op.Cit hlm 335

Gerakan pemberontak muncul dari Sarekat Islam Surakarta ,kota Basis


komunis dan Basis Kristenisasi.
Demi menghancurkan pergerakan Islam . DR. Rinkes tak perlu
repot-repot untuk melakukan Agitasi militer, hanya cukup Strategi dan
ilmu pengetahuan yang cukup mengenai watak bangsa Timur. DR.
Rinkes adalah pembaca dan peneliti daripada karya-karya Hourgonje
saat di Mekkah dan Aceh, yakni Mekka In the Latter Part of The 19
Century dan The Achenehnese . DR. Rinkes adalah sosok yang
sederhana, ia bukan siapa-siapa jika dibandingkan dengan Arthur
James Balfour Si penakluk Padang Pasir. Pengalaman Militer yang ia
miliki pun tidak terlalu baik, ia cukup berkiblat pada Hourgonje. Hanya
dengan Volksrad sebagai turunan dari teori Demokrasi Liberal ala
Perancis lalu ia terapkan di Negeri Timur dan cukup mengacaukan
Gerakan Pembaharuan Islam di Hindia Belanda. Ada kalanya benar apa
yang dikatakan Balfour di Majelis Parlemen Inggris bahwa dunia telah
berubah, dan Imperalisme harus memperbaharui cara dan metode.
Ilmu pengetahuan digali kembali untuk mengetahui sejarah bangsa
Timur, khususnya Sejarah Islam.
Ilmu pengetahuan mengenai Timur inilah yang cukup
mempengaruhi Imperalisme Modern. Para pemikir, Politikus dan
Sejarawan Eropa memiliki kesadaran baru terhadap penemuan baru
dan penerjemahaan naskah-naskah Timur ke dalam bahasa mereka.
Pada faktor pengetahuan ini setidaknya kita bisa melihat sosok yang
cukup berpengaruh untuk mendekatkan Eropa dan dunia Timur yakni
Napoleon Boneparte. Ia melakukan Invasi ke Mesir pada 1798, suatu
Invasi yang dalam banyak hal merupakan perampasan kebudayaan
secara ilmiah. Saat Eskpansi ke Mesir, Napoleon mengikutsertakan
banyak cendekiawan untuk membentuk semacam arsip perjalanan dan
kajian-kajian mengenai Islam189.
Sebelumnya pada 1797 , Saat Napoleon berada di Italia, ia
membentuk sebuah tim kajian yang ia namakan Institut dEgypte,
untuk mengkaji pokok permasalahan dan analisi mengenai kebudayaan
Masyarakat Muslim di Afrika Utara. Dalam Analisis Institut tersebut
setidaknya Napoleon harus mempersiapkan tiga hal . yakni pertama
Persiapan melawan Inggris, kedua melawan khilafah Utsmani , dan
ketiga yang paling sulit, melawan seluruh kaum Muslimin 190. Tepat
pada 2 Juli 1798 Napoleon tiba di Iskandariah dengan dilengkapi oleh
tim Orientalis. Untuk membentuk suatu hubungan, Atas Nama Islam
Napoleon membantu kaum muslimin melawan Syiah Fathimiah di
selatan Mesir yang saat itu masih menjamur dan memberontak pada

189 Edward W.Said Op.Cit, hlmm 120


190 Ibid , hlm 121

khilafah Utsmani. Setelah berhasil membantu, Napoleon berusaha


untuk selalu diterima dan seolah-olah berjuang demi Islam. Tim
Orientalis Napoleon mulai mencatat setiap perkataanya yang
selanjutnya ditermejahkan dalam bahasa Arab agar dimengerti rakyat
Mesir. Demikian pula , ia sering memperingatkan tentaranya untuk
bersikap halus pada setiap Muslim.
Ketika Napoleon melihat tentaranya terlalu kecil dibanding
kekuatan Militer Muslim, maka ia menyuruh Tim Orientalis untuk
menerjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa Perancis. Ia juga
mengundang enam puluh ulama yang mengajar di Al-Azhar ke
kantornya, lalu diberi penghormatan Militer penuh atas nama Perancis
dan kemudian dibujuk dengan cara melihat kekaguman Napoleon
terhadap Islam dan Sejarah Nabi Muhammad. 191 Strategi ini berjalan
mulus dan dengan cepat ia lakukan pendudukan Kairo ketika
masyarakat sudah tidak memiliki Prasangka kepadanya. Hubungan
yang Napoleon bangun tidak lebih dari sebuah Proyek besar Orientalis
dan kolonialis untuk membuka dan menjamah Mesir sebagai Pintu
masuk wilayah Muslim ( Khilafah Utsmani) lahan Penelitian bagi Eropa.
Lalu diterjunkanlah para sejarawan , arkeolog, ahli kimia, kedokteran
untuk mengubah Mesir menjadi Perancis Modern.
Semua bentuk hasil penelitian mengenai kebudayaan dan
Sosiologis masyarakat Muslim ini , ia abadikan dalam satu mahakarya
terkenal yang berjudul Description de IEgypt 1808- 1828 yang saat
ini sudah diterjemahkan dan disebar di negara-negara Barat 192. Buku
sejarah yang hari kita pakai seperti Cambridge History of Islam
mengambil banyak sumber dari hasil karya Napoleon tersebut.
Alangkah berbahanya jika sang Orientalis masa kini masih merujuk
pada buku tersebut, tentu ini diakibatkan dari terperosoknya Ummat
Islam ke dalam lembah hitam kebodohan yang sudah terjadi semenjak
Kekhilafah Utsmaniah. Seluruh manusia didunia seolah-olah berdesakdesakan untuk memberikan penghormatan pada Barat. Salib
menundukan bulan sabit, Barat telah datang ke Timur dan tak akan
pernah mengembalikanya lagi.
Selama pendudukan Napoleon di Mesir di akhir abad 18, ada
Sejarawan Mesir yang bernama Jabarti ia mengunjungi perpustakaan
dan pusat penelitian yang dirikan Napoleon di Kairo yakni Institut
dEgypt. Ia mencatat bahwa Perancis telah menyusun perpustakaan
dengan luas dan lengkap, banyak orang yang berdatangan kesana,
bahkan serdadu Peranis pun mampu membaca buku dan kaum muslim
dipersilahkan datang. Jabarti mengunjungi perpustakaan itu berkali-

191 Ibid, hlm 123


192 Ibid hlm 125

kali, kepadanya diperlihatkan buku-buku sejarah Islam dan pelajaran


agama Islam secara umum. Jabarti sangat heran mengetahui bahwa
orang perancis memiliki koleksi buku berbahasa Arab, juga sudah
banyak buku Islam yang berbahasa Arab diterjemahkan dalam bahasa
Perancis193. Menurutnya orang Perancis sudah melakukan upaya besar
untuk mempelajari bahasa Arab , mereka bekerja siang dan malam
hanya untuk ilmu pengetahuan. Napoleon sendiri memiliki banyak buku
untuk mempelajari berbagai berbagai bahasa di dunia, seperti tata
bahasa, tasrif dan etimologi.
Jabarti telah menyadari satu hal bahwa adanya kehadiran
Orientalis Eropa. Rasa kagetnya pun bertambah setelah mengetahui
sejak awal abad 18, banyak kaum terpelajar Eropa beramai-ramai
mempelajari budaya masyarakat Islam. Konon di Perancis sendiri telah
tersedia sejumlah besar literatur, sekitar tujuh puluh buku tata bahasa
Arab telah dicetak di Perancis. Mahasiswa Eropa yang mempelajari
Timur Tengah ini lebih siap kondisinya dibanding kaum terpelajar di
Timur tengah yang pada masanya sudah kehilangan sumber-sumber
intelektual. Di Perancis di akhir abad 18 telah tersedia sejumlah besar
literatur dan buku sejarah mengenai agama dan kebudayaan
masyarakat muslim, termasuk penerbitan dan terjemahan beberapa
ilmu pengetahuan194.
Menurut Bernard Lewis dalam Muslim Menemukan Eropa Jabarti
selanjutnya meneliti dan meilhat kondisi masyarakat Mesir sendiri,
ternyata hampir tidak ada minat orang Timur Tengah mempelajari
bahasa, kebudayaan dan agama di Eropa. Hanya negara Khilafah
Ustmaniah yang berkepentingan dengan masalah pertahanan dan
diplomasi, yang lalu mengadakan hubungan dengan Eropa, karena
perlunya informasti tentang eropa 195. Menurutnya, tanpa penyesalan ,
tanpa perubahan merupakan ciri tulisan orang Muslim tentang Eropa.
Mengapa kedua masyarakat ini ( Muslim dan Barat) memiliki perbedaan
dalam menyikapi ilmu pengetahuan pada abad 18 ?. Menurut Lewis,
sikap kaum Kristen terhadap Islam jauh lebih fanatik dan toleran
dibandingkan dengan sikap orang Islam terhadap Kristen. Alasan
kenapa kaum Muslim lebih toleran, karena masalah kegamaan dan
kesejarahan . Nabi Muhammad hidup enam abad setelah kristus. Bagi
kaum muslimin Yesus adalah pendahulu, sedangkan kaum Kristen Nabi

193 Bernard Lewis , Muslim Menemukan Eropa ,Pustaka Firdaus


1988, hlm 281
194 Ibid , hlm 282
195 Ibid , hlm 287

Muhammad adalah penipu. Bagi kaum Muslimin , agama Kristen adalah


agama yang lama dan perlu disempurnakan ajaranya.
Pelopor Orientalisme Modern : Antara Snouck Hourgronje,
H.A.R Gibb dan Bernard Lewis
Beberapa sarjana barat tidak menyadari bahwa pengamatan
mereka tentang islam telah menimbulkan banyak prasangka. Dua
orang islamolog bangsa barat itulah yang telah mewarna aksi imperalis
dan konsep mengenai dunia timur. Meskipun keduany merupakan
akademikus seumur hidup, ada dua masa dalam hidup snouck
horgronjr dimana ia menyimpang dari pertumbuhan akademis.
Pada tahun 1884 ketika ia baru menyelesaikan studinya, ia pergi
ke mekkah dan tinggal disana sebagai seorang muslim selama enam
bulan. Ini merupakan tindakan yang sangat herani, melihat mekkah
adalah tempat yang terlarang bagi non muslim. Pada 1891 ia pergi ke
hindia belanda, ke daerah aceh di sumatera bagian utara, kemudian
berperang bersama-sama dengan belanda. Karena prestasinya dalam
hal strategi dan politik snouck diangkat menjadi Penasihat Pribumi
hindia belanda 1898-1906. Selama masa ini ia mengemukakan ide
politik etis196.Saat merencanakan kebijakan yang menurut snouck
sangat baik itu, pada suatu konsepsi ia telah melakukan sesuatu yang
sangat salah pada salah satu sifat ajaran dasar agama islam. Akhirnya
ia menulis : islam sejak mulanya merupakan sebuah agama politik. Dan
akhirnya membagi islam me jadi 3 bagian yaknia islam pribadi, islam
sbg agama , dan islam masyarakat 197. Untuk islam pribadi ia
menganjurkan kebijaksanaan toleransi, sehingga sistem yang diatur
secara bersama sama seperti pendidikan mulai dihapuskan. Dalam hal
ini pemeri tah kolonoal berhak melarang segala kegiatan islam yang
bersifat politik dan radikal ,terutama akibat pengaruh pan-islamisme
dari timur tengah.
Kebehasilan dan kegagalan taktik pecah-belah hurgronje ini
berada di luar perkiraan horgronje sendiri orang-orang indonesia yang
berpendidikan barat menjadi tokoh-tokoh gerakan nasionalis dan anti
muslim. Pada 1926 timbul protes rakyat indonesia atas prasangka
horgronje, terutama dari kalangan muslim yang tidak terima dari
kenyataan politik etis. Gibb tidak seperti horgronje, tidak terlibat
dalam pembentukan dan pelaksanaan kebijakan. Ia merupakan
seorang akademikus dalam bidang sejarah dan penyebaran ide. Namun
sebagai seorang akademikus mereka mempunyai satu kesamaan.
Mereke menulis buku-buku tentang islam yang mereka tulis sebagai

196 G.H Jansen, Islam Militan , Pustaka Salman ITB , hlm 104
197 Ibid , hlm 105

muhammadanisme. Ini merupakan hal yang cukup buruk sewaktu


karya horgrobje muncul pada tahun 1916, namun lebih sangat buruk
yang ditulis gibb muncul tiga puluh dua tahun kemudian tahun
1948.Namun sebagai seorang Akademikus keduanya memiliki
kesamaan. Mereka menulis buku tentang Islam yang mereka istilahkan
dengan Muhammadanisme. Ini merupakan istilah yang cukup buruk,
melihat Ummat Islam tidak pernah menyebut kepercayaanya sebagai
Muhammadanisme . Istilah seperti ini sama halnya seperti Budhisme
atau Kristen ,dimana pendiri agama tersebut telah menjadi objek
sembahan. Hal seperti ini merupakan sesuatu yang terkutuk bagi
setiap Muslim karena telah menyimpang dari rukum Iman yang
pertama. Hurgronje menggunakan kata penghinaan dalam judul
bukunya tanpa rasa malu atau apologi. Ini mendandakan bahwa ia
tidak menyadari bagaimana telah sangat terhinanya perasaan Ummat
Islam..
Para Orientalis senior seperti Gibb dan Hurgronje telah menyadaria
bahwa banyak orientalis Barat yang jelas-jelas tidak menyukai orangorang Timur, bahwa Islamolog Barat tidak menyenangi Ummat Islam
dan yang lebih tergas lagi parah ahli bangsa Arab tidak menyenangi
bangsa Arab. Sahababt-sahabat pemberla Gibb dan Hurgronje selalu
membela mereka dengan menyatakan bahwa mereka tidak pernah
menghina dalam istilah Muhhamdanisme. Sampai pada 1932 Gibb
mengedit karyanya
Whiter Islam ? dengan ditambahkan dua
penyumbang tulisan Lousi Massignon, Islamolog Perancis terbesar abad
20, dan penulis tentang Islam Indonesia yang tetap menamakan islam
dengan
Muhammadanisme.
Menurut
Loius
Massigson
Kata
Muhammadanisme memang menghina Islam , akan tetapi ai tetap
tidak mau menghapus istilah tersebut198.
Karya gibb yang cukup terkenal Modern trends in islam buku
tersebut
bermaksud
menjelaskan
islam
secara
keseluruhan.
Menariknya gibb menuliskan perjalanan islam dalam menghadapi
negara barat. Akan tetapi gibb menggambarkan negara islam dalam
suasana perjuangan yang tidak dinamis, kekacauan dan dunia islam
yang tertutup. Gibb juga telah menuliskan dan melakukan
penyamarataan antara jiwa bangsa arab dengan islam. 199 Bagi Gibb,
Timur merupakan sejenis objek yang dibaca, dikaji dan dtulis orangorang tertentu, oleh orang-orang yang berada dalam masyarakat
terpelajar dan Universitas. Kajian ketimuran atau kegiatan Orientalis ini
harus dipandang bukan sebagai kegiatan keilmuan semata, melainkan
sebagai alat kebijakan nasional terhadap bangsa-bangsa di dunia

198 Edward Said , Op.Cit, hlm 398


199 G.H Janses , Op.Cit hlm 113

pasca-kolonial yang baru merdeka. Sebuah pandangan yang sempit


mengenai dunia Islam tampak dalam karya Gibb yang terkenal berjudul
Whether Islam ? sebuah buku yang ditulis Gibb pada tahun 1932
mengenai Islam di Afrika Utara.
Dalam buku tersebut , Gibb cukup mengelabui kita bahwa bank-bank
komersil yang tumbuh di Mesir dan Libya merupakan bagian dari fakta
dan inisiatif Kolonial. Begitu Pula, sekolah-sekolah yang semakin
meningkat juga merupakan
konstribusi kolonial seperti halnya
jurnalisme, westernisasi dan masyarakat intelektual. Gibb tidak
menyinggung sikap kolonial terhadap masyarakat Muslim di Mesir.
Sikap kesejarahan Gibb dalam melihat Islam yakni pada sisi
penentangan agama tersebut terhadap kolonial baik secara politis dan
non-politis. Islam tidak lebih sebagai superstruktur yang telah rusak,
baik oleh politik Nasionalisme , agitasi komunis dan Westernisasi,
maupun upaya-upaya muslim sendiri untuk ikut campur dengan
wewenang intelektualnya.
Dalam Wheter Islam? pandangan mengenai Islam Modern
bahwa sejarah perkembangan Islam dan melihat yang terjadi pada
dunia Eropa, islam merupakan hubungan kembali peradaban Barat
yang secara semu dinilai oleh dunia Islam. Islam dan Eropa seolah-olah
telah mengembalikan kembali hubungan harmonis antara Kristen dan
Islam. Sayangnya , niat Gibb yang awalnya ingin membuat relasi BaratIslam semakin jelas dengan pandangan yang ternyata ia rusak sendiri.
Pada 1955 Gibb mengatakan bahwa Barat hanya mengambil unsurunsur yang non-ilmiah dari islam yang pada mulanya diambil Islam dari
Barat.Pernyataan Gibb yang semakin banyak terdengar ini tidak
membuat eksistensi Islam semakin jelas di Eropa, justrus ia membuat
Islam pada akhirnya dianggab sebagai fenomena semua berasal dari
Barat baik hal seni, estetika, filsafat maupun pemikiran kegamaan.
Pernyataan Gibb telah membuat Islam menempat Second Room
dengan Barat sebagai Primary Roomnya. Untuk itu kita harus
mempertanyakan kembali dan mencari kejelasan mengenai Islam-nya
Gibb. Dua karya pentingnya pada tahun 1940 yakni Modern Trend In
Islam dan Mohammedanism : A Historical Survey membuka jalan bagi
kita untuk menilai pemikiran Gibb tentang Islam.Gibb sebenarnya ingin
membahas krisis Islam terutama sikap terhadap arus Modernisasi dan
sikap Islam yang dinilainya terlalu membabi buta terhadap ortodoksi
Islam. Mengenai kebenaran tentang Islam ini, Gibb selalu menyertainya
dengan konsep-konsep Barat apalagi disertai oleh Pendapatnya sendiri
yang tidak bisa diterima oleh agama atau kebudayaan islam. Menurut
Gibb Filsafat Timur Tengah belum pernah mengapresiasi gagasan
fundamental mengenai keadilan filsafat Yunani. Pendapat ini ditanggapi
oleh Edward said dalam Orientalism yakni Islamlah yang pertama kali
berhasil menguasai bidang-bidang keilmuan yang muncul di Yunani,
utamanya ketika agama ini mampu menaklukan hampir seluruh

wilayah Eropa pada masa kejayaanya200. Begitu pula mengenai


masyarakat Timur ,Menurut Gibb berlawanan dengan kebanyakan
masyarakat Barat, mereka Timur pada umumnya telah mengabdikan
diri mereka untuk membina organisasi-organisasi sosial daripada untuk
menciptakan sistem-sistem ideal dari pemikiran filsafat201. Padahal
Islam memiliki andil besar dalam dunia Filsafat. Bahkan Islamlah yang
memberikan sumbangsih pemikiran Filsafatnya bagi dunia.
Pada intinyan Menurut Gibb, Islam modern merupakan proses akibat
terjadinya kontak yang tidak sinkron antara agama Islam klasik dengan
gagasan-gagasan Barat. Sebagai reaksi atas serangan Barat, Islam
mengembangkan yang gagasanya hampir selalu menyiratkan
keputusasaan, suatu gagasan yang tidak cocok dengan dunia modern
seperti membangkitkan kembali kekhalifahan. Reaksi konservativ atas
modernisme ini yang menurut Gibb Islam telah gagal untuk berurusan
dengan dunia luar.Dislokalisasi ini yang menurut Gibb Islam
sebenarnya tidak membeku secara total, tetapi yang membeku justru
rumusan-rumusan ortodoksnya , sistemati teologinya, dan apologetik
sosialnya. Disinilah letak dislokalisasi tersebut, sehingga sebagian
penganut Islam yang terdidik dan cerdas merasakan ketidakpuasan
terhadap Islam. Untuk menyusun dan merumuskan kembali dunia
Timur, Gibb berada di depan dan justru melampaui Islam yang telah
dipraktekan , dikaji dan diajarkan di Dunia Timur. Islam di timur benarbenar telah memikat masyarakat, namun sulit untuk keluar dari
ortodoksi ajaranya.
Pandangan-pandangan Gibb diaatas diperkuat karena Islam
terus-menerus diperlakukan secara tidak proporsional oleh Kolonial dan
Orientalis. Alasan mengapa Islam di Eropa hanya dihidupi oleh
Orientalis yang melihat Islam dalam kacamata kuda nya Gibb, menurut
mereka Islam akan hancur ketika para ulama pembaharu mereka mulai
mengambil peran sebagai pembaharu Islam. Maka Gibb termasuk
orientalis yang khawatir ketika muncul gerakan pembaharu Islam yang
muncul awal abad 20, dia ia menggambarkanya dengan sangat negatif.
Dimanakah sebenarnya Gibb berdiri dalam merumuskan Islam ?
Ia berdiri dan menulis dan merumuskan kembali Islam dan Timur
diantara daya tarik pembaharu Islam yang menurut Gibb itu sangat
oportunis dan pengikut Islam yang sudah putus asa dengan kondisi
negerinya akibat penjajahan. Dua kondisi yang menimpa Islam inilah
dimanfaatkan oleh Gibb untuk merumuskan Islam dengan mencari dan
membesarkan kelemahan Islam. Penjelasan Gibb tentang Islam yang
tidak proporsional ini masih diwarnai oleh sikap ego eropa Sentris

200 Edward W.Said , Op.Cit hlm 417


201 Ibid , hlm 418

yang masih kental dalam diri Gibb. Maka Islam yang ia teliti hanya akan
berperan tak lebih sebagai agama yang terus tunduk terhadap
kekuatan Barat. Islam tidak mampu untuk tampil dihadapan dunia
karena bukti-bukti menganai agama ini selalu dijelaskan oleh para ahli
Barat. Penjelasan Islam oleh para Cendekiawan Barat ini selalu
menampilkan Islam sebagai sesuatu yang tidak dapat dijangkau kecuali
oleh Kolonial dan pihak Barat saja. Sejak paruh abad 19 muncul
beragam spekulasi bahwa hanya Baratlah yang mengerti Islam itu
sendiri, karena hampir semua literasi yang menyebar ke seluruh dunia
tentang Islam adalah karya Barat.
Akibat yang terjadi adalah
munculnya kepercayaan yang berlebih terhadap para ahli Barat, orangorang akan lebih percaya terhadap bukti dan fenomena Islam hanya
jika bukti tersebut dikaji oleh Barat dibanding oleh ilmuwan Islam itu
sendiri.
Jejak Para Orientalis
Setelah perang dunia kedua berakhir, masyarakat muslim arab
selalu menjadi sejenis tokoh dalam budaya populer Amerika. Bahkan
dalam dunia akademis, dunia pemerintahan arab selalu mendapat
perhatian lebih. Sejak perang dunia II selesai, Perancis dan Inggris
tidak lagi menempati panggung sentral dalam politik dunia. Amerikalah
yang menggantikan mereka, akibatnya saat ini muncul suatu jaringan
kepentingan yang menjadi wilayah-wilayah koloni perancis dan Inggris
yang sebelumnya kekuasaan mereka saat ini menjadi dibawah kendali
Amerika.
Meskipun orang Arab mendapat banyak perhatian di Amerika,
perhatian tersebut tidak lebih dari perhatian yang sangat negatif.
Bangsa arab dianggap sebagai pengganggu eksistnsi Israel dan Barat,
sebagai rintangan yang paling berbahaya yakni Arab selalu
membayangi berdirinya Israel pada 1948 di tanah suci Palestina. Jika
bangsa Arab hari ini memiliki sejarah yang dikenal dunia, pada sejarah
ini tak lebih dari sejarah yang dipaksakan oleh tradisi Orientalis. Tidak
hanya Bangsa Arab , Palestina selalu ditampilkan secara tidak
proporsional. Mereka berpandangan bahwa Palestina tak lebih sebagai
gurun kosong yang menunggu untuk dikembangkan. Pemukimpemukim yang ada disana digambarkan sebagai pengembara yang tak
berhak memiliki tanah suci Palestina202.
Bangsa arab kini selalu dianggap sebagai bayangan yang selalu
membayangi orang Yahudi. Terlepas dari anti-zionisnya, orang arab
digambarkan dalam film-film yang selalu licik dan kejam , mereka
kadang muncul sebagai laki-laki berselera rendah yang selalu
melancarkan intrik-intrik yang culas. Terkadang pula mereka muncul
sebagai orang yang berwatak sadis, penghianat dan hina , penjual

202 Ibid , hlm 445

budak dan penipu. Selain dari film , ditampilkan pula dalam bentuk ,
foto, poster dan berita-berita. Orang arab digambarkan sebagai
gerombolan yang tidak memiliki sifat individual dan independen.,
makna jihad digambarkan dalam poster dengan pria memegang
senjata dan wajah penuh amarah.203 Akibatnya pada paruh 1970 di
Amerika dan Eropa muncul rasa ketakutan bahwa kaum muslimin akan
mengambil alih dunia.
Pada tahun 1975 beberapa kalangan akademisi di Columbia
College berusaha memperkuat ketidakberesan ini. Dengan menerbitkan
buku The Arabs In American Texbooks , dan menjelaskan apa yang
menjadi tali pengikat diantara orang-orang Timur Tengah itu ?
jawabanya yakni rasa permusahan Islam kepada orang-orang Kafir204.
Anehnya Gagasan-gagasan konfrontatif seperti ini yang katanya
Modern menurut Amerika, justru didukung dan bukan disanggah oleh
para akademisi yang mulai membangun kajian Timur Dekat di Amerika.
Tahun 1967 Seorang Guru Besar Sosiologi Dari Universty Of Princeton
Yakni Morroe Berger diberi tugas sebagai seorang ahli Timur Dekat
Modern dan ia diharapkan oleh pemerintah untuk meprediksi masa
depan kawasan Arab dan kebijakan terhadapnya205.
Berger secara langsung dan tidak langsung berposisi sebagai
seorang orientalis. Menurut Berger , tanpa ada dirinya, Timur Tengah
tidak akan dipedulikan orang lain dan tanpa perananya sebagai
penafsir kawasan tersebut tidak akan dipahami oleh orang Barat dalam
menilai bangsa Arab. Menurut Edward Said ,Sebagai seorang sosiolog
yang kemudian beralih menjadi peneliti Dunia Timur , Berger
sebenarnya memiliki pandangan dan gagasan yang rendah terhadap
dunia Timur. Cendekiawan seperti Berger ini merupakan contoh yang
lebih suka melakukan kajian terhadap apa yang memang menarik bagi
mereka sendiri. Jika ada sesuatu yang tidak mereka sukai, mereka akan
tetap mengkajinya asalkan ada keuntangan yang besar.
Mengapa kita harus menjadikan Berger dan Gibb sebagai contoh
? karena dalam diri mereka kita bisa melihat sikap seorang akademis
yang begitu sinis terhadap dunia Islam. Dari Berger kita bisa melihat
pandangan akademis yang cukup mempengaruhi kita sekarang ini
yang duduk dalam kuliah Ilmu-Ilmu sosial. Kini, Untuk menyajikan
dunia Timur, seorang orientalis tidak lagi harus menguasai Bahasa
Arab atau bahasa orang-orang Timur seperti yang dilakukan Gibb di
awal abad 20, dengan hanya berbekal ilmu pengetahuan sosial ia

203 Ibid hlm 446


204 Ibid hlm 448
205 Ibid hlm 449

sudah bisa menyajikan Timur dalam bentuk yang beragam. Timur


tidak lagi menjadi masalah kecendekiaan, melainkan justru isu
Administratif dan kebijakan, sehingga ilmuwan yang mengabdi untuk
mengkaji Timur Dekat , sekarang ini berpindah tugas menjadi staf-staf
birokrasi pemerintahan. Sehingga Orientalis yang mereka kaji akhirnya
tidak dapat dikenali lagi. Meskipun demikian bukan mereka menjadi
baik terhadap Timur dekat, justru permusuhan terhadap Timur semakin
kuat.
Berger jika dibandingkan dengan Gibb, masih terlalu jauh dalam
pengamatan lapangan. Gibb lebih berpengaruh daripada Berger dalam
perjalanan ilmu-ilmu Sosial dewasa ini, walaupun nama Gibb sudah
jarang didengar oleh generasi mahasiswa sekarang . Namun apa yang
kita kaji dari ilmuwan sosial dan antropolog yang terkenal seperti
Berger, Clifford Geertz bisa dikatakan mengadopsi metode Gibb dalam
melihat dunia Timur. Seorang seperti Gibb memang bukan orang
sembarang, pada tahun 1950 ia menjadi Direktur Pusat Harvard untuk
kajian-kajian Timur Tengah. Karena Pengaruh Gibb yang cukup lama ini
Pada 1960 pemikiran Gibb mulai disambut oleh seorang ilmuwan dari
University Californa Los Angeles (UCLA) bernama Grunebaum. Ia
seorang Imigran dari Eropa dan Ia telah menghasilkan banyak karya
yang fokus mengkaji Islam, diantara karya yang terkenal yakni
Modern Islam : The Search for Cultural Identity yang terbit tahun
1962 .206 Pada buku ini Grunebaum melihat Islam adalah agama yang
anti-kemanusiaan, yang tidak mampu berkembang , bersikap tidak
objektif dan juga tidak kreatif. Sedikit kutipan dalam buku ini :
Nasionalisme Arab atau Islam tidak memiliki konsep hak-hak suci
sebagai suatu bangsa. Alih-alih menggunakan konsep tersebut sebagai
slogan, Islam tampaknya memang tidak memiliki etika formatif dan
juga tidak memiliki keyakinan di abad 20 tentang kemajuan
mekanistik. Diatas segalanya Islam memiliki daya intelektual yang
rendah sebagai fenomena Primer. Sedangkan kekuasaan maupun
hasrat akan kekuasaan justru menjadi tujuan utama Islam. Sikap
terlalu mementingkan politik ini yang dirasakan Islam melahirkan
ketidaksabaran dan menghalangi analisis bagi perkembangan
Intelektual di kawasan Arab207
Komentar Edward Said pada buku ini cukup banyak. Hampir
tidak ditemukan hasil keilmiahan. Sebaliknya justru akan ditemukan
hasil intelektual yang kacau. Dalam perkembangan Kajian Timur dekat
di Amerika Karya ini diterima secara membabi buta. Menurut
Grunebaum, Islam modern saat ini telah berpaling dari Barat dan ia

206 Ibid , hlm 462


207 Ibid hlm 463

tetap setia pada keadaanya yang asli. Satu-satunya cara yang bisa
dilakukan Islam untuk menjadi Modern hanyalah dengan menafsirkan
kembali dirinya dari sudut pandangan Barat.
Karya lain di luar Amerika yang cukup terkanal yakni Cambridge
History Of Islam yang diterbitkan pertama kali di Inggris tahun 1970.
Dalam pendahuluan buku ini P.M Holt mengatakan sejarah Islam
merupakan Suatu sintesis kebudayaan, Sejarah Islam seolah-olah
dipahami sebagai suatu sejarah yang hanya dimulai pertama kali oleh
masa kerasulan Nabi Muhammad, lalu kekhilafahan patriakal dan
kekhalifahan Bani Umayyah. Dalam jilid I Islam dipahami sebagai
kronologi peperangan dan pemerintahan yang dibahas sangat
monoton.208 Sebagai contoh pada periode Abbasiyah dari abad 8
sampai 9. Orang yang mengenal sejarah islam pasti akan tahu bahwa
periode ini merupakan titik puncak kejayaan dari peradaban Islam.
Akan tetapi, dalam buku ini tak ada satu kesan sedikit pun dari para
penulis Barat tentang masa kejayaan Islam.
Dalam bagian Negeri-negeri Arab modern, Islam digambarkan sebagai
agama yang reaksioner yang justru mengacaukan stabilitas politik
negara Arab , , Ditulis oleh Z.N Zeine dalam The Arab Lands :
Kita harus mengakui bahwa selama periode ini, kaum muda di negerinegeri Arab, baik yang terdidik maupun yang tak terdidik, dengan
semangat serta idealisme mereka ternyata hanya menjadi lahan subur
bagi eskploitasi politik dan tanpa sadar, juga menjadi lahan munculnya
kaum esktremis dan penghasut209
Secara umum buku Cambridge History Of Islam selalu menghantam
kaum Reformis Islam yang selalu dikatakan sebagai kaum esktremis
dan penghasut. Ini dinilai karena Inggris dan Perancis selalu mendapat
perlawanan Kaum Islam Militan dalam melakukan Misi Penjajahan.
Selain itu kumpulan Sejarawan yang tergabung dalam buku ini
melupakan unsur-unsur kolonialisme dan sepak terjangnya di dunia
Islam.
Karya dari Inggris lainya Seperti Bernard Lewis Dalam Islamic
Concept of Revolution yang menilai Revolusi Islam tak lebih daripada
sikap huru-hara, pembangkangan dan usaha untuk mendirikan negara
kecil. Sedikit Kutipan dalam buku tersebut :
Di Negeri-Negeri yang berbahasa Arab, kata Tsawrah ( Revolusi)
memiliki arti yang berbeda. Dalam bahasa Arab klasik berarti Bangkit
( seperti Unta). Dalam penggunaanya di Maghribi Tsawrah juga diartika
sebagai pemberontak, dan sering digunakan sebagai gerakan untuk
membentuk kerajaan kecil. Jadi, apa yang disebut raja-raja kecil yang

208 Ibid hlm 472


209 Ibid hlm 473

berkuasa di Spanyol pada abad 11 setelah pecahnya kekhalifahan


Cordoba dapat disebut Tsawrah.210
Dalam memaparkan konsep Revolusi di tanah arab , lewis
seringkali melanggar kode etik sebagai seorang akademisi , terutama
dalam karyanya tersebut. Ia mengatakan Revolusi Bangsa Arab sama
halnya dengan bangkitnya seekor Unta, yang hanya patut diberi
perhatian seperti ocehan orang-orang kampung yang tolol. Apa yang
dilakukan Lewis untuk mengartikan Revolusi Arab dengan bangkitnya
seekor unta mengisyaratkan bahwa orang-orang Arab sekedar makhluk
seksual yang rendah.
Bernard Lewis merupakan kasus yang cukup serius melihat
kedudukanya dalam dunia politik Timur Tengah dengan Inggris-Amerika
sebagai seorang Orientalis Senior. Karena itu, apapun yang ditulisknya
akan selalu memiliki Otoritas dan Validitas bagi mereka masyarakat
Eropa. Melihat karya lewis yang lain seperti Races And Color In Islam
dan Islam In History And Ideas, Man And Event In The Middle East
selalu mengarah pada tulisan yang propagandis. Dalam Proyeknya ini
Lewis menelanjangi dan mengikis habis orang-orang arab dan Islam
dengan menjelaskan bahwa Islam merupakan sekumpulan gagasan
yang Irasional dan fenomena massal yang menguasa bangsa Arab
melalui nafsu, Insting dan kebencian yang membabi buta. Pandangan
Lewis tentang Islam adalah bahwa Islam tidak pernah berubah. Ia
memberikan informasi kepada siapun para pembacanya bahwa Islam
adalah agama yang tidak mau berubah, bahwa Muslim hanyalah tetap
sebagai Muslim.
Kekesalan Lewis semakin bertambah ketika dunia Islam
mengalami gejolak panas saat tumbuhnya gerakan pembaharu Islam.
Maka pada 1975 ia menulis History : Remeberd, Recovered,
Invented , :
Tentu sangat aneh jika kita mengakui bahwa suatu peradaban
bisa menjadikan agama sebagai loyalitas utamanya. Bahkan
menyiratkan pendapat semacam itu dapat dipandang terlalu ofensif
bagi mereka yang liberal. Bagaimanapun, kita harus mengakui bahwa
kita memang tidak pernah mampu, baik secara politis maupun
intelektual, untuk mengakui pentingnya faktor agama dalam perstiwa
yang sedang terjadi di dunia Islam. Sayangnya kesadaran ini tidak
pernah dimiliki oleh para pemerhati Islam.211
Di Amerika pernah muncul suatu aliran yang mempercayai mitologi
Revisionis. Dimana penganut itu suka menuduhkan semua dosa dan
kejahatan dunia kepada pemerintahan modern masa kini di Amerika.

210 Ibid hlm 493


211 Ibid hlm 498

Menurut Lewis Ummat Islam sekarang tak ubahnya seperti penganut


aliran Revisionis ini yang suka menerbarkan kebencian dan menuduh
bahwa Barat adalah bangsa tercela. Pernyataan ini ia angkat menjadi
permasalahan Bangsa Arab melawan Zionisme, Ia berbicara menganai
tidak adanya keterbukaan di Timur Tengah kecuali di wilayah Israel.
Lewis tak pernah membahas Zionis dalam sudut pandang agama , tapi
menurutnya Zionis hanyalah misi yang dibawa Perancis dan Inggris di
tanah Arab yang tidak beda dengan Missionaris Kristen.
Pandangan semacam ini telah membuat Lewis menjadi seorang
Sejarawan yang berat sebelah . Dampaknya masyarakat dunia akan
melihat orang-orang Arab seperti sekelompok militan yang tidak bisa
dibendung lagi, dan seolah-olah Lewislah yang paling mengenal sifat
dan sejarah bangsa Arab. Lebih parah lagi Komentar Edward Said
tentang Bernard Lewis, Mencoba mencari penilaian yang sadar, adil
dan eskpilisit mengenai Islam dalam tulisan-tulisan Lewis merupakan
usaha yang Sia-sia belaka212
Ideologi yang dinamakan Orientalisme ini merupaka kasus yang cukup
serius setidaknya yang dapat kita amatis sepanjang abad 20. Sistem
Orientalis ini tidak hanya secara intelektual mampu diterima banyak
kalangan , juga telah mempengaruhi sampai dalam tingkat kebijakan
negara. Banyak diantara mereka yang saat ini sudah menjadi pejabat
penting di pemerintahan Amerika, yang justru tingkat ketajaman
berpikir mereka jauh menurun ketika menjadi pejabat. Ini dikarenakan
mereka sudah dapat dibeli harga mahal dengan alasan stabilitas
negara dan elite-elite politik. Kasus seperti berger Guru Besar Sosiologi
Princeton yang diangkat menjadi ahli kebijakan Amerika terhadap
Timur Tengah, Samuel P. Huntington Guru Besar Ilmu Politik Harvard
yang dijadikan ahli Strategi politik Presiden AS yang hari ini cukup
berpengaruh pandanganya mengenai kebijakan AS pada peristiwa Arab
Spring tahun 2010, maupun Bernard Lewis yang ternyata memiliki
peran dalam Invasi AS terhadap Irak tahun 2003.
Pendapat mengenai kasus yang terjadi antara Palestina dan
Israel, Sang Orientalis pun mencoba untuk memandang Dunia Timur
sebagai Imitasi Barat yang menurut Bernard Lewis Hanya dapat
diperbaiki jika Nasionalisme Timur itu bersedia bersepakat dengan
Barat. Apabila orang-orang Arab, orang-orang Muslim, Dunia Ketiga dan
Dunia Keempat ternyata menuju jalan yang tak diharapkan Barat, maka
kita tidak perlu terkejut mendengar pernyataan Orientalis bahwa hal ini
menjadi bukti bahwa Banga Timur memang tidak mau berubah.
Orientalis kini telah menyebar di Amerika setelah Sumber daya
Arab semakin terlihat yang membuat para intelektual Amerika
bersemangat untuk mengkaji Timur. Kenyataanya Orientalis telah
berubah menjadi bentuk Imperalisme baru yang terus menurus

212 Ibid hlm 500

menguasai Negeri Islam. Dunia Islam dewasa ini telah menjadi satelit
inteletktual, politik , dan budaya Amerika. Kita bisa melihat dari
Universitas di Arab
yang cukup banyak mewarisi pemikiran dan
warisan dari para kolonialnya terdahulu. Di Mesir masih sangat kuat
tradisi Inggris dalam percaturan Intelektual dikarenakan banyak pula
ilmuwan Inggris yang terdengar sekarang adalah kelahiran Mesir, Di
Suriah
juga masih kuat mengadopsi Tradisi Intelektual Kolonial
terdahulunya yakni perancis. Dari kesemua tradisi intelektual ini , kini
telah menuju satu kiblat imperium baru yakni Amerika, Para mahasiswa
Arab yang berbakat didorong untuk segara menyelesaikan studi di
Amerika. Hal ini sudah banyak dilakukan di negara-negara Radikal
maupun negara Arab yang Konservatif seperti Saudi Arabia, Yaman ,
Suriah dan sudah cukup berhasil diterapkan di Lebanon.
Kebudayaan Eropa nyaris telah menjadi identias bagi budaya
Arab, meskipun arus kuat dari gagasan dunia ketiga yang telah
mencengkaram dunia ini sejak awal 1950-an telah menipiskan
pengaruh Barat sebagai kebudayaan yang dominan. Akibatnya seperti
yang kita lihat sekarang Dunia Timur dan Dunia Islam hanya menjadi
kekuatan kedua dalam produksi budaya, ilmu dan pengetahuan. Kini
lebih sedikit jumlah kajian Sejarah dan kebudayaan Islam yang
diterbitkan di dunia Islam, dibanding dengan di Barat. Disamping itu
juga tidak ada satupun Institusi Pendidikan di dunia Islam yang mampu
menandingi Institusi Pendidikan seperti Oxford, Harvard atau UCLA
dalam kajian sejarah dan kebudayaan Islam maupun kajian Ketimuran
secara umum. Akibatnya para mahasiswa dan Guru Besar dari Timur
masih terus bersimpuh dibawah kaki Orientalis.
Kondisi seperti ini membuat seorang Cendekiawan Timur yang
mau tidak mau harus menggunakan pendidikan Amerika untuk merasa
lebih unggul dengan alasan telah mampu menandingi dan sejajar
dengan Orientalis. Namun sebenarnya hubungan dengan orientalisnya
itu sang Cendekiawan Timur ini tak lebih seperti yang Edward Said
katakan sebagai Informan Pribumi saja213. Dan inilah peran Informan
Pribumi di Amerika, Universitas di Amerika dewasa ini, hampir semua
pelajaran dasar yang berbahasa Timur diajarkan oleh Informaninforman Pribumi. Menurut Edwar Said, saat ini di Amerika ada ratusan
Organisasi yang khusus mempelajari Timur Arab dan Dunia Islam,
sedangkan di Timur sendiri tidak ada satupun organisasi yang khusus
mempelajari Amerika dan lebih menyedihkan
lagi sangat sedikit
jumlahnya Organisasi di Asia maupun di Timur Tengah yang khusus
mengkaji masalah Ketimuran214.

213 Ibid hlm 507


214 Ibid hlm 508

Akibat Dari Orientalisme Di Dunia Islam Abad 20


Semenjak kalahnya Uni Soviet terhadap Afghanistan Pada 1989, tidak
sedikit kritik masyarakat dunia terhadap Islam, bahwa agama ini telah
menjadi Imperium baru yang beringas. Akibatnya Media elektronik dan
cetak berlomba-lomba memberikan citra yang rendah terhadap Islam,
dengan menghubungkan Islam sebagai agama teroris atau bangsa
Arab dengan kekerasan atau Timur dengan tirani. Di akhir 1990-an
semakin kuat terdengar bahwa Negara-negara Islam telah gagal
membangun peradaban dan justru membuat tatanan dunia semakin
tidak seimbang. Pasca Perang Afghanistan Dunia Arab dinilai semakin
beringas dengan statement Jihad yang dikenal masyarakat Barat
sebagai Perang Suci Global yang direncanakan Arab dimasa depan.
Setelah Uni Soviet runtuh akibat kekalahanya dengan
Afghanistan, pola kekuasaan dan dominasi Islam muncul dimana-mana.
Meskipun begitu Negara Dunia ketiga masih banyak terlibat dengan
jebakan hutang , dilanda kemiskinan, penyakit, sehingga tidak mampu
menyambut kemenangan Afghanistan di semua negara negara Islam.
Ketakutan terhadap konflik etnik dan Perang Lokal masih menyelimuti
negara dunia ketiga, bahkan juga masyarakat Eropa.
Samuel
huntington berusaha menjelaskan pada kita bahwa gagalnya perang
dingin dan invasi Uni Soviet ke Afghanistan akan digantikan dengan
benturan-benturan antar peradaban, dengan sebuah penjelasan
Tesisnya yakni peradaban Barat, Konfusius, dam Islam yang akan
mengalami
benturan
kebudayaan
yang
mengakibtkan
ketidakseimbangan pada kehidupan Manusia.
Tesis Huntington ini dibantah oleh banyak kalangan terutama
mereka yang memiliki basic kebudayaan termasuk pula Edward Said
yang menjelaskan tentang teori kebudayaan Modern yakni munculnya
kesadaran baru bahwa kebudayaan-kebudayaan di dunia ini masih
bersifat Hibrida dan beragam215. Namun Huntington tidak sendirian,
dibelakangnya para teoritis dari Barat seperti Francis Fukuyama juga
memberikan Tesis yang sama walaupun dengan membela The Last
Man Si Amerika216.
Ketika kerusuhan yang revolusioner mencengkram Negeri Islam, dan
sikap anti-kolonialisme menyatu dan setelah itu justru menyatukan
Negara Islam, maka sang Orientalis akan mengutuk semua kejadian itu
tidak hanya sebagai gangguan, tetapi juga penghinaan terhadap
Demokrasi Barat. Begitu pula ketika masalah genting yang menyangkut

215 Ibid hlm 510


216 Francis Fukuyama , The And Of History And The Last Man ,
Qalam , 2015, hlm XI

kepentingan umum mencengkram dunia seperti masalaj nuklir,


kelangkaan sumber daya alam, tuntutan persamaan hak dan keadilan
serta keseimbangan ekonomi yang menurut telah dimanfaatkan oleh
Negara Islam untuk merebut dominasinya. Para pemimpin revolusioner
Islam dikhawatirkan dengan rencana mereka tentang Islam yang
menguasai dunia. Oleh karena itu memasuki akhir abad 20 kondisi
dunia terutama setelah tumbangnya Uni Soviet berusaha diambil alih
oleh Barat. Orang-orang Cina yang telah berkhianat , orang-orang India
yang setengah telanjang, dan kaum muslimin yang pasif dilukiskan
sebagai pengemis-pengemis yang menunggu sedekah dari Barat.
Sikap Orientalis Modern ini mulai membanjiri Pers dan
mempengaruhi pikiran masyarakat. Orang-orang Arab digambarkan
sebagai penunggang Unta, teroris, dan berhidung belang yang senang
menerima suap yang bagi Barat suatu peruatan sangat tercela. Selalu
ada anggapan bahwa Barat tidak termasuk golongan Mayoritas sebagai
konsumen dunia, akan tetapi mereka berhak memiliki atau
membelanjakan semua sumber daya dunia. Mengapa ? karena mereka
adalah manusia sejati yang telah mendirikan peradaban yang ideal.
Mengenai Orientalisme itu sendiri, apakah dia memang sudah
memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap politik dan
Ideology ? setidaknya kita bisa melihat beragam macam persitiwa di
dunia Islam Modern setelah muncul Tradisi Orientalisme Modern. Di
dunia Islam kemudian Iran muncul sebagai Negeri Revolusi Islam
terbesar di dunia Modern. Begitu pula peperangan antara Israel dan
Palestina menjadi semakin brutal, mulai dari invasi Lebanon tahun
1982 sampai munculnya Operasi Intifadha oleh Hamas di akhir 1987.
Perang dingin seolah-olah tidak pernah berakhir, konflik antara Timur
dan Barat yang dipresentasikan sebagai perlawanan Islam terhadap
Kristen dan Yahudi. Dampak yang lebih parah yakni munculnya
persaingan Ekonomi akibat Invasi Uni Soviet ke Afghanistan , dan
selama perang berlangsung pada 1979-1989 muncul banyak Status
quo yang diciptakan beberapa Negara Islam yang saat itu merasa Yakin
bahwa ada perbahan drastis pada kejayaan Islam seperti Alegeria,
Jordan, dan Mesir. Pasca Perang Afghanistan berakhir kebangkrutan
Negeri Uni Soviet memberi berdampak pada ekonomi dunia. 217 Atas
nama Komunisme negeri-negeri yang berada dalam naungan uni Soviet
merasa ingin lepas dan mencoba dengan aliran ekonomi yang baru.
Setelah itu muncul slogan dimana-mana bahwa Komunisme telah mati,
Komunis telah dilumat habis oleh Mujahidin Afghanistan.
Penerus dan kader Orientalis memanfaatkan kemenangan Afghanistan
dengan bangga dan bahagia bahwa Demokrasi Liberal telah sampai
pada puncak kemenangan. Maka dibuatlah karya Fenomenal The End

217 Francis Fukuyama , The Great Distruption :Hakikat Manusia


dan Rekonstruksi Tatanan Sosial ,Qalam 2014, hlm 28

of History And The Last Man oleh Francis Fukuyama bahwa komunis
benar-benar telah mati dan tidak memiliki pengaruh lagi terhadap
dunia. Anehnya Francis tidak pernah membahas Mujahidin Afghan yang
telah berhasil melumat Si Beruang Merah. Amerika seolah-olah telah
merebut kemenangan Islam atas nama Demokrasi Liberal. Padahal
mereka tidak berjuang untuk Demokrasi tapi untuk Islam itu sendiri 218.
Dalam kalangan Muslim khususnya pasca Perang ini muncul
wacana bahwa dunia sudah berada di titik akhir yang lebih tepatnya
sudah berada di Akhir Zaman, ribuan muslim dari penjuru dunia
memberikan dukungan pada Afghanistan dan percaya bahwa disanalah
akan muncul Pasukan yang memanggul kejayaan Islam, dan ummat
Islam menyebutnya dengan nama Tentara Panji Hitam dari Khurasan.
Akhirnya Negeri-Negeri islam melakukan pembangunan Brigade untuk
melawan dominasi Barat dan Komunis , dimana markas ini berpusat di
Pakistan.
Pada Era 1990-an semakin terlihat pemisahan antara Barat dan
Timur di wilayah Timur Tengah . Akibat proses politik yang tidak pernah
menyatu dengan konsep Islam , maka bagi sebagian besar aktifis
Gerakan Reformis Islam memutuskan untuk berlepas diri dari Negara .
Hal ini disebabkan karena mereka melihat para pemerintah di negara
Islam lebih condong pada Barat khususnya Amerika itu sendiri, maka
setelah itu muncul Organisasi Jihadis yang ingin membuat Negara Islam
sendiri yang berlandaskan Kekhilafahan sesuai manhaj Nabi
Muhammad. Tak lama setelah itu muncul kekuasaan Islam yang
terpusat dibawah komando Al-Qaeda dengan musuh utama yakni
Amerika.219 Kemuncuan Al-Qaeda ini sebenarnya mengindikasikan
bahwa Dunia akan semakin terlihat terbelah menjadi dua, tidak hanya
Barat dan Timur , akan tetapi kubu Islam dan Kubu Kafir. Tidak hanya
itu Al Qaeda juga telah mampu membelah Internal umat Islam menjadi
dua bagian yakni Kubu Kebenaran dan Kubu Kebathilan.
Analisator dari Barat seperti Huntington melihat fenomena ini
diakibatkan Negeri Islam tidak mampu membangun Peradaban yang
baik , negara Islam juga tidak mampu menyambut Modernisasi dengan
baik atau justru menolak modenrisasi tersebu220t. Kejadian ini juga
persis yang digambarkan oleh Max Weber dalam Sociology Mereka
harus
merepresentasikan
dirinya,
atau
mereka
harus

218 Francis Fukuyama Op.Cit hlm 30


219 Asad Ali, Al-Qaeda: Tinjauan Sosial-Politik, ideologi Dan
Sepak Terjangnya , LP3ES , 2014, hlm 90
220 Samuel P Huntington , Benturan Antar Peradaban , Qalam,
2014, hlm81

direpresentasikan221. Maksudnya bahwa jika anda merasa tidak diberi


kesempat untuk berbicara, Anda cenderung akan mencoba sekstrem
mungkin untuk mendapatkan kesempatan tersebut. Mungkin ada
benarnya yang dikatakan Huntington dan Max Weber, Kondisi Ummat
Islam hari mengalami Split Personality, ia tidak tahu bagaimana
caranya memajukan agama ini . kalaulah Islam itu Universal , kenapa ia
tidak mampu lebih maju dari Barat dan tidak mampu mendomisasi
Kekuasaan barat ? Setidaknya kita bisa melihat Hasil Karya Cromer dan
Napoleon bahwa Islam sebenarnya kaya dengan Warisan sejarah dan
ilmu pengetahuan, akan tetapi mereka tidak mampu menggunakan
kapasitas tersebut yang justru digunakan oleh orang lain (barat).
Setidaknya dari semua kejadian diatas Edward Said tahun 1994
mengatakan dunia Timur harus siap dengan yang namanya PostKolonial , dimana negara penjajah bisa masuk ke negeri bekas
jajahanya dengan mudah dan memberi pengaruh yang kuat disana.
Post- Kolonial adalah fase setelah Orientalis yang terus menggempur
negeri-negeri jajahan untuk tetap menjaga dominasi Barat yang kuat.
Said juga mengatakan suatu dimasa depan ideologi Orientalis ini akan
hilang dikarenakan pencetus awal-awal tradisi Orientalis tidak memiliki
basic yang kuat dan argumen yang jelas. Dan suatu saat dunia Timur
akan bangkit yang sama kuatnya atau melebihi si Orientalis. Statement
Said yang muncul pada 1978 , saat ini sudah terjawab di zaman kita
sekarang , dimana negara-negara berkembang seperti tempat kita
tinggal sekarang ini masuk dalam fase Post-Kolonial , kalau orang
umum mengenal dengan nama Globalisasi. Namun tradisi intelektual di
Timur masih belum terjawab yang masih cenderung lemah. Dan jangan
sampai perkataan Bernard Lewis benar-benar terjadi dalam dunia kita
sekarang ini , bahwa Muslim hanyalah Muslim dan tak lebih dari itu.
Pertarungan
Intelektual Antara Edward Said Dan Bernard
Lewis Dan Dampaknya Pada Dunia Islam Abad 20
Pada tanggal 24 Juni 1982, muncul tanggapan atas karya Edward
W.Said yakni buku Orientalisme : Menggugat Hegemoni Barat dan
Mendudukan Timur Sebagai Subjek dari rivalnya yakni Bernard Lewis.
Keterlaluan, Sewenang-wenang , Sembrono , Palsu begitulah katakata Lewis dalam suratnya pada Said yang dikutip dalam The New York
Review , 12 Agustus 1982.222 Lewis memang selalu menjadi kritikus
paling tajam terhadap karya-karya Said, yang selalu membuka rahasia
Orientalis. Said dicap sebagai ilmuwan yang tidak memiliki jatidiri

221 Max Weber , Sociology , Pustaka Pelajar , 2009, hlm 209


222 www.nybooks.com/ Articles/ Orientalism An Exchange
(diakses 12 Juli 2016

karena tidak membela kepentingan dari daerah asalnya yakni Barat.


Lewis merasa sangat keberatan dengan penilaian Said terhadapnya
yang dinilai sangat propagandis dan menyerang secara pribadi.
Serangan ini terutama pada bagian Said menyerang dengan
mengatakan Lewis sebagai Yahudi-Inggris yang membela kepentingan
negara Israel pada 1948. Sebagai seorang Diplomat Lewis bisa
dikatakan memiliki pengaruh kuat dalam proses berdirinya Israel di
tanah suci Palestina. Bangsa Arab selalu dinilai menyulitkan proses ini
dikarenakan memiliki sifat serakah terhadap tanah Suci.
Said mengatakan Lewis sering menyinggung mengenai
Deklarasi Balfour tahun 1917
yang didalamnya menyimpan
kesepakatan resmi dari Inggris untuk menduduki tanah Suci Palestina.
Ia juga tidak pernah menyinggung persoalan tentang kolonialisme dan
imperalisme, yang selalu dibahasnya adalah kondisi psikologis bangsa
Arab pasca penjajahan. Serangan terhadap Lewis selain dari Edward
Said juga melayang dari seorang Sejarawan Tunisia yakni Abdullah
Laroi yang menyerang Lewis karena ia telah salah mengartikan arti
Tsawrah ( Revolusi) yang sama dengan bangkitnya Unta. Menurut
Laroi kata Tsawrah ini sudah digunakan oleh ilmuwan Arab pada abad
17 dalam menjelaskan Revolusi Perancis pada saat itu 223. Jadi kalau
Lewis tetap mengatakan Tsawrah sebagai Revolusi bangkitnya unta ,
maka Revolusi Perancis juga sama seperti itu.
Kritik yang dilakukan Said selanjutnya , Lewis telah menilai
Islam sebagai agama Anti-Semit, yang semata-mata anti kepada Ras
Semit. Jika dilihat sejarahnya Bangsa Semit ini nanti akan mengarah
pada Yahudi dan nasrani yang besar di Betleheim. Dengan
penjelasanya ini islam seolah-olah adalah agama yang anti pada suatu
Ras. Padahal kalau dilihat lebih lanjut Islam menilai Yahudi dalam
kisahnya Bani Israel adalah Kabilah yang terang-terangan menentang
musa dan Tuhan-Nya. Sehingga Said menilai tulisan seperti ini sangat
politis dan propagandis yang bisa menimbulkan kegaduhan di kalangan
Ummat Islam. Terlepas dari Lewis yang berdarah Yahudi penilaian Said
lebih pada Hasil intelektual lewis serta kebijakan Amerika yang
memainkan peran pada kebudayaan Masyarakat Barat dan Timur.
Anehnya kekeliruan Lewis ini tidak pernah disanggah oleh
Ilmuwan Islam, yang sebenarnya Lewis sering salah mengartikan
makna Islam itu sendiri. Baik ketika Ia menilai Zionisme antara Nasrani
dan Yahudi, yang ia nilai Zionis adalah perlambang dari bangsa Semit
itu senditi. Dan Islam sebagai agama yang anti-semit adalah faktor
utama penghalang tersebarnya Nasrani dan Yahudi pada misi kolonial
Perancis dan Inggris di tanah Arab. Misi Zionis Lewis semakin terlihat
ketika ia diangkkat menjadi Penasehat strategis Presiden Geroge W
Bush yang setelah itu ia berperan dalam Perang AS melawan Irak pada

223 Edward W Said, Op.Cit, hlm 463

tahun 2003. Pandangan Lewis mengenai Islam semakin tak karuan


pada dekade 2000-an setelah bangkitnya Jihad Internasional yang
dikamandoi Al-Qaeda Dan Osamah Bin Laden. Ia semakin yakin pada
karya-karyanya 30 tahun lalu mengenai Gerakan Pembaharu Islam
yang dinilai Militan dan Radikal. Dari gerakan inilah yang nanti
membuat pemerintahan Arab menjadi tak karuan, menurut mereka
para Orientalis.
Pada 2003 Sebelum hari meninggalnya Edward W.Said , Ia
sudah memberi tahu agar Lewis untuk kembali menekuni Ilmu
Ketimuranya dan memperbaiki kesahalanya. Namun Lewis sepertinya
tidak mau bertaubat dari apa yang dia lakukan. Justru pada 1982 lewis
menyerang balik Said yang diabadikan dalam The New York Review,
kejadian ini sempat mencuri perhatian dan membuat panas antara
Ilmuwan Kubu Colombia dan kubu Princeton.
Serangan Lewis semakin menjadi-jadi , ia tidak terima dengan
Orientalisme . Ia meminta untuk tidak menerbitkan Hasil karya Said itu
ke negeri-negeri Timur terutama negeri Islam karena ia menilai banyak
pendapat di buku tersebut yang menyerang pada sisi pribadi si
Orientalis. Namun pada 1985 buku itu sudah tersebar Di Eropa
terutama di Inggris dan Perancis yang justru mendapat sambutan baik
di kalangan Akademisi ilmu-ilmu Sosial maupun Budaya di sana.
Akhirnya Pada 1994 Said membuat Edisi baru dalam buku itu dengan
menambahkan Bagian yang ia beri judul Afterword yang dalam isinya
Said mengajak pada seluruh Orientalis untuk tidak terus-menerus
menjadikan Islam dan Timur sebagai Objek intelektual mereka yang
dalam artian mengekspolitasi. Terkhusus Untuk Lewis, Said
menyarankan untuk segera keluar dari lingkup Birokrasi Pemerintah
dan kembali lagi mengkaji Arab dan Islam dengan Benar.
Walau sejatinya Tradisi Orientalis sudah berbeda, Said melihat
bahwa sang-empunya Orientalis tetap tidak bisa dihilangkan dalam
tradisi Orientalis begitu saja. Dalam kalangan Sosiologi nama Berger
tidak akan hilang walaupun pemikiran Berger dengan kondisi sekarang
sudah tidak terlalu relevean. Begitu pula kalangan Sejarawan tidak
akan lepas dari Bernard Lewis yang telah banyak menceritakan sejarah
Kekhilafahan Ustmani.
Sampai hari ini kita di Indonesia pun telah membaca dan
menerima karya Orientalismenya Edward Said dan buku ini cukup
terkenal di kota-kota besar di Indonesia. Namun yang menjadi
permasalahan buku ini tidak dijadikan pegangan ideologis, dan
anehnya justru di kalangan Universitas Islam di Indonesia tokoh seperti
H.A.R Gibb masih dijadikan panutan Dosen dan Mahasiswa terutama
mereka yang ada di Fakultas Ushuluddin. Maka kita tak perlu heran hari
ini banyak pemikir Islam dari Indonesia yang Liberal Dan Nyeleneh ,
Dan Semoga mereka diberi ampunan oleh Allah SWT.

Munculnya Pan-Islamisme : Respon Dari Dunia Islam


Seorang sarjana Barat yang bernama L.Stoddart mengartikan PanIslamisme adalah solidaritas seluruh kaum muslimin. Solidaritas ini
suda ada semenjak nabi Muhammad. Ketika Umat Islam masih
berjumlah sedikit mereka semua diikat dengan tali iman yang kuat. Tali
iman ini digunakan untuk menghadapi orang-orang Jahiliah pada
masanya yang berusaha membinasakan Islam dari muka bumi.224
Sedangkan Pan-Islamisme yang tumbuh pada awal abad 20 ini ,
menurut L.Stoddart timbul dari dua faktor yang pertama adalah ibadah
haji ke Mekkah dan kekuatan Khilafah. 225 Namun orang-orang Barat
seperti halnya Stoddart lebih condong pada pengaruh ibadah Haji
dibanding semangat khilafah. Implikasi politik ibadah haji adalah
masuknya kaum muslimin dari seluruh belahan bumi untuk berkumpul
di tanah suci Mekkah. Dari Mekkah sanalah Umat Islam berbagi cerita
mengenai negerinya masing-masing, yang membahas terutama
persoalan masuknya orang-orang Eropa ke Negeri Timur. Kebanyakan
Jamaah ibadah haji berasal dari Afrika Utara, Timur Tengah dan Asia
Tenggara dimana wilayah-wilayah tersebut adalah basis dari
kolonialisme.
Adapaun Khilafah telah memainkan peranan penting juga dalam
sejarah. Namun memasuki abad 20 Khilafah sebenarnya tidak lagi
berperan sentral yang memiliki pengaruh kuat dalam dunia Islam, akan
tetapi abad-abad sebelumnya selama Khilafah Utsmani cukup memiliki
pengaruh sentral. Ketika Bagdad dikuasai oleh Bangsa Mongol, Khilafah
tidak lebih dari sebuah bayangan. Walaupun setelah itu Khilafah
berubah menjadi Turki Ottoman , akan tetapi pengaruh mereka tidak
sekuat khilafah yang ada di Bagdad dan Mekkah dahulu.
Sultan Abdul Hamid dari Turki sebenarnya sudah berusaha
sungguh-sungguh untuk mengembalikan Khilafah yang sesuai dengan
khittahnya. Semangat Sultan Abdul Hamid ini timbul setelah ia sering
menunaikan ibadah haji ke Mekkah , lalu bertemu dengan jamaah islam
dari Afrika dan Asia Tenggara. Sultan Abdul Haid menyadari bahwa dari
seluruh belahan dunia , Inggris dan Perancis sudah sampai ke sana dan
mempengaruhi dunia Islam, yang akhirnya timbullah semangat PanIslamisme dari hati Sultan Abdul Hamid. Memasuki abad 20 menurut L
Stoddart hampir tidak ada pemimin dunia Islam saat itu yang memiliki
rasa Pan-Islamisme selain Sulan Abdul Hamid. 226 Kondisi ini

224 L.Stoddard , Dunia Baru Islam, 1966, hal 46


225 Ibid hal 49
226 Ibid hal 48

menyebabkan Sultan Abdul Hamid menjadi sentral kekuatan dunia


Islam dari Afrika dan Asia yang menjadi sebab-sebab permusahan
Eropa kepada dirinya.
Menurut Para Orientalis barat Seperti H.AR Gibb dan Loius Massignon,
merek selalu mempersoalkan apabila Khilafah itu tetap berada di
tangan Sultan Abdul Hamid Dunia Islam akan bangkit. Maka dari itu
mereka selalu memperkuatkan bahwa Khlafah harus dipindah ke
tangan yang seorang yang tidak terinspirasi dengan Pan-Islamisme ini.
Maka seperti yang kita lihat dalam sejarah , Eropa masuk ke dalam
internal Khilafah dan menjatuhkan Sultan Abdul Hamid. Namun
demikian, bahwa Kekhalifahan sebenarnya bukan lagi sebagai pusat
dari Pan-Islamisme itu sendiri, Lembaga-lembaga seperti ibadah haji
dan ukhwah lah yang sebenarnya bisa membangkitkan rasa Pan-Islami
itu sendiri. Hal Ini bukan disebabkan dari kesalahan Khalifah sendiri
akan tetapi semakin rapuhnya Dinasti ustmaniah sehingga
pengaruhnya terhadap dunia semakin kecil.
Kebangkitan dunia Islam bukanlah karena rasa takut dan
dendam kepada Barat. Akan tetapi rasa Pan-Islam itu sendiri timbul
untuk kembali memperbaiki Internal Ummat Islam dan mempertegak
lagi Syariat Islam di muka bumi. Namun ide untuk membangkitkan
Islam ini sepertinya akan sulit ketika melihat aksi-aksi kolonialis yang
cukup gencar di Afrika Utara sampai Hindia Belanda. Sejak
pertengahan abad 19 , situasi dunia Islam berubah secara Radikal,
mengingat Pengaruh Perancis yang begitu kuat di Afrika Utara dan
pendudukan inggris di Seluruh Asia dan India. Saat itulah Umat Islam
yang mendapat kesempatan menunaikan Ibadah Haji di Mekkah mulai
sadar bahwa dunia islam dalam kondisi bahaya. Pada waktu itu pula
rasa Pan-Islamisme yang Asli dan sesuai dengan Nurani islam tetap
bertahan di Hati Kaum Muslimin.
Perlawan terhadap Bangsa Barat pada mulanya timbul dengan
kondisi yang tidak terkoordinasi dengan baik. Selama abad 19 muncul
perlawanan di seluruh dunia, seperti Abdulkasir di Al-Jazair, Syamil di
Kaukasus mereka bertempur dengan gagah perkasa melawan kolonial
Eropa.227 Walaupun perjuangan mereka mendapat dukungan penuh dari
kaum muslimin , akan tetapi mereka tetap tidak mempeoleh bantuan
dan pertolongan akibat tidak terkoordinirnya perlawanan-perlawanan
tersebut. Rasa kebencian terhadap kolonial agaknya mulai tumbuh
dengan cepat pada tahun 1870, yang memunculkan Gerakan Islam
Militan di seluruh dunia. Di Al Jazair pecahlah pemberontakan Al-Kabil
pada 1871. Sedangkan di seluruh Afrika Utara bangunlah para Wali-Wali
Allah untuk menggerakkan jihad. Jihad yang terbesar dan terkenal
adalah pecahnya pemberontakan Al-Mahdi di Sudan dan Mesir. Para
Wali Allah berhasil melemahkan kekuatan Inggris dan kembali

227 Ibid hal 50

menguasai kota Islam Khartoum. Di Afghanistan dan seluruh negeri


Khurasan melakukan pemberontakan juga kepada Inggris. Di Asia
Tengah terjadi pula pemberontakan berdarah yang dilakukan Tarekat
Naksjahbandiah. Pemberontakan ini menjalar sampai ke wilayah Cina,
Turkestan dan Uzbekistan228. Di Hindia Belanda muncul pemberontakan
pada perang Aceh 1880 dan pemberontakan Petani banten pada 1888
kepada Kolonial Belanda.
Namun demikian seluruh pemberontakan besar yang terjadi di seluruh
dunia Islam tidak terkoordinasi dengan baik. Akibatnya dalam
kacamata Barat , pemberontakan itu tidak lebih dari Perang yang
spontan yang muncul dari rasa takut dan dendam. Faktor ini kuat
akibat tidak adanya kekuatan pusat yang seharusny mengatur rencana
dan bergerak
untuk memunculak Perang di Afrika maupun
Asia.Setidaknya dari pemberontakan Barat sudah kita melihat , bahwa
Khilafah Utsmaniah sudah tidak memiliki pengaruh kuat terhadap dunia
Islam sejak pertengahan abad 19.
Munculnya Aksi-aksi ini , memberikan pelajaran pada tokohtokoh Muslim yang nantinya menjadi tokoh Pan-Islam di abad 20.
Mereka mulai mempelajari kembali gagalnya pemberontakan Islam di
abad 19. Mereka juga harus mengatur kembali strAtegi dengan rapih,
meyakinkan kembali Umat Islam untuk berpikir bahwa perlu ada
persiapan panjang dan koordinasi yang sempurna untuk memunculkan
Pan-Islamisme ke seluruh dunia. Kesadaran Pan-Islamisme yang teratur
rapih dimulai sekitar akhir abad 19. Gerakan itu memiliki dua asas
tempat berpijak yakni Tarikat-tarikat keagamaan dengan bentuk baru
dan dakwah yang dijalankan oleh golongan pemikir Muslim seperti
yang diketuai oleh Jamaluddin Afghani. 229 Tarekat Kegamaan sudah
muncul berabad-abad lamanya. Semuanya memiliki bentuk umum dan
Organisasi yang sama yang terbagi dalam Zawiah-Zawiah uang
dikepalai oleh Guru-guru dan Muqaddin. 230 Pusat perhatian mereka
hampir seluruhnya terpusat dalam bentuk pengabdian secara Tasawuf.
Pada pertangan abad 19 Tarekat-tarekat ini mulai mengubah bentuk
dalam wadah yang baru yang mengubah organisasnya menjadi simbol
perlawanan. Tarekat yang terkenal dengan sistem baru ini adalah
tarekat Sanusi, pendirinya bernama Muhammad As-Sanusi dilahirkan di
Al Jazair tahun 1800. Ia termasuk dari Nasab dan Keturunan Rasulullah

228 Ibid hal 51


229 Ibid hal 55
230 G.H Jansen , Op.Cit, hal 60

SAW yang akhirnya memiliki peran penting dan diberi gelar Said
Muhammad.231
Sejak kecil ia sudah memperlihakan minatnya untuk menuntut Ilmu .
Semasa Dewasa ia mendalam Islam di Universitas Fas, kemudian ia
mengembara ke seluruh Afrika Utara untuk memperbaiki kemurnian
Agama Islam akibat dirusak oleh kolonial Perancis yang sudah masuk
pada tahun 1800. Sesudah itu ia melakukan ibadah haji ke Mekkah,
dimana rasa Reformasi dan Pan-Islam mulai muncul dari Hati Said
Muhammad. Pada waktu Ibadah hajilah muncul rencana besar Said
untuk melakukan pemurnian agama. Tahun 1843 ia kembali ke Afrika
Utara dan menetap di Tripoli, dari sanalah ia mulai mendirikan tarekat
Sanusi. Said Muhammad memiliki Kharisma yang kuat serta kemampu
Organisasi yang handal Sehi sehingga orang-orang dari seluruh Afrika
datang kepada Said Muhammad untuk belajar Islam. Namun demikian
Penguasa Negeri Afrika Utara yang dibawah pengaruh Perancis kurang
senang denga kegiatan tarekat ini , dan timbullah hubungan buruk
antara Said dan penguasa tersebut, sehingga ia memindahkan
tarekatnya ke daerah Djarubub , jauh di selatan Libya. Said Muhammad
Wafat pada 1859 dan memiliki dua Putera dan Organisasinya ini telah
terkenal di seluruh penjuru Afrika Utara.232
Kepemimpinan Tarekat dilanjutkan oleh Puteranya yang diberi gelar AlMahdi yang menggantikan Said Muhammad. Pada masa kepemimpinan
Sanusi Al Mahdi inilah Tarekat ini mulai dikena dengan Tarekat Sanusi.
Sampai pada 1870 Di seluruh wilayah Timur Tengah penganut Tarekat
Sanudi banyak sekali jumlahnya. Tarekat Sanusi telah memiliki peran
penting kegiatan Ruhani di Kota Suci Makkah dan Madinah. Pengaruh
yang diberian tarekat Sanusi besar sekali, terutama sikap pada pihak
kolonial. Mereka sangat berhati-hati dan menghindar dari benutran
langsung dengan kekuasaan Eropa. Politik mereka sangat dipikirkan
matang-matang dan hati-hati. Lebih dari setengah abad , Tarekat ini
menjadi kekuatan yang sangat besar.
Dalam meletusnya pemberontakan Islam di Afrika Utara ,
tarekat ini tentu memiliki peranan penting terutama pada Peperangan
Al-Mahdi. Tetapi kaum Sanusi tidak pernah terdaftar sebagai Pengacau
dan pembunuh. Sikap menjaga dan hati-hatinya juga diperlihatkan
pada penguasa Islam setempat. Kaum Sanusi selalu mempertahankan
kemerdekaan Islam dan kemajuan Ilmu pengetahuan. Taktik hati-ati
dan menahan diri yang dijalankan kaum Sanusi, bukan berarti mereka
tidak berbuat apa-apa. Justru mereka terus bekerja dalam bidang
pendidikan , kedisiplinan akhlak dan kematangan fisik dalam militer

231 L Stoddart, Op.Cit, hal 54


232 Ibid hal 53

Islam. Kaum Sanusi selalu berpendapat untuk menghentikan laju


Missionaris Kristen yang pertama harus dilakukan adalah melawanya
dengan mengadakan pendidikan Islam.233 Hal ini mirip yang dilakukan
oleh Muhammadiyah di Hindia Belanda pada awal abad 20.
Hasil kerja dakwah Kaum Sanusi sangat terlihat di akhir abad 19.
Orang-orang di Nigeria banyak yang memeluk Islam , di Wilayah Gurun
Sahara mereka berhasil menarik dan membina kaum Muslimin
pedalaman yang belum mengerti tentang Islam. Seorang Orientalis
Inggris bernama T.R Threl mengatakan Islam memperoleh kemajuan
yang mengagumkan di pedalaman Afrika. Ia menghancurkan
kepercayaan Primitif, terhadap itu Kaum nasrani tidak bisa berbuat
apa-apa.234 Cara dakwah Kaum Sanusi mencuri perhatin para kolonialis
yang terus-menerus dakwah sampai ke Afrika Tengah. Maka akan kita
dapati hari ini negera seperti Kongo/ Zaire, Uganda , Ghana banyak
penduduk Muslimnya. Mereka gencar memulai dakwah hingga lebih
dari tahun 1900. Sepuluh tahun kemudian hampir setiap desa di Afrika
Tengah memiliki Guru Islam dan Masjid.
Kemanangan Islam di Afrika Tengah itu tidak hanya merugikan kaum
Primitif , tetapi Kaum Nasrani juga. Imbasnya setelah keberhasilan
Afrika Tengah , Negara di Afrika Barat yang terkena pengaruh kuat dari
Zending , mulai menyebarang ke Islam. Dari seberang Afrika Barat
tepatnya di Addis Ababa, Ethiopia yang disana berdiri megah Gereja
Abisina, akhirnya berubah menjadi Masjid dan pusat kegiatan Islam 235.
Berubahnya Abisina ini tidak dilakuakn dengan perang , tetapi dengan
pembebasan secara orang-orang Addis Abba ke Islam. Suku-suku
disana yang pada abad 18 tidak ada yang memeluk Islam, sampai pada
abad 20 hampir seluruhnya hidup dengan cara Islam
Gerakan Kaum Sanusi telah memberi contoh pada dunia Islam
bahwa , Dakwah merupakan satu kunci yang sangat penting. Berkat
dakwah kaum Sanusi ini kita dapat merasakan adanya Umat Islam di
Seluruh Afrika ,walaupun di Afrika Selatan tetap dikuasai Nasrani
sampai saat ini. Akan tetapi negara-negara di Afrika Barat yang sangat
dominan dengan Perancis perlahn-lahan mulai mengenal dakwah Islam.
Masuk ke dalam abad 20 seharusnya Afrika dapat menjadi corong
kebangkitan Islam , akan tetapi proses politik di Negeri jajahan Afrika
masih dominan dengan kolonialime, sehingga dakwah Islam hanya
menyentuh poros bawah masyarakat. Sedangkan kekuatan Politik

233 Ibid hal 55


234 T.R Threl Fool, Sanussi And His Threatened Holy War , dalam
L. Stoddard Dal 58
235 L.Stoddard Op.Cit hal 59

hanya terpusat di Timur Tengah dan Turko Ottoman. Kalau saja Khalifah
Ustmani memperhatikan dakwah Islam di Afrika mungkin akan berbeda
lagi jalan cerita dari kebangkitan Islam ini.
Sedangkan di tempat Pusat politik Islam , kita mengenal Tokoh
Kebangkitan Islam yakni Said Jamaludin Al-Afghani. Ia lahir di Parsi ,
tumbuh besar di Afghanistan. Sedangkan gelar Said menunjukan
dirinya adalah keturunan Rasulullah SAW. Ia diberikan kecerdasan yang
luar biasa, kepribadian yang mempsesona dan semangat yang
berkobar-kobar. Ia adalah seorang pengembara besar yang kenal
dengan dunia Islam tetapi juga kenal dengan dunia Eropa Barat. Dari
pengembaraanya itu ia memperoleh khazanah informasi yang sangat
banyak. Afghani juga seorang propagandis yang berbakat , menarik
banyak perhatian dan memiliki kepribadian yang kuat.
Berbeda dengan Kaum Sanusi di Afrika, Afghani menerjunkan
dirinya dalam lapangan politik. Dialah ornag Islam yang pertama
menyadari bahaya dari dominasi Barat. Maka ia mengabdikan dirinya
untuk memperingatkan dunia Islam akan hal itu , tentu dengan cara
yang rapih dan terkoordinir. Oleh kolonial ia kemudian di cap sebagai
seorang Agitator yang berbahaya, terutama oleh Inggris. Afghani mulai
datang ke Mesir pada 1880, ia memiliki peranan dalam gerakan AntiEropa dan penyebaran Ide Pan-Islamisme,. Ketika Inggris mulai kuat
kembali di Mesir pada 1882, Afghani diusir. Lalu ia melanjutkan
pengembaraanya dan sampai di Konstantinopel. Dari sinilah Afghani
mulai mengenal administrasi Politik Islam dan dekat dengan Sultan
Abdul Hamid, lalu dikenalkanlah Abdul Hamid dengan ide PanIslamisme. Sudah tentu Sultan Abdul hamid menerima ide tersebut,
karena ia sudah mendengar banyak keluhan Umat Islam di tanah Suci
Mekkah terkait banyaknya kolonial di Afrika Dan Asia. Lalu diangkatlah
Afghani oleh Sultan Hamid menjadi kepala biro Propaganda PanIslamisme236.
Ketika bekerja pada Sultan Abdul Hamid , Afghani banyak
mewariskan pemikiran mengenai kebangkitan Islam di abad 20.
Menurutnya Dunia Nasrani walaupun berada jauh di Eropa, manakala
menghadapi Islam di dunia Timur, mereka bersatu untuk
menghancurkan negara Islam. Nasrani masih tetap memandang Islam
dengan nada fanatik dan kutukan , hal ini disebabkan dampak dari
Perang Salib. Negara-Negara Nasrani yang dominan di Eropa Barat
melancarkan serang-serangan dan hinaan ke dunia Islam dengan
mengatakan bahwa Islam itu terbelakang dan biadab. Setiap suara dan
aspirasi Umat Islam adalah ancaman . Menurut Mereka Islam
memandang Nasionalisme dan patriotisme sebagai Fanatisme. Dan apa
yang disebut oleh negara barat dengan harga diri dan kehormatan . Di
dunia Islam disebut dengan Chauvinisme . Dari kesemua ini maka

236 Ibid hal 65

Afghani menyimpulkan bahwa seluruh dunia Islam harus bersatu padu,


untuk mempertahankan harga diri dan keutuhan islam . Dan untuk
mencapai hal itu harus memiliki teknik kemajuan dan ilmu Barat serta
mempelajari rahasia kekuatan mereka.237
Dibalik sosok Afghani, juga ada seorang yang selalu mendukung
dan meneruskan ide ini . Selain dari Murid-Murid Afghani ,Sulta Abdul
Hamid lah yang setidaknya meneruskan ide ini memalui jalur politik.
Walaupun Kekhilafahan Utsmani sudah diambang batas , Sultan Abdul
Hamid berusaha memanfaatkan jabatan ini untuk memperkenalkan Ide
Pan-Islamnya Afghani ke seluruh dunia Islam. Sulatan Abdul Hamid
mulai naik tahta pada 1876, dimana saat itu sedang berkecamuk
perang Rusia oleh Kekaisaran Tsar. Tsar berusaha mengubah Turki
menjadi negara Modern. Mereka memasukan semua macam penemuan
politik Barat, termasuk Parlemen. Abdulhamid segera menolak hal
tersebut. Ketika Perang Rusia amasih berkecamuk, ia membubaran
Dewan Perwakilan Rakyat. Abdulhamid adalah seorang yang terus
bertekad untuk memanfaatkan kedudukanya sebagai Khalifah untuk
tujuan politik Pan-Islam. Abdulhamid kemudian mendirikan organisasi
propaganda pan-Islamisme yang dijalankan dengan sangat rahasia. Ia
memanfaatkan Konstantinopel sebagai kota pusat agitator anti-barat
dan pusat tempat untuk mendalami ide-ide Afghani. Propaganda PanIslamisme Abdulhamid berjalan terus-menerus selama tiga puluh
tahun. Akan tetapi dalam sejarah kita kurang dapat menangkap
hasilnya. Hal ini dikarenakan munculnya Revolus Turki Muda 1908 yang
mulai menurunkan Abdulhamid dari kekuasaan Khalifah. Revolusi Turki
Muda ini adalah Revolusi Kaum Islam yang sekuler dan Moderat yang
pada akhirnya mengangkat Mustafa Kemal Ataturk dan membubarkan
Khilafah pada 3 maret 1924. Walaupun begitu Abdulhamid tetap
diterima jasa-jasanya sebagai Pemimpin Muslim terakhir yang masih
memperjuang islam dengan sekuat tenaga. Ide Pan-Islam yang
dipegang oleh Abdulhamid kurang diterima lapisan masyarakat bawah,
apalagi pada kalangan atas pada Politik Birokrat Ustmaniah yang sudah
terpengaruh pada Politik model Eropa Barat. Di dalam istananya
sendiri, Kaum Muslim Liberal sangat tidak menyukai Abdulhamid,
mereka menilai Abdulhamid sebagai pemimpin yang reaksioner dan
tidak efisien. Kondisi ini diperparah dengan penolakan oleh Kaum
Sanusi di Afrika terhadap ide Pan-Islam yang dibawa oleh Abdulhamid,
dikarenakan kaum Sanusi sudah tidak terlalu percaya pada Khilafah
ustmani yang cenderung diam ketiaka muncul perlawanan Islam
terhadap Kolonial di Afrika Utara pada 1870.
Tetapi dari semua usaha Abdul hamid, setidaknya meninggalkan
bekas. Ia telah memperluas perkembangan seniteman pan-Islamisme

237 Afghani, Pan-Islamisme et le Pan-Turquisme 1913 hal 10-13


dalam L.Stoddardt hal 62

di seluruh dunia Islam. Dalam hal ini ia berhasil menghidupkan kembali


sikap anti-barat pada Umat Islam. Sampai pada 1912 kesimbangan ide
Pan-Islamisme menjadi baik kembali dan mulai bergerak maju. Kondisi
ini disebabkan dalam beberapa hal yang diperbuat oleh kolonial sendiri
. Pada 1911 Italia dengan terang-terangan menyerang Tripoli dan pada
1912 persekutuan negara-negara Balkan yang beragama Nasrani
menyerang Turki pada Perang Balkan238. Karena Perang ini
mengakibatkan Sultan Abdul Hamid semakin hancur kekuasaanya dan
tidak berdaya melawan Eropa. Dalam dua tahun saja dunia Islam
sangat menderita akibat serangan mendadak ini. Akibatnya perasaan
marah kepada Barat semakin kuat di hati kaum Muslimin. Hal ini
bersamaan dengan diterimanya Ide Pan-Islam di kalangan bawa
masyarakat. Dalam sekejap Tripoli yang diduduki Itali dikepung oleh
kaum Muslimin, ide pan-Islam tiba-tiba muncul dimana-mana. Ketika
pecahnya Perang balkan kemarahan Umat Islam muncul dari seluruh
dunia, Bahkan Umat Islam dari Cina turun sampai ke Kongo. Umat
Islam India juga mengutuk tindakan negara Balkan tersebut. Mesir
mulai bergejolak, yang hanya dapat dipadamkan dengan bala bantuan
dari Eropa. Di Tripoli meletus Api peperangan yang mengusir Itali
sampai ke Pantai. Iran hanya dapat menyertai Turki dengan mengusir
Rusia dan Inggris dari wilayah Ottoman. Sedangkan di wilayah India
Utara menjadi medan pertempuran dahsyat, yang meminta sampai
500.000 prajurit Inggris khusus untuk terjun mengatasi Muslim India.
Pemerintah Inggris mengakui sampai pada tahun 1915,hampir saja
Eropa Dilumat oleh kemarahan Muslim yang muncul di seluruh dunia
Islam.239
Pan Islamisme telah didotong keras oleh tekanan barat,
terutama setelah Perang Balkan. Pan Islam telah melahirkan persatuan
yang dalam, yang menghubungkan Muslim dengan Muslim lainya dan
ikatan ini lebih kuat daripada mereka Negara-Negara Balkan yang
nasrani. Ikatan Muslim ini tidak bersifat kegamaan semata, akan tetapi
terikat pada sosial dan kebudayaan Islam. Diseluruh dunia Islam,
sekalipun memiliki perbedaan yang luas dalam adat istiadat dan warna
kulit , hukum sosiologi ini telah berhasil dilampaui oleh Pan-Islam itu
sendiri. Faktor ini telah mengikut seluruh Umat Islam dalam pengertian
yang lebih Universal dalam pandangan Hak asasi manapun. Orang
Islam yang paling Liberal sekalipun , yang menyukai ide-ide Barat akan
ikut hanyut dalam Pan-Islamisme ini. Ketika Turki Ottoman didesak oleh
Negara Balkan , Sang Turki Muda pun juga ikut bangkit melawan

238 Qasim A. Ibrahin Dan Muhammad A.Saleh, Sejarah Islam :


Dari Masa Nabi Hingga Masa kini , hal 931
239 L Stoddardt , Op.Cit Hal 70

Nasrani , walaupun diantara mereka juga turut merusak Internal


Ummat Islam sendiri. Akan tetapi rentetan panjang Agresi Eropa yang
memuncak sebelum Perang dunia I, telah banyak memunculkan
banyak perjanjian Damai yang lebih merugikan Kaum Muslimin.
Seorang Ahli Ketimuran dari Hongaria Arminius Vambery telah
berkali-kali memperingatkan Barat , agar berhati-hati dengan
kemarahan Ummat Islam. Menurutnya Semakin besar peperangan,
dan semakin kuat perjanjian yang menipu mereka, akan memunculkan
sentimen yang kuat terhadap Timur dan Barat. Solidaritas ini tentu
akan bermuara pada solidaritas Islam di seluruh dunia Timur. Di abad
20 ini , Eropa harus lebih berhati-hati karena dunia sudah semakin
modern , begitu pula transportasi dan komunikasi jauh lebih cepat 240.
Hal ini tentu akan dimanfaat kan oleh orang Islam untuk membangun
Solidaritas Islam dunia. Arminius melihat di dunia Timur Islam muncul
dan menjamur Pers dan Jurnalistik, sehingga akan menyebarkan hal ini
dari Afrika sampai ke Asia Tenggara. Di Turki, India, Parsi, Asia Tengah ,
Hindia Belanda , Mesir dan Al jazair penerbitan Islam semakin kuat,
baik harian ataupun majalah mulai menyebarkan pengaruhnya dengan
kuat. Begitu pula berita mengenai Pan-Islam ini tentu sudah sampai
kepada mereka , bangsa Muslim yang ada di Melayu dan Hindia
Belanda. Maka bisa kita lihat , dalam sejarah Asia Tenggara gerakan
Pan-Islam masuk melalui tangan Sarekat Islam yang beridiri tahun 1905
dan Muhammadiyah pada 1912. Dua organisasi besar itulah salah satu
hasil dari pan-Islam yang sudah pasti pendirianya terinspirasi dari
gerakan Pan-Islamisem yang mulai disebarkan melaui Tanah Suci
Mekkah.
Tahun 1900 seluruh dunia Islam sudah memiliki dua ratus harian
propaganda. Tahun 1906 jumlahnya menjadi lima rats harian, dan
sampai pada 1914 menjadi berjumlah seribu harian. 241 Kaum muslimin
memanfaatkan kantorpos, kereta api dan cara-cara modern lainya
untuk mempercepat perutakaran ide. Tiap negeri Islam berhubungan
dengan negeri Islam lainya dengan cara mengirim utusan,
pengembaraan , perniagaan dan perantara Surat kabar serta bukubuku. Ummat Islam telah mendirikan pusat surat kabar yakni di Kairo ,
Bagdad , teherean dan Peshawar. Juru-Juru perdagangan dan Juru
dakwah bertugas menyebarkan Surat Kabar sampai ke pelosok dunia
Islam.
Kondisi ini menyebabkan Orang Islam yang liberal merasa
dipaksa untuk menganut Pan-Islami. Seorang Orientalis Sir Theodore
Morison menanggapi pesatnya Surat kabar Islam sebagai berikut

240 Arminius Vambery,Eastern Culture In Eastern Land , Hal 71


241 L. Stoddard , Op.Cit hal 75

Sudah waktunya bagi rakya Inggris untuk menyadari keadaan yang


sedang timbul di Timur. Dunia Islam dari ujung dunia sampai ke Pusat
Turki sedang dibakar kemarahan , disebabkan kehancuran Turki.
Timbulnya pergolakan seperti di Kabul dan di Mesir, tidak lain dari
gejala timbulnya kebangkitan Islam. Saya sudah memulai hubungan
dengan orang-orang Islam lebih dari tiga puluh tahun. Melihat kondisi
India ini, saya merasa berkewajiban memperingatkan rakyat Inggris
akan kemarahan orang Islam dan rencana mereka atas pembagian
Kerajaan Turki. Cukuplah Tuan menjumpai orang Islam di London untuk
mengetahui betapa membaranya api kemarahan itu. Di India sendiri ,
masyarakat Islam dari Peshawar sampai Kabul timbul kondisi yang
semakin panas. Wanita-Wanita Islam pun ikut turut serta terjun dalam
kemarahan, para Pedagang yang biasanya tidak menaruh perhatian
pada persoalan politik, tiba-tiba mereka meninggalkan tokonya dan
kantornya untuk menyusun protes dan petisi. Sampai-Sampai Ulama
Kuno dari Deoband dan Muhammadiyah, yang mengjauhkan diri dari
pusat Dunia Islam, ikut turut serta menyambut kebangkitan Islam 242.
Dunia Islam menghadapai cukup banyak tantangan selama abad 19.
Tidak seperti masa kejayaanya, tantangan dunia Islam datang dari luar
yakni dengan masuknya Kapitalis Industri dengan diawalai pencarian
bahan baku pasar dan ekonomi disertai persaingan politik dunia
kolonial di luar kekhilafahan. Khilafah Ustamani yang terbentang dari
Ottoman, Iran , Moghul sampai negeri India juga tidak bisa melarikan
diri dari dampak negatif dari Misi Kebudayaan Eropa. Teknologi dan
Militer Kolonial segera memberi tekanan pada Negara-negara Muslim.
Sepanjang abad ke 18 wilayah Ustmani khususnya Ottoman menderita
kekalahan yang cukup parah, hal ini mengakibatkan masuknya
ancaman terhadap Islam dalam hal Identitas Islam. Sampai setelah
Perang Dunia I wilayah Islam sudah dikuasai dominasi Barat yang
membentang dar Perancis , Afrika Utara dan perbatasan Lebanon dan
Suriah.
Sisa wilayah Khilafah Ustmani hanya sebagai di Turki Ottoman
dan Iran, mereka terus melakukan pertahanan dari ambisi politik dan
ekonomi Inggris, Perancis dan Rusia. Akibat dari penetrasi Kolonial
tersebut muncul kontradiksi di kalangan Pemimpin Ustmani yang
tersisa, khususnya mengenai masuknya budaya Barat terhadap Muslim
di Timur Tengah. Orientalis Senior W.C Smith mengatakan Krisis
mendasar spiritual Islam pada abad 20 berasal dari perasaan yang
serba salah mengenai kedua agama yang mendominasi Peradaban
Barat dan Timur, terutama pada perkembangan dunia yang semakin
Modern243.
Penetrasi
Eropa
inilah
yang
secara
mendalam
mempengaruhi strktur dan nilai-nilai Masyarakat Islam dengan
masuknya Ideology Sekulerisme , Nasionalisme ,dan Demokrasi.

242 Sir Theodore Morison, England And Islam

Penguasa Ustmani yang tersisa di Ottoman , Mesir dan Iran akhirnya


memprakarsai adanya penetrasi budaya tersebut dengan memperkuat
Politik
dan
Administrasi
berdasarkan
model
Eropa
untuk
mempertahankan diri dari detik-detik runtuhnya Kekhilafahan.
Dengan demikiran, guru dan tenaga ahli diimpor dari Eropa ke
Timur Tengah, misi pendidikan dan politik mulai masuk dengan
banyaknya pelajar Muslim mempelajari bahasa Asing dan budayanya.
Biro Percetekan dan penerjemahan didirikan di Pusat Ottoman untuk
mensuplai buku-buku hasil Ekspansionis Barat. Struktur ekonomi
masyarakat muslim pun juga turut berubah dengan disusun
berdasarkan hirarki Barat, Tokoh politik , Manajer, Tentara, Teknokrat ,
kaum Intelektual, pengacara dan pekerja Industri mulai diperkenalkan
pada Muslim. Proses masuknya kelas-kelas struktur masyarakat ini kuat
dengan pengaruh Ideologi Nasionalisme , Demokrasi serta Sosialisme,
demi melakukan modernisasi dalam Islam.
Melihat proses diatas,dapat dikatakan bahwa Islam belum
menemukan sebuah jawaban atas tantangan total peradaban dan
modernitas Barat. Usaha-usaha keras dan berani telah dan sedang
ditempuh untuk memikirkan kembali Islam dan Modernitas. Jika kita
kembali menggali pemikiran Islam makan akan kita dapati tiga nama
besar yaitu Afghani, Abduh dan Ridha. Jamaluddin Al Afghani ( 18391897) memiliki pengaruh yang kuat bagi para intelektual muslim dan
pemimpin-pemimpin dunia Islam abad 20. Ia memancarkan daya tarik
lewat sentuhan pribadinya. Apa yang paling penting dari Afghani
adalah sikap umumnya menghadapi masalah-masalah Islam dan Eropa
Militan dengan cara intelektual. Ia bergerak tanpa hentinya di daerah
Timur Tengah dan Eropa, dari India Ke Persia, Ke Mesir, Inggris , Iran ,
dan Uni Soviet, untuk sekedar mengajar dan merancang kembali dunia
Islam. Lalu berbincang dengan para pemimpin mereka, berdiskusi dan
berpidato . Oleh Eropa ia disebut Manusia Liar , seorang manusia yang
diperlukan dunia Islam saat itu.
Abdul Wahab tokoh Wahabi berpendapat bahwa Islam telah dirusak dan
dilemahkan oleh Bidah
dan pelonggaran-pelonggaran , yang
kemudian menasehati untuk segera kembali menurnikan ajaran Islam
ini. Sedangkan Afghani menghadapi masalah yang lebih besar lagi 150
tahun kemudian. Dari perjalanan kelilingnya ia dapat melihat dunia
Islam sedang dalam keadaan terkepung oleh Barat, Saat menyadari
hal itu Afghanilah orang yang pertama memberikan arahan umum pada
konsep Islam sebagai suatu kesatuan sejarah dan peradaban yang
tunggal. Afghani melihat dunia Islam di abad 19 tidak memberikan
jawaban yang cukup karena umat islam tidak percaya bahwa mereka
mampu melawan dan juga tidak tahu bagaimana memulainya.
Disnilah Afghani memberikan sumbangan yang terbesar lewat sikapnya

243 W.C Smith , Islam Dalam Sejarah Modern, Ramadhani: Solo

sebagai seorang Mujahid di Tengah Gurun. Ia berkata bahwa Islam


pernah jaya dan bisa menjadi jaya kembali jika tidak membiarkan
Eropa menginjak-injak Umat Islam. Cara untuk melawan
adalah
dengan melakukan Reformasi. Membuat Reformasi di setiap negara
Muslim dalam Konferederasi ataupun federasi Pan-Islam yang
merdeka.Pan Islamisme merupakan salah satu ide Afghani yang
populer dan ia memberikan dorongan emosi yang baru pada idenya
itu. Ia juga tidak melihat adanya Kontradiksi antara membangun
kesatuan-kesatuan kebangsaan Muslim yang kuat . Negara-negara
muslim lemah karena masyarakatnya rusak. Bila Umat Islam percaya
akan diri sendiri maka mereka akan mengambil kembali ilmu
pengetahuan dari Barat, dan selanjutnya ia mengatakan
bahwa
negara-negara Muslim tidak membutuhkan Konstitusi yang bergaya
Barat. Masyarakat Muslim tidak bisa dipersatukan hanya dengan
kesalehan pribadi, oleh karena itu ulama memegang peranan penting
dalam reformasi Islam dan melaksanakan Solidaritas Muslim.
Ide seperti itu memang tidak dikesampingkan tapi belumlah
membuahkan hasil. Apa yang sebanarnya penting dari warisan Afghani
adalah sikap yang mendasar perlawanan kebanggsaan dan tantangan
negeri Muslim. Slogan Afghani yang terkenal : Janganlah berpangku
tangan saja, kerjakanlah sesuatu untuk Islam karena Allah tidak akan
merubah nasib suatu kaum bila mereka tidak mengubah nasibnya
sendiri244
Salah seorang tokoh besar yang melanjutkan kegiatan Afghani yakni
Muhammad Abdu (1849-1905). Ia adalah seorang murid Afghani yang
terbesar tapi sangat berbeda. Seperti Afghani, Abduh tidak diskuai
penguasa Mesir yang membuangnya ke Libanon dimana ia sangat aktif
membantuk rakyat Libanon mendirikan sistem sekolah Islam. Ia tidak
begitu berhasil tapi Reformasi Dan Modernisasi yang timbul di Mesir
kemudian adalah karena inisiatifnya. Sebagai seorang Syaikh dan Mufti
di Mesir,ia berusaha sekuat tenaga untuk menyatukan hukum Islam.
Ide Muhammad Abduh selalu menarik tapi tidak begitu
berpengaruh pada tatanan atas masyarakat Islam. Ia mencoba
menjembatani
antara
modernisasi
dan
tradisionalis
dengan
menunjukan bahwa ada unsur-unsur modernis dalam Islam. Seperti
gurunya ia mempunyai harapan akan suatu tipe ulama yang baru dan
mampu mereformasi seperti gurunya dan ia mengharapakan akan
datangnya seorang pembaharu dunia Islam di abad 20. Sebagai murid
Abduh yang Setia yakni Rasyid Ridha (1865-1935) seperti juga Afghani
dan Abduh sebelumnya, ia menaruh perhatian mengapa negara-negara
muslim selalu terbelakang pada setiap aspek peradaban . Ide Ridha
muncul sewaktu ia mencoba mendefiniskan siapa yang harus menjadi
wakil-wakil ummat yang sebenarnya yang mempunyai kekuasaan

244 G.H Janses , Op.Cit hal 128

untuk menentukan kebijaksanaan. Wakil-Wakil tersebut janganlah


berasal dari negara Muslim yang diperintah bangsa Asing, tidak juga
dari Lembaga Islam yang kuno, tidak juga dari bangsa Barat. Diantara
wakil ummat itu haruslah dari kelompok tengah, sebuah partai
progresif Islam yang bisa mengadakan perubahan namun tetap
menjaga moral dan Syariat Islam. Tapi pada 50 tahun kemudian,
adakah umat Islam menghasilkan partai progresif Islam yang sesuai
dan ideal seperti ide Rasyid Ridha ? kelihatanya belum.
Ketiga orang diatas merupakan pemikir-pemikir Pan-Islamisme
dan mereka masih tetap yang paling terkemuka. Ide-ide Muhammad
Iqbal tidaklah perlu mengekang kita, karena apa yang ia tulis The
Reconstruction of Religious Thought In Islam. Apa yang Iqbal katakan
dengan sangat tegas bahwa Islam harus dipikirkan kembali dalam
istilah-istilah Modern. Prestasi Iqbal yang paling terkenal , seperti
Afghani dan Abduh adalah upaya pemikiran kembali dimana ia
merupakan yang mengajukan ide pendirian suatu negeri Muslim , yang
saat ini kita kenal bernama Pakistan.
Mengapa jawaban Filosofis dan Spiritual Islam terhadap
tantangan peradaban Barat modern secara keseluruhan tidak cukup
dan selesai ? seratus tahun setelah ide-ide Islam muncul masalah
modernisasi masih belum juga selesai, malah justru ditambah dengan
hal yang lebih membuang energi yakni menjadi peradaban Kapitalis.
Serangan balasan politik Islam terhadap tantangan dominasi kolonial
Barat telah dilakukan dan merupakan kepuasan ummat Islam di bawah
bendera Islam.
Dapatkan gerakan Asia-Afrika muncul tanpa Islam ? barangkali
pertanyaan ini cukup mengejutkan , melihat asumsi sekarang bahwa
gerakan nasionallah yang cenderung lebih cepat menggulung
imperalisme. Justru Yang terjadi dalam sejarah yakni secara spasial
memang dalam suatu wilayah negara tertentu , akan tetapi yang
menguasai tetaplah ruh Islam itu sendiri. Seperti Indonesia, India, Mesir
dan Ghana di Negeri Islam tersebut pewaris-pewaris Nasionalis-Sekuler
muncul sangat terlambat yakni setelah
negeri tersebut
memproklamirkan kemerdekaan.Secara politis, tanpa kekuatan Islam
yang militan maka kemderdekaan mungkin akan dicapai dalam waktu
yang sangat lama, yaitu jika Islam militan dan perjuagan
kemderdekaan tidak dilakukan lebih dini seperti yang dilakukan di
Indonesia, Afghanistan , Sudan, Somalia , Libdya Dan Al-Jazair.
Hal ini merupakan kenyataan sejarah, dimana jawaban terhadap
pertanyaan diatas adalah bahwa tanpa Islam, gerakan Asia-Afrika
mungkin sudah gugur dengan cepat. Mengapa di banyak negaranegara muslim yang beraneka ragam ini Islam dan gerakan
kemderkaan bergabung begitu erat dalam perjuangan kemderkaan ?
tidak hanya di Indonesia , mayoritas negeri di Timur Tengah mengelami
hal yang sama.

Pada dasarnya sifat totalitas Islam itu sendiri, penolakan atau


tidak adanya perbedaan antara agama dan politik, merupakan suatu
keyakinan yang tepat. Selanjutnya kekuatan atau organisasi mana
yang bisa memberikan bimbingan , ilham dan saluran perjuangan yang
cukup bertahan selama bertahun-tahun ? tak satu pun dari
Nasionalisme, baik Nasionalisme yang terarah maupun yang tak
terarah, yang kemudian nasionalisme itu memunculkan gerakan
Nasional yang selama puluhan tahun lamanya setelah Eskpansi Barat
sejak abad 17 , baru muncul di pertengahan abad 20. Barulah pada
tahun 1920 mulai muncul partai politik Nasional Sekuler di Asia-Afrika.
Di Indonesia , gerakan Nasionalisme muncul setelah tahun
1926 yang pindah ke lingkungan politik dan sipil , namun tetap
memiliki warna Islam yang kuat. Tahun 1912 didirikan pergerakan
politik pertama yang bercorak Islam yakni Sarekat Islam. Programnya
merupakan perlawanan dari kolonial itu sendiri, yang akhirnya karena
tidak mau dibawah aturan kolonial organisasi itu mulai hancur
kesatuanya dan mulai hilang namanya. Yang cukup menarik yakni
lahirnya Muhammdiyah yang lebih radikal dan lebih bersifat
keagamaan jika dibandingkan dengan sarekat Islam. Muhammadiyah
aktif khusunya dalam bidang dakwah dan pendidikan.
Dari kedua Pergerakan inilah pada tahun 1930 Pergerekan
Nasional Indonesia praktis dikuasai oleh aktifis-aktifis Muslim. Dan
puncaknya pada tahun 1940 Indonesia mulai dibenturkan dengan
Golongan Nasionalis-Sekuler yang dihasilkan dari Pendidikan Kolonial.
Golongan Islam inilah yang membentuk Majelis Syuro Muslimin
Indonesia (MASYUMI) yang akhirrnya pada November 1945 menjadi
Partai Masyumi. Anggota-anggota dari partai Masyumi sendiri diambil
dari organisasi-organisasi yang ada, terutama Nadhatul Ulama dan
Muhammadiyah , Tak lama kemudian Masyumi menjadi organisasi
yang Independen.245
Tokoh Dari Masyumi inilah yang bernama Muhammad Natsir , seorang
tokoh yang terinspirasi dari ide Reformis Islamnya Afghani, ia seorang
yang berpendidikan namun
telah menolak mentah-mentah ide
beasiswa ke negeri Belanda Taktik Ala Snouck Hourgronje. Berkat
Muhammad Natsir Pada 1945 seperti halnya Sarekat Islam , Masyumi
segera menggelembung menjadi suatu partai massa yang agak sulit
dikendalikan. Dalam tubuh internal masyumir sejak awal telah ada 2
kubu yakni tokoh-tokoh tua agamis tradisional dan kelompok muda
yang dikenal Sosialis-religius yang mengambil gagasan reformis Islam
dari Abduh. Natsir adalah termasuk tokoh yang kedua.
Pada 1950 Natsir menjadi perdana Menteri Indonesia, karena
pada waktu itu Masyumi adalah Partai Tersebesar dalam parlemen.,

245 Deliar Noer, Gerakan Modern Islam Di Indonesia Awal abad


20, LP3ES, 1993

menduduki 50 dari 237 kursi yang tersedia. Semangat Kemerdekaan


Masyumi tidak begitu lama, Ide untuk mengusung Negara Islam segera
menyelimuti Internal Partai. Tiga tahun kemudian Masyumi keluar dari
pemerintahan dan tidak kembali lagi. 246 Masyumi hampir membuat
Indonesia menjadi negera Islam Seperti halnya Pakistan dan Al-Jazair.
Pada 1956, Masyumi menentang gerakan Sukarno menuju Demokrasi
Terpimpin yang setelah itu mengusung Nasionalis, Agama
dan
Komunis (NASAKOM). Partai Masyumi lebih memilih ber-Bara ( Berlepas
diri dari kebathilan) dan tidak menyepakati NASAKOM, yang akhirnya
turunlah Nama Masyumi. Dalam keadaan frustrasi partai itu
mendukung suatu pemberontakan Darul Islam yang dilancarkan dari
Sumatera pada tahun 1958 yang mendirikan Pemerintah Tandingan.
Pemberontakan itu adalah gerakan tergesa-gesa dan kurang terencana
sehingga dapat mudah dipadamkan. Natsir dan beberapa pimpinan
Masyumi lainya ditangkap dan Masyumi dinyatakan sebagai Partai
Terlarang pada 1960 sampai seterusnya.
Kejadian Masyumi dan Natsir ini , mirip dengan apa yang
dialami oleh Abu Ala Maududi di Pakistan. Maududi dilahirkan tahun
1903. Maududi memulai karirnya sebagai wartawan dan terus begitu
sampai ia mendirikan Jamiatul Islam Pakistan pada 1941. Sesuai
dengan wilayah perjuanganya Maududi kurang menyukai Ide
Nasionalisme yang langsung diimpor dari Inggris dan Perancis.
Pemikiran Jamiatul Islam adalah cerminan dari Maududi . Dengan
sangat Radikal Maududi mengerahkan seluruh tenaga pikiran dan
mendirikan Partai dengan Ideologi Islam untuk mendirikan Negara
Islam secara total.
Pada 1957 di Lahore , Jamiatul Islam
memenangkan dan
mendapat 200.000 suara. Tetapi dari kemenangan Pemilu itu justru
Partainya mulai rapuh dikarenakan tidak adilnya pembagian kursi di
Parlemen Pakistan. Berikutnya Maududi mulai menunjukan pesisme
terhadap pemilihan umum, dan mulai tenggelam lah Partainya. Pada
1957 juga Pergerakan Maududi semakin tak terkendali, Jamiatul islam
mendukung gerakan agitasi melawan jamaah Ahmadiyah dengan
berakhir tindak kekerasan dan darah247.
Pada 1956 Jamiatul Islam menyatakan Perang terhadap Militer,
dikarenakan militer Pakistan telah membuang Konstitusi Islam yang
dahulu pernah dirancang Maududi. Setelah itu Partai ini resmi
dibubarkan dan tak boleh berdiri kembali. Walaupun pada pada 1972
Pakistan memiliki Pemimpin Islam yang adil yakni Jenderal Zia Ul Haq
yang juga mendukung pemikiran dari maududi, akan tetapi Zia Ul Haq
246

247 G.H Jansen , Op.Cit hal 221

berhasil dikudeta oleh Partai Rakyat Pakistan , melalui kecelakaan


Pesawat yang dirancang Amerika.
Dari dua Perisitiwa diatas, bisa kita lihat bahwa Jamiatul Islam
( Jamaat) mempunyai sejarah yang agak kurang gemilang dan kurang
berhasil, penuh dengan keputusan yang terburu-buru. Faktor ini dilihat
dari Medan dakwah di Pakistan yang cukup besar dikedua buku , baik
itu kubu Islam dan kubu Sosialis-Sekuler. Di Samping itu Jamaat telah
banyak melakukan pemikiran-pemikiran untuk kembali ke ajaran Islam.
Jamaat terorganisasi secara rapi tetapi semua kekuasaan real ada di
tangan seorang pemimpinya yakni Maududi sendiri. Sedikitnya jumlah
anggota adalah akibat penyaringan yang ketat. Sama seperti Ikhwanul
Muslimin di Mesir, Jamaat Pakistan juga menekankan pentingnya
propaganda dan telah membuatnya dalam jumlah yang besar. Maududi
sendiri telah menulis lebih dari seratus buku, ribuan selebaran dan
telah mengucapkan lebih dari seribu pidato. Jamaat juga mengurus
bagian seperti petani, buruh, mahasiswa dan ulama.
Partai Jamaat memiliki kedudukan yang khas bagi rakyat
Pakistan. Jamaat memang bukan partai yang menduduki posisi nomor
satu , akan tetapi rakyat sangat menghargai mereka, terutama akan
kecerdasan dan kejujuran Maududi. Ia bukan seorang ulama, ia dikenal
sebagai orang yang memahami teori dan praktek ajaran Islam secara
menyeluruh, melebihi siapa saja yang ada di Pakistan.
Sedangkan Muhammad Natsir berbicara atas nama Masyumi di
Indonesia, lebih menyukai Negara Islam karena menurutnya suatu
tatanan masyarakat dibutuhkan oleh negara. Apapun kepala negara
itu Islam tidaklah terlalu penting, yang lebih penting adalah adanya
hak rakyat untuk membaiatnya. Natsir melihat sistem parlemen Barat
tidaklah cocok bila diterapkan di negara yang bukan Barat. Natsir
pernah bertanya Apakah Islam itu Demokrasi ? Dijawabnya sendiri,
Islam bukanlah Demokrasi, dan Islam juga bukan Otokrasi. Islam
adalah Islam.248
Menurut Natsir kekuasaan Bersenjata kurang
menguntungkan di Indonesia , setelah melihat aksi Masyumi
mendukung Darul Islam di Sumatrera Barat. Sebuah Negara Islam akan
melarang semua yang dilarang oleh Al-Quran seperti minuman keras,
perjudian, pencurian, pelacuran , syirik dll.
Gagasan politik seperti ini juga disuarakan Ikhwanul Muslimin di Mesir.
Slogan mereka Konstitusi kita adalah Al-Quran 249. Program politik
Ikwanul Muslimin jelas menuju suatu Negara Islam. Suatu negara yang
dipandang bagian dari tatanan Masyarakat islam , yang mengatur

248 Natsir dalam G.H Jansen Op.Cit hal 252


249 Said Hawwa, Membina Angkatan Mujahid, Intermedia , hal
43

seluruh kehidupan dengan dasar Islam. Dalam konsep Hasan Al-Bana


pendiri Ikhwan, Ummat adalah satu-satunya tertinggi dibawah syariat
Islam, tunduk kepada ummat adalah kewajiban agama. Para Ikhwan
menekaankan bahwa tak ada pemerintah yang ditegakkan dengan
senjata dapat diterima, jadi pemerintahan militer yang berasa dari
kudeta tidaklah Islam. Gagasan ini akhirnya terjadi 80 tahun kemudian
di Mesir dengan jatuhnya pemimpin Ikhwan yakni Mursi oleh militer.
Maka jika kita melihat sosok Sayyid Abu ala Maududi dengan
Partai Jamaat, Muhammad Natsir Dengan Partai Masyumi , Hasan AlBana dengan Ikwahnul Muslimin adalah sebuah fenomena sebuah
Pergerakan Islam yang memiki pemikiran yang tetap pada satu tujuan
dengan menggunakan cara-cara gerakan dan politik totalitas.
Tak ada kedamaian dalam rumah Islam. Permusuhan dan perpecahan
kaum muslimin justru semakin terlihat pasca negeri-negeri Islam
merdeka yang seolah-olah memberi kesan kondisinya akan lebih baik
daripada penjajahan. Sampai pada pertengahan abad 20 , tidak ada
satu pun Negara Islam yang hidup secara damai dan tentera pasca
kemerdekaan. Negara di dunia ketiga masih diambang krisis akan
posisi dan dominasi yang akan menguasai . Baik itu faksi Islam , faksi
Komunis dan faksi Barat sama-sama memiliki kekuatan yang besar.
Apabila akar Islam tidak duputus dari ikatan Masyarakat dan hanya
mengurusi spiritual pribadi hal ini persis seperti yang sudah terjadi di
Turki , dimana pemerintahan dengan agama sudah dipisahkan jauhjauh. Maka Islam selalu menjadi hambatan permanen dalam proses
keberjalanan negara. Belum lagi Pertentangan dalam tubuh Islam
sendiri yakni antara kaum reformis Islam dengan kaum tradisional ,
yang cukup menguras energi di pertengahan abad 20.
Pertentangan dalam tubuh internal Ummat Islam ini sudah
digambarkan dengan baik Oleh sang Maestro Orientalis Gibb. Pertama
menurut Gibb di luar Mesir Islam tradisional sangat dominan di negerinegeri arab yang sedikit sekali ada modernisasi di kota-kota besar
Suriah, Irak dan Afrika utara. Jadi kesimpulanya Islam Modernis tidak
representatif bagi bangsa arab. Kedua, Islam akan mengalami
kekacauan
kelompok
diakibatkan
tidak
mampu
mengambil
intelektualitas dikarenakan sistem Islam yang sangat kaku terhadap
Politik.250 Tepat 20 tahun kemudian setelah Gibb Menulis ini, muncul
seorang Modernis Muslim Muhammad Natsir di Indonesia yang menjadi
Perdana Menteri, Presiden Boumiden memimpin Al-Jazair selama 10
tahun dan di berbagai negera Islam lainya. Melihat keberhasilan kaum
Modernis Muslim ini telah membawa suatu hubungan konflik dengan
kaum nasionalis yang kebarat-baratan. Seperti halnya muncul Partai
Nasional Wafd di Mesir, Front Nasional di Iran , Partai Nasional
Indonesia (PNI) di Indonesia, semua menyatakan bahwa politik adalah

250 Edward W.Said ,Op.Cit hal 532

untuk para politisi bukan untuk bekas professor atau insinyur atau
wartawan. Sistem ini persis sama dengan Tesis yang dikeluarkan Max
Weber Sosiolog Jerman yang melihat sistem politik Jerman. Di Negeri
jerman sendiri perlu satu abad penuh untuk membuat suatu konsep
Nasionalisme yang disana terbagi banyak kubu , Yakni Liberal,
Komunis , Dan Konvensional Agraris.251 Sehingga Weber melihat di
Jerman perlu ada suatu Front Nasional untuk memayungi semua
ideology yang tumbuh di Jerman. Praktik ini sudah dilakukan Sukarno di
Indonesia yang tertuang dalam NASAKOM, setelah gagalnya PNI
memayungi golongan Islam di Indonesia.
Pertentangan antara kubu Islam dan Nasionalis yang kebarat-baratan
agaknya kita bisa melihat kisah hidup Sukarno yang dengan terangterangan menolak politik Islam militan , akan tetapi pada masa
mudanya Sukarno adalah anggota militan dari Muhammadiyah dan
menerima pendapat mereka yakni Islam berkemajuan. Akan tetapi
pada akhirnya Ia tidak yakin pada sekelompok kecil Reformis Islam
dapat menarik para ulama dengan slogan mereka kembali ke Alquran dan maju ke zaman modern.Kaum reformis Islam selalu
berpandangan selama berabad-abad untuk mengusir penjajah semua
diilhami oleh Islam dan kebanyakan dipimpin dan diorganisir oleh
kelomok Islam, kaum penjajah hanya mewariskan kekuasaan bukan
kesejahteraan, tetapi justru lebih menekankan pada tenaga terlatih
westernis dari Partai Nasional Sekuler. Menurut mereka persekongkolan
antara dunia barat dan pewaris kebudayaan yaitu politis-politis
westernis setempat yang terasing dari budaya tanah air mereka sendiri
(Eropa). Justru pada akhirnya mencari panggung politik baru di dunia
Timur.
Kaum Nasionalis akhirnya akan menjawab dengan kehampaan
politik yang ditinggalkan oleh sang empu-nya yakni penjajah itu sendiri.
Mereka yang berpendidikan baratlah yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman untuk mengeksekusi kekuasaan politik Nasional. Kaum
Reformis selalu menjawab para penguasa Barat itu memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang cukup, Namun mereka adalah
kaum terasing, tidak mengakar dan cenderung kosmopolitan sehingga
mereka gagal untuk merasakan kebutuhan rakyat.Sukarno sebagai
pemimpin Indonesia yang pertama, melaksanakan kebijakan terhadap
Islam mirip seperti yang dilakukan Snouck Horgronje sang kolonialis
yakni mentolerir Islam sebagai agama, tetapi menahanya sebagai
kekuatan politik. Khususnya terhadap Partai Masyumi yang seolah-olah
harus mencontoh Nadhatul Ulama untuk menyepekati NASAKOM. 252
Masyumi telah ditekan karena dianggap lebih berbahaya, dibanding NU
yang dianggap lebih lunak. Meskipun telah dibubarkan pada 1960 ,
karisma Masyumi tetap memiliki tempat tersendiri di hati kaum aktifis

251 Max Weber, Op.Cit hal 10

Muslim Militan di Indonesia hingga saat ini. Partai Massa yang


terorganisisr seperti Masyumi dengan ideologi yang jelas, serta
memiliki kepemimpinan yang tangguh dan berpengalaman. Masyumi
hanya dapat disingkirkan dari gelanggang politik dengan cara Otoriter
dan kekerasan sepeti halnya Stalin menyingkirkan agama di Uni Soviet.
Melihat masa depan Islam di Indonesia , Masyumi telah mengubah
kapal haluan dan kembali kepada gerakan dakwah mirip dengan
Muhammdiyah . Pada 1967 berdirilah Dewan Dakwah Islam Indonesia
(DDII), sebuah organisasi dakwah yang didirkan Mohammad Natsir.
DDII adalah perwujudan baru Masyumi yang paling ideal , paling
rapih dan berumur cukup panjang. Dewan Dakwah adalah salah satu
organisasi dakwah di Asia Tenggara yang terinspirasi dengan ide
Reformis Islam. Dalam beberapa praktik Latihan kaderisasi Dewan
Dakwah meniru Pola Training Kader dari Ikhwanul Muslimin dan Jamaat
Islam Pakistan. Pada 1970 Dewan Dakwah mampu menarik simpatik
aktifis Muslim dari Negeri Jiran Malaysia untuk segera ditiru di Ibu Kota
Kuala Lumpur. Organisasi ini bernama Angkatan Belia Islam Malaysia
(ABIM) yang bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam
(LDMI) di Indonesia. Training ini dinamakan Latihan Mujahed Dakwah
(LMD) yang ingin mengembalikan lagi ideologi reformis Islamnya
Afghani , Abduh dan Ridha di kalangan aktifis mahasiswa di Indonesia
dan Malaysia253. Tidak lama setelah itu, pada 1974 berdiri Persatuan
Mahasiswa Islam Asia Tenggara (PEMIAT) sebagai wadah komunikasi
aktifis Mahasiswa muslim Indonesia-Malaysia.254 Usaha Dewan Dakwah
cukup berhasil di kalangan Pemuda Muslim . Muhammad Natsir sebagai
tokoh yang berpengalaman menghadapi Penguasa Otoriter seperti
Sukarno sangat lihai merancang strategi dakwah di Asia Tenggara.
Pada 1986 Aktifis Muslim Indonesia mengalami cambukan lagi dari
pemerintah, dengan memaksa mengganti ideologi Islam dengan
pancasila, persitiwa ini dikenal dengan sebutan Asas Tunggal.
Muhammad Natsir adalah saksi hidup bagaimana saat itu Umat Islam
Indonesia mengalami perpecahan yang cukup hebat. Natsir sendiri
menjadi bahan rujukan para aktifis Mahasiswa Islam tentang persoalan
ini, dan ia sendiri memutuskan untuk jangan terlalu ambil pusing , ia
hanya mengatakan Pemuda Islam harus maju terus dan pantang

252 Jejak Perjuangan H.M Yunan Nasution , Boelan Bintang ,


1970
253 Agusalim Sitompul , HMI Mengayuh diantara Cita dan Kritik,
Misaka Galiza, Bag. ABIM dan HMI
254 Hisyam Altalib , Panduan Latihan Bagi Gerakan Islam ,
Penerbit DDII, 1994 , hal 7

mundur. Sehingga tidak terlalu terlihatlah perpecahan aktifis Muslim


ke publik, baik yang pro dengan pancasila dan yang anti-Pancasila.
Masa Depan Reformis Islam
Bagaimana masa depan kaum Islam reformis di dunia Islam Saat ini ?
selama penguasa masih berkuasa nampaknya masa depan kelom pok
reformis Islam akan sulit. Pemerintah Indonesia mungkin ada yang
mendukung kelompok seperti Masyumi
, Namun secara umum
kelompok ini sudah tidak dapat ditolerir di Indonesia sekarang ini.
Alasanya sudah jelas bahwa mereka akan menyerang kelompok
penguasa dari dalam dengan alasan dasar-dasar kekuasaan yang tidak
Islami. Fakta hari ini kita lihat , akan menyedihkan jika negara-negara
di Timur Tengah berubah menjadi sekuler secara total. Maka yang
terjadi adalah gejolak fisik yang berujung pada pertumpahan darah,
Lantas siapakah yang memaksakan sebuah sistem sekarang ? kubu
kebenaran atau kubu kebathilan ?.
Kemajuan Gerakan Islam militan seperti yang sudah kita bahas,
hampir sampai pada puncaknya. Nasionalisme Barat kini telah berhasil
menyingkirkan musuh utamanya yakni Komunisme, di Konferensi Asia
Afrika.Pada kenyataan saat ini kaum Nasionalis , baik politikus sipil
maupun militernya tidak berhasil memecahkan masalah-masalah pokok
di negara-negara Islam. Kemerdekaan telah membuka pintu ke segala
arah, baik pemimpin bergaya Barat, otoriter serta Demokratis.
Paham Nasionalisme
masih merupakan kekuatan besar di
negara Asia dan Afrika. Kekuatan yang mungkin sama besarnya dengan
kekuatan Islam, hanya belum matang untuk menerima struktur politik
Islam sepert kekhalifan , Pan-Islam atau Ummat muslimin dunia .
Mungkin agak terburu-buru jika kini Ummat Islam sedunia harus
mengorganisir dirinya diatas dasar suatu persetujuan Mekkah. Dari
pusat Mekkah selanjutnya menyusun Mahkamah Internasional Ummat ,
mata uang ummat , sebuah Bank Islam Internasional. Tetapi sebagai
langkah pertama, tidakkah Arab Saudi harus lebih dahulu berada di
tangan penguasa yang lebih mendekati ideal Islam daripada penguasa
yang sekarang ?
Apa yang kurang disenangi oleh para reformis Islam dalam
Nasionalisme sebenarnya hanya pada titik ciri-ciri kebarat-baratan
serta sikapnya yang sekuler . Kedua sifat ini kini sudah meluntur. Jika
melihat Gerakan seperti Masyumi dan jamaat Pakistan dalam sejarah
mereka sebenarnya sangat membela tanah air mereka. Dalan suatu
konsep Patriotisme pun bisa dikatakan demikian. Jika melihat konteks
kenegaraaan batas antara Islam dan nasionalisme telah mengabur.
Dengan melihat kembali hubungan hidup yang erat antara Islam
dan Nasionalisme maka akan kita lihat beberapa faktor. Orang-orang
yang menjadi lambang sejarah dan kemerdekaan negara mereka,
tidaklah semata-mata ulama tetapi juga merupakan tokoh politik dalam

suatu pergerakan. Dimulai dari pelopor Jamaludin Afghani kemudian


Pangeran Dipenogoro, Abdul Qadir di Al-jazair, Muhammad Abdullah di
Libya, Muhammad Natsir di Indonesia, merupakan bukti betapa
pentingnya kelompok-kelompok bawah tanah dalam Islam. Islam
sebenarnya tidak harus melalui jalan sulit untuk dilalui dan cukup
membawa perjuangan-perjuangan jihadnya dengan hati yang tulus
karena Allah SWT. Pada prinsipnya perjuangan melawan Barat adalah
untuk islam dan oleh Islam. Dengan siap berkorban dalam pergerakan
Rakyat, selama 200 tahun dunia Islam harus menerima transfusi darah
terus-menerus demi mengusir Eropa ke luar dari Asia dan Afrika.
Perjuangan itu kini secara politis sudah selesai, namun darah masih
terus mengalir di pembulu darah kaum muslimin sampai sekarang.
Kebangkitan Dunia Baru Islam di Hindia Belanda
Pola politik dan perkembangan Asia tenggara terutama pada
proses bangkitnya Islam di abad 20 yang berpusat di Indonesia dan
Malaysia. Pemerintahan Belanda dengan bagian di Indonesia, dan
Inggris di Malaysia. Gangguan ekonomi dan administras Barat telah
demikian berpengaruh dengan konsekuensinya berdampak kuat pada
Islam. Indonesia dan malaysia termasuk negeri Muslim yang terletak
cukup jauh dari pusat lahirnya Islam yakni di Timur Tengah. Muslim di
Asia Tenggara setidaknya sudah mengetahui kabar bahwa Islam
memasuki era baru dengan lahirnya pergerakan di Timur Tengah.
Sebelumnya pada abad 19 dari kedua negara ini cukup banyak yang
pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadaha haji. Pada tahun 1911
Indonesia terdapat 24.000 orang yang menunaikan Haji, dan pada
1926 naik menjadi 52.000. pada tahun itulah Indonesia termasuk
negeri terbanyak di dunia dengan jemaat hajinya. 255 Kegiatan ibadah
haji ini sangat dibatasi oleh kolonial sehingga sebagian besar mereka
yang pergi ke Mekkah tidak kembali lagi ke negerinya dan menetap
disana.
Pada 1907 di Negeri Malaysia mulai dikabarkan pesan dari Timur
Tengah tentang adanya Reformasi Islam, hal ini diterbitkan pada koran
Indo-melayu oleh seorang melayu dari Minangkabau ia bernama jalal
Al-din Azhari seorang murid abduh dan salah satu reformis paling
dihormati dan berpengaruh. Ia mulai menyebarkan berita itu pada
Ummat Islam di Malaysia , dan mendirikan sekolah-sekolah Islam di
Johor dan Singapura. Ia juga telah banyak menerjemahkan buku-buku
Islam ke dalam bahasa Melayu. Akan tetapi Usahanya dalam
menyebarkan informasi Pan-Islamisme kurang berkembang . Menurut
Harry J Benda faktor yang mempengaruhi terhambatnya Pan Islam di
Malaysia yakni masih kuatnya tradisi masyarakat muslim malaysia

255 Harry J Benda dalam Cambridge History Of Islam , Chapter


3, South-East Asian Islam In The 20 Century, hal 182

untuk tunduk di bawah naungan Inggris, kejadian ini sangat berbeda


dengan di Hindia Belanda yang sangat bergejolak dengan melabelkan
Kafir pada setiap kolonial .256
Kondisi di hindia Belanda pengaruh pan-Islam ini cukup kuat, selain
karena informasi ideology Pan Islam ini diterima oleh banyak kalangan
Muslim untuk melawan dominasi kolonial. Faktor asal muasal negeri
kolonial setidak berpengaruh pada kalangan Muslim di hindia Belanda
atau Malaysia. Ketika Inggris di Malaysia tidak terlalu memberi
pengaruh dalam merubah kebudayaan masyarakat, tetapi lebih
pengaruh pada Politik dan Birokrasi, kondisi ini pula ditambah pada
masyarakatnya yang kurang dengan ambisi untuk memberontak.
Kondisi di Hindia Belanda justru kebaliknya, Belanda memiliki sistem
yang berbeda yakni dengan mempengaruhi yang pertama Ekonomi
dan Kedua adalah masalah kebudayaan terutama Islam. Pengaruh ini
cukup kuat ketika datang penasihat Pribumi bernama Christian Snouck
Hourgronje yang telah menggangu aktifitas pergerakan Islam di hindia
Belanda.
Dalam membahas kebangkitan Dunia baru Islam sedunia,
Lothorp Stoddard dalam bukunya Dunia Baru Islam, tidak banyak
menyinggung tentang kebangkitan Islam di Indonesia. Hal ini mungkin
karena kurangnya bahan dan sumber yang ia temui. Sejarah Kolonial
telah membuktikan bahwa pemerintah Hindia Belanda sangat berhatihati menghadapi gerakan dan arus kebangkitan. Mereka mengubah
haluan Politiknya menjadi Politik Etis, walaupun sebenarnya praktek ini
tidak pernah diwujudkan dengan baik. Justru yang terlihat adalah
proses tercampurnya agama dengan bebas dan terbukanya pendidikan
belanda di hindia Belanda.
Gerakan Islam yang berdasarkan paham Salaf, bekerja keras
untuk membersihkan Islam dari kotoran-kotoran khurafat, Bidah dan
tahayul, untuk kemudian mengembalikanya kepada ajaran Islam yang
sesuda dengan al-quran dan Hadist. Hal ini seperti yang sudah
dilakukan Jamaludin Al-Afghani dan Muhammad Abduh. Istilah
kebangkitan Islam sendiri digunakan untuk semua gerakan yang
bertujuan memperbaharui cara berpikir dan cara hidup ummat Islam.
Ibnu taimiah (1262-1328) menamakn gerakan semacam ini dengan
Muhyi Atsaris Salaf 257. Artinya yakni membangkitkan kembali ajaranajaran lama, yang dimaksudkan adalah para sahabart Rasul dan Tabiin.
Pendirian Ibnu Taimiah disokong penuh dan dilanjutkan oleh Muridnya
Ibnu Qayyim Al Jauziah ( 1292-1350), yang kemudian disebarkan oleh
Muhammad Bin Abdul Wahab (1703-1787) , lalu lebih dikerucutkan lagi

256 Harry J Benda , Ibid, Hal 184


257 L. Stoddard, Op.Cit Hal 297

oleh Sayyid Jamaludin Al-Afghani (1838-1897) dan Muridnya Rasyid


Ridha ( 1856-1935) yang menitik beratkan pada reformasi ajaran
agama secara murni.
Arus pergerakan yang telah disebutkan tadi mengalami masa
perjalanan yang panjang untuk mempengaruhi pergerakan Islam
modern di Indonesia yang muncul dengan berbagai nama . Diantaranya
ada yang memiliki pengaruh yang besar dan ada pula yang memiliki
pengikut yang sedikit. Kolonial Belanda merasakan gempuran yang
hebat dari kaum Paderi, yang mengambil ajaran Salaf Ibnu taimiah,
walaupun akhirnya gerakan ini kandas dengan ditumpas oleh Kolonial.
Namun ide besar kaum Paderi terus berkembang dalam pendidikan dan
dakwah Thawalib di Sumatera Barat , Al Irsyad di Sumatera dan jawa ,
Persatuan islam di jawa dan Sumatera , dan Muhammadiyah di seluruh
wilayah Indonesia.
Gerakan Kebangkitan Islam ini biasa disebut oleh kolonial di
seluruh dunia dengan Revival of Islam atau New World of Islam atau
gerakan modern dalam islam. Sukarno populer menyebut mereka
dengan istilah Purification of Islam Mind dan Rejuvenation of Islam
Creed.258 Maka jelaskah apa yang menjadi pendirian salaf yakni
mendasarkan seluruh hukum dan semua ajaran agama pada dua pokok
sumber ajaran Islam , dan selain itu tidak dapat ditempatkan sebagai
sumber utama. Salah satu sifat utama Gerakan Salaf ialah berpegang
teguh pada pemakaian Ijtihad dan menolak Taqlid secara konsekuen.
Muhamadiyah menolak Taqlid yaitu sikap yang menurut pada satu
orang ulama saja atau beramal dengan ucapan seorang ulama saja
tanpa memakai mencari rujukan pada al-quran dan Sunnah.
Gerakan Salaf masuk di Indonesia mulai sekitar tahun 1802,
bersamaan dengan pulangnya Haji Miskin dan teman-temanya dari
menunaikan Ibadah haji. Disana mereka belajar tentang Islam dan
bermukim cukup lama, biasanya selama satu tahun atau lebih. Setelah
itu mereka pulang ke Minangkabau dan dikenallah mereka dengan
sebutan Harimau bersorban putih atau dikenal dengan kaum Paderi
yang berpakaian serba putih. Mereka melakukan perombakan
masyarakat secara Radikal , dan dalam banyak hal menggunakan
kekerasan sehingga sering terjadi peperangan antara kaum Paderi dan
pemerintah Kolonial yang telah memanfaatkan sikap kerasnya Kaum
Paderi untuk melebar sayapnya di Minangkabau. Sesudah daerah
Sumatera Barat diduki oleh belanda , ajaran Salaf yang dibawa kaum
Paderi diteruskan oleh ulama-ulama yang ketika itu dinamakan Kaum
Muda, hak ini dipelopori oleh Syekh Muhammad Abdulah Ahmad
( 1878-1933), Syeikh Haji Abdul Karim Amrullah ( 1879-1945), Syeikh
muhammad Djami Djambek ( 1860-1947), Syeikh Muhammad Ibrahim
musa parabek ( 1884-1963), Syekh Haji Muhammad Thaib Umar (1874-

258 L.Stoddard , Op.Cit 199

1920) dan lainya. Mereka menyebarkan jaran salah dalam bentuk


ceramah , pengajian , madrasah dan sekolah, terutama melalui
pesantren yang dinamakan Sumatera Thawalib. Selain itu disebarkan
juga melalui majalah seperti Al-Munir (1918), Al Bajan (1920) dll. 259
Sementara itu di Jawa dan Aceh kegiatan pengajaran dan Pendidikan
Islam semakin kuat, dengan munculnya gerakan Reformis Islam
Indonesia . Gerakan Pemurnian Islam ini telah memberikan tekanan
udara baru bagi pergerakan reformis Islam di Indonesia. Dibawah
pimpinan Haji Miskin telah didirkan perguruan di Bonjol, yang menjadi
pusat pendidikan yang bermahzab Hambali, tokoh ini dikenal dengan
julukan Tuanku Imam Bonjol. Akan tetapi tantangan hebat didapatkan
dari ulama-ulama Lokal, dan banyak diantara mereka dengan tidak
tahu diri menyerahkan tanah dan wilayahnya dibawah pengaruh
kolonialis Belanda.
Tanggal 10 Februari 1821, Belanda tegas memberikan bantuan
militernya untuk membantu kaum adat, menghancurkan kaum Paderi .
Pertempuran terjadi sangat sengit dan lama , korban banyak
berjatuhan di keduabelah pihak. Pertempura sengit ini dikenal denhan
Perang Paderi yang terjadi pada 1822-1837.
Meskipun dalam
pertempuran berdarah itu Kaum Paderi mengalami kekalahan, namun
ajaran Salaf tetap berkembang setelah kaum muda tampil untuk
memimpin revolusi berfikirdalam SumateraThawalib.260 Setelah itu
timbulah pemikiran baru, sekolah-sekolah dengan metode baru
bermunculan, seperti metode yang digunakan di Mesir. Tahun 1909,
merupakan awal dari pembaharuan metode pengajaran pada
pendidikan Salaf. Karena itulah berdiri sekolah-sekolah yang terinspirasi
dengan gerakan Pan-Islam atau reformis Islam ini seperti Ambija
School di Padang , oleh Syeikh Abdullah Ahmad (1915). Kemudian
namanya dibuah menjadi H.I.S Adabijah yang didalamnya diajarkan
bahasa Asing , disamping pelajaran bahasa Indonesia dan Arab. Dari
situlah mulai bermunculan sekolah-sekolah yang memakai metode
modern. Tidak hanya terbatas pada sekolah Dasar , akan tetapi juga
sekolah menengah dan atas. Para perintis pendidikan baru ini dilakukan
Ummat Islam indonesia yang mendapatkan kesempatan pendidikan di
Mesir dan mekkah. Seperti M. Thaib Umar, Mahmud Junus, Jalaludin
Thaib, Abdullah Hakim dan lainya.
Tidak pula ketinggalan Madrasah Puteri, khusus pendidikan Wanita
Islam pada tahun 1923. Di Padang Panjang dengan Sumatera
Thawalibnya memakai Sistem seperti di Universitas Al-Azhar Kairo.
Orang-orang mulai membawa buku baru yang dipraktekan di sekolah-

259 Harrya J Benda , Op.Cit Chapter 3 , Hal 183


260 L .Stoddard , Op.Cit hal 304

sekolah di Minangkabau. Buku tersebut yakni Kitab Biyadatul Mujtahid,


Kitab Zadul Maad karangan Ibnu taimiah , Lalu ada kitab Risalah
Tauhid karya Muhammad Abduh. Kaum muda yang sudah melihat
secara langsung Pan-Islamisme yang tengah tumbuh panas di Timur
Tengah ,memandang tajam kaum kuno yang memegang ajaran Islam
yang telah dicampur dengan ajaran hindhu dan Budha. Gerakan
pembaharuan ini sangat mengagetkan bagi kolonial Belanda, sehingga
kolonial mengamati dengan teliti gerakan pembaharuan ini untuk
mengambil kesempatan dalam menumpas mereka. Maka setelah itu
dibentuklah Komisi Pemerintah yang diketuai Prof Mr.J Shrieke yang
bertugas menumbas gerakan pembaharuan islam yang muncul di
Sumatera Barat.261
Api yang terus menyala , disiram dengan air kolonial , akan tetapi itu
justru memperbesar nyala apinya. Gerakan pembaharu Islam segera
menyebar ke Jambi , Palembang , Sumatera Timur, Tapanuli , bengkulu
dan lampung. Madrasah-Madarasah modern segera dibentuk yang
menanamkan sinar dakwahnya. Pemuda-pemuda Islam yang terdidik di
sekolah dasar, menengah dan tinggi segera menjadi akder
pembangunan mental dan penggerak massa yang menentang
kezaliman dalam bentuk apapun. Gerakan Pembaharu telah membakari
kemunduran-kemundura Islam di seluruh bagian Nusantara. Jawa,
Kalimantan, Sulawesi , nusatenggara , maluku telah dipengaruhi
gerakan pembaharu Islam ini. Disamping itu kolonial terus dengan
sabar dan usahanya terus membendung gerakan ini. Gangguan
kolonial ini memunculkan rasa curiga dan kebencian dalam Ummat
Islam , karena telah dianggap menanggu kesucan ajaran Islam.
Seorang gubernur Jenderal bernama Idenburg, terkenal dengan
politik pengkristenanya terhadap penduduk hindia Belanda. Akan tetapi
rakyat dengan hati nurani menolak untuk berpindah agama menjadi
kristen. Gerakan Pembaharu Islam yang tengah tumbuh ini , menurut
Idenburg sebagai penghambat kemajuan zaman dan Usahanya
membendung Gerakan pembaharu selalu gagal.
Pada 1902 di jawa muncul perkumpulan Djamiat Khair sebuah
pergerakan islam yang pertama muncul sebelum adanya Sarekat Islam
dan Muhammadiyah. Lalu pada 1905 lahirlah perkumpulan
Muhammadiyah yang dipimpin langsung K.H Ahmad Dahlan dan orangorang terpelajar dari kalangan muslim yang telah megenal sistem
pengajaran dari Mesir dan Mekkah. Tidak lama setelah itu K.H Ahmad
Dahlan mendirikan secara resmi organisasi Muhammadiyah pada tahun
1912. Kemudian pada tahun 1914 disusul Al Islam wal Irsyad di
Jakarta dan pada tahun 1923 Persatuan Islam ( PERSIS) di Bandung.
Dan di tahun yang sama pula berdiri Persatuan Oemat Islam di

261 L. Stoddrad , Ibid, hal 305

Majalengka. Semua organisasi ini berdasarkan ajaran Salaf dan


reformasi Islam.
Diantara
sekian
banyaknya
pergerakan
Salaf,
Maka
Muhammadiyah
merupakan
Organisasi
yang
paling
banyak
pengikutnya. Sampai sekarang ini Muhammadiya tetap mempunyai
organisasi yang teratur dan rapih dalam memperjuang Islam. Pada
tahun 1912 ketika Muhammadiyah berdiri , pemerintah kolonial
memberikan izinya untuk pertama kali untu gerakan Salaf sebagai
organisasi resmi Hindia Belanda. Pendiri muhammadiya yakni K.H
Ahmad Dahlan memiliki pergaulan yang sangat luas sebagai saudagar
batik. Sehingga di seluruh jawa banyak berdiri organisasi mirip dengan
Muhammadiyah seperti Nurul Islam di Pekalongan , Al Munir di
Makassar, Al Hidayah di Garut , dan Sidiq Amanah Tabligh Fathonah
(SATV) Di Surakarta. Namun saat ini semuanya sudah melebur jadi satu
dalam tubuh Muhammadiyah.
Pada 1915 perkumpulan Islam yang sudah tumbuh di Jogjakarta
seperti Ikhwanul Muslimin, Tjahaja Muda, Dewan Islam, Wal Fajri, Wal
Asri semunya langsung melebur jadi satu dalam cabang dan Rantin
Muhammadiyah yang sudah diakui dan memiliki badan Hukum
(Hoosbesteur) oleh Kolonial. Disamping gerakan Salaf yang bersifat
pemurnian agama , Muhammadiyah juga terjun dalam bidang Politik. 262
Mulai dari proses politik inilah Muhammadiyah mulai mengenal Sarekat
Dagang terbesar yakni Sarekat Islam.
Akhlak dan budi pekerti K.H Ahmad Dahlan yang menarik
tokoh-tokoh pilitik Nasional untuk melihat Muhammadiyah dalam
kancah Pergerakan Nasional. Ia tidak pernah gentar menghadapi lawan
politiknya dan berani merombang tradisi kuno yang menghambat bagi
kemajuan Islam. Kiblat Masjid yang ada harus disesuaika dengan benar
sesuai Ilmu Falak, oleh karena itu banyak masjid yang dirubah oleh
Muhammadiyah dan dibenarkan kiblatnya. Bidah dan Khurafat
diberantas habis oleh Muhammadiyah. Kemahsyuran nama Ahmad
Dahlan menarik kaum intelek ke dalam Muhammadiyah dan
mendirikan banyak sekolah Islam. Pendirian Muhammadiyah terhadap
Tauhid sudah sangat jelas, mereka menolak segala bentuk Tawasul
sekalipun diberikan kepada Wali dan Sahabat, sebab yang demikian itu
telah termasuk menyukutukan Allah. Yang berhak memberi Syafaat
adalah Allah sendiri,bukan para Wali dan para Sahabat. Oleh Karena itu
diberantaslah segala bentuk selamatan, permohonan melalui kuburan
dan segala bentuk kegiatan Bidah lainya.
Muhammadiyah adalah sebuah gerakan Islam modern, Gerakan
sosial dan amal Islam. Ranah geraknya tidak hanya terbatas dalam
persoalan sosial , tetapi juga terjun dalam kancah perjuangan politik
dan Muhammadiyah bukan Partai politik. Setelah tahun 1914

262 Ibid, hal 308

Muhammadiyah mulai melebarkan sayapnya di luar Yogyakarta dengan


mendirikan sekola-sekolah Islam yang modern. Usaha mendirikan
sekolah ini mulai gencar sekitar tahun 1915-1920. Pada 1923 secara
resmi Muhammadiyah mulai menghimpun seluruh sekolah yang
mereka dirikan dengan nama Majelis Pimpinan Pengajaran
muhammadiyah. Setelah matang dengan pendidikan , Muhammadiyah
selanjutnya mendirikan badan Wanita Muslim Muhammadiyah. Maka
pada 1918 beridrinyalah Aisyiah yang dalam Kongres pertamanya
dipimpin oleh K.H Muctar, K.H Ahmad dahlan dan Ki Bagus
Hadikusumo, lalu dipilahlah ketua Aisyiah pertama Siti badriah.
Aktivitras Aisyiah semakin menonjol dan menggerakan Wanita Muslim
di Hindia Belanda. Lalu didirikan Sekolah khusus Wanita Islam, dan
gerakan ini dikenal dengan sebutan Siswa Praja Wanita, kemudian
tahun 1929 menjadi bada Khusus dari Aisyiah dan berubah nama
menjadi Nasyiatul Aisyiah. Sampai saat itu Aisyiah mendirikan
Musholla khusus Wanita di Jogjakarta yang dibernama Musholla
Aisyiah, yang kemudian dipakai sebagai Kegiatan-kegiatan Aisyiah ,
disamping fungsinya sebagai tempat ibadah.
Pada 1918 Muhammadiyah mendirikan Gerakan kepanduan
pertama dalam kancah pergerakan islam di Indonesia. Gerakan itu
bernama Padvinder Muhammadiyah, lalu atas usul dari K.R.M Hadjid
gerakan kepanduan itu kemudian diberi nama Hizbul Wathan pada
1920 yang artinya adalah penjaga tanah air. Pada 1924 Hizbul Wathan
resmi menjadi badan Khusus Muhammadiyah yang memiliki cabang di
berbagai kota.
Pusat Pimpinan Muhamadiyah yang berada di Yogyakarta
merpouakan pusat kegiatan organisasi. Dalam gerak perjalananya,
pimpinan pusat dibantu badan-badan yang dinamkan Majelis.
Kebijaksanaan tertinggi terletak pada sidang Tanwir yang terdiri dari
beberapa konsul yakni ketua wilayah , ketua cabang dan ketua Ranting.
Majelis Tanwir dibentuk pada 1930 , menurut keputusan Kongres
gerakan Salaf itu di Sumatera Barat pada 1930. Seorang Konsul adalah
tokoh Muhammadiyah yang diberi kepercayaan penuh dari pimpinan
Pusat. Sebagai Gerakan Islam Modern, Muhammadiyah selalu
mendasarkan semua keputusanya dalam musyawarah dan berunding
secara baik. Kebijakan Nasional Gerakan ini diambil pada saat Kongres
dan Sidang Tanwil. K.H Ahmad dahlan memimpin Muhammadiyah
1912-1923 , kemudian digantikan oleh K.H Ibrahim ( 1923-1932). Pada
masa K,H Ibrahim lalu didirkan Majelis Tarjih yang mengurusi
permasalahan dengan hukum agama. Lalu didirikan juga Majelis
Pendidikan
dan
Pengajaran
yang
mengatur
sekolah-sekolah
Muhammadiyah yang sudah tersebar ke seluruh wilayah Hindia
Belanda. Majelis Hikmah yang berurusan pada soal politik dan
kenegaraan. Walaupun telah menjadi sebuah prindip dalam
Muhammadiyah, bahwa gerakan ini tidak akan menjadi partai politik,

Muhammadiyah tetap dalam bentuknya sebagai gerakan Islam. Namun


banyak dari para anggota Muhammadiyah yang turut aktif dalam
badan-badan perwakilan di kancah nasional. Mereka aktif dalam
Sarekat Islam yang dipimpin H.O.S Tjokroaminoto, bahkan ada juga
yang aktif di Partai Nasional indonesia (PNI) pimpinan Sukarno. Pada
tahun 1926 Seorang tokoh Muhammadyah K.H Mas Mansur bersama
Tjokroaminoto memimpin Utusan untuk menghadiri kongres Islam
sedunia di Mekkah, yang kemudian mereka mendirikan cabangnya di
indonesia dengan nama Muktamar Alam Islami Hindi As- Syarqiah
(MAIHIS) di Indonesia.263
Pada 1931 Muhammadiyah lagi-lagi bentrok dengan kolonial ,
akibat munculnya kebijakan kolonial terhadap sekolah-sekolah Islam
milik Muhammadiyah. Kebijakan ini dikenal Wilden Scholen
Ordonannantie yakni kebijakan yang membatasi perguruan swasta di
seluruh Hindia Belanda. Akan tetapi kebijakan ini sepertinya memang
untuk menumpas sekolah Islam milik Muhammadiyah yang berstatus
swasta. Selain itu kolonial belanda dirasa tidak memberi kebebasan
kaum muslimin dalam melaksanakan ibadah Haji. Mereka sangat
membatasi jumlah jamaah , akibat rasa taku Kolonial jika banyak yang
menunaikan ibadah haji ke Mekkah , lalu ketika pulang ke Hindia
Belanda berubah menjadi Muslim Militan yang memegang Panji PanIslamisme. Lalu pada 1931 tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti H.Suja
dan Mulyadi Djojomartono mengadakan gerakan serentak untuk
membeli kapal sendiri untuk menyebarang Samudra Hindia menuju
Mekkah. Sebagian besar kaum muslimin berangkat Haji melalui jalur
muhammadiyah ini.
Muhammadiyah selalu mengajukan keberatan terhadap
pemerintah kolonial yang telah memberikan hak dan kewenangan lebih
luas terhadap kaum kristen di hindia Belanda. Selama tahun 1931-1940
Muhammadiyah selalu memberontak dan mengajukan protes pada
kolonial baik persoalan Haji , Pendidikan maupun politik kenegaraan .
Gerakan Muhammadiyah ini dikenal dalam kalangan kolonial dengan
sebutan Toezicht Ordonnantie Particulier Onderwij. 264Maksudnya
Kolonial mulai meningkatkan pengawasa kepada Muhammadiyah
secara lebih dalam dan pribadi. Dan dari gerakan ini pula
Muhammadiyah ini mendirikan parlemen sendiri yang menanungi suara
kaum muslimin , di luar parlemen milik pemerintah kolonial yakni
Volksrad.
Selain Muhammadiyah gerakan lain yang mempunyai dasar
yang sama dengan Muhamadiyah yakni gerakan salaf adalah Persatuan

263 Ibid Hal, 315


264 Ibid, 316

Islam atau Persis, dengan pemimpinya A.Hassan. A. Hassan dikenal


sebagai salah satu ulama yang terinspirasi dengan reformasi Islam nya
Muhammad Abduh , ia sangat radikal dalam memutusukan hukumhukum Islam. Ia berjuang dalam persatuan Islam. Persatuan didirikan
pada 17 September 1923 dengan tujuan utamanya yakni
melaksanakan hukum-hukum Islam yang berdasarkan al-quran dan
Hadist. A. Hasan berusaha keras untuk mengembalikan kaum muslimin
pada kehidupan yang sesuai dengan tuntunan Quran dan Sunnah,
menghidupkan jiwa Jihad dan Ijtihad , membasmi Bidah dan Khurafat,
Taqlid dan Syirik, serta memperluas dakwah islam kepada segenap
masyarakat dengan mendirikan pesantren dan sekolah Islam untuk
mendidikan kader-kader Ummat Islam, sehingga persiapan menuju
Kehidupan Masyarakat Islam akan tercapai. 265
Persis memiliki majelis Ulama yang bertugas menyelidiki dan
menetapkan hukum-hukum Islam berdasarkan quran dan Sunnah,
kemudian mewajibkan Pimpinan Pusat untuk mensyiarkanya. Persis
dengan mubaligh-mubalighnya yang sangat modern sering menumpas
segala bentuk Khurafat di masyarakat, dengan pergerakanya ini Persis
telah membangkitkan Ummat Islam yang terlelap tidur , menuju
kebangkitan Islam di Hindia Belanda. 266 Dakwah Persis sama seperti
Muhammdiyah
yang akhirnya tersebar kesuluruh pelosok Hindia
Belanda , namun Pusat Organisasi Persis tetap berada di Bandung,
Jawa Barat. Sampai saat ini Persis masih besar di jawa Barat, walaupun
pengikutnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan Muhammadiyah.
Salah satu Muria A.Hassan yang pandai dan berbakat adalah
Mohammad Natsir, seorang anak yang lahir di Padang Panjang
Sumatera Barat. Natsir inilah yang nantinya memimpin Ummat Islam
Indonesia dalam menegakkan Syariat Islam , dan Natsir menjadi
Perdana Menteri Indonesia tahun 1950. Pada tahun 1932 Natsir sudah
berperan menjadi penggerak Jong Islamieten Bond (J.I.B), ia bergabung
disana dan berdakwah menyebarkan ide permurnian Islam dan
kebangktan Islam di JIB. Selama di JIB Natsir dikenal sebagai pemuda
Muslim yang produktif dengan Buku-buku Islam dan perjuangan ,
beberapa karyanya selama di JIB yakni Kebangsaan Muslim Terbit tahun
1931, Muhammad Als Profeet (1929), Regels uit de Quran ( 1930).267
Dalam karya-karyanya ini Natsir menjelaskan Tokoh-Tokoh Islam pada
masa kejayaan Islam. Dengan karyanya ini pula, Natsir mulai diterima

265 Tiar Anwar Bachtiar , Editor, Risalah Politik A.Hassan


,Pembela Islam Media, 2013
266 Tiar Anwar Bachtiar , Ibid.
267 L. Stoddard, Op.Cit hal 316

oleh golongan-golongan terpelajar baik dari kalangan pribumi maupun


dari kalangan kolonial Belanda. Setelah Nama Natsir mulai terdengar di
kancah pergerakkan Islam Hindia Belanda , ia mulai dijuluki UlamaIntelek atau Intelek-Ulama , sebuah Istilah yang masih kita dengar
sampai sekarang ini.
Berkembangnya Partai Nasional Indonesia yang berdiri di
Bandung, oleh pendirinya Ir. Sukarno, sangat menarik dan mendapat
dukungan dari aktifis Persis, namun pada umumnya anggota-anggota
Persis hanya berkecimpung dalam bidang keagamaan. Kecerdasaan
A.Hassan sangat menarik perhatian Sukarno, ketika ia dibuang di Flores
ia banyak mencetuskan ide-ide mengenai pemikiran kebangkitan Islam
di Indonesia. Sukarno sebenarnya berusaha menyatukan kaum Islam
reformis seperti Persis dan Muhammadiyah dengan kaum nasionalis
dari PNI. Namun kebanyak dari kaum Islam reformis ini menolak
bergabung dengan PNI , dan hanya memilih untuk mendukung gerakan
kemderdakaan Nasional , dikarenakan dalam tubuh PNI masih banyak
anggotanya yang menganut ideologi nasionalis-Sekuler. Dalam
perjuanganya Persis dengan tegas menentang gerakan Ahmadiyah dan
komunis, yang saat itu tengah gencar di seluruh dunia. Persis menjadi
benteng kedua setelah Muhammadiyah dalam menentang gerakan
komunise yang mulai tumbuh di Indonesia. 268 Persis sangat menentang
gerakan Sarekat Islam Merah dan Partai komunis Indonesia. Bagi Persis
Islam adalah agama yang tidak menghendaki praktek penghisapan
antar manusia , maksudnya praktek komunis yang hanya memikirkan
faktor materil saja.
Gerakan salaf ini , selain tumbuh di jawa dan Sumater juga
tumbuh pesat di Sulawesi dan Kalimantan. Di Bone Sulawesi Gerakan
salaf telah menyadarkan kaum muslimin akan gerakan kebangkitan
dan pemurnian Islam. Disana berdiri Madrasah Amiriyah Islamiah
pada tahun 1933, Penggeraknya adalah ulama-ulama Hindia Belanda
yang telah belajar di Mesir dan Mekkah. Seorang Ulama suku Bugis
bernama Syeikh H.M Asad Ibn Rasyid mendirikan Madrasah Asadiah
yang menggunakan metode salaf dan jiwa salaf dalam praktek
pendidikan. Di Palu Sulawesi tengah juga berdiri pesantren Salaf yakni
Madrasah Al Khairat pada tahun 1930 dan beberapa di tempat lainya.
Gerakan salaf juga menjalar dengan cepat di Kalimantan, disana
didirkan Perguruan Islam As Suthaniah di Sambas yang didirikan oleh
H.M Basyuni Imran , Seorang Hindia Belanda yang telah menunaikan
ibadah haji lalu belajar Islam di Mesir dan Mekkah. Ia pernah menjadi
redaktur di majalah yang sangat terkenal di Mesir yakni Al-Mannar
yang dipimpin langsung Rasyid Ridha di Mesir. Sekolah Islam di
Kalimantan juga tumbuh di Amuntai pada 1928.269

268 Tiar Anwar bachtiar , Op.Cit.

Tersebarnya informasi Pan-Islamisme ke Hindia Belanda


Gerakan salaf adalah gerakan pembaharuan yang berusaha keras
mengembalikan Islam kebali kepada al-quran dan Hadist. Menumpas
segala bentuk bidah , khurafat dan menolak taqlid buta. Gerakan Salaf
yang tengah tumbuh di seluruh dunia Islam di abad 20 adalah
termasuk gerakan reformis Islam atau gerakan kebangkitan Islam. Pada
intinya Gerakan salaf yang dahulu digagas oleh Ibnu Taimiah, sekarang
ini dirubah wadahnya dengan menggunan metode organisasional , dan
modernisasi sistem struktural. Namuna pada intinya gerakan Modern
Islam atau gerakan reformis Islam sama saja ,menganut seperti yang
telah diajarkan Ibnu Taimiah dahulu. Selanjutnya kita akan membahas
Sejarah Gerakan modern Islam yang tumbuh di Indonesia.
Jamiat Khair yang didirkan secara diam-diam di jakarta , telah
menghasilkan tokoh-tokoh besar. Beberapa tokoh yang pernah
bergabung Jamiat Khair ini adalah K.H Ahmad Dahlan pendiri
Muhammadiyah. Perkumpulan ini didirkan pada 1901 dengan tanpa
izin pemerintah kolonial. Namun pemimpin-pemimpin dari perkumpulan
ini memiliki hubungan dengan Neger-negeri Islam seperti Mesir dan
Turki. Melalui Jamiat Khair inilah media pers yang tengah tumbuh pesat
di timur tengah yang gencar mengabari pada dunia bahwa panIslamisme telah bangkit. Jamiat Khair telah mengangkut banyak
majalah dan surat kabar yang bisa membangkitkan jiwa pan-Islam
diantaranya seperti Al- Muayyat, Al-Liwa , Al Ittihan, As-Siasah, AlMusyawarah dan lainya. Majalah tersebut beberapa dicetak di Bagdad
dan Kairo.270 Perkumpulan ini sangat tidak disukai oleh pemerintah
kolonial, karena banyak dari anggotanya adalah orang Afrika utara dan
orang arab, namun bukan karena ras atau bangsanya yang tidak
disukai , akan tetapi mereka telah memberikan dan menyebarkan
informasi penting mengenai Pan-Islam yang sedang tumbuh panas di
Timur Tengah dan Afrika Utara ke Hindia Belanda.
Jami;at Khair juga melahirkan karangan-karangan yang bertema
kebangkitan Islam dan menumbuh semangat kemerdekaan Islam.
Karangan mengenai pergerakan Islam di Indonesia telah dimuat dalam
surat kabat dan majalah di Istanbul. Majalah Al-Mannar milik Rasyid
Ridha di Kairo mendapatkan banya sumber-sumber informasi dari
Jami;at Khair ini dan Rasyid Ridha telah mengetahui telah berdiri
organisasi Islam di Hinda Belanda. Maka sangat tidak aneh , kalau
pemerintah kolonial Belanda sangat memusuhi gerakan ini. Bahkan
Pemerintah Belanda sampai mengetahui Khalifahan Ustamani di

269 L. Stoddard, Ibid hal 322


270 Harry J Benda , Op.Cit Chapter 3

Istanbul mengutus Ahmad Amin bey untuk menyelidik gerakan PanIslam di Hinda Belanda.271
Pada akhirnya pemerintah kolonial melakukan pembersihan dari
gerakan-gerakan Islam. Jami Khair dilarang mendatangi beberapa
daerah tertentu yang tidak boleh didatangi p;eh orang-orang Arab dan
Afrika. Permohonan izin yang diajukan Jamiat Kahir pada tahun 1903
setidaknya membuahkan hasil . beberapa tokoh yang hadir Sayyid
basrsandidi, Muhammad Al Fakhir, al Mansur dan Idrus Ibn Shahab
mengurus izin kepada kolonial.272 Mereka berhasil mendapat izin ,
namun Jamiat Kahir tidak boleh mendirikan cabangnya diluar Jakarta.
Walaupun hanya berpusat di jakarta , gerkaan ini telah memperluas
dakwahnya ke penerbitan surat-surat kabar . lalu terbitlah Harian
Utusan Hindia, dibawah pimpinan H.O.S Tjokroaminoto yang ternyata
juga pernah bergabung Jamiat Khair pada 1913.
Gerakan lain yang sama seperti Jamiat Khair adalah perkumpulan Ar
rabithah Al-Alawiah, satu ikatan untuk keturunan Sayyif Alawi, yang
resmi didirkan pada tahun 1928 dengan pengurus besar nya di jakarta,
perkumpulan ini telah menerbitkan majalah Ar-Rabithah. Tujuan
perkumpulan ini adalah Memajukan golongan Arab yang berasal dari
Arab selatan yakni Hadramaut. Gerakan ini telah mendirikan rumah
sakit Islam, Rumah yatim piatu dan mendirikan Sekolah Islam.
Pelopornya adalah Sayyid Muhammad Ibnu Abdurrahman ibn Shahb. Ia
telah melebarkan sayap Ar Rabithah Al Alawiah ke beberapa kota besar
di Hindia Belanda.
Di Jawa Barat pada tahun 1917 berdiri Persatuan Oemat Islam
( POI) yang dirikan K.H Ahmad Halim di Majalengka. Halim adalah
ulama yang disegani masyarakat dan memiliki intelektualitas yang luar
biasa. Ia pernah menjadi murid seorang pemikira Islam terkenal dari
Timur Tenga yaknia Syeikh Thanthawi Jauhari, pengarang tafsir AlJauhari. Sampai pada tahun 1917 Halim giat mendirikan sekolahsekolah, dari sekolah tingkat rendah ibtidaiah sampai sekolah guru
Madrasah mualimin. Walaupun medanatp tantangan dan acaman dari
pemerintah kegiatan pendidikan Islam oleh POI tetap berjalan.
Selain pergerakan modernis diatas , lahir juga Pergerakan
Tarbiah Islamiah (PERTI) yang didirikan atas inisiatif beberapa ulama,
yang ingin mempertahankan mahzab Syafii di Minangkabau. Mereka
adalah Syeikh Sulaiman Ar-rasuli, Syekh Muhammad Djmail Djaho,
Syekh Abbas Ladang Lawas dan Adbul Wahid. Perti didirkan tahun
1928, yang bergerak dalam lapangan pendidikan Islam . Sekolahsekolahnya menyebar sampai ke Indragiri, Jambi , dan Sulawesi.

271 L. Stoddard, Op.Cit , hal 319


272 L. Stoddard, ibid

Perkembangan Perti cukup di di tahun 1930-an dengan banyak


mendirikan masjid-masjid. Lalu Perti berubah menjadi gerakan
modernis Islam.
Selainitu ada juga perkumpulan Mathaul Anwar, didirikan di
Menes, Jawa Barat pada tahun 1905. Gerakan ini didirikan oleh K.H.M
Yasin yang telah mendapatkan pengelaman di Timur Tengah setelah
menunaikan Ibadah haji. Gerakan Mathaul Anwar memiliki hubungan
dengan Sarektat Islam dalam melakukan perlawanan kepada kolonial
Belanda terutama pada persoalan Agraria di Jawa Barat. Pada tahun
1926, gerakan Mathaul Anwar membantu Sarekat Islam Putih untuk
menumpas Sarekat Islam Merah yang berideologi Komunis di Jawa
Barat. .
Suatu perkumpulan yang memiliki pengaruh besar adalah
Nadhatul Ulama. Apabila gerakan salaf dengan sifat yang modern
sudah diwakili oleh Muhammadiyah , Al Irsyad , Persatuan islam, maka
NU adalah suatu gerakan yang terpengaruh dari ide pan-Islam yang
dibawa oleh Muhammad Abduh, dengan corak yang tradisional. Nu
lahir sebagai pembelah Mahzab Imam Syafii, yang diawali dengan
nama Kebangkitan Ulama-Ulama. Perkumpulan ini kemudian meluas
dan mempengaruhi masyarakat tradisional. Didirikan pada 31 Januari
1926 dengan pengurus Besarnya di Surabaya. Angaran dasarnya sudah
disahkan oleh pemerintah kolonial dengan keputusan tanggal 6
Februari 1930 No.23.273 Dalam Hoofbesteur kolonial tersebut
disebutkan maksud didirkanya NU adalah memegang teguh ajaran
imam empat mahzab yaitu Imam Syafii, Imam Malik , Imam Abu
Habifah dan Imam Ahmad. K.H Hasyim Asyari telah membentuk
kebangkitan Ulama-Ulama , yang kemudian dibentuk organisasinya
oleh K.H Abdul Wahab Hasbulah . K.H wahab ini telah menuntut ilmu di
Kairo dan Mekkah setelah menunaikan ibadah haji pada tahun 1912.
Setelah kepulangannya dari Mesir , K.H Wahab mendirikan kursus
diskusi yang dinamakan Taswirul Afkar, dan dari sanalah terjadi
diskusi antara K,H Wahab dengan Mas Mansur yang juga baru pulang
berguru pada Rasyid Ridha di Mesir . Mas Mansur sebelum ia masuk ke
Muhammadiyah, membentuk perkumpulan yang dinamakan Jamiah
Nadhatul Wathan dan mendapat badan hukum resmi dari kolonial pada
tahun 1916 dengan maksud memperluas dan mempertinggi ilmu
pendidikan Islam.274 Atas usaha Jamiah Nadhatul Wathan ini
mendirikan sebuah sekolah modern di kawatan , Surabaya yang
dipimpin langsung oleh K.H Mas Mansur. Pada 1917 K.H Mas Mansur
mengundurkan diri dan masuk ke Muhammadiyah. Lalu Jamiat

273 L. Stoddard, Ibid , hal 321


274 Ibid, hal 324

Nahdatul Wathan dipegang oleh K.H.M Alwi Abdul Azi di Malang. Pada
masanya ini Nahdhatul Wathan cepat menyebar ke kota-kota besar
seperti Semarang. Lalu Nadhatul Wathan selanjutnya dipimpin oleh K.H
Wahab Hasbullah yang juga mengalami perkembangan yang baik.
Pada tahun 1924 , Wahab Hasbullah mendirikan kursus-kursus agama ,
yang kemudian dihadiri oleh banyak calon-calon kader Kiai. Dalam
kursus itu pemuda dididik dengan tentang kewajiban Ummat Islam dan
tentang kewajiaban menyebarkan Dakwah Islam, terutama ajaran
imam empat Mahzab yang telah menyebar di Hindia Belanda. Dari para
murid-murid ini, timbul minat untuk membentuk suatu ikatan
persatuan dan akhirnya terjadi perkumpulan di Surabaya yang
menghimpun para santri dari Wahab dan Mas Mansur. Akhirnya Ikatan
Santri ini melahirkan yaitu Dawatus Syubhan yang terdiri dari muridmurid yang berhasulan imam empat Mahzab. Dan yang kedua lahirlah
Mardiasantoso, yang terdiri dari pemuda-pemuda Muhammadiyah.
Namun dari perkumpulan itu tidak terjadi kesatuan antara Murid Wahab
maupun Mas Mansur.
Wahab Hasbullah selain aktif dalam diskusi antar ulama , ia juga
aktif berdiskusi dengan Studie Club yang didirikan oleh Dr. Sutomo.
Dari kota Surabaya inilah terjadi diskusi yang panas dan sering pula
terjadi perdebatan mengenai Tauhid dan masalah-masalah Fiqh.
Perdebatan yang tajam terjadi ketika Wahab berhadapan dengan
Syurkati
dari
Gerakan
Al-Irsyad
dan
Ahmad
Dahlan
dari
Muhammadiyah. Pengaruh dari diskusi tersebut sangat dirasakan,
ketika beberapa petinggi Gerakan Islam Modern ini menghadiri kongres
Khilafah yang menggemparkan seluruh dunia Islam pada tahun 1924.
Perdebatan pun sering terjadi karena dihadiri oleh tokoh-tokoh besar
seperti Wahab Hasbullah , Tjokroaminoto, Ahmad Dahlan , Sangaji, Mas
Mansur , Agus Salin dan lainya. Masalah yang mengagetkan mereka
adalah jatuhnya kekhalfiahan Ustmani di Turki setelah perang Dunia I
dan masuknya Ibnu Saud menguasai Mekkah. Wahab mengundurkan
diri dari penitia menjelang kongres Khilafah yang akan diadakan di
Mekkah tahun 1924 itu, namun Wahab mengirimkan wakilnya kesana
sebagai pertemuan silaturahmi Ibnu Saud di Mekkah. Hal tersebut
untuk membicarakan perubahan yang terjadi akibat jatuhnya Mekkah
kedalam kekuasaan Saudi yang beraliran Salaf. Lalu K.H Wahab
membentuk panitia khusus yang dinamakan komite Hijaz.275
Komite Hijaz inilah yang menjadi dasar berdirinya Nahdhatul Ulama.
Kota Surabaya menjadi tempat pusat Organisasnya, tokoh utama
adalah K.H Hasyim Asyari, K.H Bisryi, Cholil Bangkalan dan lainya. Dari
Komite Hijaz inilah dikirim utusan ulama Indonesia ke kongres Ulama
dunia di mekkah , dengan tugas memperjuangkan hukum-hukum
ibadah dalam imam empat mahab dan membentuk suatu organisasi

275 Ibid, hal 325

atau Jamaah yang di dalam kongres tersebut K.H Alwi Abdul Aziz
mengusulkan dan diterima dengan nama Nahdhatul Ulama di
Indonesia. NU berdiri dengan dua badan yakni badan Syriah dan badan
Tanfidziah.
Wahab hasbullah yang menjadi utusak ke Mekkah ,
melarang tindakan pemerintah Saudi Arabia dalam pengerusakan
terhadap kuburan dari keluarga Nabi Muhammad dan makam Imam
empat Mahzab . Pemerintah Wahabi di Saudi Arabia lalu dengan
sendirinya menjamin kebebasan ummat Islam untuk menjalankan
ibadahnya meurut mahzabnya .
Pada umumnya Gerakan Kebangkitan Islam yang muncul di
Indonesia tidak mengarahkan usaha utamanya pada gerakan politik,
walaupun secara umum gerakan yang mereka yang telah memberi
pengaruh besar pada masyarakat juga akan mejurus pada permasalah
politik Indonesia. Gerakan Reform Islam ini dapat mempengaruhi
tindakan-tindakan politik kolonial karena dibalik usaha-usaha gerakan
salaf ini adalah dalam bidang sosial dan pendidikan Islam yang cukup
mempengaruhi masyarakat. Namun secara harfiah mereka semua tidak
menujur pada hal-hal politik atau pendirian partai Politik. Namun di
Hindia Belanda juga ada gerakan modern Islam yang bersifat massif
dan menjadikan perkumpulanya menjadi gerakan politik yakni Sarekat
Islam yang kemudian berubah menjadp Partai Sarekat Islam Indonesia
(PSII).
Gerajan politik ini berdiri pada tahun 1912. Pada awalanya pada
tahun 1909 atas usaha R.M Tirtohadisuryo di Bogor didirkan sebuah
perkumpulan dagang yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI).
Kemudian berdiri juga SDI di Surakarta yang menerbitkan Surat kabar
Sarotomo.276 Perkumpulan ini berdiri karena Ummat Islam ingin
bersatu menentang adanya persaingan dagang yang hebat dari bangsa
Tionghoa, yang pada masanya bangkit bergerak karena kemenangan
Dr. Sun Yat Sen di Tiongkok. Sesudah terjadi kerusuhan hebat antara
pedagang Muslim dan Cina di Surakarta , maka pada 10 september
1912 disahkan anggaran Dasar SDI , kemudian berubah menjadi
Sarekat Islam (SI).
Sarekat Islam mengadakan kongres pertamanya pada tahun 1913 di
Surabaya yang dihadiri puluhan ribu orang. Dalam kongres tersebut
dibentuk komite Sentral sebagai pimpinan Pusat dan komite Lokal
sebagai pengurus cabang di daerah-daerah. Sifat perserikatan ini
bercorak Sosial-ekonomis, dengan semangat kebangsaan dan
keislaman sebagai dasar Inspirasi. Pengurusn yang pertama kali
dibentuk H. Samanhudi menjabat sebagai ketua , Sedangkan
Tjokroaminotor sebagai wakil ketua. Pada awalnya kolonial tidak
memberikan persetujuan atas berdirinya Sarekat ini , akan tetapi

276 Takashi Shirahi, Zaman Bergerak : Radikalisme Rakyat di


Jawa 1912-1926, Penerbit Grafiti 2005, hal 65

karena kolonial tidak mau meresmikan Sarekat Islam membuat


keributan dimana-mana termasuk di Jambi, kalimantan , rembadang dll.
Maka pada maret 1916, kolonial Belanda mengesahkan Anggaran
Dasar Sarekat Islam.277
Sarekat Islam menjadi pelopor utama berdirinya gerakan nasional di
Indonesia. Sarekat Islam telah menghapuskan sentimen kedaeraha
yang selama ini dipelihara oleh kolonial. Sarekat Islam pertama kali
mengobarkan semangat Islamnya yang meliputi seluruh Hindia
Belanda pada kongres yang ia bernama National Indische Congres
disingkat Ntico pada tanggal 17-24 Juni 1916. Ntico pertama kali
dipimpin oleh Tjokroaminoto yang dihadiri oleh 80 cabang Sarekat
Islam yang mewakili 360.000 anggotanya dari seluruh Hindia Belanda.
Masalah hangat yang dibahas dalam Ntico adalah masalah Sosialisme
dan Demokrasi dan dalam hubunganya dengan ajaran Islam. Kemudian
terbitlah buku Tjokroaminto yang terkenal yakni Islam dan Sosialisme
sebagai hasil pengamatanya terhadap keadaan politik di seluruh dunia
Islam.278
Menjelang Tahun 1920-an suasan politik di Hindia Belanda semakin
hangat dan Sarekat Islam adalah satu-satunya Gerakan Islam yang
masuk kearah politik. Lalu Ntico kedua diadakan di Jakarta pada 20-27
Oktober 1917 yang dibahas beragam macam persoalan seperti
masalah
tanah-tanah
partikelir,
penyewaan
tanah
,Konsep
Nasionalisme yang kemudian menyangkut masalah Volskrad atau
dewan rakyat. Sarekat Islam mempermasalahkan Dewan rakyat, lalu
timbullah pro dan kontra terkait ikut sertanya SI dalam dewan buatan
kolonial itu. Tetapi pada kenyataanya , Sarekat Islam turut hadir dalam
Volksraad pada tahun 1918 dengan mengirim wakilnya A.Muis dan
Tjokroaminoto. Lalu Pada tahun yang sama juga Sarekat Islam
mengadakan Ntico ketiga pada 19 september 6 oktober 1918 yang
membahas permasalahan pajak, menghapuskan tanag partikelir untuk
rakyat miskin. Dalam Ntico ketiga ini mulai kelihatan sekali Kalau
Sarekat Islam sudah diwarnai ideologi Sosialismenya Karl Marx,
sehingga pada tanggal 16 september 1918 hampir melahirkan Radical
concentratie yang terdiri dari Sarekat Islam , ISDV ( Indische Social
Democtratische Vereninging) dan Budi Utomo. Namun usaha gabungan
ini gagal karena dalam tubuh Sarekat Islam masih ada dominasi kuat
Gerakan Salaf atau terkenal dengan sebutan Sarekat Islam putih yang
jelas-jelas menolak Sosialis-Marxis ala Karl Marx.279

277 Takashi Shirahi, Ibid


278 Ibid Bag. Arena
279 Takashi Shirishi, Ibid Bag.Arena

Sampai 1920 , baru mulai disadari bahwa sudah berhembus angin dari
Luar yang masuk ke Internal Sarekat Islam. Beberapa kekuatan
tersebut ingin membelokkan SI keluar dari rel ajaran Islam, dengan
mengubah Sarekat Islam menjadi Sarekat Internasional dan ada pula
yang ingin mengubahnyar menjadi Sarekat Hindia. Namun usaha ini
gagal karena masih kuatnya dominasi gerakan Salaf Dalam Sarekat
Islam . Di Internal tubuh SI banyak aktifis Muhammadiyah dan AlIrsyad , yang turut bergabung dalam keanggotaan . Mereka sangat
berperan dalam menyelamatkan SI dari Jurang komunisme 280. Namun
tidak sedikit pula dari golongan Komunis seperti ISDV yang bergabung
dengan Sarekat Islam yang mengarahakan SI menjadi Sarekat
Internasional yang bersatu dengan Revolusi Bolshevick di Uni Soviet ,
yang berkiblat pada Joseph Stalin .
Akan tetapi aliran komunis terus mengadakan perlawanan kepada
Komite Sentra Sarekat Islam. Pertentangan faham ini mulai kelihatan ke
permuakaan pada Kongres yang berlangsung di Jogjakarta pada Maret
1921, yang membahas masalah disiplin partai. Pada Ntico kelima
tersebut memutuskan untuk menjadi Sarekat Islam sebagai Partai
Politik dengan nama Partai Sarekat Islam (PSI). Namun pada kongres di
Surbaya, serangan pihak komunis dalam internal Sarekat Islam
semakin kuat, yang kemudian anggota SI yang sepakat dengan
Sosialisme Marxisme memisahkan diri menjadi Sarekat Islam Merah.
Arus baru mulai muncul , yakni pada tahun 1922
diselenggarakan pertama kalinya ;Al-Islam kongres yang menghasilkan
semangat kebangkitan Islam dalam tubuh Sarekat Islam. Dalam AlIslam kongres ini dibahas secara terbuka mengenai Marxisme dan
Sosialisme. Kesimpulanya adalah bahwa Ummat islam saat ini harus
kembali pada ajaran dan cara hidup Nabi Muhammad SAW, yang
tentunya disana mengandung Islam dan kehidupan Sosial. Al-Islam
kongres juga menyepakati untuk segera mengeluarkan pimpinan Partai
Sarekat Islam yang berhaluan komunis.281 Pada kongres ketujuh tanggal
17-22 Februari 1925 di Madiun, terjadi kembali pertikaian sengit antara
SI yang memegang ajaran Islam , dengan SI yang memegang ajaran
komunis. Sarekat Islam yang memegang ajaran komunis inilah yang
nantinya menjadi Partai komunis Indonesia (PKI). Mulai dari kongres
inilah disiplan partai mulai diberlakukan, bahwa semua pemimpin
partai yang berhaluan Komunis harus dikeluarkan dari PSI. Dalam
kongres ini juga dibentuk Wanita Partai Sarekat Islam yang aktif dalam
bidang sosial-Islam.

280 Takashi Shirashi, Ibid, Hal XIV


281 Takashi Shirahi, Ibid, Bag. Islam bergerak

Mulai pada tahun 1924 Partai Sarekat Islam memutuskan untuk


berhijraj , mereka tidak mau lagi bekerja sama dengan pemerintah
kolonial, tidak mengirimkan lagi wakil-wakilnya dalam Dewan Raktat
buatan Kolonial. Al-Islam kongres sangat berdampak kuat pada PSI ,
yang akhirnya PSI lebih memilih mengirim utusan dalam Pan-Islamical
Conference di Kairo, sebuah konferensi yang membahas Kebangkitan
Islam dari seluruh dunia Islam. Semenjak mengikuti konferensi di kairo
tersebut , politik internasional PSI mulai menonjol. Selanjutnya PSI pada
tahun 1926 mengirimkan wakilnya yaitu Tjokramoanoto dari PSI dan
Mas Mansur dari Muhammadiyah, untuk menghadiri muktamakar
Alamil Islami di Mekkah yang akhirnya melahirkan MAIHIS di Indonesia.
Selanjutnya pada tahun 1926 dan 1927 di Bogor dan Pekalongan ,
didirkan Majelis kerja sama Alim Ulama oleh aktifis PSI dan
Muhamadiyah. Kemudian mereka bekerja sama dengan organisasi
Internasional yang bernama Liga Anti Imperialisme dan kapitalisme
yang berpusat di Bagdad , Irak.282
Perjalanan politik Sarekat Islam memang cukup terjal dan tajam .
Namun pada akhirnya Sarekat Islam berhasil melindungi golongan
Islam dari cengkraman aktifis komunis yang ingin merubah haluan
Islam. Kondisi dunia ketika Sarekat Islam didirikan memang terjadi dua
kutub besar yakni Komunis Internasional yang ada di Uni Soviet dan
Pan-Islamisme yang tumbuh besar di Mekkah dan kairo. Namun pada
akhirnya Sarekat Islam memilih untuk bergabung dengan PanIslamisme dan mulai mengenal organisasi-organisasi Islam di Tingkat
Intenrasional. Perpecahan Sarekat Islam ini menandakan bahwa
Ideologi Komunis telah tersebar ke seluruh dunia Islam. Setelah
Revolusi Bholscevick tahun 1917 , Joseph Stalin mulai menyebarkan
tentang ideologi Komunis. Sarekat Islam adalah salah satu organisasi
yang sudah menjadi target incaran Komunis. Di Uni Soviet ada badan
khusus untuk mendirikan organisasi organisasi di beberapa negara
Miskin untuk berafiliasi pada Stalin , salah satunya adalah Sarekat
Islam yang ingin dirubah oleh mereka menjadi Sarekat Hindia. Di
Mesir , Di Irak dan beberapa negara Islam lainya juga mengalami hal
yang sama seperti di Hindia Belanda. Namun terpaan mereka jauh
lebih keras dibanding dengan di hindia Belanda. Mengapa dominasi
komunis begitu kuat di negara-negara Islam ? sebuah pertanyaan yang
harus dibawaj oleh Intelektual Muslim , agar komunis tidak lagi
bersarang di negara Islam.

Strategi Komunis Melumpuhkan Gerakan Islam

282 L. Stoddard, Op.Cit hal 332

Pergolakan merupakan suatu kewajaran yang mengiktu setiap


perubahan yang terjadi. Pada hakekatnya munculnya kegoncangan
merupakan peristiwa yang dianggap wajar jika dalam paaradigma
Sejarah. Perubahan yang cepat terjadi akhirnya menimbulkan
pergolakan baik di tingkat bawah masyarakat sampai tingkatan atas.
Karena Perubahan yang cepat terjadi menuntut semua mekanisme
kehidupan baik kebudayaan maupun politik harus segara mengikut
dominasi yang ada. Sejarah yang ada di dunia Timur seperti peradaban
Arab dan Peradaban Islam merupakan contoh yang paling kelihatan,
dimana mereka harus mengikuti setiap dominasi yang ada yakni Barat.
Perubahan inilah yang setidaknya menuntut adanya perubahan yang
lain. Kaum muslimin menginginkan adanya perubahan dalam
kehidupan Islam, maka mereka harus melakukan Revolusi Islam yang
tentunya harus memiliki dampak kuat selain dari kebudayaan dan
politik , namun juga harus menyangkut teritorial wilayah benua.
Peradaban Islam selalu menjadi stereotipe bagi bangsa Barat
adalah peradaban yang lambat dan bodoh. Sejak abad 19 mereka
begitu mudahnya mengelabui masyarakat Islam melalui kolonialisme .
Namun dominasi yang Barat lakukan ini setidaknya akan menimbulkan
perlawanan dari bangsa terjajah. Seperti di akhir abad 19 muncul ide
pan-Islamisme yang menurut kolonial akan memicu pemberontakan di
seluruh dunia Islam. Namun pergolakan yang berbentuk transofmasi
sosial ini dirasa terlalu mendadak dalam masyarakat muslim. Sehingga
kolonial menamakan hal ini dengan Revolusi yakni menuntur adanya
perubahan sosial dengan cepat dan dengan cara yang radikal.
Perubahan sosial yang terjadi dengan cepat ini mengandung
unsur politik , agama , ekonomi dan sosial. Dalam kolonialisme akan
sangat mudah kita temukan pembentukan desa dan kota. Seperti di
India yang sudah dibentuk dengan konsep kota dan desa oleh kolonial
Inggris pada abad 19. Di kota-kota India ini akan kita temui setiap
lambang dan simbol kehidupan Barat , dari mulai Bank dan pabrikpabrik yang didirkan Inggris. India sebagai salah satu negara Islam ,
melakukan revolusi ekonomi paling cepat dibanding yang lain . karena
dalam proses penjajahan Inggris terlalu banyak mendirikan fasilitas
bagi rakyat India. Namun dampak dari revolusi ekonomi inilah yang
akan memerpsulit revolusi lainya , seperti revolusi kebangkitan Islam
itu sendiri.
Di Eropa gerakan intelektual mencapai puncaknya dengan
munculnya revolusi Perancis. Revolusi ini tidak bersamaa dengan
munculnya revolusi Industri. Jika kedua revolusi ini datang secara
bersamaan ada kemungkinan masyarakat eropa akan hancur binasa,
karena masyarakat tidak akan sanggup mengalami dua revolui
sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Akan tetapi walaupun revolusi
Peranis itu cukup menghabiskan kekuatan dan energi orang-orang
Eropa disebabkan banyaknya peperangan yang dilakukan Napoleon,

revolusi Industri masih dapat menimbulkan dampak yang kuat dalam


hal sosial dan politik. Jika
Dampak revolusi Industri sangat kuat di Negeri India. Bahkan
India pada abad 19 menurut para kolonial dan orientalis sudah bisa
memulai revolusi lokal di dalam negerinya sendiri, yakni revolusi
ekonomi. Revolusi Ekonomi di India sangat gencar dengan
pembangunan transportasi seperti rel kereta api, jalan raya dan Pabrikpabrik di seluruh wilayah India. Mereka membeli mesin uap dan mesin
Industri langsung dari kolonial Inggris. Lalu apakah dampak dari revolus
Ekonomo di India pada abad 19 ini ? Seluruh tata masyarakat menjadi
berantakan. Kaum Brahmana bukan lagi menjadi kaum pendeta, kaum
tani tidak lagi terikat pada tanahnya. Para tukang tenun dan tenaga
industri lainya tidak dapat bekerja lagi, karena sudah ada mesin
produksi modern yang langsung diimpor dari Inggris. Akhirnya
kesenjangan ekonomi di India terjadi cukup tajam. Kaum buruh tidak
lagi memiliki pekerjaan yang mengakibatkan pengangguran besarbesaran di India pada akhir abad 19.
Akan tetapi bagaimana dengan kondisi revolusi Industri di Eropa
? . Disana justru tidak terjadi kesenjangan ekonomi , dikarenakan para
pekerja yang dahulunya bekerja di pabrik-pabrik sudah berubah
pekerjaan menjadi pemilik tanah-tanah baru di Negeri jajagan. Selain
Revolusi Industri di Eropa terjadi sesudah adanya reformasi birokrasi
setelah revolusi Perancis , setidaknya mereka menyiapkan hal tersebut
selama satu abad penuh. Akan tetapi Di Negara-negara Islam seperti
India salah satunya , tidak pernah berpikir untuk mereformasi birokrasi
maupun ekonomi. Justru yang terjadi adalah menjadi penikmat dan
konsumen dari revolus Industri di Eropa itu sendiri. India telah meniru
gaya hidup Barat secara total pada abad 19, sehingga mereka meraup
modernisasi Inggris dengan begitu saja tanpa filter.
Semua
kesenjangan di India ini, (yang kita ambil sebagai contoh Negeri
jajahan yang terkena dampak revolusi dari Luar) menurut L. Stoddart
ada dua faktor : Pertama Kaum intelektual yang terdidik secara Barat
dan kedua Banyaknya golongan kaum buruh di pabrik-pabrik
perkotaan.283
Pada kaum Intelektual ini sudah kita bahas , yakni banyaknya pelajar
Muslim yang terpengaruh gaya hidup Barat dan mereka bawa ke negeri
asal mereka. Namun faktor kedua adalah yang berdampak cukup luas ,
terutama pada masalah ekonomi dan Sosial di Negara-negara Islam.
Kondisi buruh di seluruh Negara jajahan sangat banyak , bahkan
kolonial harus memberi perhatian lebih pada mereka agar tidak
melakukan pemogokan atau pemberontakan. Jumlah buruh pabrik yang
banyak , sangat berpotensi untuk membentuk perserikatan buruh yang
kokoh guna mengadakan tekanan pada kolonial setempat. Para buruh

283 L. Stoddard, bag. Pergolakan Sosial- Bolshevick hal 269

ini juga , tidak pernah mencarii sosok pemimpin dari golongan


bangsawan yang intelektual, karena Gerakan Nasionalis di Negara
Islam tidak pernah timbul dari gerakan buruh dan justru banyak dari
golongan Nasionalis ini adalah sekuler yang memegang teguh ajaran
kolonial.
Tingak perindustrian yang tumbuh besar di Negara Islam, telah
menyebabkan lapisan buruh yang tidak punya tanah dan rumah
mengikut arus ekonomi yang dianut kolonial. Di India kaum buruh
pabrik mengalami kondisi yang terpinggirkan dari gelanggang politik
India, sehingga sebagian dari rakyat disana menganut sistem kapitalis
yang dianut kolonial akan tetapi kondisi alam sosialnya sangat
berbeda. Kaum buruh yang muncul sangat banyak ini, sangat
berpotensi untuk membentuk persatuan di seluruh negara Islam untuk
melakukan propaganda. Di Hindia Belanda gerakan buruh ini sangat
berhasil melalui tubuh Sarekat Islam, yang melakukan propaganda
buruh melalui gerakan Islam. Berbagai komponen komunis berusaha
untuk menyatukan propaganda buruh ini di seluruh negara Islam,
dimana sarekat Islam sendiri berusaha diubah menjadi Sarekat Hindia
yang melingkupi wilayah Asia Tenggara.
Walaupun banyak kolonial sangat pesimis terhadap gerakan
buruh ini, tidak menutup kemungkinan mereka sendiri juga telah
mempersiapkan kondisi terburuh jika terjadi ledakan buruh di seluruh
negara Islam. Mereka selalu berpendapat buruh di Timur tidak memiliki
inisiatif untuk membentuk perserikatan , dan mereka tidak mampu
untuk melakukan propaganda. Karena banyak diantara mereka lebih
suka mengikuti garis-garis dari golongan ploretar di negara Asalnya
dengan sistem Kapitalis. Kondisi ini terjadi wilayah jajahan Inggris yang
bertempat di India dan malaysia.
Sedangkan di wilayah Timur Dekat, di Mesir sejak Perang Dunia I
Meletus sangat berpotensi munculnya tanda-tanda adanya pergolakan
sosial yang akan memunculkan perubahan sosial dengan cepat. Disana
terjadi invlasi ekonomi yang cukup tajam, dimana mata uang kolonial
lebih banyak beredar dibanding mata uang Mesir itu sendiri. Kondisi
seperti yang memunculkan kesadaran akan keburukan yang akan
ditimpakan oleh Kolonial kepada Mesir. Para buruh mungkin tidak
pernah merasakan Ideologi ataupun pendidikan mengenai Sosialisme,
akan tetapi mereka akan bangkit lebih cepat daripada dugaan kolonilal
jika mereka setidaknya mau sebentar saja untuk hidup berserikat atau
mau membuat ikatan Organisasi buruh. Intelektualistas tidak saja
dimiliki orang-orang Mesir yang kaya dan sukses, akan tetapi kaum
buruh di Mesir walaupun mereka memiliki gaji rendah , mereka
memiliki kecerdasan yang cukup untuk memicu timbulnya Api
Sosialisme di Negara Islam.
Setelah negara-negara Islam mengalami pertumbuhan buruh
yang tinggi, maka datangah perang dunia I yang cukup membuat

kegoncangan di dunia Timur. Disemua negara terutama di Timur


Tengah, terjadi penderitaan yang cukup hebat, muncul rasa kecewa
yang dalam dan amarah yang terpendam. Timbul huru-hara dan
kesenjangan yang dalam d seluruh negara-negara Islam. Pada saat
kondisi yang hancur ini maka datanglah Revolusi Bolshevick dari Uni
Soviet pada tahun 1917, yang mengatur rapih semua pergolakan buruh
dengan cara yang sistematis dan strategis. Revolusi bolshevick tampil
untuk menjalankan revolusi secara internasional yang cukup
menginspirasi negara-negara jajahan yang menderita dan memiliki
banyak buruh. Pihak kolonial merasa sangat terganggu akibat
munculnya revolusi ini , banyak diantara mengira revolusi ini adalah
ancaman yang akan menghancurkan dominasi mereka di Negara Islam.
Dalam mencapai tujuan dari Revolusi boshevick ini, pemimpin
tertinggi yakni Lenin yang pertama melancarkan serangan terhadap
para penganut kapitalis yang menganai jantungnya yakni dalam
peradaban Eropa itu sendiri. Lenin sangat yakin bahwa jika di Negara
Islam dapat dibakar dengan semangat api pemberontakan yang
hasilnya akan memberikan kejayaan bagi Uni Soviet dan
menghancurkan kekuatan Barat yang sedang lumpuh akibat
meletusnya Perang Dunia I. Sebagai gantinya , maka industri di Eropa
akan runtuh, dan dengan demikian maka Eropa akan terbuka untuk
Revolusi.
Usaha-usaha Propaganda Boshevick meliputi seluruh dunia.
Tidak ada satu pun negara yang luput dari penglihataan Revolusi
Boshevick. Doktrin mereka ke negara-negara miskin selalu
memunculkan kebencian terhadap kaum ploretar, kaum bangsawan
dan kepada sistem feodal yang membuat lambat perubahan sosial di
Negara Islam. Kondisi yang masih menganut sistem seperti ini adalah
negara-negara Islam di Seluruh dunia, maka hal ini menjadi target
utama dari Boshevick. Sumber-sumber seperti aspirasi nasional,
kemarahan politik , ketidak adilan sosial dan ras-diskrimansi adalah
bensin bagi revolusi Boshevick untuk mengobarkan kerusuhan dan api
peperangan.
Terutama di negara-negara Islam, sanga subur untuk
tumbuhnya Revolusi Boshevik ini. Agen-Agen Uni Soviet mempelajari
segala persoalan dengan sempurna , yang mengembangkan metode
teknik penaklukan secara damai dan dibenarkan menurut cara
bolshevick. Untuk mengobarkan sentimen politik, agama dan Rasial di
negara Islam khususnya untuk menghancurkan kedudukan Inggris ,
trotzky dan Lenin tidak memerlukan rencana yang terlalu sempurna.
Kekaisaran Tsar telah menempuh jalan ini selama bertahun-tahun dan
sudah dibuatkan arsip berupa keterangan lengkap di Moskow dan
selalu terimpan di dalam otak agen-agen Kaisar Tsar yang masih hidup.
Menurut L . Stoddart Propaganda Bolshevick yang berkembang di
Negara Islam memiliki dua tujuan besar, yang pertama mem-

boshevickan seluruh negara Islam yakni seperti arti kata itu sendiri
bahwa kaum bolshevick adalah kelompok garis keras yang berpikir
bahwa perubahan harus dimenangkan senjata. Dan kedua
menghapuskan lapisat atas masyarakat dan menengah dalam setiap
strata sosial di negara Islam.284
Dalam mencapai tujuan yang pertama, Boshevick cukup bersida untuk
menghormati agama-agama , adat istiadat rakyat di Timur serta
membantu gerakan Nasionalis di setiap negara Islam. Untuk tujuan
kedua , agama seperti Islam dan tokoh nasionalis seperti Mustafa
Kemal akan dicap sebagai borjuis yang kemudian dimusnahkan.
Bagaimana diplomasi Boshevick mengerahkan segala usahanya untuk
mencapai kedua tujuan ini ? hal ini akan kita bahas. Pada tahun 1918
adalah memasuk fase persiapan. Suatu organisasi propaganda yang
matang dibentuk di seluruh negara-negara Islam, seperti halnya ISDV
di Hindia Belanda. Sejumlah agen diplomat Pemerintahan Soviet diberi
tugas untuk masuk dalam organisasi yang sudah disebar ke seluruh
dunia tersebut.285 Kaum muslimin di Soviet seperti halnya bangsa tartar
dan bangsa Turkman di Asia tengah yang masuk dalam wilayah Soviet
diberi tugas untuk menyusup dalam setiap organisasi buruh yang
didirikan Bokshevick di seluruh negara Islam.
Pada akhir tahun 1918, dewan propaganda Negara Islam dalam
pemerintahan Boshevick, telah disusun dengan baik dan dibagi dalam
tiga biro yakni Biro Negara Islam , Biro Asia Tenggara dan Biro Afrika.
Dalam biro Negara Islam dan Asia Tenggara mereke menerjemahakan
ratusan buku-buku Boshevick kedalam berbagai macam bahasa di
Timur dan melatih sejumlah besar agen rahasia 286. Agen tersebut
dilatih untuk menjadi propagandis dan mendidik mereka tentang
budaya dan sosiologis Negara-negara Islam dan Asia Tenggara. Seperti
halnya Joseph maria Sneevliet yang dikirim ke Hindia Belanda. Sampai
sekarang belum ada yang tahu mengenai asal-usul dari Sneevliet ini,
beberapa sumber mengataka bahwa Snevliet adalah utusan dari
Boshevick untuk menanamkan ide tentang komunis di Hindia Belanda.
Di Semarang sendiri bersama organisasi yang ia bentuk yakni ISDV
telah menerbitkan buku-buku Bolshevick dalam bahasa Melayu. Namun
usaha-usaha Snevliet ini dihambat dengan tumbuhnya organisasi Islam
yang beraliran Salaf seperti Muhammadiyah yang cukup mampu
menampng aspirasi para buruh dan petani Muslim untuk bergabung
dengan organisasi Islam.

284 L. Stoddard, bag. Pergolakan Sosial- Bolshevick hal 279


285 Takashi Shirahi,Op.Cit , Joseph Maria Sneevliet bag. Arena
286 L Stoddrad, Op.Cit , hal 280

Pada tahun 1919, aktivitas kaum Boshevick di seluruh Timur Tengah


meningkat dengan baik. Gelombang kemarahan dan putus asa yang
disebabkan oleh penolakan kolonial terhadap aspirasi Nasionalis di
Timur Tengah dengan baik ditampung oleh tangan Bolshevick. Kondisi
ini seperti halnya Moskow memberi bantuan kepada Mustafa Kemal dan
pemimpin Nasional lainya di Turki untuk membantuk mengusir Inggris
dari sana , namun setelah itu Bolshevick akan memenggal kepala
Mustafa untuk mengambil kekuasaan disana. Di Timur Tengah usaha
Bolshevick
cukup mendapat hasil yang sukses. Tidak hanya
pemerintahan Moskow yang berperan dalam menyebarkan kekacauan
dan kegoncangan yang mengamuk di India Utara pada 1919, tapi suatu
pukulan ini juga menghantam Inggris di Afghanistan . Di Afghanistan ini
Inggris menanamkan pemerintahan boneka yang sesuai dengan
keinginan mereka. Pemerintahan Amir Habibullah khan yang sanga
condong pada Inggris, berhasil dibunuh oleh Bolshevick pada 1919.
Setelah peristiwa ini banyak kaum Muslimin di Afghanistan merasa
tertolong akibat aksi Bolshevick , karena pemerintahan Habibullah
Khan adalah pemerintahan yang menjual tanah Afghanistan pada
Inggris.287 Tidak diketahui apakah bolshevick sebelumnya mempunyai
saham dalam peritiwa pembunuhan ini, akan tetapi mereka mendapat
keuntungan yang banyak dari aksinya ini, karena setelah itu Habibullah
Khan digantikan oleh anaknya yaitu Amir Amanullah khan yang
terkenal memiliki hubungan dekat dengan para propagandis Komunis.
Amanullah segera mengadakan hubungan baik dengan Moskow dan
tidak lama kemudian sewaktu munculnya kekacauan dari Punjab , India
, Amanullah Khan memerintahkan rakyatnya untuk mengusir Inggris
dari tanah Khurasan (Wilayah India sampai Afghanistan). Setelah
Amanullah berperang melawan inggris dibawah panji Bolshevick, Maka
Inggris berhasil memukul serbuan Afghanistan itu dan terpaksa
Amanullah Khan mengadakan perdamaian. Tetapi Inggris tidak bersikap
keras kepada Amanullah dan mengadakan perjanjian damai yakni
Amanullah tidak boleh mengadakan hubungan diplomatik dengan
negara manapun. Adapun Amanullah tetap melanggar perjanjian ini
dan tetap melakukan hubungan dengan Moskow. Selain itu Bolshevick
juga telah mendirikan markas propaganda di daerah turkistan yang
tidak jauh dari Afghanistan dan Markas propaganda ini tentu tidak
hanya terbatas untuk Afghanistan saja tetapi seluruh wilayah Khurasan
sampai ke India.288

287 Chahryar Adle, History of Civilitation of Central Asia , Hal


446
288 Chahryar Adle, Ibid hal 447

Selanjutnya Amanullah mengirim utusan yang mewakili Afghanistan ke


Moskow. Afghanistan menjelaskan secara terbuka alasanya kenapa
pemerintahan Amanullah lebih condong kepada Moskow. Mereka
berpendapat bahwa tujuan Amanullah adalah mengusir Inggris Dari
Asia. Dan Amanullah sendiri menurutnya adalah musuh sengit dari
kapitalimse Eropa di Asia, yang simbol utamanya adalah Inggris. Dari
sudut inilah , Amanullah merasa satu pandangan dengan komunis dan
dalam hal ini satu perjuangan melawan kapitalisme. Afghanistan sama
seperti India, mereka bukanlah negara Barat yang bisa diterapkan
sistem kapitalisme.289
Adapaun hal lain yang memiliki pengaruh lebih besar adalah
Pembatalan oleh Soviet dari segala perjanjian yang sengaja dibuat oleh
kolonial Inggris dan Perancis di Seluruh wilayah jajahan Islam. Soviet
berperan seperti ibu tiri negara Islam yang mengasuh seorang anak
terlatanr dan miskin di wilayah negara Islam dan menolong dari
gangguan-gangguan musuh. Selain itu Soviet membantu adanya
Proklamasi kemerdekaan di semua Negara-negara Islam dan Asia
Tenggara. Inilah sebabnya yang membawa semua bangsa di wilayah
terjajah , bersatu dibawah Panji Partai Sosialisme. Moskow telah
berperan seperti dewa penolong yang membantu rakyat Timur untuk
berdiri menantang Imperalisme Barat, seruanya ditujukan kepada
rakyat tanpa memandang golongan dan kedudukan. Dan Moskow telah
menjanjikan kepada Negara terjajah untuk berhak menentukan nasib
sendiri dengan menghormati segala cita-citanya dan lembagalembaganya
Seperti yang ada Di Turki, ketika Manifesto bolshevick masuk
disana. Lalu Lenin menyeru kepada seluruh kaum muslimin untuk
berdiri menentang Imperalisme dan kapitalisme Barat. Lenin telah
mencabut pemerintah kekaisaran ,suatu sistem politik yang
mendatangkan kemiskinan. Kemudian Lenin mengulurkan tangan
kepada saudara-saudaranya di dunia Islam untuk membantu
menghancurkan penjajah Inggris. Ia memberi kemerdekaan beragama
dan hak pemerintahan yang merdeka dan mengakui batas-batas negeri
yang akan diakui oleh Soviet. Lenin membantu mengusir Inggris dari
tanah Islam dan menjadikan Istanbul sebagai ibukota dunia Islam.
Kaum muslimin diberi kebebasan dalam membentuk pemerintahanya
sendiri. Selanjutnya Lenin akan mengirim ribuan tentara Soviet untuk
membantu membebaskan India dan Afghanistan dari cengkraman
Inggris.
Begitul sifat pada tahap-tahap awal pada propaganda
Bolshevick, kemudian mulailah keluar propaganda lainya. Dalam tahap
kedua ini Bolshevick menlanjutkan aksinya dengan meluncurkan
pukulan telak terhadap Imperalisme-Kapitalis Barat dengan dibalut

289 Ibid, Hal 449

dokrin gerakan anti-Barat dan Eropa. Selanjutnya Bolshevick


melakukan hasutan untuk membenci kaum kapitalis dan borjuis yang
berasal dari bangsanya sendiri maupun bangsa asing. Namun dalam
usahanya ini Moskow belum merasa cukup jika belum ada pergolakan
dan pemberontakan buruh.
Pada tahun 1917 , Soviet menyerahkan kekuasaanya pada
Turkistan untuk menentukan nasib sendiri dan merdeka. Oleh Rakyat
Turkistan maka diangkat pangeran mereka dan mendirikan kembali
ketatanegaraan dan menjadi negara bagian dalam federasi Uni Soviet.
Tetapi pada permualaan tahun 1920 ketika Turkistan sudah matang
untuk melakukan Revolusi Sosial, Maka pangeran pribumi diturunkan
dari tahta kekuasaan dan kekuasaan politik dipindahkan ke tengan
orang-orang Bolshevick. Hak milik penduduk pribumi dari lapisan atas
dan tengah mulai dicabut. Perlawanan-perlawanan lokal yang sempat
muncul , langsung dipdampak dengan hukum mati secara massal,
disiksa dengan cara-cara yang dilakuakn sesuai dengan teror
Bolsehvick.
Kondisi yang sama juga berlaku di wilayah Islam di Azebaijan.
Republik Azebaijan dahulu merupakan bagian dari provinsi Trans
Kaukasia milik Soviet, yang akhirnya Azerbaijan mengumumkan
kemerdekaanya pada tahun 1917. Ibukota Azerbaijan adalah kota Baki
yang terkenal dengan tambang dan minyak tanah. Minyang yang telah
mengubah Kota Baku menjadi suatu pusat industri dalam bentuk Barat,
yang sebagian besar penduduknya terdiri dari kaum buruh dan
campuran antara Asia dan Rusia. Dengan membakar kesadaran kelas
Ploretar di kota yang belum terlalu matang ini,para agen Bolshevick
melakukan coup detat ( Perebuatan kekuasaan) dengan bantuan
langsung dari Rusia dan menciptakan Azerbaijan menjadi Republik
Soviet. Kemudian mereka juga melakukan berbagai aksi perampokan
dan pembunuhan terhadap penduduka lapisan atas dan menengan
( Borjuis) . lalu melakukan perampasan harta di pusat pemerintahan
yang dikuasai borjuis dan dipindahkan seluruh harta itu ke pedesaan
milik para buruh dan petani.
Setelah menancapkan kukunya di wilayah Islam, lalu Bolshevick
mulai merencanakan agenda besarnya. Pada 1920 , Pemerintah Soviet
mengadakan kongres di kota Baki Azerbaijan yang mereka namankan
Kongres rakyat-rakyat Timur . Tujuan dan hasil dari kongres tersebut
adalah memerdekaan Negara Islam dari belenggu Barat dengan
menaruh pengaruh komunis di dalam setiap pemerintahanya setelah
merdeka.290 Kemudian setelah kongres ini , Soviet mulai
memerdekakan
negara-negara
seperti
Armenia,
Kirgiztan
,
Turkmenistan
dan
membantu
Turki
mengusir
Inggris
dari

290 www.branobelhistory.com/ The Bolshevick March into Baku


And Socialise Branobel, ( Diakses 22 Juli 2016)L

konstantinopel. Maka bisa kita lihat pada 1923 Mustafa Kemal begitu
Akrab dengan Joseph Stalin dalam menginvasi Muslim di wilayah
kaukasus.
Kongres Bolshevick di Azerbaijan ini dihadiri 1900 Delegasi dan 1300
diantaranya adalah kaum komunis Turki, iran , Armenia dan daerah
Kaukasus . Uni Soviet yang menguasa jalanya kongres menyusun dan
mengatur setiap sidang , lalu menentukan segala kebijakan . Soviet
memustukan untuk membentuk komite Komunis Internasional yang
bertugas dan mewajibkan setiap anggotanya untuk memerdekakan
semua buruh di Seluruh dunia. Komunis Internasional juga akan
melakukan pendidikan di kalangan buruh seperti membaca dan
menulis , agar buruh mengerti tentang Revolusi Komunis Internasional
yang sedang berlangsung ini. Rencana besar Komunis Internasional ini
setelah memerdekakan negara-negara Miskin dan menganut sistem
sosialisme maka negara tersebut akan dimasukan ke dalam Republik
Soviet. Maka dari itu beberapa kalangan Muslim terutama mereka yang
sudah sadar akan ide Pan-Islamisme , akan sangat menolak ideologi
Sosialisme karena mereka sudah mengetahui rencana besar dari
Komite Komunis Internasional ini dan mengetahui keputusan Kongres
bolshevick di Azebaijan tahun 1920.291
Komunis Internasional terus meningkat setelah perang Dunia I. Apa
yang terjadi di Uni Soviet , terjadi juga di seluruh dunia Islam. Maka
dengan cepat muncul revolusi kaum tani dimana-mana. Semua orang
yang menganut sistem Bolshevick ini akan segera kehilangan
keperaayaan kepada kaisar dan kepada tuanya. Ketika petani-petani
Rusia dahulu berada di dalam kekuasaan kaisar Tsar, mereka menaruh
harapan dan kepercayaan pada Tsar. Akan tetapi ketika pecah revolus
Petani, maka habislah semua keperayaan kepada Tsar itu. Di Turki,
Komunis Internasional berhasil menghancurkan kekuasaan Khilafah
yang dinilai sama saja seperti feodalisme pada umumnya. Komunis
telah mengangkat Mustafa Kemal untuk menghancurkan segala bentuk
ketundukan pada Kaisar atau raja atau khilafah. Mustafa Kemal Ataturk
telah menjadi simbol dunia Islam , bahwa Islam tidak lagi tunduk
kepada Khilafah. Ini adalah hal yang sangat diinginkan dari Revolusi
Bolshevick.
Kongres di kota Baku Azerbaijan tahun 1920 adalah tembakan
pertama yang dilepaskan kaum Bolshevick.Dalam kurun satu tahun
Revolusi ini sangat berhasil di beberapa wilayah di kaukasus , Georgia
dan Armenia yang resmi menjadi Negara Komunis pada tahun 1921.
Kemenangan Bolshevick ini menjadi sebab kaum nasionalis yang
tergabung dalam lindungan Soviet semakin bertambah gelisah. Semua
Partai di Nasional di negara Islam yang mula-mula menyambut hangat
bantuan dari Moskow untuk melawan Inggris dan Perancis mulai sadar,

291 Ibid.,

bahwa Bolshevick Rusia merupakan suatu ancaman dan bahaya sama


halnya sepeti imperialisme Barat. Para pemimpin partai nasionalis
mulai menyadari tujuan sebenarnya dari Moskow ini bahwa mereka
ingin membuat Republik Soviet yang membentang dari Barat ke Timur ,
dari Selatan ke Utara dan Negara Islam adalah target utama dari
mereka. Banyak di negara-negara ini , para pemimpin partai Islam
ataupun partai nasionalis tidak sanggup lagi menangani dari komunis
Internasional ini. Karena di dalam negeri mereka sudah menjamur
kaum Ploretar yang sadar akan kelasnya . Dan Filsafat Komunis telah
terbentuk pada kaum buruh dan petani.292
Sampai hari ini di seluruh negara Islam semuanya memiliki Partai
komunis. Di Indonesia sendiri walaupun PKI sudah mati dan tumbang
tahun 1966, akan tetapi ideologi mereka terus berjalan walaupun
sudah tidak memiliki kendaraan organisasi. Begitu pula yang terjadi di
Pakistan , Afghanistan , Uzbekistan , Suriah dll. Pemikiran komunis tidak
bisa disembuhkan.
di Asia Tenggara
Sejarah masuknya Komunis di negara-negara jajahan telah
menyabar ke seluruh dunia , tak terkecuali negara di wilayah Asia
Tenggara. Marxisme sebagai wujud doktrinasi yang cukup signifikan
telah menyebar melalui Cina ke Asia Tenggara. Di Burma, tradisi
Marxisme sudah kuat sejak tahun 1930 yang mengambil peran efektif
dalam organisasi Nasional yang mengikuti arus kemerdekaan serta
pergerakan Sosialis yang masuk setiap skup nasional. Pada puncaknya
yang cukup terkenal di Burma yakni terselenggaranya Asian Socialist
Conference di Ranggon tahun 1953. Sedangkan di Indonesia Marxis
telah kembali menguat setelah perang dunia I, dampak ini sudah lebih
dulu masuk sebelum Revolusi Bolshevick 1917 dan pembentukan Partai
Komunis Burma tahun 1920. Marxisme yang masuk ke Asia Tenggara
pada umumnya mengikut arus pergerakan Nasional yang turut
membantu mengusri Kolonial Perancis dari Indocina, Ingggris dari
Melayu , dan Belanda dari Indonesia. Marxisme sendiri telah sangat
berjasa dalam proses pengusiran Perancis di Vietnam pada tahun 1954,
dimana gerakan ini dipimpin oleh Ho Chi Minh seorang penerus dari ide
Marxis-Leninisme. H0 Chi Minh juga telah berjasa dalam mendirikan
Partai Sosialis yang bekerja sama pada Asian Socialist Conference yang
diadakan di Burma pada 1953.
Pergerakan Marxisme yang sangat menguat di wilayah Indocina
ini, memunculkan Sarekat buruh yang terinspirasi pada proses
pengusiran kolonial Barat dari tanah Asia , yang kemudian dibentuk
Partai Buruh dengan dibuat status dan metode pergerakanya. Partai

292 L. Stoddard, Op.Cit L. Stoddard, bag. Pergolakan SosialBolshevick hal 292

Buruh Vietnam-Burma ini dilatih dan dibimbing langsung oleh Minh dari
Vietnam yang ahli dalam melakuka propaganda dan kemampuan
organisasional yang sangat baik. Sedangkan di wilayah Thailand Partai
Buruh ini sangat dilarang keberadaanya, Bagi mereka Thailand sudah
mampu berdiri sendiri dengan sistem Industri, Irigasi, Transportasi dan
Komunikasi. Partai Buruh ini yang berinduk pada ajaran Marx dan
engels memiliki tiga strategi, yakni strategi kiri/ Klasik ,strategi kanan /
National Liberation dan strategi Neo-Maoist.
Pertama Strategi kiri adalah yang bergerak utamanya dalam
memusuhi kapitalisme, mereka memimpin para pekerja, petani miskin
dan Melabelkan para kaum Borjuis sebagai kaum yang tidak bisa
diandalkan. Selain kapitalis lawan mereka adalah kaum borjuis dan
cara melakuka perlawanan yang mereka sebut United Front From
Below . Sedangkan Strategi kedua yakni kanan atau National
Liberation yakni dengan cara memusuhi, Fasisme , Feodalisme ,
Imperalisme dan mengkombinasikan ketiganya sebagai Kolonialisme.
Strategi kanan ini telah cukup mempengaruhi mereka yang sudah
duduk dalam pemerintahan dalam Partai Nasionalis. Strategi ini juga
telah menggunakan cara Demokrasi Liberal untuk menggapai
kekuasaanya. Praktek ini pernah dilakukan Mao Zedong di Cina Melalui
Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan DN Aidit di Indonesia melalui Partai
Komunis Indonesia (PKI).
Sedangkan
Strategi
ketiga
adalah
Neo-Maoist
yakni
mempraktekan dan memoles Imperalisme dalam gerakan Komunis
dengan memunculkan feodalisme sebagai musuh utama. Hampir sama
seperti Strategi kanan, Neo-Maoizt juga masuk melalui Front Nasional.
Uniknya Strategi ini tetap bersikeras melalui metode Kiri dengan
Gerakan bawah tanah , namun tidak terlalu memushi kalangan Borjuis
dari Partani nasional. Posisi ini menguatkan Infiltrasi Marxis di Asia
Tenggara, sehingga banyak diterima banyak kalangan Agama Budha,
Hindhu dan Islam di Burma, Vietnam dan Indonesia. Praktek Neo-Maoist
ini telah berhasil dipraktekan di Indonesia melalui Infiltrasi ke dalam
tubuh Sarekat Islam yang memunculkan Inspirasio Revolusioner
Komunis melalui Islam. Di Malaysia Operasi Nao-Maoist ini juga telah
mendirikan Partai Komunis Malaya (PKM) tahun 1940 yang
beranggotakan para petani Muslim dari Kedah dan Johor.
Partai
Komunis Malaya ini juga telah menginspirasi gerakan Nasionalis kiris
lainya yakni Kesatuan Melayu Muda (KMM) yang berisikan para aktifis
Nasional yang kuat dengan ideologi Sosialis. Organisasi Kesatuan
Melayu Muda ini diinspirasi juga oleh Partani nasional Indonesia (PNI)
Sebuah partai Nasional yang juga berideologi Nasionalis-Sosialis.
Semua organisasi tersebut dibentuk sesuai dengan rancangan NeoMaoizt yang sudah masuk ke Cina dan Asia Tenggara .
Strategi Neo-Maoist ini telah dibentuk dan diracik sejak lama
oleh para ahli dan sesepuh Komunis di Uni Soviet . Pada Kongres

Cominters ketujuh tahun 1935 dibahas mengenai serangan dari pada


Fasis dan kewajiban Agen Komunis Internasional untuk membuat
persatuan buruh dan pekerja di seluruh dunia. Sarekat ini berhasil
didirikan di wilayah India dan Asia Tenggara dengan berlandaskan pada
ide Lenin yag tertuang pada Two Tactics Of Social-Democracy In the
Democratic Revolustuin (1905), yang mengajarkan untuk menjawab
seluruh persoalan kebangsaan dan nasionalisme serta mampu
mendirikan pemerintahan tanpa pengaruh kolonial Barat. Ide lenin itu
berasal dari ide Marx dan Engels tentang kegelisahanya pada Fasis
yang tumbuh di Eropa, dan ketidaksepakatan terhadap Front Nasional
di Jerman pada abad 19. Dalam perkembanganya Strategi Neo Maoizt
ini dikuatkan oleh para kader Marx dan Engels yakni Lenin, Stalin dan
Mao Zedong. Mereka telah sepakat bahwa Strategi di Asia Tenggara ini
sudah disamakan antara Marx dan Mao yang dinamakn Neo-Maoist
sebagai perwakilan Marxisme Asia Tenggara.
Filosofi Marxis dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan dasar
tentang kemunculan arus peradaban Barat. Beberapa masalah yang
dinilai salah oleh Marxis tentang Barat adalah Being , Knowing and
Valuing. Suatu sistem marxis yang bermulai dari Kant, kemudian
kepada Descartes yang mulai berbicara tentang Nilai. Strategi dan
taktik Marxis dengan jelas dibahas dalam Sixth Cominters Kongres
tahun 1928 yang membahas mengenai potensi kepemimpinan Komunis
di Asia. Beberapa tokoh Asia pun turut hadir di dalam kongres itu
diantaranya seperti, Ho Chi Minh, Mao Zedong, Tan Malaka, Darsono,
Alimin , Musso ,dan Semaun. Mereka membahas negara-negara
Kolonial dan Semi-Kolonial untuk siap melakukan perjuangan melawan
Imperalisme. Melihat potensi kepemimpinan Komunis di Asia yang
cukup tinggi , maka taktik lama Soviet seperti taktik kiri yang klasik
mulai ditinggalkan. Lalu mereka mulai membuat operasi yang mereka
namakan Popular Front suatu bentuk gerakan yang memperbaharui
Stratgei Kiri Klasik. Popular Front mulai melancarkan aksinya di Jawa
dan Sumatera terhadap Belanda , dan di wilayah Indocina serta
Singapore melawan Inggris dan Perancis pada 1929. Aksi ini berbuah
pada kemenangan besar yang pada akhirnya mulai dikenal gerakan
Popular Front di Asia Tenggara. Semua organisasi non-komunis,
persatuan pekerja, Partai Nasionalis mulai bergabung pada Popular
Front yang dipimpin langsung oleh Ho Chi Minh dari Vietnam. Setelah
kemenangan Popular Front, beberapa organisasi Sarekat Pekerja mulai
diarahkan untuk bergabung dengan Soviet-Union. Darsono dan Semaun
mengarahkan Sarekat Islam untuk diubah menjadi Sarekat Hindia ,
sebuah pergerakan yang nantinya akan memimpin buruh seluruh Asia
Tenggara. Setelah kemenangan ini, golongan kaum Nasionalis Elite
mengadakan Indian National Congress yang dipimpin oleh Gandhi ,
Nehru, lalu Sukarno , Hatta dan Sjahrir. Sebagai golongan Nasionalis
dan pemimpin Partai nasionalis mereka bersama menyepakati hadirnya

Popular Front yang masuk ke Asia Tenggara , yang selanjutnya Partai


komunis mulai bekerja sama dengan Partai Nasionalis untuk mencapai
kemengan dalam Demokrasi. Taktik ini dinamakan Taktik Neo-Maoist
yang cukup berhasil di Asia Tenggara.
Pada kurun waktu 1935-1939, Uni Soviet mulai mengarahkan
kebijakanya untuk menganut Demokrasi dan membalutnya dengan
perlawan terhadap Fasisme. Sebagai pemimpin besar Komunis
Internasional Stalin mendirikan League Of Natioans untuk menaungi
negara Asia agar tidak muncul bibit Fasisme seperti yang ada di Eropa.
Dengan munculnya kebijakan ini, Front Nasional yang ada di Eropa
Timur seperti Polandia, Ukraina, resmi bergabung dengan Stalin dan
mulai meninggalkan Nazi yang cukup besar di jerman. Kebijakan Stalin
ini mulai memunculkan Sentimen yang cukup tajam antara Asia dan
jerman. Nehru yang sudah terpengaruh dengan Sosialisme dan Popular
Front mulai mengecam tindakan Radikal di Berlin. Sjahrir mulai
mengecam Aksi Nazi dan memunculkan sentimen tajam terhadap Asia
dan Eropa. Secara umum negara di Asia mulai merasa terganggu dan
dengan munculnya Fasisme yang akan menggangu stabilitas
Demokrasi yang sedang dibangun di Asia dibawah tangan Stalin.
Menindak lanjuti sebuah kerjasama yang begitu solit dengan kaum
Nasionalis, Komintern Pusat Komunis Uni Soviet mulai membangun
sebuah
kerjasama
pada
tahun
1935
dengan
membentuk
Collaborationist yang merupakan gabungan dari Partai Komunis
dengan Front Nasional di seluruh Asia. Hal ini dilakukan agar Komunis
dapat masuk dalam internal pemerintahan juga memunculkan gerakan
Anti-kolonial di seluruh Asia.
Di Indonesia sendiri, ketika Belanda mulai diterjang angin
Fasisme yang dihembuskan dari Soviet, Golongan Marxis mulai
mengendalikan jalanya pergerakan yang sedang dibangun menuju
kebangkitan nasional dari negeri Belanda. Organisasi Perhimpunan
Indonesia adalah salah satu organisasi dibawah Front Nasionalis yang
sudah dikendalikan oleh Komunis Internasional. Hubungan antara
Indian National Congress yang dipelopori oleh golongan Nasionalis
mulai dekat dengan Pergerakan Thakins yang tumbuh subur di Burma.
Lalu pada 1938 mereka kompak menyuarakan anti Fasisme. Pasukan
non-komunis, Eropa-Marxis, Social-Demokrat mulai tumbuh dan
memberikan simpatinya terhadap kebangkitan Asia yang sedang
dibangun oleh kaum Nasionalis. Golongan Marxit dari Eropa ini
membentuk
Metropolitan
Socialist
Party
untuk
mendukung
kemerdekaan bagi Asia. Pada akhirnya Indian National Congress mulai
membuat hubungan kerjasama yang kuat Partai tersebut. Hasilnya
beberapa Partai berideologi Sosialis dan Marxis mulai diincar oleh
Pemerintah Kolonial karena sudah menyuarakan persatuan dunia atas
nama panji Marxisme. Oleh sebab itu, Asia Tenggara dan India tumbuh
subur jaringan Partai Komunis dibawah panji Nasionalisme. Di Indonesia

PKI mulai solid dengan PNI, di Malaysia Partai komunis Malaya mulai
dekat dengan Barisan Nasional, dan di Vietnam semua masyarakatnya
sudah mendukung penuh bahwa Vietnam adalah bagian dari Soviet
Union.
Di Indonesia , Amir Syarifudin semakin dekat dan mendukung
segala kebijakan dari Soviet dan mendukung gerakan PKI. Dia juga
memfasilitasi Gerindo sebagai organisasi bawah tanah yang dilindungi
payung Nasionalis di Indonesia. Sedangkan Ho Chi Minh menjalin
kedekatan dengan Chiang Kai Sek dan medukung perlawananya dalam
melawan Perancis di Indocina. Pada 1941 , semakin terlihat adanya
Resistensi dari golongan Komunis terhadap golongan non-komunis
terutama Islam dan Nasionalis. Amir Syaridufin semakin menjauh dari
PNI dan mulai membuka kesenjangan hubungan politiknya. Kesolidan
hubungan antara golongin komunis dan nasionalis tidak bertahan lama
semenjak meletusnya perang dunia II. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi
dunia yang membelah menjadi dua kubu yakni Uni Soviet dan Amerika
yang nantinya menjadi Perang Dingin. Asia Tenggara menjadi wilayah
perebutan dua domunasi besar tersebut. Dimana pada 1950 di
Indonesia mulai terbuka konflik antara Komunis dan nasionalis. Di
Burma U Nu mulai menguatkan golongan Nasionalis dan menjauhi
gerakan Thakins yang dikomandoi Komunis. Hal ini diperkuat dengan
kedekatan U Nu pada Eisenhower dari kubu Amerika. Namun demikian
dominasi Ideologi Sosialisme tetap menguat dalam tubuh Partai
Nasionalis. Sosialisme dilihat sebagai sebuah ideologi yang akan
menyelesaikan permasalahan di negara berkembang. Kondisi ini yang
semakin menguatkan Hati Sukarno untuk menggambungkan PNI-PKIMasyimi. Sukarno melihat dalam Islam juga ada ajaran Sosialisme
yang sama persis dianut oleh kaum Soviet. Maka dari itu ia ingin
menggabungkan Islam dalam Nasakom. Namun pada faktanya
Masyumi menolak keras misi penyatuan oleh Sukarno tersebut,
dikarenakan Masyumi tetap berkeininan mendirikan negara dan Syariat
Islam. Dalam hal ini Islam dipandang sebagai satu penghambat dari
keberjalanan nasionalisme dan komunisme. Islam juga telah dinilai
tidak se-visi dengan kubu Nasionalis yang cukup dominan di Asia
Tenggara. Maka dari itu Partai Islam sangat dibenci dan akhirnya
dibubarkan karena misi Islam tentang penegakkan Syariat dan hukum
Islam tidak lagi relevan dengan sistem negara modern.
Masyumi akhirnya dibubarkan pada tahun 1960, karena
Mohammad Natsir tidak mau bergumul dengan Sukarno dan DN. Aidit.
Hal ini juga terjadi di Malaysia, dimana dominasi Islam tidak memiliki
tempat dalam keberjalanan sistem kenegaraan. Walaupun berdiri Partai
PAS (Pan Malaysian Islamic Party) sebuah Partai Islam terbesar di
Malaysia , mereka tidak pernah memegang kendali malaysia secara
penuh yang justru lebih didominasi oleh Barisan Nasional (BN) dari
United Malaysian National Organitation (UMNO) sebuah organisasi

kesatuan melayu di malaysia. Islam sudah terlihat lemah sejak


pertengahan abad 20 dalam kancah kebangkitan Nasional di seluruh
dunia. Di Beberapa negara yang tidak banyak tersebar dakwah Islam,
mayoritas lebih memilih pada kubu Soviet. Sedangkan bagi negara
Islam seperti Indonesia dan malaysia paham Marxisme dipadukan
dengan paham kebangkitan Nasional. Tokoh-tokoh seperti Tan Malaka,
Alimin, Darsono , Mao Zedong, Ho Chi Min tetap memiliki Jaringan kuat
dalam mengembangkan dan mengubah bentuk dari komunis. Sehingga
menutur B..J.O Schrieke kekuatan dan efek komunis tetap kuat di Jawa
dan Kedah (malaysia) yang memiliki kuat basis-basis petani. Bagi
Shrieke Basis Marxis tetap kuat dan bertahan dari gempuran krisis
yang terjadi di seluruh dunia. Ketika dunia memasuki Zaman Malaise
yang terjadi tahun 1930-1945 basis Komunis memiliki Sarekat yang
kuat dan memiliki cadangan Bahan pangan yang banyak. Tan Malaka
sebagai pemimpin besar Komunis Asia memiliki peran yang besar
untuk menahan inflasi yang terjadi pasca perang dunia II. Tan Malaka
juga telah berhasil mengkombinasikan gerakan Islam dengan gerakan
buruh di Asia Tenggara. Kondisi ini semakin menguatkan ikatan
ekonomi sesama muslim yang telah dibangun Tan Malaka dengan
konsep Sosialisme yang anti Barat. Ia juga telah membangun Geraka
Thakins di Burma menjadi kesatuan agama yang kuat dan dibangun
pola ekonomi seperti yang dilakukan Sarekat Islam. Keberhasilan Tan
Malaka dalam memadukan Islam dan Komunisme setidaknya bisa kita
lihat seorang tokoh Islam bernama Haji Misbach yang telah menjadi
penggerak Islam dan Komunis di Indonesia. Baginya Islam tidak
berbeda dengan komunis, karena Islam juga melakukan perlawanan
terhadap kolonial. Islam mengatakan kolonial sebagai Kafir dan
Marxisme menyebutnya sebagai Lintah Darat.
Marxisme juga telah mempengaruhi golongan Agama Budha di
Burma. Mereka telah berhasil memadukan filosofi Budha dan gerakan
Marxis, sehingga Budha di Burma telah berubah menjadi Sarekat
Marxis yang cukup kuat. Setiap gerakan Marxis di Asia Tenggara sudah
bersatu dalam gerakan agama. Tidak terkecuali yang terjadi di
Vetnam , dimana Golongan Katolik juga dipengaruhi oleh gerakan
Marxis. Vetnam adalah negeri Asia Tenggara pertama yang menyetujui
berdiri Soviet Union di seluruh dunia, hingga mereka juga tidak
menolak bahwa agama-agama di dunia juga harus mengikuti Misi besar
dari Soviet Union.
Sebanyak 8% penduduk dari vetnam adalah
beragama Katolik. Di vetnam mereka yang menganut Katolik mendapat
sanksi sosial dikarenakan agama tersebut dibawa oleh Kolonial Barat.
Kondisi ini membuat para penganut Katolik harus mau bersatu dibawah
Arahan Ho Chi Minh yang memiliki misi menggabungkan Budha dan
Katolik dibawah panji Marxisme yang sudah kuat di vetnam.
Pada 1946, Stalin mulai berbicara mengenai kebijakan Soviet
Union nya, menurutnya perlu ada pembaharuan komunis di wilayah

Asia tenggara dimana komunis lebih diterima dalam lingkup ideologi


nasionalis dan Sosialisme. Maka dari itu ada Februari 1948
diselenggarakanlah
Konferensi
Calcutta
yang
membahas
kepemimpinan Komunis Di Asia Tenggara dan beberapa dampaknya di
masa depan. Beberapa Jurnalis dan sejarawan dari Barat pun turut
hadir dalam konferensi ini, diantaranya seperti Joseph Frankel dan Ruth
Mc Vey. Frankel adalah seorang Jurnalis senior dari Amerika yang telah
lama mengamati perkembangan Komunis dan Nasionalisme di Asia
Tenggara. Ia banyak mengamati pertumbuhan di Burma, Malaysia , di
Indonesia. Sedangkan Ruth Mc Vey adalah seorang Sejarawan dari
Cornell University. Ia membawa nama Cornell Indonesia Modern Project
(CIMP) suatu proyek besar dari Cornell dalam mengamati
perkembangan negara-negara di Asia Tenggara khususnya Indonesia.
Karya besar Ruth Mc Vey yang masih beredar luas di Indonesia saat ini
adalah The Rise Communism In Indonesia yang membahas luas
kemunculan komunis di Indonesia. Menurut Mc Vey Konferensi Calcutta
1948 ini akan menjawab segala persoalan yang tidak pernah selesai
mengenai Komunisme dan Nasionalisme di Indonesia. Konferensi
Calcutta telah mendekatkan hubungan Asia Tenggara dengan Moskow.
Di dalamnya hadri pula beberapa negara yang masih mengalami jarak
antara Nasionalisme dan Marxisme, namun diantara mereka sudah
mempercayai perjuangan Komunis sebagai solusi dalam penjajahan.
Maka dihadirkan beberapa negara seperti Indonesia, Burma , Malaysia ,
Phippines mewakili Asia Tenggara . lalu hadir pula perwakilan Uni
Soviet, Yugoslavia dan Australia. Mereka membahas keterkaitan
pergerakan Marxisme yang masih kuat bekerja sama dengan faksi
Nasionalis.
Beberapa pemimpin seperti Jawaharal Nehrul dari India, Sukarno
dari Indonesia , Than Tuo dari Burma dan Lawrence Sharkey dari
Australia yang lebih condong pada Marxisme dan Sosialisme walaupun
mereka berdiri dan memimpin Partai Nasionalis. Dampak ini setidaknya
memudahkan Partai Komunis dalam memasuki kancah politik, karena di
beberapa negara Asia Tenggara Partai Komunis masih berstatus Ilegal
terutama di negara yang terkena kuat dakwah Islam seperti Indonesia,
Malaysia , dan sedikit di Burma. Menurut Stalin, Islam adalah
penghalang bagi bersatunya Marxisme dan Nasionalisme. Islam selalu
menolak berbagai konsensu yang telah dijalankan oleh partai Komunis ,
sehingga Partai komunis selalu disuarakan sebagai Partai terlarang.
Diselenggarakanya Konferensi Calcutta ini memberikan pencerahan
pada pemimpin Nasional yang sudah condong pada Sosialisme agar
mau melegalkan dan mendukung gerakan dari Partai Komunis di Asia
Tenggara. Setidaknya dampak ini dapat kita rasakan di Indonesia ,
dimana PKI dapat mengikuti Pemilu pertama pada tahun 1955 dan
menempati posisi nomor dua setelah PNI. Selanjutnya pada tahun
1948 diselenggarakanlah International Youth Conference di Prague.

Konferensi ini adalah perkumpulan dari organisasi pemuda yang hidup


di bawah naungan Partai komunis. Indonesia adalah salah satu negara
yang mendapatkan undangan untuk menghadiri konferensi ini . Maka
diutuslah oleh Muso seorang pemuda komunis bernama Suripno. Ia
adalah seorang aktifis dari Organisasi Sarekat Mahasiswa Indonesia
(SMI), sebuah organisasi mahasiswa komunis yang pertama kali berdiri
di Surakarta pada tahun 1946. Kemudian Di dalam konferensi tersebut
di propagandakan untuk mendirikan organisasi mahasiswa Komunis di
seluruh dunia tak terkecuali di negara Islam. Maka berdirilah organisasi
mahasiswa Komunis yang besar dan eksis hingga sekarang seperti
Union of Communism Student di Perancis, Youth Organizations
Communism di Ceko-Slovakia, All India Stundent Federation (AISF) di
India , yang pada akhirnya AISF ini menyebarkan ajaran komunisnya di
Universitas Kabul . Selanjutnya berdiri juga organisasi komunis di
beberapa negara Islam seperti Al Jazair, Pakistan dan Malaysia. Di
Indonesia sendiri telah berdiri Organisasi Mahasiswa Komunis terbesar
yakni Concentratie Gerakakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) yang
berdiri pada tahun 1950 dibawah naungan PKI. CGMI merupakan
organisasi mahasiswa komunis yang memiliki lebih dari 5000 anggota
sampai pada tahun 1956. Organisasi CGMI termasuk organisasi
terbesar pada masanya , sebelum dibubarkan bersamaan dengan
bubarnya PKI pada tahun 1966. CGMI selalu menghadapi gempuran
dari kubu mahasiswa Islam yang berdiri atas nama Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI). Perlawanan HMI ini didukung oleh organisasi
Pemuda Islam lainya, seperti Gerakan Pemuda Anshor , Hizbhul
Wathon, Pelajar Islam Indonesia (PII) yang kemudian membentuk suato
Front yang bernama Generasi Muda Islam (GEMUIS) pada tahun 1965.
Suatu Front Persatuan pemuda Islam tersolid yang pernah terbentuk di
Indonesia. GEMUIS menuntut untuk segera membubarkan CGMI dan
menghapus Komunis dari seluruh kehidupan Islam di Indonesia.
Dampak dari
Calcutta Conference dan Internasional Youth
Conference di Prague , telah melahirkan gerakan komunis yang lebih
rapih dan strategis. Rencana yang selanjutnya adalah memerdekakan
negara di Asia Tenggara dengan membentuk kesatuan Republik . Pada
akhirnya Strategi Komunis mulai berubah menjadi Strategi kanan yakni
hidup bersama Nasionalisme dan melakukan gerakan kemerdekaan
bersama para petinggi dari Partai Nasionalis. Namun hal ini tidak akan
menghilangka pengaruh ideologi Marxist-Leninist-Stalinist yang sudah
memiliki kedudukan kuat di Asia Tenggara. Selanjutnya para kaum
Nasionalis pun mendukung penuh masuknya gerakan dan organisasi
Sosialis yang mulai memberikan pengaruh ke dalam lapisan bawah
masyarakat. Kemudian Di Indonesia berdiri Barisan Tani Indonesia (BTI)
, Sarekat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI) , Di Burma berdiri
Burma Workers And Peasant Party (BWPP) Di Vietnam berdiri Viet Nam
Xa Hoi Dang sebuah front sosialis yang berdiri dari hasil League fot The

National Union Of Vietnam tahun 1946, di Malaysia berdiri Barisan


Revolusi Nasional (BRN) dan Patani United Liberation Organization
(PULO). Semua organisasi ini berdiri atas nama Sosialisme yang
mengatur ritme pergerakan buruh dan pekerja di setiap negara. Peran
dari Organisasi Sosialisme ini memiliki dampak besar pada
pemenangan partai Komunis di Burma , Indonesia , Malaysia dan
pastinya di Vietnam. Kemudian pergerakan Sosialis ini mendukung
penuh atas terselenggaranya Asian Socialist Conference pada tahun
1953. Pada Konferensi tersebut Sutan Syahrir maju mengemukakan
pendapatnya bahwa filosofi Marxisme harus mulai masuk dengan
menggunakan metode Marx-Engels untuk segera memanfaatkan
lapisan bawah masyarakat pada pemenangan Komunis Asia Tenggara.
Pembicaraan mengenai Demokrasi , Sosialisme , Humanisme menjadi
pembahasan kuat di forum ini yang menyimpulkan bahwa Komunis
Internasional harus mampu masuk ke dalam semua lini baik dalam
demokrasi maupun Humanisme.
Setelah Sutan Sjahrir , berdiri pula Kyaw Byein seorang Sosialis
dari Burma yang berpendapat bahwa Komunis Internasional harus
segera memberlakukan Sosialisme yang mengakar pada gerakan
Patriotisme yang sedang gencar di Burma. Kebanyakan gerakan
Patriotik yang muncul di Asia Tenggara adalah diwakili oleh kubu Islam
yang lebih pro terhadap Partai Islam radikal. Sedangkan mereka sama
sekali menolak keras ideologi Komunis, namun masih mentolerir
ideologi Sosialisme. Seperti di Indonesia Gerakan Islam kebanyakan
masih menganggap bahwa Sosialisme adalah bagian terpenting dalam
Islam yang berlandaskan pada kehidupan Nabi Muhammad SAW. Akan
tetapi Kyaw Bein dari Burma lebih menginginkan Sosialisme yang
berakar pada Marx dan Engels . Selanjutnya Sutan Sjahrir mengusulkan
kemabali agar Sosialisme dapat merubah nama sesuai dengan
pergerakan komunis dan Nasionalis di masing-masing negara, agar
kemudian sosialisme dapat berlaku bagi kubu Islam dan dapat
bertahan dimasa depan jika sewaktu-waktu Komunis resmi dilarang di
setiap negara. Oleh sebab itu dapat kita lihat, Hasil-hasil dari
konferensi ini adalah memadukan nasionalisme dan Sosialisme yang
kemudian di Indonesia lahir pemikiran Marhenisme yang dikeluarkan
oleh Sukarno sebagai Pemimpin nasionalis namun juga pro terhadap
gerakan Komunis dan Sosialis Internasional. Pemikiran marhenis inilah
yang nantinya akan memadukan gerakan patriotik-nasionalis dengan
gerakan Sosialisme yang dibalut dengan Gerakan Komunis
Internasional. Sampai saat ini kita masih bisa merasakan pemikiran
Marhenis masih dianut oleh beberapa aktifis di Indonesia. Pemikiran
Marhenis ini dianut oleh Partai Nasional Indonesia (PNI) yang kemudian
dilanjutkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Dalam
Organisasi Mahasiswa , pemikiran Marhenis juga masih dianut oleh

Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) ,dan sekarang


diteruskan oleh Liga Mahasiswa Nasional-Demokrat (LMND) .
Masuknya dominasi Sosialisme ini akan mendakan babak baru
dalam proses kemerdekaan negara di Asia Tenggara. Menurut George
Mc Kahin seorang Indonesianist yang menulis tentang Revolusi dan
nasionalisme di Indonesia menilai bahwa Indonesia adalah salah satu
negara yang akan menjalanan roda kemerdekaan dengan berbagai
ideologi. Kondisi ini hampir sama seperti yang terjadi pada negara
Islam di Timur tengah yang memiliki dominasi kuat atas nasionalisme
dan komunisme. Seperti yang sudah kita bahas bahwa gerakan
kemerdekaan pun juga akan terbagi menjadi dua kubu, baik yang
berasal dari golongan Nasionalis Moderat-Liberal dan Golongan Radikal.
Di Timur tengah golongan Radikal dan golongan Moderat ini samasama tumbuh kuat dan saling berebut dominasi, sehingga tidak terjadi
keseimbangan dalam proses kemerdekaan dari tangan penjajah.
Apalagi setelah masuknya dominasi komunis Internasional , Kekuatan
Islam tidak lebih menjadi sebuah reeaksi-reaksi kecil yang menurut
mereka adalah menganggu dan tidak relevant. Baik dari kubu
Nasionalis, komunis, dan Islam sama-sama memiliki sebuah pemikiran
untuk menguasai sistem negara secara totalitas. Negara Pakistan dan
Mesir adalah salah satu contoh role model dari negara yang memiliki
kekuatan besar dari ketiga kubu tersebut. Namun yang terjadi justru
tidak ada titik temu dari ketiga kelompok yang ingin menguasai sistem
negara secara total tersebut. Dalam beberapa kasus di Indonesia ,
Islam berusaha dipadukan dengan Komunis dan Nasionalis. Akan tetapi
proses pengawinan ideologi ini sama sekali tidak akan berhasil jika
dipraktekan di Mesir dan Pakistan. Kubu disana sama sekali tidak
menginginkan untuk saling bersinggungan dengan komunisme maupun
nasionalisme ala Barat. Sehingga yang terjadi adalah pemberontakan
dan kudeta yang berjalan kurang 50 tahun sampai akhir abad 20.
Pakistan adalah negara Islam yang berjalan dengan sistem kudeta ini,
dimana Islam, Nasionalis dan komunis saling bergantian memimpin
Pakistan dalam proses keberjalanan negara.
Sedangkan di Indonesia, Sukarno ingin menggabungkan
Komunis, nasionalis dan Islam dalam NASAKOM. Akan tetapi yang
terjadi justru penolakan keras dari golongan Islam yang tidak ingin
tunduk dibawah kekuatan Sukarno ( Marhenisme). Komunis selalu
mengarah pada titik pertemuan ideologi dimana komunis sudah
berhasil mengawinkan Marxisme dan Nasionalisme , Islam dengan
Sosialisme. Namun golongan Islam yang radikal yang cukup banyak
bermunculan di tahun 1950 membuat rencana komunis Internasional
tidak berjalan mulus dan kondusif. Maka akan kita lihat , Uni Soviet
telah mengambil beberapa sampel tokoh Islam yang telah menganut
komunis untuk digunakan dalam gerakan Radikal. Seperti hanya Tan
malaka seorang penghafal Al-quran yang menjadi pemimpin komunis

Asia Tenggara dan memiliki kepentingan dalam Kongres Komintern


Komunis di Moskow. Bagi mereka Islamnya seorang Tan malaka adalah
Islam yang akan berlaku bagi Sosialisme maupun marxime ala Lenin
dan Engels, maka dari itu Stalin melihat islam sebagai sebuah
jembatan yang akan membantu komunis di dunia atau bisa menjadi
bom yang sewaktu-waktu akan meledakan dan menghancurkan Soviet
Union. Maka dari itu Islam disini menurut Stalin adalah Islam sebagai
metode jembatan bagi ideologi komunis , yang akan membantu
pergerakan organisasi yang tengah berjalan cukup makmur di
pertengahan abad 20. Beberapa kelompok Islam militan di dunia pun
banyak yang telah terinspirasi pada komunis ini, setelah dinilai bahwa
Harakah Islam tidak akan mampu merebut kepemimpinan dalam
negara. Ketika Masyumi dibubarkan dan menolak Nasakom beberapa
kelompok Islam Militan mulai meniru cara-cara sosialisme sebagai jalan
keluar. Masyumi dinilai telah gagal karena terburu-buru mengusung
negara Islam , ketika dominasi Nasionalisme dan komunisme masih
begitu kuat. Begitu pula yang tejadi pada Ikhwanul Muslimin yang telah
gagal merebut mesir dari tangan-tangan Sosialisme. Gagalnya gerakan
Islam ini menandakan bahwa akan terjadi suatu gelomang arus ideologi
baru yang akan menguasai seluruh dunia. Sampai saat ini kita masih
begitu merasakan dampaknya, dimana Islam tidak lagi dirasakan
dalam proses kebijakan politik Global. Islam tidak lagi memiliki
pengaruh sedikitpun ,
mereka hanya menjadi seorang kelompok
pemberontak yang tidak memiliki langkah dan sikap yang tidak jelas.
Semua proses kejadi diatas telah membuat beberapa kebijakan
negara besar untuk segera mengambil alih dominasi dunia. Pada kurun
waktu 1950-1960 Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi
perebutan dominasi kekuasaan asing yang besar. Sikap Indonesia yang
lebih mementingkan kebersamaan membuat Soviet dan Amerika
menunggu-nunggu Indonesia untuk segera mengambil sikap yang
jelas. Sikap Sukarno sama saja seperti Gamal Abdun Nasser di Mesir , ia
adalah seorang pemimpin yang terinspirasi pada Sosialisme. Nasser
juga sangat anti terhadap dominasi asing, terutama Inggris. Ia
mengusir Inggris dari terusan Suez. Selain itu Nasser pun juga
membangun pola hubungan dengan Amerika, yang di satu sisi menjalin
hubungan dengan Stalin. Akan tetapi apa yang terjadi pada Mesir
kemudian ? mereka selalu berhadapan dengan masalah yang tidak
pernah selesai. Ditambah lagi masalah Palestina yang sampai hari ini
pun masih menjadi sengketa. Sedangkan Sukarno di Indonesia
dihadapkan dengan golongan PKI dan Masyumi yang sama-sama
menempati di dalam relung hati Sukarno. Ia adalah seorang pemimpin
yang pada masa mudanya sangat aktif dan menjadi anggota yang
Radikal di Muhammadiyah, masa mudanya selalu dipenuhi dengan
perjuangan dan perlawanan. Begitu pula halnya sama dengan Nasser
ia dahulu juga merupakan anggota militan dari Ikhwanul Muslimin yang

memperjuangkan Syariat Islam. Akan tetapi keduanya sama-sama tidak


menyetujui adanya negara Islam selama menjadi pemimpin negara..
Menurut mereka Sosialisme adalah satu-satunya solusi untuk
menyelsaikan permasalahan negara modern seperti sekarang ini.
Mereka berdua juga sama-sama memiliki rasa benci yang kuat
terhadap kolonialisme, yang sangat mendukung seluruh gerakan
Radikal untuk mengusung Kemerdekaan Nasional. Gerakan Radikal ini
muncul akibat dari rasa kekecewaan besar terahadap kolonialisme,
mereka menuntut untuk kemerdekaan penuh dan berdiri sendiri.
Munculnya tipe pemimpin Sosialis seperti Sukarno dan Nasser
adalah harapan besar bagi Stalin. Karena Indonesia dan Mesir adalah
negara Muslim yang memiliki peran penting terhadap pengaruh opini
masyarakat muslim dunia di masa depan. Maka dari itu Presiden
Amerika Eisenhower tidak merelakan jika Mesir dan Indonesia masuk
dan bergabung ke kubu Stalin. Eisenhower dengan segala upaya
mengharapkan Indonesia untuk segera bergabung dengan mereka
dalam menyongsong Perang dingin. Begitu pula Nasser yang berkalikali dirayu oleh Eisenhower yang akan membangun Bendungan Aswan
di lembang Sungai Nil, agar Mesir bergabung dalam blok Amerika di
Perang Dingin. Karena Sukarno dan Nasser memiliki nasib yang sama ,
maka mereka berdua mempelopori berdirinya gerakan non-blok
,sebuah kebijakan untuk tidak memihak Soviet maupun Amerika pada
perang dingin. Keputusan yang sangat dinilai bijak ini segerak diikuti
beberapa negara berkembang dari Asia dan Afrika yang cukup dipimpin
oleh seorang yang Idealis. Gerakan Non-Blok ini merupakan keputusan
untuk memperlihatkan pada dunia bahwa Sosialisme merupakan
ideologi yang berada di kubu yang berbeda. Selama ini Nasser dan
Sukarno diidentikan sebagai pemimpin negara Muslim yang condong
pada Komunis, sehingga selalu ditentang oleh kubu Islam radikal di
negaranya. Sukarno sangat ditentang oleh Masyumi setelah
menggabungkan Komunis dengan Islam , Sedang Nasser resmi
dimusuhi Ikhwanul Muslimin karena tidak mau mengusung Syariat dan
hukum Islam di Mesir.
Kemunculan gerakan non-blok sangat memperbaiki posisi
mereka di mata Partai Islam, namun di sisi lain mereka tetap tidak
memihak kepada Islam secara utuh. Hal ini dikarenakan Mesir dan
Indonesia masih berada di dua kutub yang sama-sama tidak senang
kepada Islam. Perlu diketahui sebelum adanya Gerakan Non-blok ini ,
Sukarno telah memancing strategi Amerika yang baru dalam
menaklukan Asia Tenggara. Kemudian Amerika mendirikan Southeast
Asia Treaty Organization (SEATO), sebuah organisasi internasional pada
tahun 1954. Organisasi ini diwujudkan untuk memblokir semua gerakan
komunis di Asia Tenggara., yang idealnya menjadi sebuah blok
perlawanan terhadap Uni Soviet. Uniknya Sukarno atas nama Indonesia
tidak mau bergabung dengan SEATO , setelah dirinya didekati secara

khusus oleh Eisenhower. Hal ini memunculkan kecurigaan dunia Barat


bahwa Indonesia sudah berhasil dirangkul oleh Komunis. Dengan nada
yang Apology Sukano tetap menyuarakan bahwa Dasar Negara
Indonesia yakni Pancasila tetap menolak paham komunis masuk ke
Indonesia. Suara Sukarno ini dinilai tidak tegas dan cenderung politis.
Baginya Komunis dan Sosialisme itu berada di kubu yang berbeda,
dalam hal ini Indonesia masih berhak mengirim utusanya dalam
kongres Komunis di Moskow. Dibalik sosok Sukarno, Kemerdekaan
indonesia cukup kental diwarnai oleh para perintis yang bernada
Komunis. Bapak Komunis Indonesia Tan Malaka adalah sosok yang
dijadika pahlawan kemerdekaan Indonesia.
Seorang Indonesianist
seperti Mc Kahin menilai hal ini sungguh sangat unik sekali, dimana
Sosok Nasionalis, Komunis dan Islam sama-sama dijadikan pahlawan
kemerdekaan. Peristiwa ini menjadikan masyarakat dunia menilai
bahwa sejarah perjuangan indonesia memiliki takaran yang sama dan
perjuangan yang sama kuat antara Nasionalis, Komunis dan Islam.
Pandangan seperti inilah yang sangat keliru karena Indonesia sama
sekali tidak pernah diperjuangkan oleh mereka yang Nasionalis
Moderat maupun komunis-Sosialis.
Semua para perintis perjuangan di Indonesia sama-sama
memperoleh ilmu pengetahuan dari luar negeri. K.H Ahmad Dahlan
memperoleh ide baru untuk gerakan pemurnian Islam dari Muhammad
Abduh di Mesir, sedangkan bersamaan dengan itu Tan Malaka
mendapatkan gerakan komunis dari Lenin di Moskow. Semuanya itu
mereka bawa ke Indonesia dan memulai pergerakanya. Setidaknya dari
semua proses keberjalanan ini , hanya Nasionalis saja yang cenderung
tidak melakukan dominasi. Golongan Nasionalis cukup terlambat untuk
menyambut gelombang pergerakan yang sedang gencar di Hindia
Belanda. Ketika Islam mulai bergerak dengan Sarekat Islam dan
Muhammadiyah, Komunis dengan ISDV nya, golongan Nasionalis masih
berada di Belanda dengan Perhimpunan indonesianya. Setidaknya hal
ini membuktikan bahwa golongan nasionalis yang muncul di Indonesia
adalah mereka yang moderat dan Liberal. Seperti yang sudah kita
bahas golongan ini cenderung cengeng dan menurut pada Induknya
yakni kolonial. Berbeda dengan mesir yang banyak melahirkan
Golongan Nasionalis radikal seperti Muhammad Farid Bey, yang
menolak denga keras apapun bentuk pengaruh Barat. Sedangkan
Sukarno sama sekali berbeda dengan Muhammad Farid Bey yang selalu
mencitrakan dirinya sebagai golongan nasionalis Radikal. Muhammad
Farid Bey berdiria menentang Inggris dengan gagah berani dan
menolak sama sekali pemikiran Sosialisme dan Komunisme. Walaupun
begitu Farid Bey tidak pernah menyuarakan gerakan Pan-Islamisme
karena menurutnya yang terpenting Mesir bisa bersih secara total dari
Kolonial Barat. Uniknya Sosok farid bey menggambarkan seorang yang
membela negeri Mesir secara totalitas tanpa memegang dan memihak

ideologi manapun, walaupun penulis Barat menilai farid Bey adalah


seorang yang membela Nasionalisme ala Perancis. Pendapat inilah
yang keliru , karena saat itu Farid Bey sama sekali menolak pengaruh
Barat sekecil apapun. Kemudian ia juga dikenal sebagai seorang yang
keras mengkritik gerakan Turki Muda yang cukup diominan diwarnai
oleh Barat. Bagi Farid Bey Mesir adalah segala-galanya melebihi Islam ,
Sosialisme, Komunime, Nasionalisme Perancis dan apapun itu.
Sedangkan Sukarno seolah-olah meniru gaya Farid Bey ini,
dengan menentang keras pengaruh Barat dan memusuhi Komunisme.
Baginya Indonesia adalah diatas segala-galanya, baik itu Islam ,
Komunisme, Nasionalisme. Namun Sukarno tidak mengalami bentuk
perjuangan sekeras Farid Bey, Sukarno lebih merasakan dampak
pengaruh Barat dalam hidupnya ketika mendirikan PNI. Sedangkan
Farid Bey sama sekali berlepas diri secara total dari Inggris, dan lebih
bersinggungan dengan pengaruh Muhammad Abduh di Kairo. Farid Bey
walaupun seorang Muslim, dia tidak terlalu terinspirasi pada
kekhilafahan dan lebih mencintai Mesir diatas segalanya. Tindakan ini
mirip dengan Sukarno ketika dulu aktif sebagai anggota Militan dari
Muhammadiyah, akan tetapi ia tidak memilih Masyumi sebagai ranah
perjuanganya . Farid Bey juga seorang pendiri dan pelopor bagi
Berdirinya Partai Nasional Mesir , begitu pula Sukarno yang memimpin
PNI. Akan tetap dari kesemua itu, yang membedakan mereka berdua
adalah dalam hal memihak pada dominasi dunia ketika itu. Farid Bey
meninggal tahun 1919 di Berlin . Ia meninggal disana lantaran diusir
oleh Inggris dari Mesir , lalu Farid pergi ke Eropa untuk mempelopori
bangkitnya pemberontakan pada kapitalimse. Kondisi dunia ketika Farid
masuk Eropa memang sudah didominasi kekuatan komunis dimanamana. Akan tetapi perlawanan Farid terhadap Kapitalisme bukan
lantara ia berasal dari golongan Komunis. Ia sudah menyimpan rasa
benci yang luar biasa terhadai Barat. Sedangkan Sukarno tidak
memiliki alasan yang kuat seperti Farid Bey dalam melawan dominasi
Barat. PNI dan Partai Nasional Mesir memiliki perbedaan yang cukup
tajam. PNI masih didominasi oleh mereka yang disebut sebagai
golongan nasionalis-moderat alias golongan intelektual dibawah
naungan kolonial. Sedangkan Partai nasional Mesir yang didirikan Farid
Bey mayoritas adalah mereka dari golongan Nasionalis Radikal yang
sama sekali tidak mau bekerja sama dengan Barat. Sukarno lebih
kental dengan nuansa Barat, tetapi kebijakanya justru menjebaknya
dalam permasalahan Sosialisme dan Komunisme. Sedangkan Farid Bey
bebas berbicara apapun dan tidak pernah tersandung dalam
permasalahan Komunisme atau Sosialisme. Keberpihakan Sukarno lah
yang membedakan dirinya dengan Farid Bey, walaupun fase hidupnya
hampir sama.
Sedangkan kepemimpinan Tan Malaka dikenal sebagai
pemimpin besar PKI. Ia sangat ambisius untuk mencapai segala tujuan

dari Komunis. Pada tahun 1921 ia ditunjuk sebagai ketua Partai


Komunis Indonesia, tetapi pada tahun berikutnya daia dipaksa untuk
meninggalkan Hindia Belanda oleh pihak Otoritas Kolonial. Pada tahun
1945 ia kembali ke indonesia untuk berpartisipasi dalam perjuangan
melawan penjajah Belanda , lalu ia mendirikan dan menjadi ketua
Partai Muarba sebuah partai kaum Ploretar yang dibentuk pada tahun
1948.
Tan Malaka adalah sosok pemimpin komunis yang cukup
berbeda dibanding dengan yang lain. Dari berbagai sumber seperti
yang duangkapkan Harry A Poeze,, kebijakan Tan Malaka banyak yang
berbeda dari kebijakan Moskow. Menurutnya ia bukan merupakan
seorang Komunis yang menghalalkan segala cara , seperti yang banyak
dilakukan oleh Partai Bolshevick di Uni Sovet. Walaupun Hidup Tan
Malaka banyak bersinggungan langsung dengan Partai tersebut. Ia
bukanlah seorang Bolshevick yang kejam , akan tetapi seorang muslim
yang membela kepentinga bangsa Timur dari penindasan kolonial.
Dalam berbagai kebijakan Tan Malaka tidak menerapkan metode Boikot
sepert yang dilakukan Moskow terhadap negara Islam di Asia Tengah
dan Afrika Utara. Justru menurut Tan Malaka Metode boikot iini banyak
dilakukan kolonial Inggris di India , di Mesir dan Belanda di Hindia
Belanda . Gerakan Boikot adalah bentuk gerakan dalam mendukung
kapitalisme. Ketika terjadi gerakan Boikot di Inggris, kaum Nasionalise
seperti Hasret Mahoni bersama kelompok Mohammedan tidak
melakukan perlawanan terhadap gerakan Biokot. Hal ini menunjukan
bahwa kelompok nasionalis tidak mampu melawan bentuk penindasan
dari kolonial.
Menurut Tan Malaka Pemberontaka lokal hanya akan
mengahasilkan kekalahan dan kekecewaan. Ia ingin membentuk suatu
fornt perlawanan yang terkodinir secara baik dalam melawan segala
bentuk dominasi Kapitalis dan Asing. Komunisme dan Moskow adalah
suatu hal yang menjawab kegelisahan Tan Malaka. Baik itu di India
maupun di Jawa kaum Komunis telah sadar untuk segera
memplokramirkan gerakab Biokot. Kondisi ini karena munculnya ide-ide
komunis yang berasal dari Moskow dan muncul pelampiasan mood
komunis yang besar di Jawa. Tan Malaka pun masih memberikan
pertanyaan pada kita semua, terutama bagi mereka yang fanatik
terhadap komunis dan gerakan Tan Malaka. Apakah anda selaku orang
Jawa akan mendukung Gerakan boikot ini ? dan seberapa jauh kita
akan mendukung ?. Ini merupakan pertanyaan Tan Malaka kepada kita ,
jika Komunis suatu saat dapat menguasai parlemen atau pemerintahan
. Pertanyaan Tan Malaka 80 tahun ini tidak pernah dijawab oleh kita
semua , apakah cara-cara Komunis Moskow harus segerak diterapkan
di Indonesia ?. Pertanyaan ini merupakan Sebuah pelajaran yang baik
bagi mereka yang masih ingin menegakkan Komunis dan Sosialisme di
Indonesia.

Sedangkan Pan Islamisme menurut Tan Malaka merupakan


sejarah panjang yang akan membentuk gerakan Revolusioner secara
besar-besaran. Baginya di awala abad 20 , Akan terjadi revolusi PanIslamisme jika , revolusi Komunis juga telah berhasil bergerak di
seluruh dunia Islam. Ia selalu mendekatkan ide Pan-Islam dengan ide
komunis. Terutama ketika munculnya Gerakan Sarekat Islam di Hinda
Belanda pada tahun 1912-1916. Dalam kurun waktu tersebut Gerakan
komunis secara tidak sadar telah membentuk diri dan kepribadian
gerakan dari Sarekat Islam. Pada tahun 1921 Sarekat Islam telah
berhasil mengadopsi ide-ide Tan Malaka yang ia bawa langsung dari
Moskow. Sarekat Islam melakukan agitasi pedesaan dan melakukan
kontrol kepada pabrik-pabrik. Semua kekuasaan mereka berikan
kepada petani Miskin dan kaum ploretar. Dengan demikian Sarekat
Islam melakukan propaganda yang sama seperti Partai Komunis ,
hanya saja menggunakan Nama yang berbeda. Dalam beberapa Kasus
Sarekat Islam dibahas secara dalam di kongres Kominterns Komunis di
Moskow, dan Tan Malaka adalah yang membawa ide ini untuk segera
dibahas. Agar Sarekat Islam tidak secara total dapat diambil alih oleh
para pejuang Pan-Islamisme yang sudah berkonlosidasi di kota suci
Mekkah. Dugaan ini pun segera terjadi pada tahun 1921 dimana
perpecahan mulai terjadi di Sarekat Islam. Menurut Tan Malaka
munculnya Sarekat Islam putih merupakan tindakan yang salah karena
mereka mulai tegas memecat pemimpin Sarekat Islam yang mulai
condong kepada Komunis. Golongan Sarekat Islam putih yang terdiri
dari kaum salaf dan para jemaat Haji dari Mekkah ini pun segera
mengambil alih Sarekat Islam untuk mengiktui Kongres Khilafah di
Mekkah tahun 1924. Golongan Salaf yang teguh ini mulai mengarahkan
Sarekat Islam pada gerakan Pan-Islam dan mulai menjauhi bentukbentuk gerakan komunis di pedesaan. Namun tidak semua dari para
Anggota Sarekat islam mengikuti para golongan Salaf ini, banyak dari
anggota Sarekat Islam yang memilih gerakan komunisnya Tan Malaka.
Kondisi ini dikarenakan gerakan salaf hanya berlaku bagi mereka yang
sudah menunaikan Ibadah haji dan mengetahui informasi bahwa
sebentar lagi akan meledak revolusi Pan islamisme,
Para anggota Sarekat Islam yang percaya pada propaganda Tan
Malaka mulai membiokot segala bentuk kegiatan Sarekat islam putih
yang dinilai sudah tercampur dengan pemikiran Pan-Islam yang dibawa
dari Timur Tengah. Mereka memboikot Aktifis Muhammadiyah di dalam
Sarekat Islam, lalu mereka memboikot Al Islam Congress tahun 1922
di Cirebon yang rencananya akan mengundang seluruh anggota
Sarekat Islam dan melakukan propaganda Pan-Islamisme. Akan Tetapi
anggota SI yang condong kepada Tan Malaka segera melakukan boikot
Massal terutama dari Surakarta dan Semarang sebagai Basis Komunis.
Pada Akhirnya Al-Islam kongres tidak jadi melakukan propaganda PanIslamia dan hanya melakukan penegasan bahwa Sarekat Islam yang

tetap lurus terhadap ajaran Islam ini akan mendekatkan diri pada para
alim ulama di Mekkah. Kemudian Anggota Sarekat Islam kubu tan
Malaka ini segera melakukan kongres tandingan dari Al-islami Congress
. Tan Malaka segera menghimpun para anggota ISDV dan Budi Utomo
yang tergabung dalam Sarekat Islam untuk segerak membentuk
Radical Concetratioe. Sebuah Front Radikal yang akan menentang
gerakan kapitalisme di seluruh Hindia Belanda. Berbagai upaya ia
lakukan seperti memerintah Haji Misbach dari Sarekat Islam Surakarta
untuk memecat semua keanggotan aktifis Muhammadiyah dari Sarekat
islam. Kemudian Haji Misback membuat propaganda dalam koran Islam
Bergerak, yakni mengubah haluan Islam menjadi haluan buruh dan
kemerdekaan kaum ploretar. Mereka menentang keras koran
Muhammadiyah dan memubarkan kantor mereka di Surakarta.
Muhammadiyah Cabang Solo harus bertahan dan menahan gempuran
keras dari komunis di Surakarta . Selain itu Tan Malaka mendukung
untuk segara dibubarkanya Sidiq Amanah Tabligh Fahtona (SATV)
Kepanduan Sarekat Islam di Surakarta yang dinilai membela Sarekat
Islam Putih.
Demi Mewujudkan Radical Concentratie Tan Malaka melaui
tangan Haji Misbach melakukan pemogokan Massal Petani terbesar di
abad 20. Peristiwa itu terjadi di daerah Vorstenlandeen terutama
daerah pertanian tebu di Klaten dan Surakarta. Gerakan ini termasuk
gerakan boikot yang telah diwujudkan golongan Sarekat Islam Merah.
Menurut mereka siapapun yang membela kepentingan Kolonial, harus
dilawan dengan cara-cara komunis dan dimusuhi bersama-sama oleh
golongan Ploretar. Peristiwa ini dipimpin oleh Haji Misbach, seorang
Mubaligh lulusan Mambaul Ulum yang terinspirasi besar pada Revolusi
Bolshevisk. Misbach merupakan muslim ortodoks yang bergerakn
menyerang bentuk-bentuk ortodoksi agama yang kaku. Ia menerbitkan
Medan Moeslimin tahun 1915 dan Islam bergerak tahun 1917, yang
dibentuk untuk melawan Surat Kabar Kristen terbesar di Surakarta
Mardi Rahardjo. Kemudian Misbach juga mendirikan hotel Islam, toko
buku dan sekolah Islam Mpdern. Pada tanggal 20 April 1919, Misbach
menggambar kartun di Koran Islam Bergerak yang menyinggung
hubungan akrab antara kapitalis Belanda dengan Pakubuwono X, yang
menghisap darah petani dan mengambil kehidupan mereka. Misbach
merupakan tokoh pergerakan Insulinde yang didirikan 16 Februari
1916. Ia sering mengutip ayat-ayat al-quran sebagai sumber
propagandanya selama di Insulinde. Sepanjang tahun 1918-1920
Indulinde berhasil membobilisir petani yang memicu gerakan radikal
yang di luar kendali. Karena perjuanganya dalam memobilisasi petani,
Misbach akhirnya dipenjara di Pekalongan yang kemudian baru
dibebaskan pada agustus 1922. Koesen yang menulis dalam Islam
bergerak menuliskan bahwasanya Misbach dipenjara bukan karena
merampok, mencuri, atau membunuh akan tetapi Misbach dipenjara

karena melawan tindakan sewenan-wenang dari kapitalisme. Penjara


tidak membuat Misbach jera, akan tetapi justru membuatnya lebih
semangat memperjuangan nasib petani. Pada tahun 1922 Misbach
resmi keluar dari Muhammadiyah yang ia nilai sebagai gerakan mandul
dan tidak memiliki sikap propagandis.. Pada Mei 1923 ia muncul
sebagai propagandis Sarekat Islam Merah dan berbicara tentang
pertalian yang mendasar antara Islam dan komunisme. Bagaimana Haji
Misbach sampai pada kesimpulan bahwa pisau Marxisme bisa
membantu perjuangan Islam ? ia menulis dalam Medan Muslimin
Djaman kapitalisme Oeang menjadi pkok hidoep manusia. Dari itoe
maka orang-orang kebanyakan menjadi cintja kepada oewang
sehingga boleh disebot citja boeta, maka jang dibutakan oleh mata
oewang sampai meloepakan kemanusiaanya, dan dan seluruh
djiwanya diberian pada oewang.293
Ketika orang Islam anti kepada ajaran Marxisme dan pemikiran
Karl marx karena mengajarkan ateism dan mengatakan agama adalah
candu, maka Misbach berada di sisi yang lain. Misbach justru membela
Karl Marx, bahkan ia memberi legitimasi agama terhadapnya.
Menurutnya orang Islam wajib membela dan mengucapkan terima
kasih pada Karl Marx yang telah mengajarkan tentang kemerdekaan
rakyat miskin. Karl Marx telah memberikan jalan bagi perjuangan
petani dan buruh untuk melawan kapitalisme. Walaupun Karl Marx
dikatakan Kafir, Haji Misbach mengatakan bahwa Karl Marx adalah
pahlawan Islam. Komunisme menurut Misbach merupakan gerakan
tanpa kelas yang ia kutip dari Karl Marx bahwa kapitalisme tidak akan
masuk ke dalam sistem masyarakat ersebut. Menurutnya mesin
penggerakan kapitalimse adalah kerakusan, penghisapan dan cinta
kepada uang. Maka Islam harus dijaidkan basis perlawanan kepada
segala bentuk penindasa. Baginya golongan Sarekat Islam putih yang
beralian salaf itu tidak memiliki gerakan progresif melakukan
perlawanan. Misbach selalu memanfaatkan kebijakan Tjokroaminoto
yang cenderung mau masuk ke dalam Volskraad. Tjokro yang lebih
consong pada gerakan Sarekat Islam putih dinilai memihak pada
pemerintah kolonial , sebuah tindakan yang dilawan keras bagi Sarekat
Islam Merah. Apalagi ditambah gerakan Muhammadiyah yang tidak
mau masuk dalam gelanggang politik , yang kebijakan ini bagi Misbach
sangat menghambat perlawanan. Muhammadiyah memiliki basis
muslim terbesar di perkotaan, sedangkan kebanyakan anggota Sarekat
Islam yang ada di kota adalah aktifis Muhammadiyah. Di Surakarta
golongan muslim perkotaan lebih memilih bergabung dengan
Muhammadiyah , dan kebanyakan diantara mereka sudah keluar dari
keanggotaaan Sarekat Islam Surakarta. Mereka meniliai Sarekat Islam
Cabang Surakarta sudah keluar dari rel ajaran Islam, karena sudah

293

menganut komunisme. Tentu saja kondisi ini dipengaruhi Misbach yang


termasuk anggota Muhammadiyah Cabang Surakarta dan Sarekat
Islam Cabang surakarta. K.H Ahmad Dahlan yang dijadikan penasehat
di dalam struktur organisasi Sarekat Islam Cabang Surakarta, menilai
organisasi tersebut sudah tidak murni lagi berada dalam ajaran islam.
Mereka sudah membela karl marx dan melakukan perjuanganya tidak
lagi karena Allah SWT. Oleh sebab itu Fahroedin , tangan kanan Ahmad
Dahlan di Muhammadiyah , menyeru kepada seluruh aktifis
Muhammadiyah Cabang Surakarta untuk segera keluar dari
keanggotaan Sarekat Islam Cabang Surakarta. Aktifis Muhammadiyah
Surakarta berjuang menyelamatkan Ummat Islam yang ada di
Surakarta agar tidak terkontaminasi pemikiran Komunisnya Misbach.
Tindakan ini dilawan oleh Marco seorang jurnalis kawan sejawat dari
Misbach, ia menyerang Muhammadiyah dan memboikot koran islam
Muhammadiyah. Selain dari kubu Komunis, dakwah Muhammadiyah
cabang Surakarta juga mendapat perlawanan dari kaum Missionaris
Kristen yang cukup subur di Surakarta. Mereka dari dalam Istana
Mangkunegaran
melawan
Muhammadiyah
dengan
melakukan
kebiajakn
yang
merugikan
sekolah
islam
yang
didirikan
Muhammaidyah. Beginilah kondisi kota Surakarta yang menjadi basis
komunis dan kristenisasi sejak tahun 1920 dimana kebenaran dan
kebathilan muncul bersamaan dalam arena pergerakan. Bagi Misbach
Islam harus diwujudkan sebagai solidaritas kaum miskin yang dalam
Islam disebut sebagai Mustadafin untuk melawan segala bentuk
kapitalisme. Misbach memusuhi Muhammadiyah lantaran mereka tidak
mau melihat kaum ploretar sebagai sumber perjuangan melawan
penjajah. Kaum putihan atau kaum salaf yang muncul dalam tubuh
Sarekat Islam dinilai telah menghambat gerakan buruh Internasional
yang sedang digodok oleh Muso dan Tan Malaka. Kebanyakan dari
mereka yakni golongan putih sama sekali tidak mau bergabung dengan
Moskow. Kondisi ini membuat Posisi H.O.S Tjokroaminoto harus memilih
dan menimbang gerakan mana yang pantas bagi Sarekat Islam. Tjokro
di satu sisi sangat mendukung Al Islam Congress pada tahun 1922,
namun di sisi lain ia juga tidak bisa menolak ide berdirinya Radical
Concentratie yang sedang digodok kaum komunis Sarekat Islam. Posisi
Tjokro memang sebuah dilema yang akhirnya ia menulis buku Islam
dan Sosialisme , dimana buku tersebut sebenarnya untuk
mempresentasikan Gerakan Sarekat Islam saat itu. Menurut Tjokro
dalam bukunya bahwa Sosialime termasuk ajaran dalam Islam,
terutama mengenai konsep kewajiban membela kaum mustadafin.
Ketika Muhammaidyah Surakarta ingin mengirim delegasi dalam
Al-Islam Congress di Cirebon tahun 1922 , Misbach dan marco atas
nama Sarekat Islam Surakarta mencegah mereka untuk berangkat. Jika
tetap memaksa tuntuk berangkat, Muhammadiyah Surakarta akan
resmi dibubarkan. Begitu sama halnya dengan Sarekat Islam Surakarta

yang melakukan boikot terhadap Al Islam Congress yang berdampak


pada perpecahan Sarekat Islam menjadi kubu Islam yang lurus dan
kubu Komunis yang sesat. Misbach menulis dalam Islam bergerak
bahwa Al-Islam Congress adalah untuk memecah belah Sarekat Islam,
karena dalam kongres ini dihadiri oleh mereka yang tidak sepakat
dengan komunisme dan berada dalam rel ajaran islam yang lurus.
Tidak hanya dari Surakarta , gerakan boikot terhadap al-Islam kongress
terjadi di banyak daerah. Misbach dan marco lewat Medan Moeslimin
menyebarkan isu yang tidak benar terhadap al-Islam Congress. Akan
tetapi kongres ini tetap berjalan. Sarekat Islam putih bersama dengan
orang-orang yang lurus pada ajaran Tauhid dari organisasi Persatuan
Islam (PERSIS) dan Al Irsyad menyerukan perlawanan terhadap
komunisme dan menyelamatkan Sarekat Islam dari jurang komunis.
Kemudian setelah kongres ini Sarekat Islam golongan putih yang lurus ,
mengubah Sarekat Islam menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Sedangkan
Sarekat Islam golongan Merah mengubahnya menjad Partai Komunis
Indonesia (PKI). Partai Sarekat Islam bersama orang-orang yang lurus
pada ajaran Tauhid mulai memecat para pemimpin Sarekat Islam yang
condong
pada
Komunis.
Golongan
putih
bersama
dengan
Muhammadiyah , PERSIS dan Al-Irsyad membentuk ikatan yang kuat
dan solid untuk melindungi Islam di Hindia Belanda. Sedangkan
golongan merah bersama ISDV dan Budi Utomo terus melakukan
propaganda sampai munculnya PKI 1926. Ketika Tan Malaka kembali ke
Hindia Belanda golongan Merah mulai mengenal hubungan komunis
internasional dengan Moskow. Koordinasi mulai dibentuk dan
pergerakan komunis mulai disusun rapih sesuai dengan rencana
sampai setelah kemerdekaan PKI mengambil peran yang besar.
Sedangan Golongan putih mengambil kesempatan untuk membangun
hubungan erat dengan Mekkah dan Kairo bersamaan dengan gencar
pan-Isamisme. Dari fakta sejarah ini dapat kita lihat bahwa Hindia
Belanda merupakan corong bagi pergerakan di Asia Tenggara. Dimana
kedua organisasi komunis dan Islam tumbuh besar dan mulai
membangun hubungan dengan dunia internasional. Namun dalam
berbagai kasus, persaingan ini justru diambil alih oleh golongan tengah
yang dipelihara oleh kolonial Barat. Jika komunis lahir karena inisiatif
perlawanan kepada kapitalise dan Pan-Islamisme lahir untuk
meneggakan kembali Syariat Islam, maka kubu Nasionalis tidak bisa
diganggu gugat keberadaanya karena mendapat perlindungan resmi
dari kolonial. PNI sebagai tiga besar di orde lama adalah warisan
terkuat dari kolonial , walaupun pendirianya juga di insiatif oleh anak
bangsa. Akan tetapi seluruh aktifitas dan pemikiran positif berasal dari
Kolonial Barat.
Jika kita melihat akar dari tumbuhnya Nasionalisme di Indonesia
akan memiliki hubungan yang kuat dengan pengaruh kolonialisme
Belanda. Banyak dari pendapat dari ilmuwan seperti Ernest Renan,

Hans Kohn yang mengatakan bahwa Nasionalisme


Indonesia
merupakan bentuk perlawanan terhadap kolonial Belanda. Kalaupun
pendapat ini benar , secara fakta dan data perjuangan akan memiliki
sisi yang sangat berbeda. Nasionalisme yang gencar bermunculan di
abad 20 merupakan gejala dari seluruh dunia yang dirancang Barat
untuk menciptakan dunia Post-Kolonialisme. Seolah-olah nasionalisme
merupakan bentuk dari memerdekakan bangsa sendiri dengan tidak
ada campur tangan kolonial. Sedangkan yang terjadi bahwa, tokohtokoh yang mempelopori berdirinya Nasionalisme baik itu di Mesir ,
Turki India , Hindia Belanda merupakan orang-orang yang dahulunya
merasakan dari politik balas budi yang diberikan kolonial. Di Hindia
Belanda kita mengenal dengan konsep Politik Etis, di Turki, India dan
Mesir orang pribumi disana membuka pintu untuk mempelajari
modernisasi Eropa Barat. Orang-orang Timur yang mengalami
pendidikan Eropa Barat adalah cikal bakal terlahirnya Nasionalisme
Barat di negara-negara Timur. Belum lagi Metode Penjajahan yang
mulai berubah sejak abad 19, yang beralih pada pendidikan dan dunia
industri. Sehingga orang-orang Islam dapat langsung menikmati
pendidikan Barat di negeri jajahan. Di Indonesia sendiri kita mengenal
seperti Budi Utomo yang mengayomi orang-orang intelektual yang
dahulu dibina oleh kolonial Belanda. Sebagai sebuah organisasi
gabungan dari sekolah kedoktetan STOVIA , sekolah pertanian Bogor
dan sekolah guru di Bandung mereke menghimpun diri yang
disebutkan oleh Sartono kartodirjo untuk mencapai kemerdekaan
Indonesia. Karena hal ini Hari Lahirnya Budi Utomo masih digunakan
sebagai rujukan hari besar Kebangkitan Nasional Republik Indonesia,
walaupun hal ini masih diperdebatkan dari kalangan sejarawan. Bapak
Sejarah indonesia seperti sartono Kartodirjo sendiri tidak pernah selesai
membahas cikal bakal lahirnya organisasi perjuangan yang benarbenar bersifat patriotik di Indonesia awal abad 20. Organisasi Budi
Utomo dinilai tidak lebih seperti organisasi perhimpunan pelajar yang
lahir di Belanda. Perhimpunan Indonesia adalah sekumpulan pelajar
Indonesia yang mendapatkan kesempatan studi di Belanda, mereka
membangun persatuan untuk memikirkan Indonesia di sama depan.
Namun sayangnya banyak diantara mereka terpengaruhi oleh kondisi
dunia , dimana komunisme juga sangat gencar tumbuh di Eropa tahun
1900. Sedangkan dalam level yang sama dengan Budi Utomo atau
Perhimpunan Indonesia, kalangan Ummat Islam juga memiliki Jamiat
Khair sebuah perkumpulan yang tiba-tiba muncul di pelabuhan Hindia
Belanda. Mereka membangun cita-cita yang hampir sama , namun
dibalt dengan misi dakwah Islam dan menciptakan negeri Islam yang
dinamakan Pan-Islamisme. Mereka yang berada di dalam organisasi
Budi Utomo dan Perhimpunan Indonesia ini kemudian menjadi tokohtokoh Nasionalisme ketika pulang di Indonesia. Dalam beberapa hal
Budi Utomo tidak memiliki kesulitan dalam menyebarkan ide-idenya ke

rakyat prbumi. Bagi kolonial Gerakan pemberontak tidak akan muncul


dari kalangan intelektual yang dididik langsung di sekolah mereka,
apalagi Budi Utomo memberika kesempata pada golongan tua dari
Keraton Jawa untuk memimpin organisasi tersebut. Bagi golongan Tua
Budi Utomo bertujuan untuk memajukan martabat orang jawa dan
madura, yang pada saat itu mereka masih belum melihat adanya
persatuan dalam ranah kedaerahan.
Bentuk ide seperti ini memudahlan Golongan Nasionalis untuk
membantu terwujudnya tujuan dari budi utomo ini, apalagi persatuan
yang dibangun tidak menggunakan semangat dan tujuan Islam. Karena
persatuan yang dibangun atas semangat kedaerahan ini akan
memunculkan nasionalisme yang memang sedang di bangun oleh
Kolonial.
Sepertinya
Gerakan
Turki
Muda
yang
bertujuan
mempersatukan bangsa Turki untuk membangun dan memerdekakan
negara Turki dari feodalisme Khilafah ustmani. Semangat Nasionalisme
Turki Muda ini , hampir sama dengan semangat perjuangan Budi Utomo
dan Perhimpunan Indonesia untuk melakukan kemerdekaan atas nama
kedaerahan. Para kalangan Sejarawan Indonesia menilai Budi Utomo
adalah cikal bakal lahirnya Nasionalisme yang radikal. Pendapat ini
justru harus dipertanyakan kembali tujuan dari kemerdekaan budi
utomo itu , apakah benar-benar memiliki sentimen yang kuat terhadap
Barat ? jika kita membaca sendiri sejarah budi utomo , sentimen
tersebut tidak pernah ada , namun justru membangun hubungan
dengan kolonial dan membantu Hindia Belanda merdeka atas bantuan
penjajah. Gerakan nasionalisme Radikal tidak pernah muncul di
kalangan tokoh Nasionalisme Indonesia, hal ini disebabkan orang-orang
Radikal di Indonesia sudah menghabiskan tenaga dan pikiranya untuk
membangun Pan-Islamisme dan komunis yang secara gerakan sangat
radikal dan bertentangan dengan kebijakan kolonial. Sedangkan tokoh
Nasionalisme muncul dengan banyak dukungan dan perlindungan
kolonial.
Kondisi yang sama dialami oleh kongres Nasional India yang
dibentuk tahun 1885, memiliki 70 juta anggota di masa awal-awal
pendirianya. Inggris sebagai kolonial di India melihat sampai pada akhir
19 tidak akan muncul pemberontakan yang radikal dari rakyat India.
Kongres National India terlahir karena gagalnya pemberontakan sepoy
terhadap kolonial Inggris yang menyadarkan rakyat India bahwa Inggris
tidak bisa diusir dengan sejata. Kemudian lahirlah ide-ide untuk
Nasionalisme India yang secara terang-terangan memperbaiki nasib
rakyat dengan bantuan pemerintah Inggris. Kongrea Nasional india
tahun 1885 tersebut juga merupakan inisiatif Alan Octavian home
seorang Inggris yang bersimpati pada perjuangan rakyat Hindia. Kalau
di Hindia Belanda kita mengenalnya adalah Douwes Dekker seorang
yang menuntut Kolonial Belanda menghapurs sistem politik Liberal dan
tanam paksa yang menyengsarakan pribumi Hindia Belanda. Partai

Nasionalis tersebsar di India ini kemudian dikomandoi oleh W.C Bannerji


seorang inggris yang mengarahkan kegiatanya pada dominasi Hindhu.
Bahkan dari pihak Hindhu yang esktrem ini menyatakan semboyan
India untuk Hindhu, Kaum Hindhu yang Radikal ingin menciptakan
negara Hindhu dengan kendaran Partai Nasionalis ini. Itulah sebabnya
para tokoh Islam yang aspirasi kelompoknya tidak mendapat tempat,
segera memisahkan diri dari India yang kita kenal saat ini sebagai
Pakistan. Sedangkan Mahatma Gandhi yang resmi ditetapkan sebagai
bapak kemerdekaan India sangat menjiwai Nasionalisme dengan
dibalut Spiritualisme ajaran hindhu. Ia menyebutnya dalam empat
ajaranya yang sangat terkenal yakni Ahimsa, Hartal, Satyagraha, dan
Swadeshi. Melalui tangan Mahatma Gandhi inilah , Partai Nasional India
menjadi lebih besar dan didukung oleh Hindhu dan Inggris. Dampaknya
adalah Golongan Muslim yang dinilai sebagai penghambat kemajuan
India tidak diberi kesempatan untuk duduk dalam Partai Nasional.
Inggris membela kepentingan Hindhu di India dibalik misi nasionalisme,
begitu pula komunis yang juga memanfaatkan budha sebagai sumber
gerakan di Burma dan Vietnam.
Sedangkan Islam tidak bisa
dimanfaatkan sebagai sumber ajaran dan metode Barat dalam
membangun Sistem negara Modern, yang kemudian justru melahirkan
kelompok-kelompok Islam militan.
Pada akhirnya kelompok Islam
Militan di India ini sejak tahun 1906 tidak mau berbaur dengan
golongan Nasionalis yang didukung penuh oleh Inggris. Kemudian
mereka mendirikan Muslim league sebagai tandingan dari Partai
Nasional India , dengan misi untuk meninggikan Pan-Islamisme. Namun
sampai pada tahun 1930 Muslim League ini tidak pernah mendapatkan
hasil yang memuaskan, mereka selalu kalah dalam perhelatan politik
dan tidak pernah mendapat kesempatan untuk memimpin India.
Muslim League menuntut janji Inggris untuk memberika kemerdekaan
bagi India, namuna Inggris tidak menepati janjia sehingga pecahlah
kerusuhan yang dilakukan oleh kaum Islam Militan. Kemudian pada
1919 Inggris mengeluarkan Rowact yang isinya berupa hukuman berat
bagi para perusuh. Bagi Inggris Islam adalah kelompok perusuh yang
selalu menganggu kestabilan partai nasional india. Dalam keadaan
yang rusuh itu, munculah Pandit Jawaharal Nehru yang menuntut
kemerdekaan penuh atas India. Selain Nehru muncul juga Mahatma
Gandhi yang melakukan perlawanan dengan mengajak seluruh
masyarakat India melakukan pemogokan dengan tinggal di rumah ,
berdoa dan berpuasa serta menghentikan semua aktifitas ekonomi di
seluruh India. Bentuk perlawanan gandhi ini sangat berhasil yang
selanjutnya sangat menginspirasi rakyat India untuk segera menganut
ajaran politik dan Nasionalisme Gandhi. Maka resmilah India menjadi
milik Gandhi yang sekaligus milik Hindhu dengan menganut penuh
ajaran spiritual Mahatma Gandhi. Sedangkan Islam tidak memberikan
jawaban bagi permasalahan India. Bagi golongan nasionalis Hindhu,

Islam adalah kelompok perusuh yang selalu merusaka pikiran dan


kebijakan kolonial Inggris yang akhirnya berdampak langsung pada
India. Hubungan yang tidak harmonis antara golongan spiritual Hindhu
yang Nasionalis dan golongan Islam Militan selanjutnya akan memecah
India dan kemudian berdiri negara Pakistan yang pusat awal
pergerakanya berada di Punjab. Jadi dapat kita lihat bahwa dalam
keberjalanan politik dimanapun polanya akan selalu sama, golongan
Nasionalis dapat bersatu dengan mereka yang spiritualis dan dibantu
penuh oleh kolonial. Begitu pula sama halnya dengan Budi Utomo yang
berbicara atas nama Jawa, juga menganut ajaran Spirtual Jawa yang
dibalut dengan ide Nasionalisme.
Proses asimilasi yang kuat dalam tubuh kaum Nasionalis,
membuat proses penyatuan yang lebih kuat demi kuatnya pengaruh
kolonial. Penggabungan antara intelektual Barat, spiritualis kerajaan
dan kaum liberal bersatu padu membangun bersama front Nasionalis
setelah fase penjajahan. Hampir disemua negara walaupun tumbuh
golongan Radikal Islam dan komunis , tidak mampu menandingi kaum
Nasionalis yang merupakan warisan dari kolonial Barat. Khusus di
Indonesia, Untuk mengetahui proses kentalnya pengaruh dalam tubuh
nasionalis ini , kita bisa melihat disertasi Akira Nagazumi yang berjudul
The Origin and The Earlier Years of the Budi Utomo 1908-1918 ,
Cornell University, Ithaca 1967. Disertasi Nagazumi didasarkan pada
penelitian di perpustakaan Amerika , Belanda dan Indonesia. Banyak
sekali bahan mengenai Budi Utomo dalam jangka waktu 1909-1915 .
Menurut George D Larsson seorang Indonesianist Pengagum Keraton ,
dunia jawa dan tentu saja pengagum Budi Utomo, Disertasi Nagazumi
tidak didasarkan pada penelitian yang jelas, analisinya kurang dan
sembrono. Karena dalam disertasi tersebut Nagazumi tidak terlalu
membanggakan Budi Utomo sebagai corong utama gerakan revolusi di
Indonesia. Nagazumi justru berpendapat dalam disertasinya Budi
Utomo adalah organisasi yang labil dan cenderung berharap pada
golongan Keraton Surakarta yang dilindungi penuh oleh kolonial
Belanda. Kumpulan orang dalam internal organisasi Budi Utomo adalah
mereka yang mengusung ide Nasionalisme Barat dan kaum
berpendidikan dari Belanda. Nagazumi mengatakan Budi Utomo
sebenarnya diisi oleh para Priyayi rendahan yang kurang
berpengalaman dalam dunia pergerakan, sehingga para priyayi
rendahan tersebut meletakkan Keraton sebagai pelindung utama Budi
Utomo. Sedangkan Sikap budi utomo terhadap Islam , adalah sebagai
pesaing yang kemudian tidak mengalami hubungan akrab antara
keraton dan golongan Islam Militan di Surakarta. Pendapat-pendapat
Nagazumi ini banyak dibantah oleh George D Larsson seorang
pengagum Keraton yang banyak membela Keraton Surakarta dibanding
gerakan Islam Militan. Menurutnya Sarekat Islam Surakarta sebagai
Cabang Sarekat yang cukup nakal dan unik dibanding cabang-cabang

lainya sering membuat hubungan dengan pihak Keraton Surakarta.


Bentuk kebijakan dari keraton inilah yang mendukung Mosi Tidak
Percaya terhadap Tjokroaminoto selaku pemimpin besar Sarekat Islam.
Gerakan Mosi tidak percaya muncul dari Sarekat Islam Surakarta yang
menuduh Tjokro melakukan korupsi dalam gerakan kepanduan Tentara
Kanjeng Nabi Muhammad (TKNM) yang didirikan di Surakarta. Sarekat
Islam Cabang Surakarta , sebagai cabang pemberontak dan perusak
ritme pergerakan Islam didukung penuh oleh Kaum nasonalis yang
berlindung di balik istana Keraton Surakarta. Akhirnya Sarekat Islam
Surakarta adalah cabang yang pertama kali hancur dan bangkrut
karena para anggotanya yang berhaluan Islam Militan yang lurus pada
ajaran tauhid keluar dari organisasi tersebut dan menyisakan orangorang Nasionalis pengagum keraton. Sedangkan Golongan komunis
seperti Misbach juga keluar dari Sarekat Islam Surakarta karena mereka
telah tunduk dan bersimpuh pada kaki Keraton. Sebab-sebab ini
kemudian diperkuat oleh George D Larsson bahwa Gerakan islam tidak
akan bisa tumbuh jika tidak mendekat pada keraton, seperti halnya
kaum Nasionalis seperti Budi utomo.
Selanjutnya dalam Tesir Master Savitri Scherer yang berjudul
Harmony and Dissonance : early Nationalist Thought in Java
( Keselarasan dan kejanggalan pemikiran Nasionalis Awal di Jawa) dari
Cornell Universiy , Ithaca 1975. Tesis ini banyak membicarakan
pemikiran Nasionalisme para pemimpin Budi Utomo seperti Soewardi
Soerjaningrat , Dr. Tjipto Mangkunsumo dan DR Soetomo). Menurutnya
pemikiran nasionalisme yang tumbuh di Indonesia merupakan
pengaruh yang timbul akibat penyebaran ideologi ini ke wilayah Islam
di seluruh dunia. Hanya saja ide Nasionalisme diselaraskan dengan
kondisi budaya dan tradisi agama dengan mendakatkan diri pada
budaya Jawa dan Kejawen.
Menurut Scherer Nasionalisme yang
tumbuh di Budi Utomo ini memegang penuh inspirasi pada
Nasionalisme Eropa Barat yang cukup berhasil diteladani istana
Keraton. Walaupun Larsson tetap membantah bahwa Nasionalisme
Keraton Surakarta adalah untuk mengusir Kolonial dan memunculkan
gerakan Anti-Barat. Setidaknya hal ini bisa kita lehat sejarah konflik
Kasunana dan mangkunegaran yang merupakan perebutan politik
kekuasaan dalam naungan pengaruh Belanda. Gerakan anti- Barat
yang dinilai sumber inspiras Budi Utomo bagi Larsson ini , nantinya
akan memunculkan semangat kebangkitan Nasional bagi Indonesia.
Unsur kebangkitan Nasional Menurut Larsson adalah pengaruh dari
luar negeri terutama dari kebangkitan Cina dan gerakan Tionghoa di
Hindia Belanda. Kebangkitan tersebut memberikan penekanan yang
cukup bukan dari Hindia atau Indonesia , akan tetapi dari jawa. 294 Kalau

294 Geogrde D larsson Masa Menjelang Revolusi 1912-1942 hlm


79

memang benar apa yang dikatakan Larsson bahwa kebangkitan


Nasional adalah Inspirasi dari jawa , maka sudah dapat ditetapkan
bahwa identitas Indonesia adalah milik Cina yang berasimilasi pada
Budi Utomo. Beberapa kesimpulan para sarjana Barat mengenai
kebangkitan Nasional sebenarnya berbeda-beda. Kita dapat melihat
pemikirana Nagazumi yang cenderung negatif terhadap Budi Utomo.
Namun Nagazumi sendiri tidak memiliki kubu yang dapat membela dan
mendukung pendapatnya. Justru Nagazumi banyak diserang oleh
mereka yang mengaku sebagai seorang indonesianist yang berat
sebelah. Disertasi Nagazumi sendiri tidak pernah dijadikan masterpiece
oleh mereka yang mengaku berasal dari Kubu Cornell Project. Namun
demikian memang begitulah gaya tulisan dari Sejarawan Cornell
University yang menurut saya paling kritis dan objektif namun tidak
terlepas dari unsur Apologi dan ragu-ragu terutama dalam masalah
Gerakan Islam.
Sedangkan mereka yang notebene berasal dari
Belanda maupun kubu Amerika yang lain , justru dengan nada yang
mainstream lebih banyak menyoroti budi Utomo sebagai tonggak
kebangkitan Nasional. Beberapa gaya mainstream ini banyak dialami
oleh mereka para sejarawan Indonesia sendiri yang lebih memihak
pada kubu Amsterdam dan Leiden seperti Sartono Kartodirjo dan para
muridnya. Sedangkan Kubu Cornell seperti Taufik Abdullah tidak terlalu
disenangi di kalangan sejarawan terutama di masa orde baru. Apalagi
tulisan Taufik sendiri yang lebih condong memihak Islam. Sebagai satusatunya sejarawan lulusan Cornell Taufik Abdullah baru diakui setelah
Sartono meninggal yang kemudian pemikiran Sartono tidak
meninggalkan bekas yang kuat pada murid-muridnya saat ini yang
cenderung tidak idelalis terhadap tulisan sejarah Indonesia.
Akhirnya beberapa karya tulisa sejarah mengenai Budi Utomo
meningkat drastis dan membanjiri pasar-pasar buku Sejarah. Para
murid Sartono yang tidak tahu tentang idealisme dan lebih condong
pada Nasionalisme, kemudian mereka banyak menulis tentang
keagungan Nasionalisme di Indonesia yang sama sekali menolak unsur
Islam. Sedangkan Deliar Noer Seorang yang meraih doktor ilmu politik
dari Cornell University melihat dengan nada yang sangat kritis dan
keras mengenai ide Nasionalisme yang dicatat oleh para murid
Sartono. Walaupun tidak berasal dari basic sejarah , Deliar Noer cukup
tajam melihat konstelasi politik Indonesia di awal abad 20. Bagi Deliar
Noer Budi Utomo sama sekali tidak sebanding dengan Sarekat Islam
dan Muhammadiyah. Budi Utomo hanya selevel dengan Insulinde yang
didirikan Misbach di jawa. Pandangan Deliar Noer yang keras ini ,
menunjukan bahwa identitas Indonesia sama sekali tidak berasal dari
Budi Utomo. Pemikiran Deliar Noer yang condong pada pendirikan
negara Islam, tidak disukai oleh orde baru yang kemudian Deliar Noer
lebih memilih mengasingkan diri di Australian Nasional University
(ANU) .Pemikiran yang keras dari Deliar Noer setidaknya memberikan

wacana beredar luas saat itu bahwa Budi utomo bukanlah tonggak
kebangkitan Nasional. Kemudian Noer dalam tulisan Gerakan Modern
Islam di Indonesia abad 20 sudah memperingkatkan kita berkali-kali
bahwa Jamiat Khair lah yang pertama kali menginspirasi H.O.S
Tjokroaminoto sebelum mendiirkan Sarekat Dagang Islam dan K.H
Ahmad Dahlan sebelum mendirikan Muhammadiyah. Tulisan-tulisan
keras dari Deliar Noer dan Taufik Abdullah kemudian menyadarkan
Sartono dan beberapa kali meralat pendapatnya mengenai
kebangkitan Nasional. Dalam buku Elite yang ditulis Sartono , disana
kita dapat membaca arah pemikiranya mengenai dominasi kerajaan
yang berujung pada kekacauan pergerakan Islam terutama di
Surakarta. Pengaruh-pengaruh dari sejarawan Islam inilah yang setidak
merubah sedikit pandangan Sartono, akan tetapi hal ini tidak
menyadarkan para muridnya sebagai seorang yang fanatik terhadap
Sartono. Para murid fanatiknya ini tidak melihat sisi dalam pada
pemikiran Sartono yang sebenarnya ingin mengubah kembali susunan
Historiografi Indonesia yang sedang kacau balau. Namun usaha ini
tidak sampai selesai yang akhirnya Sartono meninggal pada tahun
2004. Walaupun usaha-usaha perbaikan Historiografi Indonesia
dilanjutkan oleh para muridnya , namun hal itu tidak berhasil
dikarenakan mereka sendiri tidak memihak Islam sebagai Inpirasi
perjuangan dan revolusi di Hindia Belanda. Mereka tidak akan
menemukan akar sejarah indonesia kalau masih dibalut dengan
pemikiran Liberal dan moderat dalam melihat Sejarah. Walaupun ada
seorang sejarawan kuntowijoyo yang berdiri sendiri di luar kubu
Sartono maupun kubu Taufik Abdullah , kuntowijoyo sangat mendukung
Islam sebagai sumber perjuangan Indonesia.
Dalam perkembanganya Budi Utomo banyak dinilai oleh mereka
para Sejarawan Barat sebagai Inspirasi Nasionalisme yang muncul
pertama kali. Beberapa diantara mereka menyamakan arti
Nasionalisme
dengan
semangat
untuk
memperbaiki
derajat
kebangsaan dibawah naungan pemerintahan pribumi setempat. Dalam
beberapa kasus di negara miskin atau kita katakan pemerintah pribumi
yang memegang teguh budaya setempat dapat dipengaruhi secara
total oleh kolonial. Semangat kebudayaan inilah yang dimanfaatkan
oleh barat sebagai sumber lahirnya kebangkitan Nasional yang
dipelopori oleh mereka kaum pribumi yang nasionalis. Sedangkan
dalam proses semangat pan-Islamisme tidak akan pernah dicatat oleh
sejarawan sebagai sumber utama dari kemerdekaan yang telah
mengusir kolonial Barat. Ini disebabkan Islam dilabelkan sebagai simbol
pemberontakan yang ingin mendirikan sistem yang tentu saja diluar
kemauan dari kolonial. Seperti yang terjadi di Mesir yang menurut saya
sangat pantas dijadikan role-model negara Islam yang memiliki banyak
partai dan kelompok dengan kubu sektoralnya masing-masing. Di Mesir
sejak tahun 1900 tumbuh subur kelompok
pan-Islamisme yang

menginginkan Mesir ditegakkan sistem masyarakat Islam, kemudian


ada juga kaum Nasionalis radikal yang dengan total menolak segala
bentuk pengaruh Inggris. Sedangkan kaum Nasionalis yang liberal dan
moderat lebih toleran untuk menyepakati kerjasama antara Inggris dan
Mesir sebagai hubungan protektorat. Golongan nasionalis moderat
dipegang oleh mereka para keturunan Dinasti Muhammad Ali Basya
yang masih memimpin Mesir sejak 1825. Dinasti yang memimpin Mesir
ini sangat mudah dipengaruhi Inggris dan menyepakati kerja sama
Mesir dengan Eropa yang ketika itu sedang gencar-gencarnya gerakan
anti Barat di kalangan masyarakat lapisan bawah. Golongan Dinasti Ali
Basyar di Mesir ini sama dengan para pemimpin Pribumi Keraton
Kasunanan di jawa yang mentolerir Islam sebagai ritual resmi
kerajaan , namun mendukung penuh kebijakan Kolonial Belanda yang
sebenarnya menghambat pergerakan Islam. Sedangkan Golongan
nasionalis Radikal dipimpin Muhammad Farid Bey di Mesir ingin
mengusir Inggris secara total hampir mirip dengan gerakan Komunis Di
Surakarta yang dipelopori haji Misbach. Walaupun Farid Bey tidak
terinspirasi pada Karl Marx, akan tetapi cara perlawanan dan
metodenya sama dengan Misbach yakni lewat surat kabar dan
propaganda.
Sedangan golongan Pan Islamisme yang dipimpin
Muhammad Abduh di kairo sama dengan K.H Ahmad Dahlan yang
membela tanah air dengan menegakkan dakwah Islam di seluruh
wilayahnya. Pemikiran Ahmad Dahlan tentang kemerdekaan dan
dakwah Islam ini sama persis dengan Muhammad Abduh di kairo, yang
menentang keras segala bentuk penjajahan , menolak pemikiran
komunis , dan menolak bergabung bersama kaum nasionalis terutama
mereka yang moderat-Liberal. Walupun kepemimpin Ahmad Dahlan
banyak menarikk perhatian Budi Utomo, namun ia lebih memilih
Sarekat Islam sebagai lapangan perjuangan politiknya. Pandangan
Muhammad Farid Bey dan Muhammad Abduh setidaknya berpengaruh
pada pemikiran tokoh-tokoh Muslim Di Hindia Belanda di masa
pergerakan terutama Tjokroaminoto, walaupun Tjokro tidak pernah
bertemu langsung dengan mereka berdua di kairo. Tjokro memiliki
sikap yang keras terhadap kolonial Belanda, namun masih mentolerir
hubungan mereka sebagai sesama manusia. Sejak tahun 1920 , Sikap
Tjokro berubah menjadi Radikal terhadap kolonial setelah dirinya
dijebak berkali-kali dalam Volskrad terutama masalah TKNM yang tidak
pernah selsai di Surakarta. Sikap yang Radikal dan tanggung jawab
seorang muslim terhimpun kuat dalam sanubari dan pemikiran Tjokro
dimana ia melawan kolonial dengan cara-cara Misbach. Kemudian cara
dan metode Radikal Tjokro ini tidak mau menyetujui adanya Sarekat
Islam Merah. setelah Tjokroa mengalami Persinggungan langsung
dengan Ahmad Dahlan yang telah terpengaruh kuat pemikiran
Muhammad Abduh di mesir, ia langsung berubah menjad pribadi yang
radikal , namun mampu mengarah keradikalismenya dengan cara Islam

yang teratur dan terorganisir. Tjokro yang hidupnya penuh dengan


pengaruh Komunis dan Nasionalis tetap bersikap bijak terutama dalam
persinggunganya dengan Islam. Sebagai Tokoh pergerakan Islam Tjokro
tetap memilih islam sebagai jalan satu-satunya untuk melakukan
revolusi Islam di Hindia Belanda , walaupun Pergerakan yang ia pimpin
yakni Sarekat Islam telah membelah dirinya menjadi PKI dan PNI. Sikap
Tjokro yang bijaksana ini , tidak bisa secara total dipraktekan muridnya
yakni Sukarno dalam NASAKOM yang kemudian justru menimbulkan
konflik terutama dengan golongan Islam Militan (Masyumi).
Sikap bijaksana Tjokro ini mirip perpaduan dari Muhammad
Abduh yang menjadikan Islam sumber Inspirasi, Ahmad Dahlan sebagai
pendakwah yang memiliki jaringan dagangan yang luas dan
Muhammad Farid Bey yang radikal dan militan dalam perlawananya
terhadak kolonial. Mungkin sebagian pendapat akan mengira terlalu
berlebihan jika mengaitkan Tjokro dengan gerakan Islam internasional
di awal abad 20, hal ini dikarenakan tulisan yang muncul selama ini
tidak pernah menceritakan kisah Tjokro sebagai seorang Haji yang
pernah pergi ke Mekkah. Memang sangat sedikit sumber sejarah yang
mengisahkan Tjokro ketika kegiatanya di Mekkah, namun dari yang
sedikit informasi yang dituliskan Nagazumi dalam disertasinya bahwa
semua orang yang bergelar Haji pasti sudah terinspirasi dengan ide
Pan-islamisme dan berubah menjadi pribadi
Islam
radikal.
Kebanyakan sejarawan Indonesia tidak pernah menceritakan proses
islamisasi dengan detail para kaum haji yang dapat pergi ke tanah suci,
entah sumber yang sedikit atau sengaja untuk tidak mau
menceritaknya kepada generasi muda seperti saya. Karya Snouck
hourgronje seperti Mekka In Latter Part of The 19 Century ,tidak pernah
dibahas dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia , apalagi diberikan
dalam kuliah-kuliah sejarah di Universitas. Pada akhirnya penulis
berinisiatif sendiri mencari tahu bagaimana proses ideologisasi yang
terjadi di Mekkah saat itu , walaupun tidak terlalu jelas dan detail .
Menurut Pendapat Lophold Stoddart sejarawan Senior Inggris
setidaknya memberikan saya sedikit informasi dalam bukunya Dunia
Baru Islam bahwa setiap Muslim di Mekkah memiliki kelompok studi
dan kajian masing-masing. Mereka dilarang untuk pulang ke negerinya
masing-masing setalah menunaikan ibadah haji. Di Mekkah mereka
belajar mendalami Islam selama satu tahu sampai lima tahun dan
banyak pula yang tidak pulang ke negeri asalnya. Di Mekkah inilah
pada jamaah Haji dari Hindia Belanda melakukan konsolidasi dengan
Ummat muslim sedunia yang kemudian berbagi cerita tentang
Kolonialisme Eropa di seluruh dunia Islam. Namun bagaimana proses
konsolidasi dan ideologisasi tersebut tidak pernah tercatat dalam buku
sejarah terutama yang berbahasa Indonesia. Kita tidak pernah tahu
bagaimana kaum Paderi berubah menjadi Islam Militan setelah lima
tahun menetap di Mekkah dan tidak pulang ke Minangkabau . Kita tidak

pernah tahu proses pendekatan Muhammad Abduh dengan Ahmad


Dahlan yang mengalami ideologisasi Pan-Islamisme. Begitu halnya
sama dengan Tjokro yang tiba-tiba saja menjadi pemipin redaktur
harian Islam Al-Manar yang disebarkan Jamiat Khair sebelum
mendirikan Sarekat Islam.
Namun demikian , kita hanya bisa melihat hasilnya tanpa
sebuah proses sejarah yang jelas dan detail. Historiografi Indonesia
tidak pernah jelas dan tidak pernah mendukung Islam karena mereka
lebih suka menggunakan sumber dari Belanda yang sama sekali tidak
senang dengan pergerakan islam Militan. Sejarawan Takashi Shiraishi
dan Akira Nagazumi dari Cornell University mengandalkan surat kabar
Lokal untuk menjelaskan kondisi pergerakan di Hindia Belanda di awal
abad 20. Sampai hari ini pun para calon sejarawan indonesia yang
dididik di dalam Departemen Ilmu Sejarah , tidak pernah diinformasikan
secara detail tentang Jamiat Khair ini , Bahkan banyak diantara kita
yang tidak tahu sama sekali Jami;at Khair ini. Organisasi ini mejadi
misterius karena tidak banyak sumber yang menjelaskanya secara
detail , namun dapat mengkader orang sekaliber Tjokroaminoto dan
Ahmad Dahlan. Oleh sebab itu wajar bila kita mendengar hari ini bahwa
Budi Utomolah organisasi pertama dalam kancah pergerakan Nasional
dan pelopor kebangkitan bangsa. Padahal jamiat Khair sudah ada sejak
tahun 1901. Menurut Ibnu Khaldun dalam bukunya Mukkadimah
mengatakan bahwa , kecelakaan dalam suatu bangsa salah satunya
merupakan kesalahan para sejarawan yang tidak benar memberikan
informasi dengan jelas. Ibnu Khaldun sudah memperingatkan para
sejarawan agar jangan pernah berbohong dan cenderung apologi
kemudian pura-pura tidak tahu dan tidak mau tahu. Pendapat Ibnu
Khaldun ini sudah terjadi bagi Historiografi Indonesia yang salah dan
cenderung apologi dalam melihat fakta-fakta yang ada. Apalagi
Indonesia kaya dengan sejarah perjuangan Islam yang cenderung
dibelokkan oleh para sejarawan menjadi pergerakan Kaum nasionalis,
yang sebenarnya menurut saya kaum nasionalis itu datangnya
terlambat dan pada ujungnya menjilat kaki para ulama muslim untuk
mendapat pengakuan dan jabatan tertinggi. PNI baru lahir setelah
massa dari kaum muslimin sudah banyak dan memiliki ikatan yang
kuat. PNI harusnya bersyukur pada golongan muslim , karena PNI
sudah didukung dan tidak dimusuhi layaknya seperti golongan
nasionalis di Pakistan dan India yang terang-terangan dimusuhi oleh
Muhammad Iqbal dalam Muslim League dan Abu Ala Muadudi dalam
Jamaat Islam Pakistan. K.H Ahmad Dahlan , A.Hassan , Tjokroaminoto
tidak pernah melakukan pemberontakan pada PNI , namun mereka
tidak mau jika diajak bergabung dengan PNI. Lagi pula PNI itu adalah
embrio dari Sarekat Islam , yang seharusnya mereka berterima kasih
pada Golongan Islam Militan. Ummat Islam di Hindia Belanda termasuk
orang-orang yang toleran dan tingkat radikalismenya lebih rendaj jika

dibandingkan di Timur Tengah. Namun kaum nasionalis atas Nama PNI


justru mendekat pada Komunis , dan menjauhi golongan Islam Militan.
Lebih parahnya lagi Sukarno membubarkan Masyumi pada tahun 1960
karena Masyumi ingin mendirikan negara Islam dan tidak menyepakati
NASAKOM.
BAGIAN 5 : Pan-Islamisme Di Indonesia 1945-1998
Warisan Pan-Islamisme dan Pihak-pihak yang menjatuhkanya
Kalau diingat kembali, banyak sejarawan Indonesia yang lebih
cenderung melihat PNI sebagai embrio gerakan Budi Utomo dan
Indische Partij , sebuah organisasi berhaluan Nasionalis. Hampir di
semua negara yang terkena kuat dakwah Islam , akan memulai kancah
pergerakan dengan semangat solidaritas Islam dan tidak berangkat
dari organisasi Nasionalis. Kalulah kita melihat siapa saja yang menjadi
target incaran para penjajah , hampir semuanya adalah negara Islam
yang membentang dari Afrika Utara sampai Hindia Belanda. Jadi kalau
dikatakan missi penjajahan hanyalah menjari Kekayaan dan kejayaan
asalan itu tidak terlalu kuat. Kalau kita mendalami tentang Perang Salib
maka disitu kita akan mengetahui betapa besarnya dendam Eropa
pada dunia Islam. Maka wajar jika semua negeri jajahan adalah wilayah
Islam dan itu bukan persitiwa yang kebetulan. Di tanah Islam para
kolonial mengganti kebudayaan dan pemerintahan setempat dengan
metode mereka. Hingga sampai abad ke 20 , golongan Islam tidak lagi
memiliki pengaruh yang kuat, karena semua pemerintah pribumi sudah
berpegang pada Partai Nasional.
Mengenai
masalah
Partai
Nasional
ini,
saya
sendiri
menyarankan agar membaca karya Dr.Abu Hanifah yang berjudul
Tales Of Revolution yang diterbitkan oleh University Of Quensland
tahun 1968. Abu Hanifah pernah menjadi Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia tahun 1949-1950, ia merupakan seorang Tokoh
besar Masyumi dan menjadi ketua Fraksinya di KNIP. Tokoh yang
memperjuangkan Asas Islam sebagai dasar negara Indonesia ini
berpendapat bahwa Partai Nasional memiliki peran sebagai perekat
kedua golongan Radikal yang sedang tumbuh sebelum adanya
kemerdekaan. Namun praktiknya menurut Abu Hanifah Partai Nasional
telah gagal sebagai perekat dan pemersatu hal ini dikarenakan masingmasing kubu memiliki basis sektoral yang sangat kuat di dunia
internasional. Islam dengan Pan-Islamisme , Komunis dengan Uni
Soviet, dan kubu Nasionalis bersama kolonial. Di Indonesia gerakan
Nasionalisme diberian ruang yang cukup lebar pada masa
pemerintahan Belanda setelah politik Etis dan Jepang sebelum perang
Dunia II. Kolonial Belanda memberikan ruang di dalam Volksraad dan
Jepang memberikan ruang-ruang yang lebih luas lagi dengan BPUPKI

serta didirikan pula Majelis Islam Ala Indonesia (MIAI) sebagai wadah
golongan Islam untuk merundingkan bersama untuk membuat dasar
negara. Jepang sebagai penjajah yang tidak mengikuti langkah-langkah
Uni Soviet tidak memberikan ruang bagi golongan Komunis , yang pada
akhirnya Tan Malaka bersama Muso Mendirikan Partai Murba , sebagai
wadah para aktifis Komunis sebelum menyusuk kembali rancangan PKI
di Indonesia. Dalam beberapa pandangan Sarjana Barat seperti Harry J
Benda yang menulis Bulan Sabit Dan Matahari Terbit, cukup
menganalisa dengan tajam mengapa Jepang memberikan ruang yang
lebih luas pada golongan Islam dan Nasionalis. Menurut Benda faktor
inilah yang menguatkan Masyumi mau mendukung langkah-langkah
kaum Nasionalis yang benar-benar tulus hatinya memperjuangkan
Indonesia. Namun masyumi tetap tidak mau mentolerir kaum
Nasionalis yang Liberal dan cenderung pro Kolonial seperti misalnya
Prof. Supomo dari PNI yang mendukung mati-matian kebijakan Kolonial
Belanda. Menurut Abu Hanifah Golongan Islam militan seperti masyumi
sebenarnya tidak mempermasalah golongan Nasionalis jika benarbenar ingin memproklamirkan kemerdekaan. Akan tetapi Masyumi
tidak mentolerir mereka kaum nasionalis yang benar-benar mendukung
kebijakan penjajah secara terang-terangan. Sebelum Masyumi ada
,MIAI telah bersinggungan langsung dengan permasalahan ini. Ketika
perundingan di sidang BPUPKI bersama tokoh islam bersama 68
anggota lainya yang rata-rata Nasionalis memperbincangkan bersama
mengenai dasar negara. Ki Bagus Hadikusumo sebagai wakil dari MIAI
mendung Islam sebagai dasar negara., namun usulan ini ditolak oleh
Prof.Supomo yang kemudian golongan Nasionalis lebih condong pada
Pancasila. Dalam proses diskusi , golongan Islam sebenarnya juga
tidak terlalu mempermasalahakan isi Pancasila dikarenakan Pasal 1
yang mendukung penuh tegaknya syariat Islam. Melalui argumen inilah
Masyumi lahir dengan inpirasi Syariat Islam yang tetap bersinggungan
dengan semangat pan-Islamisme.
Sebelumnya sudah dilakukan perundingan dalam BPUPKI untuk
mengusulkan terbentuknya negara Islam di Indonesia. Menurut
Prawoto Mangkusasmito dari ke 68 anggota BPUPKI hanya terdapat15
orang saja yang benar-benar mewakili aspirasi politik ummat Islam.
Sebagian lagi sebagaimana dikutip dari Muhammad Yamin dalam
naskah persiapan undang-undang Dasar hlm 60-61 yang sebagian
besar dari kelompok nasionalis sekuler yang jelas-jelas menolak Islam
sebagai dasar negara. Wakil-wakil golongan Islam tersebut adalah K.H
A Sanusi ( Partai Ummat Islam ), Ki Bagus Hadikusumo , K.H Mas
Mansyur, Abdul Kahar Muzakkir ( Muhammadiyah), K.H wahic Hasyim ,
K.H Masykur (NU), Sukiman Wirjosandjojo ( Partai Islam Indonesia
sebelum PD II), Abikusno Tjokrosujoso (Partai Sarekat Islam Indonesia),
Agus Salim dan K.H Abdul Halim ( Partai Ummat Islam). Kemudian
dalam BPUPKI Jepang menunjuk Dr. Radjiman Widyodiningrat seorang

mistik jawa sebagai ketua. Sedangkan Wakil ketua adalah seorang


Jepang bernama Ichibangase Yoshio. Dalam sidang ini BPUPKI bertujuan
merumuskan dasar negara Indonesia. Kemudian terjadilah perdebatan
ideologis yang serius dan tajam mengenai dasar negara ,antara wakilwakil golongan Islam dan kelompok nasionalis-Sekuler. Pihak Islam
mengusulkan gagasan negara Islam yang artinya Negara Indonesia
yang berdasarkan Islam. Pihak Nasionalis-Sekuler menolak gagasan
tersebut. Pihak Islam memberikan alasan bahwa Mayoritas penduduk
Indonesia adalah ummat Islam, namun demikian Syariat Islam belum
berjalan. Seperti yang diutarakan Ki Bagus Hadikusumo salah satu
wakil golongan Islam menurutnya selama ini tidak ada institusi yang
formal seperti negara yang mampu menopang syariat dan hukum
Islam. Kemudian oleh pihak nasionalis-Sekuler tidak disepakati
gagasan tersebut yang kemudian Prof . Supomo Golongan NasionalisSekuler didikan kolonial Belanda berpendapat syariat islam itu
nampaknya masih meragukan untuk menopang kehidupan negara
modern.
Sejak tanggal 28 Mei sampai 1 Juni 1945, BPUPKI
mengadakan dua kali sidang pleno. Tanggal 1 Juni 1945, Sukarno
menyampaikan
pidatonya
yang
terknela
untuk
mengatasi
pertentangan antara penyokong negara sekuler dengan penyokong
negara
Islam.
Sukarno
dalam
pidatonya
mengemukakan
Weltanschauung yakni pandangan hidup dan politik yang dianjurkan
sebagai dasar negara Indonesia berupa lima sila yaitu , Nasionalisme,
internasionalisme, demokrasi , keadilaan sosial dan ketuhanan. Pidato
Sukarno ini mendapat respon yang tidak senang dari golongan Islam,
yang kemudian dibentuklah sub komisi yang terdiri dari sembilan orang
yang diketuai sukarno. Sub komisi ini beranggotakan golongan Islam
militan dan nasionalis-sekuler.
Pada tanggal 22 Juni 1945 Sub komisi ini menghasilkan
rancangan mukadimah UUD yang kemudian dikenal dengan nama
Piagam Jakarta. Perbedaan ini terus berlangsung, agar tidak
menimbulkan perpecahan karena perbedaan ideologis yang berlrutlarut, maka kompromipun diambil. Maka tercapailah kesepakatan yang
dirumuskan dalam piagama Jakarta. Di dalamnya disepakati bahwa
Pancasila merupakan Dasar Negara. Disamping itu dicantumkan pada
rumusan Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya . Golongan Islam dalam BPUPKI ingin
melaksanakan seluruh Syariat yang telah tertuang dalam Al-Quran dan
Hadist, sedangkan kaum nasionalis-sekuler ingin mengurung islam
dalam sebuah sangkar yaknia Islam hanya menjadi urusan pribadi
perseorangan dengan Tuhanya. Persoalan mendasar tentang dasar
negara telah membuat dan memaksan para pendiri bangsa untuk
menjalani masa sulit apalgi ditambah masalah Komunis Internasional
yang terus mengggoda pikiran Sukarno sebagai solusi. Akan tetapi
akhirnya kompromi politik telah tercapai dalam piagam Jakarta.

Menurut Muhammad Yamin Piagam jakarta adalah preambule terutama


pada pasal 1 yang mewajibkan seluruh Ummat Islam untuk
menjalankan Syariat yang dilandaskan dalam Al-quran dan Hadist.
Hasil Piagam jakarta ini adalah hasil kompromi maksimal yang dicapai
para pemimpin Islam di BPUPKI, walaupun sebenarnya banyak
golongan Islam militan yang tidak puas dengan hasil kompromi ini.
Masalahnya adalah apakah dengan kompromi itu persoalan tentang
ideologi akan selesai dengan tuntas ? tentu saja tidak akan tuntas,
terutama dari kaum Islam militan yang terinspirasi pada ide PanIslamisme yang saat itu sedang gencar di seluruh dunia Islam.
Lewat kesimpulan ini kemudian muncul gagasan ke permukaaan
tentang suatu negara Islam sekalipun Indonesia masih berada dibawah
kekuasaan Jepang. Setelah sidang selesai Prof. Supomo memberikan
penjelasan tentang dua aliran yang sedang berkembang di seluruh
dunia untuk pembentukan negara modern. Pertama adalah faham
negara berdasarkan agama, yang dibela oleh kaum muslimin untuk
menegakkan negara Islam yang banyak terjadi di Timur Tengah. Kedua
adalah faham yang disarankan Muhammad Hatta yakni pemisahan
antara urusan negara dan urusan agama, yang pendek kata adalah
negara sekuler. Pandangan ini diutarakan Supomo pada tanggal 31 Mei
1945, sehari sebelum sukarno menyampaikan Pancasila sebagai
ideologi negara. Namun demikian yang terjadi Jepang lebih condong
pada golongan Nasionalis-Sekuler untuk memegang kendali politik
nasional. Pada hari berikutnya Sukarno Hatta dan Radjiman dipanggil
Jenderal terauchi di Indo-Cina, untuk menerima janji kemerdekaan
kepada Indonesia pada tanggl 24 Agustus 1945. Kemudin setelah
mereka pulang ke Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1945 mendapat
sambutan dari gerakan bawah tanah yang menentang setiap bentuk
hadiah dari jepang. Mereka menculik sukarno dan dibawa ke
Rengasdengklok yang memerintah untuk segera memplokramirkan
kemerdekaan Indonesia. Bersamaa dengan itu Jepang diberitakan telah
kalah dalam Perang dunia II yang kemudian kuatlah dalam sanubari
Sukarno untuk memproklamirkan kemerdekaan. Setelah kembali ke
Jakarta, seorang Jepang bernama laksamana Maeda memberikan
rumahnya untuk dijadikan diskusi dalam penyusunan teks proklamasi.
Dalam berbagai sumber yang ditulis oleh benedict Anderson di dalam
rumah inilah beberapa pikiran menghantui perasaan sukarno terutama
masalah bentuk negara yang tertuang dalam ideologi Piagam jakarta
Pasal 1. Menurut Anderson pada akhirnya golongan nasionalis yang
menculik Sukarno dan Laksamana Maeda yang memberikan pengaruh
terhadap perubahan ideologi tersebut. Kemudian setelah proklamasi
dikeluarkan tepat sehari yakni tanggal 18 Agustus 1945 dibentuk
Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dari sinilah PPKI
menetapkan bahwa Preambule Piagam jakarta di pasal 1 yang sangat
penting bagi ummat Islam resmi dihapus. Fakta ini menunjukan

kekalahan politik bagi Ummat Islam Indonesia. Kendati demikian


mereka yang berasal dari golongan Islam militan tidak terima hasil
keputusan PPKI tersebut yang akhirnya meletuslah Gerakan Darul
Islam/ Tentara Islam yang mendeklarasi negara Islam Indonesia.
Selanjutnya gerakan-gerakan yang radikal pun bermunculan baik di
kalangan militer, partai politik serta gerakan pemuda dan mahasiswa
Islam. Namun corong mereka semua adalah partai masyumi sebagai
wadah aspirasi seluruh ummat Islam Indonesia. Selanjutnya setelah
tahun 1945 kubu pertentangan ini mulai muncul dan memperkuat
institusinya. Golongan Nasionali-Sekuler dengan PNI , golongan Islam
Militan dengan Masyumi dan golongan Komunis dengan PKI.
Sebelum detik-detik proklamasi menurut Abu Hanifah , Masyumi
sendiri telah mengalami segala bentuk intimidasi dari Jepang yang
tidak memperbolehkanya menjadi Partai Politik. Jepang dengan segala
bentuk metode penjajahan yang dinilai toleran oleh kaum Nasionalis
telah memberikan ruang yang lebar bagi Jepang untuk memasuki
internal pemerintahan. MIAI sebagai poros Islam hanya diperbolehkan
menjadi Majelis Syuro untuk membantu Jepang mengkonsolidasikan
Ummat Islam dalam persiapan Perang Pasifik. MIAI yang tidak menurut
pada Jepang ini, karena tidak mau bergabung dalam kesatuan Asia
Pasifik , membuat MIAI dirubah menjadi Majelis Syuro Muslimin yang
diharapkan kegiatanya hanya dalam masalah seputar ritual kegamaan.
Namun demikian ideologi tidak bisa dibatasi oleh birokrasi, sehingga
Majelis Syuro ini berubah menjadi kesatuan yang menjunjung tinggi
penegakkan Syariat dan cita-cita kebangkitan dunia Islam. Menurut Dr.
Abu Hanifah aktifitas MIAI ini banyak menimbulkan kekhawatiran bagi
Jepang, pasalnya MIAI kuat dengan cita-cita membuat konstitusi Islam.
Walaupun banyak sejarawan lainya yang menuliskan cita-cita MIAI
hanya memererat hubungan solidaritas Islam. Sebagai tokoh MIAI dan
Masyumi , Dr. Abu Hanifa melihat masa depan Masyumi tergantung
juga pada kondisi dunia Islam saat itu. Proses ideologisasi yang cukup
gencar menyebar di seluruh dunia, tidak menutup kemungkinan partai
Islam seperti Masyumi adalah bagian dari solidaritas ummat Islam
dunia. Seperti halnya Sukarno pada tahun 1950 sudah membuat
hubungan Khusus dengan Cina, yang menurut Sejarawan Nugroho
Notosusanto dalam pembukaan film penghianatan G30S/PKI tindakan
itu adalah cikal-bakal Komunis menjadi Inspirasi Sukarno
Sedangkan Harry J Benda, tidak melihat hubungan yang terlalu
erat antara PNI dengan Masyumi , melihat daftar para pelopor pendiri
Masyumi adalah orang-orang Islam militan yang lurus dalam ajaran
Tauhid seperti Haji Agus Salim, H.M Yunan Nasution, Mohammad Natsir,
Prawoto Mangkusasmito, Abu Hanifa, dll. Abu Hanifa sendiri sebagai
salah satu pelopor Masyumi dalam bukunya Tales Of Revolution menilai
Sukarno dengan nada yang kritis dan sinis. Baginya Gerakan Sukarno
beserta PNI tidak memiliki konsistensi dan keberpihakan yang jelas,

melihat Sukarno selalu memandang Masyumi adalah anak satu saudara


dengan PKI. Apalagi setelah PNI menang pemilu 1955 yang
memuluskan jalanya dalam missie mendekatkan diri pada Komintern.
Sedangkan Masyumi semakin tersingkir sejak kemenangan PNI,
dikarenakan Sering membuat kebijakan yang memuluskan jalan bagi
gerakan-gerakan kebangkitan Islam. Padahal tahun 1952 Masyumi mau
bekerjsama dengan PNI dan membentuk kabinet Wilopo. Sikap toleran
yang tinggi di kalangan petinggi Masyumi membuat pamor PNI diterima
di kalangan ummat Islam. Namun demikian PNI tetap tidak mau
bersyukur pada Masyumi, yang lagi-lagi membuat kerepotan bagi
gerakan Islam di Indonesia. Pada sepanjang tahun 1950-1956
Mohammad Natsir memegang kendali penuh dalam tiga kabinet, yang
sangat membuka pintu agar PNI memiliki peran yang tinggi. Natsir
melihat PNI harus dirangkul, ketimbang PNI merangkul PKI. Menurut
Abu Hanifa tindakan ini membuahkan hasil setidaknya disepanjang
tahun 1950-an yang cukup meredam Sukarno agar tidak condong pada
Komunis. Semenjak Natsir menjadi Perdana Meneri tahun 1950 , bisa
saja ia mendeklarasikan Negara Islam, namun pada akhirnya niat itu ia
urungkan melihat kondisi dunia yang sedang gencar kekuatan Barat
dan Komunis, sedangkan kekuatan Islam sendiri sangat lemah saat itu.
Kolega Natsir di Mesir yakni Hasan al-Bana dari ikhwanul Muslimin
sudah ditembak mati tahun 1948 dan Abu Ala Maududi dari jamaat
Islam yang tidak pernah sukses melahirkan konstitusi Islam di Pakistan.
Natsir yang telah menjadi penghubung antara Masyumi dengan
Ikhwanul Muslimin, melihat langsung fenomena di Mesir bagaimana
gagalnya gerakan Islam Ikwanul Muslimin dalam menyelamatkan Mesir
dari cengkaraman Raja Faruq dan para pemimpin Sosialis. Bagi Natsir
Ikhwanul Muslimin telah gagal mendirikan negara Islam sejak 1948,
kematian Hasan Al Bana tidak ada yang bisa menggantikan peran serta
pemikiranya yang cemerlang. Pada akhirnya para pengikuti Fanatik
Hasan Al Bana seperti Said Hawa berkali-kali menegaskan tidak ada
yang bisa menggantikan Hasan Al Bana dan tidak perlu ada
pembaharuan dalam tubuh Ikhwanul Muslimin. Bagi Said Hawa yang
menulis di dalam bukunya Membina Angkatan Mujahid yang terbit dan
beredar di Indonesia mulai tahun 1988 mengatakan bahwa kegagalan
Ikhwan sudah terlihat sejak kematian Hasan Al Bana ,Walaupun setelah
itu banyak para penerus Ikhwan yang memiliki intelektualitas yang luar
biasa. Oleh sebab itu Natsir berpikir dua kali untuk deklarasi negara
Islam , dikarenakan Ikhwanul Muslimin telah gagal meruntuhkan Raja
Faruq yang justru kemudian diganti oleh Nasser yang berideologi
Sosialis dengan tipe kepemimpinan Mirip dengan Sukarno. Posisi
Ikhwanul Muslimin dan Masyumi pada tahun 1950 hampir sama, namun
perbedaanya Ikhwan memilih jalur bawah tanah , sedangkan Masyumi
mau mengambil keputusan dalam demokrasi dan berhasil mengambil
hati ummat Islam untuk mendukung semua gerakan Masyumi di

pemerintahan. Sedangkan Ikhwan terus menerus ditinas dan resmi


menjadi gerakan terlarang sejak 1948, ditambah lagi kebencian Gamal
Abdun Nasser yang mengganggap Ikhwan tidak mau membantu
revolusi yang dilakukanya.
Ikhwanul Muslimin mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1930
melalui jamaah Haji dan kaum pendatang Arab. Pada zaman
kemerdekaan Haji Agus Salim pergi ke Mesir dan mencari dukungan
untuk kemerdekaan Indonesia , yang kemudian Indonesia diakui
pertama kali oleh Ikhwanul Muslimin.
Sejalan dengan masuknya
Ikhwan ke Indonesia Masyumi menyambut ideologi kebangkitan Islam
tersebut dengan membuat tujuan partai Masyumi. Tujuan dari
pendirian Masyumi tercantum dalam anggaran dasarnya :
Terlaksananya ajaran dan hukum Islam di dalam kehidupan
perseorangan , masyarakat , dan negara republik Indonesia , menuju
keridhaan ilahi. Di awal berdirinya Masyumi, tidak ada penjelasan
yang detail mengenai akar ideologinya. Namun dari beberapa
pendapat sejarawan seperti Harry J Benda , dan ahli sejarah revolusi
dunia G.H Jansen berpedapat bahwa Masyumi adalah cerminan dari
pribadi Muhammad Natsir. Walaupun banyak pihak yang berperan
dalam pendirian Masyumi termasuk dari Muhammadiyah , Nadhatul
Ulama dan golongan Salaf lainya , Secara otoritas Masyumi tetap
dipegang penuh oleh Muhammad Natsir. Dominasi Natsir sebagai
golongan muda , yang dalam sebagian pendapat sangat bertentangan
dengan golongan pertama yang tradisionalis tidak disukai oleh
sebagian kelompok Islam terutama Nadhatul Ulama. Keluarnya Nu dari
masyumi ini menandakan akan muncul perpecahan dalam tubuh
Masyumi yang sebagian massa Islam adalah golongan dari NU. Sikap
untuk mengusung negara Islam , seperti yang ada di dalam benak
Natsir kurang diskukai oleh mereka golongan tua yang tradisionalis.
Padahal seperti yang sudah kita bahas bahwa NU merupakan
organisasi Islam yang lahir akibat dari arus Pan-Islamisme yang muncul
dari Mekkah dan kairo, hanya saja NU berdiri lebih lambat dari
Muhammadiyah. Permasalahan ideologis ini merupakan perpecahan
pertama setelah negara indonesia resmi merdeka, padahal sebelumnya
semua ummat Islam sudah sepakat untuk berhimpun bersama di
dalam Masyumi. Entah kenapa NU tidak menyepakati idealisme
Muhammad Natsir yang dengan sangat jelas memegang penuh kendali
di sepanjang tahun 1950-an. Dalam sejarah kita mengenal sebuah
istilah bahwa kesempatan hanyalah satu kali. Namun Momentum
kemenangan Natsir tidak dilakukan dengan baik, hal ini dikarenakan
kurangnya kepercayaan pada Natsir . Idealisme Natsir sendiri memang
tumbuh secara otodidak walaupun ia merupakan mantan murid
A.Hassan dalam organisasi PERSIS. Pemikiran dan didikan A.Hassan ini
sangat membekas dalam diri Natsir yang menolak keras segala bentuk
khurafat dan bidah dan tegas dalam missi penegakkan syariat Islam.

Menurut saya pribadi Natsir adalah satu-satunya pemimpin Islam


Indonesia yang benar-benar menjadi role-model Pan-Islamisme di era
negara modern. Pemikiran serta keputusanya selalu diarahkan oleh
ideologi Islam dan tidak terpengaruh hal lain seperti politik, serta hawa
nafsu kubu tertentu. Natsir hanya ingin Indonesia benar-benar memiliki
masyarakat yang islami serta teguh menegakkan Syiar Islam.
Sebelumya pada tahun 1947 PSII juga telah menarik dari partai
Masyumi. Walaupun pengaruh partai ini kecil namun keluarya mereka
telah menandakan bahwa dalam tubuh Partai Islam sudah terpecah
belah. Sedangkan PNI dan PKI tumbuh solid dan semakin kuat menjalin
hubungan internasional , mengikuti konferensi tingkat dunia serta
membuka komunikasi dengan Amerika dan Uni Soviet. Sedangkan
Masyumi semakin tenggelam setelah PNI resmi menguasai parlemen
tahun 1955. Sedangkan di dalam dunia Islam, kolega Natsir sudah
tenggelam dan kalah melawan pemerintah dan sebagian dari mereka
sudah dihukum Mati. Setelah tahun 1955 gerakan Islam militan di Mesir
sudah resmi kalah, walaupun pengaruh secara ideologis masih tetap
kuat di lapisan bawah masyarakat. Meskipun Sayyid Qutbh muncul
sebagai seorang intelek dengan ideologi yang tegas dan fundamental
telah memiliki banyak pengikut , namun pada akhirnya ia juga telah
dihukum mati. Sedangkan Abu Ala Maududi tidak bertahan lama
setelah melakukan kudeta terhadap militer di Pakistan. Gerakan
Maududi hancur total dan nasibnya hampir sama seperti Natsir
diasingkan dan dipenjara, walaupun nasib Muhammad Natsir masih
lebih baik dibanding Maududi. Setelah hancurnya Mesir dan Pakistan,
gerakan kebangkitan Islam bermunculan di negara-negara islam di
Afrika. Kebanyakan negara di Afrika memang baru merdeka setelah
tahun 1960-an, seperti Uganda , Zaire, Afrika Tengah. Fase sejarah
memang selalu sama sesuai dengan ritmenya, Setelah negara di afrika
yang terkena dakwah Islam dari kaum Sanusi dimerdekakan oleh
kolonial,
tiba-tiba saja dengan tumbuh pesat muncul gerakan
perlawanan seperti yang ada di Mesir , Pakistan dan Indonesia.
Walaupun pada akhirnya gerakan tersebut tidak bertahan lama lebih
dari 15 tahun. Kondisi ini menandakan bahwa kondisi dunia Islam saat
itu sudah kacau dan hancur lebur sampai pada tahun 1960. Ide
pendirian negara Islam sudah tidak terdengar lagi di seluruh dunia,
walaupun di dalam tingkat gerakan Islam bawah tanah ide seperti ini
masih terdengar kuat.
Melihat fakta ini , Masyumi khususnya Muhammad Natsir telah
kehilangan jaringan dunia Islam. Semua gerakan Islam fundamental
secara resmi sudah dihapus dengan berbagai cara dan alasan birokrasi
hukum dan yang tersisany hanyalah idealisme dan harapan kaum
muslimin. Sampai pada pertengahan tahun 1960 setelah Masyumi
resmi dibubarkan Sukarno , gerakan ini masih hidup terpecah-pecah
menjadi organisasi di tingkat masyarakat maupun pelajar Islam.

Seluruh pecahan Masyumi ini menandakan bahwa gerakan ini masih


hidup dalam tataran ide , dan masih kuat terpatri dalam hati ummat
Islam Indonesia. Organisasi Islam di bawah naungan Masyumi seperti
GPII walaupun sudah resmi bubar tahun 1960, namun para aktifisnya
tidak semerta merta hilang begitu saja . mereka membangun basis di
masjid-masjid dan melakukan kaderisasi pemuda
dengan khas
Masyumi. Selain itu ada juga organsasi Pelajar Islam Indonesia (PII)
yang masih bertahan hinga saat ini, mereka masih memegang kuat
Ideologi Muhammad Natsir dan masih konsisten terhadap perjuangan
Islam. Walaupun hanya tingga nama , PII merupakan warisan sejarah
Gerakan Pan-Islamisme Masyumi yang masih ada hingga saat ini.
Kemudian Organisasi yang paling besar dan masih eksis hingga saat ini
adalah Dewan Dakwah islam Indonesia (DDII) yang bisa dikatakan
sebagai Masyumi dengan model dan nama yang baru. Organisasi Islam
yang berdiri tahun 1967 ini memiliki sejarah panjang dan berperan
besar terhadap dinamika pemikiran Islam di Indonesia hingga
sekarang. Melalui organisasi inilah nama Muhammad Natsir yang telah
terkubur lama di dalam penjara, akhirnya hidup lagi ke permukaan.
Dengan segala konsistensi dan istiqomah di jalan Islam , Natsir kembali
lagi merajut jaring-jaringan dakwah Islam Internasional yang sempat
terputus beberapa tahun. Tiga Tahun setelah DDII berdiri, Muhammad
Natsir langsung disambut dan diundang golongan Islam militan di
Malaysia. Mereka adalah Partai PAS , partai Islam se-Malaysia yang
terinspirasi dari ide Pan-Islamisme yang mirip juga seperti Masyumi.
Dari Malaysia inilah Natsir mulai dikenal sebagai tokoh Pan-Islamisme
yang tersisa di Asia Tenggara yang kemudian mulai membina sistem
pengkaderan pemuda Islam di Malaysia. Pada tahun 1970 Malaysia
mendirikan organisasi pemuda yang besar dan cukup eksis hingga
sekarang yaknia Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) yang kemudian
bekerjsama dengan DDII membangun basis pemuda di masjid kampus.
Bersamaan dengan ABIM , DDII juga merangkul organisasi Lembaga
Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI) untuk mengikuti International Islamic
Federation of Student Organization di Irak. Kemudian mewakli
Indonesia atas nama ketua LDMI Immadudin Abdurrahim menjadi wakil
sekjend dalam organisasi internasional tersebut. Selain itu Natsir juga
membangun kembali koneki dengan universitas Islam di Arab Saudi.
Melalui DDII banyak beasiswa diberikam kepada mahasiswa Indonesia
yang disekolahkan di universitas di Timur tengah. Melalui hubungan ini
pula DDII kemudian mendirikan lembaga pendidikan yang sekarang
dikenal dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA).
Natsir sendiri mendapatkan rekomendasi dari Syaikh Abdul Aziz Bin
Baz, seorang ulama kerajaan Arab Saudi dalam pendirian LIPIA di
Indonesia. LIPIA merupakan lembaga internasional yang didanai oleh
Raja Abdul Aziz dan mendapatkan hubungan langsung dari Muhammad
Qutbh ( Saudara Sayyid Qubth). Mulai dari sinilah hubungan Indonesia

dan Timur Tengah terbuka dan banyak mahasiswa Indonesia ketika


pulang ke Indonesia membawa Ideologi baru yang merupakan warisan
Pan-Islamisme. Saat ini gerakan tersebut terkenal di kalangan
intelektual dengan sebutan gerakan Trans-Nasional yakni sebuah
ideologi yang menyebar melewati garis teritorial negara.
Sejak Muhammad Natsir membuka pintu intelektual antara
dunia Islam dan Indonesia, maka masuklah pemikiran dan ideologi
tarbiyah yang saat itu masih gencar dan kuat dibawa oleh Ikhwanul
Muslimin. Semenjak Masyumi dibubarkan tidak ada satu pun institusi
Islam yang mampu membawa pengkaderan gerakan Pan-Islamisme
dalam praktiknya di Indonesia. Maka mulai tahun 1970-an dikenalkan
buku-buku kepada mahasiswa Indonesia seperti Maalim Fi Thariq yang
diterbitkan dengan judul petunjuk jalan. Buku ini diterbitkan dan
disebarkan oleh penerbit DDII yang juga menerbitkan majalah Media
Dakwah. Kemudian diimpor pula buku seperti majmu Ar Rasail yang
berisi ceramah-ceramah Hasan Al-Bana , buku ini disebar pada tahun
1975 dengan judul Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin. Sampai pada
akhir abad 20 sekitar tahun 1998, karena Ikhwanul Muslimin di cap
sebagai organisasi terlarang di dunia Internasional , maka buku ini
judulnya diubah lagi menjadi Risalah pergerakan Hasan Al-Bana agar
bisa disebarkan di masjid-masjid kampus di Indonesia. Muhammad
Natsir sengaja membuka hubungan dengan ideologi Islam di Timur
Tengah , karena sampai pada tahun 1970 dunia pemikiran Islam di
Indonesia sedang gencar-gencarnya mencari jati diri. Saat itu ada yang
lebih condong pada Liberalisme , Sekulerisme. Dari kejadian ini Natsir
merasa prihatin dan miris melihat generasi muda Islam di Indonesia
sudah terpengaruh terhadap pemikiran Barat, oleh sebab itu melalui
DDII Natsir mulai membuka pintu pengkaderan di masjid kampus.
Sistem pengkaderan tersebut dinamakan Latihan Mujahed Dakwah
yang menggunakan sistem Tarbiyah dari Ikhwanul Muslimin dan sistem
pergerakan Islam dari Abu Ala Maududi dari Jamaat Islam Pakistan.
Sampai pada tahun 1980 sistem pengkaderan ini tidak berlanjut
dengan baik dikarenakan pada Latihan Kader ini mengandung unsurunsur Jihad yang dimata pemerintah sebagai gerakan radikal . Latihan
Kader yang radikal ini kemudian banyak tidak disetujui terutama oleh
pemerintah. Setidaknya menurut saya pribadi gerakan pan-Islamisme
cukup sampai di masa itu saja, maksudnya Pengkaderan LMD adalah
warisan terakhir dari Pan-Islamisme yang masuk ke Indonesia. setelah
LMD tidak dilanjutkan, tidak ada satu pun kader muslim di Indonesia
yang benar-benar mengilhami Ide Pan-Islam dan benar-benar setara
dengan Muhammad Natsir. Hal ini menujukan sampai pada tahun 1980
tida ada lagi unsur ideologi Pan-Islam yang menyebar di kalangn
ummat muslim , walaupun organisasinya masih ada. Organisasi yang
tersisa tersebut kini hanya tinggal papan nama, dan sama sekali tidak
mencerminkan dari pan-Islamisme.

Sedangkan di Malaysia ideologi ini masih tetap bertahan dari


gempuran modernisasi dan hedonisme. Hal ini disebabkan masih
berdirinya Partai PAS di Malaysia dan masih memiliki pengaruh kuat
dalam sistem masyarakat disana. Walaupun sebagian besar rakyat
Malaysia cenderung melihat dengan pandangna yang ekslusif terhadap
PAS, namun Partai PAS tetap eksis dan masih menjadi corong ummat
Islam malaysia hingga sekarang. Sebelum resmi menjadi Partai PAS
muncul terlebih dahulu gerakan Hizbul Muslimin (Hamim) pada 14
Maret 1948. Gerakan ini terinspirasi dari nama Hizbullah yang tertera di
dalam al-quran surat Al-Mujadillah ayat 22. Hizbul Muslimin juga
terinspirasi dari gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir dan Masyumi di
Indonesia. Namun Usia gerakan ini sangat singkat mengingat mereka
melakukan pemberontakan yang ingin mendirikan negara Islam.
Kemudian para aktifis dari partai ini mulai mendirikan partai PAS yang
memiliki ideologi pan-Islamisme dengan metode gerakan yang berbeda
dengan sebelumnya. Pada November 1951 berdirilah persatuan ulama
se-malaysia yang dipimpin oleh Haji Ahmad Fuad Hassan. Kemudian
nama ini diganti menjadi persatuan Islam se-Melaysia (PAS). Sejarah
gerakan politik Partai PAS memang tidak terlalu gemilang mengingat
partai ini selalu kalah dominasi oleh Barisan Nasional dari golongan
Nasionalis. Secara ideologis partai ini berperan besar dalam dinamika
intelektual pemuda di Malaysia, terutama ketika Malaysia membuka
hubungan dengan Indonesia di tahun 1970. Sejarah reformasi Islam
dalam bidang pendidikan dan intelektual sangat berkaitan dengan
dunia gerakan mahasiswa Islam di malaysia dan Indoneia. Maka
berdirilah organisasi mahasiswa islam yang pertama yaitu Persatuan
Mahasiswa Islam Universitas Malaya (PMIUM) di Singapura pada tahun
1956 dengan ketua pertamanya Sayyid Muhammad Naquib Al-Attas.
Kemudian pada 31 Maret 1961 didirikan Persatuan Kebangsaaan
Pelajar-pelajar Islam Tanah Melayu (PKPITM). Pada akhir 1963 terbentuk
persatuan Ar-rahmaniah dari inisiatif seorang India-Muslim bernama
Abdul Ahad seorang mahasiswa dari jurusan pengkajian Islam
University Malaya. Gerakan Ar-Rahmaniah inilah termasuk gerakan
radikal dan militan, mereka merujuk para karya-karya Sayyid Qutb, Abu
Ala Maududi. Ar- Rahmaniah menyerang ideologi-ideologi modern
seperti Nasionalisme dan Sosialisme, namun gerakan ini tidak disukai
oleh penguasa yang mengakibatkan usianya tidak terlalu lama. Sampai
1970 gerakan Ar-rahmaniah tidak terdengar lagi.
Gerakan mahasiswa pada 1960-an mendapat semangat baru
dengan keberadaan Sayyid Muhammad Naquib Al-Attas dari University
Malaya. Setelah menematkan studinya Universitas London pada 1965,
PMIUM yang diketua Naquib Al-Attas mulai aktif kebali dengan kajian
keilmuanya. Melalui bidang studi sejarah yang ia geluti terutama
sejarah melayu-Islam dan karya-karyanya tentang peranan Islam di
Nusantara, ia mengejutkan kalangan intelektual melalui gugatanya

terhadap teori-teori Barat yang dianut intelektual malaysia selama ini.


Bahkan ia pun mengemukakan teori tentang urgensi peranan Islam
dalam sejarah dan kebudayaan Melayu. Pada tahun 1970-an gerakan
mahasiswa mengalami perkembangan sangat pesat. Menurut DR.
Abdul Rahman dalam bukunya Pemikiran Islam di Malaysia : Sejarah
dan Aliran Hal ini terjadi karena adanya dua faktor utama yaitu faktor
dalam dan luar negeri .295 Dari dalam negeri sampai pada tahun 1969
Malaysia dikuasai oleh Tunku Abdul Rahman yang banyak dikritik oleh
para mahasiswa . Kemudian muncullah tokoh pemuda muslim malaysia
bernama Anwar Ibrahin ia adalah ketua dari Persatuan Mahasiswa Islam
Universitas Malaya. Pada tanggal 28 Agustus 1969, Anwar Ibrahim
menerjunkan Mahasiswa Muslim se Malaysia untuk melakukan
demontrasi dan menuntut Tunku Abdul Rahman untuk meletakkan
jabatanya. Tindakan radikal dari Anwar Ibrahim ini mengejutkan
masyarakat malaysia khususnya para pejabat pemerintah yang
akhirnya Tunku Abdul Rahman mau mengundurkan diri pada 22
September 1970. Setelah itu Anwar Ibrahim terus melakukan kritik
pedas pada pemerintahan Malaysia khususnya mereka yang berada
dalam golongan Nasionalis-Moderat. Sifat dan kepribadian radikal
Anwar Ibrahim benar-benar menjadi ancaman pemerintah, yang pada
akhirnya pemerintah mengeluarkan akta Universiti atau Kolej Universiti
pada tahun 1971, semacam NKK/BKK di Indonesia pada tahun 1983.
Munculnya Akta Univeriti membuat aktivitas politik mahasiswa
mulai mengalami kesulitan. Akan tetapi dari peristiwa ini ada sisi
postifnya yakni mereka mulai mengalihkan perhatian pada kegiatankegiatan dakwah. Kesadara keilmuan yang mulai besar ini maka pada
tahun 1971, Persatuan Mahasiswa Islam Universitas Malaysia dipimpin
Anwar Ibrahim mengadakan tiga kongres secara simultan. Kemudian
hasil dari kongres ini lahirlah Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM)
sebuah organisasi pemuda Islam terbesar di malaysia dan masih eksis
hingga sekarang. ABIM lahir pada 6 agustus 1971 dan diketuai oleh
Anwar Ibrahim. ABIM mendukung konsep Islam sebagai ad-din dalam
pengertian yang menyeluruh dan bercita-cita mewujudkan masyarakat
Islam yang kaffah.296 Dalam Gebrakan pertama ABIM mendukung
gerakan demonstrasi petani di Baling pada 19-30 November 1974.
Demonstrasi ini muncul sebagai simbol gerakan lapar yang sempat
gencar di Malaysia di awal tahun 1970. Munculnya gerakan ini ABIM
dengan komando Anwar Ibrahim menerjunkan 8000 pelajar dan
mahasiswa Muslim di Kuala Lumpur pada 3.-8 Desember 1974.
Akibatnya dari tragedi ini banyak tokoh mahasiswa dan ABIM dipenjara

295 DR. Abdul Rahman Haji Abdullah.


296 Ibid hlm 228

dan kemudian akta Universiti diperketat kembali yang mematikan


gerakan mahasiswa islam di malaysia. Dari persitiwa ini ABIM
sebenarnya telah menorehkan nama yang harum karena telah
membela masyakat lapisan bawah di Malaysia. Tentu saja ini tidak
lepas dari pengaruh Dr. Sayyid Muhammad Naquib Al-Attas yang
dihormati sebagai tokoh intelektual muslim di malaysia.
Selain faktor dalam negeri. Kemudian ABIM mulai membuka
pintu ke luar negeri terutama dengan Indonesia. Sekitar tahun 1970
ABIM mendapat pengaruh kuat dengan bimbingan Muhammad Natsir
yang telah keluar dari penjara orde lama dan telah kembali dalam
kancah dakwah Islam internasional. Dari Mohammad Natsir inilah ABIM
khususnya Anwar Ibrahim dikenalkan dengan Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) dan Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI). Ketika HMI
mengadakan Latihan pengkaderan Advance Training Di Pekalongan
pada tahun 1970 ,hadirlah ABIM dan Anwar Ibrahim di dalam training
tersebut sebagai pemateri dalam tema Sejarah Islam di Malaysia dan
Anwar Ibrahim mengisi sesi tersebut. Dari sinilah Pengaruh kuat HMI
terhadap pemikiran Anwar Ibrahim mulai kuat dan mempengaruhi
gerakan ABIM sampai sekarang.
Sejarawan Ridwan Saidi sampai
mengatakan Bahwa ABIM adalah HMI nya Malaysia , walaupun saat ini
HMI sudah tertinggal sangat jauh dengan ABIM dalam banyak hal. 297
Bagi ABIM diantara tokoh HMI yang sangat dihormatinya adalah Dr.
Deliar Noer dan Ir. Immadudin Abdul Rahim yang pada tahun 1970
bang Imad menjadi dosen teknik di Institut Teknologi Kebangsaan di
Malaysia. Meskipun para pemimpin UMNO yag nasionalis menuduh
Ir.Immadudin adalah orang yang mempengruhi pemikiran radikal pada
mahasiswa muslim malaysia, tetapi mereka tetap mengakui Ir.
Immadudiin adalah seorang pemikir Muslim yang cemerlang.
Pengaruh luar yang mempengaruhi pemikiran ABIM selain HMI adalah
gerakan intelektual yang berasa dari Jamaat Islam dari Pakistan dan
Ikhwanul Muslimin dari Mesir. Dari Jamaat Islam ABIM mengambil ajara
abu ala Maududi tentang islam sebagai way of life dalam segala
dimensinya. Kemudian Dalam pemikiran Sayyid Qutbh mereka
mengambilnya Islam sebagai pemikiran yang totalitas. Organisasi PanIslamisme tersebut sangat berjasa dalam menyediakan dasar-dasar
Islam bagi gerakan pemuda. Bila pemikiran dari Ikhwanul Muslimin dan
jamaat Islam cenderung pada politik dan jihad, maka ABIM juga
mengambil sampel dari organisasi islam lainya dalam tataran
intelektual. Seperti Federations of The Student Islamic Society (FOSIS),
Muslim Students Associations (MSA) , International Islamic Fedrations
Student Organization (IIFS) dan World Assembly of Muslim Youth

297 Ridwan Saidi, Panji masyarakat tahun 2000 dalam Rusydi


Hamka Islam dan Reformasi Jakarta : Pustaka Panjimas hal 196197

( WAMY). Selain itu badan badan bercorak ilmiah seperti Associations


of Muslim Social Scientis (AMSS), dan International Institute of Islamic
Thought ( IIIT). Tokoh-tokoh utama AMSS dan IIIT yang sering menjadi
rujukan ABIM ialah Dr. Ahmad Totonji, Dr. Ismail Al-Faruqi dan Dr. Abdul
Hamid Abu Sulayman. Dr Abdul Hamid meraih gelar sarjana dan Master
di Cairo University kemudian ia mendirikan MSA dan WAMY. Atas
inisiatif MSA dan ia secara pribadi , maka didirikan AMSS pada tahun
1972 dan dari idenya juga kemudian didirikan IIIT pada tahun 1981. Di
WAMY ia menjadi sekretaris agung pada 1973-1979. Sampai pada
tahun 1988 ia adalah tokoh penggagas pendirian organisasi pemuda
Islam di dunia internasional. Kemudian Melalui kerjasama yang solid
mulai diadakan berbagai konferensi dan simposium disamping
penerbitan risalah serta buku-buku pemikiran Islam. Misalnya WAMY
mengadakan konferensi internasional mengenai persolan pemikiran
Islam kontemporer di Riyadh pada 17-27 Desemvber 1973. Selain itu
WAMY juga mengadakan konferensi internasional tentang Komunikasi
dan hubungan Manusia dengan Islam : Teori dan Praktik pada 16-22
Oktober 1976. Kemudian pada 21-26 Februari 1976 atas anjurna
Universitas King Abdul Aziz, Jeddah maka diadakanlah The First
International Conference Islamic Economic.298 Pada tahun 1977 AMSS
mengadakan The First Simposium of Islamic Economic di Amerika
Utara, International Economic Conference on the Muslim World and The
Future Economic Order Di London dan The First Simposium on Islam
And Psychology. Organisasi AMSS juga memainkan peranan penting
dalam The First World Conference On Muslim Education di Mekkah
pada 31 Maret sampai 8 April 1977. Konferensi pendidikan Islam ke-2
diadakan di Islamabad pada 1980, ke-3 di Dacca pada 1981 dan ke 4 di
Jakarta pada 1983. Selain itu AMSS juga mengadakan
Konvensi
tahunan mengenai problematika pemikiran Islam kontemporer. Pada
1977 juga diadakan seminar pemikiran Islam I di Swiss, seminar
pemikiran Islam ini berlanjut yang kedua di Islamabad pada Januari
1982 dan ke III di Kuala Lumpur 26-31 Juli 1984 dan ke 4 terakhir di
Sudan pada 1987.
Dari semua kegiatan ini ABIM berperan aktif dalam menyumbang
alternatif pemikiran. Kerjasama antara ABIM dan AMSS terjalin erat,
sehingga di Malaysia sangat gencar islamisasi Ilmu . Apalagi ditambah
aktifnya Sayyid Naquib Al-Attas yang pada tahun 1980-an sangat
gencar melakukan Islamisasi ilmu pengetahuan di kampus-kampus.
Sedangkan di Indonesia , HMI tertinggal sangat jauh dengan ABIM
walaupun ABIM baru berdiri di tahun 1970. Banyak pendapat yang
mengatakan bahwa tahun 1970-an adalah era kejayaan bagi HMI,
menurut saya itu memang benar. Akan tetapi jika diukur dari kualitas di

298 Deliar Noer , Bunga Rampai Sampai Negeri Kangguru hlm


143

dunia Internasional , HMI tertinggal cukup jauh dengan ABIM, AMSS ,


WAMY dan kawan-kawanya . Ketika Anwar Ibrahim gencar
menyuarakan Islamisasi Ilmu , aktifis HMI masih sibuk memikirkan
Islam Yes , Partai Islam no !, apalagi ditambah aksi Nurcholis Madjid
yang menganjurkan sekulerisasi. Menurut Anwar Ibrahim pemikiran
Nurcholis tersebut sangat bodoh dan ceroboh melihat banyak aktifis
HMI yang menurutnya memiliki pemikiran Islam yang cemerlang dan
militan. Melihat dari fakta diatas, LDMI adalah satu-satunya organisasi
mahasiswa Islam yang diharapkan menjadi corong utama bagi
tersebarnya ide Pan-Islamisme di Indonesia. Ir Immaddudin pun turut
aktif menjalin komunikasi dengan WAMY , AMSS dan aktifis muslim
lainya. Usaha-usaha Ir. Immadudin ini setidaknya menyadarkan
beberapa aktifis HMI yang saat itu tidak sepakat dengan Nurcholis
Madjid diantaranya adalah Ridwan Saidi yang menjadi Ketua Umum PB
HMI 1974-1976. Usaha Ridwan Saidi ini membuahkan hasil yang
menurut saya pribadi telah menyelamatkan HMI dari jurang
sekulerisasinya Nurholis Majid. Kemudian di tahun 1974 Ridwan Saidi
bersama beberapa aktifis muslim malaysia mendirikan Persatuan
Mahasiswa Islam Asia Tenggara (PEMIAT) dan ia terpilih menjadi
Sekjend nya. Sayangnya tidak banyak sumber yang menjelaskan
tentang PEMIAT ini , sampai pada tahun 1980 nama PEMIAT tidak
pernah terdengar lagi. Namun sedikit sumber yang saya temukan
dalam tulisan Hisyam Althalib dalam Panduan Latihan Bagi Gerakan
Islam yang diterbitkan DDII tahun 1988 telah menuliskan bahwa
PEMIAT merupakan salah satu organisasi Islam yang aktif mengikut
simposium yang diadakan WAMY dan AMSS. Namun setelah itu Hisyam
Althalib juga tidak memberikan keterangan yang jelas tentang PEMIAT.
Setelah kembalinya HMI kepangkuan Islam dan selamat dari
sekulerisasi Nurcholis Madjid, kemudian Ir.Immadudin bersama para
aktifis muslim yang militan membuat Training kader Latihan Mujahed
Dakwah (LMD). Dibanding dengan HMI , ABIM telah benar-benar secara
total mengambil pemikiran dari Ir.Immadudin agar diterapkan dalam
sistem pengkaderan di Malaysia. Melalui pendekatan yang radikal dan
dikotomi hitam putih terhadap Islam , ia berhasil menanamkan
kesadaran kepada mahasiswa tentang hakikat Totality of Islam dan
perlunya menjadi muslim untuk berkomitmen seratus persen dalam
ajaran Islam. Baik di Indonesia dan Malaysia pendekatan Immadudin
memang dianggap Radikal. Namun radikalismenya tidak ada kaitan
sama sekali dengan gerakan politik karena ia mempercayai bahwa
dakwah lebih utama dari partai politik.
Sampai pada tahun 1970-an, tokoh-tokoh ABIM lah yang
menonjolkan gagasan radikalisme pemikiran Ir. Immadudin ini, melalui
penggunaan istilah Taghut dan Jahiliah dalam menyikapi fenomena
modernisme dan sekulerisme di Malaysia. Selain dari pemikiran Ir.
Immadudin , Anwar Ibrahim selaku ketua ABIM telah mengimpor secara

massif buku-buku pemikiran Sayyid Qutbh. Selian itu Anwar Ibrahim


secara vokal mempelopori dukungan rakyat terhadap revolusi Iran dan
menganggap pakistan sebagai Role-Model Negara Islam modern di
abad 20. Bersamaan dengan semangat revolusi Iran yang
menggunakan slogan mustakbirin dan mustadafin, Anwar Ibrahim
kemudian menegaskan atas Undang-undang pemerintah Malaysia yang
menghalangi pan-Islamisme bahwa sama sekali tidak dapat menahan
laju semangat golongan Mustadafin dari menentang kezaliman. Ketua
ABIM ini benar-benar menunjukan sikap yang radikal baik dalam
pemikiran dan operasional organisasi. Melalui surat kabar resmi yang
diterbitkan aktifis ABIM yakni Risalah, disebarkanlah ide-ide radikal,
mereka mulai menggabungkan idealisme Sayyid Qutbh , Ir. Immadudin
dan Abu Ala Maududi . Maka digunakanlah Istilah-istilah seperti Taghut,
jahiliah , zalim dan sejenisnya terhadap gejala-gejala kemunkaran dan
modernisme di malaysia. Bahkan aktifis ABIM secara serius
menerjemahkan dan memperkenalkan tafsir yang dinilai radikal yakni
karya Sayyid Qutbh yang berjudul Fi Zilal Al-Quran. Selanujutnya untuk
memantap ide Radikalismenya ABIM kemudian menerbitkan karyakarya yang ada hubunganya dengan Revolusi Iran dan tokoh-tokohnya,
maka dikenallah saat itu seperti Ali Syariati yang menggagas Islam
sebagai agama pembela kaum mustadafin. Ketika pemerintah
malaysia mengumumkan adanya keberadaan beberapa aliran sesat di
Malaysia, ABIM segera menegaskan bahwa ajaran sesat bukan hanya
berada di kampung tetapi juga ada di pusat-pusat pendidikan tinggu
melalui pengajaran yang sekuler dan liberal. Di Malaysia Sampai pada
tahun 1980 ,aliran radikalisme sangat didominasi oleh para aktifis
ABIM. Di luar negeripun , ABIM semaki terkenal dengan ide radikalnya
melalui peranan media Suara Al-Islam dan Islamic Representative
Council (IRC) yang didirikan mahasiwa-mahasiswa melayu di Inggris
pada 1975. Suara Al-Islam ini dipengaruhi ide-ide Abu Ala Maududi
yang dibawa oleh seorang mantan aktifis Jamaat Islam Pakistan yang
bernama Javed Anshari, ia seorang pengajar ekonomi di Inggris.
Sedangan IRC sangat dipengaruhi oleh pemikiran Ikhwanul Muslimin.
Sikap Suara al-Islam ternyata lebih radikal dari ABIM,
mereka
menenkan pada aktifis ABIM untuk terjun pada dunia politik demi
merubah malaysia menjadi negara Islam. Ketika partai PAS keluar dari
Barisan Nasional (BN) pada 13 November 1977 dan kalah dalam
kancah Pemilu tahun 1978, Partai PAS mulai mendapat simpati dari
aktifis muda ABIM yang kemudian banyak diantara mereka bergabung
dalam Partai PAS. Kemudian Radikalisme yang sangat kental dalam
kepala aktifis Muda ABIM, mulai mempengaruhi gerakan partai PAS di
tahun 1980-an.. Kemudian PAS mulai dianggap sebagai partai radikal ,
bersama dengan sikapnya yang mulai berlawanan dengan Barisan
Nasional yang nasionalis. PAS yang mulai didominasi para aktifis muda

ABIM, mulai menampung ide-ide dari tokoh Suara Al-Islam dan IRC
yang sering dikatikan dengan aktivitas radikal di Inggris.
Masuknya tokoh tokoh ABIM ke partai PAS dapat dianggap
sebagai penyambung radikalismenya ABIM. Dalam pidatonya tahun
1978 , Ustadz Fadzil Mohd. Noor mantan wakil ketua ABIM yang mulai
masuk partai PAS menegaskan bahwa ikrar Kalimat Laa Ilaha Illallah
menuntut seorang melakukan revolusi dengan membebaskan diri
secara total dari ikatan dan hukum duniawi. Selain itu mantan Aktifis
ABIM ini menyatakan seluruh kaum muslimin Malaysia untuk tidak
menyembah ideologi selain Islam, yang artinya membuang jauh jauh
pemikiran sekuler, Liberal yang cukup mencederai Ummat muslim
dunia. Himbauan-himbuan radikal ini terus dikembangkan secara serius
oleh aktifis Pas sampai terjadi kasus pada 4 November 1979. Kasus
tersebut dilakukan oleh Haji Mustaffa Bin Abu Bakar yang dituduh
memberi ceramah agama yang menyatakan bahwa orang-orang UMNO
golongan Nasionalis yang beragama Islam adalah murtad. Kemudia
Haji mustaffa dipenjara selama empat bulan. Setelah kejadian ini Partai
PAS mulai menjaga jarak dengan UMNO, yang menjadikan organisasi ini
sangat ekslusif. Mereka mulai melakukan sholat secara ekslusif ,
bahkan PAS mendirikan pemakan sendiri hanya khusus untuk
jamaahnya. Disamping itu terjadi banyak kasus perceraian karena
suami istri memiliki hubungan aspirasi politik yang berbeda. Orangorang PAS mulai tidak mau makan sembelihan orang-orang UMNO , dan
enggan membayar zakat kepada amil-amil milik pemerintah. Menurut
mereka, bentuk pertentangan ini bukan karena mereka orang UMNO
atau orang BN. Akan tetapi mereka telah menganut peraturan jahiliah,
mendukung peraturan kafir dan mendudkung penjajah Inggris.
Hubungan yang semakin mengkristal ini membuat kondisi yang
semakin panas di malaysia. Bagi sebagian pendapat hal ini terjadi
karena aktifitas Harakah yang mulai menilai kehidupan di luar mereka
adalah duniawi semata. Kejadian PAS ini juga terjadi di Indonesia
terutama setelah abad 20. Namun di Malaysia kehidupan harakah
resmi hanya dipegang dan dikomandoi oleh PAS, sedangkan di
Indonesia aktifitas Harakah tidak teratur dan tidak terkendali, banyak
dari mereka yang memusuhi satu sama lain. Menurut saya kondisi
seperti ini akibat dari merucutnya aktifitas politik terutama
pemerintahan yang semakin terbuka terhadap dunia Barat dan
modernisasi. Setidaknya hal ini menunjukan bahwa ideologi PanIslamisme sudah mulai hancur dan hilang sejak tahun 1980-an di
seluruh dunia Islam khususnya di Indonesia dan malaysia. Walaupun
sampai sekarang partai PAS di malaysia masih berdiri dan eksis ,
namun secara bentuk metode dakwah dan gerakan perlahan-lahan
sudah mulai menghilang ide pan-Islamismenya. Mereka kini lebih
meregangkan hubungan dengan dunia Barat, hal ini merupakan
tuntutan yang harus dilakukan. Begitu pula yang terjadi di Indonesia ,

ketika PARMUSI , DDII masih gencar menyuarakan negara Islam sampai


terbentuknua Halaqah Tarbiyah yang gencar di kampus-kampus besar
di tahun 1990-an. Namun sekarang mereka kini tidak menyuarakan hal
tersebut, bahkan justru pada 2007 muncul tulisan Ilusi Negara Islam
yang disebarkan oleh aktifis-aktifis Tarbiyah di kampus. Kondisi ini juga
mirip yang terjadi di Malaysia, ketika Dr. Mahathir Mohammad
memimpin Malaysia yang kemudian membuat kebijakan yang
mematikan bagi gerakan Islam radikal. Ketika PAS, dan ABIM Gencar
menerbitkan buk-buku radikal seperti karya Said Hawwa, Dr. Abdul
Rahan , Dr Ali Garishah , Abdul Aziz bin Abdullah bin baz dll. Dr.
Mahathir Mohammad mulai menarik buku-buku radikal tersebut dari
pasaran. Sebagian buku tersebut seperti karya Said Hawwa pada waktu
itu sudah berhasil masuk ke Indonesia seperti Membina angkatan
Mujahid pada 1988. Kebijakan Dr. Mahathir kemudian membuat ABIM
tidak bisa bernafas lega, mereka berubah haluan menjadi gerakan yang
toleran persis seperti HMI di tahun 1990-an. Musibah ini ditambah lagi
dengan masuk Anwar Ibrahim mantan pemimpin besar ABIM yang
mulai masuk ke UMNO.. Setelah masuk UMNO karir politik Anwar
Ibrahim melejit yang kemudian ia dilantik menjadi menteri Pendidikan
di bawah kepemipin Dr. Mahathir Mohammad. Kejadian ini membuat
ABIM kehilangan sosok pemimpin besarnya, ABIM menjadi sebuah
gerakan islam yang telah kehilangan ruhnya. Selanjutnya mereka mulai
meninggalkan sikap radikalnya. Munculnya Dr. Mahathir Mohamad
sebagai pemimpin yang mampu meredam gerakan radikal , namun di
satu sisi ia berikan semua fasilitas dan akses pendidikan Islam di
Malaysia secara terang-terangan. Kemudia Dr. Mahathir juga
mendirikan pusat-pusat dakwah yang mendukung para aktifis ABIM dan
PAS untuk konsentrasi kepada masalah islamisasi Ilmu pengetahuan
dan melakukan dakwah kepada masyarkaat non-muslim di Malaysia.
Bagi kebanyakan aktifi ABIM, Dr. Mahathir telah mendukung kehidupan
Islam bagi masyarakat malaysia, yang kemudian mereka mulai berpiki
positif pada pemimpin malaysia tersebut. Setelah Dr. Mahathir berhasil
membelokan gerakan radikal ke arah gerakan dakwah kemudian ia
membantu PAS dan ABIM mendirikan Institut Ilmu-Ilmu Islam (IPI)
semacam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Mulai dari
sinilah gerakan perlawan politik mulai hilang dan berbelok ke arah
keilmuan . IPI sendiri merupakan hasil studi banding dari ICMI di
Indonesia. Arah gerakan intelektual ini diarahkan dan diasuh sendiri
oleh Dr. Mahathir melalui tangan Anwar Ibrahim , sehingga dapat
menghasil produk intelektual yang bermanfaat. Selain itu mereka para
aktifis muslim sering mengadakan Muzakarah untuk menyelesaikan
masalah perpecahan ummat ddan mendalami intelektualitas dan
profesionalitas. Dengan adanya perubahan tersebut bukan berarti PAS
tidak lagi radikal. Radikalismenya tidak berubah , apalagi gerakan Islam
terus mendapat tekanan dari dunia internasional secara umum. Namun

demikian PAS tetap menjadi rumah ummat Islam di Malaysia karena


disana partai Islam tidak terpecah-pecah seperti halnya di Indonesia ,
sehingg PAS bagaimanapun jufa masih menjadi corong aspirasi politik
Islam; Sedangkan di Indonesia walaupun ICMI sudah lahir tahun 1988,
gejolak reformasi yang terjadi di akhir abad 20 menandakan bahwa
gerakan Islam di Indonesia sudah sampai pada titik klimaks. Gerakan
Pan-Islamisme di malaysia sudah teratur dengan baik dengan kembali
pada ilmu pengetahuan , sedangkan di Indonesia hal ini datang
terlambat dan baru terjadi setelah fase reformasi. Gerakan Tarbiyah di
Indonesia kini mulai menggali sejarah dan ilmu pengetahuan, sama
halnya yang dilakukan ABIM di tahun 1990-an. Terlambatnya fase
intelektual di Indonesia ini menandakan bahwa Malaysia telah melaju
lebih cepat dalam hal gerakan Intelektual.
Sebenarnya sejak tahun 1975 ABIM merupakan organisasi yang
sudah serius mengkaji masalah keislaman dalam dunia kontemporer.
Karena ambisi politiklah yang kemudian mematikan gerakan ini secara
intelektual terutama dalam tahun 1980-1990. Namun demikian
gerakan ini dapat selamat dari jurang radikalisme dan tidak dicap
sebagai organisasi Islam yang terlarang.
Dalam bidang Sosial, Isu utama yang menjadi perhatian ABIM adalah
masalah etnis. Dalam seminar Dakwah Pemuda Islam Asia Pasifik di
tahun 1975, Anwar Ibrahim selaku presiden ABIM telah menegaskan
formula Islam dalam masalah etnis. Anwar kemudian menawarkan
solusi alternatif Islam sebagai penyelesaian masalah ini. Isu hangat
selanjutnya adalah masa wanita yang pada masa modern sedang
gencarnya dunia wanita karir. Para pendukung ABI sama saja dengan
kaum modernis dalam hal membebaskan diri kaum wanita dalam ranah
domestik , namun tidak melepaskanya begitu saja dalam dunia rumah
tangga. Selain mengkaji masalah sosial ini, ABIM juga memiliki sikap
politik yang lebih jelas. Isu-isu dominan setelah penjajahan Inggris di
Malaysia adalah sekulerisme , nasionalisme dan demokrasi.
Sejak memasuki dekade tahun 1980-an hampir semua gerakan
pan-Islamimse yang dibalut dengan politik mulai diredam. Kalau kita
melihat keberjalanan gerakan pan-Islamimse ini sejak awal abad 20
memang mengalami proses secara bertahap. Banyak diantara gerakan
pan-islamisme yang sebenarnya tidak terjun dalam dunia politik dan
dalam sejarah gerakan mereka cukup bertahan dalam waktu yang
lama. Ketika gerakan politik yang dipelopori Afghani mulailah para
pejuang Islam mengenal istilah kemerdekaan. Beberapa kasus yang
terjadi, gerakan Islam telah gagal mengambil alih kemerdekaan ini
yang justru didominasi golongan Nasionalis. Mulai dari sinilah gerakan
pan-Islamisme terjun memperbutkan kursi kekuasaan , walaupun
menurut saya tindakan ini wajar dikarenakan kondisi Timur Tengah
yang tidak kondusif setelah khilafah tumbang. Wilayah yang dekat
dengan kekuasaan khilafah inilah mulai menginginkan kembali

tegaknya khilafah. Berangkat dari sini mulailah geraka pan-Islam


berubah menjadi gerakan politik merebut kekuasaan. Sebagian
pendapat golongan intelektual sangat menyayangkan tindakan ini,
karena sebenarnya para pendahulu mereka mengawali gerakan panIslam mulai dari bawah dengan dakwah Islam ke masyarakat pelosok.
Seperti yang dilakukan Muhamadiyah di Hindia Belanda dan Kaum
Sanusi di Afrika Utara yang sangat efektif dalam penyebaran Islam dan
dapat diterima masyarakat pribumi yang belum mengenal agama
bahkan banyak diantara mereka telah merasakan kristenisasi. Gerakan
politik Islam mulai menguat ketika Ikhwanul Muslimin muncul ke
permukaan sebagai gerakan terlarang di Timur Tengah. Ditambah lagi
permasalahan Palestina-Israel yang menguat di tahun 1948, yang
membakar benak seluruh kaum muslimin. Ikhwanul Muslimin bertahan
karena diselimuti semangat api jihad,
Mereka selalu bertujuan
Palestina harus dibebaskan secara total dari Yahudi. Invasi Israel ke
jantung dunia Islam membuat semakin jelas tabir gerakan panIslamisme yang mulai mencari kekuasaan politik untuk menyelesaikan
permasalah palestina ini. Kebanyakan para pemimpin Arab di tahun
1950-an menurut pandangan Ikhwan adalah para pemimpin zalim yang
tidak menerapkan Syariat Islam secara total dan tidak membantu
Palestina dalam perang melawan Israel. Walaupun Nasser sebagai
pemimpin Mesir yang dibanggakan dunia Arab , ia ttetap dinilai tidak
sungguh-sungguh dalam permasalahan palestina yang justru
mengutamakan masalah terusan Suez yang masih dijajah Inggris
sampai tahun 1958. Merucutnya gerakan pan-Islamise juga diakibatkan
dari mereka yang selalu merambisi mendirikan negara yang diatur
dengan syariat Islam. Syariat memang menjadi permasalahan bagi
mereka yang menganut sekulresiem, karena Syariat akan mengatur
semua kehidupan, baik dari masalah rumah tangga sampai masalah
negara. Ketika Indonesia mengesahkan piagam jakarta dengan adanya
sebuah kata kewajiban menjalankan syariat Islam, pihak-pihak yang
tidak senang dengan Islam langsung menghapus kalimat syariat
tersebut. Sekali lagi syariat adalah masalah urgent bagi negara-negara
yang baru merdeka. Semua ummat Islam sampai pada pertengahan
abad 20 telah menghabiskan energi yang banyak bahkan nyawa
sekalipun bagi permasalahan Syariat ini. Sedangkan posisi harakah
Islam yang tumbuh besar mulai merasa bertanggung jawab bagi
bangsanya yang belum menegakkan Syariat. Proses penegakkan
syariat ini yang nantinya menjadi bermasalah dan cenderung membuat
gerakan pan-Islamise tumbang dan hilang namanya sampai pada tahun
1980-an. Bagi sebagian pendapat yang pro terhadap gerakan Jihad
seperti Abu Mushab As-Suri dalam bukunya Visi Politik Gerakan Jihad
bahwa sampai pada tahun 1980 gerakan pan-Islamisme telah
mengerucut menjadi gerakan Jihad di Afghanistan. Sedangkan mereka
yang tidak terjun ke Afghanistan terus berusaha agar gerakan ini tetap

bertahan dalam sistem pemerintaha modern. Abu Musha As-Suri


sebagai tokoh gerakan Jihad selalu condong pada organisasi Al-Qaeda
yang mengatakan bahwa inilah akhir dari titik puncak perlawanan
Islam terhadap musuh-musuhnya , walaupun sebenarnya banyak kaum
muslimn yang tidak bergabung dan tidak mendukung gerakan Jihad AlQaeda ini.
Sedangkan mereka organisasi warisan pan-Islamimse yang
tidak bergabung dengan Mujahidin Afghanistan di tahun 1980 banyak
mengalami perubahan bentuk serta metode dakwah yang lebih toleran
dan moderat. Misalnya Ikhwanul Muslimin yang terus memoles
wajarhnya untuk tetap memiliki ideologi tarbiyah tetapi tidak dilarang
pemerintah dalam berdakwah. Perubahan ini menujukan bahwa
pemerintah dalam sistem negara modern semakain kuat dan solid
menghadang gerakan-gerakan militan di seluruh dunia. Sebagai contoh
ada banyak gerakan militan yang tidak mengatasnamakan Islam ,
gerakan ini banyak muncul di Amerika Latin dan sebagian di afrika.
Bersama dengan PBB dan ikatan persatuan dunia lainya Amerika
bersama para aliansinya melumpuhkan semua gerakan militan
termasuk Gerakan Pan-Islamisme yang dinilai sama dengan gerakan
militan lainya.
Missie pan-Islamisme adalah menyatukan seluruh
negara Islam yang dahulu dibawah kekuasaan khilafah untuk bersatu
dan berhimpun membentuk negara dengan didasarkan ajaran al-quran
dan hadist. Berangkat dari ide inilah gerakan Pan-Islamimse memiliki
alasan yang kuat untuk diberangus oleh pemerintah yang bisa saya
sebut sebagai penerus kolonial. Karena apapun gerakanya yang
bertujuan menghimpun kekuatan untuk menyatukan negara-negara
adalah sebuah pemberontakan yang harus segera dihapus. Oleh Sebab
itu gerakan gerakan warisan Pan-Islamimse yang telah dibalut
dengan missie politik sangat mudah untuk dibubarkan , apalagi sampai
pada tahun 1980 opini mereka semakin lama semakin berkurang
pengaruhnya pada masyarakat. Saya tidak mau menyalahkan gerakan
pan-Islamisme yang dibalut dengan politik ini adalah perbuatan yang
salah , namun dari beberaka gerakan mereka yang justru menurut saya
terburu-buru dan tidak sabar dalam melakukan perlawanan. Bentuk
perlawanan ini sangat perlu dari gerakan Islam bawah tanah, yang
sebenarnya sudah dicontohkan para pendahulu kita di abad 19. Namun
sekali lagi gerakan Islam bawah tanah yang tidak terkoordinir dengan
baik tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Mungkin dahulu gerakan
pemberontakan akan membuat shock para kolonial , namun tetap tidak
akan bisa mengalahkan dominasi mereka di dunia Islam. Kalau gerakan
Islam militan dilakukan di zaman sekarang justru ini akan menjadi
masalah dakwah yang berkepanjangan , mengingat semua kubu di luar
Islam sudah sangat solid bersatu menghantam seluruh gerakan Islam
militan di seluruh dunia. Sedangkan negara adalah institusi wadah
mereka untuk membuat alasan dalam menumpas gerakan Islam

militan. Karena itu Gerakan militan sudah tidak memiliki ruang dalam
sistem negara modern seperti sekarang ini. Gejolak yang pernah timbul
secara massif di abad 19 tidak akan bisa terjadi di zaman sekarang,
karena umat Islam sudah sangat sibuk dengan kehidupan pribadi dan
rumah tangganya. Secara politik gerakan Islam militan sudah mati,
Namun ide mereka akan tetap hidup selama hari kiamat belum datang.
Al-Qaeda sendiri adalah organisasi Militan yang bertujuan menyambut
akhir zaman ini. Mereka sengaja membuat kekacauan di seluruh
dunia , agar peperangan segera meletus. Bagi mereka peperangan
adalah sebuah solusi untuk membedakan siapa yang benar-benar
beriman dan siapa yang kafir. Dalam fase sejarah, perang adalah
sebuah penyelesaian dalam masalah-masalah politik yang tidak pernah
selesai. Dalam Islam sendiri untuk menghapuskan fitnah, perang
adalah sebuah solusi untuk menghapus fitnah tersebut. Seperti yang
dilaku Khalifah Abu Bakar As-Sidiq Ra yang menumpas gerakan fitnah
murtad masssal yang melanda jazirah Arab. Perang merupakan fase
sejarah yang pasti terjadi , namun sistem negara modern saat ini
seolah-olah
telah menyimpan api dalam sekam. Suatu saat Api
tersebut akan meledak dan menjadi bola panas dalam bentuk
peperangan akhir dari fase kehidupan manusia. Hal inilah yang menjadi
alasan kuat Al-Qaeda untuk tetap berdiri dan membuat kekacauan di
seluruh dunia. Namun di sisi lain banyak kaum muslimin yang merasa
lelah dengan gerakan militan ini terutama setelah memasuki abad ke
21. Entah itu karena kehidupan modern yang semakin hedonis atau
pengaruh politik yang mempengaruhi pemikiran mereka untuk tidak
menghimpun diri dalam gerakan Islam militan seperti yang sudah
dilakukan para pendahulu kita satu abad lalu. Seperti dalam fase
sejarah , Imam Ghazali dahulu pernah memperingatkan umat Islam
untuk menghidupkan kembali agama Islam yang menurutnya telah
mati saat itu. Walaupun saat itu sedang terjadi perang, Imam Ghazali
melarang mereka berperang kalau masih belum memahami ajaran
Jihad yang sebenarnya. Oleh sebab itu kaum muslimin kembali
mendalami ajaran Islam yang telah mati ketika masa Imam Ghazali.
Gejala sejarah tersebut saat ini sedang terjadi , dimana kaum muslimin
dituntut untuk berjihad namun ilmu agama Islam benar-benar telah
kering dan mati sekarang ini. Mungkin benar apa yang telah
dicontohkan imam Ghazali bahwa Ummat Islam harus benar-benar
menghidupkan kembali keilmuan ini.
Tokoh-tokoh seperti Hasan Al Bana , Abu Ala Maududi ,
Muhammad Natsir adalah pemimpin yang telah menghidupkan kembali
gejala keilmuan yang sudah kering abad 20 ini. Keinginan mereka
sebenarnya sangat sederhana yakni ingn membuat ajaran Islam ini
eksis kembali di seluruh kehidupan umat manusia. Hanya satu alasan
yang membuat mereka semua tumbang yaitu tindakan mereka yang
ingin mendirikan negara Islam. Masalah Syariat dan negara Islam lagi-

lagi membuat kita trauma saat ini , mengingat banyak aktifis golongan
Islam militan sekarang melakukan banting setir kearah keilmuan dan
menjadi anti terhadap gerakan militan. Tokoh-tokoh seperti Hasan Al
Bana , Abu Ala Maududi , dan Mohammad Natsir kemudian selalu
menjadi sasaran tembak yang telah menginspirasi lahirnya gerakan
militan. Di India pernah ada orang yang memberi kecaman pada Abu
Ala Maududi bernama Abul Hasan Nadwi. Dari kecaman ini seolah-olah
Maudui harus bertanggung jawab atas berkembangnya aliran radikal
dalam pemikiran Islam. Padahal untuk menilai kontribusi Maududi
dalam persepktif yang proporsional dan patut ditekankan bahwa
mereka juga ikut meletakkan dasar-dasar intelektualisme dalam
menghadapi pemikiran Barat. Dalam menghadapi tantangan pemikira
Barat terhadap dunia Islam, beberapa intelektual muslim seperti
Maududi di Pakistan, Hasan al bana dan Sayyid Qutbh di Mesir, telah
menulis sejumlah besar buku yang secara eksplisit membahas
masalah-masalah ideologis yang menjadi landasan gerakan Jamaat AlIslami dan Ikhwanul Muslimin. Mereka semua adalah seorang
intelektual Islam yang muncul sebagai generasi baru dalam pemikiran
Islam. Metode yang mereka gunakan mirip seperti Arnold Toynbee yaitu
teori tantangan dan tanggapan dalam sejarah. Bertolak dari gagasan
Toynbee dalam sejarah kita dapat memahami asas pemikiran
inteletualisme mereka yang dinilai orang Barat sangat offensive. Kalau
kita telurusi apa yang sudah ditulis tokoh islam militan tersebut
sebenarnya tidak ada yang salah, karena mereka melihat fakta
lapangan yang terjadi sesuai dengan sejarah. Aspek yang mereka
gunakan untuk doktrinasi pemikiran Islam militan yang pertama adalah
kepentingan dasar tentang urusan duniawi yang menjadi tantangan
untuk eksistensi Islam itu sendiri. Aliran ini agak berlawanan dengan
yang dibawa oleh golongan intelektual yang modernis mereka lebih
condong dalam aliran sekuler dan perubahan (Change). Atau dengan
kata lain mencoba bersikap toleran dan akomodatif terhadap realitas
dan masalah-masalah kontemporer. Sedangkan Para intelektual muslim
melakukan pendekatan perubahan dengan membela Islam secara total.
Masalah empiris seperti kolonialisme, Modernisme, Orientalisme,
Zionisme dll mereka lawan dengan konsep Islam sebagai agama
perjuangan. Sedangkan golongan intelektual modernis sangat berlawan
dengan sikap ini, karena mereka lebih cenderung akomodatif terhadap
permasalah tersebut sekalipun mereka adalah seorang muslim. Para
pemikir Islam yang sudah terpengaruh dengan ide pan-Islamimse
sangat menolak metode akonomodatif ini ,karena hal tersebut sama
saja tidak menyadari bahwa mereka benar-benar adalah seorang
muslim jika tidak membela Islam dalam permasalahan Kolonialisme ,
modernisme dll. Masalah jati diri sebagai seorang muslim dalam
menghadapi pemikiran barat ini pernah ditulis oleh Roger Geraudy
sebagai seorang komunis yang telah bertaubat memeluk Islam. Roger

menulis
dalam
bukunya
Janji-Janji
Islam
yang
sebenarnya
mengungkapkan kesalahan dalam pemikiran Barat. Sebagai seorang
dahulunya sekuler kemudian beriman ,Roger selalu menempatkan diri
untuk tampil di depan dalam membela Islam. Beberapa kalangan
intelektual seperti Professor Sayyed Husein Nasr dengan penuh sikap
yang sederhana tidak mempermalasahkan pemikiran yang offensife
dan doktriner seperti yang dilakukan Ikhwan dan Jamaat Islam.
Menurutnya hal tersebut adalah sangat wajar mengingat mereka
seorang pelopor lahirnya gerakan perlawanan dalam Islam terhadap
gempuran pemikiran barat.
Reaksi selanjutnya terutama setelah generasi pelopor yang
militan itu digantikan dengan generasi yang baru, arah doktrinasinya
mulai berubah dengan menggunakan metode pembedahan filsafat.
Buku-buku yang dikenalkan para pendahulu tentang gerakan militan ,
kini diganti dengan wacana Worldview yang berintikan doktrin Tauhid
yang cukup berkembang di kalangan sarjana Islam di tahun 1980-an.
Kebanyak intelektual muslim tersebut tidak melepaskan peran-peran
pendahulu mereka yang mlitan , sehingga di tahun 1980 gencar-gencar
buku-buku pemikiran dibalut dengan nuansa pergerakan. Sedangkan
setelah itu generasi intelektual muslim yang ketiga tidak mampu
menyerap apa yang dituliskan generasi pertama kedua, sehingga
terjadi split dalam keilmuan Islam. Kebanyakan dari mereka lari kepada
pemikiran barat dan menjadi Liberal. Tidak hanya faktor tersebut,
pelarian mereka merupakan fenomena aktual yang terjadi di kalangan
intelektual muslim. Sampai dengan selesainya perang Afghanistan
tahun 1989, geliat intelektual muslim menjadi tidak terkontrol dengan
baik. Bagi mereka yang tidak sepakat dengan perjuangan afghanistan,
justru melakukan tindakan balas dendam bagi gerakan Islam militan
dengan menuliskan wacana tentang toleransi dan pluralisme.
Sedangkan golongan intelektual muslim yang masih memegang kuat
etos akademik dan ideologis yang militan saat itu sudah terkubur
dengan wacana liberalisasi dan terorisme pasca perang Afghanistan.
Sehingga setelah tahun 1990-an bisa dikatakan keilmuan yang
bernafaskan Islam sudah hilang dari peradaban manusia, yang ada
hanyalah tulisan balas dendam terhadap gerakan Islam militan dan
tulisan radikal yang gencar disuarakan aktifi-aktifis Jihadis . Kubu yang
tidak pernah bersatu ini, terus membanjiri pasar-pasar buku Islam dan
membuat bingung masyarakat awam terutama mereka pemuda
muslim di kampus yang sedang mencari jati diri. Munculnya gelombang
yang tidak terkoodinir dengan baik ini juga merupakan campur tangan
barat yang memainkan wacana global saat itu, baik masalah
modernisasi dan pribumisasi Islam. Indonesia adalah salah satu negara
yang cukup cepat merespon wacana ini, sejak tahun 1970 pintu
intelektual telah dibuka lebar-lebar bagi mereka yang membawa aliran
Islamic Studies dari Amerika. Ketika Abdurrahman Wahib pulang dari

Irak ia langsung menawarkan proyek pribumisasi Islam. Kemudian


disambut dengan baik oleh mereka aktifis muslim yang telah belajar ke
Amerika dan Kanada. Sampai pada tahun 1980 wacana tentang
keislaman yang ada di Indonesia mulai beradu dengan Sekulerisasi dan
masalah pancasila. Golongan aktifis Muslim yang militan pada waktu
itu masih bertahan beberapa saat dan menahan amarahnya dari
perilaku orde baru yang lalim. Aktifis Muslim yang bertahan ini
kemudian mengalami perpecahan yang cukup kuat karena disatu sisi
mereka harus memilih jalan untuk melanjutkan dakwah Islam yang
militan ini atau mempertahankan eksistensi organisasi mereka. Ketika
Muhammadiyah
dihadapkan
dengan
permasalahan
ini
pada
Muktamarnya di Surakarta tahun 1985, mereka berdebat mengenai
asas Pancasila ataukah tetap asas Islam yang dijadikan landasan
organisasi. Kongres HMI di di Padang tahun 1986 membelah organisasi
tersebut menjadi dua kubu yakni yang mendukung pancasila dan yang
anti pancasila. Tahun 1980 merupakan titik kejatuhan ummat Islam di
Indonesia dan setelah itu mengalami kemunduran yang cukup parah
dalam taraf berpikir maupun ghirah organisasi. Perpecahan Aktifis
Islam ini ditambah lagi dengan permasalahan Afghanistan yang sedang
berkecamuk. Beberapa aktifis muslim pun berdebat mengenai
urgentnya saaat itu untuk berangkat ke Afghanistan atau tetap tinggal
di Indonesia.
Bagi mereka yang berangkat, perang afghanistan
merupakan titik akhir dari perjuangan kebangkitan Islam di seluruh
dunia. Ketika Abdullah Azzam memanggil seluruh kaum muslimin untuk
terjun ke Afghanistan, ribuan kecaman pun dilontarkan bagi mereka
para mujahidin. Sedangkan mereka yang tetap tinggal di negerinya
masing-masing berusaha mempertahabkan eksistensi diri sendiri ,
sambil menunggu kekuatan rezim mereda. Bagi gerakan Islam yang
tetap teguh dengan militansinya harus membuat pilihan yakni tetap
menjadi militan dengan ideologi jihadnya atau berubah menjad
organisasi yang lebih toleran dengan sikap-sikap pemerintah.
Kebanyakan generasi tua yang tetap memegang kuat ilmu dan Islam
namun masih berpolitik kemudian membuat keputusan mendirikan
ICMI yang bertujuan mengajak dan merangkul organisasi islam militan
agar tidak selalu memikirkan kekuasaan dan negara Islam. Kebanyakan
dari mereka mulai bergabung dan mulai mengkaji sejarah serta
pemikiran Islam di dunia modern. Sampai pada tahun 1990-an wacana
negara Islam mulai menghilang setelah DDII dan PARMUSI mulai
mengubah haluan dakwahnya menjadi islamisasi ilmu. Namun wacana
negara Islam masih sangat kuat terutama di kalangan pemuda kampus
dengan sistem halaqah. Kemudian DDII mulai meninggalkan sistem
gerakan militan dan mewariskanya kepada Ikhwanul Muslimin dan
Hizbut Tahrir yang melakukan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi.
Hal ini dilakukan karena pemerintah resmi melarang ideologi yang ingin
mendirikan negara Islam. Munculnya Harakah Trans-Nasional ini adalah

hasil dari buka pintunya Muhammad Natsir kepada negara di Timur


Tengah. Para penerus Natsir di parmusi mulai mengkoordinir halaqah
yang diselenggarakan di masjid kampus, yang kemudian melahirkan
gerakan Lembaga dakwah kampus yang becita-cita mendirikan negara
Islam. Tahun 1990-an adalah masa kejayaan bagi Lembaga Dakwah
Kampus , mereka membuat lingkaran sendiri dan membuat batasan
bagi mereka para mahasiswa yang diluar garis dakwah. Jamaah ini
cukup kuat apalagi saat itu murni dibalut dengan ideologi Ikhwanul
Muslimin yang berasal dari para pembesar Ikhwan. Disamping itu
Hizbut Tahrir juga melakukan gerakan militan ke kampus-kampus
terutama di bogor yang menjadi basis utama mahasiswa Hizbut Tahrir
sampai sekarang. Kondisi saat itu tidak memunculkan konflik di kedua
organisasi militan tersebut, mereka masih melakukan kerjasama yang
solid di dalam Lembaga Dakwah Kampus. Sampai akhirnya Ikhwanul
Muslimin di Timur Tengah mulai toleran dan melunak akibat pemerintah
disana yang mengharuskan mereka mengikuti sistem demokrasi. Pada
1988 Di Al Jazair Ikhwanul Muslimin berjaya denga partai FIS nya dan
menjadi pemenang demokrasi, begitu pula selanjutnya di Mesir
beberapa tahun kemudian. Sedangkan Hizbut Tahrir tetap konsisten
sebagai gerakan islam militan bawah tanah yang terus merongrong
dari luar istana resim pemerintah. Setelah kemanangan Ikhwan dalam
demokrasi kemudian muncul beberapa seruan untuk menghalalkan
demokrasi dan berkecimpung dalam sistemnya. Kemudian Gerakan
Islam bawah tanah ini mulai muncul ke permukaan dengan semangat
politik mendirikan Partai keadilan. Sedangkan Hizbut Tahrir ( Sebelum
menjadi HTI) tetap menolak masuk dalam sistem mereka yang
menurutnya hal tersebut sama saja berkecimpung bersama mereka di
dalam lumpur kebathilan. Pemisahan yang paling jelas diantara mereka
adalah sikapnya terhadap demokrasi. Sedangkan Partai Keadilan yang
menurut saya murni berideologi Ikhwanul Muslimin (sebelum masuknya
Faksi Sejahtera) dan menjadi PKS masih memegang khittah islamnnya
yang murni. Dari perstiwa ini dapat kita lihat Gerakan Islam militan
yang memegang kuat prinsip gerakan bawah tanah mulai tergoda
dengan kekuasaan.
Jauh sebelum itu Mohammad Natsir sendiri setelah mendirikan
DDII mengakui beberapa kesalahanya waktu berada di Masyumi. Ia
sering memberi nasihat kepada para pemuda , agar tidak secara
totalitas mencontoh Masyumi. Akan tetapi Masyumi saat itu mengikut
kancah pemerintah dengan perjuangan yang murni dan tetap militan.
Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Natsir dala capita selecta yang
sebenarnya mulai menyadari bahwa demokrasi akan berdampak buruk
bagi kehidupam umat Islam di seluruh dunia. Kondisi tersebut tidak
akan terasa jika masih diawal masa kemderdekaan khususnya sebelum
Pemilu 1955. Hasil dari pemilu 1955 yang menempatkan Masyumi
menempati urutan nomor 2 bagi Natsir adalah kekalahan total dari

gerakan Islam militan. Walaupun berada di nomor 2 , Masyumi telah


kehilangan dominasi politik dari kaum Nasionalis dengan PNI yang
menempatu posisi nomor satu. Kemudia setelah Masyumi mengakui
kekalahanya dengan menempati posisi nomor 2, mereka mulai
mendukung geraka Darul Islam dan membuat pemerinaha tandingan.
Selain itu Pada 1959 Masyumi juga mendukung PRRI sebagai solusi
menyelamatkan Indonesia dari cengkaraman golongan komunis dan
Nasionalis. Masyumi selalu berpendapat ketika mereka memutuskan
untuk masuk ke dalam sistem demokrasi , mereka harus menang
secara total dan jika kalah Masyumi harus segara bubar daripada
menanggung kekalahan yang terus berkelanjutan. Praktik Masyumi ini
tidak dilakukan oleh PKS yang justru memaksakan dirinya untuk terus
bergumul dengan praktik lumpur kebathilan. Praktik-praktik demokrasi
sangat berbeda disaat awal-awal kemerdekaan karena saat itu masih
kental dengan nuansa ideologis. Baik di negara lain praktek demokrasi
di awal kemerdekaan merupakan persaingan ideologis terutama antara
kubu Islam dan Nasionali/komunis yang bergabung dalam satu payung
partai. Sedangkan beberapa tahun kemudian terutama di Indonesia
memasuki reformasi praktek ini mulai kotor dan diperebutkan oleh
mereka yang haus kekuasaan. Sedangkan posisi PKS yang dinilai partai
paling bersih dan religius bersaing bersama Partai Nasionalis yang
memperebutkan kekuasaan. Sebagai satu-satunya partai yang murni
mewarisi ide dari pan-Islamisme Partai Keadilan ( Sebelum masuknya
Faksi Sejahtera) merupakan harapan satu-satunya bagi mereka
generasi Tarbiyah yang mengharapkan tegaknya syariat Islam di
Indonesia. Walaupun saat itu ada Partai Bulan Bintang , dan Partai
Ummat Islam yang memiliki tujuan yang sama yakni mendirikan negara
Islam, namun nasib mereka lebih parah dibanding PK. Agenda
reformasi merupakan pengerucutan gerakan Islam militan menjadi
gerakan partai politik yang selanjutnya mau tidak mau ketika mereka
menang harus terus bergumul dan bersaing dengan golongan
nasionalis lainya. Pada intinya praktek demokrasi pada fase refomrasi
merupakan persaingan politik dan merebut dominasi yang sama sekali
tidak ideologis.

Respon Gerakan Islam Militan Terhadap Nasionalisme


Di beberapa negara Islam yang mulai deklrasi kemerdekaan
juga melakukan hal yang sama persis di seperti di Indonesia. Bagi
mereka demokrasi merupakana satu-satunya alternatif terakhir bagi
gerakan Islam militan untuk sampai pada tampuk kekuasaan. Seperti
yang sudah dilakukan PAS di Malaysia yang telah mengikut sistem
demokrasi. Begitu pula Partai Jamaat Islam Pakistan,dan gerakan panIslamise lainya yang juga mengikut kontes demokrasi. Gerakan Islam

militan sebenarnya tidak ingin terjadi pertumpahan darah dan perang


yang berkepanjangan, yang selanjutnya mau mengikuti kontes
demokrasi dengan tujuan menegakkan Syariat Islam. Namun dalam
keberjalanan Partai Islam militan tersebu tidak pernah meraih
kemenangan secara total. Partai Jamaat Islam di Pakistan tidak pernah
menang yang kemudian justru terjadi pertumpahan darah, sedangkan
Partai PAS selalu mengalah dari golongan Nasionalis malaysia. Seperti
yang dijelaskan oleh Deliar Noer dalam bukunya Partai Islam di Pentas
Nasional, bahwa Partai Islam akan selalu mengalami kekalahan
sekalipun negara tersebut mayoritas adalah Islam. Banyak faktor yang
menjadikan partai Islam selalu kalah , penyebab yang paling berbahaya
adalah dominasi ideologi yang dikuasai oleh golongan lain. Kebanyakan
masyarakat muslim yang hidup dalam sistem negara modern tidak lagi
terinpirasi pada gerakan pan-Islamisme karena bagi mereka penjajahan
sudah selesai. Seperti yang diungkapkan Mohammad Natsir dalam
kapita selekta bahwa kaum muslimin sebelum kemerdekaan diliputi
semangat juang yang militan terutama dala hal penegakkan syariat
Islam. Sedangkan setelah kemerdekaan kaum muslimin lengah dan
cenderung diambil golongan Nasionalis. Kondisi ini juga diungkapkan
oleh W.F Wertheim seorang Indonesianist asal Amsterdam dalam
bukunya Indonesian Society In Transision. Bagi Wertheim masyarakat
indonesia walaupun muslim lebih cenderung animis dan tidak
menyukai gerakan Islam dari Timur Tengah yang radikal dan militan.
Pendapat Wertheim yang keluar di tahun 1938 tersebut kini sudah
terjawab walopun sangat memojokan Islam namun hal tersebut adalah
sebuah kenyataan. Sedangkan demokrasi menurut Wertheim adalah
kesempatan yang harus dimaksimalkan oleh golongan Nasionalis untuk
merebut suara di daerah yang tidak terkena dakwah Islam. Secara
geografis gerakan Islam militan di Indonesia hanya terpusat di Jawa,
sedangkan di luar Jawa sebelum kemerdekaan lebih banyak dikuasai
penuh oleh kolonial Belanda. Oleh sebab itu ketika PRRI hadir sebagai
gerakan pemberontak yang berpusat di Sumatera, gerakan tersebut
langsung didukung oleh Masyumi . PRRI ini adalah sebuha gerakan
pemberontak militan yang benar-benar ingin mengusir Belanda secara
total dari Indonesia. Mirip sebuah gerakan Nasionalis Radikal yang ada
di Mesir, namun PRRI tidak pernah mendeklarasikan dirinya sebagai
golongan Nasionalis apalagi disamakan dengan aktifis PNI. Partai Islam
di awal kemerdekaan memang selalu identik dengan gerakan
pemberontak. Walopun Masyumi sendiri juga didukung oleh Darul Islam
, Partai itu tidak pernah melakukan gerakan senjata sampai akhirnya
dipojokan oleh PNI. Dalam prinsipnya gerakan Islam militan yang
berbentuk partai di masa kemerdekaan selalu didukung penuh baik dari
kalangan sipil maupun militer yang sedang berusaha melakukan
pergerakan kudeta . Walaupun Jammat Islam Pakistan kalah dan
melakukan pemberontakan , nama gerakan mereka harum dan

membanggakan khusus bagi rakyat islam Pakistan. Melihat kondisi


sosiologis rakyat pakistan yang cenderung membela gerakan senjata
dan biasa berbenturan dengan konflik dan perang. Pakistan ibarat
sebuah negara yang dibuat oleh Inggris yang berisikan aktifis muslim
yang radikal. Negara tersebut juga merupakan satu-satunya negara di
dunia yang menjalani sistem pemerintahan dengan kudeta. Tidak
satupun peralihan kepeimpinan disana berjalan secara mulus dengan
demokrasi Barat yang seolah-olah menyimpan api dalam sekam itu.
Oleh sebab itu Pakistan merupakan tempatnya lahirnya gerakan militan
sampai sekarang. Sedangkan Indonesia menurut Muhammad Natsir
kurang menguntungkan jika dilakukan gerakan senjata seperti yang
dilakukan partai jamaat Islam Pakistan. Hubungan Natsir dengan Darul
Islam cukup dekat dan bisa saja Masyumi melakukan pemberontakan
berdarah seperti yang dilakukan Maududi pada militer Pakistan. Namun
Natsir adalah tipe pemimpin Pan-Islamisme yang paling toleran dan
lembut hatinya. Dibanding lainya ia termasuk orang yang berpikir
ribuan kali untuk melakukan gerakan senjata. Hubungan masyumi
dengan PRRI pun juga terjalin dengan sangat baik , sehingga bisa saja
Masyumi menguasai Sumatera dan Jawa secara total dengan
melakukan gerakan senjata.
Jaringan Masyumi dengan gerakan militan memang sudah
terjalin dengan cukup solid,
dan Masyumi termasuk partai yang
memegang kendali gerakan bawah tanah selain Partai komunis
Indonesia. Partai-partai pada masa kemerdekaan memiliki peranan kuat
memegang Gerakan militan pada lapisan bawah masyarakat. Oleh
sebab itu G.H Jansen selalu menyebutkan di dalam bukunya Islam
militan bahwa Di seluruh dunia sepanjang tahun 1900-1950 gerakan
militan murni dikuasai oleh Islam dan Komunis. Walopun Jansen selalu
menyeimbangkan gerakan militan Islam dengan gerakan komunis ,
Jansen tidak pernah mengakui gerakan Nasionalisme sebagai gerakan
militan. Dari pendapat inilah uniknya G.H Jansesn seorang sarjana
Barat melihat secara objektif gerakan-gerakan mlitan terutama di
negara jajahan. Mengapa gerakan Nasionalis tidak mendapat ruang
sebagai gerakan militan menurut G.H Jansen ? Karena golongan
Nasionalis datang sangat terlambat baik itu saat-saat detik
kemerdekaan maupun perjuangan sebelum kemerdekaan. Sebelum
abad 20 , perjuangan bawah tanah resmi dikuasai oleh mereka yang
belajar di pesantren maupun tarekat yang tersebar di seluruh wilayah
Islam. Sedangkan orang pribumi kerajaan/dinasti menurut G.H jansen
adalah golongan yang cenderung meminta kekuasaan pada penjajah
dan tidak menggali gerakan dari lapisan bawah. Gololongan pribumi ini
maksudnya adalah mereka yang berada di istana kerajaan lokal yang
tidak memihak golongan Islam. Gerakan komunis juga datang
terlambat , mereka resmi muncul setelah revolusi Bolshevick 1917
walaupun sebelum itu Komunis telah memberikan pengaruh para

golongan buruh di negara miskin. Sedangkan gerakan Islam telah ada


lebih dulu jauh sebelum penjajah datang ke negeri Islam. Militansi
mereka sudah terbentuk dalam konsep Jihad yang sudah mereka
pahami sejak Islam diturunkan ke bumi . Bahkan Jansen sampai melihat
Islam adalah sebuah gerakan militan yang akan terus ada sampai
lawan-lawanya musnah dan hancur. Berangkat dari sinilah jansen
selalu memojokkan gerakan Nasionalis yang seolah-olah telah
mempertegak gerakan kemerdekaan dan menjai pelopor utama.
Gerakan militan dibangun dengan pengalaman dalam waktu yang
lama, sedangkan gerakan militan yang dibalut dengan ideologi-ideologi
baru seperti komunis dan Nasionalisme dibangun dengan sangat
terlambat dan dengan cara yang instan. Metode percepatan dan
instanisasi ini memang berhasil dilakukan oleh Nasionalis, akan tetapi
cara instan ini mendapat sambutan yang cukup gencar dari mereka
gerakan Islam militan yang sudah lebih dahulu dari Nasionalis. Kaum
Nasionalis selalu mencari alasan agar tidak membuat negara dalam
konsep Islam , karena ini akan mengganggu eksistensinya sebagai
kaum prbimu yang dibina dengan cara kolonial. Sedangkan komunis
lebih cerdas dari golongan nasionalis yang berhasil memanfaatkan
momentum perang dunia I sebagai simbol kerakusan barat atas dunia
Timur. Secara umum Uni Soviet memegang kendali penuh dan secara
tidak langsung telah menjadi komando negara-negara Timur yang
mayoritas muslim. Sehingga akan menjadi wajar jika banyak para
ulama yang memegang keyakinan komunis sebagai metode perlawan.
Sistem komunis yang militan juga sangat diterima oleh golongan Islam
militan di Timur Tengah. Komunis juga telah membantuk gerakan
bawah tanah dan melebarkan sayapnya pada golongan ploretar seperti
petani miskin.
Islam yang cenderung berada di lapisan bawah dan di luar
benteng menerima apapun pengaruh yang memegang panji militansi
sampai menjelang masa kemerdekaan. Tiga lapisan yang dominan di
abad 20 memang selalu bergerak secara kompetitif dalam kancah
pergerakan. Lapisan Nasionalis menempati yang pertama dan mereka
resmi menguasai istana yang didalamnya juga termasuk kolonial Barat.
Sedangkan lapisan kedua dan ketiga yang berada di luar Istana,
mereka adalah Islam dan Komunis. Islam yang berada di lapisan kedua
berpengaruh dalam menempati lapisan pertama dan ketiga dan hal
inilah yang menjadikan Islam sebagai ajaran yang menerima kedua
ideologi yang sedang berkembang tersebut. Namun dari peristiwa
sejarah, islam lebih memilih bekerjsama dengan komunis yang berada
di luar Istana dan melakukan perlawan bawah tanah. G.H Jansen dalam
pengamatanya dalam bab tantangan bahwa golongan nasionalis ini
sarat dengan pengaruh-pengaruh kolonial sejak pengaruh Kristen mulai
disebarkan di wilayah Islam. Jansen mengakui Bahwa Kristen tidak
pernah benar-benar menjadi saingan Islam karena Kristen tidak pernah

berhasil dalam melakukan missinya secara kuantitatif. Sekeras apapun


Missie penyebaran Kristen , Ummat Islam akan menolak karena mereka
sendiri tidak mau berdebat dalam permasalah teologis yang sudah
sangat baku dalam Islam. Namun ajaran kristen ini justru sangat
berhasil bagi mereka para kaum pribumi yang menempati posisi di
dalam istana kerajaan/dinasti yang pada akhirnya menerima ajaran
kristen tersebut. Golongan prbumi selalu digambarkan oleh Jansen
adalah penerima upeti dan berjasa bagi kekuasaan kolonial di tanah
mereka. Baik itu Dinasti Muhammad Ali Basya di Mesir, kerajaan
Mumbai di India , Sampai Keraton Kasunanan di Hindia Belanda mereka
semua memuka jaringan penguasaan wilayah yang diberikan secara
Cuma-Cuma pada kolonial. Walaupun tidak semua dari internal
kerajaan mereka menerima hal tersebut , namun para pemimpin
mereka sangat membuka hubungan dengan kolonial Barat dan
memegang suara yang lebih dominan. Sejak abad 19 Islam sebenarnya
tidak pernah mau menyentuh lapisan kekuasaan , ini dapat kita amati
perkembangan golongan pribumi yang sudah mulai menduduki
kekuasaan di awal abad 19. Walaupun di abad 19 Khilafah Islamiah
masih ada , namun eksistensinya sudah sangat berkurang. Bahkan
dengan nada yang kritis Jansen melihat Khilafah Islamiah yang ada di
abad 19 sudah dipengaruhi kuat oleh kolonial Perancis, bahkan
penguasa mereka Sultan Mahmud sudah dimasukan oleh Jansen
sebagai golongan Pribumi yang sama saja dengan Ali Basya dari Mesir.
Sedangkan golongan Islam tetap berada di bawah tanah dan
melakukan dakwah mereka ke seluruh pelosok wilayah . Kebanyakan
dari gerakan Islam militan yang tengah tumbuh di abad 19 memiliki
keputusan untuk tidak campur dalam urusan politik . Mereka hanya
ingin Islam ini tersebar dan banyak pengikutnya. Sampai 1870 adalah
puncak dari berkumpulnya masyarakat terutama dari India sampai
Afrika untuk memeluk Islam dan memiliki suara yang sama yang
nantinya berujung kepada pan-Islamisme yang tumbuh di abad 20.
Kegiatan Islamisasi yang gencar diakukan tarekat-tarekat ini
berdampak pada kegiatan politik yang nantinya mulai menjadi sangat
Radikal setelah Perang Balkan tahun 1907. Uniknya pola
perkembangan gerakan islam militan ini walaupun terpisah dengan
jarak yang jauh , di Hindia Belanda juga melakukan gerakan yang
hampir sama dalam waktu yang bersamaan. Sampai pada tahun 1900
di Hindia Belanda juga mengalami kristalisasi gerakan militan yang
kemudian menjadi gerakan politik dengan metode Pan-Islamisme yang
sama dengan di Timur Tengah. Sehingga Menurut Jansen Gerakan Islam
Militan merupakan suatu bentuk respon Ummat Islam yang tidak
dibatasi oleh negara untuk melakukan pemberontakan radikal kepada
kolonial. Mekkah adalah pusat lahirnya Gerakan bawah tanah dalam
Islam , dan Khilafah Ustamani hanya menjadi simbol yang tidak
berpengaruh kuat bagi mereka pelopor gerakan ini. Oleh sebab itu Bagi

mereka yang memiliki missie untuk melakukan restorasi Khilafah


Ustmani, tidak menyukai gerakan islam militan ini yang kemudian
dimodifikasi menjadi gerakan Pan-Islamisme.
Sampai pada keterangan diatas maka sangat jelas, Islam tidak
pernah menempati lapisan atas kerajaan. Gerakan yang mulai
menyebar ini kemudian mulai bersentuhan dengan golongan Pribumi
yang Nasionalis di dalam lapisan pertama . Bersamaan dengan
kristalisasi gerakan Islam militan , Komunis hadir sebagai wajah baru
yang mendukung seluruh gerakan bawah tanah. Oleh sebagian
pendapat yang tidak menyukai Islam , gerakan Radikal yang muncul
setelah Perang Balkan adalah gerakan yang diakibatkan oleh
munculnya komunis , kemudian Islam datang memanfaatkan
momentum tersebut. Islam memang dalam kondisi yang lemah ,
mereka tidak dapat menguasai skrup sosial masyarakat seperti buruh
pabrik.
Gagalnya ummat Islam menguasai buruh justru telah
dimanfaatkan oleh Uni Soviet menjadi
gerakan radikal untuk
menggulingkan feodalisme di Asia Tengah. Gerakan Pan-Islamimse
juga memiliki sikap yang sama tentang feodalisme namun cita-cita
mereka tetap teguh pada pendirian dan persatuan seluruh ummat
islam sedunia. Mengenai feodalisme ini sendiri, Gerakan Pan-Islami
tidak menjadikan mereka sebagai sasaran utama. Gerakan Pan Islam
hanya fokus mengusir kolonial dari tanah Islam, baru setelah itu
menjadikan negeri tersebut dikuasai denga asas Islam. Namun
demikiran golongan Islam militan ini tidak menyadari taktik
perpanjangan tangan kolonialisme melalui golongan pribumi yang telah
mengalami pendidikan mereka. Sebagaimana kita ketahui yang telah
terjadi di Indonesia, golongan pribumi ini justru secara pemikiran sudah
sama seperti kolonial tetapi suku dan agama mereka tetap sama
dengan golongan Islam . ketika Muhammad Hatta lebih menyepakati
negara sekuler maka golongan Islam yang dikuasai oleh Agus Salim
tidak dapat berkutik menghadapi Muhammad Hatta yang sebelumnya
sudah dipercaya oleh gerakan Islam. Bagaimanapun Juga Muhammad
Hatta adalah seorang yang terdidik di Belanda dalam perhimpunan
Indonesia . Dari sisi ini Gerakan Islam tidak dapat memutuskan
langsung terhadap perkara ini, mereka justru lebih memilih mengurusi
basis-basis bawah tanah mereka untuk kemudian menggulingkan
kekuasaan tunggalnya Sukarno. Kasus Muhammad Hatta ini mirip
seperti yang dialami oleh Muhammad Ali Jinnah dari Pakistan. Ali Jinnah
adalah seorang tokoh yang membela muslim di India. Sejak awal abad
20 Jinnah sudah terjun dan mempelopori lahirnya Muslim League
bersama Muhammad Iqbal. Gerakan perlawan Ali Jinnah tumbuh
dengan pesat dan ia memimpin langsung konflik antara golongan
muslim dan golongan Nasionalis dalam All India Congres yang tumbuh
besar di awal abad 20. Namun demikian ketika Muhammad Iqbal
mempercayai Ali Jinnah dalam Muslim League yang kemudian

dipercaya memegang kendali Pakistan, ia justru gagal menghadapai


dominasi Inggris yang ingin memasuki pengaruhnya. Ali Jinnah
memang dalam posisi dilematis , namun pada akhirnya ia justru lebih
memilih Inggris sebagai penolongnya dalam pemerintahan pakistan
sampai pada tahun 1948. Kebijakan Ali Jinnah ini tidak langsung
dilawan oleh Muhammad Iqbal, yang padahal Ali Jinnah telah jelas-jelas
dalam istilah yang terbuka adalah Berkhianat. Begitu pula yang
dipikirkan oleh Abu Ala Maududi pemimpin Muslim yang menguasai
Barisan Islam militan Pakistan. Bagi Maududi Ali Jinnah telah berjasa
dalam menguasakahan pendirian Pakistan , namun di satu sisi Maududi
juga tidak mentolerir Jinnah sebagai tokoh muslim untuk berkiprah di
dunia pergerakan lagi. Bagi Maududi, Ali Jinnah telah selesai, dan tidak
perlu muncul kembali ke permuakaan.
Di Indonesia Nasionalisme merupakan perdebatan utama antara
kaum sekuler dan ummat Islam di akhir tahun 1920-an dan awal tahun
1930-an. Dalam periode antara 1912 dan 1926 Sarekat Islam telah
mendominasi kancah politik di Indonesia dan sebagai akibatnya Islam
diakui sebaga inti Nasionalisme. Munculnya pemimpin baru seperti
Sukarno , Hatta dan Soetomo kemudian memberikan makna pada
nasionalisme yang tidak sepenuhnya diterima oleh umat Islam.
Pemimpin seperti ini melihat konsep Nasionalisme muslim tidak mampu
memobilisir dukungan yang cukup untuk menyingkirkan Belanda
walaupun sudah diusahakan selama 15 tahun. Pada waktu yang sama,
ketika gerakan Pan-Islamisme dinilai gagal di Indonesia , mereka
memandang bahwa perasaa sekulerisme telah berkembang di
kalangan kelompok etnis tertentu.
Pemimpin seperti Sukarno
kemudian berusaha untuk mensintesis suatu budaya nasional yang
akan menghimpun seluruh bangsa Indonesia tanpa memperdulikan
keyakinan agama atau asosiasi etnis. Sedangkan banyak Ummat Islam
Indonesia tidak pernah mengakui Nasionalisme yang dibawa Sukarno
dan mereka menyebutnya hanya sebaga Jawaisme semata yang
bersifat sebatas gerakan etnis dan regional. Muhammad Natsir pernah
menulis dalam Pembela Islam, bahwa tanpa Islam tidak akan ada
persatuan di Indonesia, karena Islam adalah yang pertama menanam
benih kesatuan ideologis dibawah naungan pan-Islamisme. Menurut
Natsir Nasionalisme yang dikumandangkan oleh kaum sekuler terputus
pada suku bangsa dan hanya Islam sajalah yang memiliki pengaruh
pada jutaan orang di Indonesia.299 Dalam pengertian nasionalisme
sendiri, ummat Islam dan kaum sekuler juga memiliki perbedaan yang
sangat tajam. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya bahwa
Gerakan Pan-Islamisme akan memunculkan kemerdekaan yang

299 Howard Federspiel. 1996. Persatuan Islam : Geakan


Pembaharu Islam Indonesia abad 20. Yogyakarta; UGM Press hlm
114

diinspirasi oleh ajaran Islam , namun dalam prakteknya kemerdekaan


ini justru direbut oleh mereka golongan sekuler yang saat ini populer
disebat sebagai Nasionalis saja. Kaum sekuleris khususnya setelah
Sukarno meraih kemenangan, memandang perjuangan Indonesia
terbatas pada Indonesia dan bergantung pada sumber dan usahausahanya. Kaum sekuleris menyatakan simpati pada mereka yakni
gerakan-gerakan lain tidak meraih kemenangan untuk mencapai
kemerdekaan, tetapi kemerdekaan itu dilandaskan pada keyakinan
Nasionalisme-sekuler. Dalam pidato pada tahun 1928 disaat Sukarno
memimpin PNI, Sukarno mengatakan bahwa cita-cita nasional
Indonesia bisa diccapai hanya melalui usaha-usaha Indonesia dan
bangsa Indonesia tidak bertumpu pada bantuan yang datang dari panIslamisme (Timur Tengah) atau dari gerakan komunis Internasional (Uni
Soviet). Dari pidato ini Sukarno dengan jelas mengatakan Islam tidak
bsia dijadikan inspirasi utama untuk membangun Indonesia. Ditambah
lagi pernyataanya yang apologi bahwa Indonesia tidak bsia dibangun
dengan bantuan Komunis Internasional yang kemudian justru ketika PNI
meraih kemenangan dalam pemilu 1955 ia memasukan ajaran itu
semua ke Indonesia dan mentolerirnya dalam NASAKOM.
Organisasi Islam yang terang-terangan menentang Sukarno setelah
pernyataan ini keluar adalah Persatuan Islam (PERSIS). Mereka
mendukung penuh ide Pan-Islamisme dalam propagdanya dan menolak
nasionalisme sebagaimana yang diutarakan oleh kelompok Sukarno
yang telah menempatkan Nasionalisme diatas agama Islam.
Pandangan PERSIS ini kemudian juga diekspresikan dalam Pembela
Islam tahun 1931 dengan sangat radikal menyatakan bahwa Islam
tidak mengandung Nasionalisme atau gagasan yang mendorong kepad
a makna dan pengertian Nasionalisme diatas agama.300 Dalam Islam
dan kebangsaan A. Hassan menjelaskan bahwa tidak ada larangan
dalam agama Islam terhadap kecintaan seseorang kepada tanah
airnya, Dan secara umum ia mengakui bahwa kesatuan negara
merupakan organisasi politik yang pantas di zaman sekarang ( setelah
Khilafah Islamiah tumbang). Namun demikian , ia mengatakan bahwa
merupakan tugas perama semua ummat Islam untuk membentuk
masyarakat tunggal yang dibentuk setelah Umat yang didirikan oleh
Nabi Muhammad SAW. A. Hassan kemudian mengutip Hadist Shahih
yang mengecam Ashobiyah ( Partisanship) sempit yang menonjolkan
kepentingan kelompok kecil dan mengorbankan masyarakat Islam.
Dengan alasan itu menurut A.Hassan usaha-usaha politik ummat Islam
tidak boleh dibatasi oleh batas nasional tetapi harus dilakukan
sedemikian rupa hingga memberikan manfaat bagi ummat Islam di
tempat lain.

300 Ibid hlm 115

Perbedaan antara kaum sekuleris dan kaum Islam militan semakin


keras di tahun 1930. Dr. Soetomo seorang pendukung budaya Jawa
sebagai dasar Nasionalisme Indonesia, menyatakan bahwa selama ini
Kabah adalah berhala orang Arab dan Digul adalah kamp tahanan ,
dimana pemimpin-pemimpin dari golongan Nasionalis selama ini
dipenjarakan disana dan Digul lebih baik dari Mekkah. Ia berpendapat
bahwa orang pergi ke Digul untuk memperjuangan Indonesia ,
sementara ummat Islam yang pergi ke Mekkah telah membuang-buang
waktu hanya untuk menjalankan kewajiban agama. 301 Pernyataan Dr.
Soetomo ini merefleksikan pemikiran umum kaum sekuleris tentang
reaksi dan respon ummat Islam khusunya pengaruh setelah
menunaikan ibadah Haji. Ibadah ke tanah suci Mekkah ini dianggap
sebagai ritual yang tidak berguna karena dapat meningkatkan
idelaisme mengenai ikatan ummat Islam dunia yang lebih kuat
dibanding nasionalisme semata. Kegiatan ibadah haji juga mengurangi
usaha-usaha politik Indonesia. Sebagai konsekuensinya argumen para
pemimpin sekuler ini menekankan bahwa ibadah haji benar-benar
hanya alat orang Arab yang dirancang untuk meningkatkan kekayaan
mereka sendiri dengan mengorbankan orang Islam non-arab untuk
memihak mereka dalam persatuan dunia. Ummat Islam menganggap
pernyataan-pernyataan
semacam
itu
sebaga
usaha
untuk
merendahkan dan menghina ajaran Islam dan sejumlah protespun
dilancarkan oleh organisasi Islam militan. Dalam Islam dan kebangsaan
, A.Hassan memperingatkan kaum muslimin agar hati-hati terhadap
profesi kaum nasionalis yang cenderung mengancam amaliah dasar
Islam sebagai Arabisme. Pembelaan yang lain datang dari Mohammad
Natsir yang berusaha menjawab tuduhan bahwa haji mencerminkan
Arabisme yang merugikan Indonesia serta menguntungkan Arab dalam
sisi ekonomi dan politik terutama mengenai persatuan dunia Islam.
Natsir menuduh kaum sekuleris
ini telah mengikuti teori-teori
Merkantilisme Barat yang telah menjual kepentingan agama demi
keuntungan ekonomi semata. Menurut Natsir Kolonial barat dimanapun
itu , selalu takut pada ibadah Haji terutama dampaknya setelah pulang
dari Mekkah yang telah terinspirasi pada pan-Islamisme dan persatuan
dunia Islam. Ia mengatakan tindakan ini persis seperti yang dilakukan
Snouck Hourgonje yang mendukung pengaruh Haji untuk segera
diredam dengan memulai penyebaran pendidikan Barat. Natsir
menuduh kaum Nasionalis telah masuk ke dalam perangkap dan
merintangi jamaah haji melalui taklid buta terhadap keyakinan barat.
Pendidikan gaya Barat di Indonesia telah memakan jutaan rupiah setiap
tahunnya dan semua itu dihabiskan untuk Belanda. Demikian pula, ia
menuduh jika orang berbicara tentang kekuarangan uang karena
implikasi ibadah haji, maka ia juga harus mempertanyakan biaya

301 Ibid hlm 117

seorag mahasiwa di Negara Barat. Oleh Sebab itu mohammad Natsit


termasuk salah satu pemuda Indonesia yang telah menolak mentahmentah ide beasiswa ke Belanda, karena baginya itu sarat dengan
kepentingan kolonial Barat.
Friksi yang tajam masih terus berlangsung sampai pada tahun 1935
terus berlangsung. Kaum sekuleris kemudian memandang Islam
sebagai agama yang telah mati. Islam selalu mendewakan
kegemilangan masa lampau yang telah hilang, tidak konsen dan tidak
mampu memberikan jawaban bagi masalah-masalah modern. Seorang
Kyai menurut Sukarno dalam suratnya kepada A.Hassan adalah
seorang yang tidak memiliki perasaan yang mengacaukan modernisasi.
Sukarno menulis bahwa masa lampau umat Islam tidak bisa diraih
kembali, dan budaya baru sangat dibutuhkan untuk megambil
tempatnya dalam sejarah. Sedangkan masyarakat menurut Sukarno
harus dikembangkan , maju kedepan seperti yang ada di India , Turki ,
Iran mereka adalah negara muslim tetapi telah menemukan formulasi
untuk memisahkan antara agama dengan negara. 302 Pendapat sukarno
ini menganjurkan agar kaum muslimin Indonesia yang sudah
terpengaruh pada ide-Panislamisme yang militan tersebut, untuk
segera melunak dan harus menerima sekulerisme sebagai konsekuensi
dunia Modern. Ummat Islam kemudian menuduh kaum Nasionalissekuler hanya mengetahui sedikit tentang ajaran islam. Kaum muda
Muslim kemudian menyatakan bahwa semangat dan isi Al-Quran
sesuai dengan kehidupan kontemporer yang tetap sama dengan
kehidupan di Mekkan dan Madinah pada abad ke 7 Masehi. Agus Salim
mampu merendahkan posisi komunis pada kongres Sarekat Islam di
tahun 1921 yang mengtakan bahwa Marxisme telah memonopoli
ajaran Sosialisme yang dipraktekan dalam Islam. A. Hassan juga
menuding Kolonial barat telah menyalahgunakan konsep Musyawarah
dalam Islam yang kemudian mereka ubah menjadi Demokrasi.
Sedangka Persia, Turki menurut A.Hassan telah mengadopsi sistemsistem hukum yang sudah membuang hukum Islam dalam kehidupan
sehari-hari. Pemimpin seperti mustafa Kemal Ataturk di Turki dan Reza
Pahlevi di Iran yang dianggap sebagai pemimpin revolusioner oleh
kaum sekuleris di Indonesia, sebenarnya merekalah yang tidak
mengetahui Islam dan takut bahwa ummat Islam akan menggantikan
mereka dalam sistem negara Islam.303 Oleh sebab itu wacana
pemisahan agama dan gereja yang dilonatkan kaum sekuler kemudian
menjadi bola panas antara kedua kelompok tersebut selama dua puluh

302 Sukarno , Surat-Surat Dari Endeh ,dalam Dibawah bendera


Revolusi I hlm 332
303 Howard Federspiel Op.Cit hal 120

tahun sampai menjelang Perang Dunia II. Kaum Sekuleris memandang


Ataturk dan Reza Pahlevi sebagai pembaharu yang telah menghapus
pengaruh asing dan memperkenalkan modernisme dan kemajuan di
negara Timur. Kaum sekuleris tidak pernah menyentuh bagian dimana
Ataturk dan Reza Pahlevi telah menghapus kehidupan agama. Justru
kemudian Kaum sekuler menuduh ummat Islam telah merusak proses
yang telah diperjuangkan para pemimpin tersebut. Dalam surat
menyurat dengan A.Hassan , Sukarno mencela Ummat Islam di Timur
Tengah yang tengah dipimpin Ibnu Saud yang kemudian ia merobohkan
pemancar Radio di madinah. Kebodohan ini terus berlanjut dan
menghambat langkah-langkah yang sedang ditempuh Mustafa kemal,
reza Pahlevi , dan Joseph Stalin.304
Mengenai berkembangnya wacana pemisahan antara geraja dan
negara, Mohammad Natsir mengajukan jawaban yang lebih masuk akal
yang bertujuan melemahan pendapat kaum sekuleris. Natsir
berpendapat bahwa sebuah negara yang terbelakang itu karena
pemimpin dan masyarkatnya tidak progresif. Kondisi inilah yang
dimaksud Natsir yakni sistem negara yang telah memisahkan antara
agama dengan negara. Sementara itu disepanjang tahun 1930-an
organisasi Persatuan Islam (PERSIS) sangat gencar menyerang kaum
nasionalis dengan melontarkan argumentasi yang sama dengan
organisasi militan lainya seperti Muhammadiyah , Al-Irsyad , PSI
( sarekat Islam Putih). Argumen itu semakin keras ketika kaum
Nasionalis berpendapat bahwa nasionalisme itu lebih tinggi daripada
Islam. PERSIS sebagai organisasi Islam beraliran Salaf, terus gencar
melakukan memurnikan agama Islam yang telah tercampur dengan
kebathilan, mereka terus melakukan perlawanan kepada kaum
sekuleris yang telah memanfaatkan Ideologi Nasionalis untuk mencapai
kemerdekaan. Menilai nasionalis yang tengah dibalut oleh kaum
sekuleris memang membuahkan situasi yang sangat sulit bagi ummat
Islam . Situasi yang menyulitkan ini kemudian memunculkan sikap
tidak mau berkompromi bersama mereka yang sekuler dan
memunculkan sentimen kuat. Ketika organisasi Islam militan tersebut
mulai masuk ke dalam panggung politik hal inilah yang menyulitka
mereka dalam mengeluarkan kebijakan. Bahkan banyak diantara
mereka yang sering pecah dalam masalah internal demi mengeluarkan
kebijaka politiknya. Namun demikian gerakan Islam militan ini terus
mengendur sikap perlawananya sampai akhirnya golongan sekuler
berhasil memegang panji Nasionalis dalam fase kemerdekaan.
Memang ada banyak bukti mengenai aktifitas politik para
anggota dari Persatuan Islam, sepanjang tahun 1920-1928 sampai
berdirinya
PNI
beberap
anggota
organisasi
Islam
,seperti

304 Sukarno Surat-Surat Islam Dari Endeh , Dalam Dibawah


Bendera Revolusi hal 337

Muhammadiyah dan PERSIS bergabung dalam gerakan Nasional dalam


mempersatukan Indonesia. Namun dapat kita lihat sampai pada akhir
1930 muncul perdebatan yang tidak memiliki titik temu, terutama
permasalahan konsep nasionalisme yang sebenarnya kaum muslimin
mau saja mendukung hal tersebut asalkan diinspirasi oleh nilai-nilai
Islam. Sedangkan Sukarno dan Dr.Soetomo menolak usulan tersebut ,
dimana Nasionalisme harus lebih tinggi dari ideologi apapun termasuk
Islam. Pendapat inilah yang menyebabkan Nasionalisme yang dianut
oleh negara Timur termasuk Indonesia adalah Nasionalisme Eropa
Barat.
Sedangkan Pan-Islamisme sebenarnya tidak menolak
Nasionalisme , jika hal tersebut ditopang dengan Asas Islam. Dan
dalam pandangan aktifis gerakan Islam militan , khususnya di
Indonesia Nasionalisme digunakan sebegai alat pemersatu. Karena
dapat kita ketahui bahwa Indonesia terdiri dari suku dan agama,
namun jika Nasionalisme ditopang oleh aktifis Muslim , pemerintahan
Indonesia akan lebih condong pada nilai-nilai Islam. Namun hal ini
dengan jelas ditolak oleh pemimpin Nasionalis yang tidak mendukung
Islam. Perseteruan yang terus memanas ini, kemudian ditambah lagi
oleh A.Hassan , sampai pada 1930 ia memiliki pandangan yang lebih
radikal terkait hal ini. Menurutnya kaum Nasionalis tidak menginginkan
umat Islam merdeka untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban agama
secara penuh. Ia mengingatkan Ummat Islam untuk terus melawan
para pemimpin sekuler yang menginginkan kerjsama dengan ummat
Islam , tetapi kerjsama tersebut hanya bohong belaka dan tidak tulus.
Pendapat ini didasarkan sebelum tahun 1930 bahwa aktifis Muslim di
Indonesia tidak melawan kaum Nasionalis dimasa pergolakan tahun
1912-1926. Aktifis Muslim sama sekali tidak mengganggu kaum
nasionalis, justru diantara mereka dalam organisasi Sarekat Islam
membantu terbentuknya Kongres Nasional Hindia Belanda yang
mengumpulkan seluruh Ummat Islam dari berbagai suku di Indonesia.
Sedangkan musuh Ummat Islam dalam masa pergolakan adalah
komunis dan kolonial belanda. Banyak aktifis muslim yang berharap
pada golongan Nasionalis untuk membantu mereka melakukan
perlawanan namun hal tersebut tidak berhasil. Tanda-tanda ini semakin
jelas ketika Budi Utomo lebih condong pada Keraton Surakarta yang
sangat mendukung perjuangan Kolonial dalam membasmi Ummat
Islam.
Pertentangan yang keras dari persatuan Islam ini kemudian
dimanfaatkan oleh golongan sekulris sebagai propaganda anti
persatuan. Seringnya A.Hassan mengeluarkan pandangan radikal
tentang nasionalisme , kondisi ini membuat Persatuan Islam terjepit di
dua sisi. Ia dibenci oleh golongan sekulres juga mulai dijauhi oleh Partai
Sarekat Islam yang dengan jelas mengusung persatuan , namun PSI
masih diinspirasi oleh nilai nilai Islam. PSI sebagai organisasi Islam
terbesar setelah Muhammadiyah tetap menjadi corong Ummat Islam

sampai terbentuknya Masyumi, kebesaran organisasi inilah yang


membuat para tokohnya mau tidak mau bersinggungan oleh kaum
sekuleris. Sedangkan dengan sangat radikal Persatuan Islam melarang
seluruh kaum muslimin untuk bekerja sama dalam hal apapun dengan
kaum sekuleris. Suara persatuan Islam ini kemudian berdampak kepada
para anggotanya yang sedang bergabung dalam Partai Sarekat Islam.
Di awala tahun 1932 terjadi perdebatan dalam Sarekat Islam Bandung,
antara anggota yang berasal dari Persatuan Islam dan para pendukung
dan loyalis dari Tjokroaminoto. Mereka berdebat mengenai masalah
keyakinan terutama Tahayal , Bidah , Khurafat yang semakin
merajelela di era modern. Ditambah lagi perdebatan mengenai
bekerjasama dengan kaum kafir, dalam pendapat aktifis Persatuan
Islam kaum sekuleris sama saja dengan kaum kafir yang merendahkan
Islam di bawah mata Nasionalisme. Perdebatan itu menjadi sangat
serius dan mengancam kesatuan dan memperlemah ukhuwan Islamiah
antar organisasi Islam. Kemudian Tjokroaminoto dan aktifis Sarekat
Islam Bandung melakukan pembersihan dengan memecat sejumlah
anggota yang mendukung pendapat organisasi Persatuan Islam. 305
Sejumlah anggota persatyan Islam , termasuk A.Hassan , Mohammad
Natsir dan Haji Zamzam disingkirkan dari keanggotaan Sarekat Islam
walopun mereka tidak pernah melakukan serangan-serangan pribadi
kepada pemimpin Sarekat Islam manapun juga. 306 Walaupun Persatuan
Islam setelah memasuki tahun 1933 dalam kondisi lemah dan
disingkirkan mereka terus melakukan propaganda dan melakukan
kegiatan politik. Dalam pandangan mereka kesatuan politik ummat
Islam merupakan suatu kewajiban bagi Ummat Islam di Indonesia.
Setelah berdirinya Majelis Islam Ala Indonesia (MIAI) yang didirikan
tahun 1937 sebagai federasi organisas Umat Islam Indonesia,
Persatuan Islam menunjukan merupakan anggota yang menonjol dan
ambil bagian dalam aktivitas religius dan politiknya. Salah satu aktifis
yang menopang nama Persatuan Islam adalah Mohammad Natsir salah
satu pemuda berbakat dan cerdas yang dimiliki Umat Islam Indonesia.
Setelah ia menjadi Perdana Menteri Indonesia tahun 1950 nama
Persatuan Islam kembali pulih yang menjadikan organisasi ini untuk
terus ada dan eksis hingga sekarang. Mohammad Natsir dinilai sebagai
salah satu tokoh yang murni melakukan kegiatan pan-Islamisme, ia
merupakan generasi terakhir dari pan-Islamisme yang merasakan
bagaimana Pahitnya ditindas oleh kaum sekuler dan kolonial Belanda di
masa penjajahan. Setelah Mohammad Natsir meninggal tidak ada satu

305 Deliar Noer, 1993, Gerakan Modern Islam di indonesia ,


LP3ES, hal 391
306 Deliar Noer, Ibid , hal 290

pun pemuda Islam Indonesia sampai sekarang ini yang sebanding


denganya, baik dalam hal intelektual , ilmu agama serta diplomasi
politik. Natsir dinilai sebagai pemuda Islam paling cemerlang yang
dimiliki
Indonesia.
Mengenai
Nasionaisme
Natsir
sendiri
mengungkapkan dalam bukunya Capita Selecta bahwa Nasionalisme
merupakan unsur persatuan yang harus dibalut dengan nilai-nilai Islam.
Ideologi nasionalisme ini berdiri di medium yang berbeda dengan
Islam, namun gerakan pan-Islamisme yang gencar tumbuh di awal
abad 20 di seluruh dunia, mau tidak mau menjadikan kaum muslimin
harus melakukan kemerdekaan. Tentu kemerdekaan yang diingkan oleh
kaum muslimin adalah memiliki dasar-dasar Islam.
Sampai pada 1945 setelah berdiri Masyumi, para pemimpin Persatuan
Islam percaya bahwa Tujuan Utama Masyumi adalah menyatukan
kelompok-kelompok Islam yang berfungsi menjadi tempat konsultasi
penyelesaian masalah prinsip di berbagai organisasi Islam. Di Masyumi
sendiri ada satu kelompok yang berperan besar dalam penyatuan
organsasim-organisasi Islam yang telah berhasil dipecah belah baik
oleh kaum sekuler maupun Kolonial Belanda. Tokoh yang paling
berperan dalam masalah ini ialah K.H Muhammad Isa Anshory seorang
petinggi Masyumi yang telah berhasil mendamaikan PSII ( setelah PSI)
dengan Persatuan Islam (PERSIS). Isa Anshory adalah seorang yang
berpendapat bahwa diskusi mengenai perbedaan prinsip tidak
menghasilkan apa-apa, bahkan menciptakan kondisi yang merusak
kesatuan politik ummat Islam. Tahun 1950 ketika Mohammad Natsir
seorang kader berbakat dari PERSIS menjadi Perdana Menteri mewakili
Masyumi , ia membuat kebijakan untuk melakukan modernisasi politik.
Sebagai golongan muda yang modern , Natsir terus mengalami
benturan dengan generasi tua yang konservatif dimana mereka kurang
paham mengenai struktur negara Islam yang sedang dirancang
Mohammad Natsir. Didikan A.Hassan dalam organisasi PERSIS memang
sangat membekas dalam hati Natsir, sikap yang keras terhadap
golongan sekuler dan cita-cita menegkkan hukum Islam dalam Institusi
negara Islam sudah sangat kuat dalam pikiran Natsir. Kebijakan inilah
yang membuat PERSIS terus bertahan di dalam Tubuh Masyumi yang
modern, walaopun di dalam internal partai aktifis PERSIS kurang disukai
terutama dari PSII dan NU. Satu-satunya yang mendukung cita-cita
PERSIS yang tergambar dalam diri Mohammad Natsir untuk mengusung
negara Islam adalah Muhammadiyah yang diam-diam menjadi
penengah dan mendukung Natsir. Namun demikian sikap radikal
PERSIS tetap tidak bisa dihiliangkan , mereka tidak dapat menerima
pandangan bahwa untuk memperkuat persatuan , permasalahpermasalah furu dan khilafiah hendaknya disimpan. PERSIS selalu
menolak ajakan PSII untuk memulai kerjsama dengan kaum Nasionalis.
Sepanjang perjalanans sejarah Masyumi, PSII dan NU memang selalu
tidak mendapat jabatan yang terlalu tinggi. Mereka seolah-olah

disingkirkan karena permasalahn ideologis. Kekuasaan otoriitas Natsir


dalam Masyumi memang sangat berpengaruh pada seluruh struktur
Partai, dan banyak sejarawan yang mengatakan bahwa Masyumi
adalah mutlak milik Mohammad Natsir. Setidaknya sampai Pemilu 1955
sebelum Masyumi kalah dengan PNI , Natsir terus memegang kuat
ideologi PERSIS yang radikal dan militan dalam menegakkan hukum
Islam. PSII dan NU sebenarnya sangat berharap pada kemenangan
partai ini dibawah komando Natsir , karena Natsirlah yang paling
dipercaya oleh seluruh kaum muslimin. Diam-diam banyak juga aktifis
PSII dan NU yang mendukung cita-cita negara Islam yang sedang
dirancang Natsir ini. Sampai Masyumi kalah dalam Pemilu , kesolidan
ini mulai padam. PNI benar-benar menggeser Masyumi dari parlemen
secara perlahan-lahan , kemudian datanglah badai angin yang tidak
diharapkan oleh Masyumi. Sukarno mengeluarkan peraturan bahwa
seluruh elemen negara harus sepakat dengan NASAKOM. Masyumi
dibawah komando Natsir tetap menolak ajakan ini , karena hal tersebut
sama saja dengan pidato Sukarno waktu mendirikan PNI tahun 1928
yang mengatakan bahwa Nasionalisme posisinya lebih tinggi daripada
Islam. Sedangkan NASAKOM sama saja dengan hal tersebut , ditambah
lagi Islam disamakan statusnya dengan komunis. Bagi Natsir hal ini
adalah hinaan besar bagi golongan Islam. Dengan terus memegang
Ideologi yang telah diajarkan oleh A.Hassan bahwa Islam harus lebih
tinggi posisinya dari hal apapun, maka Natsir menolak ajaran
NASAKOM. Setelah penolakan ini perpecahan dalam tubuh Masyumi
mulai terlihat ke permukaan, segala aib dan luka kemudian dibongkar
oleh golongan Nasionalis . Ditambah lagi PSII , NU dan PERTI yang
sudah keluar tahun 1952 membuat kesolidan Masyumi sudah terpecah
belah. NU selalu melancarkan kritik pada Masyumi khususnya kaum
modernis yang menguasai kepemimpinan di partai itu. NU
beranggapan bahwa selama ini , kalangan masyarakat desa di jawa
dan Borneo telah menjamin organisasi Masyumi memperoleh suara
yang lebih besar. Namun demikian kaum modernis Masyumi tidak
mendengarkan aspirasi mereka kaum NU yang menguasai pedesaan,
yang kemudian justru mereka beranggapan suara-suara itu telah
dimanfaat kaum modernis Masyumi untuk urusan politik dan cita-cita
negara Islam. Mulai dari 1952 inilah NU mulai tidak menyukai wacana
ini, baginya dakwah kultural lebih penting dibanding permasalah
politik yang selama dibawah oleh faksi modernis Masyumi.
Keputusan NU keluar dari Masyumi semakin panas ketika
diangkatnya seorang ulama Muhammadiyah untuk menduduki jabatan
menteri agama dalam kabinet Wilopo. Kandidat NU yakni Wakhid
Hasyim yang telah menduduki jabatan ini dalam dua kabinet
sebelumnya ditentang oleh
faksi modernis yang dipimpin oleh
Mohammad Natsir atas tuduhan penyelewengan keuangan selama
Wakhid Hasyim menjadi menerti Agama. Nu mengaggap penolakan ini

adalah tindakan diskriminasi oleh kaum mdoernis muslim kepada kaum


tradisionalis. Kemudian kaum tradisionalis di bawah komando NU yakni
PERTI mulai keluar dari Masyumi dan mendirikan Liga Musliimun
Indonesia sebagai tandingan. Ketika kongres NU digelar di Surabaya
tahun 1952 banyak suara-suara kekecawaan terhadap Masyumi .
Menurut Howard Federspiel yang menulis disertasi tentang PERSIS
menuliskan bahwa sebenarnya hampir semua organisasi Islam yang
tumbuh dalam lingkungan Masyumi semuanya berprinspip mendirikan
negara Islam atau Darul Islam. NU yang sekarang dinilai sebagai
organisasi Islam yang menentang negara Islam , dahulu sebelum
pemilu 1955 dan sebelum keluar dari Masyumi sangat gencar
menyuarakan negara Islam. Sampai-sampai mereka berpendapat
negara Islam adalah sesuatu yang sangat penting dan harus segara
ditegakkan. Bagi NU di masa orde lama demia menegakkan masyarat
Islam maka lebih dahulu ditegakkan negara Islam sebagai institusi
yang menanungi birokrasi syariat dan hukum Islam. Namun sampai
pada pemiu 1955 ketika NU keluar dari Masyumi dan mendirikan Partai
NU , organisasi tersebut banyak mengalami perubahan dan keyakinan
mengenai negara Islam. Namun demikian meskipun sudah berpisah
dari Masyumi tidak membuat hubungan mereka bercerai berai secara
total . Dalam lapisan bawah organisasi tersebut mereka terus menjalin
kerjasam, terutama organisasi kepanduan NU Gerakan Pemuda Anshor
yang jelas-jelas sangat radikal dan mendukung penuh berdirinya
Negara Islam. Hubungan GP Anshor tetap terjalin dengan Gerakan
Pemuda Islam Indonesia (GPII) salah satu gerakan pemuda radikal milik
masyumi. Organisasi GPII juga mendukung penuh berdirinya Negara
Islam.
Semua partai politik tidak peduli apapun ideologiya , sangat
menantikan pemliihan umum pertama yang akhirnya dilaksanakan
pada tahun 1955. Ummat Islam sendiri sebelum Masyumi mulai
mengalami perpecahan di tahun 1952 sangat menantikan ajang
pemilihan umum pertama . Pemilu pertama inilah yang menurut
Howard Predespiel akan menentukan apakah kemenangan untuk
ummat Islam dengan Masyumi ataukah golongan Nasionalis bersama
PNI ?. dampak pemilu pertama tahun 1955 inilah sangat menentukan
perjalanan Indonesia sampai sekarang ini, karena saat itulah
pergerakan dan ideologi akan diukur. Jika yang menang golongan
Nasionalis maka akan bisa dipastikan golongan Islam di Indonesia akan
dilumat habis dan tidak diberikan kesempatan untuk mendirikan
negara Islam. Sedangkan jika golongan Islam meraih kemenangan
maka akan bisa dipastika Indonesia adalah satu-satunya negara di
dunia yang akan diatur dengan sistem dan ajaran Islam setelah
Khilafah dan komite Hijaz runtuh. Oleh sebab itu ajang pemlu tahun
1955 ini banyak diamati oleh ahli Barat karena memiliki implikasi yang
sangat besar. Seorang Sarjana Cornell Univesity Herberth Feith

mengatakan, kesempatan umat Islam Indonesia hanya satu kali untuk


mendirikan sistem Islam dalam negara, ketika Masyumi kalah dalam
pemilu 1955 , maka pemilu-pemilu berikutnya bisa dipastikan tidak ada
satu
pun partai Islam akan meraih kemenangan dalam pemilu.
Pendapat Herbert Feith yang keluar di tahun 1965 ini pun di dalam
bukunya Indonesian Political Thinking 1945-1965, benar-benar menjadi
sebuah kenyataan dimana partai Islam di Indonesia tidak pernah
menang sampai pemilu terdekat saat ini. Masyumi merupakan pilihan
terakhir ummat Islam untuk mengusung negara Islam yang modern
melalui kontes demokrasi, dengan sikap yang rendah hati Herberth
Feith tidak ingin membuat putus asa ummat Islam. Ia selanjutnya
hanya mengatakan bahwa walaupun partai Islam tidak akan bisa
menang , akan tetapi gerakan Islam yang mengusung ide negara Islam
ini akan tetap ada sampai negara Islam kembai lagi beridiri. Ini
merupakan inspirasi sejarah yang menurut Feith akan membentuk pola
pikir dan ideologis yang tidak akan bisa dihentikan sampai kapanpun
kecuali kelompok itu dibunuh dan dibantai secara massal. Feith
walopun seorang yang mengaku Agnostic, ia sangat percaya bahwa
inspirasi sejarah Islam merupakan titik tolak ummat islam untuk
mempercayai bahwa Islam merupakan agama yang akan selalu ada
hingga peradaban manusia musnah. Pengamatan Feith berangkat dari
lingkungan keluarganya yang beragama Yahudi , menurutnya walaupun
kakek dan neneknya adalah Yahudi-Amerika mereka sangat idealis
ketika berbicara tanah kanan dan palestina. Baginya tanah Palestina
merupakan hak resmi bagi bangsa Yahudi hingga akhir peradaban
manusia. Feith sangat mempercayai inspirasi teologis merupakan
pencapaian yang sudah final , sehingga Islam sendiri menurutnya juga
akan terus bertahan dari kekalahan politik yang sudah terjadi di awal
abad 20.
Di luar kubu Islam, kaum sekuler sebenarnya kurang yakin akan
dukungan masyarakat pada mereka pada tahun 1950, terutama ketika
Natsir menjadi perdana menteri. Beberapa usulan mengeani
mundurnya Pemilu pun akhirnya dikabulkan , usulan ini diajukan oleh
PNI yang merasa kurang yakin akan menang.
Berhubung
pemerintahan sekuler sudah beridiri dan partisipasi Partai Nasional
sudah menjamim kaum sekuleris untuk memegang sejumlah jabatan
administratif, maka kelompok-kelompok nasionalis sekuler ini mulai
sadar akan kebutuhan mendesak untuk segera mengadakan pemiilihan
umum. Keluar NU dari Masyumi di tahun 1952 membuat PNI lebih
percaya diri,apalagi NU sudah mulai berkoalisi dengan PNI dan
menjauhi Masyumi. Kesempatan ini dimanfaatkan PNI untuk
membentuk kabinet yang dapat bekerjsama dengan NU dan
membuang jauh-jauh Partai masyumi yang radikal dan anti-sekuleris.
PNI sebagai wakil utama kaum sekuleris memperkuat citra populernya
pra pemilihan umum dengan pemutusan Ikatan Indonesia-Belanda di

Irian Barat. Perbedaan yang tajam antara Masyumi dan PNI sering
memunculkan ketegangan di pemerintahan sampai 1953. Penghinaanpenghinaan dan sindiran yang berlebihan yang dilakukan kedua belah
pihak menghancurkan setiap prospek kerjasama pasca pemilihan
umum. Suasana yang ambisius dan antagonis dilakukan PNI untuk
menggeser seluruh aktifis Masyumi dari gelanggang parlemen.
Ditambah lagi tahun 1958 rasa kekalahan masyumi ditunjukan dengan
bergabung dalam pemberontakan. Perbedaan perbedaan itu
mencakup sejumlah besar masalah, terutama perbedaan dasar tentang
bentuk negara Indonesia yang harus dibangun. Friksi yang semakin
tajam ini semakin panas saat dipimpin oleh Isa Anshory dengan
pendekatan yang radikal-revolusioner. Kelomok Radikal ini sangat
percaya bahwa perjuangan kemerdekaan tidak akan lengkap dan
revolusi tidak akan berakhir sampai bentuk kontrol Islam dominan
dalam negara. Isa Anshory dalam bukunya revolusi Islam dengan tegas
mengatakan Revolusi Islam sama sekali berbeda dengan revolusi
Nasional. Prinsip dan tujuan yang berbeda membuat kedua revolusi ini
muncul bersamaa di Indonesia dalam satu orde yang sama. Ia terus
mendukung Revolusi Indonesia yang diinspirasi dengan Islam untuk
segera membebaskan dari belenggu kolonial secara total. Desakan
yang semakin kuat dari kaum radikal-revolusioner tidak menjadikan
Sukarno untuk bersikap tegas dan masih enggan terbuka mengenai
masalah negara Islam. Sukarno sering berpendapat mengenai polemik
ini menurutnya jika Indonesia dijadikan negara Islam, maka akan
banyak wilayah yang penduduknya tidak Islam akan memisahkan diri.
Sukarno juga sering menyampaikan pidato yang mengecilkan negara
Islam , bahwa sistem negara seperti ini sudah tidak berlaku lagi di
zaman modern. Semua negara di dunia sudah menganut sistem
sekulerisme sebagai hukum postifif negara. Perang dingin antara kubu
Islam dan kubu yang mengaku Islam tetapi sebenarnya tidak Islam,
membuat Isa Anshory berpendapat bahwa bentuk negara yang
didirikan Nabi Muhammad di Madinah, menjamin hak-hak pengikut
agama lain tetapi tidak memberikan perlindungan terhadap orang
Islam yang munafik.307
Bentuk sindiran ini ditujukan pada Sukarno dan Partai Nasionalisnya
bahwa orang-orang Munafik seperti mereka tidak akan dilindungi oleh
negara Islam , namun justru orang kafir yang tidak memberontak akan
mendapat perlindungan. Sindiran Isa Anshory ini kemudian mendapat
serangat kuat dari Partai Nasional dan orang-orang komunis yang
berdiri di balik golongan Nasionalis. Perselisihan antara umat Islam dan
kaum sekuleris semakin berpusat pada posisi khusus dalam politik
Indonesia yakni konsep Pancasila yang dicetuskan oleh Sukarno.

307 Herberth Feith, The Decline of Constitutional Democracy In


Indonesia hlm 281

Walaupun banyak muncul kecaman dari kelompok Islam yang militan


radikal , akan tetapi pada akhirnya pancasila sudah disepakati sebagai
simbol bersama tujuan Indonesia. Namun sekali lagi konflik pancasila
ini telah berdampak pada keberjalanan gerakan Islam di Indonesia
terutama mereka yang menginginkan negara Islam. Sedangkan aktifis
islam yang militan dan berada di dalam Masyumi mau tidak mau harus
menyepakati Pancasila sebagai konsensus bersama dalam demokrasi.
Mohammad Natsir sendiri misalnya mau tidak mau harus menghormati
pancasila , dalam sebuah pidato di Lahore Pakistan tahun 1953 ia
menyatakan bahwa pancasila membuat princip dasar bagi Negara
Indonesia.308 Setelah melalui fase parlemen pancasila telah resmi
menjadi falsafah negara yang tida dapat diubah lagi kecuali bagi
kelompok pemberontak Darul Islam yang terus berusaha merubah
falsafah ini, Sampai pada tahun 1956 ketika diadakan Majelis
Konstituante, dukungan ummat Islam kepada Pancasila hampir tidak
ada , kemudian istilah pancasila dan negara Islam menjadi dua konsep
yang bertentangan . Sedangkan dalam lapisan bawah gerakan Islam,
Muhammadiyah dan PERSIS yang memandang Islam sebagai ideologi
terus melihat pancasila dengan pandangan yang sinis dan penuh kritik.
Dalam amanatnya di majelis konstituate, Mohammad Natsir merubah
sikapnya dan menyatakan bahwa pancasila tidak tepat sebagai dasar
negara karena ia hanya berisi lima sila yang sifatnya relatif. Sedangkan
Islam memiliki hukum-hukum yang diberikan Tuhan kepada mansuai
melalui wahyu untuk mengatur segala urusan manusia yang bersifat
absolut. Natsir mencatat bahwa Sukarno tidak memandang pancasila
sebagai akar sebuah ideologi , namun pancasila ia jadikan sebagai
sebuah kompromi atau tempat pertemuan bagi semua pendapat dari
fraksi-fraksi yang berbeda, Dengan penuh harga diri menurut Natsir
Islam sudah lebih dulu memiliki ideologi yang jelas yang justru tidak
mau menurunkan kualitasnya dengan menyamakan diri pada
pancasila.309
Natsir terus berpendapat mengenai pancasila ini bahwa prinsip dan
istilah sebenarnya lemah dan kabur. Karena prinsip dalam pancasila
dimaksudkan hanya sebagai sebuah kompromi yang akan
mengumpulkan semua fraksi tanpa mermpedulikan ideologi yang telah
dibawanya. Islam dan komunis adalah kelompok bawah tanah yang
sebenarnya dalam hati menolak pancasila ini. Seperti yang sudah kita
bahas bahwa yang memegang kendali kebijakan hanyalah mereka

308 Mohammad Natsir, Some Observations Concerning the Role


of Islam In National and International Affairs , Ithaca : Cornell
University 1954
309 Natsir.Capita Selecta II hal 144

yang nasionalis di bawah naungan kolonial. Sedangkan gerakan militan


sepeti Islam dan komunis yang sudah memiliki ideologi harus
berkompromo dengan pancasila yang dikendalikan penuh oleh kaum
Nasionalis-sekuler dari PNI. Faksi komunis bisa merubah diri mereka
dalam bentuk apapun , karena memang begitulah inti ajaran komunis
untuk bisa berkompromi dimanapun ia berada. Sedangkan Islam
bernenturan dengan ajaran teologis yang sudah baku , hal inilah yang
membuat kelompok islam sulit berkompromi dengan ideologi Pancasila
sebuah ideologi baru yang belum teruji. Sedangkan kelompok Islam
dengan harga diri dan fakta sejarah melihat Islam sebagai sebuah
ideologi yang sudah teruji selama 14 abad lamanya, sedangkan
pancasila satu tahun pun belum teruji. Mengenai hal ini Isa Anshory di
dalam bukunya Ummat Islam menghadapi pemilihan Umum , menuduh
bahwa pancasila merupakan ideologi yang kabur dengan interpretasi
yang tidak jelas, pancasila hanya cocok dijadikan slogan bukan
ideologi.310 Dalam bukunya tersebut Isa Anshory selalu menuduh kaun
sekuleris sebagai penerus demokrasi Barat yang merupakan tradisi
kolonial dari Eropa Barat. Dari sinilah mulai muncul keputusan Masyumi
bahwa Demokrasi Barat tidak cocok dianut oleh negara-negara di Timur
terutama wilayah yang terkena kuat dakwah islam. Pandangan yang
radikal dan revolusioner terus dikelarkan golongan modernis Masyumi
ini, menurutnya Ummat Islam tidak boleh menyembah demokrasi yang
telah dianut kaum sekuleris. Melalui berbagai kritikpedas yang
diarahkan pada pancasila ini , menimbulkan gejolak panas yang terjadi
dalam kancah politik. Berbagai dukungan pada Masyumi pun terus
mengalir terutama dari golongan Islam militan yang sama sekali
menolak ideologi Islam disamakan dengan pancasila. Bahkan Darul
islam diam-diam juga mendukug langkah-langkah tokoh intelektual
masyumi yang mulai radikal dan tidak mau berkompromi dengan
ideologi apapun. Di sisi lain Masyumi juga mengadakan dukungan dari
gerakan pemberontak PRRI yang besar di sumatera. Walaupun mereak
tidak mengaku sebagai barisan Islam , mereka sangat anti pada
golongan sekuleris yang dinilai sebagai antek kolonial gaya baru. PRRI
dengan gaya yang radikal ini , sama persis dengan kaum Nasionalis
radikal yang tengah gencar muncul di negara jajahan sejak tahun
1920. Gerakan ini dipicu oleh ketidakpuasan pada dunia Barat , dan
mereka memegang kuat kebijakan bahwa bangsanya diatas segalanya.
Walaupun Sukarno pernah mengatakan Nasionalisme lebih tinggi
daripada ideologi apapun , ia sendiri bukan merupakan dari kaun
Nasionalis radikal ini. Sukarno penuh dengan nuansa Sekuleris melihat
orang-orang disekelilingnya lebih dominan adalah para lulusan sekolan

310 Isa Anshory Umat Islam menghadapi Pemilihan Umum ,


Surabaya 1953, hal 18

kolonial Belanda untuk mengusung ideologi kompromi untuk


melindungi semua faksi.
Perasaan-perasaan pahit ini pun terus berlanjut selama periode
parlementaer , antara umat Islam dengan kaum Nasionalis sekuler
hanya bisa ditengahi oleh komunis yang diam-diam berada di ketiak
Sukarno untuk berlindung di dalam golongan nasionalis. Partai komunis
yang bergerak dibawah tanah sejak 1920-an, telah menjadi sebuah
partai dalam gerakan Nasionalis di tahun-tahun pertama revolusi di
tahun 1948. Dari gerakan di Madiun 1948 itu partai komunis mulai
sadar bahwa gerakan pemberontakan dan senjata kurang pas jika
dilakukan di Indonesia . Hal ini berdasarkan hasil dari Rapat Komunis
Internasional di Moskow yang memutuskan bahwa PKI harus bergerak
secara lembut dan menyepakati apapun yang golongan nasionalis
katakan. Dari sini Partai komunis telah melangkah lebih dulu daripada
Masyumi yang menyadarinya idengan terlambat. Masyumi sebelum
kekalahan pada pemilu 1955 masih berharap adanya gerakan senjata
yang akan merubah suhu politik yang semakin kacau . Oleh sebab itu
sepanjang tahun 1950-an ketika Masyumi dan PNI menguasai parlemen
, Partai Komunis bermain secara lembut dan hati-hati sampai akhirnya
ia berhasil mendapatkan hati Sukarno yang akhirnya mau memasukan
komunis sebagai daftar ideologi yang cukup dominan di Indonesia
dengan NASAKOM nya. Sedangkan golongan Islam modernis semakin
jauh dari pancasila dan membuat mereka semakin mudah ditebak
langkah-langkah politiknya terutama mengenai negara Islam. Faksi
sakit hati seperti NU dan PSII kemudian dirangkul oleh PNI dan PKI
untuk mendekatkan diri pada pancasila. Faksi Islam yang tetap teguh
pada ideologi islam setidaknya hanya menyisakan , Muhammadiyah ,
PERSIS dan sedikit aktifis Al-Irsyad . Posisi mereka setelah dikucilkan
oleh tiga golongan besar itu, menandakan kekalahan ummat Islam
pada tahun-tahun berikutnya. Pada pemilu 1955 Partai NU sendiri
menempati posisi keempat, seandainya mereka tidak keluar di tahun
1952 maka sudah sangat jelas Masyumi akan menang telak dari PNI.
Ada soerang aktifis Islam yang sempat mengalami hal tersebut ketika
masih muda, ia adalah Deliar Noer saat menjadi Ketua HMI Cabang
Jakarta tahun 1952-1953 memberikan kritik keras pada tindakan NU
yang keluar dari masyumi. Bersama aktifis HMI Jakarta Deliar Noer
bertindak sangat radikal dan mendukung penuh masyumi sebagai
partai pemenang. Dalam sebuah memoarnya Deliar Noer menulis
bahwa inilah titik dimana Islam tidak akan pernah berhasil meraih
kemenangan dalam politik. Sebagai Sejarawan Islam Indonesia , Deliar
Noer terus meneliti apa saja implikasi yang ditimbulkan dari kekalahan
masyumi pada pemilu 1955 dan apa saja akibat dari keluarnya NU dari
barisan Masyumi pada 1952. Sampai di usia tuanya ketika Deliar Noer
mendirikan Partai Umat Islam (PUI) saat reformasi 1998, ia terus
menyesali tindakan NU keluar barisan Masyumi. Dalam sebuah pidato

deklrasi Partai Ummat Islam (PUI) Ia mengatakan bahwa titik hancurnya


ummat Islam di Indonesia adalah ketika kita tidak mempelajari tragedi
kekalahan masyumi pada pemilu 1955. Sepanjang tahun 1955-1998
Deliar Noer hampir tidak percaya dengan partai Islam manapun, ia
hanya mempercayai masyumi sebagai satu-satunya partai Islam yang
ideal di Indonesia. Walaupun ia mendirikan PUI di tahun 1998 , ia
mengaku bahwa ini adalah tindakan terakhirnya dalam kancah
penegakka Syariat islam di Indonesia . PUI sendiri dengan tegas dan
terang-terangan ingin mendirikan negara Islam yang sama persis
seperti tujuan Masyumi. Partai ini kalah dan tidak masuk kualifikasi.
Namun Deliar Noer tidak menyesal, satu-satunya yang ia sesali adalah
tindakan NU keluar dari barisan Masyumi. Meskipun bersikap seperti ini
ia tidak semerta-merta membenci orang-orang NU. Saya sendiri
sebagai generasi muda, sangat terinspirasi pada pemikiran Deliar
Noer , bagi saya ia satu-satunya sejarawan Indonesia yang benar-benar
memahami alam pikir para aktifis Islam di Indonesia waktu itu, baik
yang berasal dari Muhammadiyah , NU , Sarekat Islam , PERSIS , AlIrsyad dll.
Dalam tubuh kelompok ummat Islam sendiri mengenai inspirasi
negara Islam ini juga terpecah dalam dua kubu, yang pertama
menganggap demokrasi adalah jalan untuk mencapai hal tersebut dan
kedua harus menggunakan pemberontakan senjata seperti yang
dilakukan Darul Islam. Sejak Masyumi didirikan tahun 1945 banyak
yang beranggapan bahwa pemilihan umum akan memberikan
kesempatan pada ummat Islam untuk mengontrol pemerintahan dan
memungkinkan diambilnya langkah-langkah Islam dalam kebijakan
pemerintah. Artinya kelompok yang berpendapat seperti ini adalah
mereka yang mau bersinggungan dengan kelompok sekuler.
Sedangkan kelompok Garis keras memilih menangangkat senjata
sebagai solusi, mereka menolak Republik Indonesia sebagai
pemerintah yang sah. Darul Islam di Jawa Barat, Persatuan UlamaUlama Seluruh Aceh (PUSA), Anshoulloh Kahar Mudzakkar di Sulawesi
Tengah dan Kesatuan Rakyat Ibnu Hajar (KRJT) di Kalimantan Selatan.
Kelompok-kelompok tersebut semuanya meyakini bahwa Negara Islam
harus segera dilakukan karena hidup di negara non-muslim
bertentangan dengan prinsip-prinsip agama311. Kemudian kelompok ini
mendeklrasikan sebagai pemerintahan yang sah berdasarkan ajaran
Islam. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945, Darul Islam
bertempur melawan Belanda di pegunungan Jawab Barat. Kemudian
Perjanjian Renville pada 1948 yang menentukan wilayah-wilayah
Indonesia dan kekuatan Belanda. S.M kartosuwiryo kemudian
melepaskan pasukan Darul Islam dari Ikatan Masyumi maupun Republik
Indonesia yang bertujuan untuk deklarasi Negara Islam di Indonesia

311 Howard Federspiel , Op.Cit hal 214

pada 7 Agustus 1949. Kartosuwiryo sebaga Imam mendeklarasikan


wilayah yang dikuasainya akan diberlakukan hukum Islam sambil
mewajibkan rakyat untuk terjun ke medan Jihad mengusir Belanda
beserta para pendukungnya. Sampai pada tahun 1950 Natsir sendiri
sebagai Perdana Menteri tidak pernah mengutuk dan mendorong
pemerintah untuk mengambil keputusan yang menentukan untuk
menghadapi Darul Islam. Banyak Ummat Islam yang khawatir bahwa
mengutuk Darul Islam sebenanya merupakan suatu yang menentang
prinsip negara Islam itu sendiri. Natsir sendiri menyesalkan sikap
Sukarno dalam memecahkan masalah Darul Islam dengan kekuatan
senjata. Pada 1952 misalnya Natsir mengatakan bahwa Pemberontak
hendaknya jangan ditangani secara kekerasan , karena mereka ( Darul
Islam) juga telah membantu dalam perjuangan melawan Belanda .
Kelompok pemberontak lahir karena adanya Revolusi , di semua negara
ketika adanya Revolusi lahir gerakan bawah tanah yang menginginkan
adanya pembaharuan sosial dan politik. Natsir sendiri sebenarnya juga
mengakui tindakan pemberontak dimana pun itu pasti bertentangan
dengan negara dan penguasa. Khusus bagi kasus Darul Islam Natsir
meminta untuk tidak memburu mereka dengan senjata , karena ada
yang lebih penting untuk dilawan dibanding mengurs Darul Islam yang
justru secara tidak langsung telah membantu mengusir penjajah. 312
Natsir dengan sikapnya ini kemudian dikritik keras oleh para pemimpin
PNI yang meyakini mernegosiasi dengan pemberontak tidak ada
gunanya. Walaupun Ali Sastroamdjoyo ( Pemimpin PNI 1953-1955)
dahulu melakukan usaha negosiasi dengan pemberontak, namun kasus
Darul Islam yang mendesak PNI untuk segera melakukan gerakan
senjata. Sedangkan orang-orang komunis menuduh bahwa Natsir dan
Masyumi telah bekerjsama dengan Darul Islam. Walaupun Juru Bicara
Masyumi dengan tegas mengatakan partai itu tidak bekerjsama dengan
Darul Islam , tetapi sikap lunaknya pada Darul Islam menunjukan
bahwa Masyumi memiliki hubungan khusus dengan mereka. Isa
Anshory berusaha menunjukan bahwa problem muncul pemberontakan
adalah hasil dari kesalahan dan problem-problem politik yang tidak
terpecahkan. Isa Anshory sebagai wakil Masyumi di Majelis
Konstituante berpendapat bahwa menjadikan Islam sebagai falsafah
negara akan memuaskan tuntutan-tuntutan pemberontak, yang
nampaknya tidak akan selesai selama indonesia masih menjadi negara
sekuler. Pada awal tahun 1950 ketika pemilihan Umum diundur karena
berbagai alasan politik, Isa Anshary mengatakan bahwa penundaan itu
akan banyak mengecewakan ummat Islam ketika Natsir sedang berjaya
menjadi Perdana Mentier di tahun 1950-1951. Sedangkan A.Hassan
berdiri tegak membela Natsir untuk tidak mendukung argumen PNI
untuk menghancurkan Darul Islam. Pernyataan-pernyataan Radikal ini

312 Mohammad Natsir Soal Gerilya, Capita Selecta II hal 196

kemudian setelah Natsir selesai menjadi Perdana Menteri membuat


kedua tokoh itu ditangkap karena tuduhakn berkomplot dengan Darul
Islam. Isa Anshory adalah termasuk petinggi Masyumi yang radikal ,
namun terkenal sebagai mediator yang handal. Mengenai Nasionalisme
sendiri Isa Anshory berpendapat di dalam bukunya Islam dan
Nasionalisme bahwa antara kaum sekuler dan ummat Islam memiliki
titik temu mengenai istilah nasionalisme, walaupun dalam pewacanaan
memiliki kesamaan seperti keadila sosial , kemakmuran dan
keamanan , namun keduany memiliki prinsip yang sangat berbeda 313.
Dengan tegas ia mengatakan juga bahwa hukum Islam harus
diberlakukan oleh negara dan masyarakat, dan setiap gerakan yang
menolak hukum Islam harus dilawan . Menurut Howard Paderspiel
memang ada beberapa kontak antara anggota Darul Islam dengan
PERSIS dan MASYUMI,namun hal tersebut tidak lebih dari
persinggungan yang tidak terlalu dekat. Howars masih mempercayai
PERSIS adalah organisasi Islam yang menjunjung kedamaian dan tidak
mungkin melakukan gerakan senjata. Sedangkan Masyumi menurut
G.H Jansen jelas-jelas bersentuhan dengan Darul Islam setelah
mengetahui posisi partainya sedang terjepit dan hampir tidak mungkin
meraih kemenangan. Namun demikian , Masyumi bukanlah partai
yang meraih perjuangan dengan senjata , namun melalui kontes
Demokrasi yang diharapkan dapat meraih kemenangan Islam.
Walaupun Natsir hanya sebentar menjadi Perdana Menteri , namun
Masyumi telah mengambil peran penting dalam poros politik kaum
muslimin.
Fakta tentang Gerakan Islam yang tergabung dalam Masyumi
sebenarnya sudah sangat jelas bahwa mereka semua mendukung
berdirinya negara Islam. Tentu pendapat-pendapat ini semua dituliskan
dengan sangat baik Howard M. Federspiel seorang peneliti Barat yang
mengamati sejarah PERSIS dan organisasi Islam lainya di Indonesia di
masa orde lama. Sedangkan jika kita melihat tulisan Ahmad Syafii
Maarif tentang alam pemikiran pergerakan Indonesia di masa
kemerdekaan , ia justru banyak membelokan fakta-fakta penting
tentang misi dan tujuan dari gerakan Islam militan di Indonesia. Bahkan
Maarif ketika ditanya tentang persoalan Piagam Jakarta ia menjawab
bahwa itu bukan hasil final dari ideologi Indonesia , yang sesungguhnya
menurut Agus Salim sitompul bahwa Piagam Jakarta adalah hasil final
dan tidak bisa ditolerir
kembali. Namun demikian Maarif selalu
membelokan sejarah Indonesia terutama mengenai misi dan tujuan
negara Islam ia selalu menolak hal tersebut.
Bahkan ia sering
memanfaatkan momen keluarnya NU dari Masyumi sebagai bentuk
penolakan terhadap negara Islam. Padahal sudah sangat jelas apa yang
sudah dituliskan oleh Howard Federspiel dalam disertasinya tentang

313 Isa Anshory , Islam Dan Nasionalisme , hal 59-60

PERSIS yang dibuat pada tahun 1968 bahwa NU adalah salah satu
organisasi Islam militan yang bertujuan mendirikan negara Islam. Syafii
Maarif tidak melihat bagaimana paradigma para tokoh Islam yang
mempelopori Masyumi. Bahkan menurut Kamaruzzaman dalam
bukunya Relasi Islam dan negara bahwa Maarif justru sering
mengangkat pemikiran para tokoh yang tidak memiliki aliran politik
yang jelas dan kebanyakan diantara mereka adalah yang tidak
mendukuung gerakan Islam. Syafii Maarif hanya menyebutkan
beberapa nama tokoh-tokoh modernis muslim , tetapi tidak
menyebutkan alasan atau kerangka pikir yang jelas . Pendapat Maarif
ini kemudian banyak diikuti oleh generasi intelektual muda yang
kemudian memiliki aliran mainstream terutama dalam penulisan
sejarah Indonesia. Ditambah lagi pendapat-pendapat Maarif mengenai
sepak terjang gerakan Islam di Timur Tengah yang ia gambarkan dalam
bukunya Ilusi Negara Islam. Dalam buku tersebut menjelaskan sepak
terjang gerakan Pan-Islamise dari Timur Tengah yakn Ikhwanul
Muslimin dan Jamaat Islam Pakistan. Dengan nada yang sini Maarif
berpendapat bahwa masuknya organisasi dari Timur Tengah tersebut
telah memicu mundurnya intelektualisme di kalangan pemuda juga
memunculkan radikalisme . Sikap Maarif ini terus ditunjukan terutama
pada sejarah Indonesia yang memunculkan fakta tentang tujuan
mendirikan negara Islam sesuai dengan visi Pan-Islamisme, yang
kemudian tidak memunculkan setiap gerak-gerik ummat Islam yang
mengarah pada tujuan itu. Karya Maarif yang terbaru yaknia Keislaman
dan Keindonesiaan menunjukan sikap yang sangat anti pada timur
Tengah. Sejak memasuki abad 21 sekarang ini maarif memang sudah
menunjukan sikap yang anti pada gerakab trans-nasional dari timur
tengah Masuknya organisasi itu memunculkan wacana segar mengenai
negara Islam. Oleh sebab itu Maarif terus menekan laju wacana
negara Islam dengan memunculkan tulisan mainstream pada sejarah
Indonesia terutama mengenai Nasionalisme dan kebangkitan Nasional
yang sebenarnya sudah diperingatkan oleh Deliar Noer bahwa hal
tersebut terinspirasi dari gerakan Islam.
Hanya sedikit sejarawan Indonesia sekarang ini yang tertark
untuk menuliskan sejarah gerakan Islam yang tumbuh di awal abad 20
dengan inspirasi nilai-nilai Islam. Hanya ada dua sejarawan Indonesia
menurut saya yang telah berjasa pada penulisan Historiografi Islam di
Indonesia terutama mengenai Gerakan Islam di awal abad 20, mereka
adalah Deliar Noer dan Kuntowijoyo. Deliar Noer telah berjasa
menghidupkan kembali wacana sejarah Islam di Indonesia dalam
disertasinya yaitu Gerakan Modern Islam di Indonesia awal abad 20.
Melalui disertasi ini telah membuka pikiran para ahli ilmu-ilmu sosial
bahwa akar kemerdekaan Indonesia berasal dari inspirasi ajaran Islam.
Karya-karya Deliar Noer mengenai sejarah dan politik Islam di
Indonesia sangat mempengaruhi pemikiranya yang dinilai keras dan

kritis. Ketika di orde baru Presiden Soeharto memerintahkan untuk


membentuk tim sejarawan dalam menuliskan sejarah Indonesia , Deliar
Noer tidak dimasukan dalam tim tersebut karena Deliar Noer
berpotensi menguak sejarah Indonesia yang berakar dari nilai ajaran
Islam. Sedangkan tim yang dibentuk orde baru saat itu yakni Sartono
Kartodirjo dkk yang menuliskan sejarah Indonesia berasal dari inspirasi
budaya Hindhu Budha. Walaupun setelah itu Sartono sedikit berubah
ketika mendapat kritikan dari Deliar Noer , namun para muridnya terus
meneruskan sejarah mainstrea
yang memunculkan inspirasi
Nasionalisme sebagai sumber utama setelah Ide kemerdekaan yang
sebenarnya berasal dari Pan-Islamisme. Sedangkan Kuntowijoyo sangat
berjasa dalam memunculkan wacana keilmuan dan keislaman yang
tidak terlepa dari inrpirasi sejarah indonesia yang dibalut Semangat
Islam. Meskupun Kuntowijoyo sering menyuarakan Keislaman tidak bisa
lepas dari keindonesiaan , wacana ini berbeda dengan yang
dikeluarkan oleh Ahmad Syafii Maarif tentang hal ini. Kuntowjoyo sering
mengaitkan wacana Keindonesiaan dengan semangat Sejarah Islam
yang sebenarnya sejak dahulu telah membentuk pola pikir orang-orang
di Indonesia. Karya Kuntowijoyo yang sangat berjasa membentuk
wacana sejarah Islam di Indonesia adalah paradigama Islam :
Interpretasi Untuk Aksi, Identitas Politik Ummat Islam. Hampir semua
karya-karya Kuntowijoyo mengakar pada nilai-nilai sejarah Islam. Buku
Paradigma Islam menggambarkan bahwa negara Indonesia sangat
kental dibentuk dengan inspirasi syariat Islam. Sedangkan buku
Identitas Politik Ummat Islam membahas bagaimana politik yang
berkembang sejak kemerdekaan sampai orde baru dan Ummat Islam
selalu berada di posisi yang kalah sejak negara ini terbentuk.
Sayangnya buku-buku Kuntowijoyo ini tidak pernah dimanfaatkan
dengan baik oleh kaum intelektual di Indonesia, walaupun ada
beberapa aktifis Islam yang mendalami karya-karyanya, namun
pemikiran Kuntwijoyo yang dibalut dengan inspirasi Islam tidak pernah
dijadikan pedoman utama oleh akademisi ilmu-ilmu Sosial dan sejarah
di Indonesia.
Penyebab seperti diatas itulah yang menjadikan wacana panIslamisme dan penegakkan negara Islam seolah-olah menjadi wacana
yang menakutkan dan cenderung dijauhi terutama oleh intelektual
muslim yang justru lebih bersikap akomodatif. Apalagi ditambah
dengan sikap aktifis Muslim di tahun 1990-an yang menerima ide
Negara Islam tanpa Ilmu pengetahuan yang jelas. Khususnya
mahasiswa di kampus besar yang tergabung dalam harakah Islamiah ,
mereka menerima idealisme negara Islam tanpa ilmu yang terlalu kuat.
Momentum inilah yang dimanfaatkan oleh Ahmad Syafii Maarif seolaholah orang yang menganut kepercayaan negara Islam cenderung
bodoh , politis dan haus kekuasaan. Kondisi ini makin diperburuk oleh
aktifis Muslim saat ini yang cenderung memisahkan segala bentuk

Perangkat Negara Indonesia dengan Mekanisme Daulah Islamiah.


Sedikit diantara mereka yang mengerti tentang sejarah pergerakan
Islam di Indonesia, sehingga terjadi Split Intelektual yang sebenarnya
mereka tinggal di Indonesia namun tidak merasa menjasi orang
Indonesia karena tidak mengerti sejarah negerinya sendiri. Kemudian
setelah itu muncul wacana Islam Timur Tengah dan Islam Indonesia
yang dimanfaatkan kembali oleh Syafii Maarif dengan memisahkan
yang solah-olah ummat Islam Indonesia harus membuang jauh-jauh hal
yang bersifat dari Timur tengah. Pemikiran Syafii Maarif seperti inilah
yang dahulu banyak dikeluarkan aktifis PNI dan beberapa golangan
sekuleris lainya di tahun 1930 yang sangat membenci aktifitas Gerakan
Islam di Indonesia yang telah terinspirasi Pan-Islamisme. Mereka juga
mengatakan bahwa Ibadah haji adalah salah satu bentuk politisasi
ibadah yang menjadikan orang di seluruh dunia menjadi kearabaraban. Oleh sebab itu Golongan Nasionalis-sekuler membuang jauhjauh segala budaya asing termasuk Islam yang mereka kira sebagai
budaya Arab. Peristiwa konotasi Islam arab dan Islam Indonesia sudah
terjadi di masa sebelum kemerdekaan, golongan tradisionalis mengaku
mereka adalah Islam Indonesia dan golongan modernis dipandangan
sebaga Islam Arab yang sudah dipengaruhi Pan-Islamisme. Seorang
seperti A.Hassan pemimpin PERSIS yang sangat radikalpun sebenarnya
sudah menulis tentang Islam dan Kebangsaan, yang isinya sangat
menggugah kaum muslimin untuk menjaga tanah airnya dari gangguan
asing. Tulisan A.Hassan yang sangat menggugah ini menunjukan
bahwa Gerakan Islam militan seperti PERSIS sangat mendukung
kemerdekaan Indonesia dan Nasionalisme yang didasari inspirasi Islam.
Sayangnya golongan yang tidak senang dengan Gerakan Islam sering
memanfaatkan sikap-sikap Radikalnya tentang Nasionalisme itu sendiri.
Setelah Khilafah Islamiah tumbang di tahun 1924 memang
memunculkan perdebatan di kalangan ummat Islam mengenai
Nasionalisme itu sendiri, terutama umat Islam yang ada di Timur
Tengah. Sedangkan arti Pan-Islamisme itu sendiri artinya adalah
kebangkitan Islam yang bercita-cita menyatukan seluruh Ummat Islam
di bawah naungan ajaran dan sistem Islam. Oleh sebab itu sangat
sedikit sejarawan Indonesia yang mau mengungkapkan cita-cita besar
dari Muhammadiyah , PERSIS , Al-Irsyad , Jamiat Khair dan organisasi
Salaf lainya yang tumbuh subur sejak tahun 1900.
Kekalahan Partai Islam Dan Dampak Yang Ditimbulkan
Sudah kita bahas sebelumnya, bahwa Masyumi sebagai Partai
Islam satu-satunya di Indonesia pada masa pergolakan merupakan
harapan seluruh Ummat Islam. Sepanjang masa Parlementer situasi
politik Ummat Islam bisa dikatakan buruk dan tidak mendukung bagi
kemenangan Islam. Sikap Sukarno yang terus berporos pada PNI tidak
pernah memberikan keuntungan bagi golongan Islam. Bagi banyak

pendapat golongan Sekuleris , Sukarno bisa saja langsung


membubarkan Masyumi sebagai Partai politik yang tidak sesuai dengan
ideologi Negara. Namun Sukarno sendiri sebelum pemilu 1955 , hampir
tidak bisa menguasai gerakan bawah tanah yang tumbuh subur di
Indonesia saat itu. Ditambah lagi kekuasaan singkat Mohammad Natsir
saat menjadi Perdana Menteri yang telah sah menjadi penguasa mutlak
di Indonesia.. Dalam waktu yang singkat itu, kita dapat melihat langkah
politik Sukarno yang cenderung mencari bantuan dari dunia
internasional. Suhu politik di masa orde lama memang sangat
ditentukan dari kondisi di dunia internasional. Dari gejala ini, Sukarno
sangat berharap pada dunia internasional , bahwa di Indonesia sedang
terjadi gejala massal mengenai pendirian negara Islam yang tentu saja
bertentangan dengan konsep negara modern. Setelah Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) Didirikan pasca perang dunia II, secara resmi
telah menghapus segala bentuk pemerintahan yang berbasis pada
agama. Walaupun Arab Saudi , Yaman dan beberapa negara di Timur
Tengah mengaku telah menganut hukum Islam , namun dalam
prakteknya wilayah itu sangat jauh dari standart sebuah Negara Islam.
Menghilangnya kekuasaan yang berbasis pada agama ini , membuat
panggung politik baru yang merangkul ideologi-ideologi buatan
manusia. Secara prakteknya ideologi ini sudah sangat total diterapkan
di seluruh dunia sejak abad 19, namun baru bisa membuat institusnya
di pertengahan abad 20. Sedangkan pemerintahan islam sudah tidak
memiliki pengakuan dari dunia internasional, institusi Khilafah sudah
tumbang sejak sultan Abdul Hamid tidak memiliki pengaruh sejak abad
19. Kekalahan Khilafah inilah merupakan bukti bahwa peradaban Islam
semakin mundur , yang kemudian memicu kekalahan-kekalahan politik
bagi ummat Islam di seluruh belahan dunia. Islam semakin tidak eksis
sejak Perang dunia II, mereka sudah menghilang dari kancah politik.
Kesempatan ini digunakan baik-baik oleh para pemimpin Nasionalis
yang sedang berkuasa di negara bekas jajahan. Seperti di Indonesia
misalnya , Sukarno terus berusaha menggalang dukungan bagi
penguasa dunia agar bisa meredam seluruh gerakan Islam militan di
Indonesia.
Di Indonesia sendiri, tindakan-tindakan politik Sukarno tidak
sepenuhnya berjalan mulus. Gerakan Islam militan merupakan faktor
yang cukup serius bagi seluruh tindakan Sukarno selama masa
parlementer. Sukarno sendiri tidak mampu menaha gejolak radikal dari
Ummat Islam , walaupun usaha-usaha sudah dilakukan PNI untuk
meredam aktifis Masyumi dalam Kabinet. Apalagi setelah Pemilu 1955
yang dinilai sangat ideologis pun memimbulkan banyak problematika
setelahnya. Menurut pengamat politik sekarang ini , Pemilu 1955
merupakan ajang Pemilu yang paling ideologis dan paling baik dalam
sejarah bangsa Indonesia. Semua Partai menggunakan kesempatan
kampanye dengan cara-cara ideologis, mencari basis massa dengan

ideologi , serta melakukan permusuhan pun dengan ideologi. Namun


dampak yang ditimbulkan dari Pemilu 1955 inilah merupakan dampak
yang akan berimbas di masa depan Indonesia. Sampai pada 1957
Sukarno sekain tidak sanggung menahan gelombang ideologis yang
cukup radikal. Jalan buntuk kemudian muncul baik di parlemen maupun
di Majelis Konstituante, sehingga Sukarno kemudian melembagakan
pemerintahan Presidensial. Keputusan Sukarno yang otoriter ini sangat
ditentang keras oleh Masyumi, namun didukung oleh PNI yang terkenal
sebagai partai anti-feodalisme akan tetapi mendukung otoriternya
Sukarno. Kekecewaaan terhadap sikap sukarno terus bertambah ,
namun kita tidak melihat reaksi dari PNI dan PKI . Menurut Howard
Predespiel beberapa aktifis Masyumi yang sangat tidak puas dengan
hal ini membentuk pemerinta Revolusioner Indonesia (PRRI) dan
berusaha merangkul semua unsur yang tidak puas ke dalam gerakan
itu.314 PRRI menuntut agar sejumlah tokoh kiri yang umunya dikenal
sabagai tokoh komunis bawah tanah, untuk segera disingkirkan daro
pos-pos kabinet. Kekuatan PRRI pun semakin besar , mereka
mengendalikan basis di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Mohammad Natsir sendiri sampai pada tahun 1958 , sebenarnya ragauragu untuk mendukung dan bergabung dengan gerakan revolusioner
PRRI. Namun melihat Partai masyumi yang sudah semakin hancur dan
beberapa tokoh besar Masyumi sudah ada di PRRI , maka Natsir pun
mendukung gerakan PRRI. Mulai dari sinilah selalu muncul dalam benak
Natsir bahwa gerakan pemberontakan memang harus segara
dilakukan. Oleh sebab itu ia tidak langsung menumpas gerakan Darul
islam , karena ia berpikir suatu saat ketika Masyumi sudah hancur
maka ia sendiri akan melakukan pemberontakan. Pemberontakan
merupakan satu-satunya jalan yang masih tersisa untuk meluruskan
kerusakan politik. Dalam beberapa minggu sebelum Natsir melakukan
penyerangan, ia diancam oleh kelompok pemuda komunis untuk
segera menghentikan gerakan PRRI. Munculnya PRRI ini membuat
Partai komunis tidak senang, karena jika PRRI berhasil , maka cita-cita
komunis akan semakin sulit diterapkan di Indonesia
Sampai pada 1961, Gerakan PRRI berhasil ditumpas dengan kekuatan
militer dibawah komando Sukarno. Organisas Masyumi yang
ditinggalkan Natsir terus ada sampai pada tahun 1961 sebelum
sukarno resmi melarangnya dalam sebuah dekrit. Keberhasilan
menumpas PRRI ini menandakan keberhasilan Sukarno dalam
menumpas gerakan Islam militan di Indonesia. Alasan yang kuatpun
kemudian dimiliki Sukarno untuk secara resmi membubarkan Masyumi
dalam kancah perpolitikan.
Sedangkan organisasi Islam yang
berlindung pada Masyumi sampai pada tahun 1959 resmi keluar dan
menjadi organisasi non-Partai yang terus hidup sampai sekarang ini.

314 Howard Predespiel , Op.Cit hal 238

Organisasi islam tersebut yakni Muhamadiyah dan Persatuan Islam


,mereka tetap teguh pada Tauhid dan terus menjadi pelopor dakwah
Islam di Indonesia. Mulai dari pembubaran masyumi inilah selama
kurang lebih sepuluh tahun , kekuatan Ummat Islam berhasil diredam
dan dihilangkan dari sistem partai. Namun Islam masih tetap kuat di
akar rumput, beberapa organisasi di bawah sayap Masyumi masih
tetap hidup dan tentu saja masih memiliki ideologi pan-Islamisme yang
selama ini dibawa oleh Masyumi. Beberapa organisasi lainpun juga
melalui fase yang sama. Namun demikian tidak sedikit yang trauma
atas tindakan Masyumi yang radikal itu, maka muncul wacana pada
1970 Islam Yes , Partai Islam no ! . Wacana ini menunjukan rasa
kekecewaan pada Masyumi yang bergerakan melalui gerakan
pemberontak. Golongan yang muncul ini terutama disuarakan oleh
barisan yang keluar dari Masyumi seperti NU dan beberapa organisasi
Islam lainya. Tokoh-tokoh masyumi yang tergabung dalam Gerakan
PRRI semua dipenjara , dan sudah dihabisi nama serta citranya. NamaNama Tokoh penting Masyumi seperti Yunan Nasution , Abu Hanifah ,
Isa Anshory semua sudah dihapus oleh Sukarno dan kini generasi muda
tidak akan mengenal mereka , kecuali jika mereka ingin mencari tahu.
Sedangkan Prawoto Mangkusasmito Ketua Masyumi yang terakhir
sebelum masyumi dibubarkan, berpesan pada Natsir untuk tidak
melakukan pemberontakan. Kini nama Prawoto mulai kembali didengar,
ia mulai dikenal sebagai tokoh Masyumi yang menolak ide
pemberontakan. Pemimpin Seperti Prawoto ini mirip sekali dengan Ki
Bagus Hadikusumo ketika berpendapat mengenai dasar negara
Indonesia. Prawoto sendiri dalam memoarnya sudah mengatakan
bahwa Penghapusan Preambule pada Piagam Jakarta akan
menimbulkan polemik yang panjang , terutama bagi ummat Islam ke
depan. Ia merupakan seorang pemimpun Muslim yang bijaksana ,
lembut namun keras terhadap segela penindasan. Sikap kerasnya ini ia
tunjukan ketika para petinggi Masyumi siapapun itu yang akan
dijebloskan ke dalam penjara. Tokoh-Tokoh Masyumi yang tidak terlibat
pemberontakan PRRI seperti Yunan Nasution, Muhammad Roem ,
Prawoto , Kasman Singodimejo , Buya Hamka mereka semua
dijebloskan ke dalam penjara bersama Natsir dan kawan-kawan.
Bertahun-tahun mereka di penjara tanpa ada keterangan hukum yang
jelas. Bahkan menurut Yuzsril Ihza Mahendra di dalam bukunya
Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam : Perbandingan
Masyumi dan Partai Jamiat el Islami Pakistan, bahwa Sukarno jelas-jelas
melakukan suatu bentuk pelanggaran HAM. Selain kasus diatas Yusril
membeberkan beberapa tindakan otoriter Sukarno lainya seperti
menaham Tokoh PSI Sutah Sjahrir di dalam penjara di sebuah lautan di

tengah Samudra Hindia. Dalam Tahanan itulah Sjahrir sakit kemudian


mati karena tidak ada yang mengurus.315
Demikianlah nasib Masyumi sebuah partai besar yang tumbang karena
tuduhan pemberontakan dan tidak menyepakati NASAKOM. Walaupun
sudah tumbang aktifitas Masyumi dalam dunia dakwah tidak hilang
secara total. Akan tetapi hilangnya tokoh-tokoh besar Masyumi selain
Natsir berdampak bagi terputusnya aktifitas dakwah di Indonesia
sendiri. Sepanjang tahun 1960-an ketika tokoh-tokoh Masyumi ditahan
dalam penjara, Partai komunis semakin berjaya dan menyebar di
kalangan masyarakat. Misalnya seperti Kasman Singodimejo aktifis
Masyumi yang tidak terlibat dalam PRRI , namun justru ia difitnah PKI
sebagai seorang yang menghasut untuk memberontak pada sistem
Presidensialnya Sukarno. Hal yang sama juga dialami Yunan Nasution
yang tidak pernah berhenti difitnah dari golongan Nasionalis kepada
dirinya. Seorang yang berwatak keras seperti Yunan Nasution dan
kasman Singodimejo tidak akan pernah rela menjual ideliasme Islam
dengan harga yang murah. Dalam sebuah memoarnya Yunan Nasution
mengatakan setelah Masyumi bubar, Sukarno sengaja menceraberaikan aktifis Muslim. Sistem Presidensial hanyalah sebuah
kamuflase untuk menghentikan laju Masyumi yang semakin radikal.
Setelah itu memang tidak ada Partai politik , namun demikian para
aktifis PNI yang berubah wujud menjadi golongan Nasionalispun turut
membantuk Sukarno dalam mencapai cita-citanya. Akan tetapi Ideologi
Islam tidak bisa hilang apapun keadaany, inspirasi mengenai PanIslamisme tetap berada di akar rumput. Selama Masyumi bubar perang
yang menggantikan dakwah islam adalah organisasi seperti
Muhammadiyah, PERSIS dan Al-Irsyad. Dakwah ini juga terus didukung
oleh organisasi Islam di tingkat pemuda seperti PII, Hizbhul Wathon , GP
Anshor , HMI , yang berujung pada lahirnya front persatuan pemuda
yang bernama Generasi Muda Islam (GEMUIS) . Hampir bisa dikatakan
selama tidak ada Masyumi tidak kontrol terhadap segala kebijakan
Sukarno. Kemudian pada 1962 setelah Joseph Stalin digantikan oleh
Gorbhacev, kemudian Sukarno dengan sangat antusian menyambut
pemimpin baru soviet tersebut. Tindakan Sukarno ini , juga dibersamai
oleh kawan sejawatnya yakni Gama Abdun Nasser dari Mesir yang
kemudian sangat akrab dengan Gorbhacev. Dalam buku-buku sejarah
Umum seperti Sejarah Nasional Indonesia (SNI) disebutkan bahwa
Sukarno dan Nasser adalah pelopor lahirnya gerakan Non-Blok. Sebuah
Blok yang tidak memihak Amerika maupun Soviet ketika Perang Dingin.
Namun hal ini terbantahkan dengan sikap mereka yang semakin akrab
dengan Uni Soviet. Melihat kesempatan ini PKI sendiri semakin berani

315 Yusril Ihza Mahendra. 1999. Modernisme dan


Fundamentalisme dalam Politik Islam : Perbandingan Masyumi
dan Partai Jamiat el Islami Pakistan

memberi saran pada Sukarno untuk membubarkan semua organisasi


Islam. Seperti Kasus D.N Aidit yang menyarankan agar sukarno
membubarkan HMI (sebuah organisasi mahasiswa Islam yang paling
besar pada saat itu). Bahkan D.N Aidit sambil meledek CGMI (sebuah
organisasi Mahasiswa Komunis terbesar, rivalnya HMI) mengatakan
Pakai Sarung saja , kalau tidak bisa membubarkan HMI. Suara-suara
seperti ini terus berkembang di sepanjang tahun 1963-1966 , bahkan
juga didukung oleh organisasi Ploretar seperti BTI dan SOBSI . mereka
menyuarakan untuk membubarkan gerakan kepanduan Islam seperti
GP Anshor , Hizbul Wahton yang cukup mempengaruhi para petani dan
buruh untuk masuk ke organisasi Islam. Dari kondisi ini bisa dikatakan
bahwa tanpa Masyumi organisasi islam seperti tidak punya pelindung
dari kuatnya arus ideologi komunis saat itu. Kasus pembubaran
organisasi Islam yang paling parah adalah kasus Pelajar islam
Indoensai (PII) yang dibubarkan PKI pada saat Sholat Shubuh. Ketika
mereka mengadakan Basic Training (BATRA) di Jawa Timur ,saat Sholat
Shubuh berlangsung puluhan orang datang membawa celurit dan golok
lalu membunuh para jamaah yang sedang Shalat. Mereka merobek Alquran dan menghancurkan mimbar masjid. Kejadian ini dapat kita lihat
dalam Opening Film Penghianatan G30S/PKI.
Kalahnya Masyumi ini merupaka salah satu kekalahan bagi
ummat Islam. selain berdampak pada menurunya agresi dakwah, juga
menimbulkan sekulresisasi pada dunia politik indonesia. Islam tidak lagi
dijadikan alasan yang kuat untuk memberikan legitimasi pada
pemerintah. Kesadaran beragama seorang perdana menterinya
misalnya sudah tidak dianggap lagi sebagai syarat seorang pemimpin
negara, dia hanya dinilai berdasarkan tindakan dalam melaksanakan
tugas-tugas duniawinya. Tujuan-tujuan pemerintah tidak ditentukan
lagi didasarkan pada gagasan agama. Agama tidak lagi dianggap
relevan dalam proses pengambilan keputusan. Begitu pula arus
gelombang dari seluruh dunia yang juga mengalami kondisi yang sama
seperti Masyumi. Gerakan Islam militan sangat mudah ditumpas oleh
pemerintah sekuler, dan setelah itu secara resmi negara modern akan
terus berjalan tanpa sistem agama. Di seluruh dunia , negara-negara
Islam mengalami pertentangan antara agama dan bangsa sebagai nilai
politik yang sudah berhasil dikaburkan oleh golongan Nasionalis. Di
negara Islam lainya, ketegangan antara Islam dan bangsa lebih terbuka
sifatnya. Menurut pendapat Verba ketegangan ini hanya bisa
diselesaikan jika pemerintah mau melakukan sekulresasi. Proses ini
selanjutnya akan berdampak pada partai Islam yang saat ini sedang
berjalan di era negara modern.
Menjawab segala kekalahan ini, kita perlu mengetahui alam
pikir Mohammad Natsir mengenai Islam dan negara. Dari kejadian
historis diatas Mohammad Natsir menanggapi dari berbagai polemik
yang terjadi antara kaum naisonalis sekuler dan Nasionalis Islam.

Selain itu Natsir juga tampil menjadi orang yang pertama memberikan
reaksi terhadap apa yang dilakukan Sukarno sebelum kemerdekaan.
Namun demikian reaksi Natsir tentang relasi Islam dan Negara
mengalami polemik ketika isu sekulerisme sedang gencar di Timur
Tengah. Dalam hal ini, akar pemikiran Sukarno tampaknya sama
dengan pemikiran Mustafa Kemal di Turki ketika menerapkan
pemisahan antara agama dan negara. Dengan demikian ada dua
faktor yang melatarbelkangi pemikiran Natsir tentang negara yakni
faktor eksternal dan internal. Faktor eskternal yakni tanggapan Natsir
terhadap sekulerisasi yang sedang terjadi di Turki yang banyak
mempengaruhi pemikiran Sukarno. Selain itu oandangan Natsir bahwa
Pakistan telah kembali menjadi negara Republik Islam yang pada
giliranya ingin memposisikan Indonesia juga seperti negara itu.
Sedangkan faktor Internal adalah jiwa pembaharuan yang dimiliki
dalam jiwa Natsir setelah dipengaruhi oleh tokoh Pan-Islamimse yang
ada di Indonesia maupun di Timur Tengah, maka perlu adanya
pemikiran kenegaraan dalam Islam. Mohammad Natsir secara tegas
menyatakan dalam pidatonya Islam sebagai dasar. Dari hal ini dasar
negara Indonesia hanya mempunyai dua pilihan yaitu sekulerisme atau
paham agama. Oleh sebab itu karena Mohammad Natsir adalah wakil
dari golongan Islam ia mengatakan bahwa Islam adalah sebagai dasar
negara. Ada dua alasan mengapa Natsir mengeluarkan pendapat itu.
Bahwa Islam sebagai agama perjuangan telah memiliki akar dalam
masyarakat. Islam juga memiliki sifat-sifat yang sempurna bagi
kehidupan baik itu dalam negara dan masyarakat. Menurut Natsir Islam
meliputi semua kaedah-kaedah dan hudud (batas) dalam muamalah
( pergaulan) dalam masyarakat. Natsir bersama para aktifis Masyumi
mengusulkan agar Islam dijadikan ideologi berdasarkan argumen
mengenai watak politik Islam , keunggulan Islam atas semua ideologi di
seluruh dan dan kenyataan bahwa Islam memang dipeluk oleh
mayortas warga negara Indonesia. Dengan demikian Natsir menolak
negara berdasarkan sekulerisme, sebab menurutnya sekulersime
adalah suatu cara hidup yang mengandung , paham, tujuan dan sikap
yang mendasarkan pada hidup keduniaan. Ajaran sekulerisme yang
paling berbahay menurut natsir adalah menurunkan nilai-nilai hidup
manusia dari taraf ketuhanan kepada taraf kemasyarakatan. Untuk
membuktika bahaya sekulerisme, sikap Natsir terhadap Pancasila
merupakan salah satu alasan. Natsir mengatakan bahwa pancasila
dasar negara yang berocrak la-diniyyah dan karena itulah Pancasila itu
bersifat sekuler yang tidak mau mengkaui wahyu Tuhan sebagai
sumbernya.
Argumen-argumen Natsir terhadap Islam dan negara didasarka
pula pada alasan Historis-sosiologis yang menurutnya Islam adalah
agama yang tidak bsia dari sejarah perjuangan di Indonesia sejak
berabad-abad yang lalu. Kenyataan sejarah bahwa rakyat Indonesia

mayoritas beragama Islam dan telah memberi kontribusi yang sangat


signifikan pda pendirian negara Indonesia. Pendapat Natsir tentang
Pancasila mulai berubah ketika dirinya berpidato di depan Pakistan
Institute of World Affairs pada tahun 1952. Dari Pakistan inilah Natsir
mulai melihat sisi dalam pada negara Islam. Pakistan merupakan
sebuah negeri Islam, dan Islam sangat diakui sebagai agama rakyat ,
seklipun pada Konstitusi mereka Islam tidak tegas dinyatakan sebagai
agama negara. Pakistan secara resmi mengakui Islam secara kultural ,
namun tidak menerima secara struktutal. Keputusan seperti inilah yang
dilawan oleh gerakan Islam militan di Pakistan , yang mengharapak
Islam diterima sebagai agama resmi negara. Namun Natsir banyak
belajar dari kondisi Pakistan ini, sebuah negara Islam yang penuh
gejolak dan pemberontakan. Sedangkan di Indonesia Natsir tidak ingin
mengeluarkan agama dari sistem negara. Bahkan ia telah meyakini
kepada aktifis Islam militan bahwa Tauhid kepada Tuhan telah memiliki
tempat teratas dari Pancasila. Namun selanjutnya setelah pidato di
tahun 1957 Natsir kembali menolak keras Pancasila sebagai dasar
negara. Dampak ini muncul ketika sidang Konstituante tidak sanggup
menjelaskan pancasila dengan utuh dan benar. Ditambah lagi aksi
Sukarno pada saat rapat di istana negara pada 17 Juni 1954 yang
memberikan kesan bahwa Sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan
ciptaan manusia. Sikap dualisme Natsir ini sebenarnya mencerminkan
perasaan ummat Islam Indonesia itu sendiri tentang Pancasila ini.
Sehingga hari ini kita bertanya sikpa Natsit yang mana yang harus
diikuti ? apakah sikap Natsir pada tahun 1952 atau pada 1957 ? .
Perubahan sikap natsir dalam sidang Konstituante menurut Deliar Noer
dipicu oleh tiga alasan. Pertama , Natsir melihat dasar ini sebagai
masalah yang mereka janjikan selama kampanye Pemilu 1955., hal ini
akan mudah dilaksanakan ketika negara berdasarkan Islam. Kedua,
Natsir melihat konstituante sebagai forum tiap kelompok atau fraksi
perlu mengungkapkan dasar dan cita-cita mereka sendiri. Ketiga Forum
Konstituante juga dinilai oleh para pemimpin Islam sebagai forum
dakwah untuk mencerahkan orang-orang yang ada di dalam sidang. 316
Menurut Thohir Luth Memandang bahwa alasan Natsir bersama
Masyumi mengusulkan islam sebagai dasar negara adalah karean tiga
hal. Pertama, adanya faktor sosiologis mayoritas masyarakat Indonesiia
beragama Islam. Kedua adanya fakta yang normaif yang telah
memperlihatkan bahwa sebelum Pancasila lahir Ummat Islam di
Indonesia telah menjadikan Islam sebagai nilai kehidupan seharohari.
Ketiga, adanya komitmen yang sangat kuat tentang Islam pada diri
natsir.317 Semetara mengenai sistem pemerintahan suatu negara,
Natsir mengikut pendapat-pendapat tentang negara modern, seperti

316 Deliar Noer, dalam Kamaruzzaman Relasi Islam dan negara


hal 67

harus memiliki wilayah, rakyat , pemerintahan , kedaulatan dan


konstitusi. Sedangkan yang diatur oleh Islam ialah dasar dan pokokpokok mengatur masyarakat manusia yang tidak berubah prinsip dan
kepentinganya selain daripada Islam itu sendiri. Untuk itu menurut
Natsir, dalam suatu negara harus ada ketua atau kepala negara. Bagi
Natsir sendiri khalifah boleh , amirul mukminin boleh, presiden boleh.
Yang terpenting adalah seorang kepala negara yang dinilai dari sisi
agamanya, sifat , akhlak dan kecakapan untuk memegang tampuk
kekuasaan. Jadi bukan ukuran duniawi seperti yang diungkapkan
Donald Eugene Smith di dalam bukunya Agama dan Mondernisasi
politik yang menulsikan bahwa Perdana Menteri harus diukur dengan
keberhasilan duniawi, karena sistem negara di seluruh dunia sudah
berjalan secara sekuler.318 Gelar kepala negara yang diberukan Natsir
adalah Ulil Amri kaum muslimin, sanggup bertindak dan bisa
menjalankan peraturan-peraturan Islam dengan sistem birokrasi
negara baik dalam kaedah maupun praktek. Dalam menjalankan roda
pemerintahan, menurut Natsir ia wajib bermusyawarah dengan orangorang yang patut dan layak dibawanya dalam urusan mengenai umat .
Adapun semua hal yang telah diatur dan ditetapkan dalam Islam ,
semua boleh diputuskan sesua dengan keadaan zaman dengan caracara Munsabah dan tidak melanggar hukum-hukum Islam. Natsir terus
melanjutkan bahwa negara Islam tidak menutup diri pada kemajuan
yang saat itu memang didominasi oleh barat. Negara seperti ini boleh
mengambil yang baik daripada peradaban barat , akan tetapi harus
dipilih baik-baik agar tidak keluar dari rel ajaran al-quran dan Hadist.
Negara Islam bukanlah negara yang memonopoli otoritas , institusi
tersebut merupakan cita-cita Islam yang tidak bersifat tertutup pada
kemajuan. Dengan demikian sistem pemerintahan menurut Natsir
boleh meniru negara-negara non Islam asalkan tidak keluar dari ajaran
Islam. Natsir memang mengakui sistem pemerintahan sekuler yang
sedang tumbuh di pertengahan abad 20, namun Natsir tidak
menginginkan Indonesia menganut hal tersebut mengingat beberapa
argumen yang diutarakan Natsir seperti latar belakang HistorisSosiologis masyarakat Indonesia. Menurut Yusril Ihza Mahendra ,
pandangan Natsir terhadap negara modern tidak semerta-merta
membuat isoloasi privat pada sistem negara Islam itu sendiri. Bahkan
natsir menganjurkan untuk mempelajari kemajuan teknologi yang ada
di Jepang , Eropa , cina dll. Hal ini menunjukan bahwa pemikiran Natsir
tentang negara Islam adalah bersifat terbuka.

317 Thohir Luth ,dalam Kamaruzzaman Op.Cit hal 68


318 Donald Eugene Smith, Agama dan Mondernisasi politik ,
1997 Rajawali Pers .hal 70

Pandangan Natsir tentang sistem pemerintahan demokrasi itu sendiri


tampak perlu dicermati. Natsir pernah berkata Islam bukan
sepenuhnya demokrasi, maksudnya adalah Islam tidak menganut
demokrasi secara total seperti yang dilakukan Eropa Barat. Bahkan
natsir juga pernah bekarta sistem negara Barat tidak cocok jika
diterapkan di negara Timur secara total. Demokrasi menurut Natsir
memang memiliki sifat musyawarah yang sudah termasuk dalam
ajaran Islam.
Ia mengistlahkan demokrasi sebagai Istibat, anti
absolutisme, anti sewenang-wenang. Karenanya pengertian demokrasi
dalam Islam memberikan hak kepada rakyat., supaya ada kritik dan
kontrol kepada pemerintah. Natsir berpendapat Demokrasi merupakan
salah satu jalan dalam era negara modern di abad 20 ini. Walaupun
bukan satu-satunya jalan , Natsir bersama Masyumi mengambil
langkah ini yang ia harapkan masyumi dapat menjadi institusi
penegakkan Syariat Islam di Indonesia. Namun demikian jika demokrasi
itu tidak memberikan jalan yang baik dan benar , Natsir membolehkan
melakukan perlawanan fisik sebagai jalan keluar dari pemerintah yang
zalim.
Demokrasi bagi natsir hanyalah sebuah jalan yang harus
diambil sebagai alternatif pilihan. Pada 1957 ia memperkenalkan
demokrasi dalam islam dengan istilah Theistic Democracy yaitu
demokrasi yang dilandaskan pada nilai-nilai ketuhanan. Maksudnya
keputusan mayoritas harus berpedoman kepada ketuhanan. Keputusan
mayoritas rakyat berpedoman kepada nilai-nilai ketuhana itu. Hal ini
bagi natsir merupakan Ijma kaum muslimin yang mengikat untuk
tempat dan zaman tertentu. Karenanya Natsir yakin bahwa prinsipprinsip Islam Musyawarah dekat kepada rumusan demokrasi yang
berusaha ia terapkan di Indonesia dengan menerapkan prinsip-prinsip
Hudud ( batas-batas) dan etika Islam. Dilihat dari pemikiran natsir ini,
bahwa hubungan Islam dan negara tidak dapat dipisahkan.
Natsir terus mengingatkan dalam memperbaiki negara maka
perlu dimasukan dasar-dasar hak dan kewajiban antara yang
memerintah dan yag diperintah. Harus dimasukan ke dalamnya dasardasar hukum muamalah antara manusia dengan manusia. Perlu
dimasukan kesatuan ruhiyah antar masyarakat agar negara berjalan
dengan ketulusan dan keikhlana karena Tuhan semata. Ia
mendefinisikan persatuan Islam dengan negara , bagi kaum muslmin
negara harus dilihat sebagai institusi yang diliputis inspirasi Islam.
Ummat Islam tidak boleh berpuas diri jika negara hanya membolehkan
ajaran agama secara teologis saja , namun negara harus memberikan
kewenangan politik pada Islam itu sendiri. Dari semua argumen yang
sebenarnya sangat toleran ini , Natsir tetap membungkusnya dalam
kesatuan negara Islam dan tentu saja Kaum muslimin harus menganut
ideologi Islam. Pada intinya sistem kenegaraan menurut Natsir boleh
mencontoh jika di dunia sudah ada yang mendeklarasikan negara
Islam. Namun jika itu belum berhasil , Islam harus sudah masuk dalam

sistem politik secara mayoritas di dalam pemerintahan Indonesia. Jika


ini sudah berhasil , maka Natsir tidak menutup bahwa negara Islam
harus bekerjsama dengan negara non-muslim . Diplomasi ini harus
tetap ada mengingat kondisi di seluruh dunia yang sedang kacau
akibat perang dunia dan setelahnya dilanjutnya pada permasalah
ideologi yang tidak pernah tuntas sampai sekarang. Sebenarnya dari
berbagai pandangan Natsir ini, ia sangat melindungi pihak-pihak lain
atau fraksi lain di luar Islam untuk bergabung dakan sistem
pemerintahan Natsir ini. Namun demikian semua harus dilandaskan
pada nilai-nilai teologis agar Indonesia dapat berjalan sebagai negara
agam dan tentu saja diatur dengan cara-cara dan birokrasi Islam.
Bahkan natsir membolehkan meniru Barat, jika hal tersebut memang
merupakan suatu tuntutan yang harus dilakukan. Namun akan lebih
baik jika kaum muslimin lebih kreatif dan berusaha mendalami
keilmuan agar bisa menyaingi dunia Barat dalam sistem politik apapun.
Semua ini didasarkan oleh natsir pada sejarah Nabi Muhammad Saw
ketika mendirikan negara Islam di Madinah. Baginya Indonesia ini
hampir mirip dengan Madinah saat itu , dimana Madinah masih
didominasi orang kafir dan disana timbul perpecahan antar suku. Mulai
dari hal ini natsir berharap Islam di Indonesia bisa menjadi sebuah
solusi seperti yang ada di madinah masa Rasulullah SAW. Karena
sistem pemerintahan Islam itu sendiri mampu melindungi masyarakat
apapun termasuk yang kafir sekalipun , namun mereka harus
membayar pajak dengan biaya yang lebih mahal. Akan tetapi segala
perlindungi dan jaminan keadilan sangat diberikan pada pemeluk
agama lain.
Pemikiran Natsir ini , tentu tumbuh dan dipengaruhi oleh
Pergerakan Islam yang sudah mulai tumbuh di awal abad 20. Menurut
Kamaruzzaman yang paling mempengaruhi dan membentuk pribadi
Natsir adalahnya Gurunya yakni A.Hassan ketua PERSIS. Setiap malam
bersama kawan-kawanya yang juga kelak menjadi aktifis Masyumi
seperti Isa Anshory, fakhruddin , mereka berkunjuang ke rumah
A.Hassan untuk mendalami agama Islam. Menurut Natsir ada dua
alasan mengapa ia sangat tertatik belajar Islam pada A.Hassan.
Pertama, A.Hassan sangat menguasai berbagai segi ajaran Islam,
termasuk permasalahan masyarakat Islam saat itu. Kedua, Pendekatan
A.Hassan terhadap kajian Islam sangat atraktif bagi generasi muda
muslim, ia memilki ciri khas yang diteruma oleh kaum pemuda. 319
Selain pengaruh dari A.Hassan , kehidupan Natsir saat kecil di
Sumatera Barat sangatlah berpengaruh bagi kepribadianya. Saat kecil
Natsir sudah melihat langsung adanya konflik antara kaum agawaman
dan kaum adat disana. Sumatera Barat memang terkenal sebagai
daerah lahirnya para ulama , disana pula sering terjadi konflik antara

319 Kamaruzzaman , Op.Cit hal 56

kaum putihan yang dipimpin para haji dan golongan adat yang dibantu
oleh kolonial Belanda. Secara psikologis Natsir sudah terbentuk dalam
kancah perlawanan dan penjajahan , oleh sebab itu ia menulis dalam
bukunya Capita Selecta bahawanya orang-orang yang hidup dimasa
penjajahan akan lebih memiliki menta yang kuat dibanding generasi
yang lahir di era modern setelah kemerdekaan. Jadi persepasi tentang
generasi muda yang lahir di era modern itu lebih maju dan pintar,
sudah terbantahkan oleh pengalaman Natsir tentang dunia perlawanan
masa penjajahan. Dari kondisi Sumatera Baratlah , Natsir benar-benar
meyakini bahwa untuk menyelesaikan masalah-masalah perseturuan
antara kaum agamawan dan kaum adat adalah harus mengusir
penjajah dan kedua negara harus mulai diatur dengan cara-cara Islam.
Selain dari kehidupan pribadi Natsir, pemikiran dan pandanganya juga
sangat dipengaruhi ketika dirinya mulai bergabung dengan Jong
Islamieten Bond (JIB). Organisasi ini dibentuk di Jakarta pada 1 Januari
1925 yang bertujuan mempelajari dan mendorong hidupnya ilmu
agama Islam, memupuk simpati terhadap pemeluk agama Islam,
menyelenggarakan kursus agama Islam, darmawisata , olaharag dan
seni dengan menggunakan nama Islam dan meningkatkan jasmana
serta rohani para anggotanya. Mohammad Natsir resmi menjadi
anggota organisasi ini pada tahun 1929. Kendati demikian pengaruh
organisasi PERSIS jauh lebih kuat dibanding JIB ini. Hal ini karena Natsir
hanya menjadi JIB sebagai ajang aktualisasi keilmuan dan pemikiran
bersama para muda muslim lainya untuk berkarya. Karya-karya Natsir
saat di JIB sangat banyak ia menulis kurang lebih 7 buku tentang
sejarah Islam , Politik dan beberapa pandangan tentang gerakan PanIslamisme
yang sedang tumbuh di awal abad 20. Disampaing
pengaruh dari JIB , Natsir secara langsung menyaksikan bagaimana
munculmya PNI sebagai partai Nasionalise Sekuler yang justru dipimpin
Oleh Sukarno mantan Aktifis Muhammadiyah. Natsir terus memberikan
respon terhadap lahirnya PNI ini , sampai nantinya timbul konflik antara
PNI dan kaum muda Muslim yang sudah terpengaruh ide pan-Islam.
Mulai dari respon-respon ini kemudian timbul keingin kuat pada diri
Natsir untuk mulai memasuki dunia politik. Mulai dari sinilah persitiwa
penting dalam hidup Natsir , keterlibatan dirinya pada politik kemudian
lahirlah Masyumi, sebuah Partai yang sangat mencerminkan pribadi
dan pemikiran Natsir. Menurut Yusril Ihza Mahendra lahirnya Masyumi
di Indonesia adalah pembuka dari konflik-konflik terbuka antar ideologi
yang sudah diakui oleh sistem negara modern. Baik itu Komunis ,
nasionalis-sekuler dan Islam akan terus ada dalam sebuah sistem
negara modern. Pendirian masyumi ini pun datang dari sejumlah tokoh
politik dan pergerakan yang sudah sangat aktif di masa penjajahan.
Tokoh-Tokoh pendiri Masyumi adalah Haji Agus Salim , Professor Abdul
Kahar Muzakkir , Abdul Wahid Hasyim , Mohammad Natsir , Mohammd
Roem , Prawoto Mangkusasmito , Dr. Sukiman , Ki Bagus

Hadikusumo ,Mohammad Mawardi dan Dr. Abu Hanifah . Dari kesekian


banyaknya tokoh pelopor Masyumi , Natsir yang memimpin kendali
partai ini. Hal ini membuktikan bahwa Natsir mampu menghimpun
seluruh aspirasi dan pemikiran dari seluruh organisasi Islam.
Melihat dari keseluruhan pikiran Natsir ini, ia sebenarnya hanya
ingin memposisikan Islam sebagai pemenang yang tidak mendominasi
dan menjajah bagi yang kalah. Natsir juga sudah menyadari bahwa
negara Islam itu sudah tidak ada di era modern, walaupun di Timur
Tengah gerakan Islam militan terus mengusahakan hal ini. Harapan
Natsir dan beberapa aktfis militan lainya, dihadapkan dengan
kenyataan bahwa sistem negara modern masih cenderung rapuh saat
kemerdekaan dideklarasikan. Beberapa contoh dapat kita lihat negaranegara di Eropa dan Afrika yang mengalami perubahan akibat
pemberontakan. Anehnya dari banyaknya gerakan pemberontak di
seluruh dunia tidak satupun yang berhasil dilakukan pemberontak
Islam. Jika Imperius hanya bertahan selama satu abad , maka negara
suatu skrup terkecil dalam imperium bisa dipastikan akan lebih mudah
hancur dibandingan dengan kekuatan dan ikatan agama dan kultural.
Seorang natsir adalah salah satu pemikir tentang skrup terkecil yakni
negara , sedangkan ajaran Islam yang lebih banyak terutang dalam
hadist bahwa Islam akan kembali menegakkam Imperius atau bisa
dikatakan Kekhilafahan. Beberapa organisasi pan-Islamisme pun juga
mengalami perbedaan dalam hal ini. Jika dahulu tidak lama setelah
khilafah utsmani runtuh , masih ada sebagian pendapat untuk
menegakka kembali khilafah yang dalam bahasa ilmiah setara dengan
imperium. Namun setelah hal mustahil dilakukan , para pemikiran
seperti Natsir , Abu Ala Maudui , Hasan Albana mulai memikirkan skrup
terkecil dalam kekhilafahan yakni terbentuknya negara Islam. Kendati
demikian dapat kita lihat sampai hari ini, pembentukan cita-cita negara
Islam belum tercapai , bahkan justru semakin jauh dari proses tersebut.
Sedangkan yang tertuang di dalam Hadist terutama tentang akhir
zaman , bahwa ummat Islam akan kembali menegakkan Khilafah yang
berarti Imperium di atas negara-negara modern yang terbentuk. Oleh
sebab itu ketika Barat membentuk PBB segala bentuk imperium atau
kerajaan yang memunculkan feodalisme akan sangat ditentang dalam
sistem negara modern saat ini.
Munculna Partai Islam di awal kemerdekaan merupakan bentuk
dari islamisasi negara modern yang sudah dirancang dalam bentuk
sekuleris oleh Kolonial. Pelemahan Imperium ataupun Khilafah sudah
dilakukan selama 600 tahun bersamaa dengan berdirinya Khilafah
Ustmani. Partai-partai islam yang lahir dalam ruang lingkup negara
modern sangat berpotensi dalam cita-cita pengembalian Khilafah
Islamiah, tindakan ini sangat ditentang oleh berbagai pihak bahkan
ummat islam itu sendiri. Gerakan Pan-Islamisme itu sendiri juga sudah
mengalami perubahan bentuk sejak munculnya Afghani ,Muhammad

Abduh dan para penerusnya yang hidup di era negara modern.


Beberapa gerakan militan yang menginginkan kembalinya khilafah,
banyak diantara mereka yang mulai memutuskan hubungan dengan
pemerintah negara modern. Sedangkan yang menginginkan cita-cita
negara Islam, harus mau bersentuhan dengan kaum sekuleris bahkan
bekerjsama sekalipun. Ketika gerakan yang ingin menegakkan negara
Islam itu telah gagal , mereka justru dibubarkan dan kembali menjadi
Organisasi non-partai . ketika praktek Pan-Islamisme dilakukan secara
non-politik di masa penjajahan sangat berhasil menarik simpatik
masyarakat pedalaman untuk bersatu dan meemeluk agama Islam.
Gerakan Pan-Islam yang bergerak secara non-politik ini kemudian
mendapat pertentangan dari kolonial maupun pemerintah pribumi,
kendati demikian mereka tidak memiliki alasan kuat untuk dibubarkan
karena mereka sendiri tidak memiliki alasan politis untuk menguasai
negara. Ketika Muhammadiyah mampu menjadi corong aspirasi ummat
Islam, Kolonial tidak memiliki alasan kuat untuk membubarkan
organsasi dakwah ini. Justru ketika Muhammadiyah mulai masuk ke
dalam panggung politik , berbagai alasan muncul dari pihak-pihak yang
tidak senang dengan gerakan dakwah ini. Untung saja ada MIAI dan
Masyumi yang mampu mengcover gerakan dakwah Islam tersebut.
Masyumi sendiri merupakan protype partai Islam terbaik yang pernah
dimiliki bangsa Indonesia. Selain mampu melindungi organisasi dakwah
yang mendukungnya , masyumi mampu berperan menyerap aspirasi
dan ide-ide mereka dalam kancah eksekusi politik. Hal ini merupakan
sesuatu yang sangat sulit , melihat fakta yang kita lihat sekarang ini
terutama setelah fase reformasi tidak ada satu pun partai Islam yang
mampu menyerap ide-ide dari organisasi dakwah mereka. Ini
diakibatkan dari suhu politik yang tidak ideologi dan cenderung
transaksional. Sedangkan masyumi berdiri disaat yang tepat ketia suhu
politik dikuasai oleh mereka yang memegang panji ideologis. Resikoresiko yang ditimbulkan justru akan lebih terhormat ketika dibubarkan
dibanding kalah dalam kancah Pemilu terus menerus. Bagi Yunan
nasution dalam memoarnya , Masyumi tidaklah mati , ia hanya sedang
tertidur dan saat ini telah mejadi partikel terkecil yang terus
mempengaruhi masyarakat tentang dakwah Islam. Sedangkan bagi
mereka yang mengira Masyumi telah bubar, itu memang merupakan
sebuah fakta sejarah , namun demikian mereka juga harus menyadari
bahwasanya Masyumi itu telah mati dengan terhormat.
Gerakan Islam non-politik inilah yang justru mengharumkan
nama baik gerakan-gerakan politik yang ada. Dalam sejarah dakwah
tidak pernah dilirang dalam aturan kolonial, namun yang dilarang
adalah ketika gerakan dakwah itu mulai berpolitik. Dalam sejarah
gerakan-gerakan dakwah tidak pernah mendapatkan hasil yang
gemilang dalam pembentukan partai politik. Partai sekaliber Masyumi
dan Partai NU di masa orde lama sekalipun , selalu merasa dirugikan

dengan kebijakan-kebijakan yang tidak memihak Islam secara totalitas.


Dalam bahasa Herbert Feith ini merupakan persaingan ideologis. Islam
tidak lagi menjadi ajaran yang luhur, ia tidak lagi menjadi sebuah
inspirasi yang terus bergerak. Islam hanya menjadi komiditas ibadah
dan identitas yang sewaktu-waktu dibutuh ketika musibah menimpa
seseorang. Gerakan politik Islam justru menjadi wajah yang
menakutkan di era generasi sekarang ini. Traumatik tentang negara
Islam setidaknya sangat dalam bagi gerakan aktifis dakwah sekarang
ini. Faktanya memang Partai politik seoalh-olah hanya memanfaat
kondisi dari dakwah itu sendiri. Namun hal itu tidak dipahami oleh
semua orang, yang sebagian dari mereka hanya melihat dari sudut
pandang kekinian dan melupakan sudut pandang sejarah. Trauma
tentang politik dan partai Islam ini akibat dari pribadi yang tidak
merasakan getir penderitaan dari sebuah penjajahan. Oleh sebab itu
Natsir berkali-kali mengatakan bahwa Ummat Islam harus merasakan
bagaimana rasa ditindas dan dipenjara. Tokoh Pergerakan islam dahulu
hampir semuanya merasakan bagaimana pahitnya dipenjara, akan
tetapi nama mereka terus harum dan terhormat. Sedangkan saat ini
penjara bukan lagi suatu tempat yang membanggakan seperti yang
pernah dihuni oleh para pendahulu kita. Inilah bedany antara sudut
pandang sejarah dengan sudut pandang yang ahistoris, yang tidak bisa
membeadakan fase sejarah yang cukup kompleks.
Suhu politik terus mengarah pada suatu opini yang tidak terarah
, terutama ketika memasuki tahun 1970. Ini semua dialami oleh semua
negara modern . puncaknya adalah sampai pada tahun 1990, sebuah
periode yang akan mewakili kekalahan gerakan Islam yang masih
bertahan dalam partai politik. Kasus Ikhwanul Muslimin misalnya
sampai pada tahun 1990 terus berkeinan menguasai dan mendirikan
negara Islam. Sampai pada akhirnya Ikhwanul Muslimin mau tidak mau
bercampur dengan kaum sekulerisme. Beberapa hasil sukses ini
berhaisil di al-jazair, Mesir ,Turki dan sempat walau Cuma sebentar di
Indonesia dengan Partai keadilan (PK). Namun apa yang terjadi
selanjutnya dengan Ikhwanul Muslimin ?Oleh golongan fundamentalis
mereka dicerca karena prinsip mereka yang harus berlepas dari diri
kaum sekulers , kini tidak lagi dilakukan. Demi mencapai sebuah
kekuasan Ikhwanul Muslimin mau melakukan apa saja dengan alasan
utama negara Islam. Itulah salah satu contoh bagaiman gerakan Islam
politik dapat hancur dengan mudah seklipun mereka mau menuruti apa
yang diminta oleh kaum sekuleris. Masa depan partai politik islam
dimanapun itu tidak akan pernah berjalan sangat baik. Bagi Deliar Noer
semakin lama partai tersebut bertahan dalam sistem demokrasi , maka
akan semakin lemah partai tersebut menyerap aspirasi ummat Islam
yang sebenarnya terkandung dalam nilai-nilai partai tersebut. Kondisi
yang semakin tidak karuan ini ,diperparah lagi ketika sebagian ummat
Islam yang terus menerus meminta berdirinya negara Islam, yang

padahal sistem negara modern sudah benar-benar berdiri dalam


beberapa tahun. Pada akhirnya ummat Islam hari ini merasa apology
ketika ditanya tentang wacana negara Islam bahkan sejarah
kekhilafahan Islam sekalipun. Sebagian dari mereka mencerna tindakan
Mohammad Natsir karena telah melakukan pemberontakan. Begitu pula
ketika berdirinya Darul islam yang dinilai sebagai penganggu stabilitas
negara modern. Apapun bentuk gerakan pemberontak itu terutama
atas nama Islam , pasti akan buruk opini yang dilontarkan kepada
mereka. Dalam sejarah, gerakan pemberontakan merupakan suatu
kewajaran. Tidak hanya Islam , orang-orang Eropa pelopor lahirnya
kolonialisme yang memunculkan pemberontakan di wilayah Islam,
disanapun juga muncul banyak pemberontakan atas nama rakyat dan
keadilan.
Sebelum terjadinya revolusi Perancis, banyak sekali
pemberontakan yang muncul mereka memegang panji keadilan dan
kemakmuran. Jauh sebelum revolusi Perancis Gerakan pemberontakan
hampir tidak bisa dihitung jumlahnya. Oleh sebab itu apa sebabnya
opini yang berkembang justru memojokkan Islam hanya karena
gerakan pembrontakan ? ini merupakan pandangan yang sempit , dan
tidak melihat dalam persepktif sejarah. Bahkan Sejarawan besar Arnold
Toynbee pun mengatakan fanatisme dalam sejarah merupakan suatu
kewajaran , apalagi seorang sejarawan yang sangat fanatis dan
mendukung dalam kubu tertentu. Di Eropa sendiri banyak sejarawan
yang melihat sejarah dalam prinsip dak keyakinan mereka masingmasing, Menurut Toynbee itu merupakan hal wajar dan bukan
meruapakan sesuatu yang salah dalam sejarah. Bahkan Toynbee benarbenar mayikini semua sejarawan adalah pasti sangat fanatik dalam
penulisan dan penilaian dalam persitiwa tertentu. Apalagi masa Islam
yang sedang kita bahas sekarang ini, tentu ummat Islam harus melihat
benar-benar perspektif sejarah dengan dalam. Sebagai agama yang
memiliki sejarah panjang , akan mustahil jika kita ingin benar-benar
menjadi seorang muslim , akan tetapi apology terhadap sejarah
agamanya sendiri.
Fase Hilangnya Pan-Islamisme dari Dakwah dan Politik
Gerakan Pan-Islamisme berangkat dari usaha yang murni, tidak
mengharap pamrih dan kekuasaan. Ketika Gerakan politik Islam jelasjelas sudah gagal sampai pada tahun 1990 , beberapa dari partai
politik maupum organisasi tetap memaksakan dirinya untuk tetap
mendapatkan kekuasaan. Walaupun wacana negara Islam sudah mulai
menghilang akibat traumatik yang dalam, namun usaha-usaha ini tetap
kuat di dalam hati di setiap kader Harokah. Sedangkan golongan
intelektual muslim yang akrab dengan wacana-wacana Barat tidak
senang dengan sikap agresif dari kader Harokah yang dinilai tidak
intelek. Munculnya kubu-kubu yang berlawanan ini menunjukan bahwa
gerakan Pan-Islamisme sudah tumbang dalam kancah politik dan juga

dalam tataran dakwah. Seperti yang sudah kita bahas Gerakan PanIslamisme sudah resmi hilang sejak 1980-an di Indonesia dan akhir
1990-an di Timur Tengah. Abad 20 adalah abad yang mewakili
kekalahan Ummat Islam, tentu dengan berbagai akibat yang sudah kita
bahas sebelumnya. Ada sebuah perbedaan yang jauh antara panIslamisme yang tumbuh setelah kemerdekaan dengan yang sebelum
kemerdekaan. Dalam pandangan menganai ini, Deliar Noer yang
sangat cermat mengamati Sejarah Gerakan Islam modern sangat
membedakan Gerakan Islam sebelum dan sesudah kemerdekaan.
Perbedaan yang paling jelas mengenai dua prinsip gerakan ini adalah
kebijaknya mengenai politik, Seperti Muhammadiyah dari awal
pendirinya sudah mengatakan bahwa mereka bukan organisasi politik.
Begitu pula seperti Jamiat Khair, Al-Irsyad , PERSIS semua adalah
gerakan yang murni menegakkan Islam di masyarakat. Mengenai
pengaruh dari kolonial ,mereka sendiri tidak terlalu menghiraukanya
karena bagi mereka para aktifis pan-Islamisme , Dakwah akan
mempengaruhi negara dengan sendirinya jika sudah tersebar dalam
sistem yang baik. Ketika Kolonial Belanda mengganggu anggota
Muhammadiyah untuk berangkat naik haji , para pimpinan
Muhammadiyah justu memilih membeli kapal sendiri untuk berangkat
haji dan tidak melakukan perlawanan. Sikap lembut dan toleran dari
Muhammadiyah ini kemudian ditiru oleh Organisasi Islam lainya. Ketika
K.H Ahmad Dahlan diberi posisi sebagai penasehat Sarekat Islam , ia
memutuskan bahwa Muhammadiyah bukan merupakan organisasi
Politik. Kemudian ia mengkontrol anggota Muhammadiyah yang ingin
memulai karir politiknya dengan masuk ke Sarekat Islam. Kontrol politik
dari Ahmad Dahlan inilah , para aktifis Muhammadiyah mendapatkan
kaderisasi yang baik dan menempatkanya secara proporsional. Sistem
kontrol politik ini juga dilakukan oleh beberapa Gerakan di timur Tengah
dan Afrika, namun seperti pendapat L.Stoddart kondisi politik di Timur
Tengah sangat kental dengan kepentingan yang bisa saja membuat
malaikat berubah menjadi iblis. Oleh sebab itu Kelompok Sanusi yang
menurut L.Stoddart adalah kelompok Pan-Islam terbesar di Afrika,
selalu menolak ajakan politik dari Khilafah Ustmani maupun
pemerintah lokal di Mesir. Kelompok Sanusi yang mengendalikan ribuan
muslim dari Afrika sangat berpotensi untuk melakukan gerakan
perlawanan, namun demikian mereka sekali lagi telah belajar dari
pemberontakan Al-Mahdi yang memakan korban jiwa sangat banyak ,
namun dapat digagalkan kolonial. Kaum Sanusi ini melangkah dengan
sangat hati-hati dan cenderung tertutup jika berbicara soal politik.
Sikapnya ini dinilai sangat unik, melihat tahun 1870 adalah sebuah
waktu dimana bom pemberontakan Islam pecah dimana-mana.
Keputusan untuk tegak di jalan dakwah , kemudian
mendapatkan simpatik yang dalam dari masyarakat. Bagi kaum Sanusi
Islamisasi masyarakat Nasrani dan Animisme merupakan sesuatu yang

lebih penting dibanding permasalahan politik. Para politis Muslim


sebenarnya sudah menunjukan sifat yang lemah sejak akhir abad 19,
seperti halnya Sultan Abdul Hamid pemimpin khilafah yang tidak
mendapat dukungan dari kaum muslimin. Ini menunjukan bahwa
Gerakan politik sebenarnya sudah mencapai sebuah titik akhir . Ketika
Sultan Abdul mendirikan Biro Propaganda Pan-Islamisme , kaum sanusi
dengan terang-terangan menolak tawaran Sultan Abdul Hamid
tersebut. Begitu pula sikap jamaludin Afghani yang menilai biro
propaganda dari khilafah Ustmani sangat lemah dan sudah tidak dapat
dipercaya. Sikap penolakan pada politik ini sudah terjadi jauh sebelum
Sultan Abdul hamid menjadi khilafah. Kekuasaan Ustmani sendiri sudah
terkepung di wilayah Turki sejak abad 19, dan banyak wilayah di luar
Turki sudah memiliki pemerintahan sendiri di luar khilafah. Kontrol yang
lemah ini sudah terjadi pada Sultan Mahmud seorang khilafah yang
cenderung melepas wilayah-wilayah Islam ke tangan kolonial. Mulai
dari sinilah Khilafah Ustamni mulai tidak dipercaya oleh kaum
muslimin. Ketika Mesir dimasuki Perancis, Khilafah Ustmani tidak
membantu mereka secara maksimal , begitu pula yang terjadi di India ,
Afghanisan dan wilayah lainya. Ketidakpercayaan pada politik dan
kekuasaan pun semakin kuat , walaupun Sultan Abdul Hamid sudah
berupaya mendapatkan hati kaum muslimin di Mekkah. Sikap
menghindari kekuasaan ini memang sudah terjadi abad 19 , yang
kemudian agak sedikit diubah oleh Afghanis yang melakukan
pendekatan politik. Namun demikiran Afghanis tidak pernah menyeru
untuk melawan penguasa maupun membantu penguasa. Ia bersikap
diantara dua sisi, dimana ia berharap Khilafah Ustmani dapat
memperbaiki kesalahanya , jika gagal maka negara-negara muslim
harus merdeka dengan sendirinya. Afghani dinilai sebagai orang yang
bertanggung jawab pada lahirnya gerakan revolusi Islam di Mesir yang
kemudian menginspirasi lahirnya gerakan Islam di seluruh dunia.
Gerakan revolusioner yang dikomandoi Afghani sebenarnya tidak
bersifat pada perebutan kekuasaan , mereka cenderung untuk
membela diri dan mengusir kolonial dari tanah Islam. Kekuasaan
pribumi tidak menarik hati kaum muslimin yag terinspirasi PanIslamisme , karena bagi mereka gerakan membela kaum tertindas lebih
penting dibanding dengan kekuasaan. Ini dapat kita lihat dari sikap dan
penilaian Afghani , ketika dirinya dijadikan pemimpin biro propaganda
Khilafah Ustmani. Namun setelah itu justru dirinya memutuskan untuk
keluar dan mempelopori gerakan revolusioner di Mesir tanpa campur
tangan Khilafah. Tindakan Afghani ini oleh pembela Khilafah Ustmani
seperti Syaikh Taqiyudin An-Nabhani dinilai sebagai pemberontakan
karena telah melakukan kebangkitan Islam di luar konteks khilafah.
Bahan Afghanisi di kritik habis-habisan karena menurut Syeikh
Taqiyudin An Nabhani gerakan revolusi tidak boleh dilakukan ketika

khilafah masih berdiri. Tindakan ini hanya boleh dilakukan ketika


Khilafah sudah tumbang.
Keputusan yang dilematis ini, dilakukan Afghanis di luar konteksi
peraturan dalam khilafah. Menurutnya kaum Muslimin harus segera
keluar dari cengkraman kolonial secepat mungkin. Tindakan ini tidak
bisa dilakukan oleh Khilafah mengingat respon yang datang dari
khilafah sangat lambat dan cenderung tidak ditanggapi. Afghani sendiri
juga menjadi sasaran tembah bahwa dirinya telah membangkitkan rasa
Nasionalisme dan Patriotisme yang dinilai berlawanan dengan khilafah.
Pendapat-pendapat seperti ini terus dilontarkan sampai pada 1950
ketika khilafah sudah tumbang dan munculnya organisasi yang ingin
merestorasi khilafah Ustmani. Pendapat mengenai khilafah itu sendiri,
Afghani sebenarnya berdiri diatas berbagai pihak, namun kesimpulanya
ia sendiri berpendapat untuk tidak melawan khilafah dan cenderung
tidak mencampurinya setelah dirinya keluar dari biro propaganda panIslamismenya sultan Abdul Hamid. Afghanis hanya mencari lapangan
lain yang lebih berpotensi untuk meleutsnya pemberontakan.
Pendapat-pendapat Afghani mengapa harus segera melakukan revolusi
di Timur Tengah , mengingat sudah semakin memuncaknya
masyarakat muslim untuk segera merdeka dan mengusir kolonial dari
tanah Islam. Di Sisi lain Afghanis juga tidak melupakan dakwah yang
berada di arus bawah ,bahkan ia termasuk salah seorang yang menarik
hati beberapa tarekat Muslim untuk terjun pada perlawanan. Dari
kondisi ini , sebenarnya Pan-Islamisme memiliki dua aliran yang cukup
untuk berdampingan bersamaan, Afghani yang melakukan pendekatan
politik dan kaum Sanusi yang melakukan pendekatan dakwah. Ide-ide
seperti ini kemudian diteruskan oleh murid Afghani yang bernama
Muhammad Abduh seorang yang memiliki ide untuk perlawanan ,
namun tidak melupakan masyarakat muslim pada garis bawah . Mulai
dari muhammad Abduh inilah gerakan pan-Islamisme mulai
mengerucut pada arah yang lebih jelas dan terbuka. Pendapat serta
pemikiranya lebih muda diterima di kalangan kaum muslimin
ketimbangan Afghani .
Ide-ide Muhammad Abduh kemudian lebih banyak diambil oleh
gerakan Islam di Asia Tenggara, sedangkan pendekatan Afghanis
cenderung diambil oleh mereka gerakan politik di Timur Tengah baik
yang melalui pendekatan Nasionalis Radikal maupun Gerakan tarbiyah
yang diinspirasi Pan-Islamisme. Umur Afghanis memang tidak cukup
lama untuk mempengaruhi gerakan Islam yang mulai tumbuh di abad
20 , namun dasar-dasar peletakan ide Pan-Islam tetap berasal dari
Afghani. Pendekatan dakwah yang dipelopori Abduh ini cukup bertahan
dari gempuran kolonial. Oleh orang Barat ia dinilai sebagai seorang
yang konservatif, karena dalam beberapa kejadian Abduh tidak mau
mempelopori lahirnya gerakan perlawanan ketika Perang Balkan
meletus. Pemikiran ini cukup berbedan dengan Rasyid Ridha seorang

yang modernis , namun dari ide-ide modernisme inilah akan melahirkan


gerakan politik dalam Islam yang kita kenal seperti adanya Muslim
League yang dipelopori Muhammad Iqbal dan Gerakan Masyumi oleh
Natsir, Dari ketiga tokoh inilah sebenarnya Pan-Islamisme itu sendiri
mengalami perbedaan namun masih dalam satu prinsip. Perbedaan
pendekatan ini masing-masing dianut oleh beberapa wilayah Islam
yang berbeda. Sedangkan indonesia sendiri lebih cenderung pada
Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha yang tersimpulkan pada seorang
pribadi Mohammad Natsir. Sedangkan Ahmad Dahlan berdiri di dalam
satu prinsip ajaran-ajaran Mohammad Abduh. Oleh sebab itu ketika
mulai membedakan pendekatan ini , kita harus benar-benar mendalami
fase dalam sejarah karena semuanya terkondisikan dalam suatu masa
itu sendiri. Misalnya ketika Afghani muncul mengeluarkan ide PanIslamisme ini , ia berdiri dengan mengangkat senjata dan propaganda.
Gerakan ini kemudian mempengaruhi para Jamaah haji dari Indonesia
kemudian mulai mempelopori Gerakan pemberontakan di Aceh dan
banten yang cukup radikal. Sebelumnya Muhammad bin Abdul Wahab
sudah mengeluarkan ide pemurnian Islam , sehingga mempangaruhi
kaum muslimin di Mekkah saat itu. Hasilnya dapat kita lihat seperti
Gerakan Paderi yang sangat radikal melawan kaum adat. Dari fase
sejarah ini , dapat kita simpukan bahwa arus pemurnian Islam kian
lama kian melembut sesuai dengan fase zaman. Abduh adalah seorang
yang tidak seradikal Muhammad bin Abdul Wabah, begitu pula Rasyid
Ridha dan Afghani yang memiliki prinsip politik namun tingkat
radikalismenya sangat berbeda. Abad 20 itu sendiri sudah mewakili
penyebab lahirnya gerakan pan-Islami yang lebih konservatif pada
gerakan dakwah. Ide tentang hal benar-benar secara total dilakukan
oleh Muhammadiyah yang dapat kita amati sekarang bahwa organisasi
ini masih tetap ada eksis , namun tentu saja sudah mengalami
perubahan dalam sikap maupun kebijakan di era modern. Ide-ide
Muhammad Abduh tidak secara total diambil di Mesir, karena disana
muncul keceburuan antara kaum muslimin dengan kaum nasionalisradikal yang sebenarnya mengambil ide Abduh tentang kebangkitan
dan doktrinasi pada masyarakat tradisional. Kecemburan ini kemudian
berpengaruh juga pada pendirikan Ikhwanul Muslimin di Mesir, oleh
sebagian pengamat Ikhwanul Muslimin ini mirip seperti NU di
Indonesia. Mereka cukup mempengaruhi masyarakat desa , namun
mereka sangat radikal terhadap kekuasaan dan politik. Begitu pula NU
pada masa pendirianya yang cenderung pada dakwah dan politik. NU
dan Ikhwanul Muslimin lahir secara bersamaan di waktu yang sama
namun di tempat yang berbeda. Keduanya terlahir disaat kondisi politik
kenegaraan mulai terbentuk dimana kaum muslimin ingin benar-benar
mengambil kesempatan itu sebagai akhir dari perjuangan melawan
penjajah. Ikwanul Muslimin juga tidak terlepas dari pengaruh Abduh ,
namun lebih kental pada pendapat-pendapat Afghani tentang revolusi

Islam. Ide-ide ini kemudian tersimpul pada pribadi Hasan Al Bana yang
lembut dalam dakwah namun tegas dalam perjuangan politik. Hasan Al
Bana adalah seorang pembaharu Islam yang hampir mirip dengan
Afghanis , seorang pendakwah yang melahirkan gerakan Tarbiyah
namun tidak sepenuhnya berlepas diri dari politik. Gerakan model baru
seperti Ikhwanul Muslimin dinilai penerus dari ide Afghani dan Rasyid
Ridha yanng modern tetapi bertujuan pada pendirian negara Islam.
Mulai dari fase inilah ide Pan-Islamisme cenderung politis dan bertujuan
meraih kekuasaan. Hal ini sebenarnya wajar-wajar saja , melihat kondisi
dunia yang saat itu sedang mengalami kesengsaraan akibat penjajahan
dan Perang dunia. Kekosongan ini banyak diambil oleh kaum muslimin,
dimana penjajah sendiri sedang mengalami krisis di Eropa pada tahun
1930. Kesempatan-kesempatan ini kemudian banyak diambil alih oleh
gerakan Pan-Islamisme, Muhammadiyah beserta para pelopor Ar-Irsyad
maupun PERSIS juga memanfaatkan momentuk kekosongan politik ini.
Rasa optimisme pada politik pun kemudian mempengaruhi mereka
para pemimpin golongan salaf yang kemudian bertujuan pada
penegakkan Syariat Islam. Sistem modern serta pemikiran tentang
negara yang dicetuskan oleh Rasyid Ridha kemudian benar-benar
diambil alih oleh gerakan Pan-islam yang cenderung pada politik. Dari
sinilah , kita sebagai generasi yang hidup di zaman sekarang dapat
melihat bagaimana nasib gerakan pan-Islamisme yang diinspirasi pada
politik hari ini mengalami taraf berpikir yang cukup parah dan
cenderung pada kekuasaan. Kejadian-kejadian yang menimpa kaum
muslimin saat nini setidaknya harus melihat fase sejarah , sebelum
memberikan kesimpulan yang negatif pada gerakan Islam apalagi
wacana tentang penegakkan Syariat Islam itu sendiri. Munculnya
wacana seperti ini merupakan gerakan yang tidak bisa lepas dari
sejarah dan tentu saja di era negara modern saat ini kita hanya bisa
melihat sisa-sisa perjuangan serta kekalahan mereka dalam politik
sekarang ini.
Terjebaknya ummat Islam dalam situasi modern sekarang ini
akibat memaksakan dirinya pada percaturan politik yang tidak
memihak Islam sama sekali. Munculnya hasrat untuk kekuasaan adalah
titik kejatuhan Ummat Islam pada taraf yang sangat rendah, mereka
terus memaksakan propaganda yang berlawan dengan golongan
Nasioalis-sekuler yang berakibat pada eksitensi mereka sendiri.
Berubahnya organisasi Pan-Islami menjadi organisasi politik berakibat
pada eksistensi Umat Islam itu sendiri yang terus menerus menjadi
korban propaganda. Contoh dari hancurnya organisasi Islam ini dimulai
ketika mereka mulai bersatu membentuk Partai Islam yang bertujuan
mendirikan negara Islam. Hampir semua Partai Islam yang berdiri
setelah khilafah runtuh , memiliki tujuan utama untuk menegakkan lagi
Daulah Islamiah . Sayangnya opini semacam ini sudah memiliki lawan
kuat dan tidak memiliki pengaruh kuat pada masyarakat bawah.

Akibatnya suara aktifis Pan-Islam dengan kaum muslimin secara umum


tidak memiliki titik temu dan justru pendapat yang muncul selalu
berlawanan organisasi yang lain. Perubahan organisasi menjadi partai
politik mulai diawalai oleh Sarekat Islam , sebuah organisasi besar yang
akhirnya menjadi Partai. Pengerucutan Sarekat Islam menjadi Partai ini
dimulai saat mereka menentukan dengan tegas haluan ideologinya.
Masuknya
komunis
dalam
tubuh
Sarekat
Islam,
membuat
Tjokroaminoto harus membuat ketegasan langkah yang diambil untuk
bersih-bersih dalam internal sarekat Islam. Kemudian diputuskanlah
perubahan Sarekat Islam menjadi Partai Sarekat Islam yang berhaluan
Islam Garis Lurus dan menolak dengan tegas ideologi Komunis.
Organisasi Politik seperti Sarekat Islam ini merupakan target yang
matang untuk dijadikan lahan perebutan ideologi. Langkah mereka
yang menegaskan bahwa mereka adalah organisasi politik harus
memilih apakah mengikut kebijakan kolonial atau aspirasi kaum
muslimin itu sendiri. Organisasi politik seperti ini sangat mudah
dibelokan , apalagi Sarekat Islam tidak menegaskan dirinya adalah
organisasi dakwah , tetapi lebih pada Sarekat Dagang antar kaum
muslimin. Maka dapat kita lihat Organisasi Islam yang tidak
menegaskan pada jalur dakwah sangat mudah terombang-ambing
pada arus ideologi yang cukup gencar berkembang di awal abad 20.
Sistem imun pada internal Sarekat Islam juga tidak memiliki benteng
kuat untuk menahan segala gempuran ideologi, mereka hanya
memikirkan politik untuk eksistenya organisasi. Ketika PSI mulai berdiri
dan menegaskan pada penegakka ajaran Islam, Partai tersebut mulai
mendapat perlawanan dan kecaman dari berbagai pihak , termasuk
Sarekat Islam Merah yang menjadi PKI. Eksistensi PSI ini sendiri tidak
bersamai oleh niat dan tujuan pada dakwah Islam itu sendiri, mereka
justru lebih kuat pada urusan-urusan internal Partai yang tidak pernah
selesai. Sejak tahun 1928 Sistem Struktural dalam Partai Islam mulai
terlihat lemah dan mulai terjadi konflik internal yang tidak pernah
selesai, Apalagi Perjalanan PSI yang cenderung lebih politis dibanding
sebagai partai Islam. Kelemahan PSI semakin parah ketika anggotaanggota dari Muhammadiyah dan PERSIS mulai dikeluarkan akibat
disiplin partai. Kebijakan ini menunjukan bahwa PSI sebenarnya tidak
berterima kasih pada aktifis muslim yang telah menyelamatkan
Sarekat Islam dari jurang komunisme. Wujud PSI mulai berubah lebih
politis pada kongresnya di tahun 1929 yang memutuskan bahwa PSI
memiliki tujuan perjuangan dalam kemerdekaan Indonesia. Kemudian
PSI berubah namanya menjadi Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)
wujud partai politik yang kemudian bergabung dalam perhimpunan
kebangsaan. Perbedaan pandangan antar kaum muslimin di dalam
tubuh PSII karena faktor politik mulai bermunculan yang pada akhirnya
Partai ini mulai pecah menjadi beberapa Partai Islam. Perpecahan
dalam tubuh Umat Islam ini mulai dimunclkan karena faktor politik dan

PSII merupakan contoh organisasi Islam yang terpecah belah akibat


kepentingan. Walaupun Partai ini terus bertahan sampai orde lama ,
wujud ideologi perjuanganya sudah sangat berbeda . Mengapai PSII
bisa terpecah belah dan tidak memiliki pegangan kuat terhadap
ideologi Islam? PSII merupakan Partai politik yang lebih condong pada
golongan Nasionalis ketimbang golongan Islam yang militan di bawah
naungan organisasi dakwah. Wujud Sarekat Islam sebagai organisasi
dagang mulai banyak mendapatkan simpati dari kaum muslimin seak
1912. Tentu ini merupakan peran kade-kader muslim yang sudah
digembleng dengan Khittah dan Ghirah Islam sebelum masuk ke dalam
kancah politik. Sedangkan ketika Sarekat Islam berubah menjadi PSII
,pimpinan partai itu mulai membuang kader-kader Muslim dari
Muhammadiyah dan PERSIS yang kemudian membuat haluan partai
tersebut lebih condong pada golongan Nasionalis.
Keputusan tentang politik yang telah dipraktekan oleh PSII
merupakan wujud, dimana ideologi sudah terbuang akibat suhu politik
yang menerjang. Sampai pada 1930 PSII sudah tidak terlihat sebagai
partai Islam , walaupun pecahan PSII seperti lahirnya Parta Islam
Indonesia dan Partai Ummat Islam cukup membantu dalam
merumuskan dasar negara yang berhaluan Islam. Beberapa sejarawan
yang menulis tentang Pan-Islamisme tidak pernah memasukan PSII
dalam list sebagai organisasi Pan-Islam, kecuali Sarekat Islam yang
masih berbentuk organisasi dagang antar kaum muslimin yang dinilai
mengeluarkan propaganda sesuai dengan ide-ide Pan-Islamic. Gerakan
Pan-Islam memang dipengaruhi kuat oleh kondisi dunia Islam, ketika
Timur Tengah sedang gencar menyuarakan Islam dan politik , maka di
Indonesiapun juga melakukan propaganda yang sama. Faktor pengaruh
dari ideologi seperti komunis membuat beberapa gerakan Pan-Islam
menjadi gerakan politik , karena tujuan daripada ideologi yang
berkembang di dunia adalah untuk politik dan perebutan dominasi
negara pasca penjajahan. Ideologi Pan-Islam yang berkembang ini
kemudian bersaing dengan ideolog-ideologi lain untuk menyelamatkan
eksistensi Islam di era modern ini. Namun faktaya pengaruh politik
pada organisasi Pan-Islam cukup menggerogoti organisasi mengarah
pada kekuasaan. Di Timur tengah organisasi bawah tanah masih cukup
subur karena mereka didukung oleh massa yang banyak. Cara-cara
seperti ini banyak diambil daripada komunis yang berpendapat bahwa
negara ditentukan oleh kaum pleretar yang akan menentukan
kebijakan penguasa. Beberapa metode komunis dan Islam dengan cara
seperti ini dipraktean di Timur Tengah sampai asia tenggara , sehingga
komunis cukup berperan melatih kader-kader Islam untuk merekrut
orang-orang tertindas di negara miskin.
Arus seperti ini pernah
dilakukan Ikhwanul Muslimin yang mampu merekrut para pemuda
dengan semangat ideologi Islam. Organisas ini dinilai oelh para
pemuda Muslim adalah rumah bagi ummat Islam untuk berlindung dari

gempuran berbagai ideologi yang masuk ke Timur Tengah terutama di


Mesir sendiri. Tujuan-Tujuan Ikhwan tertuang pada pemikiran yang
cemerlang Hasan Al bana tentang keluarga , masyarakat dan negara.
Dengan bergerak di berbagai sekto organisasi Ikhwan mulai melakukan
Islamisasi ke seluruh lapisan masyarakat. Tujuan mengenai negara
Islam inilah yang membuat Ikhwan cenderung bergerakan ke arah
politik. Disaat Ikhwanul muslimin masih memegang basis dakwah di
masyarakat dan berkonsentrasi pada Tarbiyah organisasi ini sangat
maju dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tujuan negara Islamlah
yang terus mendoronga organisasi Ikhwan untuk mengarah pada politi,
yang sebelumnya status organasasi ini sudah terlarang bagi
pemerintah. Banyak cara-cara yang digunakan Ikhwan untuk meraih
kemenangan politik. Sama seperti Muhammadiyah dan PERSIS mereka
mulai masuk ke dalam organisasi pergerakan yang berhaluan politik
dan melakukan Islamisasi disana. Di Mesir sendiri saat Hasan Al bana
menjadi pemimpin Ikhwan , masih dikuasai oleh pemimpin otoriter
warisan Dinasti Muhammad Ali Basya. Ikhwan mendorong agar dinasti
ini runtuh yang kemudian berujung pada penembakan hasan al bana.
Semua aktifis Ikhwan menjadi terlarang di negara manapun sehingga
mereka menjadi militan dan kembali bergerak secara bawah tanah.
Dari sinilah Ikhwan terus bersabar dan bertahan dari tekanan politik ,
mereka terus melakukan kaderisasi dengan mendirikan sekolah dan
pendidikan. Organisasi ini sampai sekarang masih dikenal sebagai
pengkader yang baik , terutama pada masa peralihan negara pasca
kemerdekaan. Kaderisasi Ikhwan dikenal menggali potensi masyarakat
dari bawah untuk menciptakan kehidupan yang islami , mereka
membangun dari keluar kemudian pada masyaakat dan negara.
Meskpiun begitu mereka sangat terkenal memiliki ideologi yang militan
dan radikal. Sampai pada proses politik selanjutnya , Ikhwan bergerak
lebih radikal setelah Sayyid Qutbh digantung akibat kekalahan politik
dengan Nasser. Setelah 1970 Ikhwan bergerak memasuki arena Jihad
sekaligus Arena partai yang mulai ia lakukan di Al Jazair, Mesir dan
Tunisia. Mulai dari proses ini Ikhwan mulai memasuki kancah demokrasi
dan berlomba merebut suara terbanyak untuk mendirikan negara
Islam. Hasilnya sangat memuaskan , mereka menang di Al-Jazair ,
mesir dan Tunisia. Namun pada peemilu-pemilu berikutnya Ikhwan
terjebak dalam sistem yang mengharuskan mereka mengalah pada
partai politik lainya yang berideologi sekuler. Namun demikian Ikhwan
terus menguasahakan kemenangan politik sampai hari ini, walaupun
beberapa komentar dan kritik dilontarkan pada Ikhwan karena mereka
tidak mampu mendirikan apa yang dicita-citakanya selama ini. Selama
Ikhwan menguasai politik , terutama di tahun 1990 selalu mengalah
dengan pihak-pihak yang tidak senang dengan Islam. Sampai pada
abad 21 tepatnya di tahun 2005 , Ikhwan resmi menjadi organisasi
terlarang di Mesir. Mereka selanjutnya melakukan demonstrasi pro

demokrasi yang bekerja sama dengan Egyptian Movement for Change


yang melibatkan 700 orang anggota Ikhwan. Dampak dari demonstrasi
ini membuat mereka ditangkap dan dipenjara akibat tuduhan
mengenai kudeta pemerintahan. Pada saat yang pemerintah yang
mengendalikan media Nasional terus memberitakan bahwa Ikhwan
adalah organisasi teroris yang menggganggu stabilitas Mesir.
Demikianlah Ikhwan terus bergerak menuntut pada kekuasaan yang
akhirnya mau tidak mau harus menggunakan sistem sistem politik
yang ada yaitu demokrasi. Terkait demokrasi itu sendiri , beberapa
Anggota Ikhwan ada yang sebagian menolak untuk mengkuti sistem
ini. Kondisi ini terkait pada sejarah kelam Ikhwan ketika berhadapan
Nasser , seorang mantan kader Ikhwanul Muslimin yang justru
menjatuhkan organisasi Ikhwan itu sendiri. Kendati demikian
perdebatan terkait hal ini sudah diselesaikan di Pemilu Al jazair sebuah
ajang demokrasi yang paling sukses yang dimiliki Ikhwan dan mampu
menciptakan suasan a cukup Islami pada masanya.
Berbicara mengenai nasib Ikhwan memang masih terus
berlanjut , menilai keberadaan mereka masih ada dan eksis. Sejak
tahun 1980 mereka terus melakukan Counter Hegemony terutama
pada ideologi sekulerisme yang terus menolak Islam dari panggung
politik. Pusaran politik inilah yang membuat wajah Ikhwan terus
berubah bentuk dan beradaptasi pada keadan politik di dunia. Sejak
1988 di Al Jazair mereka mampu menggerakan Jihad dan terjun ke
medan perang, namun sejak dikeluarkanya wacana terorisme Ikhwan
berubah menjadi organisasi yang teloran dan mendukung demokrasi
secara terang-terangan. Kebijakan inilah yang membuat Ikhwa terus
menerus berubah dari waktu ke waktu, sampai hari ini kita mendengar
mereka adalah organisasi yang tidak konsisten pada idelisme. Sampai
merekapun mau bersinggungan bahkan berkoalisi dengan partai-partai
Sekuler lainya. Padahal sebelumnya perlawanan terhadap doktrin
sekuler yang dikeluarkan para ulama Ikhwan seperti Sayyid Qubth ,
Said Hawa , hasan Al Bana jelas-jela menolak hal tersebut dalam
berbagai bentuk. Namun pada akhirnya dalam proses politik mereka
terus bertahan dari gempuran kaum sekuler yang noteben sudah
menguasa hegemoni pemerintah. Ikhwan kini tidak mau bergerak
secara bawah tanah , kini target mereka adalah politik dan kekuasaan.
Walaupun di dalam sistem kaderisasi mereka terus berjalan pada arah
yang non-politik, namun eksistensi Jamaah harus terus dipertahankan
dari kondisi modern ini. Ketika mereka mulai meraih kemenangan
dalam demokrasi, kaum muslimin menagih cita-cita mereka tentang
negara Islam , namun sampai hari ini belum ada satu pun negara Islam
yang berhasil didirika oleh Ikhwan. Sampai hari ini di Mesir dan Turki
tempat kekuasaan ikhwanul Muslimin kemudian mereka menang telak
dalam kancah demokrasi , namun demikian apakah sistem Islam itu
benar-benar sudah dijalankan . Itu merupakan pertanyaan ketika

organisasi Islam militan sekelas Ikhwanul Muslimin meraih sebuah


kekausaan.
Perjalanan politik memang belum berhasil , namun terus
menerus para aktifis muslim berpusat pada pemikiran yang politis
seperti ini. Oleh sebab itu muncul tanggapan-tanggapan negatif
kepada gerakan warisa Pan-Islamisme yang masih ada sampai
sekarang. Sedangkan mereka yang sudah keluar dari wacana politik
dan negara Islam , mulai membangun peradaban dari bawah dengan
intelektual dan pendidikan. Sekolah-sekolah Islam pun dibangun ,
Universitas Islam mulai gencar bicara mengenai peradaban Islam. Sifatsifat politik mulai dihilangkan dalam organisasi dan himpunan tertentu,
yang selanjutnya kaum muslimin berada di sebuah titik yang tidak
memiliki pandangan dan paradigma yang sama. Baik itu kaum
intelektual Muslim yang mulai anti pada gerakan politik , begitu pula
aktifis Muslim yang mulai merasakan kursi kekuasaan yang mulai lupa
pada cita-cita awal gerakan Pan-Islamisme. Di Indonesia sendiri kita
hampir tidak merasakan dampak dari sebuah partai dakwah terbesar
yang hari ini mampu berada di parlemen. Hal ini diakibatkan pada
kondisi-kondisi politik yang membuat sibuk para aktifis muslim untuk
melakukan pembinaan dan dakwah. Dunia dakwah sudah mulai
ditinggalkan sejak lama , apalagi ketikag hegemoni kelompok harakah
Islamiah mulai diberi kekuasaan dan mulai berkoalisi pada partai-partai
sekuler. Saya pribadi merujuk pada pendapat-pendapat Deliar Noer
bahwa Partai Islam semilitan apapun ideologinya akan terbawah arus
politik yang tidak pernah ada habisnya. Karena memang itulah
demokrasi , mereka terus memperbaharui sistem agar partai-partai
Islam tidak akan menang. Sejarah sudah mengajarkan kita bahwa
gerakan politik perlahan-lahan mulai mematikan dunia dakwah itu
sendiri. Munculnya Gerakan Pan-Islam menjadi partai politik modern,
memunculkan banyak wacana mengenai kesuksesan dakwah Islam itu
sendiri. Menurut Adian Husaini, dakwah dan ideologi memang
dipangaruhi juga oleh suhu politik. Ketika pemerintahan didominasi
kaum muslimin, maka ideologi dan dakwah yang menjunjung
tersebarnya Syiar Islam akan lebih baik dan didukung dalam berbagai
segi. Birokrasi dan politik modern memang sudah terjadi bertahuntahun yang lalu , ketika ummat Islam mencoba untuk meraih
kemenangan dan berlomba-lomba bersaing bersama partai Sekuler.
Berbicara mengenai kemenangan Ummat islam di sepanjang abad 20
memang tidak bisa kita generalisir semua, baik itu pada politik maupun
perlawanan fisik yang sering terjadi di abad ini. Begitu pula mengenai
kekalahan ummat Islam yang lebih dominan terjadi di abad 20 ini,
sehingga kekalahan ini lebih terlihat dibanding dengan kemenanganya.
Ukuran kemenangan dalam Islam itu sendiri memang memiliki sebuah
standart yang tinggi dan maksimal untuk mengukur sebuah peradaban
manusia. Apa yang dimaksud dalam kehidupan Islam itu sendiri adalah

diterapkanya ajaran Al-qruan Hadist di dalam semua lini kehidupan.


Praktek-praktek seperti ini tidak dijalankan secara penuh di dalam abad
20 ini , karena Islam itu sendiri menuntut lini kehidupan yang lebih luas
baik secara pribadi maupun masyarakat. Sedangkan Masyarakat itu
sendiri terkoodinir oleh opini politik para penguasa dan birokrat di
wilayah tertentu. Hal iniah yang terus menjadi beban moral dan politik
gerakan Pan-Islamisme yang katanya sudah meledak dan tersebar di
seluruh penjuru dunia. Kini kita ummat Islam sendiri bahkan
mempertanyakan sampai mana eksistensi dari Pan-Islamisme itu ,
apakah tidak memliki lagi bekas dan idealisme yang jelas. Secara
umum kolonial Barat menyimpulkan sendiri bahwa Pan-Islamisme
adalah kekuatan politik yang menyatuka kaum muslimin dari seluruh
dunia. Sedangkan hari ini kita melihat , cita-cita persatuan ummat
Islam semakin jauh dari harapan , konflik politik yang terjadi di Timur
Tengah dari masalah Palestina , Afghanistan , sampai Kini perang
Suriah telah menghabiskan energi banyak orang. Opini tentang
persatuan tidak legi terdengar , justru yang lebih dominan adalah
perlombaan untuk mendapatkan dominasi politik atas nama Islam.
Saya tidak ingin menyudutkan ummat Islam yang kini sedang berjuang
di medan Jihad, saya selalu membantu mereka dengan doa di setiap
shalat-shalat saya bahwa Jihad memang harus ditegakkan dan harus
menang. Namun kerakusan birokrasi dan politik di seluruh negara yang
mayoritas Islam telah membutakan permasalahan-permasalahan
antara Islam dan kafir yang tidak pernah ada habisnya.
Gerakan-gerakan Islam yang mulai bermunculan setelah perang
Afghanistan selesai di tahun 1989 , telah membuktikan pada kita
bahwa opini tentang Islam mulai mengerucut pada satu opini. Terutama
tentang adanya penegakkan Khilafah Islamiah yang sedang diusahakan
sampai sekarang. Namun para pejuang yang mengawal ide ini terus
mendapat perlawanan dari Barat maupun dari internal ummat Islam
sendiri. Ini diakibatkan oleh cara-cara mereka yang cenderung di luar
konteks kehidupan modern. Menganai kehidupan modern ini Adian
Husaini pemikir Islam dan Modernisasi berpendapat bahwa tidak semua
lini kehidupan modern kita buang semuanya. Akan ada lini modern
yang harus diakui bahkan dijalanan oleh ummat Islam , termasuk
politik yang sedang berjalan di seluruh dunia. Sedangkan wacana
Khilafah Islamiah itu sendiri merupakan ide politik ummat Islam yang
sudah terjadi dalam sejarah kejayaanya berabad-abad lalu. Inspirasi
sejarah politik Islam merupakan faktor terkuat kenapa ummat Islam
terus bertahan dari gempuran modernisasi dan isu-isu politik yang
selama ini merugikan kaum muslimin.Sedangkan Sejarawan Barat
seperti Bernard Lewis di dalam bukunya Apa Yang Salah ? Sebabsebab runtuhnya Khilafah menjelaskan bahwa Khilafah Ustmani yang
sudah rapuh sejak abad 19 , tak ubahnya seperti Imperium Romawi
Timur yang juga menerapkan sistem-sistem hukum agama secara total.

Ketika dunia hari ini sangat jauh dari pandangan akan berdirinya
Imperium , maka bisa dikatakan bahwa masyarakat dunia , bahkan
kaum muslimin sendiri banyak yang tidak percaya akan berdirinya
khilafah Islamiah kembali. Imperium merupakan wilayah yang sangat
besar , dinaungi oleh ideologi dan agama serta tertutup dari wilayah
lain. Khilafah Ustmani , menurut Bernard Lewis memang mirip pada
kondisi yang seperti itu. Oleh sebab itu ketika gerakan Pan-Islamisme
berusaha untuk menegakkan imperium itu kembali , maka ia akan
bertanggung jawab pada perbuatan mereka sebelumnya yang justru
melakukan kemerdekaan di negara mereka masing-masing. Secara
umum ketika kita mencari kembali apa itu pengertian Pan-Islamisma ,
justru lebih mengarah pada suatu imperium yang dinanungi ajaran
Islam secara total dan mendominasi seluruh negara-negara di dunia.
Seperti yang diajakarkan oleh Abu Ala Maududi , Sayyid Qubth dan
Hasan Al Bana yang pernah mengalami betapa pahitnya ketika Khilafah
Islamiah sudah tidak ada. Begitu pula para pemeluk nasrani yang
ortodoks , ketika Imperium Romawi Timur sudah tumbang, Mereka
banyak melarikan diri dari Eropa dan menyebar ke seluruh dunia. Tidak
ada persatuan adalam ikatana Nasrani itu kembali. Sedangkan Islam
hari ini masih memiliki kekuatan yang cukup dominan dibanding kristen
ortodoks oleh Imperium Romawi Timurnya. Ummat Islam walau sampai
hari ini sudah dilumat habis , lebih beroptensi pada harapan-harapan
Pan-Islamisme untuk kembali pada Khilafah. Namun demikian pada
prakteknya , Ketika ummat Islam semua dihabisi pada wilayah
tertentu , memang yang paling utama adalah membela tanah air dan
tempat tinggal. Ini untuk mengamankan kondisi terlebih dahulu, hijrah
memang sesuatu yang sangat penting ketika umat Islam sudah siap
melakukanya.
Sejarah gerakan pan-Islamisme itu sendiri , seperti yang sudah
kita bahas bahwa kedudukan khilafah memang tidak terlepas dari
solidaritas kaum muslimin. Oleh sebab itu pendapat-pendapat yang
mengatakan bahwa gerakan Pan-Islamisme secara total adalah untuk
kemerdekaan negara masing-masing , pendapat seperti itu tidak
sepenuhnya benar.
Kita tidak bisa melupakan fase-fase
pemberontakan yang terjadi di abad 19 yang dipicu oleh inspirasi
solidaritas kaum muslimin. Oleh karenanya banyak pihak-pihak yang
memanfaatkan Pan-Islamisme adalah gerakan untuk memberontak
pada Khilafah Ustmani, Nada seperti ini yang didukung oleh bernard
Lewis di dalam bukuny Muslim Menemukan Eropa. Berbeda dengan
sejarawan L.Stoddart yang secar akomodatif enilai Pan-Islamimse itu
sendiri bertujuan pada penegakkan Khilafah , namun ara-cara dan
praktek Pan-Islamisme memang tidak sesuai dengan tujuan.
Memerdekakan negara di luar komandi khilafah banyak terjadi di abad
20 baik itu oleh usaha kaum muslimin itu sendiri, seperti yang
dilakukan Mesir, Indonesia , Al-Jazair ,dll. Namun banyak juag negara-

negara muslim yang sengaja dimerdekakan untuk kepentingan politik


kolonial pasca penjajahan. Arab Saudi sebagai negara yang memiliki
Kota Suci Mekkah pun masuk dalam permainan kolonial untuk
dimerdekakan dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Persitiwa
tersebut tentu sudah terjadi di sepanjang abad 20, dimana gerakangerakan Pan-Islamisme seolah-olah harus bertanggung jawab akibat
lepasnya wilayah-wilayah islam dari tangan Khilafah Ustmani. Dari hal
ini , gerakan Pan-Islamisme ada dua dikotonmi yang membedakan
mereka baik itu yang melakukan kegiatan politik , maupun yang murni
pada tujuan dakwah. Tujuan dakwah pada pemurnian agama banyak
dilakukan dan mendapat simpati yang bersifat trans-Nasional.
Sedangkan dengan susah payah gerakan politik tidak pernah berhasil
mengupayan pada persatuan dunia Islam. Muhammadiyah , PERSIS ,
Tarekat Sanusi adalah kelompok dakwah non-politik yang berhasil
menepis para pendapat golongan politik terutama yang ada setelah
kemerdekaan bahwa wacana negara Islam merupakan faktor
terpenting. Ketika Muhammadiyan melakukan Islamisasi secara tidak
langsung mereka atelah mempraktekan cita-cita Pan-Islam dengan cara
yang lembut dan bijaksana. Sedangkan golongan politik terus menerus
mengeluarkan propaganda yang sebenarnya mereka tidak menyentuh
lapisan bawah di masyarakat. Beruntungnya di Indonesia sendiri
gerakan dakwah mau membantu dengan tulus golongan politik yang
ingin mendirikan negara Islam. Dengan bantuan massa dan opini
gerakan dakwah mulai menyeru akan penegakkan Syariat , sedangkan
golongan politik menyuarakan negara Islam. Kerjsama ini sempat
terjalin dengan solid di Indonesia sampai adanya pendirian MASYUMi
sebuah wadah yang paling solid yang pernah dimiliki ummat Islam
Indonesia. Namun pada akhirnya wadah ini juga pecah dan tidak
terkondisikan dengan baik , akibat munculnya kecemburuan golongan
dakwah dan juga golongan politik yang jarang mendengar suara-suara
mereka di desa dan pedalaman. Umur Masyumi walaupun hanya
sebentar , telah membuktikan pada sejarah bahwa Ummat Indonesia
telah melakuka praktek-praktek Pan-Islamisme yang sesuai dengan
tujuan. Kendati hanya sebatas wilayah Indonesia , dan tidak terdengar
sampai timur Tengah , masyumi telah menjadi contoh role model yang
seharusnya dipraktekan Ummat Islam sekarang ini.
Realitas antara praktek dan tujuan Pan-Islam memang
berpengaruh pada dakwah dan politik Islam di era negara modern.
Usaha-usaha ini mulai tidak terlihat semenjak gerakan Pan-Islam yang
pertama kali tumbuh di negara merdeka mulai dibubarkan. Secara
umum Gerakan yang semakin mengkristal dalam arena Jihad mmebuat
ide-ide seperti ini tidak diterima secara umum. Di Pakistan sendiri
setelah Gerakan Jamaat el-Islami ditumpas ,sepuluh tahu kemudian
datanglah jenderal Muslim Zia Ul Haq yang membawa ide-ide Maududi
yang lebih radikal. Dia membawanya secara terbuka hingga Barat bisa

menyaksikan tindakan Zia secara langsung. Namun apa yang terjadi


kemudian ? mayoritas masyarakat Pakistan merasa trauma terhadap
Ideologi jihad itu sendiri , terutam mereka yang menginginkan
kekuasaan Butho berdiri kembali. Di Pakistan sendiri sampai pada
tahun 1980 yang bersamaa pada perang Afghanistan, opini tentang
Jihad berbelok secara simpang siur. Baik itu oleh tindakan Partai rakyat
pakistan maupun opini Barat yang terus menerus menakut-nakuti
Ummat Islam akan terorisme global yang akan muncul dari Pakistan.
Opini yang tidak berhasil ini kemudian menciptakan suasana yang
makin keruh ketika Gerakan Jihad mulai tumbuh dalam satu komando.
Kenapa saya selalu mengkaitkan gerakan pan-Islamisme dengan
Gerakan Jihad di Timur Tenga di tahun 1980-an ? Karena setelah fase ini
bisa dikatakan orang-orang yang memegang teguh idealisme
kebangkitan Islam sudah berlepas diri secara total dari negara.
Sedangkan oranng yang masih sedikit toleran kini tidak mendapatkan
panggung politik, sehingga mereka sendiri mulai mentolerir sistem
poltik cara Barat yang kini sedang dianut di Timur Tengah. Berbagai
cara telah dicoba oleh golongan Islam yang kini masih berlindung di
bawah pemerintah sekuler,diantara mereka ada yang berubah menjadi
liberal dan sebagian diantaranya tetap kuat dengan pendirian dan
prinsip yang selalu mencoba eksperimen pada Islamisasi Ilmu.
Golongan Islamisasi Ilmu ini juga termasuk aliran Pan-Islami yang
terakhir sebelum Perang Afghanistan meletus dan melahirkan gerakan
Jihad yang dinilai oleh golongan intelektual sebagai gerakan yang
serampangan. Di Asia Tenggara kita mengenal Sayyid Naquib Al Attas
seorang yang sepakat dengan syariat Islam , namun tidak
memeprcayai gerakan Jihad yang sedang tumbuh di Timut Tengah. Di
Indonesia kita juga mengenal orang-orang seperti Adian Husaini, Tiar
Anwar Bachtiar , Hamid Fahmi Zarkasy
yang selalu berusaha
melakukan pendekatan islam dan ilmu
dan tidak mendekati
liberalisme. Mereka setidaknya masih mendukung usaha-usaha
pendirian Masyarakat Islam melalui ilmu , namun tidak melalui politik.
Gerakan-gerakan seperti inilah yang cukup efektif mengingat sejarah
Muhammadiyah , PERSIS , Kaum Sanusi yang dengan tulus membantu
Pan-Islamise melalui jalur dakwah dan ilmu. Mereka semua berbeda
dengan para pendahulunya seperti Nurcholis Madjid, Ahmad Syafii
maarif , Bachtiar Effendy , Fachry Ali , Azyumadri Azra, Dawam Raharjo
yang seolah-olah harus melakukan balas dendam terhadap Gerakan
Islam militan yang lahir dari Timue Tengah. Tindakan balas dendam
pada wacana Islam militan inilah yang kemudian melahirkan
Liberalisme pada pemikiran Islam dewasa ini. Padahal Mereka semua
dahulu adalah mantan aktifis HMI yang jelas-jelas mendukung gerakan
Islam militan dan tahu betul sejarah gerakan pan-Islamisme. Melalui
persinggungan yang semakin tajam ini ,kemudian menimbulkan
kekacauan pada dunia dakwah islam di Indonesia. Ada yang sangat

benci sekali terhadap gerakan Pan-Islamisme , ada yang mendukung


secara ilmu namun tidak mendukung secara politik dan ada yang
benar-benar mendukung ide negara Islam secara total.
Kubu yang semakin memanas ini ,justru tidak ditanggapai oleh
penguasa birokrat yang seolah-olah dunia mereka tidak mengatur
urusan-urusan ummat Islam. Pemerintah kemudian justru menambah
persoalan ini dengan masuknya praktek-praktek kapitalis dan
membuka keran komunisme pada alam pikir masyarakat Indonesia
secara terbuka. Kondisi Chaos seperti ini justru didiamkan yang seolaholah dapat reda dengan sendirinya. Di sisi lain di dunia Islam sedang
panas pertempuran antara mujahidin versus Amerika yang kemudian
akan memunculkan wacana Akhir zaman. Kekacauan dalam dunia
dakwah ini pernah terjadi dalam sejarah , tepatnya ketika sebelum
Perang dunia I yang memunculkan wacana tentang negara-negara
modern. Ribuan simpati mulai diberikan kepada Eropa , ketika mereka
mau memerdekakan bangsa-bangsa Muslim. Namun apa yang terjadi
kemudian ? justru ummat Islam merasa ditipu dengan konsep negara ,
ketika Eropa menaruh benih-benih yahudi di Palestina. Sampai pada
tahun 1948 orang-orang di Timur Tengah masih melakukan tindakan
radikal dan militan terhadp Palestina ini, Akan tetapi 50 tahun
kemudian sampai sekarang ini , masyarakat dunia sudah lupa dengan
permasalahan palestina yang sebentar lagi akan kita sebut sebaga
Israel. Tindakan ini mencerminakan bahwa orang-orang yang mau
Berjihad silahkan saja pergi ke Palestina atau Suriah , akan tetapi bagi
orang yang tidak mau berjihad silahkan pergi ke universitas dan
mendalami islamisasi ilmu. Dikotomi antara Jihadis dengan Intelektual
muslim sejak tahun 1990an mulai terlihat semakin jelas dan
memisahkan mereka secara ukhuwah. Kebencian antar golongan ,
serta perbedaan sikap antar kaum muslimin semakin kuat setelah
tahun 1990. Dunia yang sekarang dominan dipegang Amerika terus
melakukan wacana tentang terorisme dan isu penyatuan politk global
yang akan dilakukan Yahudi. Sedangkan Ummat Islam yang reaktif
terhadap permasalah Yahudi dan dunia Jihad khususnya dinilai
cenderung bodoh dan spontan dalam melihat suatu persitiwa , apalagi
sejarah itu sendiri. Pemisahan antar golongan dalam internal kaum
muslimin memang sengaja diciptakan untuk memecah belah suasana
politik di dalam negeri. Kenapa poros utama yang paling berpengaruh
adalah politik, karena dari suasana politik inilah para penguasa dapat
menguasai kendali kaum muslimin yang masih menyuarakan relasi
Islam dan negara. Para penguasa terus menguasahakan hal ini sampai
suara-suara tersebut hilang dan ide Pan-Islamisme benar-benar sudah
punah di muka bumi. Mungkin sampai sekarang ini idealisme tentang
Pan-Islamisme masih ada, akan tetapi perjuangan mereka kini hanya
sebatas pada wacana. Adapun organisasi warisan Pan-Islamisme yang
masih bertahan sampai sekarang , justru mengalami degradasi ideologi

dan sumber daya kader. Misalnya seperti Pelajar Islam Indonesia ,


Persatuan Islam , Al-Irsyad yang bisa saya katakan saat ini sudah
sangat bertahan dari modernisasi dan hedonisme zaman , mereka
sudah berkiprah dalam sejarah dan berjasa bagi tumbuhnya islamisasi
Ilmu. Sedangkan Muhammadiyah induk yang paling besar sebagai
organisasi warisan Pan-Islamic mengalami kebekuan ideogi terutama
terkait idealisme perjuangan menegakkan masyarakat Islam yang
tercantum di dalam anggaran dasar mereka. Apalagi Nahdhatul Ulama
sebagai organisasi warisan Pan-Islamic pada saat lahirnya komite
Hijaz , mereka saat ini diterpa angin yang cukup kencang. Saat ini
kebanyaka akfitis muslim yang militan lebih melihat NU sebagai
organisasi Syiah dan Liberal , karena kebencian mereka sendiri
terhadap munculnya gerakan Tran-Nasional yang dibawa masuk oleh
Mohammad Natsir sejak tahun 1980-an. Tentu kekacauan organisasi
setua mereka saat ini dipengaruhi oleh kondisi politik di nasional
maupun internasional secara umum. Perseteruan yang tidak pernah
ada habisnya ini , kemudian diperparah dengan menangnya partaipartai sekuler dalam percaturan politik sejak tahun 1990-an. Di tahun
inilah bisa dikatakan organisasi Islam mengalami kristalisasi dalam
mencampuri urusan-urusan politik. Orde baru membuka pintu sebesarbesar pada ormas islam , maupun organisasi mahasiswa untuk
memasuki panggung politik. Setelah Asas tunggal diberlakukan
Muhammadiyah dan NU secara tiba-tiba mulai mempersiapkan
pendirian partai politik Islam yang sesuai dengan mekanisme sistem
demokrasi Liberal. Begitu pula jamaah Ikhwanul Muslimin yang diamdiam sudah membesar di kalangan masyarakat bawah maupun para
intelektual di kampus. Mereka juga mempersiapkan dalam pendirian
partai politik. Organisasi mahasiswa tiba-tiba saja berubah menjadi
haluan untuk berpolitik , seperti HMI organisasi mahasiswa islam teruta
yang terkenal akan perjuangan Islam yang militan , di tahun 1990-an
mereka justru menjadi organisasi mahasiswa yang paling politis dan
sudah melupakan ideologi Islam sebagai ranah perjuangan mereka
apalagi ditambah masuknya Syiah dan Liberal di dalam internal HMI .
Sammuel Huntington pernah menulis di dalam bukunya yang
sangat terkenal Clash OF Civilitaition bahwasanya setelah Uni Soviet
tumbang, kekuatan ideologi dunia akan dihegemoni oleh Amerika. Dan
kemudian setelah itu peradaban manusia akan mengalami titik akhir
karena berbagai faktor, Huntington menyimpulkanya karena hilangnya
budaya dan agama. Secara spesifik Huntington tidak pernah menyebut
Islam sebagai agama pemenang, ia secara adkomodatif menyebut
agama-agama sebagai penentu berlangsungya kebudayaan terutama
dari Asia. Oleh sebab itu Huntington berpendapat saingan selanjutnya
bagi Amerika adalah Asia dengan kekuatan budaya dan agama.
Sedangkan Islam tidak menjadi ukuran bagi Huntington, padahal Islam
termasuk agama yang paling sering dibahas di Amerika terkait

terorisme dan berlangsunya kehidupan manusia dimasa depan.


Pendapat-pendapat Huntington ini dikeluarkan pada 1993 tepat setelah
komunis dinyatakan tumbang dan kehidupan Islam telah berubah
menjadi lebih politis. Ia hanya mengatakan bahwa Islam sebentar lagi
akan berubah menjadi institusi yang lebih modern dan politisk atau
bisa jadi berubah menjadi agama-agama yang meninggalkan pada
bekas-bekas kebudayaan. Di zaman postmodern semua bentuk-bentuk
legitimasi agam dan kebudayaan yang berhasil mempengaruhi
mayoritas masyarakat akan berubah menjadi sebuah institusi politik,
karena di abad 21 persaingan akan muncul baik itu antar agama
maupun kebudayaan. Penybab yang disebutkan Huntungton memang
ada benarya, ia hanya menyebutkan dampak dan sebab dari
modernisasi yang lama dan masuknya zamn postmodernisme yang
lebih politik dan ia sendiri menyimpulkan postmodenisme adalah
zaman yang lebih politis. Menurutnya ini merupakan dampak dari
kapitalis yang telah berhasil mengalahkan sainganya, sedangkan Islam
kini seolah-olah hanya terlihat sebagai penonton bagi berlangsungnya
pertarungan ideologi global yang cukup mempengaruhi seluruh dunia.
Bahkan dengan nada yang sedikit membela, Huntington menyebut
Islam telah membantu Barat dalam perang afghanistan dan segi
kehidupan politk modern lainya.
Karenanya para ilmuwan dan
orientalis Amerika yang memegang kebijakan dalam negara
memutuskan untuk membuang jauh-jauh antara Islam yang menguasa
birokrasi politik dengan gerakan-gerakan ideologis yang berujung pada
lahirnya Jihad internasional. Amerika hanya menyigkirkan mereka ke
tanah yang lebih tandus dan membuat kota-kota di Timur Tengah yang
lebih modern dan berwajah Barat. Oleh sebab itu kita bisa melihat
tanah Afghanistan , Suriah , Irak sebagai tanah Jihad dan perjuangan
sedangkan di Dubai Amerika menciptakanya dengan modal yang mahal
yang menjasi role-model kota modern di tanah Arab. Politik memang
telah berhasil memisahkan antara Islam dan Ideologi sebagai alat yang
mendoktrin segi lini kehidupan modern di abad 20. Selain itu dalam
membicarakan politik dan birokrasi modern juga dibahas oleh Francis
Fukuyama yang menjelaskan masa depan ummat manusia dengan
ambisius dan pesimis. Pendapat-pendapatnya lebih mengerikan tetapi
saya pribadi mengakui itu adalah fakta , bahwasanya moral, ekonomi
dan politik ummat manusia akan terjun pada kebinasaan. Satu-satunya
pengaruh yang dapat menyelematkan peradaban adalah kembalinya
agama dan budaya menjadi institusi yang non politik dan tidak mencari
kekuasaan dalam negara modern. Pandangan Francis lebih ditekankan
bahwa kondisi di Timur Tengah telah memberi tahu kita bahwa ketika
agama yang dijadikan alat politik , justru akan menjadi sebuah
kekacauan.
Pandangan-pandangan Ahli Barat lebih memunculkan kondisi
yang lebih politis terutama pada agama dan kebudayaan yang sedang

tumbuh di Asia. Mengenai Islam itu sendiri Ilmuwan barat seperti


mereka tidak terlalu banyak berkomentar, hanya saja Islam itu sudah
memiliki spesifikasi khusus untuk dibahas di internal mereka. Islam
tidak mungkin dilupakan begitu saja , saya sendiri berpendapat mereka
menulis semua itu hanya karena muncul rasa takut bahwa Islam
nantinya akan menguasai dunia. Misalnya Francis Fukuyama ia sering
menggunakan metode filsafat sejarahnya Hegel dan berkali-kali
mengutip pemikiran dari Hegel. Dengan begitu ia pasti tidak akan
melupakan bagimana konteks sejarah Hegel yang selalu berulang dan
memiliki waktu yang aktual. Francis memiliki basic sejarah , sedangkan
Huntungton adalah ilmu politik. Mereka berdua seolah-olah ingin
mengabarkan pada dunia Islam , bahwa disamping kejayaan Amerika
ada tangan-tangan yang berperan untuk menopangnya dan suatu saat
Amerika pun juga akan runtuh. Sebagaiaman Huntington bersama para
penelitinya dari Harvard yang mengatakan ideologi di dunia
postmodern akan berubah menjadi institusi politik. Perubahan ini
selanjutnya akan menunjukan bahwa semua ideologi-ideologi yang
tidak didasarkan pada agama dan kebudayaan setelah itu akan hancur
bersama ekonomi, politik dan teknologi canggih lainya. Sangat menarik
membaca pemikiran Huntington tentang Institusi, karena baginya hal
tersebut hanya merupakan rekayaan ciptaan politik yang terjadi di era
postmodernisme. Baik itu pemerintah Amerik maupun negara-negara
berkembang semua sedang mempraktekan gaya-gaya institusi yang
sebenarnya sudah rapuh. Institusi modern ini kemudian akan mengekor
pada faktor-faktor materil seperti inflasi ekonomi, hegemoni politik ,
serta demokrasi Liberal yang dinilai Huntington dan Francis adalah
ideologi pemenang . Sedangkan agama dan kebudayaan memili
standart yang sudah baku dan tidak mengikut faktor materil tersebut,
mereka cenderung mengikuti atura-aturan yang bersifat teologis,
dimana Huntington dan Francis tidak mau menyentuh hal-hal tersebut.
Ada pendapat-pendapat yang memang benar terjadi sekarang ini,
namun mengenai keberlangsungan Institusi agama itu sendiri belum
terjawab. Dalam kebangkitan agama itu sendiri ukuran-ukuran yang
dibahas adalah kembalinya institusi pemerintah memasukan nilai
agama dalam kebijakan. Mengenai pembahasan apakah Islam itu
masih benar-benar lurus di dalam institusi pemerintah tidak dibahas
oleh Huntington, setidaknya pandanga ahli Barat mengenai
Kebangkitan agama cenderung pada sampel-sampel negara yang saat
ini sedang berlangsung. Sedangkan pandanga-pandangan kebangkitan
menurtu Pan-islamisme sangat jauh apa yang dinilai oleh para ahli
Barat. Ide Pan-Islami itu sendiri merupakan sesuatu yang terlarang bagi
Barat, apalagi jika diterapkan dalam sistem negara modern. Maka
sekarang ini ada yang mengatakan bahwa kesuksesan Islam itu sendiri
tidak didasarkan pada solidaritas kaum muslimin antar dunia, akan
tetapi lebih didasarkan pada kesuksesan negara itu sendiri. Misalnya

Turki , mesir , Iran yang berlomba-lomba sejak 1980 untuk menjadi


negara yang maju dalam pendidikan dan teknologi. Mereka terus
mengajar apa yang sudah dicapai Amerika.
Apa yang sudah diciptakan dalam era postmodern , kemudian
memunculkan institusi yang sudah dibalut dengan cita rasa Barat.
Apakah idealisme masih kuat dan bercokol dalam institusi institusi
tersebut ,hal ini dapat kita lihat setelah memaki abad ke 21, dimana
Islam yang dimunculkan selalu dalam bentuk yang damai dan ideal
dalam peradaban Barat. Misalnya di Turki sendiri , sebuah negara islam
yang paling pertama menerima Barat sebagai kebudayaan. Walaupun
sepanjang sejarah Turki selalu didominasi oleh muslim , kehidupankehidupan islam yang bersifat tradisional sudah menghilang.
Sedangkan yang modern lebih terasa dalam cita rasa Barat yang lebih
terbuka dan Liberall. Wanita Muslim di sana memakai jilbab , namun
memiliki pasangan di luar nikah, mereka juga membangun hubungan
socialita yang lebih terbuka terutama perempuan yang benar-benar
telah mengambil Eropa sebagai way of life. Dalam siaran-siaran televisi
sudah jarang kita lihat wanita Turki yang berjilbab, kini Istanbul lebih
mirip Italia dibanding Turki itu sendiri . Sampai pada 1990-an organisasi
Islam militan juga masuk ke dalam lapisan masyarakat turki, bagi
mereka yang radikal dan melancarkan serangan fisik akan diberi sanksi
keras dan dijauhkan dari pergaulan sosial. Turki kini lebih terkenal
sebagai negara muslim yang moderat , ketimbang negara Islam yang
kolot dan kaku. Ide-Ide untuk mengusung negara Islam di Turki sudah
mulai tidak terdengar sejak 1990-an , walaupun Ikhwanul Muslimin
mulai besar di negara itu. Anehnya gerakan militan ikhwanul Muslimin
yang berhasil memenangkan demokrasi di beberapa negara, kini sudah
tidak lagi kita dengar sebagai gerakan militan. Mereka kini sama halnya
seperti Iran yang melakukan modernsasi teknologi dan pendidikan
untuk persiapan-persiapan yang mereka rencanakan di masa depan.
Gerakan-gerakan bawah tanah di Turki kemudian diberangus, apalagi
yang masih terinspirasi pada negara Islam dan persatuan dunia Islam.
Dari Turki sendiri setidaknya masih ada organisasi bawah tanah yang
menginginkan adanya khilafah islamiah dan menolak segela bentuk
kemerdekaan , dimana Turki adalah pelopor gerakan Muda yang
dinilai liberal dan tunduk pada Barat.
Dalam dunia dakwah itu sendiri, kini Timur Tengah tidak lagi
mengusung ide-ide radikal dalam metodenya. Bagi ulama-ulama yang
terlindung dalam institusi pemerintah , mereka dijadikan tokoh yang
benar-benar harus menerima modernisasi , menolak negara Islam dan
ide-ide radikal lainya terutama tentang Khilafah islamiah. Arab saudi
adalah contoh yang paling pertama melakukan hal ini , dari pusat kota
Islam para alim ulama menolak ide untuk berangkat pada perang
Afghanistan. Baginya Perang Afghanistan sarat dengan pengaruh
Amerika dan mereka memutuskan bahwa berangkat ke Afghanistan

tidak dianjurkan. Kemudian setelah mereka beralasan karena Amerika


turut campur pada perang Afghanistan , dengan terbuka dan senang
hati para penguasa dan para ulamanya menerima Amerika dengan
senang hati untuk masuk ke Arab Saudi. Kemudian mereka membentuk
koalisasi negara-negara Arab yang mereka namakan koalisi negara
Islam. Namun seperti yang kita lihat sampai sekarang , persatuan ini
lebih mirip seperti Pan-Arabisme dan jauh dari ide-ide tentang PanIslamisme. Mengenai Pan-Arabisme itu sendiri memang sudah
berkembang sejak 1950 ketika Gamal Abdun Nasser mempelopori
pengusiran Inggris dari Terusan Suez. Nasser sangat berpotensi
melakukan pan-Arab yang artinya menyatukan negara-negara Arab
dalam satu kepemimpinan. Namun demikian usaha-usaha Nasser
masih kuat dengan sarat dan condong pada Uni Soviet , sehingga ide
tersebut ditolak dengan keras oleh aktifis muslim militan . Gagalnya
Nasser kemudian diarahan pada Arab Saudi sebagai negara yang
memiliki pusat kota Islam yang kemudian berpotensi sebagai pemimpin
Pan-Arabisme. Kini beberapa petinggi Ikhwanul Muslimin yang tersebar
ke seluruh dunia telah memustuskan bahwa Arab Saudi akan
memimpin jalanya perang dan dominasi Islam yang akan dilakukan
beberaoa tahun kedepan. Biasanya mereka sangat condong pada
Turki , Mesir dan Arab Saudi untuk membantu memerangi Golongan
Islam Radikal yang telah melakukan propaganda Jihad Internasional.
Persatuan-persatuan yang tumbuh terutama setelah ide pan-islamisme
tidak lagi menjadi inspirasi kaum muslimin, muncul kerjasamakerjasama yang lebih terbuka pada dunia Barat terutama paara
penguasa Arab yang ingin mendapat pengakuan. Setelah para
penguasa mendapatkan pengakuan dari Barat, mereka tida segansegan melumat segala bentuk perlawanan senjata. Sikap penguasa
seperti ini sebenarnya sanga sulit diterima masyarakat di Timur Tengah
, melihat sejak fase kemderdaaak gerakan perlawanan tidak pernah
baik sejak perang Arab Versus Israel 1948, Invasi Irak kepada Iran
sampai perang Suriah yang kini sedang terjadi. Dunia ini memang
sedang diciptakan tanpa sebuah perlawanan,
menerima hal ini
sangatlah sulit melihat sejarah ummat manusia yang tidak pernah
berhenti dari perang dan perlawanan. Amerika beserta para sekutunya
kini seakan-akan mecniptakan dunia tanpa perang yang didalamnya
justru menyimpan dendam dari orang-orang yang ingin lepas dari
dominasi mereka. Memang begitula politik, terutama jika diinspirasi
pada perjuangan Islam, yang tidak akan pernah berhenti membius di
setiap kepala kaum muslimin. Kini Nasrani dan Yahudi tidak lagi
menjadi agama pemberontak , karena mereka sendiri sudah berada
dalam kubu yang kini sudah dominan di dunia, Apalagi mereka semua
sudah dijanjikan tanah suci palestina sebagai simbol teologis yang
kuat. Melemahnya Islam diakibatkan oleh para di negara mayoritas
Islam yang beragama Islam ,justru hanya melihat potensi-potensi Islam

hanya sebagai gerakan militan yang dinilai tidak produktif dan mandul.
Pandangan ini memang tidak bisa disalahkan semuanya karenan
memang begitulah gerakan militan dalam sejarah, yang cenderung
pada hal-hal yang tidak dikuasai para penguasa. Gerakan militan dinilai
telah menghancurkan pilar-pilar kebangsaan dan menjauhkan kaum
muslimin dari islamisasi ilmu. Ini merupakan fakta yang benar ,
mengingat gerakan Islam militan selalu berdasar pada klaim teologis
yang baku dan menjawab tantangan akhir peradaban manusia.
Muncuknya anti gerakan militan dari internal kaum muslimin
sendiri, telah memunculkan wacana yang menolak keras ide-ide radikal
sampai memunculkan konotasi negatif pada makna radikal itu
sendiri.Ide-ide dan opini tidak pernah menyangkut dalam tataran yang
lebih idealis, apalagi setelah dunia memasuki postmodernisme yang
melegalkan segala bentuk teknologi barat. Secara sosiologi masyarakat
Barat sudah benar-benar siap menghadapi pasar teknologi yang begitu
cepat berkembang , sedangkan ummat islam di dunia ketiga sama
sekali belum siap menerima teknologi canggih tersebut. Bisa saja dari
teknologi terutama komunikasi itu sendiri yang akan mempercepat
hubungan sosial. Namun dapat kita lihat sampai sekarang , hubungan
sosial yang dibangun di dunia Timur sama sekali tidak menghasilkan
sebuah gerakan yang benar-benar mengubah opini para penguasa.
Dahulu kita tahu bahwa pan-islamisme itu sendiri tersebar karena
propaganda dan menyebarkan koran yang ideologis dengan tulisantulisan yang menginspirasi pergerakan. Sedangkan saat ini teknologi
tidak mampu menciptakan seperti yang pernah dilakukan orang-orang
terdahulu. Penyebab ini diakibatkan pada opini dan idelaisme yang
memang sudah dibelokkan ke arah yang sudah ditentukan oleh para
penguasa.
Para
penguasa
hari
ini
memang
cenderung
mempertahankan kekuasaanya dengan cara apapun, jika rakyatnya
bersikap keras maka tidak segan-segan mereka akan melakukan
gerakan senjata. Seperti yang sering terjadi di negara Asia Tengah ,Asia
Selatan dan Timur Tengah , masyarakat disana memiliki watak yang
keras, yang kemudian penguasa mengambil alih dengan gerakan
senjata. Rakyat versus penguasa akan terus berlangsung hingga akhir
zaman , karena itu merupakan tabiat seorang manusia, jika sudah
menjadi penguasa mereka mempertahankanya demi apapun.
Kemajuan teknologi dalam berbagai sektor tidak memiliki
dampak pada gerakan militsan dan justru melemahkan gerakan
tersebut. Kemajuan ini telah mematikan ide-ide tentang politik di
kalangan usia produktif yang lebih menerima wacana-wacana unik
tentang keilmuan dan inspirasi kehidupan yang lebih baik. Walaupun
demokrasi sejak 1990-an telah memperlihatkan kebusukan politiknya ,
namun tetap saja demokrasi tetap menjadi inspirasi yang dilindungi
oleh aparat maupun masyarakat sebagai sistem yang melindungi
negara. Ada berapa kasus yang kita dengar tentang pejabat demokrasi

yang bermain di parlemen dan sektor-sektor basah untuk mematikan


gerakan-gerakan Islam, tentu ada banyak sekali pihak yang bermain di
dalam demokrasi tersebut. Di Indonesia sendii walaupun demokrasi
berjalan di bawah prinsip penguasa yang otoriter, pemrerintah tetap
mampu menahan laju ide-ide Islam militan di tengah masyarakat. Sejak
orde baru berkuasa, idealisme tentang realsi Islam dan negara juga
tumbuh secara otodidak di kalangan tradisionalis dan modern melalui
pengajian tentang hakikat maryarakat Islam. Ide pendirian masyarakat
Islam itu sendiri murni berasal dari sebuah kajian di masjid yang
kemudian berlanjut pada pendirikan ikatan maupun organisasi. Hanya
persoalan logis dan sederhana kenapa kaum muslimin menuntut
berdirinya masyarakat islam, itu adalah sebuah aspirasi yang wajar dan
logis . Penguasa seharusnya tidak perlu memikirkan dengan seribu cara
agar ide pendirian masyarakat islam segera hilang dan terlupakan di
benak pemuda Muslim. Berbagai cara dilakukan para penguasa untuk
mendirikan gerakan anti radikal melalui militer dan membuat majalah
jihad palsu yang disebarkan di masyarakat. Di Indonesia kondisi ini
sudah terjadi di masa orde baru dimana penguasa merasa ditandingi
oleh gerakan Islam yang lurus pada jalan tauhid. Kemudian melalui
intelejen ,para penguasa menciptakan dan memelihara alirsan sesat
yang mengusung negara Islam agar masyakat sadar bahwa ide tentang
negara Islam adalah berasal dari aliran sesat. Setelah itu penguasa
juga memasukan ide-ide Syiah setelah revolusi Iran 1979 dan
Liberalisme yang dibantu juga oleh kalangan intelektual muslim yang
memiliki kepentingan tersendiri. Menurut kalangan intelektual Muslim
yang mendukung wacana modernisasi berpendapat gerakan Islam
yang merasa kaget dengan tindakan orde baru adalah mereka generasi
Masyumi di tahun 1950-an yang masih berpikir kolot dan kaku.
Pendapat para golongan Intelektual muslim yang mendukung
modernisme sangat menyambut baik kebijakan para penguasa oder
baru, terutama tentang pendirian Institusi Islam seperti Majelis Ulama ,
Ikatan Cendekiawan yang benar-benar didanai penuh oleh orde baru.
Masa pemerintaha ini bisa dikatakan mulai pembentukan institusi
keagamaan yang diformalkan untuk menentukan kebijakan-kebijakan
negara yang berkepntingan. Dengan lembut dan cermat penguasa orde
baru berhasil meredam kekuatakn Islam mlitan untuk segera melebur
pada gerakan institusi pemerintah tersebut. Oleh sebab itu kita dapat
melihat , mereka yang aktif pada gerakan Islam di masa orde lama dan
ketika memasuki orde baru mereka semua menjadi petinggi institusi
Islam yang memang sudah dipersiapkan. Apalagi mulai menjamurkan
ormas Islam yang dikontrol melalui pemerintah sendiri.
Selain penanganan yang efektif terhadap gerakan islam militan ,
orde baru juga berhasil mengalihkan opini-opini tentang pan-Islamisme
yang masuk ke dalam internal organisasi pemuda dan mahasiswa
ketika itu. Kemudian orde baru mendirikan dan membentuk institusi

formal seperti komite Nasional Pemuda yang dikontrol langsung oleh


penguasa. Para mahasiswa Muslim mulai diberikan panggung politik
oleh orde baru dan bisa mengaktualisasikan suara-suara rakyat melalui
institusi formal. Para aktifis muslim, saat menjadi mahasiswa sangat
militan terhadap ideologi Islam , setelah lulus mereka mulai masuk
pada institusi orde baru dan diberikan panggung politik serta masa
depan yang terjamin agar suara-suara perlawanan tidak terdengar
kembali. Penguasa orde baru juga sudah berhasil menyatukan organiasi
mahasiwa antar agama dari berbagai golongan baik itu Islam , Kristen
dan golongan Mahasiswa Nasionalis Marhaenis dalam satu wadah. Para
petinggi organisasi mahasiswa eksternal kampus diberikan wadah dan
ruang yang luas oleh orde baru dan bebas memilih partai apapun .
Kemudian terjadi perdebatan antara golongan Islam yang radikal dan
golongan Islam yang moderat untuk memasuki panggung politik.
Setidaknya ini merupakan pilihan ketika mereka saat menjadi
mahasiswa untuk memulai sebuah garis hidup yang penuh dengan
jaminan. Maka kita bisa melihat berapa banyak menteri-menteri orde
baru yang berasal dari ketua organisasi mahasiswa Ekstra kampus,
mereka diberikan ruang di partai politik , kemudian diberikan sektorsektor penting milik pemerintah. Misalnya seperti Akbar Tanjung
mantan aktifis muslim juga seorang kader muda yang dibina Nurcholis
Madjid, ia salah satu tokoh mahasiswa yang banyak merasakan sektorsektor basah di orde baru. Pribadi Akbar Tanjung kemudian menjadi
pelopor mahasiswa untuk terjun pada dunia politik praktis di masa orde
baru. Persatuan yang dilakukan mahasiswa kemudian membuat poros
opini pada pembangunan negara dan penerimaan Lembaga penelitian
non-politik yang mempelopori penelitian di kampus-kampus besar.
Dunia pendidikan dan politik memang belum banyak bersatu , sebelum
para mahasiswa Eksternal Universitas membuka akses yang lebih luas
di dunia akademik. Mereka membangun Lembaga kesehatan ,
Lembaga ekonomi , Lembaga politik serta kegiatan-kegiatan produktif
lainya. Sampai pada 1983 sebelum Normalisasi Kehidupan Kampus ,
para mahasiswa banyak menerima model pengetahuan dari luar
kampus dan diterima di organisasi mereka. Kemudian mereka
mepelopori penelitian yang diadopsi lembaga penelitian non-politik
yang dibawa dari beberapa negara maju. Kehidupan kampus yang
begitu luas, para mahasiswa yang berbondong-bondong masuk partai
politik , kemudian Menteri Pendidikan Daoed Joesuf digodok rencana
normalisasi kampus untuk mengembalikan dunia akademik yang lebih
teratur. Organisasi Mahasiswa Esktra Universitas yang telah membawa
banyak lembaga penelitian dilarang masuk kampus, dan universitas
berhak mendirikan lembaga-lembaga sendiri di luar aspirasi
mahasiswa. Kemudian kampus mendirikan Lembaga Pers, Lembaga
seni dan hobi sampai Lembaga Dakwah kampus yang dinilai cukup
ideologis .Masjid-masjid kampus kemudian didirikan dengan megah ,

laboraturium , perpustakaan
mulai dibangun , kemudian senat
mahasiswa mulai melarang keras kegiatan partai politik di dalam
kampus.
Kejatuhan aspirasi politik mahasiswa itu sendiri sudah dialami
sejak orde baru, namun kampus sendiri tidak memberikan wadah yang
siap untuk menampung pemikiran mahasiswa yang begitu haus akan
dunia politik. Kampus dinilai tidak memiliki nilai ideologis, sehingga
organisasi mahasiswa Ekstrra Universitas mulai menjauhi kampus dan
mendekat pada birokrat. Melalui Komite Nasional Pemuda , Para
penguasa orde baru memanfaatkan hal ini terutama organisasi
mahasiswa Islam Ekstra Universitas untuk tidak lagi mengusung opini
publik tentang wacana Islam dan Negara. Setidaknya kita bisa belajar
dari Kasus HMI sebuah organasasi mahasiswa Islam yang menerima
banyak sektor politik dan pendidikan . Terlalu panjang membicarakan
jaringan organisasi mahasiswa yang satu ini, akan tetapi kita bisa
melihat bagaimana kebijakan politik HMI di orde baru yang sangat
keras menentang penguasa otoriter, namun sudah melupakan ide-ide
Pan-Islamic. Mereka mempelopori lahirnya Fakultas Kedokteran di
kampus-kampus di luar Jawa, mereka juga mempelopori lahirnya
Lembaga penelitian di kampus, Mereka juga mempraktekan trainingtraining militan yang berasal dari Irak dan Mesir. Namun bagaimana
kemudian hasilnya di orde baru ? mereka cenderung tunduk dan tidak
melakukan perlawanan yang dengan tegas. Sampai pada 1990 , para
pimpinan HMI secara tidak langsung mulai keluar masuk ke gedung
DPR, jajaran ketua Umum PB HMI seperti Saleh Khalid (1986-1988),
Herman Widyananda (1988-1990) sudah resmi menjadi anggota partai
politik dan staf khusus di MPR saat menjabat organisasi mahasiswa
tersebut. Pola pimpinan di organisasi ini mulai terbentuk secraa lebih
politis dibanding kekuatan intelektual dan ideologi Islam itu sendiri,
sampai pada akhirnya HMI mengalami kekacauan internal setelah
Reformasi. Merasuknya kalangan muda pada institusi politik bukan
merupakan kebetulan belaka, mereka juga dipengaruhi faktor kebijakan
orde baru yang membuka sektor lapangan dengan sangat lebar.
Sedangkan senior-senior diatas mereka seperti Amin Rais, Nurcholid
Masjid, Dawam Rahardjo mendirikan ICMI sebuah institusi intelektual
yang sarat diwarnai dengan suasana politik. Sampai pada akhirnya ICMI
dikenal sebagai wadah kaum intelektual untuk merasakan kursi
kekuasaan orde baru. Dalam masalah ICMi sendiri , William Liddle
seorang Indonesianist dari Ohio State University adalah pengamat yang
paling getol mengkritik ICMI sebagai alat politik Orde baru untuk
mendukung pencalonan Suharto di pemilu-pemilu berikutnya. Liddle
berpendapat bahwa ICMI adalah satu bentuk kooptasi Orde baru atas
politik Islam yang sedang mengalami mobilisasi Vertikal. Sekali Suharto
kepilih lagi menjadi Presiden, ICMI akan ditinggalkan begitu saja. Lebih
jauh Liddle Menyimpulkan bahwa ICMi digunakan secara penuh oleh

sekelompok Islam mdoernis sebagai kendaraan mereka untuk


membangun
hegemoni
Islam
dalam
pemerintahan
,
yang
ujung0ujungnya adalah mendirikan negara Islam. Ketika di tahun 1993
mulai terbit harian Republika banyak yang menyebutkan koran itu tidak
lahir dari kebutuhan real seperti umumnya sebuah bisnis. Akan tetapi
lahir dari sebuah proses top down alias pepanjangan tangan dari
sekelompok orang yang sedang berada dalam kekuasaan (ICMI).
Harold Crouch seorang pengamat politik daru Australian National
University (ANU) berpendapat bahwa kinerja-kinerja ICMI cukup
berpengaruh pada golongan muslim dalam terciptanya suasan politik
yang mengarah pada Islam. Sampai pada munculnya partai-partai
Islam pada era reformasi adalah suatu bentuk dari kinerja ICMI sejak
tahun 1990-an yang terus mengusahaan berdirinya negara Islam.
Wacana negara Islam ini sendiri sebenarnya hanya dilontarkan oleh
pandangan Barat seperti William Liddle dan harold Crouch. Namun
faktanya tokoh-tokoh ICMI seperti Amien rais, Dawam Rahardjo ,
Nurcholid Madjid adalah orang orang yang jauh dari ide-ide negara
Islam, walaupun dahulu mereka semua sama-sama aktif di HMI.
Pandangan diantara mereka pun sebenarnya satu sama lain sangat
berlawanan , namun ICMI sekali lagi dapat menampung aspirasi
intelektual maupun aspirasi politik ummat Islam. Prediksi sejarah yang
dikeluarlan Liddle dan Harold Crouch lebih menekankan bahwa
organisasi seperti ICMI ini tidak akan bertahan lama , terutama setelah
tumbangnya suharto pasti sudah bubar. Namun demikian fakta
menunjukan pada kita ICMI hari ini masih ada dan eksis walaupun
peran serta gerakan sudah berbeda sejak organisasi didirikan.
Sering meleset, keliru dan gagalnya analisis para pengamat dari
Barat terutama tentang politik dan masyarakat Islam , menunjukan
adanya sesuatu yang tidak terbaca dalam realitas objektif ummat Islam
. Melesetnya prediks-prediksi pengamat Barat mengindikasikan bahwa
analisis
politik
atas
ummat
Islam
tidak
menyentuh
dan
mengungkapkan aspirasi dan dunia pandangan ummat Islam. Dengan
kata lain analisis itu hanya bergerak di permukaan yang hanya
mengungkapkan kulit luar dari tubuh ummat Islam yang kompleks.
Analisi yang tidak menyentuh realitas objektif masyarakat islam, bisa
dipastikan sepintar apapun seorang ilmuwan sosial analisisnya pasti
meleset. Karena Ummat islam tidak merasa secara akurat diwakili oleh
analisis-analisis tersebut. Wilferd Cantwell Smith dalam bukunya yang
terkenal Islam In Modern History sendiri mengakui studi tentang
masyarakat Islam hanya sah apabila masyarakat Islam sendiri
mengatakan benar atas studi itu.
Aspirasi dan suara kaum muslimin tidak bisa dibatasi, perasaanperasaan seperti harapan , frutrasi dan idealisme disebabkan oleh
tekanan-tekanan sosial, penindasan politik , perjuangan yang gagal.
Terus keluar setelah kekalahan baik itu partai politik , ide dan opini

negara Islam sudah hilang , kaum Islam militan terus menerus bersikap
lebih tertutup dan cenderung berada di bawah tanah. Sikap seperti ini
adalah wajar mengingat islam tidak pernah memaksakan pada
kekuasaan , setidaknya inspirasi-inspirasi tentang akhir zaman adalah
yang memantapkan hati mereka untuk terus berjuang. Emosi ummat
Islam adalah realias islam itu sendiri , kondisi politik sangta
mempengaruhi hati dan suara emosi tersebut. Kita tahu fase sejarah
menjelaskan realitas suara kaum muslimin dengan realitas politik
birokrat sangat berbeda. Ketika orde baru , mayoritas kaum muslimin
yang moderat lebih mendukung kebijakan orde baru , apalagi kaum
santri yang merasakan bahwa sejak tahun 1980-an Islam di Indonesia
semakin meningkat. Ini dapat dilihat banyak kaum santri yang naik
dalam panggung politik , ada yang menjadi bupati, gubernur , anggota
dewa sampai dengan menteri. Ukuran-ukuran kesukses antara kaum
muslimin sendiri sebanarnya sangat berbeda. Kaum Santri yang
konseervatid melihat kesuksesan itu adalah ketika dapat menduduki
kursi pemerintahan bersama partai-partai sekuler lainya. Para
penguasa orde baru sendiri membuat kebijakan bahwa ummat Islam
harus berpolitik dan masuk ke dalam panggung politik , kemudian para
aktifis baik dari ormas islam hingga lembaga-lembaga Islam diberi
kesempatan sebesat-besarnya untuk menjadi anggota dewan. Oleh
sebab itu banyak sekal anggota dewan di masa orde baru yang berasa
dari ketua senat mahasiswa, ketua Organisasi Eksternal kampus, ketua
lembaga-lembaga studi dll. Orde baru juga membangun masjid-masjid
di seluruh pelosok negeri , tradisi pembangunan mulai dilakukan di
segala sektor. Di perkantoran mulai dibangun masjid dan musholla,
jilbab mulai dijual dimana-mana , ceramah-ceramah agama mulai
bermunculan di televisi. Kajian agama Islam selain di masjid mulai
muncul di hotel-hotel berbintang yang menjaring kalangan orang kaya
yang ingin mulai belajar Islam. Kegiatan Islam semacam ini dirasakan
oleh mereka yang hidup di orde lama dan tidak mengalami pendidikan
Islam sama sekali. Tokoh Islam seperti Nurholis Madjid kemudian
menjadi icon seorang ulama yang membawa sisi humanistik dalam
Islam , ia mulai mengajarkan etika dalam Islam , akhlak , sopan santun
dll. Sehingga kalangan awam yang melihat Islam sebagai agama yang
kuno ,tradisionalis , kini mulai menerima ajaran-ajaran bijaknya
nurcholid Madjid. Orde baru juga telah memunculkan tokoh Islam yang
dulunya radikal , kemudian berubah menjadi tokoh yang lebih toleran
seperti Ahmad Syafii Maarif, Amin Rais , Ir Immadudin seorang akfitis
muslim semasa di HMI yang cukup radikal dan militan. Setelah diberi
panggung ICMI mereka berubah menjadi tokoh muslim yang lebih
menerima keberadaan pemerintah dan berhenti menyuarakan Jihad.
Ada banyak sekali tokoh-tokok di masa orde lama yang
dahulunya radikal , kemudian di orde baru berubah menjadi toleran.
Para penguasa cukup berhasil meredam gerakan Islam agar tidak lagi

menyuarakan negara Islam. Tokoh-tokoh Masyumi yang sudah berubah


menjadi DDII kemudian tidak diberi kesempatan luas dalam ICMI. DDII
tetap teguh pada pendirianya dalam kaderisasi pemuda kampus,
walaupun ia juga tidak sepenuhnya menerima konsepsi Jihad
Internasional seperti Perang Afghanistan 1979-1989. Organisasi yang
lebih condong pada gerakan di Timur Tengah lebih disingkirkan oleh
para penguasa, sehingga mereka bergerak secara lebih bebas dan
sesuai prinsip-prinsip mereka sendiri. Sedangkan organisasi yang
sudah besar seperti NU dan Muhammadiyah mau tidak mau harus
mengikuti sistem pemerintah dan menerima pancasila sebagai asas
organisas mereka. Walaupun Muhammadiyah murni berasal dari
Muhammad Abduh di kairo dan NU berasal dari komite Hijaz, sebuah
komite yang dibentuk untuk mengantisipasi setelah Khilafah Ustamani
runtuh, akan tetapi mereka sudah menerima keberadaan Indonesia
sebagai negeri kaum muslimin dan sudah banyak berkiprah dalam
menyiarkan Islam melalui dakwah dan politik. Selain dari mereka
sebanarnya adaa banyak organisasi Islam bawah tanah yang tidak naik
ke permuakaan, mereka dibentuk melalui pengajian , kelompok
halaqoh dan perekrutan Perang Afghanistan. Dalam lapisan atas
banyak tokoh muslim yang tunduk pada orde baru akhirnya naik daun
dan masuk televisi, mereka dijadikan icon politik ummat Islam dan
berhenti menyuarakan negara Islam. Sedangkan di lapisan bawah
masyarakat , Gerakan bawah tanah tumbuh dengan sangat perlahan
dan senyap. Ideologi tentang khilafah mulai muncul , buku-buku
Ikhwanul Muslimin menyebar dengan diam-diam , pendakwah dari
Jamaah tabligh mulai masuk dan membesar di masjid Kebon Jeruk.
Selain itu organisasi Negara Islam Indonesai (NII) mulai membesar dan
mendirikan negara sendiri di daerah indramayu. Orde baru seakanakan membuka pintu lebar-lebar bagi tokoh Muslim untuk menjadi
politis akan tetapi mereka juga membuka pintu terhadap gerakan
bawah tanah. Ini memang sengaja dibiarkan oleh mereka agar suatu
saat para penguasa dapat mengadu domba antar sesama kaum
muslimin , yang kemudian isu-isu dan opini dapat dijadikan vis a vis
antar sesama kaum muslimin.
Penguasa memang suka memelihara api dalam sekam, yang
suatu saat bisa mereka munculkan perpecahan ummat untuk
mempertahankan dominasi mereka.
Berdasarkan pengalaman
sejarah , orde baru kemudian menekankan bahwa politik Indonesia
harus bebas dari konflik ideologi dan harus mengedepankan prioritas
pembangunan ekonomi. Untuk itu , orde baru harus mengontrol dan
membatasi kekuatan-kekuatan politik yang ada, mengeliminasi konflikkonflik yang ada. Semua cita-cita ini diwujudkan oleh Suharto adalam
kebijaksanaan asas tunggal tahun 1985 yaitu sebuah manuver politik
bahwa negara harus menghapuskan basis-basis Islam baik itu dari
partai politik , organisasi mahasiswa dan masyarakat. Asas Tunggal

mewajibkan pancasla sebagai ideologi untuk semua organisasi tak


terkecuali organisasi Islam. Kalangan ummat Islam di masa orde baru
masih memiliki keyakinan kuat bahwa politik tidak terpisahkan dari
Islam dan asas tunggal telah mencampuri urusan ummat Islam.
Beberapa organisasi seperi PII dan HMI sangat kepanasan mendengar
keputusan ini, figur intelektual dari organisasi itu kemudian muncul
seperti Deliar Noer mengatakan bahwa asas tunggal sebuah program
sekulrisasi politik umat Islam dan harus segera ditolak. 320 Sebagian
kalangan islam , bahkan meihat kebijakan ini seperti taktik Snouck
Hourgronje yang memisahkan antara politik dan agama. Orde baru
memang sangat mendukung kegiatan keagamaan seperti ceramah ,
pengajian , Shalat di masjid namun sangat menentang keras jika Islam
menang dalam panggung politik. Pada sisi lain organasi islam yang
lebih senior seperti PPP, NU ,Persatuan tarbiah islamiah (PTI) menerima
asas Tunggal dengan penuh perdebatan. Semua partai dan organisasi
Islam menerima asas tunggal sebagai ideologi organisasi mereka ,
sedangkan PII tetap menolak dengan keras pancasila sebagai ideologi
yang kemudian mulai turunlah pamor dan eksistensi PII di kancah
percaturan dakwah Islam di Indonesia.
Nasib HMI lebih parah
dibanding PII,dimana organisasi itu terpecah menjadi dua yakni Majelis
Penyelamat Organisasi (MPO) yang tidak menerima pancasila sebaga
ideologi dan tetap memilih Islam sebagai asas HMI dan Diponegero
(DIPO) yang menyepakati pancasila sebagai asas HMI.
Setelah
persitiwa asas tunggal ini HMI mulai lemah , terutama kader-kader
Muslim yang radikal mulai keluar dari HMI. Mereka mulai kehilangan
kader Muslim di masjid-masjid kampus, mereka mulai diboikot oleh
adik-adik PII karena HMI dinilai sudah tidak ideologis lagi dan menerima
pancasila sebagai asas. Sedangkan kader muslim yang bertahan di HMI
adalah mereka yang tidak ideologis, memiliki ghirah Islam yang lemah ,
dan cenderung politis. Oleh sebab itu generasi HMI di tahun 1990-an
mulai lemah keislamanya, mereka lebih menyukai ide tentang
komunisme , liberalisme dibanding wacana Islam sebagai way of life.
Karenanya sejak 1990 mahasiswa Muslim tidak lagi memilih HMI
sebagai pilihan organsiasi yang kemudian mereka mendirikan Lembaga
Dakwah kampus (LDK) untuk mengambil ideologi dari Timur Tengah.
Usaha-usaha penguasa orde baru cukup berhasil membuat
kacau pergerakan Islam , aktifis muslim yang mempertahankan Islam
sebagai ideologi tidak lagi ditatap oleh masyarakat umum. Label teroris
dan radikal melekat di dalam diri mereka, dan selanjutnya penguasa
orde baru melakukan razia terduga teroris di basis-basis organisasi
Islam. Menurut Moeflich Hasbullah ada dua alasan kenapa asas tunggal
berjalan dengan mulus . pertama, semakin menguatnya otoritarianisme

320 Moeflich Hasbullaj , Sejarah Sosial Intelektual di Indonesia,


2012 : Pustaka setia hal 64

negara orde baru yang bertengger diatas tiga pilar yakni Militer,
Birokrasi, dan Golkar. Kedua, adanya pandangan teologis ummat Islam
bahwa pancasila adalah refleksi dari nilai-nilai Islam. 321 Bagi sebagian
aktivis Islam yang konsern pada usaha rehabilitasi organsasi dan partai
politik Islam , hal itu tidak bisa dihindari, kecuali mereka benar-benar
menerima telah memisahkan kegiatan partai dan Islam itu sendiri.
Upaya menghilangkan basis Islam sangat menyakitkan , melihat
adanya upaya penghancuran total sebuah ideologi yang sudah
diwariskan bertahun-tahun yang lalu melalui Pan-Islamisme. Dalam
perjuangan ideologi dan Islam itu sendiri Mc Kahin mengatakan bahwa
Islam telah berperan sebagai faktor Ideological Weapom dalam
perjuangan
melawan
kolonial.
Untuk
memuluskan
program
pembangunanya , orde baru memperkuat posisi politik negara dan
melakukan depolitisasi masyarakat melalui sebuah kebijakan. Hasil
dari rekayasa politik pemerintah ini adalah banyaknysa aktivis muslim
dari kalangan menenga dan bawah mengalami proses deideologisasi
dan depolitisasi. Mereka kemudian menjadi massa mengambang
( Floating mass) yaitu sebuah kelas sosial yang tercerabut dari
kehidupan politik dan teraliensasi dari akar-akar ideologinya.
Terbetuknya floating mass dicirikan oleh munculnya generasi muda
yang tidak tertatik pada kehidupan politik formal. Pengaruh ini diawali
oleh Nurcholid Madjid di tahun 1970 tentang Islam Yes Partai Islam
No !, mulai populer dan membasahi lahan-lahan kaum muda. Ide
negara Islam sebuah cita-cita yang menjadi inspirasi kalangan tokoh
Islam senior, akibat munculnya wacana ini mulai berkurang
pendukungnya. Seiring dengan pudarnya orientasi politik ideologis dari
kalangan ummat Islam , pada tahun-tahun berikutnya munculah
generasi kaum muda yang tidak peduli dengan politik dan
menenggalmkan dirinya pada aktivitas hobi , seni dan kebudayaan.
Terjadinya pergeseran di kalangan pemuda Islam dari orientasi
politik formal kepada aktivitas kebudayaan ini tidak hanya kesuksesan
dari politik orde baru, tetapi juga faktor pertumbuhan ekonomi yang
memunculkan sebuah kelas baru. Gaya hidup yang lebih modern ,
musik-musik dari Amerik , model celana dan baju mulai dipakai oleh
pemuda-pemuda di Indonesia. Kelas baru yang mengambang kemudian
menerima hal itu semua , mereka yang tidak berasal dari keluarga
Islam mulai memunculkan gaya hidup yang baru. Sejak 1950 sudah
ada kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka di
sekolah Islam, walaupun saat itu jumlah sekolah Islam masih sedikit. Di
Tahun 1960-an anak-anak mereka sudah mendapat gelar Bachelor Of
Arts (B.A), dan di tahun 1970 anak-anak santri sudah banyak yang
dapat menyelesaikan sarjana S1. Sampai pada 1980 terjadi ledakan
sarjana mudlim yang tidak terkontrol setelah mereka lulus dari

321 Moeflich Hasbulla , hal 85

perguruan Tinggi. Sampai pada 1980 ummat Islam mengalami


mobilitas vertikal, ekspresi Islam mulai tampak pada sektor-sektor
kultural dan sosial seperti di kampus-kampus sekuler, kantor
pemerintahan swasta , hotel-hotel berbintang dll. Sampai pada 1990
muncul gerakan yang lebih mengutamakan simbol-simbol Islam
dibanding ide-ide Islam itu sendiri. Menjamurnya pengajian di kalangan
birokrat, tokoh masyarakat , figur publik dan sebagainya. Di kalangann
mahasiswi jilbab mulai populer dipakai di kampus-kampus, mereka
mulai melakukan kampanye jilbab dan disebarkan secara gratis.
Lembaga Dakwah Kampus mulai menjadi alternatif organisasi islam
yang memberik kenyamanan pada spiritualitas pribadi.
Halaqah
tarbiyah mulai memnyabar di kampus, sehingga metode dakwah
secara doktrinasi dan ideologis hanya diterima oleh mereka kalangan
keluarga yang sudah merasakan agama Islam. Sedangkan keluarga
yang tidak berbasis Islam cenderung lebih melihat Islam sebagai etika
sehari-hari dan tidak dijadikan idealisme gerakan. Dunia dakwah pun
juga mengalami perubahan dari yang tradisional menjadi lebih modern,
organisas mahasiswa di kampus mulai bermunculan dari pecinta alam ,
seni musik, komunitas film, Lembaga Pers dll.
Modernisasi orde baru memberikan pengaruh pada kelas sosial
terutama ummat Islam di Indonesia. Kelas-kelas ini telah dipisahkan
sejauh mungkin baik itu dari kalangan Islam yang menerima
modernisasi sebaga jalan masa depan bagi ajaran ini. Dan golongan
radikal yang semakin memberikan jarak yang jauh antara realitas dan
harapan akan modernisasi yang semakin kuat. Generasi muda yang
lahir di orde lama, ketika di orde baru cenderung menerima komunitas
agama yang lebih modern. Mereka mau berkunjung ke pengajian
agama di hotel berbintang , kajian tersebut membahas perihal iman ,
etika, akhlak , ketuhanan dll. Sedangkan generasi yang lahir di orde
baru , justru kurang menerima komunitas agama yang modern ini,
terutama kalangan muda di kampus yang sudah terkena dakwah
Halaqah Tarbiyah. Dalam Halaqah ini mereka membedah buku-buku
Hasan Al-Bana, Sayyid Qutbh , Said Hawa dan membahasan masalahmasalah dakwah , masyarakat muslim dan tentu saja negara Islam.
Jarak antara generasi orde lama dan orde baru semakin tajam ,
golongan tua kurang menyukai dakwah Halaqah Tarbiyah ini dan
mereka menilai dakwah Tarbiyah ini tidak sesuai dengan kultur
Indonesia. Karena itu di tahun 1980 sudah muncul wacana tentang
Islam pribumu yang dikeluarkan Abdurrahman Wahid, yakni wacana
untuk kembali memahami Islam Indonesia dan menjauhi Islam Timur
Tengah yang radikal. Dakwah Tarbiyah ini semakin gencar dan tidak
bisa dibendung , kaum muda bersama para keluarga muda yang mulai
tumbuh dengan naungan Tarbiyah menciptakan kelompok-kelompok
sendiri dan jumlahnya semakin bertambah. Golongan tua terutama
kaum santri sangat tidak menyukai dakwah Tarbiyah ini, kaum santri

yang sudah dididik di pesantren merasa lebih pintar dari aktifis


Tarbiyah yang dinilai baru mengenal dan belajar Islam tapi sudah
berbicara mengenai negara Islam. Apalagi penguasa orde baru sudah
lebih dahulu mengangkat kaum santri menjadi penjabat birokrat di
tingkat daerah maupun nasional. Terutama di Jawa sendiri banyak
kaum santri yang bangga dan merasa sukses ketika tokoh atau
gurunya sudah berhasil menang dalam kancah demokrasi. Karenanya
bisa dikatkan orde baru adalah masa kejayaan dari kaum santri dalam
merasakan mobilitas horizontal dalam status kelas birokrasi. Jarak
antara kaum tradisionalis dan modernis semakin kuat tajam dan ini
memang selalu terjadi dalam suatu fase sejarah di Indonesia. Kaum
tradisionalis memang selalu dipelihara oleh para penguasa yang dapat
mengendalikan opini massa kaum muslimin , ketika masuknya Harakah
Islamiah yang terinspirasi dari ide pan-Islamimse, gerakan perlawanan
dari kaum trasiisonal akan kuat dan gencar. Apalagi haraka-harakah ini
berasal dari Timur Tengah , mereka menggunakan jilbab yang besar
bahkan menggunakan cadar, sedangkan wanita Indonesia memakai
kebaya dan tidak berjilbab. Para laki-laki dari harakah Islamiah sudah
memanjangkan jenggot , celana cingkrang , dahi hitam di sisi lain Islam
Indonesia tidak mengenal hal tersebut. Life Style dan budaya sangat
berbeda , sehingga kaum santri yang sudah merasa lama belajar Islam
di Pesantren , ketika pergi ke kota melihat suasan yang seperti itu akan
langsung menolak dan mengecam karena tidak sesuai dengan budaya
Indoneisa.
Islam adalah satu-satunya agama yang memiki mekanisme
tuntuan reformasi dalam dirinya pada setiap periode tertentu.
Tuntutan reformasi ini semakin kuat ketika Islam mengalami
kemunduran dan bertemu tantangan dari luar seperti perubahan sosial
yang cepat dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Purifikasi atau gerakan permurnian agam berperan penting dalam
proses masuknya ide pan-Islamisme. Dalam hal ini Islam memiiki dua
konsep untuk kebutuhan eformasi dari dalam Tajdid dan islah. Tajdid
diterjemahkan sebagai pembaharuan, sedangkan Islam adalah
reformasi. Konsep Tajdid dan islah ini menjadi dasar beberapa gerakan
pan-Islamisme di awal orde baru, seperti munculnya Gerakan Islam
Qurani di tahun 1970. Menurut Gerakan ini
,masyarakat Islam
mengalami disintegrasi terus-menerus karena mengamalkan hadisthadist palsu yang selama berabad-abad menjadi keyakinan dan sikap
sehari-hari. Sehingga hadist tidak bisa lagi dipertahankan sebagai
sumber norma Islam dan menjadikan al-quran sebagai satu-satunya
sumber otentik. Gerakan ini terus mendapat simpati dari mahasiswa
dan masyarakat perkotaan yang sangat tertatik masuk jamaah ini
sampai pada tahun 1980-an. Selain itu, Gerakan masjid Salman ITB di
tahun 1980-an juga merupakan gerakan Tajdid dan Islah dalam bentuk
pembaharuan pengamalan ajaran Islam. Bagi para aktifis Salman umat

Islam telah terkotak-kotak pada kelompok-kelompok , seperti modernis,


tradisionalis , reformis, fundamentalis dan sebagainya. Islam adalah
totalitas kehidupan, sebagai totalitas Islam menolak pemisahan
konseptual agama . Bagi aktifis Salman, seluruh aspek ajaran Islam
sudah terdapat pada risalah Islam , tidak hanya ibadah tetapi ibadah ,
akidah dan syariat. Gerakan seperti Salman ITB ini merupakan warisan
pan-Islamisme yang terlahir di orde baru , akibat dari munculnya
pemisahan ummat Islam dengan aktifitas politik yang semakin
menjauh. Ajaran-ajaran dalam kuliah Salman ITB menitikberatkan pada
ajaran Islam sebagai way of life , yang menjadi tuntutnan hidup
dimanapun kita berada. Pemikiran ini berasal dari Immadudin
Abdurrohim seorang tokoh muslim Indonesia yang membawa ide-ide
pan-Islamisme ke dalam kampus. Namun demikiran gerakan yang
murni dari pemikiran Immadudin tidak bertahan terlalu lama , akibat
menkristalnya gerakan Harakah Islamiah yang berujung pad a politik
praktis. Ajaran dalam Salman ITB sendiri tidak menolak politik sebagai
ilmu pengetahuan , menurut mereka terjun dalam kegiatan politik
harus dipersipakan dengan matang dan tidak terburu-buru. Sedangkan
gerakan yang lebih senior dari mereka seperti NU , sampai di tahun
1990-an sudah masuk ke dalam lingkaran politik dan tentu saja
memainkan ritme pergerakan Islam di Indonesia.
Berbagai alternatif pemikiran untuk menyelesaikan problemproblem dakwah di orde baru sebenarnya sudah dilakukan. Baik itu
dilakukan Amin rais, Nurcholis Madjid, Fachry Ali, Sampai jalaludin
rahmat yang menulis buku Islam Alternatif. Pertanyaanya apakah ada
jalur alternatif dalam Islam ? seolah-olah jalan yang biasa dipakai
muslim sudah tidak bisa lagi digunakan. Para tokoh intelektual muslim
tersebut sebenarnya ingin memberikan solusi ketika modernisasi sudah
semakin tidak bisa dibendung di seluruh dunia. Televisi , Radio, Majalah
, Musik sudah masuk ke dalam setiap kepala pemuda muslim. Di Arab
Saudi sendiri pada 1979 pernah ada gerakan yang menolak setiap
bentu mesin dan teknologi, ia menyeru kepada jamaah Haji di Mekkah
bahwa sebentar lagi akan datang hari kiamat. Gerakan itu sangat
menyesali gencarnya modernisasi yang muncul di Arab Saudi, ia
melihat ada wanita tidak berjilbab sudah muncul di televisi, para
wanita menyanyi di dalam radio. Ini merupakan tantangan yang sulit
dalam Islam dan kemudian muncul berbagai pemikiran alternatif untuk
menghadapai modernisasi baik itu dari sektor teknologi sampai sikapsikap kaum muslimin pada Syariat Islam. Para intelektual muslim yang
memberi solusi Islam alternatif memberikan wacana tentang Islam
kembali pada ilmu pengetahuan dan mencari jati diri kembali ummat
islam melalu pendekatan-pendekatan sosial. Walaupun Nurcholis
Madjid mengajurkan sekulerisasi dalam Islam , hal tersebut bukan
seperti sekulresasi seperti Mustafa Kemal Ataturk. Ia mengeluarkan
wacana ini melihat ummat Islam Indonesia cenderung tidak bisa

membedakan mana kehiudupan modern dan kehidupan Islam itu


sendiri. Seolah-olah agama Islam tidak bisa dilanjutkan lagi dan
berhenti dalam fase modern di masa tahun 1970-an. Sekulerisasi ini
maksudnya untuk memisahkan dan memilih kehidupan modern yang
bermanfaat dan menjalankan agama Islam di dalam lingkup ruang
yang modern. Namun demikian pendapat-pendapat Nurcholis Madjid
cenderung lebih ke arah Islam-modernis yang mengajurkan kaum
muslimin untuk menerima dominasi Barat dalam ruang lingkup
kehidupan. Hal ini merupakan suatu kewajaran dan fakta yang sudah
terjadi, dimana kehidupan modern sudah tidak bsia dibendung dalam
lingkup kehidupan Islam. Oleh karena itu kaum muslimin harus
menjalankan syariat Islam sehari-hari , namun harus memantau kondisi
nasional dan dunia dari layar kaca televisi , dimana dalam acara
tersebut pasti diselingi acara atau iklan yang memunculan wanita yang
tidak berjilbab. Semua kaum muslimin tidak bisa menolak hal ini ,
sehingga kita tidak bisa secara langsung membuang televisi kita ke
sungai. Begitu pula ketika kita sedang memantau kabar dunia dari
radio, akan tetapi pasti ada selingan acara musik-musik yang
dinyanyikan oleh para wanita. Faktor-faktor seperti ini tidak disambut
dan dimanfaatkan dengan baik oleh kaum muslimin , sehingga muncul
pemisahan yang berat sebelah antara agama dan realitas kehidupan.
Sikap intelektual yang memberikan alternatif cenderung
menerima modernisasi sebagai kemajuan ,dan orde baru mendukung
modernisasi tersebut dengan pembangunan di berbagai sektor. Para
pemikir Islam alternatif memiliki tujuan untuk meredam adanya
perpecahan diantara kaum muslimin, terutam ketika munculnya
Harakah Islamiah. Oleh sebab itu para pemikir tersebut menerima
berbagai macam bentuk pengaruh luar yang menyerang Islam , baik itu
aliran sesat Ahmadiyah, sekulerisasi , liberalisasi cenderung tidak
ditolak dengan keras oleh mereka. Bahkan dalam konsepnya untuk
alternatif itu sendiri mereka menggunakan sekulerisme dan pluralisme
sebagai suatu kewajaran dalam beragama. Mereka yang mengeluarkan
dan mengajarkan hal ini adalah golongan tua yang sudah mendapatan
kedudukan sosial baik di masyarakat maupun pemerintah. Sedangkan
aktifis muslim yang gencar menyuarakan Negara Islam adalah mereka
yang baru muncul dan cenderung dianggap sebagai anak kemarin
sore. Tidak ada mediasi atau golongan yang mau mengatur ritme
dakwah yang semakin tidak teratur ini, sehingga Nurcholis Madjid
muncul dan berpendapat kaum muslimin yang menyuarakan negara
Islam adalah yang anti pancasila dan mereka sangat minoritas di
Indonesia. Sebagai bentuk perlawanan terhadap gerakan radikal
,Nurcholis Madjid kemudian mendirikan Klub Agama-Agma (KAA)
sebuah pengajian elite yang bernafaskan Islam . kajian yang luas dan
cenderung mengarah pada kajian agama secara luas yang diterima
banyak kalangan elite perkantoran dan birokrat. Wacana Pluralisme

sangat kental dalam kajian ini , yang justru sangat berbeda dengan
kajian-kajian di masjid kampus yang militan dengan wacana ideologis.
Setidaknya menurut saya untuk menghadapi kegetiran dalam wacana
radikal dan pluralisme, masjid Salman ITB telah menjadi mediasi yang
ideal dari perlombaan wacana yang tidak karuan di orde baru.
Bermula dari masjid Salman ITB di Bandung , gerakan masjid
kampus merebak ke berbagai wilayah di Indonesia. Tahun 1990-an
gerakan masjid kampus mengalami metamorfosis menjadi Mosque
Network yang mejadi basis atas beberapa perkembangan dakwah
seperti munculnya Jilbab di kalangan elite, pembentukan kelas
menengah muslim , terbentuknya ICMI dan munculny partai politik
yang berbasis gerakan masjid kampus yakni Partai keadilan (PK). Pada
tahun 1980-an Salman merupakan masjid kampus yang semarak
dengan program-program dakwah yang menyentuh kebutuhan
masyarakat perkotaan. Selain berfungsi sebagai masjid kampus,
Salman menyusun program-program yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan kegamaan di masyarakat di wilayah bandung dan
sekitarnya dari anak-anak sampai remaja, pemuda mahasiswa hingga
ibu-ibu. Untuk anak-anak dibuat program PAS ( Pembinaan anak-anak
Salman) dirancang untuk mengenalkan ajaran islam pada anak-anak
SD dan SMP. Mereka dibekali pengetahuan agama ,Tauhid , Akhlak , dan
Praktek ibadah sehari-hari. Para pembimbingnya adalag para
mahasiswa aktivis masjid Salman. Untuk tingkat remaja dan pemuda
yang aktif dalam kegiatan masjid dibentuk organisasi keluarga Remaja
Islam Salman atau Karisma yang didirikan pada 1979. Organisasi ini
diperuntukan bagi pelajar SMA dan mahasiswa sebagai wadah aktiftas
keislaman dan penyaluran ekspresi religius. Sepuluh tahun kemudian
pada 1989 anggotanya sudha mencapai 2.880 orang dengan 223
pengelola. Karisma adalah organsasi masjid yang di dalamnya para
pelajar dan mahasiswa menemukan dan merasakan suasan religius
yang nyaman yang berada di lingkup kampus modern. Untuk
memperdalam
pengetahuan
agam
para
pemuda,
Karisma
Menyelenggarakan program Studi Intensid Islam (SII). Program yang
terkenal adalah program mentoring yang terdiri dari para pelajar umum
di bandung. Mentoring adalah metode pendalaman pengetahuan
agama dan para pelajar dibangu ke dalam beberapa kelompok, dan
setiap kelompok dibimbing oleh seseorang mentor yang terdri dari
mahasiswa aktifis Salman. Setiap minggu, program ini berlangsung dan
ratusan pelajar berkerudung dari berbagai sekolah umum di Bandung
memenuhi lingkungan dan sekitar masjid Salman. Sampai pada tahun
1980 model dakwah seperti ini belum pernah ada di indonesia , apalagi
sampai menarik hati kaum muslimin di perkotaan. Kegiatan mentoring
ini digemari oleh para pelajar karena ada tiga unsur yaitu. Pendidikan
agama , modenrisasi dan rekreasi. Pendidikan agama diselenggarakan
secara populer oleh para mahasiswa aktifis masjid Salman. Di sisi lain

dalam suasana orde baru yang begitu politis, panas dan kacau , Aktifis
Salman ITB berhasil menciptakam suasan yang kondusif , nyaman ,
namun tetap ideologis. Mereka menetapkan standart yang baku pada
hal-hal ideologis, kendati demikian hal itu tidak ditolak oleh para
jamaah perkotaan. Tentu dibalik semua keberhasilan ini adalah peran
dari Immadudin Abdurrohin seorang tokoh Islam , mantan aktifis HMI
Bandung yang membawa ide-ide Pan-Islamisme dan dapat diterima di
masyarakat dengan model-moderl kreatif yang ia buat. Model Dakwah
Bang Imad ini walaupun sangat idelais akan tetapi dapat diterima dari
semua kalangan baik orang tua , mahasiswa sampai anak-anak. Bang
Imad sendiri seperti yang sudah kita bahas , menggunakan metode
Islam sebaga Way Of Life yang menyeluruh pada seluruh aktifias kita
dimanapun. Ajaran bang Imad ini sebenarnya terinspirasi dari ajaran
Abu Ala Maududi pejuang militan Pakistan, namun uniknya ajaranajaran yang ideologis ini berhasi dikemas oleh bang Imad menjadi
dakwah yang diterima berbagai kalangan dengan tidak menghilangkan
sama sekali sifat ideologisnya.
Selain menggarap anak-anak, remaja dan mahasiswa, Salman
juga menyediakan program ibu-ibu m yakni kursus kesejahteraan
rumah Tangga (KKR) yang memberikan materi-materi tentang
pendidikagn agama di rumah tangga, peran suami dan istri dalam
rumah tangga menurut Islam. Program unggulan Salman yang
kemudian berpengaruh besar terhadap munculnya gerakan masjid
kampus dan kebangkitan Islam di Indonesia tahun 1990-an adalah
proragm Latihan Mujahid Dakwah (LMD). Dibentuk tahun 1971 oleh
LDMI, program ini dimaksudkan sebagai program kaderisasi untuk
memperluas dakwah Islam di kampus-kampus dan jaringan antar
mahasiswa Islam secara dan tentu saja saja sebagai penyebaran ide
pan-Islamisme. Program LMD diperuntukan khusus untuk mahasiswa,
bentuk kegiatanya berupa training pengkaderan, mirip seperti sistem
pengkaderan LDMI dan HMI yang menggunakan sistem basic training
sampai Advance Training. Perbedaanya , LMD lebih mengedankan
konsep Dakwah dan Jihad yang lebih totalitas dan pendekatan pada
konsep Tauhid , Akhla, keluarga Islam , masyarakat Islam sampai
negara Islam. Akan tetapi walaupun mereka menerima banyak materi
tentang jihad, tidak menutup mereka dari kehidupan modern. Mereka
juga belajar di kampus sekuler, menerima demokrasi sebagai sistem
politik, dan pergi nonton ke bioskop seperti layaknya seorang anak
muda. Saat itu , ketika pakaian kerudung masih dikatakan eksklusif,
kampungan dan terbelakang, sangat jarang telrihat di tempat-tempat
umum, para aktifis Salman malah sering menonton film beramai-ramai
sehingga kerudung mewarnai gedung bioskop. Mereka juga memenuhi
pusat perbelanjaan dan hiburan sebuah tempat yang masih diyakini
sebagai tempat-tempat sekuler. Selama tahun 1971-1979 LMD telah
dilaksanakan sebanyak 71 kali, pelaksanaanya tidak hanya dibandung

tetapi juga di kota lain sepeti Jakarta, Yogyakarta dan medan. Keunikan
program LMD adalah semua alumni yang telah mengikuti program ini
wajib mengembangkan dan menghidupkan aktifitas keislaman di
kampusnya masing-masing dengan masjid Salman sebagai pusat dan
mitranya. Hasilnya adalah sepuluh tahun kemudian tepat di tahun 1980
Indonesia menyaksikan sebuah kebangkitan Islam di kalangan para
mahasiswa dengan masjid kampus sebagai basisya. Masjid-masjid
kampus seperti masjid Shalahuddin UGM , Masjid Manarul Ilmi ITS ,
Masjid Raden Patah Unibraw Malang, Masjid Abu Dzar Al-Ghiffari IPB ,
Masjid Nurul Huda UNS , Masjid Arif Rahman Hakim UI dan masingmasing memiliki Lembaga Dakwah Kampus . LDK-LDK ini kemudian
menginisasi kegiatan keislaman pada tahun 1980-an yang menjadi
trademark mahasiswa islam di kampus-kampus sekuler yakni seperti
program Ramadhan di kampus (RDK). Kegiatan yang menghidupkan
bulan Ramadhan di kapus-kampus ini bersifat massing sejak tahun
1980-an hingga tahun 1990-an. Aktifitasnya adalah tadarus al-quran ,
pendalaman pemahaman ajaran , diskusi-diskusi kegamaan , diskusi
islam dengan nilai-nilai modern, kunjungan ke panti asuhan dll. Semua
kesuksesan ini tidak lepas dari peran Immadudin Adurrohim dan
Mohammad Natsir Tokoh Generasi terakhir dari pan-Islamisme yang
berhasil memberikan warisan tentang wacana reformasi dan
kebangkitan Islam.
Intensifikas keberagamaan kaum terpelajar ini diperkuat oleh
semangat pan-Islamisme dalam skala Nasional yang secara sognifikan
memperkuat citra dan identitas umat Islam di Indonesia. Namun
demikian kebangkitan ini tidak bertahan lama , ketika mereka sudah
mulai bersinggungan dengan politik. Walaupun LMD sudah tidak massif
sejak 1990 gerakan dakwah sudah tumbuh dimana-mana. Banyak
yangg berharap pada generasi LMD ini untuk mulai terjun pada dunia
politik dan mempertegak cita-cita Islam. Namun cita-cita ini sangat
sulit melihat realitas politik di lapisan atas sudah penuh dengan orangorang sekuler yang memiliki pos masing-masing. Akhir cerita dari panislamisme itu sendiri mulai terlihat ketia jamaah Islam bersinggungan
dan berlindung dengan partai-partai Islam di panggung politik. Nasib ini
dialami oleh partai keadilan (PK) sebuah partai Islam warisan panIslamisme yang diperjuangkan oleh kader-kader alumni LMD, yang
kemudian mengalami keterpurukan di masa reformasi. Andaikan aktifis
dakwah tidak mendirikan partai politik, pasti akan berbeda jalan
ceritanya, mungkin bisa saja seperti Muhammadiyah yang terus
konsisten sebagai organisasi Islam berbasis sosial dan pendidikan.
Organisas lain seperti PERSIS dan al-iryad juga tidak mendirikan partai
politik , dan mereka masih eksis sampai sekarang. Seharusnya aktifis
dakwah kampus harus memikirkan ulang tindakan mereka untuk
merebut kekuasaan,dan memulai dakwah
dari masyarakat dan
keluarga seperti konsep yang mereka pelajari selama ini. Gagalnya

Partai Keadilan dalam kancah politik kemudian menimbulkan


ketidakpercayaan terutama pada wacana negara Islam itu sendiri.
Kader dakwah yang militan kemudian mulai keluar dari partai ini dan
selanjutnya diteruskan oleh mereka yang tidak terlalu kuat memiliki
ideologi Pan-Islamisme. Generasi awal seperti Anis mata, Abu Ridho
mereka adalah orang-orang pertama yang meneruskan ide-ide PaIIslamisme melalui organisasi Ikhwanul Muslimin. Namun eksistensi
mereka di partai keadilan justru patut dpertanyakan , apakah memang
pengaruh ideologi yang mereka bawa sudah kuat terpatri kepada
kader-kader Tarbiyah selama ini? Sebuah pertanyaan yang harus
dijawab oleh Partai yang mengalami kekalahan demi kekalahan di era
reformasi. Saya di sini tidak mau menyebut PKS ( embrio PK) karena
partai tersebut sudah jauh dari ide Pan-Islamisme dan saat ini
cenderung pada politik kekuasaan semata. Oleh sebab itu sudah dapat
dikatakan ide pan-Islamisme di Indonesia murni hilang dan tidak
berbekas semenjak Partai Keadilan (PK) berubah menjadi Partai
keadilan Sejahtera (PKS). Abad 21 adalah abad yang mewakili
keterpurukan ummat Islam , ide-ide kabngkitan Islam sudah hilang dan
tidak terdengar lagi, walaupun masih ada organisasi-organisasi Islam
yang masih berusaha menyuarakan ide Pan-Islamisme akan tetapi
mereka sudah tidak lagi diperhitungkan eksistensinya. Sistem jamaah
tidak dibentuk dengan baik , yang cenderung berpusat pada partai
politik,dan kesahalan ini semakin diperparah oleh kelompok pemuda
Tarbiyah yang sudah tidak mengaku sebagai bagian dari Ikhwanul
Muslimin. LMD memang menghasilkan lembaga dakwah kampus , dan
LDK menghasilkan produk-produk ideologi tentang pemikiran tokohtokoh Ikhwanul Muslimin. Tentu ini semua sudah dibawa sebelumnya
oleh Immadudin Abdurrohim dan Mohammad Natsir yang mengambil
semua ide-ide radikal dari Timur Tengah. Kelompk tarbiyah memang
masih ada , namun eksistensi tentang idealisme Pan-Islam itu sendiri
patut dipertanyakan. Masalahnya adalah pengetahuan sejarah PanIslam itu sendiri yang sudah tidak diketahui oleh pemuda muslim
sekarang , bahkan mereka sendiri tidak mengenal Mohammad Natsir
bapak Pan-Islamisme Asia Tenggara yang telah mengimpor buku-buku
Hasan Al-Bana ke Indonesia. Keberadaan jamaah ini patut
dipertanyakan kembali dan perlu diyakinkan tentang ideologinya,
masalahnya saat ini mereka cenderung mendekat dengan kelompokkelompok sekuler baik itu dalam tataran gerakan mahasiswa maupun
partai politik.
Kenapa banyak generasi muda Tarbiyah tidak lagi memiliki
keyakinan dan ideologi berdasarkan sejarah ? tentu hal ini bermula
ketika Partai Keadilan sudah ditinggalkan oleh kader-kader militan
alumni LMD. Mereka sudah tidak lagi mengenal bagaimana kondisi
dunia Islam ketika Khilafah Islamiah tumbang di tahun 1924, mereka
tidak mengetahui sejarah partai Masyumi sebagai partai politik yang

berideologi Pan-Islamisme. Bahkan kebanyakan dari generasi tarbiyah


tidak tahu tentang embrio gerakan Lembaga Dakwah kampus itu
sendiri dari mana asalnya, Sehingga ketika mereka diganggu oleh
pihak-pihak sekuler, mereka tidak tahu lagi harus berpegang pada
prinsip apa. Putusnya tali ilmu pengetahuan ini mulai terjadi ketika
sepeninggal Mohammad Natsir dan kader-kader muslim tidak lagi
meneruskan pemikiranya. Sedangkan Immadudin Abdurrohim tidak lagi
dikenal di kalangan aktifis masjid kampus, mereka saat ini cenderung
lebih mengenal artis-artis muslimah yang mainstream. Tokoh-tokoh
ideologis tidak lagi dikenal di kalangan aktifis masjid kampus, sehingga
mereka sendiri tidak tahu mau berjalan ke arah mana. Ditambah lagi
kondisi PKS yang tidak karuan dan sudah kehilangan pegangan
ideologi, hal ini membuat adik-adik di masjid kampus kehilangan arah
dan orientasi. Halaqah tarbiyah tidak lagi militan seperti di tahun 1990an yang jelas-jelas membahas cita-cita masyarakat Islam. Dari faktafakta diatas sudah dapat diketahui ideologi pan-Islamisme sudah resmi
hilang di Indonesia sejak memasuki abad 21.
Merosotnya ummat Islam dari panggung sejarah tidak lagi
dicatat sebagai proses yang penting. Kebanyak kelompok Islam yang
lebih bersifat reaksioner cenderung tidak mengenal sejarah dan tokohtokoh Islam dengan baik. Perubahan ke arah reaksioner gerakan
Tarbiyah ini mulai kelihatan ketika dihadapkan terhadap permasalahan
liberalisme dan Syiah yang semakin kuat. Di luar Partai politik mereka
mempelopori gerakan anti liberalisme dan penegakkan syariat dimanamana. Perpecahan antar kelompok menjadi tidak terhindarkan antara
kaum reaksioner dengan kaum yang meninggikan pluralisme. Secara
gerakan , Kelompok Tarbiyah masih kuat menjunjung nilai-nilai syariat
namun yang demikian itu dinilai oleh para intelektual islam sebagai
tindakan yang reaksioner semata. Oleh sebab itu golongan intelektual
muslim mulai memisahkan diri dari gerakan yang reaksioner ini, karena
tidak didasari alasan dan kajian yang kuat. Terutama mengenai
Liberalisme itu sendiri , para aktifis dakwah tidak punya alasan yang
kuat ketika diajak diskusi mengenai pengertia Liberal itu sendiri.
Mereka juga kurang mengenal literatur-literatur yang kuat menganai
akar pemikiran dan filsafat. Gerakan masjid kampus berubah menjadi
gerakan yang reaksioner dan semakin jauh dari keilmuan. Bahkan ada
pendapat bahwa Harakah islamiah telah memisahkan golongan masjid
kampus dengan akademisi, ini ditujukan kepada para aktifis dakwah
yang hanya pandai berbicara mengenai politik namun tidak mengerti
disiplin ilmu yang dipelajarinya. Split dalam keilmuan ini mulai terjadi
ketika aktifis dakwah mulai lepas dari tokoh-tokoh pendahulu seperti
Natsir dan Immadudin yang telah meletakan dasar-dasar keilmuan dan
keislaman. Faktor-faktor pemisahan ini semakin kuat lagi ketika para
aktifis masjid kampus kurang mengerti sejarah indonesia, mereka lebih
hafal dengan nama-nama seperti Hasan al-bana , Sayyid Qubth namun

tidak mengerti tentang Muhammad Natsir , Ahmad Dahlan ,


Tjokroaminoto dll. Sehingga para akademisi senior yang sudah lebih
dahulu berada di dunia pergerakan ketika mahasiswa , merasakan
adanya split keilmuan yang dialami oleh para aktifis dakwah kampus.
Tindakan-tindakan reaksioner ini semakin kuat ketika mereka
mendirikan Indonesia Tanpa JIL , sebuah gerakan reaksioner yang
menolak segala pemikiran yang berbau sekulerisme , pluralisme ,
liberalisme. Munculnya fenomena Jaringan Islam liberal (JIL) di
Indonesia disambut dengan reaksioner oleh aktifis fakwah kampus.
Melalui jejaring Tarbiyah akhirnya mendirikan gerakan tersebut dan
membuat list siapa saja tokoh-tokoh di Indonesia yang mempelopori
pemikiran Liberal. Kemudian mereka menempatkan Nurcholis Madjid di
nomor satu dan dilabelkan sebagai Bapak pemikiran Liberal di
Indonesia. Setelah Nurcholis Madjid ,nama-nama lain yang muncul
seperti Azyumadri Azra, Dawam rahardjo , Fachri Ali dll. Nama-nama
tersebut adalah generasi tua yang dulu sudah merasakan dunia
pergerakan Islam. Semakin kuatnya gerakan ini , kemudian
berimplikasi pada kader-kader dakwah kampus yang mulai menghindari
segala bentuk buku-buku pemikiran terutama buku buku Barat.
Tidak lama setelah itu , keluar wacana di salah satu kampus besar di
Indonesia bahwa Ilmu filsafat adalah haram dan tidak boleh dipelajari
oleh aktifis dakwah. Mereka memperkuat ikatakan kelompok di dalam
halaqah-halaqah mereka dan wajib menghindari aktifis muslim lainya
yang mengajarkan filsafat. Kemudian semakin terpisahlah antara Islam
dan keilmuan, gerakan-gerakan masjid kampus menjadi reaksioner ,
terlebih lagi PKS mendapat jatah kursi menteri di kabinet dan kursi
kepemimpinan di MPR saat masa reformasi. Gerakan yang reaksioner
ini merupakan tuntunan politik yang harus dilakukan kader dakwah
kampus , mengingat senioer mereka sudah berhasil membawa haluan
gerakan dakwah ke arah politik dan memenangkan beberapa kursi di
parlemen. Tidak lama setelah itu kader-kader masjid kampus turun
dalam kampanye PKS dan membawa bendera-bendera PKS di dalam
kampus. Mereka menyeru kepada mahasiswa muslim untuk memilih
PKS dan hasilnya sangat memuaskan. Munculnya gerakan kampanye
ini menandakan keilmuan sudah hilang dari gerakan dakwah kampus,
hal ini diakibatkan oleh suhu politik yang mewajibkan aktifis masjid
kampus harus bergeraka ke arah itu tanpa tuntunan ideologi yang
jelas. Seperti yang sudah kita bahas , bahwa kelompok politik
mengharuskan seluruh basisnya bergerakan ke arah itu. Kondisi ini
memang pernah di praktekan di masa orde lama , namun demikian
semuanya bergerah ke arah yang ideologis baik itu PNI , PKI dan
Masyumi semua memiliki basis kuat di masyarakat. Gerakan yang
berbasis pada ideologi tidak akan pernah mengelami split pada
keilmuan, sekalipun ideologi itu sendiru sudah dimanfaatkan pada
ranah politik. Akan tetapi suhu politik di orde lama sangat ideologis

dengan nuansa misi dan tujuan yang pada pendirian negara , baik itu
kaum sekuleris, komunis dan Islam yang sama-sama mempunyai
landasan kuat. Sedangkan ketika para aktifis dakwah kampus bergerak
kepada ranah partai politik hal tersebut tidak diimbangi dengan kajian
atau diskusi yang jelas , mereka cenderung pada hal-hal yang
reaksioner. Oleh sebab itu gerakan reaksioner ini akan meredup
dengan sendirinya ketika induk partainya sudah tidak memiliki lagi
pengaruh yang kuat pada kabinet maupun parlemen. Gerakan dakwah
praktis sudah hilang bersamaan dengan hancurnya partai dakwah
dalam kancah demokrasi. Kita tidak tahu apakah gerakan tarbiyah akan
begitu saja hilang ketika partainya tumbang, setidaknya kita bisa
belajar dari kasus Masyumi sebuah partai Islam yang dibubarkan
namun masih saja bisa hidup dan mendirikan ormas Islam yang masih
bertahan hingga sekarang. Tapi perlu diingat Masyumi bisa kuat karena
ikatan ideologi Pan-Islamisme dan masih ada tokoh-tokoh senior yang
masih hidup ketika itu. Sedangkan aktifis masjid kampus yang sempat
berinduk pada PKS tidak memilik ideologi pan-Islamisme seperti para
pemuda dan aktifis Masyumi dahulu. Saya hanya mencoba
mencerminkan gerakan dakwah pada fakta sejarah , dimana eksistensi
dakwah itu akan terus bertahan jika konsistensi dan ideologi PanIslamisme kuat di dalam hati dan pikiran para aktifisnya. Namun
demikian seperti yang sudah saya tuliskan bahwa ide pan-Islamisme
sudah resmi hilang di Indonesia ketika memasuki abad ke 21.
Masa Setelah Pan-Islamisme dan Masalah Terorisme
Pan-Islamisme sudah menghilang dari panggung politik, mereka
kini sudah ditumpas idealismenya, diancam aktifitasnya dan diberikan
tawaran serta kesempatan yang menggiurkan oleh partai sekuler untuk
melepas identitas Islamnya. Keberadaanya masih ada , namun ide-ide
tentang negara Islam sudah tidak dimiliki hampir semua partai Islam di
seluruh dunia. Kekalahan mereka dalam panggung demokrasi
menandakan keberadaan ummat Islam sedang lemah , terpecah belah
dan tidak punya kekuatan sama sekali . Setelah wacana kebangkitan
Islam mulai menghilang , kini Amerika sering menyebut ummat Islam
dengan teroris , fundamentalis , radikal dll. Sebutan ini semakin kuat
dan tersebar setelah gedung World Trade Center di Amerika runtuh dan
tuduhan kepada Islam tidak lepas dari itu. Sampai Bernard Lewis
berkata di dalam bukunya yang berjudul Krisis Islam : Sebagian besar
ummat Islam bukanlah fundamentalis, dan sebagian besar
fundamentalis bukanlah teroris, namun sebagian besar teroris
sekarang ini adalah muslim dan mereka dengan mengakui diri mereka
sebagai muslim322. Dunia sekarang ini sedang dihadapkan pada
wacana-wacana yang dikeluarkan oleh Amerika, tidak satu pun media

322 Bernard Lewis , Krisis Islam , Pustaka Pelajar 1999 : hal 130

di dunia yang tidak melepaskan perhatianya dari kejadi WTC di


Amerika. Semua ummat manusia di dunia merasa memiliki Amerika
sebagai negara adidaya dan ummat Islam mengganggu kejayaan
Amerika tersebut. Dapat dikatakan , kaum muslimin selalu protes
ketika media mengatakan gerakan-gerakan dan perbuatan teroris
sebagai gerakan ummat Islam dan mempertanyakan kepada media
kenapa teroris tidak bisa lepas dari identitas agama Islam. Padahal di
dunia ini banyak sekali bentuk perbuatan teroris yang terorganisir ,
seperti di Irlandia yang muncul kelompok teroris beragam kristen.
Protes kaum muslimin dapat dipahami, namun protes tersebut tidak
akan ditanggapi sampai al-Qaeda benar-benar menyerah pada
Amerika. Kini label Al-Qaeda sudah benar-benar melekat pada kaum
muslimin di Timur Tengah, dan Amerika tidak melihat ummat Islam
lebih dari itu. Oleh karena itu banyak ummat Islam hari ini berlombalomba berlepas diri dari kegiatan Jihad , Dakwah yang fundamental
serta gerakan-gerakan reaksioner lainya. Osamah bin Laden dan para
pengikut Al-Qaeda barangkali tidak mewakili Islam, dan saat ini justru
banyak pertanyaan yang ditujukan pada mereka dan tidak sedikit yang
mengecam tindakan Al-Qaeda ini. Fenomena Al-Qaeda ini mirip dengan
kaum kristen ketika munculnya Hitler dan Nazi yang dikenal sebagai
tukang jagal namun memeluk agama Kristen. Ribuan ummat Kristiani
menolak dan mengecam tindakan Hitler yang menurut mereka telah
melanggar ajaran Kristen itu sendiri. Sedangkan Islam mengalami hal
yang sama sekarag ini , bahkan lebih parah dibandingkan Hitler dan
Nazi. Media terus memberitakan hal yang negatif tentang Islam dan
Al-Qaeda adalah supremasi politik ummat Islam ketika Partai Islam di
seluruh dunia sudah gagal mendirikan negara Islam. Cita-cita khilafah
Islamiah sangat kental dalam tubuh Al-Qaeda , bagi beberapa aktifis
muslim yang sudah lelah demokrasi pasti memilih dan mendukung AlQaeda sebagai alternatif gerakan dan harapan dari cita-cita Islam.
Al-Qaeda sendiri terlalu dilebih-lebihkan oleh Amerika, mereka
membuat jejaring berita yang khusus memantau kegiata Al-Qaeda.
Dalam kacamata Sejarah , tumbuhnya kelompok-kelompok radikal
adalah sesuatu yang wajar ketika dominasi kekuasaan dipegang oleh
lawan atau musuh. Apalagi dalam konteks Islam yang dipersatukan
dengan ikatan Iman , akan sangat mudah membentuk kelompok
fundamentalis ini. Al Qaeda sendiri merupakan kelompok-kelompok
garis keras yang memang sudah pernah muncul dalam sejarah, bahkan
dahulu perang dan pembunuhan jauh lebih intensif daripada sepak
terjang Al-Qaeda ini. Akan tetapi orang-orang modern selalu melebihlebihkan tindakan Al-Qaeda ini, bahkan sampai dibuat ribuan buku
tentang bahaya kelompok ini. Sejarawan besar abad 20 Arnold Toynbee
sudah mengatakan di dalam bukunya Study Of History bahwa gerakan
pemberontak muncul baik di kalangan agama maupun ploretar. Ia
menuliskan dalam karynya ada banyak sekali gerakan pembertontak di

Eropa yang sudah muncul sejak abad 18 , begitu pula gerakan


pemberontak dalam Kristen maupun Islam yang terus tumbuh subur
sampai abad ke 20. Islam sendiri di wilayah Afrika Utara adalah lahan
bagi tumbuhnya gerakan pemberontak dan perlawanan. Mereka
melakukan sabotase , pembunuhan dan pembakaran rumah-rumah
serta bangunan milik Kolonial perancis. Tindakan-tindakan ini terus
berjalan selama abad 18 sampai abad 20 dan tentu saja ini adalah
bentuk peperangan yang wajar dalam sejarah. Sedangkan di Eropa
kaum ploretar melakukan pembunuhan dan sabotase sebelum Revolusi
Perancis di abad 18, mereka membakar seisi kota dan mengecam para
agamawan dan raja-raja feodal. Dalam sejarah sendiri, tindakan seperti
itu wajar-wajar saja bahkan menurut Arnold Toynbe Fanatisme
merupakan kewajaran apalagi dalam memandang persitiwa sejarah.
Oleh Sebab itu Toynbee tidak pernah berlebihan dan mengecam
tindakan pemberontak dan peperangan. Bahkan ia justru mengecam
tindakan Inggris , Perancis dan jerman sebagai penjajah yang licik dan
culas terhadap bangsa Timur. Sedangkan bangsa Timur yang tidak
memiliki kekuatan justru melakukan pemberontakan yang dianggap
wajar oleh Toynbe sebagai reaksi terhadap kekuasaan.
Teori-teori seperti Toynbee ini tidak dilihat lagi di era sekarang
ini, dimana konflik-konflik justru semakin tajam antar golongan , agama
dan negara-negara. Jika dilihat dalam sejarah pendekatan muslim
dalam perang, tidak berbeda jauh dengan pendekatan yang ada di
dalam agama kristen ataupun agama Yahudi.
Sementara kaum
muslimin barangkali lebih sering berperang dibanding agama kristen ,
kecuali dalam perang Salib kaum Kristen benar-benar telah
menggunakan seluruh kekuatan dalam perang tersebut. Kaum kristen
juga berperang dalam melawan bidah , penghasut dan penyimpangan
dalam agama. Begitu pula Yahudi yang benar-benar mempertahankan
tanah Kanan dari serangan musuh, mereka juga terjun berperang
melawan musuh-musuhnya. Sejarah menunjukan bahwa agama-agama
besar di dunia semuanya melakukan perang yang menurut mereka
sebagai Holy War. Bahkan Kristen jika dibandingkan Islam , selama
kekuasaan Romawi terus mengumandangkan Perang terhadap kubukubu yang tidak sepakat dengan gereja, mereka menggantung para
pelaku dan memenjarakanya. Apakah semua praktek-praktek perang
dalam agama ini bisa dikatakan sebagai Teroris ? Justru kita
mempertanyakan kembali sikap kolonial yang membawa misi agama
dalam penjajahan. Sudah berapa kali perang yang dilakukan kolonial
dalam menyebarkan agama Kristen ? tentu sudah banyak sekali
berbagai invasi yang dilakukan. Dapat kita lihat dari Timur Tengah
sampai Indonesia ,Kolonialisme telah menghabiskan jutaan Dollar
Amerika dan menghabiskan banyak minyak untuk peperangan. Mereka
juga mengeksploitasi masyarakat Eropa untuk terjun menjelajahi dunia
demi tanah kejayaan. Jika kaum muslimi mau menghitung sudah

berapa banyak korban jiwa yang dibunuh oleh kolonial di dunia Islam ,
sayangnya kaum muslimin terlalu toleran terhadap perang sehingga
tidak terjadi gelombang massif antara Barat dan Timur. Bentuk-bentuk
Toleransi ini dapat kita rasakan setelah negara dunia Timur merdeka ,
semuanya menggunakan sistem Barat dan kepemimpinan demokrasi.
Dan kaum muslimin baik-baik saja dan tidak melakukan perlawanan ,
justru mereka mau berlomba-lomba ikut kontes demokrasi untuk
menang di wilayahnya sendiri.
Abad 20 telah menampilkan aksi-aksi semacam itu di Timur
Tengah , walau beragam jenis dan tujuan ,Perang mulai perlahan-hilang
dalam berbagai fase. Selama misi kolonialisme , kerajaan Inggris pun
sudah menghadapi gerakan-gerakan yang bisa kita katakan sebagai
teroris di daerah jajagan. Tindakan ini dilancarkan dari berbagai pihak
seperti Yunani di Spirus , yahudi di Palesina dan Arab di Aden.
Ketiganya berlandaskan motif wilayah dan bukan agama. Walau dari
latar belakang , semuanya pada dasarnya memiliki taktik yang serupa.
Tujuan mereka adalah mempengaruhi penjajah bahwa tetap menguasai
daerah atau kawasan tersebut tidaklah sebanding dengan darah yang
harus ditumpahkan. Metode mereka adalah menyerang para anggota
militer dan jika perlu para pejabat pemerintah dari berbagai intansi.
Ketiganya bergerak dalam wilayah mereka saja dan secara umum
menghindari kerusakan atau kerugian di luar rencana (Collateral
Damage). Sementara saat ini bagi kelompok yang dikatakan sebagai
teroris Gaya baru, pembunuhan warga sipil yang tidak berdosa
bukanlah Colateral Damage. Pada akhirnya serangan balik melawan
teroris muncul dimana-mana yang kemudian membunuh warga sipil
serta banguna gedung tidak diperdulikan lagi. Bernard Lewis dalam
bukunya Krisis Islam selalu membandingkan perang agama pada
konteks sejarah dengan terorisme masa kini. Seperti biasa , bernard
Lewis tidak lepas dari sejarah Islam yang penuh dengan peperangan
dan ia ungkit kembali konflik internal kaum muslimin. Terutama konflik
dalam kekhilafahan Ali dan peperanganya dengan Keluarga Nabi
Muhammad. Menurut Lewis Teorirs dalam Islam sudah tumbuh sejak
lama , dan sejarah sudah membuktikan perang-perang dalam Islam
disebut sebagai gerakan pemberontakan. Sampai pada abad 20 islam
sebagai agama teroris ini sering disebut-sebut Lewis sebagai
penghambat bagi berkembangnya Israel. Seperti Pembentuk Palestinan
Liberation Organzation (PLO) yang didirikan pada 1964 selalu menjadi
titik Lewis menghajar Islam sebagai agama teroris. Setelah kekalahan
tentara gabungan Arab dalam perang enam hari, Amerika terus
menerus menyalahkan pemerintah Arab telah membuat kegaduhan di
Timur Tengah. Kekalahan tentara koalisi Arab pada perang melawan
Israel kemudian diteruskan denga kegiatan-kegiatan yang dikataka
oleh Amerika sebagai terorisme, seperti pada pembajakan pesawat
Inggris , Swiss dan Amerika , di tahun 1970 , yang semuanya

diterbangkan Ke Amman , Yordania. Kemudian pada 1972 pembunuhan


para Atlit Israel pada Olimpiade Munich, Pengepungan kedutaan
Amerika di Khartoum tahun 1973 dan terbunuhnya dua orang warga
Amerika dan seorang diplomat Belgia di sana dan di tahun 1985 terjadi
pembajakan kapal Pesiar Italia Achille Lauro. Berbagai serangan lainya
ditujukan ke pusat-pusat pembelanjaan, diskotik, dan bahkan para
orang-orang Eropa yang sedang menunggu pesawat di bandara.
Menurut Lewis dari semua persitiwa dan Operasi-operasi diatas
dilakukan oleh pembela palestina yang tergabung dalam jaringan
teroris di seluruh Arab. Amerika selalu memojokan Islam dalam
berbagai persitiwa yang pelakunya belum tentu kejelasanya. Setelah
perang Arab melawan Israel selalu saja peristiwa aneh yang muncul
baik itu pembunuhan , pembajakan , penulikan dll, Dan Hamas adalah
kelompok yang harus bertanggung jawab atas semua ini.
Media selalu memberitakan citra yang negatif pada Islam,
terutama setelah Afghanistan mengalahkan Uni Soviet. Berbagai
dukungan dan uluran tangan dari seluruh dunia datang kepada
Mujahidin Afghan. Bahkan Amerika turu menyambut kemenangan itu
dan memanfaatkanya sebagai mitra yang telah mengalahkan Uni
Soviet. Karena Mujahidin tidak mau duduk bersama Amerika, kemudian
datanglah serangan demi serangan kepada para Mujahidin.
Pembentukan Al-Qaeda setelah itu adalah momentum dimana Amerika
memanfaatkan media untuk memperburuk citra Islam. Seperti yang
sudah kita bahas Amerika termasuk negara yang berlebihan untuk
membuat suatu opini tentang sebuah kemanan internasional. Apa yang
dimaksud keamanan itu ? Amerika hanya ingin semua negara-negara di
dunia tunduk dibawha kekuasaanya , terutama setelah Uni Soviet
tumbang. Gerakan sekecil apapun ,asalkan menimbulkan korban jiwa
dan kerusakan langsung diberitakan secara langsung oleh media-media
Amerika. Padahal sebelumnya mereka tidak terlalu menanggapi
operasi-operasi yang dilakukan Hamas di Timur Tengah dan media saat
itu tidak berlebihan melihat tindakan Hamas. Dunia yang ingin
diciptakan ini seolah-olah menimbulkan api dalam sekam yang
sewaktu-waktu akan meledak, Dan Al-Qaeda adalah organisasi yang
terlahir dari tindakan curang Amerika yang telah memanfaatkan media
dan teknologi modern. Sampai pada kejadian 9/11 Amerika langsung
mengumumkan bahwa Al- Qaeda adalah organisasi teroris yang harus
dikalahkan oleh dunia. Dikotomi hitam putih mulai terjadi dalam
perlombaan wacana terorisme global. Kaum muslimin sendiri sudah
tidak sanggup mengatur gerakan baik di dalam negeri maupun luar
negeri. Negara-negara yang mayoritas muslim dan terutama yang
mendukung Afghanistan tidak berkutik lagi menghadapi opini yang
digulirkan Amerika. Dan selanjutnya mulai terpusat tuduhan teroris
pada ummat Islam pada invasi Amerika ke Iraq tahun 2003. Invasi
Amerika ini ditanggapi secara reaksioner oleh Al-Qaeda dan mulai

pertempuran sengit antara Amerika dan Al-Qaeda di tanah Irak.


Berbagai kesempatan Amerika terus membertikana pada dunia bahwa
Al-Qaeda benar-benar telah melindungi senjata pemusnah massal.
Kelompok-kelompok muslim di seluruh dunia yang masih mendukung
Al-Qaeda kemudian mulai dicuragi sebagai kelompok teroris. Mereka
diperiksa dan tidak lama setelah itu dipenjara dan tidak pernah
dikembalikan lagi. Baik di Sudan , Libya , Pakistan , Indonesia banyak
sekali organisasi sel Al-Qaeda yang tumbuh di seluruh dunia dan
memberika pengaruh yang besar pada ummat Islam. Hal ini dapat
dipercaya karena sel-sel Al-qaeda tersebut beranggotakan dari alumnialumni perang Afghanistan yang telah berjasa bagi kaum muslimin di
seluruh dunia. Kepercayaan yang kuat dan loyalitas kepada alumni
Afghanistan yang kemudian disebut sebagai Thaifah Manshurah yakni
kelompok-kelompok yang akan selalu menang. Di Indonesia sendiri ,
kelompok ini sangat dipercaya dan banyak sekali ummat Islam
terutama bagi aktifis Islam yang gagal mendirikan negara Islam
dengan sepenuh hati mendukung kelompok sel Al-Qaeda. Dengan
segenap upaya dan harta sampai institusi pendidikan seperti pesantren
mendukung Al-Qaeda. Kondisi ini merupakan sikap yang wajar
dikarenakan perang Afghanistan sendiri sering dikotomikan sebagai
perang yang menyaring para Tentara Allah untuk menyambut akhir
zaman. Dan alumni Afghanistan telah membuktikan bahwa mereka
adalah kelompok orang-orang yang akan selalu menang,
Suara mengenai Thaifah Manshurah ini terus bergema hingga
sekarang, baik itu pada persitiwa Perang Afghanistan maupun
setelahnya. Seluruh kaum muslimin mulai menyambut seorang
pemuda Muslim yang militan , ia sudah dilatih dalam perang
Afghanistan , mengalami gempuran rudal di bukit-bukit Afghan ia
adalah Osamah Bin Laden. Seorang yang diramalkan akan memanggul
Bendera Panji Hitam dan menyambut kedatangan Imam Mahdi.
Osamah besar dalam lingkungan keluarga kaya, ayahnya adalah
seorang kontraktor terkenal di Arab Saudi. Pada masa kecilny osamah
sudah dididik dengan ajaran-ajaran Islam, sehingga ia tidak tahan
melihat penderitaan kaum muslimin di seluruh dunia akibat agresor
penjajah. Sebagai seorang penerus dari ayahnya, ia menjadi kontraktor
terkenal dan memiliki banyak proyek pembangunan jembatan dan jalan
raya milik pemerintah. Pada masa mudanya ia terus bergerak sebagai
donatur Ikhwanul Muslimin , sampai munculnya Perang Afghanistan
pada 1979 muncul keinginan kuat dalam sanubari Osamah untuk
menjual semua asetnya untuk terjun pada perang Afghanistan. Dari
bisnis dan hartanya Osamah kemudian mengimpor senjata-senjata ,
membangun kamp militer dan pelatihan bagi pada mujahidin. Dengan
biaya yang banyak, kemudian Osamah juga membangun pangkalan
militer di berbagai titik baik di Pakistan maupun Afghanistan. Di tanah
Afghanistan inilah Osamah muda kemudian bertemu dengan para Wali

Allah seperti Syaikh Abdullah Azzam, Gulbudin Hekmatiyar, Yunus


Khalis, Jenderal Zia Ul Haq dll. Mereka semua berperan dalam mendidik
osamah muda dalam pemikiranya dan telah berhasil menciptakan
Osamah menjadi sesosok monster yang mengerikan bagi Amerika. Saat
terjun ke Afghanistan Kehidupan sehari-hari Osamah selalu penuh
dengan penderitaan , hampir setiap bulan ia mondar-mandir Arab
Saudi-Afghanistan. Disana ia menjual aset dari seluruh Inversitasi yang
ia tanamkan dan menjual semua warisan ayahnya yang kaya raya
untuk disumbangkan semua dalam Perang Afghanistan. Bagi Osamah
pahala terbesar dalam hidup ini adalah berjuang di Medan Jihad
dengan segeap Jiwa dan Harta benda. Ini ia lakukan tatkala Abu Bakar
As Shidiq menjual seluruh hartanya demi tegaknya agama Islam dan
membantu dalam perang-perang untuk membela Islam. Osamah muda
sangat terinspirasi pada pribadi Abu Bakar As Shidiq seorang yang kaya
raya , namun ia menjual seluruh hartanya demi perang dan
mengangkat pedang.
Dari seluruh kegiatanya ini , kemudian Osamah muda mulai
tidak disenangi oleh pemerintah Arab Saudi karena membantu perang
Afghanistan. Berbagai opini kemudian muncul untuk menyudutkan
Osamah, para ulama Mekkah mulai angkat bicara bahwa perang
Afghanistan mengandung bidah , khurafat dan orang-orang
Afghanistan memakai Jimat untuk memenangkan Perang. Munculnya
opini ini , justru disambut oleh Osamah dengan penuh semangat untuk
mati di dalam Perang Afghan. Abdullah Azzam lah yang menginspirasi
Osamah muda , untuk benar-benar yakin bahwa dari Perang Afghan
inilah nantinya akan muncul Generasi Thaifah Manshurah , generasi
yang menyambut akhir Zaman. Kebencian Osamah semakin menjadi
jadi
tatkala
pemerintah
Arab
Saudi
resmi
mencabut
kewarganegaraanya. Status Osamah yang ilegal membuat dirinya
membantu berbagai gerakan perlawanan di Timur Tengah dan Afrika,
sampai setelah perang Afghanistan selesai pada 1989, Osmaha turut
membantu para pemberontak di Sudan. Jejaring Mujahidin semakin
kuat ketikka berhasil menggulung kekuatan super power Uni Soviet,
kemudian mereka membentuk persatuan Mujahidin . Kemenangan
Mujahidin tidak sepenuhnya bahagia, sebelumnya pada 1988 Abdullah
Azzam Tokoh yang mempelopori lahirnya benih-benih Al-Qaeda sudah
mati terkena Drone dari musuh saat sedang berangkat Sholat Jumat. Ia
mati bersama anak laki-lakinya ,bom itu meledakkan sepeda motor
berserta dirinya. Abdullah Azzam telah berperan memanggil seluruh
kaum muslimin baik dari Afrika sampai Indonesia untuk terjun ke
Afghanistan, menurutnya perang Afghanistan merupakan kewajiban
yang mengikat di setiap leher kaum muslimin untuk terjun ke medan
Jihad. Dengan mengutip pendapat-pendapat para ulama seperti Ibnu
Taimiyah dan Imam empat Mahzab serta sejarah perjuangan mereka
Abdullah Azzam terang-terangan mengatakan bahwa Jihad adalah Qital

(Perang) melawan orang kafir dan hukumnya adalah Fardhu Ain.


Kewajiban Jihad (Perang) ini wajib dilakukan oleh kaum muslimin baik
tua , muda , laki-laki, perempuan, semua harus memanggul senjata
demi kejayaan Islam di akhir zaman. Ajaran-ajaran Abdullah Azzam ini
kemudian banyak diamini oleh kaum muslimin , ribuan ummat islam
berbondong-bondong terjun ke Afghanistan tak terkecuali dari
Indonesia. Ratusan media televisi maupun cetak berduyun-duyun
datang ke Afghanistan untuk menyaksikan langsung jalanya perang,
bahkan ada seorang wartawan dari Perancis langsung masuk Islam
ketika meliput secara langsung Perang antara Mujahidin versus Uni
Soviet dan ia mengakui telah Melihat Allah di Afghanistan. Hanya
dalam jangka waktu 10 tahun 1979-1989 Abdullah Azzam telah berhasil
mengkader banyak pemuda muslim dan ia telah meletakkan batu
pertama bagi bangkitnya Jihad di era modern. Baginya Jihad atau
perang harus selalu ada di setiap zaman, karena jika Jihad (Perang)
tidak ada maka yang terjadi akan merebaknya banyak fitnah di
masyarakat. Pendapat ini didasarkan pada sejarah, dimana Islam selalu
berperang untuk menumpas fitnah-fitnah yang tidak pernah selesai.
Bagi Abdullah Azzam ummat Islam di seluruh dunia harus
bersatu, oleh karena itu ia sangat tidak sepakat jika ummat Islam
dipecah-pecah dalam bagian negara. Ia sangat sepakat akan
penegakkan kembali Khilafah Islamiah yang sesuai dengan metode
kenabian. Baginya Setelah Khilafah Ustmania runtuh pada 1924
,setelah itu tidak ada lagi kehidupan Islam dan eksistensi islam sudah
resmi hilang. Berangkat dari Inspirasi Khilafah yang tentu saja ia
sandarkan pada Hadist Akhir zaman bahwasanya akan tegak Khilafah
Islamiah yang sesuai dengan manhaj Nabi SAW, dan Abdullah Azzam
sangat menginginkan tegaknya khilafah. Di dalam bukunya yang
berjudul Tarbiyah Jihadiah Abdullah Azzam mengajarkan kepada kaum
muslimin untuk benar-benar yakin bahwasanya Jihad harus dilakukan
dimanapun dan kapanpun selama Syariat Islam belum tegak. Selain itu
Abdullah Azzam memberitahukan pada dunia bahwa Perang
Afghanistan adalah perang pembuka dari fase akhir zaman, setelah
perang ini masih ada perang-perang lainya yang akan segera
menyusul. Pendapat-pendapat Abdullah Azzam ini kemudian diteruskan
oleh Gulbudin Hekmatiyar seorang yang berpengalaman dalam perang
di bukit tandus Afghanistan. Sama seperti Osamah, ia mendirikan kamp
militer dengan uang dan harta pribadinya, darisana ia mendidikan
pemuda muslim dari berbagai negara, salah satunya adalah Indonesia
yang terdaftar dalam kamp militer yang ia pimpin. Di bawah bimbingan
hekmatiyar , para Mujahidin dilatih cara membuat bom , menembak
dengan senapan , latihan fisik . Itu semua ia lakukan bagi para pemula
yang sama sekali belum pernah berperang, dan dari sanalah banyak
Mujahidin dari Indonesia yang terlatih seperti layaknya seorang militer
sungguhan. Selain dari latihan fisik , para mujahidin mendapat

pendidikan ruhiah dari Abdullah Azzam dan setiap harinya memberikan


ceramah tentang Jihad dan Akhir zaman. Setiap perkataan Abdullah
Azzam dalam ceramah di kamp-kamp militer kemudian dicatat dan
dijadikan sebuah buku yang kita kenal kini Tarbiyah Jihadiah. Usahausaha Jihad ini tidak sia-sia yang kemudian menghasilkan generasi
Jihadis yang haus akan peperangan dan menghasilkan Al-Qaeda.
Kelahiran organisasi ini seperti bayi yang tidak diharapkan, berbagai
pengamat politik mulai angkat bicara bahwa terorisme telah bangkit.
Seperti yang dikataan Asad Said Ali dalam bukunya Al-Qaeda :
Sejarah, dan Sepak Terjangnya, bahwa Al-Qaeda kemudian berubah
menjadi monster bagi orang-orang Kafir, mereka meneror ummat
manusia dengan wacana perang akhir zaman. Bagi sekelompok
manusia yang jauh dari kehidupan Tauhid , keberadaan Al-Qaeda ini
sangat mengancam dan mengerikan. Sampai pada peristiwa 9/11
nama organisasi Al-Qaeda selalu muncul di media yang mengatakan
bahwa hal tersebut adalah tindakan mereka. Masyarakat Arab dan
Islam menanggapi dengan perasaan yang terkejut sekaligus merasa
malu karena perbuatan tersebut dilakukan atas nama Islam. Inilah
tanggapan kebanyakan orang, sampai di arab saudi dan kota-kota
muslim lainya melakukan aksi massa atas tragedi itu. Atas Islam
seluruh masyarakat muslim terus menolak bahwa tragedi tersebut
dilakukan oleh orang Islam , sampai muncul video streaming di
berbagai media internet bahwa pemerintah Amerikalah yang
melakukan hal tersebut. Namun demikian, tidak berselang lama
muncul pengakuan dari AlQaeda bahwasanya gedung WTC
dihancurkan oleh mereka dan itu adalah genderang perang bagi
mereka atas Amerika. Masyarakat muslim kemudian marah besar
terhadap Al-Qaeda , mereka semakin dikucilkan , bahkan banyak
dianatara mereka sudah sepakat bahwasanya Al-Qaeda adalah teroris.
Osamah bin Ladin semakin memperjelas sikap-sikapnya
dalam memandang perjuangan Jihad, ia seringkali menyebut musuhmusuhnya sebagai Pasukan Salib. Sejarah Perang Salib membuktikan
kekejaman Nasrani yang memunculkan sentimen agama yang tajam.
Berangkat dari Inspirasi Perang Salib kemudian Osamah membuat
Surat Untuk Amerika yang diterbitkan pada bulan November 2002.
Dalam surat tersebut dituliskan pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukan oleh pemerintah Amerika beserta masyarakatnya. Selain itu
ada tujuh poin yang dituliskan oleh osamah yang pertama Peluklah
Islam, kedua hentikan , penekanan, kebohongan , ketidakmoralan
,dan kemaksiatan, ketiga Menyadari dan mengakui bahwa Amerika
adalah sebuah bangsa yang tidak memiliki prinsip atau sikap,
keempat hentikan dukungan terhadap Israel di Palestina, India di
Kashmir , Rusia melawan orang-orang Checnya dan pemerintah Manila
melawan Muslim di selatan Filiphina, Kelima Kemaslah barang anda
dan keluar dari tanag kami. Ini ditawarkan sebagai saran demi

kebaikan Amerika sendiri, ditambahkan Jadi jangan memaksa kami


untuk mengirimkan kalian kembali sebagai kargo dalam peti mati,
keenam Memutuskan dukungan bagi para pemimpin yang korup di
negara-negara kami. Jangan turut campur dalam politik dan metode
pendidikan kami. Biarkan kami sendiri, atau sambutlah kami di New
York atau Washington. Ketujuh, berhubungan dan berinteraksilah
dengan kaum muslim berdasarkan kepentingan dan keuntungan
bersama, daripada melakukan kebijakan-kebijakan penaklukan,
pencurian , dan pendudukan. Surat tersebut berakhir dengan
mengatakan kepada Amerika bahwa jika mereka menolak saran ini,
mereka akan dikalahkan seperti para pasukan Salib sebelumnya, dan
nasib mereka akan dikalahkan seperti para pasukan Salib sebelumnya,
dan nasib mereka akan sama dengan Uni Soviet yang kabur dari
Afghanistan karena kekalahan militer mereka, perpecahan politik ,
keruntuhan ideologi , dan kemerosotan ekonomi. Alasan yang menjadi
latar belakang melawan Amerika yang dibuat dalam surat ini sangat
rinci. Alasan ng trrus !emguatkan al qaeda adalah miripnya amerika
sebagagi penguasa kristen, simbolisme barat dan tentu tanah bagi
orang kafir. Kondisi seacam ini terus mendukung pada sebuah opini
bahwa amerika adalah penguasa byzantiu! Di konstantinopel, para raja
roma suci di vienja , ratu victoria dan para penguasa kafir lainya di
eropa. Semangat dan alasan perlawanan yang semakin kuat
ini,Membuat al qaeda terus bergerak ke arah organisasi teroris modern.
Mereka merancang jaringan internet, teknologi serta membuat
telekomunikasi yang tidak terdetek oleh amerika. Al qaeda besama
osamah selalu berangkat dari alasan histois, bahwasanya keberadaan
amerika di arab selama perang teluk adalah ancang-ancang mereka
untuk melakukan invasi terhadap irak. Amerika dianggap telah
menodai simbol simbolndi dunia islam seperti baghdad ibukota
kekhalifahan selama 500 tahun dan tempat yang paling bersejarah
bagi dunia islam.
Adapun faktor penting lainya yang menggerakan osamah alah
bahwa amerika terus memberikan dukungan pada aliansi militer pada
pemerintah yang sudah kendukung penuh segala kebijakanya.
Terutama saat revolusi iran tahun 1979, dimana amerika seolah olah
tidak peduli pada peristiwa itu. Ketika rajah syah reza digulingkan,
dengan Penuh perasaan amerika menolonh syah reza dari kepungan
massa muslim yang penuh amarah. Amerika selalu menuduh kelompok
fundamentalis yang bermain di belakang revolusi iran, terutama pada
sayyod qubth yang telah Mengobarkan amarah kaum muslimin.
Kejadian pada sayyid qutbh ini kemudian dijadikan inspirasi bagi
golongan fundamentalis dalam perjuangan, sehingga kebanyakan
pengamat terus mengarahkan opini bahwa sayyid qubth adalah bapak
terorisme dunia. Menetapnya sayyid qutbh di amerika tampaknya
memberikan pengaruh yang penting pada pemikiranya. Sejak ia datang

ke sana pada 1948 bersamaan dengan meletusnya perang arab


melawan israel. Sayyod qutbh terkejut dengan banyaknua dukungan di
amerika atas apa yang dianggap sebagai perang melawan yahudi.
Bahkan dengan lebih sikap terkejutnua muncul terhadap gaya hidup
amerika ,utamanya memgenai kemerosotan moral dan kecanduanya
pada seks bebas. Sayyid qutbh melihatnua sebagai bentuk perbedaan
antara spiritualitas timur dan materialisme barat. Ia menggambarkan
amerika sebagai bentui ekstrrm dari materialisme barat. Segalanya di
amerika menurutnya termasuk agama Diukur secara bendawi. Sayyid
qutbh melihat banyak gereja yang berdiri namun ia tidak percaya
bahwa rakyat amerika seorang yang religius. Ini dapat dilihat gereja di
amerika berjalan seperti bianis, berkumpul mencari klien dan
popularitas, dan menggunakan cara-cara seperti di toko dan gedunggedung bioskop. Untuk menarik pelanggan dan penonton sang pendeta
pun berubah menjadi seorang manaier dari sebuah bisnis toko-toko
maupun bioskop. Hasilnya adalah aula gerej a menjadi ajang tarian
dimana laki-laki dan perempuan bertemu, bercampur dan bersentuhan.
Para pendeta bahkan bertindak lebih jauh dengan meremangkan
cahaya lampu agar tarianya lebih heboh. Aula gereja berubah menjadi
putaran bisnis yang memunculkan paha, tarian pingguk bibir dan buah
dada dan suasana yang penuh nafsu syahwat. Persepsi mengenai barat
budayamya menjadi alasan kuat bagi golongan fundamentalis untuk
muncul ke permukaan dengan mengecam segala tindak taduk amerika
yang menyebarkan aurat wanita, klub malam, tarian erotis dan tempat
tempat maksiat lainya. Begitu keranya celaan sayyod qutbh terhadap
budaya amerika sehingga tahun 1950 ia dikembalikan lagi ke mesir dan
kemudian bergabung dengan ikhwanul muslimin.
Dorongan utama dalam tulisan-tuisan sayyid qutbh apa yang ia
sebut sebagai jahiliyyah modern dalam artian islam klaisik sebagai
paganisme ( penyembah berhala).
Sebagaimana sayyid qutbh
memandang jahiiyah modern ini sudah memasuki negara-negara islam
dan firaun firaun baru dimunculkan oleh rezim baru di Timur tengah.
Sering dikatakan bahwa sikap anti amerika sayyid qutbh semata-mata
karena ia telah mengunjungi amerika. Tetapi justru pada saat itulah
amerika ditunjuk olehnya sebagai biang keladi dari semia kerusakan
yang ada. Kemaksiatan dan kebebasan seks di amerika adalah
ancaman bagi negara islam dan ummat islam terutama bagi golongan
fundamentalis. Sampai sekaramg pun masih Sering suara suara
mengenai d323osa dosa amerika diserukan di dunia Timur melalui
berbagai media, pamflet, ceramah dan berbagai pidato. Contoh yang
paling memonjol adalah pidato seorang profesor mesir pada saat rapat
gabungan antara uni eropa dan organisaso konferensi islam di Istanbul
tahun 2002. Lembar kejahatan amerika buka dari pemukiman awal di

323 O

amerika utara, serta pengambilaliham dan pemusnahan bangsa indian


yang terus menerus mendapat perlalukan buruk dari eropa. Kolonial
terus memperlakukan pribumi dengan perbudakan, eksploitasi ,
importasi kulit hitam dan eksploitasi imigran di amerika. Lembar
kejahatan tersebut dibuka dengan perang Hiroshima dan nagasaki dan
juga korea, vietmam,
somalia dan tempat tempat ekslopitasi
amerika.aksi aksi amerika di Lebanon, Khartoum, libya , irak dan tentu
saja palestina. Namun kecaman yamg paling tajam adalah
kemerosotan moral dan sekes bebas di budaya hidup amerika dan
ancaman pengaruhnya terhadap islam. Inilah yang dimaksudkan oleh
sayyis qutbh sebagai setan besar yang ditujukan kepada amerika dan
ayatullah Khomeini.
Ajaran-ajaran sayyid qutbh terus memiliki pengaruh pada 20
tahun kemudian. Pada tanggal 20 november 1979 sekitar seribu kaum
fundamentalis menduduki masjidil haram di mekkah. Tujuan mereka
adalah untuk menyucikan islam dan membebaskan tanah suci arab
dari kerajaan kaum kafir dan para pemimpin agama yang mendukung
pemerintah korup. Pemimpim mereka dalam pidatonua yang
disampaikan melalui pengeras suara di masjidil haram , mengutuk
barat sebagai penghancur nilai-nilai dasar islam dan menuduh
pemerintah arab saudi sudah menjadi kaki tangan amerika. Kelompok
fundamemtalis itu menyeru kembali pada tradisi islam yakni keadilan
dan pemeretaan, dan mewajibkan kaum muslimin segerea membuang
peralatan moderm serta bentuk bentuk ajaran amerika . Setelah
munculnya pidato tersebut pemerintah arab saudi menangkap mereka
dan dihukum mati pada 9 januari 1980 bersama 62 anggotanya.
Sementara itu muncul demonstrasi yang mendukung gerakan
pemberontak di mekkah tersebut , dukungan itu muncul dari islamabad
pakistan. Dukungan ini ditambah lagi oleh statement Ayatollah
Khomeini dari iran yanh mengatakan amerika telah membantu tentara
arab untuk menumpas gerakam perlawanan tersebut. Kemudian
kedutaan amerika di iran mulai di serang sekelompok demonstran
muslim, dua orang amerika dan pakistan mati dalam tragedi
kerusuhan. Peristiwa Peristiwa dukungan ini muncul bersamaan dengan
revolusi iran , tepat pada 4 november 1979 kedutaan amerika di
teheran diserang massa, tentu ini semua adalah permainan dari
Khomeini-. Bagi Khomeini, amerika merupakan musuh utaja yang harus
dia lawan melalui jihad. Seperti di masa lalu ,amerika selalu dipandang
sebagai satu-satunya kekuatan serius yang menghambat penyebaran
dakwah dan kemenangan islam. Pada 1970 Khomeini pernah menulis di
dalam bukunya yang berjudul islamic government ( pemerintahan
islam)yanh menjelaskan negara amerika adalah warisam dan buah
Hasil dari imperalisme dan kolonialisme berabad-abad lalu. Dan
Khomeini menyimpulkan bahwa amerika merupaka gabungan kekuatan
jahat yang terkumpul dari seluruh kolonialisme. Buku islamic

governmemt ini berpemgaruh dalam memicu bangkitnya revolusi iran


tahun 1979, amerika baginya telah menjadi musuh besar dan target
utama dari seluruh kemarahan kaum muslimin.
Kebencian besar Khomeini terhadap amerik sudah terlihat sejak
tahun 1964 saat ia menyampaikan pidato di kediamanya di kota qunn,
dimana ia tegas menooak undang-undang yang dibuat oleh parlemen
iran yang memberikan status ekstra teritorial kepada misi militer
amerika, beserta keluarga, staf, penasehat dan para pembantu
mereka. Khomeini mengatakan mereka telah menempatkan rakyat
iran ke tingkat yang lebih rendah daripada anjing amerika. Jika
seseorang menabrak seekor anjing milik orang amerika, ia akan
dituntut. Bahkan bila sang syah sendiri yang menabrk anjing milik
orang amerika, ia juga akan dituntut. Tetapi jika seorang juru masak
amerika menabrak syah, sang pemimpin negara, tidak ada seorangpun
yang berhakn menuntut juru masak tersebut.324 Karena pidato ini
menyinggung pemerintah Khomeini diasingkan dari iran pada 4
november 1964. Sampai pada 1979 khomeini sangat menyayangkan
bahwa seluruh dunia islam telah berada dalam genggaman amerika
dan ia menyeru umat islam sedunia untu bersatu melawan amerika.
Inilah awal dimana amerika mulai disebut sebagai setan besar. Pada
tahun yang sama Khomeini juga telah menuduh anwar Sadat pemimpin
mesir dan saddam husein pemimpin irak sebagai kaki tangan amerika.
Sadat membantu perdamaian dengan israel, saddam husein melakukan
pekerjaan amerika dengan berperang melawan iran. Setelah revolusi
iran amerika resmi disebut sebagai setan besar, sedangkan israel yang
dipandang sebagai agen amerika merupakan setan kecil. Israel seperti
halnya nigeria, sudan, Bosnia, kashmir, Mindanao merupakan wilayah
yang dikuasai muslim yang berbenturan dengan non muslim dan
tempat-tempat ini merupakan pusat konflik-konflik yang diciptakan dari
amerika. Konflik israel palestina mlebih banyak mengundang konflik
dan perhatian di seluruh dunia, dan muncuk banyak konflik di Timur
tengah setelahnya. Amerika sangat berperan dalam media dan
menggiring opini publik misanya pada 1991 mereka berhail menghasut
masyarakat irak untuk membangkang terhadap saddam husein. Suku
kurdi di irak utara dan kaum syih di irak selatam mengikuti seruan
amerika tersebut. Dengan cepat saddam husein membersihkan mereka
dengan senjata. Kecurigaan barat terhadap gerakan politii islam dan
kesediaan mereka mentolerir atau bahkan mendukung diktator yang
terus berupaya menghancurkan gerakan-gerakan islam tampak lebih
dramati di al jazair. Di negeri mulai ditetapkan konstitusi demokrasi
yang benar benar dimanfaatkan islamic salvation front (FIS). Pada
bulan desember 1991 partai FIS menang dalam putaran pertama dan
kedua dengan baik, dan Setelah itu partai FIS berhasi menduduki kursi

324 Bernard lewis, krisis islam, pustaa pelajar hal 81

di MPR. Berbekal dengan kemenangan ini, partai FIS kemudian


menantang militer al jazair dengan menuduh kubu militer telah
menekan rakyay sipil. Dan militer telah menolak memberikan bantuan
pada perang irak versus kuwait. Saddam husein dalam intervensinya ke
kuwait dan pembangkanganya pada amerika membangkitkan
semangat besar di kalangan fundamentalis muslim di afrika utara. Pada
januari 1992 pihak militer semakin kesal dengan tumbuhnya faksi
fundamental di a jazar sehingga mereka menuduh partai FIS berperam
melindungi mereka. Setelah putaran kedua pemilu al jazair, partai FIS
dibubarkan pihak militer dan Setelah itu dibuatlah rezim sekuler di al
jazair . Walaupun dibentuk pemerintah sekuler, nuansa politiknya
sangat dipengaruhi sejumah tokoh dunia dari paris, washington dan
ibukota negara barat lainya. Munculnya pemerinth sekuler di al jazair,
kemudian membangkitkan kemarahan dari partai FIS yang telah
mengendalikan kaum fundamentalia untuk melakukan kudeya
berdarah. Al qaidah menganggap amerika jelas-jelas bertanggung
jawab atas pengambilaliham kekuasaan militer di al jazair. Di negara
ini, sebagaimana di negara lain amerika telah bermain dalam internal
politik ummat islam dan secara khusus telah menekan semua gerakan
islam, melakukan pembantaian para aktifis Islam, dan mengancam
segala wacana anti barat di seluruh negeri muslim. Amerika terus
dipersalahkan oleh seluruh aktifis islam karena telah melanggar
praktek praktek demokrasi itu sendiri dengan gerakan senjata. Kasus
Seperti di al jazair ini juga terjadi di mesir, pakistan dan di sejumlah
negara muslim lainya dimana ada kecenderungan bahwa sebuah
pemilu yang bebas dan adil akan memunculkan kemenangan bagi
partai islam.
Dalam hal ini,
gan sikapnya yang toleran ini , menunjukan bahwa mereka
sebenarnya mengjargai golongan Nasionalis jika mereka mau bersamasama membangun kemerdakaan dengan semangat Islam. Jadi akan
salah jika kita melihat mereka golongan Islam militan mebenci secara
penuh orang-orang Nasionalis yang sebenarnya mereka harapkan mau
bekerjsama dengan golongan Islam. Gerakan pan-Islamisme sendiri
sarat dengan nuansa kemerdekaan, mereka menunjukan semangat
patriotisme dan membela tanah air mevnhreka. Hubungan antara
Masyumi dengan PNI terjalis cukup erat sepanjang tahun 1930-an.
Mereka bekerja sama membangun Kemerdekaan disaat kolonial
Belanda mengalami zaman Malaise yang cukup menguras energi
mereka di Eropa. Kesempatan ini digunakan sebelum Jepang datang
untuk membentuk badan-badan persiapan untuk kemerdekaan. Namun
demikian hubungan ini dirusak oleh mereka golongan Nasionalis yang
Liberal dan mendukung kebijakan kolonial. Munculnya orang-orang
Liberal dalam tubuh Partai Nasionalis membuat golongan Islam militan

mulai enggan bekerja sama yang kemudian justru menimbulkan


hubungan yang tidak sehat. Menjauhnya hubungan antara kaum
Nasionalis dan Islam militan puncaknya adalah disaat pembentukan
dasar negara. Baik itu di Indonesia maupun Pakistan sama-sama
berkonflik dalam pembentukan dasar negara. Piagam Jakarta sendiri
merupakan kompromi terakhir yang diberikan golongan Islam. Namun
demikian kompromi yang maksimal itu, mereka ubah lagi menjadi lebih
sekuler yang menjadikan Manusia , agama dan Tuhan hanya memiliki
hubungan Horizontal. Hubungan yang telah dirusak ini, oleh sebagian
ulama berusaha diselesaikan dan diredam sedemikian rupa. Ki Bagus
Hadikusumo ketika mendengar Isi Preambule Piagam Jakarta sudah
dibuah dan dihapus menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa dan katakata kewajiban menjalankan Syariat Islam sudah dihapus. Tokoh besar
Islam tersebut kemudian
memberikan toleransi kepada kaum
Nasionalis dan memerintahkan kaum muslimin untuk tidak marah dan
tidak melakukan pemberontakan. Seorang ulama yang alim sekaliber Ki
Bagus Hadikusumo sekali lagi memberikan contoh kepada kita, bahwa
kaum muslimin harus benar-benar bersabar dan menyusun kembali
kekuatan Islam yang telah hilang.
Islam sudah sangat terlihat lemah , kekuatan pusat Islam sudah tidak
diketahui lagi dan sudah lama hilang Sehingga ide Pan-Islamisme terus
beradaptasi dengan berbagai keadaan. Sampai pada tahun 1950,
Gerakan Pan-Islam masuk dalam fase modernisme yang mengharuskan
mereka mentaati kekalahan politik yang sudah terjadi di fase
kemerdekaan. Walaupun muncul gerakan perlawanan setelah
kemerdekaan , mengutip pendapat Deliar noer bahwa Gerakan Modern
Islam itu sendiri sebenarnya telah mengikuti arus kebangsaan yang
sudah terjadi di awal abad 20. Terutama di Asia Tenggara sendiri ,
Gerakan Islam di wilayah ini cenderung membela tanah air mereka
masing-masing ketimbang aliran pan-Islamisme yang langsung berasal
dari Timur Tengah. Secara metode Kelompok Islam militan dari
Indonesia maupun malaysia tidak pernah lapas dari aliras Salaf yang
tetap teguh dalam missie pemurnian Islam. Sampai pada tahun 1920
Gerakan Salaf ini terus mengalami kemajuan dan dipercaya sebagai
pemersatu kaum muslimin di negara yang belum merdeka. Tujuan
golongan salaf ini hanya melakukan pemurnian agama yang menurut
mereka kolonial Barat telah membuat agama ini tidak murni lagi.
Gerakan salaf yang berasal dari timur tengah ini sebenarnya tidak
semata-mata menginginkan perlindungan hukum dari pemerintah atau
kolonial, tetapi mereka menyusun kekuatan terlebih dahulu dengan
basis yang solid . Kemudian setelah itu gerakan Islam ini melakukan
pemurnian pada tataran yang lebih tinggi.
Gerakan yang sudah
dirancang dengan strategis ini kemudian mendapat tantangan yang
lebih berat dalam fase modern. Mereka belum menyelesaikan masalah
ini di awal abad 20, namun 50 tahun kemudian seluruh dunia sudah

berubah drastis karena mengalami revolusi sosial yang sangat cepat.


Selain tantangan modernisme ini , tantagan yang lebih berat lagi
adalah disaat muncul gerakan Islam yang mulai menuntut untuk
menguasai politik secara total. Dampak dari hancurnya khilafah
membuat banyak para aktifis Islam mulai berpikir ke arah politik dan
kekuasaan. Mulai saat itulah gerakan Pan-Islamisme mulai terpecah
dan tidak terkoodrinasi lagi. Ini sudah terjadi sejak kemunculan
Ikhwanul Muslim tahun 1926 di Mesir. Organisasi inilah yang pertama
kali memunculka sentimen politik yang sangat tajam dengan golongan
di luar Islam. Walaupun dari Risalah Pergerakan Hasan Albana ,
gerakan ini memang bertujuan untuk memperbaiki kehidupan Islam di
Masyarakat yang sama saja dengan Muhammadiyah di Indonesia
ataupun gerakan Sanusi di Afrika yang gencar melakukan pendidikan
dan dakwah. Namun demikian banyak faktor yang mempengaruhi
Ikhwanul Muslimin untuk menjadi gerakan politik dalam merebut
kekuasaan. Dampaknya adalah mulai dilarangnya gerakan Islam
militan di seluruh dunia yang sama saja dari pusat sumber panIslamisme yaitu Mekkah dan kairo. Semakin mereka menginginkan
kekuasaan , semakin cepat gerakan Islam itu diberangus. Selain
kemunculan Ikhwanul Muslimin , Di Yordania muncul Hizbut Tahrir yang
dipimpin oleh Syaikh Taqiyyudin An-Nabhani. Hizbiut Tahrir didirkan
tahun 1948 di kota Al-Quds Yordania. Hizbut Tahrir yang berarti Partai
Pembebasan bergerak untuk kembali menegakka Khilafah Islamiah.
Bagi mereka Gerakan Pan-Islamisme merupakan suatu gerakan yang
salah , dan menurut mereka Jamaludin Afghani merupakan antek dari
Barat yang sengaja memunculkan gerakan kemderdekaan yang keluar
dari lingkup khilafah. Bahkan Syaikh Taqiyyudin An-Nabhani memperi 4
kritik pada Jamaludin Afghani di dalam bukunya Tsaqofah dan metode
Hizbut Tahrir mendirikan negara Islam. Bagi Hizbut Tahrir Afghani telah
melakukan kesalahan dalam gerakannya, yang seharusnya Afghanis
harus membela Khilafah dan tidak menyebarkan ide pan Islamisme
yang kental dengan nuansa kemerdekaan. Oleh sebab itu Hizbut Tahrir
menentang segala bentuk kemerdekaan yang kemudian berbentuk
negara di luar kekhilafahan. Menurut Syeikh Taqiyyudin gerakan
Tarbiyah hanya cocok ketika adanya khilafah dan revolusi harus
dilakukan ketika khilafah telah hilang. Karena hal ini Hizbut Tahrir
muncul sebagai gerakan penentang Ikhwanul Muslimin yang memiliki
tujuan melakukan tarbiyah pada seluruh kaum muslimin. Sedangkan
Hizbut Tahrir menyeru kepada kaum musimin di seluruh dunia untuk
melakukan revolusi Islam. Namun demikian seperti yang kita lihat
sekarang Gerakan Hizbut Tahrir belum berhasil mendirikan Khilafah
Islamiah . Justru masyarakat dunia saat ini berbalik dan tidak percaya
kepada Hizbut Tahrir terutama mereka yang ada di Asia Tenggara yang
cukup jauh dari pusat khilafah. Gerakan ini hanya besar di Asia Tengah
, mereka melakukan revolusi sosial karena memag tipikal Ummat Islam

di Asia Tengah cenderung mudah melakukan pergolakan buruh yang


pada masa Stalin wilayah ini sukses dijadikan basis komunis. Metode
Hizbut Tahrir dengan melakukan propaganda , cara ini sangat diterima
oleh mereka yang berada wilayah bekas pengaruh komunis. Oleh
sebab itu banyak juga aktifis komunis khususnya di Indonesia yang
bertobat dan menjadi aktifis militan Hizbut Tahrir sampai sekarang.
Namun demikian gerakan ini tidak berakar dari pan-Islamise, mereka
cenderung ingin melakukan restorasi khilafah Ustmaniah. Oleh karena
itu mereka sangat menentang Afghani yang menurut mereka tidak
mendorong Ummat Islam dunia untuk menopang khilafah Ustmani.
Afghani memang sudah bersinggungan langsung dengan sultan Abdul
Hamid , namun Afghani tidak melihat potensi kekhilafahan Ustmani
untuk dapat memimpin seluruh kaum muslimin di seluruh dunia
melihat internal mereka sudah rusak . Berangkat dari sinilah Afghani di
kritik habis-habisan oleh aktifis Hizbut Tahrir. Organisasi ini terus
bergerak sendirian , karena baginya gerakan salaf dan pan-Islamisme
tidak mampu mendirikan negara Islam secara total. Bagi mereka
gerakan Pan-Islamisme kini sudah hilang, hal ini diakibatkan karena
mereka mau berkompromi dengan Barat dan kaum Nasionalisme
sekuler lainya. Sampai abad 21 Hizbut tahrir masih ada dan eksis,
mereka terus bertahan dari gempuran modernisasi dan hedonisme.
Uniknya mereka tetap istiqomah dengan pemikiran Syaikh Taqiyudin
An-Nabhani dan masih kuat memegang prinsp-prinsipnya sampai
sekarang. Walaupun sudah lebih dari 50 tahun Hizbut Tahrir tidak
pernah melakukan pembaharuan dalam metode pemikiranya, mereka
masih memegang kuat pendapat-pendapat Syeikh Taqiyudin. Mereka
juga tidak mau berkompromi dengan golongan Nasionalis, komunise
dan golongan sekuler lainya. Bagi saya pribadi Hizbut Tahrir adalah
salah satu gerakan yang tegas untuk melakukan propaganda negara
Islam setelah gerakan Pan-Islamisme mulai hilang sejak 1980-an ,selain
Al-Qaeda dan organisasi Jihadis lainya yang tengah berjuang di Negeri
Syam saat ini. Mereka menolak dakwah dengan cara kekerasan fisik,
inilah yang membuat mereka berbeda dengan organisasi Jihadis AlQaeda. Karena hal ini mereka tetap bertahan di negara-negara modern
sekarang ini, walaupun terus mendapat kecaman dan cemooh dari
Ummat Islam mereka tetap percaya diri dan teguh pada pendirinya.
Setidaknya hal ini yang membuat saya kagum pada aktifis hizbut Tahrir.
Bagi saya mereka adalah orang-orang ysng konsisten dan bisa
dipercaya. Sampai sekarang, saya sendiri yang aktif dalam dunia
pergerakan mahasiswa , melihat para mahasiswa Hizbut Tahrir saat ini
adalah satu-satunya kelompok mahasiswa muslim yang masih teguh
memperjuangkan syariat dan hukum Islam. Dimana sekarang ini dapat
kita lihat sudah banyak mahasiswa muslim yang lebih mengagumi
pemikiran Barat dan komunis. Sedangkan Mahasiwa Hizbut Tahrir
adalah satu-satunya kelompok yang keras menolak pemikiran tersebut

dan tetap teguh pada propaganda syariat Islam. Setidaknya hal inilah
yang menyebabkan saya pribadi lebih senang bergaul dengan mereka
walaupun berbeda organisasi dan prinsip.
Kita belum tahu bagaimana masa depan gerakan Islam yang
bertujuan merebut kekuasaan dan politik ini. Politik dalam Islam
memang sangat penting karena dari sinilah kita dapat menegakkan
ajaran Syariat Islam secara total. Ketika dakwah mulai dilakukan pada
lapisan bawah masyarakat, mereka yang bertujuan pada kekuasaan
dan politik melihat gerakan dakwah hanya akan menyelesaikan
masalah-masalah yang akan selalu tumbuh ketika pemerintahan Islam
tidak ada. Hizbut Tahrir adalah organisasi yang menolak dakwah dalam
lapisan bawah masyarakat , baginya kerja-kerja sosial , pendidikan
adalah tindakan yang membuang tenaga dan energi kaum muslimin.
Karena menurut mereka kebathilan berada di puncak kekuasaan yakni
pemerintah itu sendiri. Oleh sebab itu mereka hanya terus
berkonsentrasi pada masalah pemerintahan saja agar tercipta khilafah
Islamiah. Hizbut Tahrir hanya berkonsentrasi pada permasalahn
ideologi dan politik. Mereka terus melakukan propaganda melalui opini
dan media massa. Namun demikian banyak pihak-pihak yang tidak
senang dengan dakwah mereka. Ketika Muhammadiyah mendirikan
rumah sakit, Kelompok Tarbiyah mendirikan sekolah, Hizbut Tahrir tetap
berbicara ideologi dan politik . Mereka tidak mau keluar dari dua aspek
tersebut. Hal inilah yang tidak diskukai kelompok dakwah lainya yang
menurut mereka Hizbut Tahrir tidak mau berdakwah ke pada lapisan
bawah masyarakat. Mereka terus memegang prinsip pada pemikiran
Syeikh Taqiyuddin An-Nabhani bahwa ketika khilafah tumbang , satusatunya cara yang harus dilakukan kaum muslimin adalah melakukan
revolusi Islam untuk mengembalikan lagi kekhilafahan tersebut.
Sedangkan kaum muslimin saat ini , menurut pandangan aktifis Hizbut
Tahrir cenderung melakukan perbuatan sia-sia seperti yang dilakukan
Muhammadiyah dan kelompok tarbiyah. Opini tentang menegakkan
khilafah itu sendiri sebenarnya sudah sangat gencar setelah beberapa
tahu Khilafah Ustamani resmi tumbang pada 1924. Baik itu dari aktifis
Muslim dimanapun berada , kekhilafahan adalah merupakan sesuatu
yang penting bagi Ummat Islam. Namun demikian ummat Islam sudah
tidak memiliki perangkat serta mekanisme politik untuk mendirikan
kekhilafahan kembali. Melihat di seluruh dunia semenjak Perang dunia I
tahun 1918 , seluruhnya mekanisme tersebut sudah ada dalam kendali
Barat. Dan kaum muslimin sama sekali tidak memegang peranan
tersebut, Ditambah lagi opini yang tersebar di kalangan Aktifis Islam
militan bahwa penjajahan merupakan permasalahan yang harus
diselesaikan terlebih dahulu. Gerakan Islam yang tumbuh di awal abad
20 tidak merasakan peran Khilafah itu sendiri. Sultan Abdul Hamid
sampai pada tahun 1900 tidak memiliki perangkat sebagai seorang
Khalifah, hingga ia dilengserkan pada tahun 1907. Sepanjang tahun

1907-1924 , walaupun masih ada institusinya, gerakan Khilafah


ustmani sama sekali tidak dirasakan di wilayah manapun. Justru yang
terjadi disana adalah pemberontakan yang kental diwarnai pemikiran
Barat. Sejak itulah ketika wilayah Ustmani sudah dipenuhi pemikiran
Barat,dan corong ummat Islam berpindah ke Kairo dan Mekkah.
Setelah khilafah resmi tumbang berbagai upaya telah dilakukan oleh
kaum muslimin
untuk berkumpul di Mekkah pada tahun 1925,
perkumpulan itu dinamakn kongres Khilafah. Walaupun saya sendiri
tidak memiliki sumber yang kuat mengenai proses perbincangan
mereka dalam kongres khilafah di Mekkah tersebut , namun kita dapat
melihat proses gerakan setelah kongres khilafah itu. Baik di Indonesia ,
Mesir , dan negara Islam lainya memiliki fase sejarah yang hampir
sama di abad 20. Semua gerakan Islam militan di wilayah Islam semua
mengkristal menjadi gerakan politik . Semua telah sadar bahwa
dakwah Islam tidak akan bisa lancar jika institusi khilafah itu sendiri
tidak ada. Hal ini sudah disadari sejak lama , namun sampai sekarang
kaum muslimin tidak berhasil menegakkan khilafah kembali. Dalam
sebuah fase sejarah yang telah dituangkan dalam Hadist Shahih bahwa
tumbangnya khilafah Ustmani menandakan bwah peradaban manusia
akan masuk ke fase Akhir zaman. Dan dalam Islam kita mengenal fase
kehiupan kelima yakni akan tegak lagi Khilafah yang sesuai dengan
manhaj dan metode Rasulullah SAW, yakni Khilafah yang dipimpin
langsung oleh Imam Mahdi. Inspirasi inilah yang terus memperteguh
aktifis Hizbut Tahrir , Pan-Islamisme serta aktifis muslim militan lainya.
S

CATATAN
Bagian 1
1. Kisah diambil dari, Yunan Nasution , Pedoman Hidup II : Ramadhani
Solo 1955.
2.Abu Ala Maududi dalam Toward Understanding Of Islam hal 24
3.Yunan Nasution, Op.Cit.,hlm 30
4.Bey Arifin. Samudera Al fatihah , hlm 144
5.Ekayati. Arnold J Toynbee dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia hlm
413
6 Bertrand Russel . Sejarah Filsafat Barat,Pustaka Pelajar 2005 hlm 85
7 Ibid, hlm 840
8 Ibid, hlm 994
9.Ibid, hlm 55
10.Prof.Dr Hamka , Sejarah Umat Islam : Pra Kenabian Hingga Islam di
Nusantara, Gema Insani Press , hlm 98
11.Prof.Dr Hamka, Tafsir Al Azhar Juz 28
12.Prof.Dr Hamka ,Op.Cit hlm 56

13Prof.Dr Hamka ,Op.Cit hlm 142


14.Prof.Dr Hamka ,Op.Cit hlm 144
15.Sayyed Reza Nasr. Maududi And The Making Of Islamic Revivalism,
hlm 71
16. www.Pravmir.com /Did Yuri say he didnt see god in Space/
( Diakses 15 Juli 2016)
17.HR. Bukhari no.2493
18. Abdullah Azzam , Tarbiyah Jihadiah III, Jazeera, hlm 30
19. Ibid. Hlm 31
20. Abdullah Azzam , Tarbiyah Jihadiyah II, Jazeera , hlm 217
21. Abdullah Azzam ,Op.Cit II, hlm 361
22. Abdullah Azzam, Op.Cit III hlm 400
23. Ibid hlm 252
24. HR. Bukhari no. 3350
25. Abdullah Azzam Op.Cit III hlm 387
26. Abdullah Azzam , Op.Cit III hlm 33
27 .www.aub.edu.lb ,American University Beirut ( Diakses 25 Juli 2016)
28. Abdul Aziz, chiefdom Madinah: Salah Paham Negara Islam, hlm 95
29. G.H Jansen, Islam Militan, Pustaka Salman ITB, hlm 276
30. G.H Jansen , Ibid, hlm 277
31. G.H Jansen ibid hlm 158
32. G.H Jansen Ibid hlm 263
33. Muhammad Pizaro tauhidi, Zionis & Syiah Bersatu Hantam Islam,
Aqwam Media, hlm 51
34. Abdullah Azzam , Op.Cit II hlm 240
35. Abdullah Azzam, Op.Cit II 188
36. HR Muslim no.1683
37. Abdullah Azzam , Op.Cit III hlm 309
38. Abdullah Azzam, Op.Cit III hlm 310
39. Bagian II
40. Nahum Goldmann , The Jewish Paradox,hlm 77
41. Sergei Nilus. The History of Protocol of the Elders of Zion. Hlm 30
42. www.Sherryshriner.com /Protocols Victor E marsden In the Morning
post/ ( Diakses 15 Juli 2016)
43. Elsther Webbman , The Global Impact of the Protocol of the elders
of Zion : A Century Old Myth , hlm 190
44. Qassim Assamurai , Bukti-bukti kebohongan Orientalis , hlm 67
45. William Guy Carr ,1958 Pawns In The Game, hlm 34
46. www.iamthewitness.com /books/Denis Fahey How The Protocols
Came To Russia ( Diakses 15 Juli 2016)
47. Abdullah Azzam , Op.Cit hlm 34
48. Abdullah Azzam , Op.Cit III, hlm35
48. Fadil Sj. Pasang Surut Sejarah Peradaban Islam dalam Lintasan
Sejarah , UIN Press Malang , hlm 222

49. www.Farid1924.Wordpress.com/ Strategi Salibis Menghancurkan


Islam ( Diakses 15 Juli 2016)
50. Abdurrahman Badawi. Sejarah Ateis Islam : Penyelewengan ,
penyimpangan , kemapanan, hlm 147
51. William Wilson Cash , The Moslem World Revolution , 1970, hlm 70
52. Abdullah Azzam Op.Cit III, hlm 56
53. Abdullah Azzam Op.Cit III hlm 60
54. Abdullah Azzam , Op.Cit III , hlm 306
55. Saifullah, 2010. Sejarah dan Peradaban Asia Tenggara , hlm 35
56. Abdullah Azzam , Op.Cit III hlm 309
57. Abdullah Azzam , Op.Cit II hlm 560
58. Abdullah Azzam Op.Cit III , hlm 257
59. Muhammad Iqbal, Rekonstruksi Pemikiran Religius dalam Islam ,
Mizan , hlm 246
60. Abdullah Azzam, Op.Cit III 432
61. Silsilah Al-Hadist Ash Shahih no.4
62. www.eramuslim.com / Roger Geraudy Sang Pembongkar Mitosmitos Zionis/ ( Diakes 17 Juli 2016)
63. Marc Coester, Hate Crimes, hlm 222
64. Abdullah Azzam Op.Cit III 90
65. Abdullah Azzam , Op.Cit III, hlm 311
66. Ibid, hal 219
67. Jonathan Black , Sejarah Dunia yang Disembunyikan , hlm 381
68. Abdullah Azzam , Op.Cit III 324
69. Ibid hal 532
70. Muhammad Pizzaro, Op.Cit hlm 47
71. Muhammad Pizzaro, Op.Cit hlm 153
72. Abdullah Affandi, 1952 Derita Umat Islam dibawah Kekuasaan Palu
Arit, Bulan Bintang , hlm 33
73. Abdullah Azzam , Op.Cit III hlm 669
74. Abdullah Azzam Op.Cit II hlm 632
75. Ibid, hal 423
76. Nikolai Mikhailov, 15 Republik, Jakarta: Kedutaan Besar URSS, 1956
hlm23
77. Abdullah Azzam Op.Cit II 544
78. Abdullah Affandi, Op.Cit hlm 55
79. www.Theforbiddenknowledge.com / Armand Hammer (Diakses 17
Juli 2016)
80. Abdullah Azzam , Op.Cit II 567
81. En.President.az/ Azerbaijan/ Heydar Alizar oglu (diakses 17 juli
2016)
82. Simon Payaslian. The Political Economy of Human Right In
Armenia , hlm 255
83. Ibid, hal 256
84. Shalah Al-Khalidiy, Biografi Sayyid Qubth, Pro-U Media, hlm 171

85. Abdullah Azzam , Op.Cit Iii 575


86. Shalah Al-Khalidiy Op. Cit hlm 149
87. Ibid hlm 146
88. Ibid, hlm 96
89. Ibid , hlm 107
90. Tamim Anshary, Dari Puncak Baghdad, Zaman 2009 , hlm 513
91. Ibid, hlm 514
92. Ibid, hlm 515
93. Ibid, hlm 516
94. Ibid, hlm 519
95. Shalah Al-Khalidiy Op.Cit hlm 252
96. Ibid, hlm 351
97. AsAd Said Ali, Al-Qaeda: Tinjauan Sosial politik, ideologi dan Sepak
terjangnya. LP3ES , 2014 , hlm 158
98. Abdullah Azzam , Op.Cit III 564
99. Ibid 575
100. www.Telegraph.co.uk/ The Fall of Communism ( Diakses 18 Juli
2016)
101. Tamim Anshary , Op.Cit hlm 526
102. Asep Syamsul Romli. Demonologi Islam : Upaya Barat Membasmi
Kekuatan Islam , hlm 70
103. www.History.State.gov/ Arab-Israel War in 1973 ( Diakses 18 Juli
2016)
104. www.History.State.gov/ Soviet Invasion of Afghanistan and The
U.S Response in 1978-1980 ( Diakses 17 Juli 2016)
105. Abdullah Azzam , Op.Cit II 554
106. Ibid hlm 1 96
107. Ibid hal 199
108. Phillip K Hitty. History Of Arabs, Serambi 2002, hlm 925
109. Ibid hlm 926
110. Ibid hlm 927
111. www.Historic-newspaper.co.uk/ Old Newspaper Times Magazine
( diakses 18 juli 2016)
112. www.Montase.blogspot.co.id/ Film Yahudi dan kita ( Diakses 18 Juli
2016)
113. Abdullah Azzam, Op.Cit III 218
114. www.Skandal-Konspirasi.blogspot.co.id/ Skanda Watergat 19721974 ( Diakses 19 juli 2016)
115. www.Islampos.com/ 50 tahun kematian John F Kenndy ( diakses
19 juli 2016)
116. www.Africanhistory.about.com/ 1979 Kagera War ( diakss 19 Juli
2016)
117. G.H Jansen, Islam Militan, Pustaka Salman ITB 1980, hlm 194
118. Ibid hlm 199
119. Ibid hlm 200

120. W.C Smith, Islam dalam sejarah modern, Ramadhani Solo, hlm
126
121. G.H Jansen , Op.Cit hlm 210
122. www.ikpmpakistan.blogspot.co.id/ Tokoh Pakistan Zia Ul Haq
( diakses 19 juli 2016)
123. G.H Jansen Op.Cit hlm 281
124. www.Arrahmah.com/ Madrasah Masjid Merah yang didukung
Rakyat Pakistan ( Diakses 20 Juli 2016)
125. Muhammad Iqbal, Rekonstruksi Pemikiran Religius dalam Islam ,
Mizan 2016 , hlm XVIII
BAGIAN III
126. Edward W.Said , Orientalisme :Menggugat Hegemoni Barat dan
Mendudukan Timur Sebagai Subjek, Pustaka Pelajar,2016, hlm 45
127. Ibid, hlm 46
128. Ibid hlm 49
129. Ibid, hlm 51
130. Ibid, hlm 56
131. Ibid, hlm 58
132. Ibid, hlm 59
133. M.C Ricklef A History Of Modern Indonesia, hlm 433
134. Edward W.Said , Op.Cit hlm 54
135. Sartono Kartodirjo, Pemikiran dan Perkembangan Historiografi di
Indonesia, 1960, Gramedia, hlm 4-5
136. Lathiful Khuluq, Strategi Belanda Melumpuhkan IslamBiografi C.
Snouck Hourgronje , Pustaka Pelajar , 2002, hlm 5
137. Karel Steenbrink , Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia
Abad ke 19, Jakarta :PT Bulan Bintang , 1984 , hlm 241-242
138. Takashi Shirashi, Zaman bergerak: Radikalisme Jawa 1912-1927,
Pustaka Utama Grafiti, 2005 , hlm 238
139. Ibid, hlm 240
140. Takashi Shirahi , Op.Cit hlm 335
141. Edward W.Said Op.Cit, hlmm 120
142. Ibid , hlm 121
143. Ibid, hlm 123
144. Ibid hlm 125
145. Bernard Lewis , Muslim Menemukan Eropa ,Pustaka Firdaus 1988,
hlm 281
146. Ibid , hlm 282
147. Ibid , hlm 287
148. G.H Jansen, Islam Militan , Pustaka Salman ITB , hlm 104
149. Ibid , hlm 105
150. Edward Said , Op.Cit, hlm 398
151. G.H Jansen , Op.Cit hlm 113
152. Edward W.Said , Op.Cit hlm 417

153. Ibid , hlm 418


154. Ibid , hlm 445
155. Ibid hlm 446
156. Ibid hlm 448
157. Ibid hlm 449
158. Ibid , hlm 462
159. Ibid hlm 463
160. Ibid hlm 472
161. Ibid hlm 473
162. Ibid hlm 493
163. Ibid hlm 498
164. Ibid hlm 500
165. Ibid hlm 507
166. Ibid hlm 508
167. Ibid hlm 510
168. Francis Fukuyama , The And Of History And The Last Man ,
Qalam , 2015, hlm XI
169. Francis Fukuyama , The Great Distruption :Hakikat Manusia dan
Rekonstruksi Tatanan Sosial ,Qalam 2014, hlm 28
170. Francis Fukuyama Op.Cit hlm 30
171. Asad Ali, Al-Qaeda: Tinjauan Sosial-Politik, ideologi Dan Sepak
Terjangnya , LP3ES , 2014, hlm 90
172. Samuel P Huntington , Benturan Antar Peradaban , Qalam, 2014,
hlm81
173. Max Weber , Sociology , Pustaka Pelajar , 2009, hlm 209
174. www.nybooks.com/ Articles/ Orientalism An Exchange (diakses 12
Juli 2016
175. Edward W Said, Op.Cit, hlm 463
176. G.H Janses, Op.Cit , hlm 59
177. Ibid , hlm 64
178. Ibid. Hal 63
179. Ibid, hlm 65
180. Ibid hlm 66
181. Gordon Dicker , Pengabaran Injil di Pulau Timor , 1967, hlm 17
182. Gordon Dickers, Ibid , hlm 18
183. Karel Steenbrink, Mencari Tuhan Dengan Kacamata Barat, Kajian
Kritis Mengenai Agama di Indonesia, Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press ,
1988 , hlm 235
184.
Alwi
Syihab,
Membendung
Arus :
Respon Gerakan
Muhammadiyah Terhadap Penetrasi Kristen di Indonesia , Mizan, 1998 ,
hal 202
185. Elsbeth Lochrer Stolen , Etika Yang Berkeping-keping , Lima Telaah
Kajian Etis Dalam Politik Kolonial 1877-1942. Jakarta Djambatan 1996,
hlm 239

186. Eka Darmaputera, Pergulatan Kehadiran Kristen di Indonesia, hlm


382
187. Anton Wessel, Arab dan Kristen: Gereja-gereja Kristen di Timur
Tengah , hlm 225
188. G.H jansen , Op.Cit hal 69
189. Ibid, hal 70
190. M.Riza Sihbudi. Islam, Dunia Arab , Iran : Bara Timur Tengah ,
Bandung Mizan , 1991. Hal 44
191. G. H jansen , Op.Cit , hal 80
192. Samuel P Huntington Op.Cit hal 95
193. Dikutip dalam Samuel P Huntington , Op.Cit hal 97
194. Bernard Lewis , Muslim Menemukan Eropa Pustaka Firdaus 1988
hal, 290
195. Syeikh Abu Mushab As-Suri , Balada Jihad Al-Jazair, Jazeera
2013 , hal 80
196. Bertrand Russel, Sejarah Filsafat Barat , Pustaka Pelajar , 2007 ,
hal XXV
197. Francis Fukuyama , Op.Cit , hal 141
198. L.Stoddard , Dunia Baru Islam, 1966, hal 46
199. Ibid hal 49
200. Ibid hal 48
201. Ibid hal 50
202. Ibid hal 51
203. Ibid hal 55
204. G.H Jansen , Op.Cit, hal 60
205. L Stoddart, Op.Cit, hal 54
206. Ibid hal 53
207. Ibid hal 55
208. T.R Threl Fool, Sanussi And His Threatened Holy War , dalam L.
Stoddard Dal 58
209. L.Stoddard Op.Cit hal 59
210. Ibid hal 65
211. Afghani, Pan-Islamisme et le Pan-Turquisme 1913 hal 10-13
dalam L.Stoddardt hal 62
212. Qasim A. Ibrahin Dan Muhammad A.Saleh, Sejarah Islam : Dari
Masa Nabi Hingga Masa kini , hal 931
213. L Stoddardt , Op.Cit Hal 70
214. Arminius Vambery,Eastern Culture In Eastern Land , Hal 71
215. L. Stoddard , Op.Cit hal 75
216. Sir Theodore Morison, England And Islam
217. W.C Smith , Islam Dalam Sejarah Modern, Ramadhani: Solo
218. G.H Janses , Op.Cit hal 128
219. Deliar Noer, Gerakan Modern Islam Di Indonesia Awal abad 20,
LP3ES, 1993
220. G.H Jansen , Op.Cit hal 221

221. Natsir dalam G.H Jansen Op.Cit hal 252


222. Said Hawwa, Membina Angkatan Mujahid, Intermedia , hal 43
223. Edward W.Said ,Op.Cit hal 532
224. Max Weber, Op.Cit hal 10
225. Jejak Perjuangan H.M Yunan Nasution , Boelan Bintang , 1970
226. Agusalim Sitompul , HMI Mengayuh diantara Cita dan Kritik,
Misaka Galiza, Bag. ABIM dan HMI
227. Hisyam Altalib , Panduan Latihan Bagi Gerakan Islam , Penerbit
DDII, 1994 , hal 7
228. Tamim Anshary, Dari Puncak Baghdad, Zaman 2009, hal 479
229. Ibid, hal 480
230. Ibid, hal 482-483
231. L . Stoddard , Dunia Baru Islam , 1966 , hal 177
232. Benjamin Shwadran, The Middle East, Oil And the Great Powers,
New York 1970, hal 250
233. Ibid, Hal 255
234. L Thomas, Lawrence The Soul of the Arabian Revolution, artikel
June 1920
235. L Thomas, Ibid .
236. L. Stoddart , Op.Cit, hal 184
237. Ibid, Hal 186
238. Ibid, hal 187
239. Ibid, hal 188
240. L Thomas , Op.Cit
241. L. Stoddard ,Op.Cit Hal 190
242. Ibin , Hal 192
243. Tamim Anshary, Op.Cit hal 492
244. Ibid, hal 494
245. Benny Morris. Righteous Victims : A History Of the Zionist-Arab
Conflict 1881-1999, New York 1999, hal 15
246. Tamim Anshary , Op.Cit , Hal 508
247. Harry J Benda dalam Cambridge History Of Islam , Chapter 3,
South-East Asian Islam In The 20 Century, hal 182
248. Harry J Benda , Ibid, Hal 184
249. L. Stoddard, Op.Cit Hal 297
250. L.Stoddard , Op.Cit 199
251. Harrya J Benda , Op.Cit Chapter 3 , Hal 183
252. L .Stoddard , Op.Cit hal 304
253. Ibid, hal 305
254. Ibid, hal 308
255. Ibid Hal, 315
256. Ibid, 316
257. Tiar Anwar Bachtiar , Editor, Risalah Politik A.Hassan ,Pembela
Islam Media, 2013
258. Tiar Anwar Bachtiar , Ibid.

259. L. Stoddard, Op.Cit hal 316


260. Tiar Anwar bachtiar , Op.Cit.
261. L. Stoddard, Ibid hal 322
262. Harry J Benda , Op.Cit Chapter 3
263. L. Stoddard, Op.Cit , hal 319
264. L. Stoddard, ibid
265. L. toddard, Ibid , hal 321
266. Ibid, hal 324
267. Ibid, hal 325
268. Takashi Shirahi, Zaman Bergerak : Radikalisme Rakyat di Jawa
1912-1926, Penerbit Grafiti 2005, hal 65
269. Takashi Shirahi, Ibid
270. Ibid Bag. Arena
271. Takashi Shirishi, Ibid Bag.Arena
272. Takashi Shirashi, Ibid, Hal XIV
273. Takashi Shirahi, Ibid, Bag. Islam bergerak
274. L. Stoddard, Op.Cit hal 332
275. Ibid., bag. Pergolakan Sosial- Bolshevick hal 269
276. Ibid, bag. Pergolakan Sosial- Bolshevick hal 279
277. Takashi Shirahi,Op.Cit , Joseph Maria Sneevliet bag. Arena
278. L Stoddrad, Op.Cit , hal 280
279. Chahryar Adle, History of Civilitation of Central Asia , Hal 446
280. Chahryar Adle, Ibid hal 447
281. Ibid, Hal 449
282. www.branobelhistory.com/ The Bolshevick March into Baku And
Socialise Branobel, ( Diakses 22 Juli 2016)
283. Ibid.,
284. L. Stoddard, Op.Cit L. Stoddard, bag. Pergolakan SosialBolshevick hal 292
285. L . Stoddard , Op.Cit Bag. Perbubahan Ekonomi di Timur , hal 230
286. L . Stoddard , Ibid hal 235
287. Edward W. Said, Op.Cit hal 59
288. Tamim Anshary , Dari Puncak Baghdadh , Zaman 2009, hal 441
289.Ibid hal 443
290. L. Stoddard, Op.Cit Bag. Perubahan Nasionalisme hal 155

INDEX

DAFTAR PUSTAKA

Azzam, Abdullah, 2013. Tarbiyah Jihadiah Jilid I, Solo: Jazeera


------------------, 2013. Tarbiyah Jihadiah jilid II, Solo: Jazeera
------------------, 2013. Tarbiyah Jihadiyah Jilid III, Solo Jazeera
Alkhalidiy, Shalah, 2016. Biografi Sayyid Qutbh, Yogyakarta : Pro-U
Media
Jansen , G.H. 1980. Islam Militan, Bandung: Pustaka Salman ITB
Altalib Hisham, 1994. Panduan Latihan Bagi Gerakan Islam, Jakarta:
Penerbit Media Dakwah
Saiw W. Edward. 2010. Orientalisme: Menggugat Hegemoni Barat dan
Menundukan Timur Sebagai Subjek. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Anshary Tamim. 2009. Dari Puncak Baghdad. Jakarta: Zaman
Russel bertrand. 2002. Sejarah Filsafat Barat: Dari Kaitanya Dengan
Kondisi Sosio-Politik Dari Zaman Kuno Hingga Sekarang. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Said Asad Ali 2014. Al-Qaeda: Tinjauan Sosial-Politik, ideologi dan
Sepak Terjangnya. Jakarta: LP3ES
Lewis Bernard. 1988. Muslim Menemukan Eropa. Jakarta: Pustaka
Firdaus.
Fukuyama Francis. 2014. The Great Distruption : Hakikat Manusia Dan
Rekonstruksi Sosial. Jakarta: Qalam
-------------------2002. Trust: Kebajikan Sosial dan Penciptaan
Kemakmuran. Jakarta: Qalam
------------------ 2010. The End Of History And The Last Man. Jakarta:
Qalam.
Weber Max 2009. Sociology. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Imber Colin. 2009. Kerajaan Ottoman 1330-1650. Jakarta; IKAPI Jakarta
Hitti K. Philip. 2014. History Of The Arabs. Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta
Assuri Abu Mushab. 2010. Visi Politik Gerakan Jihad. Solo: Jazeera
Hindley Donald. 1966. The Communim Party Of Indonesia 1951-1963.
Berkeley Los Angeles : University Of California Press
Tauhidi Pizzaro. 2014. Zionis & Syiah Bersatun Hantam Islam. Solo : PT
Aqwam Media Profetika
Muhammad Asyuwair. 2013. Wahabi Dan Imperalisme. Jakarta :
Penerbit Griya Ilmu
Kuntowijoyo. 1997. Identitas Politik Umat Islam. Jakarta: Miza dan
Majalah Ummat
Atthafifi Annas. 2008. Khaththab Sang Panglima. 2013. Solo: Media
Islamika
Muhammad Iqbal. 2016. Rekonstruksi Pemikiran Religius Dalam Islam.
Jakarta : Mizan
Montefiore Simon. 2012. Stalin Muda. Jakarta: Pustaka Alvabet
Hamka. 2016. Sejarah Ummat Islam : Pra Kenabian Hingga Islam di
Nusantara. Jakarta : Gema Insani Press
Lophold Stoddard. 1966. Dunia Baru Islam. Jakarta

Maududi Abu Ala. 1973 Towards Understanding Of Islam. Nairobi: The


Islamic Foundation
Nasution Yunan. 1966. Pedoman Hidup Jakarta: Bulan Bintang
------------------. 1966. Pedoman Hidup II. Jakarta : Bulan Bintang
Arifin Bey. 2015. Samudera Al-fatihah. Jakarta : Penerbit Zahra
Ekayati, 1996. Arnold J Toynbe, Ensiklopedia Nasional Jakarta : Pt Cipta
adi
Nasr Reza. 1996. Maududi And The Making Of Islamic Revivalism. New
York: Oxford University Press
Aziz Abdul. 2011. Chiefdom Madinah : Salah Pahan Negara Islam.
Jakarta: Pustaka Alvabet
Abul Ala Maududi.1990. Sistem Politik Islam , Bandung : Mizan
Aquib Suminto. 1985. Politik Islam di Hindia Belanda. Jakarta: LP3ES.
Abdul Aziz Thalba. 1996. Islam dan Negara Dalam Politik Orde Baru.
Jakarta: Gema Insani Press
A Mukti Ali. 1981. Beberapa Persoalan Agama Dewasa ini. Jakarta:
Rajawali Press
Kuntowijoyo. 1991. Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi. Bandung :
Mizan.
Fazlur Rahman Anshari. 1984. Konsepsi Masyarakat Islam Modern.
Bandung : Risalah.
Ruth Mc Vey. 1955. The Rise Communism In Indonesia. Ithaca: Cornell
University press
Willian Guyy Carr. 1999. Pawns In The Game . Kuala Trengganu:
Yayasan Islam Trengganu
Fadil SJ. 1965. Pasang Surut Sejarah Peradaban Islam , Malang : UIN
Malang Press
Saifullah. 2010. Sejarah dan Kebudayaan Islam di Asia Tenggara.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Asep Syamsul Romli.2010. Demonologi Islam : Upaya Barat Membasmi
Kekuatan Islam Jakarta: Gema Insani Press
Payaslian Simon. 2008. The Political of Human Rights In Armenia. New
York: Palgrave
Nikolai Mikhailov. 1956. 15 Republik, Jakarta: Kedutaan Besar URSS.
Abdullah Affandi, 1952. Derita Umat Islam dibawah Kekuasaan Palu
Arit, Jakarta: Penerbit Bulan Bintang
Jonathan Black. 2015. Sejarah Dunia yang Disembunyikan. Jakarta:
Pustaka Alvabeta
W.C Smith,1970. Islam dalam Sejarah Modern. Solo : Ramadhani
M.C Ricklef. 2010. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: UGM Press
Kartodirjo Sartono. 1982. Pemikiran dan Perkembangan Historiografi di
Indonesia. Jakarta: Gramedia
Khuluq Lathiful. 1994. Strategi Belanda Melumpuhkan Islam.
Yogyakarta: Tiara Wacana

Tiar Anwar Bachtiar , Editor,2013. Risalah Politik A.Hassan ,Jakarta:


Pembela Islam Media
Karel Steenbrink ,1984. Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia
Abad ke 19, Jakarta :PT Bulan Bintang
Takashi Shirashi,2005. Zaman bergerak: Radikalisme Jawa 1912-1927,
Pustaka Utama Grafiti
Samuel P Huntington2010/ , Benturan Antar Peradaban dan Masa
Depan Politik Dunia Jakarta:Qalam
Karel Steenbrink,1988. Mencari Tuhan Dengan Kacamata Barat, Kajian
Kritis Mengenai Agama di Indonesia, Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press
Elsbeth Lochrer Stolen 1996. Etika Yang Berkeping-keping , Lima Telaah
Kajian Etis Dalam Politik Kolonial 1877-1942. Jakarta Djambatan
Putera Ekadarma. 2001. Pergulatan Kehadiran Kristen di indonesia
Jakarta : BPK
Wessel Anton. 2002. Arab dan Kristen: Gereja-gereja Kristen di Timur
Tengah. Jakarta: Gunung Mulia
M.Riza Sihbudi.1991. Islam, Dunia Arab Dan Iran : Bara Timur Tengah ,
Bandung: Mizan
Saiid Hawwa. 1987. Membina Angkatan Mujahid. Jakarta: Al-Ishlahy
Press
Abu Mushab As-Suri ,2013 Balada Jihad Al-Jazair,Solo: Jazeera 2013
Jejak Perjuangan H.M Yunan Nasution ,Jakarta: Penerbit Boelan Bintang ,
1970
Deliar Noer,1993. Gerakan Modern Islam Di Indonesia Awal abad 20,
Jakarta: LP3ES
Agusalim Sitompul ,2013. HMI Mengayuh diantara Cita dan Kritik,
Jakarta: Misaka Galiza,
Lain-Lain
www.aub.edu.lb ,American University Beirut ( Diakses 25 Juli 2016)
www.iamthewitness.com /books/Denis Fahey How The Protocols Came
To Russia ( Diakses 15 Juli 2016)
. www.Sherryshriner.com /Protocols Victor E marsden In the Morning
post/ ( Diakses 15 Juli 2016)
www.Pravmir.com /Did Yuri say he didnt see god in Space/ ( Diakses
15 Juli 2016)
www.eramuslim.com / Roger Geraudy Sang Pembongkar Mitos-mitos
Zionis/ ( Diakes 17 Juli 2016)
www.Theforbiddenknowledge.com / Armand Hammer (Diakses 17 Juli
2016)
En.President.az/ Azerbaijan/ Heydar Alizar oglu (diakses 17 juli 2016)
www.Telegraph.co.uk/ The Fall of Communism ( Diakses 18 Juli 2016)
www.History.State.gov/ Arab-Israel War in 1973 ( Diakses 18 Juli 2016)
www.History.State.gov/ Soviet Invasion of Afghanistan and The U.S
Response in 1978-1980 ( Diakses 17 Juli 2016)

www.Historic-newspaper.co.uk/ Old Newspaper Times Magazine


( diakses 18 juli 2016)
www.Montase.blogspot.co.id/ Film Yahudi dan kita ( Diakses 18 Juli
2016)
www.Islampos.com/ 50 tahun kematian John F Kenndy ( diakses 19 juli
2016)
www.Arrahmah.com/ Madrasah Masjid Merah yang didukung Rakyat
Pakistan ( Diakses 20 Juli 2016)
www.ikpmpakistan.blogspot.co.id/ Tokoh Pakistan Zia Ul Haq ( diakses
19 juli 2016)
www.Africanhistory.about.com/ 1979 Kagera War ( diakses 19 Juli 2016)
www.Skandal-Konspirasi.blogspot.co.id/ Skanda Watergat 1972-1974
( Diakses 19 juli 2016)
www.nybooks.com/ Articles/ Orientalism An Exchange (diakses 28 Juni
2016)
Gordon Dicker , Pengabaran Injil di Pulau Timor , 1967,
Benny Morris. 1999. Righteous Victims : A History Of the Zionist-Arab
Conflict 1881-1999, New York
Harry J Benda dalam Cambridge History Of Islam , Chapter 3, SouthEast Asian Islam In The 20 Century,
www.branobelhistory.com/ The Bolshevick March into Baku And
Socialise Branobel, ( Diakses 22 Juli 2016)
Goldman Nahum. 1978. Jewish paradox. French : Grosset Dunlap ( lainLain)
Elsther Webbman , The Global Impact of the Protocol of the elders of
Zion : A Century Old Myth ( Lain-lain)

Anda mungkin juga menyukai