INDONESIA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PENGANTARA PENERBIT
BAGIAN SATU : KEMBALI KE JALAN DAKWAH
Satu.
Perjalanan Iman ~ 1
Dua.
Ketiadaan Pegangan ~ 7
Tiga.
Iman Landasan Berpijak ~ 13
Empat.
Keesaan Yang Mutlak ~ 20
Lima.
Berpikir dalam Perspektif Sejarah ~24
Enam.
Perjuangan Tauhid Melawan Syirik ~ 37
Tujuh.
Tantangan Islam Dan Modernisme ~ 42
Delapan.
Urgensi Penegakan Amar Maruf Nahi Munkar ~ 48
Sembilan
Bagaiman Membangun Masyarakat Islam ?~ 54
BAGIAN DUA : KEJATUHAN DUNIA ISLAM
Satu. Sepak Terjang Yahudi Dalam Sejarah~ 96
Dua. Masuknya Orientalisme ~ 111
Tiga. Perkembangan dan Tujuan Orienalisme ~ 115
Empat.Fase Menjauhkan Khilafah Islamiah ~ 118
Lima. Missi Asing dan Penjajahan ~126
BAGIAN TIGA : REAKSI DARI TIMUR TENGAH
Satu. Kerugian Uni Soviet Akibat Melawan Islam~
132
Dua. Zia Ul Haq Mengorbankan Nyawa Demi Tegaknya Syariat
Islam~139
Tiga. Mengenal Uni Soviet~142
Empat Pengorbanan Sayyid Qutb~151
Lima. Ikatan Ikatan yang mulai Rapuh~165
Enam. Menebar Racun di Pakistan~177
BAGIAN EMPAT : JAWABAN DAN ANALISIS
Satu.
Mengenal Sosok Orientalis-Kolonialis ~ 186
Dua.
Pelopor Orientalisme Modern : Antara Snouck
Hourgronje, H.A.R Gibb dan Bernard Lewis ~ 201
Tiga.
Jejak Para Orientalis di Abad 20 ~ 208
Empat.
Akibat Dari Orientalisme Di Dunia Islam Abad 20 ~ 220
Lima.
Pertarungan Intelektual Antara Edward W. Said Dan
Bernard Lewis ~ 228
Enam.
Kondisi kritis di era modern ~ 233
Tujuh.
Upaya Kristenisasi di Balik Politik Etis ~ 238
Delapan.
Penolakan Dari Asia ~ 245
Sembilan.
Munculnya Pan-Islamisme ~ 251
Sepuluh.
Munculnya Sekulerisme-Modernisme~ 287
Sebelas.
Gerakan Kebangkitan Islam di Hindia Belanda~ 311
Duabelas.
Tersebarnya informasi Pan-Islamisme ke Hindia Belanda~
328
Tigabelas.
Dampak Revolusi Bolshevick pada Dunia Islam~341
Empatbelas Perubahan Ekonomi dan Politik di Dunia Islam Abad 19 ~
358
Pada suatu pagi, dengan rasa putus asa dan kecewa prof.
Ehrenfest membunuh anak tunggalnya sendiri. Setelah membunuh
anaknya itu ia langsung membunuh dirinya sendiri. Paul ehrenfest
adalah seorang yang terpelajar, seorang intelektual, tidak pernah ia
melakukan suatu kejatahan atau perbuatan yang begitu amat terceka.
Pergaulannya selalu bersama dengan para ilmuwan, tidak pernah
bergaul dengan para kriminal dan pembunuh , ia juga dikenal sebagai
orang yang baik.
Tetapi kenapa ia bisa melakukan suatu perbuatan yang amat
buruk itu padahal sebelumnya ia dikenal sebagai orang yang baik di
masyarakat. Perbuatan yang tidak terduga itu tiba-tiba saja muncul
dan mengagetkan orang-orang disekitarnya, Tentu saja ada rahasia
kehidupan Paul Ehrenfest yang tidak diketahui orang lain , terutama
mengenai soal pegangan hidup manusia.
Sebelum melakukan tindak kejahatanya , Paul Ehrensefet
membuat sebuah surat kepada kawan sejawatnya, di dalam surat
tersebut ia menjelaskan bahwa selama ini ia merasa tidak memiliki
pegangan hidup yang kuat dan itulah yang menggangu rohaninya
selama ini. Ketiadaan pegangan tersebut tidak bisa dicari melalui ilmu
pengatahuan ataupun ilmu logika, dimana ia berusaha mencari
pegangan hidup tersebut memalui ilmu pengetahuan , akan tetapi
tidak pernah berhasil. Surat tersebut menjelaskan bahwa Paul
Ehrenfest merasa kehilangan banyak hal ketika tidak memiliki
pegangan hidup. Selama ia hidup dari kecil hingga dewasa, ia selalu
merasakan tidak ada kekuatan yang Mutlak untuk menanungi hidup ini,
ia selalu dididik dengan ilmu pengetahuan dan tidak pernah dikenalkan
dengan agama , walaupun Ia mengaku seorang Nasrani. Lalu hingga
mencapai usia dewasa , ia habiskan umurnya dengan berkecimpung di
dunia ilmu pengetahuan, selama bertahun-tahun ia mendalaminya ,
tetapi selama itu pula ia merasakan ketiadaan pegangan hidup.
Sampai menginjak usia tua, ia merasakan perlunya kebutuhan
Ruhani, selama ini selalu tidak memercayai barang yang Ghaib , karena
itu di luar Rasionalitas dan ilmu logika. Di Usia tuanya tersebut ia
mulai merasakan sesuatu yang Ghaib di dalam hatinya, lalu ia gali
lewat ilmu pengetahuan tetapi ia tidak pernah mendapatkan hasil yang
memuaskan Ilmu pengtahuan tidak bisa menangkap sesuatu yang
Ghaib itu, yang ia cari-cari selama ini. Ilmu pengetahuan selalu
mengalami perubahan ,hari ini bisa berubah besok pun juga bisa
berubah.
Prof.ehrenfest memiliki seorang anak yang amat dicintainya, Ia
sangat mengharapkan anak ini akan meneruskan pekerjaanya menjadi
seorang ilmuwan, ia sangat berharap besar kepada anaknya. Akan
tetapi pada kenyataanya anak tersebut mengalami penyakit lemah
otak, yang tidak bisa berfikir seperti orang normal lainya. Sebagai
profesor, ia tidak membiakanya begitu saja , ia lakukan berbagai
lihat pengaruh yang kuat seperti halnya Nasrani pada kerajaan Romawi
dan dunia Islam pada Kerajaan Khekhilafahan5.
Denga demikian maka jelaslah persoalan keimanan dan
kepercayaan merupakan suatu hal yang penting dalam melihat sejarah
peradaban manusia. Dan ilmu pengeahuan dapat menjadi tolak ukur
bagi suatu peradaban.
Kalimat iman adalah sebuah kalimat yang amat berat dan
sempurna bagi makhluk yang bernama manusia. Persoalan Iman ini
akan tersambung dengan Islam sebagai petunjuk dan pedoman ke
Jalan Tauhid. Kepercayaan kepada Tauhid harus memili rel yang benar
dan jelas sesuai dengan tuntunan Tauhid.
Mengenal Tuhan adalah fitrah bagi setiap jiwa pada diri
manusia. Sedangkan menolak adanya Tuhan adalah suatu perbuatan
tercela yang sama memperkosa batin sendiri. Di dalam dunia ini ada
banyak nama-nama Tuhan yang diperkenalkan kepada kita dalam
sejarah agama-agama di dunia. Seperti yang sudah kita bahas, ada
banyak sekali Tuhan yang diperkenalkan , ada yang menyembah roh ,
gunung , matahari dan sebagainya. Namun itu semua merupakan
perbuatan yang sia-sia karena alam merupakan bentuk ciptaan Tuhan
yang Mutlak. Sejarah Nabi dan Rasul telah menjelaskan kepada kita
bahwa dahulu mereka semua telah mencoba menyampaikan bahwa
adanya kekuatan yang Mutlak yang tidak mendapat menantinginya.
Kekuatan itu berasal dari kepercayaan kepada Tauhid semata. Para
Nabi dan Rasul berusaha meluruskan kepada manusia bahwa , alam
tidak boleh disembat ,karena alam adalah hasil penciptaan dari
kekuatan Yang Mutlak itu.
Sejak zaman dahulu para ahli Filsafat telah berusaha
menangkap rahasia kehidupa manusia ini, banyak diantara mereka
berpendapat bahwa kehidupan manusia berasal dari air. Pendapat ini
dicetuskan oleh Anaxagoras seorang Filsuf Yunani kuno yang lahir pada
500 Sebelum Masehi.6 Menurutnya seluruh kehidupan ini awalnya
berasal dari air, baik itu manusia dan hewan hidup didarat selama ini.
Semua tercipta dari bakteri yang ada di air lalu terbentuk makhluk
seperti hewan Amfibi yang akhirnya berevolusi menjadi manusia yang
bisa hidup di darat
Banyak para ahli-ahli filsafat yang telah mencoab menangkap
asal-muasal kehidupan manusia. Seperti Charles Darwin yang
melanjutkan teori dari Anaxagoras itu . Ia berpendapat bahwa manusia
yang hidup sekarang ini merupakan evolusi dari hewan Amfibi yang
dahulunya hidup di air7. Lalu hewan tersebut berubah menjadi kera.
Kemudia Kera berubah menjadi manusia kuno yang telah tersebar ke
seluruh dunia sejakt 50.000 tahun sebelum Masehi.
Sarjana sarjana dan Filsuf Barat inilah yang telah melakukan
berbagai eksperimen untuk menangkap rahasia hidup. Banyak diantara
mereka yang menelitis pada kegiatan sosial manusia, persoalan
ekonomi serta politik yang terhadi di abad pertengahan Eropa. Mereka
juga mulai mencari-cari siapa Tuhan itu, hal ini dipelopori oleh Voltaire,
Nietzsce dan Sartre. Banyak kesimpulan mereka mengenai Tuhan itu .
Namun justru kebanyakan memunculkan analogi yang membingungkan
dalam pencaria itu sendiri. Misalkan Nieztche yang mempercayai Tuhan
hanya dalam sisi kemanusiaan, namuan ia tidak percaya pada Tuhan
yang ada di Langit. Ia hanya mempercayai Tuhan dalam segi Vertikal
namun tidak Horizontal8. Kenapa mereka mencapai kesimpulan seperti
itu , hal ini dikarenakan mereka semua tidak berdasarkan pada Tauhid
dan ketentuan ilahi. Tentang adanya pencipta dan pengatur, boleh
dikatakan semuanya telah setuju. Akan tetapi wujud dan bentuk
kepercayaan itu yang mereka simpulkan secara berbeda. Bahkan
diantara mereka pun ada yang menyimpulkan bahwa Tuhan telah mati,
seperti yang diutarakan Nitzsche dan Voltaire. Mereka tidak pernah
menangkap sebuah kebenaran yang jelas, karena mereka berusaha
mencari Tuhan dengan pembedahan logika dan filsafat semata.
Bahkan beberapa kesimpulan yang telah muncul ini
mengakhirnya dalam bentuk ketidak kepuasan kepada agama dan
Tuhan. Misalnya Sartre yang berusaha menyibak tabir Psikologi
manusia berdasar Imanjiner dan alam bawah sadar manusia. Ia
menyimpulkan tetap tidak ada tuhan di dalam Imajiner manusia, Filsuf
ini menyimpulkan tentang kepercayaan ini bahwa Tuhan tidak benarbenar ada , namun bisa muncul di dalam tubuh manusia tertentu yang
tidak semua memilikinya. Kesimpulan-kesimpulan yang muncul ini
tidak terlalu memuskan dalam memecahkan permasalahan tuhan,
namun demikian sampai sekarang buku-buku dan pemikiran mereka
masih tetap digunakan oleh generasi sekarang untuk mencari
kebenaran Tuhan.
Dalam prosesnya , mereka semua mencari Tuhan tidak
dilandaskan Iman yang benar. Walaupun kebanyak mereka beragama
Nasrani , akan tetapi mereka tidak benar-benar melakukan penelitinya
berdasarkan teologi Nasrani , bahkan banyak dari mereka membantah
agamanya sendiri. Namun dari semua hasilnya tetap berlawanan
9 Ibid, hlm 55
negeri Ka bah yang disucikan bangsa Arab justru menola keras dakwah
Rasulullah ini. Pada masa itu mekkah adalah negeri yang tidak
memungkinkan untuk meneggak Syiar Islam, maka yang dilakukan
adalah hijrah dari Mekkah menuju Madinah. Karena penentangan yang
sangat keras ini , Beliau berfikir demi keberlangsungan seruan Islam
yang mulia ini. Maka ketika Beliau menemukan dan mendengar Negeri
Madinah , segeralah Beliau dan para sahabat berhijrah ke Madinah.
Diambil dari sejarah ini , bahwa kita bisa menangkap pelajaran
bahwa seorang Muslim harus selalu mencari daerah atau wilayah yang
bisa dan menerima dakwah Islam, jika di daerah kita tidak
memungkinkan diterimanya Islam , maka Hijrah adalah ibadah yang
harus dilakukan bagi seorang pendakwah. Jika Islam hanya bersifat
keaderahan maka dakwah yang dibawa Rasulullah tidak akan sampai
kepada kita hari ini. Para pendakwah dahulu pergi mengarungi
samudra untuk menyebarkan dakwah Islam ke seluruh dunia, maka
jika Islam hanya milik Arab saja maka Islam tidak akan sampai
menyebar ke seluruh dunia. Orang-Orang Inggris dan Perancis pada
masa penjajahan telah mencerai-beraikan kaum muslimin , dan telah
menanamkan pemikiran Liberal kepada kaum muslimin. Maka jika
Islam hanya bersifat kedaerahan Islam tidak dapat tersebar sampai
sekarang.
Hari ini kita telah melihat sejarah hancurnya Islam , mereka
dibunuh dimana-mana , mereka dibantai dan diisolasi oleh para musuh
Islam. Palestina telah lenyap, Bukhara lenyap, Andalusia lenyap.
Sebagian besar kekuasaan wilayah Islam telah lenyap. Semua orang
hari ini telah hidup dengan urusan masing-masing. Kalau kita lihat
sejarah dakwah Rasulullah maka kita akan mendapati kelompok
pertama dari penggerak din ini, mereka terdiri dari lapisan masyarakat
dan suku bangsa. Seperti Abu bakar dari kalangan bangsa Arab,
Shuhaib dari Romawi, Salman dari Persia dan Bilal dari Habasyah.
Mereka semua dibina oleh Raslullah dengan Tarbiyah yang sangat
sehingga mampu melawan para musuh Allah dan menyebarkan Islam
ke seluruh dunia. Tarbiyah ini tidak bisa terwujud melalui pendidikan
ilmiah , akan tetapi hanya bisa terwujud melalui peperangan, meski
tidak menggunakan senjata. Bentuk peperangan ini bisa lewat politik ,
pengaruh serta peperangan intelektual yang cukup tajam dalam
sejarah Islam. Harakah yang dibina Rasulullah SAW bukan dimaksudkan
untuk mencerdaskan dalam aspek logika. Padahal ketika Al quran turun
di Mekkah, setiap orang dapat mencerna al-quran dengan mempelajari
sendiri atau membacanya, akan tetapi dalam setiap ayat al-quran
butuh tafsir yang tidak akan dapat dari ilmu logika, semuanya
bersumber dari tafsiran Rasulullah SAW. Al quranul karim sangat
mungkin dipelajari sebagai ilmu wacana. Dan bisa saja para sahabat
mempelajari sendiri untuk dijadikan sumber hukum dan Syariat Islam
saat itu. Akan tetapi din ini berjalan sesuai aturan dan ritme kehidupan
selama manusia itu hidup . Hukum Islam waktu itu tidak akan bisa
tegak jika langsung diterapkan di Mekkah karena pasti akan banyak
yang menghinanya, maka dari itu ditegakkan dahulu di Madinah agar
orang-orang di Mekkah bisa melihat hasilnya.
Pada saat Jamaah telah mencapai tingkat kematangan dan
mamu secara fisik, baru setelah itu Rasulullah membimbing para
jamaah untuk melakukan Hijrah. Dari jamaahnya ini jumlahnya sangat
sedikit jika dibandingkan para pemuka Mekkah saat itu, hanya ada
beberap orang yang terpanggil dan akhirnya mau berhijrah. Dalam
Islam hijrah merupakan ibdaha yang sangat berat, sama halnya seperti
berjihad. Walaupun sedikit, mereka sudah tergembleng Tarbiyah
dengan baik, dan mereka telah siap menerima resiko apapun dari
serangan musuh-musuh Allah. Generasi awal yang ikut berhijrah
bersama Rasulullah ini memiliki mental yang kuat . Sebagaimana sikap
Abu Bakar Ra ketika menghadapi gelombang kemurtadan pada masa
kepemimpanya menjadi Khalifah. Dengan sabar dan tawakkal Abu
Bakar melakukan upaya perbaikan akibat kermudatan itu, beliau siap
memerangi gelombang Murtad yang melanda Jazirah Arab. Begitu pula
Imam Ahmad yang pada masanya mengalami cobaan. Saat itu sedang
gencar fitnah Al-quran adalah Makhluk. Ini adalah Fitnah dari kaum
MuTazilah yang berusaha menilai Al-Quran adalah makhluk hidup dan
bukan merupakan Firman Allah SWT.
Orang-orang yang berjuang demi Islam ini akan mengorbankan
apapun seperti halnya Harta dan Nyawa. Banyak sekali kisah-kisa
perjuangan dalam sejarah kaum muslimin yang melakukan dakwah ke
seluruh penjuru dunia dengan sabar dan tawakkal. Dalam sejarah
pernah diceritakan bahwa ada 20 orang muslim dari Andalusia yang
menerobos dari barcelona ke negeri kecil di sebuah gunung bernama
Piroxia, dekat dengan daerah pantai Perancis. Mereka disana
membangun benteng diatas gunung tersebut. Kemudian jumlah
mereka bertambah sampai 100 orang. Mereka sangat menguasai
tempat penyebrangan utama antara perancis dan utara Italia, hingga
tempat tersebut berhasil dari serangan tentara musuh dan menjadi
wilayah Muslim. Semua tentara dari perancis dan italia harus
membayar Jizyah jika melewati penyebrangan tersebut. Lalu kemudian
mereka memperluas wilayahnya sampai masuk ke negeri swiss dan
sampai di danau Constance yang akhirnya memerintah kawasan
tersebut selama 90 tahun21.
Dimulai dari 20 muslim ini , mereka berhasil menguasai Andalusia dan
Swiss dalam waktu 90 tahun. Lalu mereka juga menguasai wilayah
Eropa Tengah dan menguasai jalur-jalur lalu lintas perdagangan utama
antara Eropa-Afrika selama 90 tahun.
Setelah 90 tahun , saat
kekalahannya , jumlah mereka tidak lebih dari 1500 orang. Dilihat dari
membuat keranjang dari buluh bambu dan rotan. Gubernur Iraq ini
menjual hasil kerajinan tanganya pada pagi harinya dengan seharga 3
dirham. Dari hasil penjualanya itu, ia gunakan 1 Dirham untuk nafkah
harian , 1 Dirham untuk sedekah dan 1 Dirham lagi untuk modal
memberli bahan keranjang.
Sedangkan Kisra tetap tunduk pada ketamakan harta. Ketika ia
mulai mendapat dakwah Islam dan Risalah dari Rasulullah SAW , pada
saat ketika ia telah menerima Surat dari Rasulullah yang berisii tentang
risalah Islam ia pun menolak dan merobek Surat tersebut. Lalu
rasulullah bersabda Allah akan merobe;-robek kerajaanya24. Dan
akhirnya Sabda Rasulullah SAW ini menjadi kenyataan. Tidak ada lagi
raja bagi Dinasti Kisra. Hanya karena sebuah surat dari salah satu
bangsa yang takluk dibawah kekuasaanya , ia menganggapnya sebagai
penghinaan ,lalu kemudian merobak-robeknya. Karena marah dan
emosi ia mengirim seorang gubernur Yaman bernama Bodzan. Kisra
memberi instruksi kepadanya untuk membawa orang arab yang telah
mengaku sebagai Nabi. Lalu Bodzan mematuhi perintah itu dan
mengirimkan dua orang kepercayaanya untuk bertemu kepada
Rasulullah.
Mereka mengatakan , Sesungguhnya tuan kami
menginginkan dirimu. Maka rasulullah mengatakan kepada mereka
sesungguhnya malam ini Tuhanku telah membunuh Tuan Kalian.
Lalu benarlah ucapan ini, Kisra mati malam itu juga. Pada malam ketika
dua orang utusan tadi menghadap Rasulullah. Kedua utusan tadi pun
kembali , mereka gagal menangkap Rasulullah , karena mereka sendiri
merasa heran dengan ucapakan Nabi SAW dan ingin membuktikanya
apa benar apa yang beliau katakan. Mereka lalu menerangkan hasilnya
kepada Bodzan sang Gubernur, lalu setelah menunggi sekitar satu
bulan, akhirnya datang berita yang menyatakan Kisra telah mati.
Kematian Kisra ini dikabarkan pada waktu dan hari yang sama ketika
kedua utusan tadi menghadap Rasulullah dan keluar ucapan Beliau
mengenai kematian Kisra. Setelah kejadian itu Bodzan akhirnya masuk
Islam dan Rasulullah menetapkan dirinya sebagai gubernur wilayah
Yaman. Lalu rasulullah menyuruh Bodzan untuk membangun masjid
yang mengarahkan kiblatnya ke arah gunung Naqam di dekat gunung
Shana25. Bodzan mengerjakan perintah itu, padahal Rasulullah sendiri
belum pernah pergi ke Yaman dan beliau tidak tahu dimana masjid
berada. Sesudah ditemukan kompas, dan ditemukan alat untuk
menentukan arah kiblat, ternyata masjid Agung Shana memiliki arah
kiblat yang paling tepat di seantero Yaman secara Mutlkak. Karena
Kiblat tersebut ditentukan oleh Rasulullah SAW.
Sesungguhnya yang mampu menegakkan Tugas Ilahi ini adalah orangorang seperti Salman-Al Farisi, seorang pencari kebenaran.Salman
pergi mengembara ke seluruh Jazirah Arab demi mencari sebuah
kebenaran. Ia mendengar berita bahwa masih ada para rahib Nasrani
dan Yahudi di negeri Syam yang masih memegang teguh ajaran Nabi
Isa dan Musa. Kemudian ketika bertemu para Rahib tersebut , Salman
mendapatkan informasi bahwa sudah ada Nabi Penutup dan akan
menguasai Seluruh dunia dengan agama Islam. Maka sampailah
Salman dengan takdir Allah menuntutnya ke Madinah menanti
datangnya Rasulullah. Salman yang dulunya dijual sebagai seorang
budak di Madinah , padaha Salman adalah putra seorang petinggi di
Persia. Demi mencaru kebenaran Tauhid ia sampai rela pergi ke
Madinah dan bekerja sebagai budak demi menafkahkan hidupnya.
Namun ketika Salman sudah mengenal Islam dan membawa
kemenangan bagi Islam , Salman berhasil menjadi pemimpin Negeri
Persia dengan rendah hati dan Tawadhu. Salman kini duduk diatas
singgasan Kisra Bin Hormuz. Kisra, dengan sejarah Daulah Sasaniyah
( Sejarah raja-raja Persia) dikisahkan menangis siang dan malam
setelah mengalami kekalahan .Ia menangis karena seribu juru
masaknya telah pergi dan meninggal ribuan pegawai lainya. Kisra
menangis siang dan malam karena kehilanga juru masaknya.
Sementara Salman duduk di Singgasana yang dinaungi kemenangan
yang gemilang hidup dengan 3 dirham sehari-hari.
Salman dan Kisra, kedunanya berasal dari negeri yang sama.
Akan tetapi Mizan yang mereka gunakan sangat berbeda. Yang satu
memakai Mizan Rabbani dan satu lagi memakai Mizan Jahiliah. Yang
satu hanya cukup belanja dengan 1 dirham sehari , sedangkan yang
satunya menangis karena juru masak dan pelatih elang yang
dimilikinya tinggal seribu orang.
Manusia yang memakai Mizan Rabbani sebagai neraca
kehidupanya ini , maka Allah akan menjaga masyarakatnya dari
kebinasaan. Sungguh keberadaan orang-orang seperti Salman telah
lama hilang di zaman kita sekarang ini. Mereka ini senantiasa dijaga
oleh generasi pendahulu, Mereka adalah penjaga dari sebuah
peradaban, maka jika kita lihat dalam sejarah pasti akan selalu muncul
orang-orang yang akan memperjuangkan Harta dan Nyawanya demi
peradaban itu sendiri. Jenghis dengan harta dan nyawa memperbesar
kekuasaan kerajaan Mongol, Napoleon dengan segenap harta dan
pikiranya selalu berusaha agar Perancis dapat menguasai Islam.
Peradaban selalu dijaga dan dipertahankan sedemikian rupa oleh
orang-orang yang mau berkorban. Begitu pula dalam peradaban Islam,
sudah banyak sekali orang yang berkorban demia tegaknya agama ini.
Mereka memberikan Lehernya pada Perang Badar , Perang Khandaq ,
Perang Salib , Perang Afghanistan dll. Merekalah yang turut terjun ke
medan yang telah mempertahankan eksistensi agama ini. Oleh karena
36 HR Muslim no.1683
dan memilih kebijakan yang tepat serta mengenai sasaran , hal ini
diawali dengan pendidikan dan pembinaan kemudian dilanjutkan
dengan Perjuangan Jihad di Medan laga.
Harakah islam yang mulai muncul di pertengahan abad 20 di
timur Tengah mula-mula berhadapan langsung dengan orang-orang
komunis di dalam negeri. Dari dalam Universitas mereka muncul ke
permukaan masyarakat. Hampir semua Universitas di Timur Tengah di
tahun 1950-an memang sedang hangat dan menjadi ajang terbuka
bagi setiap mahasiswa untuk mengemukakan pikiran, pandangan dan
keyakinanya. Kemudian perpedaan pendapat diantara mereka berakhir
dengan baku hantam fisik dan berlanjut dengan lempar-melempar
batu. Harakah Islam ini merasa bahwa musuh-musuh Allah telah
berkembang sedikit demi sedikit. Mereka tumbuh dari ruang kelas
kuliah , ideologi Islam mula menyebar di kalangan mahasiswa.
Kemudian mereka mulai mendapatkan mayoritas kursi kepemimpinan
dalam voting yang diadakan oleh persatuan mahasiswa di Universitas
Kabul. Tidak sampai beberapa bulan setelah pemungutan suara dalam
persatuan mahasiswa, Harakah islam di Universitas Kabul mengalami
kemenangan dan menduduki beberapa posisi penting. Kemenangan ini
dimanfaatkan oleh para mahasiswa melakukan kudeta atas
pemerinahan komunis itu. Dengan adanya kudeta ini , lalu Komunis
langsung mengimpor Militer langsung dari Soviet dengan tugas
menumpas Harakah Islam.
Dengan demikian dapat kita lihat , sisi Nazhari ( konsepsi) nya
adalah partai komunis, dan sisi Amaliahnya adalah berdirinya
pemerintahan yang dikawal dengan tank dan pesawat temput komunis.
Dari sisi Konsepsi Harakah Islam telah berhasil mengatasi pihak
komunis. Kelompok mereka mulai berkembang dan memunculkan
pemimpin di Universitas lalu kemudian di masyarakat. Namun sisi
Harakah islam harus selalu disempurnakan dengan sisi amalinya .
Perlu adanya harakah Islam yang matang dan kuat sebelum
mengangkat senjata. Harakah harus memberlakukan pembinaan dan
Tarbiyah yang matang sebelum terjun ke medan Jihad. Pembinaan
dasar ini sangatlah penting, namun banyak gerakan Islam yang justru
melupakan aspek pembinaan ini. Diantara mereka justru langsung
terjun ke medan Jihad sehingga tidak dilatih terlebih dahulu mental dan
jiwanya dalam melawan musuh-musuh Allah. Dari jamaah ini semua
berasal, Tarbiyah yang dilakukan , akan mengatur ritme pergerakan
yang lebih baik dan teratur.Jamaah ini juga berperan sebagai sumbu
pemantik yang akan terus menggodok Fikroh daripada kader muslim
itu sendiri. Fikroh ini akan memunculkan wacana dan intelektual di
kalangan kader muda, jika ini sudah berhasil maka selanjutnya wacana
tersebut akan menjadi Opini yang dibawa oleh Jamaah tersebut ke
masyarakat. Opini akan berhasil , jika terus menerus disyiarkan dan
diberitahukan kepada masyarakat, tentu dalam aspek pembinaan ini
tidak memberi ruang pada aspek yang lain dari luar golonganya.
Mereka tidak sadar bahwa faktor eksternal di luar negara atau di luar
wilayahnya jauh lebih berpengaruh besar dibanding kemenanganya.
Biasa faktor Eksternal ini akan mengganggu internal Haraka Islam
tersebut , sehingga misi utama mereka untuk menegakka Syariat
hanya sia-sia belaka. Hal ini sering terjadi dalam sejarah perjalanan
gerakan Islam, ketika mereka mengalami kemenangan justru
kemenangan tersebut diambil alih oleh pihak lain yang tidak
bertanggung jawab. Hal ini disebabakan sifat Harakah Islam yang lebih
memilih berjuang lewat lapisan bawah masyarakat , sedangkan
komunis dan Yahudi mengincar kursi kekuasaan dan posisi militer.
Islam tidak akan tegak melainkan dengan cara sebagaimana
tegaknya untuk pertama kali melalui tangan Rasulullah SAW. Tidaklah
Islam tegak pada kali yang pertama melainkan melalui perjuangan
dakwah Tauhid yang murni. Dakwah Tauhid yang menghancurkan
berhala-berhala di dalam hati sebelum menghancurkanya di alam
nyata. Tauhid tidak akan mungkin bisa dipahami dengan cara hanya
membaca kitab , tetapi dengan membaca persitiwa dan kejadian
secara nyata dengan menghadapi ujian dan cobaan yang keras. Setiap
orang yang jauh dari cobaan, tidak mungkin dapat memahami agama
Allah .
Kita menghendaki adanya masyarakat Islam di dunia ini . Kita
adalah Muslim yang memiliki beban dan tanggung jawab demi
terciptanya masyarakat muslim. Kita hidup dibawah Naungan-Nya.
Maka kita ingin berhukum kepada Syariat Nya dan itu adalah keingan
yang logis dan wajar sebagai seorang yang beragama Islam. Kita ingin
membangun sebuah rumah yang didalamnya diterapkan hukum Allah
Secara total , serta kehidupan sehari-hari dalam masyarakat yang
diatur sesuai Syariat Islam. Maka barang siapa yang berhukum selain
daripada hukum Allah maka dia adalah Kafir. Namun sekarang ini
banyak orang yang berkelit bahwa berhukum diluar hukum Allah
tidaklah mengapa , karena sekarang ini sudah ada hukum undangundang. Umat Islam sepanjang zaman belum pernah mendapatkan
cobaan dengan adanya undang-undang Kafir yang dipaksakan atas
kaum muslimin. Cobaan ini bermula ketika pasukan Tartar melakukan
Invasi ke kota Baghdad pada tahun 1258 Masehi. Invasi itu dipimpin
oleh Hulaghu Khan, panglima pasukan Tartar yang bermaksud
memberlakukan undang-undang buatan Jenghis Khan pada kaum
muslimin. Undang-undang itu bernama Ilyasiq artinya undang-undang
kerajaan.
Pada saat itu para ulama bangkit melakukan perlawanan
melawan Hulaghu Khan. Mereka menghimpun kaum Muslimin di suatu
tempat, lalu salah seorang alim ulama mengangkat kitab Ilyasiq dan
berkata bahwa siapa saja yang berhukum pada kitab Ilyasiq ini maka ia
telah kafir. Tatkala Ibnu Taimiyah menyeru kaum muslimin untuk
dianggap sebagai tafsir asasi dan pelengkap dari ajaran agama nabi
Musa. Pada abad berikutnya, kitab tersebut diberi nama kitab Gemara.
Jadi, kitab mishah yang diperlukan dan ditambah dengan kitab Hemara
terciptalah kitab Talmud. Talmud berarti kitab ajaran agama dan
kepribadian yahudi. Orang yahudi berkeyakinan, bahwa talmud adalah
setingkat dengan kitab taurat dan bahkan dianggap lebih agung.
Perkataan para cendekiawan talmud lebih berharga daripada perkataan
nabi Musa. Bahkan tuhan pun memerlukan bantuan mereka apabila
sedang menghadapi kesulitan. Dalam Talmud ajaran para tokoh agama
yahudi tidak boleh dibantah dan diubah, walaupun atas perintah tuhan.
Masuknya Orientalisme.
perang salib telah menelurkan ide baru bagi mereka yang
terkenal dengan istilah orientalisme, karena sebagian bangsa Barat
menulis tentang islam dalam sudut pandang Kolonialisme. Dan sudah
barang tentu, karena fanatisme Kolonialismenya maka penulisan
mereka tidak didasari kejujuran yang ilmiah. Mereka sengaja hendak
merusak dan menjelek-jelekkan islam dari berbagai sudut pandang,
diantaranya memunculkan keragu-raguan dengan mengatakan kitab
suci al quran adalah buatan nabi muhammad SAW. Kemudian karena
sifat para sahabat yang begitu muda ditipu maka Muhammad
mengatakan bahwa Al-quran berasal dari Allah.
Kolonialisme telah mengaburkan sumber-sumber hukum islam
antara lain sumber sumber dari al quran dan sunnah dan hasil Ijtihad.
Mereka menganggap bahwa ajaran islam adalah buatan manusia yang
telah disebarluaskan oleh Muhammad yang mengaku sebagai Nabi.
Mereka mulai menyeru kepada kaum muslimin bahwa Jihad sudah tidak
ada lagi dalam Islam, terutama ketika masuk fase modernisasi. Padahal
semangat jihad inilah yang menakutkan mereka dalam peristiwa
perang salib. Kegiatan orientalis ini mulai dilakukan di spanyol
andalusia pada tahu ke tujuh hijriah ketika sedang berkecamuk
peperangan antara pasukan salib dengan kaum muslimin. Ada seorang
ilmuwan barat yang cukup terkenal yaitu michael schot yang
membahas banyak tentang islam dan peradaban barat. Schot sering
mengumpulkan pendeta pendeta yang bisa berbahasa arab untuk
menerjemahkan buku-buku dari dunia islam ke bahasa perancis.
Aktifitas orientalis tidak terpisah dari kegiatan misionaris, karena
kepentingan mereka saling menopang . Maka ketika Pasukan Salib
terlihat lemah, mereka mulai masuk untuk mengatati dan menambah
pengetahuan tentang kebudayaan dan peradaban islam. Dan akhirnya
mereka membuat keputusan untuk mengubah perang salib ini dari
perang bersenjata menjadi perang pemikiran.
Keputusan mereka ini diilhami oleh wasiat saint loius raja
perancis dan pemimpin perang salib VIII yang mengalami kekalahan.
Dan louis IX sendiri menjadi tawanan tentara mesir. Demi untuk
di antaranya memecah belah bangsa bangsa lain. Karena itu musuhmusuh islam merasa belum cukup kalau mereka hanya memutuskan
hubungan kekhilafahan, tetapi mereka ingin menghukum kekhilafahan
itu sendiri dan berusaha semaksimal mungkin agar tidak lagi berdiri
kekhilafahan islam di daerah atau di negara manapun.
Sebenarnya apa yang dilakukan oleh mustafa kemal attaruk
apakah dengan niat yang baik ketika ia mengikuti jejak musuh-musuh
islam untuk kekhilafahan, ataukah dengan niat yang jelek ketika ia
mengikuti langkah-langkah kaum yahudi dan nasrani sebagaimana
diungkapkan oleh seorang penulis rusia pada tahun 1901 masehi
setelah ia mempelajari protokoler Zioneis bahwanya ular-ular yahudi
harus melewati konstantinopel agar dapat sampai ke palestina. Apa
yang dilakukan mustafa kemal adalah sama saja dengan yang
direncanakan dan dilakukan oleh musuh musuh islam45.
Demikian pula yang dilakukan seorang pemimpin yahudi yang
menyuap sultan abdul hamid agar beliau bersedia memberikan
palestina untuk dijadikan tanah air bangsa yahudi. Namun beliau justru
meludahi wajah si pemimpin yahudi Corasho. Karena itulah pemimpin
yahudi itu mengancam khalifah sultan abdul hamid dan dengan daya
upaya bersama musuh-musuh islam yang lain,pada akhirnya khalifah
dapat digulingkan. Selanjutnya dalam deklarasi balfour dari mentri luar
negeri inggris pada tahun 1917 masehi. Deklarasi tersebut berisi
penyerahan palestina sebagai tanah air bangsa yahudi yang kemudian
disusul dengan hijrahnya orang-orang yahudi ke palestina di bawah
perlindungan inggris pada tahun 1948. Dengan deklarasi itulah bangsa
yahudi terus menduduki dan menguasai palestina. Hal ini diakui dan
didukung oleh negara-negara komunis dan kapitalis yang berlanjut
sampai hari ini. Dan untuk mengokohkan kaki bangsa israel di bumi
palestina ini, negara rusia menyumbangkan tenaga-tenaga ahli di
samping pemikiranya. Dan amerika membantu dengan kekuataan
militer dan teknologi. Semua itu menunjukan bahwa langkah attaruk
untuk menghapuskan kekhilafahan islam tidak semata -mata karena
hendak memperbaiki bangsa turki, akan tetapi lebih condong pada
seruan dan perintah dari Corasho , yakni memberikan kemerdekaan
kepada turki yang tentu saja akan menghapuskan khalifah islam.
Perbuatan mustafa kemal attaruk telah melapangkan jalan bagi
musuh-musuh islam untuk mencapai tujuan mereka yaitu merusak
sendi-sendi islam, dari bidang hukum sampai masalah shalat.
Perusakan terhadap islam dan kaum muslimin ini dianggap cukup bila
mereka
sudah
berhasil
memotong
motong
kekhilafahan,
menghapuskan dan menghukum kekhilafahan. Tetapi orang-orang
kristen memperoleh pelajaran yang penting tentang islam dan kaum
italia yang telah memusuhi gereja pada abad 16, namun sekarang ini ia
mengurung Paus di Vatican. Bahkan Uni Soviet yang di dalam negeri
mengajak untuk memerangi agama, tetapi pada perang dunia II telah
berpura pura membela orang-orang beragama dengan mengundang
seluruh pendeta untuk diadakan sebuah rapat gereja di moscow yang
pesertanya didatangkan dari seluruh dunia pada tahun 1920. Kemudian
Stalin sendiri memberi kehormatan kepada para peserta.
Banyak orang mengira tujuan utama kedatangan para
misionaris ke dunia timur ialah menyebarkan agama. Bagi mereka,
penyebaran agama ini tak lebih dari tujuan dalam ekspedisi misionaris.
Di sisi lain kita melihat bahwa Kolonialisme ini mengandung banyan
unsur dalam invasinya. Bahkan Kolonialisme juga ada maksud untuk
mendalami pengetahuan tentang budaya Timur, penyebaran agama,
dan perluasan wilayah jajahan.
Apabila kita melihat dunia barat lebih jauh, maka kita akan
mendapatkan suatu dunia yang atheis. Rakyatnya tidak percaya
kepada agama apa pun, benar-benar dunia materi yang tidak
mengenal ruh. Amerika yang mempertuhankan besi, emas dan minyak
separuh wilayahnya dipenuhi oleh para ambisius yang mengaku
sebagai penyeru kedamaian dan kehidupan spiritual. Sementara
perancis yang menjadi negara sekuler tidak pernah memberi
kesempatan kepada para pemeluk agama untuk bernafas secara
bebas. Orang-orang Islam yang diusir dari perancis telah menjadi
musuh pemerintah yang paling ditakuti. Dan di Uni Soviet secara
terang terangan telah memerangi agama.
Sebenarnya orang orang yang disebarkan ke penjuru dunia
untuk mengemban tugas misionaris, tidak semuanya melaksanakan
tugasnya itu dengan sungguh-sungguh. Diantara mereka ada yang
lebih senang berpetualang mengeruk hasil alam di dunia Timur,dan
ada yang menginginkan kekuasaan pribadi. Para misionaris
memaksakan opini bahwa permusuhan antara islam dan barat
merupakan permusuhan agama. Padahal sebenarnya pernyataan ini
hanya sekedar stempel yang menempel di wajah, bahwa pernyataan ini
mengandung intrik politik yang cukup kuat. Julius richter tampil ke
depan mewakili opini masa yang dangkal ini dan berkembang di
kalangan mereka, karena ketidakmampuan menghadapi islam. Ia
menyatakan kedunguan orang orang kristen bahwa pemerintahan
bizantium mulai runtuh sedikit demi sedikit karena harus berhadapan
dengan pemerintahan islam.48 Akibatnya konstantinopel jatuh ke
tangan kaum muslimin pada tahun 1453. Dari segi politik , ritcher juga
menyatakan keprihatinan, karena rakyat bizantium beragama kristen
aliran ortodoks. Padahal ia sendiri seorang misionaris protestan.
Tuhan-Tuhan yang disembah selain Allah. Mereka membuat undangundang bagi manusia dengan hukum yang tidak Allah turunkan. Pada
saat gereja menjalankan pengadilan militer sekelompok orang-orang
jahat mendirikan pengadilan gerejawi. Orang-orang yang berbicara
tentang ide-ide Ilmiah berhasil dibunuuh, 300 orang dibunuh dan 30
lainya dibakar hidup-hidup67. Pada saat Bruno mengatakan bahwa Bumi
itu bulat, ia dibakar hidup-hidup, lalu Galileo dipenjara dan Copernicus
Disiksa. Eropa menjadi bangsa yang membayar pajak-pajak mahal
kepada para pengurus Gereja dengan uang yang berasal dari kerja
keras dan darah mereka.
Namun demikian Paus dan orang-orang disekitarnya menjadi kelompok
yang disembah, sampai-sampai Paus menjadi sosok yang menakutkan
bagi para Raja pada masa itu. Saat Raja Henry IV menembus salju
pegunungan Alpen ia sujud selama tiga hari di depan Benteng tempat
tinggal Paus, demia meminta maaf pada Paus dan meminta untuk
menghapus dosa-dosanya68. Lalu dari kejadian itu Eropa mulai berpikir
bagaimana caranya melepaskan diri dari hantu agama yang
mengerikan ini. Mereka pun lari dari Allah hingga mereka berhasil
menjatuhkan dan menghancurkan kekuasan gereja. Bagi mereka gereja
telah menakut-nakuti dengan Neraka dan menipu dengan kenikmatan
Surga.
Tidak lama setelah Eropa menjatuhkan Gereja terjadi dua Revolusi
besar yang terjadi di Eropa. Pada 1789 Revolusi Perancis dan Revolusi
Bolshevik pada 1917. Kedua Revolusi tersebut menjadi rekasi dan
jargon yang berisikan penentangan terhadap agama dan bangkitnya
Komunis Internasional di Uni Soviet. Jargon Revolusi Perancis yang
terkenal pernah dilonatkan seorang Yahudi-Perancis bernama Mirabu
yakni Gantung raja Terakhir dengan Usus Uskup . Maksudnya adalah
bunuh raja-raja Feodal , dan gantung Uskup Gereja yang telah
mengekang Dunia Eropa selama berabad-abad69.
Kemudian dua abad kemudian pada Revolusi Bolshevik di gaungkan
bahwa Tuhan tidak ada dan hidup ini hanyalah Materil. Lenin datang
dan menerima tampuk kekuasaan pada 1917. Orang-orang di Moskow
telah mengira bahwa mereka telah terbebas dari beban kekuasaan Tsar
yang Zalim dan Feodal. Lenin berkuasa selama enam tahun , sebelum
akhirnya ia dibunuh oleh kadernya sendiri yakni Joseph Stalin Pemimpin
Besar Komunis Internasional. Lalu tampilah Stalin dengan mengangkat
Darul Harb95. Sebuah buku yang akan menginspirasi banyak orang dan
lahirnya gerakan Jihad Islam di seluruh dunia. Seorang tokoh Ikhwan
seperti Abdullah Azzam dan Osamah Bin Laden lah yang meneruskan
ide-ide Sayyid Qubth di tanah kemenangan Afghanistan. Buku ini
membuat gerah kaum Islam Moderat-Sekuler, dan sangat tidak disukai
para Pemimpin negeri Arab saat itu.
Pada akhirnya melalui sebuah pena dan buku Maalim Fi alThariq Ikhwanul Muslimin yang sudah tersebar di seluruh dunia Timur
Tengah bahkan sampai Ke Asia Tenggara, berani melawan pemerintah
Mesir, Suriah , Irak , yordania dan Lebanon serta melawan semua
Modernis Sekuler di seluruh dunia. Barat Melihat perbuatan ini adalah
tanggung jawab Sayyid Qutbh.
Pada saat dipenjara pada 1964, Sayyid Qutbh telah ditawarkan
kepadanya berbagai kenikmatan dunia. Mulai dari berupa jabatan
Menteri, Bendahara Partai Sosialis Mesir , Menjadi Direktur penerbitan
buku terkenal di Mesir hingga Menteri Pendidikan dan Pengajaran.
Namun semua itu ditolak oleh Sayyid Qutb. Selama beliau dipenajara,
sebagian besar waktunya dihabiskan di kamar perawatan di dalam
penjara tersebut. Apabila ada salah seorang pemimpin yang simpati
kepada Islam lalu berkunjung ke dalam penjara dan mau bertatap
muka dengan Sayyid Qutb, Maka beliau memerlukan bak mandir air
panas , untuk menghangatkan badanya selama dua jam , baru bisa
menemui orang tersebut. Pada September 1966 Sayyid Qutb resmi
dihukum mati dikarenakan tidak mau mengakui kepemimpinan Abdun
Nasher , dan menolak berbagai Jabatan Menteri. 96 Sampai sekarang
seluruh sanak keluarga dan anak cucunya tidak ada yang tahu dimana
kuburan Sayyid Qutbh. Pemerintah Mesir masih merahasiaknya sampai
sekarang. Sayyid Qutb telah bertemu RabbNya. Buku tafsirnya Fi Zhilali
Quran, sepanjang hidupnya belum pernah cetak kecuali sekali saja.
Namun pada tahun 1966 saat kematian beliau, ada sebuah percetakan
di Beirut yang mau mencetak karya Beliau, maka tersebarlah buku
tersebut sampai sekarang.
Setelah Sayyid Qubth dihukum mati, Ikhwanul Muslimin menjadi
gerakan yang sangat militan, di Mesir sendiri muncul Jamaah Jihad
Islam , Gerakan embrio dari Ikhwan yang dipimpin Al-Zawahiri dan
Nasser resmi dimusuhi oleh kaum Muslim militan di seluruh dunia 97.
Demikianlah Nasser, pemimpin Mesir yang ingin melakukan Pan-Arab,
Pemimpin dari Arab yang berhasil mengusir Inggris dari terusan Suez.
Akhirnya ia dikepung oleh Massa Muslimnya sendiri, lalu dikalahkan
oleh saingan modernis sekuler arab lainya dan selalu terjebak dalam
perang Israel yang tidak berujung. Beginilah Nasib Gamal Abdun
Nasser seorang pemimpin yang dibakar di dalam istananya sendiri.
Namun demikiran perjalanan Jihad belum selesai. Pada 1978
terjadi penangkapan besar-besaran di Mesir dan Arab Saudi terhadap
aktifis Gerakan Jihad. Pemerintah Mesir memukul Harakah-Harakah
Jihad secara bertubi-tubi. Setiap hari selalu ada penangkapan, mereka
tidak menyisakan waktu luang dalam menyebarkan isu-isu negatif
terhadap pemuda-pemuda Muslim. Pada tahun yang sama 1978,
Revolusi Iran pecah, Barat mulai dikecam rasa ketakutan. Mereka
menyangka Revolusi itu akan menyebar ke nargara-negara lain. Para
intelejen mulai mencatan nama-nama aktivis dakwah di setiap tempat,
Badan-badan riset mulai memperhatikan dunia Islam.
Barat mengetahui bahwa tegaknya Jihad akan menjadi ancaman
terdekat bagi Israel di tanah Suci Paletine. Mereka memahami ancaman
tersebut sebagai kita ketahui lewat ucapan pemimpin mereka.
.Perkataan Seorang utusan Israel di PBB tahun 1978-1979, Mose Dayan
Kita bisa memenangkan Perang terhadap bangsa Muslim puluhan kali,
tetapi kita tidak akan bisa hidup kalau sampai kalah sekali saja 98.
Mereka paham benar bahwa musuh sebenarnya adalah Islam , bukan
Uni Soviet dan bukan Komunis Internasional,mereka juga menyadari
bahwa akan terjadi Revolusi-revolusi lain setelah revolusi Iran.
Setelah masuknya pasukan Israel ke wilayah Lebanon pada
1979, Mereka melakukan wawancara dengan Saad Haddad, Pendiri
South Lebanon Army seorang Golongan Maronit ( Kristen Katolik) ,
boneka Israel di Stasiun televisi Lebanon. Disana memperlihatkan
kegembriaan Saad Haddad dan golongan Maronit dengan masuknya
Pasukan Yahudi ke Lebanon. Dari kejadian ini muncul kritik dari Israel
kepada Saad karena sikap kegembiraanya itu bisa membangkitkan
kemarahan kaum muslimin dan membangunkan kelompok Islam
militan di Lebanon99. Strategi peperangan antara Israel dan Dunia Islam
adalah menghentikan adanya peperangan. Selama 70 tahun setelah
berdirinya Israel di tanah suci Paletine pada 1948, Barat sudah mampu
meredam peperangan atas nama Kaum Muslimin. Islam harus
dijauhkan dari peperangan dan mengehintikan sejauh mungkin adanya
konflik. Cara-cara tersebut diyakini akan mencegah bangkitnya ruhul
islam dengan cara mempengaruhi pemimpin-pemimpin Negara Islam.
Bila mereka gagal mempengaruhi Pemimpin Negara Islam untuk
sebentar lagi Uni Soviet akan bangkrut 107. Dan benar tahun 1991 Uni
Soviet resmi Bangkrut.
Ikatan Ikatan yang mulai Rapuh
Jalan dakwah dan Jihad memang selalu dikelilingi dengan hal-hal
yang tidak disukai, penuh dengan bahaya, dipenjara, dibunuh, diusir
dan dibuang. Jika ada yang menginginkan jalan dakwah yang
menyenangkan seperti halnya tamasya, pesta yang besar, khutbah
yang dipuja orang lain, maka hendaknya ia menalaah kembali
dokumen sejarah kehidupan rasulullah SAW dan para Sahabat yang
mengikuti jejak beliau. Maka bisa kita lihat sekarang , berapa banyak
orang-orang Komunis yang mengorbankan diri mereka untuk
mengadakan Revolusi Merah 1917 ? Berapa lama Lenin dipenjara dan
dibuang ?. semua berkorban nyawa demi ideologinya masing-masing.
Selama tiga abad berturut-turut para pemikir Barat berjuang
seperti Montesquieu, john Locke, J.J Reusseau, Adam Smith, dll. Mereka
telah banyak berkorban untuk mengeluarkan pengikut mereka dari
doktrin gereja yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Hasilnya
Sekarang ini ,Demokrasi Liberal yang dinikmati oleh hampir smua
negara di dunia tidak terjadi secara kebetulan,ini semua merupakan
hasil dari orang-orang yang mau berkorban. Di Jalan apa ? mereka
berkorban untuk menegakkan pemikiran mereka sendiri. Mereka tidak
berambisi untuk meraih jalan Allah SWT dan juga tidak takut terhadap
neraka. Para pemuja Komunis maupun Demokrasi tidak berharap
apapun kepada Allah dan tidak pula mengenal Allah. Mereka juga tidak
berharap pada Surga dan Akhirat, akan tetapi mereka mau berkorban
demi Dunia dan seisinya.
Agama kita telah melalui perjalanan selama empat belas abad. Dan
agama ini telah mengalami pasang surut dalam perkembanganya.
Pernah menikmati masa kejayaan dan masa kekalahan. Kini kita telah
berada dimasa setelah kejayaan Islam, pada 3 Maret 1924
pemerintahan Islam resmi dihapus. Kita hidup dimasa Islam tidak
memiliki kekuasaan dan dominasi pada dunia. Tahun 1909 adalah awal
mulai jatuhnya Khilafah Ustmaniah, saat Sultan Abdul Hamid
dilengserkan dari kekuasaan Khilafah. Pada malam yang gelap itu, ada
dua persitiwa besar setelah Sultan Abdul Hamid tidak memegang lagi
kendali dunia Islam. Pertama hilangnya Esksitensi Islam secara nyata
dan kedua jatuhnya Palestina ke tangan Yahudi.
Hukum dan sistem Islam pun mulai menghilang esksistensinya.
Setelah Tentara Kolonial Perancis ditarik dari Mesir, Tahun 1825
kekuasaan Jatuh pada seorang yang merusak dunia Islam dan merusak
Mesir secara khusus ia bernama Muhammad Ali Basya . Ia keturunan
Albania yang turut dalam ekspedisi militer yang dikirim Daulah
Amerika dan Perancis. Dengan cara yang licik mereka lakukan kudeta
berdarah melalui Boneka mereka yakni Tanzania dan Mesir agar dunia
melihat bahwa Idi Amin lah seorang Pemimpin Muslim yang melakuka
kudeta berdarah tersebut.
Skenario ini semakin sempurna ketika rival idi amin dalam
Militer Uganda yakni Abotte , berhasil menguasai internal Militer
Tanzania dan sudah mendapat perlindungan dari pemerintah Tanzania.
Di Negeri sahabatnya itu, diam-diam Abote menyusun kekuatan. Tahun
1979 terjadilah tragedi berdarah itu, dan dunia menyaksikanya. Setelah
itu Abote berbicara di media-media Barat bahwa ia melakukan ini untuk
menghentikan Idi Amin sang dikatator yang telah mengusir warga
Inggris, Australia, Selandia Baru dan Asia. Di Tahun 1979 pula Idi Amin
akhirnya tumbang setelah dikudeta tentara Nasionalis dari Tanzania.
Menebar Racun di Pakistan
Pada akhir 1940 muncul Massa berjumlah 120 Juta dari kalangan kaum
Muslimin di Negeri India Utara, Mereka semua menuntut pendirian
negara yang berhukum pada hukum Islam. Para musuh Islam berpikir
bagaimana bisa menghadapi Massa sebanyak ini yang berkumpul pada
satu tempat ? Akhirnya mereka memisahkan wilayah India dengan
mendirikan negara Pakitan117. Pakistan dipenuhi oleh mereka orang
India yang menuntut pendirian negara Islam, sedangkan ornag India
yang beragama Hindhu-Budha tetap berada di wilayah India seperti
yang kita lihat sekarang ini. Inggris akhirnya resmi mendirikan Pakistan,
dan mereka mengisi Negeri ini dengan pemimpin yang sekuler. Inggris
juga telah memasukan benih-benih Ahmadiyah , Syiah dan Bahaisme.
Di Pakistan , Inggris juga memunculkan Nabi Palsu bernama Mirza
Ghulan Ahmad. Mirza inilah yang mendukung Invasi kolonialisme
Inggris sampai masuk ke Iraq pada 1910. Untuk membela Inggris,
Ahmadiyah telah banyak menulis buku tentang cemerlangnya dunia
Barat dan menurutnya Jihad telah selesai dari Syariat Islam 118.
Pergerakan yang didirkan pada 1890 di Punjab itu kemudian menjadi
terkenal di wilayah Afrika Barat , di Indonesia dan Eropa Barat. Arus
publikasi Ahmadiyah mereka sebarkan melalui sekolah-sekolah dan ideide pemikiran melalui Universitas Islam. Gerakan Ahmadiyah yang
menyimpang ini mendapatkan medan dakwah yang benyak sekali pada
tahun 1910 dan 1920-an sehingga lembaga Muslim terbesar yakni
Universitas Al-Azhar mulai menerima Ahmadiyah. Selain Ahmadiyah
mereka juga menciptakan Aliran Sesat Bahaisem. Tokohnya adalah
Bahai, dia mengaku sebagai Tuhan. Menurutnya
seluruh Agama
117 G.H Jansen, Islam Militan, Pustaka Salman ITB 1980, hlm 194
118 Ibid hlm 199
Samawi yang dibawa oleh Nabi Isa, Nabi Musa, dan Nabi Muhammad
adalah agama yang satu, yakni agama Bahaisme. Bahai telah berjasa
bagi inggris dalam misi Kolonialisme di Iran pada 1912. Karena banyak
jasanya bagi Inggris, Bahai pada 1918 mulai dipindah oleh kolonial
Inggris ke Palestina. Disana dia melakukan indoktrinasi pada rakyat
Palestina bahwa Jihad sudah tidak berlaku lagi dalam Islam119.
Anehnya Bahai terus menerus membentuk citra buruk dari akidah
Islam dalam hati kaum Muslimin. Mereka mengatakan bahwa agama
Muhammad diteggakan dengan pedang dan dengan teror. Karena amat
dengkinya pada Islam Bahai mengusulkan supaya Kabah
dihancurkan , Makam Nabi Muhammad dibongkar dan jasadnya
dibuang jauh-jauh. Di Pakistan sendiri, Bahaisme terus menyebarkan
pengaruhnya di Lahore, sampai pada 1956 mereka mengadakan
Pertemuan Nasional Bahaisme di Lahore. Pada 1957 pengaruh
bahaisme terus menyebar sampai ke India , Bangladesh dan Nepal.
Sampai hari ini Pakistan ( Bumi yang suci) selalu dibenci oleh Barat,
mereka pun tidak sepakat menjadikan Pakistan negeri Islam sampai
sekarang.
Wilfred Cantwell Smith dalam bukunya Islam In Modern History.
Sehubungan dengan Pakistan ia mengatakan kita tidak bisa berbuata
apa-apa selain harus menciptakan seseorang dengan kepribadian
seperti Ataturk. Kita harus menciptakanya sebagai seorang pahlawan
yang barangsiapa mengusknya maka sama saja denga mengusik
eksistensi Inggris itu sendiri. Apakah mungkin bagi kita untuk
menciptakan Ataturk baru di Pakistan ? kita harus membuat bangsa ini
percaya dan menerima bahwa dalam Islam tidak ada yang namanya
hukum dan pemerintahan Islam120.
Pakistan didirikan di wilayah yang jauh dari Pusat India, sejauh 1700
KM antara Benggala dan Pakistan Barat, agar kemanaan antara India
dan Pakistan tetap terjaga. Maka dipilihlah daerah yang paling tidak
subur di wilayah Utara India dan diberikanlah tanah tersebut pada
kaum Muslimin. Walaupun demikian para penjajah tetap tidak merasa
aman dengan beridirnya negeri ini, Negara ini dinamakan Pakistan
artinya Bumi yang Suci. Meskipun Nuansa Sekulerisme sangat kental
sejak awal-awal didirikanya negeri ini. Dari Pakistan ini pula pada 1950
muncul tokoh pembaharu Islam yang terkenal yakni Abu Ala Maududi
yang menggerakan rakyat Pakistan untuk mendirikan Negara Islam
secara total. Ia melawan tindakan Militer yang menghapus Konstitusi
Islam dan melakukan banyak perlawanan senjata terhadap Militer.
Sampai pada 1970 di Pakistan pula muncul tokoh besar Islam yakni Zia
Ul Haq yang pernah memimpn Pakitan 1978-1988. Ia sangat
mendukung Pemikiran Abu Ala Maududi tentang pendirian negara
Islam. Ia juga sangat dikenal jasanya oleh Mujahidin Afghanistan karena
ia telah mendukung dan membela Mujahidin, akan tetapi Zia Ul Haq
dikudeta dan dibunuh oleh Faksi Komunis Pakistan pada Agustus 1988.
Zia Ul Haq adalah seorang Jenderal Muslim yang sangat dibenci
oleh Barat, karena ia telah mengkudeta Zulfikar Ali Butho tahun 1977
dan kemudian menghukum gantung tokoh Pakistan yang berhaluan
Komunis itu. Selama .... tahun Butho membawa Pakistan ke arah
negara Sekuler , ia ingin mengingkari Sejarah beridirnya Pakistan yang
berpisah dari India, karena ia Ingin Pakistan tidak menjadi negara
Islam.
Setelah memenggal kepala Komunis Butho , Zia ul Haq
selanjutnya membubarkan sistem Parlemen dan menggantinya dengan
Peran Majelis Syuro pada 1980. Majelis Syura tersebut beranggotakan
284 orang Muslim yang terdiri dari latar belakang baik intelektual ,
ulama, Jurnalis, ekonom , Professor dan yang lainya. 121
Pada 1980 Uni Soviet melakukan Invasi ke Afghanistan dan Jenderal Zia
Ul Haq memiliki sumbangan yang besar bagi Mujahidin Afghanistan dan
para Mujahidin di seluruh dunia secara umum. Zia menjadikan wilayah
Pakistan sebagai basis militer dan strategi Mujahidin, Ribuan mujahidin
dari seluruh dunia ini berkumpul di Pakistan. Jenderal Zia juga telah
melakukan hubungan dengan tokoh gerakan Islam di seluruh wilayah
negara Muslim baik di Arab , Afrika, Asia , Checnya bahkan Nama Zia
Ul Haq harum namanya bagi Muslim di Eropa dan Amerika.
Seruan Zia Ul Haq ini kemudian berpengaruh juga pada
tumbuhnya Jihad di Bosnia, Checnya dan negara lainya untuk
menghapus segalan bentuk Penjajahan Barat. Sampai pada 1988 ia
adalah satu-satunya pemimpin dalam suatu negara yang terangterangan mendukung Lahirnya Daulah Islamiah . Sikapnya yang
terbuka dan sosoknya yang digemari oleh seluruh kaum muslimin
membuat gerah Amerika dan sekutunya. Hingga akhirnya pada
Agustus 1988 muncul Konspirasi terhadap dirinya , Ia dinyatan Tewas
dalam kecelakaan pesawaat yang ditumpanginya 122. Sampai hari ini
dunia mengetahui itu hanya kecelakaan semata, akan tetapi kita kaum
Muslimin yang mengerti persoalan ini tidak akan terima begitu saja
soal kecelakaan pesawat ini. Sampai saat ini kita tidak memiliki lagi
Pemimpin Negara yang Shalih seperti Zia Ul Haq.
dibanding Barat. Setiap India maju satu langkah dalam Industri , Barat
maju dua langkah. Bila India mulai mampu membuat sepeda motor , di
Barat mereka sudah menciptakan pesawat terbang. Seperti yang kita
lihat kebutuhan akan benda-benda tersebut sangat dibutuhkan
terutama dalam menyongsong Perang Dunia I di abad 20. Inggris
mampu mempersiapkan hal tersebut, tetapi India dan Mesir tetap tidak
mampu membuat pesawat terbang. Pada akhirnya mereka hanya tetap
menjadi negara Industri yang memakai kerajinan
para buruh ,
sedangkan Barat sudah mulai menjadi negara Modern di awal abad 20.
Jurang pemisah antara Barat dan Timur mulai terlihat dalam sisi
dominasi dan pengaruh ekonomi. Hal ini sangat kelihatan menjelang
Perang Dunia I. Perubahan dalam gerakan ekonomi di Wilayah Islam
berubah menjadi Economic Pan-Islamic yaitu perubahan ekonomi
yang hanya bersinggungan atas sesama Muslim. Kaum Kolonial melihat
gejala kemunculan ini adalah reaksi dari protes mereka kepada Barat ,
karena dunia Timur tidak berhasil menjadi pesaing dari barat. Dan juga
Barat terus menerus mengeksploitasi hasil-hasil alam di di dunia Timur.
Gerakan ini mulai muncul di negara yang mempelopori terjadinya
negara Industri di Timur yakni India dan Mesir. Di India sendiri Ummat
Islam yang mulai jenuh dengan kebisingan mesin-mesin Industri milik
Inggris mulai melakukan pemboikotan barang-barang buatan Inggris.
Mereka ingin melindungi pajak-pajak India dan mengontrol barang
buatan India yang di ekspor ke luar India. Mereka juga mulai
membatasi aktivitas modal dari Inggris untuk mengganti pegawaipegawai asal Inggris yang mematok gaji tinggi , lalu mereka ganti
dengan pegawai dari Pribumi. Kejadian ini setidaknya membuat kolonial
Inggris mulai menyerahkan kebijakan terkait pendirian Pabrik kepada
bangsa India.
Namun menurut L. Stoddart kemunculan Economic Pan-Islamic
ini
tetap tidak dikoordinasikan dengan baik, juga tidak memiliki
implikasi gerakan yang berpengaruh kepada seluruh dunia Islam.
Menurutnya Gerakan pemboikotan pegawai dan Pajak adalah hal yang
percuma , hal ini dikarenakan Pegawai India yang berkedudukan Tinggi,
tetap hidup menurut tradisi hidup Eropa. Biaya hidup mereka tetap
sama dengan biaya hidup Barat. Juga pengaruh dari para pejabat yang
selalu memberi contoh dengan gaya hidup yang boros. Dan kedua
mengenai pemboikotan barang dari Inggris, arus Industri tetap tidak
akan ditahan oleh dunia Timur, permintaan barang-barang dari luar
negeri akan terus bertambah sesuai dengan tuntuan hidup zaman.
Dengan demikian Eksploitasi perdagangan yang dilakukan kolonial
akan terus berlangsung, bahkan justru ketika masuk ke tahun 1900
arus perdagangan ini jauh lebih banyak dan massif.
Sedangkan tentang pajak tadi, hal tersebut tetap akan menarik
modal dari Barat ke India yang tetap akan menguasai buruh dan tetap
meraup keuntungan yang banyak dengan memberi upah yang luasa
Barat seperti India, Mesir , Al-Jazair juga memiliki potensi yang tinggi
untuk melakukan Gerakan Muda. Aspirasi liberal ini muncul tentu saja
akibat dari adanya pengaruh keterbukaan budaya pada Fase Industri.
Agitasi di Turki dan Iran. Di India , Mesir dan Al-Jazair gerakan
kebangsaan ini tidak memiliki tujuan yang terlalu jelas, karena di satu
sisi mereka tidak ingin benar-benar memisahkan diri dari Khilafah
namun di lain pihak kondisi ekonomi dan politik mengharuskan mereka
semua untuk memerdekakan diri sendiri. Dibalik semua ini kolonial
mengamati dengan tajam dan duduk memperhatikan dengan seksama.
Mereka menunggu munculya gerakan kebangsaan ini agar bisa
mengubah negara mereka menggunakan sistem Eropa Barat. Namun
Rasa khawatir juga muncul dari pihak kolonial yang melihat gejala ini
akan menjadi gerakan Nasional yang melawan dominasi Asing.
Kenyataanya hal itu memang terjadi , karena golongan Nasionalis pun
nantinya akan terbagi dua. Pertama adalah golongan NasionalisSekuler , mereka ini adalah orang-orang yang terdidik dengan cara
Barat dan tunduk pada kolonial. Dan golongan kedua ada NasionalisEsktrem , golongan inilah yang dikhawatirkan kolonial karena mereka
menginginkan kemerdekaan adalah milik mereka sendiri dan tidak ada
tempat bagi kolonial di negaranya.
Gerakan kebangsaan yang baru saja lahir ini, disuburkan
dengan munculnya Said Jamaludin Al-Afghani. Tidak ada suatu
tempatpun , dimana pengaruh orang ini sangat kuat yang berlangsung
lama dan nyata di Mesir. Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa Said
Jamaludin Afghani adalah bapak semua aliran gerakan perlawanan di
Mesir. Dia tidak saja mempengaruhi agitator-agitator militer, bahkan
uga para pembaharu-pembaharu yang konservatif seperti Syeikh
Muhammad Abduh, seorang yang benar-benar mengetahui sisi
kelemahan dan kelebihan Mesir. Pada saat munculnya Gerakan Afghani
ini, pada tahun 1882 muncul juga Api revolusi dibawah pimpinan Urabi
Pasya seorang agitator Militer. Mereke menyerukan slogan Mesir untuk
bangsa Mesir dan kaum revolusioner itu berusaha menendang keluar
dari Mesir semua orang-orang Asing , baik yang berasal dari Eropa
maupun Asia. Tetapi usaha mereka gagal, pembunuhan orang-orang
Eropa di kota pelabuhan Alexandria mendatangkan Intervensi Eropa.
Tentara Inggris menghancurkan kaum pemberontak dala
pertempuran Af tall-Al Kabir. Sesudah pertempuran ini, maka Mesir
mengelami kebangkrutan dan tunduk pada kekuasaan Inggris . Para
keturunan dari Dinasti Muhammad Ali Basyra, tetap meneruskan kursi
pemerintahan Mesir dan bentuk pemerintahan pribumi masih
diteruskan. Akan tetapi kekuasaan yang sebenarnya berada di tangan
penasehat keuangan Inggris yang selalu bicara atas Imperium Inggris
di Mesir.
Lord Cromer memerintah Mesir selama 25 tahun. Dan
keahlianya dama berdiplomasi telah meletakkan namanya ditempat
yang tinggi dalam arena para pembesar yang memegang administrasi.
gerakanya ini fokus untuk mengusir seluruh orang Eropa dari tanah
Mesir. Perjuanganya pun tidak berhenti. Pada tahun 1908 ia meninggal
dunia pada umurnya yang masih yakni 34 tahun. Lalu digantikan oleh
muridnya Muhammad Farid Bey.
Muhammad Farid Bey adalah seorang yang menggerakan lewat
tulisan . Lewat majalah Al-Liwa ia mendoktrin banyak pemuda Mesir
untuk melakukan perlawanan. Pada tahun 1906 ia menulis lewat AlLiwa, bahwa telapak kaki Inggris telah mengotori tanah Mesir, mulut
mereka harus dibungkam dan lidahnya harus diikat. Lalu bakarlah
hidup-hidup orang Inggris dimanapun mereka berada. Mati lebih baik
daripada hidup dalam kondisi terjajah. Perlawanan Muhammad Farid
bersama kelompoknya telah menyudukan kolonial Inggris karena telah
berhasil mengambil simpatik hati rakyat Mesir. Caci makian Farid
terhadap Inggris terus berlangsung, menurutnya orang-orang nasrani
harus segera ditendang Mati, mereka memiliki muka seperti Iblis dan
badan seperti monyet yang harus segera dibuang keluar Mesir. Rasa
kekesalan Farid ini mengundang reaksi dari Lord Cromer yang sudah
didesak rakyat Mesir untuk segera pergi dari mesir.
Pada tahun 1907 Lord Cromer meninggalkan Mesir , lalu diganti
oleh Sir Elgon Gorst. Penguasa yang baru ini berasal dari golongan
Liberal, ia juga seorang yang pernah berkuasa di kerajaan Inggris. Dia
selalu bersikap pada kaeda-kaedah Inggris untuk menentramkan Mesir
dari gerakan pemberontak. Selama kekuasaanya ia menjalin kerjsama
dengan Perancis untuk memaksa bangsa Mesir untuk keluar dari
lembah Nil. Dengan begitu, maka gologan radikal semakin sadar bahwa
tidak ada yang dapat mmebantu selain daripada bangsa sendiri. Sir
Eldon Gorst tidak sanggup mengadaikan penyesuaian dalam segala
persoalan yang sebenarnya yakni tentang masalah kemerdekaan.
Mengenai tuntutan ini Inggris tidak pernah mau mewujudkanya. Hampir
semua orang Inggris percaya, bahwa tanah Mesir dengan adanya
terusan Suez adalah mata rantai yang vital diantara bagian Timur dan
barat imperium Inggris. Kerajaan Inggris tidak mampu lagi
memperbaiki kondisi secara baik . Mereka tidak bisa melakukan titik
temu antara konsep imperium Inggris dan gerakan kemerdekaan Mesir.
Pada tahun 1911 Sir Eldon Gorst digantikan oleh Lord Kicthener
yang langsung menggertak para aktifis kemerdekaan Mesir.
Menurutnya tiap kekacauan yang timbul , akan ditumpas dengan
kekerasan yang telah menyapu bersih kekuasaan khilafah di Utsmani.
Lord Kicthener pergi ke Mesir dengan mandat yang tegas bahwa
bagaimanpun kondisinya Inggris tidak akan meninggalkan lembah nil ,
terusan Suez dan negeri Mesir secara umum. Segala propaganda
kekacauan dan pemberontakan , dapat diatasi dengan tindakan tegas
dan cepat oleh Lord Kitchener dengan kerluanya undang-undang baru.
Hampir semua surat kabar yang menyebarkan Doktri radikal
dominasi Asing. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya , bahwa ide
ini muncul di kota Suci Mekkah ketika para jamaah haji dari seluruh
dunia Islam berkumpul dan berbagit cerita tentang negerinya. Bahwa
kenyataanya semua negara Islam sedang berada dalam kondisi
terjajah. Maka dari itu ide pan-Islam ini tercetus untuk segera bangkit
untuk melawan. Untuk masalah khilafah Sendiri , sebenarnya panIslami berdiri di medium yang berbeda, karena berbagai kondisi
internal khilafah ustmani itu sendiri. Karena ketika ide pan-Islam ini
mulai muncul di tahun 1870 , kondisi khilafah ustmani sedang kacau
dan tidak mampu merangkul seluruh kaum muslimin di seluruh dunia.
Para pencetus ide pan-Islam juga tidak memberontak pada
khilafah. Menurut mereka Khilafah bisa saja mengambil alih ide ini ,
akan tetapi ketika saat itu Sultan Abdul Hamid menjadi khilafah tidak
terlalu kuat pengaruhnya , karena internal mereka sudah dirusak oleh
golongan Liberal. Maka ide pan-Islam ini mulai menyebar satu persatu
dan dengan perlahan-lahan melalui para jamaah Haji yang
menyebarkan
cerita
ke
negerinya
masing-masing.
Gerakan
kemerdekaan adalah hasil dari pan-Islam, bahwa kemerdekaan harus
segera diusung mengingat kondisi yang semakin menderita di dalam
negeri akibat kolonialisme dan juga kondisi kekosongan khilafah
ustmani yang tidak mampu mengusir kolonial dari tanah Islam. Jadi
Gerakan kemerdekaan ini bukanlah gerakan perlawanan terhadap
khilafah , akan tetapi semakin gentingnya kondisi di dalam negeri yang
dengan terpaksan mereka harus memerdekakan sendiri. Kondisi ini
sudah terjadi di Mesir , Hindia Belanda , India dan Turki.
Tipe Negara Islam tidaklah seperti tip negara Barat, yang
merupakan suatu kesatuan yang memiliki dewan serta memiliki batasbatas wilayah tertenu. Sedangkan Negara Islam saat itu merupakan
wilayah yang tidak memiliki batas tertentu, akan tetapi memiliki inti
pusat . Maka istilah kebangsaaan yang tumbuh besar di wilayah Islam
sebenarnya adalah memerdekakan Islam itu sendiri dalam skrup
wilayah tertentu . Misalnya seperti Mesir , Afghanistan dan India yang
sama-sama melawan Inggris , mereka sama-sama bangsa Muslim akan
tetapi memiliki wilayah yang berbeda. Setia muslim merasa berada
dirumah sendiri, ketika berada di dalam daerah Islam. Jadi ketika
seseorang berada di luar suatu negara akan tetapi masih berada di
wilayah Islam maka orang tersebut akan beranggapan tetap berada di
negara muslim. Andaikata ada seorang muslim al-jazair atau seorang
muslim dari damaskus yang menetap tinggal di Kairo, maka ia akan
dianggap sama-sama bangsa muslim. Ini karena Islam selalu
mempunyai ide khusus tentang kesatuan wilayah maupun rohaniah.
Negeri yang penduduknya sebagian besar terdiri dari umat Islam maka
akan dianggap sebaga Darul Islam dalam artian milik bersama dan
yang waji dibela adalah ummat Islam.
dalam sejarah , Islam sama saja dengan entitas suatu wilayah dalam
skrup kekhilafahan. Sedangkan di abad 20 yang telah memasuki fase
negara modern, Ummat Islam harus bisa menentukan dan
mengutamakan daripada negara di tempat kelahiranya itu. Maka yang
seharunya terjadi adalah Ummat Islam di seluruh dunia walaupun
berbeda negara tetap memiliki satu entitas persamaan dan kesamaan
empati yang lebih dalam.
Pada abad pertengahan di Eropa, Kaum nasrani juga telah
membentuk negaranya di dalam imperium Romawi. Terutama pada
masa kejayaan Romawi Timur mereka menjunjung tinggi agama
Nasrani sebagai agama negara. Maka ketika ada orang Inggris yang
terlahir sebagai nasrani , dia sudah termasuk dalam bagian imperium
romawi Timur , walaupun Inggris berada di Eropa Barat. Bahkan agama
Nasrani ini juga memiliki kebijakan tersendiri dalam pembentukan
Romawi Timur dan memiliki pengaruh kuat di dalamnya. Hal yang sama
juga terjadi dalam negara Khilafah Islamiah. Maka dalam terbentuknya
sejarah manusia sendiri , telah melemahkan ikatan-ikatan kenegaraan
yang dalam bentuk luas ini. Semua ini diakibatkan dari gencarnya misi
Imperalisme Eropa sejak abad 15 yang mulai mencari kehidupan di luar
Imperium Romawi Timur. Islam dan nasrani adalah agama yang
memiliki negara besar. Sedangkan Yahudi tetap mengklaim bahwa
negara mereka Hanyalah Palestina sampai hari Kiamat.
Ketika
konsepsi negara ini telah masuk ke abad 20 berubah menjadi konsepsi
nasionalisme yang sebenarnya pada saat revolusi perancis di abad 18
adalah untuk menghancurkan segala bentuk feodalisme. Akan tetapi d
abad 20 Nasionalisme itu sendiri sudah berubah menjadi upaya
pembentukan
dalam
suatu
negara.
Dalam
keberjalananya
Nasionalisme yang muncul di Mesir , Afrika Utara adalah nasionalisme
yang berbeda dengan nasionalisme yang dipegang bangsa Eropa
Barat.
Maka kita harus membedakan benar-benar fase dalam sejarah .
jika dahulu ada nasionalisme Perancis , di abad 20 timbul semangat
pan-Islami yang di dalamnya ada semangat patriotik untuk membela
tanah air. Para pengamat barat selalu menyamakan kegiatan ini
dengan Nasionalisme Perancis. Pendapat itu adalah salah besar ,
karena Pan-Islam sama sekali tidak tumbuh dari rasa Nasionalisme
Perancis , akan tetapi membela tanah air Islam dari gangguan
kolonialisme. Begitu pula sama halnya dengan patriotisme yang dalam
Islam sebenarnya memiliki artian sendiri yang berbeda dengan
patriotisme Barat.
Di Eropa Barat istilah patriotisme ini sangat terkenal setelah
revolusi Perancis yakni membela tanah air , dan membuat
pemerintahan sendiri dengan mandiri. Patriotisme yang muncul disana
adalah tumbuh dari rasa menjaga dan melindungi dari raja zalim
warisan Romawi Timur. Maka mereka melindungi tanah airnya seperti
oleh Lord Cromer sejak tahun 1850 ini , dimanfaatkan benar-benar oleh
generasi kolonial berikutnya. Mereka terus memperkenalkan suatu
sistem, cara mendirikan lembaga politik yang akan mengatur
sekelompok kecil penduduk dalam ruang lingkup wilayah tertentu.
Kalaupun misalnya dibentuk dewan perwakilan rakyat Mesir,
dimana para anggotanya dapat dipilih secara bebas. Maka selanjutnya
lembaga ini akan membuat undang-undang yang mereka harapkan
untuk melindugi perbudakan. Dan kalaupun misalnya diadakan suatu
dewa raja-raja di Seluruh dunia timur, maka pertemuan itu akan terus
menuruti kehendak mereka sendiri, mungkin ada yang tidak sepakat
dengan perbudakan dan ada yang sepakat. Pemerintah yang baik ,
haruslah memiliki tujuan yang dapat dicapai. Sebelum orang-orang
Islam mencapai sesuatu yang mendekati cita-cita pemerintahan
layaknya Inggris, maka barat akan membuat mereka berputar-putar
dan melakukan pemindahan alam pikir politik selama bertahun-tahun.
Bahkan Lord Cromer sampai berkata dengan nada yang sinis tentang
bangsa Timur Tidak akan mungkin membuat dompet Sutera Barat
dari jaring rawa-rawa di Timur132. Maksudnya bangsa Timur tidak akan
mampu mencapai apa yang sudah diraih Barat , walaupun semua
Ummat Islam meniru total segala aspek kehidupan Barat. Dengan nada
yang sama seorang Sastrawan Inggris Dr.Dillon yang menuliskan
pendapatnya tepat setelah revolusi Turki dan Iran selesai . menurutnya
kepercayaan yang berlebih pada pemerintahan dan konstitusional
Barat akan menciptakan bom waktu pada Islam.
Bahkan menurutnya Piagam dan konstitusi yang diciptakan Barat
bukanlah suatu penciptaan yang final dari peradaban manusia.
Dominasi Barat yang kuat di dunia Islam pada abad 19 telah membuat
buta mereka, akan kecemerlangan bangsa Barat. Sehingga mereka
semua mengira bahwa ada sesuatu yang lebih canggih dan hebat dari
sistem Islam. Maka ia sendiri menyimpulkan bahwa ketika Dunia Islam
saat sebelum perang Dunia I muncul gerakan Turki Muda atau Iran
Muda nya itu berlangsung, mereka tidak menyadari benar bahwa
dalam sistem Barat sendiri tidaklah sempurna. Munculnya Perang
Dunia I adalah akibat dari peristiwa panjang yang dilakukan kolonial
selama abad 19. Fase Industri dan modernisasi telah membuat buta
Inggris dan Perancis dalam meraup semua hasil alam di dunia Timur.
Inin membuktikan bahwa Barat sendiri juga melakukan Try And Error
dalam mengeksekusi kebijakan politiknya. Maka ia sangat heran ketika
tiba-tiba Turki dan Iran benar-benar menyambut Barat dengan sangat
gembira, ia mengetahui bahwa ada yang bermain di dalam internal
politik dunia Islam sejak abad 19.
Sejauh mana praktek politik barat itu telah dilakukan ,
setidaknya kita bisa melihat contoh yang terjadi pada penduduk
132
Mungkin saja Barat memang sinis terhadap gerakan ini , akan tetapi
barat tetap bangga dan senang melihat mereka yang telah membuka
gerbang bagi Barat untuk masuk secara total dan lebih luas ke dunia
Isla setelah hancurnya Khilafah. Jika kita bandingkan pada abad 19
ketika khilafah masih ada , untuk memasuki wilayah Islam, kolonial
Barat merasa takut dan gugup juga dan berfikir cukup matang dalam
melakukan penjajahan di dunia Islam. Bahkan ketika Khilafah masih
ada , dominasi Barat tidak terlalu signifikan jika dibanding abad 20
setelah khilafah hancur, walaupun pada abad 19 dominasi dan
pengaruh mereka juga sangat kuat.
Banyak golongan Eropa Liberal memiliki keyakinan, bahwa
pemerintahan Eropa betatapun baiknya mereka tidak dapat
menyiapkan bangsa Timur untuk membangun pemertinahan sendiri.
Jalan satu-satunya untul belajar dari bangsa Timur adalah hidup disana
dan mencoba membangunya dengan tangan sendiri. Selama ini segala
bentuk pengajaran dan pendidikan yang didirikan kolonial Inggris
tidaklah cukup untuk menyiapkan segala aspek kebutuhan para
penduduk Timur, guna melakukan pemerintahan yang bertanggung
jawab. Tetapi yang sesungguhnya, pengajaran dan pendidikan itu
menjadi bahay dan bencana yang postiif, selama tidak disertakan
penyerahan tanggung jawab politik secara nyata. Hanya dengan
pengalamanlah rakyat akan menguasai seni pemerintahan. Para
pegawai pemerintahan Inggris memberikan segala bantuan dan
nasihat kepada pemerintahan yang baru ini. Akan tetapi bila mereka
bermaksud belajar tentang seni pemerinthana sendiri dan bertanggung
jawab , maka haruslah pemerintahan itu bebas dari pengawasan dari
atas atau masih memiliki dominasi kolonial.
Munculnya Sekulerisme-Modernisme
Tahun 1919 Seorang Modernis muncul dari negeri Turki. Ia
menulis Konstitusi baru, mendirikan Parlemen, dan mendirikan bentuk
pemerintahan Repubik dengan dirinya sendiri sebagai presiden.
Demokrasi Parlementer yang dibangunya bertahan sampai hari ini. Ya,
dia adalah Mustafa Kemal Ataturk yang naik melalui militer untuk
melakukan Visinya pada rakyat Turki. Lalu apa Visinya? Menghancurkan
otoritas para Ulama, menggeser Islam sebagai pondasi kehidupan
Sosial, dan menanamkan ide sekulerisme dalam pengelolaan
masyarakat. Dalam konsteks, Barat tindangan ini adalah wajar dan
tidak menimbulkan polemik, Namun bagi Ummat Islam berita sangat
mengagetkan karena Mustafa Kemal Ataturk telah menganggu
kehidupan dalam beragama. Agenda utamanya pada 1923 adalah
membuka ruang publik bagi perempuan. Lalu dia mengeluarkan
undang-undang baru yang memberi hak perempuan untuk memilih,
memegang jabatan publik , dan memiliki harta. Dia melarang Poligami,
tidak menganjurkan pemberian mahar, mencela adat pernikahan
133 Tamim Anshary, Dari Puncak Baghdad, Zaman 2009, hal 479
134 Ibid, hal 480
135 Ibid, hal 482-483
137 Benjamin Shwadran, The Middle East, Oil And the Great
Powers, New York 1970, hal 250
138 Ibid, Hal 255
139 L Thomas, Lawrence The Soul of the Arabian Revolution,
artikel June 1920
Inggris mengambil tindakan keras dan kejam. Pada tahun 1919, Inggris
menangkaup kaum Nasionalis dan membungnya ke Pulau Malta. 140
Situasi di Mesir sangat memusingkan Pemerintah inggris. Pada 1919
Inggris membentuk satu komisi yang khusus mengurusi masalah Mesir
ini. Komisi ini diketuai Lod Milner seorang tokoh terkemuka dalam
dunia Politik Inggris, memiliki pengalaman yang banyak mengenai
masalah negeri jajahan seperti mesir ini. Sampai di Mesir pada 1920,
Lord Milner dihadapkan dalam keadaan yang sangat rumit. Sebelum
sampai ke Mesir , komisi itu telah disambu dengan pemboikotan. Para
pemimpin nasional menolak berundnagan dengan komisi itu , kecuali
jika Inggris menyetujui lebih dahulu tentang kemerdekaan Mesir.
Namun dengan bakat diplomasinya Lord Milner berhail berunding
dengan Zaglul Pasya ( Tokoh kemerdekaan Mesir). Usaha-Usaha Lord
Milner pun membuahkan hasil. Pada akhir 1920 antara Lord Milner dan
Zaghlul Pasya mencapai kesepakatan bersama. Secara Garis besar
Inggris melepaskan hak protektorat terhadap Mesir dan mengumumkan
kemerdekaan Mesir. Mesir berhak mendirikan pemerintahan sendiri dan
Pasukan inggris dan seluruh pekerjanya akan ditarik semua dari Mesir.
Namun satu hal , Mesir tidak boleh mengadakan perjanjian dengan
negara lain kecuali atas persetujuan Inggris. Dan
Mesir berhak
memberikan kepada Inggris Terusan Suez dan boleh mendirikan
pangkalan Militer di sekitar kanal Suez.141
Namun kesepakatan itu tidak sepenuhnya dilakukan. Baik oleh
Inggris , maupun Mesir muncul oposisi-oposisi keras dari kedua belah
pihak. Di Mesir , golongan nasionalis Esktrem menuduh Zaglul Pasya
sebagai antek inggris dan penghianat karena telah menjual terusan
Suez kepada Inggris. Sedang golongan nasionalis Moderat merasa puas
dengan hasil yang dicapai dalam perundingan itu. Laporan komisi yang
dipimpin Lord Milner akhirnya memberi laporan ke Inggris dan
mengumumkan bahwa kemerdekaan mesir tidak dapat ditunda lagi.
Akan tetapi pemerintah Inggris tidak menyetujui hasil tersebut.
Akibatnya Lord Milner meletakkan jabatanya , dan Zaghluk Pasya tetap
pada keduduknya sebagai pemimpin front nasional. Begitulah akhirnya
nasib mesir , penuh dengan perlawanan , namun pada akhirnya Mesir
mendapatkan kemerdekaan penuh dan inggris diberikan terusan
Suez.142 Tetapi seperti yang kita lihat sekarang , di Mesir tumbuh
berbagai macam pengaruh Barat dan Liberal. Hal tidak bisa dilepaskan
dari pengaruh Inggris yang mengubah metode penjajahan menjadi
150 Benny Morris. Righteous Victims : A History Of the ZionistArab Conflict 1881-1999, New York 1999, hal 15
154 Ibid
155 Ibid, hlm 65
156 Ibid hlm 66
Banten.
Seringkali
VOC
mengkesploitasi
perpecahan
intern,
peperangan dan kekacauan di dalam kerajaan Mataram untuk
memperoleh kekuasaan ekonomi, wilayah dan politik yang lebih besar.
Politk Etis uncul di Hindia Belanda karena adanya protes keras dari
kalangan etis terhadap pemerintah colonial Belanda yang sebelumnya
menerapkan politik liberal tahun 1870-1900 di Hindia Belanda.
Pemerintah yang pada awalnya bernafsu mencari untuk semata, mulai
memberikan jalan yang lebih manusiawi. 13 Politik Liberal yang
dijalanan sejak 1870 justru mengakibatkan penderitaan bagi pribumi.
Masa politik Liberal merupakan masa eksploitasi Indonesia oleh
perusahaan-perusahaan swasta setelah diberhentikanya Tanam Paksa.
Dengan adanya politik Liberal yang pelaksanaanya jauh dari
kepentingan kesejahteraan pribumi, muncul banyak kritikan dan
berbagai macam protes keras oleh orang-orang Belanda sendiri seperti
Van Deventeer dan Douwes Dekker. Di Negeri Belanda banyak berbagai
macam tuntutan yang dilakukan oleh semua partai Belanda. Semua
partai memberi tekanan
pada politik colonial agar segera
diberhentikan politik Liberal yang diterapkan di Negara jajahan dan
diganti dengan dasar yang harus ada balasan yang adil. Partai Liberal
Belanda menguasai politik selama lima puluh tahun, namun pada awal
abad 20 partai Liberal berakhir kekuasaanya. Koalisi partai agama
( partai Roma Katolik, Partai Anti- Revolusioner, dan partai Kriten
Historis ) dan kelompok kanan sudah berhasil memenangkan
pertarungan politik dan menetapkan untuk kembali pada prinsip
Kristen dalam pemerintahan .
Partai-Partai tersebut banyak menitik beratkan pada agama,
kerja bebas, dan kewajiban moral dari Negara induk. Tuntutan mereka
supaya di Hindia Belanda dibuka untuk kegiatan misi, serta menuntut
pemerintah colonial Belanda mendukung kegiatan tersebut. Kedudukan
legal agama dan orang-orang Kristen harus diatur dengan Undangundang. Partai Anti-revolusioner menyebutkan programnya yaitu
pengkristenan Nusantara tetap merupakan panggilan rakyat Kristen
Eropa (Belanda), yang jika ditinjau dari segi kenegaraan maupun
kemasyarakatan adalah juga sangat penting. Maka dari itu, pemerintah
colonial harus memberikan kebebasan yang seluas-luasnya dan
tunjangan
keuangan
dalam
melakukan
pendidikan
dan
pengkristenan .160
Partai yang berbasis agama Kristen dan katolik sangat menentang
adanya politik eksploitasi ekonomi dan finansial di Hindia Belanda yang
lebih menguntungkan pemerintah Belanda. Politik ekspansi yang
dijalankan secara keras juga ditentangkan oleh kaum agama. Mereka
pada dunia islam. Yang lebih luar biasa adalah bagaiaman caranya
dunia islam dapat mengusir penjajah eropa yang bercokol dalam dua
abad.
Bagi negeri muslim kekalahan terhadap penjajahan merupakan
kejatuhan selama berabad abad, sejak abad ketujuh, dunia islam
memperluas wilayahnya tanpa ada penghambat. Sekali eropa mulai
melebarkan sayap imperiumnua, tak pelak lagi kekuatan eropa harus
bentrokan dengan dunia muslim. Mengapa perang salib sebagai
konfrontasi militer pertama antara agama-agama di barat dan timur,
telah melukai cukup dalam . bekas luka perang salib masih sensitif
dewasa ini. Mungkin ini disebabkan karena kedua belah pihak yakin
bahwa peran itu bukanlah perang suci belaka, tetapi juga merupakan
perang yang paling adil. Apologi perang adil ini mengingatkan bahwa
islam telah merebut sepertiga dunia kristen . jadi pejuang perang salib
berperang untuk memperoleh kembali hak milik kaum kristen.
Barat dan Modernisasi : Penolakan Dari Asia
Pengaruh Barat sudah tegak di dunia Islam sejak Misi
Kolonialisme mulai menyebar ke seluruh dunia. Pengaruh Modern Barat
atas dunia Timur bermula kira-kira pertengaha abad 19, hal ini
disebabkan dengan adanya jalan raya dan jalur kereta api , Pos dan
kawat , Buku dan Surat kabar, yang telah menerobos ke seluruh dunia
Islam. Dampak selanjutnya yang paling menonjol dari pengaruh abad
pada fase modern ini adalah banyaknya golongan Muslim yang telah
dipengaruhi ide-ide dan semangat kemajuan Barat. Pengaruh ini
terutama kelihatan pada lapisan atas dan menangh , terutama para
Pelajar yang memperoleh pendidikan Barat, yang bisa dijumpai di
semua Negeri islam. Tentua saja Elite ini sudah memiliki jumlah dan
pengaruh yang banyak. Pengaruh ini paling kuat terutama di Mesir ,
india dan Turki, banyak pelajar dari negeri tersebut memiliki gelar
Universitas Barat dan lancar berbahasa seperti kolonial. Mereka suka
memakai pakaian Barat, makan-makan Eropa dan hidup dalam rumah
yang disusun dengan gaya Eropa
Ekspansi Barat mampu menawarkan modernisasi maupun
westernisasi bagi masayrakat-masyarakat non-Barat, tokoh-tokoh
politik dan intelektual dari masyrakat tersebut memberikan reaksi
terhadap pengaruh barat melalui satu atau lebih dari tiga cara :
menolak modernisasi maupun westernisasi, menerima keduanya,
menerima yang pertama dan menolak yang kedua .
Penolakan. Sejak tahun 1542 hingga pertengahan abad XIX,
Jepang merupakan negara yang secara terang-terangan menolak barat.
Mereka hanya menerima bentuk-bentuk modernisasi tertentu, seperti
penggunaan senjata api dan missi agama kristen. Pada pertengahan
abad XVII, orang-orang barat benar-benar merasa terusir. Penolakan
tersebut berakhir dengan penaklukan terhadap Jepang yang dilakukan
196 G.H Jansen, Islam Militan , Pustaka Salman ITB , hlm 104
197 Ibid , hlm 105
yang masih kental dalam diri Gibb. Maka Islam yang ia teliti hanya akan
berperan tak lebih sebagai agama yang terus tunduk terhadap
kekuatan Barat. Islam tidak mampu untuk tampil dihadapan dunia
karena bukti-bukti menganai agama ini selalu dijelaskan oleh para ahli
Barat. Penjelasan Islam oleh para Cendekiawan Barat ini selalu
menampilkan Islam sebagai sesuatu yang tidak dapat dijangkau kecuali
oleh Kolonial dan pihak Barat saja. Sejak paruh abad 19 muncul
beragam spekulasi bahwa hanya Baratlah yang mengerti Islam itu
sendiri, karena hampir semua literasi yang menyebar ke seluruh dunia
tentang Islam adalah karya Barat.
Akibat yang terjadi adalah
munculnya kepercayaan yang berlebih terhadap para ahli Barat, orangorang akan lebih percaya terhadap bukti dan fenomena Islam hanya
jika bukti tersebut dikaji oleh Barat dibanding oleh ilmuwan Islam itu
sendiri.
Jejak Para Orientalis
Setelah perang dunia kedua berakhir, masyarakat muslim arab
selalu menjadi sejenis tokoh dalam budaya populer Amerika. Bahkan
dalam dunia akademis, dunia pemerintahan arab selalu mendapat
perhatian lebih. Sejak perang dunia II selesai, Perancis dan Inggris
tidak lagi menempati panggung sentral dalam politik dunia. Amerikalah
yang menggantikan mereka, akibatnya saat ini muncul suatu jaringan
kepentingan yang menjadi wilayah-wilayah koloni perancis dan Inggris
yang sebelumnya kekuasaan mereka saat ini menjadi dibawah kendali
Amerika.
Meskipun orang Arab mendapat banyak perhatian di Amerika,
perhatian tersebut tidak lebih dari perhatian yang sangat negatif.
Bangsa arab dianggap sebagai pengganggu eksistnsi Israel dan Barat,
sebagai rintangan yang paling berbahaya yakni Arab selalu
membayangi berdirinya Israel pada 1948 di tanah suci Palestina. Jika
bangsa Arab hari ini memiliki sejarah yang dikenal dunia, pada sejarah
ini tak lebih dari sejarah yang dipaksakan oleh tradisi Orientalis. Tidak
hanya Bangsa Arab , Palestina selalu ditampilkan secara tidak
proporsional. Mereka berpandangan bahwa Palestina tak lebih sebagai
gurun kosong yang menunggu untuk dikembangkan. Pemukimpemukim yang ada disana digambarkan sebagai pengembara yang tak
berhak memiliki tanah suci Palestina202.
Bangsa arab kini selalu dianggap sebagai bayangan yang selalu
membayangi orang Yahudi. Terlepas dari anti-zionisnya, orang arab
digambarkan dalam film-film yang selalu licik dan kejam , mereka
kadang muncul sebagai laki-laki berselera rendah yang selalu
melancarkan intrik-intrik yang culas. Terkadang pula mereka muncul
sebagai orang yang berwatak sadis, penghianat dan hina , penjual
budak dan penipu. Selain dari film , ditampilkan pula dalam bentuk ,
foto, poster dan berita-berita. Orang arab digambarkan sebagai
gerombolan yang tidak memiliki sifat individual dan independen.,
makna jihad digambarkan dalam poster dengan pria memegang
senjata dan wajah penuh amarah.203 Akibatnya pada paruh 1970 di
Amerika dan Eropa muncul rasa ketakutan bahwa kaum muslimin akan
mengambil alih dunia.
Pada tahun 1975 beberapa kalangan akademisi di Columbia
College berusaha memperkuat ketidakberesan ini. Dengan menerbitkan
buku The Arabs In American Texbooks , dan menjelaskan apa yang
menjadi tali pengikat diantara orang-orang Timur Tengah itu ?
jawabanya yakni rasa permusahan Islam kepada orang-orang Kafir204.
Anehnya Gagasan-gagasan konfrontatif seperti ini yang katanya
Modern menurut Amerika, justru didukung dan bukan disanggah oleh
para akademisi yang mulai membangun kajian Timur Dekat di Amerika.
Tahun 1967 Seorang Guru Besar Sosiologi Dari Universty Of Princeton
Yakni Morroe Berger diberi tugas sebagai seorang ahli Timur Dekat
Modern dan ia diharapkan oleh pemerintah untuk meprediksi masa
depan kawasan Arab dan kebijakan terhadapnya205.
Berger secara langsung dan tidak langsung berposisi sebagai
seorang orientalis. Menurut Berger , tanpa ada dirinya, Timur Tengah
tidak akan dipedulikan orang lain dan tanpa perananya sebagai
penafsir kawasan tersebut tidak akan dipahami oleh orang Barat dalam
menilai bangsa Arab. Menurut Edward Said ,Sebagai seorang sosiolog
yang kemudian beralih menjadi peneliti Dunia Timur , Berger
sebenarnya memiliki pandangan dan gagasan yang rendah terhadap
dunia Timur. Cendekiawan seperti Berger ini merupakan contoh yang
lebih suka melakukan kajian terhadap apa yang memang menarik bagi
mereka sendiri. Jika ada sesuatu yang tidak mereka sukai, mereka akan
tetap mengkajinya asalkan ada keuntangan yang besar.
Mengapa kita harus menjadikan Berger dan Gibb sebagai contoh
? karena dalam diri mereka kita bisa melihat sikap seorang akademis
yang begitu sinis terhadap dunia Islam. Dari Berger kita bisa melihat
pandangan akademis yang cukup mempengaruhi kita sekarang ini
yang duduk dalam kuliah Ilmu-Ilmu sosial. Kini, Untuk menyajikan
dunia Timur, seorang orientalis tidak lagi harus menguasai Bahasa
Arab atau bahasa orang-orang Timur seperti yang dilakukan Gibb di
awal abad 20, dengan hanya berbekal ilmu pengetahuan sosial ia
tetap setia pada keadaanya yang asli. Satu-satunya cara yang bisa
dilakukan Islam untuk menjadi Modern hanyalah dengan menafsirkan
kembali dirinya dari sudut pandangan Barat.
Karya lain di luar Amerika yang cukup terkanal yakni Cambridge
History Of Islam yang diterbitkan pertama kali di Inggris tahun 1970.
Dalam pendahuluan buku ini P.M Holt mengatakan sejarah Islam
merupakan Suatu sintesis kebudayaan, Sejarah Islam seolah-olah
dipahami sebagai suatu sejarah yang hanya dimulai pertama kali oleh
masa kerasulan Nabi Muhammad, lalu kekhilafahan patriakal dan
kekhalifahan Bani Umayyah. Dalam jilid I Islam dipahami sebagai
kronologi peperangan dan pemerintahan yang dibahas sangat
monoton.208 Sebagai contoh pada periode Abbasiyah dari abad 8
sampai 9. Orang yang mengenal sejarah islam pasti akan tahu bahwa
periode ini merupakan titik puncak kejayaan dari peradaban Islam.
Akan tetapi, dalam buku ini tak ada satu kesan sedikit pun dari para
penulis Barat tentang masa kejayaan Islam.
Dalam bagian Negeri-negeri Arab modern, Islam digambarkan sebagai
agama yang reaksioner yang justru mengacaukan stabilitas politik
negara Arab , , Ditulis oleh Z.N Zeine dalam The Arab Lands :
Kita harus mengakui bahwa selama periode ini, kaum muda di negerinegeri Arab, baik yang terdidik maupun yang tak terdidik, dengan
semangat serta idealisme mereka ternyata hanya menjadi lahan subur
bagi eskploitasi politik dan tanpa sadar, juga menjadi lahan munculnya
kaum esktremis dan penghasut209
Secara umum buku Cambridge History Of Islam selalu menghantam
kaum Reformis Islam yang selalu dikatakan sebagai kaum esktremis
dan penghasut. Ini dinilai karena Inggris dan Perancis selalu mendapat
perlawanan Kaum Islam Militan dalam melakukan Misi Penjajahan.
Selain itu kumpulan Sejarawan yang tergabung dalam buku ini
melupakan unsur-unsur kolonialisme dan sepak terjangnya di dunia
Islam.
Karya dari Inggris lainya Seperti Bernard Lewis Dalam Islamic
Concept of Revolution yang menilai Revolusi Islam tak lebih daripada
sikap huru-hara, pembangkangan dan usaha untuk mendirikan negara
kecil. Sedikit Kutipan dalam buku tersebut :
Di Negeri-Negeri yang berbahasa Arab, kata Tsawrah ( Revolusi)
memiliki arti yang berbeda. Dalam bahasa Arab klasik berarti Bangkit
( seperti Unta). Dalam penggunaanya di Maghribi Tsawrah juga diartika
sebagai pemberontak, dan sering digunakan sebagai gerakan untuk
membentuk kerajaan kecil. Jadi, apa yang disebut raja-raja kecil yang
menguasai Negeri Islam. Dunia Islam dewasa ini telah menjadi satelit
inteletktual, politik , dan budaya Amerika. Kita bisa melihat dari
Universitas di Arab
yang cukup banyak mewarisi pemikiran dan
warisan dari para kolonialnya terdahulu. Di Mesir masih sangat kuat
tradisi Inggris dalam percaturan Intelektual dikarenakan banyak pula
ilmuwan Inggris yang terdengar sekarang adalah kelahiran Mesir, Di
Suriah
juga masih kuat mengadopsi Tradisi Intelektual Kolonial
terdahulunya yakni perancis. Dari kesemua tradisi intelektual ini , kini
telah menuju satu kiblat imperium baru yakni Amerika, Para mahasiswa
Arab yang berbakat didorong untuk segara menyelesaikan studi di
Amerika. Hal ini sudah banyak dilakukan di negara-negara Radikal
maupun negara Arab yang Konservatif seperti Saudi Arabia, Yaman ,
Suriah dan sudah cukup berhasil diterapkan di Lebanon.
Kebudayaan Eropa nyaris telah menjadi identias bagi budaya
Arab, meskipun arus kuat dari gagasan dunia ketiga yang telah
mencengkaram dunia ini sejak awal 1950-an telah menipiskan
pengaruh Barat sebagai kebudayaan yang dominan. Akibatnya seperti
yang kita lihat sekarang Dunia Timur dan Dunia Islam hanya menjadi
kekuatan kedua dalam produksi budaya, ilmu dan pengetahuan. Kini
lebih sedikit jumlah kajian Sejarah dan kebudayaan Islam yang
diterbitkan di dunia Islam, dibanding dengan di Barat. Disamping itu
juga tidak ada satupun Institusi Pendidikan di dunia Islam yang mampu
menandingi Institusi Pendidikan seperti Oxford, Harvard atau UCLA
dalam kajian sejarah dan kebudayaan Islam maupun kajian Ketimuran
secara umum. Akibatnya para mahasiswa dan Guru Besar dari Timur
masih terus bersimpuh dibawah kaki Orientalis.
Kondisi seperti ini membuat seorang Cendekiawan Timur yang
mau tidak mau harus menggunakan pendidikan Amerika untuk merasa
lebih unggul dengan alasan telah mampu menandingi dan sejajar
dengan Orientalis. Namun sebenarnya hubungan dengan orientalisnya
itu sang Cendekiawan Timur ini tak lebih seperti yang Edward Said
katakan sebagai Informan Pribumi saja213. Dan inilah peran Informan
Pribumi di Amerika, Universitas di Amerika dewasa ini, hampir semua
pelajaran dasar yang berbahasa Timur diajarkan oleh Informaninforman Pribumi. Menurut Edwar Said, saat ini di Amerika ada ratusan
Organisasi yang khusus mempelajari Timur Arab dan Dunia Islam,
sedangkan di Timur sendiri tidak ada satupun organisasi yang khusus
mempelajari Amerika dan lebih menyedihkan
lagi sangat sedikit
jumlahnya Organisasi di Asia maupun di Timur Tengah yang khusus
mengkaji masalah Ketimuran214.
of History And The Last Man oleh Francis Fukuyama bahwa komunis
benar-benar telah mati dan tidak memiliki pengaruh lagi terhadap
dunia. Anehnya Francis tidak pernah membahas Mujahidin Afghan yang
telah berhasil melumat Si Beruang Merah. Amerika seolah-olah telah
merebut kemenangan Islam atas nama Demokrasi Liberal. Padahal
mereka tidak berjuang untuk Demokrasi tapi untuk Islam itu sendiri 218.
Dalam kalangan Muslim khususnya pasca Perang ini muncul
wacana bahwa dunia sudah berada di titik akhir yang lebih tepatnya
sudah berada di Akhir Zaman, ribuan muslim dari penjuru dunia
memberikan dukungan pada Afghanistan dan percaya bahwa disanalah
akan muncul Pasukan yang memanggul kejayaan Islam, dan ummat
Islam menyebutnya dengan nama Tentara Panji Hitam dari Khurasan.
Akhirnya Negeri-Negeri islam melakukan pembangunan Brigade untuk
melawan dominasi Barat dan Komunis , dimana markas ini berpusat di
Pakistan.
Pada Era 1990-an semakin terlihat pemisahan antara Barat dan
Timur di wilayah Timur Tengah . Akibat proses politik yang tidak pernah
menyatu dengan konsep Islam , maka bagi sebagian besar aktifis
Gerakan Reformis Islam memutuskan untuk berlepas diri dari Negara .
Hal ini disebabkan karena mereka melihat para pemerintah di negara
Islam lebih condong pada Barat khususnya Amerika itu sendiri, maka
setelah itu muncul Organisasi Jihadis yang ingin membuat Negara Islam
sendiri yang berlandaskan Kekhilafahan sesuai manhaj Nabi
Muhammad. Tak lama setelah itu muncul kekuasaan Islam yang
terpusat dibawah komando Al-Qaeda dengan musuh utama yakni
Amerika.219 Kemuncuan Al-Qaeda ini sebenarnya mengindikasikan
bahwa Dunia akan semakin terlihat terbelah menjadi dua, tidak hanya
Barat dan Timur , akan tetapi kubu Islam dan Kubu Kafir. Tidak hanya
itu Al Qaeda juga telah mampu membelah Internal umat Islam menjadi
dua bagian yakni Kubu Kebenaran dan Kubu Kebathilan.
Analisator dari Barat seperti Huntington melihat fenomena ini
diakibatkan Negeri Islam tidak mampu membangun Peradaban yang
baik , negara Islam juga tidak mampu menyambut Modernisasi dengan
baik atau justru menolak modenrisasi tersebu220t. Kejadian ini juga
persis yang digambarkan oleh Max Weber dalam Sociology Mereka
harus
merepresentasikan
dirinya,
atau
mereka
harus
SAW yang akhirnya memiliki peran penting dan diberi gelar Said
Muhammad.231
Sejak kecil ia sudah memperlihakan minatnya untuk menuntut Ilmu .
Semasa Dewasa ia mendalam Islam di Universitas Fas, kemudian ia
mengembara ke seluruh Afrika Utara untuk memperbaiki kemurnian
Agama Islam akibat dirusak oleh kolonial Perancis yang sudah masuk
pada tahun 1800. Sesudah itu ia melakukan ibadah haji ke Mekkah,
dimana rasa Reformasi dan Pan-Islam mulai muncul dari Hati Said
Muhammad. Pada waktu Ibadah hajilah muncul rencana besar Said
untuk melakukan pemurnian agama. Tahun 1843 ia kembali ke Afrika
Utara dan menetap di Tripoli, dari sanalah ia mulai mendirikan tarekat
Sanusi. Said Muhammad memiliki Kharisma yang kuat serta kemampu
Organisasi yang handal Sehi sehingga orang-orang dari seluruh Afrika
datang kepada Said Muhammad untuk belajar Islam. Namun demikian
Penguasa Negeri Afrika Utara yang dibawah pengaruh Perancis kurang
senang denga kegiatan tarekat ini , dan timbullah hubungan buruk
antara Said dan penguasa tersebut, sehingga ia memindahkan
tarekatnya ke daerah Djarubub , jauh di selatan Libya. Said Muhammad
Wafat pada 1859 dan memiliki dua Putera dan Organisasinya ini telah
terkenal di seluruh penjuru Afrika Utara.232
Kepemimpinan Tarekat dilanjutkan oleh Puteranya yang diberi gelar AlMahdi yang menggantikan Said Muhammad. Pada masa kepemimpinan
Sanusi Al Mahdi inilah Tarekat ini mulai dikena dengan Tarekat Sanusi.
Sampai pada 1870 Di seluruh wilayah Timur Tengah penganut Tarekat
Sanudi banyak sekali jumlahnya. Tarekat Sanusi telah memiliki peran
penting kegiatan Ruhani di Kota Suci Makkah dan Madinah. Pengaruh
yang diberian tarekat Sanusi besar sekali, terutama sikap pada pihak
kolonial. Mereka sangat berhati-hati dan menghindar dari benutran
langsung dengan kekuasaan Eropa. Politik mereka sangat dipikirkan
matang-matang dan hati-hati. Lebih dari setengah abad , Tarekat ini
menjadi kekuatan yang sangat besar.
Dalam meletusnya pemberontakan Islam di Afrika Utara ,
tarekat ini tentu memiliki peranan penting terutama pada Peperangan
Al-Mahdi. Tetapi kaum Sanusi tidak pernah terdaftar sebagai Pengacau
dan pembunuh. Sikap menjaga dan hati-hatinya juga diperlihatkan
pada penguasa Islam setempat. Kaum Sanusi selalu mempertahankan
kemerdekaan Islam dan kemajuan Ilmu pengetahuan. Taktik hati-ati
dan menahan diri yang dijalankan kaum Sanusi, bukan berarti mereka
tidak berbuat apa-apa. Justru mereka terus bekerja dalam bidang
pendidikan , kedisiplinan akhlak dan kematangan fisik dalam militer
hanya terpusat di Timur Tengah dan Turko Ottoman. Kalau saja Khalifah
Ustmani memperhatikan dakwah Islam di Afrika mungkin akan berbeda
lagi jalan cerita dari kebangkitan Islam ini.
Sedangkan di tempat Pusat politik Islam , kita mengenal Tokoh
Kebangkitan Islam yakni Said Jamaludin Al-Afghani. Ia lahir di Parsi ,
tumbuh besar di Afghanistan. Sedangkan gelar Said menunjukan
dirinya adalah keturunan Rasulullah SAW. Ia diberikan kecerdasan yang
luar biasa, kepribadian yang mempsesona dan semangat yang
berkobar-kobar. Ia adalah seorang pengembara besar yang kenal
dengan dunia Islam tetapi juga kenal dengan dunia Eropa Barat. Dari
pengembaraanya itu ia memperoleh khazanah informasi yang sangat
banyak. Afghani juga seorang propagandis yang berbakat , menarik
banyak perhatian dan memiliki kepribadian yang kuat.
Berbeda dengan Kaum Sanusi di Afrika, Afghani menerjunkan
dirinya dalam lapangan politik. Dialah ornag Islam yang pertama
menyadari bahaya dari dominasi Barat. Maka ia mengabdikan dirinya
untuk memperingatkan dunia Islam akan hal itu , tentu dengan cara
yang rapih dan terkoordinir. Oleh kolonial ia kemudian di cap sebagai
seorang Agitator yang berbahaya, terutama oleh Inggris. Afghani mulai
datang ke Mesir pada 1880, ia memiliki peranan dalam gerakan AntiEropa dan penyebaran Ide Pan-Islamisme,. Ketika Inggris mulai kuat
kembali di Mesir pada 1882, Afghani diusir. Lalu ia melanjutkan
pengembaraanya dan sampai di Konstantinopel. Dari sinilah Afghani
mulai mengenal administrasi Politik Islam dan dekat dengan Sultan
Abdul Hamid, lalu dikenalkanlah Abdul Hamid dengan ide PanIslamisme. Sudah tentu Sultan Abdul hamid menerima ide tersebut,
karena ia sudah mendengar banyak keluhan Umat Islam di tanah Suci
Mekkah terkait banyaknya kolonial di Afrika Dan Asia. Lalu diangkatlah
Afghani oleh Sultan Hamid menjadi kepala biro Propaganda PanIslamisme236.
Ketika bekerja pada Sultan Abdul Hamid , Afghani banyak
mewariskan pemikiran mengenai kebangkitan Islam di abad 20.
Menurutnya Dunia Nasrani walaupun berada jauh di Eropa, manakala
menghadapi Islam di dunia Timur, mereka bersatu untuk
menghancurkan negara Islam. Nasrani masih tetap memandang Islam
dengan nada fanatik dan kutukan , hal ini disebabkan dampak dari
Perang Salib. Negara-Negara Nasrani yang dominan di Eropa Barat
melancarkan serang-serangan dan hinaan ke dunia Islam dengan
mengatakan bahwa Islam itu terbelakang dan biadab. Setiap suara dan
aspirasi Umat Islam adalah ancaman . Menurut Mereka Islam
memandang Nasionalisme dan patriotisme sebagai Fanatisme. Dan apa
yang disebut oleh negara barat dengan harga diri dan kehormatan . Di
dunia Islam disebut dengan Chauvinisme . Dari kesemua ini maka
untuk para politisi bukan untuk bekas professor atau insinyur atau
wartawan. Sistem ini persis sama dengan Tesis yang dikeluarkan Max
Weber Sosiolog Jerman yang melihat sistem politik Jerman. Di Negeri
jerman sendiri perlu satu abad penuh untuk membuat suatu konsep
Nasionalisme yang disana terbagi banyak kubu , Yakni Liberal,
Komunis , Dan Konvensional Agraris.251 Sehingga Weber melihat di
Jerman perlu ada suatu Front Nasional untuk memayungi semua
ideology yang tumbuh di Jerman. Praktik ini sudah dilakukan Sukarno di
Indonesia yang tertuang dalam NASAKOM, setelah gagalnya PNI
memayungi golongan Islam di Indonesia.
Pertentangan antara kubu Islam dan Nasionalis yang kebarat-baratan
agaknya kita bisa melihat kisah hidup Sukarno yang dengan terangterangan menolak politik Islam militan , akan tetapi pada masa
mudanya Sukarno adalah anggota militan dari Muhammadiyah dan
menerima pendapat mereka yakni Islam berkemajuan. Akan tetapi
pada akhirnya Ia tidak yakin pada sekelompok kecil Reformis Islam
dapat menarik para ulama dengan slogan mereka kembali ke Alquran dan maju ke zaman modern.Kaum reformis Islam selalu
berpandangan selama berabad-abad untuk mengusir penjajah semua
diilhami oleh Islam dan kebanyakan dipimpin dan diorganisir oleh
kelomok Islam, kaum penjajah hanya mewariskan kekuasaan bukan
kesejahteraan, tetapi justru lebih menekankan pada tenaga terlatih
westernis dari Partai Nasional Sekuler. Menurut mereka persekongkolan
antara dunia barat dan pewaris kebudayaan yaitu politis-politis
westernis setempat yang terasing dari budaya tanah air mereka sendiri
(Eropa). Justru pada akhirnya mencari panggung politik baru di dunia
Timur.
Kaum Nasionalis akhirnya akan menjawab dengan kehampaan
politik yang ditinggalkan oleh sang empu-nya yakni penjajah itu sendiri.
Mereka yang berpendidikan baratlah yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman untuk mengeksekusi kekuasaan politik Nasional. Kaum
Reformis selalu menjawab para penguasa Barat itu memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang cukup, Namun mereka adalah
kaum terasing, tidak mengakar dan cenderung kosmopolitan sehingga
mereka gagal untuk merasakan kebutuhan rakyat.Sukarno sebagai
pemimpin Indonesia yang pertama, melaksanakan kebijakan terhadap
Islam mirip seperti yang dilakukan Snouck Horgronje sang kolonialis
yakni mentolerir Islam sebagai agama, tetapi menahanya sebagai
kekuatan politik. Khususnya terhadap Partai Masyumi yang seolah-olah
harus mencontoh Nadhatul Ulama untuk menyepekati NASAKOM. 252
Masyumi telah ditekan karena dianggap lebih berbahaya, dibanding NU
yang dianggap lebih lunak. Meskipun telah dibubarkan pada 1960 ,
karisma Masyumi tetap memiliki tempat tersendiri di hati kaum aktifis
Istanbul mengutus Ahmad Amin bey untuk menyelidik gerakan PanIslam di Hinda Belanda.271
Pada akhirnya pemerintah kolonial melakukan pembersihan dari
gerakan-gerakan Islam. Jami Khair dilarang mendatangi beberapa
daerah tertentu yang tidak boleh didatangi p;eh orang-orang Arab dan
Afrika. Permohonan izin yang diajukan Jamiat Kahir pada tahun 1903
setidaknya membuahkan hasil . beberapa tokoh yang hadir Sayyid
basrsandidi, Muhammad Al Fakhir, al Mansur dan Idrus Ibn Shahab
mengurus izin kepada kolonial.272 Mereka berhasil mendapat izin ,
namun Jamiat Kahir tidak boleh mendirikan cabangnya diluar Jakarta.
Walaupun hanya berpusat di jakarta , gerkaan ini telah memperluas
dakwahnya ke penerbitan surat-surat kabar . lalu terbitlah Harian
Utusan Hindia, dibawah pimpinan H.O.S Tjokroaminoto yang ternyata
juga pernah bergabung Jamiat Khair pada 1913.
Gerakan lain yang sama seperti Jamiat Khair adalah perkumpulan Ar
rabithah Al-Alawiah, satu ikatan untuk keturunan Sayyif Alawi, yang
resmi didirkan pada tahun 1928 dengan pengurus besar nya di jakarta,
perkumpulan ini telah menerbitkan majalah Ar-Rabithah. Tujuan
perkumpulan ini adalah Memajukan golongan Arab yang berasal dari
Arab selatan yakni Hadramaut. Gerakan ini telah mendirikan rumah
sakit Islam, Rumah yatim piatu dan mendirikan Sekolah Islam.
Pelopornya adalah Sayyid Muhammad Ibnu Abdurrahman ibn Shahb. Ia
telah melebarkan sayap Ar Rabithah Al Alawiah ke beberapa kota besar
di Hindia Belanda.
Di Jawa Barat pada tahun 1917 berdiri Persatuan Oemat Islam
( POI) yang dirikan K.H Ahmad Halim di Majalengka. Halim adalah
ulama yang disegani masyarakat dan memiliki intelektualitas yang luar
biasa. Ia pernah menjadi murid seorang pemikira Islam terkenal dari
Timur Tenga yaknia Syeikh Thanthawi Jauhari, pengarang tafsir AlJauhari. Sampai pada tahun 1917 Halim giat mendirikan sekolahsekolah, dari sekolah tingkat rendah ibtidaiah sampai sekolah guru
Madrasah mualimin. Walaupun medanatp tantangan dan acaman dari
pemerintah kegiatan pendidikan Islam oleh POI tetap berjalan.
Selain pergerakan modernis diatas , lahir juga Pergerakan
Tarbiah Islamiah (PERTI) yang didirikan atas inisiatif beberapa ulama,
yang ingin mempertahankan mahzab Syafii di Minangkabau. Mereka
adalah Syeikh Sulaiman Ar-rasuli, Syekh Muhammad Djmail Djaho,
Syekh Abbas Ladang Lawas dan Adbul Wahid. Perti didirkan tahun
1928, yang bergerak dalam lapangan pendidikan Islam . Sekolahsekolahnya menyebar sampai ke Indragiri, Jambi , dan Sulawesi.
Nahdatul Wathan dipegang oleh K.H.M Alwi Abdul Azi di Malang. Pada
masanya ini Nahdhatul Wathan cepat menyebar ke kota-kota besar
seperti Semarang. Lalu Nadhatul Wathan selanjutnya dipimpin oleh K.H
Wahab Hasbullah yang juga mengalami perkembangan yang baik.
Pada tahun 1924 , Wahab Hasbullah mendirikan kursus-kursus agama ,
yang kemudian dihadiri oleh banyak calon-calon kader Kiai. Dalam
kursus itu pemuda dididik dengan tentang kewajiban Ummat Islam dan
tentang kewajiaban menyebarkan Dakwah Islam, terutama ajaran
imam empat Mahzab yang telah menyebar di Hindia Belanda. Dari para
murid-murid ini, timbul minat untuk membentuk suatu ikatan
persatuan dan akhirnya terjadi perkumpulan di Surabaya yang
menghimpun para santri dari Wahab dan Mas Mansur. Akhirnya Ikatan
Santri ini melahirkan yaitu Dawatus Syubhan yang terdiri dari muridmurid yang berhasulan imam empat Mahzab. Dan yang kedua lahirlah
Mardiasantoso, yang terdiri dari pemuda-pemuda Muhammadiyah.
Namun dari perkumpulan itu tidak terjadi kesatuan antara Murid Wahab
maupun Mas Mansur.
Wahab Hasbullah selain aktif dalam diskusi antar ulama , ia juga
aktif berdiskusi dengan Studie Club yang didirikan oleh Dr. Sutomo.
Dari kota Surabaya inilah terjadi diskusi yang panas dan sering pula
terjadi perdebatan mengenai Tauhid dan masalah-masalah Fiqh.
Perdebatan yang tajam terjadi ketika Wahab berhadapan dengan
Syurkati
dari
Gerakan
Al-Irsyad
dan
Ahmad
Dahlan
dari
Muhammadiyah. Pengaruh dari diskusi tersebut sangat dirasakan,
ketika beberapa petinggi Gerakan Islam Modern ini menghadiri kongres
Khilafah yang menggemparkan seluruh dunia Islam pada tahun 1924.
Perdebatan pun sering terjadi karena dihadiri oleh tokoh-tokoh besar
seperti Wahab Hasbullah , Tjokroaminoto, Ahmad Dahlan , Sangaji, Mas
Mansur , Agus Salin dan lainya. Masalah yang mengagetkan mereka
adalah jatuhnya kekhalfiahan Ustmani di Turki setelah perang Dunia I
dan masuknya Ibnu Saud menguasai Mekkah. Wahab mengundurkan
diri dari penitia menjelang kongres Khilafah yang akan diadakan di
Mekkah tahun 1924 itu, namun Wahab mengirimkan wakilnya kesana
sebagai pertemuan silaturahmi Ibnu Saud di Mekkah. Hal tersebut
untuk membicarakan perubahan yang terjadi akibat jatuhnya Mekkah
kedalam kekuasaan Saudi yang beraliran Salaf. Lalu K.H Wahab
membentuk panitia khusus yang dinamakan komite Hijaz.275
Komite Hijaz inilah yang menjadi dasar berdirinya Nahdhatul Ulama.
Kota Surabaya menjadi tempat pusat Organisasnya, tokoh utama
adalah K.H Hasyim Asyari, K.H Bisryi, Cholil Bangkalan dan lainya. Dari
Komite Hijaz inilah dikirim utusan ulama Indonesia ke kongres Ulama
dunia di mekkah , dengan tugas memperjuangkan hukum-hukum
ibadah dalam imam empat mahab dan membentuk suatu organisasi
atau Jamaah yang di dalam kongres tersebut K.H Alwi Abdul Aziz
mengusulkan dan diterima dengan nama Nahdhatul Ulama di
Indonesia. NU berdiri dengan dua badan yakni badan Syriah dan badan
Tanfidziah.
Wahab hasbullah yang menjadi utusak ke Mekkah ,
melarang tindakan pemerintah Saudi Arabia dalam pengerusakan
terhadap kuburan dari keluarga Nabi Muhammad dan makam Imam
empat Mahzab . Pemerintah Wahabi di Saudi Arabia lalu dengan
sendirinya menjamin kebebasan ummat Islam untuk menjalankan
ibadahnya meurut mahzabnya .
Pada umumnya Gerakan Kebangkitan Islam yang muncul di
Indonesia tidak mengarahkan usaha utamanya pada gerakan politik,
walaupun secara umum gerakan yang mereka yang telah memberi
pengaruh besar pada masyarakat juga akan mejurus pada permasalah
politik Indonesia. Gerakan Reform Islam ini dapat mempengaruhi
tindakan-tindakan politik kolonial karena dibalik usaha-usaha gerakan
salaf ini adalah dalam bidang sosial dan pendidikan Islam yang cukup
mempengaruhi masyarakat. Namun secara harfiah mereka semua tidak
menujur pada hal-hal politik atau pendirian partai Politik. Namun di
Hindia Belanda juga ada gerakan modern Islam yang bersifat massif
dan menjadikan perkumpulanya menjadi gerakan politik yakni Sarekat
Islam yang kemudian berubah menjadp Partai Sarekat Islam Indonesia
(PSII).
Gerajan politik ini berdiri pada tahun 1912. Pada awalanya pada
tahun 1909 atas usaha R.M Tirtohadisuryo di Bogor didirkan sebuah
perkumpulan dagang yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI).
Kemudian berdiri juga SDI di Surakarta yang menerbitkan Surat kabar
Sarotomo.276 Perkumpulan ini berdiri karena Ummat Islam ingin
bersatu menentang adanya persaingan dagang yang hebat dari bangsa
Tionghoa, yang pada masanya bangkit bergerak karena kemenangan
Dr. Sun Yat Sen di Tiongkok. Sesudah terjadi kerusuhan hebat antara
pedagang Muslim dan Cina di Surakarta , maka pada 10 september
1912 disahkan anggaran Dasar SDI , kemudian berubah menjadi
Sarekat Islam (SI).
Sarekat Islam mengadakan kongres pertamanya pada tahun 1913 di
Surabaya yang dihadiri puluhan ribu orang. Dalam kongres tersebut
dibentuk komite Sentral sebagai pimpinan Pusat dan komite Lokal
sebagai pengurus cabang di daerah-daerah. Sifat perserikatan ini
bercorak Sosial-ekonomis, dengan semangat kebangsaan dan
keislaman sebagai dasar Inspirasi. Pengurusn yang pertama kali
dibentuk H. Samanhudi menjabat sebagai ketua , Sedangkan
Tjokroaminotor sebagai wakil ketua. Pada awalnya kolonial tidak
memberikan persetujuan atas berdirinya Sarekat ini , akan tetapi
Sampai 1920 , baru mulai disadari bahwa sudah berhembus angin dari
Luar yang masuk ke Internal Sarekat Islam. Beberapa kekuatan
tersebut ingin membelokkan SI keluar dari rel ajaran Islam, dengan
mengubah Sarekat Islam menjadi Sarekat Internasional dan ada pula
yang ingin mengubahnyar menjadi Sarekat Hindia. Namun usaha ini
gagal karena masih kuatnya dominasi gerakan Salaf Dalam Sarekat
Islam . Di Internal tubuh SI banyak aktifis Muhammadiyah dan AlIrsyad , yang turut bergabung dalam keanggotaan . Mereka sangat
berperan dalam menyelamatkan SI dari Jurang komunisme 280. Namun
tidak sedikit pula dari golongan Komunis seperti ISDV yang bergabung
dengan Sarekat Islam yang mengarahakan SI menjadi Sarekat
Internasional yang bersatu dengan Revolusi Bolshevick di Uni Soviet ,
yang berkiblat pada Joseph Stalin .
Akan tetapi aliran komunis terus mengadakan perlawanan kepada
Komite Sentra Sarekat Islam. Pertentangan faham ini mulai kelihatan ke
permuakaan pada Kongres yang berlangsung di Jogjakarta pada Maret
1921, yang membahas masalah disiplin partai. Pada Ntico kelima
tersebut memutuskan untuk menjadi Sarekat Islam sebagai Partai
Politik dengan nama Partai Sarekat Islam (PSI). Namun pada kongres di
Surbaya, serangan pihak komunis dalam internal Sarekat Islam
semakin kuat, yang kemudian anggota SI yang sepakat dengan
Sosialisme Marxisme memisahkan diri menjadi Sarekat Islam Merah.
Arus baru mulai muncul , yakni pada tahun 1922
diselenggarakan pertama kalinya ;Al-Islam kongres yang menghasilkan
semangat kebangkitan Islam dalam tubuh Sarekat Islam. Dalam AlIslam kongres ini dibahas secara terbuka mengenai Marxisme dan
Sosialisme. Kesimpulanya adalah bahwa Ummat islam saat ini harus
kembali pada ajaran dan cara hidup Nabi Muhammad SAW, yang
tentunya disana mengandung Islam dan kehidupan Sosial. Al-Islam
kongres juga menyepakati untuk segera mengeluarkan pimpinan Partai
Sarekat Islam yang berhaluan komunis.281 Pada kongres ketujuh tanggal
17-22 Februari 1925 di Madiun, terjadi kembali pertikaian sengit antara
SI yang memegang ajaran Islam , dengan SI yang memegang ajaran
komunis. Sarekat Islam yang memegang ajaran komunis inilah yang
nantinya menjadi Partai komunis Indonesia (PKI). Mulai dari kongres
inilah disiplan partai mulai diberlakukan, bahwa semua pemimpin
partai yang berhaluan Komunis harus dikeluarkan dari PSI. Dalam
kongres ini juga dibentuk Wanita Partai Sarekat Islam yang aktif dalam
bidang sosial-Islam.
boshevickan seluruh negara Islam yakni seperti arti kata itu sendiri
bahwa kaum bolshevick adalah kelompok garis keras yang berpikir
bahwa perubahan harus dimenangkan senjata. Dan kedua
menghapuskan lapisat atas masyarakat dan menengah dalam setiap
strata sosial di negara Islam.284
Dalam mencapai tujuan yang pertama, Boshevick cukup bersida untuk
menghormati agama-agama , adat istiadat rakyat di Timur serta
membantu gerakan Nasionalis di setiap negara Islam. Untuk tujuan
kedua , agama seperti Islam dan tokoh nasionalis seperti Mustafa
Kemal akan dicap sebagai borjuis yang kemudian dimusnahkan.
Bagaimana diplomasi Boshevick mengerahkan segala usahanya untuk
mencapai kedua tujuan ini ? hal ini akan kita bahas. Pada tahun 1918
adalah memasuk fase persiapan. Suatu organisasi propaganda yang
matang dibentuk di seluruh negara-negara Islam, seperti halnya ISDV
di Hindia Belanda. Sejumlah agen diplomat Pemerintahan Soviet diberi
tugas untuk masuk dalam organisasi yang sudah disebar ke seluruh
dunia tersebut.285 Kaum muslimin di Soviet seperti halnya bangsa tartar
dan bangsa Turkman di Asia tengah yang masuk dalam wilayah Soviet
diberi tugas untuk menyusup dalam setiap organisasi buruh yang
didirikan Bokshevick di seluruh negara Islam.
Pada akhir tahun 1918, dewan propaganda Negara Islam dalam
pemerintahan Boshevick, telah disusun dengan baik dan dibagi dalam
tiga biro yakni Biro Negara Islam , Biro Asia Tenggara dan Biro Afrika.
Dalam biro Negara Islam dan Asia Tenggara mereke menerjemahakan
ratusan buku-buku Boshevick kedalam berbagai macam bahasa di
Timur dan melatih sejumlah besar agen rahasia 286. Agen tersebut
dilatih untuk menjadi propagandis dan mendidik mereka tentang
budaya dan sosiologis Negara-negara Islam dan Asia Tenggara. Seperti
halnya Joseph maria Sneevliet yang dikirim ke Hindia Belanda. Sampai
sekarang belum ada yang tahu mengenai asal-usul dari Sneevliet ini,
beberapa sumber mengataka bahwa Snevliet adalah utusan dari
Boshevick untuk menanamkan ide tentang komunis di Hindia Belanda.
Di Semarang sendiri bersama organisasi yang ia bentuk yakni ISDV
telah menerbitkan buku-buku Bolshevick dalam bahasa Melayu. Namun
usaha-usaha Snevliet ini dihambat dengan tumbuhnya organisasi Islam
yang beraliran Salaf seperti Muhammadiyah yang cukup mampu
menampng aspirasi para buruh dan petani Muslim untuk bergabung
dengan organisasi Islam.
konstantinopel. Maka bisa kita lihat pada 1923 Mustafa Kemal begitu
Akrab dengan Joseph Stalin dalam menginvasi Muslim di wilayah
kaukasus.
Kongres Bolshevick di Azerbaijan ini dihadiri 1900 Delegasi dan 1300
diantaranya adalah kaum komunis Turki, iran , Armenia dan daerah
Kaukasus . Uni Soviet yang menguasa jalanya kongres menyusun dan
mengatur setiap sidang , lalu menentukan segala kebijakan . Soviet
memustukan untuk membentuk komite Komunis Internasional yang
bertugas dan mewajibkan setiap anggotanya untuk memerdekakan
semua buruh di Seluruh dunia. Komunis Internasional juga akan
melakukan pendidikan di kalangan buruh seperti membaca dan
menulis , agar buruh mengerti tentang Revolusi Komunis Internasional
yang sedang berlangsung ini. Rencana besar Komunis Internasional ini
setelah memerdekakan negara-negara Miskin dan menganut sistem
sosialisme maka negara tersebut akan dimasukan ke dalam Republik
Soviet. Maka dari itu beberapa kalangan Muslim terutama mereka yang
sudah sadar akan ide Pan-Islamisme , akan sangat menolak ideologi
Sosialisme karena mereka sudah mengetahui rencana besar dari
Komite Komunis Internasional ini dan mengetahui keputusan Kongres
bolshevick di Azebaijan tahun 1920.291
Komunis Internasional terus meningkat setelah perang Dunia I. Apa
yang terjadi di Uni Soviet , terjadi juga di seluruh dunia Islam. Maka
dengan cepat muncul revolusi kaum tani dimana-mana. Semua orang
yang menganut sistem Bolshevick ini akan segera kehilangan
keperaayaan kepada kaisar dan kepada tuanya. Ketika petani-petani
Rusia dahulu berada di dalam kekuasaan kaisar Tsar, mereka menaruh
harapan dan kepercayaan pada Tsar. Akan tetapi ketika pecah revolus
Petani, maka habislah semua keperayaan kepada Tsar itu. Di Turki,
Komunis Internasional berhasil menghancurkan kekuasaan Khilafah
yang dinilai sama saja seperti feodalisme pada umumnya. Komunis
telah mengangkat Mustafa Kemal untuk menghancurkan segala bentuk
ketundukan pada Kaisar atau raja atau khilafah. Mustafa Kemal Ataturk
telah menjadi simbol dunia Islam , bahwa Islam tidak lagi tunduk
kepada Khilafah. Ini adalah hal yang sangat diinginkan dari Revolusi
Bolshevick.
Kongres di kota Baku Azerbaijan tahun 1920 adalah tembakan
pertama yang dilepaskan kaum Bolshevick.Dalam kurun satu tahun
Revolusi ini sangat berhasil di beberapa wilayah di kaukasus , Georgia
dan Armenia yang resmi menjadi Negara Komunis pada tahun 1921.
Kemenangan Bolshevick ini menjadi sebab kaum nasionalis yang
tergabung dalam lindungan Soviet semakin bertambah gelisah. Semua
Partai di Nasional di negara Islam yang mula-mula menyambut hangat
bantuan dari Moskow untuk melawan Inggris dan Perancis mulai sadar,
291 Ibid.,
Buruh Vietnam-Burma ini dilatih dan dibimbing langsung oleh Minh dari
Vietnam yang ahli dalam melakuka propaganda dan kemampuan
organisasional yang sangat baik. Sedangkan di wilayah Thailand Partai
Buruh ini sangat dilarang keberadaanya, Bagi mereka Thailand sudah
mampu berdiri sendiri dengan sistem Industri, Irigasi, Transportasi dan
Komunikasi. Partai Buruh ini yang berinduk pada ajaran Marx dan
engels memiliki tiga strategi, yakni strategi kiri/ Klasik ,strategi kanan /
National Liberation dan strategi Neo-Maoist.
Pertama Strategi kiri adalah yang bergerak utamanya dalam
memusuhi kapitalisme, mereka memimpin para pekerja, petani miskin
dan Melabelkan para kaum Borjuis sebagai kaum yang tidak bisa
diandalkan. Selain kapitalis lawan mereka adalah kaum borjuis dan
cara melakuka perlawanan yang mereka sebut United Front From
Below . Sedangkan Strategi kedua yakni kanan atau National
Liberation yakni dengan cara memusuhi, Fasisme , Feodalisme ,
Imperalisme dan mengkombinasikan ketiganya sebagai Kolonialisme.
Strategi kanan ini telah cukup mempengaruhi mereka yang sudah
duduk dalam pemerintahan dalam Partai Nasionalis. Strategi ini juga
telah menggunakan cara Demokrasi Liberal untuk menggapai
kekuasaanya. Praktek ini pernah dilakukan Mao Zedong di Cina Melalui
Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan DN Aidit di Indonesia melalui Partai
Komunis Indonesia (PKI).
Sedangkan
Strategi
ketiga
adalah
Neo-Maoist
yakni
mempraktekan dan memoles Imperalisme dalam gerakan Komunis
dengan memunculkan feodalisme sebagai musuh utama. Hampir sama
seperti Strategi kanan, Neo-Maoizt juga masuk melalui Front Nasional.
Uniknya Strategi ini tetap bersikeras melalui metode Kiri dengan
Gerakan bawah tanah , namun tidak terlalu memushi kalangan Borjuis
dari Partani nasional. Posisi ini menguatkan Infiltrasi Marxis di Asia
Tenggara, sehingga banyak diterima banyak kalangan Agama Budha,
Hindhu dan Islam di Burma, Vietnam dan Indonesia. Praktek Neo-Maoist
ini telah berhasil dipraktekan di Indonesia melalui Infiltrasi ke dalam
tubuh Sarekat Islam yang memunculkan Inspirasio Revolusioner
Komunis melalui Islam. Di Malaysia Operasi Nao-Maoist ini juga telah
mendirikan Partai Komunis Malaya (PKM) tahun 1940 yang
beranggotakan para petani Muslim dari Kedah dan Johor.
Partai
Komunis Malaya ini juga telah menginspirasi gerakan Nasionalis kiris
lainya yakni Kesatuan Melayu Muda (KMM) yang berisikan para aktifis
Nasional yang kuat dengan ideologi Sosialis. Organisasi Kesatuan
Melayu Muda ini diinspirasi juga oleh Partani nasional Indonesia (PNI)
Sebuah partai Nasional yang juga berideologi Nasionalis-Sosialis.
Semua organisasi tersebut dibentuk sesuai dengan rancangan NeoMaoizt yang sudah masuk ke Cina dan Asia Tenggara .
Strategi Neo-Maoist ini telah dibentuk dan diracik sejak lama
oleh para ahli dan sesepuh Komunis di Uni Soviet . Pada Kongres
PKI mulai solid dengan PNI, di Malaysia Partai komunis Malaya mulai
dekat dengan Barisan Nasional, dan di Vietnam semua masyarakatnya
sudah mendukung penuh bahwa Vietnam adalah bagian dari Soviet
Union.
Di Indonesia , Amir Syarifudin semakin dekat dan mendukung
segala kebijakan dari Soviet dan mendukung gerakan PKI. Dia juga
memfasilitasi Gerindo sebagai organisasi bawah tanah yang dilindungi
payung Nasionalis di Indonesia. Sedangkan Ho Chi Minh menjalin
kedekatan dengan Chiang Kai Sek dan medukung perlawananya dalam
melawan Perancis di Indocina. Pada 1941 , semakin terlihat adanya
Resistensi dari golongan Komunis terhadap golongan non-komunis
terutama Islam dan Nasionalis. Amir Syaridufin semakin menjauh dari
PNI dan mulai membuka kesenjangan hubungan politiknya. Kesolidan
hubungan antara golongin komunis dan nasionalis tidak bertahan lama
semenjak meletusnya perang dunia II. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi
dunia yang membelah menjadi dua kubu yakni Uni Soviet dan Amerika
yang nantinya menjadi Perang Dingin. Asia Tenggara menjadi wilayah
perebutan dua domunasi besar tersebut. Dimana pada 1950 di
Indonesia mulai terbuka konflik antara Komunis dan nasionalis. Di
Burma U Nu mulai menguatkan golongan Nasionalis dan menjauhi
gerakan Thakins yang dikomandoi Komunis. Hal ini diperkuat dengan
kedekatan U Nu pada Eisenhower dari kubu Amerika. Namun demikian
dominasi Ideologi Sosialisme tetap menguat dalam tubuh Partai
Nasionalis. Sosialisme dilihat sebagai sebuah ideologi yang akan
menyelesaikan permasalahan di negara berkembang. Kondisi ini yang
semakin menguatkan Hati Sukarno untuk menggambungkan PNI-PKIMasyimi. Sukarno melihat dalam Islam juga ada ajaran Sosialisme
yang sama persis dianut oleh kaum Soviet. Maka dari itu ia ingin
menggabungkan Islam dalam Nasakom. Namun pada faktanya
Masyumi menolak keras misi penyatuan oleh Sukarno tersebut,
dikarenakan Masyumi tetap berkeininan mendirikan negara dan Syariat
Islam. Dalam hal ini Islam dipandang sebagai satu penghambat dari
keberjalanan nasionalisme dan komunisme. Islam juga telah dinilai
tidak se-visi dengan kubu Nasionalis yang cukup dominan di Asia
Tenggara. Maka dari itu Partai Islam sangat dibenci dan akhirnya
dibubarkan karena misi Islam tentang penegakkan Syariat dan hukum
Islam tidak lagi relevan dengan sistem negara modern.
Masyumi akhirnya dibubarkan pada tahun 1960, karena
Mohammad Natsir tidak mau bergumul dengan Sukarno dan DN. Aidit.
Hal ini juga terjadi di Malaysia, dimana dominasi Islam tidak memiliki
tempat dalam keberjalanan sistem kenegaraan. Walaupun berdiri Partai
PAS (Pan Malaysian Islamic Party) sebuah Partai Islam terbesar di
Malaysia , mereka tidak pernah memegang kendali malaysia secara
penuh yang justru lebih didominasi oleh Barisan Nasional (BN) dari
United Malaysian National Organitation (UMNO) sebuah organisasi
tetap lurus terhadap ajaran Islam ini akan mendekatkan diri pada para
alim ulama di Mekkah. Kemudian Anggota Sarekat Islam kubu tan
Malaka ini segera melakukan kongres tandingan dari Al-islami Congress
. Tan Malaka segera menghimpun para anggota ISDV dan Budi Utomo
yang tergabung dalam Sarekat Islam untuk segerak membentuk
Radical Concetratioe. Sebuah Front Radikal yang akan menentang
gerakan kapitalisme di seluruh Hindia Belanda. Berbagai upaya ia
lakukan seperti memerintah Haji Misbach dari Sarekat Islam Surakarta
untuk memecat semua keanggotan aktifis Muhammadiyah dari Sarekat
islam. Kemudian Haji Misback membuat propaganda dalam koran Islam
Bergerak, yakni mengubah haluan Islam menjadi haluan buruh dan
kemerdekaan kaum ploretar. Mereka menentang keras koran
Muhammadiyah dan memubarkan kantor mereka di Surakarta.
Muhammadiyah Cabang Solo harus bertahan dan menahan gempuran
keras dari komunis di Surakarta . Selain itu Tan Malaka mendukung
untuk segara dibubarkanya Sidiq Amanah Tabligh Fahtona (SATV)
Kepanduan Sarekat Islam di Surakarta yang dinilai membela Sarekat
Islam Putih.
Demi Mewujudkan Radical Concentratie Tan Malaka melaui
tangan Haji Misbach melakukan pemogokan Massal Petani terbesar di
abad 20. Peristiwa itu terjadi di daerah Vorstenlandeen terutama
daerah pertanian tebu di Klaten dan Surakarta. Gerakan ini termasuk
gerakan boikot yang telah diwujudkan golongan Sarekat Islam Merah.
Menurut mereka siapapun yang membela kepentingan Kolonial, harus
dilawan dengan cara-cara komunis dan dimusuhi bersama-sama oleh
golongan Ploretar. Peristiwa ini dipimpin oleh Haji Misbach, seorang
Mubaligh lulusan Mambaul Ulum yang terinspirasi besar pada Revolusi
Bolshevisk. Misbach merupakan muslim ortodoks yang bergerakn
menyerang bentuk-bentuk ortodoksi agama yang kaku. Ia menerbitkan
Medan Moeslimin tahun 1915 dan Islam bergerak tahun 1917, yang
dibentuk untuk melawan Surat Kabar Kristen terbesar di Surakarta
Mardi Rahardjo. Kemudian Misbach juga mendirikan hotel Islam, toko
buku dan sekolah Islam Mpdern. Pada tanggal 20 April 1919, Misbach
menggambar kartun di Koran Islam Bergerak yang menyinggung
hubungan akrab antara kapitalis Belanda dengan Pakubuwono X, yang
menghisap darah petani dan mengambil kehidupan mereka. Misbach
merupakan tokoh pergerakan Insulinde yang didirikan 16 Februari
1916. Ia sering mengutip ayat-ayat al-quran sebagai sumber
propagandanya selama di Insulinde. Sepanjang tahun 1918-1920
Indulinde berhasil membobilisir petani yang memicu gerakan radikal
yang di luar kendali. Karena perjuanganya dalam memobilisasi petani,
Misbach akhirnya dipenjara di Pekalongan yang kemudian baru
dibebaskan pada agustus 1922. Koesen yang menulis dalam Islam
bergerak menuliskan bahwasanya Misbach dipenjara bukan karena
merampok, mencuri, atau membunuh akan tetapi Misbach dipenjara
293
wacana beredar luas saat itu bahwa Budi utomo bukanlah tonggak
kebangkitan Nasional. Kemudian Noer dalam tulisan Gerakan Modern
Islam di Indonesia abad 20 sudah memperingkatkan kita berkali-kali
bahwa Jamiat Khair lah yang pertama kali menginspirasi H.O.S
Tjokroaminoto sebelum mendiirkan Sarekat Dagang Islam dan K.H
Ahmad Dahlan sebelum mendirikan Muhammadiyah. Tulisan-tulisan
keras dari Deliar Noer dan Taufik Abdullah kemudian menyadarkan
Sartono dan beberapa kali meralat pendapatnya mengenai
kebangkitan Nasional. Dalam buku Elite yang ditulis Sartono , disana
kita dapat membaca arah pemikiranya mengenai dominasi kerajaan
yang berujung pada kekacauan pergerakan Islam terutama di
Surakarta. Pengaruh-pengaruh dari sejarawan Islam inilah yang setidak
merubah sedikit pandangan Sartono, akan tetapi hal ini tidak
menyadarkan para muridnya sebagai seorang yang fanatik terhadap
Sartono. Para murid fanatiknya ini tidak melihat sisi dalam pada
pemikiran Sartono yang sebenarnya ingin mengubah kembali susunan
Historiografi Indonesia yang sedang kacau balau. Namun usaha ini
tidak sampai selesai yang akhirnya Sartono meninggal pada tahun
2004. Walaupun usaha-usaha perbaikan Historiografi Indonesia
dilanjutkan oleh para muridnya , namun hal itu tidak berhasil
dikarenakan mereka sendiri tidak memihak Islam sebagai Inpirasi
perjuangan dan revolusi di Hindia Belanda. Mereka tidak akan
menemukan akar sejarah indonesia kalau masih dibalut dengan
pemikiran Liberal dan moderat dalam melihat Sejarah. Walaupun ada
seorang sejarawan kuntowijoyo yang berdiri sendiri di luar kubu
Sartono maupun kubu Taufik Abdullah , kuntowijoyo sangat mendukung
Islam sebagai sumber perjuangan Indonesia.
Dalam perkembanganya Budi Utomo banyak dinilai oleh mereka
para Sejarawan Barat sebagai Inspirasi Nasionalisme yang muncul
pertama kali. Beberapa diantara mereka menyamakan arti
Nasionalisme
dengan
semangat
untuk
memperbaiki
derajat
kebangsaan dibawah naungan pemerintahan pribumi setempat. Dalam
beberapa kasus di negara miskin atau kita katakan pemerintah pribumi
yang memegang teguh budaya setempat dapat dipengaruhi secara
total oleh kolonial. Semangat kebudayaan inilah yang dimanfaatkan
oleh barat sebagai sumber lahirnya kebangkitan Nasional yang
dipelopori oleh mereka kaum pribumi yang nasionalis. Sedangkan
dalam proses semangat pan-Islamisme tidak akan pernah dicatat oleh
sejarawan sebagai sumber utama dari kemerdekaan yang telah
mengusir kolonial Barat. Ini disebabkan Islam dilabelkan sebagai simbol
pemberontakan yang ingin mendirikan sistem yang tentu saja diluar
kemauan dari kolonial. Seperti yang terjadi di Mesir yang menurut saya
sangat pantas dijadikan role-model negara Islam yang memiliki banyak
partai dan kelompok dengan kubu sektoralnya masing-masing. Di Mesir
sejak tahun 1900 tumbuh subur kelompok
pan-Islamisme yang
serta didirikan pula Majelis Islam Ala Indonesia (MIAI) sebagai wadah
golongan Islam untuk merundingkan bersama untuk membuat dasar
negara. Jepang sebagai penjajah yang tidak mengikuti langkah-langkah
Uni Soviet tidak memberikan ruang bagi golongan Komunis , yang pada
akhirnya Tan Malaka bersama Muso Mendirikan Partai Murba , sebagai
wadah para aktifis Komunis sebelum menyusuk kembali rancangan PKI
di Indonesia. Dalam beberapa pandangan Sarjana Barat seperti Harry J
Benda yang menulis Bulan Sabit Dan Matahari Terbit, cukup
menganalisa dengan tajam mengapa Jepang memberikan ruang yang
lebih luas pada golongan Islam dan Nasionalis. Menurut Benda faktor
inilah yang menguatkan Masyumi mau mendukung langkah-langkah
kaum Nasionalis yang benar-benar tulus hatinya memperjuangkan
Indonesia. Namun masyumi tetap tidak mau mentolerir kaum
Nasionalis yang Liberal dan cenderung pro Kolonial seperti misalnya
Prof. Supomo dari PNI yang mendukung mati-matian kebijakan Kolonial
Belanda. Menurut Abu Hanifah Golongan Islam militan seperti masyumi
sebenarnya tidak mempermasalah golongan Nasionalis jika benarbenar ingin memproklamirkan kemerdekaan. Akan tetapi Masyumi
tidak mentolerir mereka kaum nasionalis yang benar-benar mendukung
kebijakan penjajah secara terang-terangan. Sebelum Masyumi ada
,MIAI telah bersinggungan langsung dengan permasalahan ini. Ketika
perundingan di sidang BPUPKI bersama tokoh islam bersama 68
anggota lainya yang rata-rata Nasionalis memperbincangkan bersama
mengenai dasar negara. Ki Bagus Hadikusumo sebagai wakil dari MIAI
mendung Islam sebagai dasar negara., namun usulan ini ditolak oleh
Prof.Supomo yang kemudian golongan Nasionalis lebih condong pada
Pancasila. Dalam proses diskusi , golongan Islam sebenarnya juga
tidak terlalu mempermasalahakan isi Pancasila dikarenakan Pasal 1
yang mendukung penuh tegaknya syariat Islam. Melalui argumen inilah
Masyumi lahir dengan inpirasi Syariat Islam yang tetap bersinggungan
dengan semangat pan-Islamisme.
Sebelumnya sudah dilakukan perundingan dalam BPUPKI untuk
mengusulkan terbentuknya negara Islam di Indonesia. Menurut
Prawoto Mangkusasmito dari ke 68 anggota BPUPKI hanya terdapat15
orang saja yang benar-benar mewakili aspirasi politik ummat Islam.
Sebagian lagi sebagaimana dikutip dari Muhammad Yamin dalam
naskah persiapan undang-undang Dasar hlm 60-61 yang sebagian
besar dari kelompok nasionalis sekuler yang jelas-jelas menolak Islam
sebagai dasar negara. Wakil-wakil golongan Islam tersebut adalah K.H
A Sanusi ( Partai Ummat Islam ), Ki Bagus Hadikusumo , K.H Mas
Mansyur, Abdul Kahar Muzakkir ( Muhammadiyah), K.H wahic Hasyim ,
K.H Masykur (NU), Sukiman Wirjosandjojo ( Partai Islam Indonesia
sebelum PD II), Abikusno Tjokrosujoso (Partai Sarekat Islam Indonesia),
Agus Salim dan K.H Abdul Halim ( Partai Ummat Islam). Kemudian
dalam BPUPKI Jepang menunjuk Dr. Radjiman Widyodiningrat seorang
ABIM, mulai menampung ide-ide dari tokoh Suara Al-Islam dan IRC
yang sering dikatikan dengan aktivitas radikal di Inggris.
Masuknya tokoh tokoh ABIM ke partai PAS dapat dianggap
sebagai penyambung radikalismenya ABIM. Dalam pidatonya tahun
1978 , Ustadz Fadzil Mohd. Noor mantan wakil ketua ABIM yang mulai
masuk partai PAS menegaskan bahwa ikrar Kalimat Laa Ilaha Illallah
menuntut seorang melakukan revolusi dengan membebaskan diri
secara total dari ikatan dan hukum duniawi. Selain itu mantan Aktifis
ABIM ini menyatakan seluruh kaum muslimin Malaysia untuk tidak
menyembah ideologi selain Islam, yang artinya membuang jauh jauh
pemikiran sekuler, Liberal yang cukup mencederai Ummat muslim
dunia. Himbauan-himbuan radikal ini terus dikembangkan secara serius
oleh aktifis Pas sampai terjadi kasus pada 4 November 1979. Kasus
tersebut dilakukan oleh Haji Mustaffa Bin Abu Bakar yang dituduh
memberi ceramah agama yang menyatakan bahwa orang-orang UMNO
golongan Nasionalis yang beragama Islam adalah murtad. Kemudia
Haji mustaffa dipenjara selama empat bulan. Setelah kejadian ini Partai
PAS mulai menjaga jarak dengan UMNO, yang menjadikan organisasi ini
sangat ekslusif. Mereka mulai melakukan sholat secara ekslusif ,
bahkan PAS mendirikan pemakan sendiri hanya khusus untuk
jamaahnya. Disamping itu terjadi banyak kasus perceraian karena
suami istri memiliki hubungan aspirasi politik yang berbeda. Orangorang PAS mulai tidak mau makan sembelihan orang-orang UMNO , dan
enggan membayar zakat kepada amil-amil milik pemerintah. Menurut
mereka, bentuk pertentangan ini bukan karena mereka orang UMNO
atau orang BN. Akan tetapi mereka telah menganut peraturan jahiliah,
mendukung peraturan kafir dan mendudkung penjajah Inggris.
Hubungan yang semakin mengkristal ini membuat kondisi yang
semakin panas di malaysia. Bagi sebagian pendapat hal ini terjadi
karena aktifitas Harakah yang mulai menilai kehidupan di luar mereka
adalah duniawi semata. Kejadian PAS ini juga terjadi di Indonesia
terutama setelah abad 20. Namun di Malaysia kehidupan harakah
resmi hanya dipegang dan dikomandoi oleh PAS, sedangkan di
Indonesia aktifitas Harakah tidak teratur dan tidak terkendali, banyak
dari mereka yang memusuhi satu sama lain. Menurut saya kondisi
seperti ini akibat dari merucutnya aktifitas politik terutama
pemerintahan yang semakin terbuka terhadap dunia Barat dan
modernisasi. Setidaknya hal ini menunjukan bahwa ideologi PanIslamisme sudah mulai hancur dan hilang sejak tahun 1980-an di
seluruh dunia Islam khususnya di Indonesia dan malaysia. Walaupun
sampai sekarang partai PAS di malaysia masih berdiri dan eksis ,
namun secara bentuk metode dakwah dan gerakan perlahan-lahan
sudah mulai menghilang ide pan-Islamismenya. Mereka kini lebih
meregangkan hubungan dengan dunia Barat, hal ini merupakan
tuntutan yang harus dilakukan. Begitu pula yang terjadi di Indonesia ,
militan. Karena itu Gerakan militan sudah tidak memiliki ruang dalam
sistem negara modern seperti sekarang ini. Gejolak yang pernah timbul
secara massif di abad 19 tidak akan bisa terjadi di zaman sekarang,
karena umat Islam sudah sangat sibuk dengan kehidupan pribadi dan
rumah tangganya. Secara politik gerakan Islam militan sudah mati,
Namun ide mereka akan tetap hidup selama hari kiamat belum datang.
Al-Qaeda sendiri adalah organisasi Militan yang bertujuan menyambut
akhir zaman ini. Mereka sengaja membuat kekacauan di seluruh
dunia , agar peperangan segera meletus. Bagi mereka peperangan
adalah sebuah solusi untuk membedakan siapa yang benar-benar
beriman dan siapa yang kafir. Dalam fase sejarah, perang adalah
sebuah penyelesaian dalam masalah-masalah politik yang tidak pernah
selesai. Dalam Islam sendiri untuk menghapuskan fitnah, perang
adalah sebuah solusi untuk menghapus fitnah tersebut. Seperti yang
dilaku Khalifah Abu Bakar As-Sidiq Ra yang menumpas gerakan fitnah
murtad masssal yang melanda jazirah Arab. Perang merupakan fase
sejarah yang pasti terjadi , namun sistem negara modern saat ini
seolah-olah
telah menyimpan api dalam sekam. Suatu saat Api
tersebut akan meledak dan menjadi bola panas dalam bentuk
peperangan akhir dari fase kehidupan manusia. Hal inilah yang menjadi
alasan kuat Al-Qaeda untuk tetap berdiri dan membuat kekacauan di
seluruh dunia. Namun di sisi lain banyak kaum muslimin yang merasa
lelah dengan gerakan militan ini terutama setelah memasuki abad ke
21. Entah itu karena kehidupan modern yang semakin hedonis atau
pengaruh politik yang mempengaruhi pemikiran mereka untuk tidak
menghimpun diri dalam gerakan Islam militan seperti yang sudah
dilakukan para pendahulu kita satu abad lalu. Seperti dalam fase
sejarah , Imam Ghazali dahulu pernah memperingatkan umat Islam
untuk menghidupkan kembali agama Islam yang menurutnya telah
mati saat itu. Walaupun saat itu sedang terjadi perang, Imam Ghazali
melarang mereka berperang kalau masih belum memahami ajaran
Jihad yang sebenarnya. Oleh sebab itu kaum muslimin kembali
mendalami ajaran Islam yang telah mati ketika masa Imam Ghazali.
Gejala sejarah tersebut saat ini sedang terjadi , dimana kaum muslimin
dituntut untuk berjihad namun ilmu agama Islam benar-benar telah
kering dan mati sekarang ini. Mungkin benar apa yang telah
dicontohkan imam Ghazali bahwa Ummat Islam harus benar-benar
menghidupkan kembali keilmuan ini.
Tokoh-tokoh seperti Hasan Al Bana , Abu Ala Maududi ,
Muhammad Natsir adalah pemimpin yang telah menghidupkan kembali
gejala keilmuan yang sudah kering abad 20 ini. Keinginan mereka
sebenarnya sangat sederhana yakni ingn membuat ajaran Islam ini
eksis kembali di seluruh kehidupan umat manusia. Hanya satu alasan
yang membuat mereka semua tumbang yaitu tindakan mereka yang
ingin mendirikan negara Islam. Masalah Syariat dan negara Islam lagi-
lagi membuat kita trauma saat ini , mengingat banyak aktifis golongan
Islam militan sekarang melakukan banting setir kearah keilmuan dan
menjadi anti terhadap gerakan militan. Tokoh-tokoh seperti Hasan Al
Bana , Abu Ala Maududi , dan Mohammad Natsir kemudian selalu
menjadi sasaran tembak yang telah menginspirasi lahirnya gerakan
militan. Di India pernah ada orang yang memberi kecaman pada Abu
Ala Maududi bernama Abul Hasan Nadwi. Dari kecaman ini seolah-olah
Maudui harus bertanggung jawab atas berkembangnya aliran radikal
dalam pemikiran Islam. Padahal untuk menilai kontribusi Maududi
dalam persepktif yang proporsional dan patut ditekankan bahwa
mereka juga ikut meletakkan dasar-dasar intelektualisme dalam
menghadapi pemikiran Barat. Dalam menghadapi tantangan pemikira
Barat terhadap dunia Islam, beberapa intelektual muslim seperti
Maududi di Pakistan, Hasan al bana dan Sayyid Qutbh di Mesir, telah
menulis sejumlah besar buku yang secara eksplisit membahas
masalah-masalah ideologis yang menjadi landasan gerakan Jamaat AlIslami dan Ikhwanul Muslimin. Mereka semua adalah seorang
intelektual Islam yang muncul sebagai generasi baru dalam pemikiran
Islam. Metode yang mereka gunakan mirip seperti Arnold Toynbee yaitu
teori tantangan dan tanggapan dalam sejarah. Bertolak dari gagasan
Toynbee dalam sejarah kita dapat memahami asas pemikiran
inteletualisme mereka yang dinilai orang Barat sangat offensive. Kalau
kita telurusi apa yang sudah ditulis tokoh islam militan tersebut
sebenarnya tidak ada yang salah, karena mereka melihat fakta
lapangan yang terjadi sesuai dengan sejarah. Aspek yang mereka
gunakan untuk doktrinasi pemikiran Islam militan yang pertama adalah
kepentingan dasar tentang urusan duniawi yang menjadi tantangan
untuk eksistensi Islam itu sendiri. Aliran ini agak berlawanan dengan
yang dibawa oleh golongan intelektual yang modernis mereka lebih
condong dalam aliran sekuler dan perubahan (Change). Atau dengan
kata lain mencoba bersikap toleran dan akomodatif terhadap realitas
dan masalah-masalah kontemporer. Sedangkan Para intelektual muslim
melakukan pendekatan perubahan dengan membela Islam secara total.
Masalah empiris seperti kolonialisme, Modernisme, Orientalisme,
Zionisme dll mereka lawan dengan konsep Islam sebagai agama
perjuangan. Sedangkan golongan intelektual modernis sangat berlawan
dengan sikap ini, karena mereka lebih cenderung akomodatif terhadap
permasalah tersebut sekalipun mereka adalah seorang muslim. Para
pemikir Islam yang sudah terpengaruh dengan ide pan-Islamimse
sangat menolak metode akonomodatif ini ,karena hal tersebut sama
saja tidak menyadari bahwa mereka benar-benar adalah seorang
muslim jika tidak membela Islam dalam permasalahan Kolonialisme ,
modernisme dll. Masalah jati diri sebagai seorang muslim dalam
menghadapi pemikiran barat ini pernah ditulis oleh Roger Geraudy
sebagai seorang komunis yang telah bertaubat memeluk Islam. Roger
menulis
dalam
bukunya
Janji-Janji
Islam
yang
sebenarnya
mengungkapkan kesalahan dalam pemikiran Barat. Sebagai seorang
dahulunya sekuler kemudian beriman ,Roger selalu menempatkan diri
untuk tampil di depan dalam membela Islam. Beberapa kalangan
intelektual seperti Professor Sayyed Husein Nasr dengan penuh sikap
yang sederhana tidak mempermalasahkan pemikiran yang offensife
dan doktriner seperti yang dilakukan Ikhwan dan Jamaat Islam.
Menurutnya hal tersebut adalah sangat wajar mengingat mereka
seorang pelopor lahirnya gerakan perlawanan dalam Islam terhadap
gempuran pemikiran barat.
Reaksi selanjutnya terutama setelah generasi pelopor yang
militan itu digantikan dengan generasi yang baru, arah doktrinasinya
mulai berubah dengan menggunakan metode pembedahan filsafat.
Buku-buku yang dikenalkan para pendahulu tentang gerakan militan ,
kini diganti dengan wacana Worldview yang berintikan doktrin Tauhid
yang cukup berkembang di kalangan sarjana Islam di tahun 1980-an.
Kebanyak intelektual muslim tersebut tidak melepaskan peran-peran
pendahulu mereka yang mlitan , sehingga di tahun 1980 gencar-gencar
buku-buku pemikiran dibalut dengan nuansa pergerakan. Sedangkan
setelah itu generasi intelektual muslim yang ketiga tidak mampu
menyerap apa yang dituliskan generasi pertama kedua, sehingga
terjadi split dalam keilmuan Islam. Kebanyakan dari mereka lari kepada
pemikiran barat dan menjadi Liberal. Tidak hanya faktor tersebut,
pelarian mereka merupakan fenomena aktual yang terjadi di kalangan
intelektual muslim. Sampai dengan selesainya perang Afghanistan
tahun 1989, geliat intelektual muslim menjadi tidak terkontrol dengan
baik. Bagi mereka yang tidak sepakat dengan perjuangan afghanistan,
justru melakukan tindakan balas dendam bagi gerakan Islam militan
dengan menuliskan wacana tentang toleransi dan pluralisme.
Sedangkan golongan intelektual muslim yang masih memegang kuat
etos akademik dan ideologis yang militan saat itu sudah terkubur
dengan wacana liberalisasi dan terorisme pasca perang Afghanistan.
Sehingga setelah tahun 1990-an bisa dikatakan keilmuan yang
bernafaskan Islam sudah hilang dari peradaban manusia, yang ada
hanyalah tulisan balas dendam terhadap gerakan Islam militan dan
tulisan radikal yang gencar disuarakan aktifi-aktifis Jihadis . Kubu yang
tidak pernah bersatu ini, terus membanjiri pasar-pasar buku Islam dan
membuat bingung masyarakat awam terutama mereka pemuda
muslim di kampus yang sedang mencari jati diri. Munculnya gelombang
yang tidak terkoodinir dengan baik ini juga merupakan campur tangan
barat yang memainkan wacana global saat itu, baik masalah
modernisasi dan pribumisasi Islam. Indonesia adalah salah satu negara
yang cukup cepat merespon wacana ini, sejak tahun 1970 pintu
intelektual telah dibuka lebar-lebar bagi mereka yang membawa aliran
Islamic Studies dari Amerika. Ketika Abdurrahman Wahib pulang dari
Irian Barat. Perbedaan yang tajam antara Masyumi dan PNI sering
memunculkan ketegangan di pemerintahan sampai 1953. Penghinaanpenghinaan dan sindiran yang berlebihan yang dilakukan kedua belah
pihak menghancurkan setiap prospek kerjasama pasca pemilihan
umum. Suasana yang ambisius dan antagonis dilakukan PNI untuk
menggeser seluruh aktifis Masyumi dari gelanggang parlemen.
Ditambah lagi tahun 1958 rasa kekalahan masyumi ditunjukan dengan
bergabung dalam pemberontakan. Perbedaan perbedaan itu
mencakup sejumlah besar masalah, terutama perbedaan dasar tentang
bentuk negara Indonesia yang harus dibangun. Friksi yang semakin
tajam ini semakin panas saat dipimpin oleh Isa Anshory dengan
pendekatan yang radikal-revolusioner. Kelomok Radikal ini sangat
percaya bahwa perjuangan kemerdekaan tidak akan lengkap dan
revolusi tidak akan berakhir sampai bentuk kontrol Islam dominan
dalam negara. Isa Anshory dalam bukunya revolusi Islam dengan tegas
mengatakan Revolusi Islam sama sekali berbeda dengan revolusi
Nasional. Prinsip dan tujuan yang berbeda membuat kedua revolusi ini
muncul bersamaa di Indonesia dalam satu orde yang sama. Ia terus
mendukung Revolusi Indonesia yang diinspirasi dengan Islam untuk
segera membebaskan dari belenggu kolonial secara total. Desakan
yang semakin kuat dari kaum radikal-revolusioner tidak menjadikan
Sukarno untuk bersikap tegas dan masih enggan terbuka mengenai
masalah negara Islam. Sukarno sering berpendapat mengenai polemik
ini menurutnya jika Indonesia dijadikan negara Islam, maka akan
banyak wilayah yang penduduknya tidak Islam akan memisahkan diri.
Sukarno juga sering menyampaikan pidato yang mengecilkan negara
Islam , bahwa sistem negara seperti ini sudah tidak berlaku lagi di
zaman modern. Semua negara di dunia sudah menganut sistem
sekulerisme sebagai hukum postifif negara. Perang dingin antara kubu
Islam dan kubu yang mengaku Islam tetapi sebenarnya tidak Islam,
membuat Isa Anshory berpendapat bahwa bentuk negara yang
didirikan Nabi Muhammad di Madinah, menjamin hak-hak pengikut
agama lain tetapi tidak memberikan perlindungan terhadap orang
Islam yang munafik.307
Bentuk sindiran ini ditujukan pada Sukarno dan Partai Nasionalisnya
bahwa orang-orang Munafik seperti mereka tidak akan dilindungi oleh
negara Islam , namun justru orang kafir yang tidak memberontak akan
mendapat perlindungan. Sindiran Isa Anshory ini kemudian mendapat
serangat kuat dari Partai Nasional dan orang-orang komunis yang
berdiri di balik golongan Nasionalis. Perselisihan antara umat Islam dan
kaum sekuleris semakin berpusat pada posisi khusus dalam politik
Indonesia yakni konsep Pancasila yang dicetuskan oleh Sukarno.
PERSIS yang dibuat pada tahun 1968 bahwa NU adalah salah satu
organisasi Islam militan yang bertujuan mendirikan negara Islam. Syafii
Maarif tidak melihat bagaimana paradigma para tokoh Islam yang
mempelopori Masyumi. Bahkan menurut Kamaruzzaman dalam
bukunya Relasi Islam dan negara bahwa Maarif justru sering
mengangkat pemikiran para tokoh yang tidak memiliki aliran politik
yang jelas dan kebanyakan diantara mereka adalah yang tidak
mendukuung gerakan Islam. Syafii Maarif hanya menyebutkan
beberapa nama tokoh-tokoh modernis muslim , tetapi tidak
menyebutkan alasan atau kerangka pikir yang jelas . Pendapat Maarif
ini kemudian banyak diikuti oleh generasi intelektual muda yang
kemudian memiliki aliran mainstream terutama dalam penulisan
sejarah Indonesia. Ditambah lagi pendapat-pendapat Maarif mengenai
sepak terjang gerakan Islam di Timur Tengah yang ia gambarkan dalam
bukunya Ilusi Negara Islam. Dalam buku tersebut menjelaskan sepak
terjang gerakan Pan-Islamise dari Timur Tengah yakn Ikhwanul
Muslimin dan Jamaat Islam Pakistan. Dengan nada yang sini Maarif
berpendapat bahwa masuknya organisasi dari Timur Tengah tersebut
telah memicu mundurnya intelektualisme di kalangan pemuda juga
memunculkan radikalisme . Sikap Maarif ini terus ditunjukan terutama
pada sejarah Indonesia yang memunculkan fakta tentang tujuan
mendirikan negara Islam sesuai dengan visi Pan-Islamisme, yang
kemudian tidak memunculkan setiap gerak-gerik ummat Islam yang
mengarah pada tujuan itu. Karya Maarif yang terbaru yaknia Keislaman
dan Keindonesiaan menunjukan sikap yang sangat anti pada timur
Tengah. Sejak memasuki abad 21 sekarang ini maarif memang sudah
menunjukan sikap yang anti pada gerakab trans-nasional dari timur
tengah Masuknya organisasi itu memunculkan wacana segar mengenai
negara Islam. Oleh sebab itu Maarif terus menekan laju wacana
negara Islam dengan memunculkan tulisan mainstream pada sejarah
Indonesia terutama mengenai Nasionalisme dan kebangkitan Nasional
yang sebenarnya sudah diperingatkan oleh Deliar Noer bahwa hal
tersebut terinspirasi dari gerakan Islam.
Hanya sedikit sejarawan Indonesia sekarang ini yang tertark
untuk menuliskan sejarah gerakan Islam yang tumbuh di awal abad 20
dengan inspirasi nilai-nilai Islam. Hanya ada dua sejarawan Indonesia
menurut saya yang telah berjasa pada penulisan Historiografi Islam di
Indonesia terutama mengenai Gerakan Islam di awal abad 20, mereka
adalah Deliar Noer dan Kuntowijoyo. Deliar Noer telah berjasa
menghidupkan kembali wacana sejarah Islam di Indonesia dalam
disertasinya yaitu Gerakan Modern Islam di Indonesia awal abad 20.
Melalui disertasi ini telah membuka pikiran para ahli ilmu-ilmu sosial
bahwa akar kemerdekaan Indonesia berasal dari inspirasi ajaran Islam.
Karya-karya Deliar Noer mengenai sejarah dan politik Islam di
Indonesia sangat mempengaruhi pemikiranya yang dinilai keras dan
Selain itu Natsir juga tampil menjadi orang yang pertama memberikan
reaksi terhadap apa yang dilakukan Sukarno sebelum kemerdekaan.
Namun demikian reaksi Natsir tentang relasi Islam dan Negara
mengalami polemik ketika isu sekulerisme sedang gencar di Timur
Tengah. Dalam hal ini, akar pemikiran Sukarno tampaknya sama
dengan pemikiran Mustafa Kemal di Turki ketika menerapkan
pemisahan antara agama dan negara. Dengan demikian ada dua
faktor yang melatarbelkangi pemikiran Natsir tentang negara yakni
faktor eksternal dan internal. Faktor eskternal yakni tanggapan Natsir
terhadap sekulerisasi yang sedang terjadi di Turki yang banyak
mempengaruhi pemikiran Sukarno. Selain itu oandangan Natsir bahwa
Pakistan telah kembali menjadi negara Republik Islam yang pada
giliranya ingin memposisikan Indonesia juga seperti negara itu.
Sedangkan faktor Internal adalah jiwa pembaharuan yang dimiliki
dalam jiwa Natsir setelah dipengaruhi oleh tokoh Pan-Islamimse yang
ada di Indonesia maupun di Timur Tengah, maka perlu adanya
pemikiran kenegaraan dalam Islam. Mohammad Natsir secara tegas
menyatakan dalam pidatonya Islam sebagai dasar. Dari hal ini dasar
negara Indonesia hanya mempunyai dua pilihan yaitu sekulerisme atau
paham agama. Oleh sebab itu karena Mohammad Natsir adalah wakil
dari golongan Islam ia mengatakan bahwa Islam adalah sebagai dasar
negara. Ada dua alasan mengapa Natsir mengeluarkan pendapat itu.
Bahwa Islam sebagai agama perjuangan telah memiliki akar dalam
masyarakat. Islam juga memiliki sifat-sifat yang sempurna bagi
kehidupan baik itu dalam negara dan masyarakat. Menurut Natsir Islam
meliputi semua kaedah-kaedah dan hudud (batas) dalam muamalah
( pergaulan) dalam masyarakat. Natsir bersama para aktifis Masyumi
mengusulkan agar Islam dijadikan ideologi berdasarkan argumen
mengenai watak politik Islam , keunggulan Islam atas semua ideologi di
seluruh dan dan kenyataan bahwa Islam memang dipeluk oleh
mayortas warga negara Indonesia. Dengan demikian Natsir menolak
negara berdasarkan sekulerisme, sebab menurutnya sekulersime
adalah suatu cara hidup yang mengandung , paham, tujuan dan sikap
yang mendasarkan pada hidup keduniaan. Ajaran sekulerisme yang
paling berbahay menurut natsir adalah menurunkan nilai-nilai hidup
manusia dari taraf ketuhanan kepada taraf kemasyarakatan. Untuk
membuktika bahaya sekulerisme, sikap Natsir terhadap Pancasila
merupakan salah satu alasan. Natsir mengatakan bahwa pancasila
dasar negara yang berocrak la-diniyyah dan karena itulah Pancasila itu
bersifat sekuler yang tidak mau mengkaui wahyu Tuhan sebagai
sumbernya.
Argumen-argumen Natsir terhadap Islam dan negara didasarka
pula pada alasan Historis-sosiologis yang menurutnya Islam adalah
agama yang tidak bsia dari sejarah perjuangan di Indonesia sejak
berabad-abad yang lalu. Kenyataan sejarah bahwa rakyat Indonesia
kaum putihan yang dipimpin para haji dan golongan adat yang dibantu
oleh kolonial Belanda. Secara psikologis Natsir sudah terbentuk dalam
kancah perlawanan dan penjajahan , oleh sebab itu ia menulis dalam
bukunya Capita Selecta bahawanya orang-orang yang hidup dimasa
penjajahan akan lebih memiliki menta yang kuat dibanding generasi
yang lahir di era modern setelah kemerdekaan. Jadi persepasi tentang
generasi muda yang lahir di era modern itu lebih maju dan pintar,
sudah terbantahkan oleh pengalaman Natsir tentang dunia perlawanan
masa penjajahan. Dari kondisi Sumatera Baratlah , Natsir benar-benar
meyakini bahwa untuk menyelesaikan masalah-masalah perseturuan
antara kaum agamawan dan kaum adat adalah harus mengusir
penjajah dan kedua negara harus mulai diatur dengan cara-cara Islam.
Selain dari kehidupan pribadi Natsir, pemikiran dan pandanganya juga
sangat dipengaruhi ketika dirinya mulai bergabung dengan Jong
Islamieten Bond (JIB). Organisasi ini dibentuk di Jakarta pada 1 Januari
1925 yang bertujuan mempelajari dan mendorong hidupnya ilmu
agama Islam, memupuk simpati terhadap pemeluk agama Islam,
menyelenggarakan kursus agama Islam, darmawisata , olaharag dan
seni dengan menggunakan nama Islam dan meningkatkan jasmana
serta rohani para anggotanya. Mohammad Natsir resmi menjadi
anggota organisasi ini pada tahun 1929. Kendati demikian pengaruh
organisasi PERSIS jauh lebih kuat dibanding JIB ini. Hal ini karena Natsir
hanya menjadi JIB sebagai ajang aktualisasi keilmuan dan pemikiran
bersama para muda muslim lainya untuk berkarya. Karya-karya Natsir
saat di JIB sangat banyak ia menulis kurang lebih 7 buku tentang
sejarah Islam , Politik dan beberapa pandangan tentang gerakan PanIslamisme
yang sedang tumbuh di awal abad 20. Disampaing
pengaruh dari JIB , Natsir secara langsung menyaksikan bagaimana
munculmya PNI sebagai partai Nasionalise Sekuler yang justru dipimpin
Oleh Sukarno mantan Aktifis Muhammadiyah. Natsir terus memberikan
respon terhadap lahirnya PNI ini , sampai nantinya timbul konflik antara
PNI dan kaum muda Muslim yang sudah terpengaruh ide pan-Islam.
Mulai dari respon-respon ini kemudian timbul keingin kuat pada diri
Natsir untuk mulai memasuki dunia politik. Mulai dari sinilah persitiwa
penting dalam hidup Natsir , keterlibatan dirinya pada politik kemudian
lahirlah Masyumi, sebuah Partai yang sangat mencerminkan pribadi
dan pemikiran Natsir. Menurut Yusril Ihza Mahendra lahirnya Masyumi
di Indonesia adalah pembuka dari konflik-konflik terbuka antar ideologi
yang sudah diakui oleh sistem negara modern. Baik itu Komunis ,
nasionalis-sekuler dan Islam akan terus ada dalam sebuah sistem
negara modern. Pendirian masyumi ini pun datang dari sejumlah tokoh
politik dan pergerakan yang sudah sangat aktif di masa penjajahan.
Tokoh-Tokoh pendiri Masyumi adalah Haji Agus Salim , Professor Abdul
Kahar Muzakkir , Abdul Wahid Hasyim , Mohammad Natsir , Mohammd
Roem , Prawoto Mangkusasmito , Dr. Sukiman , Ki Bagus
dalam tataran dakwah. Seperti yang sudah kita bahas Gerakan PanIslamisme sudah resmi hilang sejak 1980-an di Indonesia dan akhir
1990-an di Timur Tengah. Abad 20 adalah abad yang mewakili
kekalahan Ummat Islam, tentu dengan berbagai akibat yang sudah kita
bahas sebelumnya. Ada sebuah perbedaan yang jauh antara panIslamisme yang tumbuh setelah kemerdekaan dengan yang sebelum
kemerdekaan. Dalam pandangan menganai ini, Deliar Noer yang
sangat cermat mengamati Sejarah Gerakan Islam modern sangat
membedakan Gerakan Islam sebelum dan sesudah kemerdekaan.
Perbedaan yang paling jelas mengenai dua prinsip gerakan ini adalah
kebijaknya mengenai politik, Seperti Muhammadiyah dari awal
pendirinya sudah mengatakan bahwa mereka bukan organisasi politik.
Begitu pula seperti Jamiat Khair, Al-Irsyad , PERSIS semua adalah
gerakan yang murni menegakkan Islam di masyarakat. Mengenai
pengaruh dari kolonial ,mereka sendiri tidak terlalu menghiraukanya
karena bagi mereka para aktifis pan-Islamisme , Dakwah akan
mempengaruhi negara dengan sendirinya jika sudah tersebar dalam
sistem yang baik. Ketika Kolonial Belanda mengganggu anggota
Muhammadiyah untuk berangkat naik haji , para pimpinan
Muhammadiyah justu memilih membeli kapal sendiri untuk berangkat
haji dan tidak melakukan perlawanan. Sikap lembut dan toleran dari
Muhammadiyah ini kemudian ditiru oleh Organisasi Islam lainya. Ketika
K.H Ahmad Dahlan diberi posisi sebagai penasehat Sarekat Islam , ia
memutuskan bahwa Muhammadiyah bukan merupakan organisasi
Politik. Kemudian ia mengkontrol anggota Muhammadiyah yang ingin
memulai karir politiknya dengan masuk ke Sarekat Islam. Kontrol politik
dari Ahmad Dahlan inilah , para aktifis Muhammadiyah mendapatkan
kaderisasi yang baik dan menempatkanya secara proporsional. Sistem
kontrol politik ini juga dilakukan oleh beberapa Gerakan di timur Tengah
dan Afrika, namun seperti pendapat L.Stoddart kondisi politik di Timur
Tengah sangat kental dengan kepentingan yang bisa saja membuat
malaikat berubah menjadi iblis. Oleh sebab itu Kelompok Sanusi yang
menurut L.Stoddart adalah kelompok Pan-Islam terbesar di Afrika,
selalu menolak ajakan politik dari Khilafah Ustmani maupun
pemerintah lokal di Mesir. Kelompok Sanusi yang mengendalikan ribuan
muslim dari Afrika sangat berpotensi untuk melakukan gerakan
perlawanan, namun demikian mereka sekali lagi telah belajar dari
pemberontakan Al-Mahdi yang memakan korban jiwa sangat banyak ,
namun dapat digagalkan kolonial. Kaum Sanusi ini melangkah dengan
sangat hati-hati dan cenderung tertutup jika berbicara soal politik.
Sikapnya ini dinilai sangat unik, melihat tahun 1870 adalah sebuah
waktu dimana bom pemberontakan Islam pecah dimana-mana.
Keputusan untuk tegak di jalan dakwah , kemudian
mendapatkan simpatik yang dalam dari masyarakat. Bagi kaum Sanusi
Islamisasi masyarakat Nasrani dan Animisme merupakan sesuatu yang
Islam. Ide-ide ini kemudian tersimpul pada pribadi Hasan Al Bana yang
lembut dalam dakwah namun tegas dalam perjuangan politik. Hasan Al
Bana adalah seorang pembaharu Islam yang hampir mirip dengan
Afghanis , seorang pendakwah yang melahirkan gerakan Tarbiyah
namun tidak sepenuhnya berlepas diri dari politik. Gerakan model baru
seperti Ikhwanul Muslimin dinilai penerus dari ide Afghani dan Rasyid
Ridha yanng modern tetapi bertujuan pada pendirian negara Islam.
Mulai dari fase inilah ide Pan-Islamisme cenderung politis dan bertujuan
meraih kekuasaan. Hal ini sebenarnya wajar-wajar saja , melihat kondisi
dunia yang saat itu sedang mengalami kesengsaraan akibat penjajahan
dan Perang dunia. Kekosongan ini banyak diambil oleh kaum muslimin,
dimana penjajah sendiri sedang mengalami krisis di Eropa pada tahun
1930. Kesempatan-kesempatan ini kemudian banyak diambil alih oleh
gerakan Pan-Islamisme, Muhammadiyah beserta para pelopor Ar-Irsyad
maupun PERSIS juga memanfaatkan momentuk kekosongan politik ini.
Rasa optimisme pada politik pun kemudian mempengaruhi mereka
para pemimpin golongan salaf yang kemudian bertujuan pada
penegakkan Syariat Islam. Sistem modern serta pemikiran tentang
negara yang dicetuskan oleh Rasyid Ridha kemudian benar-benar
diambil alih oleh gerakan Pan-islam yang cenderung pada politik. Dari
sinilah , kita sebagai generasi yang hidup di zaman sekarang dapat
melihat bagaimana nasib gerakan pan-Islamisme yang diinspirasi pada
politik hari ini mengalami taraf berpikir yang cukup parah dan
cenderung pada kekuasaan. Kejadian-kejadian yang menimpa kaum
muslimin saat nini setidaknya harus melihat fase sejarah , sebelum
memberikan kesimpulan yang negatif pada gerakan Islam apalagi
wacana tentang penegakkan Syariat Islam itu sendiri. Munculnya
wacana seperti ini merupakan gerakan yang tidak bisa lepas dari
sejarah dan tentu saja di era negara modern saat ini kita hanya bisa
melihat sisa-sisa perjuangan serta kekalahan mereka dalam politik
sekarang ini.
Terjebaknya ummat Islam dalam situasi modern sekarang ini
akibat memaksakan dirinya pada percaturan politik yang tidak
memihak Islam sama sekali. Munculnya hasrat untuk kekuasaan adalah
titik kejatuhan Ummat Islam pada taraf yang sangat rendah, mereka
terus memaksakan propaganda yang berlawan dengan golongan
Nasioalis-sekuler yang berakibat pada eksitensi mereka sendiri.
Berubahnya organisasi Pan-Islami menjadi organisasi politik berakibat
pada eksistensi Umat Islam itu sendiri yang terus menerus menjadi
korban propaganda. Contoh dari hancurnya organisasi Islam ini dimulai
ketika mereka mulai bersatu membentuk Partai Islam yang bertujuan
mendirikan negara Islam. Hampir semua Partai Islam yang berdiri
setelah khilafah runtuh , memiliki tujuan utama untuk menegakkan lagi
Daulah Islamiah . Sayangnya opini semacam ini sudah memiliki lawan
kuat dan tidak memiliki pengaruh kuat pada masyarakat bawah.
Ketika dunia hari ini sangat jauh dari pandangan akan berdirinya
Imperium , maka bisa dikatakan bahwa masyarakat dunia , bahkan
kaum muslimin sendiri banyak yang tidak percaya akan berdirinya
khilafah Islamiah kembali. Imperium merupakan wilayah yang sangat
besar , dinaungi oleh ideologi dan agama serta tertutup dari wilayah
lain. Khilafah Ustmani , menurut Bernard Lewis memang mirip pada
kondisi yang seperti itu. Oleh sebab itu ketika gerakan Pan-Islamisme
berusaha untuk menegakkan imperium itu kembali , maka ia akan
bertanggung jawab pada perbuatan mereka sebelumnya yang justru
melakukan kemerdekaan di negara mereka masing-masing. Secara
umum ketika kita mencari kembali apa itu pengertian Pan-Islamisma ,
justru lebih mengarah pada suatu imperium yang dinanungi ajaran
Islam secara total dan mendominasi seluruh negara-negara di dunia.
Seperti yang diajakarkan oleh Abu Ala Maududi , Sayyid Qubth dan
Hasan Al Bana yang pernah mengalami betapa pahitnya ketika Khilafah
Islamiah sudah tidak ada. Begitu pula para pemeluk nasrani yang
ortodoks , ketika Imperium Romawi Timur sudah tumbang, Mereka
banyak melarikan diri dari Eropa dan menyebar ke seluruh dunia. Tidak
ada persatuan adalam ikatana Nasrani itu kembali. Sedangkan Islam
hari ini masih memiliki kekuatan yang cukup dominan dibanding kristen
ortodoks oleh Imperium Romawi Timurnya. Ummat Islam walau sampai
hari ini sudah dilumat habis , lebih beroptensi pada harapan-harapan
Pan-Islamisme untuk kembali pada Khilafah. Namun demikian pada
prakteknya , Ketika ummat Islam semua dihabisi pada wilayah
tertentu , memang yang paling utama adalah membela tanah air dan
tempat tinggal. Ini untuk mengamankan kondisi terlebih dahulu, hijrah
memang sesuatu yang sangat penting ketika umat Islam sudah siap
melakukanya.
Sejarah gerakan pan-Islamisme itu sendiri , seperti yang sudah
kita bahas bahwa kedudukan khilafah memang tidak terlepas dari
solidaritas kaum muslimin. Oleh sebab itu pendapat-pendapat yang
mengatakan bahwa gerakan Pan-Islamisme secara total adalah untuk
kemerdekaan negara masing-masing , pendapat seperti itu tidak
sepenuhnya benar.
Kita tidak bisa melupakan fase-fase
pemberontakan yang terjadi di abad 19 yang dipicu oleh inspirasi
solidaritas kaum muslimin. Oleh karenanya banyak pihak-pihak yang
memanfaatkan Pan-Islamisme adalah gerakan untuk memberontak
pada Khilafah Ustmani, Nada seperti ini yang didukung oleh bernard
Lewis di dalam bukuny Muslim Menemukan Eropa. Berbeda dengan
sejarawan L.Stoddart yang secar akomodatif enilai Pan-Islamimse itu
sendiri bertujuan pada penegakkan Khilafah , namun ara-cara dan
praktek Pan-Islamisme memang tidak sesuai dengan tujuan.
Memerdekakan negara di luar komandi khilafah banyak terjadi di abad
20 baik itu oleh usaha kaum muslimin itu sendiri, seperti yang
dilakukan Mesir, Indonesia , Al-Jazair ,dll. Namun banyak juag negara-
hanya sebagai gerakan militan yang dinilai tidak produktif dan mandul.
Pandangan ini memang tidak bisa disalahkan semuanya karenan
memang begitulah gerakan militan dalam sejarah, yang cenderung
pada hal-hal yang tidak dikuasai para penguasa. Gerakan militan dinilai
telah menghancurkan pilar-pilar kebangsaan dan menjauhkan kaum
muslimin dari islamisasi ilmu. Ini merupakan fakta yang benar ,
mengingat gerakan Islam militan selalu berdasar pada klaim teologis
yang baku dan menjawab tantangan akhir peradaban manusia.
Muncuknya anti gerakan militan dari internal kaum muslimin
sendiri, telah memunculkan wacana yang menolak keras ide-ide radikal
sampai memunculkan konotasi negatif pada makna radikal itu
sendiri.Ide-ide dan opini tidak pernah menyangkut dalam tataran yang
lebih idealis, apalagi setelah dunia memasuki postmodernisme yang
melegalkan segala bentuk teknologi barat. Secara sosiologi masyarakat
Barat sudah benar-benar siap menghadapi pasar teknologi yang begitu
cepat berkembang , sedangkan ummat islam di dunia ketiga sama
sekali belum siap menerima teknologi canggih tersebut. Bisa saja dari
teknologi terutama komunikasi itu sendiri yang akan mempercepat
hubungan sosial. Namun dapat kita lihat sampai sekarang , hubungan
sosial yang dibangun di dunia Timur sama sekali tidak menghasilkan
sebuah gerakan yang benar-benar mengubah opini para penguasa.
Dahulu kita tahu bahwa pan-islamisme itu sendiri tersebar karena
propaganda dan menyebarkan koran yang ideologis dengan tulisantulisan yang menginspirasi pergerakan. Sedangkan saat ini teknologi
tidak mampu menciptakan seperti yang pernah dilakukan orang-orang
terdahulu. Penyebab ini diakibatkan pada opini dan idelaisme yang
memang sudah dibelokkan ke arah yang sudah ditentukan oleh para
penguasa.
Para
penguasa
hari
ini
memang
cenderung
mempertahankan kekuasaanya dengan cara apapun, jika rakyatnya
bersikap keras maka tidak segan-segan mereka akan melakukan
gerakan senjata. Seperti yang sering terjadi di negara Asia Tengah ,Asia
Selatan dan Timur Tengah , masyarakat disana memiliki watak yang
keras, yang kemudian penguasa mengambil alih dengan gerakan
senjata. Rakyat versus penguasa akan terus berlangsung hingga akhir
zaman , karena itu merupakan tabiat seorang manusia, jika sudah
menjadi penguasa mereka mempertahankanya demi apapun.
Kemajuan teknologi dalam berbagai sektor tidak memiliki
dampak pada gerakan militsan dan justru melemahkan gerakan
tersebut. Kemajuan ini telah mematikan ide-ide tentang politik di
kalangan usia produktif yang lebih menerima wacana-wacana unik
tentang keilmuan dan inspirasi kehidupan yang lebih baik. Walaupun
demokrasi sejak 1990-an telah memperlihatkan kebusukan politiknya ,
namun tetap saja demokrasi tetap menjadi inspirasi yang dilindungi
oleh aparat maupun masyarakat sebagai sistem yang melindungi
negara. Ada berapa kasus yang kita dengar tentang pejabat demokrasi
laboraturium , perpustakaan
mulai dibangun , kemudian senat
mahasiswa mulai melarang keras kegiatan partai politik di dalam
kampus.
Kejatuhan aspirasi politik mahasiswa itu sendiri sudah dialami
sejak orde baru, namun kampus sendiri tidak memberikan wadah yang
siap untuk menampung pemikiran mahasiswa yang begitu haus akan
dunia politik. Kampus dinilai tidak memiliki nilai ideologis, sehingga
organisasi mahasiswa Ekstrra Universitas mulai menjauhi kampus dan
mendekat pada birokrat. Melalui Komite Nasional Pemuda , Para
penguasa orde baru memanfaatkan hal ini terutama organisasi
mahasiswa Islam Ekstra Universitas untuk tidak lagi mengusung opini
publik tentang wacana Islam dan Negara. Setidaknya kita bisa belajar
dari Kasus HMI sebuah organasasi mahasiswa Islam yang menerima
banyak sektor politik dan pendidikan . Terlalu panjang membicarakan
jaringan organisasi mahasiswa yang satu ini, akan tetapi kita bisa
melihat bagaimana kebijakan politik HMI di orde baru yang sangat
keras menentang penguasa otoriter, namun sudah melupakan ide-ide
Pan-Islamic. Mereka mempelopori lahirnya Fakultas Kedokteran di
kampus-kampus di luar Jawa, mereka juga mempelopori lahirnya
Lembaga penelitian di kampus, Mereka juga mempraktekan trainingtraining militan yang berasal dari Irak dan Mesir. Namun bagaimana
kemudian hasilnya di orde baru ? mereka cenderung tunduk dan tidak
melakukan perlawanan yang dengan tegas. Sampai pada 1990 , para
pimpinan HMI secara tidak langsung mulai keluar masuk ke gedung
DPR, jajaran ketua Umum PB HMI seperti Saleh Khalid (1986-1988),
Herman Widyananda (1988-1990) sudah resmi menjadi anggota partai
politik dan staf khusus di MPR saat menjabat organisasi mahasiswa
tersebut. Pola pimpinan di organisasi ini mulai terbentuk secraa lebih
politis dibanding kekuatan intelektual dan ideologi Islam itu sendiri,
sampai pada akhirnya HMI mengalami kekacauan internal setelah
Reformasi. Merasuknya kalangan muda pada institusi politik bukan
merupakan kebetulan belaka, mereka juga dipengaruhi faktor kebijakan
orde baru yang membuka sektor lapangan dengan sangat lebar.
Sedangkan senior-senior diatas mereka seperti Amin Rais, Nurcholid
Masjid, Dawam Rahardjo mendirikan ICMI sebuah institusi intelektual
yang sarat diwarnai dengan suasana politik. Sampai pada akhirnya ICMI
dikenal sebagai wadah kaum intelektual untuk merasakan kursi
kekuasaan orde baru. Dalam masalah ICMi sendiri , William Liddle
seorang Indonesianist dari Ohio State University adalah pengamat yang
paling getol mengkritik ICMI sebagai alat politik Orde baru untuk
mendukung pencalonan Suharto di pemilu-pemilu berikutnya. Liddle
berpendapat bahwa ICMI adalah satu bentuk kooptasi Orde baru atas
politik Islam yang sedang mengalami mobilisasi Vertikal. Sekali Suharto
kepilih lagi menjadi Presiden, ICMI akan ditinggalkan begitu saja. Lebih
jauh Liddle Menyimpulkan bahwa ICMi digunakan secara penuh oleh
negara Islam sudah hilang , kaum Islam militan terus menerus bersikap
lebih tertutup dan cenderung berada di bawah tanah. Sikap seperti ini
adalah wajar mengingat islam tidak pernah memaksakan pada
kekuasaan , setidaknya inspirasi-inspirasi tentang akhir zaman adalah
yang memantapkan hati mereka untuk terus berjuang. Emosi ummat
Islam adalah realias islam itu sendiri , kondisi politik sangta
mempengaruhi hati dan suara emosi tersebut. Kita tahu fase sejarah
menjelaskan realitas suara kaum muslimin dengan realitas politik
birokrat sangat berbeda. Ketika orde baru , mayoritas kaum muslimin
yang moderat lebih mendukung kebijakan orde baru , apalagi kaum
santri yang merasakan bahwa sejak tahun 1980-an Islam di Indonesia
semakin meningkat. Ini dapat dilihat banyak kaum santri yang naik
dalam panggung politik , ada yang menjadi bupati, gubernur , anggota
dewa sampai dengan menteri. Ukuran-ukuran kesukses antara kaum
muslimin sendiri sebanarnya sangat berbeda. Kaum Santri yang
konseervatid melihat kesuksesan itu adalah ketika dapat menduduki
kursi pemerintahan bersama partai-partai sekuler lainya. Para
penguasa orde baru sendiri membuat kebijakan bahwa ummat Islam
harus berpolitik dan masuk ke dalam panggung politik , kemudian para
aktifis baik dari ormas islam hingga lembaga-lembaga Islam diberi
kesempatan sebesat-besarnya untuk menjadi anggota dewan. Oleh
sebab itu banyak sekal anggota dewan di masa orde baru yang berasa
dari ketua senat mahasiswa, ketua Organisasi Eksternal kampus, ketua
lembaga-lembaga studi dll. Orde baru juga membangun masjid-masjid
di seluruh pelosok negeri , tradisi pembangunan mulai dilakukan di
segala sektor. Di perkantoran mulai dibangun masjid dan musholla,
jilbab mulai dijual dimana-mana , ceramah-ceramah agama mulai
bermunculan di televisi. Kajian agama Islam selain di masjid mulai
muncul di hotel-hotel berbintang yang menjaring kalangan orang kaya
yang ingin mulai belajar Islam. Kegiatan Islam semacam ini dirasakan
oleh mereka yang hidup di orde lama dan tidak mengalami pendidikan
Islam sama sekali. Tokoh Islam seperti Nurholis Madjid kemudian
menjadi icon seorang ulama yang membawa sisi humanistik dalam
Islam , ia mulai mengajarkan etika dalam Islam , akhlak , sopan santun
dll. Sehingga kalangan awam yang melihat Islam sebagai agama yang
kuno ,tradisionalis , kini mulai menerima ajaran-ajaran bijaknya
nurcholid Madjid. Orde baru juga telah memunculkan tokoh Islam yang
dulunya radikal , kemudian berubah menjadi tokoh yang lebih toleran
seperti Ahmad Syafii Maarif, Amin Rais , Ir Immadudin seorang akfitis
muslim semasa di HMI yang cukup radikal dan militan. Setelah diberi
panggung ICMI mereka berubah menjadi tokoh muslim yang lebih
menerima keberadaan pemerintah dan berhenti menyuarakan Jihad.
Ada banyak sekali tokoh-tokok di masa orde lama yang
dahulunya radikal , kemudian di orde baru berubah menjadi toleran.
Para penguasa cukup berhasil meredam gerakan Islam agar tidak lagi
negara orde baru yang bertengger diatas tiga pilar yakni Militer,
Birokrasi, dan Golkar. Kedua, adanya pandangan teologis ummat Islam
bahwa pancasila adalah refleksi dari nilai-nilai Islam. 321 Bagi sebagian
aktivis Islam yang konsern pada usaha rehabilitasi organsasi dan partai
politik Islam , hal itu tidak bisa dihindari, kecuali mereka benar-benar
menerima telah memisahkan kegiatan partai dan Islam itu sendiri.
Upaya menghilangkan basis Islam sangat menyakitkan , melihat
adanya upaya penghancuran total sebuah ideologi yang sudah
diwariskan bertahun-tahun yang lalu melalui Pan-Islamisme. Dalam
perjuangan ideologi dan Islam itu sendiri Mc Kahin mengatakan bahwa
Islam telah berperan sebagai faktor Ideological Weapom dalam
perjuangan
melawan
kolonial.
Untuk
memuluskan
program
pembangunanya , orde baru memperkuat posisi politik negara dan
melakukan depolitisasi masyarakat melalui sebuah kebijakan. Hasil
dari rekayasa politik pemerintah ini adalah banyaknysa aktivis muslim
dari kalangan menenga dan bawah mengalami proses deideologisasi
dan depolitisasi. Mereka kemudian menjadi massa mengambang
( Floating mass) yaitu sebuah kelas sosial yang tercerabut dari
kehidupan politik dan teraliensasi dari akar-akar ideologinya.
Terbetuknya floating mass dicirikan oleh munculnya generasi muda
yang tidak tertatik pada kehidupan politik formal. Pengaruh ini diawali
oleh Nurcholid Madjid di tahun 1970 tentang Islam Yes Partai Islam
No !, mulai populer dan membasahi lahan-lahan kaum muda. Ide
negara Islam sebuah cita-cita yang menjadi inspirasi kalangan tokoh
Islam senior, akibat munculnya wacana ini mulai berkurang
pendukungnya. Seiring dengan pudarnya orientasi politik ideologis dari
kalangan ummat Islam , pada tahun-tahun berikutnya munculah
generasi kaum muda yang tidak peduli dengan politik dan
menenggalmkan dirinya pada aktivitas hobi , seni dan kebudayaan.
Terjadinya pergeseran di kalangan pemuda Islam dari orientasi
politik formal kepada aktivitas kebudayaan ini tidak hanya kesuksesan
dari politik orde baru, tetapi juga faktor pertumbuhan ekonomi yang
memunculkan sebuah kelas baru. Gaya hidup yang lebih modern ,
musik-musik dari Amerik , model celana dan baju mulai dipakai oleh
pemuda-pemuda di Indonesia. Kelas baru yang mengambang kemudian
menerima hal itu semua , mereka yang tidak berasal dari keluarga
Islam mulai memunculkan gaya hidup yang baru. Sejak 1950 sudah
ada kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka di
sekolah Islam, walaupun saat itu jumlah sekolah Islam masih sedikit. Di
Tahun 1960-an anak-anak mereka sudah mendapat gelar Bachelor Of
Arts (B.A), dan di tahun 1970 anak-anak santri sudah banyak yang
dapat menyelesaikan sarjana S1. Sampai pada 1980 terjadi ledakan
sarjana mudlim yang tidak terkontrol setelah mereka lulus dari
sangat kental dalam kajian ini , yang justru sangat berbeda dengan
kajian-kajian di masjid kampus yang militan dengan wacana ideologis.
Setidaknya menurut saya untuk menghadapi kegetiran dalam wacana
radikal dan pluralisme, masjid Salman ITB telah menjadi mediasi yang
ideal dari perlombaan wacana yang tidak karuan di orde baru.
Bermula dari masjid Salman ITB di Bandung , gerakan masjid
kampus merebak ke berbagai wilayah di Indonesia. Tahun 1990-an
gerakan masjid kampus mengalami metamorfosis menjadi Mosque
Network yang mejadi basis atas beberapa perkembangan dakwah
seperti munculnya Jilbab di kalangan elite, pembentukan kelas
menengah muslim , terbentuknya ICMI dan munculny partai politik
yang berbasis gerakan masjid kampus yakni Partai keadilan (PK). Pada
tahun 1980-an Salman merupakan masjid kampus yang semarak
dengan program-program dakwah yang menyentuh kebutuhan
masyarakat perkotaan. Selain berfungsi sebagai masjid kampus,
Salman menyusun program-program yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan kegamaan di masyarakat di wilayah bandung dan
sekitarnya dari anak-anak sampai remaja, pemuda mahasiswa hingga
ibu-ibu. Untuk anak-anak dibuat program PAS ( Pembinaan anak-anak
Salman) dirancang untuk mengenalkan ajaran islam pada anak-anak
SD dan SMP. Mereka dibekali pengetahuan agama ,Tauhid , Akhlak , dan
Praktek ibadah sehari-hari. Para pembimbingnya adalag para
mahasiswa aktivis masjid Salman. Untuk tingkat remaja dan pemuda
yang aktif dalam kegiatan masjid dibentuk organisasi keluarga Remaja
Islam Salman atau Karisma yang didirikan pada 1979. Organisasi ini
diperuntukan bagi pelajar SMA dan mahasiswa sebagai wadah aktiftas
keislaman dan penyaluran ekspresi religius. Sepuluh tahun kemudian
pada 1989 anggotanya sudha mencapai 2.880 orang dengan 223
pengelola. Karisma adalah organsasi masjid yang di dalamnya para
pelajar dan mahasiswa menemukan dan merasakan suasan religius
yang nyaman yang berada di lingkup kampus modern. Untuk
memperdalam
pengetahuan
agam
para
pemuda,
Karisma
Menyelenggarakan program Studi Intensid Islam (SII). Program yang
terkenal adalah program mentoring yang terdiri dari para pelajar umum
di bandung. Mentoring adalah metode pendalaman pengetahuan
agama dan para pelajar dibangu ke dalam beberapa kelompok, dan
setiap kelompok dibimbing oleh seseorang mentor yang terdri dari
mahasiswa aktifis Salman. Setiap minggu, program ini berlangsung dan
ratusan pelajar berkerudung dari berbagai sekolah umum di Bandung
memenuhi lingkungan dan sekitar masjid Salman. Sampai pada tahun
1980 model dakwah seperti ini belum pernah ada di indonesia , apalagi
sampai menarik hati kaum muslimin di perkotaan. Kegiatan mentoring
ini digemari oleh para pelajar karena ada tiga unsur yaitu. Pendidikan
agama , modenrisasi dan rekreasi. Pendidikan agama diselenggarakan
secara populer oleh para mahasiswa aktifis masjid Salman. Di sisi lain
dalam suasana orde baru yang begitu politis, panas dan kacau , Aktifis
Salman ITB berhasil menciptakam suasan yang kondusif , nyaman ,
namun tetap ideologis. Mereka menetapkan standart yang baku pada
hal-hal ideologis, kendati demikian hal itu tidak ditolak oleh para
jamaah perkotaan. Tentu dibalik semua keberhasilan ini adalah peran
dari Immadudin Abdurrohin seorang tokoh Islam , mantan aktifis HMI
Bandung yang membawa ide-ide Pan-Islamisme dan dapat diterima di
masyarakat dengan model-moderl kreatif yang ia buat. Model Dakwah
Bang Imad ini walaupun sangat idelais akan tetapi dapat diterima dari
semua kalangan baik orang tua , mahasiswa sampai anak-anak. Bang
Imad sendiri seperti yang sudah kita bahas , menggunakan metode
Islam sebaga Way Of Life yang menyeluruh pada seluruh aktifias kita
dimanapun. Ajaran bang Imad ini sebenarnya terinspirasi dari ajaran
Abu Ala Maududi pejuang militan Pakistan, namun uniknya ajaranajaran yang ideologis ini berhasi dikemas oleh bang Imad menjadi
dakwah yang diterima berbagai kalangan dengan tidak menghilangkan
sama sekali sifat ideologisnya.
Selain menggarap anak-anak, remaja dan mahasiswa, Salman
juga menyediakan program ibu-ibu m yakni kursus kesejahteraan
rumah Tangga (KKR) yang memberikan materi-materi tentang
pendidikagn agama di rumah tangga, peran suami dan istri dalam
rumah tangga menurut Islam. Program unggulan Salman yang
kemudian berpengaruh besar terhadap munculnya gerakan masjid
kampus dan kebangkitan Islam di Indonesia tahun 1990-an adalah
proragm Latihan Mujahid Dakwah (LMD). Dibentuk tahun 1971 oleh
LDMI, program ini dimaksudkan sebagai program kaderisasi untuk
memperluas dakwah Islam di kampus-kampus dan jaringan antar
mahasiswa Islam secara dan tentu saja saja sebagai penyebaran ide
pan-Islamisme. Program LMD diperuntukan khusus untuk mahasiswa,
bentuk kegiatanya berupa training pengkaderan, mirip seperti sistem
pengkaderan LDMI dan HMI yang menggunakan sistem basic training
sampai Advance Training. Perbedaanya , LMD lebih mengedankan
konsep Dakwah dan Jihad yang lebih totalitas dan pendekatan pada
konsep Tauhid , Akhla, keluarga Islam , masyarakat Islam sampai
negara Islam. Akan tetapi walaupun mereka menerima banyak materi
tentang jihad, tidak menutup mereka dari kehidupan modern. Mereka
juga belajar di kampus sekuler, menerima demokrasi sebagai sistem
politik, dan pergi nonton ke bioskop seperti layaknya seorang anak
muda. Saat itu , ketika pakaian kerudung masih dikatakan eksklusif,
kampungan dan terbelakang, sangat jarang telrihat di tempat-tempat
umum, para aktifis Salman malah sering menonton film beramai-ramai
sehingga kerudung mewarnai gedung bioskop. Mereka juga memenuhi
pusat perbelanjaan dan hiburan sebuah tempat yang masih diyakini
sebagai tempat-tempat sekuler. Selama tahun 1971-1979 LMD telah
dilaksanakan sebanyak 71 kali, pelaksanaanya tidak hanya dibandung
tetapi juga di kota lain sepeti Jakarta, Yogyakarta dan medan. Keunikan
program LMD adalah semua alumni yang telah mengikuti program ini
wajib mengembangkan dan menghidupkan aktifitas keislaman di
kampusnya masing-masing dengan masjid Salman sebagai pusat dan
mitranya. Hasilnya adalah sepuluh tahun kemudian tepat di tahun 1980
Indonesia menyaksikan sebuah kebangkitan Islam di kalangan para
mahasiswa dengan masjid kampus sebagai basisya. Masjid-masjid
kampus seperti masjid Shalahuddin UGM , Masjid Manarul Ilmi ITS ,
Masjid Raden Patah Unibraw Malang, Masjid Abu Dzar Al-Ghiffari IPB ,
Masjid Nurul Huda UNS , Masjid Arif Rahman Hakim UI dan masingmasing memiliki Lembaga Dakwah Kampus . LDK-LDK ini kemudian
menginisasi kegiatan keislaman pada tahun 1980-an yang menjadi
trademark mahasiswa islam di kampus-kampus sekuler yakni seperti
program Ramadhan di kampus (RDK). Kegiatan yang menghidupkan
bulan Ramadhan di kapus-kampus ini bersifat massing sejak tahun
1980-an hingga tahun 1990-an. Aktifitasnya adalah tadarus al-quran ,
pendalaman pemahaman ajaran , diskusi-diskusi kegamaan , diskusi
islam dengan nilai-nilai modern, kunjungan ke panti asuhan dll. Semua
kesuksesan ini tidak lepas dari peran Immadudin Adurrohim dan
Mohammad Natsir Tokoh Generasi terakhir dari pan-Islamisme yang
berhasil memberikan warisan tentang wacana reformasi dan
kebangkitan Islam.
Intensifikas keberagamaan kaum terpelajar ini diperkuat oleh
semangat pan-Islamisme dalam skala Nasional yang secara sognifikan
memperkuat citra dan identitas umat Islam di Indonesia. Namun
demikian kebangkitan ini tidak bertahan lama , ketika mereka sudah
mulai bersinggungan dengan politik. Walaupun LMD sudah tidak massif
sejak 1990 gerakan dakwah sudah tumbuh dimana-mana. Banyak
yangg berharap pada generasi LMD ini untuk mulai terjun pada dunia
politik dan mempertegak cita-cita Islam. Namun cita-cita ini sangat
sulit melihat realitas politik di lapisan atas sudah penuh dengan orangorang sekuler yang memiliki pos masing-masing. Akhir cerita dari panislamisme itu sendiri mulai terlihat ketia jamaah Islam bersinggungan
dan berlindung dengan partai-partai Islam di panggung politik. Nasib ini
dialami oleh partai keadilan (PK) sebuah partai Islam warisan panIslamisme yang diperjuangkan oleh kader-kader alumni LMD, yang
kemudian mengalami keterpurukan di masa reformasi. Andaikan aktifis
dakwah tidak mendirikan partai politik, pasti akan berbeda jalan
ceritanya, mungkin bisa saja seperti Muhammadiyah yang terus
konsisten sebagai organisasi Islam berbasis sosial dan pendidikan.
Organisas lain seperti PERSIS dan al-iryad juga tidak mendirikan partai
politik , dan mereka masih eksis sampai sekarang. Seharusnya aktifis
dakwah kampus harus memikirkan ulang tindakan mereka untuk
merebut kekuasaan,dan memulai dakwah
dari masyarakat dan
keluarga seperti konsep yang mereka pelajari selama ini. Gagalnya
dengan nuansa misi dan tujuan yang pada pendirian negara , baik itu
kaum sekuleris, komunis dan Islam yang sama-sama mempunyai
landasan kuat. Sedangkan ketika para aktifis dakwah kampus bergerak
kepada ranah partai politik hal tersebut tidak diimbangi dengan kajian
atau diskusi yang jelas , mereka cenderung pada hal-hal yang
reaksioner. Oleh sebab itu gerakan reaksioner ini akan meredup
dengan sendirinya ketika induk partainya sudah tidak memiliki lagi
pengaruh yang kuat pada kabinet maupun parlemen. Gerakan dakwah
praktis sudah hilang bersamaan dengan hancurnya partai dakwah
dalam kancah demokrasi. Kita tidak tahu apakah gerakan tarbiyah akan
begitu saja hilang ketika partainya tumbang, setidaknya kita bisa
belajar dari kasus Masyumi sebuah partai Islam yang dibubarkan
namun masih saja bisa hidup dan mendirikan ormas Islam yang masih
bertahan hingga sekarang. Tapi perlu diingat Masyumi bisa kuat karena
ikatan ideologi Pan-Islamisme dan masih ada tokoh-tokoh senior yang
masih hidup ketika itu. Sedangkan aktifis masjid kampus yang sempat
berinduk pada PKS tidak memilik ideologi pan-Islamisme seperti para
pemuda dan aktifis Masyumi dahulu. Saya hanya mencoba
mencerminkan gerakan dakwah pada fakta sejarah , dimana eksistensi
dakwah itu akan terus bertahan jika konsistensi dan ideologi PanIslamisme kuat di dalam hati dan pikiran para aktifisnya. Namun
demikian seperti yang sudah saya tuliskan bahwa ide pan-Islamisme
sudah resmi hilang di Indonesia ketika memasuki abad ke 21.
Masa Setelah Pan-Islamisme dan Masalah Terorisme
Pan-Islamisme sudah menghilang dari panggung politik, mereka
kini sudah ditumpas idealismenya, diancam aktifitasnya dan diberikan
tawaran serta kesempatan yang menggiurkan oleh partai sekuler untuk
melepas identitas Islamnya. Keberadaanya masih ada , namun ide-ide
tentang negara Islam sudah tidak dimiliki hampir semua partai Islam di
seluruh dunia. Kekalahan mereka dalam panggung demokrasi
menandakan keberadaan ummat Islam sedang lemah , terpecah belah
dan tidak punya kekuatan sama sekali . Setelah wacana kebangkitan
Islam mulai menghilang , kini Amerika sering menyebut ummat Islam
dengan teroris , fundamentalis , radikal dll. Sebutan ini semakin kuat
dan tersebar setelah gedung World Trade Center di Amerika runtuh dan
tuduhan kepada Islam tidak lepas dari itu. Sampai Bernard Lewis
berkata di dalam bukunya yang berjudul Krisis Islam : Sebagian besar
ummat Islam bukanlah fundamentalis, dan sebagian besar
fundamentalis bukanlah teroris, namun sebagian besar teroris
sekarang ini adalah muslim dan mereka dengan mengakui diri mereka
sebagai muslim322. Dunia sekarang ini sedang dihadapkan pada
wacana-wacana yang dikeluarkan oleh Amerika, tidak satu pun media
322 Bernard Lewis , Krisis Islam , Pustaka Pelajar 1999 : hal 130
berapa banyak korban jiwa yang dibunuh oleh kolonial di dunia Islam ,
sayangnya kaum muslimin terlalu toleran terhadap perang sehingga
tidak terjadi gelombang massif antara Barat dan Timur. Bentuk-bentuk
Toleransi ini dapat kita rasakan setelah negara dunia Timur merdeka ,
semuanya menggunakan sistem Barat dan kepemimpinan demokrasi.
Dan kaum muslimin baik-baik saja dan tidak melakukan perlawanan ,
justru mereka mau berlomba-lomba ikut kontes demokrasi untuk
menang di wilayahnya sendiri.
Abad 20 telah menampilkan aksi-aksi semacam itu di Timur
Tengah , walau beragam jenis dan tujuan ,Perang mulai perlahan-hilang
dalam berbagai fase. Selama misi kolonialisme , kerajaan Inggris pun
sudah menghadapi gerakan-gerakan yang bisa kita katakan sebagai
teroris di daerah jajagan. Tindakan ini dilancarkan dari berbagai pihak
seperti Yunani di Spirus , yahudi di Palesina dan Arab di Aden.
Ketiganya berlandaskan motif wilayah dan bukan agama. Walau dari
latar belakang , semuanya pada dasarnya memiliki taktik yang serupa.
Tujuan mereka adalah mempengaruhi penjajah bahwa tetap menguasai
daerah atau kawasan tersebut tidaklah sebanding dengan darah yang
harus ditumpahkan. Metode mereka adalah menyerang para anggota
militer dan jika perlu para pejabat pemerintah dari berbagai intansi.
Ketiganya bergerak dalam wilayah mereka saja dan secara umum
menghindari kerusakan atau kerugian di luar rencana (Collateral
Damage). Sementara saat ini bagi kelompok yang dikatakan sebagai
teroris Gaya baru, pembunuhan warga sipil yang tidak berdosa
bukanlah Colateral Damage. Pada akhirnya serangan balik melawan
teroris muncul dimana-mana yang kemudian membunuh warga sipil
serta banguna gedung tidak diperdulikan lagi. Bernard Lewis dalam
bukunya Krisis Islam selalu membandingkan perang agama pada
konteks sejarah dengan terorisme masa kini. Seperti biasa , bernard
Lewis tidak lepas dari sejarah Islam yang penuh dengan peperangan
dan ia ungkit kembali konflik internal kaum muslimin. Terutama konflik
dalam kekhilafahan Ali dan peperanganya dengan Keluarga Nabi
Muhammad. Menurut Lewis Teorirs dalam Islam sudah tumbuh sejak
lama , dan sejarah sudah membuktikan perang-perang dalam Islam
disebut sebagai gerakan pemberontakan. Sampai pada abad 20 islam
sebagai agama teroris ini sering disebut-sebut Lewis sebagai
penghambat bagi berkembangnya Israel. Seperti Pembentuk Palestinan
Liberation Organzation (PLO) yang didirikan pada 1964 selalu menjadi
titik Lewis menghajar Islam sebagai agama teroris. Setelah kekalahan
tentara gabungan Arab dalam perang enam hari, Amerika terus
menerus menyalahkan pemerintah Arab telah membuat kegaduhan di
Timur Tengah. Kekalahan tentara koalisi Arab pada perang melawan
Israel kemudian diteruskan denga kegiatan-kegiatan yang dikataka
oleh Amerika sebagai terorisme, seperti pada pembajakan pesawat
Inggris , Swiss dan Amerika , di tahun 1970 , yang semuanya
323 O
dan tetap teguh pada propaganda syariat Islam. Setidaknya hal inilah
yang menyebabkan saya pribadi lebih senang bergaul dengan mereka
walaupun berbeda organisasi dan prinsip.
Kita belum tahu bagaimana masa depan gerakan Islam yang
bertujuan merebut kekuasaan dan politik ini. Politik dalam Islam
memang sangat penting karena dari sinilah kita dapat menegakkan
ajaran Syariat Islam secara total. Ketika dakwah mulai dilakukan pada
lapisan bawah masyarakat, mereka yang bertujuan pada kekuasaan
dan politik melihat gerakan dakwah hanya akan menyelesaikan
masalah-masalah yang akan selalu tumbuh ketika pemerintahan Islam
tidak ada. Hizbut Tahrir adalah organisasi yang menolak dakwah dalam
lapisan bawah masyarakat , baginya kerja-kerja sosial , pendidikan
adalah tindakan yang membuang tenaga dan energi kaum muslimin.
Karena menurut mereka kebathilan berada di puncak kekuasaan yakni
pemerintah itu sendiri. Oleh sebab itu mereka hanya terus
berkonsentrasi pada masalah pemerintahan saja agar tercipta khilafah
Islamiah. Hizbut Tahrir hanya berkonsentrasi pada permasalahn
ideologi dan politik. Mereka terus melakukan propaganda melalui opini
dan media massa. Namun demikian banyak pihak-pihak yang tidak
senang dengan dakwah mereka. Ketika Muhammadiyah mendirikan
rumah sakit, Kelompok Tarbiyah mendirikan sekolah, Hizbut Tahrir tetap
berbicara ideologi dan politik . Mereka tidak mau keluar dari dua aspek
tersebut. Hal inilah yang tidak diskukai kelompok dakwah lainya yang
menurut mereka Hizbut Tahrir tidak mau berdakwah ke pada lapisan
bawah masyarakat. Mereka terus memegang prinsip pada pemikiran
Syeikh Taqiyuddin An-Nabhani bahwa ketika khilafah tumbang , satusatunya cara yang harus dilakukan kaum muslimin adalah melakukan
revolusi Islam untuk mengembalikan lagi kekhilafahan tersebut.
Sedangkan kaum muslimin saat ini , menurut pandangan aktifis Hizbut
Tahrir cenderung melakukan perbuatan sia-sia seperti yang dilakukan
Muhammadiyah dan kelompok tarbiyah. Opini tentang menegakkan
khilafah itu sendiri sebenarnya sudah sangat gencar setelah beberapa
tahu Khilafah Ustamani resmi tumbang pada 1924. Baik itu dari aktifis
Muslim dimanapun berada , kekhilafahan adalah merupakan sesuatu
yang penting bagi Ummat Islam. Namun demikian ummat Islam sudah
tidak memiliki perangkat serta mekanisme politik untuk mendirikan
kekhilafahan kembali. Melihat di seluruh dunia semenjak Perang dunia I
tahun 1918 , seluruhnya mekanisme tersebut sudah ada dalam kendali
Barat. Dan kaum muslimin sama sekali tidak memegang peranan
tersebut, Ditambah lagi opini yang tersebar di kalangan Aktifis Islam
militan bahwa penjajahan merupakan permasalahan yang harus
diselesaikan terlebih dahulu. Gerakan Islam yang tumbuh di awal abad
20 tidak merasakan peran Khilafah itu sendiri. Sultan Abdul Hamid
sampai pada tahun 1900 tidak memiliki perangkat sebagai seorang
Khalifah, hingga ia dilengserkan pada tahun 1907. Sepanjang tahun
CATATAN
Bagian 1
1. Kisah diambil dari, Yunan Nasution , Pedoman Hidup II : Ramadhani
Solo 1955.
2.Abu Ala Maududi dalam Toward Understanding Of Islam hal 24
3.Yunan Nasution, Op.Cit.,hlm 30
4.Bey Arifin. Samudera Al fatihah , hlm 144
5.Ekayati. Arnold J Toynbee dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia hlm
413
6 Bertrand Russel . Sejarah Filsafat Barat,Pustaka Pelajar 2005 hlm 85
7 Ibid, hlm 840
8 Ibid, hlm 994
9.Ibid, hlm 55
10.Prof.Dr Hamka , Sejarah Umat Islam : Pra Kenabian Hingga Islam di
Nusantara, Gema Insani Press , hlm 98
11.Prof.Dr Hamka, Tafsir Al Azhar Juz 28
12.Prof.Dr Hamka ,Op.Cit hlm 56
120. W.C Smith, Islam dalam sejarah modern, Ramadhani Solo, hlm
126
121. G.H Jansen , Op.Cit hlm 210
122. www.ikpmpakistan.blogspot.co.id/ Tokoh Pakistan Zia Ul Haq
( diakses 19 juli 2016)
123. G.H Jansen Op.Cit hlm 281
124. www.Arrahmah.com/ Madrasah Masjid Merah yang didukung
Rakyat Pakistan ( Diakses 20 Juli 2016)
125. Muhammad Iqbal, Rekonstruksi Pemikiran Religius dalam Islam ,
Mizan 2016 , hlm XVIII
BAGIAN III
126. Edward W.Said , Orientalisme :Menggugat Hegemoni Barat dan
Mendudukan Timur Sebagai Subjek, Pustaka Pelajar,2016, hlm 45
127. Ibid, hlm 46
128. Ibid hlm 49
129. Ibid, hlm 51
130. Ibid, hlm 56
131. Ibid, hlm 58
132. Ibid, hlm 59
133. M.C Ricklef A History Of Modern Indonesia, hlm 433
134. Edward W.Said , Op.Cit hlm 54
135. Sartono Kartodirjo, Pemikiran dan Perkembangan Historiografi di
Indonesia, 1960, Gramedia, hlm 4-5
136. Lathiful Khuluq, Strategi Belanda Melumpuhkan IslamBiografi C.
Snouck Hourgronje , Pustaka Pelajar , 2002, hlm 5
137. Karel Steenbrink , Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia
Abad ke 19, Jakarta :PT Bulan Bintang , 1984 , hlm 241-242
138. Takashi Shirashi, Zaman bergerak: Radikalisme Jawa 1912-1927,
Pustaka Utama Grafiti, 2005 , hlm 238
139. Ibid, hlm 240
140. Takashi Shirahi , Op.Cit hlm 335
141. Edward W.Said Op.Cit, hlmm 120
142. Ibid , hlm 121
143. Ibid, hlm 123
144. Ibid hlm 125
145. Bernard Lewis , Muslim Menemukan Eropa ,Pustaka Firdaus 1988,
hlm 281
146. Ibid , hlm 282
147. Ibid , hlm 287
148. G.H Jansen, Islam Militan , Pustaka Salman ITB , hlm 104
149. Ibid , hlm 105
150. Edward Said , Op.Cit, hlm 398
151. G.H Jansen , Op.Cit hlm 113
152. Edward W.Said , Op.Cit hlm 417
INDEX
DAFTAR PUSTAKA