Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AGAMA YAHUDI
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama-agama Dunia

Dosen Pengampu:

Drs. Moh . Nuh HS. M.Ag

Disusun Oleh :

Muhammad Amin Husaini 11200340000031

Aqila Putri 11200340000041

Nailul Izzata Gufron 11200340000111

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Ilahi Rabbī, Allah „Azza
Wa Jalla, Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Pelimpah Rahmat, Pengatur
alam dan keteraturan hidup makhluk dan hamba-Nya, yang telah memberi kekuatan untuk
dapat beribadah dan menyembah hanya kepadaNya yang Maha Esa, sehingga atas kehendak-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kita haturkan kepada
junjungan besar Nabi Muhammad Saw. yang telah membawa umat manusia dari jalan
jahiliah ke alam hidayah dan petunjuk.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama-agama
dunia. Adapun judul makalah ini adalah “Agama Yahudi”. Sebagai penyusun, kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Moh. Nuh HS. M.Ag selaku dosen pengampu
di mata kuliah Agama-agama dunia serta kepada berbagai pihak yang telah mendukung
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun dari berbagai pihak
untuk memperbaiki pembuatan makalah di kemudian hari. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca pada umumnya.

Jakarta, 13 November 2021

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................... 1
BAB II .............................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 2
A. Sejarah dan perkembangan agama Yahudi.............................................................................. 2
B. Kitab suci agama Yahudi ....................................................................................................... 5
C. Pokok-pokok ajaran agama Yahudi ........................................................................................ 6
D. Ritual keagamaan agama Yahudi ........................................................................................... 8
BAB III ........................................................................................................................................... 11
PENUTUP ...................................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Yahudi merupakan agama bangsa Ibrani yang dikenal dengan sebutan Asbath
(12 keturunan Ya‟qub dari Bani Israel). Allah mengutus Musa kepada mereka dengan
membawa Taurat. Agama Yahudi rupanya dinisbahkan kepada bangsa Yahudi.
Namun, masih terjadi perbedaan mengenai detail penisbahan tersebut. Bisa jadi
penisbahan itu mulanya kepada Yehuda, salah satu putera Nabi Ya‟qub, tetapi
kemudian mencakup seluruh bangsa yahudi.
Agama Yahudi itu agama tertua diantara lima agama yang menganut
keyakinan bahwa kodrat Ilahi langsung menurunkan wahyu kepada pribadi
pembangunnya. Empat agama lainnya ialah: agama Zoroaster, agama Kristen, agama
Islam dan agama Sikh.
Agama Yahudi itu dinamakan dalam literatur di Barat dengan Judaism dan
dalam literatur berbahasa Arab disebut Yahudiyah. Sebutan Judaism itu bermula
digunakan didalam literatur pihak Yahudi sendiri di sekitar tahun 100 SM yakni
didalam II Makkabi, 2:21 dan 8:1 yang disusun dalam paduan bahasa Grik-Yahudi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan agama Yahudi?
2. Apa saja kitab suci agama Yahudi?
3. Apa saja pokok-pokok ajaran agama Yahudi?
4. Bagaimana ritual keagamaan agama Yahudi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan agama Yahudi
2. Untuk mengetahui kitab suci agama Yahudi
3. Untuk mengetahui pokok-pokok ajaran agama Yahudi
4. Untuk mengetahui ritual keagamaan agama Yahudi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah dan perkembangan agama Yahudi


Sejarah Bani Israil sebagai suatu bangsa dan kabilah bukan sebagai agama diawali
dari Israil (Ya‟qub bin Ishaq bin Ibrahim AS) yang tumbuh di wilayah bangsa kan‟an
yang berasal dari jazirah Arab. Pada awalnya, mereka hidup di tengah Palestina,
kemudian pindah ke pedalaman di padang pasir Naqab Selatan Palestina dekat Sinai.
Nabi Ya‟qub memiliki 12 anak dari 4 istri. Berikut nama-nama mereka:
a. Ruben, syam‟un, levi, yehudza, ldzaka, zabalun. Dari istri Bernama Layyiah.
b. Yusuf, benyamin. Dari istri yang Bernama Rachel.
c. Dan beserta Naftali. Ibu keduanya Bernama Zulfa (budaknya Rachel)
d. Jad beserta Asher. Ibu keduanya Bernama Balha (budaknya Layyah)

Kemudian terjadilah kisah Nabi Yusuf AS Bersama saudara-saudaranya, di mana


akhir kisah ini Nabi Ya‟qub AS besera keturunannya pindah tempat ke Mesir.
Kemudian, Nabi Ya‟qub Kembali ke Palestina dan di makamkan di tempat ini,
sementara anak cucuknya tetap berada di Mesir. Setelah meninggalnya Nabi Yusuf
AS dan Ya‟qub AS, kondisi Bani Israil di Mesir berubah. Mereka mengalami nasib
yang buruk, Fir‟aun telah menindas dan memperbudak mereka. Bukan hanya itu,
dengan adanya aduan dari seorang peramalnya, Fir‟aun memerintahkan bala
tentaranya untuk menyembelih setiap anak laki-laki yang baru lahir dan membiarkan
hidup yang perempuan. Ini karena yang ia dengar dari peramal itu sialah bahwa aka
nada seorang laki-laki kelahiran Bani Israil yang akan menjadi penyebab lenyapnya
kerajaannya. Berikut firman Allah:

ِ ‫س ۡ ٓۡو َء ۡال َعذَا‬


َ ِ‫ب يُذَ ِبّ ُح ۡونَ اَ ۡبنَا ٓۡ َء ُك ۡم َويَ ۡست َ ۡحيُ ۡونَ ن‬
‫سا ٓۡ َء ُك ۡؕم‬ ُ ‫س ۡو ُم ۡونَ ُك ۡم‬ ُ ‫َوا ِۡذ نَ َّج ۡي ٰن‬
ُ َ‫ک ۡم ِّم ۡن ٰا ِل فِ ۡز َع ۡونَ ي‬
‫َوفِ ۡى ٰذ ِل ُك ۡم بَ َ َۤل ٌء ِّم ۡن َّر ِبّ ُك ۡم َع ِظ ۡي ٌم‬
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir„aun dan)
pengikut-pengikut Fir„aun. Mereka menimpakan siksaan yang sangat berat
kepadamu. Mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-
anak perempuanmu. Dan pada yang demikian itu merupakan cobaan yang besar dari
Tuhanmu (QS.Al-Baqarah: 49).

Setelah Fir‟aun berbuat semena-mena dan memperbudak penduduknya di


Mesir, Allah mengutus Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS yang merupakan kedua
putra „Imran bin Qahat bin Laway bin Ya‟qub. Ketika Nabi Musa AS membawa Bani
Israil keluar dari Mesir, sebagai agama dan Syari‟at, yang diiringi dengan berawalnya
sejarah kedurhakaan, penghianatan, perlawanan terhadap nabi dan penciptaan
kedustaan terhadap para Nabi-nabi Allah SWT.

2
Allah telah menguatkan Nabi Musa AS dengan Mukjizat-Mukjizat yang tak
tertandingi. Namun Fir‟aun tetap mendustakannya. Maka Allah memerintahkan nabi-
Nya, Musa AS untuk membawa Bani Israil keluar mesir dan beliau diberi mukjizat
dengan membelah lautan sehingga bisa dilewati pada saat itu, agar mereka dapat
menyelamatkan diri dari kejaran Fir‟aun dan bala tentaranya. Dan akhirnya Fir‟aun
beserta bala tentaranya mengikuti jalur yang dilewati mereka tapi, Allah
menenggelamkannya. Namun setelah menyaksikan mukjizat tersebut dan selamat,
Yahudi kufur kepada Musa AS karena masih terpengaruh paham paganis Fir‟aun dan
bangsa Mesir sehingga akidah mereka rusak dan terbiasa hidup bermalas-malasan.
Setelah Musa AS bersama Bani Israil ia meninggalkan mereka dan pergi bermunajat
pada Rabb dan mengambil Taurat dari-Nya di bukit Thur di Sinai. Ia meninggalkan
mereka selama 40 hari dan menunjuk saudaranya sebagai pemimpin mereka. Namun
tidak lama setelah Musa AS meninggalkan Bani Israil, mereka membuat patung anak
sapi dari emas dan perhiasan, lalu mereka menyembahnya. Bahkan, mereka
mangancam akan membunuh pemimpin mereka jika berani menghalangi perbuatan
mereka.

Ketika Nabi Musa Kembali kepada kaumnya dan mendapati mereka dalam
kekufuran serta menyembah patung anak sapi itu, marah dan melemparkan papan
Taurat dari tangannya. Maka Allah menghukum mereka dengan menerapkan taubat
mereka bergantung pada pemunuhan diri mereka sendiri. 1 Lalu Nabi Musa AS
memilih 70 orang untuk ikut bersamanya ke gunung Thur dan mereka meminta
dangan lantangnya agar melihat Allah dengan jelas dan akhirnya disambar oleh petir
hingga pingsan bahkan ada yang mengatakan mati, kemudia Allah hidupkan mereka
kembali agar mereka bersyukur.2

Bani Israil terdiri dari 12 kabilah. Allah menimpakan kebingungan kepada


mereka semua setelah menolak masuk Palestina. Kemudian Nabi Musa AS memukul
batu dengan tongkatnya sehingga memancarkan 12 mata air untuk mereka sesuai
jumlah kabilah, dan dengan air ini mereka bisa mencuci dan meminumnya. 3 Di zaman
itu juga Nabi Musa AS yang ditemani muridnya Yusya‟ bin Nun bertemu dengan
Nabi Khidir AS, seorang yang shalih dan ia banyak belajar dari beliau. Kisah ini telah
dituturkan secara rinci dalam surat al-Kahfi.

Setelah wafatnya Nabi Musa, beliau digantikan oleh Yusya‟ (Joshua) bin Nun
dalam mngurus umat. Setelah wafatnya Yusya‟, banyak Nabi yang mereka bunuh jika
tidak sesuai dengan nafsu mereka. Muncul bangsa Filistin yang menindas mereka,
sedangkan Bani Israel tidak punya Rasul dan pemimpin lagi kecuali para Hakim.
Sampai Nabi Shamual (Samuel) mngabarkan bahwa tabut dan kitab Taurat ada di
tangan Thalut sehingga Thalut lah yang pantas mnjadi pemimpin baru mereka untuk
berperang melawan Filistin. Thalut lalu diangkat mnjadi Raja mereka meski banyak

1
Q.S al-Baqarah (2): 54
2
Q.S al-Baqarah (2): 55-56
3
Q.S al-Baqarah (2): 60

3
yang keberatan. Thalut bersama sedikit pasukan yang bersedia ikut melawan pasukan
Filistin yang dipimpin Jalut (Goliath) yang besar dan hebat.

Seorang anak dari Bani Israel bernama Daud (David) berhasil mengalahkan Jalut
dengan batu ketapel. Beberapa tahun kemudian Raja Bani Israel sekaligus Rasul
adalah Daud AS, Kerajaan Bani Israel mengalami kejayaan. Nabi Daud digantikan
oleh anaknya, Sulaiman (Raja Salomo), Kerajaan Bani Israel mengalami kejayaan
yang luar biasa. Setelah Nabi Sulaiman AS wafat, sebagian Bani Israel mulai kembali
menyembah berhala dan mempelajari sihir. Kerajaan Bani Israel pecah perang
saudara berebut kekuasaan hingga akhirnya Kerajaan mereka terbagi dua, yaitu:

- Kerajaan Selatan yang disebut kerajaan Yehudza dengan ibu kota Yerussalem.
- Kerajaan Utara yang disebut kerajaan Israel dengan ibu kota Chakim (Nablus).

Pada tahun 740 SM, bangsa Assyrian (orang-orang yang datang dari Iraq)
menyerang bumi Palestina. Kekuasaan mereka ridak berlangsung lama karna satu
kaum bernama bangsa Babilonia melakukan pemberontakan sehingga banyak yang
menawan Yahudi yang berada di Palestina. Runtuhnya Babilonia oleh kerajaan Persia.
Kemudia Yahudi mendapatkan perlakuan baik dari bangsa Persia dan diperbolehkan
Kembali ke Yerussalem Palestina.

Pada tahun 332 SM, Alexander seorang raja Macedonia datang membebaskan
wilayah Palestina, negri-negri Syam, Iraq, Iran, India. Orang-orang Yahudi merasa
aman dibawah kepemimpinan bangsa Yunani hingga negara Yunani melemah, pecah
dan bermunculan beberapa kelompok yang masuk dalam kekufuran dan
penyimpangan. Kemudian, mereka memaksa Yahudi untuk menyembah tuhan mereka
yaitu “Yaweh” akibatnya, Yahudi terpecah menjadi dua kelompok. Ada yang
mengikuti Yunani dan mereka disebut “Yahudi Yunani” sedangkan kelompok kedua
ini disebut “Mocabi” karena dinisbatkan pada pemimpin mereka Yehudza Mocabi.

Lalu kekaisaran Makedonia-Yunani dari Alexander ini digantikan Ptolomeus lalu


Seleukus. Lalu Yunani digantikan Romawi . Yahudi mendirikan kerajaan Hasmonea
yang berada di bawah kekuasaan Romawi. Orang Yahudi selalu menunggu juru
selamat dan Nabi yang akan membebaskan mereka dari penindasan. Dinasti
Hasmonea digantikan dinasti Herodes. Pada masa inilah lahir Isa (Yesus) binti
Maryam (Maria) yang mendapat wahyu dari Tuhan untuk mereformasi agama Yahudi
kembali ke jalan yang lurus dari penyembahan berhala menyembah Tuhan yang Maha
Esa tanpa sekutu. Para rabi Yahudi merasa terganggu dengan kehadiran Isa. Mereka
melakukan provokasi kepada penguasa bahwa Isa memiliki tujuan mengambil alih
kekuasaan.

Para Yahudi yang mau menerima ajaran Isa disebut Nasrani. Karena penindasan
Dinasti Herodes, beberapa orang Yahudi memberontak dan ingin melakukn revolusi.
Ini direspon penguasa dengan penindasan dan pembakaran tempat ibadah mereka
kembali di Yerusalem.

4
Orang Yahudi terdiaspora ke berbagai penjuru negara. Mereka banyak yang ke
wilayah Romawi, Tiongkok, maupun wilayah kekhalifahan Islam sbagai kafir dzimmi
(kafir yang dilindungi dan diberikan hak dan kewajiban tertentu).

B. Kitab suci agama Yahudi


Orang-orang Yahudi menamakan kitab suci mereka “TeNakh” dan terdiri dari tiga
bagian, yaitu hukum atau Taurat, Nabi-nabi atau Nevi‟im dan sastra atau Ketuvim. 4

1. Taurat (hukum)
Taurat artinya “hukum” atau “pengajaran” dan menunjuk pada keseluruhan
apa yang diketahui tentang Allah dan hubunganNya dengan dunia ciptaanNya.
Dalam pengertian yang lebih sempit, Taurat menunjuk pada lima kitab Musa :
Kejadian (Genesis), Keluaran (Exodus), Imamat (Leviticus), Bilangan (Numeri)
dan Ulangan (Deutronomium) yang terletak di permulaan kitab suci. Bersamaan
dengan hari Sabat, Taurat dirayakan sebagai pemberian Tuhan terbesar kepada
orang-orang Yahudi.

Bagian penting ibadat umat Yahudi adalah pembacaan dengan suara keras
sejumlah ayat dari Taurat. Di Sinagoga, bacaan dari gulungan kitab Taurat atau
Sefer Torah dibacakan pada hari Sabat pagi dan sore, perayaan keagamaan pagi,
dan pada pagi hari senin dan selasa pagi. Sebagai penghormatan besar, kitab
Taurat hanya boleh dibuka oleh laki-laki demikian dalam tradisi ortodoks dan
untuk dibacakan di depan umat. Orang yang dipilih untuk membaca kitab suci
dalam bahasa Ibrani harus menggunakan yad sejenis alat alat penunjuk yang
dipegang.

1. Nevi‟im (Nabi-nabi)
Dalam tradisi Yahudi ada delapan kitab yang diberi nama menurut para Nabi.
Empat kitab yang pertama (Yoshua, hakim-hakim, Samuel I dan II serta raja-raja I
dan II) biasanya mengacu pada para Nabi terdahulu dan kitab-kitab sejarah.
Keempat kitab yang lain mengacu pada para Nabi-nabi terakhir seperti Yesaya,
Yeremia, Yahezkiel dan 12 Nabi-nabi kecil yang dianggap satu kitab. Sebagian
besar isi dari kitab Nabi-nabi terakhir merupakan kumpulan khotbah yang
disampaikan oleh para Nabi yang nama-namanya menjadi nama-nama kitab itu
yang semuanya dikumpulkan oleh para murid mereka. Bacaan terpilih dari kitab
para Nabi dibacakan di Sinagoga pada hari-hari Sabat, perayaan-perayaan
keagamaan dan hari-hari puasa. Jika keempat kitab ini dihubungkan satu sama
lain, maka akan terdapat cerita sejarah yang panjang dimulai dari kematian Musa,
Yosua, sampai diangkatnya tertawan raja Yoyakhim ke dalam pembuangan di
Babilonia (597 SM), kemudian pemberian grasi oleh raja Babilonia kepadanya
(sekitar tahun 560 SM).

4
Michael Keene, 2006, Agama-Agama Dunia, Yogyakarta: Kanisius. Hlm 44

5
2. Ketuvim (sastra)
Sastra, bagian ketiga TeNakh dianggap kurang bernilai daripada dua jenis
kitab yang lain, walaupun kitab itu memang berisi Mazmur, yang secara teratur
digunakan dalam ibadat di Sinagoga. Bacaan dari sastra ini sering diberikan di
Sinagoga pada hari-hari perayaan.

C. Pokok-pokok ajaran agama Yahudi


Inti ajaran agama Yahudi terkenal dengan “Sepuluh firman Tuhan” atau Ten
Commandments. Kesepuluh perintah tuhan tersebut diterima oleh Nabi Musa di Bukit
Sinai (Tur Sina) ketika terjadi dialog langsung antara Musa dan Tuhan. Firman Tuhan
tersebut oleh Musa langsung ditulis di atas sobekan kulit-kulit binatang atau di batu.
Demikianlah menurut Louis Finkeistein, editor buku The Jaws, Treir Religion and
Culture.5

Sepuluh firman Tuhan atau wasiat sepuluh tersebut adalah:

1. Saya adalah Tuhanmu yang kamu sembah, yang telah membawa kamu ke luar
dari tanah Mesir, keluar dari rumah belenggu, kau tidak mempunyai Tuhan
kecuali Aku
2. Kamu tidak boleh membuat persamaan atau menyatakan segala sesuatu yang ada
di langit sebelah atas, atau diatas bumi, atau apa-apa yang ada di dalam air,
dibawah bumi dengan Tuhanmu
3. Kamu tidak boleh menyia-nyiakan nama Tuhanmu (menyebut Tuhanmu dengan
sia-sia)
4. Ingatlah hari Sabat, untuk disucikannya
5. Hormatilah ayah dan ibumu
6. Kamu dilarang membunuh
7. Kamu dilarang mencuri
8. Kamu dilarang bersaksi palsu
9. Kamu dilarang berbuat zina
10. Kamu dilarang bernafsu loba-tamak terhadap milik orang lain

Sepuluh firman tersebut ternyata mengandung aspek-aspek aqidah, ibadah, syariah,


hukum dan etika.

a. Ajaran tentang Tuhan


Agama Yahudi percaya kepada Tuhan Yang Esa, tetapi Tuhan yang hanya
khusus untuk Bani Israil bukan Tuhan untuk bangsa lain. Mereka tidak pernah
menyebut nama Tuhannya dengan langsung karena mungkin akan mengurangi
kesucianNya. Oleh sebab itu, orang Israel melambangkanNya dengan huruf mati
YHWH, tanpa bunyi. Lambang ini bisa dibaca YaHWeh atau Ye-Ho-We atau
YeHoVah.

5
Mudjahid Abdul Manaf, 1994, Sejarah Agama-Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hlm 56

6
Menurut Harun Nasution, dalam bukunya “Filsafat Agama” menyatakan bahwa
ajaran keesaan Tuhan menurut Yahudi adalah hasil perkembangan dari
kepercayaan yang henoteis menuju kepercayaan yang mengakui keesaan Tuhan. 6

Sewaktu masyarakat Yahudi masih dalam tingkatan animisme, roh-roh nenek


moyang mereka disembah yang kemudian dalam tingkatan politeisme menjadi
dewa. Kata hebrew yang dipakai untuk Tuhan pada mulanya ialah jamak daripada
kata eloh atau elohim. Tiap kabilah mereka mempunyai eloh sendiir. Kemudian
tiba suatu masa ketika salah satu elohim ini, yaitu Yehovah yang kemudian
menjadi eloh dari bukit Sinai, menjadi eloh tunggal bagi masyarakat Yahudi.
Eloh-eloh lain tidak diakui lagi. Yehovah kemudian menjadi Tuhan nasional
Yahudi, tetapi belum menjadi Tuhan seluruh alam.

Walaupun firman kedua dari sepuluh firman Tuhan mengandung pengertian


bahwa Tuhan bangsa Yahudi itu tidak dibatasi atau dikurangi atau disifati tetapi
kitab-kitab Taurat tetap mensifati Tuhan dalam satu gambaran yang betul-betul
menyerupai sifat-sifat manusia atau antropomorfisme seperti Tuhan mempunyai
tangan bibir, mempunyai lidah, berkata-kata, mempunyai tangan, dan sebagainya.
Atau sering juga Tuhan disifati dengan penafsiran “antropopatisme” yaitu
menyamakan perasaan Tuhan dengan berbagai perasaan manusia, seperti Tuhan
membenci, menertawakan kesibukan manusia, berdiam diri, merintih, marah,
mengasihi, menyesal, dan sebagainya.

b. Makna penciptaan
Dalam bab pertama kitab kejadian (Genesis) dinyatakan sebagai berikut:
“Pada permulaannya Tuhan menciptakan langit dan bumi dan “… Tuhan
memperhatikan segala sesuatu yang telah ia jadikan serta menjaganya sebaik-
baiknya. Jadi dengan berlandaskan kitab suci tersebut maka jelaslah bahwa umat
Yahudi memandang bahwa semua yang ada ini adalah ciptaan Tuhan tersebut
mengandung arti dan manfaat yang besar bagi hidup di dunia.

Dengan demikian maka orang Yahudi menolak pandangan tentang keharusan


manusia mengesampingkan aspek-aspek kehidupan jasmaniyah atau duniawiyah
sebagai yang berlaku dalam agama Hindu dan Buddha. Hidup duniawi bukan
suatu penjara bagi nyawa atau ruh seseorang yang harus segera diakhiri dengan
kematian. Materi bukanlah maya karena menjadi unsur kehidupan yang sangat
penting bagi manusia.

c. Makna manusia
Menurut agama Yahudi, manusia dipandang sebagai suatu makhluk terbatas
dalam segala hal. Apalagi bilamana manusia itu dibandingkan dengan
kecermelangan surga, maka manusia hanyalah bagaikan sebu belaka (menurut
Psalm 103-140). Tetapi bilamana dibandingkan dengan kekuatan alam yang ada di
sekitarnya, maka ia sebagai suatu yang mudah rusak dan lemah (Job 4-19).

6
Mudjahid Abdul Manaf, 1994, Sejarah Agama-Agama, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada. Hlm 57

7
Kesempatan hidup di dunia lekas habis, bagaikan rumput-rumputan yang tumbuh
di waktu pagi, di waktu sore di potong habis dan lenyap tak terbekas (Psalm
90:80). Akan tetapi meskipun manusia lemah, dalam satu segi dia dapat memiliki
derajat yang lebih tinggi hampir sama dengan malaikat, bilamana dia benar-benar
mentaati petunjuk-petunjuk Tuhan. 7

D. Ritual keagamaan agama Yahudi


Terdapat beberapa bentuk ritual keagamaan dalam Agama Yahudi, baik yang
berbentuk personal maupun kolektif. Bentuk ritual individu diantaranya : berdoa dan
tzedakah. Bentuk ritual kolektif diantaranya doa komunal dan membaca gulungan
Taurat. Doa-doa tersebut dilakukan baik di Sinagog maupun di rumah. Waktu yang
digunakan untuk aktivitas berdoa dilakukan pada setiap hari dan perayaan tertentu.
Banyak perayaan sebagai ritual keagamaan dalam Agama Yahudi yang dilakukan
pada saat-saat tertentu, diantaranya:

1. Perayaan Hanukkah
Inti dari perayaan Hanukkah adalah diperolehnya kembali kebebasan beragama,
juga untuk mengingatkan kepada kaumnya bahwa orang Yahudi adalah kaum
yang mampu menyelamatkan diri dan juga bangkit kembali melalui kekuatan ilmu
yang mereka miliki.

2. Pesach (Hari Raya Paskah)


Hari besar ini menjadi salah satu yang paling penting diperingati oleh umat
Yahudi. Di hari ini mereka mengenang kisah pembebasan Israel dari perbudakan
di Mesir. Mereka merayakannya dengan makan seder, yaitu daging domba yang
dibumbui rempah pahit dan roti tanpa ragi.

3. Hari raya Pantekosta


Merupakan hari kelima puluh sesudah berlalu hari paskah yaitu upacara iringan
untuk mensyukuri nikmat tuhan dengan menghidangkan roti hasil panen tahun ini.
Selain itu diadakan korban-korban sukarela sebagai tanda syukur kepada tuhan
upacara ini dilakukan setelah Yerussalem jatuh, dan orang-orang Yahudi
menjadikan Pantekossa sebagai upacara turunnya kitab suci Taurat.

4. Hari raya Sabath


Sabat adalah hari raya umat Yahudi yang dimaknai sebagai hari kebebasan dari
pekerjaan, sebagaimana Tuham beristirahat pada hari ke 7 dalam penciptaan.
Orang Yahudi merayakan hari Sabat setiap hari Sabtu.

5. Hari raya Roti Tak Beragi (Hag Hammassot)


Festival roti tak beragi (Hag Hammassot) merupakan bagian perayaan musim
semi Yahudi yang berlangsung antara tanggal 15 hingga 21 nisan. Selama masa

7
H.M Arifin, 1997, Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar, Jakarta: PT Golden Teravon Press. Hlm 126

8
ini, orang Yahudi memakan roti tanpa ragi untuk mengingatkan mereka
bagaimana mereka tidak memiliki waktu untuk mengembangkan roti mereka
dalam persiapan meninggalkan Mesir.

6. Hari-hari Raya Besar (High Holy Days)


Hari-hari raya besar atau juga disebut “days oe Awe” adalah sebuah rangkaian
festival yang berlangsung selama sepuluh hari yang dimulai pada tanggal 1 Tisyri.
Rangkaian festival ini dimulai oleh Rosh Hashanah dan ditutup oleh Yom Kippur.

7. Tahun baru Yahudi (Rosh Hashanah)


Hari raya ini merupakan hari raya terpenting dalam hari raya Yahudi, perayaan ini
juga termasuk perayaan tahun baru yang paling meriah dan penuh khidmat
dibandingkan dengan perayaan tahun baru yang lainnya. Selain memperingati
mengenai hari penciptaan alam raya, pada hari ini juga diperingati hari kiamat.
Hari raya ini dilangsungkan selama dua hari.

8. Festival Pendamaian (Yom Kippur)


Hari raya ini diperingati setiap tanggal 10 Tasyri dan kepentingannya disejajarkan
dengan Sabat bahkan disebut juga Sabat dari segala Sabat. Hari ini juga di anggap
sebagai hari yang paling kudus dalam setahun, sekalipun penutup festival tahun
baru Yahudi. Seluruh perayaan dilakukan di Sinagog.

9. Festival Pondok Daun (Sukkot)


Kitab Keluaran menceritakan kisah perjalanan bangsa Israel menuju tanah yang
dijanjikan. Untuk itu, mereka memperingatinya dengan merayakan Sukkot,
pengembaraan di padang pasir dan hidup di hunian non-permanen. Keluarga
Yahudi biasanya menginap di pondok-pondok non-permanen yang disebut sukkot,
yang mereka bangun dari dahan dan dedaunan. Selama enam hari, mereka
mengadakan upacara menggunakan 4 jenis tanaman: dahan palem, myrtle, willow,
dan sejenis buah jeruk yang disebut etrog.

10. Festival Sukacita Taurat


Perayaan ini adalah perayaan akhir pembacaan kitab Taurat selama satu tahun
lingkaran liturgy. Bagi umat Yahudi yang berada di negara Israel, hari raya ini
diadakan bersamaan dengan hari kedelapan persekutuan khidmat (Shemini
azeret), namun bagi orang yahudi diaspora (diluar negara Yahudi), perayaan ini
dirayakan sehari setelah Shemini azeret.

11. festival pesta undi (Purim)


Festival pesta undi (Purim) dirayakan pada tanggal 13 adar hingga 15 adar atau
menjelang tahun baru Yahudi pada tanggal 13, umat berpuasa namun merayakan
pesta pada tanggal 14 dan 15. Pesta ini mengisahkan tentang pergumulan dan
perjuangan bangsa yahudi diaspora di negeri asing. Pada tanggal 14 gulungan
kitab ester (Megillat Ester) dibacakan pada pesta ini, semua orang minum

9
sepuasnya hingga mabuk dan tidak mampu lagi membedakan antara kutuk atas
Haman dan berkat atas Mordekhai.

12. Hari Duka Nasional (Tesha be-Ab)


Hari duka nasional adalah hari pengenangan atas penderitaan bangsa Yahudi yang
dilaksanakan pada tanggal 9 Ab. Acara ini dilakukan di semua Sinagog, dibacakan
kitab Ratapan Yaremia dan semua orang berpuasa di masa ini. Dalam hari raya
ini, umat yahudi memperingati kehancuran Bait Allah yang pertama (586 SM) dan
kedua (70 M), pembantaian pemberontak Yahudi oleh Roma (135M) , pengusiran
orang Yahudi dari Spanyol (1492M) dan hal-hal buruk lainnya yang terjadi pada
umat Yahudi.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Yahudi merupakan agama bangsa Ibrani yang dikenal dengan sebutan Asbath
(12 keturunan Ya‟qub dari Bani Israel). Allah mengutus Musa kepada mereka dengan
membawa Taurat.kitab-kitab agama Yahudi diantaranya: Taurat (hukum), Nevi‟im
(Nabi-nabi) dan Ketuvim (sastra). Inti ajaran agama Yahudi terkenal dengan “Sepuluh
firman Tuhan” atau Ten Commandments yang diterima oleh Nabi Musa di Bukit Sinai
(Tur Sina). Ritual keagamaan agama Yahudi diantaranya: perayaan Hanukkah, hari
Sabath, hari raya Paskah dan sebagainya.

B. Saran
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan
menyarankan untuk mendalami pembahasan ini dengan bermacam literatur agar
pemahaman pembaca semakin komprehensif. Tidak menutup kemungkinan bahwa
makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan untuk itu penyusun berharap
masukan dan kritik yang membangun guna kedepannya dapat lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an Al-Karim

H.M Arifin, 1997, Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar, Jakarta: PT Golden
Teravon Press

Marzdedeq, El. Parasit Akidah, Syaamil, 2014

Michael Keene, 2006, Agama-Agama Dunia, Yogyakarta: Kanisius

Mudjahid Abdul Manaf, 1994, Sejarah Agama-Agama, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada

Souyb, Joesoef, Agama-Agama Besar Di Dunia, Pustaka Al-Husna, 1983

Tarpin, Agama Katholik dan Yahudi, Daulat Riau, 2012

12

Anda mungkin juga menyukai