Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SEJARAH KITAB TAURAT

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Al-Qur’an
Semester ganjil 2022/2023

Dosen Pengampu:
Ahmad Sodikin, M.Hum.
Ahum

Disusun Oleh:
Haani Nur Asma (301210040)
Miftakhurrohmah (301210055)
Muhammad Luqman Hakim (301210059)

ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
IAIN PONOROGO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-
Nya sehingga kami dalam keadaan sehat. Dan khususnya, kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “SEJARAH KITAB TAURAT” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pemahaman Sejarah Kitab Turat bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Shodiqin, selaku dosen Studi
Sejarah Al-Qur’an yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Ponorogo, 1 September 2022

Penulis

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap agama memiliki kitab suci sebagai rujukan atau pedoman dalam menjalani
kehidupan di dunia. Pada hakikatnya, seluruh kitab suci mengandung perintah untuk
mentauhidkan Allah SWT dan perintah untuk berbuat baik kepada sesama. Al-Qur’an
sebagai kitab suci terakhir juga telah mengakui dan membenarkan adanya kitab-kitab
terdahulu yang diturunkan kepada para rasul sebelum diutusnya nabi Muhammad saw.
Hanya saja, seiring berjalannya waktu, tidak ada kitab-kitab suci yang keotentikannya masih
tetap utuh kecuali kitab suci al-Qur’an. Inilah yang mengundang perhatian para intelektual
muslim maupun non muslim untuk menjadikan al-Qur’an sebagai objek penelitian dalam
dunia akademik baik dari segi struktur, keindahan bahasanya, maupun kandungannya.
Walaupun demikian, kita sebagai generasi di zaman sekarang tidak hanya diperintahkan
untuk beriman kepada al-Qur’an melainkan juga kepada kitab-kitab samawi
Iman kepada kitab-kitab suci dalam islam, merupakan kesatuan yang tak terpisahkan
dengan iman kepada Allah Yang Maha Esa, Malaikat dan Rasul. Maka kita wajib beriman
kepada kitab-kitab Allah, menjadi salah satu dari rukun iman.
Maka dari itu kita sebagai umat islam wajib beriman kepada kitab-kitab Allah,
pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya pengingkaran terhadap seluruh
kitab Allah.
Dan kitab yang terakhir yaitu Al-Qur’an yang di bawa atau mu’jizat dari nabi
Muhamad saw sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, dan menjadi pedoman
bagi seluruh umat nabi muhamad saw sampai kari kiamat kelak.

A. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah dan biografi kitab taurat?
2. Apa saja isi pokok kitab taurat?
3. Bagaimana hubungan dan perbedaan kitab taurat dan al-qur’an?

1
B. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui sajarah dan biografi kitab taurat
2. Untuk mengetahui isi pokok dari kitab taurat
3. Untuk mengetahui hubungan dan perbedaan dari kitab taurat dan al-qur’an

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH KITAB TAURAT


Kata Taurat berasal dari kata kerja bahasa Ibrani, Torah yang berarti instruksi,
yang merupakan kata kerja bahasa Ibrani yarah, yang memiliki arti memberi pengajaran,
mengajarkan, menunjukkan. Dari pengertian tersebut, kata Torah dapat bermakna ajaran
dari tuhan. Dalam artian luas, kata Torah meliputi peraturan tertulis maupun lisan yang
meliputi seluruh ajaran agama Yahudi.1
Kitab Taurat merupakan kitab suci yang pertama kali turun. Kitab ini diturunkan
kepada Nabi Musa as., yang dipercayai oleh orang-orang Yahudi, Kristen, dan Islam.2
Menurut agama Islam, kitab Taurat ini sebagai petunjuk, cahaya, pembeda antara yang
haq dan yang batil, penerang, dan pelajaran. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Q.S.
al-Ma’idah [5] : 44

‫اِنَّا ٓ ا َ ْنزَ ْلنَا الت َّ ْو ٰرىةَ فِ ْي َها هُدًى َّونُ ْو ٌۚر يَ ْح ُك ُم ِب َها النَّبِي ُّْونَ الَّ ِذيْنَ ا َ ْسلَ ُم ْوا ِللَّ ِذيْنَ هَاد ُْوا‬
‫ش َهدَ ۤا ٌۚ َء فَ ََل ت َ ْخش َُوا‬
ُ ‫ّٰللاِ َو َكانُ ْوا َعلَ ْي ِه‬ ّٰ ‫ب‬ ِ ‫ظ ْوا ِم ْن ِك ٰت‬ ُ ‫ار بِ َما ا ْست ُ ْح ِف‬ ُ َ‫الربّٰنِي ُّْونَ َو ْاْلَ ْحب‬
َّ ‫َو‬
ٰۤ ُ
‫ول ِٕى َك‬ ّٰ ‫اخش َْو ِن َو َْل ت َ ْشت َ ُر ْوا بِ ٰا ٰيتِ ْي ث َ َمنًا قَ ِلي ًَْل َۗو َم ْن لَّ ْم يَ ْح ُك ْم بِ َما ٓ ا َ ْنزَ َل‬
‫ّٰللاُ فَا‬ ْ ‫اس َو‬ َ َّ‫الن‬
٤٤ َ‫ُه ُم ْال ٰك ِف ُر ْون‬

Artinya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat. Di dalamnya ada petunjuk dan cahaya.
Dengannya para nabi, yang berserah diri (kepada Allah), memberi putusan atas perkara
orang Yahudi. Demikian pula para rabi dan ulama-ulama mereka (juga memberi putusan)
sebab mereka diperintahkan (oleh Allah untuk) menjaga kitab Allah dan mereka
merupakan saksi-saksi terhadapnya. Oleh karena itu, janganlah kamu takut kepada
manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan

1
Wikipedi. Taurat, (https://id.wikipedia.org/wiki/Taurat#Referensi. Diakses pada 3 September)
2
Mansur, Syafi’in. Banyak Kitab Satu Tuhan. Fuda UIN SMH Banten. 2021

3
harga yang murah. Siapa yang tidak memutuskan (suatu urusan) menurut ketentuan yang
diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir.
Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa as pada abad ke-12 SM. Taurat
adalah undang-undang bagi umat Allah. Kitab ini menjadi hokum untuk menuntun umat
dalam menghadapi kesukaran hidup sehingga tetap berkenan di hadapan Allah.

B. BIOGRAFI PEMBAWA KITAB TAURAT


Nabi Musa merupakan Nabi Bani Israil. Nasab beliau adalah Mûsâ Ibn Imran Ibn
Qahits Ibn `Azir Ibn Lawi Ibn Yaqub Ibn Ishak. Nabi Musa disebut sebagai Kalimullah,
karena Nabi Musa pernah berbicara dengan Allah SWT. Nabi Musa dilahirkan di Kota
Mesir pada tahun 1500 SM, di tengah kekejaman raja Mesir di masa itu, yakni Fir’aun.
Fir’aun adalah raja yang dzolim dan kejam. Ia membunuh bayi-bayi yang lahir dari Bani
Israil. Pembunuhan bayi-bayi tersebut berawal ketika Fir’aun bermimpi bahwa ia melihat
ada api dari Bait al-Muqaddas yang membakar negeri Mesir dan penduduknya.
Berdasarkan petunjuk dari tukang sihir dan dukunnya, ia memerintahkan untuk mebunuh
setiap bayi yang lahir baik perempuan maupun laki-laki.3
Demi keselamatan, Nabi Musa yang masih bayi dihanyutkan di sungai Nil. Musa
kecil yang terombang-ambing di sungai Nil ditemukan oleh istri Fir’aun, Asiyah. Begitu
melihat Musa, istri Fir’aun merasaakan ketertarikan yang sangat kuat, sehingga ia
meminta kepada Fir’aun agar tidak membunuh bayi tersebut, bahkan meminta Fir’aun
agar diperkenankan mengangkat Musa sebagai anak.4 Akan tetapi, Musa kecil ini tidak
mau disusui oleh perempuan manapun, hingga suatu ketika datanglah seorang perempuan
yang menawarkan diri untuk menyusui Musa. Perempuan itu adalah Yukabad, ibu Musa
sendiri. Sehingga atas kehendak Allah, nabi Musa dikembalikan lagi kepada ibunya.
Suatu ketika nabi Musa dihadapkan dengan suatu masalah. Ia menjadi buronan warga
Mesir. Hal ini disebabkan oleh pertemuan nabi Musa dengan dua orang yang sedang
bertengkar, salah seorang adalah Bani Israil dan seorang lainnya adalah Qibty (orang
Mesir). Nabi Musa menolong Bani Israil dan memukul Qibty hingga tak sengaja

3
Indra Syahfari, Tesis: Nilai-Nilai Pendidikan pada Kisah Nabi Musa AS. dalam Al-Qur’an, (Banjarmasin:
IAIN Antasari, 2016), Hal. 47-48.
4
Syukron Affani, “Rekontruksi Kisah Nabi Musa dalam al-Qur’an: Studi Perbandingan dengan Perjanjian
Lama”, Al-Ihkam, volume 12, nomor 1, Juni 2017. Hal.174.

4
membunuhnya. Hal tersebut membuat nabi Musa melarikan diri dari Mesir dan sampailah
nabi Musa di negeri Madyan.
Sesampainya di negeri Madyan, Nabi Musa as bertemu dengan nabi Syuaib dan
beliau dinikahkan dengan salah satu putri nabi Syu’aib dengan cara memperkerjakan
beliau selama delapan tahun dan beliau cukupkan sepuluh tahun.5 Setelah memenuhi
janjinya, Nabi Musa bermaksud membawa keluarganya pulang ke Mesir. Dalam
perjalanan, Nabi Musa kehilangan arah menuju Mesir, sedang udara sangat dingin. Nabi
Musa kemudian melihat cahaya serta seruan untuk menghadapi Fir’aun guna
membebaskan Bani Israil dari penindasan. Pada malam itulah kali pertama Nabi Musa
menerima wahyu dan diangkat menjadi Rasul Allah. Pada saat itu pula Nabi Musa
memohon kepada Allah berkenan dengan kesulitan yang akan dihadapinya.6
Nabi Musa diberikan beberapa mukjizat oleh Allah SWT., salah satunya adalah
tongkatnya dapat berubah menjadi ular. Akan tetapi mukjizat ini tetap tidak mampu
membuat Fir’aun dan para pengikutnya mempercayai Allah SWT. Hingga kemudian,
Allah SWT menunjukkan kekuasaan-Nya dengan menenggelamkan Fir’aun dan bala
tentaranya di tengah laut ketika mereka berusaha mengejar Nabi Musa dan pengikutnya. 7
Setelah selamat dari Fir’aun dan bala tentaranya, Nabi Musa dan Bani Israil tiba
di lembah Tih di daerah Thursina. Disana Nabi Musa naik ke atas bukit dan berbicara dan
Allah SWT memerintahkannya agar mengingatkan Bani Israil akan bermacam nikmat
yang telah diberikan kepada mereka. Di lembah ini, Nabi Musa meminta agar dapat
melihat Allah SWT. Allah memerintahkan kepada Nabi Musa agar beliau melihat
keadaan gunung, gunung pun menjadi hancur dan Nabi Musa pingsan. Di bukit ini pula
Nabi Musa mendapat wahyu kitab Taurat dari Allah SWT.8
Meskipun telah melihat berbagai bukti dan kebenaran Nabi Musa AS, mereka
masih belum mau mentaati perintah dari Allah SWT. Karena kecongkakan dan
ketidaktaatan Bani Israil ini, Nabi Musa meminta kepada Allah agar dipisahkan dari Bani
Israil. Dikatakan Nabi Harun wafat disini, hingga pada tahun berikutnya Nabi Musa pun
wafat. Nabi Musa wafat pada tahun 1380 SM.

5
Bunarti. Skripsi: Mukjizat Nabi Musa dalam al-Qur’an, (Semarang: IAIN Walisongo, 2007), Hal. 17.
6
Ibid, 18.
7
Indra, Nilai, 52.
8
Bunarti, Mukjizat, 24.

5
C. ISI POKOK KITAB TAURAT
Kitab Taurat merupakan kumpulan firman Allah SWT yang diturunkan kepada
nabi Musa AS untuk diimani oleh Bani Israil. Kitab Taurat merupakan salah satu bagian
dari kitab suci agama Yahudi yang disebut al-Kitab yang kemudian kemudian orang
Kristen menamai kitab itu dengan istilah perjanjian lama.9
Menurut orang Yahudi dan Kristen, kitab Taurat ini terdiri dari lima Kitab, yaitu:
1. Kejadian (Genesis), dari bahasa Yunani Genesis dan dari bahasa Ibrani Beresit,
yakni permulaan (kejadian). Hal ini dikarenakan kitab ini membuka catatan
tentang penciptaan alam semesta, kisah-kisah tentang laki-laki dan perempuan
pertama, Nuh dan air bah serta permulaan bangsa Yahudi mulai dari Abraham dan
Sarah hingga Yusuf dan keluarganya di Mesir.10
2. Keluaran (Exodus), dari bahasa Ibrani Shimot, yang nama-nama serta dikenal
sebagai kitab keluaran dari Mesir yang menceritakan kisah-kisah tentang
perbudakan orang Israel di Mesir dan pembebasan mereka dibawah
11
kepemimpinan Musa dan Yosua.
3. Imamat (Leviticus), dinamai Vayikra dari bahasa Ibrani yang memiliki arti
memanggil. Kitab ini dikenal sebagai kitab hokum dari para Imam. Hal ini
dikarenakan isi kitab yang merupakan hokum-hukum tentang korban binatang,
hokum kekudusan umat Yahudi untuk menjadi kudus karena Tuhan adalah kudus.
4. Bilangan (Numbers), dinamai dengan Bimidbar dari bahasa Ibrani yang berarti
kemurkaan. Kitab ini dikenal sebagai kelima kumpulan yang berisi penghitungan
orang Yahudi yang melukiskan peranan istimewa kaum Levi, kematian Harun dan
Mirian, misi rahasia mata-mata dan nabi bukan Yahudi, dan Bileam dengan
keledainya yang bisa bicara.
5. Ulangan (Deuteronomy), kitab ini disebut dengan repetisi (pengulangan). Hal ini
disebabkan oleh isi dari kitab ini yang mengulang perkataan yang telah dikatakan

9
Achmad Rafiuddin. Skripsi: Tahrif Kitab Taurat dan Injil dalam al-Qur’an Perspektif Muhammad
Husain Thabathaba’i, (Surabaya: UINSA, 2020), Hal. 23-24.
10
Mansur, Banyak.
11
Ibid.

6
dimana-mana. Kitab ini diakhiri dengan pesan perpisahan Nabi Musa sebelum
meninggal.12

Didalam kitab Keluaran dan kitab Ulangan, terdapat sepuluh perintah Allah yang
harus ditaati oleh Bani Israil. Sepuluh perintah ini terbagi menjadi dua pokok
pembahasan. Pada pembahasan pertama, yang terdiri dari perintah 1-4, berisi tentang
perintah Kasih kepada Allah. Pada pembahasan kedua, yang terdiri dari perintah 5-10,
berisi tentang perintah Kasih kepada Sesama Manusia.13

Pendapat lain menyebutkan, bahwa kitab Taurat isinya mencakup persoalan hari
kebangkitan, pembalasan amal perbuatan, hisab, surga, neraka, dan lainnya. 14 Kitab
Taurat terbagi dalam lima kitab (shifr), yakni:

1. Takwin, yang menceritakan tentang tempat menetap Bani Israil di Mesir,


kelahiran Nabi Musa, penampakan Allah SWT kepada Nabi Musa, dan lainnya.
2. Khuruj, bercerita ntentang keluarnya bangsa Yahudi dari Mesir dan kebinasaan
Fir’aun.
3. Lawiyyin, berisi tentang syariat, persembahan cuaca dan garibin, taharah dan
urgensinya serta hari-hari libur dan macam-macam hari raya.
4. ‘Adad, yang membahas tentang statistika Bani Israil, nasab dan suku-sukunya,
peristiwa Bani Israil di Sinai, hingga masuknya mereka ke tanah yang dijanjikan.
5. Tasniyah, atau juga disebut sebagai tikrar, yakni mencakup hari-hari terakhir Nabi
Musa, waktu wafatnya, dan wasiat-wasiatnya. Bagian ini juga mengandung
system pembagian tanah kepada anak keturunannya.15
Dalil kebenaran kitab Taurat termaktub dalam firman Allah Q.S. al-Isra:2

ۗ ً ‫ب َو َجعَ ْل ٰنهُ ُهدًى ِلبَنِ ْٓي اِ ْس َر ۤا ِء ْي َل ا َ َّْل تَت َّ ِخذُ ْوا ِم ْن د ُْونِ ْي َو ِكي‬
٢ ‫َْل‬ َ ‫َو ٰات َ ْينَا ُم ْو‬
َ ‫سى ْال ِك ٰت‬

12
Ibid.
13
Christie Kusnandar, “Sepuluh Perintah Tuhan Bagian Kedua: Kasih Terhadap Manusia dalam Tinjauan
Etika Kristen”, Jurnal Ilmiah Methonomi, volume 3, nomor 2, Desember 2017. Hal. 76.
14
Yerina Asnawi. Tesis: Tipe Kepemimpinan Nabi Musa dalam Tafsir al-Misbah, (Jakarta: IPTIQ, 2020),
Hal. 73.
15
Ibid, 78

7
Artinya:
Kami memberi Musa Kitab (Taurat) dan menjadikannya sebagai petunjuk bagi Bani Israil
(dengan firman), “Janganlah kamu mengambil pelindung selain Aku. (Q.S. al-Isra [17]:2)
Fungsi dan tujuan kitab Taurat ialah sebagai petunjuk bagi Nabi Musa dan Bani Israil
untuk beriman kepada Allah SWT. Selain itu, tujuan diturunkannya kitab Taurat adalah:16
1. Untuk meyakinkan Bani Israil bahwa sesungguhnya Allah SWT itu ada dan Maha
Esa.
2. Agar manusia hanya menyembah kepada Allah SWT.
3. Supaya manusia berbuat baik kepada kedua orang tua, tidak berlaku kasar, dan
tidak memiliki barang dengan jalan tidak halal.

D. HUBUNGAN KITAB TAURAT DAN AL-QUR’AN


Dari kitab Taurat dan Al-Qur’an tetap ada hubungannya, karena itu kalamullah
atau
kitab-kitab allah swt. Di antaranya adalah:
1. Al-Qur’an menuntut kepercayaan ummat Islam terhadap eksistensi kitab Taurat.
dalam surah Al-Baqarah ayat ke 2-4 ditegaskan bahwa salah satu ciri orang yang
bertaqwa (muttaqin) adalah mereka yang percaya pada al-Qur’an dan wahyu yang
diturunkan sebelum al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah SAW.
2. Al-Qur’an diposisikan sebagai pembenar dan batu ujian (verifikator) bagi kitab-
kitab Taurat.
Hal ini terdapat pada surah Al-Ma’idah ayat 48 yang artinya : “Dan Kami telah
turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa
yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain itu.
3. Al-Qur’an menjadi referensi untuk menghilangkan perselisihan pendapat antara
ummat-ummat rasul Musa dan Muhammad.
Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka,
diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak
dianiaya. (Yunus 47)”. Dan bila tiap umat tersebut berselisih mengenai sesuatu

16
Achmad, Tahrif, 24.

8
hal maka Al Qur’an dapat menjadi hakim atau referensi untuk menerangkan hal-
hal yang mereka perselisihkan tersebut.
4. Meluruskan sejarah. Bahwa Al-Qur’an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur’an
terdapat cerita-cerita mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai
beberapa bagian mengenai kehidupan para rasul tersebut. Cerita tersebut pada
beberapa aspek penting berbeda dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain
yang dimiliki baik oleh Yahudi dan Kristen.

E. PERBEDAAN KITAB TAURAT DAN AL-QUR’AN


Mengenai kitab-kitab terdahulu, ada beberapa informasi penting yang
membedakan antara al-Qur’an dan kitab-kitab terdahulu, yaitu:
1. Kitab-kitab terdahulu yang turun sebelum al-Qur’an telah hilang naskah aslinya,
dan tidak satu pun yang masih tersisa di tangan manusia kecuali terjemahnya.
Adapun alQur’an senantiasa utuh isinya dan terpelihara dari penyimpangan-
penyimpangan.
2. Dalam kitab-kitab tersebut telah terjadi percampuran antara Kalamullah dan
kalam manusia. Adapun al-Qur’an, seluruh kandungannya merupakan
Kalamullah.
3. Sesungguhnya kitab-kitab tersebut sudah bukan merupakan kitab yang sah lagi
dinisbahkan kepada rasul yang telah menerimanya. Misalnya, kitab Taurat atau
yang dikenal dengan kitab Perjanjian Lama yang di dalamnya mengandung sanad
tarikh (kodifikasi sejarah) yang sudah tidak akurat lagi karena sebenarnya kitab
tersebut dibukukan jauh berabad-abad setelah nabi Musa As. wafat.
4. Di antara bentuk-bentuk penyimpangan tersebut adalah keaslian naskahnya,
perbedaan-perbedaan kata-kata yang terkandung di dalamnya, serta pemikiran
pemikiran yang juga terkandung dalam kitab-kitab tersebut. Hal itu dapat
dibuktikan dengan adanya pengonsepan akidah yang rusak, penjelasan yang batil
tentang Allah dan begitu juga perihal rasul-rasul-Nya.17

Muhammad Na’im Yasin, Yang Menguatkan dan Yang membatalkan iman; Kajian Rinci Dua Kalimah
17

Syahadah, terj. Abu Fahmi (Jakarta: Gema Insani Press, 1990), cet I, hlm. 111-113.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kitab Taurat merupakan kitab suci yang pertama kali turun. Kitab ini diturunkan
kepada Nabi Musa as., yang dipercayai oleh orang-orang Yahudi, Kristen, dan Islam.
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS sebagai petunjuk bagi kaum Bani Israil.
Kitab Taurat memiliki isi pokok kandungan dan tujuan, diantaranya adalah untuk
meyakinkan Bani Israil bahwa sesungguhnya Allah SWT itu ada dan Maha Esa serta
manusia berbuat baik kepada kedua orang tua, tidak berlaku kasar, dan tidak memiliki
barang dengan jalan tidak halal.
Sebagai umat islam, kita memiliki kewajiban untuk mengimani adanya kitab
Taurat. Hal ini dikarenakan antara Taurat dan al-Qur’an memiliki keterkaitan atau
hubungan, diantaranya adalah al-Qur’an menuntut kepercayaan umat Islam terhadap
eksistensi kitab Taurat dan lain sebagainya.
Selain itu, perlu kita ketahui bersama, bahwa terdapat beberapa informasi penting
yang membedakan antara al-Qur’an dengan kitab-kitab lainnya, termasuk didalamnya
kitab Taurat. Salah satu perbedaannya adalah dalam al-Qur’an hanya terdapat kalamullah
sedangkan dalam kitab-kitab suci lain, terdapat kalamullah dan kalam manusia.
Kitab-kitab ini perlu kita imani dan pelajari, sebab kitab-kitab ini menjadi bagian
penting dalam sejarah al-Qur’an sebagai kitab suci seluruh umat di dunia ini, yakni al-
Qur’an.

10
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Rafiuddin. Skripsi: Tahrif Kitab Taurat dan Injil dalam al-Qur’an Perspektif
Muhammad Husain Thabathaba’i, (Surabaya: UINSA, 2020).

Bunarti. Skripsi: Mukjizat Nabi Musa dalam al-Qur’an, (Semarang: IAIN Walisongo, 2007).

Christie Kusnandar, “Sepuluh Perintah Tuhan Bagian Kedua: Kasih Terhadap Manusia
dalam Tinjauan Etika Kristen”, Jurnal Ilmiah Methonomi, volume 3, nomor 2, Desember
2017.

Indra Syahfari, Tesis: Nilai-Nilai Pendidikan pada Kisah Nabi Musa AS. dalam Al-
Qur’an, (Banjarmasin: IAIN Antasari, 2016)

Mansur, Syafi’in. Banyak Kitab Satu Tuhan. Fuda UIN SMH Banten. 2021

Muhammad Na’im Yasin, Yang Menguatkan dan Yang membatalkan iman; Kajian Rinci
Dua Kalimah Syahadah, terj. Abu Fahmi (Jakarta: Gema Insani Press, 1990).

Syukron Affani, “Rekontruksi Kisah Nabi Musa dalam al-Qur’an: Studi Perbandingan
dengan Perjanjian Lama”, Al-Ihkam, volume 12, nomor 1, Juni 2017.

Yerina Asnawi. Tesis: Tipe Kepemimpinan Nabi Musa dalam Tafsir al-Misbah, (Jakarta:
IPTIQ, 2020).

Wikipedi. Taurat, (https://id.wikipedia.org/wiki/Taurat#Referensi. Diakses pada 3


September)

11

Anda mungkin juga menyukai