PAI
NAMA ANGGOTA:
DIAS ALKATIRI
M HILDAN
ALFAREL
HAEKAL
RANDI
RENDI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI
SMA PUQ PAMEUNGPEUK
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas segala Rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada guru mata pelajaran
yang selalu memberi dukungan dan bimbingannya.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas PAI. Tak hanya itu, kami juga berharap
makalah ini bisa bermanfaat untuk pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah PAI ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang
bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pembaca yang telah
membaca makalah ini hingga akhir.
Daftar isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
Daftar isi................................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
2.1 Sejarah kitab Taurat.....................................................................................................................5
2.2 Penerima kitab taurat..................................................................................................................6
2.3 Makna dan isi kitab taurat...........................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUPAN..........................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percayai serta kita imani.
Jumlah kitab suci sebenarnya tidak diketahui dalam alquran juga hadist. Selain dari kitab allah
yang diturunkan kepada Rasul melalui malaikat Jibril. Kita juga bisa berpedoman pada hadist
Nabi Muhammad SAW. Firman ALLAH SWT yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan
Musa.
1.3 Tujuan
Hukum taurat merupakan penuntun manusia kepada kasih karunia Allah sebab kesimpulan
dari hukum taurat adalah kasih. Seluruh maksud dari hukum taurat akan tergenapi
jika manusia mengasihi Allah dan sesama. Fungsi hukum taurat ini terdapat di perjanjian lama.
Alasan hukum Taurat sangat mewarnai hidup religius orang Yahudi adalah karena hukum ini
merupakan hukum yang diwariskan Musa. Hukum ini diberlakukan sebagai upaya untuk
menghayati Sepuluh Firman Allah. Kelas dalam masyarakat Yahudi terdiri dari orang Saduki,
Farisi, Imam, dan masyarakat awam.
BAB II
PEMBAHASAN
Taurat atau Torah diambil dari bahasa Ibrani, yaitu yarah. Jika digunakan sebagai kata kerja,
yarah bisa diartikan sebagai “mengajarkan”, “memberi pengajaran”, ataupun “menunjukkan”. Dalam
konteks keagamaan, maka Torah memiliki makna sebagai “Perintah atau ajaran dari Tuhan”.Kata
Torah kemudian digunakan dalam artian yang lebih luas lagi, yaitu aturan secara lisan maupun
tertulis. Pada akhirnya, kata ini mencakup untuk seluruh ajaran Yahudi. Selain itu, Taurat juga bisa
dimaknai sebagai “kebiasaan”, “pengajaran/petunjuk/perintah”, bahkan “sistem”.
Di dalam perjanjian lama, Taurat terdiri atas 5 kitab. Berikut ini penjelasan dari kelima kitab
tersebut.
1. Kitab kejadian. Kitab yang satu ini berisikan tentang kisah terjadinya alam semesta, penciptaan
Nabi Adam AS dan Siti Hawa ke bumi, dan juga kisah Nabi Yusuf AS.
2. Kitab keluaran berisikan kisah keluarnya Bani Israil dari penindasan yang dilakukan oleh Fir’aun di
Mesir di bawah pimpinan Nabi Musa AS. Kitab ini juga menceritakan keberadaan dari Nabi Musa AS
di Padang Tiah (Semenanjung Sinai) selama 40 tahun. Saat itu, Nabi Musa berdoa kepada Yahwe
(Allah SWT)
3. Kitab imamat berisikan tentang himpunan syariat di dalam Agama Yahudi.
4. Kitab bilangan berisikan jiwa turunan 12 suku bangsa Bani Israil selama masa Nabi Musa AS.
5. Kitab ulangan berisikan kisah dikeluarkannya Bani Israil dari tanah Mesir serta himpunan
syariatnya.
2.2 Penerima kitab taurat
Nabi Musa merupakan nabi atau rasul terpilih yang diutus oleh Allah untuk memberi petunjuk dan
membebaskan Bani Israil yang berada dalam penindasan Raja Mesir, yakni Fir'aun. Fir'aun yang
murka mengejar Nabi Musa dan para pengikutnya yang menyeberangi Laut Merah. Atas izin Allah,
Laut Merah terbelah usai Nabi Musa menghantamkan tongkatnya ke laut sehingga ia dan
pengikutnya bisa lewat. Nabi Musa dan para pengikutnya berhasil menyeberangi Laut Merah dan
selamat. Sedangkan Fir’aun dan bala tentaranya tenggelam karena Laut Merah yang tadinya
terbelah pulih seperti sediakala. Dalam buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak untuk
Madrasah Tsanawiyah (2013) yang disusun oleh Masan AF dikisahkan, setelah Fir'aun dan
pasukannya tenggelam, Nabi Musa pergi ke Gunung Sinai dan menyerahkan kaumnya untuk
sementara kepada saudaranya, yakni Nabi Harun. Di Gunung Sinai, Nabi Musa berpuasa selama 30
hari, yang kemudian disempurnakan menjadi 40 hari. Pada momen inilah Nabi Musa menerima
wahyu dari Allah yakni Kitab Taurat sebagai petunjuk untuk Bani Israil.
Berbeda dengan Kitab Suci Al Qur’an yang diturunkan melalui perantara Malaikat Jibril AS tidak
dalam bentuk kitab, Kitab Taurat ini diturunkan Allah kepada Nabi Musa melalui wahyu yang suhuf
atau tertulis di atas batu yang disebut sebagai ‘luh’.Hal itu juga telah tertuang di dalam Al-Quran
surat A-Araf ayat 145, yang berbunyi:
Wa katabnā lahụ fil-alwāḥi ming kulli syai`im mau’iẓataw wa tafṣīlal likulli syaī`, fa khuż-hā
biquwwatiw wa`mur qaumaka ya`khużụ bi`aḥsanihā, sa`urīkum dāral-fāsiqīn
Artinya: “Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran
dan penjelasan bagi segala sesuatu.” (QS. Al-Araf : 145).
Saat itu, Nabi Musa AS diutus Allah SWT untuk berdakwah bagi bangsa Bani Israil. Kitab Taurat ini
diwahyukan sebagai petunjuk serta pedoman hidup bagi kaum Bani Israil.
Keyakinan tersebut diperkuat oleh keterangan-keterangan yang ada di Al Qur’an. Salah satunya,
yakni yang tertuang di dalam firman Allah melalui Q.S. al-Mu’minun ayat 49.
Kitab Taurat terdiri atas lima bagian kitab, yaitu Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab
Imamat, Kitab Bilangan, dan Kitab Ulangan. Pokok ajaran Kitab Taurat berisi tentang akidah atau
tauhid dan hukum-hukum syariat yang dikenal dengan istilah 10 Perintah Tuhan atau Ten
Commandments. Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2014) karya
Muhammad Ahsan dan Sumiyati, pokok-pokok ajaran Kitab Taurat atau 10 Perintah Tuhan sebagai
petunjuk bagi Bani Israil adalah sebagai berikut:
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Isi kitab Taurat adalah menerangkan keesaan, janji, hukum dan ancaman Allah SWT. Selain
itu, dalam kitab tersebut, Allah SWT juga memberi keterangan tentang akan datangnya nabi dan
rasul terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW yang akan menjadi penyempurna akhlak manusia.