Disusun Oleh:
Hesty Kurnianingsih (23010170118)
Novia Aristin (23010170235)
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat-Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tema
“Agama kristen sejarah dan pakar agamanya”guna untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perbandingan agama.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membimbing manusia menuju kehidupan yang penuh dengan ridho-Nya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak dapat mungkin terselesaikan dengan baik
tanpa dorongan dari keluarga dan teman-teman sebagai penyemangat dalam sehari-
harinya. Sehingga penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Dan pastinya penyusunan makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan kekhilafan
maka dari itu penyusun mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya. Penyusun hanya
dapat mendoakan kepada Allah SWT agar rahmat dan taufik-Nya senantiasa
dilimpahkan kepada semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan makalah ini.
Semoga Allah SWT mencatat penyusun makalah ini sebagai amal kebaikan yang dapat
bermanfaat bagi semua dan khususnya juga bermanfaat untuk penyusunnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama adalah wahyu yang diturunkan Tuhan kepada manusia. Fungsi
dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia
untuk mengenal dan menghayati sesuatu yang sakral. Lewat pengalaman
beragama (religion experience) yang penghayatan kepada Tuhan, manusia
menjadi memiliki kesanggupan, kemampuan dan kepekaan rasa untuk mengenal
dan memahami eksistensi sang illahi.
Agama Kristen adalah agama terbesar kedua setelah Islam. Agama ini
dibawa oleh Yesus (Nabi Isa a.s). Dalam ajarannya, Yesus memperkenalkan
keesaan Tuhan, bukan mengakui dirinya sebagai Tuhan anak, Tuhan bapak,
apalagi rohul kudus. Namun dalam perkembangannya, agama ini banyak
mengalami perubahan dikarenakan kepentingan pengikut-pengikutnya yang
jahil. Kejahilan, keberanian dan kebebasan pengikutnya inilah yang melahirkan
ajaran-ajaran baru dalam agama Kristen.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Kristen itu?
2. Bagaimana sejarah awal dan ajaran agama kristen?
3. Bagaimana teologi agama kristen?
4. Bagaimana sakramen dan Perkembangan agama kristen?
5. Siapa sajakah tokoh dan pakar agama kristen ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Kristen.
2. Untuk mengetahui sejarah awal dan ajaran agama kristen.
3. Untuk mengetahui teologi agama kristen.
4. Untuk mengetahui sakramen dan perkembangan agama kristen.
5. Untuk mengetahui tokoh dan pakar agama kristen.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebutan lain untuk agama kristen adalah agama nasrani dan agama Masehi.
Istilah Nasrani berasal dari nama kota Nazareth, sebuah kota kecil yang terletak
dikaki sebuah bukit selatan Yerussalem.1 Nasrani juga berarti orang yang
dibangsakan kepada negeri Nazareth. Sedangkan orang-orang Nasrani yaitu orang-
orang yang mengikuti pengajaran nabi Isa yang lahir di Nazareth. Sebenarnya nabi
Isa tidaklah membawa ajaran agama baru, beliau hanya melanjutkan agama yang
dibawa nabi Musa, yang pokok hukumnya diterangkan dalam Taurat. Sedangkan
nama agama Kristen dinisbatkan dengan nama Kristus, gelar kehormatan
keagamaan untuk Yesus.2 Adapun kata Kristus berasal dari bahasa Latin Christus,
yang berarti juru selamat atau penebus. Kata-kata Kristus atau Kristen tidak pernah
dikenal oleh umat nabi Isa yang pertama atau Nasrani asli. Timbulnya istilah ini
setelah munculnya paham Trinitas dalam kalangan penganut Nasrani, apalagi
setelah orang-orang Romawi menganut agama Nasrani. Sebutan Kristus atau Kristen
atau penebus terhadap diri Isa Almasih sesuai dengan ajaran yang diberikan oleh
Paulus yang telah merombak atau merusak ajaran-ajaran Nasrani.
Masehi sendiri berasal dari kata-kata Masih yang artinya menurut bahasa
Ibrani yaitu yang diurapi atau disiram kepalanya. Hal ini karena Nabi Isa sebelum
diangkat menjadi nabi, beliau telah dimandikan dan disiram kepalanya oleh Nabi
Yahya, yang disebut oleh orang Kristen Yahya Pembaptis. Menurut keterangan
1
Mujahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996),
hlm. 68.
2
Faridi, Agama Jalan Kedamaian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 72
orang-orang dizaman itu, bahwa siapa yang akan menjadi raja atau bertugas
memangku jabatan penting biasa dimandikan di sungai Yordan oleh Nabi Yahya.
Akan tetapi orang-orang Nasrani pada zaman belakangan memberikan gelar
Almasih kepada Nabi Isa dengan pengertian Messias yaitu pemimpin besar yang
dijanjikan Tuhan kepada Nabi Musa yang akan lahir jauh di belakang Musa.
Kitab suci bagi orang Kristen adalah Bibel, terdiri dari Taurat dan Injil secara
bersama-sama. Taurat dinamakan Perjanjian Lama, dan Injil dinamakan Perjanjian
Baru.3
Dapat disimpulkan bahwa agama Nasrani, Kristen, dan Masehi, yaitu sebuah
ajaran dan golongan agama yang didasarkan atas ajaran-ajaran Yesus Kristus atau
agama yang bersifat etik, sejarah, universal, dan penebus, dimana hubungan antara
Tuhan dan manusia terjadi dengan perantara dan pekerjaan Yesus Kristus, yaitu
agama yang mencakup lebih dari lima ratus sekte atau aliran dengan gerejanya
masing-masing.4
5
Ulfat Azisus-Samad, Agama-Agama Besar Dunia, (Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2002),
hlm. 173.
raja dari bagian yang terbesar, termasuk Yudea, Samaria, dan Idumea Antipas
memerintah Galilee dan Perea; dan Philip menjadi raja dari sisa wilayahnya. Setelah
memerintah sebagai raja sekitar sepuluh tahun,Archelaus dimutasikan dan dihukum
oleh Kaisar Agustus akibat salah urus besar-besaran. Wilayahnya dijadikan sebuah
provinsi oleh Romawi dan ditempatkan langsung dibawah kekaisaran Roma dengan
seorang Gubernur yang disebut Procurator (yang dikuasakan), dan sebagai
pimpinannya. Pontius Pilatus adalah procurator ke lima dari Yudea. Saudara laki-
laki Archelaus,Antipas dan Philip menemukan nasib yang lebih baik. Philip tetap
dalam kedudukannya sampai meninggal di tahun 34 M, sedangkan Antipas lebih
lama lagi hingga tahun 39 M. Jadi keduanya memerintah sepanjang hidup Isa a.s.
dan keterutusannya, dan diwilayah Antipas itulah sebagaian besar kehidupannya
dijalani.6
Ummat Nabi Isa a.s., yakni Bani Israil sendiri telah tercerai berai ke
berbagai bagian dunia. Mereka yang tetap tinggal diPalestina hanya sebagian kecil
saja dari semua orang Yahudi. Dikota Alexandria yang pada saat itu merupakan
pusat utama dari dunia ilmu agama maupun perekonomian, sekurang-kurangnya ada
satu juta orang Yahudi. Bani Israil yang tercerai berai itu,khususnya mereka yang
tinggal di Alexandria, mereka tetap mempertahankan kesetiaannya kepada agama
berikut upacara-upacara peribadahan mereka yang telah bercampur dengan berbagai
kebudayaan dan falsafat Yunani. Mereka telah melupakan lidah Ibrani dan membaca
Alkitab dalam terjemahan Yunani. Philo dari Alexandria (25 s.M. – 40 M). Dialah
yang pertama kali menempatkan dirinya dalam tugas untuk mencocokkan teologi
Alkitab Yahudi dengan falsafah Yunani.7
Sumbangannya yang paling penting bagi sejarah fikiran filosofi
keagamaan, yakni konsepsi mengenai Logos (Kalam). Dia telah mengembangkan
notasi Yunani mengenai Logos yang telah diambil alihnya dari Stoics dan Plato, dan
mengartikannya sebagai Pribadi yang disebut sebagai suatu Pribadi yang disebutnya
6
Ulfat Azisus-Samad, Agama-Agama Besar Dunia, (Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2002),
hlm. 174.
7
Ulfat Azisus-Samad, Agama-Agama Besar Dunia, (Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2002),
hlm. 174.
sebagai“Tuhan Kedua” atau Anak Tuhan. Logos (Firman) adalah perantara antara
Tuhan dengan manusia, dan menjadi instrumen ciptaan tuhan, serta wahyu. Dalam
filsafat Philo,dia lebih rendah dari Tuhan yang mutlak. Tidak perlu dikatakan bahwa
ajaran tentang Logos itu benar-benar asing bagi agama Yahudi maupun agama-
agama wahyu lainnya.8
Kaum Yahudi di Palestina pada saat itu terpecah dalam beberapa golongan
atau sekte. Yang paling penting adalah kaum Saduki dan Farisi. Mereka telah
membagi Sanhedran di kalangan mereka sendiri; kaum Saduki mengawasi
Sanhedran dan Kanisah;kaum Farisi menguasai bagian keagamaan Sanhedran dan
Sinagog-Sinagog. Sebagai tambahan terhadap kedua golongan ini, yakni kaum
Essenes, Apocalyptists, dan Zealots. Berbeda dengan golongan lainnya, kaum
Zealot mengambil tindakan militer untuk menumbangkan penguasa Romawi untuk
mendapatkan kemerdekaan bagi kaum Yahudi. Semua golongan, kecuali Saduki,
menyongsong kedatangan Almasih Yang Dijanjikan, yang akan membimbing
kepada Abad Keemasan. Namun mereka mempunyai pandangan yang berbeda
terhadap Almasih yang diharapkan ini. Beberapa kaum menyongsong Almasih
dalam bentuk politis yang akan membebaskan Bani Israil dari penjajahan Romawi
dan diasendiri akan menjadi Raja Israil. Golongan lainnya memandangnya lebih dari
segi rohani dan percaya bahwa Almasih yang akandatang itu membimbing ke arah
Tata Dunia Baru, yakni Kerajaan Langit setelah kehancuran yang dahsyat dari tata
dunia yang sekarang ini.9
Selain Bani Israil dari orang-orang awam yang ada, sebagian besar adalah
Samaritans di Palestina. Mereka adalah keturunan dari perkawinan campuran antara
Yahudi dan non Yahudi, dan sebagian besar tinggal di Samaria. Meskipun mereka
menerima Taurat (tetapi tidak menerima buku-buku lain yang merupakan Alkitab
agama Yahudi), dan percaya kepada ajaran-ajaran pokok dariagama Yahudi. Namun
8
Ulfat Azisus-Samad, Agama-Agama Besar Dunia, (Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2002),
hlm. 174.
9
Ulfat Azisus-Samad, Agama-Agama Besar Dunia, (Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2002),
hlm. 175.
demikian bangsa Israil menganggap mereka sebagai di luar keyahudian dan menolak
untuk beribadat bersamamaupun dalam keperluan lainnya.10
Banyak dari orang awam maupun pejabat Yahudi mengikuti agama
Romawi yang resmi. Banyak di antara ilmuwan yang terdidik telah menjadi pemikir
bebas secara filsafat mereka memuja penalaran, menikmati kesenangan pertapa dan
tak beragama. Orang-orang biasa, bahkan dalam jumlah besar, tertarik kepada
beberapa upacara mistik yang berkembang di kalangan dunia Yunani-Romawi.
Setiap upacara kebatinan ini dipusatkan kepada satu dewa penyelamat -- Dionysus
dari Yunani, Hercules dari Romawi, Mitharas dari Pesia, Adonis dan Attis dari Syria
dan Phrygia, Ostris, Isis, dan Horus dari Mesir, Baal dari Babylonia,dan lain
sebagainya. Hampir semuanya atau sebagian besar dewa-dewa penyelamat ini
dipercaya sebagai ditunjukkan oleh Edward Carpenter, seperti :11
1. Mereka dilahirkan pada atau mendekati hari Natal (25 Desember ).
2. Mereka dilahirkan dari Ibunda yang Perawan.
3. Mereka menempuh hidup pengorbanan bagi ummat manusia.
4. Dilahirkan dalam sebuah goa atau relung di bawah tanah
5. Mereka disebut dengan nama Pembawa Cahaya, Penyembuh, Perantara, Juru
selamat, dan Penebus.
6. Namun demikian mereka dapatdikalahkan oleh kekuatan kegelapan.
7. Mereka turun ke Neraka di dunia bawah.
8. Mereka bangkit kembali dari kematian dan menjadi pelopor kemanusian (yakni
bagi mereka yang percaya atas pengorbanan, penebusan mereka, dan yang
menerima sebagai Juru Selamat) ke dunia Sorga.
9. Mereka membangun masyarakatorang-orang suci dan percaya terhadap para
pengikutnya harus menerima pembaptisan.
10. Mereka mengadakan upacara dengan santapan, makanan, dan sakramen.
10
Ulfat Azisus-Samad, Agama-Agama Besar Dunia, (Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2002),
hlm. 175.
11
Ulfat Azisus-Samad, Agama-Agama Besar Dunia, (Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2002),
hlm. 176.
C. Teologis Agama Kristen
Rahasia Tuhan Tritunggal yang kudus ini adalah merupakan pokok
kepercayaan agama Masehi. Bapa, Putra dan Roh Kudus adalah tiga pribadi.
Ketiga pribadi itu sudah mewahyukan dirinya pada pemandian Yesus. Bapa telah
mengutus Putra ke dunia, putera telah menjadi manusia dan telah menebus dosa
kita, Roh Kudus telah turun atas gereja dan mensucikan kita. Kita telah
dipermandikan atas nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Ketiga pribadi ini masing-masing adalah sungguh Allah seperti Bapa
demikian Putera dan Roh Kudus adalah maha kudus dan maha kekal. Karenaitu
Bapa, Putera dan Roh Kudus disembah dan dimuliakan yang sama. Tetapi pribadi
itu hanyalah satu Allah saja, mempunyai satu pengetahuan Ilahi, satu kehendak
Ilahi, satu kehidupan Ilahi dalam kebahagiaan yang tak terhingga. Allah yang Esa
dalam tiga pribadi itu ketika sebut Allah Tritunggal Yang Maha Kudus.12
Di dalam Al-Kitab dan didalam iman Rasul dikatakan tentang Allah Bapa,
tentang Yesus Kristus dan tentang Roh Kudus. Itu sekali-kali tidak berarti, bahwa
kita percaya kepada tiga Tuhan. Bersama-sama dengan umat Israil Gereja
mengaku bahwa hanya ada satu Allah yang Esa adanya.
Tetapi Allah yang Esa itu memperkenalkan dirinya sebagai Allah di atas
kita (Allah Bapa), sebagai Allah bersama Kita (yakni di dalam Yesus Kristus),
dan sebagai Allah di dalam kita (yakni Roh Kudus). Ketiga-tiganya tidak dapat
dipisah-pisahkan satu sama lain, namun dibeda-bedakan juga. Itulah yang
dimaksudkan dengan istilah Tritunggal. Dengan istilah itu sekali-kali tidak
dimaksudkan bahwa kita sanggup memecahkan rahasia tentang diri Allah.
Hakikat Allah tak dapat ditangkap dengan akal budi manusai atau diterangkan
dalam satu rumus.13
14
Jirhanuddin, Perbandingan Agama, Pengantar Studi Memahami Agama-Agama, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010), hlm.110-111.
15
Sukardji dkk., Perbandingan Agama Jilid II, (Jakarta: Azam, 1974) , hlm. 121.
16
Muhammad Fazlur Rahman Ansari, Islam dan Kristen dalam Dunia Modern, (Jakarta: PT.
Amzah, 2000), hlm. 14.
17
Ulfat ‘Azizus Samad, Islam dan Kristen, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2000), hlm. 40.
(rahasia). Namun ajaran Tritunggal ini merupakan pokok kepercayaan
agama Nasrani.
Tapi Allah Yang Maha Esa itu memperkenalkan dirinya sebagai Allah
di atas kita (Allah Bapa), sebagai Allah beserta kita (yakni di dalam Yesus
Kristus) dan sebagai Allah di dalam kita (yaitu Roh Kudus). Ketiga-tiganya
dapat dipisah-pisahkan juga, itulah yang dimaksud dengan istilah
Tritunggal.18
18
Drs. Abu Ahmadi, Perbandingan Agama,… hlm. 192-193.
19
Jirhanuddin, Perbandingan Agama..., hlm.113
b. Setiap orang mempunyai hak membaca dan menafsirkan Alkitab.
c. Gereja-gereja Protestan tidak mempunyai hak pimpinan umum. Setiap
gereja mempunyai pimpinan sendiri.
d. Gereja tidak mempunyai hak mengampuni dosa.
e. Menerjemahkan Alkitab ke bahasa-bahasa lain sehingga dapat dibaca
oleh orang lain sekalipun berlainan bahasa, sehingga sembahyang dan
doa dilakukan dengan bahasa yang dimengerti.
f. Tidak ada hubungan santapan malam dengan tubuh dan darah Kristus
dan itu hanyalah peringatan.
g. Tidak mengakui hidup membujang (cellibet) dan boleh melakukan
perkawinan.
h. Tidak diadakan patung dan gambar di dalam gereja.
22
Agus Salim, Perbandingan Agama: Pandangan Islam Mengenai kepercayaan majusi,
Shahabi, Yahudi, Kristen, Hindu, Budha, Sikh, (Bandung: Diponegoro, 2006), hal. 93.
a) Agama Masehi bukan untuk orang Yahudi atau Israel saja, tetapi untuk
seluruh bangsa.
b) Tritunggal, tiga Tuhan dalam satu termasuk ketuhanan al-Masih dan
ketuhanan Ruh Kudus.
c) Wujud Isa sebagai anak Tuhan dan turunnya ke bumi untuk
mengorbankan diri menebus dosa manusia.
d) Isa bangkit dari alam mati dan naik ke langit untuk duduk di kanan
ayahnya memerintah manusia.23
Untuk perkembangan agama Kristen saat ini, orang Kristen
merupakan kelompok agama terbesar di dunia, dengan jumlah sekitar 2,2
miliar orang, demikian menurut sebuah studi yang dirilis Pew Forum
tentang Agama dan Kehidupan Publik, Pew mengumpulkan data jumlah dan
distribusi geografis delapan kelompok agama utama, termasuk mereka yang
tidak percaya agama apa pun.
Setelah naiknya Yesus Kristus ke surga (meninggal), rasul-rasul mulai
menyebarkan ajaran Yesus ke mana-mana, dan sebagai hasilnya, jemaat
pertama Kristen, sejumlah sekitar tiga ribu orang, dibaptis. Namun, pada
masa-masa awal berdirinya, agama Kristen cenderung dianggap sebagai
ancaman hingga terus-menerus dikejar dan dianiaya oleh pemerintah
Romawi saat itu. Banyak bapa Gereja yang menjadi korban kekejaman
kekaisaran Romawi dengan menjadi martir,yaitu rela disiksa maupun
dihukum mati demi mempertahankan imannya, salah satu contohnya adalah
Ignatius dari Antiokia yang dihukum mati dengan dijadikan makanan singa.
Saat itu, kepercayaan yang berkembang di Romawi adalah paganisme,
di mana terdapat konsep ‘balas jasa langsung’. Namun dengan gencarnya
para rasul menyebarkan ajaran Kristen, perlahan agama ini mulai
berkembang jumlahnya, sehingga pemerintah Romawi semakin terancam
oleh keberadaan agama Kristen. Romawi pun berusaha menekan, dan
23
Agus Hakim, Perbandingan Agama (Pandangan Islam Mengenai Kepercayaan Majusi,
Shabiah, Kristen, Hindu, Budha, Sikh) Cet. IV, (Bandung: CV. Diponegoro, 1985), hlm. 93-95.
bahkan melarang agama Kristen, karena umat Kristen saat itu tidak mau
menyembah Kaisar, dan hal ini menyulitkan kekuasaan Romawi. Selain itu,
paganisme dan ramalan-ramalan yang sejak zaman Republik sudah dipakai
sebagai alat-alat propaganda dan pembenaran segala tingkah laku penguasa
atau alasan kegagalan penguasa, sudah tidak efektif lagi dengan keberadaan
agama Kristen. Maka di masa-masa ini, banyak umat Kristen yang dibunuh
sebagai usaha pemerintah Romawi untuk menumpas agama Kristen.
Penyebar utama agama Kristen pada masa itu adalah Rasul Paulus, yang
paling gencar menyebarkan ajaran Kristen ke berbagai pelosok dunia.
Pada masa inilah, datang masa-masa kegelapan (192-284), mulai dari
Kaisar Commodus hingga Kaisar Diocletian. Pada masa inilah orang-orang
masa itu kehilangan kepercayaan terhadap konsep balas jasa langsung yang
dianut di Paganisme, sehingga agama Kristen pun semakin diminati. Hingga
akhirnya pada tahun 313, Kaisar Konstantinus melegalkan agama Kristen
dan bahkan minta untuk dipermandikan, dan 80 tahun setelahnya, Kaisar
Theodosius melarang segala bentuk paganisme dan menetapkan agama
Kristen sebagai agama negara.
Dalam perkembangannya, kepemimipinan Kristen diteruskan
berdasarkan penunjukan Petrus oleh Yesus. Setelah Petrus meninggal
kepemimpinan dilanjutkan oleh para uskup yang dipimpin oleh uskup
Roma. Pengakuan iman mereka menyebutkan kepercayaan akan Allah
Tritunggal yang Maha kudus, yakni Bapa, Anak (Yesus Kristus), Roh kudus
dan gereja yang satu.
Setelah itu, Gereja Kristen mengalami dua kali perpecahan yang
besar: yang pertama terjadi pada tahun 1054 antara Gereja Barat yang
berpusat di Roma (Gereja Katolik Roma) dengan Gereja Timur (Gereja
Ortodoks Timur) yang berpusat di Konstantinopel (sekarang Turki). Yang
kedua terjadi antara Gereja Katolik dengan Gereja Protestan pada tahun
1517 ketika Martin Luther memprotes ajaran Gereja yang dianggapnya telah
menyimpang dari kebenaran.
Selain itu ada pula berbagai gerakan baru seperti Bala Keselamatan,
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Mormon, Saksi-Saksi Yehuwa, serta
berbagai aliran yang muncul pada akhir abad ke-19 maupun abad ke-20.24
24
Ah. Choiron, Perbandingan Agama…, hlm. 124-135.
25
Lindsay, International Journal, History of the Reformation (terjemahan), Vol. 1, hlm. 13.
seseorang dihapuskan melalui absolusi (pernyataan oleh imam bahwa dosa
seseorang telah dihapuskan.
2. John Wesley, pendiri Gereja Metodis
John Wesley (lahir di Epworth, 28 Juni 1703 dan meninggal 2 Maret 1791
pada umur 87 tahun) adalah seorang teolog Inggris. John merupakan anak seorang
pendeta dari gereja Anglikan. John Wesley sangat menekankan doktrin pembenaran
dan pengudusan. Dasar dari konsep pembenaran adalah konsep manusia yang
berdosa dan benar-benar terpisah dari Allah sehingga tidak mungkin
menyelamatkan dirinya sendiri, serta Allah yang begitu mengasihi manusia dan
berkenan menyelamatkan sesuai dengan kehendak-Nya. Karena itu, keselamatan
adalah benar-benar anugerah dari Allah belaka dan manusia menerima pembenaran
dari Allah. Wesley memiliki doktrin tentang “jaminan” yang membuatnya berbeda
dengan para reformator dan Gereja Katolik Roma, yaitu konsep kepastian yang
sungguh tentang keselamatan sehingga tidak perlu ada keraguan dan pertanyaan
tentang keselamatan, ataupun pekerjaan manusia yang dilakukan untuk
mendapatkan ataupun memastikan keselamatan itu.
Dengan demikian ada tiga poin yang menjadi dasar pemikiran Wesley dalam
doktrin “kesempurnaan seorang Kristen”, yaitu (1) pembenaran, dalam pemikiran
Reformasi, tidak cukup bila tidak membawa orang pada transformasi kehidupan;
(2) bahwa anugerah yang menusia terima melalui Kristus mampu untuk melakukan
transformasi hidup manusia; (3) bahwa kasih adalah esensi dari kehidupan baru
dalam Kristus.26
3. Ulrich Zwingli
Huldrych (atau Ulrich) Zwingli (lahir di Wildhaus, St. Gall, Swiss, 1 Januari
1484, meninggal 11 Oktober 1531 pada umur 47 tahun) adalah pemimpin
Reformasi Swiss, dan pendiri Gereja Reformasi Swiss. Zwingli adalah seorang
doctor biblicus (pakar Alkitab) yang independen dari Luther. Ia tiba pada
26
Rev. W.R. Inge, Protestantism (terjemahan), Faham Kristen Protestan (Benn’s Library
London, 1927), hlm. 33.
kesimpulan-kesimpulan yang sama setelah meneliti Kitab Suci dari sudut
pandangan seorang sarjana humanis.
Zwingli percaya bahwa sakramen Kristen itu serupa dengan janji atau sumpah
seorang militer untuk membuktikan kerelaan dirinya untuk mendengarkan dan
menaati firman Allah.
4. Yohanes Calvin
John Calvin atau Yohanes Kalvin (lahir 10 Juli 1509 – meninggal 27 Mei
1564 pada umur 54 tahun) adalah teolog Kristen Prancis terkemuka pada masa
Reformasi Protestan.
5. John Knox
John Knox adalah salah seorang tokoh yang mempengaruhi gerakan
reformasi di Skotlandia. Ia merupakan salah satu murid Calvin di Jenewa, sehingga
pengaruh teologi Calvinis sangat kental dalam dirinya. Menurut Knox, kekristenan
dan kemerdekaan nasional harus dapat ditemukan bersama, karena keduanya
merupakan suatu pergumulan yang dapat diselesaikan bersama.
John Knox lahir sekitar tahun 1513 di Haddington, tidak jauh dari Edinburgh.
Ia belajar di Universitas St. Andrews lalu ditahbiskan menjadi imam Katolik tahun
1536 dan menjadi seorang notaris kepausan tahun 1540. Perpindahannya menjadi
seorang protestan, menjadi sebuah misteri yang terselubung.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Agama Nasrani, Kristen, dan
Masehi, yaitu sebuah ajaran dan golongan agama yang didasarkan atas ajaran-ajaran
Yesus Kristus atau agama yang bersifat etik, sejarah, universal, dan penebus, dimana
hubungan antara Tuhan dan manusia terjadi dengan perantara dan pekerjaan Yesus
Kristus, yaitu agama yang mencakup lebih dari lima ratus sekte atau aliran dengan
gerejanya masing-masing. Al-Qur’an menyebut agama Kristen dengan nama Nasrani
yang berasal dari kata “Nashirah” (Nazaret), tempat kelahiran Nabi Isa. Juga sering
disebut dengan agama “Masehi” yang diambil dari kata “ al-Masih. Rahasia Tuhan
Tritunggal yang kudus ini adalah merupakan pokok kepercayaan agama Masehi. Bapa,
Putra dan Roh Kudus adalah tiga pribadi. Ketiga pribadi itu sudah mewahyukan
dirinya pada pemandian Yesus. Ajaran dalam agama Kristen meliputi, ajaran Iman,
Ketuhanan, manusia, dan escathology.
Dalam Kristen terdapat upacara-upacara yang dianggap suci dan berkhasiat,
yang terdiri dari pensucian dan pembaptisan, yang disebut dengan sakramen. Dalam
perkembangannya, kepemimipinan Kristen diteruskan berdasarkan penunjukan Petrus
oleh Yesus. Setelah Petrus meninggal kepemimpinan dilanjutkan oleh para uskup yang
dipimpin oleh uskup Roma. Pengakuan iman mereka menyebutkan kepercayaan akan
Allah Tritunggal yang Maha kudus, yakni Bapa, Anak (Yesus Kristus), Roh kudus dan
gereja yang satu.
Adapun tokoh dalam agama Kristen yaitu Paulus dan Yesus. Sedangkan pakar-
pakarnya ada Johanes Calvin, Martin Luther, Jhon wesley, Ulrich Zwingli, Jhon knox.
DAFTAR PUSTAKA