Anda di halaman 1dari 20

POKOK AJARAN AGAMA YAHUDI

Disusun dan dipresentasikan untuk memenuhi tugas matakuliah Perbandingan Agama

Dosen Pengampu:

H. Yumni al-Hilal, M.A

Oleh Kelompok VIII:

Awwalina Restu Fatiha 1819010010

Siti Maesaroh 1819010049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)

ISLAMIC VILLAGE

TANGERANG

MARET 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat
kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran
yang benar yaitu agama Islam, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pokok Ajaran Agama Yahudi” ini dengan lancar.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari
berbagai sumber yang berkaitan serta infomasi dari media massa, tak lupa penulis ucapkan
terima kasih kepada pengajar matakulih Perbandingan Agama atas bimbingan dan arahan
dalam penulisan makalah ini. Juga kepada pihak-pihak yang telah mendukung sehingga
dapat diselesaikannya makalah ini.

Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai ilmu kalam, khususnya bagi penulis.
Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Tangerang, 23 Maret 2021

i
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................. 2
C. TUJUAN .......................................................................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAAN ....................................................................................................................................... 3
A. Sejarah Agama Yahudi .................................................................................................................. 3
B. Mazhab Agama Yahudi .................................................................................................................. 4
1. Mazhab Hasideans ...................................................................................................................... 4
2. Mazhab Parisi.............................................................................................................................. 5
3. Mazhab Yahudi Zealoth (Fanatik) ............................................................................................ 6
4. Yahudi Khazariyah ..................................................................................................................... 7
C. Sejarah Baitul Maqdis .................................................................................................................... 8
D. Peribadatan Agama Yahudi........................................................................................................... 9
E. Hari Suci agama yahudi ............................................................................................................... 10
BAB III....................................................................................................................................................... 15
PENUTUP.................................................................................................................................................. 15
A. SIMPULAN ................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Agama Yahudi, sebagai agama Samawi, merupakan salah satu agama yang terbesar
di dunia. Agama ini berpusat di daerah Israel ( Palestine ). Dalam bahasa Inggris, orang
Yahudi disebut Jews dan pemeluknya disebut Judaism. Agama ini adalah salah satu agama
samawi yang diklaim sebagai agama tertua di dunia dan berasal dari Ibrahim. Banyak
penjelasan mengenai agama Yahudi, salah satunya yang menyatakan bahwa agama Yahudi
itu merupakan suatu keyakinan yang dihubungkan dengan ide ketuhanan serta perwujudan
suatu bangsa yang telah dipilih Tuhan. Ada juga yang menjelaskan bahwa agama Yahudi
itu adalah agama yang dihasilkan oleh proses perkembangan sejarah Bani Israel yang sudah
melalui masa sekian lama, ditumbuhkan dari ide Taurat, Talmud dan watak pembawaan
bangsa Israel itu sendiri. Agama ini berkitab sucikan Taurat.
Bangsa Yahudi, menurut sebagian sejarawan, hakekatnya adalah bangsa campuran
berbagai unsur ( mixed race ) yang dipersatukan oleh satu nasib dan watak. Mereka hidup
mengembara seperti orang Badui. Untuk mendapatkan wilayah untuk tinggal, bangsa ini
melakukan peperangan dengan penduduk pribumi. Salah satunya berperang dengan
penduduk Kananiah ( Palestine ). Dasar pemikiran dan tingkah laku Yahudi adalah
Talmud, yaitu pedoman rahasia yang tidak diketahui dengan pasti, kecuali oleh mereka
sendiri. Dengan demikian, posisi agama Yahudi sebagai agama samawi, seakan berubah
menjadi organisasi rahasia. Sejarah agama Yahudi diklaim sejak adanya Nabi Musa ( 4000
tahun yang lalu ).
Dalam paham agama Yahudi, mereka memiliki semacam keyakinan akan “ Goya
“. Goya, atau dalam bahasa Ibraninya disebut “ Gentiles “, merupakan keyakinan bahwa
mereka diciptakan sebagai bangsa ( umat ) pilihan Tuhan, dan bangsa lain diciptakan
Tuhan untuk melayani Yahudi semata. Dalam Protokol – protokol Pendeta Zionis, istilah
ini disebut Yahudi dan Yoyeem ( umami ).
Agama Yahudi, dalam kehidupan keagamaannya, mempunyai beberapa keyakinan
seperti tentang akan datangnya Sang Messiah, konsep ketuhanan maupun ritual – ritual
ibadahnya.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaiman sejara agama yahudi ?
2. Bagaimana mazhab-mazhab dalam agama yahudi ?
3. Apa saja hari besar dan festival agama yahudi ?
C. TUJUAN
1. Dapat memahami sejarah agama yahudi.
2. Dapat mengetahui mazhab-mazhab agama yahudi.
3. Dapat mengetahui hari besar dan festival agama yahudi.

2
BAB II

PEMBAHASAAN
A. Sejarah Agama Yahudi
Agama Yahudi adalah agama yang diturunkan Tuhan kepada Nabi Musa, yang
diajarkan kepada bani Israel dengan Taurat saebagai kitab sucinya yang esensinya terletak
pada perintah sepuluh Tuhan. Pengertian agama yahudi sebagaimana yang dimaksud di
atas. Maka sejarah agama ini, tentu harus dimulai pula dari Musa. Nabi Musa dilahirkan di
Mesir pada tahun 1593 sebelum Masehi. Ayah ibunya berasal dari suku Lewi, salah satu
suku yang dinasabkan kepada salah seorang putra Ya’qub dengan istrinya Liah.1
Beliau semenjak masa kanak-kanak hingga dewasa dan diangkat Tuhan menjadi
Nabi, Nabi Musa juga menyaksikan secara langsung bagaimana nasib kaum Israel hidup
di Mesir. Bekerja sebagai budak yang tertindas. Melihat penderitaan bangsa ini, Musa
berjuang, membawa mereka keluar dari kegelapan hidup dalam penindasan, berpindah
kenegeri yang telah dijanjikan untuk mereka. Tugas menyelamatkan bangsa ini ,
dilaksanakan oleh musa dengan baik, karena itulah tugas yang diberikan oleh Tuhan dalam
firman-firmanya yang diterima Musa, setelah Dia mengetahui keadaan kaum ini.
Sepeninggalan Musa bani Israel melupakan Tuhannya (Yehovah) kembali. Mereka
mulai memuja patung anak lembu emas lagi yang mereka buat sendiri. Karena pelanggaran
ini, mereka harus menanggung kepahitan hidup mengembara lagi selama 40 tahun
dipadang tandus. Musa, nabi besarnya meninggal dunia sebelum dapat memimpin
kaumnya memasuki negeri yang dijanjikan itu sebab sebagian yang dikatakan oleh seorang
penulis Yahudi “meraka belum siap memasuki negeri itu, dan negeri itupun belum sedia
menerima mereka”.
Akhirnya umat Yahudi berhasil memasuki kanaan di bawah Yoshua, setelah lebih
dahulu memerangi penduduk daerah Arab selama beberapa tahun. Setelah Yoshua
meninggal, umat Israel kembali lagi meninggalkan ajaran Musa, dan mulai menyembah
Baal dan Astartes, unsur-unsur ketuhanan bangsa kanaan. Atau mereka mulai
membayangkan Tuhan, Yehovah untuk dilambangkan sebagai ular. Tapi pelambangan ini
segera dihancurkan oleh Yehezekil. Ditempat lain Yehovah disembah dalam bentuk anak

1
Bahrudin Daya, Agama Yahud, (Yogyakarta : PT Bagus Arafah), hal. 56

3
sapi. Peti buatan musa bersama umatnya diangkat kemana-mana dianggap sebagai salah
satu tempat atau alat untuk disembah yang paling penting.

B. Mazhab Agama Yahudi


1. Mazhab Hasideans
Hasideans adalah sekte agama Yahudi yang tidak diketahui sedikitpun
tentang asal-usulnya. Akan tetapi sekte ini menjalankan aktivitasnya pada abad II
SM, yakni masa penindasan Antiachus Epiphanes di mana para pengikutnya ini
lebih memilih mati daripada mengotori hari Sabat, mereka merupakan dalang
revolusi Hasmonean. Kendati ada kesamaan nama, namun mereka merupakan sekte
tua yang berbeda dengan sekte-sekte Hasideans Yahudi kontemporer. Keduanya
dibedakan melalui penggunaan kata Yunani “Hasideans” daripada kata Ibrani
“Hasidim” dengan makna “orang-orang yang bertaqwa.” Para pengikut sekte
Hasideans dikenal sangat konsisten menjalankan perintah-perintah dan senantiasa
berdoa serta sangat kuat berpegang teguh dengan ritual Sabat.
Adapun hubungan mereka dengan sekte-sekte Yahudi lainnya, mereka dari
sisi politik memiliki andil dalam pemberontakan kaum Hasmonean melawan
Yunani. Mereka bersekutu dengan orang-orang Mukabiyyin dan turut mendukung
mereka sampai akhirnya terbukti bahwa orang-orang Mukabiyyin memiliki tujuan-
tujuan politik yang sekuler, lalu mereka berhenti memberi dukungan. Di antara
sikap-sikap pemikiran mereka adalah melawan upaya Antiachus untuk
memaksakan filsafat Helenisme terhadap kaum Yahudi, perhatian terhadap
jaminan kebebasan beragama, dan tidak mendukung nasionalisme Yahudi. Kendati
memiliki pangaruh terhadap orang-orang, namun mereka saling membantu dengan
orang-orang Hasmonean dalam peperangan mereka demi kebebasan politik.
Sekte ini berakhir setelah konflik orang-orang Mukabiyyin. Akan tetapi
pemikiran-pemikiran mereka tetap hidup karena diadopsi oleh sekte-sekte Yahudi
lainnya, seperti sekte Parisi, sebagaimana mereka juga dianggap sebagai pendahulu
sekte Eseni. Sebagian ilmuwan melihat bahwa kata “ Hasid” dan “ Eseni” diambil

4
dari suku kata yang bermakna ketakwaan. Berarti terdapat kedekatan pada yang
dinamakan dan isi kandungan di antara kedua sekte itu.2
2. Mazhab Parisi
Perkataan Parisi artinya sekte yang menyendiri dan berpecah. Aliran ini
selalu menyendiri dan menginginkan perpecahan. Nama ini diberikan oleh orang
yang tidak menyukainya. Mereka sendiri menamakan dirinya sebagai pendeta atau
“rabbani” artinya pendeta-pendeta agama atau saudara-saudara pada jalan Allah.
Sekte Farisi merupakan sekte agama politik selama rentang waktu Haekal Kedua.
Sebagian Ilmuwan menganggap mereka sebagai perpanjangan dari sekte Hasideans
yang terkenal dengan perlawanan mereka terhadap pengaruh budaya Helenisme
Yunani atas kaum Yahudi.
Sekte ini mengadopsi ajaran agama Yahudi warisan tradisioni. Mereka
membentuk suatu komunitas kecil yang tertutup dan menjalani kehidupan
berkelompok khususnya dalam hal makan, dan menjaga aturan-aturan kesucian.
Mereka berupaya memaksakan pengaruh mereka terhadap Haikal dan menyaingi
orang –orang Saduki dalam hal pengaruh ini. Mereka menganggap Sinagoge
sebagai lembaga keagamaan yang terbuka bagi semua orang untuk beribadah,
berhikmat dan belajar, serta sebagai ganti Haikal yang dikuasai oleh orang saduki.
Sebagian peneliti menganggap orang-orang Farisi sebagai komunitas
keagamaan atau masyarakat beriman, dan inilah yang membuat agama Yahudi tetap
dapat bertahan setelah runtuhnya negara.3 Pengikut sekte ini terdiri atas orang-
orang kebanyakan yang bekerja sebagai guru, sebagai penghotbah agama. Karena
itu jumlah pengikutnya lebih besar dari pada Saduki. Pada umumnya mereka hidup
membujang, zuhud dalam biara.
Mereka percaya pada hari kiamat dan kebangkitan dalam kubur, akhirat dan
malaikat. Menurut mereka, bukan Taurat saja yang harus diikuti sebagai kitab suci,
tetapi juga Talmud. Talmud dikumpulkan oleh para rabi yang mempunyai
kekuasaan tertinggi karena mereka terpelihara dari maksiat, dan semua yang

2
Muhammad Khalifah Hasan, Sejarah Agama Yahudi, (Jakarta: Al-Kautsar, 1998), hal 213-214.
3
Ibid, hal 216.

5
mereka ucapkan adalah dari Tuhan. Karena itu mereka wajib ditaati. Kelompok ini
berbeda dengan kelompok Yahudi yang lainnya disebabkan adanya dua hal :

a. Kelompok Yahudi Farisi memercayai semua kitab dalam Perjanjian Lama,


beberapa ucapan yang dinisbahkan kepada Musa dan kitab Talmud. Talmud
dikumpulkan oleh para rabi yang mempunyai kekuasaan tertinggi karena
mereka terpelihara dari maksiat, dan semua yang mereka ucapkan adalah dari
Tuhan.
b. Kelompok Yahudi Farisi meyakini adanya hari kebangkitan. Mereka juga
meyakini bahwa orang-orang saleh yang sudah meninggal dunia, akan
bangkit kembali untuk bersekutu dengan Messiah yang kelak akan datang
untuk menyelamatkan umat manusia dan memasukkan mereka kedalam
agama Musa. Kitab Injil berulang kali menyebutkan bahwa kaum Farisi
adalah kelompok yang paling menentang kerasulan Isa ibn Maryam. Bahkan
Injil juga menyatakan bahwa kaum Farisilah yang berkali-kali menuduh Isa
ibn Maryam. Merekalah kelompok terdepan menjadi penentang Isa al Masih,
dan terus-menerus berupayah mencelakai nabi agung itu sampai akhirnya
mereka berhasil menjatuhkan hukuman salib kepadanya.

3. Mazhab Yahudi Zealoth (Fanatik)


Adalah golongan Fanatik, yang terlalu percaya kepada kekuatan sendiri,
tidak menyerahkan diri sepenuhnya kepada kekuasaan Yehovah. Mereka sangat
gemar kepada politik, sehingga ada kecenderungan bahwa mazhabnya adalah
perkumpulan politik yang ekstrim di kalangan Yahudi. Faham yang dianut oleh
mazhab Yahudi Zealoth ini, sangat dekat dengan keyakinan yang dianut kelompok
Yahudi Farisi. Akan tetapi, mereka sama sekali tidak membuka pintu toleransi,
bahkan selalu bersikaf konfrontatif terhadap semua keyakinan lain. Pada awal abad
pertama Masehi, kelompok inilah yang mengobarkan pemberotakan untuk
melawan Kekaisaran Romawi dan semua kelompok Yahudi yang bersekutu dengan
kekaisaran tersebut. Oleh sebab itulah, kelompok ini juga dikenal dengan sebutan
(para penumpah darah).

6
4. Yahudi Khazariyah
Sebagaimana yang telah penulis kemukakan di atas, Bani Israel kuno yang
dibicarakan al-Qur’an adalah bangsa Semit yang keluar bersama Musa a.s. dari
Mesir ke Palestina. Untuk beberapa lama, mereka tinggal di Palestina dan
mendirikan negara Bani Israel, di bawah pimpinan Daud a.s. kemudian Sulaiman
a.s. Tidak lebih dari delapan puluh tahun, negara yang ditegakkan di atas keimanan
yang benar dan tauhid tersebut, terpecah menjadi dua kerajaan dan mengalami
kemunduran akidah dan ajaran Taurat yang original.
Orang-orang Yahudi kuno, Alquran sebut dengan Bani Israel hampir dapat
dikatakan tidak ada lagi kecuali beberapa gelintir. Orang-orang Yahudi yang
merampas Palestina sekarang ini adalah Yahudi Khazar, yang tidak memiliki
pertalian apapun dengan Bani Israel, baik etnik, darah ataupun keturunan. Mereka
yang memerintah Palestina sekarang ini, yang membentuk rakyat Israel yang
mengklaim hak historis, yang menyatakan bahwa diri mereka adalah cucu dari
Ibrahim a.s. dan Yakub a.s., adalah orang-orang Zionis.4
Pendapat ini didukung oleh Mihna Yusuf Haddad. Ia mengatakan, “Orang-
orang Yahudi sekarang ini adalah hasil dari Yahudisasi, bukan hasil keturunan dari
Ibrahim atau dari orang-orang Israel kuno lainnya, kecuali beberapa gelintir Yahudi
Timur di negeri Arab yang menjaga garis keturunan mereka dengan cara indogami
(kawin antar kerabat), khususnya setelah penaklukan Islam.5 Bahkan para penulis
Arab dengan tegas membantah bahwa Yahudi Dumna berasal dari Israel. Mereka
terdiri dari berbagai bangsa yang memeluk agama Yahudi selama dalam tahun-
tahun pengasingan, seperti Yahudi Yaman, Yahudi Felasha di Habasyah dan
Yahudi Khazar. Pada masa itu, agama Yahudi diperkenalkan oleh para misionaris
Yahudi kepada masyarakat luas.
Pendapat ini diperkuat oleh Arthur Koestler. Ia berkata, Yahudi bukan lagi
sebuah ras yang terjaga kemurniannya. Mereka terdiri dari berbagai macam ras

4
Mihna Yusuf Hadad, al-Ruyal al-Arabiyah Li al-Yahud, Dzat as-Salisil Li Ath-Thibah wa an-Nasyr, (Kuwait, 1989),
hal 350
5
Ibid, hal 259.

7
yang tidak memiliki keistimewaan apapun. Hal ini ia buktikan dengan
menggunakan sandaran fakta-fakta sejarah, studi migrasi bangsa-bangsa dan
Yahudi Eropa, antropologi, seperti ilmu humaniora, penemuan ilmiah dan
kedokteran, dengan membandingkan bentuk fisik manusia dan golongan darah,
serta geneologi. Dan di antara referensi terkuat yang dipakai Koestler dalam
penelitian ini adalah laporan Unesco yang menolak dengan tegas kemurnian ras
Yahudi.6 Orang-orang Yahudi tidak memilki sejarah peradaban bersama.

C. Sejarah Baitul Maqdis


Baitul maqdis atau Rumah suci (dalam bahasa Arab), adalah istilah yang kerap
digunakan untuk merujuk pada Masjid Al-Aqsha atau kota Yerussalem. Tanakh (kitab suci
Yahudi) dan Alkitab (kitab suci Kristen) menyebutkan bahwa Sulaiman (Salomo)
membangun tempat yang menjadi pusat ibadah bani Israil, yakni Beit Hamikdash (dalam
bahasa Ibrani), disebut Bait suci (dalam bahasa Indonesia) di kota Yerussalem. Pada 587
atau 586 SM, kekaisaran Babilonia Baru di bawah Nebukadnezar II menduduki kawasan
Palestina dan menghancurkan Bait Suci.
Babilonia Baru runtuh dan digantikan Kekaisaran Akhemeniyah. Pada 538 SM,
Kaisar Akhemeniyah Koresy Agung mengeluarkan surat perintah yang mengizinkan Bani
Israil kembali ke Palestina dan membangun Bait Suci kedua. Setelah terjadi Perang
Yahudi-Romawi Pertama pada tahun 66-73 M, banyak umat Yahudi yang terbunuh dan
dijadikan budak, sedangkan Bait Suci kembali dihancurkan
Kaisar Romawi Hadrianus kemudian membangun ulang kota Yerusalem dan
memberinya nama baru Aelia Capitolina. Kota baru ini dibangun dan dipersembahkan
untuk dirinya sendiri dan beberapa dewa Romawi, utamanya Dewa Yupiter. Dan berperan
sebagai koloni Romawi dan digunakan untuk barak Legiuner. Dalam bahasa Arab, kota ini
disebut Iliya' (bahasa Arab: ‫)إِي ْْـلـيَـاء‬, pelafalan Arab dari Aelia, kependekan dari Aelia
Capitolina. Batas kota Yerusalem diperluas seiring berjalannya waktu hingga masa modern
dan kawasan yang dulunya disebut Iliya' (Aelia Capitolina) sendiri merujuk pada
bagian kota tuanya yang dikelilingi tembok.

6
Anya Francois, al-Falesthiniyyun, Dar An-nahar li An-Nasyr, (Beirut, 1969), hal 22.

8
Pada tahun 610, Kekaisaran Sasania Persia mengalahkan Romawi dan merebut
Palestina. Umat Yahudi diberi wewenang untuk mendirikan negara bawahan dan mulai
membangun Bait Suci. Namun lima tahun kemudian, Romawi kembali mengambil alih
Palestina dan umat Kristen menghancurkan Bait Suci yang belum selesai pembangunannya
dan menjadikan tempat itu sebagai tempat pembuangan sampah.7 Situs tersebut tetap
berupa puing-puing sampai umat Muslim menguasai kawasan tersebut, kemudian
membersihkan dan mendirikan beberapa bangunan di atas situs tersebut, seperti Jami' Al-
Aqsha dan Kubah Shakhrah.

D. Peribadatan Agama Yahudi


Dalam segi peribadatan, agama Yahudi mempunyai beberapa tradisi ibadah. Antara
lain sembahyang, puasa, perayaan hari – hari suci, kurban, syari’ah dan etika. 8
1. Sembahyang
Sembahyang, dilakukan umat Yahudi 3 waktu dalam sehari, yaitu jam 9, 11, dan
jam 3. Tidak ada tuntunan yang jelas tentang bagaimana umat yahudi melaksanakan
sembahyang. Perintah sembahyang tiga kali sehari tercantum dalam kitab Talmud.
Sembahyang pagi dilakasankan mulai terbit fajar sampai sepertiga panjang siang hari,
kira-kira jam 10.00. Sembahyang siang dimulai sesaat setelah matahari condong ke
barat sampai matahari terbenam, dan sembahyang malam mulai malam tiba sampai
terbit fajar.
Yang terpenting dalam setiap sembahyang umat Yahudi ialah apa yang disebut
dengan tefillah ( menurut Talmud ), amidah, yaitu tegak berdiri mengawali
sembahyang dengan mengucapkan shalawat sebanyak 19 kali, 3 kali pertama memuji
kekuasaan Tuhan, Kemahaperkasaan-Nya, dan kesucian-Nya, 3 kali yang terakhir
sebagai ucapan terimakasih atas rahmat-Nya yang tidak putus-putus, doa penutup
untuk keselamatan dan kedamaian, sedang 13 lainnya ditengah-tengah dan
merupakan permohonan untuk segala keperluaan. Dalam sembahyang pagi dan
malam, amiddah di dahului oleh sema, syahadat pertama orang Yahudi. Sema ditandai

7
Karmi, Ghada, Jerussalem Today: What Future for the Peace Process?, (Garnet & Ithaca Press, 1997), hal 116.
8
Romdlon, Agama agama Dunia, ( Yogyakarta : IAIN SUKA Press : 1988 ), hal. 322

9
dengan 2 macam yaitu pujian kepada Tuhan yang telah menciptakan terang
menderang pada waktu sembahyang pagi dan yang mengatur perjalanan hari dan
malam pada sembahyang malam, dan pujian kepada Tuhan karena kecintaan-Nya
kepada Israel sesuai dengan wahyu-Nya. Setiap sembahyang selalu diakhiri
dengan alenu wajib atau doa wajib.
2. Puasa Yahudi
Umat Yahudi biasanya berpuasa ketika dalam masa berkabung atau berduka cita.
Hal ini tercantum dalam kitab Samuel 1, 13:13, kitab Imamat Lewi 16: 29. Tujuan
puasa bagi mereka adalah untuk menghapuskan dosa dan mensucikan diri dan
menyatakan rasa keprihatinan. Puasa orang Yahudi dimulai ketika fajar menyingsing
hingga kelihatan tiga buah bintang yang pertama terbit pada senja hari yang
bersangkutan.
3. Korban Dalam Agama Yahudi
Korban merupakan salah satu upacara ibadat yang penting bagi umat Yahudi.
Korban dalam tradisi umat yahudi di bagi menjadi tiga, yaitu korban perdamaian,
korban pemujaan, dan korban lain-lain. Korban perdamaian adalah korban yang
dilaksanakan untuk memohon perdamaian dengan Tuhan atas dosa yang di perbuat
tanpa sengaja. Korban pemujaan terdiri dari korban bakar, korban keselamatan, dan
korban sesaji. Korban lain-lain terdiri dari korban perjanjian, korban pelantikan
umum, dan korban pembunuhan. Secara garis besar sesuai dengan bentuk korbannya
tujuan korban itu adalah untuk memuliakan YeHoVaH, menembus dosa, dan
mengadakan persekutuan dengan-Nya.

E. Hari Suci agama yahudi


Hari suci dalam umat Yahudi disamping erat hubungannya dengan korban, juga
erat kaitannya dengan peristiwa sejarah, musim panen, dan juga dengan Hilal. Hari suci
dalam umat Yahudi antara lain Hari Paskah ( hari raya untuk merayakan pembebasan
orang Israel dari perbudakan Fir’aun ), Hari Pantekosta ( hari ke-50 pesta paskah
panen), Hari Perdamaian Besar ( hari ke 10 bulan ke 7 menurut penanggalan Yahudi yang
dirayakan dengan cara berpuasa untuk penghapusan dosa ), Hari Pondok Daun ( hari raya
pengumpulan hasil panen ), Hari Penembusan Dosa ( jatuh pada akhir bulan ke-6 atau awal

10
bulan ke-7 kalender Yahudi ), Hari Bulan Baru ( perayaan dan pensucian hari pertama tiap
bulan yang dirayakan dengan kurban dan perjamuan ), Hari Sabbath ( hari Sabtu dimana
orang Yahudi dilarang beraktivitas ).

Hari Raya Yahudi (bahasa Inggris: Jewish holidays, atau Festival Yahudi; bahasa
Inggris: Jewish festivals) adalah waktu-waktu tertentu yang dirayakan atau diperingati
dengan cara khusus oleh orang Yahudi untuk memperingati suatu kejadian penting dalam
sejarah, terutama menurut perintah kitab sucinya, Tanakh atau Alkitab Ibrani, sepanjang
tahun.9
1. Hari-hari festival dalam agama yaudi :
a. Hari Sabat
Sabat (‫שבת‬, Shabbat) adalah hari raya umat Yahudi yang dimaknai sebagai
hari kebebasan dari pekerjaan, sebagaimana Tuhan beristirahat pada hari ke-7
dalam penciptaan. Sabat mengingatkan manusia akan kemampuannya untuk
beristirahat.
Orang Yahudi merayakan hari Sabat setiap hari Sabtu, dengan perhitungan
hari yang dimulai dari tenggelamnya matahari pada hari Jumat hingga
tenggelamnya matahari pada hari Sabtu.Kaum Yahudi membersihkan rumah
mereka sebagai persiapan untuk menyambut hari Sabat. Selain itu, mereka juga
menyiapkan makanan-makanan yang lebih baik dibanding biasanya.
Selama masa ini, setiap orang dilarang untuk melakukan 39 jenis kegiatan.
Karena menyalakan api dan memasak termasuk dari kegiatan-kegiatan tersebut,
maka kaum Yahudi memasak masakan mereka satu hari sebelumnya.
Selain Sabat yang berlangsung setiap hari Sabtu tersebut, ada juga yang
disebut dengan Tahun Sabat yang berlangsung selama tujuh tahun sekali. Pada
tahun ini, segala tanaman yang ada di ladang dapat dinikmati oleh setiap orang
(tidak terbatas oleh pemiliknya saja). Segala hasil panen yang didapat pada tahu ini
juga dilarang untuk diperjualbelikan Selain itu, pada akhir tahun, segala hutang-
hutang yang dimiliki oleh seseorang dianggap telah lunas.

9
Jacob Neusner, Alan Jeffery Avery-Peck, William Scott Green, The Encylopaedia of Judaism, (Netherlands:
Brill, 2005), hal. 1022.

11
b. Hari Raya Paskah
Paskah (bahasa Yunani: Πάσχα Paskha; atau Ibrani: Pesakh, berarti
"melewatkan"), yakni kisah Allah membunuh anak-anak sulung Mesir. Menurut
kalender Yahudi, Perayaan ini selalu dimulai pada tanggal 14 Nisan yang
bertepatan atau berselisih 1-2 hari sebelum atau sesudah bulan purnama dan
berlangsung selama satu mingguCiri utama dari perayaan Paskah adalah makan
bersama keluarga di rumah masing-masing yang dilakukan pada malam hari.
c. hari hari raya besar (high holy days )
Hari-Hari Raya Besar (atau juga disebut "Days of Awe") adalah sebuah
rangkaian festival yang berlangsung selama sepuluh hari yang dimulai pada
tanggal 1 Tisyri. Rangkaian festival ini dimulai oleh Rosh Hashanah dan ditutup
oleh Yom Kippur.

Pada rangkaian festival ini, semua orang diminta untuk mengenakan baju
yang sederhana untuk menunjukkan kerendahan hati mereka kepada Allah.
Bahkan, pada hari Yom Kippur, mereka tidak mengenakan kulit dan perhiasan sama
sekali. Pada masa ini, kaum Yahudi menghabiskan sebagian besar waktu mereka
pada siang hari di Sinagoge (Sinagogue) atau Shul.

d. festival agama yahudi


1) festival tahun baru rakyat ( rosh Hashanah)
Secara etimologis, Rosh Hashanah berarti "permulaan tahun". Hari
raya ini adalah pembuka festival hari-hari raya besar.
2) Festival Pendamaian (Yom Kippur)
Hari raya ini diperingati setiap tanggal 10 Tisyri dan
kepentingannya disejajarkan dengan Sabat, bahkan disebut juga Sabat dari
segala Sabat. Hari ini juga dianggap sebagai hari yang paling kudus dalam
setahun, sekaligus penutup festival tahun baru Yahudi. Seluruh perayaan
dipusatkan di sinagoge dan paratugas mengenakan jubah putih (kitel) dan
umat diwajibkan untuk menjaga keheningan.
3) Festival pondok daun

12
Hari Raya Pondok Daun (Ibrani: ‫ סוכות‬or ‫סֻּכֹות‬, sukkōt) atau
perayaan tabernakel adalah sebuah hari raya Yahudi yang merupakan
perayaan pengucapan syukur bagi Israel atas hasil panen yang dirayakan
selama tujuh hari pada bulan purnama di antara
bulan September dan Oktober.
4) Festival sukacita taurat
Perayaan "Sukacita Taurat" (atau Simchat Torah) ini adalah
perayaan akhir pembacaan Kitab Taurat selama satu tahun lingkaran
liturgi.[5] Bagi umat Yahudi yang berada di Israel, hari raya ini diadakan
bersamaan dengan Hari Kedelapan Persekutuan Khidmat (shemini azeret),
namun bagi orang Yahudi diaspora, perayaan ini dirayakan sehari
setelah shemini azeret.
5) Festival kenisah (Hanukah )
Festival Kenisah (Hanukah) atau juga sering disebut Penahbisan
Bait Tuhan dirayakan di Yerusalem pada tanggal 25 Kislew selama 8 hari.
Perayaan ini dirayakan bersamaan dengan masa Adven atau bahkan dengan
hari raya Natal sehingga sering disebut secara keliru sebagai Natal Yahudi.
6) Festival pesta undi (purim )
Festival Pesta Undi (Purim) diarayakan pada tanggal 13-15 Adar,
atau menjelang tahun baru Yahudi. Pada tanggal 13, umat berpuasa namun
merayakan pesta pada tanggal 14 dan 15
7) Hari duka nasional ( tisha b’av )
Hari Duka Nasional ("Tisha B'Av", Tesha be-Ab) adalah hari
pengenangan atas penderitaan bangsa Yahudi yang dilaksanakan pada
tanggal 9 Ab. Di sinagoge, dibacakan Kitab Ratapan nabi Yeremia, dan
semua orang berpuasa pada hari ini. Dalam hari raya ini, umat Yahudi
memperingati kehancuran Bait Allah yang pertama (586 sM) dan kedua (70
M), pembantaian pemberontak Yahudi oleh Roma (135), pengusiran orang
Yahudi dari Spanyol (1492), dan peristiwa menyedihkan lainnya yang
terjadi pada umat Yahudi.
8) Hari kemerdekaan Israel

13
Hari Kemerdekaan Israel diperingati setiap tanggal 14 Mei untuk
merayakan kemerdekaan bangsa Israel pada tanggal 14 Mei 1948. Hari raya
ini juga dijadikan sebagai hari libur nasional.

14
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN
Agama Yahudi adalah agama yang diturunkan Tuhan kepada Nabi Musa, yang
diajarkan kepada bani Israel dengan Taurat saebagai kitab sucinya yang esensinya terletak
pada perintah sepuluh Tuhan. Pengertian agama yahudi sebagaimana yang dimaksud di
atas. Maka sejarah agama ini, tentu harus dimulai pula dari Musa. Nabi Musa dilahirkan di
Mesir pada tahun 1593 sebelum Masehi. Ayah ibunya berasal dari suku Lewi, salah satu
suku yang dinasabkan kepada salah seorang putra Ya’qub dengan istrinya Liah.
Beliau semenjak masa kanak-kanak hingga dewasa dan diangkat Tuhan menjadi
Nabi, Nabi Musa juga menyaksikan secara langsung bagaimana nasib kaum Israel hidup
di Mesir. Bekerja sebagai budak yang tertindas. Melihat penderitaan bangsa ini, Musa
berjuang, membawa mereka keluar dari kegelapan hidup dalam penindasan, berpindah
kenegeri yang telah dijanjikan untuk mereka. Tugas menyelamatkan bangsa ini ,
dilaksanakan oleh musa dengan baik, karena itulah tugas yang diberikan oleh Tuhan dalam
firman-firmanya yang diterima Musa, setelah Dia mengetahui keadaan kaum ini.
Mazhab Agama Yahudi : Mazhab Hasideans, Mazhab Parisi, Mazhab Yahudi
Zealoth (Fanatik), dan Yahudi Khazariyah.
Baitul maqdis atau Rumah suci (dalam bahasa Arab), adalah istilah yang kerap
digunakan untuk merujuk pada Masjid Al-Aqsha atau kota Yerussalem. Tanakh (kitab suci
Yahudi) dan Alkitab (kitab suci Kristen) menyebutkan bahwa Sulaiman (Salomo)
membangun tempat yang menjadi pusat ibadah bani Israil, yakni Beit Hamikdash (dalam
bahasa Ibrani), disebut Bait suci (dalam bahasa Indonesia) di kota Yerussalem. Pada 587
atau 586 SM, kekaisaran Babilonia Baru di bawah Nebukadnezar II menduduki kawasan
Palestina dan menghancurkan Bait Suci.
Peribadatan Agama Yahudi : Sembahyang, Puasa Yahudi, dan Korban Dalam
Agama Yahudi. Hari suci dalam umat Yahudi disamping erat hubungannya dengan korban,
juga erat kaitannya dengan peristiwa sejarah, musim panen, dan juga dengan Hilal. Hari
suci dalam umat Yahudi antara lain Hari Paskah ( hari raya untuk merayakan pembebasan
orang Israel dari perbudakan Fir’aun ), Hari Pantekosta ( hari ke-50 pesta paskah
panen), Hari Perdamaian Besar ( hari ke 10 bulan ke 7 menurut penanggalan Yahudi yang
15
dirayakan dengan cara berpuasa untuk penghapusan dosa ), Hari Pondok Daun ( hari raya
pengumpulan hasil panen ), Hari Penembusan Dosa ( jatuh pada akhir bulan ke-6 atau awal
bulan ke-7 kalender Yahudi ), Hari Bulan Baru ( perayaan dan pensucian hari pertama tiap
bulan yang dirayakan dengan kurban dan perjamuan ), Hari Sabbath ( hari Sabtu dimana
orang Yahudi dilarang beraktivitas ).

16
DAFTAR PUSTAKA

Anya Francois. (1969). al-Falesthiniyyun, Dar An-nahar li An-Nasyr. Beirut


Bahrudin Daya. Agama Yahud. Yogyakarta : PT Bagus Arafah
Jacob Neusner, Alan Jeffery Avery-Peck, William Scott Green. (2005). The Encylopaedia of
Judaism. Netherlands: Brill
Karmi, Ghada. (1997). Jerussalem Today: What Future for the Peace Process?, Garnet & Ithaca
Press.
Mihna Yusuf Hadad. (1989). al-Ruyal al-Arabiyah Li al-Yahud, Dzat as-Salisil Li Ath-Thibah
wa an-Nasyr. Kuwait, 1989.
Muhammad Khalifah Hasan. (1998). Sejarah Agama Yahudi.Jakarta: Al-Kautsar
Romdlon. (1988). Agama agama Dunia. Yogyakarta : IAIN SUKA Press

17

Anda mungkin juga menyukai