Anda di halaman 1dari 10

[MAKALAH]

Masyarakat Arab Sebelum Islam


Diajukan untuk memenuhi mata kuliah
“Sejarah Dakwah”

Dosen pengampu:
Unun Achmad Alimin,S.Sos.I.,M.A

Disusun oleh kelompok 2:


RAHMA AULIA (04040323125)
YULDIYA HUSNIYA ALFIANI (04040323134)
ZULFAH ALYA NABILLAH (04040323135)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tema pada makalah ini adalah "Masyarakat Arab Sebelum
Islam".

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen mata kuliah Sejarah Dakwah yang telah memberikan tugas
terhadap kami. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca. Sekian dari kami, kami ucapkan terimakasih.

Surabaya, September 2023

Tertanda

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
A. Masyarakat Arab sebelum Islam .............................................................. 3
BAB III ................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ................................................................................................. 6
B. Saran ........................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi kehidupan Arab sebelum datangnya Islam, dikenal sebagai
zaman jahiliyah, yakni pada saat itu sangat jauh dari ajaran nilai Islam. Salah
satu aspek yang penulis kaji yakni pada kondisi sosial, bagaimana
pandangan masyarakat Arab terhadap kaum perempuan. Kaum perempuan
pada saat itu sangat tidak dihargai keberadaannya dan tidak mendapatkan
penghormatan sosial, yakni dimulai adanya penguburan bayi perempuan
hidup-hidup dan jika ada yang membiarkannya hidup, ia akan tumbuh
dengan penuh kehinaan dan lain sebagainya. Kemudian setelah Islam
datang, Rasullullah diutus untuk memperbaiki akhlak Arab pada saat itu.
Karena, misi utama kerasulan Muhammad saw. adalah untuk
menyempurnakan akhlak, tentunya hal ini akan membawa perubahan
kondisi kaum perempuan terhadap keadaan yang lebih baik lagi. Keadaan
kaum perempuan mulai dihargai keberadaannya dan terpenuhi juga hak- hak
mereka sebagai sesama manusia dan makhluk-Nya. Setelah berlalunya masa
jahiliyah dahulu, tentunya sangat diharapkan tidak terjadinya masa yang
didalamnya tidak jauh berbeda dengan masa jahiliyah dimasa modern ini.
Mahmud dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Pendidikan”,
berpendapat bahwa masa remaja (adolescence) ditandai adanya
kecenderungan identity-identity confusion. Persiapan kearah kedewasaan
dengan membentuk dan memperlihatkan identitas diri, ciri-ciri yang khas
dari dirinya. Dalam proses tersebut, remaja sering kali sangat ekstrem dan
berlebihan, sehingga tidak jarang dipandang lingkungannya sebagai
penyimpangan atau kenakalan. Dorongan pembentukkan identitas diri yang

1
kuat disatu pihak, sering diimbangi oleh rasa setia kawan dan toleransi yang
besar terhadap kelompok sebayanya.1

Ketika berbicara mengenai remaja selalu mendapatkan tanggapan yang


beraneka ragam. Namun, saat ini kesan yang ada dalam benak masyarakat
justru terdominasi hal yang negatif. Dimulai dari hal perkelahian antar
pelajar, pornografi, kebut-kebutan, tindakan kriminal seperti pencurian, dan
perampasan hak milik orang lain, pengedaran obat-obat terlarang dan
bahkan yang lebih menghebohkan adalah dampak pergaulan bebas yang
semakin mengkhawatirkan, yaitu manusia dengan mudah akan terjerumus
berbagai penyelewengan dan kerusakan akhlak. Salah satu masalah yang
sangat perlu mendapatkan perhatian khusus adalah bebasnya hubungan
antar jenis diantara remaja yang menjadi tonggak pembaharuan.

B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas, maka disini dapat ditarik
beberapa rumusan masalah yang sesuai dengan tema yang akan penulis
angkat, yaitu :

1. Bagaimana kondisi masyarakat arab sebelum masuknya agama


islam?
2. Bagaimana implikasinya terhadap pendidikan Islam?
3. Bagaimana cara penyampaian Rasulullah tentang agama islam
kepada masyarakat Arab?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari adanya penelitian ini, diantaranya:
1. Untuk mengetahui masyarakat Arab sebelum adanya Agama Islam
2. Untuk mengetahui pemahaman pada masa Jahiliyah
3. Untuk mengetahui relevansi pengetahuan sejarah tentang Agama
Islam masuk ke masyarakat Arab.

1
Mahmud, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012),
hlm. 355.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Masyarakat Arab sebelum Islam


Agama Bangsa Arab Pra Islam. Agama bangsa Arab sebelum
kedatangan Islam sangat beragam, ada yang menyembah Allah, ada yang
menyembah Matahari, Bulan, Bintang, bahkan ada pula yang menyembah
patung dan api. Ada pula yang beragama Nasrani dan Yahudi. Ka’bah
menjadi pusat tempat mereka beribadah. Menurut riwayat, dalam Ka’bah
itu terdapat 360 buah patung yang bermacam-macam bentuk dan warna
menurut kemauan masing-masing kabilah dan suku (Muhammad Husain
Haekal, 2007). Dalam lingkungan masyarakat ini, yang menyandarkan
peradabannya sejak ribuan tahun kepada sumber agama, dilahirkan para
Rasul yang membawa agama-agama yang kita kenali sampai saat ini.
Berhadapan dengan agama Masehi yang terbesar, berdiri pula kesatuan
agama majusi di Persia. Selama beberapa abad itu Austria dan Mesir yang
membentang sepanjang Funisia (sekarang Lebanon), telah merintangi
terjadinya suatu pertarungan langsung antara kepercayaan, peradaban Barat
dan Timur. Tetapi dengan masuknya Mesir dan Funisia ke dalam lingkungan
Masehi telah pula menghilangkan rintangan itu. Paham Masehi Barat dan
Majusi Timur sekarang sudah saling berhadapan. Selama berabad-abad
berturut-turut, baik Barat maupun Timur, dengan hendak menghormati
agama masing-masing, yang sedianya berhadapan dengan rintangan moril,
masing-masing mereka perlu dengan sekuat tenaga berusaha
mempertahankan kepercayaannya, dan satu sama lain tidak saling
mempengaruhi kepercayaan dan peradabannya, sekalipun peperangan
antara mereka itu berlangsung terus menerus sampai sekian lama.Mayoritas
penganut Yahudi tersebut bercocok tanam dan membuat alat-alat besi,
seperti perhiasan, dan persenjataan. Begitu juga penganut Kristen, karena
mereka sama-sama terpengaruh dari kebudayaan Hellenisme dan pemikiran

3
Yunani. Aliran Kristen yang masuk ke Jazirah Arab ialah aliran Nesturian di
Hirrah dan aliran Jarob Barady di Ghasan.

Daerah Kristen yang terpenting adalah Najran, sebuah daerah yang


subur. Penganut agama Kristen tersebut berhubungan dengan Habasyah
(Ethiopia), negara yang melindungi agama ini.Kepercayaan terhadap agama
tauhid ini lama-kelamaan berubah menjadi penyembahan terhadap berhala.
Menurut riwayat Ibnu Khalbi dalam kitab alAshnam (Berhala-berhala),
perubahan kepercayaan itu terjadi karena adat bangsa Arab untuk membawa
batu yang diambil dari sekeliling ka’bah bila mereka akan meninggalkan
kota Makkah. Hal tersebut dilakukan karena mereka mencintai kota Makkah
dan Ka’bahnya. Dimanapun mereka berada, batu yang mereka bawa dari
sekeliling Ka’bah itu dipujanya sebagaimana mereka melakukan thawaf
mengelilingi Ka’bah. Kemudian di antara batu-batu yang mereka puja itu
dipindahkan di sekeliling Ka’bah. Maka penuhlah Ka’bah itu dengan
berhalaberhala. Sebenarnya masih ada orang yang tetap mempercayai
adanya Tuhan Yang Maha Esa (Allah), tetapi terkontaminasi pada pemujaan
berhala, sehingga mereka menjadikan berhala itu sebagai perantaranya.
Sebagaimana dilukiskan dalam AlQur’an:“Kami tidak menyembah mereka,
melainkan (berharap) agar mereka (berhala-berhala itu) mendekatkan kami
kepada Allah sedekat-dekatnya.” (QS. Az-Zumar [39]: 3)Agama bangsa
Arab bisa disebut humanisme suku artinya makna kehidupan itu terwujud
dalam keunggulan sifat manusia, yaitu semua kualitas yang bisa sejalan
dengan cita-cita kemanusiaan atau keberanian bangsa Arab.

Sifat keunggulan ini berada di tangan suku, bukan terletak di individu,


hal ini karena ia menjadi anggota suku. Yang menjadi tujuan setiap orang
adalah menjaga kehormatan suku. Kehidupan akan bermakna bagi dirinya
jika kehidupan itu terhormat dan semua tindakan yang menimbulkan aib dan
rasa malu harus dihindari sebisa mungkin. Kota terpenting di daerah ini
adalah Makkah. Kota suci 5 tempat berdirinya Ka’bah. Pada masa itu bukan

4
saja disucikan dan dikunjungi oleh penganut asli Makkah tetapi juga orang-
orang Yahudi yang bermukim di sekitarnya.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masyarakat Arab sebelum Islam adalah masyarakat yang hidup di
zaman Jahiliyyah dimana mereka tidak mengenal agama tauhid sehingga
moralitasnya sangat minim. Agama masyarakat Arab sebelum Islam datang
adalah paganisme, yahudi dan kristen.

Agama pagan menjadi agama mayoritas mereka. Ratusan berhala


ditempatkan disekitar ka'bah untuk disembah. Perlawanan dan peperangan
agama Islam saat Islam datang terjadi karena semangat keagamaan mereka yang
kuat.Kecintaan terhadap terhadap kehidupan bebas yang menjadikan mereka
ingin bebas dari aturan agama karena agama dianggap sebagai pengikat
kebebasannya.

Keadaan masyarakat saat itu sangat tidak terkendali karena tidak adanya
peraturan yang mengakibatkan mereka berbuat seenaknya sendiri. Kegiatan-
kegiatan buruk mereka lakukan, mulai dari berjudi, mencela keturunan,
mengubur hidup-hidup anak perempuan, serta menghina dan mencela orang
miskin dan lemah.

B. Saran
Kondisi masyarakat Arab sebelum islam sangat buruk dan belum
memiliki tatanan kehidupan sosial yang terartur. Terdapat kesejangan antara
kaum bangsawan menjadi terpandang dan memiliki otoritas yang lebih.

Selain itu pada zaman Jahiliyah sering terjadi peperangan antarsuku di


tanah arab dan msyarakatnya banyak yang memiliki kebiasaan buruk serta
perbuatan tidak baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Andi Anirah dan Siti Hasnah, “Pendidikan Islam dan Etika Pergaulan Remaja
(Study pada Peserta Didik MAN 2 Model Palu)”,(Palu:
Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Datokarama, 2013)

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=185746&val=6438&title=PENDIDI
KAN%20ISLAM%20DAN%20ETIKA%20PERGAULAN%20USIA%20REMAJA%20%20
%20(STUDI%20PADA%20PESERTA%20DIDIK%20MAN%202%20MODEL%20PALU)

Muzhiat, A. (2019). Historiografi Arab Pra Islam. Tsaqofah, 17(2), 129-136.


Amri, K. (2022). Sosiohistoris Masyarakat Arab Pra Islam. Jurnal Mumtaz, 2(1), 1-
7.
http://gudangsemuamakalahkuliah.blogspot.com/2016/03/makalah-bangsa-arab-
pra-islam.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai