Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

AGAMA YAHUDI DAN KONGHUCU DAN HUBUNGAN DENGAN


ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Studi Agama

Dosen pengampu:

Abdul Mujib, M.A.

Disusun Oleh:

1. Eva Khoirun Nisa (23101010)

2. Mochammad Khusnul Khuluq (23101011)

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

PROGRAM STUDI AGAMA-AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI KEDIRI

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Adapun
tema dari makalah ini adalah”Agama Yahudi dan Konghucu dan hubungan
dengan Islam”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah Ilmu Studi Agama yang telah memberikan tugas
terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu,keterbatasan waktu dan kemampuan waktu dan
kemampuan kami,maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak
lain yang berkepentingan pada umumnya.

Kediri,25 Maret 2024

penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................1

C. Tujuan..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Ajaran Pokok Yahudi....................................................................................2

B. Hubungan Yahudi dengan Islam...................................................................3

C. Ajaran Pokok Konghucu...............................................................................6

D. Hubungan Konghucu dengan Islam.............................................................6

BAB III PENUTUP................................................................................................8

A. Kesimpulan..................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembicaraan tentang agama Yahudi bila dihubungkan dengan sejarah Bani
Israil maupun bila dihubungkan dengan Nabi Musa as, sangat erat kaitannya
dengan agama Islam. Dari aspek inilah, sehingga dapat dipahami bahwa
pembahasan tentang hubungan Yahudi dengan Islam menarik untuk ditelusuri
hubungannya dalam lintasan sejarah.Maka permasalahan pokok yang dikaji dalam
tulisan ini adalah mengenai eksistensi hubungan Yahudi dan Islam.
Hubungan Islam dan Yahudi pada awalnya cukup terbuka, hal ini dibuktikan
pada tatanan kehidupan masyarakat Madinah di bawah pemerintahan Nabi
Muhammad saw. Tetapi, hal itu tidak berlangsung lama karena Yahudi ingin
mendominasi dengan menanamkan pengaruhnya kepada umat Islam, lalu mereka
gagal, dan sebagai konsekuensinya mereka diusir, maka orang-orang Yahudi
memusuhi umat Islam dengan berbagai cara yang dalam Al-Qur’an dinyatakan
bahwa mereka itu sangat kera

B. RUMUSAN MASALAH
1. Ajaran ajaran Yahudi
2. Ajaran ajaran Konghucu
3. Hubungan antara Yahudi dengan Islam
4. Hubungan antara Konghucu dengan Islam

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui ajaran Yahudi

2.Untuk mrngrtahui ajaran Konghucu

3.Untuk mengetahui hubungan antara agama Yahudi dan Konghucu terhadap


Islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ajaran Pokok Yahudi


Ajaran pokok yahudi yang dianjurkan musa adalah sepuluh perintah .asas
keyakinan atau akidah dan asas-asas kebaktian atau syariat.sepuluh perintah ini di
terima oleh nabi musa dari yahweh di atas bukti sinai.sepuluh perintah yaitu :

1. Akulah tuhanmu, yang membawa kamu keluar dari pada tanah mesir dari
pada tempat perbukan.jangan ada padamu tuhan lain dihadapanku.
2. Jangan membuat patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di
atas maupun yang ada dibumi di bawah ataupun yang ada di dalam air di
bawah bumi.
3. Ingat dan sucikan hari sabbath :enam hari lamanya kamu bekerja dan
melakukan segala pekerjaanmu,tetapi hari ketujuh adalah hari sabbath
tuhanmu maka janganlah melakukan suatu pekerjaan kamu ataupun anak
laalakimu, anak perempuanmu, hamba perempuanmu , hamba
perempuanmu lawanmu ataupun orang-orang asing yang beradadi tempat
kediamanmu.
4. Hormati ibu bapakmusupaya umurmu panjang ditanah yang diberikan
tuhan kepadamu (palestina)
5. Jangan membunuh
6. Jangan berbuat zina
7. Jangan mencuri
8. Jangan melakukan kesaksian dusta kepada sesama kamu
9. Jangan mengiginkan rumah sesama kamu isterinya, hambanya
lelaki,hamba perempuannya lembunya keledainya ataupun apa saja yang
menjadi miliknya.

2
B. Hubungan Yahudi dengan Islam
Hubungan Yahudi dan Islam menurut catatan sejarah adalah terjadi karena
kedua agama ini mempunyai latar belakang yang sama, menganut keyakinanpada
Tuhan Yang Esa melalui garis panjang kenabian. Umat Yahudi dan umat Islam
sama-sama percaya kepada Nabi Ibrahim as atau Abraham dalam sebutan mereka,
yang merupakan jalur asal-usul Yahudi, Nasrani dan Islam. Orang Yahudi dan
Nasrani dari Ibrahim dan Sarah melalui Ishaq. Orang Islam pun demikian halnya
dari Ibrahim dan Hajar melalui Ismail. Untuk lebih jelasnya berikut ini
digambarkan secara singkat silsilahnya;

Timbulnya sikap antipati orang-orang Yahudi terhadap umat Islam terutama


padamasa Rasulullah saw lebih banyak disebabkan oleh faktor ekonomi dan
politik dibandingkan dengan faktor agama.Terbukti bahwa pada awal kedatangan
Islam di Madinah, mereka tidak memperlihatkan permusuhan terhadap umat
Islam. mereka mengadakan pertemuan yang intensif antara keduanya (Yahudi dan
Rasul) dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada pada mereka
Dalam satu riwayat disebutkan bahwa pernah terjadi perselisihan antara kaum
Yahudi Banì Naèìr dan Yahudi Banì Qurayóah tentang besarnya diyat yang
berlaku di antara mereka. Masalah tersebut tidak dapat diselesaikan sehingga
mereka membawa persoalan itu kepada Nabi saw untuk memperolah penyelesaian
dan Nabi saw memutuskan bahwa diyat yang berlaku antara kedua kelompok
Yahudi tersebut sama besarnya.1

Perbedaan agama pada tahun-tahun pertama tidak menghalangi mereka untuk


melakukan hubungan yang intensif, tetapi hal ini, tidak berlangsung lama.
Keadaan ini disebabkan orang-orang-orang Yahudi ingin mendominasi dan
menanamkan pengaruhnya terhadap umat Islam terutama dalam bidang ekonomi
dan politik. Mereka tidak senang melihat umat Islam memegang peranan penting
dalam kehidupan masyarakat.

Kegagalan mereka (orang-orang Yahudi) menanamkan pengaruhnya terhadap


kaum muslimin menjadikan mereka sedikit mengkhianati dan melanggar isi

1
Ibn Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyah (Kairo: Musthafa al-Babiy al-Halabiy wa Awladuh, 1955), h.
196.

3
perjanjian yang pernah mereka sepakati bersama kaum muslimin. Di antara isi
perjanjian itu antara lain;

- Bahwa kaum Yahudi hidup damai bersama-sama dengan kaum muslimin, kedua
belah pihak bebas memeluk dan menjalankan agama masing-masing.
- Kaum muslimin dan Yahudi wajib tolong menolong untuk melawan siapa saja
yang memerangi mereka dan orang-orang Islam memikul belanja mereka sendiri
pula.
- Kaum muslimin dan kaum Yahudi, wajib nasehat menasehati, tolong menolong
dan melaksanakan kebajikan dan kedamaian.
- Bahwa kota Medinah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang
terikat dengan perjanjian itu.

Sebagaimana hal tersebut juga tertuang dalam perjanjian Piagam Madinah, Pasal
16, yang berbunyi:“Bahwa sesungguhnya kaum-bangsa Yahudi yang setia kepada
(negara) kita, berhak mendapatkan bantuan dan perlindungan, tidak boleh
dikurangi haknya dan tidak boleh diasingkan dari pergaulan umum. 2 Perjanjian
politik yang dibuat oleh Nabi Muhammad saw, sejak 14 abad yang silam,
menjamin kemerdekaan beragama dan meyakini hak-hak, kehormatan jiwa dan
harta golongan non Islam. Perjanjian yang dibuat oleh Nabi Muhammad saw,
merupakan peristiwa baru dalam dunia politik dan peradaban, sebab diwaktu itu
diberbagai pelosok bumi masih berlaku pemerkosaan dan perampasan hak-hak
asasi manusia. Dengan perjanjian itu pula melahirkan kebersamaan tekad antara
orang-orang Islam dan Yahudi untuk menjaga kota Medinah tetap menjadi kota
suci “Madinatul Haram” dari setiap serangan musuh dari mana pun datangnya.

Perjanjian yang telah disepakati itu pada akhirnya digerogoti oleh bangsa Yahudi
sendiri, karena mereka memandang bangsa Yahudi itu sebagai putera dan kekasih
Allah, dan kenabian itu hanyalah hak bagi orang Yahudi. Betapa sakitnya hati
orang-orang Yahudi itu ketika melihat agama Islam dibawa oleh orang yang
bukan Yahudi, kemudian agama itu berkembang demikian cepatnya. Maka
dengan diam-diam mereka berusaha memadamkan agama Allah itu. Mula-mula
mereka tempuh dengan jalan berdebat, dalam perdebatan itu mereka dapat

2
http//id.wikipedia.org/Piagam-Madinah htm. (tanggal 9 Oktober 2010)

4
menyelusupkan rasa sangsi dan ragu ke dalam dada kaum muslimin, sehingga
kaum muslimin meninggalkan Nabi Muhammad saw, tapi tipu muslihat itu tidak
berhasil, karena tujuan mereka bukan mencari kebenaran, tetapi semata-mata
ingin menjatuhkan Nabi Muhammad saw. Mereka tidak berhenti sampai disitu,
orang orang Yahudi kemudian menempuh jalan yang tidak sah, yaitu jalan
kekerasan. Mereka mengadakan keonaran, hasutan-hasutan serta provokasi
dikalangan penduduk Madinah. Yang mula-mula merusak perjanjian dengan Nabi
saw ialah Yahudi Banì Qainuqa’. Akhirnya dengan tegas Nabi saw, menyatakan
hukuman dengan mengusir mereka dari kota Madinah.3

Setahun kemudian, Yahudi Banì Nadhir melakukan pula suatu pengkhianatan


yang keji. Mereka mencoba melakukan pembunuhan terhadap Nabi saw, sewaktu
Beliau dengan beberapa sahabat berkunjung keperkampungan mereka karena
suatu keperluan. Hanya berkat pertolongan Tuhan, beliau bisa selamat,21 dan
persekongkolan atau konspirasi para pengkhianat itu pun terbongkar. Akhirnya
Nabi menjatuhkan hukuman yang sama dengan saudara mereka, yaitu mengusir
mereka dari kota Madinah. Diantara orang Yahudi Banì Nadhir yang diusir itu ada
yang menetap di Khaibar. Karena kekayaan mereka, mereka kemudian mendapat
kedudukan sebagai ketua. Ketua-ketua dan pembesar-pembesar di Khaibar orang-
orang Yahudi Banì Nadhir ini sama sekali tidak merasakan belas kasihan Nabi
Muhammad saw, malahan mereka melanjutkan permusuhan dengan Nabi
Muhammad. Mereka menghasut kabilah-kabilah Arab yang besar untuk bersama-
sama menghancurkan Nabi Muhammad serta umatnya di Madinah. Hasutan
mereka berhasil, maka tahun 5 Hijriah terjadilah peperangan, mereka mengepung
kota Madinah. Dalam sejarah dikenal dengan perang Al-Ahzab (persekutuan
golongan-golongan).

C. Ajaran Pokok Konghucu


Ada tiga hal yang menjadi tempat orang besar berdiri kagum perintah-perintah
Tuhan,orang-orang penting, kata-kata yang bijaksana, orang picik,tidak tahu

3
Peristiwa ini terjadi setelah Perang Badr, yang diawali dengan perkelahian antara Yahudi Bani
Qainuqà dengan Arab Madina

5
perintah-perintah Tuhan,tidak berdiri kagum di atasnya, tidak sopan terhadap
orang-orang penting ia menghina kata-kata yang bijaksana (analekta 16;8).

Tuhan mempercayai daku dengan misi ketuhanan apa yang dapat dilakukan Huen
T’uei perwira militer yang pernah mengusirnya terhadap saya?(analekta 7;23)

Jika itu merupakan kehendak Tuhan bahwa system ketuhanan ini hanya sia-sia
maka keturunan anak cucu tidak akan pernah ikut merasakan lagi pengetahuan
tentang kepercayaan keyakinan ini tetapi jika itu menjadi kehendak Tuhan bahwa
system ini akan tidak sia-sia , apa yang dapat diperbuat oleh orang-orang kuang
untuk ku.(analekta 9;5). Analekta menceritakan tentang keyakinannya sebagai
berikut :

Pertama-tama ia mempraktekkan apa yang ia ajarkan dan kemudian mengajarkan


apa yang praktekkan(2:13)

Orang yang unggul mengerti apa yang benar, orang yang kurang cerdas atau
rendah mulutnya mengerti apa yang dijual(4:16)

Orang atasan yang unggul mencintai jiwanya orang rendahan mencintai miliknya
orang atasan selalu teringat bagaimana ia dihukum karena kesalahannya orang
rendahan selalu teringat hadiah apa yang diterima(4:11)

D. Hubungan Antara Konghucu dengan Islam


Agama Konghucu dan Islam adalah dua agama yang berbeda namun memiliki
keterkaitan dengan masyarakat Tionghoa. Islam mengakui keberadaan agama
Konghucu dan menghormati penganutnya, meskipun memiliki perbedaan dalam
keyakinan dan ajaran.Menurut Kementerian Agama, Islam dan Konghucu sama-
sama meyakini tentang Tuhan Yang Maha Esa, Mahaadil, Mahakuasa,
Mahabijaksana. Kedua agama ini juga memiliki upacara ritual, adanya
peribadatan tertentu, adanya proses pengagungan kepada Tuhan dengan
melakukan sembahyang. Umat Konghucu memandang umat agama lain itu
saudara. Seperti matahari menyinari dunia ini tanpa melihat siapa orang yang akan
disinari. Umat Konghucu akan berbuat kebajikan buat umat di dunia yang
membutuhkannya. Namun, perlu diingat bahwa meskipun ada beberapa
persamaan dan hubungan baik antara umat Konghucu dan Islam, kedua agama ini

6
memiliki keyakinan dan ajaran yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk
menghargai dan menghormati perbedaan tersebut.
Hubungan antara umat Konghucu dan umat Islam di Indonesia umumnya baik dan
harmonis. Kedua agama ini memiliki beberapa kesamaan, seperti meyakini Tuhan
Yang Maha Esa, memiliki upacara ritual, dan adanya proses pengagungan kepada
Tuhan dengan melakukan sembahyang.
Menurut Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia
(MATAKIN), Wawan Wiratma, hubungan antara umat Khonghucu dan umat
Islam di Indonesia dan dunia, selama ini sangat baik. Prinsip kerukunan sangat
ditekankan dalam ajaran Konghucu, walaupun berbeda, tetapi harus rukun

BAB III

PENUTUP

7
A. KESIMPULAN
Agama Yahudi dan Konghucu memiliki hubungan yang baik dan harmonis
dengan Islam.
 Yahudi dan Islam: Hubungan antara Islam dan Yahudi dimulai pada abad
ke-7 Masehi dengan cikal bakal dan penyebaran Islam di Jazirah Arab.
Kedua agama ini berbagi nilai, paduan, dan prinsip yang sama. Islam juga
memasukkan sejarah Yahudi sebagai bagian darinya sendiri. Umat Muslim
mengakui Bani Israel sebagai konsep relijiun penting dalam
Islam. Meskipun ada perbedaan, banyak kesamaan dalam ritual dan
larangan, seperti sunat, menyembelih binatang secara halal, dan wudu.
 Konghucu dan Islam: Hubungan antara umat Konghucu dan umat Islam
di Indonesia umumnya baik dan harmonis2. Kedua agama ini memiliki
beberapa kesamaan, seperti meyakini Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
upacara ritual, dan adanya proses pengagungan kepada Tuhan dengan
melakukan sembahyang.

Namun, perlu diingat bahwa hubungan antar umat beragama bisa berbeda-beda
tergantung pada konteks sosial, budaya, dan sejarah setempat. Oleh karena itu,
penting untuk selalu menjaga toleransi dan saling pengertian antar umat beragama

8
DAFTAR PUSTAKA

Ibn Hisyam. Al-Sirah al- NAbawiyah . kairo: Musthafa al-Babiy al-Halabiy wa


Awladuh. 1995

http//id.wikipedia.org/Piagam-Madinah htm. (tanggal 9 Oktober 2010)

Khatimah, Perbandingan Agama(pengantar memahami studi agama agama),


2015 hal.169
Ibid,hal 170-172

Anda mungkin juga menyukai