Anda di halaman 1dari 20

BUKU MATERI POKOK 1 S.D.

14
PENGERTIAN AGAMA
(MKDU/2 SKS/1)

AL-ISLAM I

OLEH
DIDI SUNARDI

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2008

DAFTAR ISI
1. Pengantar
2. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
3. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
4. Kegiatan Belajar
Pengertian Agama
Klasifikasi Agama
Ciri agama samawi dan ardhi
5. Rangkuman
6. Latihan (soal)
7. Daftar Pustaka

KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP AGAMA

Tujuan Instruksional Umum

Mahasiswa mampu memahami kebutuhan manusia terhadap agama


Tujuan Instruksional Khusus
1. Mahasiwa mampu memahami pengertian agama dan addin
2. Mampu mehamahi agama ardhi dan samawi
3. Mampu memahami agama sebagai fitrah dan kebutuhan manusia
Materi Kuliah
KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP AGAMA

Pendahuluan

Pada kenyataannya manusia dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dari agama.
Hal ini bisa dibuktikan bahwa sepanjang sejarah kehidupan manusia ternyata
agama ada dalam setiap bangsa, suku dan kelompok masyarakat, kita mengenal
berbagai jenis agama yang pernah dianut oleh manusia sejak dahulu, ada yang
masing bertahan sampai saat ini dan banyak juga yang telah punah, seperti
Animisme Hindu, Budha, Kristen, Islam dll.
Bahkan orang yang mengatakan tidak percaya kepada adanya Tuhan, seperti
ajaran komunisme sebenarnya yang ia lakukan bukan menolak kepada keberadaan
tuhan tetapi mereka hanya tidak mengakui tuhan tertentu. Hal ini bisa kita lihat
dari perilaku mereka yang datang kepada kuburan para tokoh komunis seperti
Lenin dll. Mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang secara fisik merupaka
tingkah laku orang yang beragama.

Pengertian Agama

Dalam literatur, selain kata agama, ada istilah lain yang biasa digunakan yang
merupakan padanan dari kata agama yakni Ad-Din yang lebih dikenal dalam
kalangan Islam. Karena itu dua istilah ini akan dibahas, karena dua istilah itu
seringkali dibedakan dalam penggunaannya, dimana kata addin hanya digunakan
untuk menyebut Islam dan tidak digunakan untuk agama lain selain Islam.
Kata Agama menurut pengertian bahasa memiliki banyak pengertian sebagai
berikut :
1. kata agama berasal dari bahasa sangsekerta yang terdiri dari 2 kata yakni A
dan Gama. A berarti tidak dan Gama berarti kacau, sehingga kata agama
berarti tidak kacau. Pengertian tersebut dapat dipahami karena agama di
dalamnya berisi aturan-aturan yang memungkinkan pengikutnya dapat
hidup dengan teratur dan tidak terjadi kekacauan selama manusia
menjalankan secara konsekwen araran agama dimaksud.
2. Namun pengertian agama tersebut di atas menurut Drs. Bahrum Rangkuti,
seorang ahli bahasa adalah dinilainya tidak ilmiah. Dalam pandangannya
kata agama berasal dari bahasa sangsekerta adalah benar namun
menurutnya pengertian agama adalah : a = cara dan gama yang semula
berasal dari bahasa Indo Germania, dalam bahasa inggris berarti to go =
jalan. Jadi agama adalah cara jalan. Aturan dan hukum yang ada di dlam
agama digunakan untuk jadi pedoman hidup ummatnya agar manusia
dapat berjalan secara benar selama manusia hidup didunia, dan dapat
sampai kepa tujuan beragama.
3. Menurut Drs. Nyoman Dekker agama berasal dari bahasa sangsekerta, yang
berasal dari kata gam yang artinya jalan. Jadi agama berarti suatu jalan

yang harus dipakai ata di taati dan diikuti, sehingga sampai kepada tujuan
yang mulia dan suci.
Adapun pengertian agama menurut istilah ternyata memiliki perbedaan, dan para
ahli agama dalam memberikan pengertian agama ternyata tidak memiliki
kesepakatan dalam merumuskan pengertian agama, menurut Prof. A. Mukti Ali
perbedaan pengertian tersebut dimungkinkan karena minimal 3 alasan :
1. Masalah agama adalah masalah yang sangat berhubungan dengan hati
nurani manusia, sehingga ketika membicarakan masalah agama sifatnya
sangat subyektif.
2. Ketika kita membicarakan agama yang lebih dominan muncul adalah sisi
emosionalnya bukan rasionalnya.
3. Pengamalan terhadap nilai-nilai agama juga sangat mempengaruhi dalam
memberikan interpretasi tentang agama.
Ketiga hal inilah minimal yang mempengaruhi seseorang dalam memberikan
pengertian agama secara definitive. Oleh karena itu menurut Prof. M Rasyidi
karena sulitnya memeberikan devinisi agama maka para ahli mengalihkan
pembahasan mengenai devinisi agama menjadi devinisi tentang orang beragama.
Namun di bawah ini akan diberikan beberapa contoh tentang devinisi agama yang
diberikan oleh para ahli agama yang ternyata berbeda beda sesuai dengan latar
belakan mereka.
1. Menurut Adi Negoro : Agama adalah suatu keyakinan pada Yang Maha
Kuasa, yang dirasa oleh manusia sebagai kekuatan gaib yang
mempengaruhi kehidupannya dan dianggapnya mempengaruhi segala
yang ada, serta mula jadi segala galanya di alam ini.
2. Menurut Drs. Sidi Gazalba : Agama adalah kepercayaan kepada dan
hubungan dengan yang kudus, menyatakan diri dalam upacara, pemujaan,
permohonan berdasarkan doktrin doktrin tertentu, yang biasanya
membentuk sikap hidup tertentu. Hakekat agama ialah hubungan dengan
yang kudus.
3. Menurut WJS Purwadarminta : Agama adalah segenap kepercayaan (kepada
Tuhan, Dewa, dsb) serta dengan kebaktian dan kewajiban kewajibannya
yang bertaliandengan kepercayaan itu.
4. Menurut kamus The Holt Intermediate Dictionary of American English :
Religion : Belief in and worship of God or the super natural : Agama ialah
kepercayaan dan penyembahan kepada Tuhan atau kekuatan yang maha
suci.
Dari devinisi yang diyatakan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kata
agama hanyalah berisi 2 hal :
1. Sistem kepercayaan kepada Tuhan
2. Sistem penyembahan kepada Tuhan
Berbeda dengan devinisi tersebut di atas, devinisi agama menurut para ulama
Islam adalah sbb.
1. Menurut Prof. Dr. M. Hasbi Asy-syiddiqi : agama adalah undang-undang ilahi
yang didatangkan Allah buat menjadi pedoman hidup dan kehidupan
manusia di alam dunia untuk mencapai kejayaan dunia dan kesentosaan di
akhirat.
2. Menurut Djarnawi Hadikusuma agama adalah : tuntunan Allah kepada
manusia untuk berbakti dan menyembah kepada Tuhan serta berbuat
kebajikan di atas dunia.
3. Menurut umumnya para ulama, agama adalah : suatu peraturan yang
membimbing manusia kepada akidah-akidah yang benar dan kepada
ibadah serta muamalah yang baik.

4. Menurut Prof KHM Thalib Abd. Muin, agama adalah suatu peraturan Tuhan
yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal memegang
peraturan Tuhan itu dengan kehendakNya sendiri untuk mencapai kebaian
hidup dan kebahagiaan kelak di akherat.
5. Menurut umumnya ulama Islam agama adalah Suatu peraturan Tuhan yang
membimbing manusia kepada akidah akidah yang benar dan kepada
ibadah serta muamalah yang baik
Dari definisi tersebut agama menurut para ulama Islam adalah :
1. Peraturan Tuhan
2. Yang diberikan kepada manusia
3. Berisi :
a. Sistem kepercayaan
b. Sitem Penyembahan
c. Sistem kehidupan manusia
4. Untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat kelak.

1. Pengertian Ad-Din
Arti kata Ad-Din berasal dari bahasa arab (
) yang berarti taat,
balasan. Kata Addin diartikan juga dengan kata adat, pahala, ibadah, ketentuan,
paksaan, kekuasaan, tekanan, kerajaan, dll. Di dalam al-Quran sendiri kata Addin
ternyata memiliki banyak makna, di antaranya bermakna : akherat (Al-Fatihah : 3),
agama (Ali Imron : 19), Hari Kiamat (Al-Hijr : 35), balasan (Adz-dzariat : 6) dll.
Dalam hubungannya dengan kata agama, setidaknya ada tiga pendapat
1. Menyamakan arti agama dengan addin. Yang menyamakan kedua kata tersebut
di antaranya adalah Endang Saefuddin Anshari. Yang dijadikan alasannya
adalah :
b. Didalam Al-Quran banyak kata-kata addin (pakai alif & lam / tidak)
digunakan juga untuk menunjukan agama agama lain seperti dalam surat
al-Kafirun : 6, asy-syaf : 9, attaubah : 33 dll.
b. Dalam dunia ilmu pengetahuan yang berbahasa arab dipakai juga untuk
agama agama lain, seperti ilmu perbandingan agama dalam bahasa arab :
Muqoronatul Adyan, yang di dalamnya dibahas agama agama yang tidak
hanya agama Islam.
2. Membedakan kata addin dengan agama. Di antara ahli agama yang
membedakan kedua kata tersebut adalah Sidi Gazalba. Menurut analisanya
kata addin lebih luas pengertiannya dari kata agama. Kata addin meliputi
hubungan manusia dengan tuhan dan hubungan manusia dengan sesama
manusia, sedangkan kata agama hanya mengatur hubungan manusia dengan
Tuhan saja.

D. Jenis jenis dan ciri-ciri Agama


Pada dasarnya agama yang ada di dunia ini dapat di klasifikasikan kepada dua
kelompok besar saja yakni Agama Samawi dan Agama Ardhi. Istilah lain yang
dikenal untuk mengklasifikasikan agama iantaranya adalah : agama langt dan
bumi, agama wahyu dan bukan wahyu, agama tuhan dan agama kebudayaan, dll.
Kesemua istilah tersebut pada dasarnya hany merujuk kepada pengklasifikasian
bahwa agama ada yang berasal dan bersumber dari Tuhan dan manusia. Dalam
tulisan ini akan menggunakan klasifikasi berdasarkan jenis agama samawa dan
agama ardi

1. Agama Samawi

Pengertian
Agama samawi adalah agama yang ajarannya didasarkan kepada sesuatu
yang datang dari langit / wahyu Tuhan. Yang termasuk kelompok agama ini
adalah agama Islam, Nasrani dan Yahudi
Ciri-ciri agama samawi (menurut Endang Saefudin Anshari) adalah :
a. Lahirnya secara revolusi
b. Konsep ketuhanannya esa
c. Memiliki kitab suci yang disampaikan oleh Rasul
d. Tidak
berubah
dengan
adanya
perubahan
kebutuhan
manusia/masyarakat.
e. Ajarannya tahan terhadap kritik akal.

2. Agama Ardi
Pengertian
Agama ardhi adalah agama yang ajarannya di dasarkan berdasarkan /
berasal dari filsafat manusia yang dikristalisasikan menjadi sebuah ajaran
agama. Yang termasuk agama ini adalah : agama hindu, budha, tao dll.

Ciri-ciri agama ardhi ( menurut Endang Saefudin Anshari) adalah


a. Kelahirannya secara evolusi
b. Konsep ketuhanannya Jamak
c. Umumnya tidak memiliki kitab suci yang disampaikan kepada rasul,
kalaupun ada ajarannya berubah.
d. Berubah sesuai dengan perubahan kebutuhan manusia
e. Tidak tahan terhadap kritik akal manusia.

3. Agama samawi menurut pandangan Islam


Menurut al-Quran agama samawi atau agama ciptaan Allah itu hanya satu
yakni agama Islam, Sehingga para nabi dan rasul di utus fungsinya adalah
mengembalikan keyakinan umat manusia kembali kepada agama tauhid, dan
merevisi syariat agama tauhid itu sesuai dengan kebutuhan zamannya,
sedangkan keyakinan tauhidnya tidak pernah berubah.
seperti firmanNya dalam surat Ali Imran : 19




19. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya.
QS. Ali Imran : 85

85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orangorang yang rugi.
Agama nasrani yang dikenal dengan agama kristen sekarang dan juga agama
yahudi sebenarnya asalnya adalah agama Islam, karena nabi Isa maupun nabi
Musa yang menjadi rasulnya mengaku seorang muslim. Firman Allah :
QS. Yunus : 84



84. berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, Maka
bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah
diri."
QS. Al-Maidah : 111



111. dan (ingatlah), ketika aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia:
"Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". mereka menjawab: Kami
telah beriman dan saksikanlah (wahai Rasul) bahwa Sesungguhnya Kami
adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)".
Ayat tersebut dengan jelas menyatakan bahwa sesungguhnya baik nabi Isa
maupun nabi Musa adalah seorang Muslim. Demikian juga nabi Ibrahim AS
yang merupakan bapaknya para Nabi menyatakan dirinya sebagai seorang
muslim. Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah : 132



132. dan Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya,
demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya
Allah telah memilih agama ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali
dalam memeluk agama Islam".
Dalam Islam agama samawi yang diturunkan Allah di bumi itu hanya satu yakni
Islam (penyerahan diri secara totalitas kepada Allah) atau agama tauhid.
E. Beragama adalah kebutuhan manusia
Pada kenyataannya manusia ternyata membutuhkan agama dalam kehidupannya,
sebagai penuntun dan petunjuk hidupnya di dunia. Ada banyak alasan kenapa
manusia butuh terhadap agama :
1.

Keterbatasan pengetahuan manusia


Jika kita perhatikan mahluk Allah yang ada di bumi ini memiliki kelebihan dan
kelemahan sekaligus. Tidak ada mahluk allah yang diciptakan tanpa memiliki
kelemahan, termasuk manusia. Ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh
manusia di antaranya adalah :
f.

Manusia secara fisik adalah lemah dibandingkan dengan mahluq Allah yang
lain. Ketika manusia pertama dilahirkan manusia tidak memiliki daya
apapun, jika Allah tidak memberikan rasa kasih sayang yang besar
terhadap anak, maka tidak ada manusia yang bisa bertahan untuk hidup
sampai dewasa. Hal ini berbeda dengan mahluk Allah yang lain seperti

kambing dll. Yang secara fisik memiliki daya tahan yang lebih kuat dari
manusia. Salah satu kelebihan yang dimiliki manusia yang paling menonjol
yang bisa menutupi kelemahan manusia adalah Akalnya. Dengan
akalnyalah manusia punya superioritas dibanding dengan mahluk yang lain.
g. Sekalipun manusia memiliki akal yang merupakan alat untuk mendapatkan
pengetahuan tetapi pengetahuan yang diperoleh manusia ternyata terbatas
juga. Manusia tidak mampu mengetahui apa yang akan terjadi dimasa yang
akan datang. Yang diketahuinya hanyalah masa sekarang dan disini, sedikit
tentang masa lalu dan sama sekali buta tentang masa depan. Jika kita
hubungkan dengan masalah hukum atau peraturan maka manusia
sebenarnya sangat membutuhkan pengetahuan tentang masa depan untuk
membuat hukum yang bisa berlaku abadi, tapi nyatanya manusia tidak
mampu untuk melakukannya. Sehingga hukum yang diciptakan manusia
sifatnya temporer yang pasti berubah pada masa depan.
Hukum yang bersifat abadi hanya ada di dalam agama, karena hukum
hukum agama dibuat dan berasal dari Tuhan yang abadi yang mengetahui
apa yang terjadi dimasa yang akan datang. Sehingga kepastian hukumnya
berlaku di masa yang akan datang dijamin
h. Pengetahuan tentang yang hal-hal gaibpun ternyata manusia tidak
mengetahuinya, padahal manusia membutuhkan pengetahuan hal tersebut,
seperti surga, neraka, jin, syetan dll. Keberadaan hal tersebut di atas adalah
keniscayaan. Pejelasan terhadap hal hal tersebut hanya ada didalam
agama. Ini juga yang menjadi alasan mengapa manusia butuh terhadap
agama.
2. Pemenuhan Kebutuhan Ruhaniah Manusia
Dalam pandangan Islam manusia itu adalah mahluk jasmani dan mahluk
ruhaniah sekaligus, artinya disampaing manusia memiliki aspek jasmani seperti
mahluk lainnya, tetapi manusia juga memiliki sisi ruhaniah.
Sebagai mahluk jasmani manusia memerlukan pemenuhan kebutuhan
jasmaniahnya seperli mahluk yang lainnya. Untuk pemenuhannya tentu saja
harus dipenuhi oleh hal hal yang bersifat jasmaniah / material. Ketika manusia
lapar atau haus adalah pertanda jasmaniah manusia memerlukan
kebutuhannya.
Sebagai mahluk ruhaniah manusia memerlukan pemenuhan kebutuhannya,
dan hanya dapat dipenuhi oleh hal-hal yang bersifat ruhaniah juga. Sebagai
mahluk ruhaniah manusia membutuhkan ketenangan batin, kesejukan hati dan
kedamaian. Untuk pemenuhan kebutuhan tersebut hanya dapat diberikan oleh
agama. Ketika manusia resah, gelisah, sedih, prustasi dll. Ini menunjukan
ruhani manusia memerlukan kebutuhannya. Pemenuhannya hanya dapat
diberikan oleh agama.
Dalam al-Quran surat Yunus ayat 57 Allah berfirman :
3. Agama adalah Fitrah Manusia
Dalam ajaran Islam manusia sejak lahir telah dibekali oleh Allah sebuah potinsi
untuk percaya dan meyakini adanya Tuhan yang Esa. Kondisi seperti ini bisa
dibuktikan dengan adanya kenyataan bahwa manusia dimanapun dan
kapanpun ternyata selalu mencari dan meyakini adanya Tuhan sekalipun
kepada mereka tidak ada nabi atau Rasul yang diutus untuk menunjukan
kepada mereka siapa Tuhan yang harus diyakini dan disembahnya. Sebagai
contoh adanya keyakinan animisme, dinamisme dll adalah bukti bahwa
manusia butuh Tuhan sebagai tempat memohon dan perlindungan.

Kesimpulan

Latihan Soal

DAFTAR ISI
8. Pengantar
9. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
10.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
11.
Kegiatan Belajar
Pengertian Agama
Klasifikasi Agama
Ciri agama samawi dan ardhi
12.
Rangkuman
13.
Latihan (soal)
14.
Daftar Pustaka

ISLAM SEBAGAI AGAMA SAMAWI


Tujuan Instruksional Umum

Mahasiswa mampu memahami agama Islam sebagai agama samawi yang


murni
Tujuan Instruksional Khusus
4. Mahasiwa mampu memahami pengertian agama dan addin
5. Mampu mehamahi agama ardhi dan samawi
6. Mampu memahami agama sebagai fitrah dan kebutuhan manusia
Materi Kuliah
ISLAM SEBAGAI AGAMA SAMAWI
Pengertian Islam
Sebuah agama/ kepercayaan / idiologi / aliran biasanya namanya selalu dihubungkan
dengan penciptanya atau pendirinya. Misalnya : agama Zoroaster dihubungkan dengan
Zoroastra karena pendirinya adalah Zoroastra, demikian juga dengan agama yang lain
seperti Agama Budha pendirinya adlah Sidharta Ghautama Budha, Kristen pendirinya
adalah Yesus Kristus.
Para orientalis menyebut agama Islam dengan sebutan Muhammadanisme, karena
menurut mereka Islam didirikan atau dibuat oleh Muhammad. Tentu saja penyebutan
seperti itu tidak dapat diterima dalam aqidah Islam, karena dalam keyakinan Islam
Muhammad tidak lebih hanya sebagai utusan Allah bukan sebagai pencipta dari agama
Islam. Dalam keyakinan Islam penggunaan istilah Muhammadanisme juga akan
memungkinkan umat Islam mengkultuskan Muhammad seperti halnya pengkultusan Nabi
Isa dalam agama Nasrani yang berubah menjadi Tuhan.
Pengertian Islam secara etimologi berasal dari bahasa arab yang asal katanya adalah
salima atau aslama yang berarti selamat. Dengan demikian orang yang melakukan
aslama berarti akan dijamin keselamatannya di dunia dan di akherat. Kata kata Islam
sendiri berasal bukan berasal dari Muhammad, melainkan berasal dari Al-Quran. Hal ini
dapat dilihat dalam Al-Quran surat Ali-Imran ayat 19 & 85




Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada
mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

Secara definitive Islam berarti agama Allah yang disampaikan / diwahyukan kepada
nabi Muhammad untuk manusia yang berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk hidup
manusia di dunia.



Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.
Garis besar ajaran Islam
Ajaran Islam adalah ajaran yang sempurna, dalam pengertian ajaran Islam meliputi
(mengatur) semua aspek kehidupan manusia. Secara garis besar ajaran Islam dapat
dikelompokan kepada 4 kelompok yakni
a. Aqidah
Aqidah secara etimologi berasal dari bahasa arab yang berasal dari suku kata
________ yang berarti kepercayaan atau keyakinan. Pada hakekatnya berbicara
masalah aqidah sebenarnya berbicara tentang iman.
Secara definitive iman berarti kepercayaan yang meresap dalam hati dengan
penuh keyakinan tanpa keraguan sedikitpun serta memberikan pengaruh dalam
kehidupan sehari-hari. Dari devinisi tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa
yang namanya iman berarti :
a) bukan hanya perkataan atau ucapan lisan seperti orang orang munafiq. Dalam AlQuran surat Al- Baqoroh ayat 7 8 Allah berfirman :




7. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka[20], dan penglihatan
mereka ditutup[21]. dan bagi mereka siksa yang Amat berat.
8. di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari
kemudian[22]," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman.
b) Bukan hanya amal shaleh seperti yang dilakukan oleh orang orang yang beriman.
Allah berfirman dalam surat Annisa ayat 142 :

c)

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas
tipuan mereka. dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan
malas. mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. dan tidaklah
mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali[366].
Bukan hanya mengetahui hakekat iman

d)
b. Syariah

Syariah menurut bahasa berarti jalan, jalan menuju sumber mata air.

Menurut istilah, syariah berarti Hukum yang diberikan oleh Allah melalui
nabi Muhammad untuk membimbing manusia di dunia untuk keselamatan
di dunia dan akherat
Syariah Islam diimplementasikan dalam bentuk ibadah. Namun ketika
mendengar kata ibadah seringkali yang twerfikirkan adalah shalat, puasa,
zakat, dua dll. Namun pengertian ibadah yang sesungguhnya tidak seperti
itu. Ibnu Taimiyah miasalnya mendevinisikan ibadah sebagai berikut :
Ibadah adalah sebuah kata yang menyeluruh yang meliputi semua
perkataan dan perbuatan, lahir mapun batin, yang kelihatan maupun tidak
yang diridhai oleh Allah. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa yang disebut ibadah adalah semua aktifitas manusia yang sesuai
dengan kehendak Allah.
Para ulama membagi ibadah kepada dua macam : Ibadah mahdhah dan
Muamalah.
1. Ibadah Mahdhah
Ibadah mahdhah adalah ibadah khusus, yang sifatnya hubungan
manusia dengan Allah secara langsung atau Hablum minallah
seperti shalat, puasa, dzikir, dll.

2. Ibadah Muamalah
Ibadah Muamalah adalah ibadah yang sifatnya hubungan manusia
dengan sesama manusia tetapi dalam rangkan mendapat
keridhoan/beribadah kepada Allah atau Hablum minannas, seperti
dalam juali beli, pemerintaan, hubungan kemasyarakatan, dll.
Para ulama membedakan ibadah kepada mahdhoh dan muamalah karena
penetapan hukum keduannya berbeda.

Ibadah Mahdhoh seperti di ketahui memiliki karakteristik sebagai berikut :


- Allah telah mengatur cara pelaksanaan ibadah tersebut sampai detil
dan jelas.
- Kita dalam melaksanakan ibadah ini tinggal melaksanakan sesuai
dengan contoh yang telah ditetapkan oleh Allah dan rasulnya, tidak
boleh menambah apalagi mengurangi
- Sehingga ketetapan hukumnya adalah : Semua tidak beleh dilakukan
kecuali secara pasti ada dalil yang membolehkannya
- Seperti shalat dzuhur, ketetapannya adalah 4 rakaat, kita boleh
melaksanakannya 2 rakaat karena ada dalil yang membolehkannya,
yakni ketika ada dalam perjalanan.

Ibadah muamalah seperti diketahui memiliki karakteristik sebagai


berikut :
- Allah hanya memberikan aturan aturan yang bersifat umum dan masih
global
- Dalam melaksanakan ibadah ini diperlukan ijtihad untuk memberikan
aturan pelaksanaan yang bersifat terperinci
- Sehingga ketetapan hukumnya : Semua boleh dilakukan kecuali ada
dalil yang secara pasti melarangnya.

1.
Ahlaq
Ahlak adalah tingkah laku, prilaku, adat istiadat
Kiblat ahlaq Islam adalah Rasulullah atau Al-Quran

Kelebihan ajaran Islam


Ajaran Islam memiliki kelebihan hanya jika ada bandingannya dengan agama lain
Jika kita bandingkan ajaran Islam dengan agama lain, ternyata memiliki
keunggulan dan kelebihan dan ini bias dilihat dari beberapa segi di antaranya :
1. Segi/ sisi kemurnian sumber ajaran Islam (Al-Quran)
Al-Quran yang dimiliki oleh umat Islam adalah satu satunya kitab yang
masih murni di dunia ini, murni dari intervensi pemikiran Muhammad
maupun umatnya. Nasrani misalnya kitabnya sudah tercampur dengan
fikiran dan interpretasi penulisnya. Kita tahu Kitab Injil baru di tulis kurang
lebih 75 tahun setelah kemangkatan Isa Al-Masih. Dan versinya berbeda
beda sesuai dengan penulisnya (Matius, Lukas, Yahya, Barnabas, dll)
Al-Quran sendiri terbebas dari interpretasi Muhammad. Buktinya adalah
disatu pihak Muhammad adalah seorang yang tidak bias membaca dan
menulis, tetapi dilain pihak al-Quran memiliki keistimewaan seperti :
- Susunan bahasanya yang indah
- Sastranya memiliki nilai tinggi
- Isinya melampaui zamannya (berbicara tentang masa lalu, masa
sekarang dan masa yang akan datang)
Melihat kenyataan tersebut maka tidak mungkin seorang Muhammad
menciptakan ayat-ayat al_Quran yang memiliki kualitas yang tidak
tertandingi baik dari sisi bahasa maupun dari sisi isinya. Hal ini
membuktikan bahwa yang membuat Al-Quran adalah Allah, Tuhan yang
menguasai masa depan.
Ketika Al-Quran diturunkan sudah ada budaya tulis dan baca, sehingga
ketika Nabi Muhammad mendapatkan wahyu nabi langsung memerintahkan
Zaed Bin Sabit untuk menuliskan di daun, pelepah korma, dll serta para
sahabat untuk menghapalkannya.
Al-Quran sendiri ternyata dibelahan bumi manapun tidak ada perbedaan
redaksi maupun susunan bahasanya.
Allah sendiri berjanji untuk menjaga kemurnian Al-Quran, seperti firman
Allah :

2. Segi/Sisi Ajarannya.
Dari segi ajaran, Islampun memiliki kelebihan disbanding ajaran agama lain
di antaranya.
1. Ajaran Islam berlaku sepanjang zaman dan selalu sesuai dengan
perkembangan zamannya. Hal ini karena Al-Quran berbicara masa lalu,
masa kini dan masa yang akan dating. Inilah yang menjadikan ajaran
Islam selalu relevan dengan perkembangan masanya.
2. Ajaran Islam sesuai dengan kebutuhan jasmani dan ruhani manusia
3. Ajaran Islam selaran dengan fitrah dan hati nurani manusia
4. Ajaran Islam melindungi dan menghargai hak asasi manusia
5. Ajaran Islam mengajarkan dan mendidik manusia untuk bersikap
dewasa dan bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya.
6. Ajaran Islam menjamin keselamatan kehidupan dunia dan akherat.

BAB III
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

A. Perkembangan pemikiran Manusia Terhadap Tuhan


Fitrah manusia untuk beragama seperti disabdakan oleh Nabi Muhammad
ternyata benar, seperti dibuktikan oleh sejarah. Ternyata sekalipun kepada
sebagian umat manusia tidak sampai seruan para Nabi dan Rasul Tuhan,
tetapi manusia selalu mencari dan menyakini Tuhan. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan sejarah manusia dalam meyakini tuhan.
`
Adapun perkembangan pemikiran manusia terhadap tuhan menurut para ahli
sejarah agama adlah sebagai berikut :
1. Dinamisme
Percaya kepada kekuatan gaib yang misterius
Benda benda tertentu memiliki kekuatan gaib dan dapat berpengaruh
pada perbuatan manusia sehari-hari.
Kekuatan gaib tersebut disebut Mana (yang bersifat baik dan jahat)
Sifat mana adalah :
- Tidak bias dilihat
- Bepindah pindah
- Yang bias dilihat hanya pengaruhnya
2. Animisme
Tiap-tiap benda (mati/hidup) mempunyai roh
Roh dalam pengertian mereka terdiri dari materi yang sangat halus
yang mendekali udara ( asap)
Roh mempengaruhi kehidupan manusia
Tempatnya di pohon besar, gua dll.
Tujuan beragama adalah mengadakan hubungan baik dengan roh,
dengan cara memberikan sesajen, dll.
3. Politheisme
Percaya kepada adanya para dewa
Para dewa sangat mempengaruhi terhadap kehidupan manusia
Tjuan beragama adalah mengadakan hubungan baik dengan para dewa
dengan jalan memberikan sesaji dan juga mengadakan sesembahan
( menyembah)
Henoteisme
Mempercayai adanya tuhan bagi suatu bangsa, dan bangsa lainpun
mempunyai tuhan yang lain
Mereka melakukan penyembahan kepada tuhan, karena dianggap
mempengaruhi kehidupan manusia
Monoteisme
Percaya kepada hanya satu Tuhan untuk seluruh alam semesta.

B. Konsepsi Ketuhanan Dalam Islam


Konsep ketuhanan Islam adalah tauhid
Pengertian tauhid adalah keyakinan atau kepercayaan kepada Allah bahwa
Allah adalah :
1. Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta dengan seluruh isinya
(tauhid rububiyyah)
2. Tuhan sebagai dzat yang wajib disembah (tempat sesembahan
manusia)
Ajaran tauhid adalah ajaran sepanjang masa, artinya konsep tauhid
ini disampaikan oleh para nabi dan rasul sejak nabi Adam sampai
kepada nabi Muhammad, seperti firman Allah swt dalam surat alanbiya ayat 25 :

Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu,
melainkan Kami wahyukan kepadanya : Bahwasanya tidak ada
Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian
akan Aku

Lawan dari tauhid adalah :


1. Syirik
Syirik adalah meyakini adanya tuhan lain selain Allah sebagai
dzat
yang
mencipta,
dan
menjadikannya
sebagai
sesembahannya.
Terhadap perbuatan syirik atau menyekutukan tuhan Allah
berfirman dalam Al-Quran di antaranya adalah Luqman : 13
dan An-nisa : 38
() )) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) ) )
13. dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah
kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".


38. dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta
mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak
beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa
yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, Maka syaitan itu
adalah teman yang seburuk-buruknya.
Ateisme
Ateis adalah tidak mengakui keberadaan Tuhan / Kafir
Dalam surat an-nisa ayat 101 Allah berfirman :




101. dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah
mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut
diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu
adalah musuh yang nyata bagimu.
C. Konsekwensi Tauhid
Konsekwensi bertauhid adalah Ibadah
Allah berfirman

Pengaruh tauhid dalam kehidupan manusia


- Terhindar dari perbuatan buruk, karena yakin Allah sesalu melihat dan
memperhatikan kita
- Membebaskan manusia dari penjajahan, perbudakan dan penghambaan
antar sesama manusia, karena manusia hanya akan menghambakan
dirinya hanya kepada Allah
- Membebaskan manusia dari belenggu ketakutan terhadap kematian,
kemiskinan dll. Karena Allah yang menjamin dan menentukan rizki, mati
dll.

D. Pengertian Iman

Iman didefinisikan dengan keyakinan yang sungguh sungguh tanpa


sedikitpun keraguan yang meresap dalam hati sanubari dan berpengaruh
terhadap perilaku sehari hari. Atau dapat didefinisikan secara singkat
dengan mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan hati dan
melaksanakan dengan anggota

Sepintas definisi iman tersebut memang sangat singkat tetapi dalam


pelaksanaan bukan merupakan hal yang mudah. Kita sering terjebak pada
sikap munafik yang diakibatkan dalam melaksanakan keimanan tidak
secara keseluruhan (separo separo)
Sikap iman yang benar adalah jika ketiga komponen tersebut di atas
dilaksanakan secara konsekwen, yakni lisan, hati dan prilaku. Meninggalkan
salah satunya membuat seseorang terjerumus kepada 2 pilihan yakni jika
tidak munafik maka kafir.
Sehingga iman yang benar tidak hanya :
_ Tidak hanya ucapan lisan
(retoris) belaka, karena Allah sendiri
menyatakan dalam surat Al-Baqoroh ayat 7, 8 tentang sikap orang yang
mengaku iman tetapi hanya dalam ucapan saja sebagai orang munafik

7. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka[20], dan


penglihatan mereka ditutup[21]. dan bagi mereka siksa yang Amat
berat.
8. di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah
dan hari kemudian[22]," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan
orang-orang yang beriman.

Tidak hanya mengerjakan ibadah seperti yang dilakukan oleh orang


mukmin lainnya. Allah mensinyalir orang tersebut dalam salah satu
ayatnya, bahwa ada orang islam yang melaksanakan ibadah tetapi
melaksanakannya dengan keluh kesah dan terpaksa

Tidak hanya mengetahui hakekat iman, karena banyak orang yang


mengetahui makna iman, ajaran Islam dengan baik tetapi mereka
adalah orang kafir.

Ketika kita mengimani dan mempercayai hal hal yang real dan nyata kita
tidak kesulitan, tetapi ketika harus mengimani dan mempercayai hal hal
yang gaib, kita mengalami kesulitan. Demikian juga ketika kita harus
mengimani keberadaan Allah
Allah menyatakan bahwa kita jangan sekali kali memikirkan dzat Allah
tetapi fikirkanlah hasil ciptaannya, maka kita akan mengenal Allah
Untuk membuktikan keberadaan, keesaan dan kekuasaan Allah para ahli
agama merumuskan dua dalil
- Dalil naqli. Dalil ini menggunakan firman Allah untuk membuktikan
keberadaan Allah
- Dalil Aqli. Dalil ini menggunakan akal fikiran untuk membuktikan
keberadaan Allah. Ada tiga macam dalil untuk hal ini yakni :
Dalil penciptaan. Dalil ini menyatakan bahwa segala yang ada pasti ada
yang menciptakannya
Dalil Keteraturan. Dalil ini menyatakan bahwa segala sesuatu yang
teratur pasti ada yang mengaturnya.
Dalil Gerak. Dalil ini menyatakan segala yang bergerak pasti ada yang
menggerakannya

E. Tingkatan Iman
Sabda Nabi bahwa iman seseorang itu tidak pernah ajeg, tetapi kualitasnya
kadang kali naik dan kadangkala turun, ini menunjykan bahwa iman
memiliki tingkatan tingkatan sebagai berikut :
1. Tingkat taqlid
Pada tingkatan ini keimanan seseorang didasarkan kepada keyakinan
orang yang diikutinya bukan berdasarkan dalil.
2. Tingkat yakin
Tingkatan yakin, keimanannya berdasarkan kepada dalil dalil
3. Tingkat ainul yaqin
Tingkat ainul yakin ini keimanannya berdasarkan kepada dalil dan
memahami hubungan dalil dengan keyakinannya
4. Tingkat haqqul yakin

RUKUN IMAN
1.

Iman Kepada Allah


Pengetahuan manusia terhadap Allah adalah sama dengan sejarah manusia sendiri, yakni sejak nabi Adam Allah
telah diperkenalkan oleh Allah sendiri sebagai Dzat Pencipta, pemeliharadan yang pantas untuk disembah
Bahkan manusia telah menyatakan keimanannya sejak manusia di alam arwah (QS Al-araf 172)
Bahkan orang jahiliahpun ketika di Tanya siapa yang menciptakan langit ? mereka jawab Allah, tetapi mereka
menyembah berhala, yang dalam keyakinannya berhala itu adalah makelar dalam menyembah Allah (QS. Yunus :
31, Azzuhruf : 9)
Pada zaman medernpun ternyata banyak orang yang melakukan hal serupa, seperti kepercayaan kepada benda
benda pusaka dan melakukan konsultasi pada dukun dan para normal. Hal ini tentu dinilai sebagai perbiatan syirik.
Islam mengajarkan bahwa berhubungan (beribadah) dengan Allah harus dilaksanakan secara langsung. (QS. AlBaqoroh : 186)

2.

Beriman Kepada Malaikat


Beriman kepada malaikat termasuk beriman kepada yang gaib
Kita wajib beriman kepada malaikat karena al-Quran memerintahkannya
Tentang wujud dari malaokat sendiri Al-Quran tidak banyak mengungkap, sehingga pengetahuan yang
menyangkut malaikat harus selalu berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah.
Islam mewajibkan kita untuk mengimani bahwa malaikat itu adalah ada
Tentang sifat sifat malaikat, Al-Quran menjelaskan bahwa mereka adalah hamba Allah yang mulia, tidak pernah
durhaka, tidak maksiat dan tidak pernah menentang perintah Allah, tidak pernah makan/minum dan selalu taat
kepada Allah. (QS Al-Anbiya 26 27, Attahrim : 6)
Tugas dari malaikat itu sendiri bermacam macam baik yang berhubungan dengan manusia maupun alam
Malaikat digambarkan sebagai mahluk Allah yag kuat dan memiliki sayap sayap yang banyak. Digambarka AlQuran kecepatan sehari malaikat sama dengan 50.000,- tahun (Al-Maarij : 4), sehingga memungkinkan malaikat
sanggup menjada kesinambungan alam semesta ini.

3.

Beriman Kepada Para Rasul

Beriman kepada rasul berarti meyakini bahwa Allah telah memilih di antara manusia sebagai nabi dan rasul allah
yang menyampaikan risalah Allah, untuk memimpin manusia ke jalan yang lurus dan untuk keselamatan manusia di
dunia dan akherat
Rasul adalah manusia biasa seperti kita, yang memiliki sifat kemanusiaan yang sama dengan manusia yang lain.
Bedanya mereka dipilih untuk menerima wahyu. (Annahl : 43, Al-Anbiya : 8)
Di utusnya Rasul sebenarnya adalah rahmat yang diberikan Allah kepada manusia, sehingga manusia dapat
bibingan selama hidup di dunia.
Para rasul memiliki tugas yang sama yakni Misi Ketuhanan, yakni memimpin manusia untuk mengenal tuhannya
dengan pengetahuan yang hak, menuntun manusiadalam hidup di dunia dan mensucikan rohnya, bebas dari
perbudakan hawa nafsu, agar manusia bershlak mulia.
Para rasul memiliki 4 sifat keistimewaan :
1. Sifat Benar (siddiq). Seorang rasul selalu benar dalam perkataan dan perbuatannya, tidak bersifat dusta.
2. Kepercayaan (amanah). Seorang rasul mustahil berkhianat, baik menghianati manusia apalaga Allah
3. Menyampaikan (tabligh). Seorang rasul mustahil menyembunyikan sesuatu yang diwahyukan
kepadanya.
4. Kecerdasan (fathonah) seorang rasul mustahil seorang yang bodoh atau lemah akal.
Sebagai bukti kerasulannya Allah memberikan mujizat. Mujizat adalah keluarbiasaan atau perbiatan ajaib seorang
rasul yang menyalahi/bertentangan dengan kebiasaan
Tentang jumlah rasul sendiri al-Quran sebenarnya tidak pernah menyebut berapa jumlahnya, namun yang
diabadikan oleh al-Quran adalah 25.

Anda mungkin juga menyukai