1/2011
I. PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang Penelitian
Putra (2010) menjelaskan bahwa potensi besar
minyak bumi berat yang tidak dapat di
produksikan berjumlah dua kali lebih besar
dibandingkan
dengan
minyak
bumi
konvensional. Hambatan utama dalam
memproduksikan minyak berat adalah
viskositas yang sangat besar sehingga minyak
sangat sulit untuk mengalir. Oleh karena itu
dibutuhkan energi panas tambahan di dalam
sistem reservoir untuk mengurangi viskositas
minyak tersebut. Sehingga nantinya akan
mudah untuk mengalir ke lubang sumur dan
diproduksikan.
Terdapat berbagai macam metode enhanced oil
recovery (EOR) yang dapat diaplikasikan pada
minyak berat. Seiring dengan dibituhkannya
energi panas, maka EOR ini akan
Fax:
+62
22-2504955,
Email:
31
32
API
Ft
psia
F
Ft
SCF/STB
%
%
md
%
11
1900
845
127
115
78
55
45
6922
34.5
cp
3000
33
9,00E-05
35,02
1
0,36
1,2
0,0833
34,5
6922
692,2
Krw
0
0,000056
0,000552
0,00312
0,00861
0,01768
0,03088
0,04871
0,05724
0,07162
0,08229
0,1
Kro
0,4
0,361
0,30625
0,225
0,15625
0,1
0,05625
0,025
0,016
0,00625
0,00225
0
34
35
Gambar 8. Plot antara tekanan kapiler dan saturasi air sensitivitas tekanan kapiler
36
52,24
51,74
51,72
Peningkatan
tekanan
kapiler
juga
menyebabkan kenaikan saturasi air conate.
Semakin besar air conate maka semakin kecil
laju alir minyak. OOIP semakin mengecil
dengan bertambahnya saturasi air conate.
Penurunan laju alir minyak lebih besar
daripada penurunan OOIP, oleh karena itu
recovery factor akan mengecil saat tekanan
kapiler atau saturasi air conate meningkat.
Hasil simulasi dengan tiga buah tekanan
kapiler yang berbeda ditunjukkan pada Tabel
4.
100
SQ 2
SQ 4
50
SQ 5
SQ 6
SQ 7
SQ 8
37
(a)
(b)
Gambar 12. Profil viskositas (1988), (a) SQ
70% (b) 50%)
38