Anda di halaman 1dari 9

PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN.

2087-2526
Padang, 14 November 2012

Re SaTek 2 FTI TE-J.1 of 9 Universitas Bung Hatta

STUDI ANALISIS VARI ABEL SPEED DRI VE PADA PERILAKU
MOTOR INDUKSI 3 PHASA KILN PT.SEMEN PADANG

NH.Kresna [1], Mirzazoni [1], Yusuf Efendi [3]

[1] Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta
[2] PT.Semen Padang
Jl.Gajah mada No.19 Olo Nanggalo Padang-25143
e-mail:nh_kresna@yahoo.com

Abstrak

Proses operasi pengolahan semen pada kiln sebahagian besar menggunakan motor induksi,
fluktuasi beban mekanik terhadap perilaku motor induksi akan mempengaruhi kinerja dari
motor listrik yang seharusnya diharapkan putaran konstan, fluktuasi beban mekanik kiln ini
akan dapat diatasi dengan mengendalikan putaran motor induksi dengan cara menggunakan
Variable Speed Drive (VSD), kondisi putaran motor berubah-ubah dapat dibuat menyesuaikan
ratingnya sehingga menghasilkan produksi yang tidak terganggu, dari hasil penelitian dengan
pengaturan % duty cycle dengan acuan % referensi dari VSD yang berfluktuiasi maka nilai
besaran dari motor induksi dapat dikendali dengan kebutuhan beban mekanik.

Kata kunci : VSD I nverter, Motor I nduksi 3 Phasa

1. Pendahuluan
Peningkatkan hasil produksi dari suatu Industri didalam operasinya sangat tergantung
kepada keandalan instrumen listrik yang digunakan, Komponen listrik yang digunakan pada
industri umumnya banyak menggunakan beban induktif dalam operasi komponen dinamik pada
peralatan produksi yaitu motor induksi untuk menjalankan dibutuhkan daya reaktif induktif
yang diserap dari jala-jala guna membangkitkan fluks magnetik pada motor. Untuk pensuplai
daya yang sama apabila semakin besar daya reaktif induktif yang diserap maka semakin kecil
daya aktif yang terpakai sehingga motor induksi tersebut beroperasi.
Sedangkan kelangkaan dan keterbatasaan sumber energi membuat harga energi listrik
semakin mahal sehingga menjadi ancaman proses produksi di masa datang , keterbatasan
pasokan listrik dari PLN terutama pada saat WBP, menuntut adanya penurunan beban listrik saat
WBP. Biaya energi listrik merupakan komponen yang cukup dominan di dalam biaya produksi
semen adalah motor penggerak kiln dimana beban listrik yang besar pada proses pembuatan
klinker atau semen, posisi damper pada outlet fan akan mengkonsumsi daya listrik yang paling
besar. Posisi damper pada inlet fan juga mengkonsumsi daya listrik besar namun relatif lebih
kecil dari pada damper outlet. Pengendalian aliran dengan mengatur kecepatan motor merupakan
pilihan yang paling efisien dibandingkan dengan menggunakan pengaturan damper, hal ini
dilakukan dengan menyesuaikan antara aliran yang dibutuhkan dengan kecepatan fan yang dapat
diubah-ubah. Gangguan penolakan beban terhadap catu daya yang diberikan akibat
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526
Padang, 14 November 2012

Re SaTek 2 FTI TE-J.2 of 9 Universitas Bung Hatta

ketidakselarasan antara karakteristik motor dengan beban. Pengendalian posisi dan kecepatan
pada motor fan klinker dalam suatu proses sangat diperlukan dalam proses automation.
2. Konsep Konverter dan Perilakunya.
Inverter adalah sebuah peralatan listrik yang berfungsi mengkonversi bentuk suatu input
baik berupa tegangan atau arus dari DC menjadi AC, dengan bermacam-macam jenis dan dan
tipenya. Inverter dibagi menurut fasanya menjadi inverter satu phasa dan inverter tiga phasa.
Tetapi yang akan dibahas adalah inveter tiga phasa. Inverter umumnya dikenal dua jenis :
Inverter Sumber Tegangan (Voltage Source Inverter atau VSI ) dan Inverter Sumber Arus
(Current Source Inverter atau CSI ).
Tegangan masukan inverter berupa tegangan DC, bias didapatkan dari baterai atau dari
sumber tegangan AC yang disearahkan (AC DC Converter). Komponen yang berfungsi
sebagai saklar statik dari inverter dapat berupa Thyristor, Transistor atau Mosfet. Gelombang
keluaran inverter idealnya adalah sinusoidal, namun tetap ada harmonik. Dengan adanya
kecepatan switching dari komponen switching, harmonik dari gelombang tegangan output dapat
direduksi.

3. Konsep Variable Speed Drive pada Motor Induksi
Konsep mengubah putaran motor induksi dapat dilakukan dengan mengubah-ubah harga
frekuensi jala-jala. Hanya saja untuk menjaga keseimbangan kerapatan fluks, perubahan
tegangan harus dilakukan bersamaan dengan perubahan frekuensi. Cara yang efektif dan
ekonomis pengaturan frekuensi dengan menggunakan VSD, Pada referensi VSD bervariasi
akan dapat ditentukan juga kemampuan daya motor pada saat variasi kecepatan dengan landasan
formulasi.
Cos I V P 3 Watt
(1)
Diperoleh juga kemampuan torsi bervariasi yang disesuaikan dengan kebutuhan beban
60
2 n
P P
T

N-m
(2)
Atau torsi dapat diturunkan secara konsep analisis rangkaian ekivalen motor induksi dalam
kondisi real
2
2
2 2 2
2
2
2
2
2
1
) . ( . ) . (
. .
) ( .
1
X a s R a
R a s
V T


(3) Dengan persamaan torsi motor induksi diatas diketahui bahwa torsi sebanding
dengan pangkat dua tegangan yang diberikan. Kecepatan akan berubah dari n
1
ke n
2
untuk
tegangan masuk setengah tegangan semula.



PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526
Padang, 14 November 2012

Re SaTek 2 FTI TE-J.3 of 9 Universitas Bung Hatta










Gambar.1. Karakteristik pengaturan tegangan terhadap kecepatan
Cara ini hanya menghasilkan pengaturan putaran yang terbatas (daerah pengaturan sempit).
Secara tradisional, motor AC digunakan bila kemampuan dikehendaki variasi kecepatan. Namun
karena keterbatasan motor DC , motor AC terus menjadi fokus bagi penggunaan variasi
kecepatan. Baik motor AC sinkron dan induksi keduanya cocok untuk penggunaan control
variasi kecepatan.
Karena motor induksi adalah motor yang tidak sinkron, perubahan pasokan frekuensi dapat
memvariasikan kecepatan. Strategi pengendalian untuk motor khusus akan tergantung pada
sejumlah faktor termasuk biaya investasi, ketahanan beban dan beberapa persyaratan
pengendalian khusus. Hal ini memerlukan suatu tinjauan rinci mengenai karakteristik beban,
data historis pada aliran proses, ciri-ciri sistim pengendalian kecepatan yang diperlukan, biaya
listrik dan biaya investasi.
Karakteristik beban terutama penting dalam memutuskan apakah pengendalian kecepatan
merupakan suatu opsi. Potensi terbesar untuk penghematan listrikdengan penggerak variabel
kecepatan (variable speed drive) pada umumnya ada pada penggunaan variasi torque, contohnya
adalah pompa sentrifugal dan fan, dimana kebutuhan dayanya berubah sebesar kubik kecepatan.
Beban torque yang konstan juga cocok untuk penggunaan VSD.

Motor dengan beberapa kecepatan
Motor dapat digulung menjadi dua kecepatan, dan perbandingan 2:1, dapat dicapai.
Motorjuga dapat digulung dengan dua gulungan terpisah, masing-masing memberi dua
kecepatan operasi dan dengan begitu totalnya menjadi empat kecepatan. Motor dengan beberapa
kecepatan dapat dirancang untuk penggunaan yang melibatkan torque konstan, torque bervariasi,
atau untuk keluaran daya yang konstan. Motor dengan beberapa kecepatan cocok untuk
penggunaan yang memerlukan pengendalian kecepatan yang terbatas (dua atau empat kecepatan,
bukan kecepatan yang terus menerus bervariasi). Motor-motor tersebut cenderung sangat
ekonomis dan efisiensinya lebih rendah dibanding dengan motor yang berkecepatan tunggal.
Pengaturan putaran motor induksi dapat dilakukan dengan berberapa cara yaitu salah
satunya dengan cara megatur frekuensi catu daya yang masuk ke motor yang dapat dibangkitkan
oleh Variable Speed Drive (VSD). Peralatan ini melakukan konversi tegangan catu daya 3 phasa
yang masuk dan selanjutnya disearahkan menjadi tegangan DC kemudian dikonversikan kembali
0,5 V
1
V
1
n

n
1 n
V
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526
Padang, 14 November 2012

Re SaTek 2 FTI TE-J.4 of 9 Universitas Bung Hatta

menjadi sumber AC 3 phasa dengan frekuensi yang dapat diatur . Cara ini bisa dipakai karena
diketahui bahwa kecepatan singkron motor induksi berbanding lurus dengan frekuensi sumber
dayanya,

p
f
n
s
120

Sumber daya konstan yang umumnya 50 hz, 60 hz. Salah satu cara yang efektif untuk
menghasilkan tegangan dengan frekuensi yang bisa diatur yaitu dengan jalan membangkitkannya
sendiri. Untuk itu diperlukan suatu sumber daya DC. Sumber daya ini diperoleh dari sumber
daya dari Sumber daya AC yang disearahkan dengan rectifier. Selanjutnya sumber daya ini
ditapis dengan filter DC untuk mendapatkan sumber daya DC yang lebih rata. Kemudian dengan
melalui suatu rangkaian switch (disebut sebagai jembatan inverter) yang dapat dikendalikan
sedemikian rupa, sumber daya ini bisa diubah menjadi sumber daya tiga phasa pada ujung
beban.
Dengan menggunakan Variable Speed Drive (VSD) maka akan diperoleh keuntungan
secara teknis bila dibandingkan dengan cara lain pemodelannya dapat dilihat pada gambar 2 dan
3. Beberapa keuntungan tersebut antara lain : mempunyai jangkauan pengaturan kecepatan yang
panjang.


Gambar 2. Prinsip Dasar Inverter

PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526
Padang, 14 November 2012

Re SaTek 2 FTI TE-J.5 of 9 Universitas Bung Hatta


Gambar 3. Model Blok diagram VSD dengan Drive Navigator

4.2. Analisis

Dengan melakukan pengujian pada kasus motor kiln maka memperlihatkan bahwa perubahan
kecepatan pada sangat dibebani tergantung persentase referensi VSD yang diberikan. secara
analisis mempelihatkan bahwa perubahan putaran akan mempengaruhi perubahan daya dan torsi
dapat dilihat pada tabel 1, perubahan perilaku dinamik motor akibat perubahan maka
memperlihatkan juga proses perubahan sinyal pada drive navigator VSD (gambar 4) :









PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526
Padang, 14 November 2012

Re SaTek 2 FTI TE-J.6 of 9 Universitas Bung Hatta

Tabel 1. Hasil Pengujian berbeban Pada J1P01

Sp_ref Mtr.Speed Mot Curr Volt J1P01S1
VSD VSD VSD VSD

% rpm Ampere Volt %
10 100 94.4 6036 30
15 153 96.5 6021 30
25 253 89.1 6021 30
30 303 90.1 6017 30
35 352 91.6 6027 30
40 402 95.2 6015 30
45 452 98.4 6015 30
50 502.7 101.2 6015 30



Gambar 4. Hasil Pengujian Bentuk sinyal gelombang dengan program Drive Navigator kondisi
berbeban

Kemudian pada referensi VSD 10 % dapat diperoleh hasil perhitungan kemampuan daya motor
pada saat variasi kecepatan dan torsi motor dihasilkan :



PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526
Padang, 14 November 2012

Re SaTek 2 FTI TE-J.7 of 9 Universitas Bung Hatta

Tabel.2. Hasil Perhitungan Besaran Elektrik pada saat VSD bervariasi
VSD ref
(%)
Putaran
(RPM)
Tegangan
(Volt) Arus (A) Daya (kW) Torsi (N.m)
10 100 6036 94.4 779 20.67
15 153 6021 96.5 794 13.77
25 253 6021 89.1 733 7.69
30 303 6017 90.1 741 6.49
35 352 6027 91.6 755 5.69
40 402 6015 95.2 783 5.17
45 452 6015 98.4 809 4.75
50 502.7 6015 101.2 832 4.39



Gambar 5. Karakteristik Torsi fungsi Putaran
Dari hasil perhitungan dan karakteristik torsi sebagai fungsi putaran memperlihatkan
pada saat kondisi pembeban bervariasi pada motor mengakibat terjadi perubahan besaran
putaran dan torsi maka dengan VSD referensi dapat disesuaikan kondisi operasi motor terhadap
kebutuhan beban.
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa tegangan, arus dan putaran dari motor induksi tiga fasa
berubah sesuai dengan perubahan pengaturan duty cycle. Dengan demikian jelas bahwa
kecepatan dari motor induksi tiga fasa dapat diatur dengan merubah-ubah duty cycle dari
rangkaian inverter, dimana pengaturan lebar pulsanya diatur dengan menggunakan Drive
navigator. Perubahan tegangan, arus dan kecepatan putaran dari motor induksi terhadap
perubahan duty cycle dapat dibuat dalam bentuk grafik karakteristik seperti yang terlihat pada
gambar 6.

Putaran (RPM)
Torsi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526
Padang, 14 November 2012

Re SaTek 2 FTI TE-J.8 of 9 Universitas Bung Hatta


Tabel 3. Besaran Hasil Pengujian VSD Pada Operasi Komponen Konverter
Duty cycle (%) Tegangan (volt) Arus (A) Putaran (Rpm)
10 6036 94.4 100
15 6021 96.5 153
25 6021 89.1 253
30 6017 90.1 303
35 6027 91.6 352
40 6015 95.2 402
45 6015 98.4 452
50 6015 101.2 502.7


(a)

(b)
Gambar 6 Grafik karakteristik pengujian inverter dengan beban motor induksi
(a). Grafik tegangan terhadap duty cycle
(b). Grafik putaran motor induksi terhadap duty cycle.





PROSIDING SEMINAR NASIONAL ReSaTek II-2012 ISSN. 2087-2526
Padang, 14 November 2012

Re SaTek 2 FTI TE-J.9 of 9 Universitas Bung Hatta

5. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan Penggunaan VSD pada beban mekanik adalah pengaturan kecepatan motor
dengan mengendalikan % duty cycle pada komponen konverter. konsumsi energi listrik
pada motor induksi dapat mewujudkan operasi motor kiln yang lebih efisien dan
kompetitif.
2. Bahwa semakin besar pertambahan % nilai dari duty cycle maka nilai putaran dan torsi
motor akan naik. Perubahan % dari duty cylce yang bertambah besar ini mempuyai
pengaruh baik terhadap keandalan dan efektifitas dari kerja motor yang disesuaikan
dengan kondisi beban.
3. Besaran tegangan, arus dan putaran dari motor induksi tiga fasa berubah sesuai dengan
perubahan pengaturan duty cycle. Dengan jelas bahwa kecepatan dari motor induksi tiga
fasa dapat diatur dengan merubah-ubah duty cycle dari rangkaian inverter, dimana
pengaturan lebar pulsanya diatur dengan menggunakan Drive navigator.

6. Daftar Pustaka
[1]. Claremore ,8ed Submersible Pump Handbook Pumping Systems, Baker Hughes Centrilift
[2]. U.S. Department of Energi, Fundamental Handbook Electrical Science Vol. 4June 1992
[3]. Gray manual, Adjustable Speed Drives Dec. 2006
[4]. Gray manual, Design of Electrical Systems for ESP Installations Guideline Oct 2000.
[5]. Boylestad Robert, 6edNashelsky Louis, Electronic Devices and Circuit TheoryMcGraw-
Hill International, 1996
[6]. George, C, Chryssis,2ed High-Frequency Switching Power Supplies, McGraw-Hill
International,
1989

Anda mungkin juga menyukai