Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AGAMA

Disusun Oleh : Kelompok 1

Nama Anggota :

1. Adel Putra Pratama


2. Alhqoniy Ghossan H
3. Mahesa Cakra Gusti
4. Nabila Dwi Arsya

Kelas : Agama 115

Dosen Pengajar : Dr. Rusyja Rustam, MAh

MATA KULIAH WAJIB UNIVERSITAS

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN AJARAN 2021/2022


DAFTAR PUSTAKA

Contents
BAB 1.....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................3
BAB 2.....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................4
2.1 Pengertian Agama.......................................................................................................................4
a. Pengertian Agama Secara Etimologi..........................................................................................4
b. Pengertian Agama Secara Terminology.....................................................................................5
2.2 Jenis – jenis agama beserta ciri - cirinya......................................................................................8
BAB 3...................................................................................................................................................10
KESIMPULAN.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama merupakan suatu hubungan yang tetap antara diri manusia dengan suatu kekuatan
yang berada di luar diri manusia yang bersifat suci, dengan sendirinya yang mempunyai
kekuatan absolut selain dari agama primitif disebut sebagai Tuhan. Agama juga merupakan
kepercayaan dan cara hidup yang mengandung faktor-faktor percaya kepada adanya Tuhan,
sebagai segala sumber hukum dan nilai-nilai kehidupan. Ada beberapa Agama-Agama di
Dunia yang tersebar dibelahan bumi. Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah
suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan
dengan hal yang suci. Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem
yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa
serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.

Ada beberapa agama yang berdasarkan monoteisme (agama samawi) yaitu agama
yang berasal dari wahyu Allah melalui Rasul-Nya, untuk disampaikan kepada umat masing-
masing dan ada juga beberapa agama yang lahir dari ide manusia sendiri (agama ardhi)
seperti politeisme yang meyakini adanya banyak tuhan atau dewa, dengan menyembah
berhala buatan mereka sendiri.

Dari paparan pernyataan di atas penulis merasa perlu mengkaji lebih dalam mengenai
pengertian agama, jenis-jenis agama beserta ciri-cirinya dengan lebih terperinci sehingga
disusunlah makalah ini untuk memaparkan lebih dalam mengenai hal-hal yang telah
disebutkan sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian agama menurut etimologi dan pendapat para ahli?

2. Apa saja jenis-jenis agama di dunia?

3. Apa saja ciri-ciri dari agama tersebut?


BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Agama
a. Pengertian Agama Secara Etimologi

Pengertian agama secara etimologi, kata agama berasal dari bahasa sangsekerta, yang
berasal dari akar kata gam artinya pergi, kemudian dari kata gam tersebutmendapat awalan a
dan akhiran a, maka terbentuklah kata agama artinya jalan. Maksudnya, jalan mencapai
kebahagiaan.

Di samping itu terdapat pendapat yang menyatakan bahwa kata agama berasal dari
bahasa sangsekerta yang akar katanya adalah a dan gama. Artinya tidak dan gama artinya
kacau. Jadi, arti kata agama adalah tidak kacau atau teratur.

Kata religi - religion dan religio, secara etimologi – menurut winker paris dalam
algemene encyclopaedie mungkin sekali dari bahasa latin, yaitu dari kata religere atau
religare yang berarti terikat, maka dimaksudkan bahwa setiap orang yang bereligi adalah
orang yang senantiasa merasa terikat dengan sesuatu yang dianggap suci. Kalau dikatakan
berasal dari kata religere yang berarti berhati hati, maka dimaksudkanbahwa orang yang
bereligi itu adalah orang yang senantiasa bersikap hati hati dengan sesuatu yang dianggap
suci.

Dari etimologis ketiga kata di atas maka dapat diambil pengertian bahwa agama:

(1) merupakan jalan hidup yang harus ditempuh oleh manusia untuk mewujudkan kehidupan
yang aman, tentram dan sejahtera.
(2) bahwa jalan hidup tersebut berupa aturan, nilai atau norma yang mengatur kehidupan
manusia yang dianggap sebagai kekuatan mutlak, gaib dan suci yang harus diikuti dan ditaati.
(3) aturan tersebut ada, tumbuh dan berkembang bersama dengan tumbuh dan
berkembangnya kehidupan manusia, masyarakat dan budaya.

A. Jenis Makna Etimmologi


1) Bahasa Inggris

Dalam bahasa Inggris, kata “agama” diterjemahkan menjadi “religion”. Untuk


mengkaji kata “religion”, kami menggunakan metode yang sama dengan di atas, yakni
melalui metode etimologis.

-Makna Etimologis

Ada dua pendapat mengenai asal-usul kata “agama”. Pertama, berasal dari bahasa
Indo-German, yaitu “gam”, identik dengan “go” dalam bahasa Inggris yang berarti “jalan,
cara berjalan, cara-cara sampai pada keridhaan Tuhan”.

Kedua, berasal dari bahasa Sansekerta. Dalam kitab Upadeca tentang “Ajaran-ajaran
Agama Hindu”, disebutkan bahwa “agama” tersusun dari kata “a” yang berarti “tidak” dan
“gam” yang berarti “jalan”. Dalam bentuk harfiah, “agama” berarti “tetap di tempat,
langgeng, abadi, diwariskan secara terus-menerus dari generasi ke generasi” Ada pula
pendapat lain, yaitu “agama” berasal dari kata “a” yang berarti “tidak”, dan “gama” yang
berarti “kacau”. Maksudnya, orang-orang yang memeluk suatu agama dan mengamalkan
ajaran-ajarannya, hidupnya tidak akan kacau.

2) Bahasa Arab

-Makna Etimologis

Kata “agama” dalam bahasa Arab diterjemahkan menjadi “ad-dien”. Munjied


mengatakan bahwa arti harfiah dari “ad-dien” cukup banyak, misalnya “pahala, ketentuan,
kekuasaan, peraturan, dan perhitungan”. Fairuzabadi dalam kamusnya, Al-Muhieth,
mengatakan bahwa arti harfiah “ad-dien” adalah “kekuasaan, kemenangan, kerajaan,
kerendahan, kemuliaan, perjalanan, peribadatan, dan paksaan.Sedangkan menurut Harun
Nasution, “ad-dien” mengandung arti “menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan,
kebiasaan”

b. Pengertian Agama Secara Terminology

Secara terminologi, agama diartikan aturan atau tata cara hidup manusia dengan
hubungannya dengan tuhan dan sesamanya. Dalam al-Qur’an agama sering disebut dengan
istilah din. Istilah ini merupakan istilah bawaan dari ajaran Islam sehingga mempunyai
kandungan makna yang bersifat umum dan universal. Artinya konsep yang ada pada istilah
din seharusnya mencakup makna-makna yang ada pada istilah agama dan religi.

A. Jenis Makna Terminology

1) bahasa Inggris

-Makna Terminologis

Definisi yang diberikan para ahli sangat banyak.. Saya hanya akan memberikan
beberapa definisi saja yang menurut saya paling lengkap. Webster New 20th Century
Dictionary mengungkapkan bahwa definisi “religion” adalah . Batasan itu menggambarkan
bahwa “religion” adalah suatu sistem peraturan-peraturan dari kegiatan yang semuanya itu
didasarkan pada adanya kepercayaan dan pegangan pada kekuatan yang Mahakuasa dan
norma perilaku manusia yang didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Tuhan.

2) bahasa Arab

-MaknaTerminologis

Memberikan definisi “ad-dien” sebagai “undang-undang kebutuhan yang mendorong


dan menjiwai orang berakal dengan usahanya untuk sejahtera hidup di dunia dan kebahagiaan
hidup di akhirat . Maksud agama ialah untuk mempersatukan segala pemeluk-pemeluknya,
dan mengikat mereka dalam suatu ikatan yang erat sehingga merupakan batu pembangunan,
atau mengingat bahwa, hokum-hukum agama itu dibukukan atau didewankan. Ad-din berarti
nasihat, seperti dalam hadis dari Tamim ad-Dari r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: Ad-dinu
nasihah. Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, bagi siapa?” Beliau menjelaskan: “Bagi
Allah dan kitab-Nya, bagi Rasul-Nya dan bagi para pemimpin muslimin dan bagi seluruh
muslimin.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Nasa’i dan Ahmad).

Menurut A.M. saefuddin (1987), menyatakan bahwa agama merupakan kebutuhan


manusia yang paling esensial yang besifat universal. Karena itu, agama merupakan kesadaran
spiritual yang di dalamnya ada satu kenyataan di luar kenyataan yang namfak ini, yaitu
bahwa manusia selalu mengharap belas kasihan-Nya, bimbingan-Nya, serta belaian-Nya,
yang secara ontologis tidak bisa diingkari, walaupun oleh manusia yang mengingkari agama
(komunis) sekalipun.
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana (1992), agama adalah suatu system kelakuan dan
perhubungan manusia yang pokok pada perhubungan manusia dengan rahasia kekuasaan dan
kegaiban yang tiada terhingga luasnya, dan dengan demikian member arti kepada hidupnya
dan kepada alam semesta yang mengelilinginya.

Menurut Sidi Gazalba (1975), menyatakan bahwa religi (agama) adalah


kecendrungan rohani manusia, yang berhubungan dengan alam semesta, nilai yang meliputi
segalanya, makna yang terakhir, hakekat dari semuanya itu.

Dari ketiga pendapat tersebut, kalau diteliti lebih mendalam, memiliki titik persamaan.
Semua menyakini bahwa agama merupakan:

1. Kebutuhan manusia yang paling esensial.


2. Adanya kesadaran di luar diri manusia yang tidak dapat dijangkau olehnya.
3. Adanya kesabaran dalam diri manusia, bahwa ada sesuatu yang dapat membimbing,
mengarahkan, dan mengasihi di luar jangkauannya.

Agama dalam konsep Al-Qur'an mengandung makna yang paling tinggi yakni agama
Islam yang berfungsi sebagai rahmatan lil 'alamin bagi manusia dan sekalian alam semesta.
Agama itu adalah kebutuhan fitrah manusia untuk kemuliaan dan kebahagiaan hakiki dirinya.

‫اختَلَفَ الَّذيْنَ اُوتُوا ا ْلك ٰتب ااَّل م ۢنْ بعد ما ج ۤاء ُهم ا ْلع ْلم ب ْغي ۢا بينَهم ۗومنْ ي ْكفُر ب@ ٰ@ا ٰيت هّٰللا فَ@انَّ هّٰللا‬
ْ ‫ساَل ُم ۗ َو َما‬ ‫هّٰللا‬
َ ِ ِ ِ ِ ْ َّ َ َ ْ ُ ْ َ ً َ ُ ِ ُ َ َ َ ِ ْ َ ِ ِ َ ِ ْ ِ ْ ِ ‫اِنَّ ال ِّديْنَ ِع ْن َد ِ ااْل‬
١٩ ‫ب‬ ِ ‫سا‬َ ‫س ِر ْي ُع ا ْل ِح‬
َ

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah
diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka.
Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat
perhitungan-Nya.” (Surat Ali ‘Imran [3] ayat 19).

Surat Ali ‘Imran [3] ayat 19 di atas secara umum berbicara mengenai legalitas agama
Islam di sisi Allah swt. Sebagian orang memahami ayat ini sebagai alat justifikasi
pembenaran agama Islam di atas agama-agama lain di dunia. Pemahaman tersebut biasanya
mengacu pada terjemah Al-Qur’an. Menurut Ibnu Katsir mengandung pesan Allah bahwa
tiada agama di sisi-Nya, dan yang diterima-Nya dari seorang pun kecuali Islam, yakni
mengikuti rasul-rasul yang diutus-Nya setiap saat hingga berakhir dengan Muhammad saw.
Dengan kehadiran beliau, maka telah tertutup semua jalan menuju Allah swt kecuali jalan
dari arah beliau.

Pendapat Ibnu Katsir di atas didasarkan pada Firman Allah swt surat Ali ‘Imran [3] ayat 85
yang berbunyi:

ِ ‫ساَل ِم ِد ْينًا فَلَنْ ُّي ْقبَ َل ِم ْن ُۚۚهُ@ َوه َُو فِى ااْل ٰ ِخ َر ِة ِمنَ ا ْل ٰخ‬
٨٥ َ‫س ِريْن‬ ْ ِ ‫َو َمنْ يَّ ْبت َِغ َغ ْي َر ااْل‬

“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia
termasuk orang yang rugi.”

2.2 Jenis – jenis agama beserta ciri - cirinya


A. PENGERTIAN AGAMA SAMAWI DAN AGAMA ARDHI
Para ahli memberikan beberapa pengertian agama samawi dan agama ardhi. Ada
berbagai cara menggolongkan agama-agama dunia. Ernst Trults seorang teolog Kristen
menggolongkan agama-agama secara vertikal: pada lapisan paling bawah adalah agama-
agama suku, pada lapisan kedua adalah agama hukum seperti agama Yahudi dan Islam; pada
lapisan ketiga, paling atas adalah agama-agama pembebasan, yaitu Hindu, Buddha dan
karena Ernst Trults adalah seorang Kristen , maka agama Kristen adalah puncak dari agama-
agama pembebasan ini.

Ram Swarup, seorang intelektual Hindu dalam bukunya; “ Hindu View of Christianity
and Islam” menggolongkan agama menjadi agama-agama kenabian (Yahudi, Kristen dan
Islam) dan agama-agama spiritualitas Yoga (Hindu dan Buddha) dan mengatakan bahwa
agama-agama kenabian bersifat legal dan dogmatik dan dangkal secara spiritual, penuh klaim
kebenaran dan yang membawa konflik sepanjang sejarah. Sebaliknya agama-agama
Spiritualitas Yoga kaya dan dalam secara spiritualitas dan membawa kedamaian.

Ada yang menggolongkan agama-agama berdasarkan wilayah dimana agama-agama


itu lahir, seperti agama Semitik atau rumpun Yahudi sekarang disebut juga Abrahamik
(Yahudi, Kristen, dan Islam) dan agama-agama Timur (Hindu, Buddha, Jain, Sikh, Tao,
Kong Hu Cu, Sinto).

Ada pula yang menggolongkan agama sebagai agama langit (Yahudi, Kristen, dan
Islam) dan agama bumi (Hindu, Buddha , dll) Penggolongan ini paling disukai oleh orang-
orang Kristen dan Islam, karena secara implisit mengandung makna tinggi rendah, yang satu
datang dari langit, agama wahyu, buatan Tuhan, yang lain lahir di bumi, buatan manusia.

Agama samawi atau disebut juga agama langit, adalah agama yang dipercaya oleh para
pengikutnya dibangun berdasarkan wahyu Allah. Beberapa pendapat menyimpulkan bahwa
suatu agama disebut agama Samawi jika:

 Mempunyai definisi Tuhan yang jelas


 Mempunyai penyampai risalah (Nabi/Rasul)
 Mempunyai kumpulan wahyu dari Tuhan yang diwujudkan dalam Kitab Suci

B. Ciri-Ciri Agama Samawi

1. Agamanya tumbuh secara kelahiran dapat ditentukan dari tidak ada menjadi ada.
2. Agama ini mempunyai kitab suci yang otentik (ajarannya bertahan/asli dari tuhan)
3. Secara pasti dapat ditentukan lahirnya,dan bukan tumbuh dari masyarakat,melainkan
diturunkan kepada    masyarakat.
4. Disampaikan oleh manusia yang dipilih allah sebagai utusan-nya.
5. Ajarannya serba tetap,walaupun tafsirnya dapat berubah sesuai dengan kecerdasan
dan kepekaan manusia.
6. Konsep ketuhanannya monotheisme mutlak (tauhid).
7. Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia,masa dan keadaan.

Contoh agama samawi adalah Islam, Kristen, dan Yahudi.

Agama Ardhi adalah agama yang berkembang berdasarkan budaya, daerah, pemikiran
seseorang yang kemudian diterima secara global. Serta tidak memiliki kitab suci dan bukan
berlandaskan wahyu.

C. Ciri-ciri Agama Ardhi

1. Agama diciptakan oleh tokoh agama


2. Tidak memiliki kitab suci
3. Tidak memiliki nabi sebagai penjelas agama ardhi/Tidak disampaikan oleh utusan
tuhan (rasul)
4. Berasal dari daerah dan kepercayaan masyarakat
5. Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan akal pikiran penganutnya.
6. Konsep ketuhanannya panthaisme, dinamisme, dan animisme.
7. Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya.
8. Ajarannya dapat berubah-ubah ,sesuai dengan akal perubahan akal pikiran
penganutnya.
9. Kebenaran ajarannya tidak universal,yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia,masa dan
keadaan.

Contoh agama ardhi yaitu Hindu, Budha, Konghuchu, dll.


BAB 3

KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah di atas adalah ajaran, sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Terdapat
dua jenis agama di dunia ini yaitu agama samawi dan agama ardhi. Agama samawi
didasarkan oleh kepercayaan manusia terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sedangkan
agama ardhi adalah agama yang terbentuk dari hasil pemikiran manusia.

DAFTAR PUSTAKA
- ALQURAN ALKARIIM

HR. Muslim, Abu Dawud, Nasa’i dan Ahmad

PENDAPAT AHLI

 A.M. saefuddin
 Sutan Takdir Alisyahbana
 Sidi Gazalba
- https://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertiani-agama-samawi-dan-agama-ardhi.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai