Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH: ILMU PERBANDINGAN AGAMA

Diajukan kepada
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Akhir Mata Kuliah Ilmu Perbandingan Agama
Dosen Pengampu: Dr. I G. Agung Jaya Suryawan, S.Ag. M.Ag.

JUDUL

Oleh:
I Nyoman Untung Eka Hariawan
NIM. 2125111003

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA HINDU


PASCA SARJANA
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU MPU KUTURAN SINGARAJA
2022
Soal
1. Sebutkan dan jelaskan jenis agama yang anda ketahui beserta sejarah singkat munculnya
agama tersebut?
2. Analisa persamaan dan perbedaan antara agama dalam siklus kehidupan manusia?
3. bagaimana moderasi beragama bisa berhasil dalam sebuah negara yang menganut agama
heterogen, berikan analisa beserta contohnya?
Jawaban
1. Jenis-jenis agama yang ada didunia dapat didefinisikan menjadi dua yaitu: Agama Langit
atau Samawi dan Agama Bumi.
a) Agama samawi/Langit
Agama samawi atau disebut juga agama langit, merupakan agama yang
mendasarkan dirinya pada wahyu Tuhan yang disampaikan oleh para nabi-Nya.
Agama Wahyu memiliki kitab pegangan yang dipercaya memuat ajaran-ajaran
Tuhan kepada manusia. Agama-agama Wahyu percaya bahwa di dalam
kehidupan ini hanya terdapat satu Tuhan yang menjadi penguasa dan
pelindungnya. Agama-agama yang dapat dikategorikan ke dalam agama Wahyu
adalah Islam, Kristen Protestan, dan Katolik.
Bila Tuhan yang diyakini oleh ketiga agama bersaudara ini adalah satu dan sama,
pendangan para teolog Islam adalah logis. Tetapi ketiga agama ini tidak memuja
Tuhan yang satu dan sama. Masing-masing Tuhan ketiga agama ini memiliki asal-
usul yang berbeda dan karakter yang berbeda. Yahweh berasal dan ajudan dewa
perang, yang kemungkinan berasal dari suku Midian, dan dijadikan satu-satunya
Tuhan orang Israel oleh Musa. Jesus salah seorang dari Trinitas, adalah seorang
pembaharu agama Yahudi yang diangkat menjadi Tuhan oleh para pendiri Kristen
awal. Allah adalah dewa hujan yang setelah digabung dengan dewa-dewa lain
orang Arab dijadikan satu-satunya tuhan orang Islam oleh Muhammad. Jadi
Yahweh, Trinitas dan Allah adalah tuhan-tuhan yang dibuat manusia.
Ada tiga agama samawi yang banyak dikenal masyarakat yaitu
 Islam
Kitab suci: Al Quran
Usia: Islam sudah berumur ribuan tahun sejak Allah SWT menurunkan Al
Quran secara bertahap pada Rasulullah SAW pada 610-632 M.
kehadiran agama Islam 14 abad yang lalu. Ketika usia Nabi Muhammad
menjelang 40 tahun, dia memiliki kebiasaan datang ke gua Hiro’ untuk
bermeditasi atau merenung. Di tempat inilah, selang beberapa hari, Nabi
Muhammad mendapatkan wahyu yang selama ini kita kenal dengan surat
Iqra’ atau Al-Alaq.
 Kristen
Kitab suci: Injil
Usia: Kristen juga berusia ribuan tahun sejak kali pertama diturunkan pada
manusia. Ajaran Kristen hingga kini masih dianut banyak orang.
 Yahudi
Kitab suci: Taurat
Usia: Sejak diturunkan pada Nabi Musa AS, agama Yahudi atau Yudaisme
telah berusia ribuan tahun.
b) Agama Bumi atau ardhi
Seluruh agama merupakan hasil komunikasi manusia dengan Tuhan dan hasil
komunikasi manusia dengan langit. Seluruh agama pada mulanya sebenarnya
agama langit. Tapi ketika hasil dari agama langit itu diterjemahkan, disebarkan,
dan diajarkan, maka seluruh agama kemudian menjadi agama bumi, atau yang
disebut dengan agama ardy. Agama bumi atau agama alam (natural religion)
adalah agama yang diciptakan manusia yang pada mulanya merupakan sejenis
filsafat hidup atau sebagai hasil pengalaman manusia yang diperoleh dari alam
lingkungannya. agama yang berkembang berdasarkan budaya, daerah, pemikiran
seseorang yang kemudian diterima secara global.
Diindonesia ada 3 jenis agama yang digolongkan dalam Agama Bumi
diantaranya:
 Hindu
Menurut para ahli, agama tertua di dunia adalah agama Hindu. Akar dari agama
ini sudah ada semenjak 7.000 tahun sebelum Masehi. Hal ini didukung oleh
penemuan para arkeolog akan sapi dan banteng yang diperkirakan telah ada sejak
7.000 SM. Kedua hewan ini menjadi hewan suci bagi umat Hindu. Agama Hindu
juga memiliki sebuah kitab suci yaitu Weda yang berusia hampir 3.500 tahun.
Hindu tidak mempunyai seorang pendiri atau teks, namun Hindu mengambil
ajaran dari banyak kepercayaan dan tradisi kuno.
Awal mula perkembangan agama Hindu dimulai dari sekitar 4.000 tahun lalu.
Pernyataan ini diutarakan karena para ahli menemukan bukti di lembah sungai
Indus dan sekitar Pakistan. Hal ini bermula dari orang Indo-Arya yang bermigrasi
ke daerah Lembah Indus. Lalu, bahasa dan kebudayaan mereka bercampur dengan
bahasa serta kebudayaan penduduk asli yang telah tinggal dahulu di sana. Periode
ini disebut oleh para ahli sebagai periode Weda, yang mana teks Hindu kuno
mulai ditulis.Agama Hindu termasuk lima besar agama di Indonesia. Sudah ada
sebelum masuk agama Islam. Kitab suci agama Hindu ini adalah Weda. alam
Agama Hindu dipercaya ada tujuh Rsi atau Sapta Rsi yang menerima wahyu
tuhan. Sapta Rsi ini memiliki arti sebagai “Sapta” yang berarti tujuh dan “Rsi”
artinya bijaksana, pendeta, seorang pertapa, penulis, penyair dan orang suci.
Maharsi-maharsi yang mampu menerima wahyu Sang Hyang Widhi, memiliki
kehidupan dan pola hidup yang suci. Beliau selalu menjalankan dan
mengamalkan ajaran agama Hindu dengan baik.
 Budha
Agama ardhi Budha
agama Buddha terlahir di abad ke-6 SM di Nepal. Orang yang menjadi
pencetusnya adalah seorang ksatria bernama Siddharta Gautama. Agama ini
muncul dari perpaduan berbagai kebudayaan seperti kebudayaan helinistik
(Yunani), kebudayaan Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Agama ini
juga muncul karena adanya reaksi terhadap hadirnya agama Hindu yang muncul
lebih awal. Siddhartha-Gautama Dari Nepal, agama Buddha menyebar dengan
cepat mengalahkan penyebaran agama Hindu ke berbagai daerah di India, hingga
ke seluruh benua Asia. Hingga kini, agama Buddha sudah menjadi agama
mayoritas di beberapa negara seperti Thailand, Kamboja, Singapura, Myanmar,
dan Taiwan.Agama Budha juga termasuk macam-macam agama ardhi di
Indonesia. Sumber ajaran agama ardhi Budha ini berasal dari kitab Tripitaka.
Setiap umat Buddha berpegang teguh kepada Tripitaka sebagai rujukan utama
karena dalamnya tercatat ucapan dan ajaran sang hyang Buddha Gautama.
 Konghuchu
Ajaran Konghuchu berasal dari kitab agama Sishu wujing. Kitab ini disusun oleh
Kong Hu Cu. Ia dilahirkan pada tahun 551 SM. Agama Konghucu dianut oleh
sebagian masyarakat Tionghoa (China). Penganut macam-macam agama ardhi
Konghuchu ini juga banyak di Indonesia.
2. Persamaan agama dapat didefinisnisikan kedalam peran agama dalam kehidupan manusia
dapat dipahami dalam poin-poin berikut:
a) Pertama, agama menghidupkan nilai luhur moralitas. Diturunkannya agama
kepada manusia mempunyai agenda menghidupkan moralitas dalam rangka
mengatur kehidupan manusia. Agama amat mendukung nilai luhur yang menyeru
kepada prinsip kebaikan, seperti keadilan, kejujuran, toleransi, dan tolong-
menolong. Dalam proses kehidupan yang dijalani manusia, agama sangat
mendukung untuk tindakan kebaikan. Artinya, agama tidak hanya memberikan
nilai-nilai yang bersifat moralitas, namun juga menjadikannya sebagai fondasi
keyakinan. Agama mensyarakatkan moralitas sebagai bagian iman secara
keseluruhan. Tak ayal, moralitas yang ditekankan agama bersifat mengikat
kepada setiap penganutnya. Tanpa bantuan agama, dapat dipastikan bahwa nilai-
nilai kebajikan atau moralitas tersebut niscaya akan kehilangan maknanya dan
akan menjelma menjadi serangkaian nasihat belaka yang bersifat tidak mengikat.
Dengan kata lain, nilai-nilai tanpa makna hanya bercorak nasihat tidak lebih dari
sekedar anjuran atau seruan belaka, misalnya, diucapkan seorang sahabat karib
kita, sementara kita sendiri bebas untuk menerima atau menolaknya.
b) Kedua,agama memberi kekuatan dalam menanggung penderitaan hidup. Agama
menghidupkan kekuatan dalam diri manusia untuk mampu menghadapi pelbagai
penderitaan hidup dan berperan sebagai benteng kokoh yang melindunginya dari
serangan keputusasaan dan hilangnya harapan. Berkat keimanan yang kuat dan
keyakinan bahwa Tuhan pasti memberi pertolongan, setiap masalah yang muncul
dan setiap jalan buntu yang ditemui dalam kehidupannya dapat dipecahkan dan
diatasi. Alhasil, ia akan mampu menghindar dari rongrongan keputusasaan dan
kesia-siaan.
c) Ketiga, agama menjadi pegangan dan pedoman hidup. Kitab Suci merupakan
pedoman hidup yang tidak pernah berubah setiap zaman. Meskipun terdapat
berbagai perbedaan tafsiran dalam memahaminya, namun tidak pernah ada
perubahan dalam kitab suci yang diyakini kebenarannya tersebut. Pada faktanya,
manusia tidak dapat hidup tanpa adanya pegangan atau pedoman yang menjadi
acuan dalam hidup. Karenya, ia akan cenderung berusaha mengisi hidupnya
dengan cara dan jenis pedoman hidup apapun, meski pedoman tersebut beserta
nilai-nilai yang dikandungnya itu keliru dan menyesatkan. Pada saat itu,
kehidupan intelektualnya tidak diisi dengan keyakinan yang masuk akal dan
ajaran yang sehat. Dalam keadaan demikian, agama dapat menjadi pegangan
hidup dan intelektual dengan ajaran yang sehat dan mampu menyelamatkan
seseorang dari dorongan kecenderungan ke arah kesia-siaan dalam menjalani
kehidupan.
d) Keempat, agama mendorong kemajuan ilmu pengetahuan. Selain memberikan
pedoman hidup yang bersifat spiritual, agama juga mendorong kemajuan ilmu
pengetahuan. Keyakinan agama mengajarkan kepada manusia bahwa pengetahuan
tak terbatas merupakan sumber dari keteraturan alam yang berlaku di jagat raya
ini (yang menjadi dasar dari teori ilmu pengetahuan), yang diibaratkan sebagai
sebuah buku mahabesar yang dikarang seorang sarjana yang sangat cerdas. Setiap
halamannya yang berisi serangkaian paragraf dan kalimat, mengandungi cahaya
kebenaran yang mendorong kita untuk mempelajari dan merenungkannya.

Perbedaan Agama dalam siklus kehidupan manusia


Perbedaan agama dalam siklus kehidupan manusia terletak pada tata cara berdasarkan
agama yang dianutnya. Kepercayaan agama dilandasi oleh getaran jiwa (emosi
keagamaan) yang menyebabkan manusia mempercayai atau menganut suatu agama atau
kepercayaan. Dalam hal ini, manusia mulai memercayai hal-hal gaib, seperti Tuhan,
Dewa, makhluk halus, dan kekuatan sakti. Misalnya, umat Islam percaya kepada Allah
Yang Maha Esa dan malaikat-malaikatnya. Umat Nasrani percaya kepada Tuhan Yesus,
Bapa di Surga, Bunda Maria, dan Roh Kudus. disamping itu terlihat pada simbol agama
yang dipakai dalam menjalankan agamanya sehari-hari. Simbol agama yaitu lambang-
lambang dalam keagamaan sehingga menunjukkan identitas suatu agama. Simbol
tersebut biasanya berwujud tempat peribadatan, pakaian, benda-benda lain yang
berhubungan dengan agamanya. Misalnya, wanita muslim mengenakan jilbab dalam
berpakaian. Praktik keagamaan yang dilakukan menurut tata kelakuan baku disebut
beribadat atau upacara keagamaan atau ritual. Setiap praktik keagamaan ditunjang oleh
empat komponen, yaitu sebagai berikut.
a) Sesuai dengan agama dan kepercayaan nya, tempat beribadat keagamaan terdiri
atas berbagai bentuk, seperti bangunan, pohon, batu, tempat-tempat keramat, dan
sebagainya. Lokasinya bisa di dalam rumah atau bagian tertentu dari rumah, di
sekitar rumah atau jauh dari pemukiman, seperti di gunung, pantai, goa, dan
sebagainya. Contohnya, umat Islam melakukan ibadah salat di Masjid, umat
Nasrani di gereja, umat Hindu di pura, umat Buddha di vihara, dan sebagainya.
b) Waktu praktik terdiri atas ibadah rutin (waktunya ditentukan atau dilaksanakan
secara berkala, seperti harian, mingguan, tahunan). Contohnya, umat Islam
melaksanakan salat wajib lima kali dalam sehari, umat Nasrani beribadat di
gereja setiap hari Minggu, umat Buddha sembahyang waktu pagi dan sore hari.
Ibadah insidental (dilaksanakan apabila dianggap perlu), contohnya umat Islam
melakukan salat Istisqo pada waktu kemarau panjang.
c) Sarana atau prasarana keagamaan ialah segala bentuk peralatan yang digunakan
dalam praktik keagamaan dengan tujuan demi lancarnya pelaksanaan ibadah.
d) Umat beragama atau komunitas beragama merupakan pengelompokan pada
komunitas agama yang pada umumnya didasari oleh ideologi atau paham
keagamaan setiap penganutnya.
3. kata “moderasi” disandingkan dengan kata “beragama”, menjadi “moderasi beragama”,
maka istilah tersebut berarti merujuk pada sikap mengurangi kekerasan, atau menghindari
keekstreman dalam praktik beragama. Gabungan kedua kata itu menunjuk kepada sikap
dan upaya menjadikan agama sebagai dasar dan prinsip untuk selalu menghindarkan
perilaku atau pengungkapan yang ekstrem (radikalisme) dan selalu mencari jalan tengah
yang menyatukan dan membersamakan semua elemen dalam kehidupan bermasyarakat,
bernegara, dan berbangsa. Sikap moderat dan moderasi adalah suatu sikap dewasa yang
baik dan yang sangat diperlukan. Radikalisasi dan radikalisme, kekerasan dan kejahatan,
termasuk ujaran kebencian/caci maki dan hoaks, terutama atas nama agama, adalah
kekanak-kanakan, jahat, memecah belah, merusak kehidupan, patologis, tidak baik dan
tidak perlu. Moderasi beragama merupakan usaha kreatif untuk mengembangkan suatu
sikap keberagamaan di tengah pelbagai desakan ketegangan (constrains), seperti antara
klaim kebenaran absolut dan subjektivitas, antara interpretasi literal dan penolakan yang
arogan atas ajaran agama, juga antara radikalisme dan sekularisme. Komitmen utama
moderasi beragama terhadap toleransi menjadikannya sebagai cara terbaik untuk
menghadapi radikalisme agama yang mengancam kehidupan beragama itu sendiri dan,
pada gilirannya, mengimbasi kehidupan persatuan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Memperhatikan sikap keberagamaan dalam dinamika berbangsa dan
bernegara.
Seperti contohnya akhir-akhir ini, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada
berbagai kesempatan mengajak tokoh-tokoh agama untuk menjadikan agama sebagai
sumber nilai-nilai yang merawat kebinekaan. Presiden mengajak tokoh-tokoh agama dan
umat beragama untuk memberikan wawasan keagamaan yang Iebih dalam dan luas lagi
kepada umat masing-masing, karena eksklusivisme, radikalisme, dan sentimen-sentimen
agama cenderung bertumpu pada ajaran-ajaran agama yang terdistorsi. Tidak dapat
disangkal bahwa agama menjadi roh utama bangsa ini sehingga para tokoh agama
berperan penting untuk menjaga kemajemukan sebagai kekayaan dan modal sosial
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai