Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim,

Alhamdulillahirabbilalamien, assholatuasalamu’ala asyrafil anbiya’


iwal mursalin sayyidina muhammadin wa’ala alihi wasahbihi ajma’in
amma ba’du. Puji syukur ke hadirat Allah SWT ysng telah memberikan
nikmat
sehat serta rahmatnya kepada kita selaku peneliti sehingga kita bisa kuat
untuk melawati pehit manisnya kehidupan yang sementara ini. Tak lupa
juga sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada sang
sevolusioner duni yakni nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan cinta yakni
addinuul islam.

Melalui segenap usaha yang tidak biasa, dan doa yang terus
terpanjat, akhirnya kita selaku peneliti bisa menyelesaikan tugas ini
tanpa stress hingga selesai. Bantuan, bimbingan, serta motivasi dari
bebagai pihak merupakan sebuah rezeki yang dihadirkan tuhan untuk
menyemangati kita dari kenyataan takdir yang meleset dari keinginan.
Kami selaku peneliti dengan hormat dan kerendahan hati mengucapkan
terima kasih yang sebesar besarnya kepada;

[Type text] Page 1


TRADISI TER-ATER DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEHARMONISAN
KEHIDUPAN BERAGAMA DI DESA GUNUNGMALANG KECAMATAN
SUMBERJAMBE

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Di akhir zaman ini manusia dihadapkan dengan tantangan baru yakni


dampak dari globalisasi terhadap kehidupan, sehingga dampak dari globalisasi
tersebut sangat mempengaruhi kehidupan social beragama. Perbedaan agama
adala bentuk nyata dari kehidupann bersosial dan masyaarakat. Oleh sebab itu
untuk menjungjung nilai toleransi dan moderasi sangat dibutuhkan untuk menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Khususnya di negera kita tercinta yakni
Indonesia yang konflik masyarakatnya disebabkan oleh kurangnya pemahaman
akan ilmu pengetahuan, rasa toleransi antar sesama, terutama dalam segi agama
yang akhir akhir ini sering terjadi. Padahal dalam islam sendiri sangat menjunjung
nilai toleransi hal itu dibuktikan dalam pedoman umat islam yakni al qur’an bahwa
Allah telah berfirman ;

‫ َو اَل‬. ‫ َو اَل َأَن ا َع ا ِب ٌد َم ا َع َب ْد ُت ْم‬. ‫ َو اَل َأْن ُت ْم َع ا ِب ُد و َن َم ا َأْع ُب ُد‬. ‫ اَل َأْع ُب ُد َم ا َت ْع ُب ُد و َن‬. ‫ُق ْل َي ا َأُّيَه ا ا ْل َك اِفُر و َن‬
‫ِد ي ُنُك ْم َو ِلَي ِد ي ِن‬ ‫ َلُك ْم‬. ‫َأْن ُت ْم َع اِب ُد و َن َم ا َأْع ُب ُد‬

Artinya : "Katakanlah (Muhammad): ‘Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan


menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang
aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu
sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku
sembah, untukmu agamamu, dan untukku agamaku’.” (QS Al-Kaafirun: 1-6).

Pada ayat terakhir dapat disimpulkan bahwa agama islam sangat


menjungjung tinggi sikap toleransi dan kebebasan dalam memeluk suatu
agama.

fenomena selanjutnya adalah munculnya radikalisme dalam masyarakat ,


Radikalisme merupakan sebuah isu yang sudah tidak baru lagi di dalam kehidupan
bermasyarakat. Meskipun banyak isu yang dapat memicu adanya tindakan
tersebut, namun isu keagamaan lah yang kerap menjadi mangsa latar belakang
timbulnya suatu gesekan pemahaman sehingga sering berakhir tindakan radikal.
Sikap radikal yang sering membawa dampak kekerasan atas nama agama sering
disebut radikalisme agama. Spirit radikalisme yang kuat dalam sebuah kelompok
masyarakat justru sering kali menggunakan ideologi agama yang mengatas-
namakan Tuhan. Karena hal tersebut dianggapnya sebagai kekuatan mutlak

[Type text] Page 2


sehingga dapat digunakan sebagai justifikasi dari segala tindakan manusia. 1
1
Ideologi agama muncul disertai dengan hukum tertulis maupun non tertulis yang
mengatur para penganut agama tersebut. Dalam menafsirkan suatu teks
keagamaan, diperlukan keahlian khusus agar tidak sembarangan dalam
penerapannya. Perbedaan dalam menafsirkan teks keagamaan menjadi salah satu
yang dapat memicu konflik dan munculnya kelompok-kelompok yang menurut
Muhammad Harfin Zuhdi berlabel pejoratif seperti “fundamentalis”, “militan”,
“radikal”, “teroris”, “modernis”, “liberalis”, “sekularis”, dll.2 munculnya radikalisme
agama tidak luput dari pengaruh psikologis, dari para pelopornya, pengikutnya,
maupun masyarakat secara keseluruhan.

Tradisi ter ater adalah kebiasaan atau tradisi membagikan bingkisan yang
berisi makanan kepada tetangga dan kerabat kerabat pada saat hari besar
keagamaan umat muslim pedesaan. Uniknya, tradisi ini tidak hanya dipraktikkan
oleh masyarakat muslim saja, umat kristiani dihari besar keagamaan mereka
misalnya hari natal mereka juga membagikan bingkisan berupa makanan kepada
masyarakat sekitar yang notabennya beragama islam. Sehingga muncul
keharmonisan kehidupan masyarakat antar umat beragama di kecamatan
sumberjambe.

Usaha untuk menghadapi dampak buruk tersebut merupakan tugas yang


harus dimulai dari diri sendiri, menanamkan nilai nilai moderat yang harus
dimiliki setiap masyarakat, hal tersebut merupakan urgensi dalam social
masyarakat sebagai salah satu bentuk nilai nilai moderasi beragama. Adapun
moderasi beragama dapat dilhat sebagai cara pandangan, sikap dan perilaku selalu
mengambil posisi tengah, senantiasa berlaku adil, dan tidak ekstrim terhadap
prilaku beragama.3 adapun menurut Balitbang dan kemenag yang menyatakan
definisi moderasi beragama ialah sistem untuk mempelajari, mengerti, dan
melaksanakan ajaran agama sesuai porsinya dan tempatnya yaitu selayaknya dan
sepatutnya oleh landasan agama yang dijadikan dasar hukumnya, guna
membentengi diri dari terjerumus pada hal-hal ekstrim dalam
pengimplementasiannya. 4

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian yang berjudul ‘’ TRADISI TER ATER DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
KEHARMONISAN KEHIDUPAN BERAGAMA DI GUNUNGMALANG KEC
SUMBERJAMBE ‘. Alasan memilih kecamatan sumberjambe menjadi lokasi
penelitian ini dikarenakan di desa sumberjambe memiliki agama yang beragam,
akan tetapi penduduk yang tinggal disana memiliki sikap toleransi yang tinggi
sehingga tercipta keharmonisan antar masyarakat.

2.2 Rumusan masalah


1

[Type text] Page 3


Berdasarkan latar belakang yang tertera diatas, maka inti dari penelitian
dapat diketahui melalui rumusan masalah sebagai berikut;

1. Apa itu tradisi ter ater?

2. Bagamanakah implikasi moderasi beragama di kec sumberjambe kab jember


terhadap keharmonisan kehidupan masyarakat?

1.3 Tujuan penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang tertera di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Untuk mengetahui apa itu tradisi ter ater yang ada di sumberjambe?
2. Untuk mengetahui implikasi moderasi beragama terhadap keharmonisan
kehidupan masyarakat di kec sumberjambe kab jember.

1.4Manfaat penelitian

Berdasarkan deskripsi dari tujuan penelitian di atas, maka faedah dari penelitian
ini adalah sebagai berikut;

1. manfaat secara teoritis


a. secara teoritis peneliti berharap mampu menambah khazanah
pengetahuan, dapat mengembangkan wawasan tentang moderasi
Beragama.
b. Dapat memberikan konstribusi dann nilai nilai toleransi serta tentang
betapa pentingnya menghargai keberagaman yang ada di Indonesia.
2. manfaat secara praktis
a. bagi peneliti
penelitian ini yang dilakukan dari awal sampai akhir berharap memperoleh
berkah berupa keilmuan yang didapat, serta peneliti mengharapkan
pendapat pengetahuan dan pengalaman baru dalam dunia keagamaan
untuk lebih meningkatkan profesionalisme peneliti agar lebih mudah
mempraktekannya Dallam kehidupan sehari hari nanti. Khususnya dalam
toleransi terhadap sesama.

b. Bagi masyarakat

Dapat mengetahui fenomena yang ada disekitar, sehingga masyarakat dapat


mendidik anaknya menjadi anak yang sholih sholihah di akhir zaman ini.

c. Bagi pembaca

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kontrribusi dalam


mewarnai nuansa ilmiah khususnya dalam penelitian dan sebagai bahan
[Type text] Page 4
informasi tentang moderasi beragama dan sebagai bahan referensi serta
rujukan bagi peneliti lainnya.

[Type text] Page 5


BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1 Landasan teori


A. TER- ater.
Adalah sebuah tradisi yang mengekspresikan keramahtamahan, pada
umumnya tradisi terater dilakukan pada hari hari penting social
kegamaan, seperti hari raya idul fitri, idul adha, mauled nabi, muharram,
unntuk yang beragama islam. Sedangkan natal, trihari suci paskah, phari
raya semua orang kudus, hari raya santo petrus.

B. moderasi beragama
kata moderasi berasal dari bahasa latin moderatio yang memiliki arti
sesuatu yang sedang, tidak berlebihan dan tidak pula kekurangan. Yang
artinya menurut KBBI kata moderasi memiliki arti pengurangan
kekerasan serta penghindaran keekstreman. Kata moderation dalam
bahasa inggris memiliki arti sikap yang dilakukan seseorang secara wajar
dan tidak berlebihan.

C. Implikasi
implikasi adalah suatu bentuk akibat atau efek yang dapat digunakan
sebagai objek yang diberikan untuk perawatan secara sengaja atau tidak
sengaja.

Implikasi merupakan bahwa ada sejumlah tindakan atau bidang yang


begitu luas dan beragam sehingga dapat mencakup kalimat dengan
bidang dari berbagai bahasa.

Menurut Kamus Besar indonesia implikasi adalah partisipasi dan suasana,


karena setiap kata memiliki koneksi yang berasal dari implikasi kata
dengan partisipasi yang saling terkait dalam suatu objek.

Pengertian Implikasi Menurut Para Ahli


a. Implikasi Menurut Islamy
Implikasi sebagai rujukan terhadap sesuatu yang dapat dihasilkan melalui
proses perumusan atau politik sehingga timbul konsekuensi dari apa yang
dihasilkan dari kebijakan tertentu.

b. Implikasi Menurut Silalahi

[Type text] Page 6


Implikasinya adalah konsekuensi dari penerapan suatu program atau
kebijakan yang bersifat tidak baik atau baik bagi mereka yang ditargetkan
oleh program atau kebijakan tersebut.

c. Implikasi Menurut Winarno


Implikasinya dapat mempertimbangkan kebijakan yang konsisten dengan
kebijakan tentang masalah-masalah pada mereka yang terlibat.

Jenis Implikasi
Apa yang disebutkan di atas bahwa implikasi kata ada hubungannya
dengan kata sains dan membandingkan hasil yang sudah tersedia, maka
ada jenis implikasi tersebut

Berikut adalah beberapa jenis implikasi diantaranya

a. Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial merupakan untuk membahas kesimpulan dan
penelitian akhir kata sehingga pedoman ditetapkan yang sesuai dengan
metode proses untuk membuat keputusan yang komprehensif atau yang
dapat partisipatif.

b. Implikasi Metodologis
Implikasi Metodologi merupakan diskusi tentang cara membuat teori
yang digunakan dalam penelitian sehingga banyak metode yang
digunakan dalam penelitiannya.

Oleh karena itu, implikasi metodologis lebih mencerminkan apa yang


muncul dari penelitian itu sendiri karena para peneliti memiliki metode
mereka sendiri untuk setiap bentuk resolusi.

c. Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis adalah penelitian yang menggunakan gambar untuk
memperkuat hasil penelitian.

Implikasi teoretis ini juga didasarkan pada hasil dari apa yang telah
disajikan dengan membuatnya lebih mudah untuk menjelaskan dan
menggambarkan sains yang lebih baik.

Konsekuensinya juga dapat dikaitkan dengan pedoman yang


berhubungan dengan manajemen dan membawa manfaat.
Konsekuensinya adalah:

Implikasi prosedural adalah analisis perencanaan kerja dengan politik.

[Type text] Page 7


Implikasi substantif merupakan suatu rumusan atau rencana.

D. Keharmonisan masyarakat

2.2 Penelitian terdahulu

Penyusun Judul peneliitian Persamaan perbedaan


Ulfatul Magfiroh Moderasi dalam Dalam penelitian
perspektif Al saudari ulfa
qur’an. menggunakan
penelitian dengan
tafsir
Hendri gunawan Toleransi beragama
menurut
pandangan hamka
dan nurcholiss
majid
Suci khaira Moderasi beragama
( studi analisiskitab
tafsir al muharar al
wajiz karya ibnu
athiyah )
Syukur salim Kerukunan umat
beragama ( studi
komparatif antara
tafsir mafatih al
ghaib dan tafsir al
misbah )
Eka agung ady Wacana moderasi
suprapto beragama di media
online ( analisis
wacana model van
dijk di media
compass.com dan
republiika online )

[Type text] Page 8


BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.I Tempat dan waktu Penelitian.

1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di desa sumberjambe, sumberjambe adalah
bagian dari wilayah kecamatan sumberjambe kabupaten jember yang
berada di jantung ibu kota kecamatan yang beralamat di jl.PB.Sudirman
Nomor 110 kode pos 68195.
Desa sumberjambe terletak di ketinggian 450 m dari permukaan laut,
dengam type desa adalah persawahan. Hal itu terbukti dari hasil panen padi
setiap tahunnya 830 ton dan mayoritas mata pencaharian penduduk sebagai
petani dan bercocok tanam.
Alasan memilih lokasi ini dikarenakan di desa sumberjambe
mimiliki agama yang beragam, akan tetapi penduduk yang tinggal di sana
memiliki nilai toleransi yang tinggi sehingga tercipta keharmonisan antar
masyarakat.

2. Waktu

NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
1 Hari senin / 06-06-2022 Pembuatan judul
2 Selasa - Rabu Study pendahuluan

3.2 Pendekatan penelitian dan jenis penelitian

Pendekatan dalam sebuah penelitian sejatinya ada dua, yakni pendekatan


penelitian yang menghasilkan data berupa gambar dan kata kata yaitu penelitian
kualittatif. Dan yang kedua adalah pendekatan penelitian yang menghasilkan data
berupa angka angka yaitu kuantitatif. Dan dalam penelitian ini peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif

3.3 Subjek penelitian

Sumber data pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.


Yang dimaksud dengan purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel data
dengan pertimbangan tertentu. Misalnya, orang tersebut yang paling tahu atau
mungkin penguasa, sehingga memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi
social yang akan diteliti.*

[Type text] Page 9


Penelitian kuaantitatif ini dilakukan di desa sumberjamber

3.4 Teknik pengumpulan data

langkah selanjutnya setelah menentukan subjek penelitian ialah


mengumpilkan data. Hal ini merupakan bagian yang sangat penting didalam proses
penelitian, karena sejatinya melakukan penelitian berarti mencari dan memperoleh
data yang dibutuhkan untuk dapat menjawab permasalahan penelitian. Tanpa
adanya taknik pengumpulan data, maka susah nantinya peneliti untuk memperoleh
data yang dibutuhkan serta memenuhi standard yang ditetapkan
sebelumnya.menurut Sugiyono teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
strategis didalam kegiatan penelitian karena sejatinya melakukan penelitian adalah
untuk memperoleh datanya.42

Adapun beberapa teknik pengumpulan data yang penliti gunakan disini adalah
sebagai berikut

a. Wawancara.

Wawancara merupakan dialog antara dua orang atau lebih degan tujuan tersebut
didalam topic pembahasan tertentu. Menurut Riyanto wawancara adalah salah satu
metode pengumpulan data dengan cara melakukan komunikasi langsung dengan
infroman. Sedangkan menurut Afifuddin menjelaskan bahwa wawancara
pengumpulan data adalah cara mmengumpulkan data dengan cara menanyakan
infromasi langsung kepada responden.

Berdasarkan definisi dari para ahli tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa
wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengambil data melalui dialog
secara langsung bersama infroman dengan tujuan untuk mendapatkan data dari
hasil Tanya jawab tersebut. Terdapat tiga jenis wawancara yaitu wawancara
terstruktur, wawancara semi terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.
Didalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur, karena
peneliti hanya akan menentukan beberapa pertanyaaan yang akan peneliti
tanyakakn kepada infroman. Barangkali peneliti menemukan jawaban yang lebih
diluar pertayaan tersebut tetapi masih berkaitan dengan tema dan focus penelitian,
maka peneliti akan mengambilnya sebagai penunjang dan penjelas data yang
ditentukan.Adapun data yang ingin peneliti dapatkan dari wawancara ini adalah
sebagai berikut:

1) Situasi dan kondisi onjek penelitian

b. observasi
Observasi merupakan sebuah metode untuk melakukan pengumpulan data
secara sistematis melalui prosedur yang tekag ditetapkan sebelumnya.
Menurut Widoyoko observasi adalah suatu pengamatan yang dicatat dengan
sitematis kepada hal-hal yang Nampak didalam suatu fenomena penelitian.
[Type text] Page 10
Sedangkan menurut Margono observasi diartikan sebagai suatu kegiatan
sistematis didalam penelitian yang dilakukan untuk mengamati gejala yang
tampak terhadap objek penelitian.44
Berdasarkan pendapat para ahli diatas peneliti meyakini bahwa observasi
merupakan kegiatan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan oleh
peneliti guna mendapatkan data dengan cara melihat dan mengamati
fenomena dan kejadian didalam objek penelitian.
Observasi sendiri terbagi menjadi 5 bagian yakni observasi partsipan,
observasi non partisipan, observasi sistematik, observasi non sistematik,
dan observasi eksperimental.

3.5 Teknik analisis data

Tahap selanjutnya setelah melakukan pengumpulan data ialah


tahap analisis data. Yaitu sebuah tahapan dimana data tang telah diperoleh
dari pengumpulan data kemudian disusun dengan sistematis dengan cara
memilih dan memilah data kedalam beberapa kategori, menyususn sintesa,
melakukan pola serta menjabarkan data kedalam unit tertentu. Menurut
Miles dan Huberman analisis data merupakan sebuah langkah untuk
menempatkan data secara sistematis, terstruktur, dan teratur. Agar data
yang diperoleh memiliki makna. *Miles, Matthew B. And A. Michael Huberman,
Qualitative Data Analysis (Terjemahan),(Jakarta: UI Press, 2005) 134.
Berdasarkan pendapat diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa
analisis data merupakan tahapan yang dilakukan setelah data terkumpul.
Pada tahapan ini peneliti menyusun secara terstruktur mana data yang penting
dan data yang kurang penting. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan peneliti didalam menyajikan data.
Adapun teknik analisis data yang digunakan peneliti sebagai berikut:

a) Kondensasi Data
Kondensasi data atau istilah lain reduksi data meruakan
kegiatan untuk mengemlompokkan data serta memfokuskan data. Data
yang dianggap penting akan disajikan sedangkan data yang tidak
penting akan dibuang. Kondensasi data memusatkan kerja secara konseptual, kasus
dan pertanyaan serta teknik pengumpulan data adalah memberikan
kode didalam beberapa kategori dengan rinci. Selain itu proses
kondensasi data meliputi proses melakukan penyederhanaan,
meringkas dan kemudian mengubah data sesuai dengan catatan yang
diporeleh selama masa observasi, wawancara dan dokumentasi.* Sugiyono. Metode
Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.(Bandung: Alfabeta, 2014), 246.
Berdasarkan pernyataan diatas peneliti menyimpulkan bahwa

[Type text] Page 11


kondensasi data merupakan cara memberikan kode, menyederhanakan
data serta merangkum data yang diperoleh dari teknik pengumpulan
data sebelumnya.

[Type text] Page 12


BAB 4

[Type text] Page 13


[Type text] Page 14

Anda mungkin juga menyukai