Anda di halaman 1dari 76

0

Triwulan kedua April-Mei-Juni 2024. Pemberdayaan II :


"Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah
Pokok Pemberdayaan Kita"
SENIN, 1 APRIL 2024
KELENDER GEREJAWI : PASKAH HARI KEDUA
PEMBACAAN ALKITAB : YOHANES 20 : 19 – 23
TEMA : RASA KETAKUTAN YANG MENDAHULUI
SUKA CITA TEMA
LATAR BELAKANG.
Secara berturut-turut setelah Yesus bangkit dari antara orang mati Dia.
menampakkan diri sebagai berikut;
1. Maria Magdalena (Maria dari Magdala) di dekat Kubur (Markus 16 : 9;
Yoh.20 : 11-18)
2. Perempuan-perempuan lain yang pergi ke kubur (Mat.8 ayat 8-10).
3. Dua orang murid yang berjalan ke Emaus (Mar.16 : 12-13; Luk.24 : 13-35).
4. Simon Petrus (Kefas batu karang) (Lukas 24 : 34: 1 Kor. 15 : 5)
5. Sepuluh murid (Thomas tidak hadir dengan mereka) (Luk.24 : 36-43;
Yoh.20: 19-25).
6. Sebelas murid Thomas hadir (Mar.16 : 14: yoh.20 : 26-29).
7. Sejumlah murid di tepi danau Tiberias /Galilea (Yoh.21 : 1-24).
8. Sejumlah murid di Galilea (mat. 28 : 16-20).
9. Lima ratus orang sekaligus (1 Kor. 15 : 6).
10. Yakobus (saudara Yesus) dan semua rasul (1 Kor 15 : 7)
11. Sejumlah murid pada waktu Yesus terangkat ke sorga (Mar.16 : 19-20;
Luk.24 : 50-53)
12. Saulus yang kemudian bernama Paulus dalam perjalanan ke Damsik (Kisah
9 : 1-6)
Para murid mengalami rasa takut yang besar setelah Yesus ditangkap, diadili,
disiksa, disalibkan dan mati dalam keadaan yang mengerikan. Kondisi ini dalam
benak mereka tentunya bisa menjadi masalah juga bagi mereka sebagai murid
Yesus, untuk menjadi target berikutnya oleh para serdadu dan orang Yahudi.
Maka cara satu-satunya adalah mereka lari dan bersembunyi. Dalam
persembunyian inilah Yesus datang menemui mereka.
Alkitab menggunakan beberapa kata untuk mengartikan kata takut atau
ketakutan. Kata yang paling umum digunakan ialah kata ibrani Yir'a (takut atau
ketakutan). Dalam bhs Yunani menggunakan kata Fobos. fobos dalam mitologi

1
Yunani adalah dewa dari rasa takut dan horor. secara teologis dapat
dikemukakan empat jenis rasa ketakutan yang utama;
KETAKUTAN
a. Ketakutan yang Kudus.
Ketakutan kudus merupakan dampak dari pengenalan orang percaya kepada
Allah yang hidup. Ketakutan ini adalah pemberian Allah yang memampukan
orang takut sekaligus menghormati kekuasaan Allah, mentaati perintah-
perintah-Nya, membenci sambil menjauhkan diri dari semua bentuk
kejahatan. (Yer, 32:40 bnd Kej.22:12; ibrani 5:7). dan juga Takut akan Tuhan
adalah permulaan hikmat, (Maz. 111:10; Amsal 1:7), rahasia kelurusan hati
(Amsal 8:13), ciri umat yang disenangi Allah ( Mz 147: 11), dan kewajiban
setiap orang (pengkhotbah 12:13).
Roh takut akan Tuhan adalah salah satu sifat yang bersumber dari Allah di
dalam diri Yesus Kristus (Yes.11: 2-3). Takut akan Tuhan mendorong manusia
yang percaya untuk mencari kesucian diri (2 Kor. 7: 1) itu tercermin dalam
sikapnya terhadap sesama (Efesus 5:21).
b. Takut diperbudak.
Rasa ketakutan ini wajar sebagai akibat dari dosa (Kej.3:10; Amsal 28:1 dan
dapat terjadi sebagai hukuman(Ulg.28:28). Demikianlah yang dialami oleh
Feliks saat mendengar rasul Paulus berkhotbah dalam Kis-Ras 24:25).
Walaupun takut diperbudak itu pada dirinya tidak baik, namun Roh Kudus
memampukan dan mendorong orang untuk pada waktunya akan bertobat
(Kis.16:29).
c. Takut Kepada Manusia.
Ketakutan jenis ini bisa berarti;
 Rasa kagum dan hormat terhadap seseorang, seperti kepala atau penguasa-
penguasa (1 Petrus 2:18 dan Roma 13:7).
• Rasa ketakutan terhadap seseorang dan terhadap tindakan yang dilakukan
orang itu (Bil.14:9; Yes.8:12 dan Amsal 29:25).
• Rasa Keprihatinan dan kepedulian terhadap seseorang agar terhindar dari
kehancuran karena dosa (1 Kor.2:3; 2 Kor. 11:3 dan Kolose 2:1).
d. Takut Yang disegani.
Kejadian pasal 31: 42,53 menyebut Allah 'yang disegani Ishak. artinya Allah
yang di takuti, dihormati dan disembah oleh Ishak. Yang mereka takuti ialah
keadaan dahsyat yang menggentarkan mereka, yang melanda orang fasik
berdosa (Amsal 1:26-27; 10:24). Waktu orang Israel memasuki tanah Kanan,
maka mendahului mereka Allah mengirim kengerian akan AKU, yang

2
memusnahkan dan mencerai-beraikan orang- orang kanan itu patah semangat
dan tidak mampu menahan serbuan serangan Israel (Kel.23:27-28).
Ketakutan yang disegani ini dijelaskan juga dalam kitab Ayub 4: 6: Bukankah
takut-mu akan Allah yang menjadi sandaran-mu, dan kesalehan hidupmu
menjadi pengharapanmu ? Menurut Injil Yohanes 20: 11-17; bahwa Berita
tentang kebangkitan Yesus Kristus yang disampaikan oleh Maria Magdalena
kepada murid-murid Yesus yang lain, bukan berita yang dia dengar dari orang
lain, melainkan dia mengalaminya sendiri dalam perjumpaan dengan Yesus
Kristus, waktu dia berdiri di dekat kubur itu dan menangis. menangis karena
kubur itu sudah kosong dan menyangka bahwa mayat Yesus telah diambil
orang. disini Yesus menampakkan diri dan berbicara dengan Maria
Magdalena, kata Yesus kepadanya; Ibu mengapa engkau menangis...?
Siapakah yang engkau cari..? Maria menyangka bahwa yang berbicara dengan
dia adalah penunggu taman dan berkata kepada-Nya; Tuan jikalau engkau
yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, dimana tuan meletakan Dia,
supaya aku dapat mengambil-Nya. Kata Yesus kepadanya; Maria I, Maria
berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bhs ibrani "Rabuni "artinya Guru.
Maria berusaha memegang Dia tetapi Yesus melarangnya: "Jangan engkau
memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada
saudara-saudaraku dan katakanlah kepada mereka bahwa sekarang Aku pergi
kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allahku dan Allahmu."
SUKA CITA.
Dalam Alkitab sukacita lebih dari sekedar emosi. Dalam kamus Alkitab Sukacita
adalah perasaan bahagia bercampur perasaan diberkati. Dalam Perjanjian lama
hal ini ditandai dengan kegembiraan luar biasa pada saat-saat perayaan.
(Ulg.12:6 dst) dan dengan perasaan lega ketika seseorang dapat membawa keluh-
kesahnya ke bait Allah untuk mendapat penyelesaian (Mz.43:4). Dalam PB
sukacita sangat menonjol dalam Injil (Lukas 2:10; 19:37) dan Kisah para rasul
13:52. Kesukacitaan merupakan satu dari Sembilan buah Roh / karunia Roh
(Kis.8:39) (Galatia 5:22).
Dalam perjanjian lama, sukacita selalu berkaitan dengan kehidupan nasional
seutuhnya dan keagamaan bangsa Israel. secara khusus diungkapkan dalam
bentuk-bentuk kegembiraan dan keramaian dan kemeriahan pesta peseta, saat
mempersembahkan korban-korban dan upacara-upacara penobatan (Ul.12:6) 1
Samuel 18:6; 1 raja-raja 1:39). sukacita spontan merupakan ciri yang menonjol
dalam Maz. Disitu sukacita adalah pertanda ibadah gabungan (sebagian besar

3
berpusat di bait suci, (Maz. 42:4; 81:1) merupakan pemujaan pribadi (Maz 16:8:
43:4).
Dalam Perjanjian Baru, khususnya kitab-kitab Injil Sinoptik mencatat suasana
sukacita terkait dengan proklamasi kabar baik tentang kerajaan Allah, dalam
bentuk beraneka ragam, umpamanya kelahiran Juru Selamat (Luk.2:10), Yesus
memasuki Yerusalem dengan lambang Mesias (Mar. 11: 9 dan 19: 37; Mat.21: 9),
dan sesudah kebangkitan (Mat.28:8). Dalam Injil Yohanes, Yesus sendirilah yang
mengumumkan sukacita ini (Yoh 15: 11; 16:24) dan sekarang sukacita adalah
dampak persekutuan yang erat antara gereja dengan Yesus (Yoh:16: 22).
PENJELASAN TEKS
Ayat 19: Menjelaskan tentang suasana ketakutan yang menghantui pikiran dan
hati para murid karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi yang masih
terus mengawasi gerak-gerik para murid dan itulah yang membuat para murid
mengurung diri di dalam kamar-kamar rumah dengan pintu tertutup rapat.
Dalam suasana seperti ini datanglah Yesus dan menampakkan berdiri ditengah-
tengah mereka. Penampakan ini tentunya pasti membuat mereka semakin rasa
takut yang besar karena Yesus datang pada waktu malam. Dalam suasana
ketakutan itu Yesus berkata kepada mereka; "Damai sejahtera bagi kamu".
(Eirene bhs Yunani; bhs Ibrani Shalom). Damai sejahtera yang disampaikan oleh
Yesus disini menggambarkan bahwa murid-murid sebelum Yesus datang, mereka
sedang ada dalam rasa ketakutan yang besar. Karena itu Yesus mau meredah-kan
rasa takut dan mengembalikan rasa ketakutan itu menjadi suasana yang damai,
tenang kembali.
Ayat 20; memperlihatkan bahwa sesudah Yesus menenangkan rasa takut
mereka, Dia mulai menunjukan kepada mereka bekas tangan-Nya yang terpaku
dan bekas lambung-Nya yang ditikam dengan tobak oleh para serdadu saat ada
diatas kayu salib di golgota. Di sinilah murid-murid mulai bersukacita bahwa
yang menampakkan diri kepada mereka adalah Yesus Kristus guru mereka.
Ayat 21-22: Yesus kembali lagi mengucapkan kata-kata yang sama pada ayat
19 diatas "Damai sejahtera bagi kamu"! dan Dia lanjutkan dengan pengutusan"
Sama seperti Bapa mengutus Dia dan sekarang Dia mengutus murid-murid-Nya
ke dalam dunia. Pengutusan ini bahwa mereka harus menyampaikan kabar
tentang kebangkitan-Nya kepada sesama murid, tetapi juga semua orang, bahwa
Yesus Kristus yang disalibkan, mati dan dikuburkan telah dibangkitkan oleh
Allah Bapa pada hari yang ketiga. Kita perhatikan dua hal penting dalam
pengutusan ini yaitu

4
Pertama: Kualifikasi pengutusan kepada mereka "Seperti Bapa mengutus Aku"
kesamaan-nya ada Bahwa Misi yang dilakukan oleh mereka ialah melanjutkan
apa yang sudah dilakukan oleh Yesus. Yang dilakukan oleh Yesus adalah datang
dari Bapa di sorga.
Kedua: Misi harus dilanjutkan persis seperti yang dilakukan oleh Yesus, yaitu
ketergantungan penuh kepada Allah Bapa di sorga.
Untuk mengembangkan misi ini kepada dunia, maka Yesus menghembusi
mereka dengan Roh Kudus. Hal ini sedang menunjuk pada hari pencurahan Roh
Kudus kelak di Yerusalem setelah Dia terangkat ke sorga. Roh Kudus mengubah
rasa ketakutan dan persembunyian menjadi pemberani dan keterbukaan, kita
bisa melihat peristiwa hari raya pentakosta di Yerusalem pada waktu itu, Petrus
yang mewakili teman-temannya berdiri dan berkhotbah kepada bangsa-bangsa
yang saat itu sedang berkumpul di Yerusalem dengan gagah berani
memberitakan Yesus kristus kepada mereka.
Ayat 23: menjelaskan bahwa otoritas mengampuni dosa orang sangat penting
dari hal pengutusan yang diceritakan pada ayat 21 diatas. Tuhan Yesus diutus
dengan otoritas mengampuni dosa orang menurut Yoh 9:39-41. kalau Tuhan
yesus mengutus mereka sama seperti Bapa telah mengutus Dia, maka mereka
juga memerlukan otoritas untuk mengampuni dosa orang. namun perlu diingat
bahwa Tuhan Yesus tidak mengampuni tanpa iman dalam hati mereka yang
diampuni (Pasal 3:6).
PENERAPAN
Bersukacitalah selalu sebagai orang-orang yang telah menerima damal sejahtera
Yesus Kristus. Bersukacita selalu saat kita diserahi tugas untuk mis Allah, dalam
menyampaikan kabar baik kepada dunia sebab dia yang memberi tugas Dia juga
pasti menopang dan memampukan kita untuk melayani sesama. Suka cita adalah
perasaan yang harus tumbuh dalam hidup setiap orang yang percaya kepada
Yesus, baik pada hari paskah ini maupun dihari hidup dan kerja serta pergaulan
setiap orang.
Setiap orang yang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya dia diberi
otoritas/ kuasa untuk menghadapi segala macam seteru, lebih-lebih
mengampuni dosa sesama. mengampuni dosa sesama membutuhkan respon
iman dari mereka yang hendak diampuni dosanya.
Yesus selalu hadir dalam ketidakpastian hidup kita, manakala kita sedang
mengalami goncangan dalam hidup hari lepas hari. percayalah bahwa Dia, Yesus
selalu ada untuk membuat hati kita yang takut, bimbang, kuatir, putus asah dan
gelisah menjadi damai sejahtera." Damai Sejahtera Bagi Kamu". Pergilah

5
kabarkan kepada dunia bahwa Yesus hidup. Dia Tuhan dan JuruSelamat Umat
Manusia. Amin

MINGGU, 7 APRIL 2024


KELENDER GEREJAWI : PASKAH MINGGU II
PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 24:13-35
TEMA : MENGENAL DIA YANG BANGKIT

LATAR BELAKANG
Kita sudah mencapai hari ini adalah hari ke-98, minggu ke-14 adalah minggu ke-
1 dalam bulan ke-4 April tahun 2024. Dalam minggu ke-1 bulan April, kita
diarahkan kepada tema "pemberdayaan" dengan fokus triwulan II (dua) April-
Mei-Juni 2024 adalah: "Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah
Pokok Pemberdayaan Kita". Firman Tuhan yang mendatangi kita untuk
merefleksikan makna pemberdayaan dan juga menggumuli semua karya kita
sepanjang minggu ini, Minggu Paskah Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, ke-2
dari Lukas 24:13-35, kita menemukan Yesus dan misterinya, dan misteri itu
membutuhkan suatu penyingkapan yang datangnya dari Tuhan Yesus Kristus
sendiri. Kita sudah memasuki Triwulan II, seluruh rencana kerja (Renja) Jemaat,
Klasis dan Sinode dalam triwulan II ini, akan kita terus giatkan untuk
melaksanakannya, dan ditopang oleh Teks Firman Tuhan yang mendasari eluruh
karya dan pelayanan kita.

PENJELASAN TEKS
Ayat 13-27 Apa Yang Menghalangi Mata Mereka Selama Dialog
Pada ayat (16) penulis kisah penampakan di jalan ke Emaus menuliskan sesuatu
kata yang penting, yaitu "penghalang mata yang membuat dua murid Yesus tidak
mengenal Yesus". Kata menghalangi atau dihalangi dari bahasa Yunani
"ekratounto" kata kerja orang ke-3 jamak dari kata dasar "krateo" artinya
menghalangi, menahan. Penyebab dari mereka tidak bisa mengenal, bukan
karena "mereka buta atau karena kondisi fisik tertentu yang menjadi penyebab",
tetapi yang menghalangi menurut Lukas ada dua penyebab, yaitu penyebab
pertama, yang menghalangi mereka adalah "atas kehendak Dia yang
menampakkan diri itu"; penyebab kedua yang menghalangi mereka adalah
tentang "menurut mereka siapa Yesus sebelum kebangkitan dan siapa Yesus
etelah kebangkitan dalam penampakan ini. Alasan mengapa harus menghalangi
mereka untuk mengenal Tuhan Yesus yang bangkit, jawabannya ditemukan pada
6
dua hal, yaitu hal pertama diungkap dalam pertanyaan- pertanyaan
yang diajukan Yesus kepada dua orang yang ke Emaus, yaitu: Apakah
yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" (ay 17), Hai kamu orang
bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu,
yang telah dikatakan para nabi! (25) Bukankah Mesias harus menderita
semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" (26); hal kedua
diunkap dalam jawaban dua orang tentang Siapa Yesus yang mereka
kenal selama ini? seperti pada (ay 19): "Apa yang terjadi dengan Yesus orang
Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan
di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. (20) Tetapi imam-imam
kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum
mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. (21) Padahal kami dahulu
mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan
bangsa Israel. Dengan demikian maka arti kata "ekratounto" yang
diterjemahkan sebagal "menghalangi, menahan" penyebabnya adalah "dua
murid Yesus meragukan Yesus sebagai Tuhan, karena anggapan mereka tentang
sebatas Yesus sebagal Nabi, dan Yesus bukan sebagai "pembebas dunia" tetapi
pembebas bangsa Israel. Sehingga Yesus mengevaluasi cara berpikir mereka
dengan teguran yang sangat berbobot seperti dalam ay (25-26) "Hai kamu orang
bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu,
yang telah dikatakan para nabi!; Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu
untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?". Yesus menjawab tentang peran Nabi-
nabi adalah pemberita yang menubuatkan tentang Mesias. Yesus bukan saja Nabi
dalam kisah ini, tetapi Yesus adalah Mesias.
Ayat 28 – 35 Penampakan dan Pemberitaan tentang Tuhan Yesus
Kata "terbukalah mata mereka", atau "terbukalah" (ay 31) dienoicxthesan" dari
kata "dianoigo" artinya "membuka, menerangkan", artinya penghalang
penghalang seperti yang dikemukakan pada bagian ay (13-27) diatas, yaitu
tentang "siapa Yesus yang mereka kenal selama ini, atau tentang kehendak
Tuhan yang menampakkan diri untuk tidak buru-buru memberitahukan tentang
siap diri Yesus, kali ini, setelah Yesus membuka pikiran mereka untuk mengerti
tentang "Siapa Dia yang ada bersama-sama, dalam perjalanan hingga mereka
tiba di rumah di Emaus", dalam sekejap, mereka diberikan tanda, bahwa semua
yang mereka berdua temukan, yaitu ditengah perjalanan seorang bertemu dan
bertanya, ia menjelaskan dan menegur keras, sampai Dia memecah-mecahkan
roti, telah cukup untuk mereka tiba pada satu kata yang pernah Yesus ucapkan
"efata" atau terbukalah. Sama dengan kata "dianoigo" terbukalah. Arti

7
penampakan menjadi benar, terbukti, ada, terjadi bagi kedua murid, bahwa
Yesus benar-benar sudah bangkit, hidup, dan sudah menampakkan diri sewaktu
dalam perjalanan dan tiba di Emaus, dan merekalah saksi mata atas Yesus yang
bangkit itu. Ayat (32) mereka mengatakan "Bukankah hati kita berkobar-kobar,
ketika la berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika la menerangkan Kitab
Suci kepada kita?". Kesadaran tentang Yesus ada bersama-sama menjadi salah
satu pengajaran yang diberikan kepada kita, bahwa hidup kita hari ini, esok dan
selamanya, ada Yesus beserta kita. Imanuel.
PENERAPAN
Marilah kita dengan memasuki triwulan II April-Mei-Juni, dengan bersandar
pada Firman Tuhan, kita wajib menempatkan hidup iman kita sebagai hidup
Iman yang sudah diberdayakan oleh kuasa dan karya Roh Kudus Allah. sehingga,
melalui pembaruan dan pemberdayaan yang Allah kerjakan melalui Tuhan yesus
Kristus, maka kita semakin mengalami "penyingkapan atau pewahyuan dari
Allah" untuk terus mengenal dengan benar dan baik tentang "karya kebangkitan
Tuhan Yesus Kristus" dan terus memuliakan-Nya. Amin.

DISKUSI UNTUK IBADAH PAM, PW DAN PKB


Penampakan Yesus kepada dua orang yang berjalan ke Emaus merupakan suatu
cerita yang besar, sehingga kisah ini dibuat syairnya yang kita nyanyikan pada
syair yang terdapat dalam Nyanyian Rohani 111 "tinggal sertaku kawanku kudus".
Mari kita diskusikan kondisi "penghalang mata" dan sampai kepada "penghalang
itu dibuka sehingga mengenal Dia yang bangkit" dalam diskusi ini.
Pertanyaan Penuntun Diskusi :
(1) Diskusikanlah kalimat "ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga
mereka tidak mengenal Dia" (ay 16), apa yang dimaksud dengan "ada sesuatu
yang menghalangi mata mereka?". hubungkan dengan kondisi kita hari ini,
mungkin kondisi "penghalang untuk mengenal Yesus dan perintah-Nya" juga
terjadi dalam hidup kekristenan kita?
(2) Diskusikanlah kalimat "Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun
mengenal Dia, tetapi la lenyap dari tengah-tengah mereka." (ay 31), apa yang
dimaksud dengan "terbukalah mata mereka?"

8
MINGGU, 14 APRIL 2024
KELENDER GEREJAWI : PASKAH MINGGU III
PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 24 : 36 – 49
TEMA : KEBANGKITAN KRISTUS PENGHARAPAN
DUNIA
LATAR BELAKANG
Kita sudah mencapai hari ini adalah hari ke-105, minggu ke-15 adalah minggu
ke-2 dalam bulan ke-4 April tahun 2024. Dalam minggu ke-2 bulan April, kita
diarahkan kepada tema "pemberdayaan" dengan fokus triwulan II (dua) April
Mei-Juni 2024 adalah: "Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah
Pokok Pemberdayaan Kita". Firman Tuhan yang mendatangi kita untuk
merefleksikan makna pemberdayaan dan juga menggumuli semua karya kita
sepanjang minggu ini, Minggu Paskah Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, ke-3
dari Lukas 24:36-49, kita mendapatkan perkenaan Allah dan berpengharapan
Dengan harapan yang kita peroleh dari peristiwa kebangkitan Tuhan Yesu
Kristus menjadi alas utama membangun semua karya dan pelayanan kita dalam
Triwulan II melalui seluruh rencana kerja (Renja) Jemaat, Klasis dan Sinode
untuk terus digiatkan dan sukses dalam penyertaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Saat ini kita ada dalam tahun pemberdayaan, peningkatan kapasitas dan
kapabilitas anggota Jemaat untuk memenuhi kualifikasi yang memadai. Kristus
penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah pokok pemberdayaan dunia inilah
pokok pembahasan dalam tahun pemberdayaan saat ini.
Lukas 24: 36-49 Yesus menampakkan diri kepada Perempuan - Perempuan, dan
pengikut Kristus yang melakukan perjalanan ke Emaus adalah untuk berkarya
memberdayakan dan menguatkan, memberi kekuatan pada mereka, sebab
mereka akan di utus menjadi saksi, sebab itu iman mereka terus di kuatkan.
Dalam pertemuan-pertemuan itu para pengikut kristus memperoleh semangat
dan sukacita kebangkitan yang membuat iman semakin di teguhkan. Kekuatan
iman bertumbuh dalam pengharapan dan sukacita sebab sungguh Yesus sudah
bangkit.
PENJELASAN TEKS
Ayat 36: Peristiwa Yesus menyatakan diri kepada beberapa Perempuan yang
mengikuti Yesus, juga beberapa orang yang melakukan perjalanan ke Emaus,
menjadi percakapan yang serius di antara para pengikut Yesus, fakta peristiwa
pertemuan atau penampakan Yesus menjadi topik pertemuan yang layak di
diskusi kan, tentu saja fakta menarik tentang hidup Yesus nasehat dan ajaran
yang telah di berikan kepada para murid menjadi pengalaman yang memastikan
fakta yang Tengah terjadi saat itu.
9
Yesus tiba tiba berdiri di tengah mereka dan memberi salam "Damai Sejahtera"
bagi kamu, kehadiran Yesus di Tengah-Tengah diskusi para murid- Nya begitu
tiba-tiba namun nyata ada di antara mereka, menunjukkan posisi penyertaan
dan selalu menjadi sentral dalam pelayanan kehidupan para murid, selalu ada
dan nyata walau tak disadari kehadiran-Nya "Damai Sejahtera bagi kamu",
menjadi berkat utama sebagai kekuatan dan motivasi haliwa selalu ada
penyertaan Tuhan, selalu ada sukacita dan damai Sejahtera Allah menyertai
orang percaya. Damai Sejahtera di berikan untuk menguatkan dan meneguhkan
para murid saat itu dan kita saat ini. Kehadiran Yesus ungguh tepat untuk
membuktikan bahwa kebangkitan telah terjadi dan ungguh benar adanya,
menjawab bahwa peristiwa kebangkitan-Nya adalah janji kemenangan atas dosa
dan maut, yang menjadi topik menarik saat itu.
Ayat 37: reaksi para murid sangat terkejut, di sertai rasa takut seolah melihat
hantu, sebab secara tiba-tiba Yesus ada di Tengah - Tengah mereka. Sekalipun.
mereka sedang membahas kondisi ini, namun sesungguhnya murid Yesus belum
siap bertemu langsung. Mereka tidak menyangka dalam diskusi yang Tengah di
lakukan hanya di kalangan mereka, Yesus hadir. Seperti melihat hantu, sebab
tidak ada petunjuk apapun, begitu tiba tiba tentu saja rasa kaget dan ketakutan
terjadi diantara para murid.
Ayat 38-43: Yesus melakukan percakapan kepada para murid dengan
menyatakan keheranan-Nya sebab mereka menjadi terkejut dan ragu ragu atas
kehadiran-Nya. Sebab itu Yesus menegur mengapa begitu takut. Ketakutan bisa
terjadi karena pikiran dan situasi mencekam sejak peristiwa berita kebangkitan
Yesus dan tuduhan para ahli taurat dan imam- imam bahwa murid-murid telah
mencuri tubuh Yesus. Yesus mengenali dan sangat tahu situasi dan ketakutan
para murid, sebab itu Yesus langsung memastikan bahwa la adalah Guru, la
adalah Yesus yang sudah bangkit. Yesus menunjukkan tanda yang ada pada
tubuh-Nya saat peristiwa penyaliban terjadi. Hantu tidak ada daging dan
tulangnya, Yesus menunjukkan bahwa la sungguh bisa di pegang. Yesus
memastikan la sungguh-sungguh manusia yang bangkit, sungguh nyata, sungguh
kebangkitan-Nya benar - benar terjadi.
Bahwa mereka tak perlu takut lagi, Yesus hadir meneguhkan iman mereka.
Peristiwa yang Tengah menjadi berita besar sungguh benar adanya. Bahwa Yesus
ada diantara para murid saat ini. Pernyataan Yesus membuat sukacita menjadi
nyata diantara para murid, benar mereka telah bertemu dengan Guru dan Tuhan.
Ciri Yesus saat bersekutu dengan para murid adalah berdiskusi tentang

10
pengajaran, berjalan bersama, melakukan mujizat dan makan bersama. Sebab itu
la bertanya adakah makanan disini. Mereka memberi sepotong ikan goreng, dan
la memakannya di depan mereka, la menunjukkan bahwa la hidup. Yesus sudah
bangkit.
Yesus membuktikan bahwa maut telah di kalahkan. Damai Sejahtera Allah
benar-benar ada dan membawa pengharapan dan sukacita.
Ayat 44-46: Yesus masuk ke dalam inti pengajaran tentang Keselamatan yang
telah di ajarkan kepada para murid saat la bersama-sama mereka, saat mereka
bersama-sama dengan Yesus, bahwa nubuat kitab Taurat dan kitab para Nabi
telah di genapi dan kegenapan itu telah terjadi dalam peristiwa kebangkitan-Nya.
Yesus membuka pikiran mereka, memberi mereka hikmat sehingga mereka
mengerti akan nubuat dan janji Firman Tuhan di dalam Alkitab perjanjian Lama.
Firman Tuhan di dalam Alkitab ada tertulis bahwa Mesias akan menderita dan
mati pada hari ke tiga akan bangkit dari antara orang mati.
Ayat 47-49: Bahwa nubuat ini terjadi, para murid saat ini mengalami
pertemuan seperti kesaksian para Perempuan dan pengikut Kristus yang sudah
bertemu Yesus lebih dahulu. Bahwa kebangkitan adalah berita tentang adanya
nilai keselamatan yang terjadi melalui pertobatan dan pengampunan dosa, inilah
inti keselamatan dan harus di sampaikan kepada segala bangsa. Murid murid
telah bertemu dan menyaksikan sendiri peristiwa kemenangan ini. Para murid
adalah saksi dari kebangkitan. Pertemuan Yesus dengan murid - muridnya dan
para pengikut Yesus yang lain adalah dalam rangka menguatkan iman dan
percaya mereka, mempersiapkan mereka menjadi saksi karya keselamatan yang
sudah terjadi di dalam dan oleh Yesus kristus. Sebab itu Tuhan Yesus
mengatakan merekalah saksi dari semua ini. Murid-murid Yesus tiba pada di
persiapkan menjadi Pekabar Injil, memberitakan keselamatan dan
pengampunan akan dosa manusia. Berita sukacita ini akan dimulai dari
Yerusalem.
Melihat situasi para murid Yesus tugas menjadi saksi dan memberitakan Injil
yang harus di mulai dari Yerusalem sangat berat bagi situasi saat itu. Yesus
sangat memahami kondisi murid-murid-Nya sebab itu janji penyertaan Kuasa
Roh Kudus seperti janji Bapa di dalam injil (Yohanes 14:14-31, Yohanes 16:13-15)
akan melengkapi para murid untuk menjadi saksi kristus. Untuk itu mereka
harus tinggal dan menunggu hingga mereka di perlengkapi oleh Bapa.

11
PENERAPAN
1. Di dalam persoalan dan pergumulan yang berat kita tidak menyadari bahwa
dalam situasi sulit, saat kita tak berdaya, sakit dan tertekan, kehilangan
harapan, Yesus sesungguhnya ada hadir di Tengah kita, Yesus tahu persoalan
Tengah kita hadapi oleh sebab itu kita jangan lupa untuk memberi tempat
bagi Yesus di Tengah persoalan dan di tengah kehidupan kita, biarkan Yesus
menjawab dan mengisi ruang kosong dalam hidup kita. Karena la pasti
mendengar dan tahu persoalan terbesar dalam diri dan keluarga kita.
2. Kebangkitan Kristus adalah karya keselamatan terbesar, keselamatan yang
menjadi milik umat yang percaya, oleh sebab itu ketakutan dan kehilangan
harapan akan kuasa dosa yang selalu mendera hati dan menghakimi diri kita
sesungguhnya sudah lepas. Orang percaya tidak takut lagi, Yesus sendirilah
jawaban dari semua kekuatiran itu.
3. Pertemuan dengan Yesus harus terus terjadi dalam hubungan pribadi dan
keluarga Persekutuan Jemaat, harus terus dipelihara. Dalam keterikatan iman
yang kuat pada Yesus memastikan kita tidak takut untuk meraih kehidupan
dan keselamatan di Tengah dunia saat ini. Kita punya kekuatan untuk
berkarya dan menjadi berkat bagi banyak orang. Hidup dan iman kita adalah
kesaksian bagi dunia di sekitar kita bahwa Yesus hidup dalam hidup kita.
4. Tahapan Pemilu Legislatif telah berjalan, tahapan PilPRes ada di depan kita,
ingatlah bahwa segala sesuatu yang Tengah kita jalani sebagai warga negara
harus kita jalani dalam keyakinan iman, dan hasil yang terbaik adalah hasil
yang telah kita doakan bahwa Tuhan memimpin seluruh proses. Kondisi
pemilu apapun hasilnya sebagai orang percaya, terang kebangkitan Kristus
adalah dasar dan harus menjadi alasan utama untuk saling menghargai dan
menjaga kesatuan Iman.
5. Berilah diri kita di pimpin terus dalam tuntunan Kuasa Roh Kudus, sebab Roh
Kudus memampukan kita untuk hidup dalam anugerah Allah dan mampu
menghadirkan damai Sejahtera dan kekuatan yang terus menolong bagi kita
sebagai gereja Tuhan. Kebangkitan Kristus adalah jawaban yang menguatkan
dan harapan yang memberi sukacita amin

12
MINGGU, 21 APRIL 2024
KELENDER GEREJAWI : PASKAH MINGGU IV
PEMBACAAN ALKITAB : ROMA 1 : 1 – 7
TEMA : YESUS KRISTUS TUHAN DAN KASIH
KARUNIA KEKAL BAGI DUNIA
LATAR BELAKANG
Hari ini kita capai hari ke-112, minggu ke-16, minggu ke-3 dalam bulan ke-4
April tahun 2024. Dalam minggu ke-3 bulan April, kita diarahkan kepada tema
"pemberdayaan" dengan fokus triwulan II (dua) April-Mei-Juni 2024 adalah:
"Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah Pokok Pemberdayaan Kita".
Firman Tuhan yang mendatangi kita untuk merefleksikan makna pemberdayaan
dan juga menggumuli semua karya kita sepanjang minggu ini, Minggu Paskah
Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, ke-4 dari Surat Paulus kepada Jemaat di
Roma 1:1-7, begitu banyak karya dan pelayanan kita dalam Triwulan Il melalui
rencana kerja (Renja) Jemaat, Klasis dan Sinode dalam triwulan II ini, kita
berpengharapan, bahwa apa yang kita gumuli di dalam ibadah termasuk
menggumuli, penyertaan Tuhan atas seluruh pelaksanaan rencana kerja kita.
PENJELASAN TEKS
Ayat 1-4 Yesus Kristus Tuhan kita adalah Anak Allah yang berkuasa
Rasul Paulus memberikan suatu keterangan tentang tiga periode dalam sejarah
keselamatan yang Allah kerjakan melalui Tuhan Yesus Kristus. Periode pertama
adalah nubuatan Para Nabi. Bagi Rasul Paulus, ia menjadi hamba Tuhan,
dipanggil untuk memberitakan kebenaran itu, bahwa periode nubuatan telah
mencapai "masa penggenapannya", dan penggenapan itu terjadi di dalam Tuhan
Yesus Kristus. Bahwa kitab suci atau firman Tuhan yang mengarahkan kepada
umat Tuhan dan dunia tentang masa depan "penggenapan nubuatan Para Nabi".
Bahwa Yesus Kristus Tuhan, menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud
(ay 3). Periode kedua adalah selama masa nubuatan terjadi la berkarya,
disalibkan, mati, dikuburkan dan bangkit dari antara orang mati". Yesus Kristus
sebagai Firman yang telah menjadi manusia karyanya utuh yaitu yang
diperanakkan dari keturunan Daud. Periode ketiga adalah menurut Roh
Kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Bahwa
kita yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan, teruslah percaya,
meskipun tidak pernah bersama-sama dengan Dia, tidak pernah melihat Dia,
letapi mengakui Dia sebagai yang hidup atau bangkit dari antara orang mati. Dia
berkuasa atas maut. Dialah Sang Hidup.

13
Ayat 5-6 Panggilan Tuhan adalah kasih karunia untuk menjadi milik-
Nya
Rasul Paulus menegaskan tentang "jabatan pelayanan yang dimilikinya" justru
karena Yesus Kristus, Paulus menjadi Rasul. Inilah kasih karunia Allah yang
nyata. Dengan kasih karunia yang Allah karuniakan dalam jabatan, maka melalui
jabatan kerasulan itu, Rasul Paulus mengajak untuk melakukan satu tugas yang
besar, yaitu "menuntun semua bangsa supaya mereka taat dan percaya kepada
Tuhan Yesus Kristus".
Ayat 7 Dikasihi Allah, dipanggil dan dijadikan orang kudus
Rasul Paulus dalam pesan pada bagian ayat (7) ini fokus ke jemaat Roma. Dua
hal yang diyakini oleh Paulus sebagai bagian dari Tuhan yang sudah
dikaruniakan bagi jemaat Roma adalah (1) Dikasihi Allah: (2) Dipanggil Allah
dan dijadikan orang-orang kudus. Ada sesuatu yang khusus bagi jemaat Roma
dari Tuhan. Sesuatu yang khusus dari Tuhan yang dimaksudkan akan terjadi
apabila jemaat Roma mengenal "arti dari dikasihi dan dipanggil Allah". dan
Rasul Paulus mengatakan demikian: bahwa kasih karunia dan damai sejahtera
menjadi milik mereka. Inilah suatu keindahan berkat yang menjadi milik semua
orang yang percaya. Karena sudah dikasihi Allah dan dipilih Allah Bapa dan
Tuhan Yesus Kristus.
PENERAPAN
Keyakinan kita tentang "Yesus Kristus yang bangkit dari antara orang mati sudah
final", kita menjadi saksi iman atas seluruh kesaksian saksi mata sebagaimana
tertulis dalam kitab Injil-Injil. Rasul Paulus merefleksikan bagi kita tentang
peristiwa kebangkitan dari suatu pemahaman yang berbeda, yang dapat kita
aplikasikan dalam persekutuan dan hidup kita:
1. Kita semua sudah mengaku dan percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan
( dan Juru selamat dunia. Kebenaran ini menjadi kebenaran yang kokoh dan
dipegang tegus selamanya;
2. Bahwa seseorang dan siapapun kita, dalam kasih karunia Tuhan sudah
terpilih dan menjadi anak-anak Allah. hidup dan bakti kita wajib terarah
kepada teladan pengajaran Tuhan Yesus Kristus.
3. Setiap orang, siapapun itu apabila sudah percaya kepada Tuhan Yesul Kristus,
ia sudah mendapatkan kasih karunia Allah. terpanggil dan menjadi bagian
dari yang kudus, anak-anak Allah di dalam dunia ini. Amin.

14
DISKUSI UNTUK IBADAH PAM, PW DAN PKB

Empat hal yang Rasul Paulus katakan sangat luar biasa, yaitu pertama, Nabi Nabi
(PL) dan Kitab-Kitab Suci (PL) menubuatkan janji Allah tentang Anak Allah dari
keturunan Daud (ay 2-4), kedua, Anak Allah itu adalah Yesus Kristus Tuhan kita
(ay 4), ketiga, Dialah yang memberikan kasih karunia dalam bentuk "jabatan
kerasulan" untuk satu tujuan, yaitu "menuntun semua bangsa percaya dan taat
kepada-Nya" (ay 5), dan keempat, kamu di Roma milik Kristus, dikasihi Allah,
dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus" (ay 6-7)

Pertanyaan Penuntun Diskusi


1. Diskusikanlah pernyataan Rasul Paulus tentang "la adalah Anak Allah yang
berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita" (ay 4b)
2. Diskusikanlah tentang fungsi jabatan kerasulan seperti yang Rasul Paulus
sampaikan berikut: "Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia
dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan
taat kepada nama-Nya" (ay 5)

15
MINGGU, 28 APRIL 2024
KELENDER GEREJAWI : PASKAH MINGGU V
PEMBACAAN ALKITAB : ROMA 5 : 12 – 21
TEMA : DOSA DAN MAUT TIDAK SEIMBANG
DENGAN BESARNYA KASIH KARUNIA
ALLAH DI DALAM TUHAN YESUS
KRISTUS
LATAR BELAKANG
Hari ini kita capai hari ke-119, minggu ke-17, minggu ke-4 dalam bulan ke-4 April
sebagai minggu terakhir April tahun 2024. Dalam minggu ke-4 bulan April, kita
diarahkan kepada tema "pemberdayaan" dengan fokus triwulan II (dua) April-
Mei-Juni 2024 adalah: "Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah
Pokok Pemberdayaan Kita". Firman Tuhan yang mendatangi kita, merefleksikan
makna pemberdayaan dan juga menggumuli semua karya kita sepanjang minggu
ini, Minggu Paskah ke-5 Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, dari Surat Paulus
kepada Jemaat di Roma 5:12-21, begitu banyak karya dan pelayanan kita dalam
Triwulan II melalui rencana kerja (Renja) Jemaat, Klasis dan Sinode, kita
berkomitmen untuk naikkan semua program dan kegiatan yang kita gumuli di
dalam seluruh ibadah akan menopang pelaksanaan rencana kerja kita yang
sukses.
PENJELASAN TEKS
Ayat 12 – 14 Dosa, Maut, Hukum Taurat, Adam sebagai Gambaran Dia
Yang Akan Datang
Kita mendapatkan pada bagian ayat ini terdapat 4 pengajaran yang mendasar.
dan pengajaran itu "nadinya berasal dari Yudaisme", yaitu (1) tentang "dosa: (2)
tentang maut (3) tentang Hukum Taurat; (4) tentang Adam sebagai gambaran
Dia atau Tuhan Yesus Kristus. Paulus menerangkan atau memberikan
pengajaran tentang "genealogi dosa" dan "genealogi maut" dengan pernyataan
pada ayat 12 "sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan
oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua
orang, karena semua orang telah berbuat dosa." Penghayatan tentang asal-mula
dosa, yaitu suatu tindakan "tidak taat kepada perintah atau kehendak TUHAN"
apa perintah TUHAN kepada Adam, Kej 2: 16-17 (16) Lalu TUHAN Allah
memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh
kaumakan buahnya dengan bebas, (17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang
baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau
memakannya, pastilah engkau mati." Saat Adam dan Hawa tidak taat, melanggar,
16
apakah Adam mati? Dua jawaban kita temukan di dalam kejadian pasal 3.
Jawaban pertama Kematian Adam digantikan oleh kematian pertama salah satu
maklukh hidup yang Allah ciptakan, seolah TUHAN memberikan cara penebusan
dosa Adam kita peroleh dari Kej 3:21 "Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari
kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya
kepada mereka.". Korban kematian binatang sebagai "pengganti kematian Adam
dan Hawa". Disini kita temukan binatang menjadi korban pertama". Rahasia
inilah yang Paulus sampaikan tentang "gambaran dari Dia yang akan datang" (ay
14c); jawaban kedua: Adam manusia pribadi fisik tidak dikutuk TUHAN tetapi
TUHAN mengutuk "asal Adam diambil adalah "debuh tanah", seperti dalam Kej
3:17-19- (17) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau
mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah
Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah
karena engkau: dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari
tanah seumur hidupmu: (18) semak duri dan rumput duri yang akan
dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi
makananmu: (19) dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampal
engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab
engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Sebagai seorang murid yang pandai dalam hal pengajaran hukum Taurat, Rasul
Paulus mengatakan hukum Taurat dalam hubungan dengan "memperhitungkan
Dosa". Bahwa dosa menjadi jelas, setelah hukum Taurat memperjelasnya.
Manusia menjadi begitu dikejar oleh dosa bahkan atas nama
hukum Taurat dan Allah, manusia menggunakan dan membenarkan tindakan
"atas nama TUHAN nyawa seorang umat tidak disayangkan, tetapi dihukum
mati". Maka manusia membutuhkan Allah. karena hanya Allah yang
mengeluarkan manusia dari kondisi ketidaktaatan akan hukum Taurat, adalah
dosa, dan orang berdosa atas nama TUHAN dapat dibunuh dengan
menggunakan kekuatan hukum Taurat.
Ayat 15 – 19 "Kasih Karunia Allah" bagi dunia di dalam Tuhan Yesus
Kristus adalah isi hati Pencipta terhadap "yang segambar dan serupa
Allah"
Kita menemukan jawaban yang "tuntas dan total" tentang "Allah yang
mengambil kembali si segambar dan serupa kepada-Nya", seperti perumpamaan
Yesus tentang "anak yang terhilang sudah kembali kerumah Bapanya" (Luk 15:11-
31) atau perumpamaan tentang domba yang hilang sudah ditemukan kembali
(Luk 15:1-7; Mat 18:12-14). Kali ini Paulus menggambarkan tentang "masa depan
17
kasih karunia Allah yang terbuka bagi bumi dan dunia manusia", dosa benar
adalah pelanggaran atas ketidaktaatan manusia kepada Allah, tetapi "tidak
seorangpun dapat mengampuni dosa manusia selain Allah endirilah yang
mengampuni". Bagaimana caranya jawabnya hati Allah adalah kasih karunia
Allah dan karunia Allah dilimpahkan-Nya atas semua orang karena Yesus
Kristus". Kata "dilimpahkannya" dari kata "eperisseusen" atau melimpah
merupakan bentuk kata kerja orang ketiga tunggal aktif yang berlangsung
sekarang atau saat ini secara terus-menerus, dari kara dasar "perisseuo"
berlimpah-limpah, melimpah, berkelebihan. Sehingga Paulus memperlihatkan
tentang kepenuhan kasih karunia Allah yang melimpah tetapi berlangsung tidak
imbang dengan dosa yang dilakukan ciptaan, manusia Adam, karena Allah
adalah Pencipta yang suci dan kudus, Penciptalah yang menganugerahkan kasih
karunia, supaya seluruh ciptaan-Nya dikuduskan pada diri-Nya, disucikan pada
diri-Nya, ketidakseimbangan itu Paulus melihat-Nya sebagai "finalitas karya
Allah bagi dunia ini". Sekaligus juga Rasul Paulus mengajarkan sisi lain dari
"genealogi kasih karunia di dalam karya Tuhan Yesus Kristus". "sebab kasih
karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang",
Inilah alasan ketidakseimbangan itu yang Paulus sajikan dalam ayat (16-19)
1) (1 ) kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang (ay 16a) maut
telah berkuasa oleh satu orang itu (ay 17a),
2) (2) kasih karunia tidak berimbangan dengan penghakiman atas satu
pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman (ay 16b);
3) (3) kasih karunia tidak berimbangan dengan pelanggaran satu orang semua
4) orang telah jatuh di dalam kuasa maut (ay 17). (4) kasih karunia tidak
berimbangan dengan satu pelanggaran semua orang peroleh penghukuman
(ay 18);
5) (5) kasih karunia tidak berimbangan dengan ketidaktaatan satu orang semua
orang telah menjadi orang berdosa (ay 19)
Ayat 20-21 Yesus Kristus berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang
kekal
Untuk menjelaskan pengertian ay (20) "tetapi hukum Taurat ditambahkan,
supaya pelanggaran menjadi semakin banyak"... Tradisi Yudaisme tentang
memikul "kuk hukum Taurat". Kuk hukum Taurat salah satunya digunakan
sebagai salah satu bentuk inagurasi bagi seorang anak Yahudi yang sudah
menyelesaikan pendidikan di tingkat "Midrash". Ketentuan-ketentuan hukum
Taurat berisi 613, dalam inagurasi seorang anak akan memikulnya sebagai
pertanda bahwa ia akan menjalani hidup dengan tata cara yang diatur oleh

18
hukum Taurat secara mandiri. Yesus mengajarkan sesuatu yang berbeda dari
tradisi inagurasi ini, sebagaimana tercatat pada Matius 11:29-30- (29) Pikullah
kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan
rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (30) Sebab kuk yang
Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." Kuk yang dari Yesus tidak
berjumlah 613, tetapi jumlahnya hanya 2, pertama: Mengasihi Tuhan Allah
kedua mengasihi sesama. Dilanjutkan dan pada kedua hukum inilah "tergantung
seluruh Taurat "613" dan Kitab Para Nabi". Apakah dengan demikian Yesus
meniadakan hukum Taurat? Atau sanggupkah 2 hukum Yesus melakukan 613
ketentuan-ketentuan Taurat? Jawabnya semuanya membutuhkan "Kasih". Bila
seseorang memiliki kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama, maka kasih
inilah yang menghentikannya untuk berbuat dosa mencuri, membunuh, berzinah,
bersaksi-dusta tentang sesama manusia, dan lain sebagainya. Kasih karunia
Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus adalah kebenaran yang menuntun kita
mencapai "Sang Jalan, Kebenaran dan Hidup". Tuhan Yesus Kristus.
PENERAPAN
Kita tidak menduga bahwa sebagian misteri tentang kehidupan yang Allah
kerjakan di dalam Tuhan Yesus Kristus, dan juga dinubuatkan melalui Nabi-Nabi
semuanya menujukan bahwa Allah dan karya-Nya selalu konsisten. Pada
bahagian ini, bukan hanya keturunan manusia saja yang diurut secara
"genealogi" muasal manusia, tetapi juga pada bagian ini Rasul Paulus
mengajarkan tentang :
1) genealogi dosa. Kita hidup dalam kefanaan karena dosa awal dari Adam dan
Hawa yang tidak taat dan tidak setia kepada Sang Khalik. Pencipta. Allah.
2) genealogi maut. Kita bukan hanya menemukan tentang hidup, tetapi akibat
dari dosa, maut atau kematian menjadi suatu kenyataan yang akan
mendatangi dunia manusia berdosa. Kita akan terus mengalami kematian dan
kehidupan
3) genealogi kasih karunia. Tidak ada seorangpun yang dapat menurunkan suatu
"kasih yang begitu kuat, suatu keadilan yang begitu kuat, kecuali Tuhan Yesus
Kristus. la menunjuk kepada diri-Nya sendiri. Bahwa semua hal "dosa dan
maut" tidak seimbang dengan besarnya kasih karunia Allah di dalam Tuhan
Yesus kristus. Amin.

19
SELASA, 30 APRIL 2024
KALENDER GEREJAWI : IBADAH AKHIR BULAN APRIL 2024
BACAAN ALKITAB : KISAH PARA RASUL 22 : 30 – 23 : 11
TEMA : BERANI BERSAKSI UNTUK SEBUAH
KEBENARAN

LATAR BELAKANG
Bagi sebagian orang bersaksi tentang kebenaran itu hal yang penting dan baik,
namun kadang menjadi hal yang sulit jika berhadapan dengan situasi yang ulit.
Hal ini berbeda dengan Paulus. Paulus berani bersaksi tentang kebenaran
sekalipun dalam kondisi terancam. Dalam bagian ini, dikisahkan bahwa Paulus
sedang diperhadapkan kepada Imam Besar, Kepala pasukan (Entah demi
kepentingannya sendiri atau bukan) untuk mengalihkan perkaranya ke sana,
setelah Paulus hendak dihakimi orang banyak. Tudingan yang dilontarkan
kepada Paulus dari orang orang Yahudi yang datang dari Asia adalah, bahwa
Paulus menentang Bangsa Israel dan menentang Hukum Taurat (Kis 21:28).
Dalam keteguhan hatinya yang berhadapan dengan kondisi itu, Paulus mendapat
pengharapan dari Kristus.
PENJELASAN TEKS
Psl 22 : 30: "Pentingnya keterbukaan untuk sebuah kebenaran".
Kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti tuduhan yang diterima Paulus,
karena itu menyuruh mengambil Paulus dari penjara untuk diperhadapkan
kepada imam-imam kepala dan seluruh Mahkama Agama. Kepala pasukan
melepas ikatannya terlebih dahulu (KJV), supaya Paulus tidak dihakimi sebelum
perkaranya diperiksa, dan supaya tidak dituntut karena mengikat seorang warga
Roma. Selain itu, kepala pasukan ingin mengetahui kebenaran secara terbuka.
Ayat 1 – 5 : Kebenaran mendatangkan keberanian
Paulus hadir dengan sangat berani, tanpa merasa tertekan pada sidang jemaat
yang begitu megah karena di masa mudanya dia sudah sangat menghormati
sidang itu. Paulus juga tidak takut mereka menyuruhnya
mempertanggungjawabkan surat perintah yang mereka berikan kepadanya untuk
pergi ke Damaskus dan menganiaya orang-orang Kristen di sana. Paulus Justru
menatap anggota - anggota mahkamah dan tidak tertunduk. Pembelaan Paulus
bahwa dirinya tidak bersalah, karena ia tetap memiliki hati Nurani yang murni di
hadapan Allah dan tetap menunjukkan sikap hormat terhadap hukum Taurat.
Hal ini nampak saat ia sukses membungkam Imam Besar dengan mengatakan
bahwa Imam besar menghakiminya dengan Hukum Taurat sedangkan ia
melanggar Hukum Taurut dengan perintah menampar Paulus. Paulus adalah
20
seorang yang selalu hidup beribadah dan tidak sembarangan, ia benar benar
menjaga kekudusan hidupnya. Kekudusan hidup dan kemurnian hatinya inilah
yang membuat ia berani berhadapan dengan pemimpin agama dalam sidang.
Ayat 6-9: "Bertindak dengan cerdik untuk mempertahankan
kebenaran"
Penguasaan diri dan kecerdikan Paulus memberikan keuntungan baginya, dan
sangat membantu dia dalam melepaskan diri. Kehormatan Paulus yang terbesar
dan yang paling membuat dia berbangga diri adalah bahwa ia adalah orang
Kristen dan Rasul Kristus. Rencana cerdik Paulus untuk menyingkir dari mereka.
dengan membuat orang-orang golongan Farisi dan Saduki berselisih pendapat
satu sama lain. Paulus juga menyebutkan statusnya sebagai seorang Farisi dan
berdarah Farisi. Lalu, ia dengan cerdik memaparkan doktrin pengharapan akan
kebangkitan orang mati yang menjadi sumber pertentangan di antara Mahkamah
Agama antara golongan Farisi dan Saduki, sebab Orang Saduki tidak percaya
kebangkitan orang mati, malaikat atau Roh. Sebab itu, orang Farisi membela
Paulus (9). Keributan pun tidak dapat dihindari sehingga kepala pasukan turun
tangan mengamankan Paulus agar nyawanya tidak terancam. Dalam persoalan
perbedaan antara orang Farisi dan Saduki, Paulus terang - terangan menyatakan
bahwa dirinya berpihak kepada mereka orang Farisi dan menentang orang
Saduki (Ay.6). Bagi Paulus ia tetap menjadi orang Farisi, sejauh orang Farisi
berada di pihak yang benar. Paulus tidak setuju dengan tradisi orang Farisi yang
bertentangan dengan Injil Kristus.
Ayat 10-11: "Pertolongan bagi orang yang setia dalam kebenaran".
Ada dua pertolongan yang dialami Paulus, yaitu pertama, Campur tangan Kepala
Pasukan yang dilakukan tepat pada waktunya, untuk menyelamatkan Paulus dari
tangan mereka, dan Kedua, Penampakan Kristus kepada Paulus, yang semakin
menghibur dirinya, untuk menguatkan dia dalam menghadapi kesukaran yang
terbentang di depannya, dan untuk memberitahu dia apa yang mesti dinantikan
olehnya.
PENERAPAN
 Kebenaran (Aletheia - Yunani) identik dengan tulus, jujur sesuai dengan fakta.
Untuk mengungkapkan sebuah kebenaran dibutuhkan sebuah sikap
keterbukaan yang mengandung ketulusan dan kejujuran. Tanpa keterbukaan,
kejujuran dan ketulusan, kebenaran bisa diputar-balikkan dan bahkan
dibenamkan.

21
 Kehidupan dalam kebenaran dengan Tindakan-tindakan kebenaran akan
memampukan seseorang untuk berani bertindak dalam menghadapi
kehidupan. Karena itu orang percaya diharapkan hidup dalam kebenaran,
melakukan kebenaran dan bertindak benar sehingga mampu menjadi saksi
Kristus di tengah berbagai situasi hidup yang dijalani.
 Cerdik berbeda dengan licik. 'cerdik' memiliki arti panjang akal atau juga
pandai mencari pemecahan, sementara 'licik' berarti banyak akal yang buruk,
pandai menipu, curang dan sebagainya. Nah, arti kedua kata tadi bermuara
pada banyak akal, dibedakan pada efek positif dan negatif. Orang Kristen
Ketika berhadapan dengan situasi sulit, diharapkan menjadi cerdik dengan
tetap mempertahankan kebenaran sehingga mampu keluar dari kesulitan
yang dialami. Hal ini juga nampak dalam pesan Yesus "Lihat, Aku mengutus
kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu
cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati" Mat. 10:16)
 Hidup dalam kebenaran dan bersaksi tentang kebenaran, memang akan
mengalami banyak masalah, sebab banyak orang tidak menyukai kebenaran.
Tetapi orang benar yang hidup benar dan bertindak benar akan selalu
mengalami pertolongan dan penyertaan Tuhan. "Kuatkanlah hatimu, sebab
sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem,
demikianlah juga hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma" (Kis. 23:11).

22
Triwulan kedua April-Mei-Juni 2024. Pemberdayaan II :
"Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu
adalah Pokok Pemberdayaan Kita"
MINGGU, 5 ΜΕΙ 2024
KELENDER GEREJAWI : PASKAH MINGGU VI
PEMBACAAN ALKITAB : ROMA 6:1-14
TEMA : PEMBENARAN, PENEBUSAN DAN
KESELEMATAN
LATAR BELAKANG
Hari ini kita capai hari ke-126, minggu ke-18, minggu ke-1 dalam bulan ke-5 Mei
tahun 2024. Dalam minggu ke-1 bulan Mei, kita diarahkan kepada tema
"pemberdayaan" dengan fokus triwulan II (dua) April-Mei-Juni 2024 adalah
"Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah Pokok Pemberdayaan Kita".
Firman Tuhan yang mendatangi kita untuk merefleksikan makna pemberdayaan
dan juga menggumuli semua karya kita sepanjang minggu ini, Minggu ke-6
Paskah Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, dari Surat Paulus kepada Jemaat di
Roma 6:1-14, begitu banyak karya dan pelayanan kita dalam Triwulan II melalui
rencana kerja (Renja) Jemaat, Klasis dan Sinode dalam triwulan II ini, kita
berpengharapan, bahwa apa yang kita gumuli di dalam ibadah termasuk
menggumuli, penyertaan Tuhan atas seluruh pelaksanaan rencana kerja kita.
Kota Roma sudah dikenal sebagai pusat peradaban dunia sejak 20sM - 56M.
perkembangan peradabannya dari waktu ke waktu mengalami kemerosotan,
terutama dalam hal "moralitas". Kota Roma sangat dimasyurkan kala itu, karena
kedudukannya sebagai pusat pemerintahan yang berkuasa. Korupsi dikalangan
pengambil kebijakan dan pengelola keuangan tak bisa dicegah lagi, bahkan
berkembang dan mengakar.
Banyak dari penduduk Roma menjadi budak karena tidak berdaya menghadapi
sistem yang diterapkan pada saat itu, sementara separuh masyarakat kelas atas
hidup dalam kemewahan dan kesenangan hedonis, tanpa bekerja keras.
Menyadari situasi ini maka Rasul Paulus dari kota Korintus, dia menulis dan
mengirimkan suratnya kepada Jemaat di Roma bahwa keselamatan dan hidup
kekal akan diperoleh siapa saja yang telah menaruh harap dan percaya kepada
Tuhan Yesus Kristus.
PENJELASAN TEKS
Pasal 6. Dosa menyebabkan manusia tidak berdaya atas hidup dan kematiannya,
tetapi manusia yang tidak berdaya ini, sudah mendapatkan keselamatan karena
Penebusan Kristus atas kuasa maut.

23
Sengsara, penyaliban dan darah Kristus yang tertumpah itu, bermuara pada 3
(tiga) terminologi, yaitu:
1) Pembenaran
Supaya manusia menjadi benar atau dibenarkan dihadapan Allah dan tidak
menjadi budak serta hamba dosa
2) Perdamaian (Penebusan)
Dosa menyebabkan manusia berdoa seolah sedang ada dalam "keadaan
bermusuhan" dengan Allah. dua orang yang bermusuhan tidak bisa dapat
datang kepada Allah, karena itu, dua belah pihak itu harus lebih dahulu
didamaikan. Siapakah si pendamai itu. Jawabannya adalah "Tuhan Yesus
Kristus" adalah si pendamai itu.
3) Keselamatan
Karya Kristus tentang pembenaran dan penebusan merupakan jalan masuk
untuk mengalami dan memperoleh keselamatan. Dengarkanlah kata-kata
Yesus: "Akulah Jalan, dan Kebenaran dan Hidup" (Yohanes 14:6); "karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga la telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya barangsiapa percaya kepada-Nya tidak binasa
melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yoh 3:16)
Pembenaran, Pendamaian atau Penebusan dan Keselamatan tidak bergantung
pada tindakan manusia, sebab hal ini berarti keselamatan atau hidup kekal akan
lenyap dari kita. Keselamatan adalah kepastian dalam iman kepada Tuhan yesus
Kristus. Karena keselamatan itu sepenuhnya datang dari Allah. yaitu melalui
Tuhan Yesus Kristus.
PENERAPAN
Jadi mati dan bangkit dari Kristus berarti :
1) Hidup berkemenangan secara totalitas di dalam Tuhan Yesus Kristus
2) Hidup dalam perdamaian dengan semua orang. Perdamaian dengan semua
orang merupakan pola kehidupan yang dikehendaki Tuhan
3) Berikan ruang bagi semua orang di dalam dunia ini untuk menemukan jalan
kebenaran di dalam Tuhan Yesus Kristus.
4) Roh Kudus pasti menolong kita untuk berdaya guna bagi gereja dan keutuhan
ciptaan-Nya, sehingga kita tidak lagi menjadi budak dan hamba dosa, tetapi
melalui percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, kita dibangkitkan di dalam
kemuliaan-Nya. Hal itu dapat terjadi karena kasih karunia Allah di dalam
Tuhan Yesus Kristus.

24
DISKUSI UNTUK IBADAH PAM, PW DAN PKB

Rasul Paulus menyingkapkan suatu misteri yang benar-benar sangat mulia, yang
datang dari Allah melalui Kristus Yesus Tuhan kita. Misteri itu tentang "kematian
daging sebagai kematian dosa dan kebangkitan tubuh sebagai karya Allah untuk
hidup kekal, dimulai dari bumi ini" oleh karya Tuhan Yesus Kristus. Bila tubuh
kita adalah tubuh dosa, maka pengenalan akan Kristus yang mati dan bangkit
adalah "mematikan tubuh dosa", sehingga sama seperti Kristus yang mematikan
tubuh dosa dan bangkit untuk hidup dalam kemuliaan Allah demikian pula
hidup dalam dunia yang sudah ditebus adalah hidup yang telah mengalami
kebangkitan ke dalam hidup yang kekal di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Pertanyaan Penuntun Diskusi
(1) Diskusikanlah rahasia yang disingkapkan oleh Rasul Paulus berikut: "Sebab
jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita
juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan Nya." (ay 5),
diskusikanlah makna dari pernyataan dimaksud...
(2) Diskusikanlah kalimat berikut: "...tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah
sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan
serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-
senjata kebenaran." (ay 13b), diskusikanlah makna dari pernyataan dimaksud...

25
KAMIS 9 MEI 2024
KELENDER GEREJAWI : KENAIKAN TUHAN YESUS KE SORGA
PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 24 : 36 – 53
TEMA : MISI DAN KEBANGKITAN YESUS
LATAR BELAKANG
Misi dan Kebangkitan Yesus" adalah topik yang mendalam dan penting dalam
Alkitab, khususnya dalam konteks Lukas 24:36-53. Kejadian ini terjadi tiga hari
setelah kematian Yesus di salib. Yesus bangkit dari antara orang mati pada hari
ketiga, sesuai dengan ramalan-Nya. Kebangkitan-Nya adalah titik pusat iman
Kristen karena ini menegaskan bahwa Yesus adalah Anak Allah dan bahwa
kematian-Nya telah menghapus dosa manusia. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus
memberikan perintah misi terakhir kepada murid-murid-Nya sebelum naik ke
surga. Ini dicatat dalam Injil-injil sebagai "Great Commission" (Matius 28:16- 20,
Markus 16:15-18, Lukas 24:46-49).
Dalam Lukas 24:36-53, Yesus memberikan perintah ini kepada murid-murid-
Nya untuk memberitakan Injil kepada semua bangsa. Tema Misi dan
Kebangkitan Yesus menggaris bawahi pentingnya misi dalam Kekristenan. Yesus
memerintahkan pengikut-Nya untuk menjalankan misi tersebut, yang mencakup
penginjilan dan pembaptisan. Kebangkitan Yesus adalah landasan Iman Kristen.
Tanpa kebangkitan, iman Kristen akan kehilangan substansinya karena itu
menegaskan kemenangan Kristus atas dosa dan maut. Kebangkitan juga
menjanjikan kehidupan kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Tema ini
juga mencakup peran Roh Kudus dalam memberdayakan pengikut Yesus untuk
menjalankan misi. Yesus berjanji akan mengirimkan Roh Kudus kepada mereka,
dan Roh Kudus memberikan kebijaksanaan, keberanian, dan keterampilan yang
diperlukan untuk menyebarkan Injil. Perintah Yesus untuk memberitakan Injil
kepada semua bangsa menunjukkan universalitas misi Kristen. Ini tidak terbatas
pada satu kelompok atau budaya tertentu, tetapi harus diumumkan kepada
seluruh dunia. Tema ini juga mencakup kesetiaan dan komitmen murid-murid
Yesus dalam menjalankan misi-Nya. Mereka mengikuti perintah-Nya dengan
setia, bahkan di tengah kesulitan dan penindasan.
PENJELASAN TEKS
Ayat 36: Pada saat ini, murid-murid sedang berbicara tentang pengalaman
beberapa dari mereka yang telah melihat Yesus bangkit. Tiba-tiba, Yesu muncul
di tengah mereka secara ajaib. Dia menyapa mereka dengan kata-kata "Damai
sejahtera bagi kamu!" Ini adalah penyataan penyambutan yang umum dalam

26
budaya Yahudi, tetapi juga memiliki makna yang mendalam. Yesu datang untuk
membawa damai sejahtera rohani kepada mereka dan menghibur mereka.
Ayat 37-40: Murid-murid sangat ketakutan dan bingung ketika melihat Yesui
tiba-tiba muncul di depan mereka. Mereka mengira bahwa mereka melihat hantu
karena pengalaman ini di luar pemahaman mereka. Namun, Yesu dengan lembut
meyakinkan mereka bahwa Dia adalah pribadi yang nyata dengan tubuh yang
nyata. Dia mengajak mereka untuk meraba dan melihat tangan dan kakinya yang
memiliki bekas luka dari penyaliban-Nya. Ini adalah bukti bahwa Dia adalah
Yesus yang sama yang telah disalibkan.
Ayat 41-43: Meskipun mereka melihat bukti fisik yang jelas bahwa Yesul adalah
nyata, murid-murid masih tidak percaya karena kegembiraan dan keheranan
mereka. Untuk meyakinkan mereka lebih lanjut, Yesus meminta makanan.
Mereka memberikan-Nya sepotong ikan yang telah dipanggang dan Yesus makan
di hadapan mereka. Ini adalah tindakan yang menunjukkan bahwa Dia bukan
hanya roh atau hantu, tetapi memiliki tubuh yang nyata.
Ayat 44 45: Yesus kemudian menjelaskan kepada mereka bahwa semua yang
telah terjadi sesuai dengan apa yang telah Dia ajarkan kepada mereka selama Dia
masih bersama mereka. Dia mengacu pada Kitab-kitab Musa (Taurat), kitab-
kitab nabi-nabi, dan Mazmur yang meramalkan tentang diri-Nya Kemudian,
Yesus membuka pikiran mereka agar mereka bisa memahami Kitab Suci dengan
lebih baik. Ini adalah saat pengertian rohani mereka diperluas untuk melihat
hubungan antara penggenapan nubuat dan karya penyelamatan Yesus.
Ayat 46-49: Dalam ayat ini, Yesus menjelaskan bahwa semua yang telah terjadi
adalah bagian dari rencana Allah yang tertulis dalam Kitab Suci. Dia adalah
Mesias yang telah menderita dan bangkit dari antara orang mati sesuai
denganubuat. Dia menggambarkan misi mereka sebagai saksi-saksi yang harus
memberitakan pertobatan dan pengampunan dosa dalam nama-Nya kepada mua
bangsa, dimulai dari Yerusalem. Dia juga berjanji akan menyuruhkan kuasa lari
atas (Roh Kudus) kepada mereka, tetapi mereka harus tinggal di Yerusalem
ampai mereka dilengkapi dengan kuasa itu. Ini adalah janji akan kuasa yang
akan mendukung mereka dalam melaksanakan misi.
Ayat 50-53: Pada akhir teks ini, Yesus membawa murid-murid keluar sampai
lekat Betania. Di sana, Dia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka
jebagai tanda perpisahan. Kemudian, secara ajaib, Yesus terangkat ke langit dan
meninggalkan mereka. Murid-murid merespon dengan sujud menyembah

27
kepada-Nya, mengakui kedaulatan-Nya sebagai Tuhan. Mereka kembali ke
Yerusalem dengan sukacita besar dan senang.
PENERAPAN
Tema "Misi dan Kebangkitan Yesus" memiliki makna yang mendalam dan pesan
yang penting dalam kehidupan kita tiap-tiap hari yaitu :
1. Penggenapan Rencana Allah: Makna: Kebangkitan Yesus adalah penggenapan
rencana penyelamatan Allah bagi manusia. Ini adalah bagian penting dari
cerita keselamatan yang sudah direncanakan sejak lama. Pesan: Kita harus
percaya bahwa rencana Allah dalam hidup kita juga akan tergenapi. Kita
mungkin menghadapi tantangan dan penderitaan, tetapi jika kita setia
kepada-Nya, Allah akan memenuhi rencana-Nya dalam hidup kita.
2. Kemenangan atas Kematian dan Dosa: Makna: Kebangkitan Yesus adalah
kemenangan atas kematian dan dosa. Yesus mengalahkan kuasa dosa dan
maut, membuka jalan bagi keselamatan kita. Pesan: Kita dapat hidup dengan
penuh harapan karena Kristus telah mengalahkan kematian dan dosa. Ini
mengajarkan kita untuk menjalani hidup yang benar dan hidup dalam
kekudusan.
3. Misi Penginjilan: Makna: Perintah misi dari Yesus kepada murid-murid- Nya
adalah untuk memberitakan Injil kepada semua bangsa. Ini adalah panggilan
untuk menyebarkan kabar baik tentang keselamatan melalui Yesus Kristus.
Pesan: Kita juga memiliki tanggung jawab untuk inenyebarkan Injil dalam
hidup kita sehari-hari. Ini mungkin melalui kata- kata, perbuatan baik, atau
menjadi teladan bagi orang lain.
4. Keberanian dalam Pelayanan: Makna: Yesus memberikan kuasa Roli Kudus
kepada murid-murid-Nya untuk melaksanakan misi-Nya. Mereka diberi
keberanian dan kekuatan untuk menghadapi tantangan. Pesan: Kit dapat
mencari keberanian dalam melaksanakan pelayanan kita, kita tah bahwa Roh
Kudus mendukung kita. Tidak ada tugas yang terlalu sulit jika kita bergantung
pada kuasa Allah.
5. Kebutuhan akan Pengertian Kitab Suci: Makna: Yesus membuka pikiran
murid-murid-Nya agar mereka memahami Kitab Suci dengan lebih baik Kitab
Suci adalah panduan kita dalam hidup. Pesan: Kita perlu menggali lebih
dalam Kitab Suci untuk memahami kehendak Allah dan bagaimani kita harus
hidup sesuai dengan-Nya.
6. Kesetiaan dan Komitmen: Makna: Murid-murid Yesus tetap setia kepada Nya
meskipun mereka menghadapi keragu-raguan dan kesulitan. Pesan Kesetiaan

28
dan komitmen dalam iman kita sangat penting. Kita harus tetap setia kepada
Kristus dalam semua situasi, bahkan ketika kita diuji.
7. Penyembahan dan Kebaktian: Makna: Murid-murid Yesus merespon dengan
penyembahan setelah Yesus naik ke surga. Penyembahan adalah respons
alami atas kuasa dan kemuliaan Allah. Pesan: Kita juga haru hidup dalam
kebaktian dan penyembahan kepada Allah setiap hari. In membantu kita
untuk tetap bersatu dengan-Nya dan merasakan hadirat Nya dalam hidup kita.
8. Kepulangan dengan Sukacita: Makna: Murid-murid Yesus kembali ke
Yerusalem dengan sukacita besar setelah peristiwa-peristiwa ini. Mereka
memiliki sukacita yang tak terkendali karena pengalaman yang mereka alami.
Pesan: Kita juga dapat mengalami sukacita yang besar dalam iman kita.
Kebangkitan Kristus adalah sumber sukacita abadi bagi orang percaya, dan
kita dapat merayakan hal ini dalam kehidupan kita sehari hari.

KESIMPULAN
Tema "Misi dan Kebangkitan Yesus" mengajarkan kita tentang pentingnya
kesetiaan, misi penginjilan, kuasa Roh Kudus, dan bagaimana kita harus
menjalani hidup yang mencerminkan kasih dan kekudusan Kristus. Pesan –
pesan ini dapat membentuk dan menginspirasi kita dalam kehidupan sehari hari
kita sebagai pengikut Yesus Kristus. AMIN.

MINGGU, 12 MEI 2024


29
KALENDER GEREJAWI : PASKAH MINGGU VII
PEMBACAAN ALKITAB : KOLOSE 1 : 15 – 23
TEMA : KEUTAMAAN YESUS DALAM
PENCIPTAAN DAN KEBANGKITAN
LATAR BELAKANG
Mari kita mengucapkan syukur kepada Tuhan, atas penyertaan Tuhan yang kuat,
kita sudah memasuki hari ke-133, minggu ke-19, minggu ke-2 dalam bulan ke 5
Mei tahun 2024. Dalam minggu ke-2 bulan Mei, kita diarahkan kepada tema
"pemberdayaan" dengan fokus triwulan II (dua) April-Mei-Juni 2024 adalah:
"Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah Pokok Pemberdayaan Kita".
Firman Tuhan yang mendatangi kita untuk merefleksikan makna pemberdayaan
dan juga menggumuli semua karya kita sepanjang minggu ini, Minggu ke-7
Paskah Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dari Surat Paulus kepada Jemaat di
Kolose 1:15-23 tentang keutamaan Yesus Kristus dalam segala hal, baik dalam
masa penciptaan, maupun dalam masa Paskah Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Kita diingatkan tentang partisipasi dalam karya dan pelayanan kita pada
Triwulan II melalui rencana kerja (Renja) Jemaat, Klasis dan Sinode dalam
triwulan II ini, kita berpengharapan, bahwa pa yang kita gumuli di dalam ibadah
termasuk menggumuli, bagaimana Keutamaan kepada Kristus terus
dikumandangkan dalam pelayanan kita.
Kolose adalah sebuah Kota kecil di Asia Kecil, terletak di sebelah timur Efesus.
berdekatan dengan Laodikia dan Hierapolis. Kolose terletak di lembah sungai
Lycus. Kota ini terkenal sebagai jalur perdagangan yang menghubungkan
Wilayah Timur dan Barat. Selama 500 tahun, sebelum zaman Paulus, terkenal
bagai kota industri Wol dan tekstil. Di kota ini ada kepercayaan pada ilmu
perbintangan, yang dinamakan roh-roh dunia (2:8), penyembahan kepada
malaikat-malaikat (kultus agama-agama misteri yang bercampur dengan filsafat).
Kultus-kultus seperti ini menghasilkan peraturan-peraturan keagamaan yang
kelihatannya memiliki hikmat yang tinggi, yang menurut Rasul Paulus, hanya
memuaskan kehidupan yang bersifat duniawi. Kristologi dari Kitab Kolose ini
sangat Kristosentris (berpusat pada Kristus). Apa saja yang mengalihkan fokus
Jemaat dan membuat Jemaat tidak mengutamakan Kristus @tapi
menghambakan diri kepada yang lain, semata-mata hanyalah perkara lunia dan
manusiawi (ciptaan manusia yang sifatnya palsu dan kosong). Di dalam
Eskatologinya, Paulus menggambarkan perubahan-perubahan yan akan terjadi
ketika Yesus datang kembali, semua kuasa jahat akan ditaklukkan dan Yesus
akan memerintah atas seluruh dunia. Paulus mendengar, bahwa jemaat teguh

30
dalam iman, Paulus terus berdoa dan mengucap syukur, supaya Jemaat memiliki
hikmat dan pengertian rohani yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan
dan hidup layak di hadapan Tuhan serta berkenan kepada Nya. Paulus bersyukur
bahwa Jemaat Kolose telah mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, oleh karya
penebusan Kristus (1: 9-14).
PENJELASAN TEKS KOLOSE 1: 15-23
Kristologi Paulus yang Kristosentris, bahwa di dalam Kristus berdiam seluruh
kepenuhan Allah. Kristus adalah Allah Pencipta, Dialah kepala Semua
Pemerintah dan Penguasa, termasuk kepala dari Jemaat. Kristus telah
mendamaikan segala sesuatu. Tujuan dari Kristologi Keutamaan Kristus ini
adalah menyerang Filsafat-filsafat yang kosong, yang menghasilkan kehidupan
agamawi, yang menghasilkan peraturan-peraturan buatan manusiawi yang
menghalangi pertumbuhan iman dan kasih kepada Allah. Kitab Kolose ini tidak
melawan Ateisme, Naturalisme atau Sekularisme, tetapi melawan ajaran-ajaran
yang kelihatan sangat agamawi, tetapi menghalangi untuk mengalami
perjumpaan dan keintiman dengan Allah, sehingga tidak menolong Jemaal untuk
bersyukur. Ada peraturan seperti beraskese, hidup menyiksa diri seolah oleh
menjadi simbol dari kerendahan hati.
Ada beberapa istilah Yunani yang perlu kita kenal di dalam perikop Kolose 1 : 15
– 23
Pertama, Yesus sebagai gambar Allah. Kata gambar, bahasa Yunaninya, eikon.
Eikon artinya: 1). Kemiripan; 2). Manifestasi. Bahwa Yesus adalah manifestasi
atau perwujudan dari Allah itu sendiri. Allah itu dinyatakan sepenuhnya di dalam
diri Yesus. Di dalam Yesus, Allah yang tidak terlihat menjadi terlihat dan dikenal.
Kedua, Kata Sulung atau yang utama. Bahasa Yunaninya, prototokos. Yesu ada
sebelum segala sesuatu ada, Dialah permulaan itu sendiri. Yesus adalah logos
sejati, oleh Dia, segala sesuatu dijadikan, baik yang kelihatan maupun tidak
kelihatan, Singgasana, kerajaan, pemerintahan maupun penguasa. Segala
sesuatu diciptakan oleh Dia, Di dalam Dia dan untuk Dia. Dialah prinsip
pemersatu dan penopang segala ciptaan. Yesus sebagai yang pertama atau yang
sulung, prototokos, artinya Dialah ahli waris utama tertinggi dan penguasa atas
segala yang ada.
Ketiga, kata Kepala, Bahasa Yunaninya Kephale. Kephale artinya sumber atau
penopang. Yesus adalah sumber dan penopang segala sesuatu.
Keempat, Seluruh kepenuhan keAllahan berdiam di dalam Dia. Kata berdiam,
bahasa Yunaninya Pleroma, artinya memenuhi dan tinggal permanen. Artinya

31
KeAllahan Yesus adalah penuh dan bersifat permanen/tetap. Yesus bukanlah
Allah sebagian dan Allah sementara. Dialah Allah sejati.
Kelima, kata terasing atau jauh dari Allah. Ayat 21, dulu kita jauh dan terasing
dari Allah. Kata Yunani untuk terasing adalah apellotriomenous. Arti dari kata
Ini adalah "pengalihan kepemilikan". Dulu kita adalah milik Allah, tetapi
kemudian diserahkan untuk menjadi milik setan dan menjadi milik diri sendiri.
Sekarang kita yang jauh dari Allah, yang menjadi milik Setan, sekarang ditebus
kembali, lewat pendamaian (diperdamaikan degan Allah) oleh kematian Kristus.
Jawaban Tuhan untuk keterasingan adalah Rekonsiliasi. Kita mengalami
pengampunan, bahasa yunaninya aphesis. Artinya dosa yang menghalangi
hubungan kita dengan Allah, telah dihapus, sehingga kita tidak terhalang lagi.
Status kita menjadi baru, dikuduskan (arti dari kata kudus adalah dipisahkan,
dipisahkan untuk menjadi milik Allah). Di dalam penebusan, ada gagasan
pembebasan. Harga penebusan atau pembebasan kita telah menjadi sah dengan
darah Yesus (darah Yesus sebagai tanda terima dari pembelian yang sah).
Semua pengertian di atas menolong kita untuk mengerti keutamaan kristus
sebagai Allah, Pencipta, Penebus/Pendamai, Kepala dari Jemaat atau Gereja.
llahwa hikmat dan pengertian seperti ini menghasilkan iman terhadap Kristus,
Kristus yang adalah sumber keselamatan, yang menopang keberadaan Jemaat di
dunia, mengarahkan hidup dan pemberitaan Jemaat, untuk kepada apa yang
dikerjakan Yesus, yang mendatangkan keselamatan yang pasti, bukan Cara hidup
lama dan kebiasaan atau tradisi lama yang bersumber dari kekafiran, yang
menolak Keselamatan yang hanya bersumber dari Kristus. Ini yang disebut
soteriologi (ajaran tentang keselamatan).
PENERAPAN
1. Kolose 1: 15 -23, Kristus dan lebih penting dari peraturan-peraturan agamawi
yang menghalangi Iman Jemaat bertumbuh, dan membuat Jemaat tidak
bersyukur. Iman yang menyelamatkan, timbul dari yang pendengaran akan
Firman, dan iman seperti ini yang menjadikan Kristus sebagai yang utama.
Penempatan Kristus sebagai yang utama mengarahkan Jemaat kepada
perbaikan moralitas. Tata kelola organisal secara baik/profesional,
pemberdayaan untuk mewujudkan kemandirian Jemaat.
2. Tahun 2024 ini adalah Tahun Pemberdayaan. Periode ini, menekankan
Inovasi dan kolaborasi, agar berinovasi menggunakan kemajuan-kemajuan di
bidang IPTEK, juga bermitra, berkolaborasi, bersinergi dengan semua pihak,

32
mewujudkan Visi GKI "Menjadi Gereja pembawa keadilan, perdamaian dan
Kesejahteraan" di atas Tanah Papua.

DISKUSI UNTUK IBADAH PAM, PW DAN PKB


Kebenaran yang terkandung dalam keyakinan Kristiani tentang "keutamaan
Kristus" sebagaimana Rasul Paulus gambarkan "kebenarannya" kepada Jemaat
di Kolose, bahwa "Kristus adalah gambar Allah, yang sulung, lebih utama dari
segala yang diciptakan" (ay 15. Mari kita diskusikan beberapa pernyataan iman
yang bernilai teologi yang sangat tuntas untuk suatu karya Allah baik sebelum
dan sesudah manusia diciptakan. Kristus adalah yang sulung. Pertanyaan
pembimbing diskusi
1) Diskusikanlah kalimat berikut: lalah yang sulung, yang pertama bangkit dari
antara orang mati, sehingga la yang lebih utama dalam segala sesuatu. (ay
18b), apa makna yang terkandung dalam kalimat dimaksud, diskusikanlah...
2) Diskusikan tentang kalimat berikut: "Bertekun dalam iman", dan "Tetap
teguh, tidak tergoncang, jangan mau digeser dari pengharapan Injil" (ay 23),
diskusikanlah makna kalimat dimaksud...

MINGGU, 19 ΜΕΙ 2024


33
KALENDER GEREJAWI : PENTAKOSTA
PEMBACAAN ALKITAB : KISAH RASUL 2 : 1 – 40
TEMA : ROH KUDUS ALLAH DAN PEMBERITAAN
INJIL
LATAR BELAKANG
Mari kita merayakan hari sukacita kita, yaitu hari pencurahan Roh Kudus. Dasar
utama pergerakan pekabaran Injil yang digerakkan oleh kuasa Roh Kudus. Hari
ini adalah hari ke-140, minggu ke-20, minggu ke-3 dalam bulan ke-5 Mei tahun
2024. Dalam minggu ke-3 bulan Mei, kita diarahkan kepada tema
"pemberdayaan" dengan fokus triwulan II (dua) April-Mei-Juni 2024 adalah:
"Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah Pokok Pemberdayaan Kita".
Kita mendapatkan Firman Tuhan dalam ibadah raya Pentakosta, dari Kisah Para
Rasul 2:1-40. Pencurahan Roh Kudus Allah adalah kasih karunia Allah. hari ini
kita menjadi percaya kepada karya Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus di dalam
dunia, adalah kasih karunia Allah yang terbesar. Melalui firman Tuhan ini kita
diingatkan untuk terus memasyurkan Tuhan, sebagai bagian dari
penyebarluasan Injil Tuhan Yesus Kristus di dalam dunia. Marilah kita berkarya
dalam seluruh tanggungjawab dan pelayanan yang dipercayakan kepada kita,
sehingga pada Triwulan II melalui rencana kerja (Renja) Jemaat, Klasis dan
Sinode dalam triwulan II ini, kita dituntun kuasa Allah Roh Kudus untuk
menggerakkan karya kita sebagai karya pelayanan yang memuliakan Tuhan.
Bahasa roh yang dialami pada masa Pencurahan Roh Kudus adalah "suatu
Peristiwa historis". Yang pernah terjadi dan dialami oleh beberapa murid Tuhan
Vesus Kristus, dan ini adalah peristiwa yang terjadi di dalam sejarah dunia,
sejarah umat manusia dan hanya sekali saja atas diri murid-murid Tuhan Yesus.
Setelah para murid Tuhan Yesus mengalami pencurahan Roh Kudus, sejarah
seperti ini tidak pernah tercatat di dalam bagian-bagian dunia tertentu, peristiwa
seperti yang dialami para murid Tuhan Yesus pernah diceritakan terjadi, yaitu
terkait dengan "bahasa roh, yaitu girang tertentu tanpa sebab tertentu "dapat
berbicara dalam berbagai bahasa.
Peristiwa ini adalah peristiwa pencurahan Roh Kudus, setelah Tuhan Yesus
Kristus terangkat ke Sorga. Ini peristiwa yang paling pertama dicatat dalam
Kisah Para Rasul. Para murid Yesus Kristus sebagai medium dalam peristiwa
pencurahan Roh Kudus karena setelah Yesus terangkat ke Sorga, maka para
Rasullah yang akan melanjutkan "pekerjaan Allah dan karya-karya Allah di
dalam Tuhan Yesus Kristus yang dilakukan selama ia bersama-sama para murid
atau Rasul di dalam dunia.

34
Dan dengan kepenuhan hikmat serta kuasa atas karya Roh Kudus, mereka yaitu
par rasul memperoleh kemampuan untuk melakukan perkara-perkara besar
sebagai saki Kristus mulai dari Yerusalern, Yudea, Samaria dan sampai ke segala
bangsa.
PENJELASAN TEKS PASAL 2
Ayat 1-13 Pencurahan Roh Kudus yang terjadi di Yerusalem mengubah seketika
cara pandang orang-orang yang berkumpul di sekitar terhadap para murid Yesus
Karena mereka seketika bisa berbicara, bercakap-cakap dalam berbagai-bagal
bahasa, yaitu bahasa yang dimiliki masing-masing orang, baik orang Yahudi,
tetapi juga orang Yunani, Galilea, Arab hingga bangsa-bangsa lain.
Peristiwa ini menimbulkan sejumlah sikap dari orang-orang terhadap para murid
Yesus, diantaranya heran, bingung, tercengang-cengang dan termangu-mangu
tetapi juga ada yang bersikap apatis, dan skeptis menyindir dengan kata kata
"mereka lagi mabuk dengan anggur manis". Memang sikap-sikap seperti ini
acapkali muncul dalam misi gereja dan telah menjadi bagian dari kesaksian serta
pelayanan gereja dari masa ke masa.
Ayat 14-40: Khotbah Rasul Petrus yang mengubah banyak orang dari tidak
percaya dan ragu-ragu kemudian bertobat dan menyerahkan diri untuk di baptis,
Allah melalui Roh Kudus menyatakan kuasa-Nya kepada orang banyak dan sejak
saat itu, peranan Roh Kudus dalam keberlangsungan Pekabaran Injil terus
memenuhi para Rasul untuk bersaksi, hal yang sama tentang menjadi saksi
Kristus juga berlangsung melalui orang-orang percaya hingga saat kita hari ini.
PENERAPAN TEKS
Roh Kudus yang telah mengilhami rasul Petrus dan para rasul lainnya, mereka
semua memiliki pengaruh terhadap perluasan kesaksian dan penginjilan ke
seluruh dunia. Gereja bertumbuh dan berkembang dimana-mana, itu karena
pengaruh dari karya Roh Kudus. Gereja yang selalu bersekutu, bersaksi dan
melayani dengan setia dan penuh semangat adalah ciri dari gereja yang dipenuhi
oleh Roh Kudus. Kita semua telah menikmati kuasa llahi dalam Roh Kudus yang
bekerja sampal sekarang.
Kristus tidak mengutus para Rasul atau hamba-hamba-Nya tanpa melengkapi
mereka dalam pekerjaan yang indah ini: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman." (Matius 28:19-20)

35
SENIN, 20 MEI 2024
KILENDER GEREJAWI : PENTAKOSTA HARI KE-II
PEMBACAAN ALKITAB : TITUS 2 : 11 – 15
TEMA : ROH KUDUS, TUHAN YESUS KRISTUS
DAN KASIH KARUNIA ALLAH
LATAR BELAKANG
Kita mengalami suatu era yang demikian terbuka. Era yang di dalamnya semua
pengajaran tentang apa saja dapat kita akses dengan mudah, kasih karunia Allah
yang besar, telah merahmati kita untuk menikmati peradaban-demi peradaban
dalam pencapaian kemajuan manusia. Bila zaman Zending atau Jaman GKI
belum dibentuk Pentakosta hari pertama dan Pentakosta hari ke-2 lebih dikenal
dengan nama "zendifeest". Suatu masa raya yang penuh dengan "puji-pujian,
penterjemah khotbah, diskusi tentang masalah-masalah sosial, masalah-masalah
yang dihadapi Penatua, Syamas, Guru jemaat, Penginjil dan Pendeta, atau
diadakan lelang dan bazar yang penuh dengan nuansa "barter". Suasana itu sama
sekali seolah terbawa pergi dengan era dan zamannya. Kini kita digiatkan lagi
untuk menemukan jatidiri pelayanan yang bersumber kepada data yang sudah
sebagian sudah diselesaikan, dengan data jemaat itu, kita semakin fokus menata
pelayanan gereja yang tepat guna, ini juga merupakan salah satu karya Roh
Kudus dalam hidup persekutuan kita di GKI li tanah Papua.
PENJELASAN TEKS
Ayat 11-14 Karya Kasih Karunia Allah
Ilasul Paulus memberikan pengajaran iman yang dan nasihat kepada Titus
tentang "karya kasih karunia Allah". bagi Paulus karya kasih karunia Allah final
dan tuntas. Bagaimana kita dapat menyebutnya bahwa kasih karunia Allah udah
final. Paulus bukan melihat lagi ke masa lalu nubuatan para Nabi, tetapi Paulus
memberikan panduan bahwa karya kasih karunia Allah sudah Allah kerjakan di
dalam dunia, dan karya Allah itu hadir di dalam Yesus Kristus. Dari masa lalu
masa Nabi-Nabi, Imam, Hakim-Hakim dan Raja, periode itu menubuatkan masa
depannya, dan masa depan yang dinubuatkan itu sudah digenapi, yaitu
penggenapan itu terjadi di dalam Yesus Kristus. Di dalam Yesus Kristus kita
temukan masa depan yang dinubuatkan adalah masa depan yang didasarkan
pada kasih karunia Allah. diatas dasar kasih karunia Allah di dalam
Yesus Kristus kita songsong masa depan "maranatha" adalah masa depan kasih
karunia Allah final itu sendiri. Inilah periode baru kita dengan karya Alla yang
memuncak di dalam karya Yesus Kristus.

36
Karya kasih karunia Allah dalam hidup kita, bagaimana menuntun kita untul
mengisi atau menjalani hari-hari hidup kita, sebagai hari-hari kasih karuni Allah.
Paulus menasehatkan pada ay (12), (1) kasih karunia mendidik kit untuk
meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi; (2) kasi karunia
menuntun supaya hidup bijaksana; (3) kasih karunia adalah "adil" (4) kasih
karunia Allah untuk bersekutu dengan Allah dalam ibadah dan doi dan
penyembahan.
Saat kita tinggal dan hidup pada masa kasih karunia Allah bagi dunia di dalam
Tuhan Yesus Kristus, kita disingkapkan Allah dengan wahyu tentang rahasia
karya kasih karunia Allah di dalam dunia. Dalam era kasih karunia Allah, kita
mengimani Yesus Kristus sebagai "Juruselamat.". Dialah yang Allah yang
diwahyukan bagi kita, atau mewahyukan diri-Nya, agar manusia sadar dan
mengerti bahwa "penebusan dari Allah bagi dunia sudah berlangsung dalam
masa kasih karunia Allah. dalam karya kasih karunia Allah pengertian kita
dibukakan untuk mengerti tentang rahasia dari "la menyerahkan diri-Nya bagi
kita". la membebaskan kita dari kejahatan. la menguduskan diri-Nya bagi umat
kepunyaan-Nya.
Ayat 15 Beritakanlah, nasihatilah dan yakinkanlah
Rasul Paulus menggunakan tiga kata kerja yang khusus menunjuk ke Titul secara
pribadi. Menurut Paulus, Titus saat surat ini mendatanginya dan ke masa depan,
menemukan bahwa telah meningkat kapasitas dan kapabilitas dirinya dalam
pelayanan kasih karunia Allah. Unsur pemberdayaan tampak disini, bahwa
kapasitas Titus bukan lagi seorang "pemuda yang disepelekan", tetapi ia sudah
menjadi sosok yang tampil dan "memberi dampak". Dampak seperti apa yang
Paulus perhitungkan pada Titus yang akan dikerjakan karena pencapaian dari
kapasitasnya saat itu, yaitu: (1) Titus adalah alat Allah yang menyampaikan,
memberitakan kasih karunia Allah (2) Titus memiliki kapasitas kedewasaan,
berpengetahuan dan dapat menasihati (3) Titus memiliki kapasitas untuk
meyakinkan tentang kebenaran tentang kasih karunia Allah, seperti yang sudah
Paulus ajarkan. Karena kapasitas yang seperti itu. maka Paulus mempertegas,
bahwa level Titus bukan gampangan karena masih muda karena itu dengan
semena-mena ada yang mau merendahkannya, tetapi level Titus dapat
memberikan manfaat bagi umat, karena dirinya adalah pemimpin muda yang
siap berkontribusi.

37
PENERAPAN
Apa yang dapat kita aplikasikan selain dari :
1) Bila hidup kita, tubuh kita adalah bait Roh Kudus, bagaimana supaya kita
meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi yang menyesatkan
kita :
2) Kasih karunia memandu kita hidup bijaksana, teruslah konsisten untuk
menjadi pribadi Kristiani yang dewasa dan bijaksana dalam mengelola semua
hal.
3) Bila hari ini ketidakadilan menjadi tontonan di sekeliling kita, bagaimana kita
memulai dengan menunjukkan tentang melakukan "keadilan yang benar"
4) Hari ini kita dituntut untuk selalu mempunyai tempat bagi penyembahan
kepada Allah, mari kita wujudkan, menjadi penyembah-penyembah yang
benar.
5) Bila Titus sudah dibangun kapasitasnya dan Paulus meyakinkan bahwa Titus
adalah pemimpin bukan orang muda, maka marilah kita menghormati para
pemimpin entah itu pemimpin tua atau muda.
Kristus Yesus menolong kita. Amin.

38
MINGGU, 26 ΜΕΙ, 2024
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : KISAH PARA RASUL 4 : 23 – 31
TEMA : PEMBERDAYAAN YANG DIKEHENDAKI
TUHAN
LATAR BELAKANG
Tak terasa kita sedang berada pada bulan ke-5, minggu ke 4 Mei 2024
merupakan hari ke-147 dan minggu ke-21 dalam tahun 2024. Pada kesempatan
yang berbahagia ini, kita akan diingatkan kembali bahwa fokus pelayanan
"Pemberdayaan" GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2024 yang
menegaskan tentang, Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah Pokok
Pemberdayaan Dunia. Fokus pelayanan pada pemberdayaan GKI di Tanah Papua
tahun 2024 ini, benar-benar terlihat dalam pelayanan Yesus, karena Yesus
adalah inisiator, kreator, dan ideator dalam pemberdayaan jemaat. Perhatikan,
kisah Yesus memberi makan lima ribu orang (bnd.Mat. 14:13-21). Unsur
memungkinkan terlihat ketika Yesus berkata kepada para murid "Kamu harus
memberi mereka makan" (bnd.Mat. 14:16).
Disini Yesus akan memampukan para murid-Nya agar memberdayakan
kemampuan dan potensi yang dimiliki dan ada pada dirinya bahwa kemampuan
itu bukan berasal dari diri mereka, tetapi berasal dari Yesus, karena Yesus ada
bersama mereka. Nah, disini terlihat unsur empowering (memberdayakan)
terlihat ketika para murid berkata "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti
dan dua ikan". Ini menunjukkan suatu langkah maju dengan menyebutkan apa
yang ada pada mereka, namun tidak akan bermakna apaapa sehingga mereka
membutuhkan empowering dari Tuhan Yesus. Sedangkan unsur charity (amal)
terlihat orang banyak yang mengikuti Yesus membutuhkan makanan, namun
orang banyak tidak dapat mengupayakan makanan bagi mereka, sehingga hanya
bergantung pada Yesus. Dunia pada umumnya diperhadapkan dengan situasi
dan kondisi sosial, politik yang tidak menentu, sudah tentu dapat dipastikan
bahwa yang terganggu bukan saja relasi antara kelompok masyarakat tertentu
yang terdampak, melainkan kehidupan beragama, termasuk gereja pun akan
tergoncang sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan perubahan zaman yang
terus terjadi. Meskipun dalam penerapan pemberdayaan jemaat timbul keraguan
melakukan sesuatu, seolah-olah sesuatu yang mustahil atau sangat sulit
dilakukan. Dalam situasi seperti ini, dibutuhkan keberanian untuk mulai
melangkah dengan perencanaan yang tepat dan melibatkan Tuhan. Ini adalah
kunci dari pemberdayaan jemaat, karena menghadirkan Tuhan dan mengalami

39
dan mengalami berkat-Nya. Karena itu dalam unsur-unsur penting yang menjadi
focus pelayanan pemberdayaan jemaat GKI tahun 2024, tersebut harus
mencakup tiga tugas gereja: koinonia (persekutuan), marturia (kesaksian), dan
diakonia (pelayanan) yang berpusat pada Kristus. Tugas pemberdayaan jemaat
harus dipahami sebagai "perpanjangan tangan dan kasih Allah kepada sesama
manusia dan lingkungannya untuk menyatakan kemuliaan Allah bagi dunia dan
sesama".
PENJELASAN TEKS
Kitab Kisah Para Rasul, adalah salah satu kitab yang ditulis oleh seorang
labib/dokter yang bernama Lukas, yang juga telah menulis Injil Lukas. Tulisan
dalam kitab ini ditujukan kepada seorang yang bernama Teofilus. (bnd.Kisah
Para Rasul 1:1 "Hai Teofilus dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang
legala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus". Teofilus adalah orang yang
terpandang di masa itu. Hal itu nampak pada sapaan" yang mulia" bagai gelar
yang diberikan kepada wali negeri orang Roma di Yudea (bnd Kis 23:26, 24:2).
Fokus pembacaan kita pada minggu ini, terdapat pada Kisah Para Rasul 4:23-31.
Secara universal, teks ini berbicara tentang perkembangan gereja mula-mula
pasca kebangkitan dan kenaikan Kristus ke surga selanjutnya di mana kita
ketahui bahwa kisah ini dimulai dengan pencurahan roh kudus dan kemudian
para murid diberdayakan dan diberikan kuasa Roh Kudus untuk mulai
memberitakan Injil Yesus Kristus. Untuk itu, ayat 23-31 tidak bisa dipisahkan
dengan perikop sebelumnya yakni, Kisah 4:1-:22; yang menggambarkan tentang
situasi dan pergumulan yang dialami oleh murid- murid Tuhan Yesus (gereja
mula-mula) di dalam tugas memberitakan Injil. Disini kita mendapatkan
gambaran bahwa Rasul Petrus dan rasul Yohanes ketika sementara waktu
memberitakan Injil Kristus didatangi oleh para pemuka Yahudi, yaitu para
imam-imam kepala, pengawal bait Allah, orang jaduki, dan mereka dihadapkan
di hadapan para pemimpin Yahudi tua-tua ahli-ahli Taurat di hadapan sidang di
Yerusalem. Termasuk di dalamnya juga ada imam besar hanas dan kayafos
Yohanes serta Alexander dan semua orang lain termasuk keturunan imam besar.
(band. Kisah.4:1-6). Namun kemudian Kedua rasul itu dilepaskan atau
dibebaskan karena para pembesar orang Yahudi ini mereka menjadi takut
kepada orang banyak. (band. Ayat, 21).
Pada ayat 22, kita menemukan bahwa para rasul dalam hal ini Petrus dat
Yohanes di datangi oleh imam-imam kepala pengawal bait Allah serta orang
orang sanuki kedatangan mereka adalah untuk melarang para rasul itu
memberitakan Injil Yesus Kristus. Namun dengan kuasa-Nya mereka tetap
40
memberitahukan kabar baik tentang kebangkitan Tuhan Yesus bagi banyak
orang.
Ayat, 23; Menggambarkan tentang bagaimana setelah Rasul Petrus dan rasul
Yohanes dibebaskan atau dilepaskan dari tahanan, dan kemudian pergilah kedua
rasul itu kepada teman-teman mereka dan tentu juga adalah bersama dengan
komunitas orang percaya mereka, kemudian menceritakan tentang peristiwa
besar yang dikerjakan Allah melalui kuasa Roh Kudus, dan tentu hal yang pasti
adalah cerita tentang amarah para imam, para tua-tua kepala mereka, karena
pemberitaan Petrus dan Yohanes, terutama pemberitaan bahwa dalam Yesus ada
kebangkitan.
Ayat, 24; Dan ketika rekan-rekan komunitas orang percaya atau gereja mula
mula itu mendengar apa yang disampaikan oleh baik Petrus maupun Yohanes
maka berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, tentang larangan,
ancaman yang ada pada murid-murid Tuhan Yesus. Disini terlihat bahwa mereka
membutuhkan penolong, namun penolong yang mereka harapkan mengancam
mereka. Sebagai teman sekerja mereka sama-sama telah mengetahui kesulitan
dan pergumulan ini. Jalan keluar mereka temukan di dalam doa. "berserulah
mereka bersama-sama kepada Allah, karena Dialah menyapa Tuhan atas hidup
mereka dan Pencipta langit dan bumi serta segala isinya. Disini terlihat bahwa
doa menjadi sarana yang kuat bagi murid-murid mengatasi pergumulan.
Kekuatan doa menjadikan mereka tetap kuat sebagai satu komunitas pengikut
Yesus. Mereka sadar bahwa pergumulan harus dihadapi bersama, dalam
ketekunan berdoa. Doa juga telah membuat mereka keluar dari ketakutan dan
terus bersemangat memberitakan Injil, sehingga persekutuan mereka semakin
kuat. Di dalam doa telah melahirkan pengakuan pengakuan Iman tentang
kebesaran kasih dan kekuasaan Allah. Dalam doa telah melahirkan pengakuan
tentang siapa Allah itu. Ya Tuhan Engkaulah yang telah menjadikan langit dan
bumi laut dan segala isinya.
Ayat, 25-27; Menceritakan tentang bagaimana mereka berseru kepada Tuhan.
lal yang spektakuler dan menarik di sini ialah bahwa doa yang mereka apkan,
khususnya di ayat 25, kita bisa melihat bahwa doa itu adalah doa yang dikutip
dari Mazmur pasal 2 yaitu tentang "Mesias yang akan datang, Mesias yang akan
memerintah". (Bnd. Kisah, 4:25 26 27). Disini kita tahu bersama bahwa Mazmur,
2 ini adalah Mazmur mesianik menurut tafsiran Jon Gill atau tafsiran Albertrans
yang dimaksudkan dengan ayatnya yang ke-25 dan 26 itu berbicara tentang
Kristus atau Mesias yang ditentang dan dilawan oleh para pembesar baik itu para

41
pembesar Yahudi maupun raja-raja dunia dalam hal ini para pembesar Yahudi.
Mereka adalah imam besar, para imam lua-tua Yahudi, orang saduki, Herodes
antipas, Pontius Pilatus, di mana semua mereka turut terlibat dalam penyaliban
Kristus atau Mesias. Nah saudara, para pembesar ini tidak hanya menentang
Mesias ketika ia hidup dan melayani di dunia tetapi bahkan ketika ia sudah naik
ke surga mereka terus menentang Injil Yesus Kristus yaitu dengan melarang para
rasul dan murid-Nya untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Namun kita dapat
menyaksikan bagaimana ketika persekutuan orang percaya ini berdoa dengan
sungguh-sungguh maka mereka dapat melihat mujizat Tuhan terjadi.
Ayat, 28-30: Merupakan suatu seruan untuk mampu melaksanakan segala
jesuatu yang telah Tuhan tentukan dari awal, atau sejak semula oleh kuasa dan
kehendak-Nya. Selanjutnya pada ayat,29 kita jumpai Bagaimana ungkapan doa
yang lisampaikan kepada Tuhan, dengan narasi seperti ini; "Dan sekarang, ya
Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada
hamba-hamba- Mu keberanian untuk memberitakan Firman-Mu". Bahwa
sekalipun mereka dalam ancaman mereka tetap percaya bahwa ada TUHAN, dan
pasti Tuhan Sang Pencipta langit dan bumi, yang memiliki otoritas tertinggi akan
memberikan mereka kekuatan dan keberanian kepada mereka untuk terus
tampil dan memberitahkan injil sesuai Petunjuk Roh Kudus. Disini sangat jelas
bagaimana keluhan-keluhan pengalaman pahit yang mereka lakukan diceritakan
dalam doa. Juga permohonan yang llada hentinya disampaikan kepada Allah,
supaya memberikan keberanian kepada mereka dalam pelaksanaan tugas
pemberitaan Injil. Bahkan juga memohon kepada Tuhan untuk diberikan mujizat
dan kesembuhan kepada orang yang mendengarkan Firman Tuhan. Kesembuhan
tidak hanya sembuh dari sakit secara jasmani tetapi juga kesembuhan secara
rohani. Disini mereka tahu bahwa mereka hanya alat yang dipakai Tuhan, dan
karena itu mereka meminta kuasa dari Tuhan melalui doa. Hal lain yang unik
bahwa, mereka tidak pernah membanggakan diri bahwa mereka pernah dipilih
oleh Tuhan Yesus. Melainkan status sebagai murid Tuhan Yesus telah membuat
mereki hidup dalam kerendahan dan menggantungkan kerja pelayanan mereka
kepada Yesus melalui doa.
Ayat, 31; Pada bagian ini, kita melihat dan menyaksikan bahwa Tuhan
mendengar dan menjawab doa mereka. Mereka melihat tanda dari jawaban doa.
Ketika sedang berdoa goyanglah tempat mereka berkumpul itu Pergumulan
adalah cara Tuhan bukan saja menguji hamba-hamba-Nya. Tetapi juga
pergumulan telah memicu mereka untuk berdoa dengan sungguh Perhatikan.....
pada waktu para rasul atau komunitas orang percaya in sementara berdoa
42
dikatakan di sana goyanglah tempat dimana mereka sedang berkumpul, dan
mereka semua penuh dengan roh kudus. Nah saudara, kasui ini sama atau sangat
mirip dengan apa yang terjadi pada peristiwa pencurahan Roh Kudus bahwa
kehadiran Allah melalui Kuasa Roh Kudus telah turun atai mereka dan terjadi di
tengah-tengah persekutuan orang percaya itu. Saudara.....begitu luar biasa dan
dasyat, setelah mereka selesai berdoa mereka semakin berani untuk
memberitakan Firman Allah atau Injil Yesus Kristu dengan semangat yang luar
biasa. Nah saudara, Keberanian yang dimaksud bukan melakukan perlawanan
dengan menggunakan senjata atau membinasakan orang yang menghambat,
melainkan mempercayakan pekerjaan pemberitaan Injil dalam tuntunan Roh
Kudus. Doa adalah gambaran kedekatan Tuhan dengan orang yang sedang
bergumul. Tuhan mendengar doa yang disampaikan dengan sungguh-sungguh.
Dan mereka ini adalah kumpulan orang-orang yang telah percaya, dan hidup
mereka penuh dengan kasih seorang terhadap yang lain.
Alkitab memberikan kesaksian bahwa; mereka dikatakan bersehati, sejiwa
mereka penuh kasih seorang terhadap yang lain, dan kepunyaan mereka menjadi
kepunyaan bersama dan dengan kuasa Tuhan para rasul itu memberikan
Kesaksian tentang Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati dan semua
orang akan hidup di dalam kasih karunia yang melimpah limpah asalkan percaya
kepada-Nya.
PENERAPAN
Saudara, belajar dari pengalaman pelayan yang dialami oleh rasul Petrus dan
Yohanes memberi inspirasi kepada kita sebagai pelayan Tuhan maupun warga
gereja, bahwa:
Kita tidak berada pada zona yang aman ketika melaksanakan tugas pemberitaan
injil Kristus dalam pelayanan. Sudah pasti kita akan diperhadapkan dengan
tantangan, hambatan, bahkan berbagai ancaman yang akan mewarnai kehidupan
pelayanan dalam gereja-Nya, sebagaimana yang dialami oleh gereja mula-mula.
Tetapi percayalah pasti Tuhan selalu memberikan kemenangan dan
perlindungan kepada kita selaku hamba- hamba-Nya dalam misi pemberitaan
injil. Percayalah bahwa, Roh Kudus akan memampukan, menuntun kita dalam
tugas pelayanan-Nya. Asalkan menjadi pribadi yang mengenal Yesus lebih dalam
seperti halnya Petrus dan Yohanes, maka Roh Kudus akan memampukan kita
dan memberikan keberanian untuk melakukan banyak mujizat.
Pelayanan pemberitaan Injil adalah ketika kita berbagi cerita tentang suka dan
duka yang kita alami dalam pelayanan ketika memberitakan Injil. Karena berbagi
cerita tentang suka dan duka pemberitaan Injil akan saling menguatkan dan

43
saling memberi semangat sehingga pemberdayaan diri dan kemampuan yang
diberikan Tuhan bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkannya. Ingat
bahwa berbagi cerita dalam pelayanan gereja adalah tanda kekompakan tetapi
juga tanda kebersamaan untuk maju bersama, dan tentunya akan mendorong
kita untuk berempati tetapi juga menemukan solusi dalam menghadapi
pergumulan satu sama lain. Berbagi cerita juga tentu bukan menyangkut
kekurangan orang lain tetapi menyangkut kasih Kristus. Karena dalam keadaan
apapun suka ataupun duka dalam pelayanan, doa adalah kekuatan. Doa adalah
solusi dan jalan keluar dari kemelut. Karena itu merendahkan diri dan hanya
bergantung dan mengandalkan Tuhan harus menjadi gaya hidup kumpulan
orang percaya.
Akhirnya perlu diingat bahwa; banyak masalah dalam hidup Persekutuan orang
percaya dan keluarga kristen yang tidak pernah selesai, karena tidak pernah
adanya doa bersama. Pastikan bahwa doa adalah kunci yang akan menuntun kita
dalam segala situasi untuk hidup dalam kerendahan hati, tidak egois dan selalu
optimis dalam segala hal. Kita percaya tuntunan Tuhan akan Selalu bersama kita
karena kita adalah orang beriman dan Tuhan pasti selalu memberi jawab tepat
pada waktu kita perlu. Tuhan memberkati. Amin

44
JUMAT, 31 MEI 2024
KELENDER GEREJAWI : AKHIR BULAN MEI 2024
PEMBACAAN ALKITAB : TITUS 2 : 11 – 15
TEMA : PEMIMPIN ROHANI YANG BENAR
LATAR BELAKANG
Surat Titus adalah surat pastoral (surat penggembalaan), yang ditulis olel Rasul
Paulus yang secara pribadi kepada Titus. Titus seorang Yunani adalal hasil
pelayanan rohani Rasul Paulus. Rasul Paulus perlu menulis surat pribadi kepada
Titus dalam hubungan persiapan Titus menjadi Gembala di Pulau Kreta. "Aku
telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau
mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-
penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu (Tit.1:5). (Lihat
Peta Perjalanan Misi ke-3).
Rasul Paulus mengingatkan Titu sungguh-sungguh, tugas dan tanggun jawabnya
sebagai gembala jemaat (penilik jemaat) agar mengawal keadaan rohani orang-
orang percaya di pulau Kreta. Ketika Rasul Paulu mengingatkan Titus, tidak ada
kesan main-main atau nasehat sekedarnya Peringatan ini adalah perintah dan
harus diupayakan dengan sungguh-sungguh (Tit.2:15). Peringatan Paulu kepada
Titus menjadi prinsip yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin rohani yang
benar.
4 PRINSIP PEMIMPIN ROHANI YANG BENAR :
1. Pemimpin Rohani harus mengalami Kasih Karunia Allah (2:11)
Mengalami Kasih Karunia Allah tidak sama dengan "sudah menjadi Kristen".
Mengalami Kasih Karunia adalah saat seseorang mengalami pemulihan secara
rohani (Ciptaan Baru 2 Kor.5:17; Ef.2:1-5). Satu peristiwa terpenting dalam
hidup seseorang, terjadi saat dia menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya
Tuhan dan Juruselamat dalam hatinya, dan mempunyai keputusan hidup
dalam kebenaran.
Kasih Karunia Allah yang dia terima inilah, yang diyakini membawa
Kehidupan Kekal baginya (Yoh.3:16). Seorang pemimpin rohani harus
mengalami Kasih Karunia Allah ini. Pemimpin Rohani yang belum menerima
Kasih Karunia Allah ibarat "Tim SAR yang kehilangan jalan pulang".
2. Pemimpin Rohani harus hidup dalam pertobatan setiap hari (2:12)
("...la mendidik...supaya meninggalkan kefasikan dan keinginan duniawi...")
kata la yang dimaksud ialah Tuhan. Kata mendidik (= Yun: Paideuo
memerintahkan, mendidik, mengajar). Dengan kata lain, Tuhan
memerintahkan, mendidik, mengajar setiap orang yang sudah mengalami
45
Kasih Karunia Allah, supaya hidup dalam pertobatan ("...meninggalkan
kefasikan dan keinginan duniawi...").
Dalam Perjanjian Lama (= Ibrani) ada dua istilah yang dipakai untuk kata
"tobat", yaitu: nakhas menyesal (Ayub 42:5-6) dan syub → kembali/berbalik
(2 Taw.7:14) Perjanjian Baru (= Yunani) digunakan istilah metanoia →
prihatin terhadap... menyesal, berbalik (Mat.21:28-32). Pertobatan tidak
boleh diartikan hanya berhenti berbuat dosa/kesalahan. Pertobatan adalah
kesadaran akan dosa/kesalahan (menyesal), keputusan hati untuk berubah
(berhenti berbuat dosa) dan keputusan memulai hidup benar. ("...hidup
bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini...") Jadi pertobatan
adalah proses yang melibatkan pikiran, hati yang harus terbukti nyata dalam
perkataan dan tindakan/perbuatan seseorang. tanpa kecuali.
Seorang pemimpin rohani yang tidak bisa menyuarakan pertobatan (menegur
dosa/kesalahan), harus mewaspadai dirinya sendiri. Dia belum sungguh-
sungguh mengalami pertobatan. Dia sedang mengikatkan dirinya dengan dosa
atau belum menyelesaikan dosanya sendiri (1 Yoh.1:8-9). Seorang pemimpin
rohani harus mengalami pertobatan terlebih dahulu secara pribadi setiap hari,
sebelum menyuarakan pertobatan bagi orang lain atau jemaatnya. Hati-hati
denga pemimpin rohani yang merasa steril/kebal terhadap dosa. Merasa dosa
yang dibuatnya tidak perlu diakui/tidak perlu bertobat (sementara orang lain
atau jemaatnya harus mengakui dosa/harus bertobat). Tuhan Yesus
mengatakan hal serupa dalam kitab Injil : "Bagaimana engkau dapat berkata
kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu,
padahal ada balok di dalam matamu." (Mat.7:4). Tuhan Yesus menyebut
orang seperti ini adalah orang munafik (Mat.7:5).
3. Pemimpin Rohani harus hidup dalam imannya sampai akhir (2:13)
Ayat 13 adalah kelanjutan ayat 12, memberitahukan sampai kapan pertobatan
harus terjadi dalam hidup seorang pemimpin rohani. Dengan kalimat lain,
sampai kapan seorang pemimpin rohani hidup dalam pertobatan? Ayat 13
memberitahukan waktu atau lamanya seseorang haru hidup dalam pertobatan.
("...dengan menantikan penggenapa pengharapan kita.. dan penyataan
kemuliaan Allah yang mahabesar dan Juru selamat kita Yesus Kristus.."). Kata
penggenapan berhubungan dengan kata penyataan (= Yun: Epifania
Penyataan Tuhan Yesus ke 2x), terjadi saat Tuhan Yesus datang ke 2x
(Eskhatologi belum terjadi). Pertobatan adalah proses yang harus terjadi
seumur hidup. Artinya, sampai seseorang menghembuskan nafasnya yang
terakhir atau sampai seseorang melihat kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali.
Seorang pemimpin rohani harui membuktikan iman percayanya setiap hari,
46
seumur hidupnya. Juga haru hidup dalam pertobatan setiap hari seumur
hidupnya (sampal menghembuskan nafasnya yang terakhir atau sampai
seseorang melihat kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali.
4. Pemimpin Rohani harus mengetahui alasan meyakini Yesus Kristus sebagal
Tuhan dan Juruselamatnya (2:14).
Setiap orang harus tahu siapa yang dipilih menjadi Tuhan dalam hidupnya
Ketika menjatuhkan pilihan, seseorang harus tahu alasan mengapa dia
memilih. (...Juru selamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri Nya
bagi kita untuk membebaskan kita... dan menguduskan bagi diri-Nya suatu
umat kepunyaan-Nya sendiri...) (Ay.14). Allah telah mengerjakan bagian-Nya
dengan memberikan Yesus Kristus bagi penyelesaian dosa-dosa manusia,
melalui karya salib-Nya. Karya Yesus Kristus terus berlanjut sampai dengan
hari ini. Dia menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri.
Artinya melalui Roh Kudus Dia melindungi, memelihara umat-Nya terhadap
yang jahat, sampai Dia datang ke 2x. Yesus Kristus telah membuktikan bahwa
Dia tidak akan meninggalkan umat-Nya, Dia akan bertanggungjawab sampai
akhir (maranatha). Seorang pemimpin rohani, harus memilih dan
memutuskan kepada siapa dia menyerahkan hidup dan mengapa dia harus
mengabdi seumur hidup. Jika dia tidak tahu kepada siapa dia menyerahkan
hidup, tidak tahu mengapa/alasan harus mengabdi, maka semua pikiran,
sikap hati, perkataan, perbuatan/tindakannya, akan terlihat jelas dalam setiap
sisi kehidupannya. Apa yang dia anggap dapat menyelesaikan semua masalah
hidupnya, itulah "tuhan" dalam hidupnya. Apa yang diandalkan,
didengungkan dalam semua sisi kehidupannya, itulah "tuhan" dalam
hidupnya. Dia percaya Tuhan Yesus, tetapi tidak percaya Kuasa-Nya. Lebih
percaya kuasa "tuhan-tuhan" nya, daripada Kuasa Tuhan Yesus sendiri.
Hal lain yang membahayakan bagi pemimpin rohani adalah tidak tahu/anggap
remeh harga yang telah Tuhan bayar untuk jaminan keselamatannya. Seolah-
olah keselamatan adalah kewajiban Tuhan yang harus Tuhan lakukan untuk
dirinya. Atau keselamatan adalah usaha yang diupayakan dengan kekuatannya
sendiri. Sikap tidak tahu dan meremehkan ini, akan melahirkan pemimpin
rohani yang sering bermain- main dengan dosa. Kompromi dan toleransi dengan
semua jenis dosa. Tidak ada beban berat/pergumulan sangat melihat perbuatan
dosa (karena dia sendiri melakukan perbuatan dosa). Tidak mengherankan,
seorang pemimpin rohani mampu berbuat dosa dalam berbagai bentuk dengan
sadar/sengaja, tanpa memiliki rasa berdosa/bersalah (contoh : mampu
melakukan kekerasan, pembunuhan, mencuri uang. perselingkuhan, perzinahan,

47
dll), Dia menganggap harga keselamatan seperti "harga barang obral", sangat
murah, tidak perlu diperhitungkan! Seorang pemimpin rohani harus membuat
pagar dalam hidupnya. Caranya adalah Evaluasi Diri (self corection) seumur
hidup, seperti Daud (Maz.139:23-24). Daud meminta Allah menyelidiki dan
menguji hati dan pikirannya. Daud bersedia dikoreksi Allah dan meminta Allah
menuntun jalan hidupnya. Sikap Daud adalah gambaran betapa Daud sangat
menghormati Allah. Daud sangat menyadari dan menghargai apa yang telah
Allah lakukan bagi hidupnya.
Jika seseorang tahu siapa yang paling berjasa dalam kehidupannya dan tahu
berapa harga pengorbanan yang telah dibayar bagi dirinya, dia harus menjadi
manusia yang tahu diri, tahu berterima kasih dan berani menilai kualitas
hidupnya.

48
Triwulan kedua April-Mei-Juni 2024. Pemberdayaan II :
"Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu
adalah Pokok Pemberdayaan Kita"
MINGGU, 2 JUNI 2024
KELENDER GEREJAWI : MINGGU BIASA
PEMBACAAN ALKITAB : KEJADIAN 41:1-57
TEMA : MISI PEMULIHAN DAN PEMBERDAYAAN
BANGSA-BANGSA
LATAR BELAKANG
Hari minggu ke 4 Mei 2024, merupakan hari ke-154 dan minggu ke-22 dalam
tahun 2024. Fokus tema pelayanan utama tahun 2024 "Pemberdayaan". Pada
Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2024 arahnya kepada "Kristus Penebus dan Roh
Kudus Pembaharu adalah Pokok Pemberdayaan Dunia". Fokus triwulan ke-2 ini
akan diarahkan oleh firman Tuhan dari Kejadian 41:1-57 dengan penekanan pada
pemberdayaan sebagai pemulihan. Renja triwulan ke-2 untuk Jemaat, Klasis dan
Sinode turut pula digumuli melalui pelayanan ibadah minggu. Sehingga semua
karya dan pelayanan yang dipercayakan menjadi karya yang dibaharui oleh Roh
Kudus dan membimbingnya sekaligus.
Mimpi adalah sebuah pengalaman alam bawah sadar berasal dari ungkapan
perasaan kelelahan yang menimbulkan suatu hayalan dalam keadaan tidur, dari
perasaan itu mengarah kepada sebuah penglihatan dalam dunia kenyataan. Kata
orang mimpi sebagai tanda dari sebuah peristiwa kehidupan pada masa yang
akan datang menjadi kenyataan dalam kehidupan. Mimpi ada dua macam yaitu
mimpi yang baik diartikan keberhasilan masa depan dalam pekerjaan, posisi
jabatan yang strategis, usaha berhasil, sembuh dari sakit dsb. Mimpi buruk
diartikan masa depan yang tidak sukses seperti tidak berhasil dalam usaha,
kecelakaan, posisi jabatan yang kurang menguntungkan, keluarga yang
meninggal dsb. Orang Mesir kuno menganggap mimpi sebagal bentuk
penglihatan yang mempunyai makna akan menjadi sebuah kenyataan,
berhubungan dengan masa depan sehingga semua orang berusaha mencari orang
pintar peramal atau guru-guru ilmu sihir yang bisa menjelaskan makna
mimpinya yang pas. Itulah sebabnya banyak orang mau jadi guru peramal atau
belajar ilmu sihir termasuk juru minuman dan juru roti di istana Firaun betapa
merasa pentingnya mengharapkan peramal yang bisa menjelaskan arti mimpi
mereka tentang kelepasan dari tahanan penjarah istana dan masa depan posisi
jabatan serta pekerjaan mereka. Pemahaman umum duniawi di atas dikaitkan
dengan dimensi refleksi rohani dalam Kuasa Allah melalui hikmat Yusuf jauh
49
lebih mengungguli dari pada ahli - ahli peramal atau tukang ilhir disekeliling
istana Firaun.
PENJELASAN TEKS
Teks bacaan kita ada dua bagian perikop yaitu:
Ayat 1-36 Kisah tentang mimpi Firaun di istana dan di terjemahkan maknanya
oleh Yusuf
Ayat 37-57 Kisah tentang Yusuf sebagai Penguasa diterima oleh semua pegawai
istana di Mesir. Kejadian 41:1-57 Ada banyak hal yang menarik dalam kisah
Yusuf ini menjadi proses spiritual iman Kristen bahwa dari tantangan tetapi
menjadi sukses dan dari yang lemah menjadi kuat untuk mengisahkan dimensi
teologis tentang rencana Allah yang besar terselubung di dalam kehidupan dan
kepemimpinan Firaun dan Yusuf. Melaluinya untuk menyediakan tempat masa
depan bagi umat pilihan-Nya dan bagi bangsa- bangsa gayim atau kafir secara
langsung dapat menyatakan pengendalian dan kekuasaan Allah Yahwe Israel.
Pembacaan ini juga dapat menjelaskan bahwa hikmat penderitaan Yusuf adalah
bermakna teologis tentang pengendalian Allah untuk menyatakan rencana-Nya
yang besar kepada masa depan bangsa- bangsa melalui umat pilihan-Nya.
Pertama; Tuhan Allah sendiri mempunyai inisiatif menyediakan tempat bagi
umat pilihan-Nya di tengah perjalanan bangsa-bangsa di bumi dalam rangka
misi perkenalan dan kesaksian nama Allah Israel di masa depan.
Kedua; Tuhan Allah turut bekerja ditengah bangsa-bangsa dalam konteks
kesulitan dan kemustahilan menjadi kenyataan, agar supaya semuanya tunduk
pada campur tangan Allah dalam ke Maha Kuasaan-Nya yang sedang
berlangsung secara aktif di sepanjang masa.
Ketiga; Situasi riel di istana Firaun Allah menyatakan bahwa Kekuasaan-Nya
melebihi kekuatan dan kekuasaan raja dan ahli-ahli peramal atau roh-roh tukang
sihir di Mesir khususnya yang dipraktekkan oleh penasehat-penasehat
dan ahli-ahli sihir yang meramalkan dengan memakai cara cahaya cairan dalam
piala di istana raja Firaun.
Keempat; Hikmat Yusuf menjelaskan makna mimpi Firaun adalah jalan masuk
kepercayaan Firaun dengan pegawai-pegawainya sebelum Yusuf mengambil alih
kekuasaan di Mesir, langka-langka awal ini dimulai dengan internal keluarga
menjual Yusuf kepada orang Ibrani selanjutnya kepada kepala pegawai istana
Firaun Potifar dan istri Potifar memutar balikan fakta tuduhan Yusuf
mendekatinya, akhirnya Yusuf di penjarah 2 tahun.

50
Kelima; Persoalan Mimpi Firaun menjembatani dan menyeberang langka Yusuf
masuk istana Firaun mengambil alih kekuasaan dan membangun kepercayaan
orang Mesir dan bangsa-bangsa lain.
PENERAPAN
Rancangan Tuhan sering manusia tidak dapat menyelaminya karena melalui
suatu jalan panjang liku-liku yang penuh onak dan duri, dalam hal inilah yang
dialami Yusuf tidak mengerti 13 tahun lamanya, usia remaja termakan dalam
perbudakan, penjarah dan penderitaan di negeri orang asing. Namun kisah Yusuf
bagaikan sandiwara panjang yang menghiasi maksud yang sesungguhnya tetapi
endingnya Yusuf mengerti dalam masa kebahagiaan dan kekuasaannya menjadi
orang kedua di seluruh tanah Mesir dan perjalanan masa depan bagi bangsa-
bangsa.
Kita belajar dari pengalaman hikmat Yusuf ini bahwa rencana Tuhan memakai
kita mengawali dengan jalan tantangan dan viadolorosa kita merasa tak mampu
menghadapinya, kecewa, putus asa, harapan masa depan sudah tidak ada dalam
pikiran kita tetapi rancangan Tuhan tentang masa depan yang pasti dalam tugas
pelayanan.
Hikmat Yusuf bagi kita adalah orang beriman hidup karena kemurahan Tuhan,
maka hidup terus bersyukur dalam tantangan, dengan itu kita meninggikan
Tuhan dalam hidup dan dalam kesaksian. Penderitaan jadikan sarana maksud
Tuhan akan terwujud dengan pasti karena itu penderitaan menjadi bagian
perjalanan orang beriman, bagaikan tujuh tahun hidup dalam kesusahan dan
Tuhan mengubah tujuh tahun lagi menjadi masa bahagia dari janji berkat Tuhan
kepada kita, supaya hidup mengalami kelimpahan dan sejahtera dalam
Nama-Nya. Karena itu sabar dalam penderitaan berarti ketahanan iman kepada
Allah untuk sukses kehidupan masa depan.
Kita belajar dari Firman ini bahwa kehidupan masa depan tidak ditentukan oleh
karena ramalan manusia atau guru-guru sihir palsu tetapi ditentukan oleh luhan
dengan pasti sesuai dengan janji-Nya untuk mendatangkan kebaikan persoalangi
umat kepunyaan-Nya. Karena itu orang beriman hidup dalam berpengharapan
kepada Allah yang hidup bukan pada ramalan manusia di dunia ini. Tuhan dapat
menolong kita melewati masa-masa yang sulit, melihat wajah Tuhan dalam
musuh-musuh kita dari rancangan kejahatan diubah menjadi kebaikan bagi kita,
dari kelemahan menjadikan yang kuat dan berkualitas dalam penampilan dan
kepemimpinan."
Orang beriman menghadapi tantangan berati bukan dibiarkan Allah tetapi
proses api pemulihan masuk hadirat Allah untuk menjadi yang menang dan kuat,

51
untuk masa depan yang sukses sesuai rencana Allah. Orang beriman menghadapi
tantangan harus menjaga kecerdasan moral spiritual sebagaimana Yusuf diajak
istri Potifar untuk bersetubuh dengannya tetapi Yusuf menolak, hal itu
menandakan bahwa ia sangat bijak menjaga spiritualitas tetapi juga kecerdasan
moralitas, intelektualitas dan emosionalnya dapat dikendalikan. Supaya cerdas
menjadi pemimpin yang bijaksana di masa depan tetapi juga spiritualitas yang
kokoh kepada kebenaran Allah untuk memperkenalkan kepada bangsa-bangsa
tentang Allah yang berkuasa atas langit dan bumi. sebagaimana Allah memakai
Yusuf untuk masa depan keluarga dan umat pilihan-Nya, demikian pula kita
dipakai Tuhan untuk alat kesaksian bagi banyak orang bisa mengenal Allah,
metode Yusuf menjadi pembelajaran untuk kita melakukannya. Sebuah refleksi
kehidupan penderitaan Yusuf di Mesir dengan penderitaan Yesus peristiwa
kelam di kayu salib: Dengan perjalanan sengsara Yusuf di Mesir semua bangsa-
bangsa mengenal Allah dan mendapat keselamatan masa depan. Dengan jalan
kelam penderitaan Yesus di Kayu salib semua bangsa-bangsa mengenal Allah
melalui-Nya dan mendapat keselamatan masa depan. Dengan jalan penderitaan
itu kasih Allah dapat dinyatakan kepada semua suku bangsa di dunia. Tuhan
memberkati kita melalui Firman-Nya, Amin.-

DISKUSI UNTUK IBADAH PAM, PW DAN PKB


Yusuf menubuatkan masa depan era kelimpahan dan era kelaparan yang akan
mendatangi bangsa Mesir dari "mimpi raja mereka Firaun". Sesuatu yang unik
dan mungkin peristiwa seperti ini hanya sekali saja dikisahkan dalam Alkitabı
tentang "nubuat masa depan diperoleh dari petunjuk Tuhan melalui mimpi
orang lain". Apa yang Yusuf uraikan dalam penjelasan kepada Raja Firaun begitu
meyakinkan Raja Mesir, sehingga, Raja begitu percaya memberikan takhta dan
kereta kedua kepada Yusuf. Mari kita diskusikan tentang Yusul "mengartikan
atau menjelaskan arti mimpi Firaun" dan Kebijakan Raja Firaun mengangkat
Yusuf menjadi pengelola kekayaan Mesir di masa kelimpahan untuk menghadapi
masa kelaparan. Arti pemberdayaan bangsa atau Yusul sebagai "bapa
pemberdayaan Mesir" layak disandangkan baginya.
Pertanyaan Penuntun Diskusi
1) Diskusikanlah pendapat Yusuf tentang dalam ketujuh tahun kelimpahan itu
memungut seperlima dari hasil tanah Mesir." (ay 34b) kelimpahan seperti apa
yang anda bayangkan sehingga Yusuf menentukan jumlah "seperlima" untuk

52
menimbun dan menyimpan dari seluruh hasil di Mesir untuk hadapi 7 tahun
kelaparan?
2) Diskusikanlah pendapat dan pertimbangan yang matang dan mantap dari raja
Firaun sebelum ia membuat kebijakan dan memilih Yusuf, yaitu:
"Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan
Roh Allah?" (ay 38b), apa makna kalimat ini "seorang yang penuh dengan Roh
Allah?", diskusikanlah...

53
MINGGU, 9 JUNI 2024
KALENDER GEREJAWI : HIJAU
MBACAAN ALKITAB : KELUARAN 2 : 23 – 25; 3 : 1 – 22; 4 : 1 – 17
TEMA : PEMILIHAN MUSA DAN PEMBEBASAN
ISRAEL
LATAR BELAKANG
Kita telah mencapai hari ke-161, minggu ke-23, minggu ke-2 bulan Juni tahun
2024. Tahun 2024 merupakan tahun "Pemberdayaan" dan fokus triwulan II
April-Mei-Juni 2024 arahnya kepada "Kristus Penebus dan Roh Kudus
Pembaharu adalah Pokok Pemberdayaan Dunia". Fokus triwulan ke-2 ini akan
diarahkan oleh firman Tuhan dari Keluaran 2: 23-25; 3:1-22; 4:1-17 dengan
penekanan pada pemberdayaan TUHAN bagi Musa, Pemilihan dan Pengutusan
Musa, dalam kerangka pemilihan dan pengutusan, Renja triwulan le-2 untuk
Jemaat, Klasis dan Sinode digumuli bersama. Alkitab memberi kesaksian bahwa
relasi antara Israel dan Mesir pada awalnya
berjalan dengan baik. Hal ini di mulai ketika terjadi bencana kelaparan hebat
yang melanda seluruh dunia dan mengharuskan Yakub dan anak-anaknya
(Saudara-saudara Yusuf) bermigrasi ke Mesir (Kej. 41: 56-57; 46:1-47: 4).
sesampainya di Mesir, melalui Yusuf, Firaun menerima baik kedatangan Yakub
dan saudara-saudara Yusuf dengan mengatakan tanah Mesir terbuka bagi
mereka dan atas perintah Firaun mereka diperbolehkan untuk tinggal menetap
di wilayah terbaik negeri Mesir yakni tanah Gosyen. Sebagai balasan atas
kebaikan Firaun. Yakub memohonkan berkat bagi Firaun (Kej. 47: 6-1- 10).
Semasa Yusuf masih hidup dan menjadi orang kepercayaan Firaun, orang Israel
dapat hidup dengan nyaman di Mesir, hidup dalam kedamaian untuk jangka
waktu lama. Kemudian matilah Yusuf serta semua saudara-saudaranya dan
semua orang seangkatan dengan dia, namun keturunan mereka sangatlah
banyak dan dengan dahsyatnya berlipat ganda dan memenuhi negeri Mesir (Kel.
1 : 6-7). Lama sesudah itu, penguasa di Mesir pun berganti dengan seorang raja
baru yang tidak mengenal Yusuf, maka kehidupan orang- orang Israel memasuki
babak baru. Relasi awal yang tadinya baik antara Israel dan Mesir berubah. Raja
Mesir yang baru itu merasa tidak nyaman dan takut dengan banyaknya populasi
orang Israel di Mesir dan kuatir suatu saat nanti akan bersekutu dengan musuh
untuk menyerang Mesir, maka ia membuat suatu program pembatasan jumlah
orang Israel dengan dua kebijakan ekstrim yaitu; (1) Menindas secara kejan
orang Israel dengan kerja paksa / kerja rodi (Kel .1: 11-14), (2) Pembunuhan
setiap bayi laki-laki Ibrani /orang Israel (Kel 1: 15-22).

54
Terjadi masalah sosial politik yang berkaitan dengan kependudukan. Sebuah
permasalahan tentang bangsa asing yang berkembang pesat dan berhasil negeri
orang, sehingga menyebabkan kecemburuan. Bagaimanapun juga hidup dalam
kondisi seperti ini dalam waktu yang panjang membuat orang tidak tahan lagi
menghadap perlakuan kejam kerja paksa yang merupakan tindakan pelucutan
harkat dan martabat manusia serta pembunuhan bayi-bayi Ibrani sebagai
penghapusan eksistensi manusia. Oleh karena itu kita dapat memahami bahwa
dalam ayat 23-24, mereka "mengeluh", "berseru" "berteriak", "mengerang",
"berdoa", meminta pertolongan kepada Allah Kemudian Allah merespons
teriakan mereka: Allah mendengar (dengan penuh perhatian)... Allah mengingat
perjanjian- Nya dengan nenek moyang Israel yakni: Abraham, Ishak dan Yakub,
lalu, Allah melihat dan memperhatikan mereka. Bahkan Allah tidak berhenti
sampai disitu, la juga bertindak menolong mereka dengan menghadirkan
seorang Musa sebagai pimpinan yang membebaskan, membawa mereka keluar
dari tanah perbudakan Mesir.
PENJELASAN TEKS
Pasal 2: 23-25, merupakan bagian terpenting dari kitab keluaran karena ayat-
ayat dalam pasal ini adalah jembatan yang menghubungkan antara realita
perbudakan dan penderitaan yang dialami oleh orang Israel dengan pertolongan
Allah yang sangat diharapkan. Kemudian, ayat 24 secara khusus hendak
menegaskan tentang Allah yang setia pada ikatan perjanjian-Nya dengan nenek
moyang Israel yakni Abraham, Ishak dan Yakub, sehingga la bertindak menolong
mereka. Kata kerja Za'az yang berarti bergumul, mengadu, dalam rangka mencari
dan mendapat keselamatan, menjadi kata kunci.
Pasal 3: 1-10, Berbicara tentang Allah yang memanggil dan mengutus Musa
menjadi alat-Nya untuk membawa orang Israel keluar dari tanah perbudakan
Mesir, melalui peristiwa "Semak duri berapi"
Pasal 3: 11, 13 dan 4: 1, 10, 13 menceritakan tentang Musa yang berusaha
menolak dan mengelak panggilan Allah dengan sejumlah alasan atau dalih
Pasal 3: 12, 14-22 dan 4: 2 -9, 11-12, 14-17, menjelaskan tentang Allah
meneguhkan dan memberdayakan Musa dengan kuasa serta otoritas Nya.
bahkan untuk lebih meyakinkan la pertama kali memperkenalkan atau
menyebutkan nama-Nya YAHWEH (TUHAN) kepada Musa.
PENERAPAN
Dari latar belakang maupun penjelasan teks yang melahirkan tema khotbah:
Tindakan Allah Terhadap Penderitaan Umat-Nya dan Pengutusan Musa", kita
55
mendapatkan beberapa pelajaran berharga untuk direnungkan dan dapat
diterapkan (diaplikasikan) dalam hidup kita, yakni :
1. TUHAN ALLAH sebagai sumber pemberdayaan dunia senantiasa membuka
diri-Nya, memberi kesempatan kepada setiap manusia, suku atau bangsa
apapun yang sungguh-sungguh datang kepada-Nya mengadu, membawa
keluh kesahnya, mencari pertolongan-Nya, pasti akan mendapat keselamatan
dan kelepasan.
2. Dalam dunia ini, manusia tidak pernah lepas dari keadaan baik
menyenangkan maupun buruk tidak menyenangkan yang disebabkan oleh
pelanggaran yang di lakukan oleh diri sendiri atau oleh orang lain. Namun
yang harus dilakukan adalah tidak berhenti pada keadaan buruk tidak
menyenangkan itu seperti: ketidak adilan, pelanggaran HAM, masalah sosial
politik, masalah lingkungan hidup, dst, melainkan datang kepada Tuhan Allah
sebagai sumber hidup dan pemberdayaan untuk memohonkan pertolongan
dan keselamatan dari pada-Nya sehingga dapat keluar dari keadaan buruk-
tidak menyenangkan. Biarlah kesaksian iman orang Israel menjadi
pengalaman Iman bagi semua orang percaya dalam GKI di Tanah Papua.
3. Ketika TUHAN ALLAH memanggil dan mengutus kita, marilah kita mau
bersedia mengikuti panggilan-Nya karena la yang akan memampukan dan
memberdayakan kita. Janganlah mengikat diri kita dengan kualifikasi-
kualifikasi atau syarat-syarat tertentu yang sebenarnya TUHAN ALLAH tidak
minta karena la mengenal kita. Seperti halnya Musa, kita memang tidak
mampu namun penyertaan-Nyalah yang akan memampukan dan
memberdayakan kita. Marilah kita mendengarkan yang paling ingin la
lakukan melalui diri kita. Jangan keras kepala dan menolak serta mengelak
panggilan-Nya dengan berbagai alasan.

56
MINGGU, 9 JUNI 2024
KELENDER GEREJAWI : HARI SYUKUR - 48 TAHUN HDS IBU
SARA
PEMBACAAN ALKITAB : MATIUS 26 : 6 – 13
TEMA : BERKAT DARI MENJUMPAI YESUS
LATAR BELAKANG
Menyiapkan renungan untuk pelayanan HDS Ibu SARA GKI di Tanah Papua
yang ke-48 tahun, pada tahun 2024 dan dimasukkan ke dalam buku pegangan
pelayanan tahun 2024 adalah upaya yang terwujud untuk pertama kali, sejak
Sinode GKI mengeluarkan buku pegangan pelayanan tahunan Dalam rangka
HDS ibu SARA kita diberikan suatu tema yang lahir dari tesk Matius 26:6-13
yaitu "Menjumpai Yesus dan Menjadi Berkat", suatu seruan Yesus:
Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang
dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia (ay 13) Satu perbuatan
baik pada momen yang tepat dengan figur yang hebat, maka perbuatan baik itu
menjadi "viral" sepanjang abad dan masa.
PENJELASAN TEKS
Ayat 6-7 Tekad Perempuan Menjumpai Yesus
Salah satu peristiwa yang menyebutkan jelas tentang lokasi peristiwa, nama
orang pemilik rumah dan benda yang digunakan dalam peristiwa itu, serta
kondisi atau keadaan Yesus dan murid-murid-Nya, dijelaskan dengan baik pada
ayat (6-7) ini, nama tempat peristiwa di Betania. Nama pemilik rumah saat
perempuan itu datang adalah Simon si kusta. Benda yang digunakan perempuan
itu adalah buli-buli pualam berisi minyak wangi. Pada Injil Markus dan Yohanes
menyebutkan nama minyak, yaitu "Narwastu murni" (Markus 14:3, Yoh 12:3),
kondisi saat peristiwa Yesus diurapi adalah saat "Yesus dan murid-murid-Nya
sedang makan". Membayangkan peristiwa yang terjadi 2024 tahun yang lalu,
dengan satu perempuan sederhana yang memiliki "niat yang kuat untuk
meminyaki Yesus" betapa kita merasa sangat kagum, senang dan syukur, bahwa
ada seorang perempuan dengan "nyali dan percaya diri yang kuat" bisa tembus
dan melangkah begitu saja, mengabaikan keramaian suasana makan, dan ia
melakukan sesuatu yang tidak mempunyai kaitan dengan "peristiwa makan dan
minum". Artinya bukan melakukan sesuatu seperti mengisi air di tempat minum,
atau mengatur baki daging dan roti dan sayur. Tetapi apa yang dilakukannya
tertulis dan diberikan suatu perikop atau judul "Yesus diurapi". Ada jemari
tangan perempuan, ada hati seorang perempuan, ada kekuatan seorang
perempuan, semuanya digunakan untuk satu hal, yaitu "menjumpai Yesus".
57
Bertemu Yesus. Berhadapan dengan Yesus. Tidak bicara tetapi berbuat, berbicara
dalam perbuatan.
Ayat 8 - 12 Perbuatan Perempuan dalam Dialog Yesus dan Murid-
Murid-Nya Meja Makan rumah Simon si kusta
Perempuan yang melakukan sebuah tindakan atau perbuatan sebagai suatu
komunikasi dalam tindakan" maka para murid pada siang itu, di meja makan
mereka, mendapatkan semacam materi diskusi, yaitu merespons si penyaji
materi "tindakan visual" minyak wangi yang mahal, dicurahkan hanya di kepala
Yesus. Bila kita kembangkan keluar dari teks untuk menjawab reaksi para murid,
misalnya: si perempuan setelah meminyaki kepala Yesus, lanjut meminyaki
setiap kepala orang yang sedang makan, barangkali, reaksi yang muncul sangat
boleh jadi menjadi positif, dan akan lahir suatu kalimat pujian, entahlah...
Materi diskusi berubah seketika, saat perempuan hadir ruang makan Simon si
kusta, ruangan itu sekejap "harum-semerbak" dengan harum yang khas dari
harum minyak narwastu yang mahal. Tadinya tidak ada diskusi sekitar minyak
yang mahal, mungkin mereka sedang cerita tentang daging bakar yang enak,
dengan bumbu sambal yang disajikan itu membuat selera makan meningkat,
atau rasa anggur yang berbeda, atau suasana lagu khas yudaisme dalam Iringan
kecapi yang benar-benar membuat emosi ruang makan itu menjadi begitu
menyatu dengan makanan dan lagu-lagu yang dinyanyikan. Suasana berubah.
Perubahan itu datang dari "perempuan" dan "minyak wangi", rupanya pelayanan
dengan digunakan perempuan menjadi perbuatan yang "harumnya melebihi
minyak narwastu yang wanginya terkenal pada masa itu, dan karena wanginya
yang terkenal, maka minyak itu juga terkenal "mahal' untuk zaman itu, maka
diskusi dimulai. Dua kalimat yang datang dari murid- murid Yesus adalah (1)
untuk apa pemborosan: (2) uang hasil menjual minyak wangi yang mahal sangat
cukup untuk diberikan kepada orang-orang miskin. Materi "tindakan visual
perempuan" persepsi dari versi Yesus sangat berbeda, dan ini jawaban yang tidak
diduga dan tidak dihayati oleh para murid Yesus yang sedang makan bersama.
Tiga hal itu adalah: (1) la melakukan perbuatan yang baik; (2) Orang-Orang
miskin selalu ada padamu. Aku tidak akan selalu ada bersama-sama kamu: (3)
mencurahkan minyak ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk
penguburanku.
Apabila kita mengukur nilai dari keseluruhan peristiwa ini: (1) Perempuan yang
meminyaki Yesus: (2) Murid-murid yang merespons negatif; (3) Yesus yang
mengartikan tindakan perempuan meminyaki Yesus, artikan ke seluruh tahapan

58
karya Allah yang berlangsung dalam seluruh perjalanan dan karya Yesus di
dalam dunia. Maka peristiwa ini bukan peristiwa kecil dan biasa tetapi peristiwa
ini adalah dalam rentetan karya Allah. lagi-lagi "perempuan terpilih untuk
melakukannya, dan lagi-lagi "laki-laki" seolah-olah sebagai "penghalang" atas
keberlangsungan karya Allah.
Kita sudah memasuki 48 tahun HDS ibu-ibu Sara dalam lingkungan GKI di
Tanah Papua. Kita diberikan satu nilai bagi peran kaum ibu Sara, kaum Ibu yang
Pendeta dan isteri-isteri Pendeta, yaitu "tanpa disuruh kita datang dan berjumpa
dengan Tuhan Yesus Kristus", bila untuk karya Penebusan dunia oleh Allah di
dalam Tuhan Yesus Kristus tampak salah satu prosesnya dengan "pengurapan
Yesus Kristus oleh perempuan", maka kita dalam HDS 48 tahun
mempersembahkan keharuman budi dan cinta kita kepada Tuhan dengan
mewujudkan cinta Tuhan yang kita sebarkan kepada keluarga, sesama, Gereja
dan dunia.
Ayat 13 Pengajaran Yesus Dari Perbuatan Perempuan
Perkataan Yesus pada saat peristiwa perempuan meminyaki Yesus, sewaktu
mereka sedang makan bersama di rumah Simon si kusta, belum ada dalam teks
suci. Tetapi Yesus adalah Firman yang telah menjadi manusia. Yesus
memberitahukan kepada dunia, bahwa peristiwa "perempuan meminyaki Yesus"
ada dalam tema "pemberitaan Injil Yesus Kristus". Peristiwa ini harus
diberitakan. Peristiwa ini adalah berkat Allah bagi manusia. peristiwa ini adalah
peristiwa yang dimaklumkan Tuhan untuk terjadi. Karena itu peristiwa ini
disebut "pengurapan Yesus oleh perempuan". Sesuatu pengurapan yang normal
selalu terjadi dari lembaga yang kompeten untuk melakukan pengurapan. Tetapi
dalam karya Allah yang berlangsung di dalam Tuhan Yesus. Peristiwa
pengurapan yang kompeten adalah peristiwa pengurapan yang dilakukan oleh
perempuan. Maka marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus.
PENERAPAN
Dalam rangka 48 tahun ibu SARA GKI di Tanah Papua, maka firman Tuhan telah
memberikan kepada kita suatu arah dan rujukan tentang :
1) Kasih dalam perbuatan sangat erat dengan hidup seorang perempuan
sederhana dan beriman. Maka mari terus kita kobarkan dalam pelayanan;
2) Penginjilan kaum perempuan sederhana terletak pada komitmennya untuk
mengambil bagian dalam "suatu perbuatan diakonia"

59
3) Suatu perbuatan baik akan terproses dengan badai kritik dan mungkin malas
tau, tetapi energi yang terletak di dalamnya adalah "digerakkan oleh kuasa
Allah Roh Kudus" maka berkaryalah tanpa pamrih.
4) Kita dapat menjumpai siapa saja, tetapi belajar dari perempuan yang
mengurapi Yesus, meskipun dalam keadaan sibuk makan, ia tidak undur dari
niat untuk seorang yang kemudian mengangkatnya secara tak terduga. Yesus
Kristus telah mewujudkan, giliran yang lainnya. Amin.

60
MINGGU, 16 JUNI 2024
KELENDER GEREJAWI : MINGGU BIASA
PEMBACAAN ALKITAB : ULANGAN 13 : 1 – 8
TEMA : MENERUSKAN WARISAN
KEPEMIMPINAN
LATAR BELAKANG
Hari ini tepat hari ke-168, minggu ke-24, minggu ke-3 bulan Juni tahun 2024
Tahun 2024 GKI merumuskan melalui Renstra GKI sebagai tahun
"Pemberdayaan" dan fokus triwulan II April-Mei-Juni 2024 arahnya kepada
"Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah Pokok Pemberdayaan
Dunia". Fokus triwulan ke-2 ini didasarkan pada pelayanan Firman Tuhan yang
akan berlangsung atau digunakan pada minggu ini, yaitu dari Ulangan 13:1-8,
penekanan pada pemberdayaan Musa kepada Yosua suatu warisan
kepemimpinan yang tepat, dalam semangat kepemimpinan yang regenaralif ini
maka realisasi pelaksanaan Renja triwulan ke-2 untuk Jemaat, Klasis dan Sinode
akan terus didampingi untuk semua pencapaiannya.
Bapak Ibu Jemaat Yang Tuhan Yesus kasihi, dari pembacaan Alkitab kita dari
Ulangan 13:1-8 dengan perikop pembacaan "Yosua Sebagai Pengganti Musa
dengan tema renungan yaitu: "Meneruskan Warisan Kepemimpinan sangat
relevan dengan sejarah bangsa Israel dalam Alkitab, dari pembacaan pasal ini
menerangkan kepada kita mengapa tema ini menjadi penting bagi kita. Pada saat
peristiwa ini terjadi, Musa adalah pemimpin utama Israel. Dia telah memimpin
mereka keluar dari perbudakan di Mesir, menerima hukum Taurat dari Tuhan di
Gunung Sinai, dan membimbing mereka selama perjalanan panjang di padang
gurun. Musa adalah tokoh yang sangat dihormati dan diandalkan oleh bangsa
Israel. Meskipun Musa telah membawa bangsa Israel hampir sampai ke Tanah
Kanaan, dia telah diinformasikan oleh Tuhan bahwa dia tidak akan masuk ke
tanah tersebut karena suatu pelanggaran yang dia lakukan di Meribah (lihat
Ulangan 32:51-52). Oleh karena itu, perlu ada pengganti untuk memimpin
bangsa ini ke dalam tanah yang dijanjikan. Yosua dipilih oleh Tuhan sebagai
pengganti Musa. Yosua telah terbukti setia dan kuat dalam memimpin militer
dan dalam beribadah kepada Tuhan. Dia telah mendampingi Musa dalam
perjalanan panjang bangsa Israel dan telah siap untuk mengambil peran
kepemimpinan. Bangsa Israel juga harus siap menerima kepemimpinan Yosua.
Mereka perlu memahami bahwa peralihan kepemimpinan ini adalah bagian dari
rencana Tuhan, dan mereka harus tetap setia kepada-Nya. Tema ini menekankan
pentingnya mewarisi nilai-nilai Rohani, prinsip-prinsip, dan tugas-tugas yang

61
telah diajarkan oleh pemimpin belumnya. Ini juga menyoroti bahwa
kepemimpinan bukan hanya tentang tindakan fisik tetapi juga tentang
memimpin orang-orang dalam iman dan ketaatan kepada Tuhan. Dalam konteks
tema "Meneruskan Warisan Kepemimpinan," perjalanan Israel dari
kepemimpinan Musa ke kepemimpinan Yosua adalah suatu transisi yang sangat
penting dalam sejarah mereka, dan tema ini menggambarkan pentingnya
menjaga kesinambungan dalam pelayanan dan iman kepada Tuhan.
PENJELASAN TEKS
Untuk memahami teks ulangan 31:1-8 maka perlu penjelasan akan ayat- perayat
dari pembacaan tersebut:
Ayat 1, ini adalah awal dari pernyataan Musa kepada seluruh bangsa Israel,
Pada usia 120 tahun, Musa telah mencapai akhir hidupnya. Dia akan
memberikan pesan terakhir kepada bangsa Israel sebelum mereka memasuki
Tanah Kanaan.
Ayat 2. Di sini Musa mengingatkan bangsa Israel bahwa Tuhan telah berbicara
padanya dan mengatakan bahwa dia tidak akan memasuki tanah Kanaan. Ini
adalah konsekuensi dari perbuatan Musa yang melanggar perintah Tuhan di
Meribah (lihat Ulangan 32:51-52).
Ayat 3, Meskipun Musa tidak akan memasuki tanah Kanaan, Tuhan akan tetap
memimpin bangsa Israel. Dia akan memusnahkan bangsa-bangsa yang
mendiami tanah itu, dan Yosua akan menjadi pemimpin yang akan membawa
mereka masuk ke tanah tersebut.
Ayat 4, Musa mengingatkan bangsa Israel tentang bagaimana Tuhan telah
memenangkan pertempuran melawan raja-raja Amori, Sihon dan Og. Ini adalah
bukti bahwa Tuhan akan memberikan tanah Kanaan kepada mereka seperti yang
telah Dia janjikan.
Ayat 5, Musa memberikan instruksi kepada bangsa Israel untuk berperang dan
mengambil alih tanah Kanaan dengan cara yang sesuai dengan perintah Tuhan.
Mereka harus patuh kepada hukum dan instruksi yang telah diberikan oleh
Tuhan melalui Musa.
Ayat 6, Ini adalah pernyataan penting yang menekankan keberanian kekuatan,
dan keyakinan dalam Tuhan. Bangsa Israel diminta untuk tidak takut atau gentar
dalam menghadapi musuh-musuh mereka karena Tuhan akan menyertai mereka,
tidak akan meninggalkan mereka, dan akan melindungi mereka.
Ayat 7, Musa secara resmi memanggil Yosua dan memberikan instruki langsung
kepadanya. Yosua diingatkan tentang tanggung jawabnya sebagai pemimpin

62
yang akan memimpin bangsa Israel ke tanah Kanaan dan mewarisi mereka
sesuai dengan janji Tuhan kepada nenek moyang mereka.
Ayat 8, Ayat ini mengulangi pesan penting bahwa Tuhan akan menyertai Yosua
dalam kepemimpinannya, tidak akan meninggalkannya, dan akan memberikan
perlindungan-Nya. Ini adalah penghiburan bagi Yosua dan bangsa Israel saat
mereka bersiap-siap memasuki tanah Kanaan.
Ulangan 31:1-8 adalah bagian penting dari pesan terakhir Musa kepada bangsa
Israel sebelum dia meninggal, dan ayat-ayat ini mencerminkan pentingnya
keyakinan, ketaatan, dan kesiapan mereka dalam menghadapi masa depan yang
penuh tantangan.
PENERAPAN
Ulangan 31:1-8 memiliki pesan yang relevan bagi jemaat dan individu dalam
konteks iman Kristen saat ini yang perlu kita pahami: Berikut adalah beberapa
pesan yang dapat kita ambil dari teks ini:
1. Keberanian dan Kepemimpinan yang Diberkati: Pesan ini
mengajarkan kepada kita untuk memiliki keberanian dalam menghadapi
perubahan dan tantangan dalam hidup kita. Kepemimpinan yang diberkati
oleh Tuhan, seperti kepemimpinan Yosua, membutuhkan keberanian untuk
melangkah maju dan mempercayai bahwa Tuhan akan menyertai kita dalam
perjalanan tersebut.
2. Ketaatan Terhadap Firman Tuhan: Musa mengingatkan bangsa Israel
untuk mematuhi hukum dan perintah Tuhan. Demikian pula, sebagai jemaat,
kita harus memprioritaskan ketaatan terhadap ajaran dan prinsip prinsip
yang terkandung dalam Alkitab. Ini adalah dasar bagi kehidupan yang
berkenan kepada Tuhan.
3. Penyertaan Allah dalam Kehidupan Kita: Tuhan dijanjikan untuk
berjalan di depan bangsa Israel dan Yosua. Pesan ini mengingatkan kita
bahwa Tuhan adalah sahabat setia kita yang selalu menyertainya dalam setiap
langkah perjalanan hidup kita. Kita tidak perlu takut atau gentar karena
Tuhan ada bersama kita.
4. Transisi dalam Pelayanan dan Kepemimpinan: Seperti peralihan
kepemimpinan dari Musa ke Yosua, kita juga dapat mengalami transisi dalam
pelayanan dan kepemimpinan dalam gereja atau dalam kehidupan kita.
Penting untuk meresapi hikmah dan pengalaman dari pemimpin yang lebih
berpengalaman dan siap menerima tanggung jawab yang lebih besar dengan
iman yang kuat.

63
5. Warisan Rohani: Pesan ini menekankan pentingnya mewarisi nilai-nilai
rohani, prinsip-prinsip, dan kebenaran yang telah diajarkan oleh para
pemimpin spiritual sebelumnya. Sebagai jemaat, kita harus menjaga dan
melanjutkan warisan rohani yang telah diberikan kepada kita, serta
mentransmisikan iman kita kepada generasi berikutnya.
6. Penghiburan dalam Janji Tuhan: Bagian terakhir dari teks ini
memberikan penghiburan bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan atau
membiarkan kita. Ini adalah pesan yang menenangkan bahwa kita dapat
mengandalkan Tuhan dalam segala situasi dan bahwa Dia akan menjalani
perjalanan hidup bersama kita.

Dengan merenungkan pesan-pesan ini dari Ulangan 31:1-8, kita dapat diberkati
dan diberdayakan untuk hidup dengan keberanian, ketaatan, dan keyakinan
dalam hubungan kita dengan Tuhan dan dalam pelayanan kita sebagai jemaat,
Amin

64
DISKUSI UNTUK IBADAH PAM, PW DAN PKB
Bangsa Israel segera memasuki suatu era yang penting, yaitu era pengajaran
iman dan ritus Israel yang berpusat pada TUHAN. Hal ini memiliki implikasi
atau hubungan langsung dengan perjalanan panjang sejarah Israel, dimulai dari
panggilan Abram, janji tentang keturunan dan bangsa, janji tentang memiliki
negeri untuk didiami sebagai suatu bangsa. Kondisi lainnya yang akan dihadapi
adalah penyerangan ke dalam jantung pengajaran iman melalui "penyesat atau
pengajar dan nabi yang muncul di Israel sebagai yang menyesatkan umat Israel"
(ay 2-3). Selain pengaruh yang datang dari Nab ada juga pengaruh yang datang
dari "saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau anakmu
perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu membujuk engkau diam-
diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu
ataupun oleh nenek moyangmu," (ay 6) Karena itu TUHAN memberikan
"standar pegangan pengajaran iman yang benar yang diperhatikan oleh umat
Israel". Standar pengajaran itu menjadi dasar diskusi kita hari ini.
Pertanyaan Penuntun Diskusi
1) Diskusikanlah standar pengajaran iman yang benar yang wajib dipegang
teguh dan diperhatikan sebagaimana Nabi Musa teruskan yang TUHAN
sampaikan kepadanya, berikut: "TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu
harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya
harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut." (ay 4).
Diskusikanlah makna peringatan Tuhan bagi bangsa Israel dan implikasinya
dalam hidup dan tantangan iman jemaat saat ini dalam menghadapi berbagai
aliran gereja dan agama yang mendatanginya.
2) Peringatan tentang "mengikuti ajaran lain bukan hanya datang dari nabi
tetapi juga dari "saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau
anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu" (ay 6b),
terhadap kondisi ini, TUHAN melalui Musa peringatkan "... maka janganlah
engkau mengalah kepadanya dan janganlah mendengarkan dia. Janganlah
engkau merasa sayang kepadanya, janganlah mengasihani dia dan janganlah
menutupi salahnya," (ay 8). Diskusikanlah peringatan TUHAN kepada bangsa
Israel dimaksud dan implikasinya dalam hidup dan tantangan iman pribadi
dan jemaat?"

65
MINGGU, 23 JUNI 2024
KALENDER GEREJAWI : MINGGU BIASA HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : YOSUA 1 : 1 – 18
TEMA : KETEGUHAN DALAM MENGHADAPI
TANTANGAN
PENDAHULUAN
Hari ini tepat hari ke-175, minggu ke-25, minggu ke-4 bulan Juni tahun 2024.
Tahun 2024 GKI merumuskan melalui Renstra GKI sebagai tahun
"Pemberdayaan" dan fokus triwulan II April-Mei-Juni 2024 arahnya kepada
"Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah Pokok Pemberdayaan
Dunia". Fokus triwulan ke-2 ini didasarkan pada pelayanan Firman Tuhan yang
akan berlangsung atau digunakan teks Firman Tuhan minggu ini, yaitu dari
Yosua 1:1-18, penekanan pada tetaplah teguh sekalipun ada tantangan, semangat
yang demikian memicu untuk kita merealisasikan pelaksanaan Renja Iriwulan
ke-2 untuk Jemaat, Klasis dan Sinode bukan sebagai tantangan tetapi sebagai
ibadah dan pelayanan bersama.
Bapak. Ibu Jemaat yang Tuhan Yesus Kasihi, dalam kehidupan, setiap orang
dihadapkan pada berbagai jenis tantangan, baik itu tantangan pribadi dari dalam
atau tantang spiritual. Tantangan-tantangan ini bisa berupa perubahan besar,
kesulitan finansial, perasaan putus asa, atau bahkan perjuangan dalam menjalani
iman dan nilai-nilai pribadi. Dunia ini penuh dengan ketidakpastian. Tantangan-
tantangan seringkali datang tanpa peringatan, dan seseorang harus memiliki
keteguhan mental dan emosional untuk menghadapinya. Faktor- faktor seperti
perubahan ekonomi, kondisi kesehatan, atau lingkungan sosial dapat
memunculkan ketidakpastian dalam hidup.
Untuk menghadapi keadaan itu maka, keteguhan adalah kualitas yang penting
dalam mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. Tanpa keteguhan,
seseorang cenderung menyerah saat menghadapi kesulitan. Di sisi
lain, keteguhan membantu seseorang untuk terus maju, belajar dari kesalahan,
untuk mencapai tujuannya. Dalam banyak cerita sukses, kita sering melihat
peran keteguhan dalam proses kebangkitan diri. Orang-orang yang telah
mengatasi berbagai rintangan dan tetap teguh dalam tekad mereka seringkali
menjadi inspirasi bagi orang lain. Contoh-contoh seperti ini mengilustrasikan
pentingnya keteguhan dalam menghadapi tantangan. Keteguhan dapat
ditemukan dalam berbagai sumber, termasuk keyakinan spiritual, dukungan
sosial, pemahaman diri, dan keterampilan dalam memecahkan masalah
Seringkali, keteguhan merupakan kombinasi dari semua faktor ini, dan
66
seseorang perlu memahami dari mana sumber keteguhan mereka berasal.
Keteguhan bukanlah sifat bawaan yang hanya dimiliki oleh beberapa orang Ini
adalah kualitas yang dapat dikembangkan dan diperkuat melalui pembelajaran,
latihan, dan refleksi secara sungguh-sungguh. Mempelajari cara menghadapi
tantangan dengan keteguhan adalah langkah penting dalam perkembangan
pribadi. Dalam menghadapi tantangan seringkali memotivasi dan menginspirasi
orang untuk tidak menyerah. Ini adalah tema yang dapat ditemukan dalam
berbagai budaya dan agama, karena tantangan adalah bagian universal dari
pengalaman manusia. Melalui latar belakang ini kita di ingatkan untuk lebih
memahami pentingnya keteguhan dalam menghadapi tantangan sehari-hari, dan
tema ini relevan untuk semua orang, karena kita semua menghadapi tantangan
dalam berbagai bentuk perjalan hidup kita.
PENJELASAN TEKS
Kitab Yosua 1:1-18 adalah bagian awal dari Kitab Yosua dalam Alkitab Ibrani
dalam Perjanjian Lama Kristen. Teks ini mencatat peristiwa yang terjadi setelah
kematian Musa dan sebelum bangsa Israel memasuki tanah Kanaan yang
dijanjikan oleh Allah.
Ayat 1-2, Yosua Diberi Perintah Allah, Ayat pertama mengatakan bahwa
setelah kematian Musa, Allah berbicara kepada Yosua, anak hamba Allah Musa,
dan memberinya perintah. Ini menandai peralihan kepemimpinan darl Musa ke
Yosua. Allah menegaskan kepada Yosua bahwa Dia akan memberinya seluruh
tanah yang dijanjikan kepada bangsa Israel.
Ayat 3-5 Janji Allah Kepada Yosua, Allah memberikan janji kepada Yosua
bahwa setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakinya akan menjadi milik
mereka, seperti yang telah Dia janjikan kepada Musa. Allah menegaskan bahwa
tidak ada yang dapat melawan mereka selama Yosua tetap setia dan berpegang
pada hukum-Nya. Allah juga menjanjikan kehadiran-Nya yang terus-menerus
bersama Yosua.
Ayat6-9, Perintah Persiapkan Diri, Allah memerintahkan Yosua untuk
menjadi kuat dan berani, karena Dia akan menyertainya. Yosua diingatkan untuk
taat kepada hukum Allah dan tidak menyimpang darinya. Allah juga menegaskan
bahwa Yosua tidak boleh takut atau gentar, karena Allah akan selalu bersamanya.
Ayat 10-15,Komitmen Pemimpin dan Rakyat, Yosua memerintahkan para
pemimpin bangsa Israel untuk mempersiapkan bangsa mereka untuk
menyeberangi sungai Yordan dan masuk ke tanah Kanaan. Dia mengingatkan
mereka tentang janji Allah dan meminta mereka untuk setia kepada-Nya. Para

67
pemimpin dan bangsa Israel dengan tulus berjanji untuk mendukung Yosua
dalam segala hal.
Ayat 16-18, Komitmen Yosua dan Peringatan Terakhir, Yosua
menegaskan
kembali perintah Allah dan komitmen bangsa Israel. Mereka dengan tulus
bersumpah untuk mendukung Yosua. Yosua kemudian memberikan peringatan
terakhir kepada mereka untuk tidak menyembah berhala atau melanggar hukum
Allah.
teks ini menggambarkan peralihan kepemimpinan dari Musa ke Yosua, di mana
Yosua diberi tanggung jawab untuk membawa bangsa Israel memasuki tanah
Kanaan. Ini adalah momen penting dalam sejarah bangsa Israel dan
menekankan pentingnya keteguhan, ketaatan, dan kepercayaan kepada Allah laat
menghadapi tantangan besar. Pesan utamanya adalah bahwa Allah setia pada
janji-Nya dan akan selalu menyertai mereka jika mereka tetap setia kepada-Nya.
PENERAPAN
Kitab Yosua 1:1-18 memberikan beberapa pesan rohani yang penting untuk
Jemaat dan saya antara lain:
1. Keteguhan dalam Iman: Salah satu pesan yang paling mencolok dari teks
ini adalah pentingnya keteguhan dalam iman dan ketaatan kepada Allah.
Yosua diberikan tanggung jawab yang besar untuk memimpin bangsa Israel
memasuki tanah Kanaan, dan Allah menekankan agar Yosua tetap teguh
dalam ketaatannya pada hukum-Nya. Jemaat diajak untuk menggali
keteguhan dalam iman mereka saat menghadapi tantangan dan perubahan
dalam hidup.
2. Kepemimpinan Ilahi: Teks ini menyoroti pentingnya mengakui dan
mengandalkan kepemimpinan llahi dalam hidup. Yosua bukan hanya seorang
pemimpin manusia, tetapi dia juga dipimpin oleh Allah sendiri Hal ini
mengingatkan jemaat akan pentingnya mencari dan mengikul kehendak Allah
dalam kehidupan mereka, karena Allah adalah sumber kebijaksanaan dan
petunjuk.
3. Janji Allah yang Setia: Allah mengingatkan Yosua dan bangsa Israel akan
janji-Nya yang setia. Allah akan selalu menyertainya dalam perjalanan mereka
dan memberikan dukungan-Nya. Pesan ini menekankan bahwa Allah tetap
setia pada janji-Nya, dan jemaat diajak untuk memiliki keyakinan kuat akan
janji-janji-Nya dalam hidup mereka.
4. Komitmen Bersama: Teks ini juga menyoroti pentingnya komitmen
bersama dalam melayani Tuhan. Yosua meminta komitmen dari para

68
pemimpin dan bangsa Israel untuk mendukungnya dalam tugasnya. Ini
mengingatkan jemaat akan pentingnya bekerja bersama sebagai tubuh Kristus
untuk mencapai tujuan yang diberikan oleh Allah.
5. Pemisahan Dari Dosa dan Berhala: Yosua memperingatkan bangsa
Israel untuk tidak menyembah berhala dan melanggar hukum Allah. Ini
adalah pesan penting tentang pentingnya menjauhkan diri dari dosa dan
pengaruh-pengaruh yang bertentangan dengan ajaran Allah. Jemaat diajak
untuk hidup dalam ketaatan kepada hukum dan nilai-nilai yang diajarkan oleh
Allah melalui Firman-Nya
6. Persiapan untuk Tantangan: Sebelum memasuki tanah Kanaan, bangsa
Israel diberi instruksi untuk mempersiapkan diri dengan baik. Pesan ini
menyoroti pentingnya persiapan dalam menghadapi tantangan dalam hidup.
Jemaat diajak untuk bersiap dengan baik, baik secara rohani maupun praktis,
untuk menghadapi perubahan dan tantangan yang mungkin datang dalam
perjalanan hidup jemaat dan saya.

Dalam rangka mengambil pelajaran rohani dari Kitab Yosua 1:1-18, jemaat dapat
merenungkan bagaimana pesan-pesan ini berlaku dalam kehidupan mereka
sendiri dan bagaimana mereka dapat mengembangkan keteguhan, ketaatan, dan
komitmen kepada Allah dalam perjalanan mereka sebagal jemaat. Amin.

69
MINGGU, 30 JUNI 2024
KELENDER GEREJAWI : MINGGU BIASA
PEMBACAAN ALKITAB : IBRANI 2 : 1 – 4
TEMA : TELITI DALAM PENGAJARAN INJIL
LATAR BELAKANG
Hari ini tepat hari ke-182, minggu ke-26, minggu ke-5 minggu terakhir bulan
Juni dalam tahun 2024. Tahun 2024 GKI merumuskan melalui Renstra GKI
sebagai tahun "Pemberdayaan" dan fokus triwulan II April-Mei-Juni 2024
arahnya kepada "Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah Pokok
Pemberdayaan Dunia". Fokus triwulan ke-2 ini didasarkan pada pelayanan
irman Tuhan yang akan berlangsung atau digunakan dari teks Firman Tuhan
minggu ini, yaitu dari Ibrani 2:1-4, penekanan pada tetaplah teguh sekalipun ada
tantangan, semangat yang demikian memicu untuk kita merealisasikan
pelaksanaan Renja triwulan ke-2 untuk Jemaat, Klasis dan Sinode bukan.
sebagai tantangan tetapi sebagai ibadah dan pelayanan bersama.
PENJELASAN TEKS
Ayat 1 Teliti terhadap pengajaran yang kita dengar
Penulis Kitab Ibrani mengingatkan tentang "menggunakan kesadaran" untuk
bersikap "teliti, akurat dan memiliki pengertian-pengertian dasar yang baik dan
benar" tentang kebenaran Firman Tuhan yang hakiki yang dimiliki gereja dan
diajarkan di dalam gereja oleh berbagai pengajar. Baik pengajar-pengajar dahulu
melalui Nabi-Nabi, Rasul-Rasul, Bapa-Bapa Gereja maupun oleh penerusnya
dari masa ke masa, hingga masa sekarang melalui Pendeta, Guru Jemaat,
Penginjil, Penatua, Syamas, Pengajar, Pastor, Gembala, dan lainnya. Rasul Petrus
mengingatkan kita, demikian "Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa
nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak
sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi
oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah. (2Petr 1:20-
21). Sehingga, standar dan patokan atau pegangan untuk teliti tidak dengan cara
lain, selain "memohon Roh Kudus Allah" membangkitkan kebenaran Firman
Tuhan yang ada pada diri-Nya dari masa ke masa.
Ayat 2-4 Allah Meneguhkan Pengajaran Injil dengan kekuasaan Allah
Dalam karya keselamatan dari Allah yang dialamatkan kepada manusia Penulis
Ibrani memberikan dua utusan yang dilibatkan Allah, untul meneruskan Firman
Allah. utusan yang pertama adalah malaikat-malaikat (ay 2); dan utusan yang
kedua adalah oleh mereka yang mendengar da disampaikan kepada kita dengan
cara yang dapat dipercayai (ay 3). Kedua utusan itu Allah meneguhkan kesaksian
70
tentang Allah dan Firman Allah dengan kuasa Allah. Kuasa Allah yang menyertai
mereka disebutkan disini ada 4 (empat), yaitu: (1) tanda-tanda, (2) mujizat-
mujizat, (3) berbagai-bagai "wahyu atau penyataan" kekuasaan, dan (4) karunia
Roh Kudus". Keempat bagian kekuasaan Allah yang menyertai pemberita Firman,
Allah bagi-bagikan menurut kehendak Allah (ay 4).
Kita menemukan tentang lingkaran kekuatan dan kuasa Allah yang mengikuti
pemberitaan Firman, atau pemberitaan Injil. Lingkaran kuasa Allah itu penulis
Ibrani menyimpulkan bahwa "oleh kehendak Allah, dikaruniakan, dicurahkan
atau dibagi-bagikan." Sesuatu yang sangat unik dan misteri dalam suatu
pergerakan Pemberitaan Injil. Allah memelihara dan menjaga dengan cara dan
kehendak Allah. suatu yang misteri yang kemudian berdampak kepada
terbangunnya iman dan percaya di bumi. Wujud Pemberitaan Injil mendapatkan
hakekatnya sendiri, yaitu "memberitakan Allah yang hidup dan yang menyertai
dan mengasihi".
PENERAPAN
Kita diingatkan untuk mengadaptasikan dua hal prinsip dalam hidup kita,
antara lain:
1. Bahwa ketelitian dalam memelihara pengajaran yang berbasis Alkitab tidak
dilakukan dengan kemampuan akal-pikiran semata-mata. Meskipun
kemampuan manusia adalah karunia terbesar, Tetapi dalam hubungan
dengan Firman Tuhan diperlukan kuasa Roh Kudus Allah, karena nubuat
nubuat dihasilkan atas dorongan kuasa Roh Kudus orang berbicara atas nama
Allah.
2. Tuhan yang memberikan karunia kepada semua orang yang dipilih untuk
melayani Tuhan di dalam dunia. Maka penyertaan Tuhan juga berlaku melalui
karunia Allah yang ada pada setiap orang, digunakan untuk satu hal, yaitu
untuk memuliakan Tuhan.

71
MINGGU, 30 JUNI 2024
KALENDER GEREJAWI : AKHIR BULAN – HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : I PETRUS 3 : 8 – 12
TEMA : KASIH DAN DAMAI
LATAR BELAKANG
Bapak, Ibu, Saudara-saudara terkasih, umat Kristen di GKI Tanah Papua pada
hari ini tanggal 30 juni 2024 adalah akhir bulan sekaligus mengakhiri triwulan
kedua dengan tema "Kristus Penebus dan Roh Kudus pembaharu adalah pokok
pemberdayaan, dan memasuki Triwulan ketiga Juli-September 2024 : dengan
tema "Injil Yang Memberdayakan Keutuhan Ciptaan" dan di tuntun oleh firman
Tuhan dari 1 Petrus 3:8-12. Kasih dan Damai. "Dan akhirnya. hendaklah kamu
semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan
rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci
maki dengan caci-maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena
untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Siapa yang mau
mencintai hidup dan mau melihat hari- hari baik, ia harus menjaga lidahnya
terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. la harus
menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan
berusaha mendapatkannya. Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar,
dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah
Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."
Bapak/ibu/saudara-saudari, umat GKI di seluruh Tanah Papua, pada saat ini kita
ber-ibadah pada akhir bulan juni 2024, melalui teks Pembacaan Alkitab
diingatkan bagaimana kehidupan ataupun karakter umat Kristiani sebagai
orang-orang pilihan Tuhan. Kita diingatkan bahwa Allah sudah memilih dan
menetapkan kita sebagai komunitas kasih dan damai. Tentunya ini menjadi satu
ucapan syukur bagi kita sebagai umat pilihan yang sudah ditetapkan dan dipilih
oleh Tuhan sebagai persekutuan yang tidak ada batasnya, tidak dihalangi oleh
tempat, tidak dihalangi oleh ruang dan waktu. Persekutuan umat Kristiani di
seluruh Tanah Papua adalah kehidupan yang menggambarkan komunitas
kesatuan yang berkarakter yang sangat spesifik. yang khusus ditetapkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus. Untuk itu, ada juga yang menyebut bahwa umat adalah
sebagai komunitas (hagios), komunitas cinta kasih, komunitas yang membawa
damai dari segala aspek kehidupan, dari segala aspek profesi. Setiap orang yang
percaya, adalah orang-orang ya dipanggil, ditetapkan, diutus sebagai duta Kristus
yang hidup mewujudkan cinta kasih dan perdamaian, hidup dalam kasih dan
adalah anugerah Allah yang didemonstrasikan oleh Yesus Kristus. Itu dilakukan

72
pada saat Dia mengosongkan diri-Nya, Dia mengambil rupa hamba, menjadi
sama dengan manusia. Dia merendahkan diri-Nya dan ta sampai mati. Bahkan,
mati-Nya pun di tempat yang sangat hina yaitu di kayı salib. Hanya demi kasih
dan perdamaian, menyebabkan la memandang bahwa seluruh manusia yang
sudah berdosa pada saat Tuhan datang ke dunla ini melalui Yesus Kristus, orang
yang berdosa tidak dipandang lagi sebagai musuh-Nya, tetapi orang yang
berdosa justru dipandang sebagai uma tebusan-Nya melalui kasih dan damai.
Oleh karena la telah membenarkannya dalam diri Yesus Kristus. Untuk itulah,
kita harus hidup dalam suasana sukacita damai sejahtera dan penuh anugerah
Tuhan yang sudah dilimpahkan orang yang percaya pengampunan-Nya,
penebusan-Nya, dan keselamatan Nya. Inilah yang menyebabkan kita dapat
memiliki kasih dan damai dari Tuhan kita sehingga kita dimampukan untuk
hidup menghargai sesama dan seluruh ciptaan Allah.
PENJELASAN TEKS
Ayat 8: KALIMAT SEIA SEKATA: melukiskan persatuan yang patut dialami
orang Kristen karena mengambil bagian dalam pemikiran dan teladan Kristui
(bdk. Fil.2:5; Kol.3:2). Hal ini akan melengkapi mereka untuk turut merasakan
perasaan belas kasih kepada orang lain. Sikap ini sudah di kemukakan lebih
dahulu pada pasal 1: 22; 4: 8. Hal ini patut menjadi teladan persekutuan bagi
orang Kristen dari segala zaman dan di segala tempat, tanpa perbedaan suku ras,
budaya, bahasa dll. (bdk. hukum kasih, kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri. Demikian pula KALIMAT PENYAYANG DAN RENDAH HATI:
menekankan bahwa rahasia dari cara hidup yang dilukiskan dalam ayat ini
adalah terletak dalam hal tidak/kurang menghargai diri sendiri dan lebih
memperhatikan kepentingan orang lain. (Kepentingan orang lain lebih penting
dari kepentingan diri sendiri, itulah teladan Yesus).
Ayat 9: KALIMAT JANGAN MEMBALAS: bagian ini mengingatkan kita
pada pasal 2: 23: Ketika la dicaci maki, la tidak membalas dengan mencaci makl
ketika la menderita, la tidak mengancam, tetapi la menyerahkannya kepada
untala, yang menghakimi dengan adil. Menunjukkan bahwa panggilan orang
perdamalaisten ialah untuk meneladani teladan Yesus dalam hal penderitaan,
namun bi balik semuanya Allah telah menyediakan berkat bagi setiap orang yang
seoramikul penderitaan bersama Yesus, itulah berkat sorgawi.
Ayat 10-12: KALIMAT MENCINTAI HIDUP adalah kutipan dari mazmur
14:13-17, hubungan dengan surat Petrus ini menunjukkan bahwa kemungkinan
besar hidup yang di pakai oleh pemazmur dimaksudkan untuk menyatakan
keadaan fana di dalam dunia ini, tetapi juga hubungannya dengan menyatakan

73
kehidupan yang kekal, dapat terlihat dari hari-hari hidup sebagai ugerah Allah
maka wajib hukum bagi orang Kristen adalah menjauhi yang lahat, dan tidak
boleh bersahabat serupa dengan dunia, sebab Tuhan tidak ballersahabat dengan
orang-orang jahat/congkak/fasik.
PENERAPAN
Saudara-saudara yang terkasih kita akan mengakhiri perjalan kita di bulan juni
Jelama 30 hari, dan memasuki bulan juli selama 31 hari.
Teks khotbah kita hari ini mengambil tema "Kasih dan Damai". Kita tahu
bagaimana Petrus yang mempunyai karakter temperamental, emosional, tetapi
pada saat memberikan pengajaran dalam kehidupan gereja waktu itu, ifatnya
berubah. Setelah mengalami internalisasi hidup bersama Yesus. memahami apa
yang dilakukan Yesus, kerendahan dan kehinaan, justru Petrus mengajak jemaat
untuk menolak praktik saling menghina. Padahal, saat itu. Jemaah banyak yang
mengalami tekanan dan penderitaan oleh kekuasaan pemerintahan Romawi
yang mengintimidasi kehidupan kekristenan. Petrus saat itu justru sangat tidak
setuju bahwa Kekristenan adalah kehidupan yang penuh dengan hinaan atau
menunjukkan kebencian dan kekerasan. sebaliknya, Petrus mengajak untuk tidak
mencaci maki, membalas kejahatan dengan kejahatan, namun orang percaya
dipanggil justru untuk memberkati. ladi, kita lihat kehidupan Rasul Petrus yang
sangat berbalik setelah Yesus naik ke surge. Dia melakukan tugas-tugas
panggilannya justru sebagai seorang Rasul. Dia mengajak jemaat, komunitas
orang-orang percaya untuk hidup dengan cinta kasih, tidak membalas kejahatan
dengan kejahatan, tidak membalas hinaan dengan hinaan. Dia bahkan justru
menyampaikan ajakan yang sangat mulia bahwa setiap orang percaya, setiap
orang Kristen yang menghadapi kejahatan dan kekerasan, justru harus
melakukan d menyampaikan berkat cinta kasih kepada sesama.
Nasehat Petrus kepada jemaat ini bukanlah ketika hidup jemaat dalam posisi
aman dan nyaman, tetapi justru dalam kondisi tertekan oleh kekuasan penguasa
yang sangat kejam, sebagai kelompok minoritas tanpa perlindung dari pihak
penguasa. Ajaran tidak membalas kejahatan tidak sekedar etik yang indah atau
sikap mengasihani diri, melainkan berlandaskan pad kekuatan dan kebaikan
Tuhan sendiri.
Saudara, kita diingatkan bahwa umat Kristiani tidak hidup sebagai komuniti
tertutup di dunia ini. Gereja hidup berdampingan dengan komunitas-komunitas
lain. Gereja dipanggil untuk melakukan tindakan-tindakan perdamaian dengan
perbuatan cinta kasih terhadap sesama dan seluruh ciptaan. Semua orang
Kristen, gereja dan jemaat dipanggil untuk menjad utusan dinamis dari Injil

74
Yesus Kristus yang merupakan kabar baik keselamatan menghadirkan kasih dan
perdamaian sehingga kehidupan ini berkembang.
Saudara-saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus. Inilah kebenaran yang
telah dipraktikkan oleh Kristus Yesus, yang hanya dapat ditiru oleh para pengikut
Kristus. Inilah kebenaran yang unik yang tidak dimiliki oleh persekutuan
manapun di muka bumi ini. Hendaklah kiranya kita semua menaruh pikiran dan
perasaan kita ke dalam pikiran dan perasaan Kristus Sehingga kita dimampukan
untuk hidup seia sekata, seperasaan mengasihi menyayangi dan rendah hati.
Menyerahkan diri pada keadilan dan kebaikan Tuhan, bukan hal yang mudah
saat kita menghadapi tekanan, kesulitan seperti hari-hari ini yang kita hadapi.
Namun keberadaan teman seiman merupakan bagian dari kebaikan yang Tuhan
sediakan dalam menghadapi masa-masa sulit. Sebab mata Tuhan tertuju kepada
orang-orang benar yang hidup dalam persekutuan-Nya.
Saudara-saudaraku, marilah panggilan ini kita hayati untuk melanjutkan hidup
persekutuan kita, gereja-gereja di Indonesia, umat-umat percaya, umat-umat
Kristen di Indonesia. Tekanan seperti apapun beratnya, intimidasi, tantangan,
pergumulan apapun seberat-beratnya yang kita hadapi, tapi cinta kasih Tuhan di
dalam Yesus Kristus yang sudah mengaruniakan segala kelimpahan anugerah
menjadikan kita mampu untuk hidup sebagai komunitas cinta kasih dan
membawa perdamaian. Tuhan memberkati, Amin

75

Anda mungkin juga menyukai