Anda di halaman 1dari 13

IBADAH HARI MINGGU ADVEN II TAHUN A

MINGGU, 4 DESEMBER 2023


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Adven;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita memasuki Minggu Kedua dalam
Masa Adven. Kita dihantar oleh bacaan-bacaan
suci untuk mempersiapkan hati kita menyambut
kedatangan Sang Raja Kekal. Dalam bacaan
pertama, kita akan mendengarkan nubuat nabi
Yesaya akan kelahiran seorang raja dari turunan
Isai. Raja ini akan memerintah dengan adil
sehingga terciptalah kedamaian. Kedamaian itu
dilambangkan dengan semua ciptaan bersatu
dan tidak ada darah yang ditumpahkan.anak-
anak akan bermain dengan ular tedung, singa
akan makan rumput dengan lembu. Itulah
kedamaian sejati.
Kita diharapkan untuk membaharui diri kita agar
kita bisa merasakan kedamaian dan datangnya
Sang Raja Damai yaitu Yesus Kristus. Dalam
bacaan kedua, Yesus datang untuk menyatukan
semua bangsa supaya mereka memuliakan
hanya Allah di surga.
Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan
seruan Yohanes Pembaptis yang mengajak kita
semua untuk bertobat. Kesederhanaan hidup
dari Yohanes Pembaptis menjadi sebuah
kesaksian untuk hidup hanya bergantung kepada
Tuhan. Hdup yang terlalu menuntut akan
memberatkan diri sendiri. Mari kita siapkan batin
kita untuk perayaan kudus ini. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita,
marilah menyesali dan mengakui segala dosa,
serta memohon ampun atas segala kekurangan
kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak
merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa,
dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah
berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan
perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya
berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu,
saya mohon kepada Santa Perawan Maria,
kepada para malaikat dan orang kudus dan
kepada saudara sekalian, supaya mendoakan
saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
[TANPA KEMULIAAN]
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah yang mahakuasa, anugerahilah kami, umat-
Mu, kehendak yang kuat untuk menyongsong
kedatangan Kristus dengan cara hidup yang baik.
Semoga dengan demikian, kami layak mewarisi
kerajaan surga, bersama Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di
tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini,
maka marilah kita hening sejenak dan menyadari
kehadiran Tuhan di tengah kita, serta
mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan
berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Yes. 11:1-10)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan
taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan
berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh
hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperka-
saan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya,
kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak
akan menghakimi dengan sekilas pandang saja
atau menjatuhkan keputusan menurut kata
orang.
Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah
dengan keadilan, dan akan menjatuhkan kepu-
tusan terhadap orang-orang yang tertindas di
negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar
bumi dengan perkataannya seperti dengan
tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan
membunuh orang fasik.
Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan
kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat
pada pinggang. Serigala akan tinggal bersama
domba dan macan tutul akan berbaring di
samping kambing. Anak lembu dan anak singa
akan makan rumput bersama-sama, dan seo-
rang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan
beruang akan sama-sama makan rumput dan
anaknya akan sama-sama berbaring, sedang
singa akan makan jerami seperti lembu. Anak
yang menyusu akan bermain-main dekat liang
ular tedung dan anak yang cerai susu akan
mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak.
Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang
berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus,
sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan
akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi
dasarnya.
Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai
akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-
bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa
dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (72:7)
Keadilan akan berkembang pada zamannya,
dan damai sejahtera akan berlimpah sampai selama-
lamanya.

Mzm. 72:1-2,7-8,12-13,17
Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja
dan keadilan-Mu kepada putera raja!
Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan
dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
(Refren)

Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya


dan damai sejahtera berlimpah,
sampai tidak ada lagi bulan!
Kiranya ia memerintah dari laut ke laut,
dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
(Refren)

Sebab ia akan melepaskan orang miskin


yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas,
dan orang yang tidak punya penolong;
ia akan sayang kepada orang lemah
dan orang miskin,
ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin.
(Refren)

Biarlah namanya tetap selama-lamanya,


kiranya namanya semakin dikenal
selama ada matahari.
Kiranya segala bangsa
saling memberkati dengan namanya,
dan menyebut dia berbahagia.
(Refren)
08. BACAAN KEDUA (Rm. 15:4-9)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Roma
Saudara-saudari, segala sesuatu yang ditulis
dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi
kita, supaya kita teguh berpegang pada peng-
harapan oleh ketekunan dan penghiburan dari
Kitab Suci. Semoga Allah, yang adalah sumber
ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan
kerukunan kepada kamu, sesuai dengan
kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu
hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan
Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama
seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk
kemuliaan Allah. Yang aku maksudkan ialah,
bahwa oleh karena kebenaran Allah, Kristus telah
menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk
mengokohkan janji yang telah diberikan-Nya
kepada nenek moyang kita, dan untuk memung-
kinkan bangsa-bangsa, supaya mereka memulia-
kan Allah karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis:
“Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di
antara bangsa-bangsa dan menyanyikan
mazmur bagi nama-Mu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. ALLELUIA (Luk. 3:4.6)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah
jalan bagi-Nya, * dan semua orang akan melihat
keselamatan yang dari Tuhan.
U : Alleluia
10. INJIL [Mat. 3:1-12]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di
padang gurun Yudea dan memberitakan: “Berto-
batlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”
Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi
Yesaya ketika ia berkata: “Ada suara orang yang
berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah
jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.”
Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat
pinggang kulit, dan makanannya belalang dan
madu hutan. Maka datanglah kepadanya
penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan
dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil
mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes
di sungai Yordan.
Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan
orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia
kepada mereka: “Hai kamu keturunan ular
beludak. Siapakah yang mengatakan kepada
kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari
murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah
yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah
mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam
hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku
berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-
anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak
sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon
yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti
ditebang dan dibuang ke dalam api.
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda
pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari
padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak
layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptis-
kan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan
membersihkan tempat pengirikan-Nya dan
mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung,
tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api
yang tidak terpadamkan.”
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Saudara-Saudari terkasih, Penginjil Matius memperke-
nalkan kepada kita sosok Yohanes Pembaptis dan
seruan pertobatannya. Ia sendiri mewartakan pesan
pertobatan ini dengan cara hidupnya. Mari kita simak
bersama sosok Yohanes Pembaptis ini.
Pertama, cara hidupnya yang sederhana. Penginjil
menuliskan bahwa Yohanes hidup di padang gurun.
Pakaiannya dari bulu unta yang diikat dengan ikat
pinggang kulit. Makanannya hanyalah belalang dan
madu hutan. Cara hidup seperti ini memang amat
ekstrim, tetapi cara hidupnya mewartakan pesan
tertentu. Ia menggantungkan seluruh hidupnya
kepada Tuhan. Ia hidup di padang gurun yang
mengingatkan juga akan perjalanan orang Israel di
padang gurun, yang hanya berharap pada kemurahan
Tuhan. Ia juga berpakaian seadanya untuk
mengurangi penampilan fisik yang berlebihan dan
menuntut biaya tinggi. Ia makan apa adanya untuk
menunjukkan kesederhanaan hidup.
Kita belajar dari Yohanes Pembaptis ini, pertama-tama
bukan untuk hidup ekstrim seperti dirinya. Kita belajar
semangat kelepasan dan kemurnian hidup. Kita tetap
butuh tempat tinggal, pakaian, dan makanan yang
adalah kebutuhan primer atau kebutuhan paling
utama bagi hidup kita. Namun, Yohanes Pembaptis
mengingatkan kita untuk tidak mengikatkan diri kita
atau menggantungkan hidup kita pada hal-hal
tersebut. Kita bisa berhasil memperoleh banyak hal-
hal seperti itu, tetapi kita tidak boleh kalah dalam
membina relasi kita dengan Tuhan, karena pada
akhirnya semuanya tidak akan kita bawa. Masa adven
merupakan masa di mana kita berada lagi di padang
gurun untuk coba membangun hidup kita lebih dekat
kepada Tuhan. Semoga hati kita lebih terarah kepada
Tuhan di tengah perjuangan pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan jasmani kita.
Kedua, ia mewartakan juga dengan kata-kata.
Yohanes Pembaptis menyatakan dengan tegas agar
orang Israel bertobat. Kata-katanya keras menegur
mereka yang menuntun orang ke jalan yang salah. Ia
tidak takut mewartakan hal-hal yang benar.
Kita tentu tidak mungkin melakukan hal yang sama
dengan tegas dan keras kepada sesama kita di zaman
kini. Namun, poin yang bisa kita pelajari dari Yohanes
Pembaptis adalah kesetiaan terhadap kebenaran.
Yang salah diminta bertobat dan yang tidak lurus
diminta untuk lurus apa adanya. Kita bisa memulai hal
ini dari dalam keluarga kita. Kebiasaan mencintai
kebenaran sama sekali tidak merugikan kehidupan,
malah ia memperkaya dan membuat nyaman keadaan
batin seseorang. Karena itu, baiklah kita memulai
untuk berkata yang benar dan jujur. Jika kita tidak
dapat menegur sesama dengan tegas, cukuplah kita
rajin menegur dan memperbaiki diri kita agar kata-
kata kita menjadi kata-kata yang bisa dipegang.
Semoga semangat Yohanes Pembaptis menginspirasi
kita untuk hidup jujur dan berbicara benar. Tuhan
memberkati.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa
kepada Allah Bapa di surga, yang setia pada janji-
ya dan menghendaki kedamaian ita, agar kita
sanggup mengubah hati dan menyiapkan jalan
bagi Putra-Nya Yesus Kristus..
P : Bagi para penanggung jawab dalam Gereja. Kita
berdoa semoga mereka mampu membangkitkan
kerinduan dan harapan akan kedatangan Tuhan
Sang Raja Damai pada umat yang mereka
bimbing. Marilah kita mohon…
P : Bagi Bangsa dan Negara kita. Semoga bangsa dan
negara kita dijauhkan dari segala macam
bencana, sehingga semua warga menikmati
damai sejahtera yang sejati. Marilah kita mohon…
P : Bagi semua orang yang menderita. Semoga
berkat Allah melimpah atas semua orang yang
menderita, sehingga mereka mengalami kasih
dan penghiburan. Marilah kita mohon…
P : Bagi kita semua yang hadir di sini. Semoga kita
sungguh-sungguh bertobat dan rela mengampuni
sesama, dan semoga berkat Allah yang melimpah
menguatkan iman, harapan dan kasih untuk
menyongsong kedatangan Tuhan kita Yesus
Kristus, Sang Raja Damai. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Tuhan, segala ungkapan
permohonan kami. Semoga Engkau berkenan
mendengarkan dan mengabulkannya dengan
pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte dihantar
ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona,
kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].

15. DOA PUJIAN Sang Mesias dan Bentara-Nya (Luk. 1:68-79)


P : Saudara-saudari terkasih, Allah telah menepati
janji keselamatan-Nya dalam diri Yesus Kristus.
Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia
mengunjungi dan membebaskan umat-Nya. Ia
mengangkat bagi kita seorang Penyelamat yang
gagah perkasa, Putra Daud, hamba-Nya. Maka
marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Seperti yang dijanjikan-Nya dari sedia kala,
dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus
untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh
kita dan dari tangan semua lawan yang
membenci kita; untuk menunjukkan rahmat-Nya
kepada leluhur kita, dan mengindahkan
perjanjian-Nya yang kudus. Maka marilah kita
memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita,
akan membebaskan kita dari tangan musuh, agar
kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut,
dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya
seumur hidup. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan,
Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.
Untuk menyinari orang yang meringkuk dalam
kegelapan maut, dan membimbing kita ke jalan
damai sejahtera. Maka marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
P : Oleh sebab itu, ya Allah yang mahakuasa, dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus,
Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan
Pastor Paroki kami [nama pastor paroki
setempat], serta semua orang yang
diselamatkan, kami melambungkan madah
pujian bagi-Mu sambil berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

16A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
17A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

18A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

16B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
17B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

18B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Masa Adven.

19. MADAH PUJIAN DARI TAMBAHAN KITAB DANIEL


[Diambil dari T.Dan. 3:62-72]
[Bisa dibacakan bergantian oleh dua orang atau dua kelompok]
Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan,
nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit,
nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia
selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun,
nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, hai segala angin,
nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia
selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik, nyanyikanlah
dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, hai kedinginan dan pembekuan,
nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia
selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, hai embun dan salju yang membadai,
nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, hai es dan kedinginan,
nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia
selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, hai embun beku dan salju,
nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, hai siang dan malam,
nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia
selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, hai cahaya dan kegelapan,
nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin.
20. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Yohanes Pembaptis
mengajak kita untuk bertobat dan membaharui
diri kita. Jalan hidup kita yang tidak lurus, kita
luruskan. Kehidupan kita yang tidak dekat
dengan Tuhan, kita ubah agar lebih dekat dengan
Tuhan. Salah satu caranya adalah kita
mengakukan dosa-dosa kita, agar kita dibebas-
kan dari beban dosa kita. Semoga di masa yang
penuh rahmat ini, hati kita juga kian terbuka
terhadap Tuhan sehingga kita menjadi umat-Nya
yang selalu setia kepada-Nya. Mari kita saling
membantu agar persiapan kita menyongsong
kedatangan Yesus Kristus menjadi lebih baik.
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Kami mohon ya Tuhan, semoga misteri yang kami
rayakan ini mendatangkan keselamatan bagi
kami. Semoga kami selalu berusaha untuk
bertobat dan membaharui diri kami sehingga
kami selalu siap untuk menyambut datangnya
Kerajaan-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang
hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup
yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 1 Desember 2022


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai