Anda di halaman 1dari 14

HARI MINGGU BIASA XXI (B)

22 Agustus 2021

PANDUAN IBADAT SABDA


KELUARGA DI MASA PANDEMI

Komisi Liturgi Keuskupan Manado


[Company name]
1
2

TATA IBADAT SABDA KELUARGA


PERSIAPAN
▪ Pada jam yang sudah ditentukan bersama, seluruh anggota
keluarga berkumpul di ruangan yang disiapkan untuk ibadat.
▪ Ruang ibadat dilengkapi dengan satu meja ibadat. Jika
memungkinkan, meja ibadat itu ditutup dengan kain berwarna
putih, di atasnya ditempatkan sebuah salib dan lilin yang
bernyala. Meja ibadat juga boleh dihiasi dengan bunga, jika
tersedia.
▪ Sebelum ibadat dibuat pembagian tugas. Semua atau
beberapa anggota keluarga mengambil peran tertentu dalam
ibadat.
▪ Sebelum ibadat dimulai, hendaknya segala kesibukan di
dalam rumah sudah ditinggalkan, dan semua menyiapkan
hati dan budi untuk mengikuti ibadat.
▪ Singkatan: P (Pemandu), AK (Anggota Keluarga), S (Semua)
▪ Lagu-lagu dalam tata perayaan ini hanya bersifat usulan.
Anggota keluarga dapat memilih lagu-lagu yang sesuai atau
yang dikuasai dengan baik oleh seluruh anggota keluarga.

PEMBUKAAN
LAGU PEMBUKA (PS 619)

Semua berdiri dan menyanyikan bersama-sama Lagu Pembuka.

TANDA SALIB DAN SALAM

P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


S Amin
P Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta
kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai
kita semua.
S Sekarang dan selama-lamanya.
3

PENGANTAR
Beberapa anggota keluarga yang hadir, atau pemandu dapat
membawakan Pengantar dengan kata-kata berikut ini, atau dengan
kata-kata sendiri.
P Hari Minggu yang lalu kita telah mendengar bahwa
Yesus memperkenalkan diri sebagai makanan dan
minuman sebagai jaminan untuk hidup kekal. Hari
ini kita akan mendengar bahwa di antara para
murid Yesus sendiri ada yang meninggalkan Dia.
Mereka berkata, “perkataan ini keras. Siapakah
yang sanggup mendengarkannya?” Mereka belum
memahami apa yang dimaksudkan oleh Yesus
dengan Sabda-Nya. Sikap orang Yahudi dan
sebagian murid yang meninggalkan Yesus itu, bisa
juga menjadi sikap kita pada zaman ini yang lebih
terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan
manusiawi. Tuhan dan ajaran-Nya yang luhur dapat
penuh makna kerap kali tidak menarik perhatian
kita. Untuk itu dengan rendah hati marilah kita
membuka hati untuk mendengarkan Sabda Yesus
selanjutnya.

TOBAT

P Pada awal ibadat ini, marilah kita semua


menundukkan diri di hadapan Tuhan,
menyadari dosa-dosa kita, dan memohonkan
belas kasih dan pengampunan dari Tuhan.
Hening sejenak
P Mari kita mengucapkan bersama Saya Mengaku.
P/S Saya mengaku ...
4

P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,


semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
S Amin

DOA PEMBUKA

Pemandu membawakan Doa Pembuka dengan rumusan berikut atau


dengan kata-kata lain yang sesuai.

P Marilah kita berdoa.


Allah Bapa yang kekal dan kuasa. Kami bersyukur
kepada-Mu Karena Engkau senantiasa
memperhatikan hidup kami. Di dalam Yesus
Kristus, Putra-Mu, Engkau memberikan kami
Sabda kehidpan kekal. Kami mohon, bukalah hati
kami terhadap Dia, agar kami mempu menerima
dan mengikuti-Nya. Sabab Dialah Tuhan dan
Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa,
bersama dengan Dikau, dalam persekutuan Roh
Kudus, Allah, sepanjang masa.
S Amin

PEWARTAAN SABDA
AJAKAN

Semua duduk. Pemimpin ibadat mengajak anggota keluarga untuk


mempersiapkan diri mendengarkan sabda Tuhan dengan
menyanyikan lagu berikut ini 3 kali, mulai dari keras sampai lembut.
____
S 1@@1@|@2@@2@1@|@7<@@7<@|@1@@1
Tu- han, Di- kau ha- dir ki- ni
5

____
3@@3@|@4@@4@3@|@2@@2@|@3@@3@|
@ Tri- ma- lah su- jud dan bak-ti

1@@1@|@6<@@6<@|@5<@@7<@|@1@@1@||
Dan de- ngar- lah do- a ka- mi

PEMBACAAN KITAB SUCI

P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut


Yohanes (6:60-69)
S Dimuliakanlah Tuhan
Pemandu dan seluruh anggota keluarga yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut dan dadanya.
Setelah Yesus menyelesaikan ajaran-Nya tentang
roti kehidupan, banyak dari murid-murid-Nya
berkata, “perkataan ini keras, siapakah yang
sanggup mendengarkannya?”
Yesus dalam hati-Nya tahu bahwa murid-murid-Nya
bersungut-sungut tentang hal itu. Ia pun berkata
kepada mereka, “Apakah perkataan ini
menggoncangkan imanmu? Lalu bagaimana jika
kamu melihat Putra Manusia naik ke tempat di
mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang memberi
hidup, daging sama sekali tidak berguna.
Perkataan-perkataan yang Aku katakan kepadamu
adalah roh dan hidup. Tetapi dinantaramu ada yang
tidak percaya.”
Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak
percaya dan siapa yang menyerahkan Dia.
Lalu Ia berkata, “sebab itu telah Aku katakan
kepadamu: tidak ada seorang pun dapat datang
6

kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya


kepadanya.”
Mulai saat itu banyak murid-Nya mengundurkan
diri dan tidak lagi mengikuti Dia. Lalu kata Yesus
kepada kedua belas murid-Nya, “Apakah kamu
tidak mau pergi juga?” jawab Simon Petrus kepada-
Nya, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Sabda-Mu adalah sabda kehidupan yang kekal.
Kami telah percaya dan tahu bahwa Engkaulah
Yang Kudus dari Allah”
P Demikianlah Sabda Tuhan
S Terpujilah Kristus

TANGGAPAN SABDA
PUJIAN SABDA (PS 366)
Sesudah mendengarkan sabda Tuhan, semua yang menanggapi
sabda Tuhan dengan lagu Pujian Sabda (PS 366). Semua yang hadir
duduk.

RENUNGAN/KHOTBAH
Pemandu atau salah satu anggota keluarga membacakan renungan
berikut ini:
Saudara-saudari terkasih.
Mungkin kita masih ingat tema dari bacaan Injil
pada beberapa minggu ini. Temanya adalah tentang roti.
Yesus mengajarkan kepada orang banyak dan murid-
murid-Nya bahwa Ia adalah roti kehidupan yang turun
dari surga; dan barang siapa makan dari roti itu akan
hidup untuk selama-lamanya. Kata-kata Yesus ini
membuat para pendengarnya bersungut-sungut.
Pertama-tama, orang banyak meminta Yesus tanda
supaya mereka bisa percaya pada kata-kata-Nya (Yoh
6:30). Kelompok kedua adalah orang-orang Yahudi (Yoh
7

6:41). Mereka bersungut-sungut karena Yesus


mengatakan, “Akulah roti yang telah turun dari surga”.
Kelompok ketika yang bersungut-sungut adalah murid-
murid Yesus. Mereka menganggap perkataan Yesus itu
keras, siapa yang dapat mendengarkannya (Yoh 6:60).
Bahkan murid-murid ini mengundurkan diri dan tidak
lagi mengikuti Yesus.
Sekarang, Yesus tinggal berharapan dengan dua
belas murid-Nya: “Apakah kamu tidak mau pergi juga?”
Kata-kata Yesus ini menuntut sebuah keputusan iman
dari para murid. Petrus tampil sebagai juru bicara para
murid, dan ia mengungkapkan pilihan iman mereka,
dengan mengatakan, “Tuhan, kepada siapakah kami
akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang
kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau
adalah Yang Kudus dari Allah”. Ini jawaban dan
pengakuan iman yang luar biasa.
Dua belas murid ini adalah orang-orang yang
dipanggil secara khusus oleh Yesus, mereka telah
meninggalkan segala-galanya dan mengikuti Yesus.
Mereka adalah orang-orang yang setiap hari berjalan
bersama Yesus dalam suka duka, mendengarkan dan
melihat apa yang Yesus ajarkan dan lakukan. Mereka
memiliki relasi yang sangat dekat dengan Yesus. Dan,
orang-orang ini memandang kata-kata Yesus “Akulah
Roti Hidup yang turun dari surga”, bukan sebagai kata-
kata yang keras, melainkan sebagai perkataan hidup
yang kekal.
Saudara-saudariku terkasih.
Di dalam kehidupan kita, ada banyak hal yang sulit
untuk kita mengerti. Terkadang kita sulit untuk mengerti
mengapa pandemi ini belum juga berakhir; mengapa
selalu saja ada penderitaan dan kesulitan dalam hidup;
8

mengapa ada sakit dan kematian. Di dalam hidup, ada


saja saat di mana kita bersungut-sungut atau mengelu
karena apa yang kita harapkan belum tercapai. Ada
banyak alasan untuk mengelu. Mungkin ada sebagian
orang yang menyerah dan mengundurkan diri dari
kesulitan, tidak mau berjuang terus berhadapan dengan
kerasnya kehidupan kita.
Mungkin kata-kata Yesus menjadi bahan
permenungan bagi kita: “Apakah kamu akan pergi juga”?
Dengan kata lain kita bisa mengatakan: Apakah kamu
menyerah untuk berjuang; apakah kamu akan mengelu
terus dan tidak bekerja; apakah kamu akan meratapi
terus kegagalan dan kesalahan?
Saudara-saudari terkasih. Pertanyaan ini tentu
menuntut dari kita sebuah keputusan, pilihan dan
komitmen hidup. Apakah kita mau menjadi seperti orang
Yahudi yang terus menerus bersungut-sunggut, atau
seperti murid-murid yang bersungut-sunggut lalu
mengundurkan diri? Atau mungkin kita belajar dari dua
belas murid. Dalam perjuangan hidup kita yang sering
kali tidak mudah, kita pun boleh berkata dan percaya
seperti Petrus: “Kepada siapakah kami akan pergi;
perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal”.
Kata-kata ini adalah sebuah ungkapan iman. Dan kita
hanya punya iman seperti ini jika kita membiarkan hidup
kita selalu dekat dengan Yesus, mengandalkan Yesus
dalam hidup, seperti yang dialami oleh kedua belas
murid Yesus itu. Amin.

Sesudah khotbah/renungan, dapat diadakan saat hening.

PENGAKUAN IMAN
9

P Saudara-saudariku terkasih, marilah kita


menanggapi Sabda Tuhan dengan menyatakan
iman kepercayaan kita.
Semua mengucapkan syahadat sambil berdiri. Aku
Percaya …

DOA UMAT

P Saudara-saudari terkasih. Marilah kita berdoa


kepada Allah Bapa yang telah memberikan dan
menumbuhkan Sabda-Nya di dalam diri kita.
AK1 Bagi mereka yang mengabdikan diri secara khusus
bagi Tuhan.
Semoga Allah Bapa di surga, mendampingi dan
memberkati mereka, serta memberikan
kegembiraan dan kesetiaan dalam menjalankan
tugas panggilannya. Marilah kita mohon…
AK2 Bagi para pemimpin masyarakat.
Kita berdoa agar usaha mereka dalam menegakkan
keadilan, kebenaran dan kesejahteraan
masyarakat, dilandasi dengan cinta kasih. Marilah
kita mohon…..
AK1 Bagi saudara-saudari kita yang menjauhkan diri
dari Gereja.
Semoga Tuhan menerangi hati dan budi mereka
agar tumbuh kerinduan untuk mencari dan
bertemu dengan Tuhan. Marilah kita mohon….
AK2 Bagi kita semua yang berhimpun di sini.
Semoga kesulitan hidup sehari-hari tidak
menghambat kita untuk mencari hal-hal yang lebih
luhur dan mulia. Marilah kita mohon…..
P Marilah hening sejenak untuk menyampaikan
permohonan kita masing-masing di dalam hati
…………………………….
10

Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami


sampaikan kehadirat-Mu. Semoga Engkau
berkenan mengabulkannya, sebab semuanya ini
kami sampaikan kepada-Mu dengan perantaraan
Kristus, Tuhan Kami.

BAPA KAMI

P Saudara-saudari, kita telah mendengarkan sabda


Tuhan dan merenungkannya, serta
mengungkapkan permohonan-permohonan kita.
Marilah sekarang kita berdoa seperti yang diajarkan
Yesus sendiri kepada kita. Bapa kami…

DOA KOMUNI BATIN


Semua duduk
P Saudara-saudariku, dalam ibadat ini kita tidak
menerima Komuni Kudus. Maka, bersama dengan
saudara-saudari separoki yang menyambut
komuni, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan
yang kita rindukan dalam hati kita.
Hening sejenak
P Dalam perjalanan ke Emaus, dua murid Yesus
memohon kepada-Nya: “Tinggallah bersama-sama
dengan kami, sebab hari telah menjelang malam
dan mahatari hamper terbenam”(Luk 24:29).
Marilah juga kita memohon kepada Yesus yang
hadir di tengah-tengah kita:
S Tuhan Yesus Kristus, tinggallah bersama kami:
sebagai TERANG yang menghalau kegelapan hidup
kami;
11

sebagai KUASA di saat kami tidak berdaya;


sebagai PENGHIBURAN ketika kami bersedih dan
berduka cita;
sebagai PENYEMBUH ketika kami terpapar sakit;
sebagai ROTI HIDUP yang memuaskan lapar dan
dahaga kami akan kebenaran;
sebagai KEKUATAN ketika kami mengalami cobaan;
sebagai BELAS KASIH ketika hidup kami diliputi
suasana tidak damai;
sebagai HARAPAN ketika kami mengalami keraguan
dan putus asa;
sebagai KEBENARAN ketika tipu daya dan
kebohonangan menguasai hidup kami;
sebagai JALAN ketika kami mengalami keraguan
dan ketidakpastian dalam hidup;
sebagai HIDUP dalam kematian kami.
Yesus, datanglah, dan tinggallah di hati kami.
Jadikanlah hati kami seperti Hati-Mu sendiri.

DOA MOHON BERKAT PERLINDUNGAN


TUHAN DI MASA PANDEMI
Tuhan Yesus Kristus, penyelamat kami, Engkau
menjumpai mereka yang sakit tubuh dan jiwanya.
Engkau merawat, menghibur, dan menyembuhkan
mereka. Engkau juga yang membebaskan mereka dari
rasa takut, rasa sedi dan kehilangan harapan. Engkau
meminta murid-murid-Mu untuk menyembuhkan yang
sakit, menghibur yang menderita, dan membawa kembali
harapan bagi mereka yang putus asa.
Kami mohon, ya Tuhan yang berbelas kasih,
redahkanlah wabah yang mengancam semua bangsa di
dunia ini. Sebuhkanlah semua saudara dan saudari
12

kami yang sakit. Berikanlah istirahat kekal bagi mereka


yang telah berpulang. Berilah penghiburan bagi keluarga
yang ditinggalkan. Berikanlah kekuatan dan kesehatan
kepada para tenaga medis yang terus berjuang merawat
para pasien. Teguhkanlah kami semua agar semakin
peka terhadap keselamatan bersama, terutama dengan
setia menerapkan protokol kesehatan. Jarilah kami
semakin solider, berbelah rasa dan semakin murah hati
kepada semua yang menderita di masa pandemi ini.
Demi Kristus Tuhan kami. Amin

PENUTUP
DOA PENUTUP

P Marilah kita berdoa


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau
senantiasa mengasihi dan mempersatukan kami
dengan Yesus Kristus, Putra-Mu. Kami mohon,
ajarilah kami agar senantiasa berpegang teguh pada
Sabda-Nya, menghayati dan menjadikan Dia
sebagai satu-satuNa yang paling berharga dalam
hidup kami. Semoga kami tetap setia mengikuti dia
dalam berbagai persoalan hidup yang kami alami.
Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
S Amin

MOHON BERKAT DAN PENGUTUSAN

P Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri


perayaan ini marilah kita menundukkan kepala,
memohon berkat Tuhan.
(hening sejenak).
13

P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita


terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. (Sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri)
Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
S Amin.
P Ibadat Sabda kita sudah selesai.
S Syukur kepada Allah
P Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk
mewartakan Kabar Gembira bagi banyak orang.
S Amin.

LAGU PENUTUP (PS 435)

Anda mungkin juga menyukai