Anda di halaman 1dari 17

HARI MINGGU BIASA XXII

MINGGU 29 AGUSTUS 2021

PANDUAN IBADAT SABDA


KELUARGA DI MASA PANDEMI
1
2

TATA IBADAT SABDA KELUARGA


PERSIAPAN
 Pada jam yang sudah ditentukan bersama, seluruh anggota
keluarga berkumpul di ruangan yang disiapkan untuk
ibadat.
 Ruang ibadat dilengkapi dengan satu meja ibadat. Jika
memungkinkan, meja ibadat itu ditutup dengan kain
berwarna putih, di atasnya ditempatkan sebuah salib dan
lilin yang bernyala. Meja ibadat juga boleh dihiasi dengan
bunga, jika tersedia.
 Sebelum ibadat dibuat pembagian tugas. Semua atau
beberapa anggota keluarga mengambil peran tertentu dalam
ibadat.
 Sebelum ibadat dimulai, hendaknya segala kesibukan di
dalam rumah sudah ditinggalkan, dan semua menyiapkan
hati dan budi untuk mengikuti ibadat.
 Singkatan: P (Pemandu), AK (Anggota Keluarga), S (Semua)
 Lagu-lagu dalam tata perayaan ini hanya bersifat usulan.
Anggota keluarga dapat memilih lagu-lagu yang sesuai atau
yang dikuasai dengan baik oleh seluruh anggota keluarga.

PEMBUKAAN
LAGU PEMBUKA: (PS 668)

TANDA SALIB DAN SALAM

P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus


S Amin
P Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta
kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus
menyertai kita semua.
S Sekarang dan selama-lamanya.
3

PENGANTAR
Beberapa anggota keluarga yang hadir, atau pemandu dapat
membawakan Pengantar dengan kata-kata berikut ini, atau dengan
kata-kata sendiri.
P Saudara-saudari terkasih. Profesor Satjipto
Rahardjo dalam suatu adagium pernah berkata,
“Hukum untuk Manusia bukan Manusia untuk
Hukum.” Artinya, hukum dibuat untuk tertibnya
tata kehidupan manusia dan bahwa nilai seorang
manusia lebih tinggi daripada hukum itu sendiri.
Hukum tidak dimaksudkan untuk membuat
manusia menjadi „terhukum‟ karena praktik yang
keliru dan kaku.
Hari ini kita hendak merenungkan ajaran Yesus
tentang bagaimana menyikapi aturan dan
menempatkannya dalam tujuan yang benar dan
tepat.

TOBAT
P Pada awal ibadat ini, marilah kita semua
menundukkan diri di hadapan Tuhan,
menyadari dosa-dosa kita, dan memohonkan
belas kasih dan pengampunan dari Tuhan.
Hening sejenak
P Tuhan yang Maharahim, aku menyesal atas dosa-
dosaku, sebab patut aku Engkau hukum, terutama
sebab Aku telah menghina Engkau yang
Mahamurah dan Mahabaik bagiku. Aku benci akan
segala dosaku dan berjanji dengan pertolongan
rahmat-Mu, hendak memperbaiki hidupku dan
tidak akan berbuat dosa lagi. Allah, ampunilah aku
orang berdosa ini.
4

P Semoga Allah memandang dan memperhatikan


kita, semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya,
dan memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
S Amin

DOA PEMBUKA

Pemandu membawakan Doa Pembuka dengan rumusan berikut atau


dengan kata-kata lain yang sesuai.

P Marilah kita berdoa.


Allah Mahabaik, dalam diri Yesus, Engkau
mengajari kami untuk menjadi orang yang
bijaksana. Semoga karena hukum-Mu, kami
semakin berani dan mantap menjalankan hidup
keagamaan kami bukan demi aturan melainkan
terutama dengan tulus dan jujur melakukannya.
Dengan perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus,
Putra-Mu, Putra-Mu yang hidup dan berkuasa,
bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.

S Amin

PEWARTAAN SABDA
AJAKAN

Semua duduk. Pemimpin ibadat mengajak semua yang hadir untuk


mempersiapkan diri mendengarkan sabda Tuhan dengan kata-kata
sebagai berikut, atau dengan kata-kata sendiri:
5

P Saudara-saudari, Sabda Tuhan adalah sumber dan


dasar hidup beriman dan pelita dalam praktik
hidup kita. Marilah kita membuka hati untuk
Tuhan yang akan menyapa kita dengan Sabda-Nya

PEMBACAAN KITAB SUCI

P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut


Markus (7:1-8.14-15.21-23)
S Dimuliakanlah Tuhan
Pemandu dan seluruh anggota keluarga yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut dan dadanya.
6

Pemimpin hendaknya membacakan teks menggunakan Kitab Suci


Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi
Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli
Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka
melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan
tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.
Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya
tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan
lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat
nenek moyang mereka; dan kalau pulang dari pasar mereka
juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan
dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang,
umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-
perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-
ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-
Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita,
tetapi makan dengan tangan najis?" Jawab-Nya kepada
mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-
orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan
Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran
yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah
kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada
mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan
camkanlah. Apapun dari luar, yang masuk ke dalam
seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang
keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."
sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran
jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan,
keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati,
hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini
timbul dari dalam dan menajiskan orang."
P Demikianlah Sabda Tuhan
S Terpujilah Kristus
7

TANGGAPAN SABDA
PUJIAN SABDA
Sesudah mendengarkan sabda Tuhan, semua yang menanggapi
sabda Tuhan dengan lagu Pujian Sabda (PS 372). Semua yang hadir
duduk.

RENUNGAN/KHOTBAH
Pemandu atau salah satu anggota keluarga membacakan renungan
berikut ini:

Saudara-saudari, betapa sering kita menyaksikan (atau


bahkan mempraktikan) kecenderungan orang untuk
melakukan upacara-upacara keagamaan (liturgi) karena
aturan atau karena adat istiadat dan kebiasaan. Ulah
kesalehan dan perbuatan baik kita sering tidak luput
dari kecenderungan untuk diabadikan; disiarkan
dengan maksud supaya dilihat atau diketahui khalayak.
Kita seperti tidak puas dan bahkan kadang keberatan
bila usaha kita, peran kita, kerja kita, tugas kita dalam
Ekaristi tidak diberi penghargaan; misalnya ucapan
terima kasih.
Suatu pesan dari bacaan kita hari ini; Yesus menegur
orang-orang Farisi karena kemunafikan mereka dalam
berpura-pura memuliakan Allah, padahal sebenarnya
mereka tidak mempunyai niat seperti itu dalam
menjalankan ibadah mereka (ay. 6-7), Mereka
memuliakan Aku dengan bibirnya, mereka pikir mereka
menetapkan adat istiadat itu untuk kemuliaan Allah,
untuk membedakan mereka dari orang kafir, tetapi
sesungguhnya hati mereka jauh dari Allah dan hanya
dikuasai oleh ambisi dan kedengkian. Dengan
keharusan adat istiadat ini mereka menyangka orang
8

lain melihat mereka sebagai orang-orang yang hidup


kudus bagi Tuhan Allah, padahal sama sekali tidak ada
hal yang demikian dalam pikiran mereka. Mereka
bersandar pada hal-hal luar saja dalam melakukan
ibadah mereka, dalam melakukannya hati mereka tidak
benar di hadapan Allah, dan ini merupakan
penyembahan yang sia-sia kepada Allah, karena Allah
tidak senang dengan ibadah palsu seperti ini, dan
mereka juga tidak bisa mendapatkan keuntungan apa-
apa darinya.

Suatu hal penting yang kita pelajarai hari ini adalah,


adat istiadat, kebiasaan dan mungkin juga aturan-
aturan perlu kita menghargai dan melaksanakannya.
Tetapi bila kita melakukannya demi adat, demi
kebiasaan dan demi aturan itu sendiri maka kita
berlaku tidak jujur dan tidak tulus lagi ikhlas. Itu
hanya akan merugikan diri kita sendiri dan bahkan
menipu orang lain.
Kaum Farisi yang menegur Murid-murid Yesus karena
tidak membasuh tangan sebelum makan, dan karena
itu disebut najis, ternyata tidak lebih baik dari para
Murid. Mereka mematuhi adat istiadat tetapi ternyata
hanya supaya dilihat dan diketahui orang. Yang mereka
lakukan tidak seperti yang ada dalam hatinya. Tindakan
ini adalah tindakan munafik dan tidak jujur.
Dengan keharusan adat istiadat ini mereka menyangka
orang lain melihat mereka sebagai orang-orang yang
hidup kudus bagi Tuhan Allah, padahal sama sekali
tidak ada hal yang demikian dalam pikiran mereka.
Mereka bersandar pada hal-hal luar saja dalam
melakukan ibadah mereka, dalam melakukannya hati
mereka tidak benar di hadapan Allah, dan ini
9

merupakan penyembahan yang sia-sia kepada Allah,


karena Allah tidak senang dengan ibadah palsu seperti
ini, dan mereka juga tidak bisa mendapatkan
keuntungan apa-apa darinya.
Yesus mengajari Murid-muridnya – dan tentu juga
mengajari kita, bahwa tidaklah cukup bila kita hanya
mendengar tetapi tidak mengerti. Yesus mengajarkan
kita bahwa yang perlu dibasuh bukanlah bagian luar
dari tubuh kita (“membasuh tangan”), melainkan hati
dan pikiran kita. Pikiran dan perasaan, serta perkataan
dan perbuatan kita yang jahat, semua itulah yang
menajiskan kita, dan tidak ada lain lagi. Oleh sebab itu,
yang harus kita pedulikan adalah membasuh hati kita
dari segala kejahatan.

Sesudah khotbah/renungan, dapat diadakan saat hening.

PENGAKUAN IMAN

P Saudara-saudariku terkasih, marilah kita


menanggapi Sabda Tuhan dengan menyatakan
iman kepercayaan kita.
Semua mengucapkan syahadat sambil berdiri.

Aku Percaya …
10

DOA UMAT

P Marilah berdoa kepada Allah, Bapa kita, supaya


kasih-Nya bagi kita dapat mengilhami segala
sesuatu yang kita lakukan, dan supaya cinta kasih
kita melakukannya dengan benar.

Ak1 Bagi para pemimpin Gereja, semoga Bapa


menguduskan mereka dalam karya pelayanan dan
pewartaan Injil. Kami mohon ...

Ak2 Bagi para pemimpin bangsa dan negara kita,


semoga Bapa memelihara mereka agar dalam
pelayanan kepada masyarakat, ketulusan dan
keikhlasan hatilah yang menjadi dasarnya.

Ak3 Bagi mereka yang sakit dan menderita, semoga


Bapa menggerakkan hati banyak orang untuk
peduli dan tulus ikhlas membantu mereka yang
sakit dan menderita.

Ak4 Bagi keluarga kita, semoga Bapa memelihara kita


agar kita saling mendukung dan saling menerima
dengan kepercayaan dan kehangatan, saling
mengampuni dengan sepenuh hati dan maju
bersama dalam harapan dan kasih

P Allah Bapa kami, semoga kami tidak hanya


mendengar sabda-Mu, tetapi juga
melaksanakannya hari demi hari, karena kekuatan
yang diberikan oleh Yesus Kristus, Tuhan dan
Penyelamat kami selama-lamanya.

U Amin
11

BAPA KAMI

P Saudara-saudari, kita telah mendengarkan sabda


Tuhan dan merenungkannya, serta
mengungkapkan permohonan-permohonan kita.
Marilah sekarang kita berdoa seperti yang
diajarkan Yesus sendiri kepada kita. Bapa kami…

DOA KOMUNI BATIN


Semua duduk
P Saudara-saudariku, dalam ibadat ini kita tidak
menerima Komuni Kudus. Maka, bersama dengan
saudara-saudari separoki yang menyambut
komuni, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan
yang kita rindukan dalam hati kita.
Hening sejenak
P Dalam perjalanan ke Emaus, dua murid Yesus
memohon kepada-Nya: “Tinggallah bersama-sama
dengan kami, sebab hari telah menjelang malam
dan mahatari hamper terbenam”(Luk 24:29).
Marilah juga kita memohon kepada Yesus yang
hadir di tengah-tengah kita:
S Tuhan Yesus Kristus, tinggallah bersama kami:
sebagai TERANG yang menghalau kegelapan hidup
kami;
sebagai KUASA di saat kami tidak berdaya;
sebagai PENGHIBURAN ketika kami bersedih dan
berduka cita;
sebagai PENYEMBUH ketika kami terpapar sakit;
sebagai ROTI HIDUP yang memuaskan lapar dan
dahaga kami akan kebenaran;
12

sebagai KEKUATAN ketika kami mengalami


cobaan;
sebagai BELAS KASIH ketika hidup kami diliputi
suasana tidak damai;
sebagai HARAPAN ketika kami mengalami
keraguan dan putus asa;
sebagai KEBENARAN ketika tipu daya dan
kebohonangan menguasai hidup kami;
sebagai JALAN ketika kami mengalami keraguan
dan ketidakpastian dalam hidup;
sebagai HIDUP dalam kematian kami.
Yesus, datanglah, dan tinggallah di hati kami.
Jadikanlah hati kami seperti Hati-Mu sendiri.

DOA MOHON BERKAT PERLINDUNGAN


TUHAN DI MASA PANDEMI
Tuhan Yesus Kristus, penyelamat kami, Engkau
menjumpai mereka yang sakit tubuh dan jiwanya.
Engkau merawat, menghibur, dan menyembuhkan
mereka. Engkau juga yang membebaskan mereka dari
rasa takut, rasa sedi dan kehilangan harapan. Engkau
meminta murid-murid-Mu untuk menyembuhkan yang
sakit, menghibur yang menderita, dan membawa
kembali harapan bagi mereka yang putus asa.
Kami mohon, ya Tuhan yang berbelas kasih,
redahkanlah wabah yang mengancam semua bangsa di
dunia ini. Sebuhkanlah semua saudara dan saudari
kami yang sakit. Berikanlah istirahat kekal bagi mereka
yang telah berpulang. Berilah penghiburan bagi
keluarga yang ditinggalkan. Berikanlah kekuatan dan
kesehatan kepada para tenaga medis yang terus
berjuang merawat para pasien. Teguhkanlah kami
13

semua agar semakin peka terhadap keselamatan


bersama, terutama dengan setia menerapkan protokol
kesehatan. Jarilah kami semakin solider, berbelah rasa
dan semakin murah hati kepada semua yang menderita
di masa pandemi ini. Demi Kristus Tuhan kami. Amin

PENUTUP
DOA PENUTUP

P Marilah kita berdoa


S Amin

MOHON BERKAT DAN PENGUTUSAN

P Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri


perayaan ini marilah kita menundukkan kepala,
memohon berkat Tuhan.
(hening sejenak).
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. (Sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri)
Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
S Amin.
P Ibadat Sabda kita sudah selesai.
S Syukur kepada Allah
P Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk
mewartakan Kabar Gembira bagi banyak orang.
S Amin.
14

LAGU PENUTUP (PS 650)

Baiklah bila dikumpulkan derma untuk keperluan pelayanan Gereja bagi


mereka yang terkena dampak Covid-19

Minggu depan kita akan memasuki Bulan Kitab Suci.


Semoga inspirasi Sabda Allah hari ini, mendorong kita
untuk semakin mengenal Yesus dengan membaca Kitab
Suci dan tekun melaksanakan Sabda-Nya.

“IGNORATIO SCRIPTURARUM IGNORATIO CHRISTI EST


“Tidak kenal Kitab Suci, tidak kenal Kristus!”
“Santu Hieronimus”
15
16

Anda mungkin juga menyukai