Anda di halaman 1dari 11

IBADAH SABDA HARI RABU ABU

RABU, 22 FEBRUARI 2023


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti
salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang
menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka Masa Prapaskah.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dalam persekutuan Roh Kudus,
selalu beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA


P : Hari ini adalah hari Rabu Abu, hari memulai ziarah menuju Paskah. Kita menandai
perjalanan ini dengan menandai dahi kita dengan Abu. Menaruh abu di kepala dan
berpuasa merupakan tanda bertobat dalam Kitab Suci. Orang berdosa mau
mengungkapkan penyesalannya dan mohon belas kasih Tuhan.
Ia mau bertobat, mau menaruh cinta kasih kepada Tuhan dan sesamanya. Bila kita
ditandai dahi dengan abu pada permulaan masa Prapaskah ini, maka kita mengakui
bahwa kita berdosa. Kita mohon ampun kepada Tuhan bagi seluruh Gereja dan kita
mau bertobat. Iman kita akan Sabda Tuhan membawa kita menerjang maut menuju
hidup yang kekal bersama Tuhan. [hening sejenak]
Tobat dan Pengampunan ditiadakan, diganti upacara pembagian abu sesudah renungan singkat.

03. DOA PEMBUKA


P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah Bapa kami yang maharahim, sungguh besar kesabaran dan belas kasih-Mu.
Kami mohon dengan rendah hati, perkenankanlah kami bertobat benar-benar kepada-
Mu dan membuka hati kami lebar-lebar untuk menerima sabda penyelamatan-Mu
dalam masa Prapaskah yang khidmat ini.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

04. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN


P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-kan Sabda Tuhan dan
menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan
hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

05. BACAAN PERTAMA (Yl. 2:12-18)


L : Bacaan dari Kitab Yoel.
"Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan
segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu,
sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia
menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal,
dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN,
Allahmu.
Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan
raya; kumpul-kanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpun-kanlah orang-orang
yang tua, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah
pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar
tidurnya baiklah para imam, pelayan-pelayan TUHAN, menangis di antara balai depan
dan mezbah, dan berkata: "Sayangilah, ya TUHAN, umat-Mu, dan janganlah biarkan
milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka.
Mengapa orang berkata di antara bangsa: Di mana Allah mereka?" TUHAN menjadi
cemburu karena tanah-Nya, dan Ia belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

06. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN


Refren (Mzm. 51:3a)
Kasihanilah kami, ya Allah,
karena kami orang berdosa.

Mzm 51:3-6a.12-14-17
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu,
hapuskanlah pelanggaranku.
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku
dan tahirkanlah aku dari dosaku!
(Refren)

Sebab aku sadar akan pelanggaranku,


dosaku selalu terbayang di hadapanku.
Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa,
yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
(Refren)

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang
teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,
dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus
dari padaku!
(Refren)
Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu,
dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku.
Ya Tuhan, bukalah bibirku,
supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!.
(Refren)

07. BACAAN KEDUA (2Kor. 5:20 - 6:2)


L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus
Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan
perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu
didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa
karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat
menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman:
"Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku
menyela-matkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu
perkenanan itu; sesungguh-nya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. BAIT PENGANTAR INJIL (Mzm 94:8ab)


[Selama masa Prapaskah, Alleluia tidak disebut atau dinyanyikan.]
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Pada hari ini kalua kamu mendengar suara Tuhan,* janganlah bertegar hati.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

09. INJIL (Mat. 6:1-6,16-18)


P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi,
mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya
dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di
sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu,
seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong,
supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah
mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan
kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan
dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan
membalasnya kepadamu." "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang
munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah
ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku
berkata kepadamu:
Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah
ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya
kepadamu.
"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik.
Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang
berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya
jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh
Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

10. RENUNGAN SINGKAT


Kita sudah mendengarkan bacaan-bacaan yang memberikan nasehat bagi kita untuk
merendahkan diri, berpuasa dan memohonkan pengampunan Tuhan. Bacaan pertama
mengatakan dengan jelas bahwa yang kita koyak bukanlah pakaian, melainkan hati kita.
Sejalan dengan hal ini, Yesus juga menyatakan hal yang sama; puasa kita bukanlah
untuk dipamerkan. Yang paling penting bagi Tuhan adalah isi hati kita sendiri. Dalam
kata-kata Rasul Paulus, kita berupaya untuk mendamaikan hati kita dan
mengarahkannya kepada Tuhan.
Bisa jadi, selama masa Prapaskah ini kita memilih hal-hal untuk menjadi pantangan
kita. Umumnya kita memilih untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk demi
kesehatan jiwa kita atau juga demi raga kita, misalnya pantang merokok, minum,
begadang sampai larut malam, dan sebagainya. Kita diajak bukan saja melakukan
pantangan ini hanya selama masa Prapaskah ini, melainkan kita memulainya di masa
Prapaskah ini untuk selanjutnya. Itulah makna dari pantang dan puasa.
Hal yang patut kita perhatikan juga selama masa Prapaskah ini adalah meninggalkan
sikap dan perilaku negatif dan membangun sikap yang positif atau sikap hidup yang
baik. Kita memohonkan rahmat Tuhan, agar kita sekalian dikuatkan untuk mengubah
kebiasaan kita yang tidak atau kurang baik, dan sedapat mungkin membangun
kebiasaan yang baik. Tuhan melihat niat batin kita dan Dia akan menolong kita.
Selamat memasuki masa retret agung.

11. HENING SEJENAK

12. PEMBAGIAN ABU


12.1. Untuk Yang Ada Abu Yang Telah Diberkati Pastor
[Sesuai persetujuan Pastor atau kebijakan setempat]
P : Saudara-saudari terkasih, kita akan menerima abu yang melambangkan kerendahan
kita di hadapan Tuhan yang maha agung. Abu yang akan ditandakan pada dahi kita
menandakan juga penyesalan atas segala dosa dan kesalahan kita.
P : Marilah berdoa,
Allah Bapa yang maharahim, Engkau tidak menghendaki kematian orang yang
berdosa, melainkan pertobatannya. Berkatilah kami yang menerima abu ini, yang
mengingatkan bahwa kami berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu,
Semoga dengan pantang dan puasa, kami memperoleh pengampunan dosa dan
bangkit untuk hidup baru bersama Kristus, Tuhan dan pengantara kami, sepanjang
segala masa.
U : Amin
■ Jika ada abunya telah diberkati oleh Pastor, maka Pemimpin meminta salah seorang yang hadir
untuk menandai dahinya (dalam tanda salib) dengan abu. Lalu, Pemimpin menandai dahi setiap
orang dengan abu, sambil berkata:
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
■ Sementara pemberian abu berlangsung, dapat dinyanyikan lagu tobat atau puasa. Sesudah itu,
pemimpin mencuci tangan dan dilanjutkan dengan Doa Umat (tanpa mendoakan Aku Percaya).

12.2. Untuk Abu Yang Belum Diberkati Pastor


[Sesuai Petunjuk dalam Buku Perayaan Sabda Hari Minggu dan Hari Raya Tanpa Imam, halaman 140-141]
Sesudah Renungan Singkat, piring berisi abu dipegang oleh seorang pelayan/ajuda, lalu Pemimpin berkata:
P : Saudara-saudari terkasih, sekarang kita hendak mengadakan upacara pemberian abu,
yang menjadi tradisi kita pada permulaan Masa Prapaskah. Menerima tanda abu ini
berarti bersedia untuk bertobat, berjanji kepada Tuhan untuk mengamalkan masa suci
ini sebagai masa pembaruan.
Mari dengan rendah hati kita mohon kepada Tuhan, Bapa kita, agar Ia sudi
memberkati abu ini dan memberkati kita yang hendak menerimanya.

Marilah berdoa,
Allah yang maharahim, Engkau berkenan bila kami merendahkan diri, dan Engkau
menyayangi kami bila kami bertobat. Sudilah Engkau memberkati abu ini. Berkatilah
juga kami semua yang akan ditandai dengannya. Semoga abu yang kami terima ini
menjadi semangat tobat kami. Dan semoga puasa serta pantang yang hendak kami
jalankan ini menyucikan hati dan menguatkan kehendak kami untuk senantiasa
mengarahkan diri kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
[Abu diperciki dengan air suci. Kemudian pemimpin menandai dahi setiap orang dengan abu, sambil
berkata:]
P : Bertobatlah, dan percayalah kepada Injil.
Atau
P : Ingatlah, kita ini abu, dan kita akan kembali menjadi abu.
Sementara pemberian abu ini berlangsung, hendaknya dinyanyikan lagu-lagu tobat/puasa. Selesai pemberian
abu, pemimpin mencuci tangan. Acara dilanjutkan dengan Doa Umat.
13. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, Sabda Allah yang baru saja kita dengar memperkuat diri
kita yang berharap pada belaskasih Allah. Karena itu, dengan penuh kepercayaan,
kita menyampaikan permohonan kita kepada-Nya.
P : Bagi Gereja yang kudus. Kita berdoa semoga Gereja mengawali masa Prapaskah ini
dengan semangat tobat dan pembaruan diri yang ikhlas, agar dapat mengamalkan
kelimpahan anugerah Allah dalam hidpnya sehari-hari secara lebih berdayaguna.
Marilah kita mohon…
P : Bagi masyarakat kita. Semoga segala peristiwa yang biasa kita saksikan dan alami
bersama menjadi pelajaran yang berharga bagi peningkatan nilai-nilai kemanusiaan,
berdasarkan ajaran Kristus. Marilah kita mohon…
P : Bagi mereka yang berkekurangan, miskin, dan terlantar. Kita berdoa supaya mereka
mendapatkan perhatian sewajarnya berkat pembaruan diri kita di dalam masa
pertobatan ini. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua di sini. Kita mohonkan kekuatan Tuhan untuk kita khususnya apda
masa tobat ini, supaya kita kuat menghadapi segala godaan, yang merintangi sikap-
sikap mendengarkan Sabda Tuhan, kerajinan berdoa, dan penertiban diri atas dorong-
dorongan hawa nafsu. Semoga kekuatan ROh Tuhan mendampingi kita. Marilah kita
mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-
masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa yagn kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga
Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu
dengan pengantaran Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke
depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte diatur oleh masing-
masing Keuskupan].

14. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari terkasih, sadar akan karya penyelamatan Allah bagi kita, marilah kita
memuji Dia. Kita menjawab seruan berikut ini dengan berseru: Sungguh besar karya-
Mu ya Tuhan.
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, Engkau telah mengangkat kami menjadi putra-
putra-Mu. Maka kami memuji Engkau. Karena kasih-Mu yang besar, Engkau
memelihara kami dengan menyediakan segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka
kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Ketika kami berdosa dan menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami
binasa. Sebaliknya Engkau mendekati kami dalam diri Yesus Putra-Mu. Melalui
sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa
dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan mendampingi hidup kami,
sehingga kami dapat ambil bagian dalam pewartaan kabar gembira. Maka kami
memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Engkau memanggil kami melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, sebagai pengikut-pengikut-
Nya. Dengan ini kami ambil bagian dalam hidup-Nya. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus
Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut
komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni
batin/rindu (lihat cara B).
15A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan
kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan
diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus,
para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam
keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil
berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita
memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan
dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

16A. BAPA KAMI Berdiri


P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita
berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada
hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang
bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

17A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah
Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan
hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja,
maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani
umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

15B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian,
marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita
masing-masing.
16B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka
sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana
yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada
hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang
bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

17B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan
antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati
kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan
kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting
tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh.
15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku
mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam
seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen
Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun
Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening
sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan
yang hadir saat ini di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
 Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga
kali.
 Lalu diberi saat hening secukupnya.
 Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Prapaskah.
18. MENDOAKAN MAZMUR 51:3-13
[Bisa didoakan oleh dua orang bergantian]
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku
menurut rahmat-Mu yang besar!
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
dan tahirkanlah aku dari dosaku!
Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku,
aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Terhadap Engkau,
terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa
dan melakukan apa yang Kauanggap jahat,
supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Sesungguhnya,
Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin,
dan dengan diam-diam
Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir,
basuhlah aku,
maka aku menjadi lebih putih dari salju!
Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan
bersorak-sorak kembali!
Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!
Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah,
dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,
dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus
dari padaku!
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

19. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan Yesus mengajak kita sekalian untuk berdoa,
berpuasa, dan beramal dalam keheningan. Selama masa Prapaskah ini, mari kita
tingkatkan kedekatan kita dengan Tuhan dengan berdoa, bertobat, dan berpuasa. Kita
juga tingkatkan kepedulian kita kepada sesama dengan menyisipkan satu dua sen
untuk membantu mereka yang amat membutuhkan bantuan. Mari bersolider
sebagaimana Tuhan juga solider dengan kita.
0

20. DOA PENUTUP


P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami telah diteguhkan untuk selalu dekat dengan Dikau dan dengan
sesama. Semoga hati kami selalu dibersihkan dan dibarui dalam masa istimewa ini,
agar kami selalu saling menolong dalam hidup kami.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

21. MOHON BERKAT TUHAN


P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon
berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita
ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

22. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.

23. LAGU PENUTUP


***

Ledalero, 16 Februari 2023


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai