RITUS PEMBUKA
(Para pelayan liturgi lainnya memasuki gedung gereja,
setelah tiba di depan altar para petugas membungkuk
khidmat, lalu pergi ke tempat duduk masing-masing,
kecuali para pemandu/pengantar tidak duduk dikursi
yang biasa dipakai oleh imam, tetapi di tempat khusus
dekat umat,).
Hening Sejenak
LITURGI SABDA
AJAKAN
Setelah menghormati altar, lektor membawa buku
PSHMR ke mimbar, Lalu sambil lektor mengangkat
Edisi Baru
Mazmur:
U. Dimuliakanlah Tuhan.
SYAHADAT
Ayat yang dicetak miring diucapkan sambil
membungkuk.
(khusus pada Hari Raya Natal dan Hari Raya
Kabar Sukacita: berlutut)
P1 : Saudara sekalian, marilah menanggapi
Sabda Tuhan dengan mengucapkan
Syahadat Para Rasul.
KOLEKTE
Pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta
kepada Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, di iringi lagu yang memadai
Kolekte umat diletakan di depan mimbar
RITUS KOMUNI
Hening sejenak
P1 : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam
surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan
ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun
mengampuni yang bersalah kepada kami; dan
janganlah masukkan kami ke dalam
pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang
jahat.
SALAM DAMAI
Mzm. 34
Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu, *
puji-pujian kepada-Nya selalu ada dalam mulutku.
RITUS PENUTUP
PENGUMUMAN/WARTA GEREJA (umat duduk)
Petugas membawakan pengumuman dari tempat yang
sesuai, tetapi bukan dari mimbar sabda. Pengumuman
hendaknya singkat, jelas, dan seperlunya, baik
berasal dari paroki, maupun stasi yang bersangkutan.
Dalam situasi sosial yang sangat mendesak, dapat
LAGU PENUTUP