Anda di halaman 1dari 4

Akuntansi laporan keuangan

1. Kenapa bisa terjadi kasus Enron, bagaimana peran dari laporan keuangan?
Jawab :

Penyebab kolapsnya Enron Company yang disebut-sebut perusahaan yang menguasai


pangsa pasar bahkan mengalami keuntungan dalam beberapa tahun pada saat masa
kejayaannya disebabkan oleh adanya pemalsuan data-data akuntansi terhadap laporan
keuangan yang dihasilkan. Seharusnya,laba/keuntungan yang dimiliki oleh Enron dalam
laporan keuangan tidak sebesar yang tercantum pada saat itu, bahkan seharusnya
mengalami kerugian.Namun, pihak manajer Enron pada saat itu melakukan pemalsuan
data-data akuntansi yang menyebabkan beberapa pihak shareholder salah dalam
mengambil keputusan berdasarkan data-data akuntansi yang dihasilkan.Hal ini bermula
dari terjadinya asimetri informasi antara pihak stakeholder maupun shareholder. Asimetri
Informasi yang terjadi dapat menyebabkan pihak shareholder selaku pemilik perusahaan
tidak percaya atas apa yangdilakukan oleh stakeholder selaku penggerak perusahaan.
Ketidakpercayaan yang terjadi dapat berupa ketidakpercayaan laporan keuangan, bonus-
bonusyang dikeluarkan, fasilitas yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan perusahaan,
dan lain sebagainya. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perluadanya biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk meminimalisir asimetri informasi inan manajemen.

2. Kenapa laporan keuangan tidak bisa menggambarkan kondisi Enron yang sesungguhnya?

Jawab :

Laporan keuangan Enron Company sebelumnya telah dimanipulasi, sehingga laporan


keuangan yang sampai padapihak shareholder rmerupakan laporan keuangan yang
berbeda dengan yang sebenarnya. Akibatnya shareholder yang telah mempercayai
laporan keuangan tersebut, salah dalam pengambilan keputusan kedepannya.Jadi, laporan
keuangan Enron tidak dapat menggambarkan keadaaan perusahaan yang sebenarnya,
karena adanya kerjasama antara pihak manajemen dengan KAP untuk memanipulasi
laporan keuangan tersebut.

3. Jawab :
Sebagai investor, item-item dalam neraca, laporan laba-rugi, laporan aliran kas yang
harus diperhatikan pada waktu menganalisis perusahaan. Kontras dengan posisi sebagai
seorang banker yang akan memberikan pinjaman jangka pendek yaitu Aktiva, kewajiban
dan modal pada neraca, melihat besarnya laba pada laporan laba - rugi dan melihat
aktivitas investasi, operasi dan pendanaan pada laporan aliran kas.

Penjelasan:
Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu alat yang digunakan para investor
dan juga kreditur sebelum memutuskan untuk berinvestasi atau memberikan pinjaman
kepada perusahaan, Ada beberapa cara yang digunakan oleh investor untuk menilai
sebuah perusahaan yaitu :

- Memahami neraca
- Paham laporan rugi-laba
- Paham laporan ekuitas
- Paham laporan arus kas.

4. earnings management merupakan suatu tindakan intervensi yang dilakukan oleh


manajemen dalam proses penentuan laba perusahaan yang didasarkan dengan keinginan
untuk memenuhi keuntungan pribadi, dimana aktivitas ini diindikasikan dengan
manipulasi laba untuk menunjukan informasi yang positif terkait dengan kinerja performa
suatu perusahaan. Tindakan manajemen laba secara konkrit melibatkan penilaian manajer
yang berdampak kepada pemasukan untuk mencapai laba perusahaan dengan
memanfaatkan kebijakan akuntansi sebagai sarana untuk menutupi tindakannya yang
illegal.
Dalam earning management terdapat 2 jenis kategori, yaitu Accrual Earnings
Management dan Real Earnings Management. Dalam Accrual Earnings Management
mengacu kepada prosedur pelaporan yang berjalan dengan berbasis akrual, sehingga
dengan terfokus kepada adanya dokumen transaksi yang membuktikan berjalannya
transaksi dapat digunakan secara fiktif untuk mengaburkan kinerja ekonomi yang
sebenarnya dengan mengubah metode ataupun estimasi akuntansi dalam prinsip
akuntansi yang berlaku secara umum. Hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan sebagai nilai perusahaan untuk unggul dalam berdaya saing di pasar.
Sedangkan, real earnings management merupakan suatu tindakan manipulasi laba yang
dilakukan pada kegiatan operasional yang sedang terjadi dalam perusahaan dalam rangka
untuk mencapai target dengan cepat. Menurut Scott, (2015) kelebihan dari penerapan
Real Earnings Management ketimbang accrual adalah bagaimana tindakan tersebut tidak
mudah untuk ditemukan atau dideteksi oleh regulator ataupun auditor, dikarenakan dalam
accrual terdapat berbagai jenis dokumen atau bukti yang akan menjadi landasan temuan
untuk memastikan apakah proses yang berjalan telah berjalan secara wajar atau belum,
sedangkan dalam real mengacu kepada tindakan secara langsung untuk menyesatkan
beberapa pemangku kepentingan agar percaya bahwa tujuan objektif dalam laporan
keuangan telah tercapai melalui operasional yang berlangsung. Tetapi, kelemahannya
akan berdampak pada alur keuangan perusahaan di masa mendatang.
5. Jawab :
Scott (2006: 344) membagi cara pemahaman atas manajemen laba atau earning
manajemen menjadi dua. Pertama, melihatnya sebagai perilaku oportunis manajer untuk
memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang, dan
politicalcosts (oportunistic Earnings Management). Kedua, dengan memandang
manajemen laba dari perspektif efficient contracting (Efficient Earnings Management),
dimana manajemen laba memberi manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri
mereka dan perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak terduga untuk
keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak. Dengan demikian, manajer dapat
mempengaruhi nilai pasar saham perusahaannya melalui manajemen laba, misalnya
dengan membuat perataan laba (incomesmoothing) dan pertumbuhan laba sepanjang
waktu.Definisi manajemen laba yang hampir sama juga diungkapkan oleh Schipper
(1989) yang menyatakan bahwa manajemen laba merupakan suatu intervensi dengan
tujuan tertentu dalam proses pelaporan keuangan eksternal, untuk memperoleh beberapa
keuntungan privat (sebagai lawan untuk memudahkan operasi yang netral dari proses
tersebut).Strategi Earning Management Banyak cara atau strategi yang dapat dilakukan
oleh manajer untuk mempengaruhi waktu,jumlah, atau makna transaksi dalam pelaporan
keuangan dengan melakukan pemilihan metode akuntansi dan accounting judgment
(Merchant dan Rockness, 1994), yang dikutip oleh Sari(2005). Menurut Scott (2003:383)
berbagai pola atau startegi yang sering dilakukan manajer dalam earning management
adalah:
1. Taking a bath
Terjadinya taking a bath pada periode stress atau reorganisasi termasuk pengangkatan
CEO baru. Bila perusahaan harus melaporkan laba yang tinggi, manajer dipaksa untuk
melaporkan laba yang tinggi, konsekuensinya manajer akan menghapus aktiva dengan
harapan laba yang akan datang dapat meningkat. Bentuk ini mengakui adanya biaya pada
periode yang akan datang sebagai kerugian pada periode berjalan, ketika kondisi buruk
yang tidak menguntungkan tidak dapat dihindari pada periode tersebut. Untuk itu
manajemen harus menghapus beberapa aktiva dan membebankan perkiraan biaya yang
akan datang pada saat ini serta melakukan clear the desk, sehingga laba yang dilaporkan
di periode yang akan datang meningkat.

2. Income minimization
Bentuk ini mirip dengan ”taking a bath”, tetapi lebih sedikit ekstrim, yakni dilakukan
sebagai alasan politis pada periode laba yang tinggi dengan mempercepat penghapusan
aktiva tetap dan aktiva tak berwujud dan mengakui pengeluaran-pengeluaran sebagai
biaya. Pada saat profitabilitas perusahaan sangat tinggi dengan maksud agar tidak
mendapat perhatian secara politis, kebijakan yang diambil dapat berupa penghapusan atas
barang modal dan aktiva tak berwujud, biaya iklan dan pengeluaran untuk penelitian dan
pengembangan, hasil akuntansi untuk biaya eksplorasi.
3. Income maximization
Tindakan ini bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus
yang lebih besar. Perencanaan bonus yang didasarkan pada data akuntansi mendorong
manajer untuk memanipulasi data akuntansi tersebut guna menaikkan laba untuk
meningkatkan pembayaran bonus tahunan. Jadi tindakan ini dilakukan pada saat laba
menurun. Perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian hutang mungkin akan
memaksimalkan pendapatan.

4. Income smoothing
Bentuk ini mungkin yang paling menarik. Hal ini dilakukan dengan meratakan laba yang
dilaporkan untuk tujuan pelaporan eksternal, terutama bagi investor karena pada
umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil.
Teknik untuk merekayasa laba dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok (Setiawati
dan Na’im, 2000). Pertama yaitu memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi
akuntansi, antara lain: estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu
depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi. Kedua
yaitu mengubah metode akuntansi. Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk
mencatat suatu transaksi, contoh: mengubah metode depresiasi aktiva tetap yaitu dari
metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus. Ketiga yaitu menggeser
periode biaya atau pendapatan, misalnya: mempercepat atau menunda pengeluaran untuk
penelitian dan pengembangan sampai periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau
menunda pengeluaran promosi sampai periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau
menunda pengiriman produk ke pelanggan, menjual investasi sekuritas untuk
memanipulasi tingkat laba, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tidak
dipakai.

Anda mungkin juga menyukai