Anda di halaman 1dari 13

PARTURE NI PARMINGGUON KELUARGA

HKBP RAJEG SUKATANI RESORT KUTABUMI


MINGGU PALMARUM, 05 APRIL 2020

I. PETUNJUK IBADAH
o Setiap Keluarga mempersiapkan diri sebagaimana layaknya Ibadah
Minggu di gereja dengan menciptakan suasana ibadah yang nyaman
dan khusyuk dengan mengajak seisi rumah beribadah bersama di
rumah. Untuk itu baiklah kita bersama-sama di rumah masing-
masing memulainya tepat pukul 10.00 WIB sebagaimana jadwal
Ibadah Minggu di gereja agar perskutuan tetap terwujud meski kita
ibadah di tempat masing-masing.
o Persiapkanlah Bibel Buku Ende atau Alkitab serta persembahan.
Sebelum ibadah dimulai, perhatikanlah nyanyiannya dan boleh
dipelajari terlebih dahulu.
o Setiap Keluarga memilih salah seorang (kepala keluarga atau orang
yang paling tua) untuk menjadi pemimpin ibadah yang selanjutnya
dituliskan dengan huruf “P” dan seluruh anggota jemaat dituliskan
dengan “S” dalam Tata Ibadah berikut.
o Setiap Anggota Keluarga mempersiapkan persembahan
sebagaimana diaturkan dalam gereja HKBP Rajeg Sukatani (untuk
sekolah minggu, jemaat, pembangunan, diakoni sosial dan pusat).
Namun untuk memudahkannya, baiklah disatukan menjadi satu kali
persembahan untuk ke-5 divisi di atas). Persembahan yang telah
dikumpul dapat diserahkan kepada Sintua Wijk. Demikian pula
segala persembahan syukur, perpuluhan, persembahan bulanan dan
lain-lain dapat dilakukan dengan cara yang sama.

II. Persiapan dan Pengantar Ibadah


P: Saudara dan saudari yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus; Minggu
ini merupakan peristiwa yang akan mengantarkan kita kepada
kematian dan kebangkitan Yesus. Di Minggu terakhir sebelum Yesus
disalibkan, Dia datang mengitari kota dan desa di Yerusalem untuk
melawat umat-Nya. Untuk itu marilah kita juga menghayati Yesus
yang hadir di tengah-tengah kota dan desa kita untuk membawa

1
pengharapan kepada kita. Minggu ini merupakan Minggu Palmarum
di mana waktu itu orang banyak mengambil daun-daun palem dan
menyongsong Dia sambil berseru-seru” “Hosana! Diberkatilah Dia
yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel! Daun palem adalah
lambang perdamaian, kehidupan, kemenangan dan pengharapan akan
pertolongan Tuhan dan juga sebagai daun yang dekat dengan
kehidupan kita. Untuk itu marilah kita sambut peringatan masuknya
Tuhan Yesus ke Yerusalem dengan menyerukannya demikian:
S: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama
Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"

III. IBADAH
2.1 Bernyanyi BE. No. 27 : 1-2 Haleluuya ari minggu

2.2 Votum – Introitus – Doa Mohon Pengasihan – Doa Kolekta


P: Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan
langit dan bumi,
S: Amin!
P: Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, Hosiana!
S: Menyanyikan Hosiana, hosiana, hosiana...
Doa Mohon Pengasihan
P: Agar kita beroleh damai sorgawi dan menerima keselamatan jiwa
kita, marilah kita mohon:
S: Tuhan kasihanilah
P: Untuk damai sejahtera bagi seluruh dunia, dan keutuhan Gereja
Tuhan serta kesatuan seluruh alam raya, marilah kita mohon:
S: Tuhan kasihanilah
P: Untuk rumah ini, dan seluruh gedung Gereja serta bagi semua
orang percaya yang dengan iman dan takut akan Allah
memasukinya, marilah kita mohon:
S: Tuhan kasihanilah
P: Untuk para pimpinan Gereja, para pelayan, para pemimpin
bangsa dan negara dan seluruh umat di dunia ini, marilah kita
mohon:

2
S: Tuhan kasihanilah
P: Untuk para penderita Covid19, para medis yang menangani, baik
di Jakarta dan seluruh penjuru negeri ini, marilah kita mohon:
S: Tuhan kasihanilah
P: Untuk tanam-tanaman dan buahnya, tanah, udara, hujan dan sinar
matahari pada waktunya, marilah kita mohon:
S: Tuhan kasihanilah
P: Untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan, yang sakit dan
yang menderita, serta orang-orang yang di dalam tawanan supaya
mendapat kelepasan, marilah kita mohon:
S: Tuhan kasihanilah
P: Agar kita jauh dari marabahaya dan kecelakaan, marilah kita
mohon:
S: Tuhan kasihanilah
P: Marilah kita berdoa:
Ya Yesus Kristus, kami mengagungkan-Mu dengan pujian
Hosana bagi-Mu yang dimuliakan Bapa. Ajarlah kami memaknai
kemenangan-Mu melawan kekerasan dengan kelemahlembutan
saat menerobos penderitaan dan kematian. Kiranya Engkau juga
memberikan kekuatan bagi kami untuk siap menderita memikul
salib-Mu, menyatu dan menghayati sengsara-Mu. Arahkanlah
hidup kami pada salib yang Engkau pikul sehingga kami beroleh
kekuatan dan keteguhan iman, sekarang dan selama-lamanya,
S: Amin!

2.3 Bernyanyi BE. No. 09: 1-2 Hupuji Holong ni RohaMu

2.4 RENUNGAN SITUASIONAL DAN DOA PENGAKUAN


DOSA
(dibaca dengan nada yang jelas dan tempo yang lambat dengan
penuh permenungan)
P: Kita semua adalah orang berdosa. Bila ada seorang yang
mengatakan bahwa ia tidak berdosa, maka ia telah menipu diri
sendiri. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita
menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

3
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan.
Untuk itu marilah kita saling mengaku dosa di hadapan Allah
demikian:
S: Ya Yesus, Tuhanku dan Rajaku, dengarkanlah kami hamba-Mu.
Di hadapan-Mu aku mengaku dan menyesali dosaku. Tanganku,
mulutku dan pikiranku bergelimang dosa. Ampunilah kami,
kasihanilah kami.
P: Kita semua adalah orang berdosa. Bila ada seorang yang
mengatakan bahwa ia tidak berdosa, maka ia telah menipu diri
sendiri. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita
menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan.
Untuk itu marilah kita saling mengaku dosa di hadapan Allah
demikian:
S: Kami menyesali banyaknya waktu terbuang dengan percuma,
kami juga sering meninggalkan jalan kebenaran-Mu. Bahkan
pada masa-masa isolasi di rumah ini sering menimbulkan dosa
dan kejahatan. Ampunilah kami, kasihanilah kami.
P: Kita semua adalah orang berdosa. Bila ada seorang yang
mengatakan bahwa ia tidak berdosa, maka ia telah menipu diri
sendiri. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita
menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan.
Untuk itu marilah kita saling mengaku dosa di hadapan Allah
demikian:
S: Pada masa-masa sulit dan terkungkung ini, sering sekali hasrat
dan pikiran ingin memberontak bahkan muncul niat untuk
melanggar aturan dan menerka-nerka salah siapa semua ini?
Mengapa ini bisa terjadi? Bahkan sering muncul pikiran seolah

4
Tuhan tidak bertindak dan tidak bersegera mengakhiri pandemi
ini? Ampunilah kami, kasihanilah kami.
P: Firman Tuhan bagi kita semua yang dikasihi-Nya: TUHAN itu
pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-
Nya. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi.
S: Amin

2.5. Bernyanyi BE. No. 173:1-2 Sai mulak Sai mulak

2.6. Pengakuan Iman Rasuli


P: Marilah kita bersama-sama mengikrarkan iman percaya kita
demikian;
S: Aku percaya kepada Allah,
Bapa yang mahakuasa,
Khalik langit dan bumi.

Dan kepada Yesus Kristus,


Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
yang dikandung daripada Roh Kudus,
lahir dari anakdara Maria,
yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan,
turun ke dalam kerajaan maut,
pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati,
naik ke sorga,
duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa,
dan akan datang dari sana
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Aku percaya kepada Roh Kudus;


gereja yang kudus dan am;
persekutuan orang kudus;
pengampunan dosa;
kebangkitan daging;
dan hidup yang kekal. Amin.

5
2.7 Bernyanyi : BE. No. 45: 1,3,7 Hosianna Ro ma Ho

2.8 Renungan: Joh. 12:12-19


P: Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan
pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju
Yerusalem,
S: mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong
Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang
dalam nama Tuhan, Raja Israel!"
P: Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya,
seperti ada tertulis:
S: "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di
atas seekor anak keledai."
P: Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu,
tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas
itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga
untuk Dia.
S: Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia
memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya
dari antara orang mati, memberi kesaksian tentang Dia.
P: Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong Dia, karena
mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu.
S: Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain: "Kamu
lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah,
seluruh dunia datang mengikuti Dia."

HOSANA: “SELAMATKANLAH KAMI”

Seandainya berita ini disampaikan kepada jemaat HKBP Rajeg


Sukatani; Yesus Kristus akan datang mengitari pemukiman dan
tempat tinggal kita; bagaimanakah reaksi kita? Hal-hal apakah yang
akan kita persiapkan, terlebih di tengah dukacita dan penderitaan
yang sedang kita hadapi saat ini? Tentulah kita tidak akan
melewatkan kesempatan ini, menyaksikan Yesus memasuki kota

6
kita, tempat tinggal kita dan melawat kita. Sudah pasti hal yang kita
lakukan persis sama dengan yang dilakukan penduduk Yerusalem.
Yesus yang telah melakukan berbagai mujizat, Yesus yang telah
menyembuhkan sakit penyakit orang banyak, Yesus yang telah
membangkitkan Lazarus dari kematian dan lain sebagainya sedang
memasuki kota kita.
Ada beberapa sikap dan reaksi mereka melihat Raja yang
dinanti-nantikan itu saat mendekati mereka. Pertama mereka sangat
bersukacita. Mengapa? Sudah pasti Yesus datang membawa semua
hal yang mereka perlukan. Yesus akan mengakhiri semua dukacita
dan kesemena-menaan pemerintah pada masa itu. Yesus yang datang
sudah pasti akan memberikan semua hal yang mereka perlukan;
mengusir duka menjadi suka. Tidak hanya berhenti di sana; sebagai
simbol sukacita, mereka menghempaskan daun palem ke jalan di
mana Yesus berjalan sebagai lambang perdamaian, kemenangan dan
pengharapan. Mereka meneriakkan Hosana yang berarti
Selamatkanlah kami. Inilah kerinduan mereka yang paling dalam.
Namun ada yang mengganjal di hati para khalayak ramai melihat
penampilan Yesus yang datang itu. Bukan seperti raja dan penguasa
pada umumnya yang menggunakan iring-iringan pasukan tentara,
menggunakan kuda jantan dan pakaian yang mewah. Yesus justru
menunggangi seekor keledai muda yang dipahami sebagai simbol
kebodohan, kehinaan, kerendahan dan ketololan. Keledai jalannya
lambat, mudah terjatuh ke dalam lobang dan pengangkut beban yang
berat. Muncul lagi kebimbangan mereka melihat penampilan Yesus
yang mereka harapkan sebagai pembebas mereka dari kekejaman
pemerintahan Romawi, beratnya pajak, perlakuan ketidakadilan dan
rupa-rupa kesusahan lainnya.
Oleh karena itu di Minggu Palmarum ini, ada beberapa hal
terkait pengenalan kita pada Yesus untuk kita hidupi bersama
sebelum kita masuk pada perayaan Jumat Agung, 5 hari lagi.
1. Yesus sedang memulai penderitaan, bukan mengakhiri.
Semua orang yang menyambut Yesus sedang mengedepankan
penderitaan, kesusahan dan kepentingan masing-masing agar
segera diakhiri Yesus. Sukacita banyak orang sebagai pengikut
Yesus berpikir bahwa Yesus yang mereka imani akan segera

7
mengakhiri penderitaan mereka. Ternyata tidak. Yesus justru
sedang menunjukkan awal mula penderitaan bagi banyak orang.
Meski orang banyak sudah melihat berbagai sukacita, mujizat
dan keajaiban yang dilakukan Yesus bukan berarti penderitaan
sudah berakhir. Saatnya Dia yang sudah melakukan berbagai
tindakan Ilahi sedang mengajak para pengikut-Nya menyaksikan
penderitaan-Nya. Untuk itu Yesus memulai kisah penderitaan-
Nya dengan seruan dan elu-eluan khalayak ramai sebagai
pendahuluan menyongsong penderitaan. Mari kita teliti hidup
kita; jangan-jangan masih ada dari kita yang berpikir bahwa
mengikut Yesus agar terbebas dari segala penderitaan dan
kesulitan? Tak lama setelah peristiwa ini, proses peradilan dan
penyaliban Yesus segera dimulai. Dia menderita, namun bukan
berarti kalah; Dia mati bukan berarti berakhir, namun justru
kemenangan dibingkai dari penderitaan dan kematian-Nya.
Allah terkadang merenda hidup kita melalui serangkaian
penderitaan dan kesusahan untuk menunjukkan bahwa Dia
berkuasa dan mampu memenangkan segala penderitaan.
Bahkan kematian sekalipun tak dapat memisahkan kita dari
Dia.
2. Rendah hati saat menghadapi penderitaan.
Satu hal yang ditempah Yesus saat memulai penderitaan adalah
kerendahan hati. Bukan tidak bisa Dia menunggangi kuda
terkuat dan termahal sekalipun; bukan tidak bisa Dia meminta
beribu malaikat mengantarkan dia prosesi memasuki Kota
Yerusalem, namun teladan baru tetap Dia perlihatkan saat
dukacita dan kematian sedang dilakoninya (Band. Fil. 2:7-11).
Dia siap dihina, dicela, diludahi dan dianggap manusia tergoblok
dengan cara dan sikap yang dipilihnya untuk mengawali
penderitaan dan kematian-Nya. Ini pula yang perlu dilatih orang
percaya, para pengikut Yesus pada masa kini, bagaimana
penderitaan itu mampu menempah kerendahan hati bagi diri
kita. Makin banyak tantangan, semakin rendah pula hatinya
menyikapi semua ini. mengapa? Dia sadar sepenuhnya tidak
memiliki kekuatan apapun untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Berbeda dengan yang terjadi pada sebagian orang di Indonesia

8
ini, malah mengambil keuntungan di tengah pandemi, mencari
kesempatan di tengah keterhimpitan Covid19. Semakin panjang
penderitaan yang kita hadapi, biarlah semakin dalam kerendahan
hati kita ditempah.
3. Hosana, Selamatkanlah Kami.
Di tengah keterpurukan, mereka tahu berseru dan meminta
pertolongan kepada siapa, yakni kepada Yesus, Mesias yang meski
tengah mengendarai seekor keledai muda yang dipandang hina dan
tak berdaya. Ini pula yang menjadi seruan dunia di tengah puncak
Covid19 ini, kita menyerukan: Hosana, selamatkanlah kami. Hosana
merupakan kredo, pengakuan kita bersama bahwa dunia ini
membutuhkan Yesus yang kita imani. Dunia ini bersama-sama
menyerukan Hosana, selamatkanlah kami, selamatkanlah bangsa
kami, selamatkanlah kota kami, selamatkanlah dunia ini. Di tengah
kerendahan hati-Nya, tersimpan kuasa besar untuk melawat dan
menyelamatkan umat-Nya. Dia tidak tuli, Dia tidak buta, Dia tidak
meninggalkan kita. Dia terus berjalan memikul beban dunia ini dan
sedang datang menghampiri kita. Teruslah serukan Hosana,
selamatkanlah kami. Dia terus mengitari kota dan tempat kediaman
kita, mencurahkan berkat-Nya atas kita dan seisi rumah kita.
Kobarkanlah suaramu dalam doa dan keyakinan kepada-Nya,
Selamatkanlah Kami.

Kitaboleh merenungkan Allah datang dalam kemuliaannya yang


mungkin kita tidak mengerti. Bila saudara-saudara perhatikan
beberapa berita mengenai orang-orang yang selama ini telah lupa
akan Tuhan dan tidak mau mengnadalkan Tuhan kembali
menyembah Tuhan. Ketika teknologi manusia gagal untuk
menerjemahkan perbuatan Tuhan dan ketika ilmu pengetahuan
manusia selurh dunia diuji untuk melihat perbuatan Tuhan yang
maha dahsyat itu.

9
Banyak orang-orang yang berspeklulasi, benci kepada virus itu
dengan menyebutnya begu, sial, dan hal buruk. Bagi saya, saya tetap
percaya bahwa tidak ada satupun di dunia ini yang tidak diciptakan
oleh Allah dan semuanya itu punya tujuan baik, meski akal dan
pikiran saya yang terbatas itu belum menemukan jawabnya.

Saat ini kita hanya boleh berseru: Hosana! Dimuliakanlah dia yag
datang dalam nama Tuhan, Raja seluruh bumi. kyrie eleyson. Tuhan
kasihanilah. Berlah kami jalan dan pengetahuan akan maksud dan
tujuanMu. Kiranya biarlah Yesus yang telah mati menanggung dosa
dunia itu, datang dalam pribadi kita menjadi raja yang berkuasa
dalam kehidupan kita. Baik hidup maupun mati, baik suka maupun
duka, kiranya kuasa Tuhan tetap diperkenankan dalam hidup kita.

Hosana. Amin!

2.8 Bernyanyi KJ. No. 440:1-4 “Di badai Topan Dunia” ( logu
BE. 741. Nang ro pe haba-haba i)
(Persembahan/Kolekte)
 Di badai topan dunia Tuhanlah Perlindunganmu/kendati
goncang semesta, Tuhanlah Perlindunganmu!/Ya, Yesus
Gunung Batu di dunia, di dunia, di dunia/Ya, Yesus Gunung
Batu di dunia, tempat berlindung yang teguh.

 Baik siang maupun malam g'lap, Tuhanlah


Perlindunganmu/niscaya takutmu lenyap, Tuhanlah
perlindunganmu!/ Ya, Yesus Gunung Batu di dunia, di dunia,
di dunia/Ya, Yesus Gunung Batu di dunia, tempat berlindung
yang teguh.

 Dan biar badai menyerang, Tuhanlah Perlindunganmu/pada-


Nya kau tetap tent'ram, Tuhanlah Perlindunganmu!/ Ya,
Yesus Gunung Batu di dunia, di dunia, di dunia/Ya, Yesus
Gunung Batu di dunia, tempat berlindung yang teguh.

10
 Ya Gunung Batu yang tetap, Engkaulah Perlindunganku/di
tiap waktu dan tempat Engkaulah Perlindunganku!/ Ya,
Yesus Gunung Batu di dunia, di dunia, di dunia/Ya, Yesus
Gunung Batu di dunia, tempat berlindung yang teguh.

2.9 Doa Penutup: Doa Persembahan dan Doa Bapa Kami


P: Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita
kepada Tuhan.
Ya Allah, Bapa kami yang di sorga. Kami mengaku bahwa
Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam
kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia
itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan.
Terimalah dan berkatilah persembahan umat-Mu ini, agar dapat
kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan
Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal, betapa
banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan,
supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu, di dalam Nama
Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.
Marilah kita bersama-sama memohon dalam Doa Bapa Kami...
S: Bapa kami yang di surga. Dikuduskanlah Nama-Mu. Datanglah
Kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.
Dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga
mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah
membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
daripada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya
Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan sampai selama-lamanya.
Amin.
P/S: Menyanyikan Amin...Amin...Amin!
P: (Jika Pemimpin adalah Sintua)
Tuhan memberkati kita dan melindungi kita.
Tuhan menyinari kita dengan wajah-Nya dan memberi kita kasih
karunia.
Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepada kita dan memberi kita
damai sejahtera.

11
J: (menyanyikan) Amin… Amin… Amin…

“Selamat Hari Minggu (Palmarum)


untuk yang Terkasih:
Seluruh Jemaat HKBP Rajeg Sukatani”

-Tuhan yang kita imani dan ikrarkan saban Hari dan


Minggu, tetap setia menopang dan menolong kita-

Salam: Pdt. Tulus Tampubolon


Pimpinan Jemaat HKBP Rajeg Sukatani

WARTA JEMAAT

1. Ibadah Partangiangan Passion – dan rangkaian paskah akan


dilakukan di rumah masing-masing untuk mengindari
penyebaran virus corona sesuai dengan anjuran pemerintah
dan pimpinan pusat HKBP dan Distrik XXI Banten
2. Partangiangan Passion akan dilakukan setiap malam sejak
senin 06 April 2020 di rumah masing-masing
3. Sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab serta
sebagai murid Kristus yang berhikmat, parhalado
menyarankan bagi setiap warga jemaat untuk tetap berhikmat
di situasi saat ini. Tetaplah jaga kesehatan dan ikuti anjuran
pemerintah untuk menjaga jarak (social distancing,
mengurangi keluar rumah dan menghindari pertemuan-
pertemuan yang melibatkan orang banyak)
4. Dukungan doa :

12
Dengan semangat kasih dan pengharapan dalam iman kami
sangat mengharapkan kita semua untuk boleh saling
menopang dan mendoakan secara khusus:
A. Kiranya Tuhan menunjukkan belas kasihanNya dengan
memberi jalan untuk penemuan obat atau anti virus
corona C-19
B. Setiap penderita Covid C-19 dan para team medis yang
merawat mereka secara Khusus anggota jemaat kita yang
bekerja di rumah sakit.
C. Kel. Ny. Silaen/Br. Pasaribu yang dalam kondisi duka
karena orang tua mereka yang telah terlebih dahulu
berpulang.
D. Jemaat yang dalam kondisi sakit dan pemulihan.
E. Setiap pekerja yang masih tetap bekerja keluar rumah,
kiranya Tuhan memberi mereka hikmat dan perlindungan.
5. Kami menghimbau kepada jemaat sekalian untuk senantiasa
memberitahukan kepada parhalado weijk masing-masing bila
ada jemaat yang dalam kondisi sakit dan atau butuh
pertolongan sehubungan dengan pengaruh situasi saat ini.
Demikian juga dengan bila ada pelayanan khusus yang harus
dilakukan oleh pihak gereja (parhalado) supaya dilaporkan.
Nomor kontak parhalado ada di group WA HKBP Rajeg
Sukatani
6. Keuangan

13

Anda mungkin juga menyukai