Anda di halaman 1dari 98

PERAYAAN SABDA TANPA IMAM

PEKAN SUCI 2024

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................. 1

IBADAH SABDA MINGGU PALMA ...................... 2


Minggu, 24 Maret 2024

IBADAH SABDA KAMIS PUTIH ........................ 17


Kamis, 28 Maret 2024

IBADAH SABDA JUMAD AGUNG ...................... 30


Jumad, 29 Maret 2024

JALAN SALIB MEDITATIF ............................... 44


Jumad, 29 Maret 2024

IBADAH SABDA SABTU SUCI.......................... 59


Sabtu, 30 Maret 2024

IBADAH SABDA HARI MINGGU PASKAH .......... 73


Minggu, 31 Maret 2024

IBADAH SABDA HARI SENIN SESUDAH PASKAH .... 86


Senin, 1 April 2024

Disusun Berdasarkan
Tata Perayaan Sabda Hari Minggu dan Hari Raya
Tanpa Imam (Masa Khusus)
KWI 2013

oleh
P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero
Maumere, Flores, NTT
@2024
IBADAH SABDA MINGGU PALMA
MINGGU, 24 MARET 2024
▪ Umat berkumpul di suatu tempat di luar Kapela. Tiap orang
memegang daun palma atau ranting daun lainnya menurut
kebiasaan setempat. Dapat juga semua ranting daun itu
dikumpulkan terlebih daulu di suatu tempat lalu dalam upacara
direciki air suci dan sesudah itu baru dibagi-bagikan kepada umat.
▪ Perlu disiapkan juga buku Bacaan untuk Pembacaan Injil sebelum
perarakan masuk ke dalam Gereja. Di dalam Kapela tetap ada
hiasan yang meriah dengan warna utamanya adalah merah.
▪ Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
▪ Salib dan patung-patung lainnya ditudungi dengan kain ungu.
▪ Lalu Pemimpin mengajak umat untuk menyiapkan batin untuk
memulai perayaan Palma. Lalu tanpa Lagu Pembuka, Imam
membuka perayaan Palma ini dengan Tanda Salib dan Salam.

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Palma. Perayaan
ini mengenangkan kembali kedatangan Yesus ke
Yerusalem dan disorak-sorai sebagai seorang raja.
Amat berbeda dengan seorang raja yang biasanya
menunggangi kuda perkasa, Yesus malah memilih
menunggangi seekor keledai, seekor hewan yang
tidak bisa dipakai untuk berperang karena lamban.
Namun, demikianlah Yesus. Ia datang untuk menia-
dakan pertikaian dan peperangan karena Ia
menawarkan perdamaian dan saling mencinta. Ia
menunjukkan hal ini dengan menerima siksaan dan
penghinaan tanpa mengutuk, sebaliknya memohon-
kan pengampunan atas kesalahan mereka.
Mari kita memasuki perayaan Pekan Suci kita ini
dengan membuka hati kita terhadap cinta Tuhan
yang luar biasa kepada kita. [hening sejenak]
03. MOHON BERKAT ATAS DAUN PALMA
P : Allah yang kekal dan kuasa, sudilah memberkati
daun palma ini. Kami hendak menggunakannya
untuk menghormati Kristus yang datang dalam
nama-Mu. Semoga seluruh hidup kami pun
merupakan penghormatan kepada Kristus, agar
sesudah pengabdian di dunia ini, kami boleh
bergabung dengan himpunan para kudus yang tak
henti-hentinya mengelu-elukan Kristus di kota
surgawi. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
Pemimpin memerciki daun palma dengan air suci, diiringi
lagu Hormat Puji dan Sembah (Puji Syukur no, 493) atau lagu
yang sesuai. Sementara itu, daun-daun Palma yang sudah
diberkati itu dibagikan kepada umat.

04. BACAAN INJIL SEBELUM PERARAKAN [Mrk. 11:1-10]


Dengan tangan terkatup, Pemimpin mengajak umat:
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Markus.
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat
Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak
di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-
Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di
depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu
akan segera menemukan seekor keledai muda
tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang.
Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika
ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu
lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia
akan segera mengembalikannya ke sini."
Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai
muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir
jalan, lalu melepaskannya. Dan beberapa orang
yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa
maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" Lalu
mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan
Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka.
Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus,
dan mengalasinya dengan pakaian mereka,
kemudian Yesus naik ke atasnya.
Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di
jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting
hijau yang mereka ambil dari ladang. Orang-orang
yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti
dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia
yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah
Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud,
hosana di tempat yang maha tinggi!"
Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
05. HOMILI SINGKAT
P : Kita barusan mendengarkan bacaan tentang Yesus
yang memasuki Yerusalem menunggang keledai
dan disambut meriah oleh orang-orang. Kedatangan
Yesus dan disambut dengan cara yang tidak lazim
ini memberikan pemahaman baru akan peran
Yesus sebagai Raja. Biasanya seorang raja
menunggang kuda yang gagah perkasa dan
disambut dengan bentangan bendera-bendera atau
panji-panji yang menandai dukungan yang luar
biasa kepadanya. Semua orang mengelu-elukan
raja ini dan mereka merasa gembira karena raja
akan menyelamatkan dan mengamankan mereka.
Yesus sebaliknya berbuat hal yang lain. Dengan
menunggangi keledai, Dia memberikan tanda
bahwa Dia adalah raja damai yang bersahaja dan
sederhana. Dia tidak mengagungkan kekuasaan
tetapi mengutamakan pelayanan sebagaimana
disimbolkan dengan menunggang keledai. Dia tidak
menginginkan keperkasaan duniawi, tetapi
mengajak orang untuk mengokohkan iman mereka
kepada Tuhan Penyelamat.
Sembari kita berarak dan mengelu-elukan Tuhan,
kita pun diajak untuk menjadikan Yesus sebagai
Raja kita. Kita biarkan Dia menguasai hati kita
sehingga kita pun diteguhkan. Kini, mari kita
berarak sembari menyanyi dan mengelu-elukan
Yesus, Raja kita.
Lalu dimulai perarakan menuju Kapela diiringi lagu-lagu.
Kemudian, dilanjutkan dengan Doa Pembuka (tanpa
pernyataan tobat dan permohonan pengampunan).

06. DOA PEMBUKA


P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah
menyerahkan Juru selamat kami yang telah menjadi
manusia dan direndahkan sampai wafat di salib,
sebagai teladan kerendahan hati bagi umat
manusia.
Perkenankanlah agar kami meneladan sengsara-
Nya dan pantas untuk bangkit bersama Dia, yang
hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
07. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
08. BACAAN PERTAMA (Yes. 50:4-7)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya.
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah
seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat
memberi semangat baru kepada orang yang letih
lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku
untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan
ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak
memberontak, tidak berpaling ke belakang.
Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang
memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang
mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan
mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi
Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak
mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku
seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu,
bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. MENYANYIKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren:
Allahku, ya Allahku, mengapa Kau tinggalkan daku?
Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24
Semua yang melihat aku mengolok-olok aku,
mereka mencibirkan bibirnya,
menggelengkan kepalanya:
"Ia menyerah kepada TUHAN;
biarlah Dia yang meluputkannya,
biarlah Dia yang melepaskannya!
Bukankah Dia berkenan kepadanya?" (Refren)

Sebab anjing-anjing mengerumuni aku,


gerombolan penjahat mengepung aku,
mereka menusuk tangan dan kakiku.
Segala tulangku dapat kuhitung;
mereka menonton, mereka memandangi aku.
Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka,
dan mereka membuang undi atas jubahku. (Refren)
Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka,
dan mereka membuang undi atas jubahku.
Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku,
segeralah menolong aku! (Refren)

Aku akan memasyhurkan nama-Mu


kepada saudara-saudaraku
dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah:
kamu yang takut akan TUHAN,
pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub,
muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia,
hai segenap anak cucu Israel! (Refren)
10. BACAAN KEDUA (Flp. 2:6-11)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat di
Filipi
Saudara-saudari, Kristus Yesus, yang walaupun
dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan
dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-
Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba,
dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan
diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati
di kayu salib.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala
nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut
segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi
dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah
mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi
kemuliaan Allah, Bapa!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
11. BAIT PENGANTAR INJIL (Fil. 2:8-9)
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Kristus sudah taat bagi kita; Dia taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib. *
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala
nama.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
12. INJIL (Mrk. 15:1-39)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Markus.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
1 Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-
tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah
Agama sudah bulat mufakatnya. Mereka membe-
lenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-
Nya kepada Pilatus. 2 Pilatus bertanya kepada-Nya:
"Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus:
"Engkau sendiri mengatakannya." 3 Lalu imam-
imam kepala mengajukan banyak tuduhan
terhadap Dia. 4 Pilatus bertanya pula kepada-Nya,
katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab?
Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka
terhadap Engkau!" 5 Tetapi Yesus sama sekali tidak
menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran. 6
Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu
orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut
permintaan orang banyak.
7 Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama

Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa


orang pemberontak lainnya. Mereka telah
melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. 8
Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya
sekarang kebiasaan itu diikuti juga. 9 Pilatus
menjawab mereka dan bertanya: "Apakah kamu
menghendaki supaya kubebaskan raja orang
Yahudi ini?" 10 Ia memang mengetahui, bahwa
imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus
karena dengki. 11 Tetapi imam-imam kepala
menghasut orang banyak untuk meminta supaya
Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka. 12
Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada
mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat
dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi
ini?" 13 Maka mereka berteriak lagi, katanya:
"Salibkanlah Dia!" 14 Lalu Pilatus berkata kepada
mereka: "Tetapi kejahatan apakah yang telah
dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras
berteriak: "Salibkanlah Dia!"
15 Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati

orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi


mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu
diserahkannya untuk disalibkan. 16 Kemudian
serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana,
yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh
pasukan berkumpul. 17 Mereka mengenakan jubah
ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota
duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. 18
Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-
Nya, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!" 19
Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan
meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. 20
Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka
menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan
mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya.
Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan.
21 Pada waktu itu lewat seorang yang bernama

Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus,


yang baru datang dari luar kota, dan orang itu
mereka paksa untuk memikul salib Yesus. 22
Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama
Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. 23 Lalu
mereka memberi anggur bercampur mur kepada-
Nya, tetapi Ia menolaknya. 24 Kemudian mereka
menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-
Nya dengan membuang undi atasnya untuk
menentukan bagian masing-masing.
25 Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan. 26 Dan

alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan


yang terpasang di situ: "Raja orang Yahudi". 27
Bersama dengan Dia disalibkan dua orang
penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan
seorang di sebelah kiri-Nya. 28 (Demikian genaplah
nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di antara
orang-orang durhaka.") 29 Orang-orang yang lewat di
sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan
kepala mereka berkata: "Hai Engkau yang mau
merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya
kembali dalam tiga hari, 30 turunlah dari salib itu dan
selamatkan diri-Mu!" 31 Demikian juga imam-imam
kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan
Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata:
"Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak
dapat Ia selamatkan! 32 Baiklah Mesias, Raja Israel
itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya."
Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama
dengan Dia mencela Dia juga.
33 Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh

daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. 34 Dan


pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara
nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti:
Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan
Aku? 35 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri
di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia." 36 Maka
datanglah seorang dengan bunga karang,
mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu
mencucukkannya pada sebatang buluh dan
memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita
tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk
menurunkan Dia." 37 Lalu berserulah Yesus dengan
suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
[Semua diajak berlutut dan hening sejenak, dengan
ajakan oleh Pemimpin: “Kita semua diminta untuk
berlutut”. Sesudah itu, semua berdiri dan
mendengarkan lanjutan pembacaan Injil]
38Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas
sampai ke bawah. 39 Waktu kepala pasukan yang
berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya
demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah
Anak Allah!"
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
13. RENUNGAN SINGKAT
Hari Minggu ini kita mengenangkan Yesus memasuki
kota Yerusalem dan disambut dengan meriah oleh
orang-orang Yerusalem. Semua orang berteriak,
“Hossana, Putra Daud”. Kata Hossana berarti
“Selamatkanlah!” Mereka meminta Putra Raja Daud
untuk menyelamatkan mereka. Sayangnya, Yesus naik
keledai, dan bukan kuda kokoh yang merupakan
lambang kehadiran seorang raja. Yesus hendak
menunjukkan bahwa Ia adalah Raja Damai.
Kedamaian akan menyelamatkan banyak hati. Dia
datang untuk mendamaikan banyak orang. Kita diajak
untuk berdamai; damai dengan diri, damai dengan
orang lain, damai dengan situasi dan damai dengan
Tuhan. Semoga kita dapat memasuki Pekan Suci ini
dengan hati yang damai dan membantu orang lain
juga untuk merasakan damai yang sejati.
--
Bacaan Injil tadi berbicara tentang Kisah Sengsara.
Kita hanya mendengarkan kisah singkatnya saja.
Tetapi kita bisa membayangkan bahwa Yesus seorang
diri saja. Dia tidak bisa melawan apa-apa. Dia hanya
pasrah (seperti yang kita dengarkan juga dari bacaan
Pertama dan Kedua) meskipun Dia tidak bersalah. Dia
bisa saja berontak pada Bapa dan bisa menolak
ketidakadilan ini. Tetapi Yesus menerimanya dan Dia
mati dengan cara yang mengenaskan; mati seorang
diri.
Kisah ini mengajarkan kita untuk tidak serta merta
menghakimi orang lain. Apa yang terjadi pada Yesus
adalah pelajaran yang amat berharga bagi kita.
Mereka menghukum mati orang yang tidak bersalah.
Kita berterimakasih karena Yesus mau mati bagi kita
yang merasa diri benar, tetapi kita juga mesti
melanjutkan perintah Yesus untuk saling mengasihi.
Kita saling membantu agar kita bisa menjadi lebih
baik. Kalaupun ada orang yang bersalah, mungkin
baik kita membantunya untuk memperbaiki dirinya.
Kita tidak membenarkan perbuatannya yang salah,
tetapi kita bisa membantunya menjadi lebih baik. Kita
juga berdoa, semoga orang yang bersalah, menerima
kesalahannya dan memperbaikinya juga.
14. HENING SEJENAK
15. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
16. DOA UMAT
P : Bersama Yesus yang taat sampai wafat, kita
menghadap Bapa dengan memanjatkan
permohonan kita.
P : Semoga Gereja yang sedang mengalami
penderitaan diteguhkan dan tetap yakin bahwa
sesudah cobaan akan datang pembebasan. Marilah
kita mohon….
P : Semoga para pemimpin masyarakat tetap tabah
dan teguh mengupayakan kesejahteraan umum
dan kerukunan di tengah masyarakat. Marilah kita
mohon….
P : Semoga semua orang yang menderita mampu
mempersatukan penderitaan dan kemalangan
mereka dengan penderitaan Kristus demi
keselamatan umat manusia. Marilah kita mohon….
P : Semoga kita semua senantiasa tabah dan saling
menolong untuk memikul salib hidup kita setiap
hari. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang
kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi
jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
17. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan
cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan
lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu
persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan
Berbagi.

18. DOA PUJIAN


[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil
berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan
setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]

P : Saudara-saudari terkasih, sungguh besar kasih


Allah akan dunia ini. Ia telah mengaruniakan Putra-
Nya yang Tunggal untuk menyelamatkan manusia,
agar setiap orang yang percaya kepada-Nya,
memperoleh keselamatan. Maka marilah kita
berseru:
Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Kami memuji Engkau, ya Bapa, sebab Engkau
mengutus Putra-Mu untuk menyelamatkan kami. Ia
telah menghampakan Diri dan mengambil rupa
seorang hamba, dan menjadi sama dengan
manusia, kecuali dalam hal dosa. Maka kami
berseru:
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Ia telah merendahkan Diri dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di salib. Maka kami berseru:
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Ya Bapa, Putra-Mu telah menderita bagi kami dan
telah meninggalkan teladan bagi kami, supaya kami
pun mengikuti jejak-Nya, yakni berani menderita
demi kemuliaan nama-Mu dan demi kebahagiaan
sesama. Maka kami berseru:
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Dengan demikian, ya Bapa, Engkau mempersiap-
kan kami, agar kami dapat merayakan Paskah
dengan pantas, dan merasakan kegembiraan
Kebangkitan Putra-Mu terkasih. Maka kami
berseru:
U : Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Fransiskus, Bapa Uskup ….. dan Pastor
Paroki ......., kami melambungkan madah pujian
bagi-Mu dengan berseru:
Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya:
“Muliakanlah Tuhan Allah“, PS 657.

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

19A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
20A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
21A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

19B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
20B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

21B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Masa Prapaskah.
22. MENDARASKAN MAZMUR 145:1-14
Aku hendak mengagungkan Engkau,
ya Allahku, ya Raja,
dan aku hendak memuji nama-Mu
untuk seterusnya dan selamanya.
Setiap hari aku hendak memuji Engkau,
dan hendak memuliakan nama-Mu
untuk seterusnya dan selamanya.
Besarlah TUHAN dan sangat terpuji,
dan kebesaran-Nya tidak terduga.
Angkatan demi angkatan
akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu
dan akan memberitakan keperkasaan-Mu.
Semarak kemuliaan-Mu yang agung
dan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib
akan kunyanyikan.
Kekuatan perbuatan-perbuatan-Mu yang dahsyat
akan diumumkan mereka,
dan kebesaran-Mu hendak kuceritakan.
Peringatan kepada besarnya kebajikan-Mu
akan dimasyhurkan mereka,
dan tentang keadilan-Mu
mereka akan bersorak-sorai.
TUHAN itu pengasih dan penyayang,
panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
TUHAN itu baik kepada semua orang,
dan penuh rahmat
terhadap segala yang dijadikan-Nya.
Segala yang Kaujadikan itu
akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN,
dan orang-orang yang Kaukasihi
akan memuji Engkau.
Mereka akan mengumumkan
kemuliaan kerajaan-Mu,
dan akan membicarakan keperkasaan-Mu,
untuk memberitahukan keperkasaan-Mu
kepada anak-anak manusia,
dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu.
Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad,
dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala
keturunan.
TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya
dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh
dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin
23. AMANAT PENGUTUSAN
P : Kita telah mendengarkan dan merenungkan kisah
sengsara Tuhan kita Yesus Kristus. Yesus bersabda,
“Berbahagialah orang yang dianiaya demi
kebenaran, karena merekalah yang empunya
Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku
kamu dicela dan dianiaya, dan jika kepadamu
difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan
bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di
Surga”. Semoga Tuhan senantiasa meneguhkan kita
agar kita tabah menghadapi segala tantangan hidup
kita.
24. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, sengsara Putra-Mu membawa kesela-
matan kepada kami. Semoga kami pun selalu
mengarahkan hidup kami kepada-Mu dan saling
membantu mencapai keselamatan kekal.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
25. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
26. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
27. LAGU PENUTUP
***

Kuching, Malaysia, 16 Maret 2024


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

KEMBALI KE DAFTAR ISI


IBADAH SABDA KAMIS PUTIH
KAMIS, 28 MARET 2024
Umat berkumpul bersama di Kapela yang sudah didekorasi dan
warna liturgi putih. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian,
bisa siapkan buku nyanyian dibantu oleh koor. Sedapat mungkin,
untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka yang bertemakan KASIH.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Malam ini Gereja mengenangkan perjamuan malam
terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya. Di dalam
perjamuan ini, Yesus memberikan banyak sekali
wejangan atau nasehat. Selain berpesan agar para
murid-Nya tetap kuat dan setia, Yesus juga
berpesan untuk saling mengasihi dan saling
melayani. Itulah wasiat Yesus bagi kita semua. Kita
diminta untuk tetap kuat dalam iman, setia kepada
Tuhan, mencintai dan melayani satu sama lain.
Kita akan mendengarkan bacaan-bacaan yang
berbicara tentang perjamuan. Bacaan pertama
berbicara tentang perjamuan Paskah orang Israel di
Mesir; dan bacaan kedua berbicara tentang
perjamuan akhir Yesus bersama murid-murid-Nya.
Bacaan Injil mengantar kita untuk mendengarkan
wasiat Yesus bagi kita.
Kita hening sejenak untuk memohonkan ampun
atas segala dosa dan kesalahan kita. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa supaya siap mendengarkan Sabda Allah,
Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa sejenak dalam hati.
[hening sejenak]
Allah yang maharahim, untuk menebus kami,
Engkau mengutus Yesus Putra-Mu untuk hidup di
tengah-tengah kami. Ia meninggalkan kenangan
dan wasiat agar kami saling mengasihi dan saling
melayani. Semoga kasih-Nya hidup di dalam kami
agar kami mampu mengasihi dan melayani-Mu
dalam diri sesama kami, terutama dalam keluarga
kami, dengan penuh cinta.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah,
sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.
06. BACAAN PERTAMA (Kel. 12:1-8,11-14)
L : Bacaan dari Kitab Keluaran.
1Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di

tanah Mesir: 2"Bulan inilah akan menjadi permulaan


segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan
pertama bagimu tiap-tiap tahun. 3Katakanlah
kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal
sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing
seekor anak domba, menurut kaum keluarga,
seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
4Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya

untuk mengambil seekor anak domba, maka ia


bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat
ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut
jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah
perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.
5Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela,

berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau


kambing. 6Kamu harus mengurungnya sampai hari
yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah
Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada
waktu senja. 7Kemudian dari darahnya haruslah
diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang
pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di
mana orang memakannya. 8Dagingnya harus
dimakan mereka pada malam itu juga; yang
dipanggang mereka harus makan dengan roti yang
tidak beragi beserta sayur pahit.
11Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu

berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di


tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah
Paskah bagi TUHAN. 12Sebab pada malam ini Aku
akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak
sulung, dari anak manusia sampai anak binatang,
akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir
akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. 13Dan
darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah
di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah
itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak
akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah
kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. 14Hari
ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu
harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN
turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai
ketetapan untuk selamanya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren [1Kor 10:16]:
Piala syukur ini adalah persekutuan
dengan Darah Kristus
Mzm. 116:12-13,15-16c,17-18
Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN
segala kebajikan-Nya kepadaku?
Aku akan mengangkat piala keselamatan,
dan akan menyerukan nama TUHAN. (Refren)
Berharga di mata TUHAN
kematian semua orang yang dikasihi-Nya.
Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu,
anak dari hamba-Mu perempuan!
Engkau telah membuka ikatan-ikatanku! (Refren)

Aku akan mempersembahkan


korban syukur kepada-Mu,
dan akan menyerukan nama TUHAN,
akan membayar nazarku kepada TUHAN
di depan seluruh umat-Ny. (Refren)
08. BACAAN KEDUA (1Kor. 11:23-26)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada
jemaat di Korintus.
23Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu,

telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan


Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan,
mengambil roti 24dan sesudah itu Ia mengucap
syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan
berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi
kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
25Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah

makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian


baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah
ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi
peringatan akan Aku!" 26Sebab setiap kali kamu
makan roti ini dan minum cawan ini, kamu
memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. INJIL (Yoh. 13:1-15)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
1Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai,
Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk
beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia
senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah
sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada
kesudahannya. 2Mereka sedang makan bersama,
dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati
Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
3Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan
segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang
dari Allah dan kembali kepada Allah.
4Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-

Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan


mengikatkannya pada pinggang-Nya, 5kemudian Ia
menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai
membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya
dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
6Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata

Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak


membasuh kakiku?" 7Jawab Yesus kepadanya: "Apa
yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi
engkau akan mengertinya kelak." 8Kata Petrus
kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku
sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku
tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat
bagian dalam Aku." 9Kata Simon Petrus kepada-
Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga
tangan dan kepalaku!" 10Kata Yesus kepadanya:
"Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh
diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah
bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya
tidak semua." 11Sebab Ia tahu, siapa yang akan
menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak
semua kamu bersih."
12Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia
mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-
Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah
kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
13Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu

itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.


14Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang

adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib


saling membasuh kakimu; 15sebab Aku telah
memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya
kamu juga berbuat sama seperti yang telah
Kuperbuat kepadamu.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
10. RENUNGAN SINGKAT
Mari kita renungkan bersama dua hal berikut ini dari
bacaan yang sudah kita dengarkan. Pertama, Yesus
mencuci kaki para rasul-Nya, termasuk kaki Yudas
Iskariot. Yesus tahu bahwa Yudas akan mengkhianati-
Nya, tetapi Yesus tetap mencintai Dia. Kita bisa
bayangkan betapa sulitnya kita jika kita berada dalam
posisi seperti Yesus. Kita pasti tidak akan memberi
muka atau wajah, apalagi sampai menyentuh kaki dan
mencuci kakinya. Tetapi Yesus mengajarkan kita hal
yang lain. Dia mengajarkan kita tentang cinta yang
mengalahkan kebencian. Dia juga sebenarnya
mengajarkan Yudas untuk memilih cinta, tetapi Yudas
gagal.
Yudas memang gagal, namun Yesus mau agar kita tidak
gagal. Yesus tetap mencintai kita seberapa pun kita
mengkhianati-Nya. Kini saatnya kita diajak untuk
memilih cinta dan mengusir kebencian, karena cinta itu
menghidupkan dan kebencian itu mematikan. Mari kita
kembali kepada Tuhan, Sang Cinta.
--
Kedua, Yesus mencurahkan cinta sehabis-habisnya
dan memilih membasuh kaki. Dari semua anggota
badan, kakilah yang menjadi tumpuan akhir. Dia
menopang seluruh anggota tubuh. Dia tidak mengeluh.
Dia melayani dalam diam. Kini saatnya, anggota tubuh
yang melayani tanpa pamrih itu mendapatkan
perhatian dan ucapan terima kasih.
Tindakan Yesus untuk membasuh kaki para murid-Nya
mengajak kita untuk saling berterimakasih dan saling
melayani. Ada banyak orang yang melayani kita dalam
diam dan tanpa pamrih, terutama dalam keluarga kita
sendiri. Kita diajak untuk saling membasuh kaki satu
sama lain. Mungkin selama ini kita lupa untuk
berterima kasih atas pelayanan yang kita terima. Bisa
jadi, kita malah menuntut lebih dilayani dan
menggerutu ketika kita tidak dilayani dengan baik. Saat
ini, Yesus mengingatkan kita untuk saling berterima
kasih dan saling membasuh kaki sebagai tanda saling
melayani. Semoga kita tidak menjadi beban satu bagi
yang lain, tetapi saling meringankan beban dengan
saling melayani.
11. HENING
12. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
13. DOA UMAT
P : Mari kita panjatkan doa-doa permohonan kepada
Allah kita yang selalu mendengarkan kita.
P : Kita mendoakan Paus, Para Uskup dan Para Imam,
semoga mereka dapat melakukan tugas
penggembalaan mereka dengan meneladani Yesus
yang rendah hati dan penuh cinta. Marilah kita
mohon….
P : Kita juga berdoa untuk semua pemimpin negara.
Semoga mereka dapat mengemban tugas mereka
dengan semangat pelayanan, demi kesejahteraan
umat manusia. Marilah kita mohon….
P : Kita mendoakan semua mereka yang berjuang
melayani para pasien dan yang menderita. Semoga
mereka mendapatkan kekuatan dan merasakan
dukungan dari berbagai pihak bagi karya pelayanan
mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga kita diteguhkan untuk
saling mengasihi dan saling melayani dalam
keluarga kita. Semoga kita juga tetap dikuatkan
bahwa Tuhan sedang berjalan bersama kita dalam
situasi segala situasi hidup kita. Marilah kita
mohon….
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami
sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau
berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami
sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
14. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan
cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan
lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu
persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan
Berbagi.

15. DOA PUJIAN TUBUH DAN DARAH KRISTUS


[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil
berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan
setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]

P : Saudara-saudari terkasih, Allah sangat mengasihi


kita. Bagi kita, yang sedang berziarah di dunia ini, Ia
menyediakan TUbuh dan Darah Putra-Nya sebagai
makanan dan minuman sejati. Oleh sebab itu,
marilah kita memuji Dia.
Terpujilah Engkau di surga.
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, Tubuh Kristus adalah sungguh makanan,
dan Darah-Nya adalah sungguh minuman. Siapa saja
yang menyambut-Nya akan beroleh hidup yang kekal.
Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Karena dengan menyambut Tubuh Kristus kami
dikuatkan; dengan meminum Darah Kristus, kami
dimurnikan. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Dengan menghidangkan Tubuh dan Darah Kristus,
Engkau telah menghimpun semua orang beriman
menjadi satu tubuh, yakni Tubuh Kristus. Maka kami
memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus
menyerahkan diri-Nya seutuh-utuhnya dalam rupa
roti dan anggur. Dengan itu, Ia menunjukkan
penyerahan diri yang ikhlas bagi kami. Maka kami
memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di surga.
P : Ya Bapa, kami bersyukur karena Yesus, Imam Agung,
telah mempercayakan tugas keimamatan-Nya kepa-
da para uskup, dan para imam, maka bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa
Suci…., Bapa Uskup…., dan Pastor Paroki kami….,
kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil
berseru:
(Umat menyanyikan Lagu Pujian yang sesuai, misalnya
“Santapan Peziarah”PS 434).

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

16A. Cara A: DENGAN KOMUNI


[Dikonsultasikan dengan Pastor Paroki, terutama menyangkut
ada tuguran dengan Sakramen Mahakudus, ataukah
Sakramennya dibagikan semuanya kepada umat yang hadir.
Termasuk, jika ada tuguran, konsultasikan di mana meletakkan
Sakramen Mahakudus sesudah tuguran]
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
17A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

18A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

16B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
17B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

18B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu yang berhubungan dengan tema KASIH,
atau lagu AKU RINDU AKAN TUHAN.

AKU RINDU AKAN TUHAN


[PS-423]
1. Aku rindu akan Tuhan 2. Yesus tinggal di hatiku,
dalam Sakramen terkudus. aku amat bahagia.
Aku rindu menerima Yesus sungguh sahabatku
Yesus, Allah Manusia. dalam suka, dalam duka.
Yesus, Yesus datanglah. Yesus Kau sahabatku.

19. MENDOAKAN JIWA KRISTUS


Jiwa Kristus, kuduskanlah kami.
Tubuh Kristus, selamatkanlah kami.
Darah Kristus, sucikanlah kami.
Air lambung Kristus, basuhlah kami.
Sengsara Kristus, kuatkanlah kami.
Yesus yang murah hati, luluskanlah doa kami.
Dalam luka-luka-Mu, sembunyikanlah kami.
Janganlah aku dipisahkan, dari pada-Mu Tuhan.
Terhadap seteru yang curang, lindungilah kami.
Di waktu ajal, terimalah kami.
Supaya bersama para Kudus,
kami memuji Engkau untuk selama-lamanya.
Amin.
20. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari sekalian, kita telah merayakan
peringatan Perjamuan Malam Terakhir dari Tuhan
kita Yesus Kristus. Dalam perjamuan penuh
persaudaraan ini, Yesus meninggalkan wasiat-Nya
agar kita saling mencinta dan saling melayani.
Yesus telah memberikan contoh untuk wasiat-Nya
ini. Mari kita kembali menghidupi wasiat ini dalam
keluarga, komunitas dan lingkungan kita.
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Allah, kami bersyukur atas kerelaan Putra-Mu
menerima penderitaan untuk kami. Semoga
kekuatan cinta-Nya, memampukan kami untuk rela
berkorban dan saling melayani satu sama lain tanpa
pamrih, untuk kebahagiaan dan keselamatan kami.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda mengenangkan Perjamuan Akhir
Tuhan kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
[Jika ada tuguran atau adorasi Sakramen, Konsultasikan
dengan Pastor Paroki!]

***
Kuching, Malaysia, 16 Maret 2024
P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

KEMBALI KE DAFTAR ISI


IBADAH SABDA JUMAD AGUNG
JUMAD, 29 MARET 2024
▪ Umat Tuhan berkumpul bersama di dalam Kapela atau tempat
doa. Kapela atau tempat doa itu tidak didekorasi apapun.
▪ Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
▪ Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah
Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan
bumi”. Umat diajak untuk berdiri dalam suasana hening.
▪ Pemimpin atau Pemandu Upacara berarak masuk menuju altar
(tanpa diiringi lagu pembuka) lalu berlutut di depan altar untuk
mengenangkan wafat Tuhan Yesus. Ketika ia berlutut, semua
umat juga berlutut.
▪ Lalu Pemimpin bangkit (umat pun berdiri) dan kemudian
Pemimpin menuju tempatnya dan melanjutkan ibadah dengan
tanpa membuat Tanda Salib.
Lalu TANPA TANDA SALIB, Pemimpin langsung berkata:

P : Hari ini Gereja berkabung, karena Yesus Tuhan kita


wafat di salib. Tidak ada kata-kata yang bisa kita
ungkapkan karena Tuhan yang amat mencintai kita,
rela mati di salib untuk kita. Ia sendiri mati di tangan
manusia yang hendak diselamatkan-Nya.
Kita berkumpul bersama untuk mengenangkan
kematian-Nya. Ibadah kita ini akan terdiri dari tiga
bagian, yaitu Liturgi Sabda, penghormatan salib dan
komuni. Kita akan dihantar untuk mengenangkan
dan merasakan penderitaan Tuhan Yesus demi
menyelamatkan kita.
Terhadap misteri sengsara dan wafat Tuhan,
marilah kita mengambil sikap hening.
[Sesudah hening sesaat, Pemimpin melanjutkan
dengan Doa Pembuka].

01. DOA PEMBUKA


P : Marilah kita berdoa,
Allah Bapa yang maha pengasih dan penyayang,
inilah saatnya Putra-Mu mengorbankan diri dan
wafat bagi kami. Inilah saatnya pula Engkau
menjunjung tinggi dan memuliakan Dia. Inilah
saatnya pula kami berseru kepada-Mu agar menarik
kami semua kepada-Mu serta menunjukkan salib
sebagai satu-satunya harapan kami.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin.
02. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan yang berbicara
tentang kematian Sang Mesias. Bacaan-bacaan
berikut ini agak panjang, tetapi kita diajak untuk
turut serta merasakan penderitaan Tuhan kita
Yesus Kristus melalui bacaan-bacaan ini.
03. BACAAN PERTAMA (Yes. 52:13-53:12)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya.
Allah bersabda: “Sesungguhnya, hamba-Ku akan
berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan
dimuliakan. Seperti banyak orang akan tertegun
melihat dia begitu buruk rupanya, bukan seperti
manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak
manusia lagi. Demikianlah ia akan membuat
tercengang banyak bangsa, raja-raja akan
mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa
yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka
lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan
mereka pahami.
Siapakah yang percaya kepada berita yang kami
dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan
TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di
hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah
kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak
ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun
tidak, sehingga kita menginginkannya.
Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh
kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan;
ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya
terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk
hitungan.
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang
ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang
dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah,
dipukul dan ditindas Allah.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan
kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;
ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi
kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya
kita menjadi sembuh.
Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing
kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah
menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas
dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba
yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba
yang kelu di depan orang-orang yang menggunting
bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil,
dan tentang nasibnya siapakah yang
memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri
orang-orang hidup, dan karena pemberontakan
umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan
kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam
matinya ia ada di antara penjahat-penjahat,
sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak
ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak
meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia
menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah,
ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut,
dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang
dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang
yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh
hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab
itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang
besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh
orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai
ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke
dalam maut dan karena ia terhitung di antara
pemberontak-pemberontak, sekalipun ia
menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk
pemberontak-pemberontak”.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
04. MENYANYIKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refrein:
Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
kupercayakan jiwaku.

Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25
Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung,
Jangan sekali-kali aku mendapat malu.
Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu
ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku;
Sudilah membebaskan daku, ya Tuhan,
Allah yang setia. (Refrein)
Di hadapan semua lawanku aku tercela,
Tetangga-tetanggaku merasa jijik,
para kenalanku merasa ngeri;
Mereka yang melihat aku cepat-cepat menyingkir.
Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati,
Telah menjadi seperti barang yang pecah. (Refrein)

Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya,


Aku berkata, “Engkaulah Allahku!”
Masa hidupku ada dalam tangan-Mu.
Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku
dan bebaskan dari orang-orang yang mengejarku!
(Refrein)

Buatlah wajahmu bercahaya atas hamba-hamba-Mu,


Selamatkanlah aku oeh kasih setia-Mu!
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu,
hai semua orang yang berharap kepada Tuhan.
(Refrein)
05. BACAAN KEDUA (Ibrani 4:4-16;5:7-9)
L : Bacaan dari Surat kepada orang Ibrani.
Saudara-saudara, kita mempunyai seorang imam
agung mulia yang sudah sampai ke surga, yakni
Yesus, Putra Allah. Hendaknya kita berpegang teguh
pada pengakuan iman itu. Kita mempunyai imam
agung bukan yang tak mampu turut merasakan
kelemahan kita, melainkan yang telah dicobai
dalam segala hal seperti kita, hanya Ia tidak
berdosa.
Maka marilah kita dengan penuh harapan
menghadap tahta rahmat Allah, untuk memperoleh
belas kasih serta mendapatkan rahmat dan
pertolongan pada saat kita memerlukannya.
Di masa hidup-Nya di dunia ini, Yesus memanjatkan
doa dan permohonan disertai keluhan dan tangisan
kepada Allah yang dapat menyelamatkan-Nya dari
maut. Dan sebab takwa, Ia didengarkan oleh Allah.
Meskipun Ia Putra Allah sendiri, ia tetap taat dalam
derita-Nya. Dan setelah mencapai kesempurnaan,
Yesus menjadi sumber keselamatan abadi bagi
semua orang yang patuh kepada-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
06. BAIT PENGANTAR INJIL
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
P : Kristus taat untuk kita sampai wafatNya di salib.
Dari sebab itulah Allah mengagungkan Dia,
dan menganugerahkan nama yang paling luhur
kepada-NYA.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
07. INJIL (Yoh. 18:1-19:42)
[Dalam teks ini hanya diambil teks yang singkat, tetapi seha-
rusnya membaca teks yang lengkap: Yoh. 18:1 – 19:42]

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil


Yesus Kristus menurut Yohanes.
TIDAK ada tanda salib dengan ibu jari pada
dahi, mulut, dan dada.
Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada
mereka untuk disalibkan. Mereka menerima Yesus.
Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat
yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa
Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan mereka dan
bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua
orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-
tengah.
Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di
atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret,
Raja orang Yahudi." Banyak orang Yahudi yang
membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus
disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu
tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan
bahasa Yunani. Maka kata imam-imam kepala
orang Yahudi kepada Pilatus: "Jangan engkau
menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia
mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi." Jawab
Pilatus: "Apa yang kutulis, tetap tertulis."
Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus,
mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya
menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu
bagian dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu
tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu
tenunan saja. Karena itu mereka berkata seorang
kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya
menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita
membuang undi untuk menentukan siapa yang
mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya
genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci:
"Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara
mereka dan mereka membuang undi atas jubah-
Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara
ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang
dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada
ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya
kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak
saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala
sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya
genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci :"Aku
haus!" Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam.
Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang
telah dicelupkan dalam anggur asam, pada
sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut
Yesus.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu,
berkatalah Ia: "SUDAH SELESAI." Lalu Ia menundukkan
kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
▪ Hening sejenak.
▪ Semua diajak untuk berlutut di hadapan salib
yang masih terselubung, dengan berkata.
“MARI KITA BERLUTUT MENGENANGKAN TUHAN KITA
YANG WAFAT”.
▪ Sesudah berlutut sesaat, semua kembali
duduk. Pemimpin melanjutkan bacaan.
Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari
Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung
pada kayu salib sebab Sabat itu adalah hari yang
besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada
Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-
orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya
diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu
mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki
orang yang lain yang disalibkan bersama-sama
dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada
Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka
tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari
antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan
tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang
memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar,
dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran,
supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi,
supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci:
"Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Dan
ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan
memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."
Sesudah itu Yusuf dari Arimatea ia murid Yesus,
tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada
orang-orang Yahudi meminta kepada Pilatus,
supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus.
Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu
datanglah ia dan menurunkan mayat itu. Juga
Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula
datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa
campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-
kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil
mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan
membubuhinya dengan rempah-rempah menurut
adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu
taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru
yang di dalamnya belum pernah dimakamkan
seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang
Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka
mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
08. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan-bacaan yang kita dengarkan pada hari ini
mengisahkan tentang kematian tragis dari seorang
utusan Allah, yaitu Yesus. Kematian ini telah
dinubuatkan oleh nabi Yesaya. Kelihatan dengan amat
jelas bahwa orang benar diperlakukan dengan sama
sekali tidak adil. Ia bahkan digolongkan sebagai
pemberontak. Tidak ada seorang pun yang membela-
Nya. Bahkan murid-murid dan mereka semua yang
mengikuti-Nya menghilang. Tinggal Yesus seorang diri.
Kita bisa membayangkan betapa beratnya Yesus
berjuang seorang diri. Dia bukan saja menerima
pukulan, melainkan juga cibiran dan olokan. Dia
dianggap tidak berguna. Maka penyaliban sudah
merupakan hal yang tepat bagi-Nya. Inilah kisah Yesus,
yang menjadi korban ketidakadilan.
Meski demikian, Yesus tidak melawan. Dia tetap setia
memikul salib hingga wafat di atas kayu salib.
Semuanya demi kita. Dia diam karena Dia tetap
mengasihi kita. Perlakuan yang keji terhadap-Nya, tidak
mengurangi cinta-Nya kepada kita. Dia tidak membalas
atau mengutuk karena Dia amat mencintai kita.
Kita patut berterima kasih atas pengorbanan Yesus
yang luar biasa ini. Yesus mengubah salib yang
merupakan lambang kekejaman menjadi lambang
cinta. Karena di atas salib, Dia tetap mencintai kita.
Kita berbangga dengan salib bukan karena kengerian
salib melainkan karena cinta Tuhan pada kita. Dari
sikap Yesus ini, kita pun belajar untuk memandang
orang lain sebagai sesama kita. Kadangkala kata-kata
dan cibiran kita menyakitkan sesama kita atau malah
membuat orang lain susah berkembang. Sabda Yesus
tetap sama, “cintailah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri!”. Dan Yesus menghayatinya sampai
mati. Dia tidak membenci siapapun.
Tuhan, buatlah agar kami senantiasa diingatkan oleh
salib-Mu untuk tidak menyalibkan orang lain dengan
kata-kata atau tindakan kami. Terima kasih untuk cinta-
Mu di atas salib yang menyelamatkan kami.
09. DOA UMAT MERIAH
Doa umat meriah diucapkan oleh Pemandu ibadat sendiri.
Sebaiknya dinyanyikan. Contoh lagu bisa lihat panduan dari Buku
Perayaan Sabda Hari Minggu dan Hari Raya Tanpa Imam untuk
Masa Khusus hal. 214-215.

P : Kristus, Putera Allah rela menderita sengsara untuk


kebahagiaan kita umat-Nya. Maka marilah kita
panjatkan doa kepada Allah yang kekal dan kuasa:
P : Bagi Gereja
Mariah kita berdoa untuk Gereja Katolik yang
kudus. Semoga Allah berkenan menganugerahkan
damai kepadanya, mempersatukan dan
melindunginya di seluruh dunia. Semoga Allah
melanjutkan karya belas kasih-Nya terhadap semua
putra-putri-Nya, agar mereka bertekun mengimani
nama Tuhan dengan setia. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
P : Bagi Bapa Suci
Marilah kita berdoa bagi Bapa Suci, Paus
Fransiskus, yang telah dipilih Allah untuk
memangku jabatan uskup. Semoga Allah berkenan
melindungi dia, sehingga tetap sehat walafiat serta
dipenuhi kebijaksanaan dan ketabahan untuk
memimpin umat dengan baik. Semoga umat yang
dipimpinnya, dengan setia mengikuti segala
bimbingannya sehingga semakin berkembang
dalam iman. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
P : Bagi para pejabat Gereja dan segala lapisan umat.
Marilah kita berdoa pula untuk uskup kita…, untuk
semua Uskup, Imam, Diakon, untuk semua pejabat
Gereja, dan untuk semua pemimpin umat di tiap-
tiap jemaat, dan juga untuk semua anggota Gereja.
Semoga masing-masing, sesuai dengan rahmat
yang dianugerahkan Tuhan kepadanya, mengabdi
kepada Allah dengan setia dan penuh iman. Marilah
kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
P : Bagi kesatuan umat Kristen
Marilah kita berdoa bagi semua saudara kita yang
mengimani Kristus. Hanya Allah yang sanggup
menghimpun mereka yang tercerai-berai; Ia pun
memelihara mereka yang telah Bersatu di
dalamnya.
Semoga semua orang yang telah dikuduskan Allah
dalam Sakramen Pembaptisan, dipersatukan-Nya
pula dalam iman dan cinta kasih. Marilah kita
mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
P : Bagi para pemimpin negara.
Marilah kita berdoa pula bagi semua pemimpin
negara. Semoga berkat bimbingan dan perlin-
dungan Allah, mereka sanggup mengusahakan
perdamaian dan kesejahteraan sejati bagi seluruh
rakyat, dan menjamin kebebasan beragama.
Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
P : Marilah kita panjatkan doa pula bagi saudara-
saudara yang menderita, terutama yang sedang
menderita wabah virus corona dan bagi mereka
yang berjuang untuk mengatasi wabah ini.
Semoga Allah berkenan melenyapkan segala
penyakit, menjauhkan kelaparan, menguatkan para
tahanan, mengembalikan para pengungsi, melin-
dungi orang yang sedang dalam perjalanan,
mengantar pulang para perantau, dan
menganugerahkan keselamatan abadi kepada
semua yang telah meninggal.
Semoga mereka sekalian bergembira karena
mengalami belas kasihan Allah serta bantuan
rahmat-Nya. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
10. PENGHORMATAN SALIB
Pemimpin berdiri dan menuju pintu masuk Kapela. Di situ
sudah diletakkan Salib yang masih terselubung. Umat diajak
untuk mengarahkan pandangan ke pintu masuk Kapela.
P : Sekarang kita memasuki upacara penghormatan
salib. Kita akan memulainya dengan perarakan
Salib Suci ini. Saya akan membuka selubung salib
ini dan kita akan memandang ke arah Salib, tempat
bergantung Sang Juru Selamat kita. Kita diminta
mengarahkan hati dan pandangan mata kita pada
Salib ini, lalu menyanyikan bersama jawaban atas
undangan untuk melihat Salib ini.
[Pemimpin lalu membuka membuka seluruh selubung salib
pada bagian kepala, menyusul bagian lengan kanan, dan
terakhir seluruh kain dibuka. Setiap kali ia memperlihatkan
salib itu kepada yang hadir, sambil berkata (atau bernyanyi
jika bisa bernyanyi):]
P : Lihat kayu salib,
di sini tergantung Kristus,
Penyelamat dunia
U : Marilah kita sembah.
▪ Dialog ini diulangi tiga kali, dengan tidak terburu-buru.
Tempatnya adalah di bagian depan pintu masuk
Kapela, di bagian tengah Kapela, dan di depan altar
(dengan Salib dihadapkan kepada umat)
▪ Setelah selesai, Salib lalu diletakkan di atas meja atau
tempat yang layak diapiti oleh lilin bernyala.
P : Saudara-saudari terkasih, kita diberi kesempatan
untuk memberikan penghormatan terhadap Yesus
yang tersalib demi keselamatan kita. Kita tetap
menjaga suasana khidmat kita ini dengan berdoa
pribadi dan menyanyikan lagu bersama.
▪ Menyanyikan lagu yang bertemakan SALIB.
▪ Setelah itu dilanjutkan dengan KOMUNI BATIN.

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).
11A. Cara A: DENGAN KOMUNI
[Dikonsultasikan dengan Pastor Paroki, terutama menyangkut
dari mana memperoleh Sakramen Mahakudus]
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
12A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

13A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

11B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
12B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

13B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
yang berhubungan dengan tema SALIB.

14. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari terkasih, Kristus telah wafat bagi
kita untuk menyelamatkan kita. Kita menyatakan
hormat kita kepada-Nya yang tergantung di kayu
salib. Marilah kita merenungkan betapa besarnya
kasih Tuhan Yesus, sehingga rela mengurbankan
nyawa bagi kita. Bersama Kristus yang dimakam-
kan, marilah kita melanjutkan permenungan kita
dalam keheningan sampai besok sore.
15. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah Bapa, sumber segala rahmat dan
penghiburan, kami umat-Mu telah mengenangkan
dan merenungkan sengsara dan wafat Putera-Mu di
salib dalam rangka serta harapan akan
kebangkitan-Nya. Kami mohon, semoga kami umat-
Mu ini, Engkau curahi berkat melimpah, Engkau
ampuni dosa-dosanya, Engkau hibur serta Engkau
tabahkan dalam kesusahannya, Engkau teguhkan
imannya, Engkau hidupkan harapannya dan Engkau
jamin keselamatannya.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
16. PEMBUBARAN UMAT
P : Marilah kita memohon berkat Tuhan sambil
menundukkan kepala.
Pemandu berdiri menghadap umat, dan sambil
mengulurkan tangan kanan ke arah mereka, dan berdoa:
Kami mohon, ya Tuhan, semoga turunlah berkat
berlimpah ke atas umat-Mu ini, yang telah
mengenangkan wafat Putra-Mu sambil
mengharapkan kebangkitan-Nya; berikanlah
pengampunan, anugerahkanlah penghiburan,
tumbuhkanlah iman yang kudus berikanlah
jaminan penebusan yang kekal. Dengan
pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U : Amin
Dengan menjawab Amin, Ibadah telah selesai. Tidak ada
TANDA SALIB dan Pengutusan. Kita berkabung atas
kematian Yesus, Tuhan kita.
Bisa menyanyikan lagu Penutup.

***

Kuching, Malaysia, 16 Maret 2024


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

KEMBALI KE DAFTAR ISI


JALAN SALIB MEDITATIF
dengan teks Kitab Suci

▪ Umat Tuhan berkumpul dan berpakaian yang pantas untuk


ibadah. Sebaiknya semua alat komunikasi dimatikan.
▪ Bisa membagi tugas untuk membaca yaitu membaca teks
Kitab Suci (L), membaca pesan Kitab Suci (R) dan
membacakan doa (P). ATAU membagi pembacaan menurut
Perhentian.
▪ Nyanyian yang ada di sini adalah alternatif. Bisa menyanyikan
lagu yang dipilih sendiri oleh keluarga, yang penting berpusat
pada Yesus yang menderita.

NYANYIAN PEMBUKA
MARI KITA MERENUNGKAN
(Madah Bakti no. 382, ayat 1,3,5)
Mari kita merenungkan, Penebusan umat Tuhan.
Resapkanlah dalam hati, cinta kasih ilahi.
Diutus sebagai abdi, Yesus taat sampai mati,
Diperolok dan disiksa, dibunuh dengan hina.
Hati Yesus yang terluka, korban cinta tak terhingga,
Jadikanlah kami mampu, mengikuti cinta-Mu.

TANDA SALIB DAN KATA PEMBUKA


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin
P : Kita semua berkumpul di sini untuk mengikuti dan
merenungkan perjalanan Yesus menuju Golgota,
tempat Ia disalibkan. Perjalanan salib yang dimulai dari
hadapan Pilatus, akhirnya membawa Yesus kepada
kematian-Nya di atas kayu salib. Dia rela berkorban
demi keselamatan kita.
Kita akan merenungkannya dengan mengambil
inspirasi dari teks-teks Kitab Suci. Kita tetap duduk di
tempat, sambil mendengarkan pembacaan teks Kitab
Suci dan permenungan yang dibacakan bagi kita. Pada
perhentian keduabelas, kita akan mengambil sikap
berlutut.
[Hening sejenak]
P : Marilah berdoa,
Penyelamat dan Tuhanku, kini kami berada di hadapan
salib-Mu, menyesali segala dosa kami yang menyebab-
kan Dikau menderita dan wafat. Limpahkanlah rahmat-
Mu agar kami mampu menemani-Mu di Jalan Salib ini.
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin

PERHENTIAN PERTAMA: YESUS DIHUKUM MATI


P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Markus (Mrk. 15:12-15)
Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada
mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat
dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"
Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!"
Lalu Pilatus berkata kepada mereka: "Tetapi kejahatan
apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka
makin keras berteriak: "Salibkanlah Dia!" Dan oleh
karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu,
ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus
disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.
[Hening sejenak]
R : Kita belajar dari situasi pengadilan yang tidak adil ini.
Yesus dihukum mati bukan karena kesalahannya dan
Dia tidak mendapatkan pembelaan dari penguasa.
Hukuman Yesus terjadi karena orang banyak berteriak.
Ia diadili oleh orang banyak. Hendaknya kita tidak turut
ikut arus dengan sikap orang yang membenci atau
menghina atau memanipulasi orang lain. Kita turut
menghukum Yesus, jika kita juga menghakimi orang
lain yang tidak bersalah.Seberapa sering kita gosipkan
atau malah menyebarkan informasi yang salah tentang
sesama kita?
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, bantulah kami untuk selalu berusaha
mencari kebenaran dan tidak asal turut serta
menghukum orang lain, baik dengan kata-kata maupun
dengan tindakan kami. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin

PERHENTIAN KEDUA: YESUS MEMIKUL SALIB


P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Matius (Mat. 27:31)
Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan
jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-
Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke
luar untuk disalibkan.
[Hening sejenak]
R : Yesus sudah lelah karena diolok dan disiksa. Ini
membuat-Nya menderita lahir-batin. Namun demikian,
Dia masih harus memikul salib yang akan menjadi
tempatnya mati tergantung.
Mungkin kita juga seringkali berlaku demikian terhadap
sesama kita. Kita tidak merasa senang kalau orang lain
berhasil; dan karenanya kita mau dia gagal atau
menderita. Kita membebani dia dengan berbagai hal
dan membuatnya amat menderita. Seberapa sering
rasa irihati dan cemburu dalam hati kita, membuat
orang lain terluka, menderita dan tertekan lahir-batin?
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, Engkau menerima salib dengan penuh
cinta. Ampuni kami karena kadangkala rasa egoisme
kami membuat sesama kami menderita. Tuhan,
ampuni kami. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin

PERHENTIAN KETIGA: YESUS JATUH UNTUK PERTAMA KALI


P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Kitab Yesaya (Yes. 53:3-4)
“Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh
kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia
sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya
terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk
hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang
ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,
padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan
ditindas Allah.”
[Hening sejenak]
R : Yesus jatuh, karena beban yang terlalu berat. Nabi
Yesaya mendaftarkan beban yang dipikul Yesus yaitu
penghinaan, pukulan dan kesakitan. Dia berusaha
memikul semua penyakit kita tersebut.
Seringkali kita juga mempraktekkan hal yang sama.
Ketika kita melakukan kesalahan, kita tidak
mengakuinya. Kita malu dan karenanya kita jatuh lagi
dalam dosa manusia pertama yaitu mempersalahkan
orang lain. Kita akan terus jatuh dalam dosa dan tidak
akan bangkit kalau kita tidak menerima kesalahan kita;
atau hanya menuding dan mempersalahkan orang lain.
P : Marilah berdoa:
Ya Yesus, Engkau memikul kesalahan dan dosa kami
semua. Semoga kami mampu memperbaiki diri kami
sendiri dan dengan rendah hati memikul salib kami
serta tidak membebani-Mu dan sesama kami. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin

PERHENTIAN KEEMPAT: YESUS BERJUMPA DENGAN IBU-NYA


P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Lukas (Luk. 2:34-35)
Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada
Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan
untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang
di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang
menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan
menembus jiwamu sendiri supaya menjadi nyata
pikiran hati banyak orang."
[hening sejenak]
R : Bunda Maria pasti tidak mengerti perkataan Simeon
tersebut, dan karenanya ia menyimpannya dalam hati.
Kini ia mengerti. Ia harus menerima kenyataan bahwa
Putranya berjuang sendirian dan tidak berdaya
diperlakukan secara tidak adil oleh banyak orang.
Kita ingat semua ibu yang berjuang membesarkan
anak-anak mereka, terutama mereka yang harus
berjuang sendirian. Yesus menghargai ibu-Nya.
Bagaimana sikap kita terhadap orang yang membantu
kita untuk hidup lebih baik? Apakah kita tahu berterima
kasih kepada mereka?
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, Engkau masih memberikan penghiburan
kepada Bunda Maria di dalam penderitaan-Mu.
Bantulah kami, agar kami juga tahu mengungkapkan
rasa terima kasih kami kepada semua yang membantu
dan menolong hidup kami. Dampingilah dan
kuatkanlah semua ibu di dunia, terutama ibu yang
harus kehilangan putra atau putrinya karena perang
atau wabah. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin

NYANYIAN
PUTRA ALLAH YANG KAYA
(Madah Bakti no. 385)

Putra Allah yang kaya, sudi jadi papa,


Putra Allah yang mulia, dinakan diri-Nya.
Menylamatkan manusia, menanggung derita.
Mautpun ditrima-Nya, dengan pasrah cinta.
Amat cintalah Bunda, di sisi Putranya,
Amat setialah Bunda, slalu di samping-Nya.
Menylamatkan manusia, turut menderita.
Bersama Putera-Nya, dengan pasrah cinta.

PERHENTIAN KELIMA: YESUS DITOLONG SIMON DARI KIRENE


P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Lukas (Luk. 23:26)
Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan
seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru
datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas
bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.
[hening sejenak]
R : Simon orang Kirene, pasti tidak menyangka bahwa ia
akan dipaksa membantu seorang bernama Yesus. Dia
kemudian memikulnya sambil mengikuti Yesus.
Seberapa sering kita membantu sesama kita yang
menderita? Ataukah kita enggan membantu karena kita
takut terhadap banyak orang yang memusuhinya?
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk semua mereka yang
berani mengambil beban dari orang yang menderita.
Bukalah mata dan hati kami untuk selalu bersedia
membantu sesama kami yang menderita.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin

PERHENTIAN KEENAM: VERONIKA MENGUSAP WAJAH YESUS


P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Kitab Yesaya (Yes. 52:2-3)
Kebaskanlah debu dari padamu, bangunlah, hai
Yerusalem yang tertawan! Tanggalkanlah ikatan-ikatan
dari lehermu, hai puteri Sion yang tertawan! Sebab
beginilah firman TUHAN: Kamu dijual tanpa
pembayaran, maka kamu akan ditebus tanpa
pembayaran juga.
[hening sejenak]
R : Di tengah kerumunan dan himpitan orang, muncul
seorang perempuan membantu Yesus. Tindakannya itu
didorong oleh cinta. Cinta membuatnya berani
mendekati Yesus dan memberikan pertolongan sejauh
mampu. Ia mengusapi wajah Yesus dan itu sudah
merupakan sebuah bantuan yang amat berarti.
Apakah kita pernah berpikir untuk menolong sesama
atau teman atau mereka yang menderita dengan
memberikan perhatian bagi mereka? Dalam kebiasaan
kita, kita baru mendatangi yang bersangkutan ketika ia
sudah meninggal dan kita meratapinya. Pernahkah kita
berpikir untuk mengunjungi mereka ketika mereka
sakit, atau menemui mereka selagi mereka masih
hidup?
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, terima kasih telah menerima perhatian
dari Veronika. Bantulah kami agar sama seperti
Veronika untuk menjumpai dan membantu orang-orang
di sekeliling kami yang menderita. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin

PERHENTIAN KETUJUH: YESUS JATUH KEDUA KALINYA


P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1Pet. 2:22-24)
Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-
Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan
mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak
mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia,
yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul
dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita,
yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.
Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
[hening sejenak]
R : Yesus jatuh lagi. Rasul Petrus memberikan kesaksian
bahwa Dia memikul dosa kita. Mari kita mengingat dosa
apa yang kita buat berulang kali dan kita anggap biasa
saja? Itulah luka kita sendiri. Apakah kita bisa
mematikannya agar kita bisa menyembuhkan diri kita
sendiri?
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, setiap kali kami jatuh, bantulah kami
untuk bangkit lagi. Bersama Dikau, kami ingin
memperbaikinya. Tuhan, bantulah kami. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin

PERHENTIAN KEDELAPAN: YESUS MENASIHATI WANITA-WANITA YANG


MENANGIS
P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Lukas (Luk. 23:27-29)
Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya
banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia.
Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai
puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi
Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-
anakmu! Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata:
Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya
tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak
pernah menyusui.
[hening sejenak]
R : Yesus masih punya hati terhadap orang lain meskipun
Dia sedang menderita. Dia mengingat nasib kita. Dia
menasihati kita semua untuk menangisi diri kita karena
Dia mau kita selamat. Menangisi Yesus yang menderita
hendaknya membuat kita sadar akan dosa-dosa kita.
Seberapa banyak kita merasa sedih atas dosa dan
kesalahan kita sendiri? Tuhan lebih menderita karena
kita tidak menyadari bahwa kita tidak menyesal dan
bertobat dari dosa-dosa kita.
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk teguran-Mu. Semoga
kami merasa malu dengan segala dosa kami dan
memperbaikinya. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
NYANYIAN
SENGSARAMU O YESUS
(Madah bakti no. 379, ayat 1,3)
Sengsara-Mu O Yesus, akibat dosaku.
Kau dihina, disiksa, dibunuh rakyat-Mu.
Gembala yang utama, mengorbankan diri,
Supaya kumpulan-Mu, luput dari mati.
Allah yang maharahim, ampunilah dosa,
Demi cinta Putra-Mu, dan korban salib-Nya.
Berilah kurnia-Mu, agar teladan-Nya,
mengobarkan hatiku, dengan cinta mesra.

PERHENTIAN KESEMBILAN: YESUS JATUH KETIGA KALINYA


P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Kitab Yesaya (Yes. 53:7,12)
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan
tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang
dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang
diam di depan orang-orang yang menggunting bulunya,
ia tidak membuka mulutnya. Ia telah menyerahkan
nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di
antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia
menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk
pemberontak-pemberontak”.
[hening sejenak]
R : Yesus jatuh untuk kesekian kalinya. Nabi Yesaya
mengungkapkan kepasrahan Sang Anak Domba. Ia
tidak membuka mulutnya. Dia tetap bangun dan
berjalan lagi.
Kadangkala kita juga merasakan hal yang sama. Kita
jatuh dan dijauhi oleh banyak orang. Yesus
mengajarkan kita untuk bangkit lagi dan berjalan terus.
Kita juga diajak untuk membantu mereka yang jatuh
untuk bangun dan berjalan maju lagi.
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, bantulah kami untuk mengerti bahwa
Engkau tidak memberikan kami salib yang tidak dapat
kami pikul. Ajarilah kami untuk melihat kehadiran-Mu
dalam setiap tantangan kehidupan kami. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin

PERHENTIAN KESEPULUH: PAKAIAN YESUS DITANGGALKAN


P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Yohanes (Yoh. 19:23-24)
Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus,
mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya
menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu
bagian dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu
tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan
saja. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang
lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa
potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk
menentukan siapa yang mendapatnya."
[hening sejenak]
R : Tindakan menanggalkan pakaian ini adalah tindakan
menurunkan harga diri dan martabat manusiawi.
Martabat Yesus dipermainkan. Belum puas
mempermalukan Yesus, mereka juga merampok satu-
satu hartanya yaitu pakaiannya.
Apakah kita pernah berlaku seperti para prajurit ini?
Apakah kita merendahkan orang lain dan tidak
menganggap kehadirannya? Apakah kita juga
merampok kehidupan orang lain? Jika kita tidak
menghargai sesama, kita tidak menghargai Tuhan,
karena sesama kita juga adalah ciptaan-Nya.
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, bantulah kami untuk saling menghargai
dan menerima orang lain sebagai saudara-saudari dari
Pencipta yang sama. Semoga kami saling mendukung
kehidupan kami, saling membagi apa yang kami miliki
sebagaimana Engkau memberikan hidupmu sehabis-
habisnya. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin

PERHENTIAN KESEBELAS: YESUS DIPAKU DI KAYU SALIB


P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Lukas (Luk. 23:33-34)
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama
Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga
kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah
kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus
berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat."
[hening sejenak]
R : Inilah momen yang paling menyakitkan. Seseorang
dipaku pada kayu. Yesus dianggap sebagai benda atau
kayu. Dia bukan manusia. Meskipun demikian, Yesus
tetap mengasihi mereka semua dan mengampuni
mereka. Mereka tidak mengetahui bahwa siksaan
apapun tidak menghapus cinta-Nya kepada manusia.
Apa sikap kita ketika kita diperlakukan tidak adil?
Masihkah ada cinta tersisa di dalam hati kita untuk
mereka? Untuk hal yang tidak mudah ini, mari kita
mohonkan kekuatan dari Tuhan Yesus.
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, cinta-Mu pada kami sungguh luar biasa.
Engkau tidak berpaling dari kami, meskipun Engkau
diperlakukan amat tidak adil dan tidak dihitung lagi
sebagai manusia. Bantulah kami untuk sabar, terutama
bila kami diperlakukan tidak adil. Kami mohon
kekuatan-Mu untuk menghadapi segala ketidakadilan
yang kadangkala menimpa hidup kami. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin

PERHENTIAN KEDUABELAS: YESUS WAFAT DI SALIB


P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
[Semua berlutut merenungkan kematian Yesus]
P : Bacaan dari Injil Yohanes (Yoh. 19:26-30)
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-
Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu,
inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-
murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu
menerima dia di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena
Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai,
berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam
Kitab Suci :"Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh
anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga
karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam,
pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut
Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu,
berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan
kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
[hening sejenak]

NYANYIAN
HAI UMATKU APA SALAHKU
Madah Bakti no. 411 (solo ayat 1,3,4)

Hai umat-Ku, apa salah-Ku padamu?


Jawablah Aku, kapankah kau Ku susahkan?
Solo:
1. Engkau mati Ku hidupkan,
Engkau sakit Ku sembuhkan.
Namun kini balasanmu,
Aku sudah kau salibkan.
2. Engkau lemah Ku kuatkan,
Engkau susah Ku senangkan,
Namun kini jawabanmu,
Aku sudah kau tinggalkan.
3. Engkau salah Ku ampuni,
engkau jauh Ku dekati,
Namun kini jawabanmu,
Aku sudah kau ingkari.

Bangun lagi.

PERHENTIAN KETIGABELAS: YESUS DITURUNKAN DARI SALIB


P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Markus (Mrk. 15:43-46)
Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota
Majelis Besar yang terkemuka, yang juga menanti-
nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri
menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus
heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati.
Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya
kepadanya apakah Yesus sudah mati. Sesudah
didengarnya keterangan kepala pasukan, ia berkenan
memberikan mayat itu kepada Yusuf. Yusufpun
membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat
Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan
itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang
digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya
sebuah batu ke pintu kubur itu.
[hening sejenak]
R : Segalanya berakhir. Yesus yang perkasa, kini
membutuhkan bantuan orang lain untuk menurunkan-
Nya dari salib. Semuanya sunyi. Namun, sekurang-
kurangnya Yesus masih mendapatkan kasih sayang
orang yang pernah dijumpai-Nya.
Situasi seperti ini kadangkala kita alami. Kita
kehilangan orang-orang yang kita kasihi dan kita
merasa sunyi karena dia tidak ada lagi. Pernahkah kita
datang kepada Tuhan Yesus dan menyerahkan
kekosongan hati kita pada-Nya? Dia tidak diam. Dia ada
di sana merasakan hal yang sama. Sunyi dan sendirian.
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, ketika kami berada dalam kekosongan,
kesunyian dan kehampaan hati, buatlah kami kembali
ke Jumad Agung ini; ketika semua kelihatannya hilang
binasa. Semoga kami selalu melihat bahwa di balik
kelamnya Jumad Agung, selalu ada Kebangkitan
menanti kami. Tuhan, teguhkanlah selalu iman kami.
Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin

PERHENTIAN KEEMPATBELAS: YESUS DIMAKAMKAN


P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan,
dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Yohanes (Yoh. 19:41-42)
Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu
taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang
di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.
Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang
kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan
mayat Yesus ke situ.
[hening sejenak]
R : Yesus pun merasakan gelapnya makam. Tidak ada
upacara agung untuk pemakaman-Nya. Tidak ada
ratapan berhari-hari, karena orang Yahudi akan
merayakan Paskah mereka. Semua dilakukan diam-
diam dan dalam keheningan. Kelihatannya, Tuhan telah
ditinggal-pergi dan manusia merayakan pestanya.
Mungkin kita juga melakukan hal yang sama. Kita
mengenyampingkan Tuhan dan menganggap-Nya tidak
ada dan kita pun meneruskan pesta kehidupan atau
kesenangan kita. Bahkan kadangkala kita merasa
Tuhan menjadi hambatan bagi kesenangan kita.
Momen pemakaman Yesus memanggil kita untuk
menyadari bahwa suatu saat kita akan kembali juga ke
tanah dan kembali kepada Tuhan. Masihkah kita
mengenyampingkan-Nya?
P : Marilah berdoa:
Tuhan Yesus, kami harus mengakui bahwa kadangkala
kami menguburkan Dikau dan tidak peduli pada
kehadiran-Mu. Semoga kami menyadari bahwa hidup
kami di dunia ini hanyalah sementara. Semoga kami
selalu mempersiapkan diri kami juga untuk hidup kekal,
di mana Engkau meraja selamanya dalam kemuliaan-
Mu. Amin.
Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin

DOA PENUTUP
P : Tuhan Yesus, terima kasih untuk cinta-Mu kepada
kami. Buatlah agar kami menyadari pengorbanan-Mu
ini dan belajar menghargai hidup kami dan hidup
sesama kami. Engkaulah Tuhan dan Penebus kami,
kini dan sepanjang masa.
U : Amin
[hening sejenak]
P : Setiap seruan berikut, kita menjawab:
Ampunilah kami Tuhan.
P : Karena kami memilih yang jahat,…..
P : Karena kami tidak percaya pada-Mu,…..
P : Karena kami menghakimi sesama kami,…..
P : Karena hati kami penuh dengan pikiran kotor dan
negatif,…..
P : Karena kami mementingkan diri kami sendiri,…..

Satu kali Bapa Kami….


Satu kali Salam Maria…
Kemuliaan…

MEMOHONKAN BERKAT PENUTUP


P : Marilah kita memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Jalan salib kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
NYANYIAN PENUTUP
YESUS TUHANKU
(Madah Bakti no. 416).
Yesus Tuhanku, O Yesus Tuhan, Tuhanku.
Anak Domba yang tak bernoda,
dihukum mati, bagai durjana,
O Yesus Tuhan, Tuhanku.

Solo:
1. Yesusku, Tuhan mahakasih,
Karna dosaku duri dan paku,
Menikam Tubuh, tangan kaki-Mu.
Karna dosaku, lambung-Mu kudus,
dibuka tombak kelalimanku. O….
2. Pulanglah, hati yang tersesat,
Tuhan menunggu, sepanjang waktu,
di atas salib, rindu padamu,
Buka hatimu lipurkan duka,
memohon ampun daripada-Nya. O…

Pemilihan teks Kitab Suci di setiap Perhentian mengikuti teks dari:


www.comunitacenacolo.it/official/scarica.php?file=images/pdf/VIA.pdf

***

Roma, 6 April 2020


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

KEMBALI KE DAFTAR ISI


IBADAH SABDA SABTU SUCI
SABTU, 30 MARET 024
BAGIAN PERTAMA: UPACARA CAHAYA
Upacara cahaya dilaksanakan di depan kapela dan lilin Paskah
akan dinyalakan dari api unggun. Ketika lampu-lampu sudah
dipadamkan, rombongan petugas menuju keluar pintu gerbang dan
upacara dimulai dengan penyalaan Lilin Paskah yang telah
diberkati di Paroki.

01. DOA PEMBUKA


P : Ya Allah, dengan pengantaraan Kristus, Engkau
telah menganugerahi kami cahaya api kemuliaan-
Mu. Kami mohon, sucikanlah api baru ini. Semoga
perayaan Paskah ini menghangatkan kerinduan
kami akan hidup surgawi, sehingga dengan hati
yang murni, kami kelak dapat merayakan Paskah
dalam cahaya-Mu yang kekal. Dengan
pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U : Amin.
Pemandu atau Pengantar memerciki api dengan air suci,
kemudian dia memasangi lima (5) gambar salib yang
disediakan pada Lilin Paskah, sambil berkata:
P : Semoga Kristus Tuhan melindungi dan memelihara
kita demi luka-luka-Nya yang kudus dan mulia.
U : Amin.
Kemudian Pemandu atau Pengantar memerciki Lilin Paskah
dengan air suci, lalu menyalakannya dengan api baru sambil
berkata:
P : Semoga cahaya Kristus yang telah bangkit dengan
mulia menghalau kegelapan dalam hati dan budi
kita.
U : Amin.

02. PERARAKAN LILIN PASKAH


Salah seorang yang ditentukan mengangkat Lilin Paskah ke
arah umat, dan menyanyikan lagu di bawa ini dalam cara 3 kali
seperti biasa yaitu di pintu masuk Kapela, di bagian tengah
Kapela, dan di depan Altar.
P : Cahaya Kristus
U : Syukur Kepada Allah
Setelah nyanyian “Cahaya Kristus” yang ketiga, lampu-lampu
dinyalakan bersamaan dengan pemasangan lilin bagi seluruh
umat. Kemudian Lilin Paskah ditempatkan di samping altar
atau di samping mimbar.
03. PUJIAN LILIN PASKAH
Semua siap mendengarkan Madah Pujian Paskah atau Exultet.
Untuk Exultet, bisa dicarikan teks yang sesuai, yang bisa
dibawakan oleh salah seorang peserta yang menyiapkan diri
dengan baik. Sedapat mungkin dinyanyikan, jika tidak, dalam
situasi yang darurat, bisa didaraskan atau dibacakan.
Sesudah Exultet, lilin-lilin dipadamkan. Lalu Pemimpin
membacakan doa Pembuka.

04. DOA PEMBUKA


P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah, Bapa yang mahabaik, Engkau berkenan
mengundang kami semua merayakan peristiwa
agung kebangkitan Yesus dari antara orang mati.
Kami mohon, sudilah menerangi hati dan budi kami
dengan Roh Kudus, supaya dengan merayakan
malam agung ini, kami dapat memetik hikmah
kebangkitan bagi hidup kami.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami yang dengan kebangkitan-Nya bersatu
dengan Engkau dalam persekutuan dengan Roh
Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

BAGIAN KEDUA: LITURGI SABDA


05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.
06. BACAAN PERTAMA (Kel. 14:15 - 15:1)
L : Bacaan dari Kitab Keluaran.
15Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah

engkau berseru-seru demikian kepada-Ku?


Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka
berangkat. 16Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan
ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah
airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari
tengah-tengah laut di tempat kering. 17Tetapi
sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir,
sehingga mereka menyusul orang Israel, dan
terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya
dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan
kemuliaan-Ku. 18Maka orang Mesir akan
mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku
memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun,
keretanya dan orangnya yang berkuda." 19Kemudian
bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di
depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang
mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan
mereka, lalu berdiri di belakang mereka.
20Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara

orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh


karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka
malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat
mendekati yang lain, semalam-malaman itu.
21Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut,
dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air
laut dengan perantaraan angin timur yang keras,
membuat laut itu menjadi tanah kering; maka
terbelahlah air itu. 22Demikianlah orang Israel
berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering;
sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai
tembok bagi mereka. 23Orang Mesir mengejar dan
menyusul mereka segala kuda Firaun, keretanya dan
orangnya yang berkuda sampai ke tengah-tengah
laut. 24Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di
dalam tiang api dan awan itu memandang kepada
tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara
orang Mesir itu. 25Ia membuat roda keretanya
berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga
orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan
orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk
mereka melawan Mesir."
26Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah

tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi


orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang
mereka yang berkuda." 27Musa mengulurkan
tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi
berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang
Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN
mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.
28Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan

orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang


telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun
tidak ada yang tinggal dari mereka. 29Tetapi orang
Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah
laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu
sebagai tembok bagi mereka.
30Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan
orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang
Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai
laut. 31Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa
besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap
orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada
TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan
kepada Musa, hamba-Nya itu. 1Pada waktu itu Musa
bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan
nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku
menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda
dan penunggangnya dilemparkannya ke dalam laut.
Tuhan itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi
keselamatanku. Dialah Allahku, Dia kupuji, Dialah
Bapaku, kuluhurkan Dia!”
Bacaan ini tidak ditutup dengan “Demikianlah sabda Tuhan!”,
tetapi langsung disambung dengan nyanyian (yang umumnya
diambil dari Kel. 15).

07. MENYANYIKAN LAGU


[dianjurkan: Karya Tuhan Hendak Ku Puji, Madah Bakti no. 421]

08. BACAAN KEDUA (Yes. 55:1-11)


L : Hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah
air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang,
marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli
dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa
bayaran! Mengapakah kamu belanjakan uang untuk
sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu
untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan?
Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang
baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling
lezat.
Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-
Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku
hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu,
menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan
kepada Daud.
Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi
saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja
dan pemerintah bagi suku-suku bangsa;
sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa
yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak
mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh
karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang
Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan
engkau.
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui;
berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah
orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat
meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali
kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya,
dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi
pengampunan dengan limpahnya.
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan
jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman
TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi,
demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan
rancangan-Ku dari rancanganmu. Sebab seperti
hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali
ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya
subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan,
memberikan benih kepada penabur dan roti kepada
orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku
yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali
kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan
melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan
berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. MENYANYIKAN LAGU
10. BACAAN KETIGA (Rm. 6:3-11)
L : Bacaan dari Surat Paulus kepada jemaat di Roma.
Saudara-saudari, 3tidak tahukah kamu, bahwa kita
semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah
dibaptis dalam kematian-Nya? 4Dengan demikian
kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia
oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati
oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup
dalam hidup yang baru. 5Sebab jika kita telah
menjadi satu dengan apa yang sama dengan
kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan
apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. 6Karena
kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut
disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya,
agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada
dosa. 7Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas
dari dosa.
8Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya,

bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. 9Karena kita


tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara
orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi
atas Dia. 10Sebab kematian-Nya adalah kematian
terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya,
dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
11Demikianlah hendaknya kamu memandangnya:

bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup


bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
11. MENYANYIKAN LAGU
[Atau mendaraskan Mazmur Tanggapan berikut:]
Refren:
Alleluia, Alleluia, Allelluia
Mzm. 118:1-2,16ab,17,22-23
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!
“Kekal abadi kasih setia-Nya”.
Biarlah Israel berkata:
“Kekal abadi kasih setia-Nya”. (Refren)

Tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan,


tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"
Aku tidak akan mati, tetapi hidup,
dan aku akan menceritakan
perbuatan-perbuatan TUHAN. (Refren)

Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan


telah menjadi batu penjuru.
Hal itu terjadi dari pihak TUHAN,
suatu perbuatan ajaib di mata kita. (Refren)
12. ALLELUIA
Pemimpin menyanyikan Alleluia meriah, yang diulangi oleh
seluruh yang lain, tiga kali berturut-turut dengan setiap kali
tanda nada naik satu nada.

3 5 675 5 65 5 675 556 5i 67 6 5 ||


Al—le - - - lu ya.
13. INJIL (Mrk. 16:1-7)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Markus.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan
Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-
rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.
Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu,
setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur.
Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa
yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari
pintu kubur?"
Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah,
batu yang memang sangat besar itu sudah
terguling. Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan
mereka melihat seorang muda yang memakai jubah
putih duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat
terkejut, tetapi orang muda itu berkata kepada
mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang
Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia
tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka
membaringkan Dia.
Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-
murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu
ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti
yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
14. RENUNGAN SINGKAT
Malam ini kita hanya merenungkan satu poin saja dari
kisah kebangkitan Tuhan. Dua kali teks Injil menyebut
bahwa Yesus akan menjumpai mereka semua di
Galilea. Galilea adalah wilayah utara Israel, tempat
Yesus dibesarkan dan memulai karya perutusan-Nya.
Yesus sendiri mati di Yerusalem, di wilayah selatan. Lalu
mengapa Yesus meminta para pengikut-Nya untuk
kembali ke utara, ke Galilea?
Yesus ingin agar mereka kembali ke tempat di mana
mereka semua bertemu untuk pertama kalinya,
kembali ke titik awal. Mereka kembali ke cinta pertama
mereka. Semua kejadian di Yerusalem meruntuhkan
harapan dari para rasul. Mereka kehilangan pegangan.
Maka Yesus mengajak mereka kembali ke tempat
pertama, untuk menggali dan menemukan kembali
harapan awal dan memulai secara baru.
Kebangkitan adalah awal dari kehidupan dan
perjalanan yang baru. Kita diajak untuk tidak menyerah
ketika kita jatuh atau ketika kita putus asa. Tuhan
selalu menanti kita untuk memulai dengan cara yang
baru. Tidak ada harapan yang sia-sia bagi orang yang
percaya. Tuhan selalu ada di Galilea untuk memulai
berjuang bersama kita.
Jika keluarga kita mengalami kesulitan, kita bisa datang
lagi ke Galilea, menemui Tuhan yang mempersatukan
keluarga kita. Di situlah kita akan menemukan harapan
kebangkitan kita kepada kehidupan yang baru. Jika
harapan terasa sia-sia, jangan lupa: Tuhan mengajak
kita memulai lagi bersama-Nya.
15. HENING
16. SYAHADAT
P : Kini, marilah kita menyatakan dan mengungkapkan
iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan
mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah,
Bapa yang mahakuasa…..
17. DOA UMAT
P : Marilah kita panjatkan doa kepada Bapa di surga,
yang telah membangkitkan Yesus Kristus, Putra-
Nya, dari kematian agar kita dapat menemukan
hidup sejati pada-Nya.
P : Bagi tanah air kita. Semoga kebangkitan Yesus
Kristus menjiwai para pemimpin dan seluruh rakyat,
agar semuanya bersama-sama bangkit dan
berjuang membangun bangsa yang lebih baik,
terutama di masa sulit sekarang ini. Marilah kita
mohon....
P : Bagi saudara-saudari kita yang mengalami krisis
kepercayaan, yang lengah dan acuh tak acuh.
Semoga mereka merasakan kebangkitan Tuhan
dan menyadari kembali tanggung jawab mereka
menjadi pengikut Yesus Kristus. Marilah kita
mohon....
P : Bagi semua orang yang telah meninggal sebagai
orang-orang yang sudah ditandai dengan
pembaptisan. Semoga mereka diperkenankan
menikmati sukacita paskah sepenuhnya di surga.
Marilah kita mohon....
P : Bagi kita sendiri. Semoga iman kita akan Kristus
yang bangkit semakin teguh sehingga kita mampu
menghayati hidup kita sebagai pengikut-Nya yang
setia. Marilah kita mohon....
P : Ya Bapa, demikianlah doa-doa permohonan yang
kami sampaikan kepada-Mu. Kabulkanlah demi
jasa Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara
kami.
U : Amin
18. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan
cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan
lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu
persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan
Berbagi.

19. DOA PUJIAN


[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil
berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan
setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih!
Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan
membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup kita,
sehingga kita pantas hidup sebagai manusia baru.
Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka
marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh
dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami,
bahkan merangkul kami dalam cinta kasih
kebapaan-Mu dan memperbaiki cacat cela kami.
Maka kami berseru kepadaMu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami menjadi domba yang tersesat dan tercerai-
berai, karena mau mengikuti kehendak sendiri.
Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali
menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni
Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri
seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa dan
pelanggaran kami, sehingga kami layak menjadi
putera-puteri-Mu. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi kami
harapan yang kokoh akan jaminan abadi dalam
kehidupan bersama Dikau. Maka kami berseru
kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan
madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

20A. Cara A: DENGAN KOMUNI


[Hal ini perlu dikonsultasikan dengan Pastor Paroki, dan diatur
sesuai dengan petunjuk dari Pastor Paroki, termasuk dari mana
memperoleh Sakramen Mahakudus yang telah dikonsekrasi-
kan dan di mana diletakkannya]
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel atau tempat pentahtaan yang disiapkan khusus,
dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan
segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu atau
pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut
menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin
mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil
berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
21A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

22A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

20B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
21B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
22B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Masa Paskah.

AKU RINDU
Madah Bakti no. 289

1. Aku rindu, akan kedatangan-Mu di dalam batinku.


Biarpun aku tak pantas, menyambut Tubuh Darah-Mu.
(Refr.)
2. Ku percaya akan Sabda-Mu yg membawa kehidupan.
Aku serahkan cintaku pada-Mu, Juru s’lamatku. (Refr.)
3. Ya Tuhanku, cinta kasih-Mu Kau curahkan kepadaku.
Kini ku balas cinta-Mu dengan mengikuti Dikau. (Refr.)
4. Aku rindu, akan Tuhan,
Aku rindu akan kedatangan-Mu ya Tuhan. (Refr.)
23. MENDARASKAN MAZMUR 150
Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya,
pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala,
pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian,
pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting,
pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!
Haleluya!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu,
dan sepanjang segala abad. Amin
24. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, peristiwa Paskah
membuka dunia yang sungguh baru bagi kita. Yesus
telah dibangkitkan oleh Allah dalam kekuatan Roh
Kudus. Paskah Tuhan menjadi paskah kita.
Para pengikut Kristus tidak lagi dibebani oleh dosa,
sebab Kristus pemenang atas maut telah
mengalahkannya. Maka kita semua sebagai anak-
anak Paskah hendaknya bersukacita dalam Tuhan
dan dengan penuh optimis iman, berjalan maju
meraih masa depan.
25. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Allah, kami bersyukur atas karya penebusan yang
terjadi melalui Yesus, Putra-Mu. Kebangkitan-Nya
membuka pintu surga bagi kami dan membawa
harapan akan hidup kekal bersama-Mu. Semoga
kami dapat hidup seturut kehendak-Mu, agar kelak
kami dapat menikmati buah penebusan Putra-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
26. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda merayakan kebangkitan Tuhan kita
ini sudah selesai. Alleluia, Alleluia.
U : Syukur kepada Allah, Alleluia, Alleluia.
27. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk menjadi saksi
Kabar Gembira kemenangan-Nya.
U : Amin.
28. LAGU PENUTUP
***

Kuching, Malaysia, 16 Maret 2024


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

KEMBALI KE DAFTAR ISI


IBADAH SABDA HARI MINGGU PASKAH
MINGGU, 31 MARET 2024
Umat Tuhan berkumpul bersama di Kapela. Untuk bacaan, siapkan
Alkitab atau Buku Bacaan. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku
nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini adalah Hari Minggu Paskah. Kita bersyukur
bahwa Tuhan Yesus rela mati bagi kita. Kematian-
Nya membuat kita hidup, karena Dia bangkit dan
membawakan kehidupan bagi kita semua.
Kita akan mendengarkan ajakan Rasul Paulus
meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama kita yang
tidak baik, agar kita bisa bangkit bersama Tuhan.
Mari kita siapkan batin kita untuk merayakan
kebangkitan Tuhan kita ini, dengan menyesali
segala dosa dan kesalahan kita. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita,
marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta
memohon ampun atas segala kekurangan kita
supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak
merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah memandang dan memperhatikan
kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya
serta memberikan pengampunan dosa dan damai
sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Ya Allah, kami bersyukur atas rahmat penebusan
yang terjadi melalui Putra-Mu. Ketaatan-Nya kepada
kehendak-Mu menyelamatkan kami semua.
Semoga kami diteguhkan untuk senantiasa taat
kepada-Mu agar kami pun menikmati buah
penebusan Putra-Mu dan kelak turut serta dalam
kehidupan abadi bersama-Mu.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah,
sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (Kis. 10:34a,37-43)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul.
34Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: 37“Kamu

tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh


tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan
yang diberitakan oleh Yohanes, 38 yaitu tentang
Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia
dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang
berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan
menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis,
sebab Allah menyertai Dia. 39Dan kami adalah saksi
dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah
Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah
membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu
salib.
40Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang

ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan


diri, 41bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada
saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh
Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan
minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia
bangkit dari antara orang mati. 42Dan Ia telah
menugaskan kami memberitakan kepada seluruh
bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan
Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan
orang-orang mati. 43Tentang Dialah semua nabi
bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya,
ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena
nama-Nya."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENYANYIKAN LAGU
[Atau mendaraskan Mazmur Tanggapan berikut:]
Refren (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan,
marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!
Mzm 118:1-2,16ab-17,22-23
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Biarlah Israel berkata:
"Bahwasanya untuk selama-lamanya
kasih setia-Nya!" (Refren)

Tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan,


tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"
Aku tidak akan mati, tetapi hidup,
dan aku akan menceritakan
perbuatan-perbuatan TUHAN. (Refren)

Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan


telah menjadi batu penjuru.
Hal itu terjadi dari pihak TUHAN,
suatu perbuatan ajaib di mata kita. (Refren)
09. BACAAN KEDUA (Kol. 3:1-4)
L : Bacaan dari Surat Paulus kepada jemaat di Kolose.
Saudara-saudari, 1kalau kamu dibangkitkan
bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di
atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan
Allah. 2Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang
di bumi. 3Sebab kamu telah mati dan hidupmu
tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam
Allah. 4Apabila Kristus, yang adalah hidup kita,
menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan
diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Ia tidak ada di sini,
sebab Ia telah bangkit,
sama seperti yang telah dikatakan-Nya
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
11. INJIL (Yoh. 20:1-9)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
1Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar
ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena
ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil
dari kubur. 2Ia berlari-lari mendapatkan Simon
Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan
berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang
dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia
diletakkan." 3Maka berangkatlah Petrus dan murid
yang lain itu ke kubur.4Keduanya berlari bersama-
sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat
dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di
kubur. 5Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain
kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk
ke dalam.
6Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia

dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain


kapan terletak di tanah, 7sedang kain peluh yang
tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat
kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat
yang lain dan sudah tergulung. 8Maka masuklah
juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di
kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. 9Sebab
selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci
yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari
antara orang mati.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Dari Injil tadi kita dengar tentang dua orang murid Yesus
yang berlari ke kubur Yesus. Satunya bernama Petrus
dan satu lagi adalah murid yang dikasihi Yesus. Kita
bisa belajar dari dua orang ini. Pertama, Petrus. Dia tiba
agak terlambat di kubur tetapi diperkenankan
memasuki kubur lebih dulu. Dia memeriksa semuanya
dan tidak menemukan Yesus. Dia tidak katakan apa-
apa. Tetapi dari bacaan pertama tadi kita dengar, dia
katakan bahwa dia adalah saksi kebangkitan Yesus.
Petrus mengatakannya karena ia mengalami dengan
mata kepalanya sendiri dan karenanya kesaksiannya
sungguh kuat.
Kita belajar dari Petrus untuk teliti terhadap kebenaran.
Kadangkala kita mudah percaya dengan berita-berita
yang tidak benar (seperti melalui pesan di media
sosial); lalu kita teruskan berita itu kepada orang lain.
Akibatnya, berita itu merusakkan banyak relasi atau
menimbulkan masalah. Berita yang palsu tidaklah
membangkitkan melainkan merusakkan. Berita yang
benar akan selalu membangun dan mempersatukan.
--
Kedua, murid yang dikasihi Yesus. Orang ini berlari lebih
dulu, masuk ke dalam kubur sesudah Petrus namun dia
langsung percaya pada kebangkitan Yesus. Dia
langsung teringat perkataan Yesus bahwa Dia akan
bangkit. Mungkin karena itulah, ia disebut orang yang
dikasihi Yesus sebab ia merekam dengan baik
perkataan dan semua yang Yesus ajarkan. Dia percaya
meskipun dalam kegelapan.
Dari murid ini, kita belajar untuk saling mempercayai
satu sama lain, baik dalam keluarga kita maupun dalam
masyarakat. Kunci saling mempercayai adalah
kejujuran dan apa adanya. Murid yang dikasihi itu
langsung percaya karena ia tahu Gurunya yaitu Yesus,
tidak pernah menipu. Mari kita bangkit bersama Tuhan
dan membangkitkan kejujuran dan saling percaya di
antara kita. Tuhan sungguh bangkit, itulah berita yang
benar dan menggembirakan.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, Kristus, Sang Mesias
sumber kehidupan, telah dibangkitkan oleh Allah.
Kristus juga akan membangkitkan kita dengan
kasih karunia-Nya. Maka marilah kita panjatkan
doa-doa permohonan kita dengan berdoa:
Kristus, dengarkanlah kami.
U : Kristus dengarkanlah kami.
P : Semoga kita semua yang telah dibaptis selalu
berjuang melawan kejahatan dan tetap setia
sampai mati mengamalkan semangat pengorbanan
Yesus Kristus di tengah masyarakat kita. Marilah
kita mohon....
U : Kristus dengarkanlah kami.
P : Semoga Tuhan yang bangkit menerangi para
pemimpin bangsa-bangsa agar selalu menggalang
persatuan dan kerukunan di antara para bangsa
demi perdamaian dan kesejahteraan umat
manusia. Marilah kita mohon....
U : Kristus dengarkanlah kami.
P : Semoga mereka yang sakit, yang menderita dan
yang menghadapi ajal dikuatkan dan diteguhkan
oleh kebangkitan Kristus. Marilah kita mohon....
U : Kristus dengarkanlah kami.
P : Semoga Kristus, yang adalah batu yang dibuang
para tukang, tetapi menjadi batu sendi kehidupan
umat manusia, terutama di tempat-tempat yang
sedang mengalami konflik, agar tercapailah
masyarakat yang rukun dan adil makmur merata.
Marilah kita mohon....
U : Kristus dengarkanlah kami.
P : Semoga iman kita makin diteguhkan karena
kebangkitan Tuhan kita, sehingga kita dapat saling
menolong dan menuntun sampai tercapainya
Kerajaan Allah di tengah-tengah komunitas dan
masyarakat kita.
U : Kristus dengarkanlah kami.
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang
kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi
jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan
cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan
lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu
persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan
Berbagi.

17. DOA PUJIAN


[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil
berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan
setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih!
Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan
membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup
kita, sehingga kita pantas hidup sebagai manusia
baru. Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka
marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh
dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami,
bahkan merangkul kami dalam cinta kasih
kebapaanMu dan memperbaiki cacat cela kami.
Maka kami berseru kepadaMu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami menjadi domba yang tersesat dan tercerai-
berai, karena mau mengikuti kehendak sendiri.
Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali
menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni
Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri
seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa
dan pelanggaran kami, sehingga kami layak
menjadi putera-puteri-Mu. Maka kami berseru
kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi
kami harapan yang kokoh akan jaminan abadi
dalam kehidupan bersama Dikau. Maka kami
berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan
madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau
lagu Masa Paskah]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.


----------------------------------------------------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
PASKAH atau lagu komuni MARILAH YA YESUSKU.

MARILAH YA YESUSKU
Madah Bakti no. 286
1. Marilah ya Yesusku 3. Gembala yang pemurah
Penebus dan gembala Sudi dengar doaku
Ya kekasih jiwaku Kobarkanlah selalu
Lawatilah hatiku Kasihku akan Dikau

2. Yesus jangan bertangguh


Meski aku tak pantas
Datang dan segarkanlah
Jiwaku yang merana
21. MENDOAKAN MAZMUR 8
Pengantar:
Kita berterima kasih untuk karya agung Tuhan yang
menyelamatkan kita. Untuk itu, kita doakan bersama
Mazmur 8.

Ya TUHAN, Tuhan kami,


betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
Dari mulut bayi-bayi
dan anak-anak yang menyusu
telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu,
untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu,
bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?
Apakah anak manusia,
sehingga Engkau mengindahkannya?
Namun Engkau telah membuatnya
hampir sama seperti Allah,
dan telah memahkotainya
dengan kemuliaan dan hormat.
Engkau membuat dia berkuasa
atas buatan tangan-Mu;
segala-galanya telah Kauletakkan
di bawah kakinya:
kambing domba dan lembu sapi sekalian,
juga binatang-binatang di padang;
burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut,
dan apa yang melintasi arus lautan.
Ya TUHAN, Tuhan kami,
betapa mulianya nama-Mu
di seluruh bumi!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu,
dan sepanjang segala abad. Amin
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, perayaan Paskah adalah
perayaan penyelamatan kita. Perayaan ini muncul
hanya sesudah perjalanan salib Tuhan Yesus yang
kemudian wafat bagi kita. Perayaan ini
mengingatkan kita bahwa selalu ada jalan
keselamatan bagi kita. Salib dan penderitaan selalu
ada dalam hidup kita. Hanya ketika kita
mempersatukan diri kita dengan Kristus Tuhan, kita
akan dihantar kepada keselamatan. Mari kita
berjalan maju dalam Tuhan.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Allah, lindungilah Gereja-Mu dengan kasih-Mu
yang abadi. Semoga kami senantiasa datang
kepada-Mu dan membaharui diri kami dengan
misteri Paskah, agar kami dapat sampai pada
kemuliaan kebangkitan dan hidup yang kekal.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda Hari Minggu Paskah kita ini sudah
selesai. Alleluia, alleluia.
U : Syukur kepada Allah. Alleluia, alleluia.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk menjadi saksi
kebangkitan-Nya.
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
***

Kuching, Malaysia, 16 Maret 2024


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

KEMBALI KE DAFTAR ISI


IBADAH SABDA HARI SENIN SESUDAH PASKAH
SENIN, 1 APRIL 2024
Umat Tuhan berkumpul bersama di Kapela. Disiapkan juga salib di
atas meja dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.
Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin,
untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini adalah hari pertama dalam Oktaf Paskah.
Kita akan mendengarkan bacaan tentang
kesaksian Petrus dan para rasul di hadapan orang-
orang Yahudi tentang kebangkitan Yesus. Kita
bayangkan orang-orang sederhana ini tampil
berbicara dengan lantang di hadapan orang-orang
hebat di Yerusalem. Tetapi mereka tidak takut.
Sementara itu, dari Injil kita akan mendengarkan
tentang imam-imam kepala yang menyuap para
penjaga makam Yesus supaya mereka
menyampaikan kabar bohong tentang kebangkitan
Yesus. Mereka tidak bisa menutupi kebenaran.
Mari kita siapkan hati kita untuk ibadah kita ini.
[hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN


P : Di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita,
marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta
memohon ampun atas segala kekurangan kita
supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak
merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah memandang
dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan
dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah sumber kehidupan, kami bersyukur atas
rahmat tebusan yang kami terima melalui Putra-Mu.
Semoga hati kami tetap terarah kepada-Mu yang
selalu mengundang kami untuk hidup di jalan yang
benar. Buatlah dan kuatkanlah kami agar kami
selalu waspada dengan segala tipu daya yang
menjauhkan kami daripada-Mu.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah,
sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (Kis. 2:14,22-32)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul.
14Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas

rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata


kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu
semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan
camkanlah perkataanku ini. 22Hai orang-orang Israel,
dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah
Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan
Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan
kekuatan-kekuatan dan mukjizat-mukjizat dan
tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan
perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti
yang kamu tahu. 23Dia yang diserahkan Allah
menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu
salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-
bangsa durhaka.
24Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan
melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak
mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
25Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa

memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di


sebelah kananku, aku tidak goyah. 26Sebab itu
hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak,
bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram,
27sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada

dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang


Kudus-Mu melihat kebinasaan. 28Engkau

memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;


Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di
hadapan-Mu.
29Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan

terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa


kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya
masih ada pada kita sampai hari ini. 30Tetapi ia
adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah
berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah,
bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari
keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. 31Karena
itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara
tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan,
bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang
mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami
kebinasaan. 32Yesus inilah yang dibangkitkan Allah,
dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 16:1)
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.

Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10.11
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku,
Engkaulah bagian warisanku dan pialaku,
Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian
yang diundikan kepadaku.”
(Refren)

Aku memuji Tuhan,


yang telah memberi nasihat kepadaku,
pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku.
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan;
karena Ia berdiri di sebelah kananku,
aku tidak goyah.
(Refren)

Sebab itu hatiku bersukacita


dan jiwaku bersorak-sorak,
dan tubuhku akan diam dengan tenteram;
sebab Engkau tidak menyerahkan aku
ke dunia orang mati,
dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu
melihat kebinasaan.
(Refren)

Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;


di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah,
di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
(Refren)
09. BAIT PENGANTAR INJIL (Mzm. 118:24)
P : Alleluia, alleluia, alleluia
U : Alleluia, alleluia, alleluia
P : Inilah hari yang dijadikan Tuhan, * marilah kita
bersorak-sorak dan bersukacita karenanya.
U : Alleluia, alleluia, alleluia
10. INJIL (Mat. 28:8-15)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
8Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut
dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-
cepat untuk memberitahukannya kepada murid-
murid Yesus. 9Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan
mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka
mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta
menyembah-Nya. 10Maka kata Yesus kepada
mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada
saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke
Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
11Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa

orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan


segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
12Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka

mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah


besar uang kepada serdadu-serdadu itu 13dan
berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-
murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya
ketika kamu sedang tidur. 14Dan apabila hal ini
kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara
dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan
apa-apa."
15Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti

yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini


tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Dari dua bacaan yang kita dengarkan tadi, kita
diingatkan untuk hidup jujur dan apa adanya. Dalam
bacaan pertama, Petrus dan teman-temannya amat
tegas berbicara tentang Yesus yang bangkit. Yang
menarik adalah mereka itu orang-orang sederhana dari
wilayah kecil atau udik di Utara Israel. Petrus sendiri
bukan orang terpelajar. Ia hanyalah seorang nelayan.
Tetapi, kesaksiannya tentang Yesus melebihi dan
mengalahkan orang-orang terpelajar di Yerusalem.
Apa kekuatan Petrus? Apa kunci ketegasan Petrus?
Kuncinya adalah kejujurannya. Kejujuran ini lahir dari
pengalaman hidupnya sendiri. Ia mewartakan atau
mengatakan apa yang dilihat dan dialaminya. Ia tidak
mengarang-ngarang cerita.
Sikap Petrus berbeda dengan imam-imam kepala.
Mereka berusaha menutup kebenaran, namun
sayangnya mereka tidak bisa membungkam kebenaran.
Mereka menipu dan selanjutnya berencana untuk terus
menipu. Sesudah menyuap penjaga, mereka juga akan
menipu wali negeri. Rupanya, kalau kita menipu maka
kita akan terus mencari cara untuk menutup-nutupi hal
yang kita tipu. Ini adalah hal yang tidak sehat.
Sebenarnya, semakin kita menipu, semakin ketahuan
juga tipuan kita.
Mari kita belajar dari kisah hari ini untuk hidup apa
adanya. Kita belajar untuk membangun kejujuran dalam
hidup kita. Kejujuran memang kadangkala menyakitkan,
tetapi ia selalu menyembuhkan dan menyehatkan.
Semoga Tuhan menguatkan kita untuk selalu hidup
jujur. Karena orang yang jujur disayangi Tuhan.
12. HENING
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa sungguh
memperhatikan kita, sampai Putera-Nya menjadi
manusia dan masuk dalam sejarah kita. Marilah
kita panjatkan doa-doa kepada Bapa melalui
Putera-Nya Yesus Kristus, awal dan akhir kehidupan
kita.
P : Bagi Gereja. Semoga seluruh Gereja setia
menceritakan karya keselamatan Allah entah
secara langsung ataupun melalui media komunikasi
sosial agar semakin banyak orang merasakan
bahwa Tuhan sungguh hadir dan peduli. Marilah kita
mohon…
U : Kabulkanlah doa kami Ya Tuhan
P : Bagi Para Pemimpin Bangsa-Bangsa. Semoga para
pemimpin bangsa semakin setia dengan tugas dan
tanggung jawab mereka untuk mengusahakan
kesejahteraan umum di atas kepentingan pribadi.
Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami Ya Tuhan
P : Bagi Para Pekerja dan Pewarta di Media Komunikasi
Sosial. Semoga mereka yang terlibat dalam karya-
karya Komunikasi Sosial, memperoleh bimbingan
dan berkat dari Tuhan agar mereka semakin
sanggup menceritakan cinta kasih dan kebenaran.
Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami Ya Tuhan
P : Bagi kita semua. Semoga kita yang merayakan Hari
kebangkitan Tuhan ini, semakin sadar akan tugas
perutusan kita dan giat untuk menceritakan kasih
dan kebenaran Tuhan dalam hidup kita. Marilah kita
mohon…
U : Kabulkanlah doa kami Ya Tuhan
P : Ya Allah Bapa kami, dengan Roh-Mu, Engkau hadir
di dalam Gereja. Perkenankanlah kami berkembang
dalam persatuan dengan Roh Yesus, Tuhan dan
Pengantara kami.
U : Amin.
15. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan
cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan
lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu
persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan
Berbagi.

16. DOA PUJIAN


[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil
berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan
setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]

P : Saudara-saudari yang terkasih!


Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan
membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup
kita, sehingga kita pantas hidup sebagai manusia
baru. Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka
marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh
dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami,
bahkan merangkul kami dalam cinta kasih
kebapaan-Mu dan memperbaiki cacat cela kami.
Maka kami berseru kepadaMu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami menjadi domba yang tersesat dan tercerai-
berai, karena mau mengikuti kehendak sendiri.
Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali
menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni
Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri
seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa
dan pelanggaran kami, sehingga kami layak
menjadi putera-puteri-Mu. Maka kami berseru
kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi
kami harapan yang kokoh akan jaminan abadi
dalam kehidupan bersama Dikau. Maka kami
berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan
madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau
lagu Masa Paskah]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua


kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-
Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-
kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Masa Paskah.

20. MENDARASKAN MAZMUR 148:1-14


[Sebaiknya Mazmur ini didoakan bersama-sama. Bisa
bergantian ayat antara salah seorang yang ditugaskan dengan
umat. Umat bisa memakai Alkitab mereka. Bisa pula
didaraskan oleh dua orang secara bergantian]
Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga,
pujilah Dia di tempat tinggi!
Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya,
pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
Pujilah Dia, hai matahari dan bulan,
pujilah Dia, hai segala bintang terang!
Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit,
hai air yang di atas langit!
Baiklah semuanya memuji nama TUHAN,
sebab Dia memberi perintah,
maka semuanya tercipta.
Dia mendirikan semuanya
untuk seterusnya dan selamanya,
dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.
Pujilah TUHAN di bumi,
hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;
hai api dan hujan es, salju dan kabut,
angin badai yang melakukan firman-Nya;
hai gunung-gunung dan segala bukit,
pohon buah-buahan dan segala pohon aras:
hai binatang-binatang liar dan segala hewan,
binatang melata dan burung-burung yang bersayap;
hai raja-raja di bumi dan segala bangsa,
pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia;
hai teruna dan anak-anak dara,
orang tua dan orang muda!
Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN,
sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur,
keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya,
menjadi puji-pujian
bagi semua orang yang dikasihi-Nya,
bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.
Haleluya!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Allah, terima kasih atas Sabda-Mu yang
menguatkan kami. Semoga kami diingatkan selalu
untuk menemukan semangat kebangkitan di dalam
Sabda-Mu dan menghidupi Sabda itu secara nyata
dalam hidup harian kami.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, Alleluia,
alleluia.
U : Syukur kepada Allah, Alleluia, alleluia.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk menjadi saksi
kebangkitan-Nya.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
***

Kuching, Malaysia, 16 Maret 2024


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

KEMBALI KE DAFTAR ISI

Anda mungkin juga menyukai