Anda di halaman 1dari 17

PERKENALAN

Nama : Pdt.Amelia Waimuri, M.Th


KONGSEP HUKUM TUHAN
DAN FUNGSI PROFETIK
AGAMA DALAM HUKUM
SABTU, 02 MEY 2020
Latar Belakang

 Indonesia adalah negara hukum, Segala sesuatu yang hidup dan mati diatur oleh hukum dalam negara
kita , baik manusia, alam yang diciptakan Tuhan.
 Hukum berguna untuk menciptakan dan menegakkan keadilan agar tercipta hidup yang adil dan
sejahtera.
 Manusia adalah pelaksana hukum.
 Agama Kristen termasuk agama lain yang hidup di Indonesia harus turut serta dalam melaksanakan
hukum yang sesuai karena itu semua sesuai dengan kehendak Allah. Manusia harus melaksanakan Hukum
dalam kehidupan sehari-hari agar semua mengalami kehidupan yang damai dan sejahtera.
HUKUM DALAM PANDANGAN
AGAMA KRISTEN
Dalam Alkitab PL (Perjanjian Lama) kata “Hukum” adalah merupakan terjemahan dari kata”Tora” (Bahasa Ibrani) yang kita
kenal sebagai “taurat” atau “torat” yang diterjemahkan dalam kitab mazmur terjemahan baru dengan “undang-undang” secara
harafiahnya, kata tora berarti : mengajar, menunjukkan. Apabila bangsa Israel berhadapan dengan suatu putusan yang penting,
maka dimintalah “tora” dengan perantaraan seorang nabi atau iman. Tora dalam hal ini adalah petunjuk-petunjuk Ilahi atau
keputusan Ilahi (1 Samuel 23:29). Dan juga dapat diartikan sebagai seluruh petunjuk dan keputusan yang diberikan oleh Tuhan
kepada umatNya
Dalam arti harafiah, hukum memiliki arti yang sama dengan Wahyu yang disampaikan Allah kepada umat Allah untuk
mengatur tingkah lakunya. Oleh sebab itu ‘hukum’ tidak bisa dipisahkan dengan kehendak Allah karena hanya Tuhan Allah lah
yang memberi nilai yang penuh melalui Firman-Nya yang ajaib.
Hukum Tuhan dalam Agama Kristen

Perjanjian Lama Perjanjian Baru

10 Hukum Tuhan atau Hukum Taurat Hukum Kasih


Yang diterima Nabi Musa dari Allah di Yang diajarkan Tuhan Yesus
atas gunung Sinai
10 HUKUM TUHAN (Keluaran 20:1-17)

Ke- 1
Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau
keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
10 HUKUM TUHAN (Keluaran 20:1-17)

Ke-2
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada
di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya
atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang
membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat
dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu
orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
10 HUKUM TUHAN

Ke- 3
Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan,
sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut
nama-Nya dengan sembarangan
10 HUKUM TUHAN

Ke-4

Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat, enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala
pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu
pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu
perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN
menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN
memberkati hari Sabat dan menguduskannya
10 HUKUM TUHAN

Ke- 5
Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah
yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu
10 HUKUM TUHAN

Ke-6 :Jangan Membunuh


Ke-7 : Jangan Berzinah
Ke-8 Jangan Mencuri
Ke- 9 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu
10 HUKUM TUHAN

Ke-10
Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau
hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau
keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu
Penjelasan 10 HUKUM TUHAN

10 Hukum Tuhan berisi Perintah dan Larangan. Agar umat menyembah Allah, menghormati namaNya,
menghormati orang tua dan menghormati Hari Sabat.
Juga ada perintah-perintah moral :
1) Jangan membunuh,
2) Jangan berzinah
3) Jangan mencuri
4) Jangan mengucapkan saksi dusta
5) Jangan mengingini
HUKUM Kasih ( Matius 22:37-40)

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu.Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.Dan hukum yang kedua, yang
sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum
inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Bagaimana sikap kita terhadap Hukum?

1. Mematuhi Hukum
2. Menjauhi Perbuatan yang melanggar hukum
3. Menjauhi perilaku yang melecehkan hukum
4. Mampu melaksanakan tugas sebagai orang yang beragama dan percaya Tuhan.
KESIMPULAN

 Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban,
keadilan, mencegah terjadinya kekacauan. Hukum merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani yaitu tora yang sama artinya dengan ‘taurat’ yaitu
‘undang-undang’. Tora berarti mengajar, menunjukkan.
Selain kesepuluh hukum taurat, Hukum Allah diringkaskan dalam kasih, yaitu,
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah yang terutama dan
yang pertama. Dan yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua inilah tergantung
seluruh Taurat dan kitab para nabi” (Matius 22:37-40).
Tugas kita adalah untuk menuruti hukum Allah. Dengan bersikap taat kepada hukum yang berlaku di Negara ini, kita secara tidak langsung telah
menaati hukum Allah sebab firman Allah mengatakan “Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga penguasa, baik kepada Raja sebagai
pemegang kekuasaan yang tertinggi maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghakimi rang-orang yang berbuat jahat dan
menghormati orang-orang yang berbuat baik” (1 Petrus 2:13-14)
TUGAS

1. Apa makna hukum dalam kehidupanmu!


2. Berikan pandanganmu tentang Fungsi agama dalam melaksanakan hukum.
3. Berikan 2 contoh kasus : seorang perawat yang taat hukum?

Anda mungkin juga menyukai