Anda di halaman 1dari 31

KONSEP KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT

By:

RUDINI, S.Kep,Ns.,M.Kep
Tujuan Khusus
1. Menilai kondisi pasien dengan cepat dan
teliti
2. Resusitasi dan stabilisasi pasien menurut
prioritas
3. Menentukan tindakan jika kebutuhan
pasien melebihi suatu kemampuan fasilitas
4. Transfer pasien sesuai dengan kebutuhan
5. Pastikan penanganan yang diberikan
optimal
 Mata kuliah ini menekankan bahwa cedera
dapat meneyebabkan kematian dalam
waktu yang cepat. Maka penting untuk kita
pelajari bersama konsep ini agar semakin
efektif dalam memberikan pertolongan.
Jadi ABCDE mendefenisikan secara
spesifik urutan evaluasi dan tindakan yang
harus diikuti dalam penanggulangan semua
penderita dengan cedera yaitu :
1. ABCDE  melalui pendekatan evaluasi/tindakan
2. Tindakan untuk “life saving”
3. Diagnosa medis tidak menjadi prioritas utama
4. Waktu adalah yang utama
5. “Do No Further Harm”
A  Airway + Kontrol cervikal
B  Breathing + Oksigenasi dan Ventilasi
C  Circulation + Kontrol Perdarahan
D  Disability + Keadaan Neurologis
E  Exposure + Kontrol Hipotermia
F
G TAMBAHAN
H
 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
menjadi solusi terpilih terbaik untuk memberi bantuan
bagi seseorang dengan kriteria “Gawat Darurat”.
Pusponegoro (2005) menyatakan bahwa suatu sistem
yang baik akan tercermin dari waktu tanggap (Respon
Time) sesaat setelah cedera terjadi.
 Keberhasilan pertolongan terhadap penderita gawat
darurat itu tergantung kepada tiga hal yaitu :
1. Kecepatan ditemukannya penderita,
2. Kecepatan meminta bantuan pertolangan, dan
3. Kecepatan dan ketepatan bantuan yang
diberikan.
INITIAL ASSESSMENT TRAUMA
(penilaian awal dan resusitasi penderita trauma)

BY:

RUDINI, S.Kep,Ns.,M.Kep
Prinsip
Kenali situasi tempat kejadian
1. Aman/tidak aman
2. Berbahaya
Jika anda menemukan pasien trauma, yg
harus anda lakukan adalah:

AMAN DIRI (APD)

AMAN LINGKUNGAN

AMAN PASIEN
CEK KESADARAN
• AVPU (Respon Alert,
Respon Verbal, Respon Pain,
Un Respon)
•Pemeriksaan di sesuaikan
dengan permasalahan yang ada
 ABCDE
SADAR

• Lakukan : PANGGIL
TIDAK BANTUAN SPGDT
SADAR
I. PRIMARY SURVEY (PASIEN TRAUMA)

A : AIRWAY (Jalan Nafas) + Control


Cervical
 Pegang kepala (Fiksasi)  Pasang Neck Collar (Bila
curiga Fr. Cervical), yang ditandai dengan :
1. Trauma kapitis dengan penurunan kesadaran
2. Multi trauma
3. Terdapat jejas diatas clavikula kearah cranial
4. Biomekanika trauma mendukung
 Periksa Airway  Look, Listen, Feel
• Suction
Gurgling • Miringkan (Log Roll)

• Jaw Thrust/Chin Lift


• OPA (pasien tdk sadar) & NPA (pasien
Snoring sadar)  hati2 Fr. Basis Cranii

• Nedle krikotirodotomi
Stridor • Airway Definitif (intubasi/surgikal airway)
 Curiga Fr. Basis Cranii, ditandai dengan :
1. Perdarahan dari lubang hidung/ telinga
2. Racoon eyes
3. Beatle sign
4. Brill hematom
 Khusus untuk pasien non trauma yang tidak sadar,
buka airway dengan teknik Head Tilt & Chin Lift.
 Catatan :
1) Snoring (ngorok), sering terjadi pada pasien tidak
sadar karena pangkal lidah jatuh kebelakang.
2) Gurgling (kumur-kumur), terjadi sumbatan
karena cairan (darah, sekret/slem)
3) Stridor, terjadi karena oedem Faring/Laring
(cedera inhalasi), misal : pasien dengan riwayat
menghirup uap panas/ CO.
B : Breathing + Oksigenasi/Ventilasi
 Nilai frekuensi pernafasan, kemudian berikan oksigen bila
ada masalah terhadap ABCD :
 Pilihan :
1) Canul  2-6 LPM
2) Face Mask/RM (Rebreathing Mask)  6-10 LPM
3) NRM (Non Rebreathing Mask)  10-12 LPM
4) BVM (Bag Valve Mask)  bila pernapasannya tidak
adekuat atau apneu berikan ventilasi tambahan dengan
tehnik Bagging/ventilator
 Jika frekuensi pernafasan pasien semakin bertambah/sesak
maka langkah selanjutnya cari penyebabnya dengan
melakukan pemeriksaan Inspeksi, Auskultasi, Perkusi dan
Palpasi. Untuk menentukan ada atau tidaknya kecurigaan
terhadap masalah breathing yang dapat segera mengancam
nyawa.
4 Masalah yang mengancam
breathing serta tindakannya :
Tension Pneumothorax

Open Preumothorax

Massive Hematothorax

Flaill Chest + Kontusio Paru


Tension Pneumothorax

Tanda & Gejala :


 Pasien sangat sesak, frekuensi nafas cepat dan dangkal
 Ekspansi dinding dada tidak simetris disertai jejas pada
daerah thorax
 Hasil auskultasi negatif
 Hasil perkusi hypersonor
 Trakhea bergeser
 Distensi vena jugularis

Tindakan penyelamatan setelah pemberian O2 yaitu


dekompresi  Needle Thoracosintesis di ICS 2 mid
clavicula.

Kemudian kolaborasi dokter untuk tindakan pemasangan


Chest Tube/WSD di ICS 5 mid axila anterior.
Open Preumothorax

Tanda & Gejala :


 Pasien sangat sesak, frekuensi nafas
cepat dan dangkal
 Ekspansi dinding dada tidak simetris
disertai jejas pada daerah thorax
 Hasil auskultasi negatif
 Luka terbuka/tembus pada thorax
 Terdengar suara Sucking Chest
Wound
(yaitu paru menghisap udara lewat
lubang luka) pada luka terbuka/tembus.
Tindakan penyelamatan setelah
pemberian O2  tutup dengan kassa
3 sisi yang kedap udara (Occlusive
dressing)
Kemudian kolaborasi dokter untuk tindakan
pemasangan Chest Tube/WSD di ICS 5
mid axila anterior.
Massive Hematothorax

Tanda & Gejala :


 Pasien sangat sesak, frekuensi nafas cepat
dan dangkal
 Ekspansi dinding dada tidak simetris
disertai jejas/fraktur pada daerah thorax
 Hasil auskultasi negatif
 Hasil perkusi dullness/pekak/redup
 Terdapat tanda-tanda shock
hemoragic dengan perdarahan ≥
1500 cc (≥ 200 cc/jam selama 2 jam)
Tindakan penyelamatan setelah
pemberian O2  Kemudian kolaborasi
dokter untuk tindakan pemasangan Chest
Tube/WSD di ICS 5 mid axila anterior.
Nilai apakah perlu thoracotomy?
Flaill Chest + Kontusio Paru
(fraktur pada costae lebih dari 2 segmen)

Tanda & Gejala :


 Pasien sangat sesak, frekuensi nafas cepat dan dangkal
 Ekspansi dinding dada tampak paradoksal
 Pasien nyeri hebat saat bernafas sehingga cenderung takut bernafas
 Hasil perkusi dullness/pekak/redup
 Terdapat tanda-tanda shock hemoragic dengan perdarahan ≥ 1500
cc (≥ 200 cc/jam selama 2 jam)
Tindakan setelah pemberian O2  analgetik, assisted ventilasi  perlu
definitif/intubasi (semua perlu kolaborasi dokter)
Circulation + Kontrol Perdarahan

Nilai perdarahan external

Nilai adanya tanda2 fraktur

Nilai adanya tanda2 syok hemoragic


(hipovolemik)

Nilai perdarahan internal


Infus :
1. Dua Jalur
2. RL 1-2 liter diguyur
3. IV Catheter kaliber besar
4. Cairan di hangatkan

 Jangan lupa ambil sample darah ( lab


dan golongan darah )
D : DISABILITY (STATUS NEUROLOGIS)

1. NILAI GCS (Eye,Verbal, Motorik)

2. REAKSI PUPIL

3. KEKUATAN OTOT MOTORIK


E : EXPOSURE (CEGAH HIPOTERMI)
 Gunting pakaian dan lihat jejas/cedera
ancaman yang lain), kemudian cegah
hipotermia  SELIMUT

Ingat setiap selesai melakukan tindakan


evaluasi ulang/Re evaluasi !!
F : FOLLEY CATHETER
 Lihat ada kontraindikasi?
 Tidak dipasang bila ada ruptur uretra, yg ditandai dengan:
1) Pada laki-laki : ada darah di OUE, scrotum
haematum, RT prostat melayang.
2) Pada wanita : keluar darah di uretra, haematum
pada perinium.
 Bila tdk ada kontra indikasi : pasang, urine pertama
dibuang, lalu tampung.
 Periksa pengeluaran/jam, normal :
0,5 cc/kg BB /jam, dewasa
1 cc/kg BB /jam, anak
2 cc/kg BB /jam, bayi
G : GASTRIC TUBE (NGT)
 Bila lewat hidung perhatikan kontra indikasi :
Fr. Basis Cranii cegah lalu lakukan lewat mulut
(OGT), perhatikan pula indikasi pemasangan
yakni:
1. Untuk kepentingan selama proses
pembedahan karena pasien tidak sadar
2. Untuk mengurangi distensi abdomen
3. Untuk mencegah aspirasi
4. Untuk kuras lambung
5. Untuk pemberian nutrisi dan therapy obat
H : HEART MONITOR
 Pasang Monitor (EKG)
 Pulse Oxymeter

I : IMAGING (GAMBAR)
 Pemeriksaan Radiologi pada lokasi cedera yg
dicurigai.

Re Evaluasi A-B-C-D-E
II. SECONDARY SURVEY
 Anamnesa : KOMPAK (Keluhan, Obat, Makan
Terakhir, Penyakit penyerta, Alergi, Kejadian)
 Log Roll  Head to toe, periksa dengan teliti
untuk menilai adakah BTLS (Perubahan Bentuk,
Tumor, Luka, dan Sakit)
 TTV
Siapkan untuk :
 RS Rujukan, jangan lupa hubungi RS yang dituju
dan jelaskan syarat dan teknis merujuk pasien.
 OK
 ICU
 Jahit
CATATAN :
 Log Roll bisa dilakukan di tahap primary survey
jika memang ada indikasi yang mengancam
nyawa, namun dilakukan hanya 1 kali.

Anda mungkin juga menyukai