Anda di halaman 1dari 20

KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH

Kelompok IV

1. Anisah Resky O. S
2. Danu Loukaki
3. Elvina Vela Udam
4. Ike Sulastri
5. Kristina Ibe
1. Pengertian
Kalimat efektif adalah kalimat yang berisikan gagasan
pembicara atau penulis yang dapat dipahami oleh
pendengar atau pembaca (singkat), hemat dalam
pemakaian atau pemilihan kata-kata (jelas), dan sesuai
dengan kaidah bahasa yang berlaku (tepat).
Penggunaan kalimat efektif dalam karya tulis ilmiah
diukur dari dua sisi, yaitu dari sisi penulis dan pembaca.
2. Ciri-ciri Kalimat Efektif Dalam Karya Tulis Ilmiah
Secara garis besar kalimat efektif mempunyai ciri-ciri
gramatikal, bernalar atau logis, efisien, dan jelas.
1) Gramatikal
Kegramatikalan sebuah kalimat dapat dilihat dari segi
struktur sintaksis, bentuk kata, dan ketepatan diksi.
Kalimat dikatakan gramatikal dari segi sintaksis apabila
urutan kata-kata yang membentuk kalimat itu tepat dan
lazim digunakan oleh masyarakat penuturnya.
Contoh :
Surat itu saya telah tanda tangani.
Seharusnya :
Surat itu telah saya tanda tangani
Kalimat dikatakan gramatikal dari segi bentuk kata apabila
bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu sesuai
dengan kaidah pembentukan kata.
Contoh :
Mike Tyson pukul KO lawannya.
Seharusnya :
Mike Tyson memukul KO lawannya.
Kalimat dikatakan gramatikal dari segi ketepatan diksi
apabila dalam kalimat itu tidak terdapat pemakaian kata
yang tidak lazim.
Contoh :
Lampu di ruang tamu itu telah tewas.
Seharusnya :
Lampu di ruang tamu itu telah mati.
2) Logis
Suatu kalimat dikatakan logis apabila informasi
(proporsi) kalimat tersebut dapat diterima oleh akal
atau nalar.
Suatu kalimat dikatakan logis apabila gagasan yang
disampaikan masuk akal, hubungan antargagasan
dalam kalimat masuk akal, dan hubungan gagasan
pokok serta gagasan penjelas juga masuk akal.
Contoh :
Kuda memanjat pohon
Seharusnya :
Tidak masuk akal kuda dapat memanjat pohon (kalimat
tidak logis).
Kelogisan kalimat didukung oleh ketepatan diksi dan
bentukan kata yang digunakan. Diksi yang tepat akan dapat
membantu memperjelas informasi yang dikandungnya.
Contoh:
Pencopet itu telah berhasil ditangkap oleh polisi.
Seharusnya:
Pencopet itu telah ditangkap oleh polisi.
Kelogisan kalimat juga ditentukan oleh pembentukan kata.
Contoh:
Rina menangkapkan kupu-kupu adiknya.
Seharusnya:
Rina menangkapkan adiknya kupu-kupu. / Rina menangkap
kupu-kupu untuk adiknya.
Kalimat menjadi tidak logis dapat juga disebabkan oleh
pengguna logika bahasa yang salah.
Contoh:
Waktu dan tempat kami persilakan!
Seharusnya :
Waktu dan tempat kami serahkan. / Yang terhormat Bapak …
kami persilahkan!
3) Efisien
Kalimat efisien atau hemat adalah kalimat yang padat
isi bukan padat kata. Artinya, kalimat itu hanya
menggunakan kata sesedikit mungkin, tetapi dapat
menyampaikan informasi secara tepat dan jelas.
Contoh : Sesuai dengan pengamatan kami yang selam
kuranng lebih dua bulan melaksanakan program Kuliah
Kerja Nyata yang kami programkan di desa Pronojiwo di
mana salah satu kegiatan itu adalah di dalamnya
terdapat sektor Keluarga Berencana, di mana
pelaksanaan KKN itu dilaksanakan bulan Juni, Juli 2009,
bahwa pelaksanaan Keluarga Berencana desa
Pronojiwo belum berhasil.
Seharusnya :
Sesuai dengan pengamatan kami saat melaksanakan
program KKN di desa Pronojiwo pada bulan Juni-Juli 2009,
ternyata pelaksanaan KB di desa tersebut belum berhasil.
Kalimat efisien ditandai dengan tiadanya unsur kalimat yang
tidak ada manfaatnya (atau tidak ada unsur mubazir).
Contoh:
Pasukan Mujahidin saling tembak-menembak dengan
pasukan pemerintah Kabul dukungan Soviet di perbatasan
kota.
Seharusnya :
Pasukan Mujahidin tembak-menembak dengan pasukan
pemerintah Kabul dukungan Soviet di perbatasan kota.
4) Jelas
Tujuan menyusun kalimat adalah untuk menyampaikan
informasi (proposisi) kepada dengan mudah oleh para
pembaca.
Sebaliknya, kalimat yang mempunyai kemungkinan
banyak tafsir dinamakan kalimat ambigius.
Kalimat yang ambigius dalam karya tulis ilmiah perlu
dihindari sebab dapat menimbulkan salah pengertian.
Contoh :
Gadis itu tidak cantik, pandai, dan ramah.
Kemungkinan arti:
Gadis itu pandai, ramah, dan tidak cantik. / Gadis itu
tidak cantik, tidak pandai, dan tidak ramah.
Kesalahan penggunaan tanda baca dapat menimbulkan
ketidakjelasan kalimat. Dalam surat kabar sering dijumpai
kalimat-kalimat yang tidak memperhatikan penggunaan
tanda baca.
Contoh:
Berdasarkan penelitian tikus sawah dapat menyebabkan
penyakit.
Seharusnya:
Berdasarkan penelitian, tikus sawah dapat menyebabkan
penyakit. (perhatikan tanda koma)
Kalimat yang panjang juga dapat menimbulkan kesulitan
dalam memahami proposisi kalimat.
Contoh:
Kewajiban belajar, sistem ujian standar nasional yang
uniform menghasilkan suatu kekayaan sumber daya
penduduk yang terlatih baik, memilki inti kebudayaan
berkebangkitan, penduduk yang bergairah belajar, dapat
dididik,berdisiplin, peka urusan kemasyarkatan dan
kemanusiaan, dan terdidik bekerja keras.
Seharusnya kalimat tersebut harus dipecah menjadi kalimat
yang lebih sederhana seperti berikut:
Sistem wajib belajar dan sistem ujian dengan standar
nasional yang seragam dapat menghasilkan kekayaan
sumber daya manusia (penduduk). Dengan sistem itu juga
dapat dihasilakn manusia-manusia yang terlatih dan
memilki inti kebudayaan. Selain itu, juga dapat diperoleh
manusia yang bergairah belajar, dapat dididik, berdisiplin,
peka terhadap urusan kemasyarakatan dan kemanusiaan
serta manusia yang terlatih bekerja keras.
3. Sebab-Sebab Ketidakefektifan Kalimat
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mampu
dipahami pembaca sesuai dengan maksud penulisnya.
Sebaliknya, kalimat yang sulit dipahami atau salah
terpahami oleh pembacanya termasuk kalimat yang
tidak efektif.
Ketidakefektifan kalimat tersebut antara lain
disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1) Kontaminasi, yaitu merancukan 2 struktur benar 1
struktur salah.
Contoh:
Diperlebar, dilebarkan (benar)-diperlebarkan (salah).
2) Pleonasme, yaitu berlebihan atau tumpang tindih.
Contoh:
Para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para).
3) Tidak memiliki subjek
Contoh:
Buah mangga mengandung vitamin C. (SPO) (benar).
4) Adanya kata depan yang tidak perlu
Contoh:
Perkembangan daripada teknologi informasi sangat
pesat. (kata daripada dihilangkan).
5) Salah nalar
Contoh:
Waktu dan tempat dipersilahkan. (siapa yandipersilahkan).
6) Kesalahan pembentukan kata
Contoh:
Mengenyampingkan seharusnya mengesampingkan.
7) Pengaruh bahasa asing
Contoh:
Rumah di mana ia tinggal … (the house where he lives
…)(kata rumah seharusnya tempat).
8) Pengaruh bahasa daerah
Contoh:
… sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka)
(seharusnya sudah hadir).
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai