Disusun oleh
JAKARTA
2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.1.1 Pengertian
2.1.2 Etiologi
2.1.3 Patofisiologi
2.1.7 Komplikasi
2.2.1 Pengkajian
2.2.2 Diagnosa
2.2.3 Perencanaan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Jantung adalah organ muscular yang berlubang yang berfungsi sebagai pemompa darah
untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Sisi kanan jantung
memompa darah ke paru sedangkan sisi kiri jantung memompa darah keseluruh tubuh.
Secara anatomi jantung memiliki 4 buah katup yang terdiri dari katup trikuspidalis, katup
mitral, katup aorta, dan katup pulmonal. Fungsi dari katup ini yaitu untuk menghubungkan
antar ruang jantung dan juga sebagai pintu keluarnya darah yang dipompakan keluar dari
Penyakit jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak dapat melaksanakan
fungsinya dengan baik, sehingga kerja jantung sebagai pemompa darah dan oksigen ke
seluruh tubuh terganggu. Salah satu penyebab penyakit jantung yaitu gangguan pada katup
jantung. Gangguan katup jantung merupakan disfungsi jantung akibat abnormalitas struktur
atau fungsi katup jantung yang dapat menyebabkan pressure overload akibat keterbatasan
pembukaan katup atau volume overload akibat penutupan katup yang tidak adekuat(Boestan,
2007).
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 12 juta penduduk
dunia menderita demam rematik atau penyakit jantung katup dan lebih dari 400. 000 kasus
kematian pertahun(Boestan, 2007). Karena itu sangat penting pengobatan dan perawatan
klien dengan penyakit jantung terkhusus gangguan pada katup. Tujuan pengobatan dan
perawatan ini untuk meningkatkan kualitas hidup, mengurangi keluhan dan gejala, bahkan
yaitu tindakan medis oleh dokter maupun perawat. Asuhan keperawatan adalah segala bentuk
tindakan atau kegiatan yang dilakukan perawat dan diberikan kepada klien sesuai dengan
komprehensif diharapkan dapat menurunkan gejala dan keluhan pada pasien dengan
Oleh sebab itu, pada makalah ini penulis ingin membahas mengenai konsep dasar tentang
gangguan katup jantung serta asuhan keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan
B. Bagaimana asuhan keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan gangguan
katup jantung?
1. Manfaat teoritis
Hasil makalah ini diharapkan dapat berguna dalam pengembangan ilmu dan
2. Manfaat praktis
Manfaat makalah ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar bagi tim medis dalam
memahami konsep dasar gangguan katup jantung dan dapat melakukan asuhan
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
pintu satu arah yang terdapat pada jantung. Katup jantung berfungsi menjaga aliran darah
yang berasal dari jantung dapat mengalir dengan benar, baik antar ruangan jantung atau
2. Katup mitral adalah katup yang menghubungkan atrium kiri dan ventrikel kiri.
4. Katup aorta adalah katup yang menghubungkan ventrikel kiri dan arteri aorta.
Penyakit katup jantung adalah penyakit yang menyebabkan kelainan pada aliran
2. Insufiensi mitral : suatu kondisi yang ditandai dengan cacat pada penutupan
katup mitral, yang menyebabkan sebagian darah yang dipompa dari ventrikel
dapat mengalir secara efektif dan mengurangi efektivitas oksigen yang masuk
ke seluruh tubuh
4. Insufisiensi aorta: kebocoran pada katup aorta yang dapat menyebabkan aliran
balik ke ventrikel kiri setiap kali ventrikel kiri relaksasi. Hal ini akan
2.1.2 Etiologi
a. Stenosis mitral
aliran darah ketika melewati katup mitral dan menyebabkan efek yang
b. Insufisiensi mitral
1. Reumatik
2. Ruptur chordae tendinae
5. Degenerasi miksomatous
c. Stenosis aorta
d. Insufiensi aorta
traumatik
4. Kelainan katub dan kanker aorta juga bisa menimbulkan isufisiensi aorta.
2.1.3 Patofisiologi
a. Stenosis Mitral
aliran darah. Secara normal pembukaan katup mitral adalah selebar tiga jari.
Pada kasus stenosis berat menjadi penyempitan lumen sampai selebar pensil
melalui lumen yang sempit ke ventrikel kiri. Akibatnya atrium akan melebar
dan mengalami hipertrofi karena tidak ada katup yang melindungi vena
dari ventrikel kiri ke atrium kiri. Pemendekan atau sobekan salah satu atau
sempurna saat ventrikel kiri dengan kuat mendorong darah ke aorta, sehingga
atrium kiri. Aliran balik darah ini ditambah dengan darah yang masuk dari
darah balik dari ventrikel akan menyebabkan darah yang mengalir dari paru
kebocoran mitral hanya kecil namun selalu berakibat terhadap kedua paru dan
ventrikel kanan.
Stenosis katup aorta adalah penyempitan lumen antara ventrikel kiri dan
beberapa puluh tahun. Bilah–bilah katup aorta saling menempel dan menutup
sebagaian lumen diantara jantung dan aorta. Ventrikel kiri mengatasi
hambatan sirkulasi ini dengan berkontraksi lebih lambat tapi dengan energi
yang lebih besar dari normal, mendorong darah melalui lumen yang sangat
tanda klinis. Obstruksi jalur aliran aorta tersebut menambahkan beban tekanan
bilah katup aorta, sehingga masing-masing bilah tidak bisa menutup lumen
aorta dengan rapat selama diastole dan akibatnya menyebabkan aliran balik
darah dari aorta ke ventrikel kiri. Defek katup ini bisa disebabkan oleh
kebocoran katup aorta saat diastole, maka sebagaian darah dalam aorta, yang
kiri harus mengatasi keduanya yaitu mengirim darah yang secara normal
diterima dari atrium kiri ke ventrikel melalui lumen ventrikel, maupun darah
yang kembali dari aorta. Ventrikel kiri kemudian melebar dan hipertrofi untuk
jantung
a. Mitral stenosis
arteri pulmonalis.
b. Mitral insufiensi
c. Aorta Stenosis
aorta ascending
edema paru
1) Stenosis Mitral
2) Insufisiensi Mitral
3) Stenosis Aorta
4) Insufisiensi Aorta
1. Angina pectoris
3. Edema paru
4. Disritmia
5. RHF
6. Pulmonal Hypertensi
2.2.1 PENGKAJIAN
a. Aktivitas/istirahat
takipnea, dispnea.
b. Sirkulasi
penyempitan (SA); luas (IA). Nadi karotid: lambat dengan volume nadi kecil
(SA); bendungan dengan pulsasi arteri terlihat (IA). Nadi apikal: PMI kuat
dan terletak di bawah dan ke kiri (IM); secara lateral kuat dan perpindahan
tempat (IA). Getaran: Getaran diastolik pada apek (SM), getaran sistolik pada
dasar (SA), getaran sistolik sepanjang batas sternal kiri; getaran sistolik pada
titik jugular dan sepanjang arteri karotis (IA). Dorongan: dorongan apikal
selama sistolik (SA). Bunyi jantung: S1 keras, pembukaan yang keras (SM).
Penurunan atau tak ada S1, bunyi robekan luas, adanya S3, S4 (IM berat).
(MVP). Kecepatan: takikardi (MVP); takikardi pada istirahat (SM). Irama: tak
teratur, fibrilasi atrial (SM dan IM). Disritmia dan derajat pertama blok AV
(SA). Murmur: bunyi rendah, murmur diastolik gaduh (SM). Murmur sistolik
terdengar baik pada dasar dengan penyebaran ke leher (SA). Murmur diastolik
(tiupan), bunyi tinggi dan terdengar baik pada dasar (IA). DVJ: mungkin ada
pada adanya gagal ventrikel kanan. Warna/sianosis: kulit hangat, lembab, dan
kemerahan (IA). Kapiler kemerahan dan pucat pada tiap nadi (IA).
c. Makanan/cairan
diuretik.
Tanda: Edema umum atau dependen, hepatomegali dan asites (SM,
IM), hangat, kemerahan dan kulit lembab (IA), pernapasan payah dan bising
d. Neurosensori
gemetar.
e. Nyeri/kenyamanan
khas (MVP).
f. Pernapasan
g. Imunitas tubuh
h. Penyuluhan/pembelajaran
kebutuhan.
2.2.3 INTERVENSI
disritmia.
Intervensi :
derajat.
f) Menurunkan volume darah yang kembali ke jantung (preload), yang
g) Bantu dengan aktivitas sesuai indikasi (mis: berjalan) bila pasien mampu
vasodilator, diuretik.
stabil, tanda vital dalam rentang normal, dan tak ada edema.
Intervensi :
(dependen/umum).
d) R/ Terjadinya/teratasinya gejala menunjukkan status keseimbangan cairan
sesuai indikasi.
cairan, dan menurunkan kelebihan cairan total tubuh dan edema paru.
g) Pantau elektrolit serum, khususnya kalium. Berikan kalium pada diet dan
Intervensi :
nyeri dada.
yang tepat).
indikasi.
aktivitas.
Intervensi :
a) Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas menggunakan parameter berikut:
mencegah kelemahan.
gelisah.
perubahan posisi).
stressor.
Ariga, reni asmara(2020). Standar Praktik Keperawatan Profesional, Asuhan Keperawatan, dan
Pendidikan Keperawatan, Seri: Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta:
Deepublish
Boestan, Iwan N(2007). Penyakit Jantung Katup. Surabaya University Press.
Gosal, Astri Amelia (2013). Karakteristik Pasien Dengan Penyakit Katup Jantung yang Dirawat
di Cardiac Center RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/8000/2/astriameli-934-1-13-astri-6%201-
2.pdf. diakses pada 14 Desember 2022.
Guntur(2019). Sistem Kardiovaskuler. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia
Mutaqin, Arif(2009). Pengantar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem Kardiovaskular.
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=noWFt_QVOUMC&oi=fnd&pg=PR3&dq=gangguan+katup+ja
ntung+asuhan+keperawatan&ots=0mwRclfbdS&sig=rBEmBIUpbn7ibgQPp9eo
UcYSZcw&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false. Diakses pada 14 desember
2022.