Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 6 ETIKA BISNIS

KELAS MALAM

Anggota
1. Thalia Kumaladefi (1822100030)
2. Safitri Dewi Fatimah (1822100061)
BAB 3
“ETIKA DAN NORMA”
A. Etika dan Ajaran Moral
A. Etika dan Ajaran Moral


1. Arti Kata Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani, yakni ethos, bagi orang Yunani
mengandung banyak arti, yakni tempat tinggal, padang rumput,
kebiasaan adat, akhlak, watak dan perasaan serta cara berpikir.

3
Para pakar etika mendefinisikan kata “etika” secara beragam :
▸ Ronald F. Duska dan Brenda Shay Duska, mengartikan etika
dalam 3 butir :
 Sebuah disiplin ilmu terkait dengan apa yang baik dan
yang buruk dan kewajiban moral
 Serangkaian prinsip – prinsip moral atau nilai
 Teori mengenai sistem nilai moral dan prinsip perilaku
yang mengatur individu atau kelompok
▸ Karel Sosipater, mempersempit arti etika dalam dua hal yakni:
 Penilaian tentang apa yang benar dan apa yang salah dalam
perilaku manusia
 Sebuah cabang ilmu, tepatnya cabang filsafah yakni
pemikiran kefilsafatan tentang moralitas, problem moral,
dan pertimbangan moral
Kesimpulan
Arti etika yakni penilaian tentang baik buruknya perilaku dan
kajian terhadap kenyataan hidup dari segi baik buruk dan benar
salahnya. Yang pertama disebut “etika sebagai praksis”, yang kedua
disebut “etika sebagai refleksi”

5
2. Ajaran Moral

 Merupakan serangkaian petunjuk konkret bagaimana


manusia harus sebagai manusia yang baik.
 Menurut Jonathan Haidt, ajaran moral meliputi nilai – nilai,
keutamaan, dan norma yang secara bersama – sama
mengatur kepentingan pribadi dan membuat masyarakat
hidup dalam kebersamaan.
 Sistem nilai dan keyakinan menjadi pedoman arah bagi
individu untuk hidup dengan baik dalam masyarakat.

6
3. Hubungan Etika dengan Ajaran Moral

 Kata “moral” dalam ajaran moral merupakan kata sifat dari “moralitas”,
yang berasal dari bahasa Latin, yakni mos-mores, artinya adat istiadat.
 Berbagai pandangan tentang hubungan etika dan ajaran moral, dibagi 2
kelompok yakni
1. Kelompok yang menyamakan etika dengan ajaran moral
2. Kelompok yang membedakan keduanya

7
 Pandangan pertama, mengikuti pengertian Aristoteles fungsi
ajaran moral adalah melatih individu agar berperilaku baik.
Maka “ajaran moral” membentuk perilaku seseorang, dengan
pengertian ini, fungsi etika sama dengan fungsi ajaran moral.
 Pandangan kedua, kelompok yang membedakan etika dari
ajaran moral, dalam hal ini etika diposisikan sebagai ilmu,
tepatnya ilmu kritis. Sementara ajaran moral lebih merupakan
kumpulan petuah, perintah atau sejumlah aturan yang
mengatur tindakan baik dan buruk, pranata tentang kesusilaan
berdasarkan adat istiadat.
Jadi, etika mengkaji secara kritis, sistematis, dan metodis
berbagai pandangan, termasuk ajaran moral, sedangkan ajaran
moral memberi petunjuk konkret bagaimana manusia harus
hidup secara baik.

9
B. Etiket

“Etiket” berasal dari bahasan Perbedaan Etika dengan Etiket


Prancis, yakni etiquette, artinya
“kartu undangan”. Etiket lebih ETIKA ETIKET
dipahami sebagai tata cara atau 1. Memberikan 1. Berkaitan
norma dengan cara
sopan santun, yang merupakan isi
2. Aspasial / 2. Spasial /
yang tertulis dalam kartu undangan.
atemporal temporal
3. Absolut / 3. Relatif
universal
4. Batiniah 4. Lahiriah

10
C. Jenis – Jenis Norma

3 jenis norma

1. Norma Sopan 3. Norma moral


Santun mengatur 2. Norma Hukum merupakan aturan
pola perilaku dan adalah mengenai sikap
sikap lahiriah seperangkat dan perilaku
hukum yang seseorang.
dijadikan sebagai
alat untuk
mengatur perilaku
dalam hidup
bersama
11
Aspek Norma sopan santun Norma hukum Norma Moral
Sumber Bersifat tradisional Datang dari sesuatu Datang dari dalam
konvensional kekuatan di luar diri manusia sendiri
manusia
Isi Menyesuaikan perilaku Memengaruhi Memengaruhi batin
manusia perbuatan manusia manusia
Tujuan Melangsungkan kebiasaan Memberikan Memberikan
kewajiban dan kewajiban
mengakui hak
Kadar Sesuai dengan situasi dan Bersyarat (hipotesis) Mutlak (kategoris)
kondisi
Motif Menyempurnakan tradisi Menyempurnakan Menyempurnakan
masyarakat manusia
Sifat Insidental Lokal Universal
Visi Melihat partisipasi Melihat tindakan Melihat itikad budi,
masyarakat lahir hati, nurani dan
keinsafan batin
Pelaksanaan Dilakukan oleh kebiasaan Dilakukan oleh Dilakukan oleh daya
masyarakat kekuasaan formal dalam diri manusia
sendiri
Sanksi Masyarakat Negara Suara hati
2. Kekuatan Norma Moral

 Langsung berkaitan dengan inti pribadi


 Menegaskan kewajiban dasariah
 Berlaku umum
 Melebihi lembaga apa pun
 Berkaitan dengan perasaan

13
Bab iv
etika profesi, kode etik, dan
tantangannya
A. Arti Etika Profesi
A. Arti Etika Profesi


Etika Profesi adalah prinsip-prinsip yang berlaku
pada bidang tertentu.

15
A. Arti Etika Profesi
A. Arti Etika Profesi


Etika dibagi menjadi 2, yakni etika umum dan etika khusus.

Etika umum berbicara tentang kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia


bertindak secara etis, bagaimana mengambil keputusan, serta mendalami
rasionalitas standar moral perbuatan (teori-teori etika) dan prinsip moral dasar
dalam pengamblan keputusan,
sedangkan etika khusus adalah prinsip-prinsip moral dasar yang diterapkan
dalam bidang tertentu.

16
B. Prinsip-prinsip etis profesi

4 Prinsip Moral yang berlaku bagi semua profesi menurut A. Sonny Keraf adalah berikut:
1. Tanggung Jawab
Semua pengemban profesi dituntut untuk menunjukkan tanggung jawab moral dalam
pekerjaannya.
2. Keadilan
Prinsip ini menuntut agar dalam menjalankan pekerjaannya kaum profesional mejamin hak
semua pihak.
3. Otonomi
Seorang profesional adalah manusia yang bebas. Karena itu kebebasan menjadi prinsip
penting dalam menjalankan profesi.
4. Kepercayaan
Kepercayaan adalah modal sosial yang sangat penting dalam profesi. Karena kepercayaan
merupakan ungkapan personal.

17
C. Kode Etik Profesi

1. Arti dan Fungsi Kode


Etik
Arti Kode Etik
Kode etik terdiri dari aturan-aturan yang harus dijalankan oleh setiap anggota
satu profesi.
Kode etik tidak bersifat statis, melainkan bersifat dinamis dan kontektual serta
progresif.

Fungsi Kode Etik


1. Menjadikan rambu-rambu moral bagi kaum profesional.
2. Melindungi profesi dan kaum profesional serta masyarakat.

18
C. Kode Etik Profesi

2. Kelebihan Kode Etik

1. Lebih sadar akan moralitas


2. Acuan yang lebih mudah diakses
3. Ide-ide abstrak semakin nyata
4. Dapat bertindak dengan strandart yang jelas
5. Pengarah perilaku

19
D. Pentingnya etika bagi akuntan
1. Argumen Dasar

Tiga alasan yang melatarbelakangi pentingnya etika bagi akuntan

kedua
Pekerjaan akuntan ketiga
pertama sebagaimana ditegaskan oleh
Mark Cheffers dan Michael Pekerjaan akuntan
Fungsi mendasar yang sangat rentan dengan
Pakakuk berkaitan dengan
diemban oleh akuntan. pelanggaran karena
nilai kebaika yang tidak bisa
diukur, yakni kepercayaan. godaannya begitu
Artinya, orientasi profesi besar.
akuntan bukan bisnis,
melainkan pelayanan bagi
kepentingan publik.
20
D. Pentingnya etika bagi akuntan

2. Pentingnya Studi Etika

Alasan pentingnya studi etika


1. Memberi alasan rasional
2. Memberi insight
3. Memberi pemikiran yang jernih
4. Memberi bobot argumen etis
5. Mengidentifikasi standar etis yang tepat

21
E. Tantangan studi etika dalam profesi

Dalam mengajarkan etika dalam bidang akuntansi, tidak terlepas dari tantangan.
Menurut Anna Karmanska tantangan itu berkaitan dengan lima hal berikut.
1. Beragamnya masalah etis yang muncul dalam pekerjaan akunting.
2. Animo mahasiswa yang berbeda terhadap etika.
3. Tantangan akuntansi yang begitu banyak di tengah arus globalisasi.
4. Etika sebagai sebuah ilmu sangat berbeda dengan ilmu lain.
5. Ilmu etika lebih cenderung merupakan sebuah aktivitas refleksif, kajian
kritis terhadap permasalahan yang ada.

22
Thanks 

23

Anda mungkin juga menyukai