Anda di halaman 1dari 22

UNIVERSITAS NUSA NIPA

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
ETIKA BISNIS
Kode Mata Kuliah : E230603

Bahasan 1
PENGERTIAN ETIKA

1
1. Pengertian dan Konsep Etika

Etika berasal dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha),


berarti adat istiadat

Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik


pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat

Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yang baik,


aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut
dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau
dari satu generasi ke generasi yang lain

2
Etika = Moralitas

Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores)


berarti adat istiadat atau kebiasaan

Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama


berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus
hidup baik sebagai manusia yang telah
diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan
yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang
terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana
laiknya sebuah kebiasaan.

3
Etika sebagai Filsafat Moral
Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi
perintah konkret sebagai pegangan siap pakai.

Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan


rasional mengenai
a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia
harus hidup baik sebagai manusia,
b. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri
pada nilai dan norma moral yang umum diterima.

4
Etika sebagai sebuah ilmu yang terutama menitikberatkan
refleksi kritis dan rasional,
a.Mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu
memang harus dilaksanakan dalam situasi konkret terutama
yang dihadapi seseorang, atau
b.Etika mempersoalkan apakah suatu tindakan yang
kelihatan bertentangan dengan nilai dan norma moral
tertentu harus dianggap sebagai tindakan yang tidak etis dan
karena itu dikutuk atau justru sebaliknya
c.Apakah dalam situasi konkret yang saya hadapi saya
memang harus bertindak sesuai dengan norma yang ada
dalam masyarakatku ataukah justru sebaliknya saya dapat
dibenarkan untuk bertindak sebaliknya yang bahkan
melawan nilai dan norma moral tertentu.
5
Etika sebagai Ilmu menuntut orang untuk berperilaku
moral secara kritis dan rasional.

Dengan menggunakan bahasa Nietzcshe, etika sebagai


ilmu menghimbau orang untuk memiliki moralitas tuan
dan bukan moralitas hamba

Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran


manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan
secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia
untuk bertindak secara bebas tetapi dapat
dipertanggungjawabkan.

6
Tiga Norma Umum
Norma  memberi pedoman tentang bagaimana kita
harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat,
sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik
buruknya perilaku dan tindakan kita.

Macam Norma :
a. Norma Khusus
b. Norma Umum
- Norma Sopan santun
- Norma Hukum
- Norma Moral
7
Norma-norma Khusus adalah aturan yang berlaku dalam
bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya
aturan olah raga, aturan pendidikan dan lain-lain
Norma-norma Umum sebaliknya lebih bersifat umum
dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan
bersifat universal.
Norma Sopan santun / Norma Etiket adalah norma
yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam
pergaulan sehari-hari
Etika tidak sama dengan Etiket. Etiket hanya
menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut sopan
santun atau tata krama
8
Norma Hukum adalah norma yang dituntut
keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena
dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan
kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Norma hukum ini mencerminkan harapan, keinginan dan


keyakinan seluruh anggota masyarakat tersebut tentang
bagaimana hidup bermasyarakat yang baik dan
bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik

9
Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku
manusia sebagai manusia.
Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya,
adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia
dilihat sebagai manusia.
Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral
dari norma umum lainnya (kendati dalam kaitan dengan
norma hukum ciri-ciri ini bisa tumpang tindih) :
a. Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai
atau yang dianggap mempunyai konsekuensi yang serius
bagi kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan manusia,
baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok.

10
b. Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh
keputusan penguasa tertentu. Norma moral dan juga
norma hukum merupakan ekspresi, cermin dan
harapan masyarakat mengenai apa yang baik dan apa
yang buruk. Berbeda dengan norma hukum, norma
moral tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan atau
diubah oleh pemerintah. Ia lebih merupakan hukum
tak tertulis dalam hati setiap anggota masyarakat,
yang karena itu mengikat semua anggota dari dalam
dirinya sendiri

c. Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan


khusus tertentu, yang oleh beberapa filsuf moral
disebut sebagai perasaan moral (moral sense)

11
Etika Umum dan Etika Khusus

Etika Umum

suatu etika mengenai norma dan nilai moral,

kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak


secara etis,

bagaimana manusia mengambil keputusan etis.

Etika Umum sebagai ilmu atau filsafat moral


 etika teoretis
Etika Khusus

Penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar


dalam kehidupan khusus.
Dalam hal ini Etika Khusus mengamati perilaku dan
kehidupan manusia dalam bidang kehidupan dan kegiatan
khusus tertentu.
Etika Khusus memberi aturan sebagai pedoman bagi setiap
orang dalam kehidupan dan kegiatan khusus.
Etika Khusus dianggap sebagai Etika Terapan, karena
aturan normatif yang bersifat umum diterapkan secara
khusus dalam kegiatan tertentu.
2. Pemahaman Mengenai Etika dalam Berbisnis
 Etika Bisnis merupakan salah satu bentuk dari
Etika Terapan.

 Dalam Etika Bisnis diterapkan secara khusus


prinsip-prinsip dan norma-norma moral di
bidang bisnis.
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis

1. Otonomi;
2. Kejujuran;
3. Keadilan;
4. Saling menguntungkan;
5. Integritas moral.
3. Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Etika dalam dunia bisnis diperlukan untuk
menjaga hubungan baik dan fairness dalam
dunia bisnis. Etika bisnis mencapai status
ilmiah dan akademis dengan identitas sendiri,
pertama kali timbul di Amerika Serikat pada
tahun 1970-an
Untuk memahami perkembangan etika bisnis
De George membedakannya kepada lima
periode
1. Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-
filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya
mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara
dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan
kegiatan niaga harus diatur. Pada masa ini masalah
moral disekitar ekonomi dan bisnis disoroti dari sudut
pandang teologi.
2. Masa Peralihan (1960an)
Pada saat ini terjadi perkembangan baru yang dapat disebut
sebagai persiapan langsung bagi timbulnya etika bisnis.
Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di
Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota
Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan)..
Pada saat ini juga timbul anti konsumerisme. Hal ini
memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya
manajemen, yaitu dengan memasukan mata kuliah baru ke
dalam kurikulum dengan nama busines and society and
coorporate sosial responsibility, walaupun masih
menggunakan pendekatan keilmuan yang beragam minus
etika filosofis.
3. Kelahiran Etika Bisnis di AS (1970an)
Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-
masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai
suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi
dunia bisnis
Pada saat ini mereka bekerja sama khususnya dengan ahli
ekonomi dan manejemen dalam meneruskan tendensi etika
terapan. Norman E. Bowie menyebutkan bahwa kelahiran etika
bisnis ini disebabkan adanya kerjasama interdisipliner, yaitu
pada konferesi perdana tentang etika bisnis yang
diselanggarakan di universitas Kansas oleh philosophi
Departemen bersama colledge of business pada bulan
November 1974.
4. Ilmu Etika Bisnis meluas ke Eropa (1980an)
di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai
berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Hal ini
pertama-tama ditandai dengan semakin banyaknya
perguruan tinggi di Eropa Barat yang mencantumkan
mata kuliah etika bisnis.
Pada tahun 1987 didirkan pula European Ethics Network
(EBEN) yang bertujuan menjadi forum pertemuan
antara akademisi dari universitas, sekolah bisnis, para
pengusaha dan wakil-wakil dari organisasi nasional
dan nternasional.
5. Etika Bisnis, fenomena Global (1990an)
Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin , ASIA, Eropa
Timur dan kawasan dunia lainnya. Di Jepang yang
aktif melakukan kajian etika bisnis adalah institute of
moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi.
Di india etika bisnis dipraktekan oleh manajemen center
of human values yang didirikan oleh dewan direksi
dari indian institute of manajemen di Kalkutta tahun
1992. Telah didirikan International Society for
Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28
Juli 1996 di Tokyo.
6. Di Indonesia
Di indonesia mata kuliah etika bisnis menjadi mata
kuliah wajib di Fakultas Ekonomi sebagai Mata Kuliah
Berkehidupan Bermasyarakat.
Selain itu bermunculan pula organisasi-organisasi yang
melakukan pengkajian khusus tentang etika bisnis
misalnya lembaga studi dan pengembangan etika
usaha indonesia (LSPEU Indonesia) di jakarta.

Anda mungkin juga menyukai