Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putri Rahayu Wijayati

NIM : P07524119072

Kelas/Prodi : D III – 2 B

Dosen : Sartini Bangun S.Pd, M.Kes

Matkul : Etika dan Hukum Kesehatan

RESUME KONSEP ETIKA DAN MORAL

PENGERTIAN ETIKA

Adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam berperilaku di
masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk. Ada juga yang menyebutkan
pengertian etika adalah suatu ilmu tentang kesusilaan dan perilaku manusia di dalam
pergaulannya dengan sesama yang menyangkut prinsip dan aturan tentang tingkah laku yang
benar. Dengan kata lain, etika adalah kewajiban dan tanggungjawab moral setiap orang dalam
berperilaku di masyarakat.

Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “Ethikos” yang
artinya timbul dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini etika memiliki sudut pandang normatif dimana
objeknya adalah manusia dan perbuatannya.

CIRI – CIRI ETIKA

o Etika tetap berlaku meskipun tidaka ada orang lain yang menyaksikan.
o Etika sifatnya absolut atau mutlak.
o Dalam etika terdapat cara pandang dari sisi batiniah manusia.
o Etika sangat berkaitan dengan perbuatan atau perilaku manusia.

MACAM – MACAM ETIKA

Etika Deskriptif
Merupakan jenis etika yang berupaya melihat sikap dan perilaku manusia serta apa
yang ia kejar dalam kehidupan ini sebagai hal yang memiliki nilai.
Etika Normatif
Adalah jenis etika yang berupaya menetapkan beragam sikap dan perilaku ideal yang
semestinya dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupan ini.

Selain pembagian Etika diatas, secara umum etika dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu :
 Etika Umum : Berhubungan dengan keadaan dasar tentang tindakan masnusia
secara etis.
 Etika Khusus : Merupakan suatu penerapan dari prinsip moral di dalam
kehidupan manusia secara khusus.

Etika Khusus dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu :


 Etika Individual
 Etika Sosial

ETIKA PROFESI

Etika profesi menurut Keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) adalah sikap hidup
berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh
ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban
terhadap masyarakat.

ETIKA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan isu utama diberbagai tempat sering terjadi
karena kurang pemahaman para praktisi penyebab terhadap etika. Bidan sebagai praktisi
pelayanan harus menjaga perkembangan praktik berdasarkan edvidence based.

KODE ETIK PROFESI BIDAN

Kode etik profesi bidan merupakan suatu ciri profesi bidan yang bersumber dari nilai –
nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif profesi
bidan yang memberikan tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.

Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun tahun 1986 dan di sah kan dalam
Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia (IBI) X tahun 1988, dan petunjuk pelaksanaannya di
sah kan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IBI tahun 1991.

Kode etik bidan Indonesia terdiri atas 7 bab, yang dibedakan atas tujuh bagian :

1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir).


2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir).
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir).
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir).
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir).

6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2 butir).
7. Penutup (1 butir).

PENGERTIAN MORAL

Moral berasal dari bahasa Latin yaitu “mos (jamak : mores)”, yang berarti kebiasaan atau
adat . Moral adalah produk yang dihasilkan oleh budaya dan agama yang mengatur cara
berinteraksi (perbuatan,perilaku, dan ucapan) antar sesame manusia. Dengan kata lain, istilah
moral merujuk pada tindakan, perilaku seseorang yang memiliki nilai positif sesuaidengan norma
yang ada di suatu masyarakat.

Moralitas berasal dari bahasa Latin Moralis, artinya:

1. Segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya.

2. Sifat moral atau keseluruhan azas dan nilai yang berkenaan dengan baik buruk.

FUNGSI ETIKA DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien.

2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang
merugikan/membahayakan orang lain.

3. Menjaga privacy setiap individu.

4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya.

5. Dengan etik kita mengetahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa alasannya.

6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu
masalah.

7. Menghasilkan tindakan yang benar

8. Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya

9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik, buruk, benar
atau salah sesuai dengan moral yang berlaku pada umumnya.

10. Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yang bersifat abstrak.

11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik.

12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik.


13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di
dalam organisasi profesi.

14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yang biasa
disebut kode etik profesi.

Anda mungkin juga menyukai